biaya kualitas dan biaya priduktivitas
Post on 04-Apr-2018
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
1/14
BIAYA KUALITAS DAN BIAYA PRIDUKTIVITAS: PENGUKURAN,
PELAPORAN, DAN PENGENDALIAN
Peningkatan kualitas meningkatkan profitabilitas dalam dua cara yaitu melalui kenaikan
permintaan pelanggan dan melalui pengurangan biaya. Dalam pasar yang bersaing,
peningkatan permintaan dan penghematan biaya menunjukkan perbedaan antara usaha
bertahan hidup dan berkembangnya perusahaan.
Definisi Kualitas
Kualitas adalah derajat atau tingkat kesempurnaan, dalam hal ini kualitas adalah ukuran
relatif dari kebendaan (goodness). Secara operasional, kualitas produk atau jasa adalah
sesuatu yang memenuhi atau melebihi ekspektasi/harapan pelanggan, yang diukur dari
kepuasan konsumen. Produk atau jasa yang berkulitas memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan dalam delapan dimensi:
1. Kinerja (performance) mengacu pada konsistensi dan seberapa baik fungsi-fungsi
sebuah produk jasa. Dalam jasa, prinsip tidak terpisahkan (inseparability principle)
berarti jasa dilakukan secara langsung di hadapan pelanggan. Jadi dimensi, kinerjauntuk jasa dapat didefinisikan lebih jah sebagai atribut daya tanggap, kepsatian dan
empati.
Daya tanggapa (responsivness) adalah keinginan untuk membantu pelanggan dan
menyedaiakn pelayanan yang konsisten yang bersifat segera. Kepastian (assurance)
mengacu pada pengetahuan, keramahan, dan kemampuan karyawan dalam
membangun kepercayaan dan keyakinan pelanggan. Empati (emphaty) berarti pedul
dan memberikan perhatian individual terhadap pelanggan.2. Estetika (aestahunetics) berhubungan dengan penampilan wujud produk serta
penampilan fasilitas, peralatan, pegawai, dan materi komunikasi yang berkaitan
dengan jasa.
3. Kemudahan perawatan dan perbaikan (seviceability) berkaitan dengan tingkat
tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk.
4. Fitur ( features) atau kualitas desain adalah karakteristik produk yang berbeda dari
produk-produk sejenis dengan fungsi yang sama.
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
2/14
5. Keandalan adalah probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi seperti yang
dimaksudkan dalam jangka waktu tertentu.
6. Tahan lama didefinisikan sebagai jangka waktu produk dapat berfungsi. Kualitas
kesesuaian adalah ukuran mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi
spesifikasinya atau tidak.
7. Kualitas kesesuaian (quality of conormance) adalah ukuran mengenai apakah
sebuah produk telah memenuhi spesifikasinya atau tidak.
8. Kecocokan penggunaan (fitness for use) adalah kecocokan dari sebuah produk
menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana diiklankan.
Dengan demikian, perbaikan kualitas berarti perbaikan pada suatu atau lebih dari delapan
dimensi tersebut diatas sambil tetap mempertahankan kinerja dimensi lainnya. Menyediakan
produk yang kualitasnya lebih baik daripada pesaing berarti mengungguli produk pesaing,
setidaknya dalam satu dimensi. Tingkat kesesuaian adalah dimensi utama yang mendapat
perhatian paling besar. Bahkan, pakar-pakar kualitas percaya bahwa kualitas adalah
kesesuaian merupakan definisi operasioanal terbaik.
Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Cacat nol (zero
defect) berarti semua produk yang diproduksi sesuai dengan spesiafikasinya. Pandangan
tradisioanal mengenai keseseuaian mengasumsikan bahwa terdapat rentang nilai yang bisa
diterima setiap karakteristik kualitas yang ditentukan. Setiap produk yang berada dalam
batas-batas yang telah ditentukan diaggap sebagai produk tanpa cacat (nondefective).
Definisi Biaya Kualitas
Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang dilakukan karena
mungkin (akan) atau telah dihasilkan kualitas yang jelek atau cacat. Biaya kualitas(cost of
quality) adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah dihasilkan produk yang buruk
atau cacat kualitasnya. Definisi ini mengimplikasikan bahwa biaya kualitas berhubungan
dengan dua subkategori, yaitu:
a. Kegiatan pengendalian, dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi
kualitas yang buruk.
b. Kegiatan karena kegagalan, dilakukan oleh perusahaan atau pelanggannya untuk
merespon kualitas yang buruk. Jika respon terhadap kualitas yang buruk dilakuakan
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
3/14
sebelum produk cacat samapai ke pelanggan, maka kegiatannya diklasifikasikan
sebagai kegagalan internal. Sebaliknya, jika respon muncul setelah produk sampai ke
pelanngan, maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegagalan eksternal.
Definisi mengenai kegiatan yanag berhubungan dengan kualitas juga menjelaskan empat
kategori biaya kualitas:
1. Biaya pencegahan (prevention costs) terjadi untuk mencegah kualitas yang jelek pada
produk/jasa yang akan dihasilkan. Apabila biaya pencegahan meningkat, maka biaya
produk gagal diharapkan turun.
2. Biaya penilaian (appraisal costs) terjadi untuk menentukan apakah produk/jasa telah
sesuai dengan persyaratan & kebutuhan pelanggan. Penerimaan produk (product
acceptance) meliputi pengambilan sampel dari batch barang jadi untuk menentukan
apakah telah memenuhi standar kualitasnya, bila memenuhi maka produk akan
diterima.
3. Biaya produk gagal internal terjadi karena produk/jasa yang dihasilkan tidak sesuai
dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan.
4. Biaya produk gagal eksternal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal
memenuhi persyaratan dan kebutuhan pelanggan setelah barang dikirim ke pelanggan.
Mengukur Biaya Kualitas
Biaya kualitas dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Biaya kualitas yang terlihat (observable quality costs) adalah biaya yang disajikan
dalam catatan akuntansi organisasi
- Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden costs) adalah opportunity costs yang
terjadi karena kualitas yang buruk.
-
Terdapat 3 metode yang disarankan untuk mengukur biaya kualitas, yaitu:
1. Metode Pengali (multiplier method). Metode pengali mengasumsikan total biayakegagalan adalah hasil pengalian dari biaya-biaya kegagalan yang terukur.
Total biaya kegagalan ekternal =k (biaya produk gagal eksternal yang diukur)kadalah efek pengali dan k diperoleh berdasrakan pengalaman.
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
4/14
2. Metode Penelitian Pasar. Digunakan menilai pengaruh kualitas yang jelek tahundp
penjualan dan pangsa pasar. Hasil penelitian pasar dapat digunakan untuk
memproyeksikan hilangnya laba di masa depan akibat kualitas yang buruk.
3. Fungsi Rugi Kualitas Taguchi. Definisi tanpa cacat tradisional mengasumsikan
biaya kualitas yang tersembunyi hanya terjadi atas unit-unit yang menyimpang dari
batas spesifikasi atas dan bawah. Fungsi kerugian Taguhi mengasumsikan setiap
penyimpangan dari nilai target suatu karakteristik kulaitas dapat menimbulkan biaya
kualitas yang tersembunyi.
L (y) = k (yT)2
dimana:
k= Konstanta proporsionalitas yang besarnya tergantung pada struktur biaya produk
gagal eksternal organisasi
y = Nilai aktual dari karakteristik kualitas
T = Nilai target dari karakteristik kualitas
L = Rugi kualitas
Ilustrasi rugi kualitas Taguchi: k= Rp400, T = 10 inci, total unit yang dihasilkan 2.000
Unit Diameter aktual(y)
yT (yT) k (yT)
1 9,9 -0,10 0,010 4,00
2 10,1 0,10 0,010 4,00
3 10,2 0,20 0,040 16,004 9,8 -0,20 0,040 16,00
Total 0,100 40,00
Rata-rata 0,025 10,00
Biaya per unit yang diharapkan = Rp10 (0,025 x Rp400) = Rp100
Total kerugian untuk 2.000 unit= Rp20.000 (Rp10 x 2.000) = Rp400.000.000
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
5/14
PELAPORAN INFORMASI BIAYA KUALITAS
Pencatatan biaya kualitas aktual secara terperinci berdasarkan kategorinya dapat
memberikan dua masukan pandangan penting, yaitu:
- Mengungkap pola biaya kualitas dalam setiap kategori, sehinnga memungkinkan
manajer menilai dampak keuangannya
- Mengungkap distribusi biaya kualitas mnrt kategori, sehinnga memungkinkan
manajer menilai kepentingan relatif setiap kategori
Laporan Biaya Kualitas
Signifikansi keuangan biaya kualitas dinilai dengan persentase dari penjualan aktual.
Prinsipnya biaya kualitas kurang dari 2,5% penjualan
Kesempatan memperbaiki laba melalui pengurangan biaya kualitas (perbaikan kualitas)
Contoh Laporan Biaya Kualitas:
LAPORAN BIAYA KUALITAS
Biaya Kualitas % dr Sales
Biaya Pencegahan
Pelatihan KualitasReliabilitas Mesin
35.00080.000 115.000 4,11
Biaya PenilaianPemeriksaan BahanPenilaian ProdukPenilaian Proses
20.00010.00038.000 68.000 2,43
Biaya Produk Gagal InternalSisa BahanPengerjaan Ulang
50.00035.000 85.000 3,04
Biaya Produk Gagal Eksternal
Keluhan PelangganJaminanPerbaikan (Reparasi)
25.00025.00015.000 65.000 2,32
Total Biaya Kualitas 333.000 11,9
Terdapat dua pandangan mengenai biaya kualitas optimal, yaitu pandangan tradisional
yang mengacu pada pencapaian tingkat kualitas yang bisa diterima (acceptable quality level
AQL) dan pandangan kontempore sebagai pengendalian kualitas total
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
6/14
a. Fungsi Biaya Kualitas: Pandangan Kualitas yang Dapat DiterimaMengasumsikan bahwa terdapat perbandingan terbalik antara biaya pengendalian dan
biaya produk gagal. Ketika biaya pengendalian meningkat, biaya produk gagal harus
turun. Selama biaya penurunan biaya produk gagal lebih besar daripada kenaikan biaya
biaya pengendalian, perusahaan harus terus meningkatkan usahanya untuk mencegah
atau mendeteksi unit-unit cacat sehingga dicapai suatu titik yang dikenal sebagai tingkat
kualitas yangdapat diterima (acceptable qualitylevelAQL)
b. Fungsi Biaya Kualitas: Pandangan KontemporerPandangan klasik, produk dikatakan cacat bila karakteristik kualitasnya berada di luar
batas toleransi. Biaya produk gagal timbul hanya apabila produk tidak sesuai dengan
spesifikasi dan timbul trade-off optimal antara biaya produk gagal dan biaya
pengendalian. AQL mengijinkan dan, dalam kenyataannya, menganjurkan produksi
dengan jumlah cacat tertentu. Pandangan kontemporer muncul dengan istilah model cacat
nol (zero defect). Model ini menyatakan bahwa dengan mengurangi unit cacat hingga nol
maka akan diperoleh keunggulan biaya.
Strategi untuk menekan biaya kualitas: (1) lakukan serangan langsung terhadap biayaproduk gagal untuk memaksa menuju titik nol; (2) lakukan investasi pada kegiatan
pencegahan yang tepat untuk memperbaiki kualitas; (3) kurangilah biaya penilaian
menurut hasil yang dicapai; (4) lakukanlah evaluasi secara continue dan arahkan kembali
usaha pencegahan untuk mendapatkan perbaikan lebih lanjut. Stategi ini berdasarkan
premis bahwa:
Dalam setiap kegagalan sekalu ada akar penyebabnya.
Penyebab bisa dicegah .
Biaya pencegahan selalu lebih murah.
AnalisisTren
Laporan biaya kualitas menyajikan jumlah dan dustribusi biaya kualitas diantara keempat
kategori, sehingga mencerminkan peluang untuk perbaikan kualitas. Setelah ukuran
perbaikan kualitas ditentukan, perlu ditetapkan apakah biaya kualitas telah berkurang
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
7/14
sebagaimana direncanakan.Laporan biaya kualitas tidak akan memperlihatkan apakah
perbaikan program kualitas telah berjalan atau tidak.
Untuk melihatnya diperlukan Laporan Trend Kualitas Multiperiode.
Contoh:
Tahunn Pencegahan Penilaian Produk gagalInternal
Produk gagalekstenal
1994 2% 2% 6% 10%1995 3% 2.40% 4% 8.60%1996 3% 3.00% 3% 6%1997 4% 3% 2.50% 4.50%1998 4.10% 2.40% 2% 1.50%
TAHUN
19981997199619951994
ean
12
10
8
6
4
2
0
PENCEGAH
PENILAI
PR.G.INT
PR.G.EKS
PRODUKTIVITAS: PENGUKURAN, DAN PENGENDALIAN
Produktivitas berkaitan dengan pembuatan output secara efisien dan secara spesifik
menunjuk pada hubungan antara output (hasil produksi) dan input (bahan baku) yangdigunakan untuk memproduksi output. Total efisiensi produktif adalah suatu titik dimana dua
kondisi terpenuhi: (1) pada setiap bauran input untuk memproduksi output tertentu, tidak
digunakan lebih dari satu input dari yang diperlukan dan (2) dengan bauran yang memenuhi
kondisi pertama, dipilih bauran dengan biaya terendah. Kondisi pertama disebabkan oleh
hubungan teknis, sehingga disebut efisiensi teknik. Kondisi kedua digerakkan oleh hubungan
harga input relatif dan karena itu disebut efisiensi trade-off.
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
8/14
1.Efesiensi TeknikProduktivitas saat ini
Input: OutputTenaga kerja X X X X O O O
Modal $ $ $ $ O O O
Output Sama, Lebih Sedikit Input
Input: Output
Tenaga Kerja X X X O O O
Modal $ $ $ O O O
Lebih Banyak Output, Input Sama
Input: Output
Tenaga Kerja X X X X O O O O
Modal $ $ $ $ O O O O
Lebih Banyak Output, Lebih Sedikit Input
Input: Output
Tenaga Kerja X X X O O O O
Modal $ $ $ O O O O
2. Efisiensi Trade Off InputKombinasi I Efisiensi Secara Teknis
Total Biaya Input =$20.000.000
Tenaga Kerja X X X O O O O
Modal $ $ $ O O O O
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
9/14
Kombinasi II Efisiensi Secara Teknis
Tenaga Kerja X X X O O O O
Modal $ $ $ $ O O O O
Pengukuran Produktivitas Parsial
Pengukuran produktivitas (productivity measurement) adalah penilaian kuantitatif atas
perubahan produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah menilai apakah efisiensi produktif
telah meningkat atau menurun. Pengukuran produktivitas aktual memungkinkan manajer
aktual atau prospektif. Pengukuran produktivitas aktual memungkinkan manajer untuk
menilai, memantau, dan mengendalikan perubahan. Pengukuran prospektif melihat ke masa
depan, dan berguna sebagai input bagi pengambilan keputusan strategis.
Produktivitas input tunggal biasanya diukur dengan menghitunga rasio output terhadap
input:
Rasio produktivitas = OutputInput
Pengukuran produktivitas parsial: Terjadi karena produktivitas hanya merupakan salah
satu input yang sedang diukur.
- Ukuran produktivitas operasional: Apabila output dan input diukur dalam
kuantitas fisik.
- Ukuran produktivitas keuangan: Apabila output & input dinyatakan dalam rupiah.
Keunggulan Ukuran Parsial
a. Ukuran parsial memungkinkan manajer untuk memusatkan perhatiannya pada
penggunaan input tertentu.
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
10/14
b. Pengoperasian ukuran parsial memiliki keunggulan, yaitu mudah diinterpretasikan
oleh karyawan, sehingga ukuran tersebut mudah digunakan untuk menilai kinerja
produktivitas personil operasi.
Kelemahan Ukuran Parsial
a. Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah, dapat menyesatkan. Penurunan
produktivitas suatu input mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas
input lainnya.
b. Trade-off seperti itu sangat diperlukan apabila biaya secara keseluruhan turun, tetapi
pengaruh tsb akan hilang jika digunakan ukuran parsial lainnya.
Pengukuran Produktivitas Total
Pengukuran total produktivitas adalah pemusatan perhatian pada beberapa input, yang
secara total mencerminkan keberhasilan perusahaan
Dua pendekatan pengukuran total produktivitas, yaitu:
- Pengukuran Profil Produktivitas
- Pengukuran Produktivitas yang Berkaitan dengan Laba
a. Pengukuran Profil Produktivitas- Pembuatan suatu produk membutuhkan beberapa input utama spt tenaga kerja,
bahan, modal & energi.
- Pengukuran profil menyediakan serangkaian ukuran operasional parsial yang
berbeda & terpisah
- Profil dapat dibandingkan dari waktu ke waktu untuk menyediakan informasi bagi
manajemen mengenai pengaruh perubahan proses terhadap produktivitas secara
keseluruhan
Ilustrasi: Kankul Co. menerapkan proses baru yang mempengaruhi produktivitas
tenaga kerja & bahan.
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
11/14
1. Pengukuran Produktivitas: Analisis Profil tanpa Trade-off1997 1998
Jumlah produksi mesin 120.000 150.000Jam tenaga kerja yang digunakan 40.000 37.500Bahan yang digunakan (kilogram) 1.200.000 1.428.571
Rasio Produktivitas Operasional ParsialProfil 1997a Profil 1998
Rasio produktivitas tenaga kerja 3,000 4,000Rasio produktivitas bahan 0,100 0,105
aTenaga kerja: 120.000 Bahan: 120.000
40.000 1.200.000Tenaga kerja: 150.000 Bahan: 150.000
37.500 1.428.571
2. Pengukuran Produktivitas: Analisis Profil dengan Trade-off1997 1998
Jumlah produksi mesin 120.000 150.000Jam tenaga kerja yang digunakan 40.000 37.500
Bahan yang digunakan (kilogram) 1.200.000 1.700.000
Rasio Produktivitas Operasional ParsialProfil 1997a Profil 1998
Rasio produktivitas tenaga kerja 3,000 4,000Rasio produktivitas bahan 0,100 0,088
aTenaga kerja: 120.000 Bahan: 120.000
40.000 1.200.000Tenaga kerja: 150.000 Bahan: 150.000
37.500 1.700.000
Analisis profil tak mampu mengungkapkan apakah trade-off itu baik atau buruk, & oleh
karenanya perlu diketahui pengaruh ekonomis dari perubahan produktivitas (mrp sebuah
ukuran total produktivitas)
b. Pengukuran Produktivitas yang Berkaitan dengan Laba- Pengukuran produktivitas yang berkaitan dengan laba adalah pengukuran jumlah laba
yang diakibatkan oleh perubahan produktivitas
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
12/14
- Memberikan informasi kepada manajer akan manfaat ekonomis perubahan
produktivitas
- Pengukuran ini menjumlahkan serangkaian ukuran operasional parsial yang berbeda
sehingga ideal untuk menilai trade-off
Peraturan Terkait Laba (Profit-linkage Rule):Untuk mengaplikasikannya, perlu
dihitung input yang akan digunakan, misalkan PQ adalah jumlah input tanpa perubahan
produktivitas
PQ =Output berjalan
Rasio produktivitas periode dasar
Ilustrasi dengan trade-off input:
1997 1998
Jumlah produksi mesin 120.000 150.000
Jam tenaga kerja yang digunakan 40.000 37.500
Bahan yang digunakan (kilogram) 1.200.000 1.700.000
Harga jual per unit (mesin) Rp50 Rp48
Upah tenaga kerja per jam Rp11 Rp12
Biaya bahan per kg Rp2 Rp3
Output berjalan tahun 1998 150.000 mesin, rasio produktivitas periode dasar (1997)
untuk TK dan BB masing-masing 3 & 0,10 sehingga jumlah input dan bahan yang
akan digunakan tahun 1998:
PQ (tenaga kerja) =150.000
= 50.000 jam3
PQ (bahan) =150.000
= 1.500.000 kg0,10
Untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan, dihitung dengan mengalikan jumlah
setiap input (PQ) dengan harga berjalan (P)
Biaya tenaga kerja: PQ x P = 50.000 x Rp12 = Rp600.000
Biaya bahan: PQ x P = 1.500.000 x Rp3 = Rp4.500.000
Total biaya PQ = Rp5.100.000
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
13/14
Biaya input aktual diperoleh dengan mengalikan jumlah input aktual (AQ) dengan
harga berjalan setiap input (P)
Biaya tenaga kerja:AQ x P = 37.500 x Rp12 = Rp450.000
Biaya bahan:AQ x P = 1.700.000 x Rp3 = Rp5.100.000
Total biaya berjalan = Rp5.550.000
Pengaruh produktivitas terhadap laba dihitung dengan:
Pengaruh terkait laba = Total biaya PQ - Total biaya berjalan
= Rp5.100.000 - Rp5.550.000
= Rp450.000 penurunan laba
Pengukuran produktivitas terkait laba
1 2 3 4 2-4
Input PQ* PQ x P AQ AQ x P Kenaikan labaTenaga kerja 50.00
0Rp600.000
37.500
Rp450.000
150.000
Bahan 1.500.000
4.500.000 1.700.000
5.100.000 (600.000)
Total Rp5.100.0
00
Rp5.550.0
00
Rp(450.000)
Komponen Pemulihan Harga
Ukuran terkait dengan laba menghitung jumlah perubahan laba dari periode dasar ke
periode berjalan sebagai akibat perubahan produktivitas. Jumlah tersebut umumnya tidak
akan sama dengan total perubahan laba anatar dua periode. Selisih antara perubahan laba total
dan perubahan produktivitas terkait dengan laba disebut komponen pemulihan harga (price
recovery component). Komponen ini adalah perubahan pendapatan dikurangi perubahan
biaya input, dengan asumsi tak ada perubahan produktivitas.
Ilustrasi:
1997 1998 Selisih
Pendapatana Rp7.200.000 Rp6.000.000 Rp1.200.000
Biaya input 5.550.000 2.840.000 2.710.000
-
7/30/2019 Biaya Kualitas Dan Biaya Priduktivitas
14/14
Laba Rp1.650.000 Rp3.160.000 Rp(1.510.000)
aRp48 x 150.000; Rp50 x 120.000
(Rp12 x 37.500) + (Rp3 x 1.700.000); (Rp11 x 40.000) + (Rp2 x 1.200.000)
Pemulihan harga = Perubahan labaPerubahan produktivitas terkait laba
= Rp(1.510.000)Rp(450.000)
= Rp(1.060.000)
Kualitas & Produktivitas
- Perbaikan kualitas dapat meningkatkan produktivitas, bila pengulangan kerja
berkurang karena menurunnya unit produk cacat, maka lebih sedikit tenaga kerja dan
bahan yang digunakan untuk menghasilkan output yang sama, dan sebaliknya.
- Penurunan jumlah unit cacat memperbaiki kualitas
- Pengurangan jumlah input yang digunakan meningkatkan produktivitas
top related