bab iii metodologi penelitian -...
Post on 03-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah bagaimana urutan-urutan suatu penelitian
dilakukan yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian
dilakukan (Nazir, 2005). Penelitian untuk mengetahui langkah-langkah strategi
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, dalam hal ini adalah
praktisi Mareketing Public Relations dalam rangka membentuk citra di House of
Hendrik merupakan penelitian dengan pendekatan positivistik, menggunakan
metode campuran (mix method). Metode penelitian campuran adalah metode yang
mengkombinasikan dua teknik pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif ke
dalam metodologi pada sebuah penelitian tunggal (Tashakkori dan Teddlie, 1998).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Menurut Maman (2002; 3) penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu
gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini
memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah
(Husein Umar, 1999:81). Sedangkan penelitian ini lebih memfokuskan pada studi
kasus tentang bagaimana Marketing Public Relations House of Hendrik
menjalankan strategi-strategi komunikasi pemasaran dalam rangka pembentukan
citra event organizer. Menurut Vredenbregt (1987: 38) Studi kasus ialah suatu
pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan (wholeness) dari
26
obyek, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari sebagai
suatu keseluruhan yang terintegrasi, di mana tujuannya adalah untuk
memperkembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai obyek yang
bersangkutan yang berarti bahwa studi kasus harus disifatkan sebagai penelitian
yang eksploratif dan deskriptif.
Teknik analisis kuantitatif pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
analisis statistik deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan
keadaan subyek, obyek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak,
atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2007). Menurut Whitney dalam Nazir (2005)
metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Teknik
analisis statistik deskriptif bersifat uraian atau penjelasan dengan membuat tabel
atau grafik, mengelompokkan, serta menganalisa data berdasarkan pada hasil
jawaban kuesioner yang diperoleh. Jenis penelitian ini juga tergolong kedalam
penelitian survei karena penelitian diadakan untuk memperoleh fakta tentang apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan citra perusahaan House of
Hendrik. Penelitian survey dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap
sejumlah individu atau unit baik secara sensus maupun dengan menggunakan
sampel (Nazir, 2003).
3.2 Unit Amatan dan Unit Analisa
Unit amatan dalam penelitian ini adalah House of Hendik Event
Organizer, sementara unit analisa dari penelitian ini adalah strategi
27
komunikasi pemasaran House of Hendik Event Organizer dalam pembentukan
citra perusahaan.
3.3 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Event Organizer House of Hendrik Solo Jl.
Sutan Syahrir No. 56 Solo, yang dilakukan pada bulan Juli 2012.
3.4 Populasi, Sampel, dan Sampling
3.4.1.Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2006: 55). Target populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Solo yang
pernah menggunakan jasa pelayanan. Dengan asumsi jumlah populasi dalam
penelitian ini tidak terbatas.
3.4.2.Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti (Arikunto,
2006: 131). Dengan kata lain sampel adalah penarikan sebagian dari populasi
untuk mewakili seluruh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 30 orang.
3.4.3Sampling
Sampling adalah teknik atau cara pengambilan sampel penelitian agar
menjadi sampel yang representatif. Teknik pengambilan sampel penelitian ini
dengan teknik simple random sampling (acak sederhana). Yaitu semua klien
yang pernah menggunakan jasa pelayanan HOH.
28
3.5 Informan
Dalam penelitian ini, ada beberapa pertimbangan untuk menentukan
informan sebagai sumber informasi. Dalam menentukan informan
pertimbangannya adalah:
3.6 Keakuratan dan validitas informasi yang diperoleh. Berdasarkan hal ini
maka jumlah informan sangat tergantung pada hasil yang dikehendaki.
Bila mereka yang menjadi informan adalah orang-orang yang benar-benar
menguasi masalah yang diteliti, maka informasi tersebut dijadikan bahan
analisis.
3.7 Jumlah informan sangat bergantung pada pencapaian tujuan penelitian,
artinya bila masalah-masalah dalam penelitian yang diajukan sudah
terjawab dari 5 informan, maka jumlah tersebut adalah jumlah yang tepat.
3.8 Peneliti diberi kewenangan dalam menentukan siapa saja yang menjadi
informan, tidak terpengaruh jabatan seseorang. Bisa saja peneliti
membuang informan yang dianggap tidak layak.
Dari pertimbangan di atas maka untuk mendapatkan sejumlah informasi
dan data primer yang berkaitan dengan pokok permasalahan utama penelitian
hanya dibutuhkan beberapa informan saja baik informan utama (informan kunci)
maupun informan penunjang. Menurut Moleong (1998:90), informan adalah
orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi
latar penelitian. Dalam penelitian ini penentuan informan baik informan kunci
maupun informan penunjang dilakukan secara“Purposive sampling”. Hal itu
memungkinkan dilaksanakan karena karakteristik dari informan yang cenderung
29
homogen, sehingga siapapun yang dipilih menjadi informan akan menghasilkan
data yang relatif sama.
3.6 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah:
3.6.1.Data Primer merupakan data yang didapat dari sumber informan pertama
yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh
peneliti. Ini diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam
penerapan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Marketing Public
Relation House of Hendrik Event Organizer. Data primer ini berupa antara lain:
catatan hasil wawancara
hasil observasi ke lapangan secara langsung dalam bentuk catatan
tentang situasi dan kejadian
data-data mengenai informan.
3.6.2Data Sekunder merupakan data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan
disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam
bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram atau dokumentasi. Data ini digunakan
untuk mendukung informasi primer yang diperoleh baik dari dokumen, maupun
dari observasi langsung ke lapangan (Umar, 1999:99-100). Data sekunder tersebut
antara lain berupa foto-foto tentang kegiatan yang dilakukan oleh Marketing
Public Relation House of Hendrik Event Organizer dalam rangka pembentukan
citra perusahaan.
30
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.1. Penyusunan Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Jenis instrumen penelitian menggunakan
angket (Arikunto, 2006: 160).
Jenis kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data
penelitian ini adalah kuesioner tertutup (berstruktur) yang terdiri atas
pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai
pilihan, responden tinggal memilih jawaban yang paling sesuai dengan
pendiriannya.
3.7.2. Uji Instrumen Penelitian (Validitas dan Reliabilitas)
Analisis ini bertujuan untuk mendapatkan hasil penelitian yang
obyektif, oleh karena itu data yang didapat harus benar-benar mempunyai
kualitas yang baik, untuk itu hasil kuesioner harus mempunyai validitas
dan reabilitas yang tinggi. Pengertian yang dimaksud dengan validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan
sesuatu instrumen (Arikunto, 2006: 160). Validitas instrumen diantaranya
dapat diuji dengan menghitung korelasi antara skor yang diperoleh dari
setiap instrumen dengan skor total yang diperoleh pada alat ukur tersebut.
Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment, yaitu.
31
rxy =
2222 yynxxn
yxxyn
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi suatu instrumen
x = skor instrumen tertentu
y = skor total
n = jumlah subyek
Cara yang lebih mudah untuk mengetahui validitas instrumen adalah
dengan melihat hasil print-out yang dihasilkan oleh alat bantu piranti
lunak program SPSS for Windows dengan kriteria apabila nilai rhitung atau
pearson correlation lebih besar dari rtabel atau nilai probabilitas (sig.) lebih
kecil dari 0,05 maka item butir pertanyaan dinyatakan valid. Besarnya
setiap butir pernyataan dapat dilihat juga dari hasil analisis SPSS pada
kolom (corrected items - total correlation) dengan ketentuan apabila nilai
korelasi item (rhitung) > rtabel (0,361) maka item valid. Adapun hasil
pengujian validitas butir adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Rangkuman Hasil Uji Validitas
No. Item Corrected Item-Total Correlation
Y X1 X2 X3
1. 0,740 0,709 0,660 0,760
2. 0,686 0,613 0,782 0,641
3. 0,678 0,609 0,903 0,694
4. 0,775 0,638 0,639 0,852
5. 0,672 0,641 0,866 0,706
Total
Pernyataan 5 5 5 5
Item Tidak
Valid - - - -
Item Valid 5 5 5 5
Sumber: Data Primer diolah 2012
32
Hasil analisis pada tabel di atas diketahui bahwa dari keempat
variabel yang diteliti hasil bahwa dari 5 butir item atau seluruh item
pertanyaan untuk seluruh variabel yang diteliti semuanya valid hal ini
ditunjukkan oleh hasil perhitungan diperoleh nilai-nilai rhitung lebih besar
dari rtabel (0,514), dengan demikian butir-butir pertanyaan untuk seluruh
variebal dalam penelitian ini layak dipergunakan sebagai instrumen
penelitian.
Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu instrumen.
Mengenai reliabilitas yang dimaksud pada prinsipnya menunjukkan sejauh
mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda
bila dilakukan kembali untuk mengukur terhadap subyek yang sama.
Dalam pengertian lain reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan
sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto,
2006: 170 ).
Uji reliabilitas ini menggunakan Rumus Alpha karena skor
instrumen dalam penelitian ini bukan 0 dan 1. Skor dalam angket ini
merupakan skala Likert yang bergerak dari 1 sampai 5. Sesuai dengan
penjelasan Arikunto (2006: 192) yang menyatakan bahwa Rumus Alpha
digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0 dan
1, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Rumus Alpha tersebut adalah:
R11 =
2
1
2
11
b
k
k
33
Keterangan.
R11 = reliabilitas instrumen
K = banyaknya instrumen
2
b = jumlah varian instrumen
2
1 = varian total
Adapun hasil dari uji reliabilitas item dengan menggunakan
perhitungan SPSS 15.0 dapat disimpulkan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach Alpha Status
Strategi Periklanan HOH
(X1) 0,752 Reliabel
Strategi komunikasi MPR
(X2) 0,796 Reliabel
Strategi MPR menjalin
relasi (X3) 0,785
Reliabel
Citra HOH (Y) 0,775 Reliabel Sumber: data diolah 2012
Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan formula Cronbach Alpha
menunjukkan bahwa hasil perhitungan diperoleh nilai Cronbach Alpha
strategi periklanan HOH sebesar 0,752, nilai nilai Cronbach Alpha strategi
MPR sebesar 0,796, nilai Cronbach Alpha strategi komunikasi MPR
sebesar 0,785, dan nilai Cronbach Alpha citra HOH sebesar 0,775. Dengan
demikian berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa untuk semua variabel tersebut reliabel atau handal karena nilai
Cronbach Alpha > dari 0,60 (Nunnally).
34
3.8. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
3.8.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya (Arikunto, 2006).
3.8.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Pengamatan/Observasi yaitu pengamatan yang sistematis tentang
kejadian dan tingkah laku dalam setting sosial yang dipilih untuk diteliti.
2. Wawancara mendalam (in-depth interviews) yaitu teknik pengumpulan
data yang didasarkan pada percakapan secara intensif dengan suatu tujuan
tertentu. Wawancara dilakukan untuk mendapat berbagai informasi
menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian. Wawancara
dilakukan kepada responden yang dianggap menguasai masalah penelitian
3. Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden
untuk dijawab. Responden dapat memberikan jawaban dengan member
tanda pada salah satu atau beberapa jawaban yang telah disediakan
(Kountur, 2007: 189). Peneliti mempergunakan kuesioner ini sebagai alat
pengumpulan data yang paling utama yang dikembangkan berdasarkan
kisi-kisi yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti brosur/leaflet, website HOH, press release.
35
3.9 Teknik Analisa Data
3.9.1. Teknik Analisa Data Kualitatif
Marshall dan Rossman mengajukan teknik analisa data kualitatif untuk
proses analisis data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian kualitatif
terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan Rossman
dalam Kabalmay, 2002), diantaranya :
1. Mengorganisasikan Data
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara
mendalam (indepth inteviwer), kemudian dibuatkan transkipnya. Data yang telah
didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil yang
telah di dapatkan.
2. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan Pola Jawaban
Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam terhadap data,
perhatiaan yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa
yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti
menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam
melakukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca
transkip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang
relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan
singkat, kemudian dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan kerangka
analisis yang telah dibuat.
Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti.
Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal
36
diungkapkan oleh informan. Data yang telah dikelompokan tersebut oleh peneliti
dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata
kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap penagalaman, permasalahan, dan
dinamika yang terjadi pada subjek.
3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap Data
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data
tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini
kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kemabali berdasarkan
landasan teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokan
apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai.
Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan
teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan
factor-faktor yang ada.
4. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud,
peneliti masuk ke dalam tahap penjelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang
telah didapat dari kaitanya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatau
alternative penjelasan lain tentag kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam
penelitian kualitatif memang selalu ada alternative penjelasan yang lain. Dari
hasil analisis, ada kemungkinan terdpat hal-hal yang menyimpang dari asumsi
atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternative
lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternative ini akan sangat berguna
pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.
37
5. Menulis Hasil Penelitian
Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu
hal yang membantu penulis unntuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang
dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakai adalah
presentase data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil penelitian
berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan subjek dan significant
other. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek dan significant
other, dibaca berulang kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya,
kemudian dianalisis, sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan
pengalaman dari subjek. Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan,
dimana di dalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.
3.9.2. Teknik Analisa Data Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan uji analisis statistik regresi linear yang
merupakan alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara
satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang
mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel
penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau
variabel dependen. Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear
sederhana adalah dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat
dan regresi linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel
terikat.
38
1. Regresi Sederhana
Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara
satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat. Persamaan umumnya
adalah:
Y = a + b X
Dimana:
Y = variabel dependen yang diprediksi
X = variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
a = nilai intercept (konstan) atau Y bila X = 0
b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen
yang didasarkan pada variabel independen.
2. Regresi Ganda
Analisis regresi linear berganda sebenarnya sama dengan analisis regresi linear
sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan umumnya
adalah:
Y = a + bx1 + cx2 + ........ + kXk
top related