bab iv pembahasan - repository unisba
Post on 16-Nov-2021
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
77
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengumpulan data dan kemudian mengolahnya, bab ini
merupakan hasil interprestasi peneliti dari hasil wawancara mendalam terhadap
para informan yang diperoleh data pada saat langsung di lapangan dan kemudian
dibahas untuk mencapai suatu kesimpulan. Data-data yang diperoleh tersebut
berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I, yaitu
Impression Management Seorang Selebgram Sebagai Eksistensi Diri di Media
Sosial Instagram (Studi Kualitatif dengan menggunakan Pendekatan Dramaturgi
Seorang Selebgram di Sosial Media Instagram).
Terdapat tiga narasumber dengan jumlah followers berbeda dan memiliki
latar belakang berbeda yang dipilih oleh penulis sesuai dengan kriteria dalam
penelitian ini. Keberagaman objek yang dipilih diharapkan mampu memberikan
perbedaan perilaku yang ditampilkan saat para Selebgram mengelola kesan
dirinya di jejaring media sosial Instagram.
Pada bab ini yang menjadi fokus penelitian penulis adalah mengenai
panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage) sebagai
seorang selebgram yang di mana ada usaha-usaha yang dilakukan oleh selebgram
agar semua berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan pendekatan dramaturgi milik Erving Goffman. Hal ini
dikarenakan dramaturgi membagi interaksi sosial individu dalam dua bagian,
yaitu panggung depan dan panggung belakang. Seperti halnya pertujukan teater,
repository.unisba.ac.id
78
ketiga Selebgram ini memainkan perannya sehingga membuat orang-orang
penasaran seperti apa kehidupan yang mereka bagikan kepada para followers-nya
di Instagram.
Berdasarkan temuan penelitian di lapangan, peneliti akhirnya mampu
mengkategorisasikan panggung depan dan panggung belakang dari Selebgram.
Panggung depan dalam penelitian ini akan membahas tentang kemunculan
perilaku (appearance) dari para Selebgram yang merupakan teknik-teknik
impression management narasumber penelitian yang meliputi cara berpakaian dan
konten yang ditampilkan di dalam akun Instagram masing-masing.
Dan juga panggung belakang yang akan penulis jabarkan hal-hal yang
tidak diketahui oleh kebanyakan orang tentang apa yang sudah diperlihatkankan
di panggung depan. Hal tersebut akan meliputi motivasi para narasumber untuk
mengungkapankan seberapa penting menampilkan sosok dirinya untuk dikenal
orang lain dalam media sosial Instagram, profesi sehari-hari di luar media sosial
instagram, dan juga penilaian pribadi menjadi seorang selebgram termasuk
masalah-masalah yang timbul saat menjadi seoarang selebgram. Penulis juga akan
melampirkan persepsi atau penilaian berdasarkan pengakuan orang-orang sekitar
mereka.
4.1 Fenomena Selebgram
Pada saat ini, Selebgram adalah suatu karakter yang ditimbulkan oleh
media sosial Instagram. Di mana Selebgram ini memiliki banyak followers yang
merupakan teman di dalam media sosial Instagram. Selebgram yang kata dasarnya
repository.unisba.ac.id
79
adalah Selebriti dan Instagram ini adalah artis yang eksis di media sosial
Instagram. Selebgram sudah bukan hal yang tabu, peneliti melihat pada saat ini
90% pengguna akun Instagram ingin menjadi seorang Selebgram bahkan boleh
jadi impian para wanita saat ini.
Popular, mendapatkan endors dari banyak brand, wajahnya terpampang di
Instagram brand-brand terkenal, secara finansial Selebgram memiliki rate yang
tinggi untuk setiap kegiatan endorsement di dalam akun Instagram dan tentu saja
citra positif yang didapatkan oleh seorang Selebgram. High Class, paling tidak,
begitulah citra yang tertanam selama ini yang sering diperlihatkan seorang
Selebgram di dalam akun Instagramnya masing-masing. Endorsment adalah cara
endorser untuk beriklan di akun Instagram pribadi Selebgram dengan cara
mengendors suatu prodak. Selebgram yang di endors merupakan suatu bentuk
nyata bahwa selebgram itu memiliki daya tarik karena Selebgram akan membawa
brand image kepada produk yang akan diiklankan di dalam akun Instagram.
4.2 Data Penelitian
Sebelum penulis membahas panggung depan dan panggung belakang dari
masing-masing narasumber, penulis akan memperkenalkan identitas diri masing-
masing Selebgram.
repository.unisba.ac.id
80
1. LP
Gambar 4.1 Selebgram LP
LP adalah seorang mahasiswi Fakultas Komunikasi tingkat akhir di salah
satu universitas swasta di kota Bandung. Ia dikenal dengan pribadinya yang
ramah, baik di lingkungan kampus ataupun di lingkungan pergaulannya. Wanita
berparas cantik ini memiliki profesi sebagai model. Maka tak heran, wanita yang
memilki followers sebanyak 44,4K di akun instagramnya ini banyak dipenuhi
dengan foto hasil karyanya sebagai seorang model.
Wanita kelahiran 4 April 1994 ini memiliki kesan fashionable di dalam
setiap gaya berbusananya. Anak kedua dari dua bersaudara ini sangat menyukai
gaya berbusana ala Edgy Style. LP selalu memperlihatkan canda tawa yang
membuat suasana lebih terasa hangat. Seperti ketika penulis meminta izin untuk
menjadikanya objek penelitian, LP memberikan respon yang sangat baik kepada
penulis.
“Ya ampun terharu saya di jadiin objek penelitian sama Miss Indonesia hahaha boleh banget dong baby… santai kali… sok ih kaya ke siapa aja keseeeeel” (Hasil Wawancara Pertama dengan LP)
repository.unisba.ac.id
81
2. EP
Gambar 4.2 Selebgram EP
Wanita cantik ini merupakan model yang mengawali karirnya sebagai
model majalah dewasa. Majalah dewasa Seperti Male Magazine dan Superbooy
sudah sering menggunakan model cantik bertubuh sexy ini. Wanita yang lahir
pada tanggal 10 Januari 1993 ini telah menggeluti dunia model sejak kecil. EP
yang dulunya adalah seorang wanita pemalu sekarang sudah memiliki rumah dan
mobil dari hasil jerih payahnya sebagai model majalah dewasa.
Dalam kesehariannya, wanita yang gemar pergi ke salon ini sering mengisi
waktu dengan hangout. Ia mengutarakan kesukaannya terhadap media sosial
Instagram karena senang sekali berselfie. EP juga senang sekali membagi cerita
mengenai kehidupan sehari-harinya memalui media sosial Instagram seperti
sedang berbelanja, gym, traveling dan lainya.
“Aku seneng banget sih sama Instagram, soalnya aku kan seneng gitu selfie, terus aku kan ga kerja, kuliah juga engga jadi kegiatan sehari-hari cuma shooping, nyalon sama jalan-jalan ya jadi aku seneng aja gitu main Instagram ngeshare kegiatan aku lewat foto-foto” (Hasil Wawancara dengan EP).
repository.unisba.ac.id
82
3. NT
Gambar 4.3 Selebgram NT
Wanita yang akrab dipanggil Bila ini selain sudah berhijab sejak kecil ia
juga memiliki hobi bergambar yang sudah dilakukan sejak masih duduk di bangku
sekolah dasar. Instagram Bila banyak disukai oleh akun instgaram lainnya karena
terdapat konten cerita dari setiap foto yang diupload. Sejak mempunyai akun
media sosial Instagram, Bila selalu mengupload foto hasil karyanya seperti
gambar Ilustrasi tangan dan digital yang merupakan hobi yang ia milki sejak
kecil.
“Hoalah hehe iya… itu di edit ilustrasi pake coreldraw sama photoshop. Otodidak sih udah dari SD suka, cuman baru di realisasikanya pas udah lulus SMA” (Hasil Wawancara dengan NT).
4.3 Pembahasan
Seperti rumusan masalah yang telah peneliti jelaskan di Bab I bahwa
kemunculan media sosial Instgaram membuat pengaruh yang cukup besar
terhadap gaya hidup penggunanya dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah
repository.unisba.ac.id
83
menunjukkan eksistensi diri yang pada akhirnya anggapan ini akan membentuk
kesan krisis pengakuan atas dasar eksistensi diri. Oleh karena itu, sebagian besar
dari pengguna media sosial Instagram berlomba-lomba untuk menjadi seorang
Selebgram dan menjadikan perilaku dramatis dan terus membuat pencitraan atas
dirinya.
Dari wawancara tersebut peneliti memperoleh banyak sekali informasi,
baik pertanyaan yang dilontarkan oleh peneliti atau pun informan tersebut dengan
sendirinya bercerita tentang dirinya beserta kegiatan-kegiatan yang mereka
lakukan. Dari proses itu juga peneliti melihat langsung kegiatan yang mereka
lakukan, sikap, perilaku, cara berbicara, dan penampilan di luar kebiasaan mereka
sebagai model. Peneliti juga melakukan literatur yang berasal dari berbagai buku,
serta dari beberapa jurnal peneliti terdahulu yang dirasa sesuai dan dapat dijadikan
sumber referensi tambahan dalam penelitian ini.
Seperti yang dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa Impression
Management merupakan suatu gambaran diri yang diterima oleh orang lain.
Menurut Goffman dalam konsep dramaturginya,
Kehidupan sosial itu dibagi menjadi dua, yaitu wilayah depan (front region) dan wilayah belakang (back region). Wilayah depan merujuk kepada peristiwa sosial yang memungkinkan individu bergaya atau menampilkan peran formalnya. Mereka seperti sedang memainkan suatu peran di atas panggung sandiwara di hadapan khalayak penonton. Wilayah depan ini ibarat panggung sandiwara bagian depan yang ditonton oleh khalayak penonton dan bisa kita sebut sebagai panggung depan (front stage) (dalam Mulyana, 2001: 114).
Setelah melakukan pengamatan secara langsung serta melakukan
wawancara, penulis melihat ada upaya yang dilakukan oleh ketiga Selebgram
repository.unisba.ac.id
84
yang menjadi narasumber dalam penelitian ini. Terdapat hal yang terkesan sangat
dramatis di panggung depan, yaitu di akun media sosial Instagram meraka
masing-masing. Hingga akhirnya para selebgram ini banyak mendapatkan citra
positif di depan khalayak atau pengguna media sosial Instagram lainya karena
menampilkan sisi dari gaya hidup yang glamour, terawat, tampil cantik dan
mewah. Beberapa dari mereka melakukan hal tersebut dengan mengelola kesan
yang diharapkan tumbuh kepada orang lain sesuai dengan yang ia inginkan.
Contohnya saja, LP tidak mengupload semua foto yang ia miliki. LP
memilah-milah foto yang akan ia share di dalam akun Instagramnya.
“Ya kenapa ya, soalnya Instagram itu kaya album foto sih kalo buat aku, jadi moment yang bagus terus sama kualitas fotonya bagus ya aku share di instagram, beda kalo sama path mau yang runyem juga ga apa-apalah share aja lagian kan kalo path temen deket semua” (Hasil Wawancara dengan LP)
Kutipan wawancara yang baru saja kita simak tadi adalah sesuatu yang
disebut dengan Impression Management (pengelolaan kesan). Seperti apa yang
telah dibahas sebelumnya, bahwa Impression Management merupakan pengeloaan
kesan yang dilakukan oleh seseorang dalam menghadapi suatu situasi, dalam
rangka untuk mendapatkan tujuan tertentu. Seperti yang dilakukan LP, ia hanya
mengupload foto yang ia inginkan saja ke dalam akun Instagramnya. Impression
Management sangat lumrah dilakukan oleh semua orang, karena kita memiliki
kepentingan yang beragam, dan untuk memenuhi kepentingan tersebut kita harus
mampu mengelola cara berkomunikasi agar apa yang diinginkan bisa tercapai.
Dramaturgi membagi kehidupan manusia dalam berinteraksi kepada dua
bagian yaitu panggung depan (front region) dan panggung belakang (back
repository.unisba.ac.id
85
region). “Panggung depan merupakan tempat di mana sebuah pertunjukan
berlangsung, di mana di dalamnya terdapat sebuah setting (tempat) dan personal
front (tampilan depan) yang meliputi penampilan (appearance) dan sikap
(manner) dari sang actor” (Poloma, 2007: 232). Hingga akhirnya, penulis
menyebut bahwa Impression Management merupakan jalan dalam memainkan
sebuah peran di dalam interaksi sosial. Jalan yang dimaksud akan mengantarkan
kita pada panggung depan dan panggung belakang seseorang, yang di mana
keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Penulis telah menentukan, bahwa panggung depan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah semua hal yang mencangkup apa saja yang ditampilkan di
akun Instagram mereka, meliputi gaya berbusana dan konten lainya dari
Instagram masing-masing Selebgram yang penulis amati secara personal dan juga
mencari penilaian khalayak yang memfollow akun terhadap Selebgram yang
penulis teliti. Sedangkan panggung belakang meliputi hal-hal yang tidak diketahui
oleh followers di dalam akun Instagram masing-masing Selebgram, seperti
motivasi untuk melakukan Impression Management di akun Instagram mereka,
kegiatan sehari-hari, dan karakter personal atas dasar pengakuan mereka,
pengamatan peneliti dan pengakuan orang terdekat.
4.4 Panggung Depan
Panggung depan yang akan peneliti bahas di sini ialah semua yang sudah
peneliti amati mencangkup hal apa saja yang ditampilkan di dalam akun
Instagram mereka, meliputi gaya berbusana, latar tempat dan konten lainya dari
repository.unisba.ac.id
86
Instagram masing-masing dan juga penilaian khalayak yang memfollow akun
terhadap aktifitas yang dilakukan selebgram di dalam akun Instagramnya masing-
masing.
Dalam penelitian ini juga peneliti mengamati Impression Management
yang dipersiapan aktor dalam mengumpulkan alat-alat yang dapat dianggap layak
untuk dijadikan perlengkapan yang akhirnya dibawa aktor ke dalam panggung
depan. Mencangkup bahasa verbal dan nonverbal Selebgram yang dapat dinilai
dari sebuah foto yang diupload dari akun Instagram mereka masing-masing,
misalnya attribute yang dikenakan, gaya atau pose yang dilakukan, latar belakang
tempat penggambilan foto dan caption yang dituahkan untuk memperjelas
maksud selebgram mengupload foto tersebut.
Personal front ini mencakup juga bahasa verbal dan bahasa tubuh sang aktor, misalnya berbicara sopan, pengucapan istilah asing, intonasi, postur tubuh, ekspresi wajah, pakaian, penampakan usia, ciri-ciri fisik, dan sebagainya (Mulyana, 2002: 114-115).
4.4.1. Pemetaan Panggung Depan
Dalam analisis pemetaan panggung depan, peneliti mengupayakan untuk
mencari tahu unsur-unsur dipilihnya panggung depan sebagai media pembentuk
citra diri dari latar belakang masing-masing Selebgram yang peneliti amati, juga
sekaligus mengungkapankan seberapa penting bagi para Selebgram untuk
menampilkan sosok dirinya agar dikenal orang lain dalam media sosial Instagram
sekaligus upaya-upaya yang dilakukan dalam pembentukan citra diri dalam
sebuah prilaku impression mangemet. Berdasarkan hasil wawancara, para
informan yang aktif menggunakan Instagram untuk bersosialisasi dan
repository.unisba.ac.id
87
berkomunikasi dengan pengguna akun Instagram lainya. Masing-masing
Selebgram memiliki tersendiri yang dipandang dapat memudahkan untuk mereka
dalam membangun dan menjaga citra diri sebegai untuk tetap eksis bersosialisasi
dan berkomunikasi.
Tabel 4.1 Informan dan Citra Diri
Informan Citra Diri LP Model EP Model Dewasa NT Ilustrasion
Hasil wawancara dengan LP menunjukkan bahwa informan adalah
seorang model foto yang di mana profesinya tersebut berhubungan erat dengan
foto. Menurut LP, foto adalah bagian dari promosi yang nanti akan dilihat diminta
oleh klien perusahaan. Untuk menampilkan promosi tersebut dibutuhkan sarana
sebagai penunjang penyebaran promosi, sarana yang dipilih oleh informan adalah
media sosial Instagram. Di dalam akun Instagramnya LP lebih sering mengupload
foto model dan juga foto endors dibandingkan foto kegiatannya sehari-hari.
“Instagram sih emang bisa upload foto sama video, tapi aku lebih sering upload foto-foto. Kaya foto pemotretan, makanya aku tuh sering minta sama photographer si hasil fotonya, buat aku share di Instagram sama buat portofolio juga. Terus apa ya… paling aktivitas-aktivitas aku yang berbau ke kerjaan sih fan, kaya behind the scene waktu lagi pemotretan, terus aku kan sering foto endors kan sekarang-sekarang, jadi ya itu paling foto endors yang paling banyak ada di Instagram, klo foto kegiatan sehari-hari kayak ngampus, terus main juga sih jarang aku upload di Instagram sih he-eum” (Hasil Wawancara dengan LP) Dalam akun Instagramnya LP menunjukkan bahwa ia adalah seorang
wanita yang memiliki profesi sebagai model. Banyak wanita yang mempunyai
paras cantik dan tubuh yang proporsional berkeinginan menjadi seorang model,
repository.unisba.ac.id
88
akan tetapi tidak sedikit juga dari mereka yang tidak bisa memanfaatkan
kelebihannya itu untuk menjadi seorang model, faktor lingkunganpun menjadi
penyebab utama.
LP yang mempunyai profesi sebagai model menuturkan bahwa menjadi
seorang public figure tidak semudah yang dibayangkan, membutuhkan perawatan
diri, mulai dari atas rambut hingga ujung kaki. Begitupun dengan penampilan,
seorang model harus memiliki perbedaan dengan wanita umum lainnya, harus
terlihat cantik, mewah, glamour dan memiliki daya tarik tinggi guna menjadi
bahan perhatian khalayak juga klien. LP menuturkan bahwa foto adalah bagian
dari promosi yang nanti akan diminta dan dilihat oleh klien perusahaan, karena itu
sarana yang dipilih LP sebagi penunjang penyebaran promosi atas dirinya adalah
media sosial Instagram.
Seperti yang dilakukan oleh LP di dalam akun instagramnya, ia melakukan
prinsip-prinsip dramaturgis yang menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang
wanita yang anggun, wanita fenimin yang menggambarkan sosok idaman yang
melihatkan kriteria sosok wanita sesungguhnya. Karena dalam akun
instagramnya, wajahnya yang selalu cantik dengan gaya berbusana fashionable
ala Edgy Style, dan seleranya yang high class dalam mengupload foto yang
membuat followers di instagramnya respect terhadap apa yang LP lakukan di
dalam akun instagramnya. Hal tersebut membuktikan kesuksesan LP dalam
memandu dan mengendalikan kesan yang ingin dibentuk orang lain terhadap diri.
Tak berbeda jauh dengan LP, hasil wawancara bersama EP di Verde Caffe
pun menunjukkan bahwa Informan adalah seoarag model foto yang juga
repository.unisba.ac.id
89
menurutnya foto adalah bagian dari promosi yang nanti akan dilihat diminta oleh
klien perusahaan. EP pun mengutarakan bahwa selain berbicara secara personal
dengan klien, ia pun menujukan kepada klien untuk melihat akun Instagramnya
untuk detail foto yang ia miliki. Berbeda dengan LP yang terlebih dahulu
menyaring foto yang menurutnya layak untuk diupload, EP lebih menyukai
membagi kegiatan sehari-harinya dan mengupload foto sesuka hati.
“Kalau di Instagram paling banyak foto endors soalnya hampir tiap hari ada yang endors aku fan, terus foto lagi modelling gitu juga banyak, aku share sih di Instagram, sama foto-foto pas aku lagi main paling, kayak lagi gym, emang aku kan rutin emang udah member juga di gold gym, terus lagi main sama temen, terus suka foto ala ootd gitu hahaha biar kekinian lah hahaha” (Hasil Wawancara dengan EP). Menurut hasil penelitian yang telah peneliti amati dari sisi panggung
depan EP di dalam akun instagramnya, EP adalah wanita cantik yang memilki
profesi sebagai model. EP yang terlihat be your self ini, tidak sungkan lagi untuk
memperlihatkan postur tubuhnya yang sexy di dalam akun instagramnya. Tak
sedikit dari foto-foto yang ia upload, menggunakan pakaian yang menonjolkan
sisi postur tubuh wanita dari portofolio profesinya sebagai model dewasa ke
dalam akun Instagramnya. Peneliti meyakinkan setiap orang yang melihat EP di
dalam akun Instagramnya akan menilai bahwa EP adalah wanita nakal.
Dalam moment yang ia upload di dalam akun Instagramnya, EP
mempunyai gaya hidup yang high class, seperti memamerkan barang-brang
brandednya, hangout bersama teman-temanya, dan lainya. Sejalan dengan hal
tersebut di bawah ini penulis mengutip penjelasan EP yang senang berbagi
kegiatan sehari-harinya termasuk alasan mengapa ia tak sungkan lagi untuk
repository.unisba.ac.id
90
mengupload foto sexy kedalam akun Instagramnya yang peneliti dapat dari hasil
wawancara langsung kepada EP selaku informan.
Berbeda dengan Selebgram lainya, NT memiliki Instagram yang sangat
unik. Peneliti melihat tak ada satupun foto di dalam akun Instagramnya yang
polos, semua foto yang diupload terlebih dahulu ia edit ilustrasi. NT yang hobi
menggambar sejak kecil ini pada saat pertama kali menggunakan Instagram ia
selalu mengupload foto hasil karyanya yaitu gambar ilustrasi. Hingga akhirnya
banyak pengguna Instagram lainya menyukai hasil ilustrasi NT dan memesan
gambar ilustrasi hasil Karya NT, termasuk di dalamnya artis-artis yang sudah
terkenal seperti Putri Tirtian, Alice Norin, Ntasha Rizki dan masih banyak lagi.
“Buat aku pribadi, instagram itu tempat paling tepat untuk menyalurkan hobi kita sih sebenernya, aku kan suka gambar sama edit-edit jadi ya di Instagram lebih sering upload itu. Untuk kehidupan atau kegiatan sehari-hari aku jarang bagi lewat Instagram. Biasanya sih lebih private kaya path atau snapchat hehe” (Hasil Wawancara dengan NT).
NT yang sudah berhijab sejak kecil ini adalah seorang wanita yang sangat
fashionable dalam berbusana. Terlihat dari postingan foto-foto di dalam akun
Instagramnya, ia pandai dalam memadupadankan busana muslim yang sangat
menarik. Seperti yang di tuturkan oleh NT bahwa berjilbab sudah jauh dari kata
kuno, di jaman modern saat ini tak ada alasan lagi untuk seseorang takut untuk
berjilbab karena dengan berjilbabpun kita masih bisa tetap berfashion.
“Bedakan yah kalau dulu berjilbab itu kesannya tuh kaya ketinggalan jaman terus kayak agamis banget, beda sama jaman sekarang, orang udah banyak yang berjilbab tapi tetep bisa ngikutin fashion, referensi tutorial berhijab juga udah banyak sekarang, udah ga harus selalu kerudung segitiga yang cuma gitu-gitu aja hehe”
repository.unisba.ac.id
91
Sebelum mengerucut kepada panggung depan dari masing-masing
Selebgram, penulis akan terlebih dahulu ada beberapa kesamaan dari ketiga
selebgram yang penulis temukan di lapangan. Analisis pemetaan panggung depan
dilakukan karena setiap diri masing-masing selebgram mempunyai latar belakang
dan cara masing-masing untuk berbagi informasi diri dalam pembentuk citra diri
di depan khalayak.
Dari keberagaram latar belakang profesi informan yang menjadi
perbedaan satu dengan lainya, terdapat suatu kesamaan yang pada akhirnya
mereka sama-sama memiliki followers yang banyak di dalam akun Instagramnya.
Sehingga banyak sekali personal yang ingin melakukan Endorsment kepada
Selebgram seperti mereka. Hasil yang peniliti simpulkan di sini, peneliti
membenarkan pendapat dari banyaknya khalayak yang mengatakan bahwa
selebgram identik dengan endorsement.
repository.unisba.ac.id
92
4.4.1.1 Setting Imperssion Management Panggung Depan LP
Gambar 4.4 Imperssion Management Panggung Depan LP
Dalam pengantar bukunya, The Presentation of Self in Everyday Life,
Goffman menyatakan seperti yang dikutip dalam Mulyana berikut:
Perspektif yang digunakan dalam laporan ini adalah perspektif pertunjukan teater; prinsip-prinsipnya bersifat dramaturgis. Saya akan membahas cara individu menampilkan dirinya sendiri dan aktivitasnya kepada orang lain, cara ia memandu dan mengendalikan kesan yang dibentuk orang lain terhadapnya dan segala hal yang mungkin atau tidak mungkin ia lakukan untuk menopang pertunjukannya di hadapan orang lain (Mulyana, 2008: 107).
Peneliti melihat LP selalu menampilkan sisi yang perfect dari
kecantikannya, bersamaan dengan kesukaannya dalam berfashion yang menjadi
inspirasi anak remaja muda Indonesia khususnya akun Instagram yang memfollow
akun Instagram LP. Hal yang LP lakukan termasuk ke dalam pesan nonverbal
repository.unisba.ac.id
93
yang ia sampaikan sangat terlihat di setiap foto yang dia upload. Dari mimik
wajah, gerakan pose yang dilakukan, latar belakang pengambilan foto dan pakaian
yang ia kenakan. Selain itu, caption yang sangat ia jaga ketika mengupload
sebuah foto ke dalam akun Instagramnya, seperti ia merasa bahwa ia akan selalu
ada orang yang memperhatikan di setiap gerakannya.
Dari contoh tersebut, maka dapat di simpulkan bahwa perilaku seseorang
tidak akan lepas dari komunikasi. Terjadinya kegiatan komunikasi agar
tercapainya maksud dan tujuan yang diinginkan. Akan tetapi semuanya dilakukan
melalui setingan terlebih dahulu agar memberikan kesan tertentu kepada khalayak
yang melihatnya sesuai dengan keinginannya.
Ini terbukti ketika LP mendapatkan invitation untuk menghadari acara
brand terkenal berskala Internasional yaitu Launching BONIA New Colloection
di Grand Indonesia Mall sebagai Icon anak muda masa kini. Tak hanya LP,
Selebgram lain yang berasal dari berbagai penjuru kota di Indonesia pun
mengakui tak menyangka bisa mendapatkan invitation dan diendors oleh brand
keren seperti BONIA.
“Iya jadi itu tuh acara launching BONIA yang baru kayak tas-tas gitu, terus dia tuh nge-email ke aku, katanya tuh sebagai icon anak muda pokoknya jijik banget gitulah isinya hahaha katanya mereka lagi cari selebgram-selebgram gitu… nah itu tuh bukan cuma aku aja ada Sonia, Erica terus ada Evitanung terus siapa lagi yah lupa, pokokonya beberapa selebgram yang aku tahu” (Hasil Wawancara dengan LP).
Setelah menghadari acara tersebut, LP mendapatkan endors dari brand
BONIA. LP tak menyangka dan akhirnya ia memilih sebuah tas yang memiliki
nilai sebesar Rp. 12.000.000,-. Semenjak itupun followers di akun Instagramnya
repository.unisba.ac.id
94
semakin bertambah banyak dan endorser dari brand yang baru merintis usaha
mulai banyak yang ingin mengendors LP.
Goffman menunjukkan bahwa drama kehidupan sosial sehari-hari dan produksi teater menggunakan teknik yang sama, aktor sosial, seperti aktor teater, bergantung pada busana, make-up, pembawaan diri, pernak-pernik, dan alat dramatik lainnya untuk memproduksi pengalaman dan pemahaman realitas yang sama (Mulyana, 2002: 112-113).
LP yang sangat memperhatikan apa yang akan diupload dalam akun
Instagramnya, membuat banyak sekali brand yang ingin mengendors Selebgram
seperti LP. Terlihat dari cara LP mengupload foto di dalam akun Instagramnya, ia
sangat memperhatikan detail dari setiap foto yang akan dia upload ke dalam akun
instagramnya seperti kepandaian LP dalam mix and macth pakaian yang menjadi
ciri khas style seorang LP, pose atau gestur tubuh yang dilakukan saat
pengambilan foto dan juga latar belakang tempat yang menjadi faktor
bertambahnya nilai artistic dari foto yang dia upload.
Hal inilah yang penulis dapat saat menganalilis prilaku yang di lakukan
oleh LP di panggung depan. Akhirnya penulis memiliki kesimpulan bahwa
Impression Management LP berhasil hingga dapat membuat endorser yakin
bahwa LP akan membawa brand image mereka kepada produk yang akan
diiklankan di dalam akun Instagram seorang Selebgram seperti LP.
“Ya fan, aku sih belajar untuk professional aja, karena brand yang udah ngendors aku kan meraka bayar, jadi ya aku inginya totalittas aja biar mereka puas. Ya paling itu fan sih, terus dulu kan aku foto cuma pake kamera HP klo sekarangkan aku langsung manggil fotographer untuk bantu aku foto endors-an, terus aku juga selalu cari view yang bagus, mau itu di caffe, taman, atau di mana aja sih yang cocok sama karakter si brandnya.” (Hasil Wawancara dengan LP)
repository.unisba.ac.id
95
Setelah kita menyimak kutipan wawancara di atas, LP memberikan rate
(harga) kepada endorser yang akan beriklan di dalam akun instagramnya karena ia
perlu mempersiapkan banyak hal yang akan menunjang ke profesionalnya dalam
bekerja sebagai seorang Selebgram. Berikut peneliti lampirkan beberapa foto
kegiatan endorsment yang terdapat di dalam akun Instagram LP yang memang
terlihat jelas bahwa LP totalitas dalam menjalankan keprofesionalanya dengan
sangat memperhatikan setiap detail foto yang diupload mulai dari busana yang
dipakai, pose atau bahasa tubuh yang dilakukan, pemilihan latar tempat untuk
tetap menjaga citra diri di depan khalayak.
“Dulu tuh awalnya aku ga narif fan, dulu tuh waktu awal banget pertama kali dapet endors itu brand temen aku, itu teh pas waktu followers aku masih 2K. Itu tuh aku bantu ngebantu temen, mungkin setelah itu penjualan temen aku tuh aga naik atau gimana, nah… dari situ teh ada yang nawarin lagi. Kalau dulu kalau misalnya ada yang mau endors tuh lewat komenkan, nah lama kelamaan kan nambah banyak, yawdah aku iseng aja naro email aku di Instagram tuh. Ya Alhamdulillah sih tiap hari ada” (Hasil Wawancara dengan LP).
repository.unisba.ac.id
96
LP yang saat ini menuliskan contact person dalam kolom profile di akun
Instagramnya ini sudah menerapkan prilaku profesional kepada endorser dengan
memberikan tarif atau rate senilai Rp. 500.000,- untuk satu item yang akan ia
share di dalam akun instagramnya sebagai paid promote kepada para endorser
yang ingin mengendors LP, dan ia tetap memilih dan menerima brand yang
memang masuk dengan style yang ia sukai.
Dan disinilah Peneliti melihat bahwa LP mulai melakukan perilaku
Dramaturgi. Panggung depan yang harus sudah mulai ia perhatikan karena
banyaknya followers di dalam akun Instagramnya, membuat LP menyadari bahwa
ia harus mulai menyetting panggung depan dengan mempersiapkan peralatan
yang akan ia pakai. Goffman pun menilai bahwa konsep dramaturgi tidak jauh
berbeda dengan pertunjukan teater yang selalu memiliki panggung depan dan
panggung belakang. Di mana ada citra yang coba dibangun saat seseorang
menampilkan panggung depannya kepada lawan interaksinya, tanpa harus
menunjukkan hal-hal yang terjadi di belakang panggung (Mulyana,2010: 114).
“Ya aku awalnya ga nyangka juga sih bisa segila ini followersnya, soalnya dulu kalau share di Instagram aku emang pilih yang asal bagus aja dan aku ga mempersiapkan apa-apa kaya sekarang, kalau skrg kan emang sengaja cari view yang bagus untuk foto endors itu juga, aku sih lebih sering cari caffe yang keren buat di foto, kadang di taman juga, atau di mana aja sih yang sekiranya cocok sama si brand nya. Terus ya aku juga make up an dulu dari rumah biar ga pucet malah kadang suka ke salon biar rambut aku on” (Hasil Wawancara dengan LP).
Dari penjelasan yang LP utarakan diatas, secara tidak langsung LP
mengakui bahwa ada Impression Management yang ia lakukan di dalam akun
Instagram miliknya yang sengaja ia persiapkan sebelum ia mengupload foto ke
repository.unisba.ac.id
97
dalam akun Instagramnya yang penulis bagi menjadi sisi panggung depan.
Impression management yang LP lakukan berhasil tak akan ada yang menyangka
bahwa panggung belakang seorang Selebgram seperti LP yang terlihat selalu
cantik, mewah, ternyata bertolak belakang dengan panggung depan yang ia miliki.
Di dalam panggung belakang LP adalah wanita yang sama seperti wanita pada
umumnya, berpakaian layaknya mahasiswi lainya.
“Kalau ga foto endors aku mana ada ke salon, kadang-kadang paling, kalau lagi males boro-boro ke salon bikin alis aja males hahaha makanya aku minta bayaran untuk setiap foto endors karena ya nyita waktu terus aku harus ngemodal juga kan, mesti ke salon dulu biar bagus rambutnya, moodnya harus ada, belum aku harus make up dulu kan ga lucu kalau difotonya aku keliatan kucel kaya gini beres ngampus muka babunya keliatan hahaha” (Hasil Wawancara dengan LP).
Secara tidak langsung LP mengakui bahwa ada Impression Management
yang ia lakukan di akun instagram miliknya yang sengaja iya persiapkan di
panggung belakang sebelum ia mengupload foto ke dalam akun instagramnya
yang penulis bagi menjadi sisi panggung depan. LP yang menyadari jumlah
followers yang semakin bertambah merasa bahwa dirinya semakin diperhatikan
oleh banyak orang. Ia menjadi tersadar bahwa panggung belakang yang ia jalani
pada keseharian sudah harus berpenampilan seperti apa yang ia lakukan di
panggung depan, namun tetap saja LP mengakui bahwa ia sering kembali ke
karakter yang aslinya, moody dalam melakukan hal termasuk untuk selalu tampil
cantik di kehidupan sehari-harinya.
“Tapi emang ada untungnya juga sih banyak followers, aku jadi merhatiin gaya aku sehari-hari sekarang, kalau dulu sering ga mandi kalau kesiangan hahaha soalnya pernah loh fan aku lagi makan siang ke caffe gitu, terus ada yang mau minta foto sama aku gitu, tapi dia teh kaya yang ragu, terus dia nanya “ini kak LP yang selebgram itu kan?”,
repository.unisba.ac.id
98
pertanyaanya itu kaya meragukan kalau aku tuh LP yang di Instagram hahaha mungkin beda kali ya, di Instagram kan cantik, pas liat asli naha meuni goreng kieu mereun yah hahaha” (Hasil Wawancara dengan LP).
LP yang biasa memberikan rate kepada endorser senilai Rp. 500.000 per
item tetap memilih barang yang ia suka. Dalam segala hal tak akan ada yang
selalu berjalan dengan mulus, seperti halnya LP selama menjadi Selegram, ia
menemukan hal-hal yang membuatnya berfikir berulang kali ketika endorser di
sini adalah teman. Menurut LP untuk mengupload sebuah foto ke dalam akun
Instagramnya memang memerlukan biaya namun hubungan pertemanan yang
harus tetap dijaga membuat LP tidak memberikan rate kepada endorser yang ingi
melakukan Endorsment di dalam akun Instagramnya. Disini peneliti menilai
bahwa LP memiliki pribadi yang baik dan support terhadap temanya. Namun tetap
tegas bila kita melihat kutipan salah satu wawancara di bawah, ia menunjukkan
bahwa ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk tetap menjaga jarak agar
siapapun tidak bisa memperlakukanya dengan seenaknya.
“Ya kalau temen yang endors mau ga mau aku bantu fan, karena engga enak juga kalau aku kasih harga, terus mau barangnya aku suka apa engga tetap aku bantu, tapi ga berarti jadi seenaknya juga karena temen terus bisa ngendors terus-terusan, ya bukan gimana-gimana yah, kan aku juga perlu nyisihin waktu, kalau terus-terusan minta tolong juga kesel kan hehe ya inti nya sewajarnya aja hehe” (Hasil Wawancara dengan LP).
repository.unisba.ac.id
99
4.4.1.2 Setting Impression Management Panggung Depan EP
Gambar 4.5 Impression Management Panggung Depan EP
EP menuturkan alasanya mengapa akhirnya ia berani untuk mengupload
foto-foto sexy di dalam akun Instagramnya. Pada saat pertama kali terjun di dunia
model EP tidak mengetahui bahwa menjadi seorang model itu harus berani sexy,
tetapi setelah lama ia terjun di dunia model akhirnya ia mengalami juga tawaran
foto dengan pakaian sexy dan setalah menjalaninya ia pun menyadari bahwa daya
tarik dari keseksian yang ia miliki. EP yang terlihat senang berpakaian sexy ini
berani untuk menjalani pemotretan sexy menuturkan bahwa ia melakukanya
karena tuntutan keprofesionalannya menjadi seorang model, yang memang di
samping itu karena fee atau bayaran yang didapatkan cukup besar.
“Ih dulu beb, sebelum jadi model aku ga berani sexy, pake hot pants aja malu gitu, kaya aneh aja dingin rasanya tuh angin langsung nempel ke paha hahaha, cuma ya waktu jadi model kan emang sering foto pake hot pans terus tanktop gitu, jadi ya biasa aja jadinya klo sekarang sehari-hari pake hot pans lagi ngemall, terus ga lama jadi model aku jadi ingin di tato
repository.unisba.ac.id
100
gara-gara liat temen aku kan, nah di situ deh makin seneng pake yang sexy karena tato pertama aku di paha terus nambah lagi di bagian dada, ya jadinya pamer kan hehe” (Hasil Wawancara dengan EP).
EP yang senang shoping ini terlihat cendurung memilki karakter yang
membatasi orang lain untuk dapat cepat mengenal dirinya. Berbanding terbalik
dengan LP, EP tidak menyimpan contact person dalam kolom profile di akun
Instagramnya. Ia yang memang sudah berlebihan dalam mengoleksi barang-
barang, tak mudah untuk endorser bila ingin mengendors EP meskipun tarif atau
rate Endorsment EP lebih kecil dibandingkan LP, tetapi EP terlihat lebih jual
mahal karena selera ia dalam mengkoleksi barang-barang branded. Tarif atau rate
yang ditetapkan oleh EP senilai Rp. 200.000,- untuk satu item yang akan ia share
di dalam akun instagramnya.
“Awalnya ada satu distro yang pengen aku jadi modelnya, Cuma waktunya bentrok, terus akhirnya dia endors dan dari situ keterusan aja, brand lain juga jadi ikutan deh sampe sekarang, aku milih banget sih brand yang mau endors aku soalnya klo ga masuk style aku kan sayang juga barangnya nanti ga kepake, aku udah banyak banget barang sih di rumah jadi klo semua aku terima nanti kamar aku jadi gudang dong hahaha” (Hasil Wawancara dengan EP).
EP yang mengaku sudah cukup lama bermain di media sosial Instagram, ia
mengaku tidak pernah menduga sebelumnya kalau ternyata akun Instagramnya
akan diikuti oleh banyak orang. Ia pun menyadari bahwa penampilanya yang sexy
adalah faktor utama mengapa ia memiliki followers yang cukup banyak. Berikut
peneliti lampirkan beberapa foto kegiatan endorsment yang terdapat di dalam
akun Instagram EP yang memang terlihat jelas bahwa EP menggunakan
keseksiannya untuk menjadi daya tarik utama atas dirinya. Foto yang diupload
repository.unisba.ac.id
101
pun tak luput dari persiapan yang diperhatikan oleh EP mulai dari busana yang
dipakai, pose atau bahasa tubuh yang dilakukan, pemilihan latar tempat untuk
tetap menjaga citra diri di depan khalayak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Akan selalu ada pro dan kontra, peneliti melihat banyak sekali komen
yang menunjukkan bahwa EP di senangi karena pribadinya yang be your self ini
namun tak sedikit pula terdapat perkataan negatif yang dilontarkan oleh pengguna
Instagram lainnya karena EP sering sekali mengupload foto sexy. Ia merasa
senang sekali banyak pengguna Instagram lainya yang memfollow namun ia
merasa risih ketika banyak haters yang memberikan kata-kata negatif dari apa
yang EP posting di akun Instagramnya. Hingga akhirnya banyak sekali fake
account yang mengatasnamakan EP dan ia pun menuturkan:
“Ada bangganya cuma yaaa biasa aja sih, karena banyak orang yang lebih banyak lagi fans-nya, ya tetep bersyukur aja ada yang respect sama aku, paling bete juga sih kalau ada orang yang komen aneh-aneh atau plagiat IG aku tapi ya kalau sekarang udah biasa aja meskipun awalnya ngerasa risih” (Hasil Wawancara dengan EP)
repository.unisba.ac.id
102
4.4.1.3 Setting Impression Management Panggung Depan NT
Gambar 4.6 Impression Management Panggung Depan NT
NT sangat berbeda dengan Selebgram lainya. Menurut hasil
penelitian yang telah peneliti amati dari sisi panggung depan, dalam akun
Instagramnya tak ada satupun foto yang tidak ia berikan ilustrasi. Sebelum
mengupload foto ke dalam akun Instagramnya, NT selalu mengedit terlebih
dahulu sesuai dengan karakter foto yang ingin ia samapaikan melalui gamabar
ilustrasi karyanya. Seperti gambar yang kita lihat di atas (Gambar 4.6.), terdapat
konten cerita yang NT sampaikan melalui gambar ilustrasi yang ia gambarkan.
NT juga merupakan salah satu selebgram hijabers di Indonesia yang aktif
mengikuti perkumpulan-perkumpulan komunitas hijabers di kota tempat ia
tinggal. Baginya dengan mengikuti perkumpulan hijabers seperti ini, selain
menjaga tali silaturahmi di sanapun ia sering melakukan sharing-sharing
repository.unisba.ac.id
103
mengenai perkembangan hijabers di Indonesia yang dapat menginspirasinya. Tak
lain untuk menjaga eksistensi namanya yang saat ini sudah menjadi seorang
Selebgram hijabers yang diikuti oleh berpuluh ribu orang di dalam akun
Instagramnya. Berikut peneliti Lampirkan beberapa foto yang di upload NT ke
dalam akun Instagramnya yang merupakan bukti hasil impression management
yang ia lakukan di panggung depan.
NT sering melakukan tutorial berhijab yang di mana ia ingin membagi tips
cara berhijab stylist kepada teman-temannya termasuk kepada para followers di
dalam akun instagramnya. Seperti Gambar 4.7 secara lengkap tutorial hijab yang
ia tunjukkan dapat dilihat di youtube karena durasi yang dapat mencakup secara
keseluruhan tutotial hijab yang ia lakukan.
“Awalnya sih iseng lagi ga ada kerjaan, keingetan banyak yang comment di instagram ingin tau cara berkerudung aku, ya udah aku turutin aja, cuma karena di Instagram cuma bisa 15 detik ya udah aku suruh mereka buat liat di Youtube aja, terus di caption instagramnya aku kasih keyword buat mereka search”
repository.unisba.ac.id
104
Gambar 4.7 Tutorial Hijab di Youtube
NT sendiri tidak pernah melakukan foto yang hanya asal-asalan. Terbukti
dengan apa yang ia usahakan yaitu membeli kamera yang sangat bagus guna
menghasilkan foto yang bagus juga. NT mengaku tak menyayangkan bila ia harus
membeli kamera yang telah mengocek banyak uang sakunya dengan kamera yang
bagus ia tidak perlu menggunakan tenaga ahli fotografer professional. Banyaknya
endorsement yang ia dapatkan menjadi salah satu alasan untuk membeli kamera
karena tidak selamanya ia melakukan foto dengan fotografer profesional.
Menurutnya hal ini ia lakukan karena tuntutan profesinya sebagai selebgram yang
ingin menghasilkan foto-foto yang sangat maksimal.
Menurut peneliti NT sangat berhasil sekali melakukan pengelolaan kesan
di dalam instagramnya, terbukti dengan followers yang makin hari makin
bertambah. Hal tersebut juga berpengaruh sekali terhadap banyaknya endorsement
yang ia dapatkan, karena totalitasnya Impression Management yang ia lakukan di
panggung depan.
repository.unisba.ac.id
105
NT yang selalu tampil cantik dan stylist dalam berhijab, tidak pernah
mengupload foto kegiatan keseharianya. Banyaknya foto yang ia upload yaitu
segala sesuatu berhubungan dengan bisnisnya yaitu gambar ilustrasi yang
merupakan bakatnya sejak kecil. NT menuturkan pada saat pertama kali
menggunakan Instagram ia hanya mengupload foto gambar hasil ilustrasinya. Tak
menyangka bahwa gambar hasil ilustrasinya di sukai oleh banyak orang, termasuk
di dalamnya artis-artis terkenal banyak yang memesan gambar hasil ilustrasnya
kepada NT.
“Iya haha. Jadi pas dulu upload-upload gambar gitu. Temen SMP aku yang sekarang udah jadi artis, si Rizki Alatas suka dan mesen gambaran aku. Terus dia promosiin di akun instagramnya dan mulai dari situ akhirnya banyak yang follow. Terus Putri Titian, Alice Norin, Natsha Rizki juga pada mesen hehe”
Semenjak bertambahnya followers di dalam akun Instagramnya, NT yang
tak hanya mendapatkan orderan gambar ilustrasi yang semakin meningkat juga ia
menjadi mendapatkan banyak tawaran endorsement dari berbagai prodak. Dalam
satu minggu ia bisa mencapai 30 endorsement yang dalam satu endorsement ia
berikan tarif senilai Rp. 400.000,- . Menurutnya tarif yang ia berikan untuk
menunjangnya agar selalu tampil sesuai apa yang ia, karena setiap melakukan foto
endorsement membutuhkan biaya mulai dari membeli make up, pakaian lain
seperti sepatu, kerudung hingga kamera, semuanya ia beli dari hasil endorsement.
Satu hal yang membuat ia banyak endorsement yaitu karena ia berbeda
dengan selebgram lainnya. Terlihat dari foto-foto yang ia share di instagramnya,
semua fotonya merupakan ilustrasi dari hasil tangannya sendiri. Editan yang ia
lakukan sangatlah detail, ia pun selalu menyesuaikan karakter ilustrasi dengan
repository.unisba.ac.id
106
baju jenis apa yang akan ia pakai. Peneliti melihat ada beberapa tahap yang ia
lakukan demi menghasilkan foto yang siap untuk NT share di dalam akun
Instagramnya. Ini merupakan Impression Management yang ia lakukan dalam
suatu usaha untuk menampilkan dirinya di panggung depan sesuai dengan apa
yang diinginkan. Meskipun semuanya membutuhkan proses yang cukup rumit,
mulai dari ia mempersiapkan pengambilan foto, mencari inspirasi ilustrasi dan
sampai akhirnya ia mengupload di dalam akun isntagramnya.
Impression Management yang NT Lakukan sangatlah berhasil terbukti
dengan Prestasi NT yang didapat dari menjadi seorang selebgram. Ia termasuk
kepada selebgram yang sering mendapatkan endorse yang dirangkum oleh Media
Indonesia berbasis ePaper yang bertemakan “Kantong Tebal dengan Bonus
Produk”. Berikut peneliti lampirkan screenshoot.
repository.unisba.ac.id
107
Banyak sekali hal yang didapat semenjak NT menjadi seorang Selebgram
yang juga merubah pribadi aslinya yang akan peneliti bahas di panggung
belakang.
4.4.1.3 Triangulasi Data Pendukung Panggung Depan Selebgram
Triangulasi Sumber Data yang peneliti lakukan ini karena ingin
membandingkan hasil temuan peneliti di lapangan yang akan peneliti jadikan
penguat dari semua hasil penelitian yang peneliti teliti. Menurut Sugiyono dalam
buku “Memahamii Penelitian Kuantitatif, Kualitatif”, menyatakan “Triangulasi
dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu” (Sugiyono, 2009: 273).
Menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber.
Wawancara pertama, peneliti ingin memaparkan terlebih dahulu hasil
wawancara bersama Pakar Pengamat Media Sosial yaitu Bapak Nukman Luthfie
melalui telepon pada tanggal 10 Februari 2016.
repository.unisba.ac.id
108
Gambar 4.8 Informan I Bapak Nukman Luthfie, selaku Pakar Pengamat Media Sosial
Peneliti : Pak, menurut Bapak Selegram itu siapa? Pak Nukman : Sama ya kaya Selebtweet, mereka adalah acuan bagi
pengguna lainya, acuan tergantung dari apa yang dibutuhkan oleh teman di media sosialnya, misalnya, di bidang makanan, macem-macem, urutan dari yang saya liat itu yang paling menarik itu, pertama traveller, kedua food, ketiga gaya, dan keempat camera.
Peneliti : Kalau ciri-ciri Selebgram itu apa saja Pak? Pak Nukman : Selebgram itu banyak di sukai, dan mereka itu menarik di
mata followersnya, yang pasti, pertama, mereka itu membuat bahagia, macam-macam, seperti ada Selebgram yang sering mengupload video lucu parodi artis, Yo... siapa gitu
Peneliti : Yoga Arizona Pak Pak Nukman : Ya itu, dia kan lucu, membuat orang yang melihatnya
tertawa, bahagia, hiburan… seperti itu Peneliti : Pertanyaan terakhir Pak, menurut bapak sebesar apa sih
Pak pengaruh yang diberikan oleh Selebgram kepada pengguna Instagram lainya?
Pak Nukma : Selebgram itu mendongkrak brand melalui endorsement karena memang Selebgram ini mempunyai pengaruh di hadapan followersnya, seperti mengupload food dengan memberikan pesan bahwa makanan itu enak, followersnya penasaran ,dan timbul rasa ingin coba, seperti saya ini, saya kan dikenal suka kopi, ketika saya mengatakan kopi ini enak, secara tidak langsung saya menginfluence
repository.unisba.ac.id
109
teman-teman saya dan memang saya rasa kegiatan ini lebih efektif untuk brand dalam promosi karena banyaknya followers yang dimiliki Selebgram.
Peneliti : Terima kasih pak, atas waktu luangnya mungkin terakhir, pesan dari Bapak sebagai pakar media sosial untuk para Selebgram yang mempunyai pengaruh besar terhadap followers…
Pak Nukma : Ya intinya, tak hanya untuk Selebgram saja ya, untuk kita semua yang menggunakan media sosial apapun, kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memberikan informasi yang lebih bermanfaat bagi semua orang dan sebaliknya kita juga harus cerdas menyikapi informasi yang didapat media sosial. Seperti itu…
Kesimpulan pertama yang peneliti dapat dari hasil wawancara bersama
Pak Nukman Lutfhi ini bahwa memang Selebgram mempunyai pengaruh yang
efektif karena followers yang banyak. Menurutnya, selebgram yang banyak
disukai ini banyak mendapatkan endorse karena memiliki suatu bidang yang
disukai dan dijadikan acuan oleh pengguna Instagram lainya.
Selanjutnya, peneliti akan memaparkan hasil wawancara terhadap
pengguna aktif Instagram lainya secara random yang memfollow akun Selebgram
yang peneliti teliti. Informan kedua adalah seorang wanita yang baru lulus kuliah,
bernama Putri Pratama. Peneliti menemuinya di sebuah kafe yang sedang in di
kota Bandung dan faktor pendukung peneliti memilih Putri karena peneliti melihat
gaya yang fashionable dibandingkan teman-temanya yang lain. Peneliti
mengajukan beberapa pertanyaan mengenai Instagram dan juga Selebgram.
repository.unisba.ac.id
110
Gambar 4.9 Informan II Putri Pratama
Peneliti : Hai Putri, sering main Instagram dong ya? Putri : Iya hehe Peneliti : Tau Selebgram dong ? Putri : Iya tau Peneliti : Kalau untuk kamu selebgram itu siapa sih ? Putri : Ga tau siapa hehe… Ga kenal maksudnya, tapi aku emang
ngefollow beberapa Selebgram Peneliti : Oh ya? Untuk apa ngefollow mereka? Putri : Mereka suka lucu-lucu gitu style nya , buat jadi referensi aja
sih jadi ngikutin gaya mereka yang kita suka hehe Peneliti : Tau ga kalau Selebgram suka di endors? Putri : Jelas tau soalnya kan kebanyakan Selebgram suka di endors,
tapi emang ada aja sih selebgram yang ga nerima endors, Cuma kalau ngefollow Selebgram yang ga di endors kita ga tau detail baju apa yang mereka pake, kan beda sama Selebgram yang suka di endors suka ngetag baju nya dari online shop mana atau dari brand mana, jadi kalau kita pengen bajunya bisa langsung beli hehe
Penulis : Selebgram yang di follow siapa aja? Putri : Paling yang selebgram kaya LP, Rachel venya, Sarah Azka
yang gitu-gitu Peneliti : Kenapa follow LP?
repository.unisba.ac.id
111
Putri : Karena cantik hehe suka ngikutin style nya keren gitu kekinian banget hehe, emang aku ngefollow selebgram yang aku suka aja sih
Peneiliti : Suka dari segi apa? Putri : Beda-beda yah… kalau LP dari style sih jadi ngebuat ga bosen
udah cantik terus pinter ngemix baju, kalau kaya Sarah Azka aku suka sama uploadnya dia kaya pemandangan-pemandangan gitu dia kan traveller yak arena dia jadi host di TV acara Para petualang cantic
Peneliti : Kalau Selebgram NT tau? Atau EP? (menunjukkan akun Instagram NT)
Putri : emmm iya tau… Peneliti : Ngefollow ga? Putri : Engga Peneliti : Kenapa ga ngefollow? Putri : Ya engga aja, hehe Peneliti : Menurut putri mereka gimana? Putri : Ga ngefollow bukan ga juga sih, cuma aku pernah dulu mau
beli kerudung terus aku bingung mau beli dimana, akhirnya tanya sama temen selebgram hijab yang keren siapa, temen aku bilang NT, pas aku liat instagramnya emang keren sih, nah dia suka diendors gitu kan akhirnya aku liat online shop mana yang ngeendors NT, online shopnya apa ya namanya lupa, ya udah akhirnya aku beli di online shop itu, aku ga follow tapi NTnya hehe
Peneliti : Kalau EP? Menurut Putri gimana? Putri : Engga tau yang mana, menurut putri yah emmmm… sexy hehe
pasti cowok suka Peneliti : Suka gimana? Putri : Suka postinganya kan sexy-sexy itu pada tumpah gitu hahaha (Hasil wawancara dengan Informan I).
Informan ketiga adalah seoarang laki-laki berusia 22 tahun, ia pengguna
aktif Instagram yang saat ini adalah pekerja di salah satu brand asal kota
Bandung. Peneliti memilih salah satu pekerja di Toko Asbhoel karena peneliti
melihat brand ini sering melakukan kegiatan endors dan peneliti pun melihat
Asbhoel pernah mengendors Ketiga Selebgram yang peneliti teliti.
repository.unisba.ac.id
112
Gambar 4.10 Informan III Zerycho
Pada saat diwawancarai pada tanggal 19 Januari 2016 di Toko Asbhoel
tempatnya bekerja, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada laki-laki
bernama Zerycho ini. Berikut peneliti lampirkan draf wawancara yang telah
dilakukan.
Peneliti : Menurut kamu Selebgram itu siapa sih? Zerycho : Artis Instgram Peneliti : Kamu menilai seoarang Selebgram itu seperti apa? Zerycho : Orang yang terkenal terus foto-foto di Instagramnya bagus-
bagus jadi banyak yang suka, terus suka banyak dapet endorsan, kayaknya uang yang di dapet banyak tuh Selebgram dari endors
Peneliti : Oh ya? Kenapa? Zerycho : Iya kan soalnya brand kita juga sering endors-endors
selebgram terus mereka masing tarif gitu, lumayan sih kenceng
Peneliti : Oh ya? Memang berapa sekali endors selebgram? Zerycho : Tergantung sih, tergantung banyaknya followers kali ya, tapi
ada aja Selebgram yang baik, harganya ga terlalu mahal tapi dia ngasih effort yang gede, ada juga selebgram yang followernya banyak juga tapi pengaruh ke brand kita nya ga begitu banyak
Peneliti : Oh jadi harus pinter milih selebgram dong buat endors?
repository.unisba.ac.id
113
Zerycho : Iya soalnya kan ngaruh juga sih sama penjualan si Asbhoel, kalau sering endors selebgram penjualan juga makin naik
Peneliti : Wajar ga sih kalau Selebgram menarifkan harga untuk paid promote gitu?
Zerycho : eeeemmm… ya wajar sih soalnya kita diuntungkan juga, ya penjualan juga jadi baguskan mungkin karena banyak yang liatkan soalnya followers mereka banyak, ya saling menguntungkan aja kali ya, dia juga dapet duit juga kan kalau dapet endorsan heuheu
Peneliti : Udah banyak dong Selebgram yang di endors sama Asbhoel? Zerycho : Lumayan sih Peneliti : Siapa aja? Sebutin aja 10 Zerycho : hahaha banyak, Gabcit, Migel, Caca Doherty, LP PS, Indah
Kus, EP, NTzirus, Citra monica banyak deh hehe Peneliti : Kenapa memilih Selebgram LP, EP, dan NT? Zerycho : Itu sebenernya permintaan dari owner sih, dan sempet bilang
kemarin kalau LP situ stylenya masuk sama konsep asbhoel yang streetwear, kalau EP dia masa nya banyak soalnya dia suka posting foto-goto sexy kan jadi banyak kayaknya yang follow dia hahaha, kalau NT itu sebenernya kita ga niat endors dia, waktu itu dia beli dan ngetag ke Instagram asbhoelnya terus kita liat followers dia banyak, akhirnya kita repost di Instagram si Asbhoelnya.
(Hasil Wawancara dengan Informan II).
4.5 Panggung Belakang
Panggung ini disebut juga panggung pribadi yang tidak boleh diketahui
orang lain. Dalam area ini, individu memiliki peran yang berbeda dari panggung
depan, ada alasan-alasan tertentu di mana individu menutupi atau tidak
menunjukkan peran yang sama dengan panggung depan. Jadi, di panggung inilah
individu akan tampil seutuhnya dalam artian identitas aslinya.
Setelah menjelaskan mengenai panggung depan dari masing-masing
Selebgram, di sini penulis akan menyajikan panggung belakang mengenai
kehidupan sehari-hari Selebgram yang sebenarnya di luar semua apa yang ia
tuahkan di panggung depan yaitu dalam akun Instagramnya masing-masing, tanpa
repository.unisba.ac.id
114
direkayasa atau dimanipulasi. Wilayah belakang (back region) merupakan
kebalikan dari wilayah depan (front region), yaitu merujuk pada tempat dan
peristiwa yang memungkinkannya mempersiapkan peranan di wilayah depan.
Wilayah belakang ini ibarat panggung sandiwara bagian belakang atau kamar rias
tempat pemain sandiwara bersantai, mempersiapkan diri, atau berlatih untuk
memainkan perannya di panggung depan (Mulyana, 2001 : 114).
4.5.1 Panggung Balakang LP
Dalam kesehariannya, LP berperan dengan sikapnya yang asli. Di sini ia
berperilaku sesuka hatinya, tanpa takut ada orang lain yang memperhatikannya.
Ruang gerak LP di sini sangat bebas, karena ia kembali kepada pribadi yang
sebenarnya. LP yang merupakan mahasiswi tingkat akhir ini ia berbicara secara
spontanitas, tidak pernah mengontrol ketika sedang berbicara di kampus dengan
teman-temannya, mungkin ia sangat nyaman dengan seperti itu, karena sifat ia
yang sebenarnya adalah seperti itu. Gaya bahasa LP sama saja dengan teman
lainnya yang ramai dengan penuh canda tawa saat berbicara di tengah-tengah
waktu kosong kuliah. Dia pun berpakaian layaknya seorang mahasiswi ketika di
lingkungan kampus.
“Ya kaya gini seneng banget kalau di kampus fan, ketemu sama temen-temen yang gesrek ga ada lima hahaha, jadi kalau lagi nunggu jam masuk kuliah berikutnya tuh aku suka main games ada lima itu loh, ga kuat suka ngakak aja, sampe kram perut, yang paling males kalau udah kalah terus suruh minta nomer hape cowok yang ngelewat, suka ga ngerti sama mereka teh seneng gitu kayaknya kalau ngeliat aku dipermalukan hahaha” (Hasil Wawancara dengan LP).
repository.unisba.ac.id
115
Ketika dalam wawancara di kampus, ada salah satu temanya yang
mengatakan kalau LP malas dengan yang namanya mandi. Temannya mengatakan
bahwa di balik cantiknya seorang LP, terdapat kemalasan untuk mandi. LPpun
menanggapi seperti kutipan di bawah:
“hahaha parah dia mah fitnah fannn!!! Tapi emang iya sih hahaha aku tuh klo kuliah pagi terus kesiangan suka langsung pergi aja, soalnya absen kan sayang, nah apalagi kalau dosennya killer haha udah ga ada pilihan lain, aduh apa banget sih gw malu-maluin yah hahahaha tapi beres kuliah aku pulang lagi, terus mandi terus ke kampus lagi buat matkul yang kedua, untung rumah deketkan hahaha” (Hasil Wawancara dengan LP).
LP mengakui bahwa ia adalah seseorang yang friendly, pribadi yang
mudah bergaul dengan orang lain karena menurutnya teman adalah sumber rezeki.
Selain itu ia pun merasa bahwa dirinya adalah pribadi yang mandiri, LP yang
terlihat mewah di panggung depan ternyata ia tak sungkan dan tak merasa malu
ketika ia harus pergi menggunakan angkot atau ojek pangkalan. Peneliti
berpendapat tak akan ada yang menyangka LP yang di panggung depan sangat
terlihat mewah, glamour, high class, tetapi dia tak merasa malu untuk berpergian
naik angkot.
Di akhir tahun 2014, LP yang tak menyangka bahwa followers di
Instagramnya semakin bertambah banyak. Saat di wawancarai, LP pun mengakui
dulu saat awal menggunakan Instagram tak ada hal-hal yang benar sengaja
dipersiapkan untuk mengupload sebuah foto ke dalam akun Instgaramnya. Hanya
saja LP mengakui kalau dirinya ingin dikenal oleh followersnya sebagai seorang
mahasiswi yang memiliki profesi sampingan sebagai model yang memiliki selera
fashion yang baik, terlihat sederhana namun tetap terlihat “mencuri perhatian”.
repository.unisba.ac.id
116
“Dulu aku ga begitu niat kalau share foto di Instagram itu harus perfect, ya sekedar klo aku ingin share ya share aja, sebenernya sama aja sih kaya cewe lain, klo ngerasa cantik pasti di share kan? hahaha…Cuma aku emang sering sih upload foto-foto aku lagi pemotretan gitu jadi mereka tau kali ya kalau aku model” (Hasil Wawancara dengan LP).
LP yang diwawancarai setelah melalukan pemotretan mengaku senang
karena dengan banyaknya follower di Instagram, selain sering mendapatkan uang
jajan lebih dari para pelaku endorser, juga job ia sebagai model menjadi semakin
banyak. Menurutnya ini adalah salah satu effect dari ia menjadi seorang
Selebgram yang semakin mempunyai citra baik di depan khalayak yang membuat
LP di senangi banyak orang. Ungkapan yang di lontarkan LP seolah-olah LP
merasa bahwa impression management yang ia lakukan berhasil. Oleh karena itu
semenjak menjadi seorang Selebgram LP mengakui bahwa penting sekali
melakukan impression management untuk menampilkan sosoknya di panggung
depan karena ia merasa di perhatikan oleh khalayak yang banyak meskipun
sebenarnya di panggung belakang ia tak seperti apa yang di lakukan di panggung
depan.
Informan Pendukung Panggung Belakang LP
Disini peneliti mencari informan pendukung yang dapat menguatkan
temuan peneliti di lapangan. Informan pendukung yang peneliti pilih untuk
mengetahui lebih jelas lagi panggung belakang LP sebagai Selebgram yaitu
Ramda Nur Fauziah yang memiliki status sebagai manager LP di media sosial
Instagram khususnya dalam perihal Endorsment.
repository.unisba.ac.id
117
Ramda telah menjadi manager LP di media sosial Instagram semenjak
pertengahan 2015 di bulan Agustus. LP yang memutuskan untuk menggunakan
Ramda sebagai jasa manajer untuk menangani endorser yang semakin banyak.
Selain itu dengan adanya manager LP tidak perlu tahu lagi bagaimana proses
negosiasi yang dilakukan oleh Ramda selaku manager dengan client sebagai
pengendors. Setelah peneliti mewawancarai Ramda, ternyata alasan utama LP
ingin menggunakan manager karena ia ingin lebih professional lagi, karena LP
yang tak mampu menolak dan memberikan harga ketika endorser tidak
mempunyai budget untuk promo.
“LP tuh orangnya ga tegaan, kalau ada brand yang ga punya budget, LP suka tetep bantuin dengan alesan kasian, kita sih bukanya ga mau bantuin tapi kan emang LP juga butuh persiapan kaya kesalon, itu kan juga ngeluari biaya, belum transport, kan kita suka fotonya di café-café, terus di cafenya kita ga mungkin ga pesen, jadi ya wajar kalau kita ngasih rate untuk setiap yang mau endors” (Wawancara di my loc caffe)
Selain Ramda menuturkan bahwa LP memiliki sifat yang tidak tegaan, ia
pun menjelaskan kepada peneliti sikap LP menurut ia pribadi di caffe My Lok
Braga pada tanggal 20 Januari 2016 dengan suasana penuh canda tawa yang
memperlihatkan kehangatan juga menunjukkan kedekatan meraka sangatlah
intim.
Peneliti : Nda, kalau menurut nda pribadi LP itu gimana? Kalau di Instagram kan kayaknya idaman banget
Ramda : LP aslinya? ga banget hahaha ga ngerti gua juga kenapa banyak cowok yang suka ama dia, padahal dia tuh aduh yaaa nyablak banget anaknya
Peneliti : Nyablak gimana? Ramda : Ya gitu kalau ngomong kebun binatang dibawa-bawa hahaha Peneliti : Terus apalagi? Ramda : Anaknya kurang minum air putih jadi suka ga fokus, kalau di
kasih tau, hah heh hoh hah heh hoh hahaha
repository.unisba.ac.id
118
Peneliti : haha dasar, beda yah kalau lagi di media sosial Instagram, kayaknya ga banyak ngomong sampe komen juga jarang di bales
Ramda : Bukan pendiem dia mah, tapi emang males aja kali balesin Peneliti : Yang identik dengan LP apa? Ramda : Pasti kalau orang yang belum kenal sama LP, terus nanya ke
aku, mereka tuh pasti nyangkanya LP tuh jarang ngomong, lemah lembut padahal kita yang udah kenal aduh “teu” hahaha jarang ngomong dari mana, bawel gini hahaha
Peneliti : haha, Selain itu nda? Ramda : Bandel, anaknya tuh, keliatanya kan penurut yah, padahal yah
dia tuh nekad, mamahnya kan galak, LP sendiri nyebut mamahnya itu Kanjeng Mamih haha karena emang galak, tapi ya gitu udah tau mamahnya galak, ga suka kalau LP pulang malem tapi tetep aja dia suka boong bilangnya ngerjain tugas padahal mah ulin… haha
Peneliti : haha, oh ya? Terus kalau kuliah sama modelling seimbang? Ramda : Dia mah ih aduh ga ngerti lagi, jarang pisan masuk, jadi weh
banyak yang harus remedial, terus paling parah dia jarang dapet info kampus, sampe ini nih, sekarang dia di cuti paksa karena telat bayaran kampus, hadeuhhh ngakak gw liat kelakuanya haha
Peneliti : wahaha, pasti followers di Instagramnya ga akan nyangka yah haha
Ramda : Ga akan hahaha Peneliti : Tapi di kehidupan nyata LP banyak tapi yah temennya Ramda : Yah, karena LP kan emang baik orangnya, supel, terus kalau
pertama kenal pasti kesanya Ramah, kalau udah kenal lama, ramahnya pake banget haha, ketawa-ketawa mulu kalau bareng sama dia, suka bodor ada aja kelakuanya ga kuat, untung geulis haha
Peneliti : Kalian cocok ya kalau ngomong, serius tapi sambil becanda jadi ga garing gini haha seru… seru….
Ramda : hahaha sok atuh serius sekarang mah Peneliti : Tapi udah cukup kayaknya hahaha sok intinya menurut nda
sebagai manager LP, LP itu orangnya gimana? Ramda : Ya, kalau untuk nda, LP itu orangnya baik, ramah, dia itu
kalau temenan ga pilih-pilih, ga tegaan juga tapi ya jeleknya dia itu males terus suka terburu-buru jadi ya anaknya teledor.
(Hasil Wawancara dengan Informan IV Ramda Nur Fauziah, 20 Januari 2016).
repository.unisba.ac.id
119
4.5.2 Panggung Belakang EP
Pada bahasan panggung belakang (Back Stage) EP ini peneliti banyak
menemukan beberapa hal yang tidak terduga, yang memang benar-benar di luar
sangkaan peneliti. Peneliti menemukan perbedaan yang sangat kontras antara
panggung depan dengan panggung belakang yang dimilki oleh seorang Selebgram
sexy seperti EP. Perbedaan di sini terlihat sangat jelas yang peneliti rasa tidak
akan ada satu orangpun followers EP yang akan menyangkanya.
Terlahir dari latar belakang keluarga yang biasa saja, kehidupan panggung
belakang EP sebenarnya sangatlah sederhana. Berbanding terbalik dengan apa
yang ia lakukan di panggung depan, EP yang selalu menampilkan kemewahan dan
kehedonan dari setiap foto yang ia upload kedalam akun Instagramnya.
Sebenarnya EP memaksakan diri untuk membeli barang-barang yang mewah
untuk membuat citra diri sesuai dengan yang ia inginkan karena ia merasa gaya
hidup di dunia model khususnya model dewasa membutuhkan biaya yang besar
untuk menyamaratakan level gengsi di hadapan teman-teman modelnya.
Kehidupan nyata EP yang sederhana terlihat dari pendidikan EP yang
hanya dapat mengemban bangku sekolah sampai di Sekolah Menengah Atas, ia
menuturkan alasanya tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dikarenakan faktor
finansial. EP adalah pribadi yang mandiri ini merupakan anak broken home, ia
sudah mencari uang tambahan untuk hidupnya sendiri sejak masih duduk di
bangku SMA.
“Kegiatan aku sehari-hari kalau ga ada job foto, ya paling main, kumpul sama temen-temen, shopping ya gitu aja paling. Aku udah males mikir jadi aku ga kuliah, aku kan ngekos udah focus cari uang dari jaman masih
repository.unisba.ac.id
120
SMA karena orang tua aku divorce dari aku umur 12 tahun” (Hasil wawancara dengan EP) Sejak masih duduk di sekolah dasar EP yang aktif dalam dunia modelling,
ia sudah arahkan untuk menjadi seorang model oleh ibunya. Setalah menjalani
profesinya di dunia model ia mengakui bahwa gaya hidup yang semakin tinggi
tetap harus ia jalankan, oleh karena itu menjadi model dewasa pun tidak ia tolak.
Alasan utamanya adalah fee yang di dapatkan sangatlah besar menurutnya.
Wanita berusia 23 Tahun ini sebenarnya merasa menyesal dengan tato
yang ada pada beberapa bagian badannya, ia pun terkadang merasa beban menjadi
model sexy. Tak jarang banyak cibiran yang ia dapatkan melalui media sosial
termasuk di dalam akun Instagramnya namun semuanya ia lakukan karena
tuntutan profesinya sebagai model juga selebgram yang sudah terlanjur memiliki
ciri khas dengan kesexyanya. Banyaknya comment dari followers terkadang
membuat ia merasa malu, karena tidak sedikit followers yang memberi comment
negatif ketika ia mengupload foto sexynya ke dalam akun Instagramnya. Akan
tetapi semua rasa yang ia rasakan tidak pernah ia perlihatkan di Instagramnya, ia
terlihat lebih cuek dengan comment yang ada. Meskipun sebenarnya ia pun masih
mempunyai rasa malu, dan sedikit menyesali dengan profesinya sebagai model
sexy, ucapnya ketika saat ia diwawancara oleh peneliti.
EP yang memang sudah terbiasa dengan penampilan sexy di panggung
depanya ini ternyata bertolak belakang dengan keinginan di dalam hati kecilnya,
sebenarnya ia pun malu dan menyadari tak sepantasnya ia seberani ini untuk
menjadi model beberapa majalah dewasa juga beberapa prodak pakaian tidur
repository.unisba.ac.id
121
wanita dewasa sepeti li ngery. Namun kebutuhan yang harus ia cukupi
membuatnya tak berfikir lagi dan ia merasa bahwa ini adalah salah satu bentuk
keprofeionalnya. Ia pun tak begitu menghiraukan karena hal tersebut sebenarnya
ia lakukan karena kebutuhan ekonomi, ia juga merupakan tulang punggung
keluarga. Sebenarnya ia merupakan sesosok wanita pekerja keras, yang
mempunyai rasa tanggung jawab yang sangat besar. Ia membiayai kehidupan
ibunya juga biaya adiknya pun ia yang menanggung sendiri, mulai dari biaya
sekolah sampai biaya kesehariannya.
“Hahaha malu sih aku juga kadang-kadang sama diri aku sendiri, apalagi kalau ketemu sama temen model yang baik yang ga berani ambil job sexy, tapi ya aku juga suka inget lagi sama kebutuhan hidup aku jadi ya ga udalah gpp. Lumayan juga kan fee kalau foto model sexy, coba kalau show-show biasa atau show wedding, ya kan yank? mereka cuma dapet ratusan ribu. Paling kendalanya sih suka takut aja ketauan sama keluarga, mamah aku ga tau sampe saat ini klo aku suka foto gitu-gitu.” (Hasil wawancara dengan EP)
Dalam kehidupan sehari-hari, EP kembali seperti biasa, pakaian yang ia
kenakan sehari-hari ketika berada di lingkungan rumah dan keluarganya berbeda
sekali dengan apa yang ia posting, di lingkungan rumahnya ia berpakaian cukup
sopan, tidak senonoh seperti apa yang ia kenakan di dalam akun Instagram. Ini
terbukti dengan keluarga EP yang tidak mengetahui bahwa EP mempunyai tato di
dalam tubuhnya. Ia menuturkan bahwa ia tak mungkin meminta izin untuk
menggunakan tato karena basic keluarganya yang cukup agamis, bahkan EP
sendiri mempunyai dasar agama yang cukup kuat, terbukti ia bisa membaca al-
qurán dan tidak jarang juga ia melakukan sholat.
“Kalau di rumah terus kalau ketemu sama keluarga aku biasa aja, pake baju yang sopan. Soalnya kan ga enak juga yah, Cuma kalau ada ketemu
repository.unisba.ac.id
122
client untuk briffing pemotretan atau aku lagi jalan-jalan ke mall ya aku sexy lagi, kenapa ya… soalnya aku ngerasa ga PD kalau ga sexy hehe” (Hasil wawancara dengan EP)
Selain itu EP pun ternyata pernah menikah ketika baru lulus dari bangku
SMA. Akan tetapi ia sangat menutupi hal ini, dan tidak pernah ia perlihatkan
sekalipun di Instagramnya kalau ia berstatus janda atau ia pernah menikah.
Semuanya ia lakukan agar tidak menurunkan orderan job ia sebagai model dan
tentu saja citra dirinya di depan khalayak. EP yang pernah merasakan hidup
kekurangan ini menuturkan bahwa ia memang memilih terlebih dahulu untuk
menerima endorsement yang branded saja karena pilihanya itu harus masuk
dengan stylenya yang tentu saja akan menunjang citra dirinya di depan khalayak.
Namun EP tetap ingin membantu para endorser yang baru merintis dengan tidak
memberikan rate yang terlalu tinggi.
Informan Pendukung Panggung Belakang EP
Peneliti mewawancai informan pendukung panggung belakang untuk lebih
memperjelas lagi pribadi sebenarnya yang hanya ia lakukan di hadapan orang-
orang terdekatanya yang merupakan sisi panggung belakang dari seorang
Selebgram sexy seperti EP pada tanggal 23 Januari 2016 di Javana Bistro caffe.
Bagas seorang pria yang sedikit gemulai ini adalah teman dekat EP yang
berteman semenjak pertama kali bertemu di tempat EP pemotretan di tahun 2011.
Ia menuturkan bahwa ia adalah teman terdekat EP yang selain sering menemani
EP pemotretan ia juga adalah teman satu kosan di daerah Arcamanik Bandung.
Bagas menuturkan bahwa EP adalah pribadi yang baik dan loyal terhadap teman.
repository.unisba.ac.id
123
EP seorang wanita yang memiliki solideritas yang tinggi karena EP denganya
sama-sama pernah merasakan hidup susah dan berjuang bersama-sama mencari
kerjaan.
“Kalau di bilang mah aku teh asisten plus plus cin, EP pemotretan cusss,
EP hangout cusss, kemana-mana akika selalu ikut hahaha”
Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada Bagas mengenai pribadi
EP yang memang hanya dia selalu teman dekat mengetahui panggung belakang
yang tak EP tampilkan di panggung depan
Peneliti : Gas, EP udah foto apa aja? Kamu kan selalu ikut ya Bagas : Wuhhh, jam terbang deseu sudah melanglang buana cin…
banyak sekali… Model sexy buat majalah sudah biasa, foto konsep juga sudah biasa, prodak daleman wanita kaya lingery itu lumayan sih
Peneliti : EP orangnya gimana sih Gas aslinya? Bagas : Dia itu bawel ya biasalah cewek ya, dia tuh paling males keluar
kalau emang ga ada tujuan, senengnya diem di kosan, kaya burung aja ngerem
Peneliti : Deket sama keluarganya ga Gas? Bagas : Deket kok, kalau EP Pulkam (pulang kampung) aku suka ikut
juga Peneliti : Loh, EP bukanya asli Bandung ya? Ko pulang kampung Bagas : Ya ampun neee, ga bisa di ajak becandaan deh. Ya maksudku
kalau EP ke rumah mamahnya aku selalu ikut begituuu Peneliti : haha dasar, terus kalau ketemu mamahnya, EP suka pake baju
yang sexy juga? Bagas : Kagalahhh… EP di gantung deh kalau mamahnya ngeliat dia
pake baju sexy Peneliti : Ada pengalaman yang ngegambarin kedeketan kamu sama EP
ga? Bagas : Banyak cin… Nih yah pernah waktu EP lagi sepi job, tagihan
mobilnya ekeu yang bayar. Pernah juga waktu gua yang lagi ga ada duit, EP yang beliin gua beras huhu sedih deh hahaha
Peneliti : Oh ya? Pernah sampe susah seneng bareng-bareng ya kalian Bagas : Ya tentu dong, ada pasang surutnya kan kalau jon free lance
kaya kita Peneliti : Tapi di Instagram kayaknya heddon banget kehidupan EP? Bagas : Ya kita kan sering kesana kemari, mereka kan ga tau kalau kita
ke hotel ini, caffe onoh cuma briffing kerjaan doang sama client.
repository.unisba.ac.id
124
Seringya kan makan minum di tanggung mereka, ya kita ga ngeluarin uang donggg
Peneliti : Oh gitu, Kalau belanja, EP kan sering belanja Bagas : Dia belanja kalau lagi ada duit, sama aja kok kaya kita, kalau
lagi ga ada duit ya udin diem di rumah Peneliti : EP dimata Bagas gimana? Bagas : Baik orangnya, Loyal sama temen sendiri, ga perhitungan Peneliti : Tau ga kalau di Instgram EP itu Selebgram? Bagas : Ya jelas tau dong, yang motion endorsan siapa? Akika itu cin,
merangkap juga jadi fotographer ekeu haha (Hasil Wawancara dengan Informan V Bagas, 23 Januari 2016).
4.5.3 Panggung Belakang NT
“Dulu 2009 pertama kali punya Instagram masih upload foto-foto gambaran ilustrasi tanpa ada foto akunya hehe. Kaya gambar tangan atau digital gitu aja. Ya emang hobi banget, suka gambar dari sebelum TK.” (Hasil wawancara dengan NT)
Kutipan wawancara NT di atas memperlihatkan sifat aslinya, bahwa ia
merupakan seorang yang pemalu dan tidak narsis berfoto seperti kebanyakan
wanita lainya. Seperti ketika penulis meminta untuk mendeskripsikan penilaian
atas dirinya sendiri bahwa dia adalah seorang yang pemalu. Terbukti ketika
pertama menggunakan Instagram ia hanya mengupload foto hasil ilustrasi yang
merupakan hasil karyanya yang sekaligus hobinya sejak kecil tanpa ada satupun
foto diri sendiri di dalam akun Instagramnya. NT merupakan anak dari keluarga
yang berkecukupan namun tidak berlebihan. Ia merupakan anak sulung dari 2
bersaudara, ia berasal lahir dan besar di kota Jakarta.
Terlahir sebagai anak yang solehah, NT yang sudah berhijab sejak kecil ini
memang mempunyai dasar agama yang cukup kuat, ia sangat berbakti terhadap
kedua orangtuanya, tidak jarang ia memberi sebagian hasil kerjanya sebagai
Selebgram terhadap orangtuanya. Meskipun tidak besar, tetapi setidaknya ia
repository.unisba.ac.id
125
selalu ingat terhadap orangtuanya. Terlepas dari apa yang ia ingin tampilkan di
Instagram, dirinya mengaku sangat menikmati menjadi Selebgram, karena ia
mampu memenuhi kebutuhan sandangnya secara gratis. NT menuturkan meski
terkadang endorsement yang ia dapatkan tidak sesuai dengan selera
berpakaiannya, ia mensiasati hal tersebut dengan cara tetap memposting fotonya
terlebih dahulu lalu memberikan pakiannya kepada orang-orang terdekatnya.
“Numpuk sih emang, hamper semua aku ambil, soalnya lumayan buat tambah uang jajan, paling aku kasihin aja sama sodara atau temen yang pada minta hehe, tapi ada juga yang ga aku pilih itu kaya kosmetik sama makanan tertentu” (Hasil wawancara dengan NT)
Ia pun menuturkan rasa senangnya ketika hasil karyanya banyak di sukai
dan banyak yang memesan gambar ilustrasi yang ia buat. Selain itu NT juga
menuturkan bahwa uang jasa yang ia dapatkan bisa ia gunakan untuk
meringankan uang jajan yang orang tua berika kepadanya.
“Seneng sih. Ga nyangka aja bakal jadi sebanyak ini walau kadang ada haters yang gangguin lewat komen apalagi kalau banyak notif karena banyak spam yang ga jelas. Sedih juga ada sih soalnya males banget kalau kita udah upload karya kita pasti suka kadang di colong” (Hasil wawancara dengan NT)
Selain itu ketika membicarakan masalah karakter pribadinya, NT
menjelaskan bahwa banyak sekali perubahan sifat yang ia miliki semenjak
menjadi seorang Selebgram. Awalnya NT adalah seorang anak rumahan yang
jarang sekali bermain dengan teman-temanya. Ia hanya sesekali saja keluar jalan-
jalan untuk refreshing karena dirinya sendiri lebih senang diam dirumah dan
membuat ilustrasi gambar. Namun sekarang NT lebih sering melakukan kegiatan
yang sebenarnya bukan pribadinya, NT dulu yang tidak suka berfoto namun
repository.unisba.ac.id
126
dengan banyaknya endorse membuatnya harus melakukanya, sama juga halnya
dengan kegiatan komunikasinya yang ia lakukakan. Sebenarnya NT yang dulu
berkomunikasi seperlunya ini, harus ia rubah karena semenjak menjadi Selebgram
ia harus berkomunikasi dengan baik dengan endorser.
“Aku tuh anaknya pemalu, ga suka foto-foto juga, ya tapi karena sekarang udah banyak yang endors gimana lagi ya… mau ga mau harus foto, kan ga lucu yah kalau endors baju terus ga di pake hehe” (Hasil wawancara dengan NT)
Lebih lanjut mengakui bahwa saat berkomunikasi di Instagram, ia
memiliki beban tersendiri dengan hijab yang ia gunakan. Sehingga pencitraan
yang dimaksud adalah ia ingin menyesuaikan cara berkomunikasi di Instagram
dengan kredibilitas dirinya yang followersnya pandang di media sosial Instagram.
NT yang menyadari bahwa komunikasi yang ia mililki tak begitu bagus, ia lebih
memilih untuk berbicara seperlunya di dalam akun Instagramnya di bandingkan
salah berbicara karena akan membuat citra dirinya menurun.
NT yang senang bergambar sejak TK ini menuturkan bahwa hasil karya
gambar ilustrasinya itu sudah komersil. Meraka yang memesan gambar ilustrasi
kepada Nabil sudah terlebih dahulu menanyakan jasa tariff pembuatan harga tanpa
NT memberika harga.
“Banyak sih kalau ngomongin inspirasi, suka ga sengaja aja dapet, kadang dari film-film, Video clip, Iklan kadang juga dari lagu atau pas sharing sama adek aku. Kebetulan kan adek pinter di video jai bias bantu cari ide hehe” (Hasil wawancara dengan NT)
repository.unisba.ac.id
127
Informan Pendukung Panggung Belakang NT
Peneliti mewawancarai teman pria NT yang sama bergabung di suatu
komunitas Instagram di Bandung yaitu Instameet. Sedikit menjelas, Komunitas
Instameet merupakan ajang pertemuan para pengguna aktif Instgaram. Mereka
sering mengadakan hunting foto bersama yang memiliki latar belakang yang
berbeda.
Wanita yang sebenarnya sederhana ini dikenal baik oleh rekan-rekannya,
terbukti dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu teman dekatnya yaitu
Sena. Sena menuturkan bahwa keseharian NT ketika berada di rumahnya, ia
berpenampilan biasa saja, bahkan ia pun jarang menggunakan make up ketika
bergaul di lingkungan rumahnya, pakaian yang ia kenakan pun sangatlah
sederhana. NT ternyata tidak hanya berhijab saja, NT pun sangat rajin mengikuti
kegiatan keagamaan di lingkungan rumahnya, terbukti ketika ia sering mengikuti
kegiatan pengajian atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan keagamaan di
lingkungan rumahnya. Sosialiasi ia pun sangat cukup baik, ia pun mempunyai
cukup banyak teman di lingkungan rumahnya.
Berikut pernyataan Sena ketika di wawancarai di Sambel Hejo
Peneliti : Menurut Sena, NT itu oranya gimana? Sena : NT anaknya ramah, terus dia ga milih-milih kalau berteman,
dengan siapapun dia wellcome, hanya caranya saja yang seikit berbeda, dia ga terlalu banyak ngomong
Peneliti : Sena sebagai temen deket NT yang tau sekarang NT udah jadi Selebgram gimana?
Sena : Ya ga gimana-gimana, seneng aja litanya sekarang dia punya kesibukan, dia ga kuliah, terus pendiem juga, hanya sesekali main keluar, kalau sekarang kan udah lumayan banyak kegiatan, temenya lebih banyak lagi bahkan dari berbagai kalangan
Peneliti : Perbedaan sebelum jadi selebgram sama sekarang?
repository.unisba.ac.id
128
Sena : Ya sekarang dia kan sibuk, jadi ya aku sebagai temen seneng aja Cuma ya jadi susah aja kalau main, dulu kan sering ada di rumah, kalau sekarang sibuk foto endorsan, kadang foto endors ke luar kota, jadi jarang main aja pokoknya hehe
(Hasil Wawancara dengan Informan VI).
4.6 Gambaran Front Stage dan Back Stage
Tabel 4.2 Gambar Panggung Depan (Front Stage) dan Panggung Belakang (Back
Stage) dari Ketiga Selebgram
LP Panggung Depan Panggung Belakang 1. Selebgram, Model 2. Selalu tampil cantik 3. Hidup Mewah, High Class 4. Bersikap Anggun
1. Mahasiswi 2. Penampilannya tergantung mood 3. Hidup Sederhana 4. Pribadi yang Nyablak
EP Panggung Depan Panggung Belakang 1. Selebgram, Model Sexy 2. Hidup High Class 3. Mengoleksi barang branded 4. Berlebihan uang 5. Jutek
1. Janda 2. Latar Belakang Keluarga Sederhana 3. Memaksakan 4. Berkecukupan 5. Ramah
NT Panggung Depan Panggung Belakang 1. Selebgram, Model 2. Senang foto 3. Berdandan (make-up)
1. Ilustrator 2. Tidak suka foto 3. No make up
Berdasarkan pengamatan penelitian yang telah peneliti paparkan diatas
dari hasil penemuan peneliti di lapangan, penulis menemukan perbedaan dari
kehidupan seorang Selebgram ketika berada di panggung depan maupun ketika
berada di panggung belakang. Penulis dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya
setiap orang akan melakukan Impression Management sesuai dengan apa yang ia
ingin ditampilkan di panggung depan, baik itu sangat berbanding terbalik dengan
repository.unisba.ac.id
129
kehidupan di panggung belakang atau hanya terdapat sedikit perbedaan dengan ia
di panggung belakang.
repository.unisba.ac.id
top related