berobat dengan air yang didoakan bolehkah
Post on 09-Aug-2015
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Berobat dengan AIR yang didoakan BOLEHKAH...................!!!!!!!!!
Allah Swt berfirman dalam surat Al-anbiya’: 30 “Dan kami ciptakan dari air segala sesuatu
yang hidup”.Ayat tersebut menggambarkan bahwasanya air adalah sumber kehidupan bagi
makhluk hidup di dunia ini,sebagai contoh adalah komposisi tubuh kita yang 70% terdiri dari
Air.”Rabbana maaklaqta haada Baatilaa”Sungguh luar biasa biasa ciptaan Allah Swt.
Ilmuwan jepang Dr.Masaru Emoto telah mendapatkan foto kristal air pertama di dunia
bersama sahabatnya Kazuya Ishibashi yang hasilnya adalah air ternyata mampu merespon
terhadap kata-kata,gambar serta musik baik secara positif ataupun negatif.Hal ini
membuktikan bahwa air adalah sesuatu yang HIDUP dan dapat memberikan respon yang
positif ataupun negatif terhadap manusia.
Pengobatan penyakit dengan air yang didoakan sudah berkembang sejak zaman Rasulullah
Saw dan dalam perkembangannya praktek pengobatan seperti ini sudah tidak asing di mata
masyarakat.Pengobatan tipe ini diperbolehkan dalam islam namun harus memenuhi beberapa
syarat yaitu :
Pertama,Air yang digunakan adalah air suci dan mensucikan.Air yang kotor atau terkena
najis tidak diperbolehkan karena dapat membahayakan jiwa seseorang yang meminumnya.
Kedua,Doa yang dibacakan adalah kalam Allah,do’a,zikir yang dibenarkan oleh Alquran dan
Sunnah Rosul.Allah berfirman dalam surat Al Isra’ 82 “Dan kami turunkan dari alquran apa
yang merupakan penyembuh/penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman”
Ketiga,Niat yang Ikhlas dan mempercayai sepenuhnya bahwa kesembuhan hanya datang dari
Allah Swt.”Dan apabila aku sakit,Dialah yang menyembuhkan aku”(Asyu’araa’ : 80)
Pengobatan tipe seperti ini dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain yaitu
orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt.Imam Al-Hafizh Ibnu
Hajar Al-Asqalani RA mengatakan bahwa manjurnya pengobatan ini
ditentukan oleh dua perkara yaitu :1) dari sisi orang yang menderita sakit,
yaitu lurus niat/tujuannya, 2) dari sisi orang yang mengobati, yaitu
kekuatan bimbingan/arahan dan kekuatan hatinya dengan taqwa dan
tawakkal. (Fathul Bari 10/115).
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beriman dan orang yang
senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah Allah Swt
berikan kepada kita semua.Amin.
Ahmad Muhyi (PSPD’08)
top related