bab v analisis dan pembahasan a. kawasan...
Post on 03-Apr-2018
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
V-1 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. KAWASAN TUJUAN WISATA.
Dalam rangka pengembangan Pariwisata Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif telah menyusun Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun
2010 – 2025 (RIPPARNAS). Dalam RIPPARNAS ditetapkan 50 DPN (Destinasi
Pariwisata Nasional), yang didalamnya tercakup 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional). Selanjutnya, untuk keperluan pengembangan Pariwisata Indonesia, ditetapkan
pula 223 KPPN (Kawasan Pembangunan Pariwisata Nasional) yang tersebar dari Pulau
Weh sampai ke Merauke.
Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan dalam
mendukung Pariwisata, menetapkan 5 Propinsi sebagai sampel penelitian, yaitu :
1. Propinsi Sumatera Utara.
2. Propinsi Bali
3. Propinsi Sulawesi Tenggara
4. Propinsi Nusa Tenggara Timur
5. Propinsi Papua Barat.
Mengingat perwilayahan pengembangan Pariwisata tidak mengikuti perwilayahan
Administrasi Pemerintahan, keberadaan DPN Nias – Simeulue dan sekitarnya yang
berada dalam 2 Propinsi, maka Pulau Simeulue yang berada di Propinsi Nanggroe Aceh
Darussalam tetap diteliti. Demikian juga halnya dengan Pulau Lombok yang berada di
Propinsi Nusa Tenggara Barat, karena berkaitan erat dengan Pulau Bali, terutama yang
menyangkut wilayah, budaya, dan sistem transportasi, maka Pulau Lombok ikut menjadi
objek penelitian.
Dengan demikian, sampel penelitian ini meliputi 12 DPN (24%) dari total 50 DPN,
seperti yang terlihat pada tabel 5.1.
V-2 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
Tabel 5.1
12 Destinasi Pariwisata Nasional Objek Penelitian
Nomor Destinasi Pariwisata Nasional Propinsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Nias – Simeleu
Medan – Toba
Bali – Nusa Lembongan
Lombok – Gili Tramena
Komodo – Ruteng
Kalimutu – Maumere
Sumba – Waikabubak
Alor – Lembata
Kupang – Rotendao
Kendari – Wakatobi
Sorong – Raja Ampat
Manokwari – Fakfak
Nanggroe Aceh Darussalam
dan Sumatera Udara
Sumatera Udara
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Papua Barat
Papua Barat Sumber: Data Diolah
Di dalam 12 DPN ini terdapat 25 KSPN (28,4% dari 88 KSPN) dan 49 KPPN
(22% dari 223 KPPN) yang menjadi objek penelitian, seperti yang terlihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2
49 KPPN Yang Diteliti
No. Destinasi Pariwisata Nasional No. Destinasi Pariwisata Nasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Simeulue
Nias Barat
Teluk Dalam
Medan Kota
Tangkahan – Leuser
Bukit Lawang
Toba
Sibolga
Bali Utara / Singaraja
Menjangan – Pemuteran
Taman Nasional Bali Barat
Bedugul
Kuta – Sanur – Nusa Dua
Nusa Penida
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
Komodo
Labuhan Bajo
Ruteng
Bajawa
Ende – Kelimutu
Meumere – Sikka
Waingapu – Laiwangi Wanggameti
Waikabubak – Manupeh Tanah Daru
Larantuka
Lamalera – Lembata
Alor – Kalabahi
Nemberala – Rotendao
Kupang – Soe
Bau Bau
V-3 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Ubud
Kintamani – Danau Batur
Besakih – Gunung Agung
Tulamben – Amed
Karang Asem - Amuk
Rinjani
Gili Tramena
Mataram Kota
Pantai Selatan Lombok
Praya - Sade
Sumbawa Barat
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
Kendari
Rawa Aopa Watumohai
Wakatobi
Sorong
Raja Ampat
Waigeo
Teluk Bintuni
Manokwari
Pergunungan Fak Fak dan
Pergunungan Kumafa.
Teluk Cendrawasih
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan analisis yang dilakukan, tidak semua KPPN mendapat manfaat atas
keberadaan jaringan pelayanan ASDP (7 KPPN), dengan alasan :
1. Kawasan tersebut berada jauh dipedalaman dan jauh dari perairan yang dapat
dilayani.
2. Kawasan tersebut jauh dari wilayah pelayanan ASDP, serta tidak layak untuk
dijangkau pelayanan ASDP.
3. Walaupun kawasan tersebut berada di pinggir pantai, akses perairan tidak layak
untuk dipertimbangkan dan akses jalan raya lebih dominan dan lebih cocok.
25 KPPN (51%) memperoleh manfaat, dan setidaknya 17 KPPN (35%) beropotensi
untuk mendapat manfaat keberadaan pelayanan jaringan ASDP, karena :
1. Kawasan tersebut telah ada jaringan pelayanan ASDP, hanya perlu peningkatan
dengan koordinasi diantara para pelaksana.
2. Disekitar kawasan tersebut sudah ada jaringan pelayanan ASDP, hanya belum
sampai lokasi tujuan wisata, dapat diusulkan untuk perpanjangan trayek/lintasan
sampai ke tujuan wisata.
3. Kawasan tersebut sudah masuk perencanaan (Master Plan ASDP), hanya saatnya
belum tiba. Hal ini dapat diusulkan untuk percepatan pelaksanaannya.
V-4 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
4. Kawasan tujuan wisata tersebut sangat potensial untuk dilayani, hanya belum masuk
Master Plan ASDP. Hal ini dapat di koordinasikan oleh pihak terkait.
5. Beberapa kawasan tujuan wisata potensial untuk dilayani secara khusus dan simultan
oleh ASDP dengan suatu sistem pelayanan yang baru, inipun potensinya dapat
dibicarakan misalnya : Package Tour, Special Cruisses.
Terjadinya kondisi keberadaan jaringan ASDP yang tidak termanfaatkan oleh Sektor
Pariwisata adalah akibat lemahnya koordinasi antar Sektoral dan lemahnya perpaduan
program yang disetujui oleh Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Komisi Anggaran
DPR-RI.
Setelah butir klasifikasi kondisi pelayanan jaringan ASDP di kawasan pengembangan
Pariwisata dianalisis dan diketahui serta dipahami, sinergi belum akan diperoleh kalau
belum ada upaya pertemuan koordinasi kedua sektor tekait, baik ditingkat pusat, daerah,
maupun ditingkat pelaksana. Hal tersebut diatas disimpulkan dari hasil diskusi Tim
dengan para pelaksana di lapangan.
B. Kemampuan Jaringan Pelayanan ASDP.
Jaringan pelayanan ASDP yang ada dan yang direncanakan (Master Plan 2010 – 2030)
dihadapkan dengan 12 DPN (RIPPARNAS 2010 – 2025), akan menggambarkan seberapa
jauh potensi ASDP dapat melayani kawasan pariwisata tersebut. Dari potensi jaringan
ASDP tersebut, langkah-langkah strategis dapat disusun bersama-sama dengan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam suatu sinergi yang optimal.
Berikut akan diperlihatkan kondisi jaringan pelayanan ASDP (Sarana dan Prasarana)
dikawasan 49 KPPN:
1. DPN Nias – Simeulue ( Peta Jaringan ASDP Wisata pada Gambar 5.1) terdapat 3
KPPN yaitu :
a. KPPN Simeulue dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1.) Pelabuhan Penyeberangan : Sinabang
2.) Lintas Penyeberangan : - Sinabang – Labuhan Haji
- Sinabang – Singkil
- Sinabang – Pulau Banyak
- Sinabang – Meulaboh.
V-5 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
3.) Kapal : - KMP Tanjung Burang.
- KMP Belanak.
- KMP Teluk Sinabang.
- KMP Teluk Singkil.
b. KPPN Nias Barat dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1.) Pelabuhan Penyeberangan : Gunung Sitoli
2.) Lintas Penyeberangan : - Sibolga – G. Sitoli
- G. Sitoli – Singkil
3.) Kapal : - KMP Teluk Singkil
- KMP Belanak.
c. KPPN Teluk Dalam dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1.) Pelabuhan Penyeberangan : Rencana dalam Master Plan 2010 - 2030
2.) Lintas Penyeberangan : Sibolga – Teluk Dalam
3.) Kapal : KMP Raja Enggano.
V-7 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
2. DPN Medan – Toba (Peta Jaringan ASDP Wisata pada Gambar 5.2) terdapat 5 KPPN
sebagai berikut :
a. KPPN Medan – Kota.
Lintas penyeberangan Belawan- Penang berpotensi dihidupkan lagi.
b. KPPN Tangkahan – Leuser
Belum diperlukan Jaringan ASDP, namun pelabuhan Tapak Tuan dapat dijadikan
akses masuk dari pantai Barat Sumatera.
c. KPPN Bukit Lawang
Belum diperlukan Jaringan ASDP.
d. KPPN Toba dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan penyeberangan : - Ajibata
- Tomok
- Nainggolan
- Muara
2) Lintas Penyeberangan : - Ajibata – Tomok
- Nainggolan – Muara
3) Kapal : - KMP Tao Toba I dan II
- KMP Sumut I dan II
e. KPPN Sibolga dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:
1) Pelabuhan Penyeberangan : Sibolga (belum beroperasi)
2) Lintas Penyeberangan : - Sibolga – G. Sitoli
- Teluk Dalam – Sibolga
3). Kapal : - KMP Belanak
- KMP Tanjung Buram
- KMP Raja Enggano
- KPM Tello
V-8 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
3 3
V-9 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
3. DPN Bali – Nusa Lembongan (Peta Jaringan ASDP Wisata pada Gambar 5.3) terdapat
11 KPPN sebagai berikut :
a. KPPN Bali Utara
Belum ada fasilitas ASDP, tetapi sudah ada rencana lintas penyeberangan Singaraja-
Kangean.
b. KPPN Menjangan- Pemuteran
Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi untuk menghubungkan dengan Pulau
Menjangan dan Pelabuhan Gilimanuk.
c. KPPN Taman Nasional Bali Barat
Belum ada fasilitas ASDP, namun ada potensi berupa akses dari pelabuhan
penyeberangan Gilimanuk atau Pelabuhan Penyeberangan Ketapang.
d. KPPN Bedugul.
Belum ada fasilitas ASDP, namun ada potensi angkutan perairan daratan.
e. KPPN Kuta- Sanur- Nusa Dua.
Belum ada fasilitas ASDP, namun ada potensi berupa akses ke pulau Nusa Penida.
f. KPPN Nusa Penida dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:
1) Pelabuhan Penyeberangan : Nusa Penida
2) Lintas Penyeberangan : Gunaksa – Nusa Panida
3) Kapal : - KMP Inerie
- KMP Nusa Jaya Abadi
g. KPPN Ubud
Tidak diperlukan fasilitas ASDP
h. KPPN Kintamani – Danau Batur
Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi Angkutan Perairan Daratan.
i. KPPN Besakih – Gunung Agung
Tidak diperlukan fasilitas ASDP.
j. KPPN Tulamben – Amed
Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi ASDP.
k. KPPN Karang Asem- Amuk
Pelabuhan penyeberangan Padangbai ada dikawasan ini yang menyeberangkan 23
KMP setiap hari.
V-10 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
3 7
3 9
V-11 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
4. DPN Lombok – Gili Tramena ( Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.4) terdapat 6
KPPN sebagai berikut :
a. KPPN Rinjani
Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi ASDP di danau Segara Anakan.
b. KPPN Gili Tramena
Belum ada fasilitas ASDP, baru ada rencana pelabuhan penyeberangan di Bangsal.
c. KPPN Mataram Kota dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:
1) Pelabuhan Penyeberangan : Lembar
2) Lintas Penyeberangan : Lembar – Padangbai
3) Kapal : 23 buah KMP
d. KPPN Pantai Selatan Lombok
Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi ASDP ke pelabuhan penyeberangan Sekotong
dan lintas penyeberangan ke Sumbawa Barat.
e. KPPN Praya – Sade
Belum ada fasilitas ASDP
f. KPPN Sumbawa Barat
Belum ada fasilitas, ada potensi ASDP
V-12 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
3 5
V-13 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
5. DPN Komodo – Ruteng (Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.5) terdapat 3 KPPN
sebagai berikut :
a. KPPN Labuhan Bajo dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:
1) Pelabuhan Penyeberangan : Labuhan Bajo
2) Litas Penyeberangan : - Labuhan Bajo – Sape
- Jampea – Labuhan Bajo
3) Kapal : - KMP Cengkih Apo
- KMP Dewana Dharma
- KMP Mandala Nusantara
- KMP Cakalang
- KMP Sangka Pelangga
b. KPPN Komodo dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:
1) Pelabuhan penyeberangan belum ada, namun bisa anker dilaut.
2) Lintas penyeberangan: - Komodo-Labuan Bajo.
- Sape-Komodo
3) Kapal : - KMP Cengkeh Apo
- KMP Dewana Dharma
- KMP Mandala Nusantara
- KMP Cakalang
c. KPPN Ruteng Tidak diperlukan fasilitas ASDP.
V-14 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
3 3
V-15 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
6. DPN Kelimutu- Meumere (Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.6 ) terdapat 3 KPPN
sebagai berikut :
a. KPPN Bajawa
Tidak diperlukan fasilitas ASDP.
b. KPPN Ende – Kalimutu dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut:
1) Pelabuhan Penyeberangan : Nangakeo (Ende)
2) Lintas Penyeberangan : - Kupang – Ende
- Ende - Waingapu
3) Kapal : KMP Ile Ape
c. KPPN Meumere – Sikka
Belum ada fasilitas ASDP, ada potensi ASDP
V-16 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
3 1
V-17 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
7. DPN Sumba- Waikabubak ( Peta Jaringan ASDP, Wisata Gambar 5.7) terdapat 2 KPPN
sebagai berikut :
a. KPPN Waingapu-Laiwangi Wanggameti dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai
berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Waingapu
2) Lintas Penyeberangan : - Waingapu – Sabu
- Waingapu – Aimere
- Waingapu – Ende
- Waingapu – Sape
3) Kapal : - KMP Rokatenda
- KMP Ile Ape
b. KPPN Waikabubak – Manupeh Tanah Daru dengan sarana dan prasarana ASDP
sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Waikelo
2) Lintas Penyeberangan : - Waikelo – Sape
- Waikelo – Aimere
3) Kapal : - KMP Cakalang.
V-19 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
8. DPN Alor- Lembata ( Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.8) terdapat 3 KPPN sebagai
berikut :
a. KPPN Larantuka dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Larantuka
2) Lintas Penyeberangan : - Larantuka – Kupang
- Larantuka – Wewerang
3) Kapal : - KMP Uma Kalada
- KMP Namparnos
b. KPPN Lamalera – Lembata dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Lewoleba
2) Lintas Penyeberangan : - Lewoleba – Waiwerang
- Lewoleba – Baranusa
3) Kapal : KMP Namparnos.
c. KPPN Alor- Kalabahi dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Lintas Penyeberangan : - Kalabahi – Baranusa
- Kalabahi – Teluk Gurita
2) Pelabuhan Penyeberangan : Kalabahi
3) Kapal : KMP Namparnos
V-21 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
9. DPN Kupang – Rotendao (Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.9) terdapat 2 KPPN
sebagai berikut :
a. KPPN Nemberala – Rotendao dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Rote
2) Lintas Penyeberangan : Kupang – Rote
3) Kapal : KMP Ile Mandiri
b. KPPN Kupang – Soe dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : - Balok
- Hansisi
2) Lintas Penyeberangan : - Kupang – Rote
- Kupang – Seba
- Kupang – Larantuka
- Kupang – Kalabahi
- Kupang – Aimere
- Kupang – Ende
- Kupang – Hansisi
3) Kapal : - KMP ILE Mandiri
- KMP Cucut
- KMP Ile Ape.
V-23 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
10. DPN Kendari- Wakatobi (Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.10) terdapat 4 KPPN
sebagai berikut :
a. KPPN Baubau dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : - Baubau
- Kamaru
- Labuan (sedang dibangun)
2) Lintas Penyeberangan : - Baubau - Dongkala
- Kamaru - Wanci
3) Kapal : - KMP Madidihang
- KMP Bahtera Mas
b. KPPN Kendari dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Kendari
2) Lintas Penyeberangan : Kendari- Lenggara
3) Kapal : KMP Ariwangan
c. KPPN Rawa Aopa Watumohai
Belum ada fasilitas ASDP
d. KPPN Wakatobi dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Wanci
2) Lintas Penyeberangan : Wanci – Kawaru
3) Kapal : KMP Bahtera Mas
V-24 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
3 3
V-25 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
11. DPN Sorong- Raja Ampat (Peta jaringan ASDP Wisata Gambar 5.11) terdapat 3 KKPN
sebagai berikut :
a. KPPN Raja Ampat dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Waigama (sedang dibangun)
2) LintasPenyeberangan : - Waigama – Limalas
- Folley – Harapan Jaya
- Sorong – Folley
- Sorong – Limalas
- Sorong – Weejin
- Weejin – Kofiau
3) Kapal : - KMP Komodo
- KMP Kurisi
b. KPPN Sorong dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : - Sorong
- Arar
2) Lintas Penyeberangan : - Sorong – Waisai
- Waisai - Sorong
3) Kapal : - KMP Arar
- KMP Komodo
- KMP Kurisi
c. KPPN Waigeo dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Waisai
2) Lintas Penyeberangan : - Kabare – Sorong
- Waisai – Sorong
3) Kapal : - KMP Kurisi
- KMP Arar
V-27 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
12. DPN Manokwari- Fakfak (Peta Jaringan ASDP Wisata Gambar 5.12) terdapat 4 KPPN
sebagai berikut :
a. KPPN Teluk Bintuni dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Arranday ( Rencana )
2) Lintas Penyeberangan : Arranday – Fakfak
3) Kapal : Rencana
b. KPPN Manokwari dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Manokwari
2) Lintas Penyeberangan : - Manokwari – Biak
- Manokwari – Numfor
- Manokwari – Wasior
- Wasior - Nabire
3) Kapal : - KMP Kasuari Pasifik IV.
c. KPPN Fakfak – Kumafa dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Fakfak (sedang dibangun)
2) LIntas Penyeberangan : - Fakfak – Arranday
- Fakfak – Wahai
3) Kapal : Direncanakan
d. KPPN Teluk Cendrawasih dengan sarana dan prasarana ASDP sebagai berikut :
1) Pelabuhan Penyeberangan : Wasior
2) Lintas Penyeberangan : - Wasior – Manokwari
- Wasior – Nabire
3) Kapal : KMP Napan Wainami
V-29 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
Mempelajari kemampuan pelayanan jaringan ASDP tersebut diatas dan posisi jaringan ASDP
di 12 DPN (Tabel 5.3), jaringan pelayanan ASDP yang ada secara prinsip sudah dapat
melayani kawasan pariwisata dengan melakukan koordinasi diantara para pelaksana
dilapangan sebanyak 29 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional) atau 59%.
Siapakah yang akan memulai pendekatan tersebut ? Karena Kementerian Perhubungan yang
pertama kali menyadarinya melalui suatu penelitian, maka seyogyanya Kementerian
Perhubungan lah yang mengambil inisiatif mengambil pendekatan. Peningkatan jaringan
pelayanan ASDP dilakukan bersama-sama antara pihak sektor pariwisata dan sektor
perhubungan, karena akan menyangkut aspek-aspek perencanaan, penganggaran, pengawasan
serta teknis perkapalan dan teknis pariwisata.
Berikut ini evaluasi terhadap 49 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional) :
1. Simeulue dan sekitarnya.
Pulau Simeulue sebagai kawasan pengembang pariwisata nasional belum tergarap dengan
baik. Banyak potensi pariwisata belum terangkat, yang sudah siap di jual adalah wisata
bahari dan wisata pantai, salah satunya yang unik adalah pantai dengan pasir warna merah
yang tidak ditemukan di tempat lain. Terumbu karang dan aneka jenis ikan juga
ditawarkan dari daerah ini. Promosi wisata yang belum terlihat digarap sebagaimana
mestinya, sehingga potensi belum terlihat dengan baik. Namun akses menuju pulau
Simeulue cukup baik, terutama moda ASDP, telah ada jaringan tetap kapal ASDP menuju
pulau Simeulue yaitu :
a. Labuhan Haji – Sinabang dengan kapal KMP Teluk Sinabang.
b. Singkal – Simatang dengan KMP Teluk Singkil.
Jaringan pelayanan ASDP siap mendukung akses ke pulau Simeulue, Labuhan Haji, dan
Singkel dari Gunung Sitoli dan Sibolga, berpotensial untuk dibuka, faktor koordinasi
perlu ditingkatkan.
2. Nias Barat dan sekitarnya.
Promosi pariwisata dari Nias Barat kurang memadai, sedangkan akses jaringan pelayanan
ASDP sudah bagus. Telah dibangun pelabuhan penyeberangan di Gunung Sitoli yang
melayani KMP Belanak dan KMP Tanjung Burang menuju Sibolga dan KMP Singkel ke
V-30 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
Pulau Banyak. Peningkatan tentu perlu dilakukan, namun koordinasi lembaga terkait
tidak bisa di tawar lagi.
3. Teluk Dalam dan sekitarnya.
Teluk Dalam adalah bagian timur pulau Nias, merupakan kawasan strategis pariwisata
nasional, memiliki obyek wisata :
1. Ombak bergulung untuk surfing
2. Tradisi lompat batu yang unik
3. Wisata pantai dan bahari
4. Waterfall dan lain – lain.
Promosi Teluk Dalam sudah lebih baik dan jaringan ASDP juga sudah baik. Lintas
Penyeberangan Teluk Dalam - Sibolga dilayani oleh KMP Raja Enggano dan KMP
Pulau Telo. Pelabuhan Penyeberangan Teluk Dalam sedang dibangun dan banyak lintas
penyeberangan ke pulau-pulau kecil yang potensial dibagian timur seperti :
5. Pulau Telo
6. Pulau Pini
7. Pulau Sigata
8. Pulau Tanah Masa
9. Pulau Tanah Bela.
Peningkatan pelayanan ASDP melalui koordinasi dan komunikasi aktif Sektor Pariwisata
dan Sektor Transportasi.
4. Medan - Kota dan sekitarnya.
Kota Medan adalah pintu masuk utama ke Provinsi Sumatera Utara dan bahkan juga
untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pernah ada lintas Penyeberangan Belawan -
Penang, tapi tidak berkembang, namun ada potensi untuk di kembangkan kembali.
5. Tangkahan-Leuser dan sekitarnya
Ekowisata Tangkahan berdekatan dengan taman nasional Leuser memiliki fauna dan flora
yang unik sangat digemari oleh wisatawan. Akses langsung pelayaran jaringan ASDP
tidak di perlukan, kecuali akses melalui Tapak Tuan dibuka.
V-31 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
6. Bukit Lawang dan sekitarnya.
Bukit Lawang juga merupakan ekowisata potensial sesudah Tangkahan, namun tidak
memerlukan prioritas jaringan ASDP.
7. Toba dan sekitarnya.
Danau Toba adalah jualan wisata andalan dan telah didukung oleh angkutan danau ASDP
telah menyediakan pula 2 lintas penyeberangan danau:
10. Lintas Ajibata-Tomok dengan KMP Teo Toba I dan II
11. Lintas Nainggolan- Muara dengan KMP Sumut I dan II
Peningkatan yang diperlukan sektor pariwisata, cukup dengan meningkatkan koordinasi
dan komunikasi dengan sektor perkembangan.
8. Sibolga dan sekitarnya
Kota Sibolga adalah pintu keluar menuju ke gugusan pulau-pulau indah eksotis Nias,
melalui lintas Sibolga-Gunung Sitoli dan Sibolga-Teluk Dalam dengan kapal – kapal :
KMP Belanak, KMP Tanjung Burang, KMP Raja Enggano dan KMP Telo.
9. Taman Nasional Bali Barat
Taman Nasional Bali Barat merupakan kawasan strategis pariwisata berdekatan dengan
pelabuhan Gilimanuk yang sudah berkembang pesat menghubungkan pulau Jawa dan
Pulau Bali. Lintas Penyeberangan yang beroperasi 24 jam dan dilayani oleh 37 kapal
penyeberangan. Namun, apabila perlu fasilitas khusus untuk pariwisata, dapat di
koordinasikan dengan sektor perhubungan.
10. Menjangan- Pemuteran dan sekitarnya.
Kawasan strategis pulau Menjangan dan kawasan wisata alam Pemuteran, merupakan
wisata pantai dan bahari yang mungkin dapat memanfaatkan akses pelabuhan
penyebarangan Gilimanuk. Untuk kelancaran arus wisatawan ke pulau Menjangan, dapat
dibangun lintas penyeberangan, walaupun tidak besar akan tetapi cukup fungsional.
Komunikasi dan koordinasi kedua sektor diperlukan untuk menjalin sinergi selanjutnya.
11. Bedugul dan sekitarnya.
Bedugul adalah kawasan strategis Taman Tirta Danau Bedugul dan Danau Buyan. Di
kedua danau ini dapat dikembangkan angkutan danau maupun lintas penyeberangan
danau. Koordinasi dan komunikasi antara kedua sektor perlu ditingkatkan.
V-32 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
12. Kintamani – Danau Batur dan sekitarnya.
Kawasan strategis Kintamani yang dibelakangnya ada Pura Batur, Gunung Batur dan
Danau Batur terdapat juga wisata budaya, air panas, taman air dan desa wisata yang sudah
banyak di kunjungi wisatawan dan sudah berkembang. Disekeliling Danau Batur sudah
ada jalan raya, namun ada potensi untuk mengembangkan angkutan danau untuk
memperpendek jarak (Short cut).
13. Besakih – Gunung Agung dan sekitarnya
Kawasan Besakih dan Gungun Agung tidak membutuhkan fasilitas ASDP.
14. Tulamben - Amed dan sekitarnya
Kawasan strategis pantai Tulambun dan Pantai Amed adalah wisata pantai dan bahari,
namun fasilitas ASDP tidak diperlukan.
15. Karang Asem – Amuk dan sekitarnya
Kawasan strategis Karang Asem dan Amuk memiliki pelabuhan Padang Bai yang
menyeberangkan 23 buah kapal motor Penyeberangan menuju pelabuhan Lembar
(Lombok). Peningkatan pelayanan ASDP tentunya diupayakan setelah ada komunikasi
dan koordinasi.
16. Nusa Penida dan sekitarnya
Pulau Nusa Penida yang banyak obyek wisata budaya alam dan taman laut sedang
berkembang pesat telah memiliki pelabuhan penyeberangan Nusa Pemida sebagai
tunjulan pelabuhan Gunaksa yang sedang dibangun dan di layani KMP INERIE dan KMP
Nusa Jaya Abadi.
17. Kuta –Sanur – Nusa Dua dan sekitarnya.
Kawasan strategis Kuta, Sanur dan Nusa Dua adalah kawasan elit yang dapat di akses
melalui Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Genoa.
18. UBUD dan sekitarnya.
Kawasan strategis ubud tidak membutuhkan fasilitas ASDP.
V-33 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
19. Bali Utara/Singaraja dan sekitarnya
Kawasan strategis Singaraja sudah ada rencana jaringan lintas penyeberangan Singaraja –
Kangean. Namun animo lintas penyeberangan ini belum memperlihatkan dorongan untuk
percepatan pembangunannya.
20. Gili Tramena.
Taman Gili Tramena yang di dampingi oleh Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan
merupakan obkek wisata bahari yang menakjubkan. Gugusan kepulauan ini akan
mendapat akses dari pelabuhan Penyeberangan Bangsal. Peningkatan fasilitas sarana dan
prasarana ASDP di kawasan ini akan sejalan dengan rencana pembangunan kawasan
strategis Gili Tramena. Termasuk hubungan dengan pelabuhan Penyeberangan Padang
Bai.
21. Rinjani dan sekitarnya.
Kawasan Gunung Rinjani dan Danau Segara Anakan tidak memerlukan fasilitas ASDP,
kecuali pengembangan angkutan danau di Danau Segara Anakan.
22. Pantai Selatan Lombok dan sekitarnya.
Kawasan strategis Pantai Lombok Selatan adalah duplikai kawasan Pantai Bali dan
memiliki potensi hubungan dengan Sumbawa Barat melalui lintas Penyeberangan.
Namun di sebelah barat tidak ada akses ke Sekotong, yang telah memiliki rencana lintas
penyeberangan ke pulau Nusa Pemida.
23. Mataram Kota dan sekitarnya.
Kota Mataram adalah pintu masuk utama ke pulau Lombok melalui moda angkutan udara
dan pelabuhan penyeberangan Lembar. Kawasan Mataram memiliki kawasan wisata
budaya seperti Cakra Negara dan taman Suranade. Pelabuhan Penyeberangan Lembar
adalah timpalan pelabuhan penyeberangan Padang Bai yang mengoperasikan 23 buah
kapal motor penyeberangan. Peningkatan pelayanan dilakukan sesuai dengan permintaan
sektor pariwisata.
24. Praya - Sade
Kawasan Praya - Sade tidak membutuhkan fasilitas ASDP.
V-34 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
25. Sumbawa Barat dan sekitarnya.
Kawasan Sumbawa Barat merupakan wilayah baru untuk menampung ekspansi
pariwisata dari pulau Lombok. Kawasan Sumbawa Barat memiliki pertambangan yang
dikelola oleh New Mont. Akses lintasan Sumbawa Barat ke pantai Tenggara pulau
Lombok potensial untuk dikembangkan oleh ASDP.
26. Komodo dan sekitarnya.
Binatang Komodo sangat sensitif terhadap lingkungannya, terutama kebisingan, oleh
karena itu kapal tidak bisa mendekati pantai dan buang jangkar di tengah laut dan
mendaratkan wisatawan dengan sekoci. Namun lintasan penyeberangan dari Sape dan
dari Labuan Bajo sudah sejak lama beroperasi. Bahkan dibangun kapal motor
penyeberangan dengan nama KMP Komodo. Peningakatan pelayanan ASDP
membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata dan Sektor Kehutanan.
27. Labuhan Bajo dan sekitarnya.
Labuhan Bajo adalah pelabuhan penyeberangan yang merupakan pintu masuk utama ke
pulau Flores dari arah barat. Pelabuhan penyeberangan ini melanyani KMP Cengkih Apo,
KMP Duwana Dharma, KMP Mandala Nusantara, dan KMP Cakalang.
28. Ruteng dan sekitarnya
Kawasan Ruteng tidak membutuhkan fasilitas ASDP.
29. Bajawa dan sekitarnya
Kawasan Bajawa tidak memerlukan fasilitas ASDP.
30. Ende Kelimutu dan sekitarnya.
Ende adalah pintu masuk pulau Flores bagian selatan, akses utama menuju Danau
Kalimutu yang unik memiliki tiga warna. Ende memiliki pelabuhan laut dan pelabuhan
Penyeberangan dengan mengoperasikan KMP Ile Ape ke Kupang dan Waingapu.
Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata.
31. Maumere – Sikka dan sekitarnya
Kawasan ini belum memanfaatkan fasilitas ASDP namun apabila diperlukan dapat
perpanjangan trayek dari Larantuka.
V-35 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
32. Larantuka dan sekitarnya.
Kawasan Larantuka dilayani oleh lintas ASDP Kupang – Larantuka dengan KMP Uma
Kalada dan Larantuka –Waeiwerang dengan KMP Namparnos. Peningakatan pelayanan
ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata
33. Lamarela – Lembata dan sekitarnya.
Kawasan ini dilayani oleh lintas Weiwerang – Lewoleba – Baranusa - Kalabahi. Dengan
KMP Namparnos dan Kupang – Lawoleba dengan KMP Ile Boleng. Peningakatan
pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata
34. Alor – Kalabahi dan sekitarnya.
Kawasan pulau Alor dilayani melalui lintas Penyeberangan Baranusa – Kalabahi dan
Teluk Gurita- Kalabahi dengan KMP Namparnos dan Kupang- Kalabahi dengan KMP
Cucut. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor
Pariwisata.
35. Numberala – Rotendao dan sekitarnya.
Kawasan pulau Rotendao dengan pelabuhan Rote dilayani oleh KMP Ile Mandiri dari
Kupang. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor
Pariwisata.
36. Kupang – Soe dan sekitarnya.
Pelabuhan Penyeberangan Balok melayani lintas Penyeberangan :
12. Kupang - Luwokba dengan KMP Ile Boleng
13. Kupang - Rote dengan KMP Ile Mandiri
14. Kupang – Ende dengan KMP Ile APE
15. Kupang - Sabu dengan KMP Uma Kalada
16. Kupang – Larontuka dengan KMP Uma Kalada
17. Kupang – Kalabaki dengan KMP Cucut
18. Kupang – Aimere dengan KMP Cucut.
Sedang kawasan Soe dilayani melalui pelabuhan Penyeberangan Bolok.
V-36 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
37. Waikabubak – Manupeh Tanah Daru dan sekitarnya.
Waikabubak dan taman nasional Manupeh Tanah Daru di akses melalui pelabuhan
Penyeberangan Waikelo. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi
dengan Sektor Pariwisata
38. Waingapu – Lawangi Wanggameti dan sekitarnya.
Kawasan ini diakses melalui pelabuhan Waingapu yang melayani trayek dari :
19. Sabu dengan KMP Rokatenda
20. Aimere dengan KMP Rokatenda.
Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata
39. Rawa Aopa Watumohai dan sekitarnya
Rawa Aopa Watumohai adalah kawasan lindung berada di sebelah barat daya Kendari,
yang kaya dengan Flora dan Fauna serta deposit batu kapur dan batu alam. Akses ke
kawasan ini melalui pantai memungkinkan adanya akses ASDP.
40. Kendari dan sekitarnya.
Kendari adalah pintu utama memasuki wilayah Sulawesi Tenggara, yang memiliki
Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pelabuhan Penyeberangan lintas Penyeberangan
Kendari - Lenggara (Pulau Wowoni) dilayani oleh KMP Ariwangan. Peningakatan
pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata
41. Bau – Bau dan sekitarnya.
Kawasan Bau – Bau di pulau Buton memiliki pelabuhan laut disamping pelabuhan
penyeberangan kepulauan Muna (pelabuhan penyeberangan Dongkala) dengan KMP
Madidikang.Sedangkan lintasan Kamaru – Wanci (pulau Wangi – Wangi) dilayani oleh
KMP Bahtera Mas. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan
Sektor Pariwisata.
42. Wakatobi dan sekitarnya.
Taman Nasional Wakatobi berada di gugusan kepulaun Tukang Besi, yang terdiri dari
Pulau Wangiwangi, Pulau Lengkesi, Pulau Kaledupa, Pulau Tongea, dan Pulau Binangko.
Taman Bahari yang kaya dengan aneka binatang laut dan trumbu karang serta medan ikan
paus dan ikan pari. Lintas Penyeberangan utama ke kawasan Wakatobi adalah kawasan
V-37 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
Wanci dengan KMP Bahtera Mas untuk mendukung akses menuju Wakatobi, telah
dibangun banyak pelabuhan Penyeberangan diantaranya :
1. Pulau Buton : - Bau Bau
- Kamaru
- Labauan
2. Pulau Muna : - Mawasangka
- Tolandona
- Wara
- Tampo
- Tondasi
Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata.
3. Raja Ampat dan sekitarnya.
Raja Ampat adalah kabupaten Kepulauan Raja Ampat, yang sering juga disebut kawasan
Raja Ampat. Hampir seluruh pulau di kepulauan Raja Ampat disebut sebagai kawasan
wisata Raja Ampat, sedangkan kawasan strategis pariwisata nasional Raja Ampat adalah
Taman laut kepulauan Raja Ampat, Pulau Kofiao dan Kepulauan Raja Ampat. Jaringan
pelayanan kapal motor penyeberangan menjangkau hampir semua kawasan wisata di
kabupaten Raja Ampat. Ada 3 Kapal Motor Penyeberangan yaitu KMP Arar, KMP
Kurisi dan KMP Komodo melayani 14 trayek dengan hanya 2 pelabuhan penyeberangan,
yaitu Sorong dan Waisai di pulau Waigeo. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan
koordinasi dengan Sektor Pariwisata.
4. Sorong dan sekitarnya.
Sorong adalah pintu masuk utama ke wilayah Papua Barat sebelah barat, memiliki bandar
udara, pelabuhan laut dan pelabuhan penyebarangan. KMP Aras, KMP Komodo dan
KMP Kurisi melayani penyeberangan di wilayah Papua Barat yang berangkat dari
Sorong menuju ke kawasan strategis pariwisata nasional Raja Ampat, kawasan Pulau
Waigeo dan kawasan pulau Gam sampai pelabuhan Penyeberangan Petani dan Weda di
pulau Halmahera. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan
Sektor Pariwisata.
V-38 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
5. Waigeo dan sekitarnya
Kawasan pulau Waigeo memiliki wisata bahari yang tidak kalah dari taman laut Raja
Ampat. Kawasan ini relatif lebih gampang dijangkau oleh turis lokal maupun
mancanegara dengan menggunakan kapal cepat, sedangkan kawasan strategis Raja Ampat
jaraknya lebih jauh. Waisai adalah pelabuhan penyeberangan yang baru selesai dan sudah
dioperasikan. Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor
Pariwisata.
6. Manokwari dan sekitarnya
Kota Manokwari adalah ibukota Provinsi Papua Barat, merupakan pintu masuk utama
provinsi Papua Barat bagian Timur, Manokwari memiliki bandar udara, pelabuhan laut
dan pelabuhan Penyeberangan, ASDP Manokwari di kelola oleh cabang ASDP Biak.
Kantong wisata Teluk Bintuni, Teluk Cendrawasih, pegunungan Fakfak dan Kumafa
dikendalikan dari Manokwari, pada hal Teluk Bintuni, pegunungan Fakfak dan
pegunungan Kumafa juga dapat diakses dari sebelah barat melalui kota Sorong.
Peningakatan pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata.
7. Teluk Cendrawasih dan sekitarnya
Teluk Cendrawasih yang dijadikan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional,
memiliki : cagar alam pulau Rumberpon, cagar alam pulau Moiswaar, cagar alam laut
teluk Cendrawasih dan pulau Room. Jaringan pelayanan ASDP sedang dibangun,
sedangkan kapasitas yang ada baru menjangkau pulau Nunfor dan Biak. Peningakatan
pelayanan ASDP membutuhkan koordinasi dengan Sektor Pariwisata.
8. Teluk Bintuni dan sekitarnya.
Kawasan wisata bahari ini belum terjangkau jaringan pelayanan ASDP, namun
pembangunan pelabuhan Penyeberangan telah dilaksanakan.
9. Fakfak – Kumafa dan sekitarnya.
Wisata pegunungan ini akan mendapat akses melalui pelabuhan Penyeberangan yang
dibangun di Fakfak.
V-39 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
Berdasarkan evaluasi tersebut diatas, posisi jaringan pelayanan Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan di 12 DPN yang disigi seperti tercantum pada table 5.3 dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Pada 25 KPPN, pelaksana lapangan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan sudah
dapat melakukan koordinasi lansung dengan pelaksana lapangan Sektor Pariwisata.
2. Pada 4 KPPN dapat diusulkan percepatan pembangunan fasilitas Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan.
3. Pada 13 KPPN dapat diadakan studi untuk memperoleh kepastian atas potensi pelayanan
yang ada.
4. Sedangkan 7 KPPN tidak punya potensi untuk dikembangkan jaringan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan.
Tabel 5.3
Matrik Posisi Jaringan ASDP di 12 DPN
No. KPPN Peningkatan
ASDP
Ada
Rencana di
Masterplan
Ada
Potensi
Jaringan
ASDP
ASDP
Tidak
Diperluka
n
1. Simeulue V
2. Nias Barat V
3. Teluk Dalam V
4. Medan Kota V
5. Tangkahan-Leuser V
6. Bakit Lawang V
7. Toba V
8. Sibolga V
9. Bali Utara/ Singaraja V
10. Menjangan-Pemuteran V
11. Taman Nasional Bali Barat V
12. Bedugul V
13. Kuta-Sanus-Nusa Dua V
14. Nusa Penida V
15. Ubud V
16. Kintamani-Danau Batur V
17. Besakih-Gunung Agung V
18. Tulamben-Amed V
19. Karang Asem-Amuk V
20. Rinjani V
21. Gili Tramena V
22. Mataram Kota V
V-40 Studi Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan
Dalam Mendukung Pariwisata
23. Pantai Selatan Lombok V
24. Praya-Sade V
25. Sumbawa Barat V
26. Komodo V
27. Labuan Bajo V
28. Ruteng V
29. Bajawa V
30. Ende-Kelimutu V
31. Meumere-Sikka V
32. Waingapu-Laiwangi
Wanggameti
V
33. Waikabubak-Manupeh
Tanah Daru
V
34. Larantuka V
35. Lamalera-Lembata V
36. Alor-Kalabahi V
37. Nemberala-Rotendao V
38. Kupang-Soe V
39. Bau bau V
40. Kendari V
41. Rawa Aopa-Watumohai V
42. Wakatobi V
43. Sorong V
44. Raja Ampat V
45. Waigeo V
46. Teluk Bintuni V
47. Manokwari V
48. Pegunungan Fak fak-
Pegunungan Kumafa
V
49. Teluk Cendrawasih V
Total 25 4 13 7
Sumber : Data diolah.
top related