bapok juni 2017 -...
Post on 03-Mar-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Juni 2017
Berdasarkan data dari Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, harga beras secara nasional tergolong stabil dengan koefisien keragaman harga harian 0,09% pada bulan Juni 2017, masih di bawah IKU Kemendag sebesar 5 – 9%. Harga beras selama periode Juni 2016 – Juni 2017 juga stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan sebesar 0,54%. Di sisi lain, disparitas harga beras antar provinsi pada bulan Juni 2017 masih tinggi yang dicerminkan dengan nilai koefisien keragaman harga bulanan antar kota mencapai 14,1%. Harga tertinggi terdapat di Jayapura dan Tanjung Selor yaitu sebesar Rp 14.000/kg dan harga terendah di Bandar Lampung sebesar Rp 8.500/kg. Harga beras per provinsi pada bulan Juni 2017 cukup stabil dengan koefisien keragaman harga harian antara 0 – 3,9%. Koefisien Keragaman harga beras paling tinggi terjadi di Banjarmasin dengan koefisien keragaman sebesar 3,9% dan terendah dengan koefisien keragaman 0% terjadi di 26 provinsi, seperti di Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, dan Papua (Gambar 2).
Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-rata Beras di Beberapa Kota
(Rp/kg)
Di sisi lain, jika dibandingkan dengan harga paritas impor kualitas Thai 5% dan Viet 5%, maka harga beras di pasar domestik kualitas medium, berdasarkan data dari Ditjen PDN, relatif lebih mahal. Pada bulan Juni 2017, harga beras medium lebih mahal 39,7% dari beras Thai 5% dan lebih mahal 50% dari Viet 5%.
BerasJuni 2017
Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
Bera
s
Informasi Utama• Harga beras medium data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri
di pasar domestik pada bulan Juni 2017 naik 0,1% bila dibandingkan dengan harga pada bulan Mei 2017 dan turun 0,1 % dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2016.
• Pada bulan Juni 2017, harga beras secara nasional stabil dengan koefisien keragaman harga harian sebesar 0,09%. Harga beras selama periode Juni 2016 – Juni 2017 juga stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan sebesar 0,54%.
• Fluktuasi harga beras per provinsi pada bulan Juni 2017 bervariasi dengan kisaran koefisien keragaman harga harian antara 0 – 5%.
• Disparitas harga beras antar provinsi pada bulan Juni 2017 masih tinggi dengan koefisien keragaman harga bulanan antar kota mencapai 14,1%.
• Harga beras di pasar internasional pada Juni 2017 mengalami kenaikan sebesar 9,6% untuk Thai 5% dan dan 9,9% untuk Thai 15% dibandingkan dengan harga pada Mei 2017. Sementara beras Viet 5% mengalami kenaikan sebesar 6,5% dan beras Viet 15% mengalami kenaikan sebesar 6,3% dibandingkan dengan harga pada Mei 2017.
Perkembangan Pasar DomestikHarga rata-rata beras medium secara nasional menurut data Ditjen PDN pada Juni 2017 naik 0,1% bila dibandingkan dengan harga pada bulan Mei 2017 dan turun 0,1% jika dibandingkan dengan harga bulan Juni 2016. Pada bulan Juni 2017, harga beras medium data Ditjen PDN secara nasional rata-rata mencapai Rp 10.599,-/kg.
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN), BPS, Reuters & Bloomberg (2017),diolah
Gambar 1. Perkembangan Harga Beras Bulanan Domestik dan
Paritas Impor (Thai 5% dan Viet 5%), 2014 – Juni 2017 (Rp/Kg)
Medan
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Makassar
Rata-rata Nasional
Kota
10.417
11.010
10.000
9.520
9.333
9.590
10.000
8.574
10.599
2017
Jun
10.417
10.941
10.181
9.520
9.460
9.804
10.500
9.494
10.589
10.000
10.833
10.000
9.440
9.267
9.400
10.000
8.967
10.599
2016
-1,8
-2,5
-0,1
-0,7
-1,8
3,8
-7,7
3,6
-1,4
Jun-16
-2,6
0,5
-1,2
0,6
-1,0
1,0
1,5
-5,4
-0,7
Mei-17
Jun 2017 thd (%)
JunMei
2014 2015
Paritas Thai 5% Paritas Viet 5% Beras medium Umum BPS
2016
14.500
12.500
10.500
8.500
6.500
4.500
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Apr
Apr
Juni
Juli
Mei
Mei
Mar
Feb
Ags
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Feb
Mar
Apr
Mei
Mar
Juni
Juni
Juli
Ags
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
2017
http://industri.kontan.co.id/news/harga-bahan-pangan-relatif-stabil-di-lebaran
http://nasional.kontan.co.id/news/harga-gabah-naik-lebih-tinggi-dibanding-beras Paparan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan, disampaikan pada Rakornis Kemenko Bidang Perekonomian, 24 Mei 2017
Perkembangan Pasar DuniaHarga beras di pasar internasional pada Juni 2017 mengalami kenaikan sebesar 9,6% untuk Thai 5% dan dan 9,9% untuk Thai 15% dibandingkan dengan harga pada Mei 2017. Sementara beras Viet 5% mengalami kenaikan sebesar 6,5% dan beras Viet 15% mengalami kenaikan sebesar 6,3% dibandingkan dengan harga pada Mei 2017. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, beras jenis Thai broken 5% dan 15% mengalami kenaikan sebesar 3,01% dan 3,08% dibanding bulan Juni 2016. Sementara itu, harga beras Vietnam kualitas broken 5% dan 15% naik sebesar 8,4% dan 8,7%.
BerasJuni 2017
Sumber : Reuters (2017)
Disusun oleh : Riska Pujiati
Gambar 2. Koefisien Keragaman Harga Beras Bulan Juni 2017
per Provinsi (%)
Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
Gambar 3. Perkembangan Harga Beras Internasional
Tahun 2014 – Juni 2017 (USD/ton)
Isu dan Kebijakan Terkait• Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata harga gabah kering panen di tingkat petani naik 0,97% dari bulan sebelumnya menjadi Rp 4.528 per kilo gram (kg). Sementara rata-rata harga gabah kering panen di tingkat penggilingan naik 0,98% dari bulan sebelumnya menjadi Rp 4.615 per kg. Begitu juga dengan rata-rata harga gabah kering giling di tingkat petani yang naik 0,6% dari bulan sebelumnya menjadi Rp 5.564 per kg. Sedangkan rata-rata harga gabah kering giling di tingkat penggilingan naik 0,99% dari bulan sebelumnya menjadi Rp 5.677 per kg .• Harga kebutuhan pangan relatif stabil sepanjang musim Ramadan dan Lebaran tahun ini. Dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tersebut komoditas pangan yang paling terasa dampaknya yakni gula pasir dan minyak goreng. Dua komoditas pangan itu paling tidak bergejolak. Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Ada sembilan bahan pangan pokok yang diatur harganya yakni beras, gula, minyak goreng, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
BanjarmasinTanjung Pinang
Banda AcehMakassar
PalembangJakarta
KendariBangka Belitung
JayapuraAmbon
Maluku UtaraPalu
PalangkarayaMataram
YogyakartaBandungBengkulu
Medan
0 1 2 3 4 5 7 8 96
IKU Kemendag 5-9Koe�sien Keragaman (%)
Thai 5% Thai 15% Viet 5% Viet 15%
2014 2015 2016
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Apr
Juni
Juli
Mei
Mei
Mar
Feb
Ags
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Feb
Mar
Apr
Mei
Apr
Mar
Juni
Juni
Juli
Ags
Sept
Okt
Nov
Des
460
440
420
400
380
360
340
320
300
Jan
2017
Informasi Utama• Harga cabai merah di pasar dalam negeri pada bulan Juni
2017 mengalami penurunan signifikan yaitu sebesar 18,55% dibandingkan dengan bulan Mei 2017. Namun jika dibandingkan dengan Juni 2016, harga cabai merah mengalami peningkatan sebesar 3,00 %.
• Untuk cabai rawit, harga masih mengalami penurunan yaitu sebesar 15,64 % dibandingkan dengan bulan Mei 2017. dan jika dibandingkan dengan Juni 2016, harga cabai rawit mengalami peningkatan sebesar 54,97 %
• Harga cabai secara nasional tidak stabil selama satu tahun ini. Kondisi ini ditunjukkan oleh koefisien keragaman (KK) harga bulanan untuk Juni 2016 sampai dengan Juni 2017 yang tinggi yaitu sebesar 27,83 % untuk cabai merah dan 47,35 % untuk cabai rawit. Khusus bulan Juni 2017, KK harga rata-rata harian secara nasional relatif rendah sebesar 7,82 % untuk cabai merah dan 4,94 % untuk cabai rawit.
• Disparitas harga antar wilayah pada bulan Juni 2017 cukup tinggi dengan KK harga bulanan antar wilayah untuk cabai merah mencapai 40,49 % dan cabai rawit mencapai 25,04 %
• Harga cabai dunia pada bulan Juni 2017 mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 4,64 % dibandingkan dengan periode Mei 201
CabeJuni 2017
Perkembangan Pasar Domestik
Tabel 1. Harga Rata-Rata Cabai Merah dan Cabai Rawit
di Beberapa Kota di Indonesia (Rp/Kg)
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
Gambar 1. Perkembangan Harga Cabai Merah dan Cabai Rawit
Dalam Negeri (Rp/kg)
Sumber: BPS (Juni 2017)
Tabel 1 menunjukkan harga cabai merah dan cabai rawit pada Juni 2017 di 8 kota utama di Indonesia. Untuk cabai merah harga tertinggi tercatat di kota Bandung sebesarRp 36.000,-/kg dan terendah tercatat di kota Denpasar sebesar Rp 18.511,-/kg. Untuk cabai rawit, harga tertinggi tercatat di kota Jakarta sebesar 48.048,-/kg dan terendah tercatat di kota Makasar sebesar 25.844,-/kg. Secara rata-rata nasional, fluktuasi harga cabai cukup tinggi selama periode Juni 2016 - Juni 2017 dengan KK sebesar 27,83 % untuk cabai merah dan 47,35 % untuk cabai rawit. Khusus bulan Juni 2017, KK harga rata-rata harian secara nasional relative rendah sebesar 7,82 % untuk cabai merah dan 4,94 % untuk cabai rawit.Disparitas harga antar daerah pada bulan Juni 2017 cukup tinggi dengan KK harga bulanan antar wilayah untuk cabai merah mencapai 40,49 % dan cabai rawit mencapai 25,04%. Jika dilihat dari per kota (Gambar 2), fluktuasi harga cabai merah berbeda antar wilayah. Kota Kupang, Surabaya dan Bengkulu adalah beberapa kota yang perkembangan harganya relatif stabil dengan koefisien keragaman dibawah 9% yakni masing-masing sebesar 0,00%, 1,95% dan 4,22%. Di sisi lain Semarang, Bandung dan Denpasar adalah beberapa kota dengan harga paling berfluktuasi dengan koefisien keragaman lebih dari 9% yakni masing-masing sebesar 28,05%, 24,93%, dan 24,42%.
Cabe
Berdasarkan data BPS, secara nasional harga rata-rata cabai pada bulan Juni 2017 masih relatif tinggi, yaitu sebesarRp 28.799-/kg untuk cabai merah dan Rp 42.045,-/kg untuk cabai rawit. Tingkat harga berada di atas kisaran harga patokan yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp. 26.300,-/kg untuk cabai merah dan Rp.28.000,-/kg untuk cabai rawit. Tingkat harga bulan Juni 2017 tersebut mengalami penurunan sebesar 18,55 % untuk cabai merah dan mengalami penurunan sebesar 15,64 % untuk cabai rawit dibandingkan dengan harga bulan Mei 2017 sebesar Rp 35.358,-/kg untuk cabai merah dan Rp. 49.840,-/kg untuk cabai rawit. Jika dibandingkan dengan harga bulan Juni 2016, harga cabai merah mengalami peningkatan sebesar 3,00 % dan harga cabai rawit mengalami peningkatan sebesar 54,97%.
Rp/Kg
Sep JanJan Mei Mei JulNov Sep Jan JulMeiMarNovJul MarMar
75.000
55.000
35.000
15.000
2013 2014
Harga CabaiMerah Lokal
(BPS)
2015NovSep Mei MeiSepJuli Mar MarJan
2016
Harga CabaiRawit Lokal
(BPS)
Nov Jan2017
95.000
115.000
135.000
CABE MERAH
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Medan
Makassar
Rata-rata Nasional
Kota
29.963
53.864
16.700
17.629
22.673
15.773
n.a
18.803
31.438
2017
Jun
33.600
36.000
21.387
20.311
22.813
14.317
n.a
18.511
28.014
40.152
51.286
28.971
27.445
31.238
22.512
n.a
18.032
31.168
2016
12,14
-33,16
28,06
15,21
0,62
-9,23
n,a
-1,55
-10,89
Jun-16
-16,32
-29,81
-26,18
-25,99
-26,97
-36,40
n,a
2,66
-10,12
Mei-17
Jun 2017 thd (%)
JunMei
CABE RAWIT
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Medan
Makassar
Rata-rata Nasional
Kota
29.355
35.818
19.382
18.742
22.209
17.379
n.a
20.500
34.833
2017
Jun
48.048
42.933
31.733
29.156
38.987
34.483
n.a
25.844
46.780
67.108
64.000
50.152
50.825
58.714
53.226
n.a
37.063
57.674
2016
63,68
19,86
63,73
55,56
75,54
98,42
n,a
26,07
34,30
Jun-16
-28,40
-32,92
-36,73
-42,64
-33,60
-35,21
n,a
-30,27
-18,89
Mei-17
Jun 2017 thd (%)
JunMei
CabeJuni 2017
Disusun oleh: Riffa Utama
Perkembangan Pasar DuniaHarga cabai internasional mengacu pada harga bursa National Commodity & Derivatives Exchange Limited (NCDEX) di India. Hal ini dikarenakan India merupakan negara produsen cabai terbesar di dunia dengan tingkat produksi mencapai 50% dari produksi dunia. Harga rata-rata cabai merah dalam negeri bulan Juni 2016 - bulan Juni 2017 relatif lebih rendah berfluktuasinya dibandingkan dengan harga di pasar internasional, yang dicerminkan oleh koefisien keragaman masing-masing 27,83% dan 36,34%. Selama bulan Juni 2017, harga cabai di pasar internasional berada pada tingkat US$ 0,74/kg. Harga tersebut naik sebesar 4,64% dibandingkan dengan harga pada bulan Mei 2017.
Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Cabai Dunia
Tahun 2010-2015 (US$/Kg)
Isu dan Kebijakan TerkaitPemerintah melalui Kementerian Perdagangan pada tanggal 9 September 2017 telah menetapkan 7 (tujuh) komoditas pangan dengan salah satunya adalah cabai dalam Permendag Nomor 63/M-DAG/PER/09/2016 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Peraturan tersebut merupakan tindak lanjut amanat Perpres No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting yang bertujuan menjamin ketersediaan, stabilitas, dan kepastian harga baik di tingkat petani maupun konsumen. Penetapan harga acuan tersebut diharapkan dapat mengendalikan harga di tingkat konsumen, tapi tetap menguntungkan bagi petani dan peternak. Harga acuan juga menjadi referensi bagi Perum BULOG dan/atau BUMN lainnya dalam melaksanakan penugasan Pemerintah terkait upaya stabilisasi harga. Adapun harga acuan pembelian cabai merah petani adalah Rp. 15.000,- (cabe merah/keriting) dan Rp. 17.000,- (cabe rawit merah) sedangkan harga acuan penjualan konsumen adalah Rp. 28.500,- (cabe merah besar/keriting) dan Rp. 29.000,- (cabe rawit merah)
Sumber: NCDEX (Juni 2017), diolah
Gambar 2. Koefisien Keragaman Harga Cabai Juni 2017 Tiap Provinsi (%)
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Fluktuasi harga cabai rawit juga berbeda antar wilayah. Kota Kupang, Bangka Belitung dan Kendari, adalah beberapa kota yang perkembangan harganya relatif stabil dengan koefisien keragaman masing-masing sebesar 0,00 %, 3,16% dan 3,79% Di sisi lain Banten, Gorontalo dan Jayapura adalah beberapa kota dengan harga paling berfluktuasi dengan koefisien keragaman masing-masing sebesar 21,38%, 18,86%, dan 16,99%. (IKU Koefisien Keragaman Kementerian Perdagangan 5%-9%).
Tanjung PinangMaluku Utara
ManadoGorontalo
PakanbaruPadangMedan
SemarangBandungDenpasar
Bandar LampungAmbon
JambiPalu
YogyakartaMakassar
BantenBanda Aceh
JayapuraMamuju
Tanjung SelorPalembang
KendariMataram
JakartaManokwari
Bangka BelitungBanjarmasin
PalangkarayaSamarindaPontianakBengkuluSurabaya
Kupang
0 15,00 20,00 25,00 30,005,00 10,00
Rata Rata CV Nasional 12,66
Koefisien Keragaman Cabe merah
IKU Kemendag 5 - 9
Tanjung PinangBengkulu
JambiPakanbaru
PadangMedan
Banda AcehBanten
GorontaloJayapura
Maluku UtaraMakassar
ManokwariSamarinda
Tanjung SelorBandung
AmbonBandar Lampung
PaluMamujuManado
SemarangPalembang
DenpasarSurabaya
YogyakartaMataram
JakartaPalangkaraya
PontianakBanjarmasin
KendariBangka Belitung
Kupang
Rata Rata CV Nasional 10,25
Koefisien Keragaman Cabe rawit
IKU Kemendag 5 - 9
0,00 10,00 15,005,00 20,00 25,00
1.81 1.76 1.48 1.372017 1.20 0.98 0.89 0.80 0.70 0.74
Sumber: Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Informasi Utama• Harga daging ayam broiler di pasar dalam negeri bulan Juni
2017 adalah sebesar Rp33.025/kg, mengalami peningkatan sebesar 2,57 persen dibandingkan bulan Juni 2017. Jika dibandingkan dengan bulan Juni 2016, harga daging ayam broiler mengalami penurunan sebesar 2,87 persen.
• Harga daging ayam broiler di pasar dalam negeri selama periode Juni 2016 – Juni 2017 relatif stabil, dimana mayoritas kota yang diamati memiliki koefisien keragaman (KK) harga kurang dari 9 persen, dengan rata-rata KK sebesar 6,16 persen. Harga paling stabil terdapat di kota Jayapura, sedangkan harga yang paling berfluktuasi terdapat di kota Bangka Belitung.
• Disparitas harga daging ayam broiler antar wilayah pada bulan Juni 2017 cukup tinggi namun mengalami sedikit penurunan dibanding periode sebelumnya, dengan koefisien keragaman harga antar kota di Bulan Juni sebesar 15,68 persen.
• Harga daging ayam broiler di pasar internasional pada bulan Mei 2017 naik sebesar 11,57 persen jika dibandingkan bulan April 2017. Jika dibandingkan dengan harga pada Mei tahun lalu, harga daging ayam di pasar dunia naik sebesar 28,49 persen.
Daging AyamJuni 2017
Perkembangan Pasar DomestikHarga rata-rata nasional daging ayam di pasar domestik pada bulan Juni 2017 tercatat sebesar Rp 33.025/kg,- (Gambar 1). Harga domestik daging ayam broiler di bulan Juni 2017 mengalami kenaikan sebesar 2,57 persen jika dibandingkan bulan Mei 2017, sedangkan jika dibandingkan harga bulan Juni tahun 2016, harga daging ayam naik sebesar 2,87 persen. Tren kenaikan harga daging ayam di bukan Juni dikarenakan naiknya permintaan menjelang hari raya lebaran 1438 H.
Secara rata-rata nasional, harga daging ayam dalam setahun terakhir relatif stabil yang diindikasikan oleh koefisien keragaman harga bulanan untuk periode bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Juni 2017 sebesar 6,16 persen. Hal ini berarti perubahan rata-rata harga daging ayam bulanan adalah sebesar 6,17 persen per bulan.
Disparitas harga Daging ayam ras antar wilayah pada bulan Juni 2017 cukup tinggi namun mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan KK harga daging ayam antar kota pada bulan Juni 2017 adalah sebesar 15,68 persen mengalami penurunan sebesar 0,08 persen dibanding KK pada bulan sebelumnya. Besaran KK tersebut belum mencapai target disparitas harga yang ditetapkan pemerintah yaitu KK kurang dari 13,8 persen untuk tahun 2017. Harga daging ayam ras tertinggi ditemukan di Manokwari sebesar Rp42.600/kg, sedangkan harga terendahnya ditemukan di Banda Aceh sebesar Rp22.600/kg.
Sumber: BPS (Juni 2017), diolah
Gambar 1. Perkembangan Harga Dalam Negeri Daging Ayam
Dag
ing
Ayam
Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Daging Ayam di
Beberapa Kota (Rp/kg)
Pada Tabel 1 disajikan harga daging ayam di delapan ibu kota propinsi utama di Indonesia. Tampak bahwa harga daging ayam tertinggi tercatat di kota Bandung yakni sebesar Rp.34.413/kg, sedangkan harga terendah tercatat di Medan yakni sebesar Rp24.633/kg. Dibandingkan harga bulan lalu, penurunan harga terjadi di delapan kota besar di Indonesia kecuali di Jakarta harga mengalami kenaikan sebesar 5,21 persen. Penurunan harga di delapan kota besar bekisar antara 0,52 persen sampai dengan 16,17 persen. Jika dilihat per kota di wilayah Indonesia, fluktuasi harga daging ayam pada bulan Juni 2017 menunjukkan nilai berbeda antar wilayah. Kota Jayapura adalah kota yang perkembangan harganya paling stabil dengan koefisien keragaman harga harian di bawah 5 persen yakni sebesar 0,45 persen. Di sisi lain, kota Bangka Belitung adalah kota dengan harga paling bergejolak dengan koefisien keragaman harga lebih dari 9 persen yakni 11,29 persen (IKU koefisien keragaman Kementerian Perdagangan 5-9 persen).
Medan
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Makassar
Rata-rata Nasional
Kota2016
Jun
25.608
31.431
34.020
30.310
31.133
28.880
32.900
25.067
31.227
2017
-16,17
5,21
-4,94
-2,91
-0,52
-2,09
-5,20
-5,17
-4,99
Thd Jun-16
-3,81
3,28
1,16
1,57
2,64
3,19
-4,61
0,71
-1,72
Perubahan Jun 2017
Thd Mei-17
24.633
32.462
34.413
30.787
31.956
29.800
31.383
25.244
30.689
29.386
30.853
36.200
31.709
32.121
30.436
33.106
26.621
32.300
Mei Jun
Rp/Kg
34,00035,00036,000
33,00032,000
31,00030,00029,000
28,00027,000
37,000
Jan Feb Mar Apr2016 2017
Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Daging AyamJuni 2017
Disusun oleh: Avif Haryana
Perkembangan Pasar DuniaHarga daging ayam di pasar dunia pada bulan Mei 2016 mengalami kenaikan dibanding bulan Mei 2017 yakni naik sebesar 11,57 persen. Jika dibandingkan dengan harga pada Mei tahun lalu, harga daging ayam di pasar dunia naik sebesar 28,49 persen. Harga internasional untuk daging ayam broiler bulan Mei 2017 tercatat sebesar US$ 140,63 per pound setara dengan Rp42.767/Kg dengan nilai Kurs USD terhap rupiah pada bulan Mei sebesar Rp13.798,3 (Gambar 3) .
Sumber: Ditjen PDN Kemendag (Juni 2017), diolah
Gambar 2. Perkembangan Harga Dunia Daging Ayam
Gambar 2. Koefisien Variasi Harga Daging Ayam Tiap Provinsi,
Juni 2017Isu dan Kebijakan TerkaitPemerintah terus melakukan upaya untuk membuka negara baru tujuan ekspor daging ayam olahan, untuk mencegah terjadinya kelebihan pasokan daging ayam di dalam negeri. Sampai dengan Bulan Juni Jepang telah menetapkan lima unit usaha pengolahan daging yang disetujui untuk mengekspor (ayam olahan) ke Jepang. Adapun, lima unit usaha tersebut yakni PT Malindo, PT Wonokoyo Jaya Corp, PT Charoend Pokphand Indonesia, PT Japfa dan PT Sierad Produce.Kementerian Perdagangan menilai kenaikan harga telur ayam dan daging ayam ras pada bulan puasa dan menjelang lebaran masih dalam level wajar. Kenaikan harga dianggap tidak berbeda jauh dari harga acuan yang ditetapkan pemerintah sebagaimana tertuang dalam Permendag No.27/2017 Tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, yakni daging ayam ras Rp32.000 per kilogram (kg) dan telur ayam ras Rp22.000 per kg.
Sumber: BPS dan USDA Market News, Whole Birds Spot Price, Georgia Docks (Juni 2017) diolah
Bangka BelitungBengkulu
Banda AcehMedan
PalangkarayaPontianakMataram
JambiKupang
Tanjung SelorSamarinda
PalembangPakanbaru
Bandar LampungBanjarmasin
PaluBandungManado
SemarangMamuju
YogyakartaDenpasarMakassar
BantenSurabaya
JakartaKendari
Tanjung PinangPadang
GorontaloAmbon
ManokwariMaluku Utara
JayapuraIKU Kemendag 5-9
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00
11.7911.54
11.0710.22
9.849.66
9.379.35
8.028.19
7.687.46
7.125.26
5.145.03
4.624.40
4.17
2.972.68
9.42
0.721.79
9.54
4.67
4.904.82
3.293.48
3.173.12
0.45
4.33
12,00
Rp/Kg USD cent/pound
Harga Internasional
36000
38000
40000
42000
32000
34000
30000
28000
2016 2017
Apr Mei JunJun Jul Ags Sep Okt Nov Dec Jan Feb Mar
Harga Domestik
Informasi Utama • Harga daging sapi di pasar dalam negeri bulan Juni 2017
rata-rata sebesar Rp 108.734,-/kg. Jika dibandingkan dengan bulan Mei 2017, harga tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,01%. Jika dibandingkan dengan harga bulan Juni 2016, harga meningkat sebesar 1,63%.
• Harga daging sapi secara nasional selama satu tahun mulai periode Juni 2016 – Juni 2017 relatif stabil dengan koefisien keragaman (KK) harga bulanan sebesar 0,56% dan pada level harga yang tinggi yaitu rata-rata sebesar Rp 107.481,-/kg.
• Disparitas harga daging sapi antar wilayah pada bulan Juni 2017 sebesar 11,55% lebih tinggi yang ditunjukkan dengan KK bulan Mei 2017 yang sebesar 10,94%.
• Harga daging sapi dunia pada bulan Juni 2017 sebesar US $ 6,45/kg-cwt, tidak mengalami perubahan dibandingkan
harga pada bulan Mei 2017 atau harga masih stabil tinggi.
Daging SapiJuni 2017
Perkembangan Pasar DomestikHarga daging sapi di pasar dalam negeri bulan Juni 2017 rata-rata sebesar Rp 108.734,-/kg. Jika dibandingkan dengan bulan Mei 2017, harga tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,01%. Jika dibandingkan dengan harga bulan Juni 2016, harga meningkat sebesar 1,63% (Gambar 1). Peningkatan harga daging sapi selama bulan Juni 2017 dikarenakan meningkatnya permintaan selama bulan puasa dan menjelang lebaran tahun 2017 yang jatuh pada minggu ke-4 bulan Juni 2017. Menurut Asosiasi Gapuspindo (2016), peningkatan permintaan terhadap daging sapi menjelang puasa dan lebaran berkisar antara 25-30%.
Gambar 1. Perkembangan Harga Daging Sapi Domestik,
2015-2017 (Juni)
Sumber: Badan Pusat Statistik (Juni, 2017), diolah
Dag
ing
Sapi
Harga daging sapi secara nasional selama satu tahun mulai periode Juni 2016 – Juni 2017 relatif stabil dengan koefisien keragaman (KK) harga bulanan sebesar 0,56% dan pada level harga yang tinggi yaitu rata-rata sebesarRp 107.481,-/kg. Angka ini masih berada dibawah kisaran yang ditargetkan yaitu 5-9%. Disparitas harga antar wilayah untuk daging sapi pada bulan Juni 2017 lebih tinggi dengan KK harga antar wilayah mencapai 11,55% jika dibandingkan dengan KK Mei 2017 yaitu 10,94%. Ruang kisaran harga antar wilayah selama bulan Juni 2017 berkisar antara Rp 90.000/kg – Rp 147.000/kg tidak mengalami perubahan angka nominalnya dibandingkan kisaran harga di bulan Mei 2017. Masih terjadinya disparitas harga antar wilayah selama bulan Juni 2017 dikarenakan pasokan dari dalam negeri yang belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional sehingga dari daging sapi yang ada masih ada kendala distribusi, terutama dalam pendistribusian sapi dan daging sapi dari wilayah sentra produksi ke wilayah konsumsi seperti Jakarta, Bandung dan Banten serta wilayah lainnya di luar ketiga wilayah tersebut. Dan khususnya puasa dan menjelang lebaran adanya keragamaan budaya dalam mengkonsumsi daging sapi turut juga mempengaruhi variasi harga antar wilayah (permintaan yang tinggi di wilayah tertentu menyebabkan harga daging sapi juga tinggi).Kota yang harga daging sapinya cukup tinggi sebesarRp 147.000,-/kg adalah Tanjung Selor. Sebaliknya, kota yang harga daging sapinya relatif rendah adalah Kupang dengan harga sebesar Rp 90.000,-/kg. Dari hasil monitoring harga di 34 kota di Indonesia, sekitar 79,41% dari jumlah kota tersebut ditemukan harga daging sapi lebih dari Rp 100.000/kg; 5,88% harga sama denganRp 100.000/kg dan 14,71% harga kurang dariRp 100.000/kg (kisaran Rp 90.000-Rp 98.333/kg). Dengan melihat sebaran data harga di 34 kota menunjukkan bahwa disparitas harga daging sapi selama Juni 2017 masih terjadi dan lebih besar dengan harga lebih terkonsentrasi pada tingkat lebih dari Rp 100.000/kg. Sementara jika dilihat dari Ibu Kota Provinsi, Bandung merupakan ibukota provinsi dengan harga daging tertinggi, yaitu Rp 123.000,-/kg, sedangkan Makassar adalah ibukota provinsi dengan harga daging sapi terendah, yaitu Rp 95.778,-/kg.Pada bulan Juni 2017, hampir semua Ibu Kota Propinsi mengalami peningkatan harga, kecuali Semarang. Peningkatan harga tertinggi daging sapi bulan Juni 2017 terjadi di Jakarta dan Bandung. Hal ini dikarenakan peningkatan permintaan masyarakat yang masih cukup tinggi terhadap daging sapi segar (non beku) terutama menjelang hari Raya Idul Fitri 2017 meski ada pilihan jenis daging sapi beku dan daging kerbau dengan harga lebih murah yaitu Rp 80.000/kg.
Rp/Kg
2015
Harga Daging Sapi
Harga Daging Sapi (Rp/Kg)
(%)
2016 2017
115,000
110,000
105,000
100,000
95,000
85,000
80,000
75,000
70,000
90,000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Sep
Okt
Nov
Des
Ags
Feb
Jan
Mar
Feb
Mar
Mei
Apr
Apr
Mei
Juli
Juni
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Daging SapiJuni 2017
Perkembangan Pasar Dunia
Disusun oleh: Yati Nuryati
Gambar 2. Perbandingan Fluktuasi Harga Daging Sapi antar
Kota/Provinsi, Juni 2017
Gambar 3. Perkembangan Harga Daging Sapi Dunia,
Tahun 2016-2017 (Juni) (US$/kg)
Sumber : Meat and Livestock Australia (MLA) (Juni, 2017), diolah
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni, 2017), diolah
Harga daging sapi dunia pada bulan Juni 2017 sebesar US $ 6,45/kg-cwt, tidak mengalami perubahan dibandingkan harga pada bulan Mei 2017 atau masih stabil tinggi. Masih tingginya harga ini dikarenakan ada peningkatan permintaan impor dari Amerika Serikat, RR China dan Vietnam. Selain itu adanya ketersediaan ekspor terbatas dari Oseania juga menyebabkan pasokan ekspor dunia menjadi terbatas dan mendorong harga naik. Kondisi ini mendorong harga daging di pasar dunia relatif bertahan pada harga yang cukup tinggi (FAO, Juni 2017).
Selama bulan Juni 2017 hampir 67,65% kota di Indonesia memiliki nilai koefisien keragaman harga harian kurang dari 1%, persentase ini lebih kecil dari bulan Mei 2017 yaitu 56%. Artinya harga daging sapi antar waktu selama bulan Juni 2017 relatif stabil dengan tingkat harga yang masih tinggi. Kota yang memiliki fluktuasi harga cukup tinggi yaitu Tanjung Pinang dan Palembang masing-masing sebesar 6,95% dan 4,60%. namun masih berada pada kisaran angka yang ditargetkan (Gambar 2).
Tabel 1. Perkembangan Harga Daging Sapi di Beberapa Ibu Kota Provinsi (Rp/kg)
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni, 2017), diolah
Isu dan Kebijakan Terkait
0,87
2,20
-0,05
0,19
0,00
0,00
0,15
0,50
1,02
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Medan
Makassar
Rata-rata Nasional
Kota
116.000
123.000
97.600
110.222
111.867
98.333
113.833
95.778
116.363
-0,38
0,48
1,38
-0,19
3,18
12,03
-0,84
-2,71
1,12
Jun -16 Mei -17
Jun17 thd (%)
Jun
2017
116.446
122.409
96.273
110.432
108.420
87.773
114.795
98.447
115.070
115.000
120.350
97.650
110.017
111.867
98.333
113.667
95.300
115.188
2016
JunMei
Upaya stabilisasi harga daging sapi masih merupakan salah satu agenda stabilisasi harga pangan, dalam rangka mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan. Saat ini, salah satu upaya stabilisasi harga dan pasokan daging sapi yang telah dilakukan yaitu penandatanganan MoU antara BULOG dengan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) untuk distribusi daging beku di Jabodetabek dengan harga eceran maksimum Rp.80.000/kg. Melalui upaya-upaya menjaga stabilisasi harga menjelang puasa dan lebaran, antara lain: (i) Kementerian Perdagangan telah menugaskan BULOG untuk memperluas wilayah pemasaran daging impor di luar Jabodetabek serta (ii) melakukan pemantauan langsung ke beberapa pasar untuk mengecek kondisi stok/pasokan, distribusi dan harga barang kebutuhan pokok menjelang Puasa dan Lebaran 2017/1438 H, bersama dengan Pemerintah Provinsi, Kab/Kota, dan pelaku usaha distribusi serta (iii) koordinasi dengan pemerintah daerah untuk terus melakukan monitoring stok dan distribusi daging sapi dalam rangka penetrasi pasar agar tidak terjadi lonjakan harga saat menjelang lebaran. Upaya pemerintah dalam menjaga harga selama puasa dan lebaran tahun 2017 dinilai cukup berhasil dimana kenaikan harga bahan kebutuhan pokok termasuk daging sapi masih relative terkendali.
Tanjung PinangPalembang
Bandar LampungBanda Aceh
Tanjung SelorSemarang
JayapuraAmbonMedanJambi
MakassarJakartaPadang
PontianakYogyakartaSamarinda
BanjarmasinKendari
ManokwariMamuju
Maluku Utara
0,00 1,00 2,00 3,00 5,00 6,004,00
CV Kemendag Stabilisasi Harga
CV : 5-9
CV (%)
7,00 8,00 9,00
2002-2004=100 FAO Food Comodity Price Indices
FSJ
Dairy
Sugar
Cereals
2016 2017M M A
Meat
Vegetable Oils
J120
270
220
170
320
A O MN D J
Harga Daging Sapi Dunia (US$/Kg-cwt)
0.00
1.00
3.00
5.00
6.00
7.00
2.00
2015
Jan
Apr
Juni Juli
Mei
Mei
Mar
Feb
Feb
HDSD (US$/kh cwt)
Harga Daging Sapi Dunia
Ags
Sept Okt
Nov
Des
Jan Feb
Mar
Apr
Mei
Apr
Mar
Jan
2016 2017
4.00
Juni
JuniJuli
Ags
Sept
8.00
Okt
Nov
Des
Informasi Utama• Harga rata-rata gula di pasar domestik pada bulan Juni 2017
naik sebesar 0,42% dibandingkan dengan Mei 2017. Harga bulan Juni 2017 lebih rendah 5,91% jika dibandingkan dengan Juni 2016.
• Harga gula secara nasional relatif stabil dengan koefisien keragaman harga rata-rata bulanan nasional Juni 2016 - Juni 2017 sebesar 3,66%.
• Disparitas harga gula antar wilayah pada bulan Juni 2017 relatif tinggi dengan koefisien keragaman harga antar wilayah sebesar 7,93%.
• Harga white sugar dunia pada bulan Juni 2017 lebih rendah 8,46% dibandingkan dengan Mei 2017 dan harga raw sugar dunia pada bulan Juni 2017 lebih rendah 13,62% dibandingkan dengan Mei 2017. Sementara jika dibandingkan dengan bulan Juni tahun 2016, harga white sugar dunia juga lebih rendah 22,16% dan harga raw sugar lebih rendah 30,05%.
GulaJuni 2017
Perkembangan Pasar DomestikGambar 1.
Perkembangan Harga Gula Eceran Domestik
Sumber: BPS (2016), diolah
Secara rata-rata nasional, harga gula relatif stabil yang diindikasikan oleh koefisien keragaman harga bulanan rata-rata nasional untuk periode bulan Juni 2016 - bulan Juni 2017 sebesar 3,66%, sedikit lebih rendah dari periode sebelumnya yang sebesar 3,75%. Hal ini berarti perubahan rata-rata harga bulanan sebesar 3,66% dan tidak melebihi toleransi Kementerian Perdagangan. Nilai koefisien keragaman harga antar wilayah pada bulan Juni 2017 kembali turun menjadi 7,93%, lebih rendah dari Mei 2017 yang sebesar 8,47% namun masih di bawah batas toleransi Kemendag yaitu maksimum 9%. Wilayah seperti Manokwari, Kupang, dan Gorontalo merupakan daerah dengan harga gula relatif tinggi masing-masing sebesar Rp 17.000/Kg, 15.000/Kg, dan 15.067/Kg. Sedangkan wilayah seperti Surabaya, Bandar Lampung, dan Denpasar merupakan daerah dengan harga gula terendah yang mencapai masing-masing Rp 12.493/Kg, Rp 12.500/Kg, dan Rp 12.500/Kg. Sementara jika dilihat di beberapa kota besar, nilai koefisien keragaman masing-masing kota relatif masih ada beberapa yang lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien keragaman di tingkat nasional yang mencapai 3,66%. Hanya beberapa wilayah dengan koefisien keragaman yang relatif kecil seperti Jakarta, Gorontalo, dan Manokwari masing-masing sebesar 3,31%, 2,83%, dan 2,87%.Isu disparitas pada bulan Juni kembali turun disebabkan mulai optimalnya distribusi gula antara daerah produsen dan konsumen, selain itu, beberapa program pasar murah dan operasi pasar di beberapa daerah juga diperkirakan berkontribuis terhadap penurunan harga dan disparitas.
Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan BPS (2016), diolah
Gul
a
Harga rata-rata tertimbang gula di 33 kota pada bulan Juni 2017 cenderung stabil dengan sedikit kenaikan sebesar 0,42% jika dibandingkan dengan bulan Mei 2017. Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan Juni 2016, tingkat harga lebih rendah sebesar 5,91%. Rata-rata harga gula pada bulan Juni 2017 mencapai Rp 15.213,-/kg, sedangkan pada bulan Mei 2017 sebesar Rp 15.150,-/kg. Harga gula di dalam negeri diperkirakan masih akan berada pada level Rp 15.000/kg pada bulan Juli 2017 atau relatif lebih rendah dikarenakan kebijakan relaksasi impor oleh Pemerintah, ditambah dengan mulai efektifnya kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500 yang disepakati antara produsen dengan distributor melalui Nota Kesepakatan. Selain itu, penurunan harga diharapkan dapat berlanjut karena sudah akan dimulainya musim giling tebu dengan asumsi tidak terjadi anomali cuaca yang berdampak pada mundurnya musim giling.
Tabel 1. Harga Rata-rata Bulanan Gula di Beberapa Kota di
Indonesia (Rp/kg)
-7.45
-8.32
-18.67
-14.61
-20.16
-19.94
-22.58
-14.66
-5.91
0.12
2.39
-3.14
-0.09
0.63
0.00
0.22
-0.45
0.42
Jun -16
Jun 2017 thd (%)
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Medan
Makasar
Rata-rata Nasional
Kota
14,425
13,830
13,015
12,800
12,415
12,500
12,500
12,891
15,150
2017
Ags
14,443
14,160
12,607
12,789
12,493
12,500
12,528
12,833
15,213
2016
15,605
15,445
15,500
14,977
15,648
15,614
16,182
15,038
16,169
Jun Mei -17Mei Jun
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
16,000
18,000
2015
Rp/Kg
Ags
Jul
Jun
Okt
Des
Nov
Sep
Jan
2016
Feb
Apr
Apr
Mar
Mar
Mei
Mei
Jul
Jun
Jul
Jun
BPS Proyeksi
Ags
2,000
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
2017
Feb
GulaJuni 2017
Disusun Oleh: Bagus Wicaksena
Sumber: Barchart /LIFFE (2014-2017), diolah
Gambar 3. Perbandingan Harga Bulanan White Sugar dan Raw Sugar
Isu dan Kebijakan Terkait Pemantauan terhadap pelaksanaan kesepakatan antara produsen Gula Kristal Ragfinasi (GKR) dan distributor untuk menjual gula pada tingkat Harga Eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500/Kg terus dilakukan. Sebagai tindak lanjut, Pemerintah telah menginstruksikan kepada Ritel Modern untuk menjual gula pada tingkat HET dimaksud yang berlaku sejak Juni 2017 dan diharapkan dapat berlanjut hingga pelaksanaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tahun 2017.Perkembangan Pasar Dunia
Harga gula domestik relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan perkembangan harga gula dunia yang diwakili oleh data harga white sugar dan raw sugar. Hal ini tercermin dari nilai koefisien keragaman antar waktu harga bulanan untuk periode bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Juni 2017 yang mencapai 9,66% untuk white sugar dan 13,43% untuk raw sugar. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien keragaman gula domestik yang sebesar 3,66%. Rasio antara koefisien keragaman harga eceran gula domestik dibandingkan dengan harga white sugar adalah 0,38 sedangkan koefisien keragaman harga eceran gula domestik dibandingkan dengan harga raw sugar adalah 0,27. Secara umum, nilai tersebut masih wajar karena masih berada di bawah nilai yang ditargetkan yaitu dibawah 1. Pada bulan Juni 2017, harga gula dunia kembali turun 8,46% untuk white sugar dan 13,62% untuk raw sugar. Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan Juni 2016, harga white sugar dan raw sugar masing-masing sudah lebih rendah sebesar 22,16% dan 30,05%. Penurunan harga gula di pasar internasional lebih disebabkan karena faktor persepsi adanya ketidakpastian pasar global yang juga berdampak pada penurunan harga komoditas lainnya seperti minyak dan palm oil. Selain itu, kemungkinan berlanjutnya deregulasi pasar gula di Uni Eropa juga diperkirakan berdampak pada penurunan harga gula di Eropa yang juga berpengaruh terhadap harga gula dunia. Lebih lanjut, diperkirakan terdapat surplus stock sebesar 3,5 MT pada tahun 2017/2018 yang relatif lebih tinggi dibanding periode 2016/2017 yang hanya sebesar 2,6 MT. Dari sisi produksi, diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 9,7 juta ton menjadi 132,9 juta ton yang didorong oleh peningkatan produksi di Brazil dan India (Market Komoditas, 2017).
Gambar 2. Koefisien Variasi Harga Gula Tiap Provinsi
Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan BPS (Juni 2017), diolah
Tanjung PinangManokwari
MamujuMaluku Utara
Bangka BelitungBanten
JayapuraAmbonKendari
MakassarPalu
ManadoSamarinda
BanjarmasinPalangkaraya
PontianakGorontalo
KupangMataram
DenpasarSurabaya
YogyakartaSemarangBandung
JakartaBandar Lampung
BengkuluPalembang
JambiPakanbaru
PadangMedan
Banda Aceh
0.00 8.006.002.00 4.00
Rata rata CV Nasional 3,66
IKU Kemendag 5-9
10.00 12.00 14.00
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
Jan
Feb
Mar Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
US$/ton
342
332
317
453
358
321
292
450
388
283
337
400
375
285
331
360
387
280
369
345
380
258
426
298
379
266
436
350
235
427
323
249
470
363
310
507
350
330
459
336
331
427
2014
2015
2016
2017
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
Jan
Feb
Mar Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
US$/ton
422
394
420
539
454
382
391
545
467
367
436
510
461
369
439
471
475
365
473
449
473
352
528
411
453
363
542
430
344
537
434
348
570
426
387
596
420
403
552
381
410
515
2014
2015
2016
2017
Juni 2017
Perkembangan Pasar DomestikHarga jagung di dalam negeri pada Juni 2017 mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,16% dari harga Rp 7.091/Kg pada Mei 2017 menjadi Rp 7.102/Kg. Namun jika dibandingkan dengan harga pada bulan yang sama tahun lalu yakni Juni 2016 sebesar Rp 7.129/kg, maka harga pada bulan ini mengalami penurunan sebesar 0,39%.
Jagung
Informasi Utama• Pada bulan Juni 2017, rata-rata harga eceran jagung di pasar
domestik sebesar Rp 7.102/Kg atau mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,16% dibandingkan dengan harga pada Mei 2017. Sementara, jika dibandingkan dengan harga pada Juni 2016, harga eceran jagung saat ini mengalami penurunan sebesar 0,39%.
• Nilai koefisien keragaman harga eceran jagung di pasar domestik pada periode bulan Juni 2016 hingga Juni 2017 adalah sebesar 0,66%, dan cenderung menurun dengan laju penurunan sebesar 0,11% per bulan. Sementara itu, pada periode yang sama, harga jagung di pasar dunia lebih berfluktuasi dengan koefisien keragaman sebesar 6,53% dengan tren yang cenderung meningkat sebesar 0,355% per bulan.
• Disparitas harga jagung antar wilayah yang ditunjukkan dengan koefisien keragaman harga antar daerah mengalami sedikit kenaikan dari 24,5% pada Mei 2017 menjadi 24,61% pada Juni 2017.
• Harga jagung dunia pada Juni 2017 mengalami kenaikan sebesar 1,19% jika dibandingkan dengan harga pada bulan Mei 2017. Namun jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2016, maka harga jagung dunia mengalami penurunan yang cukup besar yakni 9,49%.
Jagu
ng
Gambar 1.Perkembangan Harga Jagung Dalam Negeri 2016 - 2017
Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Tabel 1. Perubahan Harga Rata-Rata Bulanan Jagung di Beberapa
Kota pada Juni 2017 Terhadap Juni 2016 danMei 2017 (Rp/kg)
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Peta tingkat harga di seluruh wilayah di Indonesia tidak banyak mengalami perubahan. Berdasarkan pemantauan harga di seluruh ibu kota Propinsi sepanjang bulan Mei 2017, beberapa daerah dengan tingkat harga yang cukup tinggi antara lain adalah Manokwari, Tanjung Selor, Bandung dan Jayapura, dengan rata-rata harga tertinggi sebesar Rp 11.000,-/Kg di Jayapura. Sementara itu, beberapa daerah dengan tingkat harga yang cukup rendah berada di wilayah Semarang, Mataram, Palu, dan Mamuju, dengan harga terendah sebesar Rp 4.600,-/Kg di Semarang.Tingkat disparitas harga jagung antar daerah masih cukup tinggi. Pada Juni 2017 koefisien keragaman harga jagung antar daerah sedikit menurun dari 24,5% pada Mei 2017 menjadi 24,61% pada Juni 2017. Dengan menggunakan ilustrasi yang lain, perbandingan antara harga terendah dengan harga tertinggi juga menunjukan disparitas harga yang masih tinggi dimana perbedaan dari harga terendah dan tertinggi mencapai 139,13%. q
Harga jagung pipilan di pasar domestik selama bulan Juni 2017 mengalami sedikit kenaikan. Kenaikan harga ini telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia seperti di Jember dan Gunung Kidul, DIY. Meningkatnya harga jagung diduga disebabkan oleh meningkatnya permintaan jagung yang akan digunakan sebagai bahan baku pakan ternak. Peningkatan permintaan ini juga dipicu oleh meningkatnya permintaan akan daging ayam, terutama saat menjelang hari raya Lebaran mendatang.
Medan
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Makassar
Rata-rata Nasional
5.901
9.000
8.427
4.600
4.917
7.082
7.000
6.000
7.129
6.000
9.333
9.860
4.600
6.400
7.400
7.000
5.992
7.091
2016
1,67
3,70
21,04
0,00
31,30
8,07
0,00
0,00
-0,39
Jun -16
0,00
0,00
3,45
0,00
0,87
3,42
0,00
0,14
0,16
Mei -17
Jun 2017 thd (%)
6.000
9.333
10.200
4.600
6.455
7.653
7.000
6.000
7.102
2017Kota
Jun JunMei
6.000
6.700
6.900
7.100
Ags
US$/ton
Okt
2016
Feb
Mar
Harga eceran domestik(Rp/kg) 7.172 7.133 7.095 7.062 7.069 7.060 7.073
Apr
Mei
7.091 7.1027.129
7.300
7.500
Jun
Jun
Jul
7.207
Sep
Nov
7.046
Des
7.082
Jan
2017
Gambar 2. Perkembangan Harga Jagung Berdasarkan Provinsi
JagungJuni 2017
Isu dan Kebijakan TerkaitPada awal Mei 2017, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, telah menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017 Tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Peraturan tersebut ditetapkan dalam rangka menjamin ketersediaan, stabilitas dan kepastian harga dari beberapa komoditas diantaranya beras, jagung, kedelai, gula, minyak goreng, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras dan telur ayam ras, sehingga perlu untuk melakukan perubahan terhadap harga acuan pembelian di petani serta harga acuan penjualan di konsumen.
Berdasarkan Permendag tersebut, untuk komoditas jagung, harga acuan pembelian di petani ditetapkan sesuai kadar airnya, yakni:i) Kadar air 15%: Rp 3.150/kg;ii) Kadar air 20%: Rp 3.050/kg;iii) Kadar air 25%: Rp 2.850/kg;iv) Kadar air 30%: Rp 2.750/kg; danv) Kadar air 35%: Rp 2.500/kg. Sementara itu, harga acuan penjualan di konsumen ditetapkan sebesar Rp 4.000/kg. Untuk komoditas jagung, yang dimaksud dengan harga acuan penjualan di konsumen adalah harga penjualan di industri pengguna (sebagai pakan ternak).
Peraturan ini berlaku kepada setiap pelaku usaha serta BUMN yang akan melakukan pembelian atau penjualan komoditas tersebut, dan berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) bulan terhitung sejak Permendag tersebut diundangkan.
Disusun oleh: Ratna A Carolina
Perkembangan Harga Dunia
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Gambar 3. Perkembangan Harga Jagung Dunia 2016 - 2017
SemarangMataram
PaluMamuju
PakanbaruBengkulu
Bandar LampungBanda Aceh
MedanPadangKupang
GorontaloPalangkaraya
MakassarKendari
PontianakManado
YogyakartaDenpasar
SamarindaMaluku Utara
Bangka BelitungBanjarmasin
SurabayaJambi
PalembangAmbon
Tanjung PinangBantenJakarta
ManokwariTanjung Selor
BandungJayapura
Mei 2017Jun 2017
Rp/Kg0,0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000
Harga jagung dunia pada Juni 2017 mengalami sedikit kenaikan sebesar 1,19% dari harga USD 135/ton pada bulan Mei 2017 menjadi USD 137/ton pada Juni 2017. Pergerakan harga jagung dunia dalam satu tahun terakhir lebih berfluktuasi dibandingkan dengan pergerakan harga jagung domestik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien keragaman harga jagung dunia pada periode Juni 2016 – Juni 2017 sebesar 6,53%, sementara pada periode yang sama, koefisien keragaman harga jagung domestik sebesar 0,66%. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini, dinamika harga jagung dunia saat ini juga lebih berfluktuasi dibandingkan dengan dinamika harga jagung dunia pada periode yang sama tahun lalu. Pada periode Juli 2015 – Juni 2016, Koefisien Keragaman harga jagung dunia sebesar 3,55%, sementara pada periode Juli 2016 – Juni 2017 koefisien keragaman harga jagung dunia meningkat lebih besar menjadi 4,9%.Kenaikan harga jagung dunia didukung oleh laporan USDA pada awal bulan Juni 2017 yang memprediksikan akan terjadinya penurunan stok jagung dunia dan meningkatnya transaksi perdagangan jagung dunia, yang berdampak pada meningkatnya harga jagung dunia.
Sumber: CBOT (Juni 2017), diolah
Perkembangan harga jagung pipilan di 34 kota di Indonesia pada bulan Juni 2017 cukup stabil. Berdasarkan pemantauan harga oleh Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, harga jagung pipilan di sebagian besar kota stabil, tidak ada perubahan harga yang cukup besar di sepanjang bulan. Hal ini ditunjukkan dengan angka koefisien variasi di hampir seluruh kota yang berada dibawah 4%, kecuali di kota Tanjung Pinang dimana fluktuasi harga jagung pipilan di sepanjang bulan Juni 2017 mencapai 8,13%.
Secara umum, produksi jagung dunia pada bulan ini diprediksi akan mengalami penurunan dibandingkan dengan produksi pada bulan lalu, seperti yang terjadi di Eropa terutama di wilayah Perancis dan Jerman, dimana produksi jagung diprediksi akan menurun. Selain itu, produksi jagung di Kanada juga diperkirakan menurun, terutama di wilayah Ontario dan Quebec, dikarenakan kondisi area tanam yang lebih basah sehingga menyebabkan panen jagung tertunda dan menurunnya produksi. Di sisi lain, produksi jagung di beberapa negara diperkirakan akan meningkat seperti di Ukraina, Brazil dan Afrika Selatan (USDA, Juni 2017).
145
125
135
155
165US$/ton
Jun Jul Ags Sep Okt
128 123 124116
20172016
Harga Internasional
(US$/ton)
Feb
136
Mar
133
Apr
133
Mei
135151
Jun
137
105
115
Nov
124
Des
128 133
Jan
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan (April 2013), diolah
Juni 2017
Informasi Utama• Harga rata-rata kedelai lokal pada bulan Juni 2017 sebesar
Rp.11.373/kg tidak mengalami perubahan jika dibandingkan harga pada bulan Mei 2017 dan harga pada bulan Juni 2016.
• Harga kedelai impor pada bulan Juni 2017 sebesar Rp 10.612/kg, tidak mengalami perubahan jika dibandingkan harga pada bulan Mei 2017. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2016 sebesar Rp 10.778/kg, terjadi penurunan harga sebesar 1,5%.
• Harga kedelai lokal secara nasional cukup stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan selama periode Juni 2016 – Juni 2017 sebesar 3,22%. Pada periode yang sama, koefisien keragaman untuk kedelai impor sedikit lebih rendah yakni 0,66%.
• Pada bulan Juni 2017, disparitas harga kedelai lokal di 33 kota di Indonesia masih cukup besar, dengan koefisien keragaman harga antar wilayah sebesar 21,5%. Di sisi lain, disparitas harga kedelai impor relatif lebih kecil, dengan koefisien keragaman sebesar 19,3%.
• Harga kedelai dunia pada bulan Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 2,6% dibandingkan dengan harga pada bulan Mei 2017. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2016, harga kedelai dunia mengalami penurunan sebesar 19,9%.
Kedelai
Perkembangan Pasar DomestikHarga rata-rata kedelai lokal pada bulan Juni 2017 sebesar Rp. 11.373/kg tidak mengalami perubahan jika dibandingkan harga pada bulan Mei 2017 dan harga pada bulan Juni 2016. Dalam satu tahun terakhir, harga rata-rata kedelai lokal relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga kedelai impor (Gambar 1). Harga kedelai impor pada bulan Juni 2017 sebesar Rp 10.612/kg, tidak mengalami perubahan jika dibandingkan harga pada bulan Mei 2017. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2016 sebesar Rp 10.778/kg, terjadi penurunan harga sebesar 1,5%.Wilayah yang harga kedelai lokalnya relatif tinggi berada di wilayah Indonesia Timur, seperti Gorontalo, Manokwari dan Kendari dengan harga eceran tertinggi sebesar Rp.14.000/kg di Manokwari.
Sumber : BPS dan Ditjen PDN Kemendag (Juni, 2017), diolah
Gambar 1. Perkembangan Harga Kedelai Lokal dan Impor,
Juni 2016 – Juni 2017 (Rp/kg)
Kede
lai
Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-rata Bulanan Kedelai (Rp/kg)
Sumber : Ditjen PDN, Kemendag (Juni, 2017), diolah.Keterangan : *) tidak tersedia data harga kedelai impor
Koefisien keragaman harga antar wilayah untuk kedelai lokal pada bulan Juni 2017 sebesar 21,5%, yang berarti disparitas harga kedelai lokal antar wilayah masih relatif besar, dan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan disparitas pada bulan-bulan sebelumnya (Gambar2). Disparitas harga yang cukup besar umumnya disebabkan oleh masalah distribusi. Harga kedelai di wilayah Indonesia Timur relatif lebih tinggi karena lokasinya yang cukup jauh dari sentra produksi kedelai yang mayoritas berada di wilayah Indonesia Barat, khususnya Pulau Jawa. Sedangkan untuk perkembangan harga rata-rata nasional untuk kedelai lokal cukup stabil, dengan koefisien keragaman harga bulanan untuk periode Juni 2016 - Juni 2017 sebesar 3,22%.
Jakarta
Semarang
Yogyakarta
Denpasar
Bangka Belitung*Padang*Makassar
Maluku Utara*Rata-rataNasional
Kota
15,00012,400
8,6406,6009,4399,000
10,34811,333
00
12,97712,371
011,57610,778
2016
10,00011,200
8,6406,6329,3589,017
10,03811,500
00
12,20012,550
010,52410,612
10,00011,200
8,6406,6529,3338,922
10,00011,517
00
12,00012,500
010,44310,612
2017
-33.3-9.70.00.8
-1.1-0.9-3.41.6
ts0.0
-7.51.00.0
-9.8-1.5
0.00.0
0.00.3
-0.3-1.0-0.40.10.00.0
-1.6-0.40.0
-0.80.00
Ket
LokalImporLokalImporLokalImporLokalImporLokalLokalLokalImporLokalLokalImpor
Jun Jun Thd Mei-17Thd Jun-16Mei
Jun 2017 thd (%)
Sementara itu, harga eceran yang relatif rendah terjadi di beberapa kota, seperti Semarang dan Bengkulu dengan harga eceran terendah sebesar Rp 6.000/kg di Bengkulu.Harga eceran kedelai impor juga bervariasi antar wilayah. Wilayah yang harganya relatif tinggi pada bulan Juni 2017 adalah Jayapura dan Maluku Utara dengan harga tertinggi sebesar Rp 15.333/kg di Maluku Utara. Sementara itu, beberapa kota dengan tingkat harga yang relatif rendah adalah Semarang dan Bengkulu dengan harga terendah di Semarang sebesar Rp 6.652/kg (Tabel 1).
Mei
Mei
Ags
10,400
10,600
10,800
11,000
11,400
11,600
11,200
Rp/Kg
Mar
Feb
Apr
Kedele Lokal (Rp/Kg)
Kedele Impor (Rp/Kg)
2016
Jun
10,200
Jul
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
2017
KedelaiJuni 2017
Gambar 2. Koefisien Variasi Harga Kedelai di tiap Provinsi,
Bulan Juni 2017
Perkembangan Pasar DuniaBulan Juni 2017 suplai kedelai Amerika mengalami perubahan kenaikan dibandingkan proyeksi yang dilakukan tahun 2016. Stok akhir kedelai diproyeksikan sebesar 450 juta bushel naik sekitar 15 juta bushel dibandingkan akhir bulan lalu.Produksi kedelai dunia pun mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun yang lalu, terutama karena terjadi hasil panen yang bagus didaerah produser kedelai Amerika Latin yaitu Brasil dan Argentina. Kenaikan produksi dan stok dunia menyebabkan harga kedelai dunia mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir ini. (USDA, Juni 2017).Harga kedelai dunia pada bulan Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 2,6% dibandingkan dengan harga pada bulan Mei 2017. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2016, harga kedelai dunia mengalami penurunan sebesar 19,9%. (BPS, Kemendag, Juni 2017)
Isu dan Kebijakan TerkaitKementerian Pertanian menargetkan perluasan areal tanam kedelai lebih dari 200.000 hektar dengan panen lebih dari 300.000 ton pada tahun 2017. Tujuannya mengurangi ketergantungan impor kedelai. Kementan juga menyiapkan penyuluh untuk petani agar produktivitas tanaman kedelai naik dari biasanya 1,5 ton per hektar menjadi 2,2 ton per hektar.
Disusun Oleh: Yudha Hadian Nur
Isu dan Kebijakan TerkaitPada awal Mei 2017, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, telah menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017 Tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Peraturan tersebut ditetapkan dalam rangka menjamin ketersediaan, stabilitas dan kepastian harga dari beberapa komoditas diantaranya beras, jagung, kedelai, gula, minyak goreng, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras dan telur ayam ras, sehingga perlu untuk melakukan perubahan terhadap harga acuan pembelian di petani serta harga acuan penjualan di konsumen.
Berdasarkan Permendag tersebut, untuk komoditas jagung, harga acuan pembelian di petani ditetapkan sesuai kadar airnya, yakni:i) Kadar air 15%: Rp 3.150/kg;ii) Kadar air 20%: Rp 3.050/kg;iii) Kadar air 25%: Rp 2.850/kg;iv) Kadar air 30%: Rp 2.750/kg; danv) Kadar air 35%: Rp 2.500/kg. Sementara itu, harga acuan penjualan di konsumen ditetapkan sebesar Rp 4.000/kg. Untuk komoditas jagung, yang dimaksud dengan harga acuan penjualan di konsumen adalah harga penjualan di industri pengguna (sebagai pakan ternak).
Peraturan ini berlaku kepada setiap pelaku usaha serta BUMN yang akan melakukan pembelian atau penjualan komoditas tersebut, dan berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) bulan terhitung sejak Permendag tersebut diundangkan.
Disusun oleh: Ratna A Carolina
Sumber : Ditjen PDN Kemendag (Juni, 2017), diolah.
Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Kedelai Dunia
Bulan Juni 2016 – Juni 2017
Sumber: Chicago Board Of Trade/CBOT (Juni, 2017), diolah.
KupangMamuju
JakartaGorontalo
MataramPalu
KendariMedan
SamarindaBengkuluMakassarSurabayaJayapura
YogyakartaManokwari
DenpasarPalangkaraya
BandungBanjarmasin
SemarangTanjung Pinang
Maluku UtaraBangka Belitung
BantenAmbon
ManadoPontianak
Bandar LampungPalembang
JambiPakanbaru
PadangBanda Aceh
0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00
US$/Ton
700
600
500
400
300
200
100
0
Okt
Kedele Dunia (US$/ton)
Feb
Mar
2016
Apr
Mei
Jun
Jun
Jul
Agt
Sep
Nov
Des
Jan
2017
Juni 2017
Informasi Utama• Harga BPS minyak goreng curah dalam negeri pada bulan Juni
2017 mengalami peningkatan sebesar 0,62% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan meningkat sebesar 5,52% jika dibandingkan harga Juni 2016. Harga minyak goreng kemasan mengalami penurunan yaitu sebesar 0,39% dibandingkan bulan sebelumnya dan meningkat 4,06% jika dibandingkan Juni tahun 2016.
• Harga minyak goreng relatif stabil selama bulan Juni 2016 – Juni 2017 dengan koefisien keragaman (KK) harga rata-rata nasional sebesar 2,84% untuk minyak goreng curah dan 1,50% untuk minyak goreng kemasan.
• Disparitas harga minyak goreng curah antar wilayah pada bulan Juni 2017 relatif stabil dengan KK harga antar wilayah sebesar 10,01% dan disparitas harga minyak goreng kemasan pada Juni 2017 dengan KK sebesar 7,84%.
• Harga CPO (Crude Palm Oil) dunia mengalami penurunan sebesar 1,49% pada bulan Juni 2017 sedangkan harga RBD (Refined, Bleached and Deodorized) turun sebesar 1,26% dibandingkan dengan bulan sebelumnya karena penurunan permintaan.
Minyak Goreng
Gambar 1. Perkembangan Harga Minyak Goreng Kemasan
dan Curah Eceran (Rp/lt)
Sumber: BPS dan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
Perkembangan Pasar DomestikHarga rata-rata minyak goreng curah pada bulan Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,62% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada bulan Juni 2017, harga rata-rata minyak goreng curah adalah Rp 12.627,-/lt. Jika dibandingan dengan bulan Juni 2016 maka terjadi peningkatan harga sebesar 5,52%, dimana rata-rata harga bulan Juni 2016 adalah Rp 11.967,-/lt.
Gambar 2. Fluktuasi Harga Minyak Goreng Beberapa Kota di Indonesia
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
Tabel 1. Harga Minyak Goreng Curah di 8 Kota Besar di Indonesia
(Rp/lt)
Min
yak
Gor
eng
Disparitas harga minyak goreng curah antar wilayah di Indonesia pada bulan Juni 2017 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Koefisien keragaman harga antar wilayah minyak goreng curah pada bulan Juni 2017 sebesar 10,01%. Sedangkan disparitas harga antar wilayah untuk minyak goreng kemasan mengalami penurunan pada bulan Juni 2017 dimana koefisien keragaman menjadi sebesar7,84%.
Harga rata-rata minyak goreng kemasan pada bulan Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 0,39% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Harga rata-rata minyak goreng kemasan pada bulan Juni 2017 adalah Rp14.176,-/lt. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2016 yang saat itu mencapai Rp 13.623,-/lt, maka terjadi peningkatan harga sebesar 4,06%.Harga rata-rata nasional minyak goreng curah relatif stabil pada periode bulan Juni 2016 – Juni 2017 dengan koefisien keragaman harga rata-rata nasional minyak goreng curah sebesar 2,84%. Begitu pula koefisien keragaman harga rata-rata nasional untuk minyak goreng kemasan pada periode yang sama stabil dengan koefisien keragaman sebesar 1,50%. Fluktuasi harga rata-rata minyak goreng nasional masih berada di batas aman di bawah 5%-9%.
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Medan
Makasar
Rata-rata Nasional
11,493
12,335
10,560
11,675
10,667
11,469
10,091
11,067
11,483
2017
11,503
12,367
10,394
11,491
10,637
10,890
9,915
11,022
11,479
11,244
11,786
10,566
11,565
10,838
12,629
10,500
10,727
11,528
2016
2.31
4.92
-1.63
-0.64
-1.85
-13.77
-5.57
2.75
-0.43
Jun-16
0.09
0.26
-1.57
-1.58
-0.28
-5.05
-1.75
-0.40
-0.04
Mei-17
Perubahan Jun 2017 (%)
JunKota
Mei Jun
15.000
14.000
13.000
12.000
11.O00
10.000
9.000
8.000
Rp/lt
Jan
Feb
Mar Apr
May Jun
Jul
Aug
Sep
O ct
Nov
Nov
Des
Dec
Jan
Feb
Mar Apr
May Jul
Ags
Sep
Okt
Jun
2014 2015
Migor Kemasan Disperindag Migor Curah Disperindag
Kemasan BPSCurah BPS
16.000
Jan
2016
Feb
Feb
Mar
Mar
Jun
Jun
Mei
Mei
Apr
Apr
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
2017
Bandar LampungBanten
PalangkarayaBengkulu
PadangDenpasar
BanjarmasinMakassar
KendariPalembang
PontianakMaluku Utara
Jakarta
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00
IKU Kemendag 5-9
Migor KemasanDenpasar
KendariJayapura
GorontaloBantenMedan
YogyakartaBengkulu
BanjarmasinMakassarBandung
PalembangMataram
SemarangPadang
PontianakSamarinda
JakartaManado
-1,00 1,00 3,00 5,00 7,00
IKU Kemendag 5-9
Migor Curah
9,00
Perkembangan Pasar DuniaHarga CPO dunia pada bulan Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 1,49% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan harga bulan Juni 2016, harga mengalami peningkatan sebesar 3,87%. Sedangkan harga RBD dunia mengalami penurunan sebesar 1,26% pada bulan Juni 2017 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2016, maka harga mengalami peningkatan sebesar 7,97%. Harga CPO dan RBD dunia pada bulan Juni 2017 masing-masing mencapai US$ 725/MT dan US$ 693/MT.
Minyak GorengJuni 2017
Gambar 3. Perkembangan Harga CPO dan RBD Dunia (US$/ton)
Sumber: Reuters (2017), diolah
Isu dan Kebijakan TerkaitTarif Bea Keluar (BK) CPO didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.010/2015 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar Dan Tarif Bea Keluar. Pada bulan Juni 2017, tarif BK CPO sebesar US$ 0 per MT berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 35/M-DAG/PER/5/2017 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar dengan harga referensi CPO sebesar US$ 723,37/MT karena berada di bawah ambang batas pengenaan Bea Keluar di level US$ 750 /MT.
Disusun oleh: Dwi W. Prabowo
Wilayah dengan harga minyak goreng curah yang relatif tinggi pada Juni 2017 adalah Manokwari dan Jayapua dengan tingkat harga masing-masing sekitar Rp 14.000,-/lt dan Rp 13.933,-/lt. Wilayah dengan tingkat harga minyak goreng curah yang relatif rendah adalah Kendari dan Medan dengan tingkat harga sekitar Rp 8.880,-/lt dan Rp9.915,-/lt. Wilayah dengan harga minyak goreng kemasan yang relatif tinggi pada Juni 2017 adalah Manokwari dan Maluku Utara dengan tingkat harga sekitar Rp 18.500,-/lt dan Rp17.355,-/lt. Wilayah dengan tingkat harga minyak goreng kemasan yang relatif rendah adalah Palembang dan Jakarta dengan tingkat harga sekitar Rp 12.955,-/lt dan Rp 13.107,-/lt.
Setelah terjadi penurunan harga minyak sawit dunia sejak April sampai Juli 2016, harga mengalami peningkatan yang signifikan pada bulan Agustus dan kembali meningkat hingga Januari 2017 namun turun sejak bulan Februari sampai April 2017. Pada bulan Juni 2017, harga minyak sawit dunia kembali mengalami penurunan. Pendorong penurunan harga adalah penurunan permintaan di negara-negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam setelah Ramadan karena persediaan menjelang lebaran dirasa cukup. Selain itu juga didorong oleh pelemahan harga kedelai dunia sebagai produk substitusi minyak sawit. (Kontan, 2017)
1,000
950
900
850
800
750
700
650
600
US$/ton
Jan
Feb
Mar Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Feb
Mar
Mar
2014 2015
CPO (RHS) RBD Olein
2016
550
500
Apr
Apr
Mei
Jun
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
2017
Jan
Juni 2017
Informasi Utama• Harga telur ayam ras di pasar dalam negeri bulan Juni 2017
adalah sebesar Rp20.599/kg, mengalami penurunan sebesar 2,69 persen dibandingkan bulan Mei 2017. Jika dibandingkan dengan bulan Juni 2016, harga telur ayam ras mengalami penurunan sebesar 8,20 persen.
• Harga telur ayam kampung di pasar dalam negeri pada bulan Juni 2017 adalah sebesar Rp44.130/kg, mengalami penurunan sebesar 0,02 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2017. Jika dibandingkan dengan bulan Juni 2016, harga telur ayam kampung mengalami peningkatan sebesar 4,95 persen.
• Harga telur ayam ras di pasar dalam negeri selama periode Juni 2016 – Juni 2017 relatif stabil, dimana seluruh kota yang diamati memiliki koefisien keragaman (KK) harga kurang dari 9 persen. Harga paling stabil terdapat di kota Jambi dan Gorontalo, sedangkan harga yang paling berfluktuasi terdapat di kota Pontianak namun masih berada dalam batas IKU Kemendag (5-9 persen).
• Harga telur ayam kampung pada periode Juni 2016 – Juni 2017 relatif fluktuasi, dimana sebagian besar dari wilayah yang diamati memiliki KK kurang dari 9 persen. Harga paling stabil terdapat di kota Kendari, Banten, Mamuju, dan Manokwari sedangkan harga yang paling berfluktuasi terdapat di kota Banda Aceh.
• Disparitas harga telur ayam antar wilayah pada bulan Juni 2017 dengan KK harga antar kota pada bulan Juni 2017 sebesar 13,81 persen untuk telur ayam ras, dan 22,10 persen untuk ayam kampung.
Telur Ayam
Perkembangan Pasar DomestikBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2017), harga rata-rata nasional telur ayam ras pada bulan Juni 2017 adalah sebesar Rp20.599/kg. Harga telur ayam ras tersebut mengalami penurunan sebesar 2,69 persen dibandingkan harga rata-rata telur ayam ras pada bulan Mei 2017, sebesar Rp21.168/kg. Jika dibandingkan dengan harga pada periode yang sama tahun lalu (Juni 2016) sebesar Rp22.439/kg, maka harga telur ayam ras pada Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 8,20 persen (Gambar 1). Adapun telur ayam kampung, berdasarkan data Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) tahun 2017, harga rata-rata nasional telur ayam kampung pada Juni 2017 adalah sebesar Rp44.130/kg. Harga telur ayam kampung tersebut mengalami penurunan sebesar 0,02 persen dibandingkan dengan harga pada bulan Mei 2017 yaitu sebesar Rp44.139/kg. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2016 sebesar Rp42.047/Kg, harga telur ayam kampung pada bulan Juni 2017 mengalami peningkatan sebesar 4,95 persen (Gambar 2).
Telu
rAy
am
Gambar 2. Perkembangan Harga Telur Ayam Kampung
Sumber: Badan Pusat Statistik (2017), diolah
Sumber: Dirjen PDN (2017), diolah
Gambar 1 Perkembangan Harga Telur Ayam Ras
Disparitas harga telur ayam ras antar wilayah berdasarkan data Dirjen PDN (2017) pada bulan Juni 2017 mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Mei 2017). Hal ini ditunjukkan dengan KK harga antar kota pada bulan Juni 2017 adalah sebesar 13,81 persen untuk harga telur ayam ras. KK tersebut melebihi target disparitas harga yang ditetapkan Pemerintah yaitu KK kurang dari 13,8 persen untuk tahun 2017. Sedangkan untuk telur ayam kampung KK harga antar kota pada bulan Juni 2017 adalah sebesar 22,10 persen. Disparitas harga telur ayam ras mengalami peningkatan sebesar 0,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya, disparitas harga telur ayam kampung mengalami penurunan sebesar 0,19 persen. Harga telur ayam ras tertinggi ditemukan di Jayapura sebesar Rp30.978/kg, sedangkan harga terendahnya ditemukan di Palembang sebesar Rp18.422/kg. Adapun Harga telur ayam kampung tertinggi ditemukan di Tanjung Pinang sebesar Rp63.933/kg, sedangkan harga terendahnya ditemukan di Surabaya sebesar Rp28.520/kg. Perkembangan harga telur ayam ras di pasar dalam negeri periode Juni 2016 sampai dengan Juni 2017 menunjukkan adanya fluktuasi yang berbeda-beda pada tiap wilayah. Harga telur ayam ras yang paling stabil terdapat di kota Jambi dan Gorontalo dengan KK harga bulanan sebesar 0,00 persen, sedangkan harga telur ayam ras. yang paling berfluktuasi terdapat di kota Pontianak dengan KK harga bulanan sebesar 7,71 persen.
Rp/Kg
2015 20172016
23.500
24.500
22.500
21.500
20.500
19.500
18.500
17.500
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Jan
Feb
Mar Apr
May Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Rp/Kg
2015 2016 2017
45.000
44.000
40.000
41.000
42.000
43.000
40.500
41.500
42.500
43.500
44.500
Telur AyamJuni 2017
Gambar 3 Koefisien Keragaman Harga Telur Ayam Ras di tiap Provinsi
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Disusun Oleh: Try Asrini
Tabel 1. Perubahan Harga Telur Ayam di Beberapa Kota di Indonesia
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah.
Isu dan Kebijakan TerkaitHarga daging dan telur ayam di tingkat peternak lebih rendah dari Harga Pokok Produksi (HPP). Disebutkan bahwa HPP untuk live bird (ayam hidup) di tingkat peternak berkisar Rp18.000 dengan asumsi BPP (Biaya Pokok Produksi) sekitar Rp16.500. Ketetapan ini merupakan bentuk perlindungan pemerintah bagi produsen, untuk mendapatkan nilai tukar yang layak sehingga mampu bertahan dan berkembang usahanya.Telur ayam ras asal Malaysia membanjiri Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjelang Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriyah karena tidak ada pasokan dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Masuknya telur ayam ras disebabkan kurangnya pasokan dari Sulsel yang menyebabkan harga melambung dari Rp37.000 per 33 butir sebelum hingga pertengahan bulan suci Ramadhan 1438 H menjadi Rp40.000 per 33 butir pada H-6 lebaran hingga sekarang. Untuk memenuhi permintaan masyarakat setempat pengusaha mendatangkan telur ayam ras dari Malaysia dengan harga yang lebih murah. Harga telur ayam ras asal Malaysia dijual eceran sebesar Rp35.000 per 33 butir. (Republika.co.id, Juni2017).
Adapun Harga telur ayam kampung yang paling stabil terdapat di kota Kendari, Banten, Mamuju dan Manokwari dengan KK harga bulanan sebesar 0,00 persen. Harga telur ayam kampung yang paling berfluktuasi terdapat di kota Banda Aceh dengan KK harga bulanan sebesar 17,05 persen. Secara umum sebagian besar wilayah Indonesia (91,18 persen) memiliki KK harga telur ayam kampung kurang dari 9 persen, sedangkan sisanya (8,82 persen) memiliki KK lebih dari 9 persen. Kota dengan fluktuasi harga telur ayam kampung yang perlu mendapatkan perhatian adalah Manado, Tanjung Selor, Banda Aceh karena nilai KK pada kota-kota tersebut melebihi batas atas nilai KK yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan sebesar 9 persen (Gambar 4).
Gambar 4 Koefisien Keragaman Harga Telur Ayam Kampung di tiap Provinsi
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Tabel 1. menunjukkan perubahan harga telur ayam ras di 8 kota besar di Indonesia berdasarkan data Ditjen PDN (2017). Harga telur ayam ras di 8 kota besar pada bulan Juni dibandingkan bulan lalu (Mei 2017) hampir semua mengalami penurunan, kecuali di kota Denpasar dan Makassar yang mengalami peningkatan harga masing-masing 8,38 persen dan 6,62 persen, dan Kota Medan tidak mengalami perubahan (0,00 persen). Jika dibandingkan dengan harga bulan Juni 2016, harga telur ayam ras semua mengalami penurunan.
PontianakMakassar
KupangAmbon
SurabayaSemarangBandung
YogyakartaManokwari
BantenPalu
Bangka BelitungMamuju
Bandar LampungPalembang
Tanjung SelorPakanbaru
Banda AcehSamarinda
BanjarmasinManado
JakartaDenpasarMataramJayapura
KendariBengkulu
PalangkarayaMaluku Utara
PadangMedan
Tanjung PinangGorontalo
Jambi
1.0 3.0 5.0 7.0 9.0
7,717,58
7,297,25
7,066,99
6,91
6,826,66
6,56
6,045,96
5,415,355,30
5,155,11
4,894,83
4,594,334,294,284,27
3,853,62
3,563,22
3,122,94
6,52
6,90
Medan
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Makasar
Rata-rata Nasional
20,800
21,788
20,607
19,340
18,900
20,000
21,490
21,289
22,999
2017
20,800
22,023
21,370
20,945
21,147
20,065
19,828
19,967
22,725
22,400
22,796
22,036
20,995
20,500
20,755
21,915
22,939
24,134
Telur Ayam Ras
2016
-7.14
-4.42
-6.49
-7.88
-7.81
-3.64
-1.94
-7.19
-4.70
0.00
-1.07
-3.57
-7.66
-10.63
-0.32
8.38
6.62
1.21
Jun-16
Perubahan Jun 2017 (%)
JunKota
Mei Jun Mei-17
Namun, masih berada dalam batas IKU Kemendag (5 - 9 persen). Secara keseluruhan wilayah Indonesia (100 persen) memiliki CV harga telur ayam ras kurang dari 9 persen (Gambar 3).
Banda AcehTanjung Selor
ManadoMataram
JambiPalangkaraya
JakartaSamarindaSemarang
KupangPalembang
Bangka BelitungYogyakarta
MedanMakassar
AmbonTanjung Pinang
BanjarmasinBandungSurabaya
PadangPalu
DenpasarPakanbaruPontianak
Bandar LampungMaluku Utara
JayapuraGorontaloBengkulu
ManokwariMamuju
BantenKendari
6.926.816.81
6.48
11.60
17.0515.37
6.92
6.48
6.085.78
5.41
4.805.41
4.614.404.364.36
3.822.25
2.002.00
1.101.10
6.08
0.530.310.08
4,00 9,00 14,00
0.08
3.82
19,00
Perkembangan Pasar Domestik Secara nasional, harga tepung terigu pada bulan Juni 2017 stabil dengan penurunan sebesar 0,51% dibandingkan dengan bulan Mei 2017. Harga pada bulan Mei 2017 sebesar Rp 8.747,-/kg, sedangkan pada bulan Juni 2017 sebesar Rp 8.702,-/kg. Jika dibandingkan dengan harga pada Juni 2016, juga terjadi penurunan harga sebesar 3,54% dimana harga pada bulan Juni 2016 sebesar Rp 9.021,-/kg (Tabel 1).
Tepung TeriguJuni 2017
Informasi Utama• Harga tepung terigu di pasar dalam negeri pada bulan Juni 2017
stabil dengan penurunan sebesar 0,51% dibandingkan dengan bulan Mei 2017 dan 3,54% jika dibandingkan dengan bulan Juni 2016.
• Selama periode Juni 2017, harga tepung terigu secara nasional relatif stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan pada periode tersebut sebesar 0,21%.
• Disparitas harga tepung terigu antar wilayah pada bulan Juni 2017 relatif tinggi dengan koefisien keragaman harga bulanan antar wilayah sebesar 13,96%.
• Harga gandum dunia pada Juni 2017 mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan harga bulan Mei 2017 yaitu sebesar 10,97%. Demikian halnya jika dibandingkan dengan harga bulan Juni 2014 dan Juni 2015 mengalami penurunan masing-masing sebesar 22,43% dan 7,52%; sementara dibandingkan Juni 2016 naik 1,12%.
Tabel 1. Perkembangan Harga Tepung Terigu di Beberapa Kota
di Indonesia (Rp/kg)
Sumber: BPS (Juni 2017), diolah
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Tepu
ngTe
rigu
Harga rata-rata nasional tepung terigu relatif stabil yang diindikasikan oleh koefisien keragaman harga harian untuk bulan Juni 2017 sebesar 0,21%. Untuk koefisien keragaman per kota, Kota Bangka Belitung memiliki nilai koefisien keragaman paling tinggi yaitu 4,50%, namn masih di bawah ambang batas 9% yang ditetapkan Kementerian Perdagangan. Sementara itu, di 21 kota lainnya seperti Gorontalo, Semarang, Banda Aceh, dan lain-lain relatif stabil dengan koefisien keragaman 0% (Gambar 1).
Tingkat perbedaan harga antara wilayah pada bulan Juni 2017 relatif tinggi yang ditunjukkan dengan koefisien keragaman harga antar wilayah pada bulan tersebut sebesar 13,96%. Wilayah dengan harga yang relatif tinggi antara lain kota Samarinda, Jayapura, Maluku Utara dan Tanjung Selor dengan harga rata-rata di atas Rp 10.000,-/kg. Sedangkan wilayah dengan tingkat harga yang relatif rendah antara lain Pekanbaru, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Banten dan Tanjung Pinang dengan harga di bawah Rp 8.000,-/kg (Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Juni 2017).
Medan
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Makassar
Rata-rata 33 kota
Kota
7,337
8,073
7,385
7,800
7,692
8,480
8,500
9,042
8,747
2017
7.333
7.982
7.400
7.800
7.667
8.500
8.500
9.067
8.702
8,231
8,419
7,500
7,800
7,667
7,979
8,500
9,000
9,021
2016
-10.91
-5.20
-1.33
0.00
0.00
6.53
0.00
0.74
-3.54
-0.06
-1.12
0.20
0.00
-0.33
0.24
0.00
0.28
-0.51
Jun-16
Jun 2017
Jun Mei-17JunMei
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Gambar 1. Koefisien Keragaman Harga Bulanan Tepung Terigu Dalam
Negeri (%)
Gambar 2. Perkembangan Harga Bulanan Tepung Terigu Dalam
Negeri dan Paritas Impor Juni 2015 – Juni 2017 (Rp/kg)
Bangka BelitungKupang
BengkuluPalembang
PaluManado
PalangkarayaBanjarmasin
PakanbaruMakassar
Bantenjakarta
Maluku UtaraTanjung Selor
Tanjung PinangManokwari
MamujuJayapura
AmbonKendari
SamarindaPontianakGorontalo
MataramDenpasarSurabaya
YogyakartaSemarangBandung
Bandar LampungJambi
PadangMedan
Banda Aceh
IKU KEMENDAG 5-9%
0 1 2 3 4 5 76 8 9
4000
5000
6000
7000
4500
5500
6500
7500
8500
9500
10000
8000
9000
Nov
Dec
2015
Terigu Dalam Negeri
Terigu Paritas Impor
Oct
Jan
Feb
Feb
2016
Mar
Mar
Apr
Apr
3000
Mei
Mei
Juni
Juni
Juli
Ags
Sep
Oct
Nov
3500
Dec
Jan
2017
Sumber: Chicago Board of Trade (Juni 2017), diolah
Isu dan Kebijakan TerkaitPemerintah melalui kementerian dan instansi terkait melakukan 3 langkah utama dalam rangka mengontrol harga dan pasokan bahan pokok :• Menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gula pasir (Rp 12.500/Kg), minyak goreng (Rp 11.000/Kg), daging beku (Rp 80.000/Kg), hal ini dilakukan dengan bekerjsama dengan retail modern• Melaksanakan mekanisme pengawasan melalui Permendag 20 Tahun 2017 dimana distributor wajib mendaftarakan usahanya dan melaporkan pengadaan dan penyaluran barang, sehingga lonjakan harga akibat penimbunan barang bisa diminimalisir• Perum BULOG melaksanakan Gerakan Stabilisasi Pangan dalam rangka menjaga pasokan selama Ramadhan untuk daging sapi dan kerbau, beras, minyak goreng, tepung terigu, gula serta bawang merah dan bawang putih
Tepung TeriguJuni 2017
Perkembangan Pasar DuniaPada Gambar 3 dapat dilihat bahwa harga gandum dunia pada Juni 2017 mengalami kenaikan sebesar 10,97% bila dibandingkan dengan harga bulan Mei 2017 dan bila dibandingkan dengan harga bulan Juni 2016 naik 1,12%, namun dibandingkan tahun 2015 dan 2014 mengalami penurunan masing-masing sebesar 7,52%, dan 22,43%.
Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Gandum Dunia (US$/ ton)
Disusun oleh: Ranni Resnia
350
300
250
200
150
100
Jan
Feb
Mar Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Rp/Kg
2015 2016 20172014
Tabel 1. Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran
INFLASIJuni 2017
21
Tabel 1 Komoditi Bahan Pangan Penyumbang Inflasi/Deflasi
INFL
ASI
Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran
• Inflasi umum (headline inflation) bulan Juni 2017 sebesar 0,69% (mtm) dan 4,37% (yoy). Inflasi didorong oleh adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks khususnya pada Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan; Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar; dan Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan.
• Kelompok Pengeluaran Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan menyumbang inflasi tertinggi sebesar 1,27% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,23%.
• Berdasarkan karakteristiknya, inflasi bulan Juni 2017 dipengaruhi oleh kelompok barang volatile foods dan administered prices. Pada Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan, inflasi terutama disumbang oleh komoditi beras, daging ayam ras, daging sapi, ikan segar, dan bawang merah.
Perkembangan Inflasi Bulan Juni 2017
Inflasi bulan Juni 2017 sebesar 0,69% dikarenakan terjadi peningkatan indeks dari 128,83 pada Mei 2017 menjadi 129,72 pada Juni 2017. Inflasi pada bulan Juni 2017 terutama disebabkan oleh naiknya indeks khususnya pada Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan yang menunjukkan tingkat inflasi tertinggi sebesar 1,27% dengan andil inflasi sebesar 0,23%. Kelompok Bahan Makanan memiliki tingkat inflasi sebesar 0,69% dengan andil inflasi sebesar 0,14%. Kelompok Pengeluaran Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau memiliki tingkat inflasi sebesar 0,39% dengan andil inflasi sebesar 0,07%. Kelompok Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar menunjukkan tingkat inflasi sebesar 0,75% dengan andil inflasi sebesar 0,18%. Kelompok Pengeluaran Sandang, dan Kesehatan memiliki inflasi masing-masing sebesar 0,78%, dan 0,34% dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 dan 0,02%.
Komoditi Bahan Pangan Pokok Pendorong InflasiInflasi bulan Juni 2017 tercatat sebesar 0,69% yang terutama didorong oleh peningkatan indeks harga pada Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan. Andil inflasi pada Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan disumbang oleh peningkatan harga komoditi beras (0,22%); daging ayam ras (2,53%); daging sapi (1,01%); ikan segar (1,53%); dan bawang merah (5,17%). Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu: cabai merah (-9,27%); cabai rawit (-14,71%) dan bawang putih (-10,49%).
Beberapa komoditi bahan pokok menunjukkan peningkatan harga namun tidak terlalu signifikan. Peningkatan beberapa komoditi tersebut secara umum lebih disebabkan oleh meningkatnya permintaan selama hari raya Idul Fitri. Namun demikian khusus untuk ikan segar, selain karena meningkatnya permintaan selama hari raya Idul Fitri, tersendatnya pasokan memicu kenaikan harga komoditi ikan segar. Sebagai komoditi yang sangat tergantung dengan kondisi cuaca, hasil tangkapan yang berkurang akan sangat mempengaruhi harga ikan segar di pasaran. Pada bulan Juni, di beberapa daerah sentra, kondisi cuaca kurang mendukung nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapannya. Kondisi tersebut berimbas pada berkurangnya pasokan di pasar yang berakibat naiknya harga ikan segar di pasar.
Faktor penyebab terjadinya dinamika harga pada komoditi Bahan Pangan Pokok
Ket: *Inflasi Juni 2017 (mtm)Sumber: Berita Resmi Statistik-BPS, Juni 2017 (diolah)
INFLASI NASIONAL
MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK, & TEMBAKAU
BAHAN MAKANAN
PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS &BAHAN BAKAR
PENDIDIKAN,REKREASI & OLAH RAGATRANSPOR,KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN
SANDANG
KESEHATAN
KomoditiInflasi Andil terhadap Inflasi
2.75 0.982.06
1.34 1.31 1.071.08
0.81
0.78
0.75 1.48 1.82 0.85
0.120.34 0.260.15
0.04 0.20 0.230.35
0.310.07 0.26 0.36
0.351.27 2.36 2.35 -0.34
0.24
0.32
0.69
4.30 8.38 8.36 3.35
5.68 11.35 10.57 4.93
6.42
3.34
3.43
3.97
-1.53
5.32
6.11
0.52 3.08
5.713.70
4.443.91
15.36 12.14
7.45 8.11
4.67
2.91
4.21
2.20
6.22 7.363.35
0.39
1.31
20172012 20122013 2013 2014 201520152014 20162016
3.02
5.69
5.38
1.90
3.05
2.73
-0.72
3.92
1.21
0.91
0.46
0.20
-0.14
0.17
0.21
2017
0.14
0.07
0.18
0.05
0.23
0.02
0.00
0.69
Disusun oleh: Erizal Mahatama
INFLASI22
Juni 2017
Mencermati masih tingginya faktor risiko inflasi di Tahun 2017Perkembangan harga komoditas khususnya volatile food menunjukkan kinerja yang baik hingga bulan Juni yang merupakan bulan yang sangat krusial karena terdapat perayaan hari raya Idul Fitri yang secara siklus menimbulkan gejolak harga setiap tahunnya. Kerjasama yang baik lintas instansi cukup berhasil dalam mendukung kebijakan stabilisasi harga pangan menjelang dan selama hari raya Idul Fitri. Bertolak belakang dibandingkan bulan Mei, tarif listrik pada bulan Juni kembali menyumbang inflasi dengan angka yang cukup signifikan. Sementara, kebijakan di awal tahun terkait dengan cukai rokok yang diperkirakan akan menurun dan kembali normal menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, komoditi ini justru mengalami peningkatan harga kembali selama hari raya Idul Fitri. Namun demikian, diharapkan seiring kembali normalnya permintaan pasca hari raya Idul Fitri, harga komoditas rokok akan kembali stabil. Kebijakan Kementerian Perdagangan terkait harga eceran tertinggi untuk beberapa komoditi seperti gula, minyak goreng dan daging beku cukup memberi kestabilan harga di pasar. Namun, beberapa komoditas diperlukan penanganan khusus dalam rangka stabilitas harga. Harga daging sapi merupakan salah satu komoditas yang sangat sulit pengendalian harganya. Preferensi merupakan salah satu permasalahan dalam rangka stabilitas harga daging sapi. Preferensi masyarakat yang lebih cenderung menyukai daging segar mengakibatkan daging sapi cenderung memiliki fluktuasi yang tinggi karena tidak memiliki substitusi produk. Setelah hari raya Idul Fitri, dalam waktu dekat hari raya Idul Adha akan menjadi momen dinamika harga di Indonesia khususnya daging sapi.
Disusun oleh: Nugroho Ari Subekti
Informasi Utama• Harga bawang merah di pasar dalam negeri pada bulan Juni
2017 mengalami kenaikan sebesar 3,17 % dibandingkan dengan bulan Mei 2017. Dan jika dibandingkan dengan Juni 2016, harga bawang merah mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 11,50 %.
• Harga bawang merah secara nasional tidak stabil selama satu tahun ini. Kondisi ini ditunjukkan oleh koefisien keragaman (KK) harga bulanan untuk Juni 2016 sampai dengan Juni 2017 yang tinggi yaitu sebesar 13,56 %.
• Khusus bulan Juni 2017, Koefisien Keragaman (KK) harga rata-rata harian untuk bawang merah secara nasional relatif rendah sebesar 2,97 %. Angka tersebut menunjukan bahwa sepanjang bulan Juni 2017, harga bawang merah secara nasional cukup stabil.
• Disparitas harga antar wilayah pada bulan Juni 2017 cukup tinggi dengan Koefisien Keragaman (KK) harga bulanan antar wilayah untuk bawang merah mencapai 23,16 %. Hal ini menunjukan bahwa perbedaan harga bawang merah antar kota di seluruh wilayah Indonesia sepanjang bulan Juni masih tergolong tinggi.
Tabel 1. Harga Rata-Rata Bawang Merah di Beberapa Kota
di Indonesia (Rp/Kg)
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
ber: PDN (Juni 2017)
Gambar 1. Perkembangan Harga Bawang Merah
Dalam Negeri (Rp/kg)Rp/Kg
50.000
45.000
40.000
35.000
30.000
25.000
15.000
2013 2014
Harga BawangMerah Lokal
(BPS)
20.000
2015 2016 2017
55.000
60.000
65.000
Jan
Feb
Mar
April
Juni
Ags
Okt
Des
Feb
April
Juni
Ags
Okt
Des
Mei
Juli
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Juli
Sep
Nov
Feb
April
Juni
Ags
Okt
Des
Jan
Mar
Mei
Juli
Sep
Nov
Feb
April
Juni
Ags
Okt
Des
Jan
Mar
Mei
Feb
April
Juni
Jan
Mar
Mei
Juli
Sep
Nov
Bawang MerahJuni 2017
21
BAW
ANG
MER
AH
Tabel 1 menunjukkan harga bawang merah pada Juni 2017 di 8 kota utama di Indonesia. Untuk bawang merah harga tertinggi tercatat di kota Jakarta sebesar Rp 38.370,-/kg dan terendah tercatat di kota Medan sebesar Rp 24.178,-/kg. Secara rata-rata nasional, fluktuasi harga bawang merah cukup tinggi selama periode Juni 2016 - Juni 2017 dengan Koefisien Keragaman sebesar 13,56 % untuk satu tahun terakhir. Khusus bulan Juni 2017, Koefisien Keragaman harga rata-rata harian secara nasional untuk bawang merah cukup rendah sebesar 2,97 %.Disparitas harga antar daerah pada bulan Juni 2017 cukup tinggi dengan KK harga bulanan antar wilayah untuk bawang merah mencapai 23,16 %. Jika dilihat dari per kota (Gambar 2), fluktuasi harga bawang merah berbeda antar wilayah. Kota Manokari dan Kupang adalah beberapa kota yang perkembangan harganya sangat stabil dengan koefisien keragaman sebesar 0% masing-masing. Di sisi lain Bengkulu, Mataram, Makassar, Palangkaraya, Jayapura dan Pekan Baru adalah beberapa kota dengan harga paling berfluktuasi dengan koefisien keragaman lebih dari 9% (IKU Kementerian Perdagangan) yakni masing-masing sebesar 13,40 %; 12,10 %; 11,19 %; 9,49 %; dan 9,11 %.
Secara nasional harga rata-rata bawang pada bulan Juni 2017 relatif tinggi, yaitu sebesar Rp 31.971,-/kg untuk bawang merah. Tingkat harga tersebut masih berada di kisaran harga patokan yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp. 32.000,-/kg untuk bawang merah (Permendag Nomor 27/M-DAG/PER/05/2017 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen). Tingkat harga bawang merah bulan Juni 2017 tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,17 % dibandingkan dengan harga pada bulan Mei 2017 sebesar Rp 30.990,-/kg untuk bawang merah. Jika dibandingkan dengan harga pada tahun sebelumnya yaitu harga bulan Juni 2016, harga bawang merah mengalami penurunan sebesar 11,50 %.
Perkembangan Pasar Domestik
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
Medan
Makassar
Rata-rata
KotaKoefisienKeragaman
35,932
32,600
25,490
25,467
27,890
29,788
24,167
28,033
30,990
2017
38.370
32.387
27.987
26.467
28.160
30.817
24.178
30.422
31.971
38,657
37,464
27,364
30,288
31,345
31,243
37,038
34,227
38,057
2016
-0.74
-13.55
2.28
-12.62
-10.16
-1.36
-34.72
-11.12
-15.99
6.78
-0.65
9.79
3.93
0.97
3.46
0.05
8.52
3.17
4.31
2.69
6.74
4.54
3.23
2.30
4.84
11.19
2.97
Jun-16
Jun 2017
Jun Mei-17 Jun-17Mei Jun
Bawang Merah
Bawang Merah
Isu dan Kebijakan TerkaitPemerintah melalui Kementerian Perdagangan pada tanggal 16 Mei 2017 telah menetapkan 9 (sembilan) komoditas pangan dengan salah satunya adalah bawang merah dalam Permendag Nomor 27/M-DAG/PER/05/2017 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Peraturan tersebut merupakan tindak lanjut amanat Perpres No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting yang bertujuan menjamin ketersediaan, stabilitas, dan kepastian harga baik di tingkat petani maupun konsumen. Penetapan harga acuan tersebut diharapkan dapat mengendalikan harga di tingkat konsumen, tapi tetap menguntungkan bagi petani dan peternak. Harga acuan juga menjadi referensi bagi Perum BULOG dan/atau BUMN lainnya dalam melaksanakan penugasan Pemerintah terkait upaya stabilisasi harga. Adapun harga acuan pembelian bawang merah petani adalah Rp. 15.000,- (Konde Basah), Rp. 18.300,- (Konde Askip) dan Rp. 22.500,- (Rogol Askip) sedangkan harga acuan penjualan konsumen adalah Rp. 32.000,- (Bawang Merah).
Perkembangan Pasar DuniaHarga bawang di Indonesia Bagian Timur sangat penting untuk diperhatikan sebagai parameter pemerataan pembangunan di bidang logistik. Harga bawang rata-rata selama bulan Juni tahun 2017 di Indonesia bagian timur masih sangat tinggi di bandingkan dengan harga rata-rata bawang secara nasional. Harga rata-rata bawang merah tertinggi pada bulan Juni terdapat di Jayapura yaitu Rp.47.911,-/Kg dan diikuti oleh Maluku Utara sebesar Rp.47.667,- dan Ambon sebesar Rp. 35.355,-/Kg. Meskipun demikian fluktuasi harga bawang merah di Indonesia Timur relatif cukup rendah, Hal tersebut dicerminkan dari nilai koefisien keragaman yang masih relatif rendah meskipun masih ada daerah di Indonesia timur yang memiliki fluktuasi harga bawang merah cukup tinggi diatas IKU Kemendag. Fluktuasi harga bawang merah di Indonesia Timur paling stabil terdapat Ambon dengan Koefisien Keragaman sebesar 5,23 % diikuti dengan Maluku Utara sebesar 6,03 % dan fluktuasi harga cukup tinggi di Jayapura dengan Koefisien Keragaman sebesar 9,49 %
Disusun oleh: Erizal MahatamaJuni 2017
Disusun oleh: Michael Manurung
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Gambar 3. Harga Rata-Rata Bawang Merah
di Indonesia Bagian Timur (Rp/Kg)
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juni 2017), diolah
Gambar 2. Koefisien Keragaman Harga Bawang Juni 2017
Tiap Provinsi (%)
Ambon
Jayapura
Maluku Utara
Rata-rata
Kota
34,967
45,517
44,583
30,990
2017
35.355
47.911
47.667
31.971
42,349
54,015
55,489
38,057
2016
-16.51
-11.30
-14.10
-15.99
1.11
5.26
6.92
3.17
Jun-16
Jun 2017
KoefisienKeragaman
Jun Mei-17
5.23
9.49
6.03
2.97
Jun-17JunMei
Bawang Merah
Tanjung SelorTanjung Pinang
ManokwariMamuju
Maluku UtaraBangka Belitung
BantenJayapura
AmbonKendari
MakassarPalu
ManadoSamarinda
BanjarmasinPalangkaraya
PontianakGorontalo
KupangMataram
DenpasarSurabaya
YogyakartaSemarangBandung
JakartaBandar Lampung
BengkuluPalembang
JambiPakanbaru
PadangMedan
Banda Aceh
2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
Koefisien Keragaman Bawang Merah
IKU Kemandag 5-9
Rata2 CV:2,43
top related