bab iv hasil dan pembahasan...
Post on 14-Jun-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Obyek Penelitian SMA Kristen YSKI Semarang
SMA Kristen YSKI berada di bawah naungan sebuah yayasan pendidikan
Yayasan Sekolah Kristen Indonesia (YSKI). YSKI berdiri pada 15 November
1951 dengan nama Yayasan Sekolah Kristen Tionghoa Semarang dengan akte
notaris nomor 53 tertanggal 15 November 1951 oleh notaris Tan A Sioe. YSKI
ada dalam naungan beberapa gereja yaitu Gereja Isa Almasih Pringgading, Gereja
Kristen Indonesia Karangsaru, Gereja Kristen Indonesia Gereformed, Gereja
Kristen Indonesia Beringin, Gereja Isa Almasih Dokter Cipto dan Gereja Kristen
Indonesia Peterongan. SMA Kristen YSKI berdiri pada 1 Januari 1967 dengan
nama SMA Kristen 3 dengan kepala sekolah SugionoTs. Awal berdirinya
lokasinya ada di Jl. Dr. Cipto 109, kemudian pada 1 Juli 1967 dipindah ke Jl.
Sidodadi Timur 23 sampai sekarang. Sekolah ini mengalami pasang surut dalam
perjalanannya.Awal berdirinya hanya 1 kelas hingga mencapai 24 kelas untuk
kelas pagi dan siang.Fasilitas sekolah dari gedung 1 lantai sampai gedung 3
lantai.Di tengah persaingan sekolah yang semakin ketat, Tuhan tetap memberi
kemampuan kepada pengelola sekolah sehingga sekolah ini tetap bisa eksis
sampai sekarang. Dengan penambahan sarana prasarana seperti ruang
perpustakaan, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, green house
menjadikan proses pembelajaran semakin bermutu. Pelatihan komputer,
kemampuan berbahasa Inggris bagi guru dan karyawan untuk meningkatkan
profesionalitas dan juga dukungan dari masyarakat membuat sekolah ini bisa
mendapat prestasi baik akademis maupun non akademis baik dalam kota maupun
provinsi. Pada tahun 2008 dalam usia 41 tahun, semoga sekolah ini semakin besar
dan bisa andil lebih besar lagi dalam mencerdaskan anak bangsa.
4.2 Uji Sebaran Data
4.2.1 Uji Normalitas
Tabel 4.1
UJI NORMALITAS
(Sumber: data diolah)
Pada pembahasan ini, akan digunakan uji liliefors dengan melihat nilai
pada Shapiro–Wilk karena sampel berjumlah kurang dari 50. Data dinyatakan
berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.Dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi untuk variabel Kemandirian Belajar sebesar 0,703 variabel
Kedisiplinan 0,115, dan variabel Tanggung Jawab memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,760. Jadi dalam penelitian ini variabel Kemandirian Belajar,
Kedisiplinan dan Tanggung Jawab berdistribusi normal karena memiliki nilai
signifikansi lebih dari 0,05. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel Uji Normalitas
(lihat lampiran Tabel 4.1)
4.2.2 Uji Linearitas
Tabel 4.2
UJI LINEARITAS VARIABEL KEDISIPLINAN dengan KEMANDIRIAN
(Sumber: data diolah)
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for linearity pada taraf
signifikasi 0,05.Hasil uji linieritas menunjukan bahwa nilai signifikansipada
variabelKedisiplinan sebesar 0,863 lebih besar dari 0,05.Itu berarti data
Kedisiplinan dan Kemandirian Belajar dalam penelitian ini berbentuk Linier.Hal
tersebut dapat dilihat di tabel uji linieritas (lihat pada lampiran Tabel 4.2)
Tabel 4.3
UJI LINEARITAS VARIABEL TANGGUNG JAWAB dengan
KEMANDIRIAN
(Sumber: data diolah)
Hasil uji linieritas menunjukan bahwa nilai signifikansi pada variabel
Tanggung Jawab sebesar 0,505 lebih besar dari 0,05. Itu berarti data Tanggung
Jawab dan Kemandirian Belajar dalam penelitian ini berbentuk Linier. Hal
tersebut dapat dilihat di tabel uji linieritas (lihat pada lampiran Tabel 4.3)
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Analisis Pendahuluan
Tabel 4.4
Table Distribusi
(Sumber: data diolah)
Analisis pendahuluan atau analisis statistik deskriptif bertujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai variabel yang diteliti.Alat analisis yang dipakai
pada analisis ini ialah tabel distribusi frekuensi, diagram statistik
(histogram).Berdasarkan table distribusi, diketahui variabel Kemandirian Belajar
mempunyai mean 32,1600, median 31,0000, dan modus 33,00. Sedangkan standar
deviasinya 6,13514, mempunyai nilai minimum 17,00, dan nilai maksimum
sebesar 43,00. Variabel Kedisiplinan mempunyai mean 36,5600, median 36,0000,
dan modus 33,00. Sedangkan standar deviasinya 4,15411, mempunyai nilai
minimum 28,00, dan nilai maksimum sebesar 46,00. Diketahui pula variabel
Tanggung Jawab mempunyai mean 33,8000, median 33,0000, dan modus 33,00.
Sedangkan standar deviasinya 7.18215, mempunyai nilai minimum 17.00, dan
nilai maksimumsebesar 48.00.Diagram statistic (histogram) dapat dilihat pada
lampiran gambar. Untuk memperjelas data–data penelitian, dibuat tabel distribusi
frekuensi pada masing–masing variabel sebagai berikut:
Statistics
kemandirian kedisiplinan tanggungjawab
N Valid 25 25 25
Missing 0 0 0
Mean 32.1600 36.5600 33.8000
Median 31.0000 36.0000 33.0000
Mode 33.00 33.00 33.00
Std. Deviation 6.13514 4.15411 7.18215
Minimum 17.00 28.00 17.00
Maximum 43.00 46.00 48.00
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Variabel Kedisiplinan dalam Pembelajaran Ekonomi di
Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang
(Sumber: data diolah)
Tabel 4.5 menunjukkan distribusi frekuensi variabel Kedisiplinan dalam
Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI
Semarang. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 10 responden berada pada
kategori rendah (40,0%). Terdapat 12 responden berada pada kategori sedang
(48,0%), dan terdapat 3 responden berada pada kategori tinggi (12,0%).
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Variabel Tanggung Jawab dalam Pembelajaran
Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang
(Sumber: data diolah)
Tabel 4.6 menunjukkan distribusi frekuensi variabel Tanggung Jawab
dalam Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen
YSKI Semarang. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 4 responden berada
pada kategori rendah (16,0%). Terdapat 17 responden berada pada kategori
sedang (68,0%), dan terdapat 4 responden berada pada kategori tinggi (16,0%).
interval
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 28-34 10 40.0 40.0 40.0
35-41 12 48.0 48.0 88.0
42-48 3 12.0 12.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
interval
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 17-28 4 16.0 16.0 16.0
29-40 17 68.0 68.0 84.0
41-52 4 16.0 16.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran
Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang
(Sumber: data diolah)
Tabel 4.7 menunjukkan distribusi frekuensi variabel Kemandirian Belajar
dalam Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen
YSKI Semarang. Distribusi frekuensi menjelaskan bahwa 7 responden berada
pada kategori rendah (28,0%). Terdapat 16 respondenberada pada kategori
sedang (64,0%), dan terdapat 2 responden berada pada kategori tinggi (8,0%).
interval
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 17-28 7 28.0 28.0 28.0
29-40 16 64.0 64.0 92.0
41-52 2 8.0 8.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
4.4 Analisis Lanjutan
a. Korelasi Kedisiplinan dengan Kemandirian Belajar
Tabel 4.8
KORELASI KEDISIPLINAN dengan KEMANDIRIAN
Correlations
kemandirian kedisiplinan
kemandirian Pearson Correlation 1 .521**
Sig. (1-tailed) .004
N 25 25
kedisiplinan Pearson Correlation .521** 1
Sig. (1-tailed) .004
N 25 25
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
(Sumber: data diolah)
Perhitungan korelasi menggunakan progam perhitungan data statistik IBM
SPSS Statistics 23.Koefisien korelasi antara Kedisiplinan dengan Kemandirian
Belajar sebesar 0,521pada taraf signifikansiɑ 5%.Koefesien korelasitersebut
positif artinya terdapat hubungan positif antara Kedisiplinan dengan Kemandirian
Belajar.Signifikansi satu sisi menunjukan angka sebesar 0,004. Hal ini
menunjukan bahwa signifikansi antara Kedisiplinandengan Kemandirian Belajar,
karena ɑ < 0,05 (0,004< 0,05).
b. Korelasi Tanggung Jawab dengan Kemandirian Belajar
Tabel 4.9
KORELASI TANGGUNG JAWAB dengan KEMANDIRIAN
(Sumber: data diolah)
Perhitungan korelasi menggunakan program perhitungan data statistik
IBM SPSS Statistics 23. Koefisien korelasi antara Tanggung Jawab dengan
KemandirianBelajar sebesar 0,787 pada taraf signifikansiɑ 5%.Koefesien korelasi
tersebut positif artinya terdapat hubungan positif antara Tanggung Jawab dengan
Kemandirian Belajar. Signifikansi satu sisi menunjukan angka sebesar0,000. Hal
ini menunjukan bahwa signifikansi antara Tanggung Jawab dengan Kemandirian
Belajar, karena ɑ < 0,05 (0,000 < 0,05).
c. Uji Korelasi Berganda antara Kedisiplinan dan Tanggung Jawab dengan
Kemandirian Belajar
Table 4.10
UJI KORELASI BERGANDA antara KEDISIPLINAN dan TANGGUNG
JAWAB dengan KEMANDIRIAN BELAJAR
(Sumber: data diolah)
Correlations
kemandirian tanggungjawab
kemandirian Pearson Correlation 1 .787**
Sig. (1-tailed) .000
N 25 25
tanggungjawab Pearson Correlation .787** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 25 25
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Model Summary
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .791a .625 .591 3.92219 .625 18.361 2 22 .000
a. Predictors: (Constant), tanggungjawab, kedisiplinan
Perhitungan korelasi berganda menggunakan program perhitungan data
statistik IBM SPSS Statistics 23.Kedisiplinan dan Tanggung Jawab dengan
Kemandirian Belajar menghasilkan koefisien korelasi sebesar r(hitung) = 0,791
yang menandakan bahwa ada hubungan antara Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
dengan Kemandirian Belajar. Diperoleh F hitung sebesar 18,361dengan ɑ = 0,000
< 0,05 dengan demikian dapat dikatakan terdapat hubungan yang signifikan antara
Kedisiplinan dan Tanggung Jawabdengan Kemandirian Belajar.
4.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah hipotesis nol (H0)
yang diajukan ditolak atau sebaliknya pada taraf kepercayaan tertentu hipotesis
alternative (H1) yang diajukan diterima. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan,
maka hasil pengujian tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Hubungan antara Kedisiplinan dengan Kemandirian Belajar
Analisis data korelasi antara Kedisiplinan dengan Kemandirian Belajar
diperoleh koefisien korelasi sebesar ry1 = 0,521 maka H01 diterima dan angka
probabilitas dari hasil analisis data diperoleh sebesar ɑ = 0,004 <0,05 maka H0
ditolak (signifikan). Jadi hal tersebut dapat diartiakan bahwa ada hubungan positif
dan signifikan antara Kedisiplinan dengan Kemandirian Belajar.Memperhatikan
hasil korelasi yang positif dan signifikan ini dapat dinyatakan bahwa semakin
tinggi Kedisiplinan semakin tinggi pula Kemandirian Belajar. Begitu pula
sebaliknya semakin rendah Kedisiplinan maka Kemandirian Belajar akan rendah
pula.
2. Hubungan antara Tanggung Jawab dengan Kemandirian Belajar
Analisis data korelasi antara Tanggung Jawab dengan Kemandirian
Belajar diperoleh koefesien korelasi sebesar ry2 = 0,787 maka H02 diterima dan
angka probabilitas dari hasil analisis data sebesarɑ = 0,000 < 0,05maka H0ditolak
(signifikan). Jadi hal tersebut dapat diartikan bahwa ada hubungan positif dan
signifikan antara Tanggung Jawab dengan Kemandirian Belajar.Memperhatikan
hasil korelasi yang positif dan signifikan ini dapat dinyatakan bahwa semakin
tinggi Tanggung Jawab semakin tinggi pula Kemandirian Belajar. Begitu pula
sebaliknya semakin rendah Tanggung Jawab maka Kemandirian Belajar akan
rendah pula.
3. Hubungan antara Kedisiplinan dan Tanggung Jawab dengan Kemandirian
Belajar
Perhitungan korelasi berganda Kedisiplinan dan Tanggung Jawabdengan
Kemandirian Belajar menghasilkan koefisien korelasi sebesar r (hitung) =
0,791yang menandakan bahwa ada hubungan antara Kedisiplinan dan Tanggung
Jawab dengan Kemandirian Belajar. Diperoleh F hitung sebesar 18,361 denganɑ =
0,000 < 0,05dengan demikian dapat dikatakan terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara Kedisiplinan dan Tanggung Jawabdengan Kemandirian Belajar.
4.6 Pembahasan Hasil Analisis
Pembahasan penelitian ini digunakan untuk data dan informasi hasil
temuan yang diinterpretasikan dengan menggunakan studi kepustakaan pada Bab
II.Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai Hubungan antara Kedisiplinan
dan Tanggung Jawab dengan Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Ekonomi
di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang, menunjukan
bahwa Kedisiplinan mempunyai hubungan positifdan signifikan dengan
Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI
IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang.Dapat diketahuidari hasil perhitungan
koefisien korelasi antara variabel (X1) Kedisiplinan dengan (Y) Kemandirian
Belajar yang menunjukan koefisien korelasinya sebesar positif 0,521dan
signifikan. Sedangkan untuk tingkat signifikansi dikatakan signifikan karena dari
tabel nampak bahwa signifikansi (1-tailed) sebesar ɑ = 0,004 lebih kecil dari 0,05
(0,004< 0,05).Hal ini menunjukan bahwa Kedisiplinanmempunyai korelasi
dengan Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa
Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang, yang mana juga didukung oleh
teori Kedisiplinan menurut Hasibuan (2002) disiplin ialah suatu sikap
menghormati dan menghargai suatu peraturan yang berlaku, baik secara tertulis
maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak untuk
menerima sanksi-sanksi apabila dia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya.Ini berarti yang dimaksud dengan menjalankan tugas adalah
kedisiplinan.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui Tanggung Jawab (X2) memiliki
hubungan yang positif dan signifikan dengan variabel Kemandirian Belajar. Hasil
yang diperoleh bahwa variabel Tanggung Jawab (X2) memiliki koefisien korelasi
0,787 (positif) dengan variabel Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran
Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang (Y),
dengan nilai signifikansiɑ = 0,000 < 0,05 berartisignifikan sehingga memiliki
korelasi Tanggung Jawab dengan Kemandirian Belajar siswa, hal ini juga
didukung oleh teori Hasan, dkk (2010 : 10) menyatakan bahwa deskripsi tanggung
jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.Ini
berarti yang dimaksud dengan melaksanakan tugas dan kewajibannya adalah
tanggung jawab.
Perhitungan korelasi berganda Kedisiplinan dan Tanggung Jawab dengan
Kemandirian Belajar menghasilkan koefisien korelasi sebesar rhitung 0,791.
Variabel Kedisiplinan dan Tanggung Jawab memiliki kontribusi yang dapat
diamati dari kolom R Square, yakni sebesar 0,625 atau 62,5%, sedangkan 37,5%
ditentukan oleh variabel lain. Berdasarkan table Model Summary, pada kolom
Sig. F Change diperoleh nilai probabilitas 0,000. Karena nilai probabilitas 0,000 <
0,05, maka keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, dapat
disebutkan bahwa variabel Kedisiplinan dan Tanggung Jawab dengan
Kemandirian Belajar terdapat hubungan yang positif dan signifikan.
Hal ini didukung oleh teori dari Tirtarahardja dan Sulo (2008 : 50)
kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong
oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari
pembelajar.Ini berarti yang dimaksud dengan kemauan dan pilihan sendiri adalah
kemandirian.Teori tersebut dengan jelas menyatakan bahwa tanggung jawab dari
diri siswa, dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI
merupakan suatu hal yang penting untuk meningkatkan kemandirian
belajarnya.Selain itu, kedisiplinan dalam belajar juga dapat menjadi acuan bagi
siswa untuk terus tekun mengerjakan tugas yang diberikan guru dimana hal ini
tentu dapat meningkatkan kemandirian belajar karena siswa telah terbiasa bahkan
atas kemauannya sendiri mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu
ataupun sebelum batas waktu yang ditentukan guru.Dapat dikatakan semakin
tinggi kedisiplinan dan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas, maka
semakin tinggi juga kemandirian belajar siswa tersebut.
top related