bahan kuliah presentasi studi kelayakan tambang
Post on 20-Feb-2016
143 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BACKGROUND Karena kegiatan penambangan (activity
mining) adalah salah satu kegiatan yang mempunyai sensitivitas sangat tinggi (high sentivity), terutama yang berkaitan dengan masalah aspek sosial budaya masyarakat setempat. Walaupun pada umumnya kegiatan tambang berada di tengah hutan, tetapi untuk beberapa tahun terakhir ini, boleh dikatakan bahwa kegiatan usaha tambang relatif berdekatan dengan pemukiman penduduk, sehingga sering bersinggungan dengan kepentingan masyarakat setempat.
MERUPAKAN KEGIATAN /STUDI UNTUK MENGHITUNG DAN MEMPERTIMBANGKAN SUATU ENDAPAN BAHAN GALIAN DITAMBANG DAN ATAU DIUSAHAKAN SECARA MENGUNTUNGKAN. SEBELUM KEGIATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMBANG DIPERLUKAN KEGIATAN STUDY KELAYAKAN YANG MENYAJIKAN BEBERAPA INFORMASI.STUDI KELAYAKAN SELAIN MERUPAKAN SALAH SATU KEWAJIBAN NORMATIF YANG HARUS DIPENUHI DAN PRASYARAT UNTUK MEMPEROLEH IUP OPERASI PRODUKSI
WAJIB BAGI PEMEGANG IZIN WILAYAH USAHA PERTAMBANGAN(W/IUP)
STUDI KELAYAKAN TAMBANG (SKT/FS)
SKT >>>>>>>>STUDI YANG SANGAT KOMPLEKS)
OLEH KARENA ITU HARUS DILAKUKAN SECARA CERMAT DAN INTEGRATIF DARI SETIAP ASPEK YANG BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN KEGIATAN PENAMBANGAN
PENGERTIAN PERTAMBANGAN SESUAI UU MINERBA NO.4 TAHUN 2009 PASAL 1DALAM UNDANG-UNDANG INI YANG DIMAKSUD DENGAN
Studi Kelayakan Pertambangan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pasca tambang.
PERATURAN PEMERINTAH NO. NO. 59 TAHUN 2007
Pemegang Usaha Pertambangan dapat melakukan
Studi Kelayakan setelahmenyelesaikan Eksplorasi dan menyampaikan laporan Eksplorasi rinci kepada Menteri, gubernur atau bupati, dan walikota sesuai dengankewenangannya dalam hal Eksplorasi dilakukan oleh Menteri, 'adan ;saha dapat langsung melakukan studi kelayakan setelah mendapatkan Izin dari badan usaha Kajian melakukan Studi Kelayakan sesuai dengan kaidah
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN STUDI KELAYAKAN
Kajian keadaan bahan galian/ cadangan kajian geoteknik kajuan geohidrologi kajian penambangan kajian pengolahan/pemurnian kajian pengangkutan kajian K3 kajian lingkungan hidup kajian pengembangan masyrakat kajian pasca tambang kajian ekonomi
DOKUMEN SKT (FEASIBILITY STUDY) Dokumen penting yang berguna bagi
berbagai pihak, khususnya bagi pelaku usaha, pemerintah, dan investor atau perbankan
Keputusan Strategik Layak dilanjutkan atau tidak
ASPEK –ASPEK PADA SKT Aspek Teknis, (cadangan (model block), SR,
Planning Production, Umur tambang (life mine), Planning Production, Mine plan-Design BESR, Grade, planning processing,Kajian geoteknik dan hidrologi;
) Aspek ekonomis atau membuat prediksi/
proyeksi ekonomis, juga mengkaji aspek nonteknis lainnya,
Aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan
FUNGSI DOKUMEN SKT1). Sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, baik acuan
kerja di lapangan, maupun acuan bagi staf manajemen di dalam kantor;
2) Berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian berjalannya pekerjaan;
3) Sebagai landasan evaluasi kegiatan dalam mengukur prestasi pekerjaan, sehingga apabila ditemukan kendala teknis ataupun nonteknis, dapat segera ditanggulangi atau dicarikan jalan keluarnya;
4) Bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan, merupakan pedoman dalam melakukan pengawasan, baik yang menyangkut kontrol realisasi produksi, kontrol keselamatan dan kesehatan kerja, kontrol pengendalian aspek lingkungan, dan lain-lain
PARAMETER PENTING Cadangan /DEPOSIT (Reserve) Hasil Detail /prosedur eksplorasi, penemuan
bahan galian, perhitungan jumlah cadangan (estimasi calculate reserve), dan kadar rata-rata (COG).
Faktor geologi : keberadaan endapan/deposit, genesa, struktur, mineralogy dan petrografi
LAMPIRAN XIII B KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1453 K/29/MEM/2000 TANGGAL :3 NOVEMBER 2000 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN, EKSPLOITASI DAN PRODUKSIA . FORMAT LAPORAN STUDI KELAYAKAN
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I : PENDAHULUAN 1 . Latar Belakang 2 . Maksud dan Tujuan 3 . Ruang Lingkup dan Metode Studi 4 . Pelaksana Studi 5 . Jadwal Waktu Studi BAB II : KEADAAN UMUM 1 . Lokasi dan Luas Wilayah Kuasa Pertambangan (KP), Kontrak Karya (KK), Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) Eksploitasi yang dimohon. 2 . Kesampaian Daerah dan Sarana Perhubungan Setempat 3 .Keadaan Lingkungan Daerah,Penduduk, Mata PencaharianPenduduk, Keadaan Flora, Fauna,Iklim, Sosial Ekonomi dan lain-lain 4 . Topografi dan Morfologi BAB III : GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN 1 . Geologi a . Litologi b . struktur c . Geoteknik 2 . Keadaan Endapan a . Bentuk dan Penyebaran Endapan b . Sifat dan Kualitas Endapan c . Cadangan 1) Cara Perhitungan Cadangan 2) Klasifikasi dan Jumlah Cadangan (insitu, miniable, marketable, dilengkapi dengan perhitungan stripping ratio dan cut off grade)
LANJUTAN
BAB IV : RENCANA PENAMBANGAN 1. Sistem/Metode dan Tata Cara Penambangan (dilengkapi
bagan a l i r ) 2 . Tahapan kegiatan Penambangan (termasuk penanganan
tanah penutup) 3 . Rencana Produksi (kuantitas, kualitas, cut off grade,
stripping r a t i o ) 4 . Peralatan (jenis, jumlah dan kapasitas) 5 . Jadwal Rencana Produksi dan Umur Tambang 6. Rencana Penanganan/Perlakuan Bahan Galian yang Belum Terpasarkan (kualitas rendah, belum ekonomis masa
sekarang) 7 . Rencana Pemanfaatan Bahan Galian dan Mineral Ikutan 8 . Rencana Penanganan/Perlakuan Sisa Cadangan pada Pasca
Tambang.
BAB V : RENCANA PENGOLAHAN DAN
PEMURNIAN ATAU PENCUCIAN 1 . Studi/Percobaan Pengolahan/ Pemurnian 2 . Tatacara Pengolahan dan Pemurnian a . Tahapan Pengolahan b . Bagan Alir c . Recovery Pengolahan 3 . Peralatan Pengolahan (jenis, jumlah dan kapasitas) 4 . Hasil Pengolahan dan Rencana Pemanfaatan Mineral Ikutan 5 . Jenis, Jumlah, Kualitas Hasil Pengolahan dan Tailing
BAB VI : PENGANGKUTAN DAN PENIMBUNAN 1 . Tata Cara 2 . Peralatan (jenis, jumlah, kapasitas)
BAB VII : LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1 . Lingkungan (mengacu kepada dokumen Amdal atau UKL dan UPL)
a . Dampak kegiatan (tambang, pengolahan dan sarana penunjang).
b . Pengelolaan lingkungan 1 ) Pengelolaan limbah (tambang, pengolahan
dan sarana penunjang). 2) Rencana Reklamasi dan Pemanfaatan
Lahan Pasca Tambang. 3 ) Penanganan Air Asam Tambang (kalau
ada). c . Pemantauan Lingkungan 2 . Keselamatan dan Kesehatan Kerja a . Organisasi b . Peralatan c . Langkah-langkah pelaksanaan K-3
Pertambangan d . Rencana Penggunaan dan Pengamanan
Bahan Peledak dan Bahan Berbahaya lainnnya.
BAB VIII : LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Bagan Organisasi 2. Jumlah dan kriteria Tenaga
Kerja Tetap dan Tidak Tetap dalam Bentuk Tabel
3. Tingkat Gaji dan Upah 4. Sistem Kerja (kontrak,
borongan dan lain-lain). BAB IX : PEMASARAN 1 . Bagan Organisasi 2 . ProspekPemasaran a . Dalam Negeri b . Luar Negeri
BAB X : INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN 1 . Investasi a . Modal Tetap 1) Pengurusan perizinan dan eksplorasi 2) Pembebasan Lahan 3) Konstruksi atau Rekayasa 4) Peralatan (penambangan,
pengolahan, pegangkutan dan lain-lain). b . Modal Kerja c . Sumber Dana 2 . Analisis Kelayakan a .Biaya Produksi (termasuk biaya
pengelolaan dan pemantauan lingkungan K-3)
b . Pendapatan Penjualan c . “Cash Flow” (aliran uang tunai) d . Perhitungan “Discounted Cash Flow
Rate of Return”/” Interal Rate of Return” (DCFROR/IRR).
e . Perhitungan “Break Even Point” (BEP) f . Waktu Pengembalian Modal g . Analisa Kepekaan dan Resiko
BAB XI : KESIMPULAN Memuat secara ringkas hal-hal sebagai
berikut : ˆ Luas wilayah yang dimohon/ ditingkatkan ke
tahap Eksploitasi ˆ Cadangan (“in situ”, miniable”,
“marketabel”) ˆ Rencana Penambangan (tata cara dan
sistem) ˆ Rencana Pengolahan dan pemurnian atau
pencucian (kalau ada ) . ˆ Rencana Produksi per-tahun dan umur
tambang. ˆ Rencana pemasaran dan harga jual. ˆ Investasi yang diperlukan termasuk modal
kerja dan sumber dana. ˆ Hasil analisis kelayakan ˆ Jumlah tenaga kerja (tetap dan harian atau
buruh) ˆ Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan ˆ Potensi dan rencana perlakuan baha
LAMPIRAN Memuat secara ringkas hal-hal sebagai
berikut : ˆ Luas wilayah yang dimohon/ ditingkatkan ke
tahap Eksploitasi ˆ Cadangan (“in situ”, miniable”,
“marketabel”) ˆ Rencana Penambangan (tata cara dan
sistem) ˆ Rencana Pengolahan dan pemurnian atau
pencucian (kalau ada ) . ˆ Rencana Produksi per-tahun dan umur
tambang. ˆ Rencana pemasaran dan harga jual. ˆ Investasi yang diperlukan termasuk modal
kerja dan sumber dana. ˆ Hasil analisis kelayakan ˆ Jumlah tenaga kerja (tetap dan harian atau
buruh) ˆ Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan ˆ Potensi dan rencana perlakuan baha
MENENTUKAN PARAMETER DASAR
Sebagai titik tolak analisis keuangan pada rencana investasi adalahhasil kajian teknis dan pemasaran dari studi kelayakan dalam penambanganbatubara. Kajian teknis penambangan batubara menghasilkan parameter dasar yang melandasi perhitungan nilai-nilai investasi dari proyek tersebut,seperti :
Jumlah cadangan batubara tertambang (mineable reserve)
Kapasitas produksi batubara-mineral; Jenis dan jumlah peralatan utama operasi penambangan; Jenis dan jumlah peralatan pendukung; Infrastuktur dalam dan luar tambang; Segmen pasar batubara; Harga jual batubara, dan lain-lain
ASPEK TEKNIS PENTING DALAM SKT
Kajian hasil eksplorasi, berkaitan dengan aspek geologi, topografi, sumur uji, parit uji, pemboran, kualitas endapan, dan jumlah cadangan;
Hasil kajian data-data eksplorasi tersebut, sebagai data teknis dalam menentukan pilihan sistem penambangan, apakah tambang terbuka, tambang bawah tanah, atau campuran. Dalam perencanaan sistem penambangan dilakukan juga kajian aspek teknis lainnya, meliputi
KAJIAN GEOTEKNIK DAN HIDROLOGI Kajian pemilihan jenis dan kapasitas slat produksi; Proyeksi produksi tambang dan umur tambang; Jadwal penambangan, berkaitan dengan sistem shift kerja; Tata letak sarana utama dan sarana penunjang; Penyediaan infrastukturtambang, meliputi pembuatan kantor,
perumahan, jalan, dan lain-lain,
ASPEK DALAM SKT Aspek kajian nonteknis, meliputi:
Kajian peraturan perundang-undangan yang terkait aspek ketenagakerjaan, aturan K3, sistem perpajakan dan retribusi, aturan administrasi pelaporan kegiatan tambang, dan lain-lain;
Kajian aspek sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat, meliputi kajian aspek hukum adat yang berlaku, pola perilaku dan kebiasaan masyarakat setempat.
Kajian pasar Berkaitan dengan supply and demand, dapat dianalisis dari karakteristik pasar, potensi, dan pesaing pasar (melalui analisis terhadap kebutuhan pasar dan supply yang telah berjalan, maupun dari analisis substitusi produk). Selain itu hal yang paling penting adalah karakteristik dan standarisasi produk di pasaran.
ASNPEK EKONOMIS DAN LINGKUNG Kajian kelayakan ekonomis Adalah perhitungan
tentang kelayakan ekonomis, berupa estimasi-estimasi dengan mempergunakan beberapa metode pendekatan. Secara umum, metode pendekatan dimaksud biasanya melalui analisis Net Present Value (NPV), Benefit Cos Ratio (BCR), Profitability Index (PI), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period.
Kajian kelayakan lingkungan, berbentuk AMDAL dan UKL-UPL. Kajian lingkungan untuk industri pertambangan merupakan kegiatan yang wajib AMDAL, karena baik dari sisi intensitas, ruang lingkup kegiatan, maupun dari sisi operasional dan pengolahan bahan galian merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan.
top related