bab iv hasil penelitian 4.1 gambaran umum lokasi...
Post on 06-Mar-2019
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Profil Sekolah
SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bone Bolango erletak di wilayah
Kecamatan Tapa, SDN 3 Tapa terletak di wilayah Kabupaten Bone Bolango, SDN
3 Tapa di pimpin oleh Ibu Elvira Gobel S.Pd, MM yang berdiri pada tahun 1952
dengan luas tanah 929 m. Letak sekolah terletak 10 meter dari jalan raya.
4.1.2 Sarana dan Prasara Sekolah.
Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung efektifitas kegitan
pembelajaran di sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh, SDN 3 Tapa memiliki
sarana dan Prasarana yang cukup baik, semua fasilitas ini tidak lain untuk
menunjang optimalisasi Kegiatan belajar mengajar di SDN 3 Tapa. Keadaan
Sarana dan Prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel 2 di di bawah ini :
Tabel 2 : Data Ruang SDN 3 Tapa
NO JENIS RUANGAN JUMLAH
1. Ruang Belajar 6
2. Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Dewan Guru 1
4. Ruang Komputer 1
5. Ruang UKS 1
6. Ruang Perpustakaan 1
7. Mushola 1
8. Ruang Kantin 1
9. Kamar Mandi Dan Wc 2
Sumber Data : Administrasi Dewan Guru SDN 3 Tapa 2013
27
4.1.3 Keadaan Guru
SDN 3 Tapa Mempunyai Tenaga Pengajar sebanyak 10 Orang, 8 orang
guru merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2 orang Guru merupakan guru
honorer. Untuk lebih jelasnya, dafar nama-nama Tenaga Pengajar Dapat dilihat
pada tabel 3 berikut Ini :
Tabel 3 : Data Guru SDN 3 Tapa
No Nama Guru Jabatan Jenis kelamin
(L/P)
1. Elvira Gobel,S.Pd, MM Kepsek P
2. Hasni Talani Guru Kelas I P
3. Ha. Sriwaty Yusuf, S.Pd Guru Kelas II P
4. Fanny Yahya, S.Pd Guru Kelas III P
5. Nurhayati Usman Guru Kelas IV P
6. Hadjirah Amrain, S.Pd Guru Kelas V P
7. Zumriaty Aliwu, S,Pd Guru Kelas VI P
8. Abdullah Djamalu Guru Agama L
9. Nastin Sude,S.Pd PJOK P
10. Maryan Datau Guru Honore P
4.1.4 Keadaan Siswa
Jumlah Siswa di SDN 3 Tapa dari kelas I-VI pada tahun 2012/2013
Berjumlah 126 orang siswa. Untuk Obyek Penelitian Berjumlah 20 orang siswa.
Berikut ini nama-nama siswa SDN 3 Tapa yang dapat dilihat pada tabel 4.3
dibawah ini.
28
Tabel 4. Nama-Nama Siswa Kelas IV SDN 3 Tapa
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1. Syahwal Sinandaka L
2. SgHg Syahril R. abjul L
3 Abdul R.T Tonggadu L
4 Abdul jalil panigoro L
5. Adhwa S.A pakaya L
6. Aditya putra S. Umar L
7. Faujan W. Wahidin L
8. Jufrin kune L
9. Kefin K. Talani L
10. Riski Palilati L
11. Riski Pakaya L
12. Moh. Yusuf Aliwu L
13. Yasin Anil. H. gobel L
14. Ahmad Afandi Latadju L
15. Tegar abdul Haris L
16. Marina J. Pakaya P
17. Laraswati AF.Ali P
18. Monique H. Ichsan P
19. Siti Nurhaliza Tuharea P
20. Rahmatia Djafar P
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Tindakan Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencenaan adalah tahap awal dalam Pelaksanaan Tindakan kelas.
Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang sesuai
dengan model Pembelajaran Tipe Group Investigation. Membuat lembar
pengamatan kegiatan guru dan siswa, Membuat alat evalusi dan LKS yang
mendukung Pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini Peneliti membuat Pembelajaran untuk materi masalah-masalah
sosial. Kegiatan pelaksanaan siklus 1 ini dilksanakan pada hari senin 27 Mei
29
pukul 08.00. terdapat 20 siswa, 15 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Dalam
pelaksanaanya dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan
penutup.
Pada tahap pertama yaitu kegiatan awal guru mengucapkan salam dan siswa
membalas salam guru . Kemudian guru mempersiapkan tempat duduk siswa dan
mengkondisikan siswa ke dalam suatu pembelajaran yang kondusif. Guru
mengecek kehadiran siswa, kemudian guru menyuruh ketua kelas untuk
memimpin doa belajar . Setelah itu guru memberikan kepada apersepsi : “Apakah
kalian pernah melihat Masyarakat yang sedang tawuran “. Sebagian besar siswa
menjawab pernah dan beberapa siswa hanya diam. Dan kemudian guru bertanya
lagi “ Nah dimana kalian pernah melihatnya? Jawaban siswa bermacam-macam.
Guru membenarkan jawan siswa.” Iya, benar pada hari ini kita akan mempelajari
masalah-masalah sosial. Setelah membacakan apersepsi setelah itu guru
membacakan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti (Eksplorasi) guru mengawali pelaksanaan
pembelajaranya dengan menggali informasi tentang pengetahuan awal siswa.
Melibatkan siswa dalam mencari informasi yang berkaitan dengan materi
pelajaran, memotivasi siswa untuk selalu bekerja sama. Dalam kegiatan
(elaborasi) kemudian guru membagi siswa kedalam kelompok secara heterogen
berdasarkan jenis kelamin, kemampuan akademik, keaktifan dalam kelas. Setelah
guru membagi siswa ke dalam kelompok ,siswa merespon dengan baik perintah
guru untuk berkelompok. Saat pembagian kelompok kelas menjadi ribut. Ada
siswa yang bertiak, berjalan kesana kemari, ada siswa yang tidak mau menerima
30
anggota kelompok lain, ada siswa yang mengganggu anggota kelompok lainya.
Kemudian guru mengarahkan setiap kelompok untuk duduk pada kelompoknya
masing-masing. Setelah pembentukan kelompok guru kemudian menjelaskan
maksud pembelajaran dan tugas kelompok.ketika guru menjelaskan tugas
kelompok, Guru memerintahkan siswa agar memperhatikan guru saat
menjelaskan tugas kelompok, guru menjelaskan tahapan-tahapan dalam
melaksanakan tugas kelompok.sebagian siswa memperhatihatikan penjelasan
guru. Sebagian yang lain ada yang bermain dengan temanya satu kelompok, ada
juga hanya duduk diam, siswa kurang merespon dengan baik penjelasan guru.
Setelah itu guru membagikan LKS, guru memanggil Ketua-ketua Kelompok
untuk mengambil LKS yang dibagikan guru. kemudian guru menyuruh masing-
masing kelompok membahas LKS yang dibagikan guru secara berkelompok.
Setelah melaksakan diskusi, guru kemudian memerintahkan kepada masing-
masing kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompok di depan
kelas.siswa pada malu-malu membacakan hasil jawaban mereka. Guru
mengarahkan dan memberikan semangat kepada siswa. Setelah melaksanakan
kegiatan presentasi guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok yang
telah melaksanakan presentase hasil diskusi mereka dengan cara memberikan
applause. Agar siswa merasa senang dan bersemangat.
Kegiatan Penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. setelah itu guru melaksanakan
evaluasi pada pertemuan tersebut dan menginformasikan pertemuan yang akan
31
datang. Dan yang terakhir guru melaksakan penilaian terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Tahap pengamatan
kegiatan pengamatan dilakukan oleh observer .yang diobservsi adalah
kegiatan guru dan kegiatan siswa. Observer melakukan pengamatan dengan
menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan kegiatan
siswa.
A. Pengamatan kegiatan Guru
Pada kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation dengan materi masalah-masalah sosial . untuk
mengamatan kegiatan guru digunakan lembar pengamatan selama kegiatan belajar
mengajar yang terdiri dari 23 aspek, pada setiap aspek terdiri dari 4 kriteria sangat
baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). untuk lebih jelasnya hasil
kegiatan guru yang dilakukan oleh observasi dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus 1
No Aspek yang diamati
Kriteria Jumla
h SB B C K
1 Kegiatan. Awal 1 4 - - 5
2 Kegiatan Inti - 8 8 - 15
3 Kegiatan Penutup 1 1 1 - 3
Persentase (%) 8.33% 54.16% 37.5% 0.0% 100%
32
Berdasarkan Tabel 5 diatas kita dapat melihat hasil yang diperoleh dari setiap
kriteria. Dari 24 aspek yang menjadi penilaian observer, sebanyak 2 aspek,(
8.33%) yang memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB), sebanyak 13
aspek (54.16%) yang memperoleh nilai dengan kriteria baik (B), 9 aspek (37.5%)
berada pada kriteria cukup (C) dan 0 aspek (0.0%) berada pada krteria kurang (K).
berdasarkan indikator yang tetapkan, hasil obervasi ini belum mencapai standar
yang ditetapkan yakni kegiatan pembelajaran pada kegiatan pengamatan kegiatan
guru mencapai 75% pada kriteria sangat baik (B) maka pembelajaran dianggap
tuntas.
B. Pengamatan kegiatan siswa
Selain melakukan pengamatan terhadap guru, observer juga melakukan
pengamatan terhadap kegiatan siswa, observer melakukan pengamatan kegiatan
siswa dengan menggunakan lembar pengamatan yang disusun sebelumnya dan
sesuai dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation. Pada
lembar pengamatan kegiatan siswa terdapat 24 aspek yang diamati. Adapun hasil
pengamatan kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus 1
No Aspek yang diamati
Kriteria
Jumlah
SB B C K
1 Kegiatan. Awal 1 1 - - 2
2 Kegiatan Inti 3 8 3 2 16
3 Kegiatan Penutup 1 - 4 1 6
Persentase (%) 20.83% 37.5% 29.16% 12.5% 24(100%)
33
Berdasarkan Tabel 6 diatas bahwa dari 24 aspek yang diamati, sebanyak 5
aspek (20.83%) memiliki nilai dengan kritria sangat baik (SB), 9 aspek (37.5%)
memilki nilai dengan kriteria baik (B), 7 aspek (29.16%) memiliki nilai dengan
kriteria cukup (C), dan 3 aspek (12.5%) memiliki nilai dengan kriteria kurang (K).
berdasarkan data diatas bahwa hasil pengamatan kegiatan siswa belum sesuai
dengan indikator kinerja yang ditetapkan yang ditetapkan yakni kegiatan
pembelajaran pada kegiatan pengamatan kegiatan siswa mencapai 75% pada
kriteria baik (B) maka pembelajaran dianggap tuntas.
C. Hasil Evaluasi Siklus 1
Pada setiap siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa, pada akhir kegitan
pembelajaran dilakukan evaluasi. Evaluasi yang diberikan guru dalam bentuk 5
soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.Hasil penilaian setiap siswa dapat dilihat
pada lampiran. Adapun untuk hasil berdasarkan rentang nilai dapat dilihat pada
tabel 7.
Tabel 7. Hasil Evaluasi Siswa Siklus 1
No Rentang Nilai
Jumlah
siswa
%
Keterangan
Tuntas Tidak tuntas
1 85-100 1 5% 1 -
2 75-84 9 45% 9 -
3 65-74 1 5% 1
4 1-64 9 45% 9
Jumlah 20 100% 10(50%) 10(50%)
34
Berdasarkan Tabel 7 tersebut dapat kita ketahui bahwa dari 20 orang
siswa yang mengikuti tes, 10 siswa atau sekitar 50% yang mendapat nilai 75
keatas, sedangkan 10 siswa atau sekitar 50% mendapat nilai dibawah 75 dengan
daya serap klasikal 69.5%. Jika kita melihat hasil yang diperoleh siswa. Hasil
tersebut belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan adalah hasil belajar
siswa yang diperoleh siswa minimal nilai rata-rata siswa 7.5 dan daya serap kelas
klasikal sebesar 75%. Dari data yang diperoleh maka penelitian ini dilanjutkan
pada siklus II.
D. Hasil Kerja Kelompok Siklus 1
Pada pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation terdapat kerja kelompok yang dilakukan siswa. Di
bawah ini adalah hasil kerja kelompok pada siklus 1 yang dinilai berdasarkan
beberapa Indikator yakni kerja sama, menyelesaikan tugas kelompok, presentase
di depan kelas yang dapat dilihat tabel 8 di bawah ini.
35
Tabel 8. Hasil Kerja Kelompok Siklus 1
N
o
Nama
Kelompok
Kerja Sama
Menghargai
pendapat
teman
Tanggung Jawab
Nilai
SB B C K SB B C K SB B C K
1
Siti Tuharea √ √ √
100
Jufrin kune √ √ √
Abd.Tonggadu √ √ √
Jalil Panigoro √ √ √
Yasin Anil √ √ √
2
Rahmatia .D. √ √ √
85
Marina Pakaya √ √ √
Riski Pakaya √ √ √
Tegar Haris √ √ √
Yusuf Aliwu √ √ √
3
Laraswati Ali √ √ √
90
Syaril .S. √ √
Faujan Wahidi √ √ √
Adwa Pakaya √ √
Syahri Abdjul √ √ √
4.
Monique .I. √ √ √
100
Syahril Abjul √ √ √
36
Aditya Putra √ √ √
Rizki Palilati √ √ √
Ahmad Afandi √ √ √
Rata-rata 93.75
E. Refleksi Tindakan Siklus I
Setelah dilaksanakan pengamatan, evaluasi dan analisis hasil penelitian
siklus 1, selanjutnya peneliti dan guru mitra mengadakan diskusi tentang hasil
pelaksanaan tindakan. Hal ini diperlukan untuk menilai apakah tindakan yang
dilaksanakan telah sesuai dengan dengan yang direncanakan serta mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Dari refleksi yang dilakukan melalui diskusi
disimpulkan bahwa tindakan kelas yang dilakukan pada siklus 1 belum terlaksana
sebagaiman yang diharapkan.
Hasil refleksi sebagai berikut :
1. pada kegiatan inti guru belum dapat membagi siswa secara heterogen
berdasarkan tingkat kemampuan siswa.
2. Guru belum dapat mencegah siswa untuk tidak ribut pada saat
berkelompok dan mencegah siswa untuk tidak saling mengganggu.
3. Guru terlalu cepat menjelaskan materi.
4. Pada saat membimbing siswa dalam mengisi LKS ,pelaporan
kelompok dan membuat kesimpulan pelajaran guru belum maksimal.
Hal ini disebabkan karena suasana kelas yang tidak memungkinkan
(ribut)
37
Hasil Refleksi kegiatan siswa :
1. Saat pembagian kelompok siswa masih ribut dan mengganggu anggota
kelompok lainya.
2. Siswa belum merespon dengan baik materi yang disampaikan guru.
3. Siswa kurang mengjukan pertanyaan tentang materi yang disampaikan
guru.
4. Siswa kurang mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan LKS.
5. Beberapa siswa tidak mampu menyimpulkan hasil belajarnya dan
membahas bersama kesimpulanya.
6. Seluruh siswa tidak antusias dalam menjawab soal pada evaluasi, tidak
dapat menggunakan waktu seefektif mungkin, dan tidak dapat
menjawab soal secara mandiri.
Berdasarkan hasil refleksi diatas pada siklus I, maka peneliti dan pengamat
sepakat untuk melanjutkan penelitian pada siklus ke II. Berikut ini langkah
perbaikan yang direkomendasikan yang akan dilaksanakan pada siklus II :
1. Guru harus lebih mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
pembelajaran.
2. Guru harus memperhatikan kondisi siswa agar siswa lebih
memfokuskan perhatian dalam pembelajaran.
3. Dalam menjelaskan materi, guru dapat menjelaskan materi secara
perlahan-lahan dan jelas agar siswa dapat memusatkan perhatian.
38
4. Guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa aktif dalam
bertanya.
4.2.2 Hasil Tindakan Siklus 2
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II sama dengan perencanaan siklus I. Pada
tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang sesuai
dengan model Pembelajaran Tipe Group Investigation. Membuat lembar
pengamatan kegiatan guru dan siswa, Membuat Alat Evalusi dan LKS yang
mendukung Pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan penelitian tindakan siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 28
Mei 2013 pada jam 07.30. jumlah siswa yang dikenai tindakan sebanyak 20 siswa.
15 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Kegiatan pelaksanaan terdiri dari
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Kegiatan pendahuluan diawali dengan guru memberikan salam dan siswa
menjawab salam guru. Kemudian guru mempersiapkan siswa mengikuti
pembelajaran hari ini. Setelah itu guru memerintahkan siswa memimpin doa
belajar. Setelah selesai berdoa guru mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru
memerintahkan siswa untuk membuka catatan mereka. Seluruh siswa membuka
buku catatan mereka. Kemudian guru bertanya kepada siswa “ siapa yang masih
ingat apa pelajaran kita pelajari kemarin,….” Sebagian siswa menjawab tentang
menyebutkan masalah-masalah sosial yang berada dilingkungan keluarga,
sekolah, masyakat dan Negara. Kemudian guru memberikan apersepsi.Setelah
39
memberikan apersepsi guru membacakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
siswa.
Pada kegiatan inti guru memerintahkan siswa untuk duduk dikelompok
masing-masing seperti hari kemarin. Guru mengarahkan mereka untuk duduk di
bangku secara berkelompok. Siswapun segera membentuk kempok yang
sebelumnya. Dan guru bertanya kepada siswa “ anak-anak masih ingatkah kalian
tahap-tahap mengerjakan LKS yang diberikan guru kemarin..” seluruh siswa
menjawab” masih igat…bu”. guru membagikan LKS dan menyuruh masing-
masing kelmpok mengerjakan LKS yang diberikan guru. Gruru memperhatikan
setiap kelompok bersungguh-sungguh dalam mengerjakan LKS tersebut. Guru
memonitoring kelas. Ketika ada siswa yang sedang bermain-main, guru langsung
menegur dan memberikan arahan.dan ada juga siswa yang hanya pasif guru
mendatanginya dan menjelaskan pentingnya kerja sama. setelah selesai
berdiskusi, guru memerintahkan masing-masing kelompok untuk membacakan
hasil diskusinya.kemudian guru memberikan penghagaan pada setiap kelmpok.
Pada kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memberikan kesimpulan. Salah seorang siswa memberikan kesimpulan. Setelah
itu guru dan siswa sama-sama menyimpulkan pembelajaran yang didapat pada
hari ini. Yang terakhir adalah gruru melakukan evaluasi dan tindak lanjut.
40
3. Tahap pengamatan
Kegiatan pengamatan dilkukan oleh observer. Observasi yang dilakukan
adalah observasi terhadap kegiatan guru dan siswa.
A. Pengamatan Kegiatan guru.
Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel 9
sebagai berikut.
Tabel 9. Hasil pengamatan kegiatan guru siklus 2
No Aspek yang diamati
Kriteria
Jumlah
SB B C K
1 Kegiatan. Awal 1 4 - - 5
2 Kegiatan Inti - 15 - 15
3 Kegiatan Penutup 1 2 - 3
Persentase (%) 2(8.33%) 22(91.66%) 0.0% (0.0%) 23(100%)
Berdarkan tabel 9 diatas dapat kita lihat dari 24 aspek yang diamati, sebanyak
2 aspek (8.33%) memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB) dan 2 aspek
( 91.66%) memperoleh nilai dengan kriteria baik (B). jika dibandingkan dengan
siklus , terjadi peningkatan pada pelaksanaan kegiatan belajar guru. Tabel diatas
bahwa indikator kinerja yang ditetapkan telah terpenuhi.
41
B. Pengamatan kegiatan siswa siklus 2
Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pelaksanaan tindakan siklus 2
dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut ini :
Tabel 10. Hasil Pengamatan kegiatan siswa pada siklus 2
No Aspek yang diamati
Kriteria
Jumlah
SB B C K
1 Kegiatan. Awal 1 1 - - 2
2 Kegiatan Inti 3 13 - - 16
3 Kegiatan Penutup 1 5 - - 6
Persentase (%) 20.83% 79.16% 0(0.0) 0(0.0) 24(100%)
Berdasarkan tabel 10 di atas mengalami peningkatan dari kegiatan siswa
siklus 1. Terdapat 24 aspek yang diamati, sebanyak 5 aspek (20.83) memperoleh
nilai dengan kriteria sangat baik (SB) dan sebanyak 19 aspek (79.16%)
memperoleh nilai dengan kriteria baik (baik). Dilihat besarnya presentase yang
ditunjukan pada pengamatan siklus II, maka hasil pengamatan kegiatan siswa
siklus II sudah sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.
C. Hasil Belajar Siklus 2
Setelah dilaksanakan pembelajaran pada siklus II, diakhir pertemuan guru
mengadakan evaluasi pada siswa. Hasil evaluasi siswa dapat dilihat pada
lampiran. Untuk hasil evaluasi pada rentang nilai siswa dapat dilihat pada tabel 11
berikut ini.
42
Tabel 11. Hasil Belajar Siswa Siklus 2
No Rentang Nilai Jumlah
siswa %
Keterangan
Tuntas Tidak tuntas
1 85-100 12 60% 12 -
2 75-84 4 20% 4 -
3 65-74 4 20% - 4
4 1-64 - - - -
Jumlah 20 100% 16(80%) 4(20%)
Berdasarkan tabel 11 di atas bahwa hasil evaluasi belajar siswa mengalami
peningkatan. Pada hasil evaluasi siklus I jumlah siswa siswa yang memilki nilai
diatas ada 10 siswa sebanyak 50% dan pada siklus II mengalami peningkatan.
Jumlah siswa yang memilik nilai di atas sebesar 80% ini berarti hasil evaluasi
siswa mengalami peningkatan sebanyak 30%.. namun dilihat dari hasil evaluasi
perorangan terlihat 2 siswa kedua siswa ini adalah Syahwal Sinandaka dan Siti
Nurhaliza. Kedua siswa ini pada evaluasi pada siklus I memilki nilai diatas 75
namun pada siklus II mengalami penurunan nilai yaitu nilai yang diperoleh
mereka dibawah dari 75. Setelah saya amati siswa yang bernama syahwal
sinandaka memang memilki inteligensi yang kurang ini berpengaruh pada
kemauan belajarnya kurang dan. sedangkan siswa yang bernama Siti Nurhalisa,
Pada Waktu proses KBM siswa terssebut mengalami gangguan kesehatan
fisik.sehingga hasil evaluasinya mengalami penurunan pada siklus II.
43
D. Hasil kerja kelompok siklus 2
Dibawah ini merupakan hasil kerja kelompok yang dinilai berdasarkan 3
indikator penilaian yaitu kerja sama, menyelesaikan tugas, presentase.
Tabel 12. Hasil kerja Kelompok siklus 2
No
Nama
kelompok
Kerja Sama
Menghargai
pendapat teman
Tanggung jawab
Nilai
SB B C K SB B C K SB B C K
1
Siti Tuharea √ √ √
100
Jufrin kune √ √ √
Abd.Tonggadu √ √ √
Jalil Panigoro √ √ √
Yasin Anil √ √ √
2
Rahmatia .D. √ √ √
100
Marina Pakaya √ √ √
Riski Pakaya √ √ √
Tegar Haris √ √ √
Yusuf Aliwu √ √ √
3
Laraswati Ali √ √ √
100
Syaril .S. √ √ √
Faujan Wahidi √ √ √
Adwa Pakaya √ √ √
Syahri Abdjul √ √ √
44
C.
Monique .I. √ √ √
100
Syahril Abjul √ √ √
Aditya Putra √ √ √
Rizki Palilati √ √ √
Ahmad Afandi √ √ √
Rata-rata 100
E.Refleksi siklus 2
Hasil pengamatan kegiatan guru siklus II menunjukan bahwa terjadi
peningkatan pada kegiatan guru dalam mengelolah pembelajaran. siklus I hanya
mencapai 52.17% meningkat menjadi 91.30% pada siklus II. Meningkatnya hasil
pengamatan kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran mengakibatkan
keaktifan siswa ikut meningkat. Pada siklus I hanya 37.5% dari 20 siswa yang
keaktifanya dalam pembelajaranya mencapai kriteria baik kemudian pada siklus
II meningkat menjadi 79.16% yang keaktifanya mencapai kriteria sangat baik dan
hal ini berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa yang pada siklus I hanya
50 % dari 20 orang siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar,
kemudian meningkat menjdi 80% dari 20 siswa yang tuntas hasil
belajarnya.keberhasilan yang telah dicapai pada siklus II baik dari segi
pengelolahan pembelajaran, kegiatan siswa, maupun hasil belajar siswa
menunjukan bahwa untuk materi masalah-masalah sosial di kelas IV SDN 3 Tapa
45
sudah tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan
telah berhasil.
4.3 Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan kegiatan guru
dan siswa dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation.
4.3.1 Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Tahap perencanaan pada siklus I sama dengan perencanaan siklus II.
Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang sesuai
dengan model Pembelajaran Tipe Group Investigation. Masing- masing siklus
difokuskan pada hasil belajar siswa. Selanjutnya peneliti Membuat lembar
pengamatan kegiatan guru dan siswa dan Membuat Alat Evalusi dan LKS yang
mendukung Pembelajaran.
4.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 27 mei 2013
pada pukul 08.00 dan pada siklus II dilaksanakan pad dua hari senin tanggal 28
Mei 2013 pada pukul 7.30 dalam ruang kelas. Dan siswa duduk secara
berkelompok yang terdiri dari 5-6 orang.
46
4.3.3 Hasil Pengamatan
A. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada siklus I dan Siklus II
Hasil pengamatan kegiatan guru pengamat tentang kegiatan peneliti dalam
membelajarkan materi masalah-masalah sosial kepada siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada
siklus I dan II dapat dilihat pada garfik di bawah ini.
Gambar 4.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus I dan Siklus II
Pada Gambar 4.1 menunjukan bahwa pada siklus I, penelolaan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru belum mencapai kriteria yang
diharapkan yaitu pada kriteria baik (B), pada siklus I kegiatan guru memperoleh
Nilai 54.16%, dalam kegiatan pengamatan guru pada siklus I ada beberapa aspek
yang belum optimal dilakukan oleh guru seperti berikut : pada kegiatan inti guru
belum dapat membagi siswa secara heterogen berdasarkan tingkat kemampuan
siswa. Guru belum dapat mencegah siswa untuk tidak ribut pada saat
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
kurang cukup baik sangatbaik
Ke
giat
an G
uru
Kriteria
SIKLUS I
SIKLUS II
47
berkelompok dan mencegah siswa untuk tidak saling mengganggu.Guru terlalu
cepat menjelaskan materi. Pada saat membimbing siswa dalam mengisi LKS
,pelaporan kelompok dan membuat kesimpulan pelajaran guru belum maksimal.
Hal ini disebabkan karena suasana kelas yang tidak memungkinkan (ribut). aspek-
aspek yang belum tuntas ini kemudian diperbaiki pada siklus II dan menurut hasil
pengamatan guru pengamat, kegiatan guru mengalami peningkatan yaitu
mencapai nilai 91.66%.
B. Hasil Pengamatan kegiatan Siswa pada Siklus I dan II
Hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I dan II digambarkan dalam
Grafik.
Gambar 4.2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II
Rendahnya hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I disebabkan oleh
terjadinya keributan pada saat pembagian kelompok sehingga siswa masih ribut
dan mengganggu anggota kelompok lainya.Siswa belum merespon dengan baik
materi yang disampaikan guru. Siswa kurang mengjukan pertanyaan tentang
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
kurang cukup baik sangat baik
Ke
giat
an G
uru
Kriteria
SIKLUS I
SIKLUS II
48
materi yang disampaikan guru.Siswa kurang mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan LKS. Beberapa siswa tidak mampu menyimpulkan hasil
belajarnya dan membahas bersama kesimpulanya. Seluruh siswa tidak antusias
dalam menjawab soal pada evaluasi, tidak dapat menggunakan waktu seefektif
mungkin, dan tidak dapat menjawab soal secara mandiri.pada Siklus II setelah
peneliti melakukan perbaikan pada pengelolaan pembelajaran maka kegiatan
siswa meningkat karena kelemahan-kelemahan siklus I meningkat. Sehingga
siklus I kegiatan siswa 37.5% dari 20 siswa mencapai nilai pada kriteria baik,
mengalami peningkatan siklus II menjadi 79.16% siswa meraih kriteria baik.
Artinya kegiatan siswa memenuhi kriteria keberhasilan.
C. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II
Hasil belajar siswa merupakan tujuan akhir dari suatu pembelajaran. hasil
belajar siswa pada siklus I dan siklus II ini merupakan penguasaan siswa
terhadap materi masalah-masalah sosial. Berikut ini adalah grafik yang
menggambarkan hasil belajar siswa siklus I dan Siklus II.
49
Gambar 4.3 Hasil Evaluasi Belajar Siswa
Rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I hanya mencapai 50 % dari 20
siswa yang tuntas hasil belajarnya. selanjutnya diadakan evaluasi pada siklus II
maka hasil belajar siswa meningkat mencapai 80% dari 20 orang siswa tuntas
hasil belajarnya yaitu mencapai nilai ≥ 75 %. Hasil yang dicapai PTK ini baik dari
segi kegiatan guru, kegiatan siswa, maupun hasil belajar siswa menunjukan bahwa
hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya yaitu: “ jika model
pembelajaran Tipe Group Investigation dapat diterapkan pada pembelajaran IPS
pada materi masalah-masalah sosial maka hasil belajar siswa kelas IV SDN 3
Tapa “ Dapat di terima “
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
kurang cukup baik sangat baik
Has
il B
ela
jar
Sisw
a
Kriteria
SIKLUS I
SIKLUS II
top related