bagan hubungan kelembagaan...kesejahteraan keluarga tani miskin di indonesia. tujuan jangka pendek;...
Post on 24-Nov-2020
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Program READSI
Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian
Kementerian Pertanian
PEMBERDAYAAN MASYARAKATRENCANA DETIL KEGIATAN DAN SISTEM
MONEV TA dan Fasilitator Desa
Program Rural Empowerment and Agricultural
Development Scaling up Initiative (READSI)
Oleh:
Wahyuddin KessaTL Community Mobilization
Program READ
dianggap sebagai
model yang strategis
dan potensial untuk
diperluas.
01Program READ dinilai oleh
BAPPENAS sebagai program yang
berhasil dalam memberdayakan
petani kecil, meningkatkan
pendapatan dan produksi serta
memperkuat lembaga tingkat desa
Dalam hal pendapatan rumah
tangga, Program READ telah
meningkatkan pendapatan
rumah tangga yang
ditargetkan yaitu 40% rumah
tangga berada di atas garis
kemiskinan, dan 83 %
pendapatan berasal dari
pertanian.
03Dalam hal pemberdayaan
perempuan, Program READ
telah meningkatkan
partisipasi perempuan dalam
proses pengambilan
keputusan di tingkat rumah
tangga dan desa, dan
meningkatkan akses
perempuan ke sumber
ekonomi, pertanian, dan
keuangan.
04
LATAR BELAKANG
02
TUJUAN PROGRAM
Tujuan jangka panjang (Goal) adalah meningkatkan
kesejahteraan keluarga tani miskin di Indonesia.
Tujuan jangka pendek; adalah memberdayakan rumah
tangga di pedesaan di Sulawesi, Kalimantan Barat dan
NTT, baik secara individu maupun secara kelompok,
dengan meningkatkan: keterampilan, membangun rasa
percaya diri dan pemanfaatan sumberdaya untuk
meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non-
pertanian serta meningkatkan taraf hidupnya secara
berkelanjutan.
SASARAN PROGRAM
Petani miskin yang memiliki lahan untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi di sector pertanian, serta aktif berpartisipasi dalam kegiatan
peningkatan ekonomi di sektor pertanian dengan dukungan proyek.
Petani yang dapat berperan sebagai “agen perubahan” yang memiliki
kemampuan untuk memberikan contoh dan memotivasi kelompok
miskin diwilayahnya untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Petani yang tidak memiliki lahan dan petani yang memiliki lahan
sempit yang masih memungkinkan untuk dikelola sebagai sumber
pendapatan keluarga petani.
Kepala keluarga perempuan yang akan difasilitasi oleh program
READSI dalam kegiatan pengembangan pekarangan, perbaikan gizi,
dan pengelolaan keuangan keluarga.
HASIL YG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari Program READ-SI ini adalah:
1. Meningkatnya pendapatan dan penghidupan rumah
tangga melalui peningkatan produktifitas dan
keuntungan dari kegiatan pertanian dan non pertanian
serta pengelolaan keuangan dan gizi keluarga yang lebih
baik.
1. Meningkatnya pelayanan dan pasar saprodi di
kabupaten lokasi Program READ-SI, baik kualitas,
kesesuaian, ketersediaan dan aksesibilitas yang
berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan peserta
Program READ-SI.
PERAN KONSULTAN
Memberikan bantuan teknis dan manajemen
Kepada Pelaksana Program READSI di Pusat
dan di Daerah dalam pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat (community
mobilization) dalam rangka peningkatan
penghidupan masyarakat desa agar mencapai
target yang sebagaimana dijelaskan pada
Komponen 1 dan kegiatan terkait lainnya dari
program READSI.
RUANG LINGKUP TUGAS-1
a. Menyediakan Tenaga Ahli (Fasilitator) yang akan memfasilitasi
pelaksanaan mobilisasi masyarakat.
b. Mengorganisasikan 342 (tiga ratus empat puluh dua) Fasilitator
Desa (FD) Pemberdayaan
c. Memberikan dukungan teknis kepada FD.
d. Mempelajari pengalaman pelaksanaan READ di Sulawesi Tengah,
Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur
e. Pembentukan struktur organisasi untuk tim community
mobilization
f. Bersama dengan manajemen READSI di Kabupaten,
melaksanakan pendampingan kelompok sasaran pada tingkat
desa
g. Memberikan dukungan teknis secara intens kepada FD dalam
pelaksanaan kegiatan pendampingan masyarakat di tingkat desa.
RUANG LINGKUP TUGAS-2
h. Menyusun pedoman pendampingan yang akan digunakan oleh
Fasilitator Desa dalam melaksanakan tugasnya
i. Koordinasi dan kolaborasi untuk kegiatan READSI yang akan
difasilitasi oleh Dinas Pertanian di Kabupaten, serta Penyuluhan
Pertanian di Kabupaten dan Desa
j. Koordinasi dan kolaborasi kegiatan READSI tentang
peningkatan kapasitas untuk pengelolaan keuangan keluarga
dan kegiatan simpan pinjam kelompok akan difasilitasi oleh Tim
Konsultan Keuangan yang akan direkrut oleh NPMO.
k.Koordinasi dan kolaborasi kegiatan READSI tentang kesadaran
untuk meningkatkan gizi keluarga dengan Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kabupaten
l. Pemantauan dan evaluasi
m.Pelaporan
KOMPONEN PROGRAM
Manajemen Program di
Tingkat Pusat dan Daerah.
Komponen 4
Peningkatan layanan,
penyediaan input,
dan akses ke pasar.
Komponen 2Dukungan kebijakan dan
strategi pembangunan
akan dilaksanakan
langsung oleh Direktorat
Pangan dan Pertanian,
BAPPENAS..
Komponen 3
Pengembangan pertanian
dan mata pencaharian di
desa adalah inti dari program,
baik secarakonseptual
maupun dalam hal dampak
langsung.
Komponen 1
2 4
3
1
Komponen 1Pengembangan pertanian dan mata pencaharian di
desa
Komponen 1 ini mencakup empat dimensi pelengkap yang
akan berjalan secara paralel dengan program yang
didukung rumah tangga dan kelompok yaitu:
1. Pengorganisasian Masyarakat;
2. Pengembangan Pertanian dan Matapencaharian;
3. Simpan Pinjam dan Pengelolaan Keuangan; serta
4. Promosi peningkatan gizi keluarga, termasuk untuk anak
usia dini (1000 Hari Pertama Kehidupan)
Komponen 2 Peningkatan layanan, penyediaan input,
dan akses ke pasardesa
Komponen ini mencakup lima layanan utama yang akan
diimplementasikan dalam sub-komponen berikut:
1. Peningkatan layanan penyuluhan pertanian (semua
kabupaten)
2. Layanan lembaga keuangan (semua distrik)
3. Pasar dan sistem pasokan benih (semua kabupaten)
4. Dukungan teknis dan pasar untuk petani kakao (hanya
Sulawesi)
5. Peningkatkan layanan kesehatan hewan di NTT
PENDEKATAN PEMBERDAYAAN-1Komponen-1
1. Mendukung tumbuhnya inisiatif dalam
meningkatkan kemampuan masyarakat
lokal
2. Meningkatan pelayanan yang didukung
dengan pengorganisasian kelompok
masyarakat di Desa
3. Memastikan hubungan dan sinergi Program
READSI dan inisiatif lain - baik secara
terpusat maupun praktis di tingkat desa dan
kabupaten.
PENDEKATAN PEMBERDAYAAN-2Komponen-1
4. Mengatasi hambatan yang mencegah petani
miskin dari menyadari potensinya
5. Mendukung transisi menuju penguatan
pemberdayaan petani yang lebih baik
7. Meningkatkan kualitas dukungan PPL
6. Memperluas elemen pendekatan READ
STRATEGI IPLEMENTASI
KELOMPOK SEBAGAI BASIS
GERAKAN PERUHABAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KELOMPOK
MANDIRI
PE
ND
AM
PIN
GA
N
PE
NY
AD
AR
AN
PE
NIN
GK
ATA
N
KA
PA
SIT
AS
AD
VO
KA
SI
TAHAPAN KERJA PENDAMPINGAN
Oktober-Des
2019
Januari- Juni
2020Juli-Des 2020
Januari- Mei
2020
• Pembentukan
Kelompok.
• Pendataan Klpk
• Perencanaan
Penguatan Kelompok
melalui berbagai
interfensi pelatihan dan
kegiatan lainnya
Penguatan Kelompok
melalui aktifitas
Simpanpinjam
Penguatan Kelompok
dengan kegiatan aksi-
refleksi untuk menuju
kelompok mandiri
PELAKSANAAN PROGRAM - 1
MOBILISASI TA
KABUPATEN DAN
PROPINSI
18 TA KABUPATEN dan 6 TA PROPINSI
PELATIHAN TA
KABUPATEN DAN
PROPINSI
MATERI :
1. Konsep program READSI
2. Pengorganisasian Masyarakat
3. PRA
4. Gender analisis
5. Monitoring dan Evaluasi
MOBILISASI FD 342 Fasilitator Desa Telah dimobilisasi.
PELATIHAN FDMATERI :1. Konsep program READSI
2. Tugas dan Tanggungjawab FD
3. Pengorganisasian Masyarakat
4. PPRA
5. Gender analisis
6. Monitoring dan Evaluasi
PELAKSANAAN PROGRAM - 2
SOSIALISASI
DAN PERSIAPAN
SOSIAL
INDENTIFIKASI
DAN PENDATAAN
KEMPOK TANI
1. Koordinasi dengan pihak-
pihak terkait
2. Penyusunan jadwal dan
agenda kerja
1. Pembuatan profile
kelompok
2. Perencanaan Kelompok
FAKTA LAPANGAN-1
Ketentuan Program
Setiap Desa 7
Kelompok dengan 25
orang anggota.
Minimal 1 KWT
Ada Desa yang tidak cukup 7
kelompok karena kekuarang
orang
Ada kelompok anggotanya
kurang dari 25 orang
Ada kelompok yang
anggotanya lebih dari 25 orang
Ada kelompok yang terdiri dari
beberapa jenis komuditi
Ada Kelompok yang
anggotanya dari luar desa,
tapi lahan usahanya masih di
desa tersebut.
FAKTA LAPANGAN - 2
KAPSITTAS FD
SULTENG
Kab. Poso , 35 % Pengalaman
65 % kurang berpengalaman
Kab. Toli Toli, 25 % Pengalaman
75 % kurang pengalaman
Kab. Sambas, 30 % Pengalaman. 70%
Kurang pengalaman.
Kab. Sanggau, 70% pengalaman, 30%
tidak pengalaman.
KAPSITTAS FD
KALBAR
Kab. Banggai , 30 % Pengalaman
70 % kurang berpengalaman
Kab. Parimo, 85 % Pengalaman
15 % kurang pengalaman
Kab. Buol , 65 % Pengalaman
35 % kurang berpengalaman
FAKTA LAPANGAN - 3
KAPSITTAS FD
GORONTALO
Kab. Bonebulango, 20 %
Pengalaman, 80% kurang
pemgalaman
Kab. Gorontalo, 70 % Pengalaman,
30% kurang pemgalaman
KAPSITTAS FD
SULTRA
Kab. Kolaka Utara, 30 %
Pengalaman, 70% kurang
pemgalaman
Kab. Konawe, 60 % Pengalaman,
40% kurang pemgalaman
Kab. Pohuwato, 72 % Pengalaman,
28% kurang pemgalaman
Kab. Kolaka, 50 % Pengalaman,
50% kurang pemgalaman
FAKTA LAPANGAN - 4
KAPSITTAS FD
NTT
Kab. Belu, 35 % Pengalaman
65 % kurang berpengalaman
Kab. Kupang, % Pengalaman
75 % kurang pengalaman
Kab. Luwu, 60% pengalaman, 40%
tidak pengalaman.
Kab. Lutim, 85% Pengalaman, .15.%
kurang pemgalaman
KAPSITTAS FD
SULSEL
Kab. Lutra 50% Pengalaman, 50%
kurang pemgalaman
TANTANGAN/KENDALA
Tempat
domisili yg
jauh dgn desa
dampingan.
Fasilitas Kerja
yang kurang
memadai, Motor,
Laptop dll.
Hubngan PPL
dan FD belum
sinergis
Pada tingkat
Masyarakat, program
READSI belum
dikenalCuaca buruk
memnghambat
pelaksanaan
pendataan
kelompok di
Sanggau
KEBUTUHAN PELATIHAN FD
1. Mengelola Konflik,
2. Pengelolaan dana dan
Pembukuan Kelompok
3. Fasilitasi Pertemuan
Kelompok.
4. Kepemimpinan
5. Manajemen Konflik
6. Strategi Pembedayaan
dan penguatan
kelompok.
7. Pelatiahn PRA
8. Kewirausahan
pertanian
9. Pemasaran dan
jaringan pasar.
10.Komunikasi yang
efektif
11.Pelatihan Monev
KERANGKA MONEV
Kerangka Kerja ME Pemberdayaan Masyarakat dikembang berdasarkan konsep
ME RogramREADSIRincian kegiatan M&E Pelaksana/Pen. Jawab Waktu Pelaksanaan
Baseline assessment NPMO melalui tim konsultan/ independent
consultant
Segera setelah program efektif.
Monitoring bulanan secara terus menerus untuk
kegiatan dan keluaran berdasarkan AWPB yang
mengacu pada kerangka logis.
FD yang dilengkapi dengan
informasi dari tingkat kecamatan
dan kabupaten, dan
dikonsolidasikan oleh PPSU di
tingkat provinsi dan NPMO untuk
tingkat nasional
Setiap bulan sejak program
dimulai.
Kemajuan hasil yang dicapai (Annual Outcome Survey) NPMO dengan dukungan Tim Konsultan/
independent consultant
Setelah tahun pertama pelaksanaan
program
Evaluasi dampak yang mencakup aspek lain yaitu
kesesuaian, efektifitas, efisiensi, dampak dan
keberlanjutan program yang akan memberikan informasi
pada laporan akhir program.
NPMO dengan dukungan Tim Konsultan/
independent consultant
Setelah program selesai
Studi Kasus NPMO dengan dukungan Tim Konsultan Sesuai dengan kebutuhan dan
kaitannya dengan evaluasi
percontohan, efektivitas sasaran, dan
nilai ekonomi dari intervensi program
Pelaporan RIMS akan dilaksanakan sesuai dengan
permintaan IFAD
NPMO dengan dukungan Tim Konsultan Pertengan program dan ahir program
Kunjungan lapangan dan review bersama IFAD tentang
pelaksanaan program
Staf program, tim supervisi IFAD dan
perwakilan pemerintah
Sesuai dengan jadwal dari IFAD
MONITORING & EVALUASI
Komponen 1: Pengembangan pertanian dan mata pencaharian di perdesaan
Tujuan: Memperbaiki usaha pertanian dan non pertanian serta mata pencaharian petani
melalui penguatan dan pengembangan kelembagaan petani (laki-laki dan perempuan)
Indikator Deskripsi Pelaksana
1. Persentase rumah tangga yang melaporkan
pendapatannya meningkat dari usaha
kakao, padi, dan tanaman lainnya yang
difasilitasi oleh READSI
Data ini dikumpulkan dari hasil
monitoring pertengahan pelaksanaan
program
Fasilitator desa yang
dikonsolidasikan di
kecamatan, kabupaten
2. Persentase rumah tangga yang melaporkan
produksinya meningkat (data dipilah
berdasarkan jenis kelamin, kepala keluarga,
umur, masyarakat adat)
Data ini dikumpulkan dari hasil
monitoring tengah tahun
Fasilitator desa yang
dikonsolidasikan di
kecamatan, kabupaten
3. Persentase rumahtangga yang melaporkan
menggunakan pelayanan keuangan di
perdesaan (data dipilah berdasarkan jenis
kelamin, kepala keluarga, umur,
masyarakat adat, penyedia pelayanan)
Data ini dikumpulkan dari hasil
monitoring pertengahan pelaksanaan
program
Fasilitator desa yang
dikonsolidasikan di
kecamatan, kabupaten
4. Persentase perempuan yang melaporkan
perbaikan kualitas konsumsi makanan
keluarganya
Data ini dikumpulkan dari hasil
monitoring tengah tahun
Fasilitator desa yang
dikonsolidasikan di
kecamatan, kabupaten
MONITORING & EVALUASI
Sub komponen 1.2.
Pengembangan pertanian
dan mata pencaharian
Output 1.2.1. Jumlah orang
yang dilatih dalam teknologi
produksi (dipilah berdasarkan
jenis kelalim, umur, dan
masyarakat adat)
Data ini diperoleh dari
rangkuman peserta (jumlah
kepala) pelatihan teknis (padi,
kakao, tanaman perkebunan,
pekarangan, peternakan, dll)
termasuk SL untuk untuk
petani dan petugas / PPL
Penanggung
Jawab pelatihan
DPMO
Kegiatan:
A. Kelompok padi dan
non padi di desa baru
1. Sekolah Lapangan Petani di
desa baruJumlah petani yang hadir dalam
kegiatan SL (dipilah berdasarkan jenis
kelamin, umur, dan masyarakat adat)
Data ini diperoleh dari daftar
hadir SL
PPL / FD
2. Demonstrasi di desa baru
Jumlah petani yang hadir/terlibat
kegiatan demonstrasi (dipilah menurut
jenis kelamin, umur, dan adat)
Data ini diperoleh dari laporan/
daftar hadir demosntrasi
PPL/ FD
3. Temu lapang petani Jumlah petani yang hadir dalam
kegiatan temu lapang petani (dipilah
berdasarkan jenis kelamin, umur, dan
masyarakat adat)
Data ini diperoleh dari laporan/
daftar hadir temu lapang
PPL/ FD
WAKTU PELAKSANAAN
NO KEGIATAN OKTOBER NOPEMBER DESEMBER1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1Persiapan Pelaksanaan Pelatihan TA Propinsi dan Kabupaten
2 Pelatihan TA Propinsi dan Kabupaten di Jakarta
3 Persiapan Pelatihan FD
4 Pelatihan FD
5 Rapat Koordinasi Readsi Kalbar
6 Kunjungan supervisi di Kalbar
7 Penyiapan Draf Panduan Fasilitasi FD
8 Monitoring dan supervisi
9Penyusunan laporan pendahuluan Community Mobilization
10 Identifikasi program yang dapat bersinergi
11 Memberi dukungan kepada TA dan FD
12 Penyusunan laporan bulanan
13Penyusunan modul-modul dan panduan yang dibutuhkan FD
RENCANA KERJA OKTOBER -DESEMBER 2019
READSI BIDANG COMMUNITY MOBILIZZATION
TERIMAKASIH
top related