bab iv diagram gaya geser (shear force diagram sfd) … · diklasifikasikan menurut cara bagaimana...
Post on 28-May-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB IV SFD DAN BMD
64
L L L
L1 L2 L L
Balok tertumpu sederhana Balok menjulur Balok kantilever
Balok kontinyu Balok terpancang tetap pada satu ujung dan tertumpu sederhana pada ujung lain
Balok terpancang
BAB IV
DIAGRAM GAYA GESER (SHEAR FORCE DIAGRAM SFD)
DAN DIAGRAM MOMEN LENTUR (BENDING MOMENT
DIAGRAM BMD)
Balok adalah suatu bagian struktur yang dirancang untuk menumpu beban
yang diterapkan pada beberapa titik di sepanjang struktur tersebut. Balok
diklasifikasikan menurut cara bagaimana mereka ditumpu. Beberapa macam balok
yang sering digunakan diperlihatkan dalam gambar 4.1 berikut ini. Jarak L di
antara penumpu disebut bentangan.
Gambar 4.1. Jenis balok
Beban yang dapat dikerjakan pada suatu balok dibagi menjadi tiga jenis
beban, yaitu :
1. Beban terpusat (terkumpul) P1, P2, ……, dinyatakan dalam satuan Newton,
Pound, atau kelipatan kilonewton dan kips (gambar 4.2.(a)).
2. Beban terdistribusi merata (terbagi) w, dinyatakan dalam satuan N/m, kN/m,
lb/ft, atau kips/ft (gambar 4.2.(b)). Dalam perhitungan, beban terdistribusi
merata dapat disubstitusi oleh sebuah beban terpusat yang setara.
3. Kombinasi beban terpusat dan beban terdistribusi merata.
BAB IV SFD DAN BMD
65
Beban terpusat Beban terdistribusi merata
Gambar 4.2. Jenis beban
Balok biasanya panjang dan lurus. Perancangan suatu balok harus
mempertimbangkan dua hal penting, yaitu :
1. Gaya geser (shear) dan momen lentur (bending) yang dihasilkan oleh beban
yang bekerja. Setiap balok yang dikenai beban baik beban terpusat atau beban
terdistribusi merata atau kombinasinya pasti akan selalu mengalami geseran
akibat dari gaya geser (shear) dan mengalami lenturan akibat dari momen
lentur (bending). Kedua gaya di atas yang akan dibahas pada bab ini.
2. Pemilihan bahan balon yang terbaik untuk mempertahankan gaya geser dan
momen lentur hasil dari beban yang bekerja pada balok tersebut. Bagian ini
termasuk pada mata kuliah mekanika bahan (material), tidak kita pelajari
dalam mata kuliah ini.
Desain suatu struktur teknik memerlukan sebuah analisa terkait beban
yang bekerja pada batang-batang penyusun struktur tersebut sehingga dapat
dipastikan bahwa batang tersebut mampu menahan beban ini. Sebagai ilustrasi
mengenai analisa gaya, kita tinjau batang tumpuan sederhana seperti gambar
4.3.(a) yang dikenai gaya-gaya F1 dan F2 serta gaya-gaya reaksi pada tumpuan AX,
AY, dan B ditunjukkan gambar 4.3.(b). Jika kita ingin menentukan gaya dalam
yang bekerja pada bagian C maka pada bagian tersebut harus dipotong menjadi
dua bagian ditunjukkan pada gambar 4.3.(c). Tinjau potongan bagian kiri, gaya-
gaya yang timbul adalah gaya normal NC dengan arah ke kanan, gaya geser VC
dengan arah ke bawah, dan momen putar MC dengan arah berlawanan jarum jam.
Pada potongan bagian kanan akan mengalami gaya-gaya dan momen putar yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan sesuai dengan Hukum III Newton.
BAB IV SFD DAN BMD
66
Gambar 4.3. Analisa gaya pada tumpuan sederhana
A. Diagram Momen Lentur dan Geser
Dengan SFD dan BMD kita dapat menentukan nilai gaya geser dan
momen lentur pada tiap titik dari suatu balok.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah bila suatu balok hanya
mengalami satu beban terpusat gaya geser bernilai konstan di antara beban dan
momen lentur bervariasi linear di antara beban. Di lain pihak, bila suatu balok
mengalami beban terdistribusi, gaya geser dan momen lentur bervariasi berbeda
sama sekali.
1. Perjanjian tanda
Pada gambar 4.4(a) menunjukkan potongan bagian kiri dari sebuah batang.
Gaya geser yang timbul bekerja ke arah bawah sedangkan momen putar bekerja
berlawanan arah jarum jam. Sesuai Hukum III Newton, pada potongan bagian
kanan batang tersebut juga akan timbul gaya geser dan momen putar yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Untuk memudahkan memahami kita
sepakati bahwa gaya geser positif menyebabkan batang berputar searah jarum jam
(gambar 4.4(c)) dan momen putar positif menyebabkan batang melengkung
cekung (gambar 4.4(d)).
Pin Roll
BAB IV SFD DAN BMD
67
Gambar 4.4. Perjanjian tanda momen lentur dan geser
2. SFD dan BMD Untuk Jenis Cantilever
Contoh 1.
Gambar SFD dan BMD untuk balok
dan pembebanan seperti untuk
gambar di samping.
BAB IV SFD DAN BMD
68
Jawab :
SFD :
Ruas B – A (0 X 4)
Vx = 100 N
V (0) = 100 N
V (4) = 100 N
BMD :
Ruas B – A (0 X 4)
Mx = - 100X
M(0) = 0 Nm
M(4) = - 400 Nm
Contoh 2.
Gambar SFD dan BMD untuk balok
dan pembebanan seperti untuk
gambar di samping.
Jawab :
SFD :
Ruas B – A (0 X 4) :
VX = 50X
V(0) = 0 N
V(4) = 200 N
BMD :
Ruas B – A (0 X 4) :
Mx = - 50X ½ X
= - 25X2
M(0) = 0 Nm
M(4) = - 400 Nm
BAB IV SFD DAN BMD
69
Contoh 3.
Gambar SFD dan BMD untuk balok
dan pembebanan seperti untuk
gambar di samping.
Jawab :
SFD :
Ruas B – C (0 X 2) :
VX = 100 N
V(0) = 100 N
V(2) = 100 N
Ruas C – A (2 X 4) :
VX = 100 + 50(X – 2)
= 50X
V(2) = 100 N
V(4) = 200 N
BMD :
Ruas B – C (0 X 2) :
Mx = - 100X
M(0) = 0 Nm
M(2) = - 200 Nm
Ruas C – A (2 X 4) :
Mx = - 100X – 50(X – 2) ½ (X – 2)
= - 25X2 – 100
M(2) = - 200 Nm
M(4) = - 500 Nm
BAB IV SFD DAN BMD
70
8 m
4 m
A B
C
4 N
4 N
C
B A
RA
RB
(+)
(-)
(+)
SFD
BMD
8
2
2
RA RB
3. SFD dan BMD Untuk Jenis Balok Tumpuan Sederhana
Contoh 4.
Gambar SFD dan BMD untuk balok
dan pembebanan seperti untuk
gambar di samping.
Penyelesaian :
Menghitung reaksi RA dan RB :
MA = 0
(4 x 4) – (RB x 8) = 0
RB = 2 N
FY = 0
RA + RB – 4 = 0
RA = 4 - 2 = 2 N
Menggambar SFD :
Tanpa perhitungan, kita bisa menggambar SFD.
Menggambar BMD :
Ruas A – C (0 X 4)
MC = RA X
= 2X
M(0) = 0
M(4) = 8 Nm
Ruas C – B (4 X 8)
MC = 2X – 4(X – 4)
= 2X – 4X + 16
BAB IV SFD DAN BMD
71
= - 2X + 16
M(4) = 8 Nm
M(8) = 0 Nm
Contoh 5.
Gambarkan SFD dan BMD untuk
balok tumpuan sederhana di samping
ini.
Penyelesaian :
Menghitung reaksi tumpuan :
MA = 0
(3 x 3) + 6 – (RB x 6) = 0
RB = 2,5 kN ()
FY = 0
RA + RB – 3 = 0
RA = 3 – 2,5 = 0,5 kN ()
SFD :
Bisa langsung gambar
BMD :
Ruas A – C (0 X 3)
MX = RA X
= 0,5X
M(0) = 0
M(3) = 1,5 kN.m
Ruas C – D (3 X 4,5)
MX = 0,5X – 3(X – 3)
A C B
3 kN
6 kN.m D
3 m 1,5 m 1,5 m
A C B
3 kN
6 kN.m D
3 m 1,5 m 1,5 m
RA RB
0,5
2,5
(+)
(-)
1,5
2,25
3,75
(+) (+)
(-)
BAB IV SFD DAN BMD
72
2,5 m 3 m 2 m
20 kN 40 kN
A B C D
= 0,5X – 3X + 9
= -2,5X + 9
M(3) = 1,5 kN.m
M(4,5) = -2,25 kN.m
Ruas D – B (4,5 X 6)
Pada titik D terjadi lompatan momen karena pengaruh momen sebesar 6 kN.m
sehingga BMD pada titik D tidak kontinyu.
MX = -2,5X + 9 + 6
= -2,5X + 15
M(4,5) = 3,75 kN.m
M(6) = 0
Contoh 6.
Gambar SFD dan BMD untuk balok
dan pembebanan seperti untuk
gambar di samping.
Penyelesaian :
Menghitung reaksi RA dan RB :
MB = 0
(40 x 3) – (20 x 2,5) - (RD x 5) = 0
RD = 14 kN
FY = 0
RB + RD – 20 – 20 = 0
RB = 40 +20 – 14 = 46 N
BAB IV SFD DAN BMD
73
C B A
SFD
BMD
20 kN
D
RB
20
26 26
RB RD (-)
(+)
(-)
(-) (+)
50
28
RD
14
Menggambar SFD :
Tanpa perhitungan, kita bisa menggambar SFD.
Menggambar BMD :
Ruas A – B (0 X 2,5)
MB = -20X
M(0) = 0 Nm
M(2,5) = - 50 Nm
Ruas B – C (2,5 X 5,5)
MC = - 20X + RB (X – 2,5)
= - 20X + 46(X – 2,5)
= - 20X + 46X – 115
= 26X – 115
M(2,5) = - 50 Nm
M(5,5) = 28 Nm
Ruas C – D (5,5 X 7,5)
MD = 26X – 115 – 40(X – 5,5)
= 26X – 115 – 40X + 220
= - 14X + 105
BAB IV SFD DAN BMD
74
8 m
A B
4 N/m
A B
X
X/2 32 N
4X RA RB
RA
RB
(+)
(-)
32 (+)
SFD
BMD
C
M(5,5) = 28 Nm
M(7,5) = 0 Nm
Contoh 7.
Gambar SFD dan BMD untuk balok
dan pembebanan seperti untuk
gambar di samping
Penyelesaian:
Beban merata dapat digantikan dengan
sebuah beban terpusat yang setara.
Menghitung reaksi RA dan RB :
MA = 0
(32 x 4) – (RB x 8) = 0
RB = 16 N
FY = 0
RA + RB – 32 = 0
RA = 32 – 16 = 16 N
Menggambar SFD :
Ruas A – B (0 X 8)
SY = RA – 4X = 16 – 4X
SY(0) = 16 – 4(0) = 16 N
SY(4) = 16 – 4(4) = 0 N
SY(8) = 16 – 4(8) = -16 N
Menggambar BMD :
Ruas A – B (0 X 8)
BAB IV SFD DAN BMD
75
A B
C D
20 kips
4 ft 6 ft 4 ft
2 kips/ft
A B
C D
20 kips
8 kips
RC RB
MC = (RA x X) – (4X x 2
X)
= 16X – 2X2 merupakan fungsi kuadrat berarti grafiknya berupa parabola
MC(0) = 0 Nm
MC(8) = (16 x 8) – (2 x 82) = 0 Nm
Mencari nilai maksimum :
MC = 16X – 2X2
MC’ = 16 – 4X = 0
16 = 4X
X = 4 m
Berarti nilai maksimum terjadi pada jarak 4 m dari titik A dengan nilai
maksimum:
MC(4) = (16 x 4) – (2 x 42) = 32 Nm
Contoh 8.
Gambar SFD dan BMD untuk balok
dan pembebanan seperti untuk
gambar di samping
Penyelesaian :
BAB IV SFD DAN BMD
76
B
C D
20 kips
RC RB X
X/2 2X
1
A B
C D
20 kips
RC RB
X
X - 2
X-4
8 kips
2
Menghitung reaksi RC dan RB :
MC = 0
(20 x 6) – (RB x 10) – (8 x 2) = 0
RB = 10,4 kips
FY = 0
RC + RB – 8 - 20 = 0
RC = 20 + 8 – 10,4 = 17,6 kips
Menggambar SFD dan BMD:
Bagian A – C (0 X 4) :
Tinjau potongan sejauh X dari A :
SFD :
SY = – 2X
SY(0) = 0 kips
SY(4) = -8 kips
BMD :
M = – 2X x 2
X = - X
2 (fungsi kuadrat)
M(0) = 0 kips.ft
M(4) = -16 kips.ft
Bagian C – D (4 X 10) :
SFD :
Untuk menggambar SFD, kita dapat
melakukannya tanpa perhitungan
karena tidak perlu memperhatikan
beban merata.
BMD :
M = RC(X – 4) – 8(X – 2)
BAB IV SFD DAN BMD
77
A B
C D
20 kips
RC RB
8 kips
X-10
X
X - 2
X - 4 3
A B
C D
20 kips
RC RB
8
9,6
10,4 RB (-)
(+)
(-)
41,6 (+)
(-) 16
2 kips/ft
SFD
BMD
= 17,6(X – 4) – 8(X -2)
= 9,6X – 54,4
M(4) = - 16 kips.ft
M(10) = 41,6 kips.ft
Bagian D – B (10 X 14) :
SFD :
Untuk menggambar SFD, kita dapat
melakukannya tanpa perhitungan
karena tidak perlu memperhatikan
beban merata.
BMD :
M = RC(X – 4) – 8(X – 2) – 20(X – 10)
= 17,6(X – 4) – 8(X -2) – 20(X – 10)
= -10,4X + 145,6
M(10) = 41,6 kips.ft
M(14) = 0 kips.ft
Dari semua nilai yang diperoleh dari perhitungan dapat digambarkan SFD dan
BMD sebagai berikut :
BAB IV SFD DAN BMD
78
Contoh 9.
Soal pada contoh 2.6., hitunglah harga gaya geser dan momen lentur yang dialami
balok pada jarak 3 m di sebelah kanan titik A.
Penyelesaian :
Langkah pertama adalah menggambar SFD dan BMD seperti pada contoh 2.6.
Untuk menghitung besar gaya geser kita gunakan persamaan garis yang kita
peroleh yaitu
SY = 16 – 4X
SY (3) = 16 – 4X
= 16 – (4 x 3)
= 4 N
Sedangkan untuk menghitung harga momen lentur, kita gunakan persamaan :
M = 16X – 2X2
M(3) = (16 x 3) – (2 x 32)
= 30 Nm
Latihan :
1. Draw the shear and moment diagrams for the cantilever.
2. Draw the shear and moment diagrams for the cantilever.
A B
200 N/m
C
100 N/m 100 N/m
3 m 2 m 2 m
D
A B
100 N/m
C
100 N/m
D
3 m 3 m 2 m
BAB IV SFD DAN BMD
79
3. Draw the shear and moment diagrams for the beam
4. Draw the shear and moment diagrams for the beam
5. Draw the shear and moment diagrams for the beam
BAB IV SFD DAN BMD
80
6. Draw the shear and moment diagrams for the beam
top related