bab. viii peran akhlak dalam membangun kepribadian muslim
Post on 28-Dec-2015
29 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PERAN AKHLAK DALAM MEMBANGUN KEPRIBADIAN MUSLIM
BAB IX
Mata Kuliah : Pendidikan Agama IslamDosen : Wahyu Fajar Nugraha., MA
Disusun Oleh :Kelompok VIII
1. Desen Caniansyah (13040007)2. Firda Agnesia Asihanti (13040055)3. Latif Yudha Arditama (13040021)
SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIAHTANGERANG
2013-2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran Allah Swt, karena atas rahmat
dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pendidikan Agama
Islam, yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada kami untuk dapat
diselesaikan dengan sebaik mungkin.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Peran Akhlak Dalam Membangun
Kepribadian Muslim”. Melalui makalah ini, kami berharap agar kita semua dapat
lebih memahami dan mengerti mengenai akhlak secara lebih mendalam, dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman
serta dosen pembimbing yang dengan setia mendampingi dan memberi semangat
kepada kami untuk menyusun makalah ini.
Kami juga sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah kami
harapkan dari para pembaca, agar makalah yang kami buat ini dapat menjadi lebih
baik lagi. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para
pembaca.
Tangerang, Oktober 2013
Penyusun
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
PEMBAHASAN :
A. Pengertian akhlak ................................................................................... 1
B. Pembagian akhlak .................................................................................. 2
C. Pengaruh-pengaruh akhlak ..................................................................... 2
D. Sumber akhlak islam .............................................................................. 3
E. Kedudukan akhlak dalam islam ............................................................. 3
F. Kepentingan akhlak dalam kehidupan manusia ..................................... 5
G. Ciri-ciri akhlak islam .............................................................................. 6
H. Pembentukan akhlak mulia ..................................................................... 7
I. Faktor-faktor keruntuhan akhlak ............................................................. 9
PENUTUP :
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
Daftar pustaka ..................................................................................................... 12
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | ii
PERAN AKHLAK
DALAM MEMBANGUN KEPRIBADIAN MUSLIM
A. Pengertian Akhlak
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1989 21) akhlak
diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Secara etimologis, akhlak
merupakan bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabi’at (Louis Ma’luf, 1997 : 164).
Secara terminologi, akhlak adalah:
ال� �ف�ع��� �أل د�ر� ا �ص��� ا ت �ه��� خ�ة� ع�ن اس��� �ف�س� ر� ة� ف�ى الن �ئ��� ة� ع�ن� ه�ي ار� ع�ب���
��ة ؤ�ي �ر� و�ر� �ل�ى ف�ك �ر� ح�اج�ة� إ ر� م�ن� غ�ي �س� �ة� و�ي ه�و�ل �س� ب
”Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan
dengan mudah, tanpa melakukan pemikiran dan pertimbangan menurut al-
Ghazali.” (1989 : 58).
Definisi yang diberikan oleh al-Ghazali ada kemiripan dengan definsi
yang diberikan Ibrahim Anis (1975 : 2002) yaitu:
Sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam
perbuatan, baik atau buruk, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Dari dua definisi di atas dapat dipahami bahwa akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa manusia, sehingga akan muncul secara spontan bilamana
diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan lebih lanjut.
Imam al-Ghazali memberikan ilustrasi dalam kitabnya Ihya Ulum al-Din (loc.
Op. cit) bahwa bila seseorang dalam menerima tamu dan membeda-bedakan
tamu yang satu dengan yang lainnya, atau kadangkala lembut dan kadangkala
tidak, maka orang tersebut belum bisa dikatakan mempunyai sifat
memuliakan tamu. Sebab seseorang yang mempunyai akhlak memuliakan
tamu, tentu akan selalu memuliakan tamunya tanpa melihat latar belakang
tamunya.
Di samping istilah akhlak, juga dikenal istilah etika dan moral. Etika
berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti adat, watak atau
kesusilaan. Sedangkan moral yaitu mos jamaknya mores adalah kata latin
yang berarti adat atau cara hidup. Meskipun kedua istilah tersebut mempunyai
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 1
kesamaan pengertian dalam percakapan sehari-hari, namun di sisi lain
mempunyai unsur perbedaan. Istilah etika digunakan untuk mengkaji sistem
nilai yang ada, karena etika merupakan suatu ilmu. Istilah moral digunakan
untuk memberikan kriteria perbuatan yang sedang dinilai. Karena itu, moral
bukan suatu ilmu tetapi merupakan suatu perbuatan manusia (Mahyuddin,
1999 : 2).
B. Pembagian Akhlak
Akhlak terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Akhlak mahmudah, ialah segala tingkah laku yang terpuji (yang baik)
yang biasa dinamakan ”fadlilah” (kelebihan (Hamzah Ya’qub, 1996:95).
Akhlak yang baik umpamanya: benar, amanah, menepati janji, sabar
(tabah), pemaaf, pemurah, dan lain-lain sifat dan sikap yang baik (M. Ali
Hasan, 1982:10).
2. Akhlak madzmumah, yang berarti tingkah laku yang tercela atau aklak
yang jahat (qabihah) yang menurut istilah al-Ghazali disebut ”muhlikat”,
artinya segala sesuatu yang membinasakan atau mencelakakan (Hamzah
Ya’qub, 1996:95). Akhlak yang buruk umpamanya: sombong (takabbur),
dengki, dendam, mengadu domba, ghibah, riya, khianat, dan lain-lain sifat
dan sikap yang jelek (M. Ali Hasan, 1982:10).
C. Pengaruh-Pengaruh Akhlak
1. Sesungguhnya akhlak maupun kewajiban-kewajiban syari’at yang lain
akan menjadikan seorang muslim memiliki kepribadian yang
unik (syakhshiyyah mutamayyizah) tatkala ia bermu’amalat dengan orang
lain Itu dapat menjadikan orang-orang mempercayai perkataan-perkataan
dan tindakan-tindakan dirinya.
2. Akhlak Islam menciptakan rasa cinta kasih dan saling menghormati
sesama individu-individu dalam keluarga secara khusus, dan antara
individu-individu masyarakat secara umum.
Salah satu pengaruh dari Akhlak Islamiyyah adalah, pahala yang
akan diberikan Allah swt kepada kepada sorang muslim di akhirat kelak.
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 2
Orang-orang yang memiliki akhlak yang baik di dunia ini akan menjadi
kerabat Rasulullah saw di akhirat dan menemani Beliau dalam merasakan
kenikmatan surga. Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya yang paling kucintai di antara kalian, dan orang yang
paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka
yang palimg baik akhlaknya. (HR. Bukhari)
Ketika Rasulullah saw ditanya tentang kebanyakan orang yang masuk
surga, maka Rasulullah bersabda: "Yang paling bertaqwa kepada Allah
dan paling baik akhlaknya."
D. Sumber Akhlak Islam
Dalam Islam akhlak adalah bersumber dari dua sumber yang utama iaitu al-
Quran dan al-Sunnah. Ini ditegaskan leh Rasulullah saw dalam sepotong
hadith yang bermaksud : "Sesungguhnya aku diutuskan hanya semata-mata
untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Allah swt telah memuji
Rasulullah kerana akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-Quran,
firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya engkau seorang memiliki
peribadi yang agung (mulia)."
E. Kedudukan Akhlak Dalam Islam
Akhlak mempunyai kedudukan yang paling penting dalam agama Islam.
Antaranya :
1. Akhlak dihubungkan dengan tujuan risalah Islam atau antara perutusan
utama Rasulullah saw. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud :
"Sesungguhnya aku diutuskan untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia." Pernyataan Rasulullah itu menunjukkan pentingnya kedudukan
akhlak dalam Islam.
2. Akhlak menentukan kedudukan seseorang di akhirat nanti yang mana
akhlak yang baik dapat memberatkan timbangan amalan yang baik.
Begitulah juga sebaliknya. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : "Tiada
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 3
sesuatu yang lebih berat dalam daun timbangan melainkan akhlak yang
baik."
3. Akhlak dapat menyempurnakan keimanan seseorang mukmin. Sabda
Rasulullah saw yang bermaksud : "Orang mukmin yang paling sempurna
keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya."
4. Akhlak yang baik dapat menghapuskan dosa manakala akhlak yang buruk
boleh merosakkan pahala. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud :
"Akhlak yang baik mencairkan dosa seperti air mencairkan ais (salji) dan
akhlak merosakkan amalan seperti cuka merosakkan madu."
5. Akhlak merupakan sifat Rasulullah saw di mana Allah swt telah memuji
Rasulullah kerana akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-
Quran, firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya engkau
seorang yang memiliki peribadi yang agung )mulia)." Pujian allah swt
terhadap RasulNya dengan akhlak yang mulia menunjukkan betapa besar
dan pentingnya kedudukan akhlak dalam Islam. Banak lagi ayat-ayat dan
hadith-hadith Rasulullah saw yang menunjukkan ketinggian kedudukan
akhlak dan menggalakkan kita supaya berusaha menghiasi jiwa kita
dengan akhlak yang mulia.
6. Akhlak tidak dapat dipisahkan dari Islam, sebagaimana dalam sebuah
hadith diterangkan bahawa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw:
"Wahai Rasulullah, apakah itu agama?" Rasulullah menjawab : "Akhlak
yang baik."
7. Akhlak yang baik dapat menghindarkan seseorang itu daripada neraka
sebaliknya akhlak yang buruk menyebabkan seseorang itu jauh dari
syurga. Sebuah hadith menerangkan bahawa, "Si fulan pada siang harinya
berpuasa dan pada malamnya bersembahyang sedangkan akhlaknya buruk,
menganggu jiran tetangganya dengan perkataannya. Baginda bersabda :
tidak ada kebaikan dalam ibadahnya, dia adalah ahli neraka."
8. Salah satu rukun agama Islam ialah Ihsan, iaitu merupakan asas akhlak
seseorang muslim. Ihsan iaitu beribadat kepada allah seolah-olah kita
melihatNya kerana walauun kita tidak melihatNya, maka sesungguhnya
Dia melihat kita.
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 4
F. Kepentingan Akhlak Dalam Kehidupan Manusia
Akhlak merupakan garis pemisah antara yang berakhlak dengan orang yang
tidak berakhlak. Akhlak juga merupakan roh Islam yang mana agama tanpa
akhlak samalah seperti jasad yang tidak bernyawa. Oleh itu salah satu misi
yang dibawa oleh Rasulullah saw ialah membina kembali akhlak manusia
yang telah runtuh sejak zaman para nabi yang terdahulu ekoran penyembahan
berhala oleh pengikutnya yang telah menyeleweng.
Hal ini juga berlaku pada zaman jahiliyyah yang mana akhlak manusia telah
runtuh berpunca daripada mewarisi perangai umat yang terdahulu dengan
tradisi meminum arak, membuang anak, membunuh, melakukan kezaliman
sesuka hati, menindas, suka memulau kaum yang rendah martabatnya dan
sebagainya. Dengan itu mereka sebenarnya tidak berakhlak dan tidak ada
bezanya dengan manusia yang tidak beragama.
Akhlak juga merupakan nilai yang menjamin keselamatan daripada api
neraka. Islam menganggap mereka yang tidak berakhlak tempatnya dia dalam
neraka. Umpamanya seseorang itu melakukan maksiat, menderhaka kepada
ibu bapa, melakukan kezaliman dan sebagainya, sudah pasti Allah akan
menolak mereka daripada menjadi ahli syurga.
Selain itu, akhlak juga merupakan ciri-ciri kelebihan di antara manusia
kerana ianya lambang kesempurnaan iman, ketinggian taqwa dan kealiman
seseorang manusia yang berakal. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda yang
bermaksud : "Orang yang sempurna imannya ialah mereka yang paling baik
akhlaknya."
Kekalnya sesuatu ummah juga kerana kukuhnya akhlak dan begitulah juga
runtuhnya sesuatu ummah itu kerana lemahnya akhlaknya. Hakikat kenyataan
di atas dijelaskan dalam kisah-kisah sejarah dan tamadun manusia melalui al-
Quran seperti kisah kaum Lut, Samud, kaum nabi Ibrahim, Bani Israel dan
lain-lain. Ummah yang berakhlak tinggi dan sentiasa berada di bawah
keredhaan dan perlindungan Allah ialah ummah yang seperti di Madinah
pada zaman Rasulullah saw.
Ketiadaan akhlak yang baik pada diri individu atau masyarakat akan
menyebabkan berlaku pelbagai krisis dalaman dan luaran seperti krisis nilai
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 5
diri, keruntuhan rumahtangga, masyarakat belia yang mundur dan boleh
membawa kepada kehancuran sesebuah negara. Presiden Perancis ketika
memerintah Perancis dulu pernah berkata : "Kekalahan Perancis di tangan
tentera Jerman disebabkan tenteranya runtuh moral dan akhlak."
Pencerminan diri seseorang sering digambarkan melalui tingkah laku atau
akhlak yang ditunjukkan. Malahan akhlak merupakan perhiasan diri bagi
seseorang sebagaimana aqidah merupakan tunjang agama, syariat merupakan
cabang dan rantingnya manakala akhlak adalah yang mewarnai seperti bunga-
bungaan yang menyerikan hiasan pokok tersebut.
Akhlak tidak dapat dibeli atau dinilai dengan wang ringgit Ia wujud di
dalam diri seseorang hasil daripada didikan kedua ibu bapa atau penjaga serta
pengaruh dari masyarakat sekeliling mereka. Jika sejak kecil kita didedahkan
dengan akhlak yang mulia, maka secara tidak langsung ia akan
mempengaruhi tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari hinggalah
seterusnya.
Proses pembentukan sesebuah masyarakat adalah sama seperti membina
sebuah bangunan. Kalau dalam pembinaan bangunan, asasnya disiapkan
terlebih dahulu, begitu juga dengan membentuk masyarakat mesti dimulakan
dengan pembinaan asasnya terlebih dahulu. Jika kukuh asas yang dibina maka
tegaklah masyarakat itu. Jika lemah maka robohlah apa-apa sahaja yang
dibina di atasnya.
Akhlak amat penting kerana merupakan asas yang dilakukan oleh
Rasulullah saw ketika memulakan pembentukan masyarakat Islam. Sheikh
Mohamad Abu Zahrah dalam kitabnya Tanzim al-Islam Li al-Mujtama'
menyatakan bahawa budi pekerti atau moral yang mulia adalah satu-satunya
asas yang paling kuat untuk melahirkan manusia yang berhati bersih, ikhlas
dalam hidup, amanah dalam tugas, cinta kepada kebaikan dan benci kepada
kejahatan.
G. Ciri-Ciri Akhlak Islam
1. Islam menyeru agar manusia menghiasi jiwa dengan akhlak yang baik dan
menjauhkan diri dari akhlak yang buruk. Yang menjadi ukuran baik dan
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 6
burukna adalah syarak, iaitu apa yang diperintahkan oleh syarak, itulah
yang baik dan apa yang dilarang oleh syarak itulah yang buruk.
2. Lingkungan skop akhlak Islam adalah luas meliputi segala perbuatan
manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan
makhluk selain manusia. -Islam menghubungkan akhlak dengan keimanan.
Orang yang paling sempurna keimanannya ialah orang yang paling baik
akhlaknya.
3. Adanya konsep balasan dan ganjaran pahala atau syurga oleh Allah dan
sebaliknya orang yang berakhlak buruk akan mendapat dosa atau disiksa
dalam neraka.
H. Pembentukan Akhlak Mulia
Akhlak adalah sesuatu perilaku yang boleh diubah dan dibentuk, contohnya
Saidina Umar al-Khattab, sebagaimana keadaan beliau semasa berada di
zaman jahiliyyah berbanding keadaannya sesudah memeluk agama Islam.
Dari sini dapat disimpulkan bahawa akhlak merupakan sesuatu yang
semulajadi tetapi ianya perlu dibentuk. Terdapat beberapa cara untuk
membentuk dan membina akhlak mulia. Antara cara-cara itu ialah melalui :
1. Pendidikan Iman sebagai Asas Akhlak
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencorak manusia menjadi
seseorang yang beriman. Iman adalah asas kepada akhlak Islam. Tidak
akan sempurna iman seseorang jika tidak disertai oleh akhlak yang baik.
Contohnya dengan melaksanakan segala perintah Allah yang berupa
ibadah kerana kesemua perintah Allah tersebut bertujuan untuk
membersihkan diri dan menyuburkan jiwa manusia dengan sifat-sifat
terpuji.
Lantaran itu setiap ayat al-Quran menyeru manusia berbuat baik dan
mencegah manusia daripada melakukan perbuatan mungkar. Biasanya
didahului dengan panggilan "Wahai orang-orang yang beriman" kemudian
barulah diikuti dengan perintah atau larangan. Iman yang teguh tetap
memerlukan akhlak yang teguh. Jika berlaku kemerosotan akhlak di
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 7
kalangan manusia, puncanya adalah kelemahan iman dan tertakluk kepada
kefasikan atau kejahatan yang dilakukan oleh seseorang.
Pendidikan iman bolehlah disimpulkan sebagai suatu pemulihan tenaga
keimanan seseorang supaya dapat mempertahankan diri manusia daripada
segala kerendahan dan keburukan serta dapat mendorong manusia ke arah
kemuliaan.
2. Melalui Latihan dan Bimbingan Pendidik Berkualiti
Pendidikan yang diberikan itu hendaklah bermula dari rumah yang
ditangani oleh ibu bapa. Selepas itu barulah berpindah ke peringkat
sekolah hingga ke pusat pengajian tinggi bagi pendidikan berbentuk
formal. Ibu bapa seharusnya mempunyai keperibadian dan akhlak yang
mantap sebagai pendidik dan pembinbing seperti lemah lembut dalam
pertuturan, pergaulan, sabar, lapang dada, istiqamah, berwawasan dan
seumpamanya.
3. Mengambil Rasulullah saw Sebagai Contoh
Rasulullah adalah contoh teladan dan ikutan yang paling tepat bagi semua
peringkat kehidupan. Bersesuaian dengan itu, Allah swt telah berfirman
bahawa Nabi Muhammad saw diutuskan kepada manusia untuk
menyempurnakan akhlak di kalangan mereka. Firman Allah yang
bermaksud : "Demi sesungguhnya bagi kamu pada diri Rasulullah saw itu
contoh ikutan yang baik bagi orang-orang yang sentiasa mengharapkan
keredhaan Allah dan balasan baik di hari akhirat serta sentiasa menyebut
dan memperingati Allah dalam masa senang dan susah." Contoh-contoh
akhlak Rasulullah saw :
a. Akhlak Rasulullah saw dengan Allah swt
1) Mengabdikan diri setiap detik dan masa kepada Allah dengan penuh
kepatuhan, ketaatan, kecintaan dan kesyukuran yang tidak berbelah
bagi terhadap Allah di samping redha dengan apa yang telah
ditentukan oleh Allah kepadanya.
2) Melaksanakan kewajipan yang wajib atau difardhukan serta amalan-
amalan sunat seperti bangun malam mengadakan Qiyamullail,
berpuasa sunat, zikir, istighfar, doa, tasbih, tahmid dan sebagainya
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 8
b. Akhlak Rasulullah saw dengan sesama manusia
1) Akhlak Rasulullah saw meliputi aspek kekeluargaan, soaial,
ekonomi, politik dan sebagainya. Dari aspek kekeluargaan,
Rasulullah saw berjaya mewujudkan suasana yang harmoni dan
Rasulullah saw pernah bersabda : "Rumahku adalah syurgaku."
2) Rasulullah saw merupakan seorang yang bertanggungjawab,
sentiasa memberi kasih sayang, berlemah lembut dan bertolak ansur
terhadap semua ahli keluarganya.
3) Rasulullah saw juga selalu berbincang dengan para sahabat dan
menghargai pandangan yang diberikan oleh mereka. -Begitu juga
akhlak dan sikap Rasulullah saw terhadap orang bukan Islam iaitu
menghormati mereka, bersopan santun dan memberi haknya kepada
mereka terutama dari segi kejiranan. Contohnya kisah baginda
dengan seorang wanita Yahudi (jirannya) yang akhirnya wanita
Yahudi tersebut telah memeluk Islam atas keprihatinan, kesabaran
dan kemuliaan akhlak yang ditonjolkan oleh Rasulullah saw.
c. Akhlak Rasulullah saw dengan makhluk lain.
1) Rasulullah saw begitu peka dan prihatin terhadap makhluk yang lain
seperti haiwan, tumbuha-tumbuhan dan alam sekitar.
2) Rasulullah saw menasihati umatnya supaya berlaku ihsan kepada
haiwan dan binatang ternakan serta tidak menzalimi atau menyiksa
mereka. Demikian juga tumbuh-tumbuhan dan alam sekitar.
I. Faktor-Faktor Keruntuhan Akhlak
1. Persekitaran
Faktor persekitaran banyak mempengaruhi pembentukan peribadi
seseorang. Antaranya ialah :
a. Individu yang hidup dalam keluarga yang tidak mengamalkan cara
hidup yang berakhlak, maka jiwanya akan terdidik dengan tingkah laku,
tutur kata dan gaya hidup yang tidak baik.
b. Kehadiran teknologi canggih dalam media massa sama ada bercetak
atau elektronik juga sedikit sebanyak memberi kesan dalam
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 9
pembentukan akhlak seseorang iaitu melalui adegan-adegan ganas dan
berunsur seks yang boleh merosakkan jiwa mereka.
c. Pengaruh rakan sebaya dan masyarakat sekeliling juga merupakan
faktor yang membentuk keperibadian dan akhlak seperti tingkah laku,
tutur kata dan cara bertindak.
d. Permasalahan keluarga yang melibatkan ibu bapa contohnya
pergaduhan dan perceraian boleh membawa kepada permasalahan
sosial seperti lari dari rumah, menyertai rakan sebaya mahupun
kumpulan yang rosak akhlaknya sehingga membawa kepada pergaulan
bebas, perzinaan, pengambilan dadah, pelacuran (bohsia) dan
seumpamanya.
e. Budaya masyarakat yang cenderung ke arah liberalisme juga membawa
masyarakat kini mudah terjeba dengan budaya rock, rap, lepak dan
seumpamanya.
2. Nafsu
Nafsu adalah anugerah Allah swt kepada manusia dan nafsu juga adalah
musuh sebati dengan diri manusia yang melaksanakan hasrat nafsu
manusia. Manusia yang terlalu menurut kehendak nafsunya akan
terdorong untuk melakukan keburukan. Seandainya nafsu tidak dapat
dikawal, sudah asti boleh menghilangkan maruah diri, agama dan nilai
budaya sesebuah masyarakat dan membawa kepada kemungkaran
sebagaimana berlaku dalam masyarakat kini.
3. Syaitan
Satu lagi musuh ghaib yang sentiasa mendampingi manusia dengan
memperalatkan nafsu manusia iaitu syaitan. Fungsi syaitan adalah sebagai
agen perosak akhlak manusia berlaku sejak Nabi Adam a.s. dan berterusan
hingga ke hari kiamat.
Kesimpulannya setiap manusia yang hidup terpaksa menghadapi ujian
dan cobaan hidup dalam usaha melatih diri menjadi manusia yang
berakhlak dan bersedia menghadapi segala rintangan.
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 10
Cara-cara mengatasi dan memperbaiki akhlak :
1. Menguatkan nilai-nilai aqidah dan keimanan dalam jiwa.
2. Mengawal pancaindera daripada melihat atau mendengar perkara-perkara
yang membangkitkan atau menguatkan syahwat dan hawa nafsu yang
menjadi punca segala sifat buruk dan keji.
3. Mempelajari huraian atau penjelasan al-Quran dan Hadith serta
penafsirannya oleh para ulama mengenai akhlak terpuji untuk
membersihkan jiwa.
4. Melatih diri membiasakan perbuatan-perbuatan baik seperti ibadah berupa
solat, puasa dan lain-lain dan menjauhkan diri daripada segala perbuatan
buruk dan keji.
5. Berkawan dan berjiran dengan orang-orang yang berakhlak mulia kerana
kawan atau jiran memberi kesan atau pengaruh dalam pembinaan akhlak
seseorang.
6. Mempelajari kehidupan para nabi, sahabat, ulama atau auliya dan
menjadikan kehidupan mereka sebagai contoh teladan dalam kehidupan
kita.
7. Dalam segala tindak tanduk kita hendaklah sentiasa mengikuti dan
menggunakan akal fikiran dan janganlah mengikut perut dan hawa nafsu
kita.
8. Sentiasa berdoa memohon bantuan Allah swt agar dilengkapkan diri
dengan akhlak yang mulia dan mendapatkan perlindungan daripada
perkara-perkara yang tidak diingini.
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam keseluruhan ajaran Islam, akhlak menempati kedudukan yang
istimewa dan sangat urgen. Hal ini dapat dilihat bahwa Rasulullah saw.,
menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia sebagai misi pokok risalah
Islamiyah, sebagaimana sabdanya:
ال�ق� ك�ار�م� ا�أل�خ� أل�ت�م�م� م� ا ب�ع�ث�ت� �ن�م� )رواه البيهقى(إ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.”
(H.R. Baihaqi)
Oleh karena itu, sudah kewajiban kita untuk belajar tentang akhlaq,
sehingga kita bisa mengetahui dan berusaha untuk menjauhkan diri dari
perbuatan akhlaq-akhlaq tercela (madzmumah) dan selalu berusaha dan
berjuang menyucikan jiwa untuk memperoleh al-Akhlaqu al-Karimah, dan
semua itu akan didapatkan melalui pembelajaran dan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Ahlak (http://muslim.or.id/tag/akhlak, diakses 19 September 2013)
Anonim, 2013. Ahlak (http://www.islamgrid.gov.my/articles/akhlak/akhlak.php,
diakses 19 September 2013)
Shodiq Ramadhan, 2012. Akhlak Adalah Bagian dari Syariat Islam
(http://www.suara-islam.com/read/index/5690/Akhlak-Adalah-Bagian-dari-
Syariat-Islam, diakses 19 September 2013)
Peran Akhlak Dalam Membangun Kepribadian Muslim | 12
top related