batuk berdahak dan sesak
Post on 03-Apr-2018
281 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
1/30
Batuk Berdahak dan Sesak
Agrippina Perdiani
102010264
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
agrippinaperdiani@yahoo.com
Pendahuluan
Tahukah Anda, bagaimanakah cara agar oksigen dapat masuk ke dalam tubuh?
Bagaimanakah proses pernapasan berlangsung? Organ-organ apakah yang terlibat pada sistem
pernapasan? Apakah kegunaan oksigen yang dihirup ketika bernapas? Bagaimana jika kita
terlalu banyak menghirup karbondioksida? Misalnya, ketika kita merokok (perokok aktif) atauAnda yang menghirup asap rokok (perokok pasif)? Mungkin, kita akan merasakan sesak napas.
Secara sederhana, sistem pernapasan dapat diartikan sebagai sistem yang melaksanakan
pertukaran oksigen dan karbondioksida. Pada kenyataannya, sistem pernapasan melibatkan
suatu proses yang cukup kompleks. Proses yang terjadi pada sistem pernapasan melibatkan
sistem-sistem lainnya dalam tubuh. Dan makalah ini bertujuan untuk mengetahui sistem
pernapasan manusia.
Struktur Makro Saluran Pernapasan
Sistem pernapasan pada manusia terdiri atas hidung, faring, laring, bronkus primer,
bronkus kecil, bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris,
sakus alveolaris, dan alveolus.
Gambar 1. Saluran pernapasan
mailto:agrippinaperdiani@yahoo.commailto:agrippinaperdiani@yahoo.com -
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
2/30
A. Rongga hidung dan nasalKetika bernapas, hidung merupakan organ pertama yang dilalui udara. Udara masuk
melalui lubang hidung, kemudian menuju rongga hidung. Rongga hidung dilengkapi dengan
rambut-rambut halus dan lendir. Rambut-rambut halus dan lendir berfungsi mengatur suhuudara pernapasan dan mencegah debu yang masuk ke saluran pernapasan. Pada atap rongga
hidung terdapat lobus olfaktori yang berperan sebagai reseptor bau. Fungsi hidung adalah
sebagai saluran udara, saringan udara (partikel debu kasar dan halus), menghangatkan udara
pernapasan, melembabkan udara pernapasan, dan alat pembau.1
1. Hidung eksternalberbentuk piramid disertai dengan suatu akar dan dasar. Bagian initersusun dari kerangka kerja tulang, kartilago hialin, dan jaringan fibroareolar.
a. Septum nasal membagi hidung menjadi sisi kiri dan sisi kananrongga nasal. Bagian anterior septum adalah kartilago.
b. Naris (nostril) eksternal dibatasi oleh kartilago nasal.1) Kartilago nasal lateral terletak di bawah jembatan hidung.2) Ala besar dan ala kecil kartilago nasal mengelilingi nostril.
c. Tulang hidung1) Tulang nasal membentuk jembatan dan bagian superior kedua sisi hidung.2) Vomer dan lempeng perpendikular tulang etmoid membentuk bagian posterior
septum nasal.
3) Lantai rongga nasal adalah palatum keras yang terbentuk dari tulang maksiladan palatinum.
4) Langit-langit rongga nasal pada sisi medial terbentuk dari lempeng kribriformtulang etmoid,pada sisi anterior dari tulang frontal dan nasal,dan pada sisi
posterior dari tulang sfenoid.
5) Konka (turbinatum) nasalis superior, tengah dan inferior menonjol pada sisimedial dinding lateral rongga nasal. Setiap konka dilapisi membran mukosa
(epitel kolumnar bertingkat dan bersilia) yang berisi kelenjar pembuat mukus dan
banyak mengandung pembuluh darah.
6) Meatus superior, medial dan inferior merupakan jalan udararongga nasal yang terletak di bawah konka.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
3/30
Gambar 2. Hidung
d. Empat pasang sinus paranasal (frontal, etmoid. maksilar. dan sfenoid) adalahkantong tertutup pada bagian frontal etmoid, maksilar, dan sfenold. Sinus ini dilapisi
membran mukosa.
1) Sinus berfungsi untukmeringankan tulang kranial, memberi area permukaantambahanpada saluran nasal untuk menghangatkan dan melembabkan udara
yang masuk, memproduksi mukus,dan memberi efek resonansi dalam
produksi wicara.
2) Sinus paranasal mengalirkan cairannya ke meatus rongga nasal melalul duktuskecil yang terletak di area tubuh yang lebih tinggi dari area lantai sinus. Pada
posisi tegak, aliran mukus ke dalam rongga nasal mungkin terhambat, terutama
pada kasus infeksl sinus.
3) Duktus nasolakrimal dari kelenjar air mata membuka ke arah meatus inferior.
Sinus paranasalis terdiri atas :
1.
Sinus sphenoidalisa. Terletak di dalam corpus os sphenoid.b. Bermuara melalui lubang pada dinding anteriornya.c. Ke dalam melalui rongga hidung.
2. Sinus ethmoidalis, terdiri dari :a. Sinus ethmoidalis anterior.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
4/30
b. Sinus ethmoidalis medius.c. Sinus ethmoidalis posterior.d. Sinus ethmoidalis anterior dan medius bermuara ke dalam meatus nasi
superior.
e. Sedangkan sinus ethmoidalis posterior bermuara ke dalam meatus nasimedius.
3. Sinus frontalisa. Terletak di tepi superior orbita.b. Bermuara ke dalam perluasan superior hoatus semilunaris
4. Sinus maxillarisa. Terletak dalam os maxilla.b. Bermuara ke dalam meatus nasi inferior.
Gambar 3. Sinus Paranasalis
2. Membran mukosa nasala. Struktur
1) Kulit pada bagian eksternal permukaan hidung yang mengandung folikel rambut,keringat, dan kelenjar sebasea, merentang sampai vestibula yang terletak di
dalam nostril. Kulit di bagian dalam ini mengandung rambut (vibrissae) yang
berfungsi untuk menyaring partikel dari udara terhisap.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
5/30
2) Di bagian rongga nasal yang lebih dalam, epitelium respiratorikmembentukmukosa yang melapisi ruang nasal selebihnya. Lapisan ini terdiri dari epitelium
bersilia dengan sel goblet yang terletak pada lapisan jaringan ikat tervaskularlsasl
dan terus memanjang untuk melapisi saluran pernapasan sampai ke bronkus.
b. Fungsi1) Penyaringan partikel kecil.Silia pada epitelium respiratorik melambai ke depan
dan belakang dalam suatu lapisan mukus. Gerakan dan mukus membentuk suatu
perangkap untuk partikel yang kemudian akan disapu ke atas untuk ditelan,
dibatukkan, atau dibersinkan keluar.
2) Penghangatan dan pelembaban udara yang masuk.Udara kering akandilembabkan melalui evaporasi sekresi serosa dan mukus serta dihangatkan oleh
radiasi panas dari pembuluh darah yang terletak di bawahnya.
3) Resepsi odor.Epitelium olfaktori yang terletak di bagian atas rongga hidung dibawah lempeng kribriform, mengandung sel-sel olfaktori yang mengalami
spesialisasi untuk indera penciuman.2
B. Faring (rongga tekak) merupakan pertigaan saluran pencernaan (esofagus), saluranpernapasan (tenggorakan), dan saluran yang menuju ke rongga hidung.
1Faring adalah
tabung muskular berukuran 12,5 cm yang merentang dari bagian dasar tulang tengkorak
sampai esofagus. Faring terbagi menjadi nasofaring, orofaring, dan laringofaring.
1. Nasofaring adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka kearahrongga nasal melalui dua naris internal (koana).
a. Dua tuba Eustachius (auditorik) menghubungkan nasofaring dengantelinga tengah. Tuba ini berfungsi untuk menyetarakan tekanan udara
pada kedua sisi gendang telinga.
b. Amandel (adenoid) faring adalah penumpukan jaringan limfatikyang terletak di dekat naris internal. Pembesaran adenoid dapat
menghambat aliran udara.
2. Orofaring dipisahkan dari nasofaring oleh palatum lunak muscular,suatu perpanjangan palatum keras tulang.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
6/30
a. Uvula ("anggur kecil") adalah prosesus kerucut (conical)kecil yangmenjulur ke bawah dari bagian tengah tepi bawah palatum lunak.
b. Amandel palatinum terletak pada kedua sisi orofaring posterior.3. Laringofaring mengelilingi mulut, esophagus, dan laring,yang merupakan gerbang
untuk sistem respiratorik selanjutnya.2
Gambar 4. Bagian Faring
C. Laring (kotak suara) menghubungkan faring dengan trakea. Pada laring, terdapat selaputsuara. Selaput ini memiliki serabut-serabut otot sehingga laring merupakan tempat
dihasilkannya suara.1
Laring adalah tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular dan
ditopang oleh sembilan kartilago; tiga berpasangan dan tiga tidak berpasangan.
1. Kartilago tidak berpasangana. Kartilago tiroid (jakun) terletak di bagian proksimal kelenjar tiroid.
Biasanya berukuran lebih besar dan lebih menonjol pada laki-laki
akibat hormon yang disekresi saat pubertas.
b. Kartilago krikoid adalah cincin anterior yang lebih kecil dan lebihtebal, terletak di bawah kartilago tiroid.
c. Epiglotis adalah katup kartilago elastis yang melekat pada tepiananterior kartilago tiroid. Saat menelan, epiglotis secara otomatis
menutupi mulut laring untuk mencegah masuknya makanan dan
cairan.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
7/30
2. Kartilago berpasangana. Kartilago aritenoid terletak di atas dan di kedua sisi kartilago
krikoid. Kartilago ini melekat pada pita suara sejati, yaitu lipatan
berpasangan dari epltelium skuamosa bertingkat.
b. Kartilago kornikulata melekat pada bagian ujung kartilago aritenoid.c. Kartilago kuneiform berupa batang-batang kecil yang membantu
menopang jaringan lunak.
3. Dua pasang lipatan lateral membagi rongga laring.a. Pasangan bagian atas adalah lipatan ventrikular (pita suara semu)
yang tidak berfungsi saat produksi suara.
b. Pasangan bagian bawah adalah pita suara sejati yang melekat padakartilago tiroid dan pada kartilago aritenoid serta kartilago krikoid.
Pembuka di antara kedua pita ini adalah glottis.
1) Saat bernapas, pita suara terabduksi (tertarik membuka) oleh otot laring, danglotis berbentuk triangular.
2) Saat menelan, pita suara teraduksi (tertarik menutup), dan glotis membentukcelah sempit.
3) Dengan demikian, kontraksi otot rangka mengatur ukuran pembukaan glotis danderajat ketegangan pita suara yang diperlukan untuk produksi suara.
2
Gambar 5. Bagian Laring
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
8/30
D. Trakea (batang tenggorokan) adalah tuba dengan panjang 10 cm sampai 12 cm dandiameter 2,5 cm serta terletak di daerah leher, di atas permukaan anterior esophagus
(kerongkongan). Trakea merupakan pipa udara yang terdiri atas gelang-gelang tulang rawan.1
Tuba ini merentang dari laring pada area vertebra serviks keenam sampai area vertebra toraks
kelima, tempatnya membelah menjadi dua bronkus utama.
1. Trakea dapat tetap terbuka karena adanya 16 sampai 20 cincin kartilago berbentuk-C.Ujung posterior mulut cincin dihubungkan oleh jaringan ikat dan otot sehingga
memungkinkan ekspansi esofagus.
2. Trakea dilapisi epitelium respiratorik (kolumnar bertingkat dan bersilia) yangmengandung banyak sel goblet.
2
E. Percabangan bronkusBronkus sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang
dua. Cabang-cabang tadi bercabang-cabang lagi membentuk pembuluh halus, dinamakan
bronkiolus. Bronkiolus ini memiliki gelembung-gelembung halus yang disebut alveolus,
tempat terjadinya pertukaran antara O2 dan CO2 melalui difusi.1
1. Bronkus primer (utama) kanan berukuran lebih pendek, lebih tebal, lebih lurusdibandingkan bronkus primer kiri karna arkus aorta membelokan trakea bawah kekanan.
Objek asing yang masuk kedalam trakea kemungkinan di tempatkan dalam bronkus
kanan.
2. Setiap bronkus primer bercabang 9-12 kali untuk membentuk bronki sekunder dantertoier dengan diameter semakin kecil. Saat tuba semakin menyempit batang atau
lempeng kartilago menganti cincin kartilago.
3. Bronki disebut ekstrapulmonar sampai memasuki paru-paru, setelah itu disebutintrapulmonar.
4. Struktur mendasar dari kedua paru-paru adalah percabangan brongkial yang selanjutnyabronki, bronkiolus, bronkiolus terminal, bronkiolus respiratori, duktus alveolar,
dan alveoli. Tidak ada kartilago dalam bronkiolus; sili tetap ada sampai bronkilus
respiratori terkecil.2
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
9/30
Gambar 6. Bronkiolus dan Alveolus
F. Paru-paru1. Paru-paru adalah organ berbentuk piramid seperti spon dan berisi udara, terletak dalam
rongga toraks.
a. Paru kanan memiliki 3 lobus; paru kiri memiliki 2 lobus.b. Setiap paru memiliki sebuah apeks yang mencapai bagian atas iga pertama,. Sebuah
permukaan diafragmatik( bagian dasar) terletak diatas diafragma, sebuah permukaan
media stinal (medial) yang terpisah dari paru lain oleh mediastinum , dan permukaan
kostal terletak diatas kerangka iga.
c. Permukaan media stinal memiliki hilus (akar), tempat masuk dan keluarnyapembuluh darah bronki, pulmonar dan bronchial dari paru.
2. Pleura adalah pembungkus paru-paru. Pleura terdiri dari dua lapisan , lapisan viseralisyang melekat pada paru dan lapisan parietalis yang membatasi aspek terdalam dinding
dada, diafragma, serta sisi perikardium dan mediastinum.2
Struktur Mikro Saluran Pernapasan
Stuktur mikroskopis pada organ respirasi dibagi menjadi 2 bagian yakni:
A. Bagian konduksi, bagian yang menyalurkan udara / gas.Bagian ini terdiri dari:1. Rongga hidung (kavum nasi)
a. VestibulumMerupakan Epitel berlapis gepeng, terdapat vibrissae (rambut 2 kasar yang berfungsi
menyaring udara pernafasan) terdapat kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
10/30
b.Fossa nasalisDari masing-masing dinding lateral fossa nasalis keluar 3 tonjoilan mirip rak yang
biasa disebut konka. Antara lain: konka nasalis superior, konka nasalis media, konka
nasalis inferior. Hanya konka nasalis inferior dilapisi oleh epitel respirasi.
2. Faring adalah ruangan dibelakang kavum nasi,yang menghubungkan traktus digestivusdan traktus respiratorius.
Yang termasuk bagian dari faring :
a. Nasofarings1) Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet.2) Pada lamina propria terdapat kelenjar campur.3) Pada bagian posterior terdapat jaringan limfoid yang membentuk tonsila faringea.4) Terdapat muara dari saluran yang menghubungkan rongga hidung dan telinga
tengah disebut osteum faringeum tuba auditiva.
5) Sekelilingnya banyak kelompok jaringan limfoid disebut tonsila tuba.b. Orofarings
1) Epitel berlapis gepeng.2) Terletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah.3) Orofaring akan dilanjutkan ke bagian atas menjadi epitel mulut dan ke bawah ke
epitel oesophagus.
4) Disini terdapat tonsila palatina ,yang sering meradang disebut tonsillitis.c. Laringofarings
1) Epitel bervariasi,sebagian besar Epitel Berlapis Gepeng Tanpa Lapisan Tanduk.2) Terletak di belakang laring.
3. Laringa. Menghubungkan faring dan trakea.b. Bentuk tidak beraturan atau irregular.c. Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet kecuali ujung plika vokalis berlapis
gepeng.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
11/30
d. Dinding:1) Tulang rawan hialin dan tulang rawan elastis.2) Jaringan ikat.3) M.Vokalis (otot skelet).4) Kelenjar campur.
4. EpiglotisRangka terdiri dari tulang rawan elastis. Epiglotis mempunyai 2 permukaan:
a. Permukaan lingual yang menghadap ke lidah1) Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.2) Ada kelenjar campur dan jaringan limfoid.
b. Permukaan laringeal yang menghadap ke laring1) Epitel berlapis gepeng yang tipis dari permukaan lingual menjadi epitel
bertingkat torak bersilia bersel goblet,yang akan melanjutkan ke trakea dan
bronkus.
2) Lamina propria dibawahnya mempunyai kelenjar campur (lebih banyak daripadapermukaan lingual).
5.TrakeaGambaran khas trakea:
a. Rangka berbentuk C terdiri atas tulang rawan hialin.b. Jumlah 1620 buah.c. Cincin - cincin tulang rawan satu dengan yang lain dihubungkan oleh jaringan
penyambung padat fibroelastis dan retikulin disebut lig.anulare untuk mencegah agar
lumen trakea jangan meregang berlebihan.
d. Otot polos berperan untuk mendekatkan kedua tulang rawan.
Bagian trakea yang mengandung tulang rawan disebut pars kartilagenia.
Bagian trakea yang mengandung otot disebut pars membranasea.
Bagian posterior trakea:
a. Terdapat banyak kelenjar sepanjang lapisan muskular.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
12/30
b. Rangsangan N.laringeus rekuren menyebabkan kelenjarkelenjar mengeluarkansekretnya.
6. Bronkusa. Bronkus ekstrapulmonal (sama dengan trakea ,diameter lebih kecil).b. Bronkus intrapulmonal:
1) Mukosa membentuk lipatan longitudinal.2) Epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet.3) Membrana basalis jelas.4) Lamina propria:
a) jaringan ikat jarang.b) serat elastis dan muskulus polos spiral.c) Noduli limfatisi.d) Kel.Bronkialis merupakan kelenjar campur.e) Bentuk sferis.f) Tulang rawan tidak beraturan.g) Susunan muskulus seperti spiral
c. Bronkus kecil memiliki epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet.d. Bronkus terkecil memiliki epitel selapis torak bersilia bersel goblet.e. Tulang rawan (kecil).f. Berkelenjar dan tidak berkelenjar.
7. Bronkiolusa. Diameter kira kira 1mmb. Tidak mempunyai tulang rawanc. Epitel selapis torak memiliki silia , ada yang memiliki sel goblet dan ada yang tidak (
bronkiolus besar epitel masih bertingkat torak )
d. Lamina propria:1) Tipis.2) Tidak ada kelenjar3) Tidak ada Noduli limfatisi
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
13/30
4) Otot polos relatif banyak daripada jaringan ikat5) Serat elastin
8. Bronkiolus terminalisa. Diameter 0,3 mm.b. Epitel selapis torak bersilia, tidak ada sel goblet. Atau epitel selapis torak rendah.c. Diantara deretan sel ini ada sel clara:
1) Ada mikrovili.2) Granula kasar.
Lamina propria :
1. Sangat tipis (serat elastin)2. Ada memiliki otot polos dan ada yang tidak3. Tidak ada kelenjar4. Tidak ada Nn.II
Lapisan luarnya
1. Serat kolagen.2. Serat elastin.3. Pembuluh darah + limf.4. Saraf.
B. Bagian respirasi, bagian yang berhubungan dengan pertukaran gasBagian ini terdiri dari:
1. Bronkiolus repiratoriusa. Bagian antara bagian konduksi dan bagian respirasi.b. Pendek 14 mm ,diameter 0,5 mm.c. Epitel torak rendah / Epitel selapis kubis , ada yang memiliki silia dan ada yang tidak,
tidak ada goblet.
d. Diantara sel kubis terdapat sel clara.e. Lamina propria : terdiri ata serat kolagen + serat elastin,otot.polos terputus-putus.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
14/30
2. Duktus alveolarisa. Dinding tipis, sebagian besar terdiri dari alveoli.b. Dikelilingi sakus alveolaris.c. Di mulut alveolus epitel selapis gepeng (sel alveolar tipe 1).d. Jaringan ikat serat elastin, serat kolagen, ada yang memiliki otot polos dan ada yang
tidak memiliki otot polos, sebagai titik-titik kecil.
e. Terbuka ke atrium : ruang yang menghubungkan beberapa sakus alveolaris.
3.Sakus alveolarisa. Kantong yang dibentuk oleh beberapa alveoli.b. Terdapat serat elastin dan serat retikulin yang melingkari muara sakus alveoli.c. Sudah tak punya otot polos.
4.Alveolus/alveolia. Kantong-kantong kecil terdiri dari selapis sel seperti sarang tawon.b. Pertukaran gas ( O2 dan CO2) antara udara dan darah.c. Di sekitar alveoli terdapat:
1) Serat elastin:Inspirasi --- melebar
Expirasi --- menciut
2) Serat kolagen: mencegah regangan yang berlebihan, sehingga kapiler + septuminteralveolaris tidak rusak.
d. Jumlah : 300 -500 juta alveoli.e. Epitel selapis gepeng.f. Pada dinding alveolus terdapat lubang-lubang kecil berbentuk bulat atau lonjong
disebut poros atau stigma alveolaris.3
Fungsi Saluran Pernapasan
Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen (O2)dari atmosfer ke dalamsel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbondioksida (CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
15/30
ke atmosfer. Organ-organ respiratorik juga berfungsi dalam produksi wicara dan berperan
dalam keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengaturan
hormonal tekanan darah.2
Mekanisme Pernapasan
Pernapasan atau respirasi mencakup dua proses:
1. Respirasi eksternal: mengacu kepada keseluruhan rangkaian kejadian yang terlibat dalampertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh. Dengan diliputi empat
langkah:
a. Udara secara bergantian bergerak masuk-keluar paru, sehingga dapat terjadi pertukaranantara atmosfer (lingkungan eksternal) dan kantung udara (alveolus) paru. Pertukaran ini
dilaksanakan oleh kerja mekanis pernapasan, atau ventilasi. Kecepatan ventilasi diatur
sedemikian rupa, sehingga aliran udara antara atmosfer dan alveolus disesuaikan dengan
kebutuhan metabolik tubuh untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2.
b. Oksigen dan CO2 dipertukarkan antara udara di alveolus dan darah di dalam kapilerpulmonalis melalui proses difusi.
c. Oksigen dan CO2 diangkut oleh darah antara paru dan jaringan.d. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi antara jaringan dan darah melalui proses difusi melintasi
kapiler sistemik (jaringan).2. Respirasi internal: mengacu kepada proses metabolisme intrasel yang berlangsung dalam
mitokondria, yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selama penyerapan energi dari
molekul nutrien.4
Berdasarkan mekanisme inspirasi dan ekspirasi, pernapasan manusia dapat dibedakan
menjadi dua, yakni pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan pernapasan
perut terjadi secara bersamaan.
A. InspirasiMerupakan proses aktif. Kontraksi otot-otot inspirasi akan meningkatkan volume
intratorakal. Tekanan intrapleura di bagian basis paru akan turun dari nilai normal sekitar -
2,5 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada awal inspirasi, menjadi -6 mm Hg.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
16/30
Jaringan paru semakin teregang. Tekanan didalam saluran udara menjadi sedikit lebih
negatif, dan udara mengalir kedalam paru. Pada akhir inspirasi, daya rekoil paru mulai
menarik dinding dada kembali ke kedudukan ekspirasi, sampai tercapai keseimbangan
kembali antara daya rekoil jaringan paru dan dinding dada. Tekanan didalam saluran udara
menjadi sedikit lebih positif, dan udara mengalir meninggalkan paru.
Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan proses aktif yang tidak memerlukan
kontraksi otot untuk menurunkan volume intratorakal. Namun, pada awal ekspirasi, masih
terdapat kontraksi ringan otot inspirasi. Kontraksi ini berfungsi sebagai peredam daya rekoil
paru dan memperlambat ekspirasi.
Pada inspirasi kuat, tekanan intrapleura turun mencapai -30 mm Hg, menimbulkan
pengembangan jaringan paru yang lebih besar. Apabila ventilasi meningkat, derajat
pengempisan jaringan paru juga ditingkatkan melalui kontraksi aktif otot-otot ekspirasi yang
menurunkan volume intratorakal.
Pada pernapasan dada, inpirasi Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. Sedangkan pada
pernapasan perut, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya
rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
B. EkspirasiTahap ekspirasi terjadi akibat otot tulang rusuk dan diafragma berelaksasi. Volume
rongga dada dan paru-paru mengecil ketika diafragma bergerak naik dan sangkar tulang
rusuk mengecil. Tekanan udara dalam paru-paru akan naik melebihi tekanan udara atmosfer,
dan udara akan mengalir keluar dari paru-paru.
Pada ekpirasi tenang, proses terjadi secara pasif. Terjadinya relaksasi pada otot
inspirasi dan jaringan paru kembali kedudukan semula sesudah teregang (daya recoil). Padaekspirasi kuat, terjadi kontraksi oto-otot ekspirasi pada otot dinding perut dan otot interkostal
internis.
Pada pernapasan dada, ekspirasi merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
17/30
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Sedangkan pada pernapasan perut / diagfragma, berelaksasinya otot diafragma (kembali ke
posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih
besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.5
Gambar 7. Pernapasan dada
Gambar 8. Pernapasan perut
A. Prinsip dasar1. Toraks adalah rongga tertutup kedap udara disekeliling paru-paru yang terbuka ke
atmosfer yang hanya melalui jalur sistem pernafasan.
2. Pernafasan adalah proses inspirasi (inhalasi) udara kedalam paru-paru dan ekspirasi(ekshalasi) udara dari paru-paru kelingkungan luar tubuh.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
18/30
3. Sebelum inspirasi dimulai, tekanan udara atmosfer (sekitar 760 mmHg) sama dengantekanan udara dalam alveoli yang disebut dengan sebagai tekanan intraalveolar
(intrapulmonar).
4. Tekanan intrapleura dalam rongga pleura (ruang antar pleura) adalah tekanansubatmosfer, atau kurang dari tekanan dari tekanan intraalveolar.
5. Peningkatan atau penurunan volum rongga toraks mengubah tekanan intrapleura danintrapleura yang secara mekanik menyebabkan pengembangan atau pengempisan paru-
paru.
6. Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya. Otot-ototekspirasi menurun volume rongga toraks.
a. Inspirasi membutuhkan kontraksi otot dan energi.1) Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang relaks akan memipih saat
berkontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferior.
2) Otot interkostal eksternal mengangkat iga keatas dan kedepan saat kontraksisehingga memperbesar rongga toraks kearah anterior dan superior.
3) Dalam pernafasan aktif atau pernafasan dalam, otot-otot sternocleidomastoid,pektoralis mayor, seratus anterior dan otot skalena juga akan memperbesar
rongga toraks.
b. Ekspirasi pada pernafasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebutproses pasif. Pada ekspirasi dalam, otot interkostal internal menarik kerangka iga
kebawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan
diafragma.2
B. Faktor-faktor dalam inflasi dan deflasi paru-paru1. Tekanan intrapleura negatif dalam rongga pleura menahan paru-paru tetap berkontak
dengan dindlng toraks karena tekanan ini menghasllkan pengisapan (suction)antara pleura
parietal yang melekat pada dinding toraks, dan pleura viseral yang melapisi permukaan
paru-paru.
2. Jaringan elastik dalam paru-parubertanggung Jawab terhadap kecenderungannyauntuk menjauh dari dindlng toraks dan mengempis. Organ ini tidak mengempis dalam
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
19/30
tubuh karena pengisapan yang menahan paru-paru tetap pada dinding toraks lebih besar
dibandingkan daya elastis dalam paru-paru.
3. Selama inspirasi dan ekspansi toraks, tekanan intrapleura negatif semakin berkurang(semakin negatif). Meningkatnya pengisapan, bersamaan dengan kohesi cairan pleura,
menarik permukaan paru-paru keluar ke arah dinding toraks dan membantu ekspansi
paru-paru.
4. Saat paru-paru berekspansi, tekanan udara di dalam paru-paru (tekanan intraalveolar)menurun drastis sampai di bawah tekanan atmosfer di luar tubuh. Udara luar diisap
melalui saluran pernapasan menuju paru-paru sampai tekanan intraalveolar kembali
sama dengan tekanan atmosfer.
5. Saat otot-otot inspirasi relaks, ukuran rongga toraks berkurang, elastisitas paru-parumenariknya ke arah dalam, tekanan intraalveolarmeningkat sampai di atas tekanan
atmosfer, dan udara dikeluarkan dari paru-paru.
6. Surfaktan adalah sejenis lipoprotein yang disekresi oleh sel-sel epitel dalam alveoli parumatur. Lapisan surfaktan terletak antara lapisan lembap dan udara dalam alveolus.
Surfaktan mengurangi tegangan permukaan cairan yang menurunkan kecenderungan
pengempisan alveoli dan memungkinkan alveoli untuk berinflasi dalam tekanan yang
lebih rendah.
a. Surfaktan lebih banyak mengurangi tegangan permukaan dalam alveoli kecildibandingkan dalam alveoli besar.
b. Karena surfaktan tidak diproduksi sampai masa akhir perkembanganjanin, bayi prematur mungkin lahir dengan insufisien surfaktan,
pengempisan alveoli, dan kesulitan bernapas.
c. Kondisi ini disebut sindrom distres respiratorik(penyakit membranhialin), diatasi dengan penggunaan mesin ventilasi mekanik sampai
bayi tersebut cukup umur untuk memproduksi cukup surfaktan.
7. Komplians mengacu pada distensibilitas paru-paru atau kemudahaninflasinya. Komplians didefinisikan sebagai suatu ukuran peningkatan
volume paru yang dihasilkan setiap unit perubahan dalam tekanan intraalveolar.
Pengukuran ini dinyatakan dalam liter (volume udara) per sentimeter air (tekanan).
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
20/30
a. Penurunan komplians paru membutuhkan pembentukan perbedaan tekanan yang lebihbesar daripada tekanan normal saat inspirasi untuk menginflasi paru-paru. Setiap
keadaan yang menghambat ekspansi dan kontraksi paru akan menurunkan komplians
sehingga dibutuhkan tenaga yang lebih untuk menginflasi paru-paru.
b. Komplians dapat berkurang akibat penyakit pulmonar yang menyebabkan perubahanelastisitas paru, kongesti pulmonar atau edema di paru, gangguan tegangan
permukaan alveoli, atau obstruksi jalan udara. Hal ini dapat juga dipengaruhi oleh
deformitas kerangka toraks.
8. Pneumotoraks dan atalektasis.Secara normal, tidak ada udara masuk ke rongga pleura.Jika udara dibiarkan masuk dalam ruang intrapleura (karena luka tusuk atau tulang iga
patah), kondisi ini disebut pneumotoraks ("udara dalam dada"). Akibat menghilangnya
tekanan negatif dalam rongga intrapleura adalah pengempisan paru-paru, disebut
atalektasis.2
Transportasi Gas
A. Transpor oksigen. Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit yang telah berikatandengan hemoglobin (Hb), 3% oksigen sisanya larut dalam plasma.
1. Setiap molekul dalam keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satumolekul oksigen untuk membentukoksihemoglobin (HbO2) berwarna merah tua. Ikatan
ini tidak kuat dan reversibel. Hemoglobin tereduksi (HHb)berwarna merah kebiruan.
2. Kapasitas oksigen adalah volume maksimum oksigen yang dapat berikatan dengansejumlah hemoglobin dalam darah.
a. Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul hemoglobin. Setiap gramhemoglobin dapat mengikat 1,34 ml oksigen.
b. 100 ml darah rata-rata mengandung 15 gram hemoglobin untuk maksimum 20 ml O2per 100 ml darah (15 x 1,34). Konsentrasi hemoglobin ini biasanya dinyatakan
sebagai persentase volume dan merupakan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh.
3. Kejenuhan oksigen darah adalah rasio antara volume oksigen aktual yang terikat padahemoglobin dan kapasitas oksigen:
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
21/30
Kejenuhan oksigen = kandungan oksigen x 100
kapasitas oksigen
a. Kejenuhan oksigen dibatasi oleh jumlah hemoglobin atau PO2.4. Kurva disosiasi oksigen-hemoglobin. Grafik memperlihatkan persentase kejenuhan
hemoglobin pada garis vertikal dan tekanan parslal oksigen pada garis horisontal.
a. Kurva berbentuk S (sigmoid) karena kapasitas pengisian oksigen pada hemoglobin(afinitas pengikatan oksigen) bertambah jika kejenuhan bertambah. Demikian pula,
jika pelepasan oksigennya (pelepasan oksigen terikat) meningkat, kejenuhan oksigen
darah pun meningkat. Hemoglobin dikatakan 97% jenuh pada PO2 100 mmHg,
seperti yang terjadi pada udara alveolar.
b. Lereng kurva disosiasi ini menjadi tajam di antara tekanan 10 sampai 50 mmHg danmendatar di antara 70 sampai 100 mmHg. Dengan demikian, pada tingkat PO2 yang
tinggi, muatan yang besar hanya sedikit memengaruhi kejenuhan hemoglobin, seperti
penurunan PO2 sampai 50 mmHg.
c. Jika PO2 turun sampai di bawah 50 mmHg, seperti yang terjadi dalam jaringan tubuh,perubahan PO2 ini walaupun sangat sedikit dapat mengakibatkan perubahan yang
besar pada kejenuhan hemoglobin dan volume oksigen yang dilepas.
d. Darah arteri secara normal membawa 97% oksigen dari kapasitasnya untukmelakukan hal tersebut.
1) Oleh karena itu, pernapasan dalam atau menghirup oksigen murni tidak dapatmemberi peningkatan yang berarti pada kejenuhan hemoglobin dengan oksigen.
2) Menghirup oksigen murni dapat meningkatkan penghantaran oksigen ke dalamjaringan karena volume oksigen terlarut dalam plasma darah meningkat.
e. Dalam darah vena, PO2 mencapai 40 mmHg dan hemoglobin masih 75% jenuh, inimenunjukkan bahwa darah hanya melepas sekitar seperempat muatan oksigennya saat
melewati jaringan. Hal ini memberikan rentang keamanan yang tinggi jika sewaktu-
waktu pernapasan terganggu atau kebutuhan oksigen jaringan meningkat.
5. Afinitas hemoglobin terhadap oksigen dan kurva disosiasi oksigenhemoglobindipengaruhi oleh pH, tempcratur, dan konsentrasi 2.3-difosfogliserat (2,3-DPG).
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
22/30
a. Hemoglobin dan pH.Peningkatan PCO2 darah atau peningkatan asiditas darah(penurunan pH darah dan peningkatan konsentrasi ion hidrogen) melemahkan ikatan
antara oksigen dan hemoglobin, sehingga kurva bergerak ke kanan. Terhadap
tingkat PO2 manapun, peningkatan asiditas darah menyebabkan hemoglobin
melepaskan lebih banyak oksigen ke jaringan.
1) Sel-sel yang bermetabolis aktif, seperti saat berolah raga, melepas lebih banyakCO2 dan ion hidrogen.
2) Efek peningkatan CO2 dan penurunan pH darah disebut efek Bohr. Efek inisemakin besar pada tingkat PO2 yang rendah, seperti yang terjadi dalam jaringan,
dan meningkatkan pelepasan oksigen dari hemoglobin untuk penggunaannya.
b. Hemoglobin dan temperature. Peningkatan temperatur yang terjadi dalamvisinitas sel-sel yang bermetabolis aktif juga akan menggerakkan kurva ke kanan dan
meningkatkan penghantaran oksigen ke otot yang bergerak.
c. Hemoglobin dan DPG.Peningkatan konsentrasi 2,3-DPG,suatu metabolit glikolisisyang ditemukan dalam sel darah merah akan menurunkan afinitas hemoglobin
terhadap oksigen dan menggerakkan kurva disosiasi oksigen-hemoglobin ke kanan.
1) Konsentrasi 2,3-DPG perlahan meningkat saat kadar oksigen secara kronikmenurun, seperti pada anemia atau insufisiensi jantung. Metabolit ini bereaksi
dengan hemoglobin dan rnengurangi afinitasnya terhadap oksigen sehingga
semakin banyak oksigen yang tersedia untuk jaringan.
2) Konsentrasi 2,3-DPG juga pentlng dalam transfer oksigen dari darah maternal kedarah janin. Hemoglobin janin (hemoglobin F) memiliki afinitas lebih besar
terhadap oksigen dibandingkan hemoglobin dewasa (hemoglobin A), inilah
perubahan akibat kerja 2.3-DPG terhadap hemoglobin F.
6. P50 adalah indeks yang tepat untuk pemindahan kurva disosiasi oksigenhemoglobin.Sebenarnya, PO
2-lah yang menunjukkan hemoglobin 50% jenuh dengan oksigen.
Semakin tinggi P50, semakin rendah afinitas hemoglobin terhadap oksigen.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
23/30
Gambar 9. Kurva Sigmoid
B. Transpor karbon dioksida. Karbondioksida yang berdifusi ke dalam darah dari jaringandibawa ke paru-paru melalui cara berikut ini:
1. Sejumlah kecil karbondioksida (7% sampai 8%) tetap terlarut dalam plasma.2. Karbon dioksida yang tersisa bergerak ke dalam sel darah merah, di mana 25%-nya
bergabung dalam bentuk reversibel yang tidak kuat dengan gugus amino di bagian globin
pada hemoglobin untuk membentukkarbaminohemoglobin.
3. Sebagian besar karbondioksida dibawa dalam bentuk bikarbonat, terutama dalam plasma.a. Karbondioksida dalam sel darah merah berikatan dengan air untuk membentuk asam
karbonat dalam reaksi bolak-balik yang dikatalis oleh anhidrase karbonik.
CO2 + H2O H2CO3 H+
+ HCO3-
Anhidrase karbonik
b. Reaksi di atas berlaku dua arah, bergantung konsentrasi senyawa. Jika konsentrasiCO2 tinggi, seperti dalam jaringan, reaksi berlangsung ke kanan sehingga lebih
banyak terbentuk ion hidrogen dan blkarbonat. Dalam paru yang konsentrasi CO2-nya
lebih rendah, reaksi berlangsung ke kiri dan melepaskan karbon dioksida.
4. Pergeseran klorida.Ion bikarbonat bermuatan negatif yang terbentuk dalam sel darahmerah berdifusi ke dalam plasma dan hanya menyisakan ion bermuatan positif
berlebihan.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
24/30
a. Untuk mempertahankan netralitas elektrokimla, ion bermuatan negatif lain yangsebagian besar ion klorida, bergerak ke dalam sel darah merah untuk memulihkan
ekuilibrium Ion. lnilah yang disebut sebagai pergeseran klorida.
b. Kandungan klorida dalam sel darah merah di vena yang memiliki konsentrasikarbondioksida lebih tinggi akan lebih besar dibandingkan dalam darah arteri.
5. Ion hidrogen bermuatan positif yang terlepas akibat disosiasi asam karbonat, berikatandengan hemoglobin dalam sel darah merah untuk meminimisasi perubahan pH.
2
Pertukaran Gas
Pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida terjadi melalui proses difusi. Proses
tersebut terjadi di alveolus dan disel jaringan tubuh. Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu
hanya dengan gerakan molekul-molekul secara bebas melalui membran sel dari konsentrasi
tinggi ke rendah. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui inspirasi dari rongga hidung sampai
alveolus. Dialveolus oksigen mengalami difusi kekapiler arteri pori-pori. Masuknya oksigen dari
luar (lingkungan) menyebabkan tekanan parsial oksigen (PO2) di alveolus lebih tinggi
dibandingkan dengan PO2 dikapiler arteri paru-paru. Karena proses difusi selalu terjadi didaerah
yang bertekanan parsial tinggi ke daerah yang rendah oksigen akan bergerak dari alveolus
menuju kapiler arteri paru-paru. Oksigen dikapiler arteri diikat oleh eritrosit yang mengandung
hemoglobin sampai menjadi jenuh. Makin tinggi tekanan parsial oksigen dialveolus, semakin
banyak oksigen yang terikat oleh hemoglobin didalam darah. Hemoglobin terdiri dari empat sub
unit. Setiap sub unit terdiri dari bagian yang disebut heme. Disetiap pusat heme terdapat unsur
besi yang dapat berikatan dengan oksigen sehingga setiap molekul hemoglobin dapat membawa
empat molekul oksigen yang disebut oksihemoglobin. Reaksi antara hemoglobin dan oksigen
berlangsung secara reversibel(bolak-balik) yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu,
pH, konsentrasi oksigen dan karbondioksida serta tekanan parsial. Hemoglobin akan mengangkut
oksigen kejaringan tubuh yang kemudian akan berdifusi masuk kesel-sel tubuh untuk digunakandalam proses respirasi. Proses difusi ini terjadi karena tekanan parsial oksigen pada kapiler sama
dengan tekanan parsial oksigen disel tubuh. didalam sel tubuh dan jaringan oksigen digunakan
untuk proses respirasi didalam mitokondria sel. Semakin banyak oksigen yang digunakan oleh
sel tubuh, semakin banyak karbondioksida yang terbentuk dari proses respirasi. Hal tersebut
menyebabkan tekanan parsial karbondioksida (PCO2) dalam sel-sel tubuh lebih tinggi
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
25/30
dibandingkan PCO2 dalam kapiler sel tubuh. Oleh karenanya, karbondioksida dapat berdifusi
dari sel tubuh ke kapiler vena sel tubuh yang kemudia akan dibawa oleh eritrosit menuju paru-
paru. Di paru-paru terjadi difusi CO2 dari kapiler vena menuju alveolus. Proses terebut terjadi
karena tekanan CO2 pada kapiler vena lebih tinggi daripada tekanan CO2 dalam alveolus.
Karbondioksida dalam eritrosit akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat. Akibatnya
terbentuk asam karbonat, pH darah menjadi asam. Darah yang bersifat asam dapat melepas
banyak oksigen kedalam sel tubuh atau jaringan yang memerlukannya.6
Pertukaran gas pulmonar
1. Membran respirasi,tempat berlangsungnya pertukaran gas, terdiri dari lapisan sulfaktan,epltelium skuamosa Simpel pada dinding alveolar, membran dasar pada dinding
alveolar, ruang interstisial yang mengandung serabut jaringan ikat dan cairan jaringan,
membran dasar kapilar,dan endotelium kapilar.Molekul gas harus melewati keenam
lapisan ini melalui proses difusi.
2. O2 dan CO2menurunkan gradien tekanan parsialnya saat melewati membranrespiratorik.
a. Molekul gas berdifusi dari area bertekanan parsial tinggi ke area bertekanan lebih rendahterlepas dari konsentrasi gas lain dalam larutan; dengan demikian, kecepatan difusi gas
menembus membrane ditentukan oleh tekanan parsialnya.
b. PO2 dalam udara alveolar adalah 100 mmHg, sementara PO2 pada darah terdeoksigenasidalam kapilar pulmoner di sekitar alveoli adalah 40 mmHg. Dengan demikian, O2
berdifusi dari udara alveolar menembus membran respiratorik menuju kapilar paru.
c. PCO2 dalam udara alveolar adalah 40 mmHg dan PCO2 dalam kapila di sekitarnya adalah45 mmHg. Dengan demikian, CO2 berdifusi dari kapilar ke alveoli.
3. Faktor yang memengaruhi difusi gas selain gradien tekanan parsialnya, antara lain:a. Ketebalan membran respirasi.Penyebab apapun yang dapat meningkatkan ketebalan
membran, seperti edema dalam ruang interstisial atau infiltrasi fibrosa paru-paru akibat
penyakit pulmonar dapat mengurangi difusi.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
26/30
b. Area permukaan membran respirasi.Pada penyakit seperti emfisema, sebagian besarpermukaan yang tersedia untuk pertukaran gas berkurang dan pertukaran gas mengalami
gangguan berat.
c. Solubilitas gas dalam membran respirasi.Solubilitas CO2 20 kali lebih besar dari O2.Dengan demikian, CO2 berdifusi melalui membran 20 kali lebih cepat dari O2.
2
Difusi Gas
Secara umum, difusi diartikan sebagai peristiwa perpindahan molekul dari suatu daerah
yang konsentrasi molekulnya tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Peristiwa
difusi merupakan peristiwa pasifyang tidak memerlukan energi ekstra. Peristiwa difusi yang
terjadi di dalam paru adalah perpindahan molekul oksigen dari rongga alveoli melintasi membran
kapiler alveolar, kemudian melintasi plasma darah, selanjutnya menembus dinding sel darah
merah, dan akhirnya masuk ke interior sel darah merah sampai berikatan dengan hemoglobin.
Membran kapiler alveolus sangat tipis yaitu 0,1 mikrometer atau sepertujuh puluh dari tebal butir
darah merah sehingga molekul oksigen tidak mengalami kesulitan untuk menembusnya.
Peristiwa difusi yang lain di dalam paru adalah perpindahan molekul karbondioksida dari darah
ke udara alveolus. Oksigen dan karbondioksida menembus dinding alveolus dan kapiler
pembuluh darah dengan cara difusi. Berarti molekul kedua gas tadi bergerak tanpa menggunakan
tenaga aktif. Berikut adalah urut-urutan proses difusi, yaitu :
1. Difusi pada fase gasUdara atmosfer masuk ke dalam paru dengan aliran yang cepat. Ketika dekat alveoli
kecepatannya berkurang sampai terhenti. Udara atau gas yang baru masuk dengan cepat
berdifusi atau bercampur dengan gas yang telah ada di dalam alveoli. Kecepatan gas
berdifusi disini berbanding terbalik dengan berat molekulnya. Gas oksigen mempunyai berat
molekul 32 sedangkan karbondioksida 44. Gerak molekul gas oksigen lebih cepat
dibandingkan dengan gerak molekul gas karbondioksida sehingga kecepatan difusi oksigen
juga lebih cepat. Percampuran antara gas yang baru saja masuk ke dalam paru dengan gas
yang lebih dahulu masuk akan komplit dalam hitungan perpuluhan detik. Hal semacam ini
terjadi pada alveoli yang normal, sedangkan pada alveoli yang tidak normal, seperti pada
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
27/30
emfisema, percampuran gas yang baru masuk dengan gas yang telah berada di alveoli lebih
lambat.
2. Difusi menembus membran pembatasProses difusi yang melewati membran pembatas alveoli dengan kapiler pembuluh
darah meliputi proses difusi fase gas dan proses difusi fase cairan. Dalam hal ini, pembatas-
pembatasnya adalah dinding alveoli, dinding kapiler pembuluh darah (endotel), lapisan
plasma pada kapiler, dan dinding butir darah merah (eritrosit). Kecepatan difusi melewati
fase cairan tergantung kepada kelarutan gas dalam cairan. Kelarutan karbondioksida lebih
besar dibandingkan dengan kelarutan oksigen sehingga kecepatan difusi karbondioksida di
dalam fase cairan 20 kali lipat kecepatan difusi oksigen. Semakin tebal membran pembatas,
halangan bagi proses difusi semakin besar.6
Tes Fungsi Paru
Volume dan kapasitas paru.Volume udara dalam paru-paru dan kecepatan pertukaran
saat inspirasi dan ekspirasi dapat diukur melalui spirometer.Pemeriksaan spirometri digunakan
untuk mengetahui adanya gangguan di paru-paru dan saluran pernapasan. Alat ini sekaligus
digunakan untuk mengukur fungsi paru. Selain itu, spirometri digunakan untuk menghitung dan
mengetahui volume tidal (T.V), volume cadangan inspirasi (I.R.V), volume cadangan ekspirasi
(E.R.V), kapasitas inspirasi (I.C) dan kapasitas vital (V.C). Pasien yang dianjurkan untuk
melalukan pemeriksaan ini antara lain : pasien yang mengeluh sesak napas, pemeriksaan berkala
bagi pekerja pabrik, pederita PPOK, penyandang asma, dan perokok. Spirometer dapat
digunakan bersama dengan pengatur kecepatan pencatatan. Hal ini dilakukan untuk mengukur
volume ekspirasi paksa (forced expiratory volume) yang bersifat sekuat-kuatnya dan secepat-
cepatnya. Nilai volume paru memperlihatkan suhu tubuh standar dan tekanan ambien serta
diukur dalam milillter udara.
A. Volume1. Volume tidal (VT) adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru selama
ventilasi normal biasa. VT pada dewasa muda sehat berkisar 500 ml untuk laki-laki dan
380 ml untuk perempuan.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
28/30
2. Volume cadangan inspirasi (VCI) adalah volume udara ekstra yang masuk ke paru-parudengan inspirasi maksimum di atas inspirasi tidal. CDI berkisar 3.100 ml pada laki-laki
dan 1.900 ml pada perempuan.
3. Volume cadangan ekspirasi (VCE) adalah volume ekstra udara yang dapat dengan kuatdikeluarkan pada akhir ekspirasi tidal normal. VCE biasanya berkisar 1.200 ml pada laki-
laki dan 800 ml pada perempuan.
4. Volume residual (VR) adalah volume udara sisa dalam paru-paru setelah melakukanekspirasi kuat. Volume residual penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda
pernapasan. Rata-rata volume ini pada laki-laki sekltar 1.200 ml dan pada perempuan
1.000 ml.
2. Kapasitas1. Kapasitas residual fungsional (KRF) adalah penambahan volume residual dan volume
cadangan ekspirasi (KRF = VR + VCE).Kapasitas ini merupakan jumlah udara sisa
dalam sistem respiratorik setelah ekspirasi normal. Nilai rata-ratanya adalah 2.200 ml.
2. Kapasitas inspirasi (KI) adalah penambahan volume tidal dan volume cadanganinspirasi (KI = VT + VCI).Nilai rata-ratanya adalah 3.500 ml.
2
Gambar 10. Grafik Volume Paru.
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
29/30
Hubungan Rokok dengan Batuk Berdahak dan Sesak
Zat-zat berbahaya pada rokok dapat menyebabkan seorang perokok atau seorang yang
berlama-lama berada di tempat yang dipenuhi asap rokok dapat merasakan beberapa gejala
seperti sesak napas, batuk-batuk, pusing, iritasi pada mata dan lain-lain.
Ketika seseorang merokok, pasti ia menggunakan mulutnya, atau ketika sesorang
menghirup asap rokok, pasti menggunakan hidungnya. Mulut/hidung adalah pintu masuk awal
udara luar ke dalam paru-paru. Sedangkan, merokok itu sendiri menghasilkan asap. Asap
merupakan hasil pembakaran dari suatu benda, dengan sifat ringan dan mudah terbawa angin.
Oleh sebab itu, asap rokok dapat dengan mudah masuk ke dalam sistem pernapasan orang
tersebut. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan
paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus
bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga
penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi
peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi saluran napas,
pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala
klinisnya.
Dengan demikian, maka zat-zat berbahaya tersebut dapat masuk dan mengganggu sistem
pernapasan dan membuatnya menjadi sesak napas. Jika tidak ditangani, bisa saja berkembang
menjadi emfisema, dimana bahan beracun dalam tembakau merangsang dihasilkannya enzimpencerna protein oleh sel-sel tertentu. Enzim ini merusak kelenturan dinding alveoli. Hilangnya
kelenturan paru-paru menyebabkan pertukaran udara di dalam paru-paru terhambat. Penderita
emfisema harus berjuang hanya untuk bernapas dan menjadi sangat bergantung pada respirator
untuk membantu pernapasannya.7
Kesimpulan
Sistem pernapasan pada manusia terdiri atas hidung, faring, laring, bronkus primer,
bronkus kecil, bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris,
sakus alveolaris, dan alveolus. Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambll oksigen (O 2)dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbondioksida (CO2) yang
dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Sistem pernafasan adalah sistem dalam tubuh yang
harus dijaga dan dipelihara, karena jika salah satu organ pernafasan rusak akan mengganggu
-
7/28/2019 Batuk Berdahak Dan Sesak
30/30
organ sistem pernafasan yang lain.Sistem pernapasan dapat terganggu oleh beberapa hal. Salahsatunya adalah akibat asap rokok. Bukan saja yang merokok (aktif) tetapi juga yang menghirup
asapnya (pasif).
Daftar Pustaka
1. Karmana O. Cerdas belajar biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008.h.197-2012. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC, 2003.h.266-773. Bloom, Fawcett. Buku ajar histology. Edisi ke-12. Jakarta: EGC, 2002.h.629-494. Sherwood L. Fisiologi manusia : Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC, 2001.h.115-405. Gaytton AC. Buku ajar fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC, 20076. Djojodibroto D. Respirologi. Jakarta: EGC, 2009.h.25-77. Suryo J. Herbal penyembuh gangguan sistem pernapasan. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka,
2010.h.7-13
top related