bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. hasil …eprints.uny.ac.id/18904/6/bab iv...
Post on 01-Feb-2018
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pengembangan Produk
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan
media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi dan mengetahui kelayakan
media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi untuk pembelajaran IPS
kelas VII SMP. Media pembelajaran yang dikembangkan, dinyatakan layak
digunakan berdasarkan validasi oleh ahli materi, validasi ahli media, dan
hasil ujicoba oleh guru serta tanggapan siswa.
Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan
dan Borg & Gall, yang dibatasi pada beberapa tahap saja. Tahap-tahap
tersebut meliputi: a) tahap pengumpulan informasi; b) tahap perencaan; c)
tahap pengembangan produk; dan d) tahap validasi dan ujicoba. Berikut
penjelasan tiap tahap yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan
ini:
a. Tahap pengumpulan informasi
Tahap ini diawali dengan melakukan tinjauan standar isi. Tinjauan
standar isi dilakukan dengan cara membuat pemetaan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Inti (KI), hasil pemetaan SK dan KI
dapat dilihat pada lampiran 2. Berdasarkan tahapan tersebut diperoleh
57
materi yang akan dikembangkan dalam media pembelajaran interaktif
berbasis macromedia flash yaitu interaksi manusia dengan lingkungan
ekonomi. Setelah materi yang dikembangkan sudah ditentukan maka
langkah selanjutnya adalah melakukan studi pustaka untuk
mengumpulkan materi interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi.
b. Tahap perencanaan
Tahap kedua ini terdiri dari pembuatan kisi-kisi instrumen
penelitian yang menjadi kriteria penilaian media pembelajaran interaktif.
Kisi-kisi instrumen yang telah selesai dibuat lalu dikembangkan menjadi
instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah
lembar validasi, lembar observasi dan pedoman wawancara. Lembar
validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran
interaktif berbasis macromedia flash berdasarkan penilaian ahli materi
dan ahli media. Ahli materi memberikan penilaian berdasarkan aspek
materi, pembelajaran, dan kebahasaan sedangkan ahli media memberikan
penilaian berdasarkan aspek pemrograman dan tampilan. Lembar
observasi dan pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui respon
dan tanggapan guru serta siswa mengenai penggunaan media
pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash di dalam kelas.
Validasi instrumen dilakukan oleh dosen pembimbing.
c. Tahap pengembangan
Pada tahap ini dilakukan pembuatan produk media pembelajaran
interaktif berbasis macromedia flash. Langkah-langkah yang dilakukan
58
yaitu; 1) Membuat story board. Story board dibuat dengan tujuan
mempermudah dalam pembuatan media dan untuk menentukan tahap
pengembangan selanjutnya, agar bagian-bagian dari media pembelajaran
dapat tersusun dengan baik. Story board dibuat dengan cara menggambar
sketsa di atas kertas, sketsa yang telah selesai dibuat lalu digambar ulang
menggunakan komputer. Story board yang digunakan dalam penelitian
ini dapat dilihat pada lampiran 4; 2) Story board lalu dijadikan acuan
membuat layout. Layout dibuat dengan memperhatikan aspek warna dan
komposisi; 3) Layout yang telah selesai dibuat lalu diisi dengan materi
interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. Materi di dalam media
pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash ini terdiri dari empat
sub materi yaitu, kebutuhan, kegiatan ekonomi, faktor-faktor dalam
lingkungan ekonomi dan masalah pokok ekonomi; dan 4) Setelah
langkah penulisan materi, media lalu diberi video dan gambar yang dapat
menunjang materi. Selain itu juga dilengkapi dengan petunjuk
penggunaan yang dibuat dalam format pdf.
d. Tahap validasi dan ujicoba
Tahap validasi media dilakukan agar media pembelajaran interaktif
yang dikembangkan dapat diketahui kelayakannya berdasarkan penilaian
ahli materi dan ahli media. Validasi media pembelajaran interaktif
dilakukan oleh: 1) ahli materi yang berkompeten di bidang interaksi
manusia dengan lingkungan ekonomi; dan 2) ahli media yang
berkompeten dalam bidang media pembelajaran interaktif berbasis
59
macromedia flash. Data penilaian hasil validasi ahli materi tersaji dalam
tabel 9, sedangkan data penilaian hasil validasi ahli media tersaji dalam
tabel 10 dan 11. Produk media yang sudah divalidasi selanjutnya direvisi
sesuai dengan saran dan masukan ahli saat proses validasi.
Setelah media pembelajaran interaktif selesai direvisi kemudian
dilakukan tahap ujicoba penggunaan media dalam pembelajaran di kelas,
yang bertujuan untuk mengetahui respon guru serta siswa terhadap media
pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan.
Tahap ujicoba dilaksanakan di SMP N 8 Yogyakarta. Ujicoba dilakukan
dengan cara penggunaan media dalam pembelajaran di kelas oleh guru.
Selama penggunaan media peneliti melakukan observasi terhadap
penggunaan media tersebut. Setelah menggunakan media, guru
diwawancara untuk diminta tanggapan, saran, dan komentarnya
mengenai media pembelajaran interaktif yang dikembangkan. Selain
guru, siswa juga diwawancara untuk diminta tanggapan dan komentarnya
mengenai media pembelajaran interaktif yang dikembangkan.
Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang
telah melalui ujicoba di dalam kelas lalu direvisi kembali berdasarkan
saran dan masukan dari guru serta siswa. Hasil akhir penelitian dan
pengembangan ini adalah produk media pembelajaran interaktif berbasis
macromedi flash untuk pembelajaran IPS SMP kelas VII. Produk media
pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dikemas dalam CD.
60
2. Hasil Validasi
a. Hasil Validasi Ahli Materi
Sebelum melakukan ujicoba, media pembelajaran interaktif
berbasis macromedia flash yang dikembangkan divalidasi terlebih dahulu
oleh ahli materi. Validasi materi dilaksanakan oleh dosen Pendidikan
IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta yang
mempunyai latar belakang sesuai dengan materi yang dikembangkan.
Validasi oleh ahli materi bertujuan untuk mendapatkan informasi, kritik,
dan saran agar media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash
yang dikembangkan menjadi produk yang berkualitas secara aspek
materi, pembelajaran dan kebahasaan. Hasil validasi tersebut dapat
dilihat pada tabel 9. Skor maksimal dari masing-masing item pernyataan
dalam lembar validasi adalah 5 sedangkan skor minimum adalah 1.
61
Tabel 9. Hasil Validasi Ahli Materi No Aspek Indikator Nilai
1
Materi
Materi yang diberikan sesuai dengan Kompetensi Inti 4
2 Materi yang diberikan sesuai dengan Kompetensi
Dasar 4
3 Kebenaran konsep 3
4 Kemutakhiran materi yang disajikan 4
5 Materi disajikan dengan urut dan sistematis 3
6 Kejelasanan uraian materi 3
7 Kemudahan memahami materi 4
8 Contoh yang diberikan sesuai dengan materi 4
9 Kesesuian tujuan dengan Kompetensi Inti 4
10
Pembelajaran
Kesesuian tujuan dengan Kompetensi Dasar 4
11 Pemberian motivasi 3
12 Ketersediaan rangkuman materi 3
13 Kesesuaian indikator dengan KI 4
14 Latihan dan evaluasi materi 3
15 Kejelasan petunjuk penggunanaan latihan dan evaluasi
akhir 3
16 Respon terhadap jawaban pertanyaan 3
17 Cakupan materi dalam latihan dan evaluasi akhir 3
18 Kesesuain gambar, video, dan animasi untuk
memperjelas materi 4
19
Kebahasan
Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat berfikir
siswa 4
20 Kejelasan penggunaan bahasa 4
21 Ketepatan istilah yang digunakan 4
22 Ketepatan tata bahasa dan ejaan 4
23 Bahasa yang digunakan membangkitkan rasa ingin
tahu siswa 4
Jumlah 83
Persentase 72%
Rentang Skor 78,20 < X ≤ 96,54
Rerata skor 3,61
Sumber: Data Primer yang Diolah
62
Hasil validasi ahli materi menunjukkan hasil jumlah skor sebesar
83 dengan persentase 72%, dan rerata skor sebesar 3,61 dengan kategori
“baik”.
b. Hasil Validasi Ahli Media
Sebelum melakukan ujicoba, media pembelajaran interaktif
berbasis macromedia flash yang dikembangkan juga divalidasi terlebih
dahulu oleh ahli media. Validasi media dilaksanakan oleh dosen
Pendidikan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta yang mempunyai latar
belakang sesuai dengan media yang dikembangkan. Validasi oleh ahli
media bertujuan untuk mendapatkan informasi, kritik, dan saran agar
media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang
dikembangkan menjadi produk yang berkualitas secara aspek
pemograman dan tampilan. Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada
tabel 10 dan tabel 11. Skor maksimal dari masing-masing item
pernyataan dalam lembar validasi adalah 5 sedangkan skor minimum
adalah 1.
63
Tabel 10. Hasil Validasi Ahli Media Tahap I
No Aspek Indikator Nilai
1
Pemograman
Ketertarikan menu 3
2 Kejelasan petunjuk penggunaan 3
3 Dapat membangkitkan motivasi siswa 3
4
Tampilan
Ketepatan ukuran huruf 4
5 Ketepatan jenis huruf 4
6 Variasi huruf 3
7 Penggunaan jarak (baris, spasi, alinea) 4
8 Teks mudah dibaca 3
9 Kejelasan gambar video 4
10 Kejelasan suara video 4
11 Ketepatan ukuran tampilan video 3
12 Kejelasan gambar 4
13 Ketepatan ukuran gambar 4
14 Penempatan gambar dan animasi 3
15 Kemudahan mencari tombol navigasi 2
16 Konsistensi penempatan tombol
navigasi 2
17 Ketepatan pemilihan warna
background 4
18 Keserasian pemilihan warna
background dengan teks dan gambar 4
19 Komposisi layout 3
20 Konsistensi penyajian antar halaman 3
Jumlah 67
Persentase Skor 67%
Rentang Skor 52, 02 < X ≤ 67, 98
Rerata Skor 3,35
Sumber: Data Primer yang Diolah
64
Tabel 11. Hasil Validasi Ahli Media Tahap II
No Aspek Indikator Nilai
1
Pemograman
Ketertarikan menu 4
2 Kejelasan petunjuk penggunaan 4
3 Dapat membangkitkan motivasi siswa 4
4
Tampilan
Ketepatan ukuran huruf 4
5 Ketepatan jenis huruf 4
6 Variasi huruf 3
7 Penggunaan jarak (baris, spasi, alinea) 4
8 Teks mudah dibaca 4
9 Kejelasan gambar video 3
10 Kejelasan suara video 3
11 Ketepatan ukuran tampilan video 3
12 Kejelasan gambar 4
13 Ketepatan ukuran gambar 3
14 Penempatan gambar dan animasi 3
15 Kemudahan mencari tombol navigasi 4
16 Konsistensi penempatan tombol
navigasi 4
17 Ketepatan pemilihan warna
background 4
18 Keserasian pemilihan warna
background dengan teks dan gambar 4
19 Komposisi layout 4
20 Konsistensi penyajian antar halaman 4
Jumlah 74
Persentase Skor 74%
Rentang Skor 67, 98 < X ≤ 83, 99
Rerata Skor 3,7
Sumber: Data Primer yang Diolah
65
Hasil validasi ahli media tahap I menunjukkan hasil jumlah skor
sebesar 67 dengan persentase 67%, dan rerata skor sebesar 3,35 dengan
kategori “cukup”. Pada validasi ahli media tahap II menunjukkan hasil
jumlah skor sebesar 74 dengan persentase 74%, dan rerata skor sebesar 3,7
dengan kategori “baik”. Berdasarkan hasil validasi tersebut, dapat diambil
kesimpulan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash
yang dikembangkan mengalami perkembangan kualitas yang baik. Hal ini
dapat dibuktikan dengan rerata skor yang mengalami kenaikan.
3. Hasil Ujicoba
Ujicoba dilakukan untuk mengetahui kelayakan media interaktif
berbasis macromedia flash berdasarkan tanggapan dan respon guru IPS dan
siswa SMP kelas VII. Ujicoba dilaksanakan di SMP N 8 Yogyakarta.
Jumlah responden sebanyak 2 orang guru IPS dan 15 siswa. Ujicoba
dilakukan dengan cara menggunakan media dalam proses pembelajaran di
kelas. Penilaian ujicoba meliputi aspek media, materi dan pembelajaran.
Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi saat penggunaan media
dalam pembelajaran dan wawancara setelah penggunaan media.
a. Hasil Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai respon guru
dan siswa saat penggunan media pembelajaran interaktif berbasis
macromedia flash dalam pembelajaran. Data hasil observasi disajikan
berikut ini:
66
1) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash membantu
siswa untuk lebih fokus mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari
perhatian siswa saat guru sedang menyampaikan materi.
2) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash membantu
siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran hal ini terlihat
dengan keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang ditampilkan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia
flash.
3) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dapat
membangkitkan motivasi siswa.
4) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash membantu
siswa untuk berpikir kritis. Hal ini terlihat dari komentar maupun
tanggapan siswa mengenai materi yang disampaikan.
5) Siswa memahami materi yang disampaikan dengan menggunakan
media. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan guru mengenai materi yang
disajikan.
6) Guru dapat menggunakan media dengan mudah. Hal ini terlihat dari
tidak adanya kendala saat guru menggunakan media dalam kegiatan
pembelajaran.
7) Penggunaan media mempermudah tugas guru dalam penyajian
materi.
67
b. Hasil Wawancara Guru
Melalui wawancara dengan guru, peneliti mendapatkan informasi
mengenai tanggapan guru terhadap media pembelajaran interaktif
berbasis macromedia flash yang dikembangkan. Hasil wawancara
dengan guru dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang
dikembangkan sudah menggunakan bahasa yang komunikatif.
2) Tampilan gambar dan video dalam media pembelajaran sudah jelas,
namun untuk suara perlu dibantu dengan alat lain misalnya speaker
agar suara lebih terdengar jelas.
3) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang
dikembangkan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi.
Hal itu dapat meminimalisir kesalahan persepsi terhadap apa yang
disampaikan guru.
4) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash menyajikan
materi dengan jelas dan menarik sehingga mudah dipahami. Selain itu
materi juga disajikan dengan kalimat dan istilah yang mudah
dipahami.
5) Penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan variatif.
Siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran.
6) Penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia
flash dapat membantu siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Media
68
juga memungkinkan siswa untuk menggali informasi dan
mengerjakan tugas secara mandiri.
7) Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash mudah
digunakan.
c. Wawancara Siswa
Peneliti tidak hanya melakukan wawancara dengan guru tetapi juga
melakukan wawancara dengan siswa. Wawancara dengan siswa
dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan siswa
terhadap media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang
dikembangkan. Hasil wawancara dengan siswa dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1) Tampilan gambar dan video dalam media pembelajaran sudah jelas,
namun untuk suara kurang terdengar jelas sehingga perlu dibantu
dengan alat lain misalnya speaker.
2) Materi disajikan dengan jelas, menarik, serta mudah dipahami karena
penyajian materi dilengkapi dengan gambar dan video.
3) Media interaktif berbasis macromedia flash menyajikan materi dengan
bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami. Media juga
menggunakan istilah yang mudah dipahami oleh siswa.
4) Penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash
dapat menciptakan suasana yang menyenangkan. Penggunaan media
juga dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
69
5) Siswa merasa lebih mudah memahami materi yang disampaikan
dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis
macromedia flash.
6) Siswa merasa lebih tertarik mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia
flash.
7) Siswa merasa pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash menjadi lebih
menyenangkan dan variatif.
4. Hasil Revisi Produk
Media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang
dikembangkan melalui tahap validasi oleh ahli media dan materi, sebelum
diujicobakan. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi
terdapat beberapa bagian pada media pembelajaran yang harus diperbaiki.
Selain perbaikan berdasarkan penilaian ahli media dan ahli materi, media
pembelajaran juga diperbaiki berdasarkan ujicoba. Berikut penjelasan
proses perbaikan tersebut:
a. Revisi tahap I
Revisi pertama dilakukan mengacu pada saran, komentar, dan hasil
validasi ahli materi dan ahli media. Adapun revisi yang dilakukan dalam
revisi pertama ini adalah:
70
1) Saran ahli materi
Untuk meningkatkan kualitas dari media pembelajaran yang
dikembangkan, ahli materi memberikan beberapa masukan mengenai
hal-hal yang perlu diperbaiki dalam media pembelajaran. Berikut
revisi yang dilakukan sesuai saran ahli materi:
a) Mengganti gambar rumah
Gambar rumah yang digunakan dalam sub materi kegiatan
ekonomi kurang jelas karena terhalang oleh gambar pohon, selain
itu tampilan rumah yang berbentuk joglo kurang memperlihatkan
bentuk rumah yang sering dijumpai siswa. Gambar rumah tersebut
diganti dengan gambar rumah yang lebih jelas, baik tampilan
maupun bentuknya. Tampilan gambar rumah sebelum dan sesudah
direvisi dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 1 dan 2.
b) Mengganti gambar buku dengan gambar pakaian
Gambar buku pada sub materi kegiatan ekonomi kurang tepat
dalam menggambarkan kebutuhan sehari-hari. Bentuk buku juga
kurang tepat karena tidak sesuai dengan bentuk buku yang sering
digunakan siswa. Gambar buku diganti dengan gambar pakaian
karena lebih tepat dalam menggambarkan kehidupan sehari-hari.
Tampilan gambar buku sebelum dan sesudah diganti dengan
gambar pakaian dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 3 dan 4.
71
c) Mengganti kalimat pada tampilan awal kegiatan ekonomi produksi
Pada tampilan awal kegiatan ekonomi produksi terdapat
kalimat “Mengapa orang pada gambar melakukan gambar
tersebut?” Kalimat tersebut kurang tepat untuk menanyakan hal
yang dimaksudkan. Kalimat tersebut diganti dengan “Apa yang
sedang dilakukan orang tersebut?” Tampilan kalimat sebelum dan
sesudah direvisi dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 5 dan 6.
d) Menganti gambar tukang parkir
Pada sub materi kegiatan ekonomi produksi terdapat gambar
tukang parkir yang sedang berdiri. Gambar tersebut kurang sesuai
untuk menunjukkan kegiatan produksi. Gambar tersebut lalu
diganti dengan gambar tukang parkir yang sedang merapikan
kendaraan yang diparkirkan, sehingga lebih jelas dalam
menunjukkan kegiatan ekonomi produksi. Tampilan gambar tukang
parkir sebelum dan sesudah direvisi dapat dilihat pada lampiran 20
gambar 7 dan 8.
e) Mengganti video kegiatan produksi
Video kegiatan ekonomi yang memperlihatkan keadaan di
pasar Beringharjo kurang tepat dalam menyampaikan materi
kegiatan produksi karena lebih banyak menampilkan kegiatan jual
beli. Video tersebut diganti dengan video yang menampilkan
kegiatan produksi perusahaan air minum, sehingga lebih tepat
dalam menyampaikan materi kegiatan produksi. Tampilan video
72
sebelum dan sesudah direvisi dapat dilihat pada lampiran 20
gambar 9 dan 10.
f) Mengganti alternatif jawaban soal evaluasi pilihan ganda nomor 8
Pilihan jawaban pada soal pilihan ganda nomor 8 kurang
tepat karena tidak sesuai dengan pertanyaan yang ditampilkan.
Pilihan jawaban tersebut lalu diganti dengan jawaban yang sesuai.
Tampilan soal sebelum dan sesudah direvisi dapat dilihat pada
lampiran 20 gambar 11 dan 12.
2) Saran ahli media
a) Menghilangkan halaman pengenalan
Halaman pengenalan pada tampilan awal media pembelajaran
dihilangkan. Tampilan halaman pengenalan yang dihilangkan dapat
dilihat pada lampiran 20 gambar 13 dan 14.
b) Mengganti tampilan halaman home
Pada halaman home menampilkan empat tombol pilihan
halaman. Ke-empat tombol tersebut hanya dapat dijumpai pada
halaman home. Menurut ahli media penempatan ke-empat tombol
tersebut kurang efektif, sehingga perlu direvisi. Revisi dilakukan
dengan cara menempatkan ke-empat pilihan tombol tersebut di tiap
halaman yang ada pada media pembelajaran. Selain itu juga dilakukan
penambahan tombol pilihan materi. Tampilan halaman home sebelum
dan sesudah revisi dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 15 dan 16.
73
c) Menghilangkan suara musik
Selain dilengkapi dengan gambar, media pembelajaran yang
dikembangkan juga dilengkapi dengan suara musik yang dapat
didengarkan selama media pembelajaran digunakan. Menurut ahli
media, ketersediaan suara musik justru dapat membuat pembelajaran
menjadi tidak efektif karena dapat mengganggu guru saat
menyampaikan materi. Tampilan tombol pengontrol volume musik
sebelum dan sesudah dihilangkan dapat dilihat pada lampiran 20
gambar 17 dan 18.
d) Menghilangkan animasi “bukubu”
Pada tampilan media pembelajaran terdapat animasi buku biru
yang bernama bukubu. Animasi tersebut kurang sesuai jika
ditempatkan dalam media pembelajaran sehingga perlu dihilangkan.
Tampilan animasi bukubu sebelum dan sesudah dihilangkan dapat
dilihat pada lampiran 20 gambar 19 dan 20.
e) Mengganti halaman profil dengan tulisan nama pengembang
Pada halaman home media pembelajaran terdapat tombol profil
yang jika di-klik akan masuk ke halaman profil, halaman profil
memuat profil pengembang, dosen pembimbing, ahli media, dan ahli
materi. Ketersediaan tombol profil tidak efektif sehingga perlu
dihilangkan, sebagai gantinya terdapat tulisan nama pengembang pada
halaman media pembelajaran. Tampilan tombol profil sebelum dan
sesudah dihilangkan dapat dilihat pada lampiran 20 gambar 21 dan 22.
74
f) Mengganti kemasan CD pembelajaran
Media pembelajaran dikemas dalam CD pembelajaran dan
diberi CD case. CD pembelajaran diberi label dan dimasukan ke
dalam CD case yang berbetuk bulat. Berdasarkan saran ahli media
keemasan CD pembelajaran tersebut perlu diganti dengan CD case
yang lebih besar, sehingga label judul media pembelajaran buka hanya
terdapat pada CD tetapi juga pada CD case. Tampilan kemasan media
pembelajaran sebelum dan sesudah diganti dapat dilihat pada lampiran
20 gambar 23 dan 24.
b. Revisi Tahap II
Revisi tahap II dilakukan mengacu pada saran, komentar, dan hasil
observasi saat ujicoba produk dan wawancara pengguna. Adapun revisi
yang dilakukan dalam revisi tahap II ini adalah:
a) Mencetak petunjuk penggunaan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru
peneliti mendapatkan hasil bahwa guru tidak mengalami kesulitan
dalam pengoperasian media pembelajaran, namun guru memberikan
saran agar petunjuk penggunaan media dapat dicetak sehingga guru
lebih mudah untuk mempelajari cara pengoperasian media. Tampilan
petunjuk media pembelajaran sebelum dan sesudah dicetak dapata
dilihat pada lampiran 20 gambar 25.
75
B. Pembahasan
1. Hasil Pengembangan Produk
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan. Hasil
penelitian dan pengembangan ini adalah produk media pembelajaran
interaktif berbasis macromedia flash dengan materi interaksi manusia
dengan lingkungan ekonomi. Terdapat beberapa masalah yang
melatarbelakangi pengembangan media dalam penelitian ini. Masalah-
masalah tersebut meliputi: a. belum optimalnya pemanfaatan komputer di
sekolah, masih terbatas pada mata pelajaran tertentu; b. kurangnya
kemampuan dan kemauan guru dalam mengembangkan media
pembelajaran, khususnya media pembelajaran interaktif berbasis
macromedia flash; c. belum bervariasinya penggunaan media pembelajaran
dalam kegiatan pembelajaran; dan d. belum banyak media dengan materi
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi yang memenuhi kelayakan
untuk digunakan dalam pembelajaran.
Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dengan mengacu pada
tahapan penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall. Borg & Gall
(1983: 775) memaparkan ada sepuluh tahap dalam penelitian dan
pengembangan, namun dalam penelitian dan pengembangan ini kesepuluh
langkah tersebut disederhanakan menjadi empat langkah. Adapun faktor-
faktor yang mendasari penyederhaan tersebut yaitu:
76
a. Keterbatasan waktu
Jika penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan sepuluh
tahapan akan memerlukan waktu dan proses yang relatif panjang dan
lama. Oleh karena itu, melalui penyederhanaan menjadi empat tahapan
penelitian dan pengembangan ini selesai dengan waktu yang lebih
singkat tetapi tetap efisien dan efektif dalam proses dan hasilnya.
b. Keterbatasan biaya
Biaya yang relatif besar akan diperlukan jika penelitian ini
dilakukan dalam sepuluh tahap. Oleh karena itu, melalui penyederhanaan
tahapan penelitian ini bisa selesai dengan jumlah biaya yang relatif
terjangkau.
c. Kesamaan tahapan
Berdasarkan kesepuluh tahap penelitian dan pengembangan model
Borg & Gall, ada beberapa tahap yang memiliki kesamaan tujuan.
Kesamaan tersebut terlihat pada beberapa tahap, seperti tahap ujicoba
lapangan awal (preliminary field testing), tahap ujicoba lapangan (main
field testing), dan tahap ujicoba pelaksanaan lapangan (operational field
testing). Adanya kesamaan pada beberapa tahap ujicoba tersebut,
membuat peneliti menyederhanakan menjadi satu tahap ujicoba yaitu
setelah revisi tahap I. Kesamaan tujuan juga terlihat pada tahap revisi
produk sehingga peneliti menyederhanakan menjadi dua tahap revisi
produk yaitu setelah produk divalidasi dan setelah ujicoba produk.
77
d. Pendapat Borg & Gall
Borg & Gall (1983: 792) menyarankan untuk membatasi penelitian
dan pengembangan dalam skala kecil termasuk membatasi langkah
penelitian dalam penelitian tesis dan disertasi.
“If you plan to do an R & D project for a thesis or dissertasion,
you sholud keep these cautions in mind. It is best to undertake a
small-scale project that involves a limited amount original
instruction design. Also, unless you have substantial financial
resources, you will need to avoid expensive instructional media
such as 16-mm film and synchronized slidetape. Another way to
scale down the project is to limit development to just a few step of
the R & D cycle ”
Keempat tahap penelitian dan pengembangan ini meliputi: a. tahap
pengumpulan informasi; b. tahap perencanaan; c. tahap pengembangan; dan
d. tahap validasi dan ujicoba. Tahap pengumpulan informasi dilakukan
tinjauan standar isi yang meliputi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Inti (KI) dan studi pustaka.
Setelah tahap pengumpulan informasi selesai, selajutnya dilakukan
tahap perencanaan. Pada tahap ini dilakukan pembuatan kisi-kisi instrumen
penelitian dan pembuatan instrumen penelitian. Kisi-kisi instrumen
penelitian dibuat dengan berpedoman pada kriteria mengevaluasi media
pembelajaran menurut Walker dan Hess. Kriteria penilaian media menurut
Walker dan Hess menjadi pedoman dalam pembuatan kisi-kisi instrumen
lembar validasi, lembar observasi dan pedoman wawancara. Kisi-kisi
instrumen yang telah selesai dibuat selanjutnya menjadi pedoman dalam
pembuatan instrumen penelitian.
78
Selanjutnya, tahap pengembangan produk terdiri dari pembuatan story
board, pembuatan layout, penulisan materi, dan penambahan efek suara
video, animasi dan gambar. Setelah pengembangan produk selesai, maka
diperoleh media pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash materi
interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi.
Produk awal media pembelajaran interaktif selanjutnya divalidasi oleh
ahli materi dan ahli media. Ahli materi memvalidasi sebanyak satu kali, hal
ini disebabkan oleh rerata skor hasil validasi materi yang menunjukkan nilai
sebesar 3,61 yang termasuk kategori baik sehingga media pembelajaran
interaktif sudah memenuhi standar untuk diujicobakan. Ahli media
memvalidasi sebanyak dua kali. Hal ini disebabkan oleh rerata skor hasil
validasi ahli media tahap I masih menunjukkan nilai sebesar 3,35 yang
termasuk kategori cukup sehingga belum memenuhi standar untuk
diujicobakan. Media pembelajaran interaktif selanjutnya direvisi sesuai
saran dan komentar ahli materi dan ahli media. Media pembelajaran
interaktif yang telah direvisi, divalidasi kembali oleh ahli media. Validasi
oleh ahli media pada tahap II ini menunjukkan hasil rerata skor sebesar 3,7
yang termasuk kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut media sudah layak
untuk diujicobakan.
Peneliti mencari sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013
untuk melaksanakan ujicoba. Hal ini dikarenakan materi Interaksi Manusia
dengan Lingkungan Ekonomi merupakan materi yang tercantum dalam
kurikulum 2013. Setelah melakukan proses pencarian, peneliti menemukan
79
sekolah yang menjadi lokasi penelitian, sekolah tersebut ialah adalah SMP
N 8 Yogyakarta. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena SMP N
8 Yogyakarta sudah menerapkan kurikulum 2013. Selain itu, SMP N 8
Yogyakarta juga memiliki fasilitas yang dapat menunjang pemanfaatan
media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran. Fasilitas yang
dimaksud adalah tersedianya LCD proyektor dan layar proyektor di setiap
ruang kelas.
Ujicoba dilaksanakan dengan cara penggunaan media pembelajaran
interaktif dalam proses pembelajaran oleh guru. Selama proses
pembelajaran menggunakan media, peneliti melakukan observasi terhadap
penggunaan media tersebut. Guru yang telah menggunakan media di dalam
proses pembelajaran kemudian diwawancara untuk diminta tanggapan,
komentar, dan juga saran mengenai media yang dikembangkan. Guru yang
diwawancara berjumlah 2 orang. Selain dilakukan wawancara terhadap
guru, juga dilakukan wawancara terhadap siswa. Siswa yang diwawancara
berjumlah 15 orang.
Berdasarkan wawancara terhadap guru dan siswa, media kembali
direvisi. Hasil revisi tahap II menghasilkan produk akhir media
pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash dengan materi interaksi
manusia dengan lingkungan ekonomi.
2. Hasil Validasi
Penghitungan rerata skor data yang diperoleh bertujuan untuk
mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis macromedia
80
flash untuk pembelajaran IPS SMP Kelas VII. Hasil validasi yang diperoleh
dibandingkan dengan kategori menurut Eko Putro W (2009: 238), seperti
yang terlampir pada tabel 8.
a. Hasil Validasi Ahli Materi
Terdapat 23 pernyataan dalam lembar validasi ahli materi. Ahli
materi melakukan validasi sebanyak satu kali. Berdasarkan data dapat
diketahui jumlah skor yang diperoleh sebesar 83 dengan persentase 72%,
dan rerata skor sebesar 3,61 dengan kategori “baik” serta rerata ideal
adalah 69 dan simpangan baku ideal adalah 15,33. Perhitungan lebih
rinci dapat dilihat pada lampiran 14. Berdasarkan penghitungan tersebut
dapat dibuat konversi skor validasi ahli materi sebagai berikut:
Tabel 12. Konversi Skor Validasi Ahli Materi
Rentang Skor Rerata Skor Kategori
X > 96,59 X > 4,2 Sangat Baik
78,20 < X ≤ 96, 59 3,4 < X ≤ 4,2 Baik
59, 80 < X ≤ 78, 20 2,6 < X ≤ 3,4 Cukup
41, 40 < X ≤ 59, 80 1,8 < X ≤ 2,6 Kurang
X ≤ 41, 40 X ≤ 1,8 Sangat Kurang
Sumber: Data Primer yang Diolah
Validasi media oleh ahli materi dilakukan sebanyak satu kali.
Validasi oleh ahli materi bertujuan agar produk media pembelajaran
interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan menjadi produk
yang berkualitas secara aspek materi, pembelajaran dan kebahasaan.
Hasil penghitungan validasi tersebut pada tiap aspek dapat dilihat pada
tabel 13.
81
Tabel 13. Hasil Validasi Ahli Materi pada Tiap Aspek
No Aspek yang Dinilai Skor yang Diperoleh
1. Materi 33
2. Pembelajaran 30
3. Kebahasaan 20
Jumlah 83
Rentang Skor 78,20 < X ≤ 96, 54
Rerata Skor 3, 61
Kategori Skor Baik
Sumber: Data Primer yang Diolah
Rerata skor akhir dari validasi ahli materi sebesar 3,61 berada pada
rentang Mi + 0,6 Sbi < X ≤ Mi + 1,8 Sbi dengan rerata 3,4 < X ≤ 4,2 atau
kategori “baik”. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa media
pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan
layak untuk digunakan secara aspek pembelajaran dan kebahasaan.
Penilaian produk oleh ahli materi berdasarkan rerata skor, disajikan
dalam diagram berikut:
Sumber: Data Primer yang Diolah
Gambar 5. Diagram Hasil Validasi Ahli Materi
3,61
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
Diagram Hasil Validasi Ahli Materi
82
b. Hasil Validasi Ahli Media
Terdapat 20 pernyataan dalam lembar validasi ahli media.
Berdasarkan data dapat diketahui hasil validasi ahli media tahap I
menunjukkan hasil jumlah skor sebesar 67 dengan persentase 67%, dan
rerata skor sebesar 3,35 dengan kategori “cukup”. Pada validasi ahli
media tahap II menunjukkan hasil jumlah skor sebesar 74 dengan
persentase 74%, dan rerata skor sebesar 3,7 dengan kategori “baik”.
serta rerata ideal adalah 60 dan simpangan baku ideal adalah 13,33.
Perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 15. Berdasarkan
penghitungan tersebut dapat dibuat konversi skor validasi ahli media
sebagai berikut:
Tabel 14. Konversi Skor Validasi Ahli Materi
Rentang Skor Kategori Kategori
X > 83, 99 X > 4,2 Sangat Baik
67, 98 < X ≤ 83, 99 3,4 < X ≤ 4,2 Baik
52, 02 < X ≤ 67, 98 2,6 < X ≤ 3,4 Cukup
36, 06 < X ≤ 52, 02 1,8 < X ≤ 2,6 Kurang
X ≤ 36, 06 X ≤ 1,8 Sangat Kurang
Sumber: Data Primer yang Diolah
Validasi media oleh ahli media dilakukan sebanyak dua kali.
Validasi oleh ahli media bertujuan agar produk media pembelajaran
interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan menjadi produk
yang berkualitas secara aspek pemograman dan tampilan. Hasil
penghitungan validasi tersebut pada tiap aspek dapat dilihat pada tabel
15.
83
Tabel 15. Hasil Validasi Ahli Media pada Tiap Aspek
No Aspek yang
Dinilai
Skor yang Diperoleh
Tahap I Tahap II
1. Pemograman 9 12
2. Tampilan 58 62
Jumlah 67 74
Rentang Skor 52,02 < X ≤ 67,98 67, 98 < X ≤ 83, 94
Rerata Skor 3, 35 3,7
Kategori Skor Cukup Baik
Sumber: Data Primer yang Diolah
Rerata skor akhir dari validasi ahli media sebesar 3,7 berada pada
rentang Mi + 0,6 Sbi < X ≤ Mi + 1,8 Sbi dengan rerata 3,4 < X ≤ 4,2 atau
kategori “baik”. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa media
pembelajaran interaktif berbasis macromedia flash yang dikembangkan
layak untuk digunakan secara aspek pemograman dan tampilan. Penilaian
produk oleh ahli media berdasarkan rerata skor, disajikan dalam diagram
berikut:
Sumber: Data Primer yang Diolah
Gambar 6. Diagram Hasil Validasi Ahli Media
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
Tahap I Tahap II
Diagram Hasil Validasi Ahli Media
top related