belajar dari perumpamaan tentang pokok anggur
Post on 06-Apr-2017
9.288 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BELAJAR DARI PERUMPAMAAN TENTANG POKOK ANGGUR
Yohanes 15:1-8
Pdt. Yohanes R. Eda, M.Th
Yesus dalam menyampaikan khotbah atau
pengajaran selalu menggunakan
beragam perumpamaan.
Salah satu perumpamaan penting
yang digunakan oleh Yesus dalam pengajaran-Nya ialah
tentang POKOK ANGGUR.
Pokok Anggur ialah Yesus Sendiri.
Pengusaha kebun anggur ialah Bapa-Nya
sendiri.
Rantingnya ialah kita.
Buah adalah pikiran, sikap dan tindakan
kita.
Menghasilkan buah, memiliki dua makna, yaitu:
• Buah di dalam, yaitu: saat kita membiarkan Tuhan bekerja di dalam diri kita untuk menghasilkan keserupaan dengan Yesus Kristus – Galatia 5:22-23.• Buah di luar, yaitu saat kita
membiarkan Tuhan bekerja melalui diri kita untuk menghasilkan kemuliaan bagi diri-Nya, termasuk memberitakan Injil dan melayani dalam seluruh kehidupan – 2 Korintus 9:8.
“Apa pelajaran yang dapat kita ambil bagi
hidup kita dari perumpamaan Yesus
tentang pokok anggur tersebut?
1
Jika Kehidupan Kita Terus Menerus
Tdk Menghasilkan Buah, Tuhan
akan Turun Tangan Mendisiplin Kita
Tujuannya ialah membersihkan dan
membebaskan kita dari dosa agar dapat menjalani kehidupan yang menjadi berkat bagi sesama dan
memuliakan Tuhan.
“Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-
Nya” – Yohanes 15:2a.
“Setiap ranting pada-Ku”:
berbicara tentang orang yang ada di
dalam Kristus”.
“Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah”:
Hidup di dalam Kristus bukan berarti kita tidak mengalami kegagalan. Kita bisa jatuh dalam
dosa shg kita tdk menghasilkan buah untuk
suatu waktu.
“Setiap ranting pada-Ku yg tdk berbuah “dipotong-
Nya”. Kata ‘dipotong’ mrpk trjmahan dr kata
Yun. “airÖ” yg lebih tepat diterjemahkan sbg
“dinaikan” atau “diangkat”.
Cara Tuhan mendisiplin kita, yaitu:
• Peringatan – Ibrani 12:5.• Hajaran – Ibrani 12:6a.• Sesahan – Ibrani 12:6b.
C.S. Lewis berkata, “Allah berbisik dalam kesenangan
kita, berbicara dalam keadaan biasa, tetapi berteriak dalam penderitaan kita. Penderitaan adalah soud systemnya Allah untuk membangunkan dunia
yang sedang tertidur”.
Semua tindakan pendisiplinan Tuhan dimaksudkan untuk
mendorong kita dengan penuh kasih supaya kita bertumbuh
menghasilkan buah.
2Jika Kehidupan Kita
Menghasilkan Buah, Tuhan akan Turun Tangan Memangkas Kita
Tuhan memangkas kita supaya membuang komitmen-komitmen yg tdk dewasa dan prioritas-prioritas yg
kurang penting, sehingga kita mengutamakan Kerajaan Allah
dan kebenaran-Nya.
“… dan setiap ranting yang berbuah,
dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak
berbuah” – Yohanes 15:2b.
Pemangkasan bertujuan untuk
mengubah pikiran, sikap, motivasi dan
selera kita thdp aktivitas yg tdk
menghasilkan buah.
Pemangkasan bertujuan agar
meningkatkan hasrat hati kita untuk
menyenangkan hati Tuhan.
Pemangkasan bertujuan supaya meningkatkan
produktivitas kita dengan memperjelas tujuan
hidup kita.
Perbandingan antara Disiplin dan PembersihanDISIPLIN PEMBERSIHAN
TANDA AWAL Kesukaran dan Penderitaan
Kesukaran dan Penderitaan
MENGAPA TERJADI Kita Tidak Menyenangkan Allah
Kita Sedang Menyenangkan Allah
KEADAAN BUAH Tidak Berbuah BerbuahTUJUAN Berbuah Lebih Banyak
BerbuahRESPON Penyesalan dan
PertobatanKelegaan dan Penyerahan Diri
KAPAN SELESAI Ketika Bertobat Ketika Allah Sudah Merasa Selesai.
Menerima proses pemangkasan bukan
berarti bahwa kehidupan dan kenikmatan kita
akan menyusut.
Orang Kristen yang berbuah dan paling
penuh dengan sukacita ialah orang Kristen yang
selalu dipangkas.
3Jika Kehidupan Kita Lebih Banyak Buah, Tuhan akan Mengundang Kita untuk Tinggal Semakin dalam
Bersama-Nya.
Kita memiliki buah yang banyak. Kita tidak mengalami disiplin
dan pemangkasan oleh Tuhan.
Tetapi kita merasa terjepit di antara dua tekanan
berlawanan, yaitu:
Pertama, hasrat yang tinggi dan meningkat
untuk menghasilkan buah yang lebih banyak lagi;
Kedua, merasa tidak puas dalam buah yang
telah kita hasilkan.
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-
rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan
Aku di dalam dia, ia berbuah banyak ...”
Yohanes 15:5.
Tujuannya bukan agar kita melakukan lebih banyak
lagi bagi Allah, melainkan supaya kita dpt menikmati persahabatan yg paling
memuaskan dengan Tuhan.
Kata “tinggal” berarti tetap
berhubungan dekat; berdiam bersama
untuk jangka waktu lama.
Kata “tinggal di dalam Kristus”
berarti tetap terkoneksi secara dekat; intimasi dengan Kristus untuk jangka waktu lama.
Jika kita tinggal di dalam Kristus, maka Dia
berjanji akan:
Membuat kita berbuah banyak
bagi kemulian Allah – Yoh. 15:5b, 8a.
Menjawab doa kita – Yoh. 15:7.
Membuat kita mengalami kasih-Nya
Yoh. 15:9-10.
Menyatakan diri-Nya kepada kita
Yoh. 14:21b.
Menaruh sukacita-Nya dalam hati kita
Yoh. 15:11.
Melalui perumpamaan tentang pokok anggur ini, kita menemukan bahwa Tuhan Allah
secara total terlibat aktif dlm kehidupan kita.
Keterlibatan Tuhan Allah dalam hidup kita ialah
untuk kebaikan kita dan bagi kemulian-Nya.
“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu
jika kamu berbuah banyak dan dengan
demikian kamu kamu adalah murid-murid-Ku”
Yohanes 15:8.
top related