blog terhadap hasil belajar mata kuliah …lib.unnes.ac.id/23469/1/5401411001.pdf · mahasiswa...
Post on 06-Mar-2019
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
BLOG TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH
PELENGKAP BUSANA PADA MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA
Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana
Oleh
Yuniar Rachmawati NIM. 5401411001
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Yuniar Rachmawati
NIM : 5401411001
Program Studi : S1 Pendidikan Tata Busana
Judul Skripsi : PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG
TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH
PELENGKAP BUSANA PADA MAHASISWA PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi program studi S1 Pendidikan Tata Busana FT Unnes.
Semarang, Oktober 2015
Pembimbing,
Wulansari Prasetyaningtyas, S.Pd., M.Pd.
NIP. 198001182005012003
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Negeri
Semarang (Unnes) maupun di perguruan tinggi lain.
2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukkan
Tim Penguji.
3. Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang
telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Semarang, Oktober 2015
Yuniar Rachmawati
NIM. 5401411001
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sesungguhnya bersama kesukaran ada kemudahan, maka apabila telah
selesai (dari satu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap (Q.S Al Insyirah:6-8)
Bersabarlah dalam berusaha, berusahalah dengan tekun penuh tanggung
jawab dan bersyukurlah atas apa yang telah diperoleh (Yuniar Rachmawati)
PERSEMBAHAN
Kedua orang tua yang senantiasa
memberikan do’a dan semangat.
Kakak dan adikku yang selalu mendo’akan
dan memberi motivasi.
Teman-teman seperjuangan S1 Pendidikan
Tata Busana Angkatan 2011.
Sahabat-sahabatku yang selalu berbagi dan
memberikan motivasi.
Almamater FT Unnes tercinta.
vi
ABSTRAK
Yuniar Rachmawati. 2015. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog
Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Tata Busana. Pembimbing Wulansari
Prasetyaningtyas, S.Pd., M.Pd Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana,
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Semarang.
Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan
individu yang diharapkan mampu memberikan pengaruh positif dalam
mengarahkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif, terampil, dan
mandiri. Perkembangan iptek dalam era globalisasi semakin canggih, penyebaran
informasi semakin cepat dengan adanya fasilitas internet di sekitar kampus dapat
dimanfaatkan secara maksimal yang diaplikasikan pada media pembelajaran
berbasis blog. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media
pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar mata kuliah pelengkap busana
pada mahasiswa program studi pendidikan tata busana dan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar
mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata
Busana.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa tahun ajaran 2014/2015 Program
Studi Pendidikan Tata Busana jurusan PKK FT Unnes yang sedang menempuh
mata kuliah Pelengkap Busana sebanyak 2 kelas yang berjumlah 34 mahasiswa.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling dan
diperoleh rombel 2 sebagai kelas eksperimen yang akan diberi pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis blog. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah metode tes, observasi, dan dokumentasi. Data hasil
belajar mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Analisis data
menggunakan uji t.
Hasil uji validitas media yang dilakukan oleh 3 orang expert menyatakan
bahwa media layak digunakan dalam penelitian dengan persentase rata – rata
86,11%. Peningkatan hasil belajar mahasiswa yang dihitung menggunakan gain
score adalah sebesar 0,43. Hasil analisis uji t yang diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 13,90 untuk
nilai α = 5% dan dk = 18 diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,10 karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka
hipotesis yang berbunyi ada pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap
hasil belajar mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa tata busana diterima.
Saran yang dapat diajukan adalah media pembelajaran berbasis blog dapat
digunakan pada mata kuliah lain selain mata kuliah Pelengkap Busana, misalnya
pada mata kuliah desain busana, desain tekstil, dan teknik hias manual.
Kata Kunci: Media Pembelajaran Blog, Pelengkap Busana, Hasil Belajar
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb,
Segala puji syukur selalu tercurahkan atas kehadirat Allah SWT, yang selalu
melindungi dan melimpahkan rahmat, nikmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Media Pembelajaran
Berbasis Blog Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana”.
Skripsi ini disusun sebagai persyaratan kelengkapan untuk menyelesaikan
studi strata satu (S1) untuk mencapai gelar sarjana pendidikan Program Studi S1
Pendidikan Tata Busana, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Semarang. Penyusunan skripsi ini banyak menghadapi
kendala-kendala karena berbagai keterbatasan. Peneliti menyadari bahwa skripsi
ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Semarang.
4. Kaprodi S1 Pendidikan Tata Busana, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
5. Wulansari Prasetyaningtyas, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing yang
dengan penuh kesabaran memberikan petunjuk dan dorongan yang berguna
bagi peneliti dalam menyusun skripsi ini.
viii
6. Bapak dan Ibu dosen, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Semarang yang memberikan bekal ilmu
pengetahuan dan keterampilan.
7. Ibu Siti Nurrohmah, S.Pd, M.Sn selaku dosen pengampu mata kuliah
Pelengkap Busana yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu
dalam proses penelitian.
8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan berkat dan rahmat-Nya atas kebaikan
semua pihak yang telah membantu baik material maupun spiritual kepada peneliti.
Kritik dan saran dari pembaca sangat berguna untuk perbaikan penelitian dimasa
datang. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
para pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Semarang, Oktober 2015
Peneliti
ix
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
PENGESAHAN ............................................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xiii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5
1.3. Pembatasan Masalah...................................................................... 6
1.4. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
1.6. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
1.7. Penegasan Istilah ........................................................................... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 11
2.1. Kajian Teori .................................................................................. 11
2.2. Penelitian yang Relevan ................................................................ 39
2.3. Kerangka Berfikir .......................................................................... 41
2.4. Hipotesis ........................................................................................ 42
x
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 43
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 43
3.2. Populasi dan Sampel ...................................................................... 44
3.3. Variabel Penelitian ........................................................................ 45
3.4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 45
3.5. Teknik Analisis Data ..................................................................... 61
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 67
4.1. Hasil Penelitian .............................................................................. 67
4.2. Analisis Data ................................................................................. 69
4.3. Pembahasan ................................................................................... 70
BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 75
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 75
5.2. Saran .............................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76
LAMPIRAN ................................................................................................... 79
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Rekap Nilai Pelengkap Busana ............................................................ 3
3.1 Komentar dan Saran Ahli Media ......................................................... 50
3.2 Penilaian Ahli Media ............................................................................ 51
3.3 Kategori Kelayakan Media ................................................................. 52
3.4 Validitas Soal ....................................................................................... 54
3.5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal .................................................... 55
3.6 Tingkat Kesukaran ................................................................................ 55
3.7 Klasifikasi Daya Pembeda .................................................................... 56
3.8 Daya Pembeda ...................................................................................... 56
3.9 Hasil Penilaian Ahli Materi .................................................................. 57
3.10 Kategori Kelayakan Instrumen ............................................................. 58
3.11 Klasifikasi Reliabilitas .......................................................................... 61
3.12 Hasil Uji Normalitas Tes ...................................................................... 62
3.13 Uji Homogenitas ................................................................................... 64
3.14 Kriteria Konversi Nilai ......................................................................... 65
3.15 Kriteria Uji Gain ................................................................................... 66
4.1 Hasil Belajar Mahasiswa ..................................................................... 67
4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar ....................................................... 68
4.3 Hasil Perhitungan Uji-t ........................................................................ 69
4.4 Hasil Uji Gain ..................................................................................... 70
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Paradigma Penelitian .............................................................................. 47
3.2 Desain Penelitian .................................................................................... 48
3.3 Langkah-langkah Penelitian ................................................................... 48
3.4 Rumus Korelasi Product Moment ........................................................... 53
3.5 Rumus Indeks Kesukaran ........................................................................ 54
3.6 Rumus Daya Pembeda ............................................................................. 56
3.7 Rumus KR20 ........................................................................................... 59
3.8 Rumus Reliabilitas Ratings ..................................................................... 60
3.9 Rumus Chi-kuadrat ................................................................................. 61
3.10 Rumus Statistik uji-t .............................................................................. 63
3.11 Rumus Hipotesis .................................................................................... 65
3.12 Rumus Uji Gain .................................................................................... 66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus Pelengkap Busana .................................................................. 80
2. SAP Pelengkap Busana ....................................................................... 86
3. Kontrak Perkuliahan ........................................................................... 89
4. Lembar Validasi Media ........................................................................ 91
5. Lembar Validasi Instrumen .................................................................. 109
6. Kisi-Kisi Instrumen ............................................................................. 139
7. Nama Mahasiswa Uji Coba ................................................................. 156
8. Hasil Uji Coba Penelitian .................................................................... 157
9. Perhitungan Uji Coba .......................................................................... 158
10. Nama Mahasiswa Penelitian ............................................................... 167
11. Soal Penelitian ..................................................................................... 168
12. Hasil Penelitian Tes ............................................................................. 175
13. Analisis Data ....................................................................................... 181
14. Dokumentasi Penelitian ...................................................................... 188
15. Cara Membuat Media Pembelajaran Blog .......................................... 193
16. Materi Pelengkap Busana .................................................................... 198
17. Usulan Topik Skripsi .......................................................................... 205
18. Formulir Usulan Topik Skripsi ............................................................ 206
19. SK Dosen Pembimbing ........................................................................ 207
20. Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 208
21. Surat Ijin Uji Validasi .......................................................................... 209
22. Surat Tugas Ahli Media ....................................................................... 210
23. SK telah Uji Validasi ........................................................................... 211
24. Berita Acara Seminar Proposal ............................................................ 212
25. Daftar Hadir Seminar Proposal ............................................................ 213
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan
individu yang diharapkan mampu memberikan pengaruh positif dalam
mengarahkan pengembangan dan kebudayaan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang produktif, terampil, dan mandiri. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan SDM tersebut adalah dengan cara menyelenggarakan pendidikan
yang berkesinambungan, karena pendidikan memegang peranan penting dalam
mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan tanggung jawab, sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Bab 1
ayat (1) tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pemerintah menyelenggarakan pendidikan yang dilaksanakan melalui jalur
pendidikan non formal, informal dan formal. Jalur pendidikan non formal meliputi
lembaga pelatihan, kursus, sanggar yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang. Jalur pendidikan informal meliputi pendidikan yang berasal dari
keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Jalur
pendidikan formal meliputi pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga Perguruan Tinggi.
2
Perguruan Tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah atas yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian. Salah satu Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia adalah Universitas
Negeri Semarang (Unnes). Unnes adalah universitas konservasi yang merupakan
perguruan tinggi bertaraf internasional yang mempunyai moto sehat, unggul, dan
sejahtera. Unnes memiliki tujuan untuk menghasilkan tenaga akademik, profesi,
dan vokasi yang memiliki kompetensi unggul, menghasilkan karya ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan olah raga yang bermakna dan bermanfaat, dan
menghasilkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang berlandaskan nilai-nilai
konservasi (sumber: http://unnes.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/).
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan salah satu jurusan
yang berada dibawah naungan Fakultas Teknik (FT) Unnes. Jurusan PKK
mempunyai tiga prodi, yaitu Pendidikan Tata Busana, Pendidikan Tata Boga, dan
Pendidikan Tata Kecantikan. Jurusan PKK merancang program pembelajaran
dalam suatu kurikulum yang dituangkan kedalam beberapa mata kuliah wajib
maupun mata kuliah pilihan yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk
memperoleh gelar sarjana. Mata kuliah Pelengkap Busana merupakan salah satu
mata kuliah pilihan yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan
Tata Busana pada semester IV.
Kompetensi dasar yang dikembangkan pada mata kuliah Pelengkap
Busana adalah mempelajari tentang konsep dasar pengetahuan tentang pelengkap
3
busana dan keterampilan membuat berbagai macam pelengkap busana
berdasarkan desain, teknik, dan bahan dasar untuk membuat pelengkap busana.
Bahan dasar untuk membuat pelengkap busana seperti manik-manik atau batuan,
tali atau benang, kain, dan kayu. Bahan dasar dalam pembuatan pelengkap busana
dapat diaplikasikan menjadi kalung, anting, gelang, tas, ikat pinggang, bros, dll.
Wawancara yang dilakukan peneliti dengan dosen pengampu Pelengkap
Busana menyimpulkan bahwa mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
pelengkap busana hasil pekerjaan antara mahasiswa satu dengan yang lain tidak
jauh berbeda, tingkat kreativitas dan motivasi mahasiswa masih rendah dan hasil
belajar kurang maksimal, dimana masih terdapat nilai E pada beberapa mahasiswa
meskipun tingkat kehadiran sudah terpenuhi. Data hasil observasi adalah sebagai
berikut :
Tabel 1.1 Rekap Nilai Pelengkap Busana
Tahun Ajaran A AB B BC C CD D E K
2012/2013 24 20 4 0 0 0 0 4 0
2013/2014 10 17 3 0 0 0 1 5 0
Sumber : Data hasil penelitian
Hasil observasi pada mahasiswa program studi S1 Pendidikan Tata Busana
Jurusan PKK Unnes yang telah menempuh mata kuliah pelengkap busana bahwa
mahasiswa kesulitan memahami materi pembelajaran. Sistem pembelajaran lebih
menekankan pada komunikasi satu arah (ceramah) serta media pembelajaran yang
digunakan berupa media cetak.
Media cetak menyajikan pesan atau informasi melalui tulisan atau gambar
yang diilustrasikan untuk memperjelas pesan atau informasi yang akan
disampaikan. Media cetak yang digunakan pada mata kuliah Pelengkap Busana
4
adalah berupa buku suplemen. Buku suplemen merupakan media yang
dimanfaatkan pada proses pembelajaran, buku yang digunakan adalah buku karya
non fiksi berupa buku keterampilan yang dapat menunjang pokok materi yang
diajarkan. Kelemahan buku suplemen antara lain isi materi lebih lambat (tidak up
to date) dan sukar menyalurkan perhatian. Media cetak hanya memberikan visual
berupa gambar dan tulisan yang mewakili keseluruhan isi materi, dan apabila
penyajiannya kurang menarik akan cepat membosankan sehingga berpengaruh
terhadap hasil belajar mahasiswa yang rendah.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil
belajar adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat ke dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran menurut Kustiono (2010:4) adalah setiap alat,
baik hardware maupun software sebagai media komunikasi untuk memberikan
kejelasan informasi. Guru atau dosen harus mampu menguasai media yang sesuai
untuk digunakan dalam proses belajar sehingga tujuan pembelajaran pun dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi
semakin canggih. Penyebaran informasi serta akses telekomunikasi semakin cepat
dan mudah, dengan adanya fasilitas internet di sekitar kampus seharusnya dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Fasilitas ini dapat diaplikasikan kedalam media
pembelajaran, contohnya adalah penggunaan media pembelajaran berbasis blog
dengan memanfaatkan jaringan internet. Media ini termasuk dalam media
pembelajaran by designed yaitu media yang dirancang secara khusus untuk
keperluan pembelajaran. Penggunaan blog dapat diakses setiap saat. Mahasiswa
5
dapat memanfaatkan program pendidikan yang disediakan dijaringan internet
kapan saja sesuai dengan waktu luang sehingga kendala ruang dan waktu yang di
hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Penyajian blog dapat dibuat
lebih menarik dan bervariasi. Penggunaan media pembelajaran berbasis blog
dalam proses belajar mengajar diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar
sehingga hasil belajar mahasiswa pun dapat meningkat.
Penjelasan yang telah diuraikan diatas menjadi dasar pemikiran peneliti
untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh media pembelajaran berbasis
blog khususnya untuk meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah Pelengkap
Busana. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah
Pelengkap Busana Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang berkaitan dengan pengaruh media pembelajaran
berbasis blog terhadap hasil belajar mata kuliah Pelengkap Busana di Unnes
sebagai berikut :
1.2.1. Kurangnya motivasi belajar sehingga diperlukan adanya dorongan untuk
mencapai tujuan belajar.
1.2.2. Mahasiswa kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan sehingga
hasil belajar rendah.
1.2.3. Fasilitas internet yang terdapat di area kampus kurang dimanfaatkan untuk
proses belajar mengajar.
6
1.2.4. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang berhubungan dengan
teknologi komunikasi dan informasi.
1.2.5. Sumber belajar yang digunakan sangat terbatas sehingga tingkat kreativitas
mahasiswa rendah.
1.3. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah :
1.3.1. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa rombel 2 yang sedang menempuh
mata kuliah Pelengkap Busana tahun ajaran 2014/2015 program studi S1
Pendidikan Tata Busana.
1.3.2. Media pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah media
pembelajaran berbasis blog.
1.3.3. Hasil belajar pada penelitian ini mencakup tiga aspek, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor.
1.3.4. Materi pembelajaran pada penelitian ini adalah pembuatan pelengkap
busana berbahan dasar kain.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut :
1.4.1. Apakah ada pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil
belajar mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Busana rombel 2 tahun ajaran 2014/2015?
1.4.2. Seberapa besar pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil
belajar mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Busana rombel 2 tahun ajaran 2014/2015?
7
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menurut Arikunto (2002:51), yaitu rumusan kalimat
yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.5.1. Pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar mata
kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata
Busana rombel 2 tahun ajaran 2014/2015.
1.5.2. Seberapa besar pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil
belajar mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Busana rombel 2 tahun ajaran 2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
teoritis maupun praktis bagi pendidik, peserta didik, penulis, dan semua pihak
yang terkait dengan dunia pendidikan, adapun manfaatnya sebagai berikut:
1.6.1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan kajian dan informasi mengenai media pembelajaran
berbasis blog pada mata kuliah pelengkap busana bagi yang
membutuhkan khususnya pada mahasiswa tata busana.
b. Memberikan sumbangan positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka mensukseskan tujuan proses kegiatan
pembelajaran di lembaga pendidikan.
8
1.6.2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Melatih kemampuan mahasiswa agar lebih aktif dan mandiri dalam
meningkatkan pemahaman pada mata kuliah Pelengkap Busana melalui
media pembelajaran berbasis blog.
b. Bagi Peneliti
Menambah wawasan pengetahuan di bidang penelitian tentang media
pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar.
c. Bagi Dosen
Memudahkan dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran serta dapat
mewujudkan proses pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik.
d. Bagi Jurusan
Memberikan masukan kepada lembaga pendidikan terkait agar lebih
meningkatkan mutu pelaksanaan pembelajaran pelengkap busana.
1.7. Penegasan Istilah
Penegasan istilah perlu diberikan supaya tidak terjadi salah penafsiran
terhadap isi skripsi, adapun yang perlu dijelaskan dalam judul skripsi ini meliputi:
1.7.1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau
benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang (KBBI,
2001: 849). Pengertian pengaruh adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi
dan membentuk perbuatan seseorang. Pengaruh dalam penelitian ini adalah daya
yang timbul dari penggunaan media pembelajaran berbasis blog.
9
1.7.2. Media Pembelajaran
Pengertian media menurut Kustiono (2010 : 1) merupakan bentuk jamak
dari kata medium. Kata itu berasal dari bahasa latin “medius” yang artinya tengah.
Kata medium dalam bahasa Indonesia artinya “antara”. Pengertian media adalah
pengantar informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima
pesan, sedangkan proses pembelajaran adalah komunikasi antara guru dan siswa.
Media pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran by designed yaitu media yang dirancang secara khusus untuk
keperluan pembelajaran dan dapat ditemukan, diaplikasikan, dan digunakan untuk
keperluan proses belajar mengajar. Media pembelajaran dalam penelitian ini
merupakan media pembelajaran berbasis blog yaitu segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran dan kemauan mahasiswa sehingga
mendorong terciptanya proses belajar serta meningkatkan prestasi belajar secara
maksimal dengan memanfaatkan jaringan internet.
1.7.3. Blog
Blog atau Weblog merupakan suatu aplikasi, software atau perangkat lunak
berbasis web yang dibuat seseorang (blogger atau pengguna blog) secara sengaja
dengan tujuan dan alasan tertentu yang dirancang sedemikian rupa dalam bentuk
teks, gambar dan video yang dapat digunakan untuk menyajikan materi
pembelajaran secara online (Ananda, 2013 : 11). Blog menurut pendapat Sari
(2012 : 2) merupakan singkatan dari weblog yaitu bentuk aplikasi web yang
menyerupai tulisan pada sebuah halaman web umum dan seringkali dimuat dalam
urut terbalik. Blog dalam penelitian ini adalah blog pendidikan sebagai media
10
pembelajaran pada mata kuliah Pelengkap Busana khususnya materi pembuatan
pelengkap busana berbahan dasar kain.
1.7.4. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Sudjana (2011: 3) adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’i, 2011: 85). Hasil
belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa pada mata kuliah
Pelengkap Busana dengan materi pembuatan pelengkap busana berbahan dasar
kain dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
1.7.5. Mata Kuliah Pelengkap Busana
Mata kuliah Pelengkap Busana merupakan mata kuliah pilihan yang
ditempuh mahasiswa semester 4 pada tahun ajaran 2015/2016 Program Studi
Pendidikan Tata Busana FT Unnes. Mata kuliah ini mempelajari tentang konsep
dasar pengetahuan dan keterampilan membuat berbagai macam pelengkap busana
berdasarkan desain, teknik, dan bahan dasar untuk pembuatan pelengkap busana.
Manfaat pada mata kuliah ini adalah dapat memberikan pengetahuan dan
keterampilan pada pembuatan pelengkap busana; dapat membuat pelengkap
busana dengan berbagai bentuk; dan dapat membuat pelengkap busana dengan
berbagai jenis bahan dasar. Bahan dasar yang digunakan untuk pelengkap busana
diantaranya adalah manik-manik atau batuan, tali atau benang, kayu, dan kain.
Pelengkap busana dalam penelitian ini adalah pembuatan pelengkap busana dari
bahan dasar kain.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1. Pengertian Belajar
Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Kegiatan belajar dapat berlangsung dimana saja misalnya di
lingkungan keluarga, di sekolah dan di masyarakat, baik disadari maupun tidak
disadari, disengaja atau tidak disengaja. Gagne dikutip Rifa’i (2011 : 82)
berpendapat bahwa belajar merupakan disposisi atau kecakapan manusia yang
berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak
berasal dari proses pertumbuhan. Arti belajar menurut Prawira (2014 : 224) yaitu
memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman,
mengingat, menguasai melalui pengalaman, dan mendapat informasi atau
menemukan. Pengertian belajar dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
adalah suatu kegiatan memperoleh pengetahuan dan informasi melalui
pengalaman yang berlangsung selama periode waktu tertentu.
Prinsip yang harus dimiliki oleh pembelajar sebelum melakukan kegiatan
belajar adalah : (1) informasi faktual (factual information); (2) kemahiran
intelektual (intelectual skill); (3) strategi (strategy) (Rifa’i, 2011 : 96). Ketiga
prinsip itu merupakan kondisi internal yang harus dimiliki oleh pembelajar agar
12
mampu melaksanakan kegiatan belajar secara optimal. Berikut sajian ketiga
prinsip tersebut :
(1) Informasi faktual. Informasi ini dapat diperoleh melalui tiga
cara, yaitu dikomunikasikan, dipelajari sebelum memulai belajar
baru, dan dilacak dari memory; (2) Kemahiran intelektual.
Pembelajaran harus memiliki cara dalam mengerjakan sesuatu,
terutama yang berkaitan dengan bahasa untuk mempelajari hal-hal
baru. Kemahiran intelektual harus telah dipelajari sebelumnya agar
dapat digunakan atau diingat ketika diperlukan; (3) Strategi. Setiap
aktivitas belajar memerlukan pengaktifan strategi belajar dan
mengingat. Pembelajar harus mampu menggunakan strategi untuk
menghadirkan stimulus yang kompleks, memilih dan membuat kode
bagian-bagian stimulus, memecahkan masalah, dan melacak kembali
informasi yang telah dipelajari (Rifa’i, 2011 : 96).
Faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil
belajar menurut Rifa’i (2011 : 96) adalah kondisi internal dan eksternal peserta
didik. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kegiatan organ tubuh,
kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional dan kondisi sosial,
seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Faktor-faktor internal dapat
terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman, pengalaman belajar
sebelumnya, dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal seperti variasi dan
tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat
belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan
mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar.
2.1.1.2.Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran menurut Nur’aini (2008:5) adalah suatu sistem yang
merupakan suatu pendekatan mengajar yang mempunyai hubungan sistemik dan
sistematis antara komponen-komponen yang saling berhubungan membentuk satu
kesatuan untuk mencapai tujuan. Proses pembelajaran menurut Kustiono (2010 :
13
3) adalah komunikasi antara guru dan siswa. Segala ide/gagasan yang dipikirkan
dan disediakan oleh guru disusun dalam bentuk pesan, yaitu materi pengajaran.
Persiapan dan keputusan yang diambil guru, misalnya materi apa yang akan
diajarkan, kapan pembelajaran berlangsung, dengan apa materi disampaikan.
Proses pembelajaran menurut Nur’aini (2008 : 5) adalah suatu kegiatan yang
bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan
anak didik. Sama halnya dengan belajar, pembelajaran pada hakikatnya adalah
suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada
disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik
melakukan proses belajar.
Tujuan pembelajaran merupakan suatu deskripsi mengenai tingkah laku
yang diharapkan akan dicapai siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil
pembelajaran (Nur’aini, 2008 : 6). Tujuan yang akan dicapai oleh guru mata
pelajaran tercantum dalam satuan pelajaran, untuk itu guru harus menggunakan
tiga hal pokok yang berkaitan dengan pembelajaran yaitu :
(1) Guru harus mempelajari kurikulum, sebab materi dan
kompetensi yang akan diajarkan terdapat di kurikulum khususnya
GBPP/Silabi; (2) guru harus memahami tipe hasil belajar apa yang
akan dicapai sesuai dengan tujuannya; (3) guru harus mengetahui
cara merumuskan tujuan pembelajaran sehingga tujuan tersebut
jelas isinya dan dapat dicapai (Nur’aini, 2008 : 7).
2.1.1.2.1. Komponen Pembelajaran
Komponen pembelajaran terdiri dari (1) tujuan pembelajaran; (2) siswa;
(3) guru; (4) materi pembelajaran; (5) metode atau strategi; (6) media; dan (7)
evaluasi (Nur’aini, 2008 : 5).
14
1. Tujuan
Proses pembelajaran yang pertama kali dilakukan oleh seorang guru
adalah merumuskan tujuan yang akan dicapai, setelah itu menyusun evaluasi yang
digunakan untuk mengukur seberapa jauh tujuan pengajaran teah dicapai. Tujuan
pembelajaran merupakan suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan
akan dicapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses pembelajaran (Nur’aini,
2008 : 5).
2. Siswa
Siswa merupakan komponen yang paling penting atau integral, karena jika
tidak ada siswa maka proses pembelajaran tidak akan berlangsung, agar
kebutuhan siswa dapat tercapai maka guru harus mengenal siswanya, bagaimana
keadaan dan kemampuan dengan kata lain guru harus mengenal karakteristik
siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik siswa diantaranya adalah
kemampuan awal siswa, pengalaman, latar belakang sosial, tingkat
perkembangan, aspirasi, dan sikap pribadi siswa (Nur’aini, 2008 : 5).
3. Guru
Guru merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran yang ikut
berperan dalam pembentukan sumber daya manusia, oleh karena itu guru dituntut
dapat berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional.
Peran guru adalah sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing. Mengajar adalah
menyampaikan pengetahuan terhadap siswa untuk mengetahui tentang
pengetahuan yang disampaikan oleh guru. Mendidik tidak hanya menyampaikan
pengetahuan tetapi melatih keterampilan dan mental siswa (Nur’aini, 2008 : 5).
15
4. Materi Pembelajaran
Tugas guru yang utama adalah menyampaikan materi pembelajaran. Guru
harus mampu memilih mengembangkan, mengorganisir materi yang akan
disampaikan siswa agar materi dapat diterima, dicerna dan dipelajari susuai
dengan tujuan atau kemampuan yang diharapkan. Materi perlu dikembangkan
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diklasifikasikan dalam tiga
kawasan yaitu kawasan kognitif, afektif, dan psikomotor (Nur’aini, 2008 : 5).
5. Metode Pembelajaran
Metode merupakan suatu cara yang teratur dan direncanakan yang
digunakan untuk mencapai tujuan. Metode pembelajaran adalah cara yang telah
direncanakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran antara lain metode
ceramah, tanya jawab, demonstrasi, eksperimen, diskusi, dan tutorial (Nur’aini,
2008 : 5).
6. Media
Media adalah perantara yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi
pelajaran. Media dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
siswa. Media mempunyai fungsi melancarkan jalannya proses belajar mengajar
sehingga memudahkan mencapai tujuan belajar (Nur’aini, 2008 : 5).
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang meliputi mengukur dan menilai.
Pengukuran adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi berupa data kuantitatif
16
dan menilai adalah kegiatan untuk mendapatkan data yang kualitatif (Nur’aini,
2008 : 5).
2.1.1.3.Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil
belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami
kegiatan belajar (Rifa’i, 2011 : 85). Sudjana (2011 : 3) mendefinisikan hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor. Prawira (2014 : 224)
mengemukakan bahwa ada empat macam arti belajar yaitu memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai, mendapat informasi.
Sudjana (2011: 22-23) menambahkan bahwa dalam sistem pendidikan
nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan
instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap
yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak.
Bloom dikutip Rifa’i (2011 : 86) menyatakan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku yang secara umum dikelompokkan ke dalam
17
tiga kategori yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective
domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain).
2.1.1.3.1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif meliputi tujuan pendidikan yang berkesinambungan
dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan, dan pengembangan
kemampuan intelektual dan keterampilan berpikir. Ranah ini dimulai dari jenjang
kawasan yang paling rendah ke jenjang yang lebih tinggi. Benyamin S. Bloom
dikutip Rifa’i (2011 : 86-87) membagi ranah kognitif menjadi enam bagian
diantaranya: (1)Pengetahuan (knowledge); (2)Pemahaman (comprehension); (3)
Penerapan (application); (4) Analisis (analysis); (5) Sintesis (synthesis): (6)
Penilaian (evaluation). Berikut sajian bagian-bagian ranah kognitif :
1. Pengetahuan (knowledge)
Perilaku mengingat atau mengenali informasi (materi pembelajaran) yang
telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan ini meliputi pengingatan kembali
tentang materi, mulai dari fakta spesifik sampai teori yang kompleks. Pengetahuan
mencerminkan tingkat hasil belajar paling rendah pada ranah kognitif (Rifa’i,
2011 : 86).
2. Pemahaman (comprehension)
Kemampuan memperoleh makna dari materi pembelajaran. Hal ini
ditunjukkan dengan mengestimasi kecenderungan masa depan. Hasil belajar ini
berada pada satu tahap diatas pengingatan materi sederhana, dan mencerminkan
tingkat pemahaman paling rendah (Rifa’i, 2011 : 87).
18
3. Penerapan (application)
Kemampuan menggunakan materi pembelajaran yang telah dipelajari
dalam situasi yang baru dan kongkrit. Penerapan mencakup aturan, metode,
konsep, prinsip, dan teori. Hasil belajar dibidang ini memerlukan tingkatan
pemahaman yang lebih tinggi daripada tingkat pemahaman sebelumnya (Rifa’i,
2011 : 87).
4. Analisis (analysis)
Kemampuan memecahkan material kedalam bagian-bagian sehingga dapat
dipahami struktur organisasinya. Analisis mencakup identifikasi bagian-bagian,
analisis hubungan antar bagian dan mengenali prinsip-prinsip pengorganisasian.
Hasil belajar ini mencerminkan tingkat intelektual yang lebih tinggi (Rifa’i, 2011
: 87).
5. Sintesis (synthesis)
Kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk
struktur yang baru. Sintesis mencakup komunikasi yang baik, perencanaan
operasional, dan mengklasifikasi informasi. Hasil belajar bidang ini menekankan
perilaku kreatif pada pembentukan struktur (Rifa’i, 2011 : 87).
6. Penilaian (evaluation)
Kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi pembelajaran untuk
tujuan tertentu. Hasil belajar dibidang ini adalah paling tinggi dalam aspek
kognitif karena berisi unsur-unsur seluruh kategori dan tentang nilai yang
didasarkan pada kriteria yang telah ditetepkan secara jelas (Rifa’i, 2011 : 87).
19
2.1.1.3.2. Ranah Afektif
Ranah afektif meliputi tujuan pendidikan yang berkenaan dengan minat,
sikap, dan nilai serta pengembangan dan penyesuaian diri. Ranah afektif berkaitan
dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Rifa’i (2011 : 88-89) membagi ranah
afektif menjadi lima bagian diantaranya adalah: (1) Penerimaan (receiving); (2)
Penanggapan (responding); (3) Penanggapan (responding); (4) Penanggapan
(responding); (5) Penilaian (valuing). Kategori yang mencakup dalam ranah
afektif adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan (receiving)
Keinginan siswa untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu
(aktivitas kelas, buku teks, musik, dan sebagainya). Penerimaan ini berkaitan
dengan memperoleh, menangani, dan mengarahkan perhatian (Rifa’i, 2011 : 88).
2. Penanggapan (responding)
Partisipasi aktif pada diri siswa, pada tingkat ini siswa tidak hanya
menadirkan fenomena tertentu tetapi juga mereaksinya dengan berbagai cara.
Hasil belajar pada bidang ini adalah penekanan pada kemahiran, keinginan, dan
kepuasan dalam merespon (Rifa’i, 2011 : 88).
3. Penilaian (valuing)
Harga atau niai yang melekat pada objek, fenomena atau perilaku tertentu
pada diri siswa. Penilaian ini didasarkan pada seperangkat nilai tertentu namun
menunjukkan nilai yang diungkapkan dalam perilaku yang ditampakkan oleh
siswa (Rifa’i, 2011 : 88).
20
4. Pengorganisasian (organization)
Perangkaian nilai-nilai yang berbeda, memecahkan kembali konflik antar
nilai, dan mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara
internal.pengorganisasian ini berkaitan dengan mengenali tanggung jawab setiap
individu untuk memperbaiki hubungan antar manusia (Rifa’i, 2011 : 88).
5. Pembentukan pola hidup (organization by a value complex)
Individu siswa memiliki sistem nilai yang telah mengendalikan
perilakunya dalam waktu yang cukup lama sehingga mampu mengembangkannya
menjadi karakteristik gaya hidupnya (Rifa’i, 2011 : 89).
2.1.1.3.3. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berhubungan dengan keterampilan motorik yang
menampilkan gerakan yang kompleks. Elizabeth Simpson dikutip Rifa’i (2011:
89-90) membagi ranah psikomotor dibagi menjadi:(1) Persepsi (perception); (2)
Kesiapan (set); (3) Gerakan terbimbing (guided response); (4) Gerakan terbiasa
(mechanism); (5) Gerakan komplek (complex overt response); (6) Penyesuaian
(adaptation); (7) Kreativitas . Kategori yang mencakup dalam ranah psikomotor
adalah sebagai berikut:
1. Persepsi (perception)
Penggunaan organ pengindraan untuk memperoleh petunjuk yang
memandu kegiatan motorik. Kategori ini merupakan kesadaran adanya stimulus,
memilih petunjuk yang relevan, dan menghubungkan persepsi pada petunjuk
dengan adanya tindakan (Rifa’i, 2011 : 89).
21
2. Kesiapan (set)
Mengacu pada pengembalian tipe kegiatan tertentu. Kategori ini mencakup
kesiapan mental untuk bertindak, kesiapan jasmani dan keinginan untuk bertindak
(Rifa’i, 2011 : 89).
3. Gerakan terbimbing (guided response)
Tahap-tahap awal didalam belajar keterampilan kompleks meliputi
peniruan atau mengulangi tindakan yang didemonstrasikan oleh guru, dan
mencoba dengan mengidentifikasi (Rifa’i, 2011 : 89).
4. Gerakan terbiasa (mechanism)
Tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi
biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir. Hasil
belajar pada kategori ini berkaitan dengan keterampilan kinerja (Rifa’i, 2011 : 89).
5. Gerakan komplek (complex overt response)
Kemahiran bekerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola
gerakan yang kompleks. Kecakapan ditunjukkan melalui kecepatan, kehalusan,
dan keakuratan (Rifa’i, 2011 : 90).
6. Penyesuaian (adaptation)
Keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga individu
partisipan dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-
persyaratan baru atau ketika menemui situasi masalah baru (Rifa’i, 2011 : 90).
7. Kreativitas
Penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi
tertentu atau masalah-masalah tertentu (Rifa’i, 2011 : 90). Kreativitas meliputi
22
(1)Kelancaran (Fluency), adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak
gagasan; (2)Keluwesan (Flexibility) adalah kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.; (3)Keaslian
(Originality), adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-
cara yang asli; (4)Penguraian (Elaboration), adalah kemampuan untuk
menguraikan sesuatu yang terinci; (5)Perumusan kembali (Redefinition),
adalah kemampuan untuk merumuskan kembali suatu gagasan.
2.1.2. Media Pembelajaran
2.1.2.1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar (Arsyad, 2007 : 3). Media menurut Kustiono
(2010 : 1) merupakan bentuk jamak dari kata medium. Kata itu berasal dari
bahasa latin “medius” yang artinya tengah. Kata medium dalam bahasa Indonesia
artinya “antara”. Pengertian media adalah pengantar informasi (pesan) antara
sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan. Association of Education and
Communication Technology (AECT) Task Force dikutip Kustiono (2010 : 2)
menjelaskan media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam
proses penyajian informasi. Rumampuk dikutip Kustiono (2010 : 2) menyatakan
hal yang sama bahwa media adalah kata jamak dari medium yang arti umumnya
untuk menunjukkan alat komunikasi. Pengertian media dari beberapa pendapat
diatas adalah salah satu komponen pembelajaran yang digunakan untuk
menyalurkan pesan dari komunikator menuju komunikan penerima pesan.
23
2.1.2.2.Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Dua unsur yang sangat penting dalam suatu proses belajar mengajar adalah
metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan,
pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengarui jenis media
pembelajaran yang sesuai. Aspek yang harus diperhatikan dalam memilih media
antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa
menguasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa.
Fungsi utama media pembelajaran menurut Arsyad (2007 : 15) adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Kemp dan Smellie
(1989 : 3) menyatakan bahwa, “Instructional media also make use of the power of
pictures, words, and sounds to compel attention, to help an audience understand
ideas and acquire information too complex for verbal explanation alone, and to
help overcome the limitations of time, size, and space” yang artinya adalah media
pembelajaran memanfaatkan kekuatan gambar, kata dan suara untuk mendorong
perhatian, serta membantu peserta didik memahami ide-ide dan memperoleh
informasi yang dibutuhkan dan untuk membantu mengatasi keterbatasan waktu,
ukuran, dan ruang.
Media pembelajaran merupakan sarana yang dapat memberi rangsangan
bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, sehingga dapat mempertinggi kualitas
belajar mengajar dan diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar siswa. Sudjana
dan Rivai (2011 : 2) menjelaskan bahwa "Media pengajaran dapat mempertinggi
24
proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat
mempertinggi hasil belajar yang dicapainya". Hal ini sesuai dengan penjelasan
Wilkinson dikutip Kemp dan Smellie (1989 : 29) bahwa “When they are carefully
selected and produced (taking into account both media attributes and learner
characteristic) as well as systematically integrated into the instructional program,
education media have a significant impact on learner achievement and self
image” yang artinya adalah ketika media dipilih secara teliti dan diproduksi
(dengan mempertimbangkan karakteristik media dan peserta didik) secara
sistematis kedalam program pembelajaran, media mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar dan citra diri.
Sudjana dan Rivai (2011 : 2) menjelaskan bahwa manfaat yang bisa
didapat dari penggunaan media pembelajaran di antaranya:
(1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar; (2) Bahan pengajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa, dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik; (3)
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru. Sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga; (4) Siswa lebih
banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll.
Manfaat dari penggunaan media dalam proses pembelajaran menurut
(Nur’aini, 2008 : 83-84) antara lain :
(1) Memperlancar komunikasi/interaksi antara guru dan siswa
sehingga siswa dapat belajar secara optimal; (2) Memperjelas
penyajian agar tidak verbalistik; (3) Proses belajar lebih berkualitas,
efektif, dan efisien; (4) Mengatasi ruang, waktu, dan indra; (5)
Menumbuhkan gairah belajar, adanya interaksi aktif, siswa dapat
belajar sendiri; (6) Proses pembelajaran dapat lebih sistematis.
25
Manfaat media pembelajaran dari beberapa pendapat diatas diantaranya
adalah sebagai alat bantu dalam proses belajar yang lebih berkualitas sehingga
pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa yang diharapkan dapat
meningkatkani hasil belajar yang akan dicapai.
2.1.2.3.Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media membawa dan
mengandung pesan atau informasi dari guru pengirim pesan pada siswa yang
menerima pesan. Pesan yang dibawa media bersifat sederhana, atau bersifat
kompleks, yang penting adalah bagaimana menyiapkan media agar dapat
memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa sehingga dapat aktif
berpartisipasi dalam pembelajaran (Nur’aini, 2008 : 41).
Gerlach dan Ely dikutip Arsyad (2007 : 12-14) mengemukakan ciri media
yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat
dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang efisien
melakukannya. Ciri-ciri media pembelajaran antara lain : (1) fiksatif (fiksative
Property); (2) manipulatif (manipulative property); (3) distributif (distributive
property).
(a) Ciri fiksatif (fiksative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan dan merekontruksi suatu peristiwa atau objek. Media memungkinkan
suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu
ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
26
(b) Ciri manipulatif (manipulative property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu lama dapat disajikan
kepada siswa dalam waktu singkat, misalnya proses larva menjadi menjadi kupu-
kupu. Di samping dapat dipercepat suatu kejadian dapat pula diperlambat pada
saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video, misalnya proses loncat
galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatif
dari media.
(c) Ciri distributif (distributive property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan
kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian itu. Distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas,
tetapi juga dapat disebar ke seluruh tempat yang diinginkan kapan saja contohnya
adalah CCTV (Closed Circuit Television).
2.1.2.4.Jenis Media Pembelajaran
Haney and Ullmer dikutip Kustiono (2010 : 11) mengelompokkan media
pembelajaran berdasarkan muatan pesan yang dikandungnya dapat
ditaksonomikan sebagai berikut :
(1) Media penyaji, yaitu media yang mampu menyajikan informasi.
Kategori media penyaji ini dapat dibedakan atas tujuh kelompok,
yaitu : kelompok grafis, media proyeksi diam, media audio, media
audio dipadu dengan visual diam, media gambar hidup(film), media
televisi, media multimedia; (2) Media objek, yaitu benda tiga
dimensi yang mengadung informasi (pesan) tidak dalam bentuk
penyajian tetapi melalui ciri fisik seperti : ukuran, berat, bentuk,
struktur, warna, fungsi, dan sebagainya; (3) Objek pengganti seperti
27
replika, model, dan tiruan; (4) Media interaktif adalah kelompok
media yang dalam penggunannya mengkondisikan siswa untuk
berinteraksi aktif.
Kemp dan Dayton dikutip Arsyad (2007 : 37) mengelompokkan media ke
dalam 8 jenis yaitu; (1)Media Cetakan; (2)Media Pajang; (3)Overhead
transparancies; (4)Rekaman Audiotape; (5)Seri slide dan film strips; (6)Penyajian
multi image; (7)Rekaman video dan film hidup, (8)Komputer. Nur’aini (2008:43)
menjelaskan klasifikasi media menurut kelompoknya diantaranya :
(1) Media visual, yang termasuk media visual disini antara lain :
gambar, sketsa, chart bagan, diagram, grafik, eta, dan globe; (2)
Media dengar atau audio, macam-macam media audio antara lain :
radio, rekaman pita, laboratorium bahasa; (3) Media diam yang
diproyeksikan, yang termasuk media ini adalah slide, film strip,
overhead proyektor (OHP), micro proyektor, micro film; (4) Media
bergerak yang diproyeksikan, yang termasuk media ini adalah: film,
tv, rekaman video tape (VTR); (5) Benda nyata dan benda model,
benda nyata dapat berupa orang, keadaan atau peristiwa tertentu
yang dapat dibawa ke kelas atau diluar kelas; (6) Komputer contoh :
CAI ( Computer Assisted Instruction).
Jenis media pembelajaran yang telah di kelompokkan menjadi beberapa
klasifikasi diantaranya adalah media visual, audiovisual, media diam, media
bergerak, benda nyata, dan media komputer. Media komputer merupakan media
yang seringkali digunakan oleh kalangan guru maupun dosen. Pengaplikasian
antara media komputer dengan jaringan internet adalah media pembelajaran
berbasis blog.
2.1.3. Blog
2.1.3.1. Pengertian Blog
Blog merupakan singkatan dari weblog adalah bentuk aplikasi web yang
menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman
28
web umum. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna
internet sesuai dengan topik dan tujuan dari pengguna blog tersebut (Sari, 2012 :
2). Blog menurut pendapat Ananda (2013 : 11) merupakan suatu aplikasi,
software atau perangkat lunak berbasis web yang dibuat seseorang (blogger atau
pengguna blog) secara sengaja dengan tujuan dan alasan tertentu yang dirancang
sedemikian rupa dalam bentuk teks, gambar dan video yang dapat digunakan
untuk menyajikan materi pembelajaran secara online.
Blog merupakan sebuah halaman web yag terdiri dari beberapa informasi
singkat, yang biasanya disebut sebagai post. Informasi-informasi disusun
berurutan sesuai kronologi, postingan terbaru ditempatkan pada urutan teratas dan
terdepan (Haryatmoko, 2009 : 1). Pengertian blog dari beberapa pendapat diatas
adalah suatu aplikasi berbasis web yang digunakan untuk tujuan tertentu sehingga
dapat membuka wawasan dan pengetahuan.
2.1.3.2. Jenis Blog
Muhammad Andri dikutip Sari (2012 : 3) menyatakan secara garis besar,
terdapat beberapa kategori blog disesuaikan dengan fungsi dan penggunaan blog,
yaitu :
(1) Personel blog, blog yang dibuat untuk kebutuhan perseorangan
yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya blog
edukasi bagi tenaga edukatif dalam mendistribusikan bahan ajar; (2)
Community blog, blog yang dibuat untuk komunitas tertentu seperti
perkumpulan, organisasi, profesi, dan sebagainya; (3) Bussiness
blog, blog yang dibuat dan digunakan untuk kebutuhan bisnis
sebagai sarana publishing produk bisnisnya.
Lukmana (2013 : 3-10) blog adalah sebuah platform netral. Semua orang
dapat menggunakan blog untuk keperluan apapun, ini mengakibatkan munculnya
29
banyak kategori blog antara lain blog: (1) politik; (2) pribadi; (3) bertopik; (4)
kesehatan; (5) sastra; (6) perjalanan; (7) riset; (8) hukum; (9) media; (10) agama;
(11) pendidikan; (12) komunitas;(13) directory; (14) bisnis; (15) hobi; (16) spam.
Pengelompokan blog menurut Haryatmoko (2009 : 3) didasarkan pada
konten yang terdapat pada blog tersebut, diantaranya :
(1) blog wisata, berisi pengalaman berwisata sehingga memperoleh
cerita mengenai daerah wisata yang akan dikunjungi; (2) blog seni,
bermanfaat untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang berkaitan
dengan dunia seni; (3) blog fashion, yang termasuk kedalam kategori
ini adalah pernak - pernik pakaian, informasi dunia fashion dan hasil
karya perancang busana pun dapat dengan mudah diketahui oleh
banyak kalangan; (4) blog olahraga, dapat bertukat informasi dan
pengalaman seputar bidang olahraga; (5) blog bisnis, segala aktivitas
update informasi seputar tren bisnis yang terjadi dipasaran; (6) blog
politik, dimanfaatkan oleh politikus untuk menyampaikan ide atau
kampanye secara online.
2.1.3.3. Manfaat Blog dalam Pembelajaran
Lukmana (2013 : 17) menyebutkan ada beberapa manfaat blog dalam
pembelajaran, antara lain :
Manfaat untuk guru adalah (1) Mempermudah komunikasi guru.
Guru dapat membuat blog jika ingin lebih mudah berkomunikasi
dengan siswa, wali murid, atau guru yang lain. Konten yang ada di
blog bisa sekedar posting pekerjaan rumah atau materi pelajaran
yang lebih kompleks. Di blog semua bisa dilakukan dengan
sederhana karena blog mudah ditemukan; (2) Mendukung
tumbuhnya komunikasi. Ketika guru menuliskan sesuatu di blog
maka akan cenderung ditanggapi oleh siswa atau guru lain. Misalnya
guru menuliskan sesuatu, kemudian guru ingin siswa menjawab
maka siswa tinggal mengisikannya dikolom komentar dan dialog
pun terjadi.
Manfaat blog bagi guru adalah (1) Tempat penyimpanan online bagi guru;
(2) Menjadi media pembelajaran online; (3) membuktikan profesional guru; dan
(4) Menjalin komunikasi online (Panjaitan, 2013 : 6). Manfaat blog untuk siswa
30
antara lain : (1) Membantu siswa memiliki tempat untuk bersuara, blog adalah
tempat bagi siswa untuk menyuarakan isi hatinya dan untuk mengembangkan
keinginan pribadinya. Sifat blog lebih lama dibandingkan aplikasi seperti twitter
dan facebook, dimana konten yang dituliskan di blog akan lebih relevan dalam
jangka waktu yang lama; (2) Siswa lebih semangat. Blog membuat siswa lebih
semangat. Tidak hanya bagi siswa yang memiliki hobi menulis saja, tapi juga
yang lain. Ini akan mempermudah mereka untuk mengkomunikasikan idenya
dimasa depan; (3) Membiasakan siswa untuk belajar dan berkomunikasi. Blog
dibidang pendidikan tidak sama dengan sekedar menulis, tidak sama juga dengan
sekedar mengerjakan tugas tertentu. Kegiatan ini juga harus membuat siswa lebih
mudah berkomunikasi dan menjalankan ide serta keinginan positifnya.
Keuntungan menggunakan blog sebagai salah satu alternatif media
pembelajaran, diantaranya:
1. Media blog dalam proses pembelajaran tidak mengenal waktu dan tempat,
karena para dosen atau mahasiswa dapat mengunjungi blog kapan saja dan
dimana saja dengan menggunakan fasilitas internet.
2. Hemat, selain ada penyediaan layanan blog yang gratis blog sebagai
media pembelajaran juga dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga,
dengan blog proses pembelajaran tidak memerlukan ruang tertentu dan waktu
yang terjadwal untuk mendapatkan informasi pembelajaran tersebut.
3. Interaktif, melalui fasilitas internet proses belajar mengajar menjadi lebih
interaktif antara mahasiswa dengan sumber belajar. Karena mahasiswa atau
31
pengunjung lain dapat memberikan respon dari masing-masing tulisan yang telah
dibuat.
4. Mudah dan Cepat, dalam pembuatan blog tidak memerlukan pengetahuan
program yang sulit, tidak memerlukan keahlian desain grafis untuk membuat
tampilan yang indah, semua template sudah tersedia dalam blog.
5. Sederhana dan Efektif. Tampilan blog yang sederhana memudahkan
pengunjug blog untuk menemukan informasi yang di sajikan dengan cepat. Blog
disusun berdasarkan urutan waktu, pengunjung dapat mengetahui informasi dan
tulisan yang paling baru dan aktual dengan mudah. Penyusunan berdasarkan
urutan waktu ini juga memudahkan pencarian informasi dan tulisan yang lalu.
Manfaat memiliki blog menurut Tasurun (2010 : 63) diantaranya : (1)
membuat blog adalah gratis; (2) memiliki blog tanpa membayar biaya bulanan;
(3) membuat blog adalah mudah; (4) blog dapat digunakan oleh siapa saja dan
tujuan apa saja; (5) blog memberikan rasa memiliki tujuan; (6) melatih
kemampuan berpikir; (7) melatih kemampuan menulis; (8) sebagai sarana berbagi
dan berekspresi.
Blog kini telah menjelma menjadi sarana serbaguna untuk banyak
keperluan menampilkan dan menyebarkan informasi. Kemampuan blog dalam
menampilkan teks, gambar, dan multimedia, blog kini dapat dimanfaatkan sebagai
sarana pendidikan, khususnya oleh para guru. Seorang guru dapat dengan mudah
menyampaikan berbagai materi pendidikan secara lebih luas dan bisa diakses oleh
anak didiknya tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Dunia pendidikan yang
sekarang ini mulai bergerak ke arah digital, menjadikan blog sebagai instrumen
32
penting dalam mendukung proses pendidikan. Guru dapat menggunakan blog
untuk aneka macam konten guna mendukung proses belajar mengajar. La Jolla
(2014 : 112-113) menyatakan bahwa :
“Several factors are essential to embed media in the online
classroom. First of all, the level of interaction must move from
mainly discussion threads and journals to interactive social
conversations and dialogues using Twitter, Facebook, and other
social networking tools. Another key element utilizes tumblr and
other blogging sites to bring out the students’ voices and include
their thoughts and expertise on the content. Through blogging,
online journals, and social conversation, the impact can lead to
creating an academic discourse”.
Kutipan jurnal diatas artinya adalah terdapat beberapa faktor penting untuk
menggunakan media dalam kelas online. Pertama-tama, terdapat interaksi,
percakapan sosial interaktif dan dialog menggunakan alat jaringan sosial, dapat
menggunakan tumblr dan situs blogging untuk mengajak mahasiswa beserta
pikiran dan keahlian mereka melalui media. Penggunaan blogging, jurnal online,
dan jaringan sosial akan menciptakan percakapan akademik (pada proses
pembelajaran).
Sari (2012 : 4) berpendapat bahwa blog dapat dimanfaatkan dalam setiap
bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan. Blog merupakan
sarana untuk menyampaikan informasi secara online yang memiliki fasilitas dasar
internet yang mampu menembus batas ruang dan waktu. Di tengah pesatnya
perkembangan dunia yang penuh dengan persaingan, informasi merupakan salah
satu komponen penting dalam pendidikan. Penyampaian informasi yang cepat dan
tepat akan mendukung kegiatan-kegiatan dalam pendidikan terutama dalam
pembelajaran.
33
Mahendra (2011:4) menambahkan pemilihan blog sebagai media
pembelajaran didasarkan atas beberapa faktor antara lain:
(1) Blog mudah digunakan dalam pengelolaan; (2) Blog dapat
dengan mudah digunakan untuk memberikan pekerjaan rumah
kepada siswa, di mana setiap siswa secara mandiri mengerjakan
tugasnya masing-masing; (3) Blog memungkinkan pengguna untuk
mempublikasikan posting yang diurutkan atas kronologis terbalik
(posting terbaru berada paling atas); (4) Tugas individu dapat
dialokasikan oleh guru atau dinegosiasikan dalam kelompok; (5)
Dapat ditambahkan teks, gambar grafis, link informasi dengan situs
lain yang relevan, dan data lainnya; dan (6) Penulis dapat
melakukan editing pada post setiap saat dan memungkinkan
pembaca untuk meninggalkan komentar untuk posting asli dan
saling berkomentar satu sama lain.
2.1.4. Mata Kuliah Pelengkap Busana
2.1.4.1. Deskripsi Mata Kuliah Pelengkap Busana
Mata kuliah Pelengkap Busana merupakan mata kuliah pilihan yang
ditempuh mahasiswa semester 4 pada tahun ajaran 2015/2016 Program Studi
Pendidikan Tata Busana. Mata kuliah ini memuat Kompetensi Dasar yang terdiri
dari 5 (empat) kompetensi yaitu :
(1) KD 1 Memahami konsep dasar, jenis bahan dasar dan
jenis-jenis Pelengkap Busana; (2) KD 2 Terampil membuat
desain dan prodak Pelengkap Busana dari manik-manik dan
bebatuan sesuai kesempatan pemakaiannya; (3) KD 3 Terampil
membuat desain dan prodak Pelengkap Busana dari kain; (4)
KD 4 Terampil membuat desain dan prodak Pelengkap Busana
dari tali atau benang; (5) KD 5 Terampil membuat desain dan
prodak Pelengkap Busana dari kayu (Jurusan PKK Silabus
Program Studi Pendidikan Tata Busana Unnes).
Salah satu Kompetensi Dasar yang dipelajari mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Busana adalah kompetensi pembuatan pelengkap busana dari
bahan kain. Indikator kompetensi pada pembuatan pelengkap busana berbahan
dasar kain adalah : (1) dapat mendisain pelengkap busana dari kain; dan (2) dapat
34
membuat pelengkap busana dari kain. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
pada Mata Kuliah Pelengkap Busana dengan Kompetensi Dasar pembuatan
pelengkap busana berbahan dasar kain adalah :
(1) Mendiskusikan macam-macam alat dan bahan untuk
membuat pelengkap busana dari kain; (2) Membuat desain
pelengkap busana dari kain; (3) Membimbing mahasiswa dalam
pembuatan desain; (4) Mendemonstrasi membuat pelengkap
busana dari kain; (5) Mempraktek membuat pelengkap busana
dari kain sesuai dengan desain yang dibuat oleh masing-masing
mahasiswa (Jurusan PKK Silabus Program Studi Pendidikan Tata
Busana Unnes).
Mata Kuliah Pelengkap Busana adalah mata kuliah yang mempelajari
tentang konsep dasar pengetahuan dan keterampilan membuat berbagai macam
pelengkap busana berdasarkan desain, teknik, dan bahan dasar. Manfaat pada
Mata Kuliah Pelengkap Busana diantaranya adalah: memberikan pengetahuan dan
keterampilan untuk mengembangkan desain pelengkap busana; dapat membuat
macam-macam pelengkap busana dengan berbagai bentuk; dan dapat membuat
macam-macam pelengkap busana dengan berbagai jenis bahan dasar.
2.1.4.2. Evaluasi Mata Kuliah Pelengkap Busana
Hasil belajar pada Mata Kuliah Pelengkap Busana Program Studi
Pendidikan Tata Busana berupa penilaian dari aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Penilaian aspek kognitif berupa tes yang mencakup ruang lingkup
pelengkap busana, serta pengetahuan tentang pelengkap busana. Penilaian aspek
afektif berupa sikap dan perilaku mahasiswa selama mengikuti proses
pembelajaran, dan pada aspek psikomotor dinilai melalui kreativitas dalam
membuat desain macam-macam pelengkap busana dan hasil prodak yang
dihasilkan.
35
Penilaian aspek kognitif mencakup tiga indikator yaitu: 1) ruang lingkup
pelengkap busana yang terdiri dari konsep dasar, fungsi, dan jenis pelengkap
busana; 2) mendesain pelengkap busana yang terdiri dari pengertian, unsur dan
prinsip desain; 3) membuat pelengkap busana yang terdiri dari bahan dasar, alat
dan bahan yang digunakan, dan teknik pembuatan pelengkap busana. Penilaian
aspek afektif terdiri dari kesiapan, konsentrasi, dan keaktifan mahasiswa dalam
mengikuti pembelajaran. Penilaian aspek psikomotor mencakup desain dan hasil
produk pelengkap busana yang terdiri dari kesesuaian hasil prodak dengan desain
dan ketepatan teknik dalam menjahit. Penilaian pada Mata Kuliah Pelengkap
Busana diantaranya adalah Nilai Harian (NH), nilai Ujian Tengah Semester
(UTS), dan nilai Ujian Akhir Semester (UAS) masing-masing penilaian
mempunyai bobot nilai 2. Nilai akhir pada Mata Kuliah Pelengkap Busana
dihasilkan dari rata-rata NH, nilai UTS, dan nilai UAS.
2.1.4.3. Materi Mata Kuliah Pelengkap Busana
Mata kuliah pelengkap busana pada tahun ajaran 2015/2016 yang berbobot
3 sks mempelajari tentang konsep dasar pengetahuan dan keterampilan membuat
berbagai macam jenis pelengkap busana berdasarkan desain, teknik dan bahan
dasar untuk pelengkap busana. Bahan dasar yang digunakan untuk pelengkap
busana seperti manik-manik atau batuan, tali atau benang, kayu, dan kain. Teknik-
teknik dalam kreasi menjahit kain menurut Budiyono (2008:243) adalah teknik
patchwork, tindas (quilting), aplikasi (applique), dan manipulasi kain
(manipulating fabric).
36
1. Patchwork
Patchwork adalah teknik menjahit, menyusun dan menggabungkan kain
perca mengikuti pola berulang sesuai rencana. Jenis patchwork ditinjau dari cara
pembuatannya adalah : (1) Acak tak beraturan; (2) Cara jiplakan pola/template;
(3) Tumpang tindih (overlapping); (4) Jahit Jelujur; (5) Pola geometris
(Budiyono, 2008 : 239-241). Reader’s Digest (1979 : 208) menyatakan bahwa
“patchwork is the joining of the pieces of fabric to form a larger unit of fabric.
The most interesting characteristic of any patchwork is the design that the joined
fabric pieces produce” artinya adalah patchwork adalah gabungan dari potongan-
potongan kain untuk membentuk kain yang lebih besar. Karakteristik yang paling
menarik adalah desain gabungan antara potongan kain yang dihasilkan.
Gambar 2.15 Teknik Patchwork
Sumber : Budiyono (2008:243)
2. Aplikasi (Applique)
Aplikasi adalah teknik membentuk gambar dari potongan kain kemudian
menempelkan diatas permukaan kain dasar membentuk pola tertentu. Jahit
aplikasi adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara menempelkan
guntingan kain pada kain yang berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya
37
diselesaikan dengan jahit tangan teknik sulam yang biasanya mempergunakan
tusuk hias feston atau dengan menggunakan mesin bordir (Budiyono, 2008 : 289).
Pendapat lain menurut Reader’s Digest (1979 : 192) bahwa “applique work is
basically a sewing craft and so it calls for much the same tools and supplies.
Fabrics are of course essential, but not necessarily in great quantities, scraps and
pieces are usually adequate for a small project” yang artinya pada dasarnya
aplikasi adalah kerajinan menjahit dengan menggunakan alat dan perlengkapan
yang sama dengan teknik patchwork. Kain tidak harus dalam jumlah besar,
potongan kecil atau kain sisa cukup untuk membuat teknik aplikasi yang
sederhana.
Gambar 2.16 Teknik Aplikasi
Sumber : Budiyono (2008: 294 )
3. Tindas (Quilting)
Tindas (Quilting) teknik patchwork dan aplikasi kemudian disempurnakan
dengan teknik jahit tindas (quilt). Teknik ini dilakukan setelah menyisipkan
dakron, busa atau kapas, diantara lembaran kain sehingga hasilnya lebih rapi dan
memiliki ketebalan yang memberikan keindahan dan keunikan. Jahit tindas atau
biasa disebut quilting adalah suatu teknik menghias permukaan kain dengan cara
melapis/ mengisi kain dengan bahan pelapis/ pengisi, kemudian dijahit tindas
38
pada permukaan kain sesuai dengan rencana. Bahan pelapis atau pengisi yang
biasa dipergunakan antara lain dakron, kapas, kapuk (Budiyono, 2008 : 287).
Reader’s Digest (1979 : 236) menyatakan bahwa “the quilting pattern may
be the primary or only source of decoration on a particular article, or they may
be a secondary source that is introduced to enhance a completed design surface,
such as patchwork or applique” yang artinya adalah pola tindas dapat menjadi
tahapan pertama dasar dekorasi pada busana tertentu atau dapat menjadi sumber
tambahan yang dapat diperkenalkan untuk meningkatkan desain permukaan yang
sudah jadi, seperti patchwork dan aplikasi.
Gambar 2.17 Teknik Quilting
Sumber : Budiyono (2008: 291)
4. Manipulasi Kain (Manipulating Fabric)
Manipulasi kain menurut Wolff (1996 : 1) adalah “the ideas are
techniques that change the look and feel of a piece of cloth with the assistance of
a threaded needle. they texturize, embellish, inflate, and support. they create
puckers, fold, waves, puffs, projections, and opening” artinya manipulasi kain
adalah teknik yang dapat mengubah tampilan dan kenyamanan sebuah busana
dengan bantuan jarum dan benang, dapat memberi tekstur, hiasan,
39
mengembangkan kain, dan bukaan. Teknik dalam manipulasi kain diantaranya
adalah gathering , shiring, ruffles, godets, pleating, smocking.
Gambar 2.18 Teknik Manipulasi Kain (Pleating dan Smocking)
Sumber: dokumentasi penelitian
2.2. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh I Gede Jaka Mahendra pada tahun 2011
yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Blog Pada Mata
Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Kelas VII SMP Negeri 1
Sukasada, menyimpulkan bahwa hasil review dari ahli isi mata pelajaran, ahli
media pembelajaran dan ahli media menyatakan bahwa media pembelajaran
berbasis blog yang dikembangkan sudah sesuai. Hasil validasi ahli isi mata
pelajaran untuk media pembelajaran berbasis blog sebesar 71,67% berada pada
kualifikasi baik. Hasil validasi ahli media pembelajaran untuk media
pembelajaran berbasis blog sebesar 91,25% berada pada kualifikasi sangat baik.
Hasil validasi ahli desain pembelajaran untuk desain media pembelajaran berbasis
blog sebesar 82% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji coba guru untuk
multimedia pembelajaran mandiri sebesar 82,5% berada pada kualifikasi sangat
baik (Mahendra, 2011 : 14). Penelitian ini menyatakan bahwa pembelajaran
melalui blog dengan fasilitas internet dapat digabungkan dengan pembelajaran
40
tatap muka di dalam kelas. Materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dapat disampaikan
menggunakan blog. Media pembelajaran berbasis blog digunakan dengan
pembelajaran tatap muka sehingga pembelajaran dapat lebih optimal.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ananda Satria Mawan pada
tahun 2013 yang berjudul Pemanfaatan Blog Sebagai Media Penyajian Materi
Pada Mata Pelajaran IPS Geografi Kelas VII SMP Negeri 7 Semarang Tahun
Ajaran 2012/2013 menyatakan bahwa pemanfaatan blog sebagai media penyajian
materi dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa pada mata pelajaran
Geografi Kelas VII SMP Negeri 7 Semarang Tahun Ajaran 2012/2013. Manfaat
blog menurut Mawan (2013: 97) adalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa
serta dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, tidak membosankan dan
lebih variatif dibandingkan pembelajaran secara konvensional. Media
pembelajaran blog memanfaatkan teknologi dengan cara mengembangkan
tampilan tulisan, gambar, video serta animasi sehingga dapat meningkatkan
penguasaan materi dalam pembelajaran.
Penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar, dalam penelitian ini menggunakan media
pembelajaran berbasis blog yang diaplikasikan pada mata kuliah Pelengkap
Busana. Media pembelajaran berbasis blog diaplikasikan dengan cara
menggunakan media pembelajaran berbasis blog pada saat proses pembelajaran
berlangsung, dapat diakses baik didalam kelas maupun diluar kelas.
41
2.3. Kerangka Pikir
Pembelajaran merupakan proses interaksi pengajar dan peserta didik yang
menimbulkan timbal balik dengan menyampaikan materi pembelajaran oleh
pengajar kepada peserta didik. Proses pembelajaran pada mata kuliah pelengkap
busana lebih menekankan pada komunikasi satu arah (ceramah) dan media yang
digunakan masih menggunakan media cetak dimana isi materi media cetak lebih
lambat (tidak up to date), sukar menyalurkan perhatian dan apabila penyajiannya
kurang menarik akan cepat membosankan sehingga berpengaruh terhadap hasil
belajar mahasiswa yang rendah. Mata kuliah pelengkap busana mempelajari
tentang konsep dasar pengetahuan dan keterampilan membuat berbagai macam
jenis pelengkap busana berdasarkan desain, teknik dan bahan dasar. Mahasiswa
dituntut mampu menguasai materi pembelajaran dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotor.
Pemecahan masalah yang dimungkinkan dapat digunakan untuk mengatasi
hal tersebut, salah satunya adalah dengan memanfaatkan fasilitas internet di
sekitar kampus, fasilitas ini seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal
seperti diaplikasikan kedalam media pembelajaran, contohnya adalah penggunaan
media pembelajaran berbasis blog. Media pembelajaran berfungsi untuk
membantu dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran serta mampu
merangsang pikiran, perhatian, dan keinginan belajar mahasiswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Media pembelajaran berbasis blog diduga mampu
menyampaikan informasi secara online yang memiliki dasar internet yang mampu
menembus batas ruang dan waktu, selain itu penyampaian informasi yang cepat
42
dan tepat akan mendukung kegiatan-kegiatan dalam pendidikan terutama dalam
pembelajaran supaya mahasiswa mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Media pembelajaran berbasis blog diduga dapat berpengaruh dalam meningkatkan
hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah pelengkap busana khususnya
mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Unnes.
2.4. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empirik dengan data (Sugiyono 2010 : 96), dari uraian diatas maka hipotesis
dari penelitian ini adalah :
Ha : Ada pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil
belajar mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Busana.
Ho : Tidak ada pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil
belajar mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Busana.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 – 11 Juni 2015 pada mahasiswa
yang sedang menempuh mata kuliah Pelengkap Busana Program Studi Pendidikan
Tata Busana PKK FT Unnes tahun ajaran 2014/2015. Kegiatan yang dilaksanakan
sebelum penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan observasi tentang
pembelajaran pada mata kuliah Pelengkap Busana. Kegiatan yang dilakukan
setelah observasi, peneliti menerapkan media pembelajaran berupa media
pembelajaran berbasis blog yang berisi materi pada mata kuliah Pelengkap
Busana.
Penerapan media pembelajaran berbasis blog ini dilaksanakan pada rombel
2 mata kuliah Pelengkap Busana dengan pembelajaran sebanyak 1 kali pertemuan
dengan bobot 3 SKS. Pertemuan pertama dilaksanakan pembelajaran
menggunakan media pembelajaran berbasis blog oleh dosen pengampu dan
dilaksanakan tes untuk aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Tes pada aspek
psikomotor mahasiswa mengerjakan tugas praktik yaitu membuat desain serta
membuat produk pelengkap busana berupa tas dengan bahan dasar kain.
Data yang digunakan pada penelitian adalah: (1) nilai sebelum
menggunakan media pembelajaran berbasis blog yaitu diperoleh dari nilai
mahasiswa pada materi pembuatan pelengkap busana berbahan dasar tali; (2) nilai
setelah menggunakan media pembelajaran berbasis blog yang diperoleh dari hasil
44
penelitian yaitu nilai mahasiswa pada materi pembuatan pelengkap busana
berbahan dasar kain. Hasil dari kedua nilai tersebut digunakan untuk mengukur
pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar pada mata
kuliah Pelengkap Busana dengan materi pembuatan pelengkap busana berbahan
dasar kain.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2013 : 173).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun ajaran 2014/2015 program
studi S1 Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK Unnes yang sedang menempuh
mata kuliah pelengkap busana sebanyak 2 kelas sejumlah 34 mahasiswa.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
benar-benar representatif atau mewakili (Sugiyono, 2010 : 118).
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
sampel acak (Random Sampling), dimana sampel yang diacak adalah jumlah kelas
pada populasi. Teknik ini diberi nama sampel acak karena di dalam pengambilan
sampelnya peneliti mencampur subyek-subyek di dalam populasi sehingga semua
subyek dianggap sama. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek
untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel (Arikunto, 2013 : 177).
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa yang menempuh mata kuliah
45
pelengkap busana tahun ajaran 2014/2015 program studi S1 Pendidikan Tata
Busana rombel 2 sebanyak 19 mahasiswa.
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variable bebas atau Independent variable (X)
Variabel Independent sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent atau variabel bebas. Variable bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen atau terikat (Sugiyono 2010 : 61). Variabel bebas pada penelitian ini
yaitu penggunaan media pembelajaran blog.
3.3.2. Variable terikat atau dependent variable (Y)
Variabel Dependent sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen atau variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono
2010 : 61). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar dalam aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa dalam mata kuliah pelengkap
busana.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalam
meneliti. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
3.4.1. Metode Tes
Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2013 : 193).
46
Instrumen yang berupa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar
dan pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2013 : 266).
Metode tes dalam penelitian ini adalah tes untuk mengungkap aspek
kognitif dan psikomotor. Tes pilihan ganda untuk pengetahuan materi pelengkap
busana berupa lembar test setelah menggunakan media pembelajaran berbasis
blog. Metode tes yang digunakan untuk mengungkap aspek psikomotor adalah
menggunakan tes perbuatan. Tes ini merupakan tes melakukan sesuatu sesuai
dengan jenis keterampilan. Tes perbuatan ini digunakan untuk mengukur seberapa
besar kemampuan siswa terhadap pembuatan pelengkap busana.
3.4.2. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data
yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar (Arikunto,
2013 : 265). Metode observasi pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sikap mahasiswa pada saat proses pembelajaran mata kuliah pelengkap busana.
Metode ini menggunakan lembar observasi sebagai penilaian untuk mengungkap
aspek afektif. Observasi ini dilakukan saat mahasiswa mengikuti kuliah pelengkap
busana pada materi pembuatan pelengkap busana berbahan dasar kain.
3.4.3. Metode Dokumentasi
Teknik atau metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
agenda, dan sebagainya, dibanding dengan metode lain, maka metode ini agak
tidak begitu sulit, dalam arti apabila kekeliruan sumber datanya masih tetap,
belum berubah (Arikunto 2013 : 274). Metode dokumentasi dalam penelitian ini
47
digunakan untuk memperoleh data nama mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
Pelengkap Busana tahun ajaran 2014/2015 serta nilai mahasiswa pelengkap
busana tahun ajaran 2012/2013, 2013/2014 dan nilai mahasiswa yang mengikuti
mata kuliah Pelengkap Busana tahun ajaran 2014/2015 pada materi pembuatan
pelengkap busana berbahan dasar tali.
3.4.4. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 3).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dengan
desain one group pretest-posttest. Metode dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar
mata kuliah pelengkap busana.
3.4.4.1. Paradigma Penelitian
Paradigma dalam penelitian ini adalah :
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
X : penggunaan media pembelajaran berbasis blog.
Y : hasil belajar
3.4.4.2.Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-
posttest, didalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum
eksperimen dan sesudah eksperimen (Arikunto, 2013 : 124). Pola tes awal (pre-
test) dan tes akhir (post-test) sebagai berikut:
X Y
48
Gambar 3.2 Pola Tes Awal Dan Tes Akhir
(Arikunto, 2013:124)
Keterangan:
O1 : nilai sebelum perlakuan
O2 : nilai sesudah perlakuan
X : treatment berupa penerapan media pembelajaran berbasis blog
3.4.4.3.Alur Penelitian
Gambar 3.3. Langkah-Langkah Penelitian
O1 X O2
Test soal materi pelengkap busana sesudah
menggunakan media pembelajaran berbasis blog
Hasil dibandingkan dengan materi sebelumnya
Validasi media
Penggunaan media pembelajaran berbasis blog pada
proses belajar mengajar
Uji coba soal
Pengembangan media pembelajaran berbasis blog
pada mata kuliah pelengkap busana
Kajian Pustaka Observasi Lapangan
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
49
3.4.4.4.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih
baik (Arikunto, 2013 : 203). Tahapan yang harus dilalui oleh penyusun instrumen
secara umum adalah :
(1)mengidentifikasi variabel penelitian, (2)menjabarkan variabel
menjadi sub variabel, (3)menjabarkan sub variabel menjadi
deskriptor, (4)memecah deskriptor menjadi indikator, dan
(5)mengubah atau merumuskan indikator kedalam butir-butir
pertanyaan-pertanyaan atau butir soal (Arikunto, 2010 : 150).
Instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa
soal test yang mencakup aspek kognitif dan psikomotor sedangkan lembar
observasi untuk aspek afektif. Soal test dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar pada mata
kuliah Pelengkap Busana di Unnes.
Penilaian pada aspek kognitif didasarkan pada indikator yang meliputi
pengertian, mendesain, dan membuat pelengkap busana. Skor masing-masing soal
terdiri dari angka 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah.
Penilaian pada aspek afektif didasarkan pada indikator yang meliputi kesiapan,
konsentrasi, dan keaktifan. Skor masing-masing lembar observasi terdiri dari
angka 1 dan 0 yang disesuaikan dengan rubrik penilaian, untuk menentukan skor
mana yang sesuai dengan keadaan subyek yang diteliti. Penilaian pada aspek
psikomotor didasarkan pada indikator yang meliputi desain dan hasil produk. Skor
masing-masing tes perbuatan terdiri dari angka 4, 3, 2 dan 1 yang disesuaikan
50
dengan rubrik penilaian, untuk menentukan skor mana yang sesuai dengan
keadaan subyek yang diteliti.
3.4.4.5. Validasi media
Validasi media merupakan proses kegiatan untuk menilai media dengan
cara mengkonsultasikan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai media tersebut. Validator dalam penelitian ini
dipilih tiga orang ahli untuk menilai media pembelajaran blog, yaitu: 1) Ibu Dr.
Trisnani Widowati, M.Si, 2) Ibu Septi Puspita dan bapak Ade Yuspa S.Pd.
M.Kom dari Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan (BPMP).
Aspek-aspek yang digunakan untuk validasi meliputi tampilan media,
kemanfaatan, dan bahasa. Hasil penilaian validator media, media pembelajaran
blog memiliki keunggulan dalam aspek tampilan dengan desain yang menarik,
namun ada beberapa indikator yang masih kurang baik dan perlu adanya
perbaikan. Komentar dan saran dari validator media disajikan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Komentar dan Saran Ahli Media
Komentar dan Saran
No. Validator 1 No. Validator 2 No. Validator 3
1. Perbaikan pada
presentasi
pelengkap
busana, yaitu tata
letak, huruf, dan
gambar. Harus
disesuaikan rata
kanan dan kiri.
1.
2.
Warna background
di benahi dengan
menggunakan
warna yang tidak
mencolok.
Warna font
disesuaikan dengan
warna background.
1.
2.
3.
Penggunaan warna
dipadukan dengan
baik serta
tampilan warna
harus kontras
dengan teks.
Gambar disertai
referensi.
Lebih sistematis
berkaitan menu
pilihan.
(Sumber: Data Hasil Penelitian)
51
Tabel 3.2 Penilaian Ahli Media
No Komponen Pertanyaan Validator
1 2 3
1. Desain media pembelajaran blog menarik 4 4 4
2. Ketepatan pemilihan huruf 3 4 3
3. Ketepatan ukuran huruf 3 3 3
4. Ketepatan pemilihan warna 4 3 2
5. Kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar 2 3 4
6. Penggunaan media pembelajaran blog mempermudah
mahasiswa dalam proses pembelajaran 3 4 4
7. Penggunaan media pembelajaran blog dapat
membangkitkan motivasi belajar 3 4 3
8. Penggunaan media pembelajaran blog dapat
meningkatkan perhatian terhadap materi 3 3 3
9. Penggunaan media pembelajaran blog mempermudah
dosen dalam penyampaian materi 4 4 4
10. Bahasa yang digunakan tepat 4 4 4
11. Tulisan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD) 4 4 4
12. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif 3 3 3
Total nilai 40 43 41
Rata-rata 41,3
Persentase nilai 86,11%
Kriteria Sangat Baik
(Sumber: Data Hasil Penelitian)
Penelitian ini melibatkan 3 dosen ahli (expert) untuk menilai validitas
media. Hasil tanggapan diubah dalam bentuk skala interval untuk memudahkan
menganalisis tingkat kelayakan media kemudian dikonsultasikan dengan tabel
kategori tingkatan dan persentase sebagai berikut :
Interval = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎 𝑖 𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑎𝑙
𝑏𝑎𝑛 𝑎 𝑒𝑙𝑎 =
= 25
52
Tabel 3.3 Kategori Tingkatan dan Persentase Kelayakan Media
Nilai (%) Keterangan
76 - 100 Sangat Baik
51 - 75 Baik
26 - 50 Cukup
1 - 25 Tidak Baik
(Sumber : Data hasil penelitian)
Batas minimal yang menunjukkan kriteria baik untuk digunakan sebagai
instrumen penelitian adalah sebesar 51%. Persentase nilai yang didapatkan dari
3 dosen ahli untuk media pembelajaran blog adalah sebesar 86,11% (kategori
sangat baik). Hasil dari ketiga tanggapan tersebut dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran blog dalam kategori sangat baik dan dinyatakan layak digunakan
untuk penelitian.
3.4.4.6.Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas instrumen, sehingga dapat diketahui layak tidaknya instrumen tersebut
dalam pengambilan data penelitian. Instrumen yang di uji cobakan adalah
instrumen tes teori pada mata kuliah pelengkap busana pada pokok bahasan
pelengkap busana berbahan dasar kain.
Langkah-langkah penyusunan instrumen soal tes yaitu:1) Menentukan
jumlah butir soal dan alokasi waktu yang disediakan. Jumlah soal yang akan diuji
coba adalah 35 soal dengan alokasi waktu 60menit; 2) Menyusun kisi-kisi soal.
Soal yang digunakan adalah tes objektif berupa pilihan ganda; 3) Membuat
lembar instrumen; 4) Validasi expert; 5) Menguji coba soal; 6) Menganalisis hasil
uji coba soal meliputi validitas, reliabilitas, daya beda dan indeks kesukaran.
53
3.4.4.7. Validitas dan Reliabilitas
3.4.4.7.1. Validitas Instrumen
3.4.4.7.1.1. Tes
3.4.4.7.1.1.1. Validitas Butir Soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto,
2013:211).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir soal,
dimana dengan menggunakan validitas butir soal diukur dengan menggunakan
rumus korelasi product moment yaitu:
( )( )
* ( ) +* ( ) +
Gambar 3.4 Rumus korelasi product moment
(Arikunto, 2012 : 87)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi skor item dengan skor total
N = Banyaknya siswa
∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total
∑XY = Jumlah perkalian skor item dengan skor total
∑X2
= Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total
54
Hasil uji coba tes nilai yang diperoleh akan dikonsultasikan dengan rtabel.
Soal dikatakan valid apabila rxy> rtabel dengan signifikansi 5% dan n=15 maka rtabel
= 0,514. Contoh perhitungan uji coba yang dilakukan terhadap 15 mahasiswa
rombel 1 pada soal no 1 diperoleh rxy= 0,7550, kemudian dibandingkan dengan
rtabel = 0,514. Nilai rxy = 0,7550>rtabel = 0,514 maka item soal no 1 dikatakan valid,
dan seterusnya. Perhitungan validitas keseluruhan terdapat 32 soal valid dan 3
soal tidak valid.
Tabel 3.4 Validitas Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Soal
Valid 1,2,4,5,6,7,9,10,12,13,14,15,16,17,18,19,20,
21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,34,35
32
Tidak
valid
3,8,33 3
(Sumber: Hasil analisis validitas )
3.4.4.7.1.1.2. Tingkat Kesukaran Soal
Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal disebut
indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai
dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan
indeks kesukaran 0,0 menunjukan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks
1,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu mudah (Arikunto 2012 : 223). Indeks
kesukaran ini diberi simbol P, singkatan dari kata Proporsi. Rumus mencari
indeks kesukaran adalah sebagai berikut :
P =
Gambar 3.5 Rumus Indeks Kesukaran
(Arikunto, 2012 : 223)
55
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Indeks Kesukaran Kriteria
P 0,00 sampai 0,30
P 0,30 sampai 0,70
P 0,70 sampai 1,00
Soal sukar
Soal sedang
Soal mudah
(Arikunto, 2012 : 225)
Contoh perhitungan tingkat kesukaran untuk item soal 1. Dari hasil
perhitungan diperoleh P = 0,47 maka item soal 1 termasuk kategori“sedang”, dan
seterusnya.
Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal
Sukar 10,11,19,22,27,29 6
Sedang 1,2,4,5,6,12,13,14,15,16,17,18,
24,25,28,30,31,32,34,35
20
Mudah 7,9,20,21,23,26 6
Sumber : Data hasil uji coba
3.4.4.7.1.1.3. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siwa yang bodoh atau
berkemampuan rendah (Arikunto, 2012 : 226). Daya pembeda dalam penelitian
ini digunakan untuk menentukan indeks diskriminasi instrumen tes. Rumus untuk
mencari daya pembeda adalah sebagai berikut :
56
D =
Gambar 3.6 Rumus daya Pembeda
(Arikunto, 2012:228)
Keterangan :
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
Tabel 3.7 Klasifikasi daya pembeda
Daya pembeda (D) Klasifikasi
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 1,00
Jelek
Cukup
Baik
Baik Sekali
(Arikunto, 2012 : 232)
Hasil perhitungan daya pembeda soal dapat dikelompokkan menjadi 4
yaitu; jelek, cukup, baik, dan baik sekali. Contoh perhitungan daya beda pada soal
no 1. diperoleh D = 0,86, artinya item 1 mempunyai daya beda “baik sekali”.
Hasil uji cobadiperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.8 Daya Pembeda
Kriteria Nomor Soal Jumlah
Jelek - -
Cukup 7,20,23,29 4
Baik 4,5,6,9,10,11,18,19,21,22,
24,25,26,27,28,30,31,34,35
19
Baik Sekali 1,2,12,13,14,15,16,17,32 9
(Sumber : Data hasil penelitian)
57
3.4.4.7.1.1. Lembar Observasi
Validasi instrumen merupakan kegiatan untuk menilai lembar instrumen
dengan cara mengisi lembar penilaian ke beberapa ahli dibidang mata kuliah
Pelengkap Busana. Validator instrumen dalam penelitian ini dipilih tiga orang ahli
untuk menilai instrumen pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, yaitu :
1) Ibu Siti Nurrohmah, S.Pd, M.Sn; 2) Ibu Dra. Uchiyah Achmad, M.Pd; dan 3)
Ibu Maria Krisnawati, S.Pd, M.Sn. Hasil penilaian validator 1, 2, dan 3 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.9 Hasil Penilaian Ahli Materi
No. Komponen Pertanyaan Validator
Tes Teori dan Praktek 1 2 3
1. Kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran 4 4 4
2. Soal menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami 3 3 3
3. Soal menggunakan kalimat yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) 3 3 3
4. Soal menggunakan bahasa yang komunikatif 3 3 3
5. Soal dilengkapi lembar jawaban yang sesuai dengan
pertanyaan 4 4 4
6. Kesesuaian waktu yang diberikan dengan jumlah soal 2 3 2
7. Soal dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis materi yang telah dipelajari 3 3 3
8. Soal tidak mengandung makna ganda 3 4 4
Lembar Observasi
9. Batasan pertanyaan atau ruang lingkup yang diukur sudah
jelas 3 3 4
10. Kriteria penilaian sesuai dengan indikator 4 4 3
11. Menggunakan kalimat sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) 3 3 3
58
12. Menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami 4 3 4
13. Menggunakan bahasa yang komunikatif 4 4 2
14. Kalimat tidak mengandung makna ganda 3 3 3
15. Ada keterpaduan terhadap tingkat perbandingan kriteria
penilaian 3 3 4
16. Kriteria penilaian dapat menilai sikap mahasiswa didalam
kelas 4 4 4
Total Nilai 53 54 52
Rata-rata 53
Persentase nilai 77,94 %
(Sumber: Data Hasil Penelitian)
Penelitian ini melibatkan 3 dosen ahli (expert) untuk menilai validitas
instrumen. Hasil tanggapan diubah dalam bentuk skala interval untuk
memudahkan menganalisis tingkat kelayakan instrumen kemudian
dikonsultasikan dengan tabel kategori tingkatan dan persentase sebagai berikut :
Tabel 3.10 Kategori Tingkatan dan Persentase Kelayakan Instrumen
Nilai (%) Keterangan
76 - 100 Sangat Baik
51 - 75 Baik
26 - 50 Cukup
1 - 25 Tidak Baik
(Sumber : Data hasil penelitian)
Batas minimal yang menunjukkan kriteria baik untuk digunakan sebagai
instrumen penelitian adalah sebesar 51%. Persentase nilai yang didapatkan dari
3 dosen ahli untuk instrumen penelitian adalah sebesar 77,94% (kategori sangat
baik). Hasil dari ketiga tanggapan tersebut dapat disimpulkan bahwa lembar
observasi dalam kategori baik dan dinyatakan layak digunakan untuk penelitian.
59
3.4.4.7.2. Reliabilitas
3.4.4.7.2.1. Reliabilitas Tes
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen
yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga (Arikunto, 2013 : 221).
Realibilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rumus
Kuder-Richardson (K-R 20) yaitu sebagai berikut :
(
)(
)
Gambar 3.7 Rumus KR20
(Arikunto, 2012:115)
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standart deviasi dari test (standar deviasi adalah akar varians)
Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan menggunakan
harga rtabel. Jika harga r11>rtabel maka instrumen penelitian tersebut dapat
dikatakan reliabel atau dapat dipercaya untuk mengambil data penelitian. Hasil
perhitungan pada taraf signifikasi 5% dengan n =15 diperoleh r tabel = 0.514 dan
60
hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes teori diperolehn r11=0,960>r tabel =
0.514 maka instrumen penelitian tes teori tersebut reliabel dan dapat dipercaya
untuk menggambil data penelitian.
3.4.4.7.2.2. Reliabilitas Lembar Observasi
Reliabilitas lembar observasi pada penelitian ini menggunakan reliabilitas
ratings. Azwar (2014:88) menyatakan ratings adalah prosedur pemberian skor
berdasarkan judgment subjektif terhadap aspek atau atribut tertentu yang
dilakukan melalui pengamatan sistematik baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ebel dikutip Azwar (2014 : 88) memberikan formulanya untuk
mengestimasi reliabilitas hasil rating yang dilakukan oleh sebanyak k orang raters
terhadap sebanyak n orang subjek.
Gambar 3.8 Rumus Reliabilitas Ratings
(Azwar,2014:88)
Keterangan:
Ss2 = varians antar-subjek yang dikenai rating
Se2 = varians eror, yaitu varians interaksi antara subjek (s) dan rater (r)
k = banyaknya rater yang memberikan rating
Harga ṝxx kemudian dikonsultasikan dengan tabel klasifikasi reliabilitas.
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen lembar observasi diperoleh ṝxx =0,779
terdapat pada indeks 0,70 < r11 0,90 dengan kriteria reliabilitas tinggi, maka
instrumen penelitian lembar observasi tersebut reliabel dan dapat dipercaya untuk
menggambil data penelitian. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes praktek
diperoleh ṝxx =0,803 terdapat pada indeks 0,70 < r11 0,90 dengan kriteria
2
e
2
s
2
e
2
s
s1)-k(S
SSr
xx
61
reliabilitas tinggi, maka instrumen penelitian tes praktek tersebut reliabel dan
dapat dipercaya untuk menggambil data penelitian.
Tabel 3.11 Klasifikasi Reliabilitas Lembar Observasi
Indeks Kriteria
0,00 < r11 0,20 Reliabilitas sangat rendah
0,20 < r11 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 < r11 0,70 Reliabilitas sedang
0,70 < r11 0,90 Reliabilitas tinggi
0,90 < r11 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
(Jihad, 2013:181)
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan langkah paling penting dalam penelitian, karena
dalam analisis data akan dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hipotesis yang
sudah diajukan.
3.5.1. Uji Prasyarat Analisis
3.5.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat
(Sugiyono, 2012 : 241). Pengujian normalitas data dengan rumus Chi Kuadrat
dapat dilakukan oleh siapa saja karena tidak memerlukan sarana khusus
(Arikunto, 2013 : 360).
Gambar 3.9 Rumus Chi-kuadrat
(Sudjana, 2005: 273)
62
Keterangan :
χ2 = chi kuadrat
Oi = frekuensi hasil pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
k = banyaknya kelas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal atau tidak. Hasil dari perhitungan Chi kuadrat akan
dikonsultasikan dengan tabel. Jika hasil χ 2
hitung < χ 2
tabel dengan dk= (k-1) maka Ho
diterima atau data yang diperoleh telah mengikuti distribusi normal (Sudjana,
2005 : 273). Hasil pengujian normalitas hasil belajar awal (pretest) dan tes hasil
belajar akhir (posttest) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.12 Hasil Uji Normalitas Tes Teori
Data χ2
hitung dk χ2
tabel Kriteria
Sebelum 1,18 5 11,07 Berdistribusi normal
Setelah 0,63 5 11,07 Berdistribusi normal
(Sumber : Data hasil penelitian)
Penghitungan uji normalitas data sebelum perlakuan dengan menggunakan
rumus chi kuadrat diperoleh hasil χ 2
hitung = 1,69 tersebut dikonsultasikan dengan
tabel chi kuadrat dengan dk = 6 – 1 = 5 dari taraf signifikasi 5% diperoleh nilai
chi kuadrat χ 2
tabel = 11,1. Data berdistribusi normal jika harga chi kuadrat hitung
lebih kecil dari chi kuadrat tabel. Karena χ 2
hitung < χ 2
tabel atau 1,18 < 11,1 maka
dapat disimpulkan bahwa data sebelum perlakuan berdistribusi normal.
Penghitungan uji normalitas data setelah perlakuan dengan menggunakan
rumus chi kuadrat diperoleh hasil χ 2
hitung = 0,63 dikonsultasikan dengan tabel chi
kuadrat dengan dk = 6 – 1 = 5 dari taraf signifikasi 5% diperoleh nilai chi kuadrat
63
χ 2
tabel =11,1. Data setelah perlakuan tersebut berdistribusi normal karena χ 2
hitung <
χ 2
tabel yaitu 0,63 < 11,1.
3.5.1.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian terhadap kesamaan (Homogen)
beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang
diambil dari populasi yang sama, dalam menguji homogenitas sampel, pengetesan
didasarkan atas asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel
yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup
homogen (Arikunto, 2010: 363-364). Teknik uji homogenitas untuk distribusi
skor pada pretest dan posttest dapat diuji menggunakan statistik uji t (Kadir, 2015
: 163) :
Gambar 3.10 Rumus statistik uji t
(Kadir, 2015: 163)
Keterangan:
S12 : varians pretest (nilai materi pelengkap busana berbahan tali)
S22 : varians posttest (nilai materi pelengkap busana berbahan kain)
r122 : koefisien korelasi antar pretest - posttest
db : (n-2), n adalah pasangan data pretest - posttest
Hipotesis :
Ho : Varians homogen ( = )
H1 : Varians tidak homogen ( ≠ )
1
2
2
2
1
2
2
2
|𝑠 𝑠
|
2𝑠 𝑠 𝑟
𝑑𝑏
64
Uji homogenitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah data sebelum perlakuan memiliki varians yang sama atau tidak atas
pengulangan data setelah perlakuan, apabila diperoleh t hitung< t tabel dengan db = n
– 2, k adalah banyak data variabel bebas yang berbeda, dapat disimpulkan bahwa
variansnya homogen. Berikut adalah tabel hasil uji homogenitas data sebelum dan
setelah perlakuan
Tabel 3.13 Uji Homogenitas Data
Data Hasil Penelitian
t tabel t hitung
t 2,11 1,56
(Sumber : Data hasil penelitian )
Hasil uji homogenitas diperoleh t hitung = 1,56 dengan taraf signifikansi 5%
dan db = 19 – 2 = 17 diperoleh t tabel = 2,11 sehingga nilai t hitung = 1,56 < t tabel =
2,11 yang berarti bahwa data bersifat homogen.
3.5.2. Analisis PenilaianKognitif, Afektif dan Psikomotor
Analisis penilaian dilakukan untuk menilai mahasiswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung dengan cara mengubah jumlah skor yang diperoleh
menjadi nilai yang setara atau dikonversi. Analisis data ini digunakan untuk
menganalisis penilaian kognitif, afektif dan psikomotor.
Skor : jumlah keseluruhan
Skor Akhir : 𝑢 𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑔 𝑖 𝑒 𝑙𝑒ℎ
𝑎 𝑖 𝑎𝑙
Konversi Nilai : 𝑢 𝑙𝑎ℎ 𝑎 ℎ𝑖 𝑎𝑛𝑔 𝑖 𝑒 𝑙𝑒ℎ
𝑎 𝑖 𝑎𝑙
65
Tabel 3.14 Kriteria Konversi Nilai
Skor Angka Nilai
Prestasi
Bobot
Prestasi
Kriteria
86-100 A 4 Baik sekali
81-85 AB 3,5 Lebih dari baik
71-80 B 3 Baik
66-70 BC 2,5 Lebih dari cukup
61-65 C 2 Cukup
56-60 CD 1,5 Kurang dari cukup
51-55 D 1 Kurang
≤ 50 E 0 Sangat kurang
(Sumber: pedoman akademik Unnes, 2010:54)
3.5.3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini berfungsi untuk mengetahui apakah ada pengaruh media
pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar, dengan menguji perbedaan
rata-rata hasil belajar sebelum dan setelah perlakuan, apabila ada peningkatan
maka dapat dipastikan ada pengaruh media pembelajaran blog terhadap hasil
belajar.
Gambar 3.11 Rumus Hipotesis
(Arikunto, 2013 : 349-350)
Keterangan:
Md :Mean dari deviasi (d) antara hasil belajar sebelum dan setelah perlakuan
: Jumlah kuadrat deviasi
N :Banyaknya subjek
d.b : ditentukan dengan N-1
𝑡 𝑀𝑑
Σ𝑥 𝑑
𝑁(𝑁 )
66
Hasil thitung dikonsultasikan dengan nilai t pada tabel (α = 0,05) taraf
signifikansi 5%. Jika thitung >ttabel maka terdapat pengaruh media pembelajaran
berbasis blog terhadap hasil belajar pada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Tata Busana, sebaliknya jika thitung< ttabel , maka tidak terdapat pengaruh media
pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Busana.
3.5.4. Uji Gain
Gain score merupakan metode yang baik untuk menganalisis hasil belajar
sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Gain score merupakan indikator yang
baik untuk menunjukan peningkatan hasil pembelajaran yang dilakukan dilihat
dari hasil belajar sebelum dan setelah perlakuan. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut :
G = 𝑒
𝑒
Gambar 3.12 Rumus Gain Score
(Hake, 1999: 1)
Keterangan:
G = skor gain dinormalisasi
Spre = skor sebelum perlakuan
Spo = skor setelah perlakuan
Tabel 3.15 Kriteria Uji Gain
Kategori Nilai
Tinggi G > 0,72
Sedang 0,3 <G <0,7 3
Rendah G < 0,3
(Sumber : Hake , 1999: 1)
67
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Data
4.1.1.1. Hasil Penelitian Hasil Belajar
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Penelitian ini mendeskripsikan atau mengetahui kecenderungan
variabel intensitas pengamatan terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah
Pelengkap Busana. Data hasil belajar pada mahasiswa tata busana yang diperoleh
dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Mahasiswa
Sumber : data hasil penelitian
Teknik analisis data dimaksudkan untuk mencari jawaban penelitian atau
tentang permasalahan yang dirumuskan sebelumnya. Analisis data penelitian ini
menggunakan pendekatan persentase. Penggunaan persentase terhadap skor yang
diperoleh dimaksudkan sebagai konversi untuk memudahkan dalam menganalisa
hasil penelitian. Adapun rumus data persentase adalah sebagai berikut:
Data Statistik Hasil Belajar Mahasiswa
Rata-rata 87,05
Nilai maksimal 95,21
Nilai minimal 79,17
68
(
)
Keterangan:
P = Angka presentase
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of case (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
(Sudijono, 2006:43)
Data distribusi frekuensi yang diperoleh dari hasil penelitian diperoleh
gambaran hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kategori Hasil Belajar Mahasiswa
Sumber : data hasil penelitian
Hasil penelitian pada tabel 4.2 dapat dilihat persentase hasil belajar
mahasiswa terdapat 10 mahasiswa yang mendapat skor 86-100 dengan persentase
53% dalam kriteria baik sekali, 8 mahasiswa yang mendapat skor 81-85 dengan
persentase 42% dalam kriteria lebih dari baik, dan terdapat 1 mahasiswa yang
mendapat skor 71-80 dengan persentase 5% dalam kriteria baik.
Skor Angka f Persentase Kriteria
86-100 10 53% Baik sekali
81-85 8 42% Lebih dari baik
71-80 1 5% Baik
66-70 - - Lebih dari cukup
61-65 - - Cukup
56-60 - - Kurang dari cukup
51-55 - - Kurang
≤ 50 - - Sangat kurang
Jumlah 19 100%
69
4.2. Analisis Data
4.2.1 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan secara keseluruhan mencakup tiga aspek yaitu
aspek kognitif, afektif,dan psikomotor. Uji t ini menggunakan hasil belajar
sebelum diberikan perlakuan (treatment) yaitu materi pembuatan pelengkap
busana dari bahan tali, sedangkan nilai test diambil dari materi setelah mahasiswa
diberikan perlakuan yaitu penggunaan media pembelajaran blog pada materi
pembuatan pelengkap busana dari bahan kain. Hasil belajar mahasiswa akan
diketahui meningkat atau tidaknya dengan kriteria Ho diterima apabila thitung >ttabel.
Hasil perhitungan uji-t dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji-t
Data n Rata-rata thitung ttabel (0,05;18) Kriteria
Sebelum 19 77,47 13,90 2,10 Signifkan
Setelah 19 87,05
Sumber : Data Hasil Penelitian
Tabel 4.3 diatas menunjukkan rata-rata data sebelum perlakuan adalah
77,47 dan data setelah perlakuan 87,05 sehingga diperoleh thitung= 13,90
sedangkan dengan taraf signifikan sebesar 5% dan dk = n-1= 18 diperoleh ttabel =
2,10. Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima karena thitung >ttabel, dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap
hasil belajar mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Tata Busana.
70
4.2.2 Uji Gain
Analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media
pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar menggunakan perhitungan gain
score, untuk menunjukkan peningkatan hasil belajar mahasiswa dalam pembuatan
pelengkap busana. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Gain
Data Hasil Penelitian Persentase
(%) Gain Kriteria
Tes 0,43 Sedang 43%
( Sumber : Data hasil penelitian )
Tabel 4.4 diatas menunjukkan hasil analisis perhitungan peningkatan hasil
belajar mahasiswa dalam pembuatan pelengkap busana adalah sebesar 0,43 nilai
tersebut diinterpretasikan kedalam kriteria nilai gain. Hasil pengujian gain score
dari nilai rata-rata saat sebelum perlakuan sebesar 77,47 dan mengalami
peningkatan rata-rata setelah perlakuan menjadi 87,05 diperoleh peningkatan hasil
belajar mahasiswa tergolong dalam kriteria sedang dengan nilai 0,3 < G < 0,73
sedangkan jika dihitung dalam bentuk persentase adalah sebesar 43 %.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog
Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian Pengaruh Media
Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap
Busana Pada Mahasiswa Tata Busana menunjukkan bahwa ada pengaruh
penggunaan media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar (hasil
71
analisis uji-t yaitu thitung = 13,90 > ttabel = 2,10, berdasarkan data yang diperoleh
hipotesis yang diajukan diterima). Hasil penelitian setelah menggunakan media
pembelajaran berbasis blog dapat terlihat adanya pengaruh yang dibuktikan
dengan adanya peningkatan hasil belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis blog
dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan hasil belajar. Media
pembelajaran berbasis blog merupakan alat bantu dalam proses belajar yang lebih
berkualitas, pengajaran lebih menarik perhatian mahasiswa sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar yang akan dicapai.
Pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar
mahasiswa Program Studi Tata Busana disebabkan dari kelebihan media
pembelajarab berbasis blog. Kelebihan media pembelajaran berbasis blog
diantaranya dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas mahasiswa untuk
memahami materi pembelajaran, selain itu mahasiswa dapat berinteraksi dan
bekerjasama dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar mahasiswa yang sebelumnya belum mencapai nilai baik. Kemampuan
media pembelajaran berbasis blog dalam menampilkan teks, gambar, dan
multimedia. Blog dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan yang mudah
menyampaikan berbagai materi pendidikan secara lebih luas dan dapat diakses
oleh mahasiswa dengan memanfaatkan jaringan internet disekitar kampus, blog
dapat dimanfaatkan dalam setiap bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang
pendidikan. Blog merupakan sarana untuk menyampaikan informasi secara online
yang memiliki fasilitas dasar internet. Di tengah pesatnya perkembangan dunia
72
yang penuh dengan persaingan, informasi merupakan salah satu komponen
penting dalam pendidikan. Penyampaian informasi yang cepat dan tepat akan
mendukung kegiatan-kegiatan dalam pendidikan terutama dalam pembelajaran.
4.3.2 Besarnya Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog
Besarnya pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap
hasil belajar mahasiswa ditunjukkan dari uji gain sebesar 0,43. Jika
dihitung dalam persentase dihasilkan peningkatan sebesar 43% besarnya
pengaruh tergolong dalam kategori sedang. Hasil pengujian gain score
dari nilai rata-rata saat sebelum perlakuan sebesar 77,47 dan mengalami
peningkatan rata-rata setelah perlakuan menjadi 87,05. Hal ini
menunjukan bahwa kemampuan mahasiswa rata-rata tergolong kategori
sedang pada Mata Kuliah Pelengkap Busana.
Hasil belajar mahasiswa dilihat dari hasil penilaian yang diberikan
dosen kepada mahasiswa pada akhir pembelajaran berupa penilaian dalam
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil penilaian ini dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa menguasai materi tentang
membuat pelengkap busana yang sesuai dengan standar kompetensi. Hasil
belajar mahasiswa tata busana pada mata kuliah Pelengkap Busana
didapat dari penilaian aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang
digabungkan dan dikonversi.
Penilaian kognitif digunakan untuk mengetahui sejauh mana
mahasiswa memahami dan mengusasai materi tentang membuat
pelengkap busana. Penilaian hasil belajar kognitif dilakukan dengan
73
memberikan tes objektif pada mata kuliah Pelengkap Busana. Hasil
penelitian terdapat peningkatan yang ditunjukan dari hasil belajar pada
materi sebelum perlakuan yaitu materi pembuatan pelengkap busana
berbahan dasar tali terhadap hasil belajar pada materi setelah perlakuan
yaitu pembuatan pelengkap busana berbahan dasar kain. Hasil belajar
aspek kognitif diperoleh hasil dengan skor rata-rata sebesar 89,31.
Hasil belajar aspek afektif diperoleh hasil dengan skor rata-rata
sebesar 86,32. Pengamatan sikap mahasiswa pada saat pembelajaran juga
dilakukan untuk mengetahui antusias mahasiswa pada saat pembelajaran
dengan media pembelajaran berbasis blog. Ranah afektif meliputi tujuan
pendidikan yang berkenaan dengan minat, sikap, dan nilai serta
pengembangan dan penyesuaian diri. Penilaian psikomotor atau test
perbuatan pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keterampilan
yang dimiliki oleh mahasiswa setelah menggunakan media pembelajaran
berbasis blog. Indikator yang dinilai meliputi desain dan hasil produk
pelengkap busana.
Hasil belajar aspek psikomotor pembelajaran menggunakan media
pembelajaran berbasis blog pada Mata Kuliah Pelengkap Busana memberikan
kontribusi pada nilai praktek dalam pembelajaran dimana skor rata-rata aspek
psikomotor adalah sebesar 85,53. Hasil rata-rata dari konversi nilai aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor adalah sebesar 87,05 dan jika dibandingkan dengan nilai
sebelum perlakuan menggunakan media pembelajaran berbasis blog adalah 77,47
diperoleh peningkatan hasil belajar mahasiswa adalah sebesar 0,43 tergolong
74
dalam kriteria sedang dengan nilai kategori 0,3 < G < 0,73. Uraian diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa besarnya pengaruh pembelajaran menggunakan media
pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar pada Mata Kuliah Pelengkap
Busana dalam kategori sedang. Hasil peningkatan yang tidak terlalu besar
mungkin dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keterbatasan
dari isi media yang digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung, adanya
pengaruh penggunaan blog dari sumber yang lainnya, dan waktu penelitian yang
terbatas sehingga tidak dapat mengontrol keaktifan mahasiswa untuk membuka
media pembelajaran berbasis blog pada Mata Kuliah Pelengkap Busana.
4.3.3 Keterbatasan Penelitian
Berbagai upaya telah dilakukan agar hasil penelitian ini tercapai, tetapi
peneliti menyadari dalam pelaksanaan penelitian ini masih memiliki beberapa
keterbatasan diantaranya :
1) Pokok bahasan pada media hanya terbatas pada materi pembuatan pelengkap
busana berbahan dasar kain.
2) Penelitian ini hanya dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Tata
Busana tahun ajaran 2014/2015 yang sedang menempuh mata kuliah
Pelengkap Busana.
3) Penelitian ini hanya dilakukan satu kali perlakuan dan hasil penelitian masih
lemah. Besarnya pengaruh yang tidak terlalu tinggi mungkin disebabkan oleh
faktor lain seperti keterbatasan isi media, adanya penggunaan blog dari
sumber lain, dan waktu penelitian yang terbatas sehingga tidak dapat
mengontrol keaktifan mahasiswa untuk mengakses blog.
75
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
5.1.1 Ada pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar Mata
Kuliah Pelengkap Busana dilihat dari hasil perhitungan uji t diperoleh
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 13,90 untuk nilai α = 5% dan dk = 18 diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,10
karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka media pembelajaran blog yang digunakan pada
mata kuliah Pelengkap Busana terbukti berpengaruh terhadap hasil belajar
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Unnes.
5.1.2 Besarnya pengaruh media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Unnes ditunjukkan
dari uji gain adalah sebesar 0,43 termasuk dalam kategori sedang.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini adalah :
5.2.1 Media pembelajaran blog dapat digunakan pada mata kuliah lain selain mata
kuliah Pelengkap Busana, misalnya pada mata kuliah desain busana, desain
tekstil, dan teknik hias manual.
5.2.2 Perlu ada penelitian lanjut untuk subjek penelitian yang lebih besar sehingga
simpulan penelitian dapat berlaku untuk lingkup yang lebih luas.
76
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
_________. 2012. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
_________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Azwar, S. 2014. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bestari, A. 2011. Menggambar Busana Dengan Teknik Kering. Yogyakarta : PT
Intan Sejati Klaten.
Budiyono. 2008. Kriya Tekstil. Jakarta : Direktorat Pembinaan SMK.
Ernawati. 2008. Tata Busana. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Etty, L. 2009. Modern Patchwork. Surabaya : PT Trubus Agrisarana.
Hake, R.1999. Analyzing Change/ Gain Scores. USA: Indiana University.
Haryatmoko. 2009. Mahir Mengelola Blogger Dalam 30 Menit. Yogyakarta : CV.
Andi Offset.
Jihad, A. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:Multi Pressindo.
Jurusan PKK, 2015. Silabus. Program Studi Pendidikan Tata Busana Universitas
Negeri Semarang.
Kadir. 2015. Statistika Terapan. Jakarta : Rajawali Pers.
Kemp dan Smellie. 1989. Instructional Media. New York : Harper & Row
publisher NY.
Kustiono. 2010. Media Pembelajaran. Semarang : Unnes Press.
La Jolla. 2014. Journal of research in innovative teaching volume 7.
USA:Publications of National University.
Lukmana, L. 2013. Guru GO BLOG. Yogyakarta : CV Andi Offset.
77
Mahendra, J. 2011. Journal Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Blog
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi.
Http://119.252.161.254/E-Journal/Index.Php/Jurnal_Tp/Article/View/287.
10 Februari 2015 (07.21).
Mawan, S. 2013. Pemanfaatan Blog Sebagai Media Penyajian Materi Pada
Pelajaran Ips Geografi Kelas VII SMP Negeri 7 Semarang Tahun Ajaran
2012/2013. Skripsi. Universitas Negeri Semarang (UNNES). Semarang.
Novrita, K. 2012. http://eprints.uny.ac.id/9191/2/bab%202%20-
09514131010.pdf . 17 februari 2015 (14.30).
Nur’aini. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta : Cipta Media.
Panjaitan, Y. 2013. Mengelola Blog Sebagai Media Pembelajaran Online.
Yogyakarta : Leutikaprio.
Prawira, P. 2014. Psikologi Pendidikan dan Perspektif Baru. Yogyakarta : Ar-
ruzz Media.
Poespo, G. 2007. Aksesori Asri. Yogyakarta : Kanisius.
Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Depniknas
Reader Digest. 1979. Complete Guide to Needlework. New York : USA.
Rifa’i, A. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang : Unnes Press.
Rusman,dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta : Rajawali Press.
Rochsid. 2015. Visi Misi dan Tujuan. http://unnes.ac.id/visi-misi-dan-tujuan/ .18
februari 2015 (15:30)
Rohaeni, H. 2013. Menggambar Busana. Bandung : Yrama Widya Bandung.
Sari, M. 2012. Dosen Go BLOG. http://tarbiyahiainib.ac.id/dosen/artikel-
dosen/171-dosen-go-blog?format=pdf. 8 Februari 2015 (19:09).
Sudijono, A. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Sudjana. 2002. Metoda ststistika. Bandung : PT. Tarsito Bandung.
Sudjana, N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Sudjana & Rivai. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
78
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sulistio, H, tanpa tahun. Rancang Busana. Semarang : Unnes Press.
Supardi. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Diadit Media.
Tasurun. 2010. Panduan Praktis Internet Membuat Blog dan Mendapatkan Uang
dari Internet. Semarang : CV. Duta Nusindo.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan
Nasional. 8 Juli 2003.
Widarwati, S. 2000. Desain busana 1. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.
Wolff, C. 1996. The Art of Manipulating Fabric. USA : Krause Publications.
79
LAMPIRAN
80
Lampiran 1 Silabus
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SILABUS No. Dokumen
FM-02-AKD-05 No. Revisi
01 Hal
1 dari 2 Tanggal Terbit
1 September 2012
SILABUS Fakultas : FT
Jurusan : TJP/PKK S1 Tata Busana
Matakuliah : Pelengkap Busana
Kode Matakuliah : KSS 212
SKS : 2 SKS
Deskripsi Matakuliah: Matakuliah ini menyajikan konsep dasar pengetahuan dan ketrampilan membuat berbagai
macam pelengkap busana.
Capaian Pembelajaran/kompetensi Matakuliah: Menguasai pembuatan pelengkap busana dari berbagai bahan dasar
Capaian
Pembelajaran/
Kompetensi
Indikator
Kompetensi
Materi Pokok/
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Memahami konsep
dasar pelengkap
busana
Memahami jenis
bahan dasar
1. Mengetahui
pengertian
pelengkap
busana.
2. Menjelaska
Ruang lingkup
pelengkap
busana
1. Mendiskusikan
pengertian pelengkap
busana
2. Mengidentifikasi
jenis-jenis asal bahan
1.Ujian
Tengah
Semester
2. ujian Akhir
Semester
200
menit
Alat
bantu :
laptop
dan
LCD
81
Capaian
Pembelajaran/
Kompetensi
Indikator
Kompetensi
Materi Pokok/
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
pelengkap busana
Memahami jenis-
jenis pelengkap
busana
n macam-
macam
bahan dasar
pelengkap
busana
3. Mengetahui
jenis-jenis
pelengkap
busana
pelengkap busana
3. Mengidentifikasi
jenis-jenis pelengkap
busana
3. tugas
terstruktur
a.Membuat
pelengkap
busana dari
manic-manik
dan bebatuan.
b. Membuat
pelengkap
busana dari
kain
c. Membuat
pelengkap
busana dari
tali atau
benang
d.Membuat
pelengkap
busana dari
kayu.
4. Penilaian
juga
dilakukan
Buku –
buku
pelengk
ap
busana
Trampil membuat
suatu desain
pesengkap busana
dari manik-manik dan
bebatuan sesuai
kesempatan
pemakaiannya
trampil membuat
pelengkap busana dari
manik-manik dan
bebatuan
1. Dapat
mendisain
pelengkap
busana dari
manik-manik
dan bebatuan
2. Dapat
membuat
pelengkap
busana dari
manik-mani
dan bebatuan
3. Menyusun
hasil
Merangkai
manik-manik,dan
bebatuan untuk
pelengkap
busana
1.Mendiskusikan
macam-macam alat dan
bahan untuk membuat
pelengkap busana dari
manik-manik dan
bebatuan
2.Membuat desain
pelengkap busana dari
be
3.Membimbing
mahasiswa dalam
400
menit
Contoh-
contoh
pelengk
ap
busana
dari
manik-
manik
dan
bebatua
n,
Buku
Pelengk
ap
82
Capaian
Pembelajaran/
Kompetensi
Indikator
Kompetensi
Materi Pokok/
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
praktek
pembuatan desain
4.Demonstrasi merangkai
manik-manik dan
bebetuan untuk
pelengkap busana
5.Praktek membuat
pelengkap busana dari
manik-manik dan
bebatuan sesuai dengan
desain yang dibuat oleh
mahasiswa
6.Menyusun hasil
praktek
melalui
pameran
hasil karya
Aspek
penilaian:
a. Jujur
b. Cerdas
c. Kreatifit
as
d. tanggung
jawab
Busana
Trampil membuat
desain pelengkap
busana dari kain
Trampil membuat
pelengkap busana dari
kain
1. Dapat
mendisain
pelengkap
busana dari
kain
2. Dapat
membuat
pelengkap
busana dari
Pelengkap
busana dari kain
.Mendiskusikan macam-
macam alat dan bahan
untuk membuat
pelengkap busana dari
kain
2.Membuat desain
pelengkap busana dari
kain
600
menit
Alat
bantu :
laptop
dan
LCD
Buku
yang
berkaita
n
83
Capaian
Pembelajaran/
Kompetensi
Indikator
Kompetensi
Materi Pokok/
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
kain
3.Membimbing
mahasiswa dalam
pembuatan desain
4.Memonstrasi membuat
pelengkap busana dari
kain
5.Mempraktek membuat
pelengkap busana dari
kain sesuai dengan
desain yang dibuat oleh
masing-masing
mahasiswa
dengan
aneka
pelengk
ap
busana
Trampil membuat
desain pelengkap
busana dari tali
atau benang
Trampil membuat
pelengkap busana
dari tali atau
benang
1.Dapat
mendisain
pelengkap
busana dari tali
atau benang
2.Dapat
membuat
pelengkap
busana dari tali
Pelengkap
busana dari tali
1. Mendiskusikan
macam-macam alat
dan bahan untuk
membuat pelengkap
busana dari tali atau
benang
2. Membuat desain
pelengkap busana
Hasil praktek 600
menit
Buku
yang
berkaita
n
dengan
pelengk
ap
busana
84
Capaian
Pembelajaran/
Kompetensi
Indikator
Kompetensi
Materi Pokok/
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
atau benang
3.Menyusun
hasil praktek
dari tali atau benang
3. Membimbing
mahasiswa dalam
pembuatan desain
4. Demonstrasi membuat
pelengkap busana dari
tali atau benang
5. Praktek membuat
pelengkap busana dari
tali atau benang sesuai
dengan desain yang
dibuat oleh masing-
masing mahasiswa
Trampil membuat
desain pelengkap
busana dari kayu
1. Dapat
mendisain
pelengkap
busana dari
kayu
2. Dapat
membuat
pelengkap
busana dari
kayu
Pelengkap
busana dari kayu
1. Mendiskusikan
macam-macam alat
dan bahan untuk
membuat pelengkap
busana dari kayu
2. Membuat desain
pelengkap busana
dari kayu
3. Membimbing
800
menit
Buku
yang
berkaita
n
dengan
pelengk
ap
busana
85
Capaian
Pembelajaran/
Kompetensi
Indikator
Kompetensi
Materi Pokok/
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3. Menyusun
hasil praktek
mahasiswa dalam
pembuatan desain
4. Demonstrasi
membuat pelengkap
busana dari kayu
5. Praktek membuat
pelengkap busana
dari tali sesuai
dengan desain yang
dibuat oleh masing-
masing mahasiswa
Dosen Pengampu
Dra. Uchiyah Achmad, M.Pd
NIP. 195307171976122001
Siti Nurrohmah, S.Pd
197502062000032001
86
Lampiran 2 SAP
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001 Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
FORMAT SAP No. Dokumen
FM-02-AKD-06 No. Revisi
01 Hal
1 dari 1 Tanggal Terbit
1 September 2012
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
PERTEMUAN KE- 5-7
Fakultas : FT
Jurusan : TJP/PKK S1 Tata Busana
Matakuliah : Pelengkap Busana
Kode Matakuliah : KSS 212
SKS : 2 SKS
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI MATAKULIAH
Memiliki kemampuan membuat pelengkp busana dari kain
B.CAPAIAN PEMBELAJARAN/KOMPETENSI DASAR
1. Mampu membuat suatu desain pelengkap busana dari kain sesuai dengan
kesempatan pemakaiannya
2.Mampu membuat pelengkap busana dari kain
C.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi matakuliah ini dicapai dengan indikator
1.Aspek kognitif
a.Mahasiswa dapat mendeskripsikan konsep pelengkap busana dari bahan kain
b.Mahasiswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis pelengkap busana dari bahan
kain
2.Aspek proses
Mahasiswa menjelaskan menganalisis bentuk-bentuk pelengkap busana dari
kain
3.Aspek Skill
Mahasiswa memiliki ketrampilan dalam membuat macam-macam pelengkap
busana dari kain sesuai dengan desain yang sedang diminati olehkonsumen.
4.Aspek Sikap
Mahasiswa memiliki tanggungjawab dan kreatifitas tinggi dalam
mengembangkan ide-ide baru pada pelengkap busana, disiplin, berani
mengemukakan pendapat dalam hal yang berkaitan dengan pelengkap busana.
87
D.TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Mahasiswa dapat mendisain pelengkap busana dari kain
2.Mahasiswa dapat membuat pelengkap busana dari kain
3.Mahasiswa menyusun hasil praktek beserta laporannya
E.MATERI POKOK
Membuat pelengkap busana berbahan dasar kain.
F.METODE PEMBELAJARAN
1.Tanya jawab
2.Demonstrasi
3.Tugas
4.Praktek
G.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
Menggali pengetahuan mahasiswa yang berhubungan dengan pelengkap busana
berbahan dasar kain
Kegiatan Inti
1. Explorasi
Dosen memberikan informasi tentang desain dan teknik pembuatan pelengkap busana
dari kain
2. Elaborasi
Mahasiswa secara berkelompok mendiskusikan dan memberikan tanggapan berkaitan
dengan hal-hal yang terkait dengan pelengkap busana busana dari kain
3.Confirmation
Dosen menegaskan praktek pembuatan pelengkap busana dari kain
Kegiatan Akhir
a. Kesimpulan
b. Pemberian tugas secara individual membuat laporan hasil praktek untuk disusun
H.ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Amy Barickman. 2009. Membuat Aneka Tas Praktis & Modis. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
2. Biliq Ratna. 2010. Aksesori dari Kain Batik. Jakarta : Demedia Pustaka
3. Dini Lestari. 2010. Membuat aneka Perhiasan dari Manik-manik. Jakarta :
Demedia Pustaka
4. Enen Werdana. 2000. Membuat Aneka Kerajinan dari Kain Perca. Jakarta :
Puspa Swara
5. Lydia Waskito Setiawan. 2009. Aksesori dari Kawat. Surabaya : Tiara Aksa
6. Nur Astri Damayanti, Dkk. 2006. Trampil Kriya. Jakarta : Puspa Swara
7. Totok Amrin dan Yulian. 2000. Kerajinan Dari Kertas Daur Ulang. Surabaya :
Trubus Agrisarana
88
8. Tin Wiyati Fauzan. 2010. Bros Trendy. Jakarta : Kriya Pustaka
I.PENILAIAN
1. Proses : dilakukan selama pembelajaran berlangsung melalui pengamatan dan
keaktifan tanya jawab
2. Hasil/tagihan : Hasil praktek dan laporan
Dosen Pengampu,
Dra. Uchiyah Achmad, M.Pd
NIP. 195307171976122001
Siti Nurrohmah, S.Pd
NIP. 19750206200002001
89
Lampiran 3 Kontrak Perkuliahan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) Kantor: Gedung H lt 4 Kampus, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id
FORMULIR
KONTRAK PERKULIAHAN No. Dokumen
FM-02-AKD-06 No. Revisi
01 Hal
1 dari 1 Tanggal Terbit
1 September 2012
KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah : Pelengkap Busana
Kode Mata Kuliah : KSS 212
Pengajar : Dra.Uchiyah, M.Pd, Siti Nurrohmah, S.Pd
Jurusan/Prodi : TJP/S1 PKK Konsentrasi Busana
Semester : 4 (Genap 2013-2014)
1. Deskripsi Matakuliah: Matakuliah ini mempelajari tentang konsep
dasar pengetahuan tentang pelengkap busana dan ketrampilan
membuat berbagai macam pelengkap busana berdasarkan desain,
teknik dan bahan dasar untuk pelengkap busana.
2. Manfaat : 1. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan
mengembangkan desain pelengkap busana.
2. mahasiswa dapat membuat macam-macam pelengkap busana
dengan berbagai bentuk
3. Mahasiswa dapat membuat macam-macam pelengkap busana
dengan berbagai jenis bahan dasar.
3. Tugas
a. Tugas Individual: 1. Menyusun desain pelengkap busana dengan
berbagai bentuk dan bahan dasar.
2.Membuat macam-macam pelengkap busana
dengan berbagai bentuk dan bahan dasar.
b. Tugas Kelompok : pameran hasil karya
6. Penilaian
Aspek penilaian:
1.) Aspek kognitif melalui tes
2.) Aspek ketrampilan melalui kreatifitas dalam membuat desain
macam-macam pelengkap busana.
3.) Sikap dan perilaku selama mengikuti perkuliahan menjadi
pertimbangan dalam penilaian.
Pembobotan Penilaian:
a. Bobot Nilai Harian (NH) : 2
b. Bobot Nilai Ujian Tengah Semester : 2
90
c. Bobot Nilai Ujian Akhir Semester : 2
d. Nilai Akhir : aNH + b UTS = c UAS
a + b + c
7. Jadwal Perkuliahan : Jum’at, 07.00 – 12.00 Pertem
uan
Pokok Bahasan dan Sub Pokok
Bahasan
Sumber
Kepustakaan
Waktu Ket
T P L
1 Konsep tentang pelengkap
busana, jenis-jenis bahan
pelengkap busana, macam-macam
pelengkap busana
1-8 x
2-4 Pembuatan pelengkap busana
dengan bahan dasar manik-manik
dan bebatuan.
3, 6,8 x x
5-7 Pembuatan pelengkap busana
dengan bahan dasar dari kain. 1, 2, 4, 6 x x
8 UTS
9-11 Pembuatan pelengkap busana
dengan bahan dasar dari tali atau
nbenang
1, 2, 6, 8 x x
12-14 Pembuatan pelengkap busana
dengan bahan dasar dari kayu 1, 5, 6, 7, 8 x x
15 Pameran Hasil Karya x
16 UAS x x
8. BAHAN BACAAN PERKULIAHAN
1. Amy Barickman. 2009. Membuat Aneka Tas Praktis & Modis.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
2. Biliq Ratna. 2010. Aksesori dari Kain Batik. Jakarta : Demedia
Pustaka
3. Dini Lestari. 2010. Membuat aneka Perhiasan dari Manik-manik.
Jakarta : Demedia Pustaka
4. Enen Werdana. 2000. Membuat Aneka Kerajinan dari Kain Perca.
Jakarta : Puspa Swara
5. Lydia Waskito Setiawan. 2009. Aksesori dari Kawat. Surabaya :
Tiara Aksa
6. Nur Astri Damayanti, Dkk. 2006. Trampil Kriya. Jakarta : Puspa
Swara
7. Totok Amrin dan Yulian. 2000. Kerajinan Dari Kertas Daur Ulang.
Surabaya : Trubus Agrisarana
8. Tin Wiyati Fauzan. 2010. Bros Trendy. Jakarta : Kriya Pustaka
9. JADWAL KULIAH
91
Pertemuan
ke
Topik bahasan Buku/Bab
1 Pengertian tentang pelengkap busana,
jenis-jenis bahan pelengkap busana,
macam-macam pelengkap busana
1-8
2-4 Pembuatan pelengkap busana dengan
bahan dasar manik-manik dan
bebatuan.
3, 6,8
5-8 Pembuatan pelengkap busana dengan
bahan dasar dari kain.
1, 2, 4, 6
9-12 Pembuatan pelengkap busana dengan
bahan dasar dari tali atau nbenang
1, 2, 6, 8
13-16 Pembuatan pelengkap busana dengan
bahan dasar dari kayu, kertas dan
plastik.
1, 5, 6, 7, 8
Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Perwakilan mahasiswa
Dra. Uchiyah Achmad, M.Pd
NIP. 195307171976122001
Siti Nurrohmah, S.Pd
NIP.197502062000032001
92
Lampiran 4 Lembar Validasi Media
LEMBAR PENILAIAN MEDIA BLOG
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Sasaran Program : Mahasiswa Tata Busana Tahun Angkatan 2013
Judul Penelitian : Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap
Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada
Mahasiswa Tata Busana
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bpk/Ibu
sebagai ahli media tentang media pembelajaran berbasis blog.
2. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bpk/Ibu sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media
pembelajaran berbasis blog ini. Sehubungan dengan hal tersebut, mohon
Bpk/Ibu memberikan pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia
dengan memberikan tanda “√” pada kolom yang telah disediakan.
Contoh :
No Kriteria penilaian 4 3 2 1
1. Tata letak gambar √
2. Kualitas gambar √
Keterangan skala:
4 = Sangat Sesuai
3 = Sesuai
2 = Cukup Sesuai
1 = Kurang Sesuai
3. Komentar atau saran Bpk/Ibu mohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan.
Atas kesediaan Bpk/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima
kasih.
93
94
Keterangan Skala:
A. Aspek tampilan
1. Desain media pembelajaran blog menarik (menarik perhatian pembaca).
Skor 4 : desain media pembelajaran blog sangat menarik
Skor 3 : desain media pembelajaran blog menarik
Skor 2 : desain media pembelajaran blog cukup menarik
Skor 1 : desain media pembelajaran blog tidak menarik
2. Ketepatan pemilihan huruf (jenis huruf pada postingan).
Skor 4 : jenis huruf yang digunakan sangat mudah untuk dibaca
Skor 3 : jenis huruf yang digunakan mudah untuk dibaca
Skor 2 : jenis huruf yang digunakan cukup mudah dibaca
Skor 1 : jenis huruf yang digunakan tidak dapat dibaca
3. Ketepatan ukuran huruf (dapat terlihat oleh pembaca).
Skor 4 : ukuran huruf yang digunakan sangat mudah untuk dibaca
Skor 3 : ukuran huruf yang digunakan mudah untuk dibaca
Skor 2 : ukuran huruf yang digunakan cukup mudah untuk dibaca
Skor 1 : ukuran huruf yang digunakan tidak dapat dibaca
4. Ketepatan pemilihan warna (warna huruf maupun background).
Skor 4 : pemilihan warna sangat sesuai
Skor 3 : pemilihan warna sesuai
Skor 2 : pemilihan warna cukup sesuai
Skor 1 : pemilihan warna tidak sesuai
5. Kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar.
Skor 4 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar sangat sesuai
Skor 3 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar sesuai
Skor 2 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar cukup sesuai
Skor 1 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar tidak sesuai
B. Aspek Kemanfaatan
6. Penggunaan media pembelajaran blog mempermudah mahasiswa dalam
proses pembelajaran.
95
Skor 4 : penggunaan blog sangat memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran
Skor 3 : penggunaan blog memudahkan mahasiswa dalam pembelajaran
Skor 2 : penggunaan blog cukup memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran
Skor 1 : penggunaan blog tidak memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran
7. Penggunaan media pembelajaran blog dapat membangkitkan motivasi
belajar bagi mahasiswa.
Skor 4 : penggunaan blog sangat membangkitkan motivasi belajar
Skor 3 : penggunaan blog dapat membangkitkan motivasi belajar
Skor 2 : penggunaan blog cukup membangkitkan motivasi belajar
Skor 1 : penggunaan blog tidak dapat membangkitkan motivasi belajar
8. Penggunaan media pembelajaran blog dapat meningkatkan perhatian
mahasiswa terhadap materi ajar.
Skor 4 : penggunaan blog sangat meningkatkan perhatian
Skor 3 : penggunaan blog dapat meningkatkan perhatian
Skor 2 : penggunaan blog cukup meningkatkan perhatian
Skor 1 : penggunaan blog tidak dapat meningkatkan perhatian
9. Penggunaan media pembelajaran blog mempermudah dosen dalam
penyampaian materi.
Skor 4 : penggunaan blog sangat memudahkan dosen dalam penyampaian
materi
Skor 3 : penggunaan blog dapat memudahkan dosen dalam penyampaian
materi
Skor 2 : penggunaan blog cukup memudahkan dosen dalam penyampaian
materi
Skor 1 : penggunaan blog mempersulit dosen dalam penyampaian materi
C. Aspek Bahasa
10. Bahasa yang digunakan tepat (mudah dipahami).
Skor 4 : bahasa yang digunakan sangat tepat
96
Skor 3 : bahasa yang digunakan tepat
Skor 2 : bahasa yang digunakan cukup tepat
Skor 1 : bahasa yang digunakan tidak tepat
11. Tulisan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Skor 4 : tulisan sangat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 3 : tulisan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 2 : tulisan cukup sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 1 : tulisan tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
12. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif.
Skor 4 : bahasa yang digunakan sangat bersifat komunikatif
Skor 3 : bahasa yang digunakan bersifat komunikatif
Skor 2 : bahasa yang digunakan cukup bersifat komunikatif
Skor 1 : bahasa yang digunakan tidak bersifat komunikatif
97
98
LEMBAR PENILAIAN MEDIA BLOG
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Sasaran Program : Mahasiswa Tata Busana Tahun Angkatan 2013
Judul Penelitian : Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap
Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada
Mahasiswa Tata Busana
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bpk/Ibu
sebagai ahli media tentang media pembelajaran berbasis blog.
2. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bpk/Ibu sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media
pembelajaran berbasis blog ini. Sehubungan dengan hal tersebut, mohon
Bpk/Ibu memberikan pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia
dengan memberikan tanda “√” pada kolom yang telah disediakan.
Contoh :
No Kriteria penilaian 4 3 2 1
1. Tata letak gambar √
2. Kualitas gambar √
Keterangan skala:
4 = Sangat Sesuai
3 = Sesuai
2 = Cukup Sesuai
1 = Kurang Sesuai
3. Komentar atau saran Bpk/Ibu mohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan.
Atas kesediaan Bpk/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima
kasih.
99
100
Keterangan Skala:
A. Aspek tampilan
1. Desain media pembelajaran blog menarik (menarik perhatian pembaca).
Skor 4 : desain media pembelajaran blog sangat menarik
Skor 3 : desain media pembelajaran blog menarik
Skor 2 : desain media pembelajaran blog cukup menarik
Skor 1 : desain media pembelajaran blog tidak menarik
2. Ketepatan pemilihan huruf (jenis huruf pada postingan).
Skor 4 : jenis huruf yang digunakan sangat mudah untuk dibaca
Skor 3 : jenis huruf yang digunakan mudah untuk dibaca
Skor 2 : jenis huruf yang digunakan cukup mudah dibaca
Skor 1 : jenis huruf yang digunakan tidak dapat dibaca
3. Ketepatan ukuran huruf (dapat terlihat oleh pembaca).
Skor 4 : ukuran huruf yang digunakan sangat mudah untuk dibaca
Skor 3 : ukuran huruf yang digunakan mudah untuk dibaca
Skor 2 : ukuran huruf yang digunakan cukup mudah untuk dibaca
Skor 1 : ukuran huruf yang digunakan tidak dapat dibaca
4. Ketepatan pemilihan warna (warna huruf maupun background).
Skor 4 : pemilihan warna sangat sesuai
Skor 3 : pemilihan warna sesuai
Skor 2 : pemilihan warna cukup sesuai
Skor 1 : pemilihan warna tidak sesuai
5. Kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar.
Skor 4 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar sangat sesuai
Skor 3 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar sesuai
Skor 2 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar cukup sesuai
Skor 1 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar tidak sesuai
B. Aspek Kemanfaatan
6. Penggunaan media pembelajaran blog mempermudah mahasiswa dalam
proses pembelajaran.
101
Skor 4 : penggunaan blog sangat memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran
Skor 3 : penggunaan blog memudahkan mahasiswa dalam pembelajaran
Skor 2 : penggunaan blog cukup memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran
Skor 1 : penggunaan blog tidak memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran
7. Penggunaan media pembelajaran blog dapat membangkitkan motivasi
belajar bagi mahasiswa.
Skor 4 : penggunaan blog sangat membangkitkan motivasi belajar
Skor 3 : penggunaan blog dapat membangkitkan motivasi belajar
Skor 2 : penggunaan blog cukup membangkitkan motivasi belajar
Skor 1 : penggunaan blog tidak dapat membangkitkan motivasi belajar
8. Penggunaan media pembelajaran blog dapat meningkatkan perhatian
mahasiswa terhadap materi ajar.
Skor 4 : penggunaan blog sangat meningkatkan perhatian
Skor 3 : penggunaan blog dapat meningkatkan perhatian
Skor 2 : penggunaan blog cukup meningkatkan perhatian
Skor 1 : penggunaan blog tidak dapat meningkatkan perhatian
9. Penggunaan media pembelajaran blog mempermudah dosen dalam
penyampaian materi.
Skor 4 : penggunaan blog sangat memudahkan dosen dalam penyampaian
materi
Skor 3 : penggunaan blog dapat memudahkan dosen dalam penyampaian
materi
Skor 2 : penggunaan blog cukup memudahkan dosen dalam penyampaian
materi
Skor 1 : penggunaan blog mempersulit dosen dalam penyampaian materi
C. Aspek Bahasa
10. Bahasa yang digunakan tepat (mudah dipahami).
Skor 4 : bahasa yang digunakan sangat tepat
102
Skor 3 : bahasa yang digunakan tepat
Skor 2 : bahasa yang digunakan cukup tepat
Skor 1 : bahasa yang digunakan tidak tepat
11. Tulisan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Skor 4 : tulisan sangat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 3 : tulisan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 2 : tulisan cukup sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 1 : tulisan tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
12. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif.
Skor 4 : bahasa yang digunakan sangat bersifat komunikatif
Skor 3 : bahasa yang digunakan bersifat komunikatif
Skor 2 : bahasa yang digunakan cukup bersifat komunikatif
Skor 1 : bahasa yang digunakan tidak bersifat komunikatif
103
104
LEMBAR PENILAIAN MEDIA BLOG
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Sasaran Program : Mahasiswa Tata Busana Tahun Angkatan 2013
Judul Penelitian : Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap
Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada
Mahasiswa Tata Busana
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bpk/Ibu
sebagai ahli media tentang media pembelajaran berbasis blog.
2. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bpk/Ibu sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media
pembelajaran berbasis blog ini. Sehubungan dengan hal tersebut, mohon
Bpk/Ibu memberikan pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia
dengan memberikan tanda “√” pada kolom yang telah disediakan.
Contoh :
No Kriteria penilaian 4 3 2 1
1. Tata letak gambar √
2. Kualitas gambar √
Keterangan skala:
4 = Sangat Sesuai
3 = Sesuai
2 = Cukup Sesuai
1 = Kurang Sesuai
3. Komentar atau saran Bpk/Ibu mohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan.
Atas kesediaan Bpk/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima
kasih.
105
106
Keterangan Skala:
A. Aspek tampilan
1. Desain media pembelajaran blog menarik (menarik perhatian pembaca).
Skor 4 : desain media pembelajaran blog sangat menarik
Skor 3 : desain media pembelajaran blog menarik
Skor 2 : desain media pembelajaran blog cukup menarik
Skor 1 : desain media pembelajaran blog tidak menarik
2. Ketepatan pemilihan huruf (jenis huruf pada postingan).
Skor 4 : jenis huruf yang digunakan sangat mudah untuk dibaca
Skor 3 : jenis huruf yang digunakan mudah untuk dibaca
Skor 2 : jenis huruf yang digunakan cukup mudah dibaca
Skor 1 : jenis huruf yang digunakan tidak dapat dibaca
3. Ketepatan ukuran huruf (dapat terlihat oleh pembaca).
Skor 4 : ukuran huruf yang digunakan sangat mudah untuk dibaca
Skor 3 : ukuran huruf yang digunakan mudah untuk dibaca
Skor 2 : ukuran huruf yang digunakan cukup mudah untuk dibaca
Skor 1 : ukuran huruf yang digunakan tidak dapat dibaca
4. Ketepatan pemilihan warna (warna huruf maupun background).
Skor 4 : pemilihan warna sangat sesuai
Skor 3 : pemilihan warna sesuai
Skor 2 : pemilihan warna cukup sesuai
Skor 1 : pemilihan warna tidak sesuai
5. Kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar.
Skor 4 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar sangat sesuai
Skor 3 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar sesuai
Skor 2 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar cukup sesuai
Skor 1 : kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar tidak sesuai
B. Aspek Kemanfaatan
6. Penggunaan media pembelajaran blog mempermudah mahasiswa dalam
proses pembelajaran.
107
Skor 4 : penggunaan blog sangat memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran
Skor 3 : penggunaan blog memudahkan mahasiswa dalam pembelajaran
Skor 2 : penggunaan blog cukup memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran
Skor 1 : penggunaan blog tidak memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran
7. Penggunaan media pembelajaran blog dapat membangkitkan motivasi
belajar bagi mahasiswa.
Skor 4 : penggunaan blog sangat membangkitkan motivasi belajar
Skor 3 : penggunaan blog dapat membangkitkan motivasi belajar
Skor 2 : penggunaan blog cukup membangkitkan motivasi belajar
Skor 1 : penggunaan blog tidak dapat membangkitkan motivasi belajar
8. Penggunaan media pembelajaran blog dapat meningkatkan perhatian
mahasiswa terhadap materi ajar.
Skor 4 : penggunaan blog sangat meningkatkan perhatian
Skor 3 : penggunaan blog dapat meningkatkan perhatian
Skor 2 : penggunaan blog cukup meningkatkan perhatian
Skor 1 : penggunaan blog tidak dapat meningkatkan perhatian
9. Penggunaan media pembelajaran blog mempermudah dosen dalam
penyampaian materi.
Skor 4 : penggunaan blog sangat memudahkan dosen dalam penyampaian
materi
Skor 3 : penggunaan blog dapat memudahkan dosen dalam penyampaian
materi
Skor 2 : penggunaan blog cukup memudahkan dosen dalam penyampaian
materi
Skor 1 : penggunaan blog mempersulit dosen dalam penyampaian materi
C. Aspek Bahasa
10. Bahasa yang digunakan tepat (mudah dipahami).
Skor 4 : bahasa yang digunakan sangat tepat
108
Skor 3 : bahasa yang digunakan tepat
Skor 2 : bahasa yang digunakan cukup tepat
Skor 1 : bahasa yang digunakan tidak tepat
11. Tulisan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Skor 4 : tulisan sangat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 3 : tulisan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 2 : tulisan cukup sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 1 : tulisan tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
12. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif.
Skor 4 : bahasa yang digunakan sangat bersifat komunikatif
Skor 3 : bahasa yang digunakan bersifat komunikatif
Skor 2 : bahasa yang digunakan cukup bersifat komunikatif
Skor 1 : bahasa yang digunakan tidak bersifat komunikatif
109
110
Lampiran 5 Lembar Validasi Instrumen
LEMBAR PENILAIAN INSTRUMEN TES TEORI DAN PRAKTEK PADA
MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Sasaran Program : Mahasiswa Tata Busana Angkatan Tahun 2013
Judul Penelitian :Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap
Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada
Mahasiswa Tata Busana
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bpk/Ibu
sebagai ahli materi pada tes teori maupun tes praktek.
2. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bpk/Ibu sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas instrumen ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon Bpk/Ibu memberikan
pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan
tanda “√” pada kolom yang telah disediakan.
Contoh :
No Kriteria penilaian 4 3 2 1
1. Tata letak gambar √
2. Kualitas gambar √
Keterangan skala:
4 = Sangat Sesuai
3 = Sesuai
2 = Cukup Sesuai
1 = Tidak Sesuai
3. Komentar atau saran Bpk/Ibu mohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan.
Atas kesediaan Bpk/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima
kasih.
111
112
Skor 2 : soal menggunakan kalimat yang cukup jelas dan cukup mudah
dipahami
Skor 1 : soal menggunakan kalimat yang tidak jelas dan tidak dapat
dipahami
3. Soal menggunakan kalimat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD)
Skor 4 : soal menggunakan kalimat yang sangat sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 3 : soal menggunakan kalimat yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 2 : soal menggunakan kalimat yang cukup sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 1 : soal menggunakan kalimat yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
4. Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 4 : Soal menggunakan bahasa yang sangat komunikatif
Skor 3 : Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 2 : Soal menggunakan bahasa yang cukup komunikatif
Skor 1 : Soal menggunakan bahasa yang tidak komunikatif
5. Soal dilengkapi lembar jawaban yang sesuai dengan pertanyaan.
Skor 4 : soal dilengkapi lembar jawaban yang sangat sesuai dengan
pertanyaan
Skor 3 : soal dilengkapi lembar jawaban yang sesuai dengan pertanyaan
Skor 2 : soal dilengkapi lembar jawaban yang cukup sesuai dengan
pertanyaan
Skor 1 : soal dilengkapi lembar jawaban yang tidak sesuai dengan
pertanyaan
6. Kesesuaian waktu yang diberikan dengan jumlah soal.
Skor 4 : waktu yang diberikan sangat sesuai dengan jumlah soal
Skor 3 : waktu yang diberikan sesuai dengan jumlah soal
Skor 2 : waktu yang diberikan cukup sesuai dengan jumlah soal
113
Skor 1 : waktu yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah soal
7. Soal dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis materi
yang telah dipelajari
Skor 4 : soal sangat mengasah kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis materi yang telah dipelajari
Skor 3 : soal dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
materi yang telah dipelajari
Skor 2 : soal cukup mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
materi yang telah dipelajari
Skor 1: soal tidak mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
materi yang telah dipelajari
8. Soal tidak mengandung makna ganda.
Skor 4 : soal tidak mengandung makna ganda
Skor 3 : soal cukup mengandung makna ganda
Skor 2 : soal mengandung makna ganda
Skor 1 : soal sangat mengandung makna ganda
114
115
LEMBAR PENILAIAN INSTRUMEN TES TEORI DAN PRAKTEK PADA
MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Sasaran Program : Mahasiswa Tata Busana Angkatan Tahun 2013
Judul Penelitian :Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap
Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada
Mahasiswa Tata Busana
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bpk/Ibu
sebagai ahli materi pada tes teori maupun tes praktek.
2. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bpk/Ibu sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas instrumen ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon Bpk/Ibu memberikan
pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan
tanda “√” pada kolom yang telah disediakan.
Contoh :
No Kriteria penilaian 4 3 2 1
1. Tata letak gambar √
2. Kualitas gambar √
Keterangan skala:
4 = Sangat Sesuai
3 = Sesuai
2 = Cukup Sesuai
1 = Tidak Sesuai
3. Komentar atau saran Bpk/Ibu mohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan.
Atas kesediaan Bpk/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima
kasih.
116
117
Skor 2 : soal menggunakan kalimat yang cukup jelas dan cukup mudah
dipahami
Skor 1 : soal menggunakan kalimat yang tidak jelas dan tidak dapat
dipahami
9. Soal menggunakan kalimat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD)
Skor 4 : soal menggunakan kalimat yang sangat sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 3 : soal menggunakan kalimat yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 2 : soal menggunakan kalimat yang cukup sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 1 : soal menggunakan kalimat yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
10. Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 4 : Soal menggunakan bahasa yang sangat komunikatif
Skor 3 : Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 2 : Soal menggunakan bahasa yang cukup komunikatif
Skor 1 : Soal menggunakan bahasa yang tidak komunikatif
11. Soal dilengkapi lembar jawaban yang sesuai dengan pertanyaan.
Skor 4 : soal dilengkapi lembar jawaban yang sangat sesuai dengan
pertanyaan
Skor 3 : soal dilengkapi lembar jawaban yang sesuai dengan pertanyaan
Skor 2 : soal dilengkapi lembar jawaban yang cukup sesuai dengan
pertanyaan
Skor 1 : soal dilengkapi lembar jawaban yang tidak sesuai dengan
pertanyaan
12. Kesesuaian waktu yang diberikan dengan jumlah soal.
Skor 4 : waktu yang diberikan sangat sesuai dengan jumlah soal
Skor 3 : waktu yang diberikan sesuai dengan jumlah soal
Skor 2 : waktu yang diberikan cukup sesuai dengan jumlah soal
118
Skor 1 : waktu yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah soal
13. Soal dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis materi
yang telah dipelajari
Skor 4 : soal sangat mengasah kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis materi yang telah dipelajari
Skor 3 : soal dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
materi yang telah dipelajari
Skor 2 : soal cukup mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
materi yang telah dipelajari
Skor 1: soal tidak mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
materi yang telah dipelajari
14. Soal tidak mengandung makna ganda.
Skor 4 : soal tidak mengandung makna ganda
Skor 3 : soal cukup mengandung makna ganda
Skor 2 : soal mengandung makna ganda
Skor 1 : soal sangat mengandung makna ganda
119
120
LEMBAR PENILAIAN INSTRUMEN TES TEORI DAN PRAKTEK PADA
MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Sasaran Program : Mahasiswa Tata Busana Angkatan Tahun 2013
Judul Penelitian :Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap
Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada
Mahasiswa Tata Busana
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bpk/Ibu
sebagai ahli materi pada tes teori maupun tes praktek.
2. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bpk/Ibu sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas instrumen ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon Bpk/Ibu memberikan
pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan
tanda “√” pada kolom yang telah disediakan.
Contoh :
No Kriteria penilaian 4 3 2 1
1. Tata letak gambar √
2. Kualitas gambar √
Keterangan skala:
4 = Sangat Sesuai
3 = Sesuai
2 = Cukup Sesuai
1 = Tidak Sesuai
3. Komentar atau saran Bpk/Ibu mohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan.
Atas kesediaan Bpk/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima
kasih.
121
Skor 2 : soal menggunakan kalimat yang cukup jelas dan cukup mudah
dipahami
Skor 1 : soal menggunakan kalimat yang tidak jelas dan tidak dapat
dipahami
15. Soal menggunakan kalimat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD)
Skor 4 : soal menggunakan kalimat yang sangat sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 3 : soal menggunakan kalimat yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 2 : soal menggunakan kalimat yang cukup sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 1 : soal menggunakan kalimat yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
16. Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 4 : Soal menggunakan bahasa yang sangat komunikatif
Skor 3 : Soal menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 2 : Soal menggunakan bahasa yang cukup komunikatif
Skor 1 : Soal menggunakan bahasa yang tidak komunikatif
17. Soal dilengkapi lembar jawaban yang sesuai dengan pertanyaan.
Skor 4 : soal dilengkapi lembar jawaban yang sangat sesuai dengan
pertanyaan
Skor 3 : soal dilengkapi lembar jawaban yang sesuai dengan pertanyaan
Skor 2 : soal dilengkapi lembar jawaban yang cukup sesuai dengan
pertanyaan
Skor 1 : soal dilengkapi lembar jawaban yang tidak sesuai dengan
pertanyaan
18. Kesesuaian waktu yang diberikan dengan jumlah soal.
Skor 4 : waktu yang diberikan sangat sesuai dengan jumlah soal
Skor 3 : waktu yang diberikan sesuai dengan jumlah soal
Skor 2 : waktu yang diberikan cukup sesuai dengan jumlah soal
122
Skor 1 : waktu yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah soal
19. Soal dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis materi
yang telah dipelajari
Skor 4 : soal sangat mengasah kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis materi yang telah dipelajari
Skor 3 : soal dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
materi yang telah dipelajari
Skor 2 : soal cukup mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
materi yang telah dipelajari
Skor 1: soal tidak mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis
materi yang telah dipelajari
20. Soal tidak mengandung makna ganda.
Skor 4 : soal tidak mengandung makna ganda
Skor 3 : soal cukup mengandung makna ganda
Skor 2 : soal mengandung makna ganda
Skor 1 : soal sangat mengandung makna ganda
123
124
LEMBAR PENILAIAN INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI PADA
MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Sasaran Program : Mahasiswa Tata Busana Angkatan Tahun 2013
Judul Penelitian :Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap
Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada
Mahasiswa Tata Busana
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bpk/Ibu
sebagai ahli materi pada lembar observasi.
2. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bpk/Ibu sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas instrumen ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon Bpk/Ibu memberikan
pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan
tanda “√” pada kolom yang telah disediakan.
Contoh :
No Kriteria penilaian 4 3 2 1
1. Tata letak gambar √
2. Kualitas gambar √
Keterangan skala:
4 = Sangat Sesuai
3 = Sesuai
2 = Cukup Sesuai
1 = Tidak Sesuai
3. Komentar atau saran Bpk/Ibu mohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan.
Atas kesediaan Bpk/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima
kasih.
125
126
3. Menggunakan kalimat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 4 : menggunakan kalimat yang sangat sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 3 : menggunakan kalimat yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 2 : menggunakan kalimat yang cukup sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 1 : menggunakan kalimat yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
4. Menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami
Skor 4 : menggunakan kalimat yang sangat jelas dan sangat mudah
dipahami
Skor 3 : menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami
Skor 2 : menggunakan kalimat yang cukup jelas dan cukup mudah
dipahami
Skor 1 : menggunakan kalimat yang tidak jelas dan tidak mudah dipahami
5. Menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 4 : menggunakan bahasa yang sangat komunikatif
Skor 3 : menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 2 : menggunakan bahasa yang cukup komunikatif
Skor 1 : menggunakan bahasa yang tidak komunikatif
6. Kalimat tidak mengandung makna ganda
Skor 4 : kalimat tidak mengandung makna ganda
Skor 3 : kalimat cukup mengandung makna ganda
Skor 2 : kalimat sebagian besar mengandung makna ganda
Skor 1 : kalimat mengandung makna ganda
7. Ada keterpaduan terhadap tingkat perbandingan kriteria penilaian
Skor 4 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian sangat sesuai
Skor 3 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian sesuai
Skor 2 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian cukup sesuai
Skor 1 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian tidaksesuai
127
8. Kriteria penilaian dapat menilai sikap mahasiswa didalam kelas
Skor 4 : kriteria penilaian sangat sesuai untuk menilai sikap mahasiswa
didalam kelas
Skor 3 : kriteria penilaian sesuai untuk menilai sikap mahasiswa didalam
kelas
Skor 2 : kriteria penilaian cukup sesuai untuk menilai sikap mahasiswa
didalam kelas
Skor 1: kriteria penilaian tidak sesuai untuk menilai sikap mahasiswa
didalam kelas
128
129
LEMBAR PENILAIAN INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI PADA
MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Sasaran Program : Mahasiswa Tata Busana Angkatan Tahun 2013
Judul Penelitian :Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap
Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada
Mahasiswa Tata Busana
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bpk/Ibu
sebagai ahli materi pada lembar observasi.
2. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bpk/Ibu sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas instrumen ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon Bpk/Ibu memberikan
pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan
tanda “√” pada kolom yang telah disediakan.
Contoh :
No Kriteria penilaian 4 3 2 1
1. Tata letak gambar √
2. Kualitas gambar √
Keterangan skala:
4 = Sangat Sesuai
3 = Sesuai
2 = Cukup Sesuai
1 = Tidak Sesuai
3. Komentar atau saran Bpk/Ibu mohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan.
Atas kesediaan Bpk/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima
kasih.
130
131
3. Menggunakan kalimat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 4 : menggunakan kalimat yang sangat sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 3 : menggunakan kalimat yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 2 : menggunakan kalimat yang cukup sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 1 : menggunakan kalimat yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
4. Menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami
Skor 4 : menggunakan kalimat yang sangat jelas dan sangat mudah
dipahami
Skor 3 : menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami
Skor 2 : menggunakan kalimat yang cukup jelas dan cukup mudah
dipahami
Skor 1 : menggunakan kalimat yang tidak jelas dan tidak mudah dipahami
5. Menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 4 : menggunakan bahasa yang sangat komunikatif
Skor 3 : menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 2 : menggunakan bahasa yang cukup komunikatif
Skor 1 : menggunakan bahasa yang tidak komunikatif
6. Kalimat tidak mengandung makna ganda
Skor 4 : kalimat tidak mengandung makna ganda
Skor 3 : kalimat cukup mengandung makna ganda
Skor 2 : kalimat sebagian besar mengandung makna ganda
Skor 1 : kalimat mengandung makna ganda
7. Ada keterpaduan terhadap tingkat perbandingan kriteria penilaian
Skor 4 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian sangat sesuai
Skor 3 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian sesuai
Skor 2 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian cukup sesuai
Skor 1 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian tidaksesuai
132
8. Kriteria penilaian dapat menilai sikap mahasiswa didalam kelas
Skor 4 : kriteria penilaian sangat sesuai untuk menilai sikap mahasiswa
didalam kelas
Skor 3 : kriteria penilaian sesuai untuk menilai sikap mahasiswa didalam
kelas
Skor 2 : kriteria penilaian cukup sesuai untuk menilai sikap mahasiswa
didalam kelas
Skor 1: kriteria penilaian tidak sesuai untuk menilai sikap mahasiswa
didalam kelas
133
134
LEMBAR PENILAIAN INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI PADA
MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Sasaran Program : Mahasiswa Tata Busana Angkatan Tahun 2013
Judul Penelitian :Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap
Hasil Belajar Mata Kuliah Pelengkap Busana Pada
Mahasiswa Tata Busana
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bpk/Ibu
sebagai ahli materi pada lembar observasi.
2. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bpk/Ibu sangat
bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas instrumen ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon Bpk/Ibu memberikan
pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberikan
tanda “√” pada kolom yang telah disediakan.
Contoh :
No Kriteria penilaian 4 3 2 1
1. Tata letak gambar √
2. Kualitas gambar √
Keterangan skala:
4 = Sangat Sesuai
3 = Sesuai
2 = Cukup Sesuai
1 = Tidak Sesuai
3. Komentar atau saran Bpk/Ibu mohon ditulis pada lembar yang telah
disediakan.
Atas kesediaan Bpk/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima
kasih.
135
136
3. Menggunakan kalimat sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Skor 4 : menggunakan kalimat yang sangat sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 3 : menggunakan kalimat yang sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 2 : menggunakan kalimat yang cukup sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Skor 1 : menggunakan kalimat yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
4. Menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami
Skor 4 : menggunakan kalimat yang sangat jelas dan sangat mudah
dipahami
Skor 3 : menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami
Skor 2 : menggunakan kalimat yang cukup jelas dan cukup mudah
dipahami
Skor 1 : menggunakan kalimat yang tidak jelas dan tidak mudah dipahami
5. Menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 4 : menggunakan bahasa yang sangat komunikatif
Skor 3 : menggunakan bahasa yang komunikatif
Skor 2 : menggunakan bahasa yang cukup komunikatif
Skor 1 : menggunakan bahasa yang tidak komunikatif
6. Kalimat tidak mengandung makna ganda
Skor 4 : kalimat tidak mengandung makna ganda
Skor 3 : kalimat cukup mengandung makna ganda
Skor 2 : kalimat sebagian besar mengandung makna ganda
Skor 1 : kalimat mengandung makna ganda
7. Ada keterpaduan terhadap tingkat perbandingan kriteria penilaian
Skor 4 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian sangat sesuai
Skor 3 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian sesuai
Skor 2 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian cukup sesuai
Skor 1 : keterpaduan tingkat perbandingan kriteria penilaian tidaksesuai
137
8. Kriteria penilaian dapat menilai sikap mahasiswa didalam kelas
Skor 4 : kriteria penilaian sangat sesuai untuk menilai sikap mahasiswa
didalam kelas
Skor 3 : kriteria penilaian sesuai untuk menilai sikap mahasiswa didalam
kelas
Skor 2 : kriteria penilaian cukup sesuai untuk menilai sikap mahasiswa
didalam kelas
Skor 1: kriteria penilaian tidak sesuai untuk menilai sikap mahasiswa
didalam kelas
138
139
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen KISI KISI INSTRUMEN TES MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA
POKOK BAHASAN PELENGKAP BUSANA DARI KAIN
No. Variabel Sub Variabel Indikator Sub Indikator Jumlah Item No. Item
1. Hasil Belajar (Y)
Aspek Kognitif
Pengetahuan
tentang pelengkap
busana
1. Ruang
Lingkup
Pelengkap
Busana
Konsep dasar
pelengkap busana
8 1,2
Fungsi pelengkap
busana
3,4
Jenis pelengkap
busana
5,6,7,8
2. Mendesain
pelengkap
busana dari
kain
Pengertian desain 12 9,10,11,12
Unsur desain 13,14,15
Prinsip desain 16,17,18,19,20
3. Membuat
pelengkap
busana dari
kain
Bahan dasar
pembuatan
pelengkap busana
15 21,22
Produk pelengkap
busana
23,24
Alat dan bahan
dalam pembuatan
pelengkap busana
25,26
Teknik menjahit
kain
27,28,29,30,31,32
Pengembangan
teknik menjahit
kain
33,34,35
2 Hasil belajar (Y)
Aspek psikomotor
Hasil praktek
pelengkap busana
dari kain
1. Desain Menerapkan unsur
dan prinsip desain
pada desain tas
1 1
2. Hasil produk Kesesuaian hasil
jadi dengan desain
1 2
Ketepatan teknik
menjahit
140
INSTRUMEN PENELITIAN TES ASPEK KOGNITIF MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA
POKOK BAHASAN PELENGKAP BUSANA DARI KAIN
Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Mata Kuliah : Pelengkap Busana
Jenis soal : Pilihan Ganda
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran Indikator
Sub
Indikator Soal
No.
Soal
Kunci
Jawaban
Konsep dasar
pelengkap
busana
Pelengkap
busana dari
kain
Ruang
lingkup
pelengkap
busana
Pengertian
pelengkap
busana
1. Segala sesuatu yang dipakai mulai dari
ujung rambut sampai ujung kaki disebut ...
a. Tekstil
b. Aksesoris
c. Pelengkap busana
d. Busana
2. Pelengkap busana adalah ...
a. Hiasan busana yang digunakan pada
busana
b. Sesuatu yang dipakai untuk melengkapi
dalam berbusana, baik bersifat praktis
atau untuk menambah keindahan saja
c. Sesuatu yang digunakan pada busana
yang berfungsi untuk menambah
keindahan saja
d. Busana lain yang digunakan setelah
menggunakan blus
1
2
D
B
141
Fungsi
pelengkap
busana
3. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi
pelengkap busana adalah ...
a. Menambah warna serta menghidupkan
busana yang netral
b. Menjadi fokus perhatian
c. Membuat penampilan menjadi
sederhana
d. Menghidupkan kembali busana klasik
4. Penampilan seseorang terlihat menarik
karena secara otomatis membawa mata
pada satu titik dalam suatu desain termasuk
dalam fungsi ...
a. Menambah warna serta menghidupkan
busana yang netral
b. Menjadi fokus perhatian
c. Membentuk lekuk tubuh
d. Menghidupkan kembali busana klasik
3
4
C
B
Jenis
pelengkap
busana
5. Dilihat dari fungsinya pelengkap busana
dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
...
a. Internal dan eksternal
b. Milineris dan aksesoris
c. Estetis dan aksesoris
d. Milineris dan praktis
6. Pelengkap busana yang fungsinya hanya
untuk memperindah penampilan adalah ...
a. Milineris
b. Aksesoris
c. Praktis
d. Simpel
5
6
B
B
142
7. Pelengkap busana yang tidak hanya
berfungsi untuk memperindah penampilan
tetapi juga berfungsi sebagai pelindung
bagi tubuh pemakai adalah ...
a. Milineris
b. Aksesoris
c. Estetis
d. Simpel
8. Contoh jenis pelengkap busana milineris
adalah ...
a. Gelang
b. Kalung
c. Sepatu
d. Cincin
7
8
A
C
Membuat
desain
pelengkap
busana dari
kain
Mendesain
pelengkap
busana
dari kain
Pengertian
desain
9. Gambar rancangan yang menjadi dasar
pembuatan suatu benda dan dapat
diwujudkan dalam bentuk nyata adalah
pengertian dari ...
a. Pola
b. Desain
c. Pelengkap busana
d. Hiasan busana
10. Desain dapat dikategorikan menjadi dua
jenis, yaitu ...
a. Struktural dan hiasan
b. Praktis dan estetis
c. Dekoratif dan estetis
d. Struktural dan praktis
9
10
B
A
143
11. Suatu desain yang didasarkan pada bentuk,
ukuran, warna, dan tekstur suatu benda
merupakan pengertian dari ...
a. Struktural
b. Hiasan
c. Estetis
d. Praktis
12. Bagian-bagian bentuk struktur yang
tujuannya untuk memperindah model
busana adalah pengertian dari ...
a. Struktural
b. Hiasan
c. Estetis
d. Praktis
11
12
A
B
Unsur
desain
13. Unsur yang digunakan untuk mewujudkan
sebuah desain sehingga orang lain dapat
membaca desain tersebut adalah ...
a. Unsur busana
b. Unsur desain
c. Unsur hiasan
d. Unsur estetis
14. Berikut ini yang termasuk dalam unsur
desain adalah ...
a. Garis, bentuk, arah, ukuran
b. Tekstur, warna, nilai, titik
c. Arah, ukuran, warna, kualitas
d. Bidang, kualitas, garis, bentuk
13
14
B
A
144
15. Unsur desain yang menunjuk pada
bagaimana suatu cahaya dipantulkan pada
permukaan objek adalah ...
a. Arah
b. Garis
c. Warna
d. Tekstur
15 C
Prinsip
desain
16. Gambar
disamping
merupakan salah
satu unsur
desain, yaitu ...
a. Arah
b. Garis
c. Warna
d. Tekstur
17. Warna merupakan salah satu unsur desain.
Warna yang belum mengalami
pencampuran adalah ...
a. Warna sekunder
b. Warna panas
c. Warna primer
d. Warna sekunder
18. Prinsip desain digunakan untuk
menciptakan gambar desain yang lebih
baik dan menarik. Berikut ini yang
termasuk prinsip-prinsip desain adalah ...
a. Proporsi, keseimbangan, pusat perhatian
b. Irama, proporsi, garis
c. Tekstur, harmoni, irama
16
17
18
B
C
A
145
d. Warna, garis, pusat perhatian
19. Prinsip desain yang memberikan kesan
adanya keterpaduan tiap unsurnya.adalah ...
a. Proporsi
b. Keseimbangan
c. Kesatuan
d. Pusat perhatian
20. Contoh penerapan
prinsip desain
pada gambar
disamping adalah
...
a. Proporsi
b. Keseimbangan
c. Kesatuan
d. Pusat perhatian
19
20
B
D
Membuat
pelengkap
busana dari
kain
Membuat
pelengkap
busana
dari kain
Bahan
dasar
pembuatan
pelengkap
busana
21. Sisa guntingan kain yang berasal dari
pembuatan pakaian, kerajinan atau produk
tekstil adalah ...
a. Kain perca
b. Kain aplikasi
c. Kain pelengkap
d. Kain belacu
22. Menggabungkan potongan-potongan kain
perca dengan cara dijahit tangan atau mesin
jahit sesuai desain adalah ...
a. Menghias kain
b. Menjahit perca
c. Memotong pola
d. Membuat kain
21
22
A
B
146
Produk
pelengkap
busana
23.
Gambar diatas yang tidak termasuk dalam
pelengkap busana adalah ...
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
24. Gambar disamping
termasuk dalam jenis tas ...
a. Shoulder bag
b. Envelope bag
c. Handbag
d. Clutch
23
24
A
A
Alat dan
bahan
untuk
pelengkap
busana
25. Alat yang digunakan dalam pembuatan tas
dari bahan dasar kain adalah ...
a. Gunting, kain, pita ukur
b. Busa, jarum, setrika
c. Mesin jahit, jarum pentul, setrika
d. Mesin jahit, benang, kain
26. Bahan yang digunakan dalam pembuatan
tas dari bahan dasar kain adalah ...
a. Kain perca, gunting, benang
b. Pita ukur, busa, jarum
c. Mesin jahit, kain perca, jarum
d. Kain perca, benang, busa
25
26
C
D
(2) (3) (1) (4)
147
Teknik
menjahit
kain
27. Berikut ini yang tidak termasuk teknik
dalam kreasi menjahit adalah ...
a. Kaitan
b. Aplikasi
c. Patchwork
d. Quilting/tindas
28. Teknik membentuk gambar dari potongan
kain kemudian menempelkan diatas
permukaan kain dasar membentuk pola
tertentu adalah ...
a. Bordir
b. Aplikasi
c. Sulaman
d. Patchwork
29. Gambar kreasi
menjahit tas
berbahan dasar kain
disamping
merupakan teknik ...
a. Sulaman
b. Aplikasi
c. Patchwork
d. Quilting/tindas
30. Teknik menjahit kain yang dilakukan
setelah menyisipkan dakron, busa atau
kapas, diantara lembaran kain sehingga
hasilnya lebih rapi dan memiliki ketebalan
yang memberikan keindahan dan keunikan
adalah teknik ...
27
28
29
30
A
B
D
D
148
a. Patchwork
b. Sulaman
c. Aplikasi
d. Quilting/tindas
31. Teknik menjahit, menyusun dan
menggabungkan kain perca mengikuti pola
berulang sesuai rencana adalah ...
a. Sulaman
b. Aplikasi
c. Patchwork
d. Quilting/tindas
32. Gambar kreasi
menjahit tas
berbahan dasar kain
disamping
merupakan teknik ...
a. Quilting/tindas
b. Sulaman
c. Aplikasi
d. Patchwork
31
32
B
D
Pengemba
ngan
teknik
menjahit
kain
33. Berikut ini yang tidak termasuk jenis
patchwork ditinjau dari cara pembuatannya
adalah ...
a. Acak tak beraturan
b. Jiplakan pola/template
c. Pola geometris.
d. Tindas
33
D
149
34. Tusuk hias dapat
digunakan untuk
menghias kain, tusuk
hias disamping adalah
...
a. Tusuk feston
b. Tusuk jelujur
c. Tusuk silang
d. Tusuk pipih
35. Pembuatan teknik aplikasi dengan tusuk
feston dapat digantikan menggunakan ...
a. Mesin wollsoom
b. Mesin lubang kancing
c. Mesin bordir
d. Mesin obras
34
35
A
D
150
INSTRUMEN PENELITIAN TES ASPEK PSIKOMOTOR MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA
POKOK BAHASAN PELENGKAP BUSANA DARI KAIN
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran Indikator
Sub
Indikator Soal
Skor Kriteria
4 3 2 1
Membuat
desain
pelengkap
busana dari
kain
Pelengkap
busana dari
kain
Desain Menerapkan
unsur dan
prinsip
desain pada
desain tas
Buatlah
desain tas
dari bahan
kain!
Skor 4 : jika desain tas
menerapkan unsur dan
prinsip desain.
Skor 3 : jika desain tas
menerapkan sebagian unsur
dan prinsip desain.
Skor 2 : jika desain tas tidak
menerapkan unsur dan sedikit
menerapkan prinsip desain
atau sebaliknya.
Skor 1 : jika desain tas tidak
menerapkan unsur dan
prinsip desain.
Hasil
produk
Kesesuaian
hasil jadi
dengan
desain
Buatlah tas
dari bahan
kain sesuai
desain dan
teknik
menjahit
yang tepat!
Skor 4 : jika hasil produk
sesuai dengan desain dan
menggunakan teknik yang
tepat.
Skor 3 : jika hasil produk
sedikit sesuai dengan desain
dan menggunakan teknik
yang tepat atau sebaliknya.
Skor 2 : jika hasil produk
sesuai dengan desain tetapi
Ketepatan
teknik
menjahit
151
tidak menggunakan teknik
yang tepat.
Skor 1 : jika hasil produk
tidak sesuai dengan desain
dan tidak menggunakan
teknik yang tepat.
152
Soal Aspek Psikomotor
Mata Kuliah : Pelengkap Busana
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Program Studi : S1, Pendidikan Tata Busana
Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
1. Buatlah desain tas dari bahan kain!
2. Buatlah tas dari bahan kain sesuai desain dan teknik menjahit yang tepat!
153
KISI – KISI LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN BELAJAR MAHASISWA
DENGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG
Variabel Indikator Pernyataan No item Jumlah item Skor penilaian
Hasil Belajar
(Y)
Aspek
afektif
Kesiapan mahasiswa
dalam mengikuti
pelajaran
1. Mahasiswa tidak
terlambat masuk kelas
2. Membawa alat dan bahan
yang dibutuhkan pada
proses pembelajaran
1,2 2 Ya = 1
Tidak = 0
Konsentrasi
mahasiswa dalam
proses pembelajaran
1. Mahasiswa mendengarkan
dan memperhatikan pada
saat dosen menjelaskan
2. Mahasiswa tidak
melakukan pekerjaan lain
pada saat pelajaran
berlangsung
3. Mahasiswa mencatat
penjelasan dosen yang
berkaitan dengan materi
3,4,5 3 Ya = 1
Tidak = 0
154
pelajaran
Keaktifan mahasiswa
di dalam kelas
1. Mahasiswa mengerjakan
tugas yang diberikan
dosen
2. Mahasiswa bertanya
kepada dosen jika ada
materi yang belum di
pahami
3. Mahasiswa berdiskusi
dengan teman jika
menemukan kesulitan
belajar
6,7,8 3 Ya = 1
Tidak = 0
155
LEMBAR OBSERVASI
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
Berilah tanda check list (√) dikolom yang sudah disediakan!
Variabel Indikator Pernyataan
Hasil
Pengamatan
Ya Tidak
Hasil Belajar
(Y)
Aspek Afektif
Kesiapan
mahasiswa
dalam
mengikuti
pelajaran
1. Mahasiswa tidak terlambat
masuk kelas
2. Membawa alat dan bahan
yang dibutuhkan pada
proses pembelajaran
Konsentrasi
mahasiswa
dalam proses
pembelajara
n
3. Mahasiswa mendengarkan
dan memperhatikan pada
saat dosen menjelaskan
4. Mahasiswa tidak
melakukan pekerjaan lain
pada saat pelajaran
berlangsung
5. Mahasiswa mencatat
penjelasan dosen yang
berkaitan dengan materi
pelajaran
Keaktifan
mahasiswa
di dalam
kelas
6. Mahasiswa mengerjakan
tugas yang diberikan dosen
7. Mahasiswa bertanya
kepada dosen jika ada
materi yang belum di
pahami
8. Mahasiswa berdiskusi
dengan teman jika
menemukan kesulitan
belajar
156
Lampiran 7 Daftar Nama Mahasiswa Uji Coba
DAFTAR NAMA MAHASISWA UJI COBA
NO. NIM NAMA
1. 5401410005 DIAN PERMADANI
2. 5401410062 FITRIA UTAMMY
3. 5401410075 NUR BAROKATUN NISSA
4. 5401410085 SHELA SINTANIA BELADINA
5. 5401411029 CUCU NIAH WINDAYANI
6. 5401413001 SITI NURDIYATI
7. 5401413002 AZKIA YAFRIDA AZZAT
8. 5401413005 DWI FITRIA MAHARANI
9. 5401413006 KHOIYUM NISYAK
10. 5401413021 AMALIA NOOR FADILLAH
11. 5401413024 NABILA RIFQA
12. 5401413027 RAVIKA SETYO AMANTIKA
13. 5401413028 HERFANDA NUDIYA JANNATI
14. 5401413037 SITI NUR MASUDAH
15. 5401413071 ISTI MALINDA
157
Lampiran 8 Hasil Uji Coba Penelitian
HASIL UJI COBA PENELITIAN
158
Lampiran 9 Perhitungan Uji Coba
PERHITUNGAN UJI COBA PENELITIAN
Uji coba instrumen harus di laksanakan sebelum melakukan penelitian
,agar hasil dari penelitian itu baik. Hasil uji coba dilaksanakan untuk mendapatkan
instrumen yang baik dan valid serta reliabel. Pada penelitian ini uji coba
instrumen dilaksanakan di Universitas Negeri Semarang jurusan Pendidikan Tata
Busana Program Studi S1,Tata Busana pada mahasiswa semester 4 dengan
mahasiswa yang berjumlah 15 mahasiswa, sehingga hasilnya adalah sebagai
berikut:
a. Validitas alat ukur
Hasil uji coba uji validitas yang di lakukan pada 15 siswa dengan soal
sebanyak 35 butir menunjukan 32 butir soal valid dan 3 soal tidak valid karena
rxy< rtabel. Seperti yang tersaji dalam Tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1. Hasil uji validitas soal
No Kriteria Nomor Soal Jumlah
1. Valid 1,2,4,5,6,7,9,10,12,13,14,15,16,17,18,19,20,
21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,34,35. 32
2. Tidak valid 3, 8, 33. 3
Jumlah 35
b. Reabilitas alat ukur
Berdasarkan uji reabilitas alat ukur menggunakan rumus KR-20 diperoleh
r11 sebesar 0,960 dengan koefisien reabilitas sebesar 5% dengan n = 15 diperoleh
rtabel sebesar 0,514. Berdasarkan perhitungan tersebut maka r11> rtabel, sehingga
dapat disimpulkaan bahwa intrumen tersebut reliabel.
159
1. VALIDITAS
Rumus :
( )( )
* ( ) +* ( ) +
Kriteria : Butir soal Valid jika rxy > rtabel
rtabel pada taraf signifikasi 5% dan N = 15 adalah 0,514.
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel
analisis butir soal.
No. Butir soal
no 1 (X)
Skor
Total
(Y)
X2 Y
2 XY
1 1 34 1 1156 34
2 1 32 1 1024 32
3 1 28 1 784 28
4 1 27 1 729 27
5 1 26 1 676 26
6 0 24 0 576 0
7 1 24 1 576 24
8 0 21 0 441 0
9 1 18 1 324 18
10 0 16 0 256 0
11 0 16 0 256 0
12 0 7 0 49 0
13 0 9 0 81 0
14 0 4 0 16 0
15 0 4 0 16 0
7 290 7 6960 189
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
( ) ( )(2 )
* ) ( ) +* ) (2 ) +
Hasil perhitungan bahwa nilai rhitung adalah 0,7550, karena rhitung > r tabel,
maka soal no 1 valid.
160
2. RELIABILITAS
Reliabilitas butir soal
Rumus:
(
)(
)
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standart deviasi dari test (standar deviasi adalah akar varians)
Kriteria : Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
= pq1 + pq2 + pq3 + . . . + pq35
= 0,2489 + 0,1875 + 0,1196 + . . . + 0,2006
= 6,0768
S2 =
(
)
= 90,2222
r11 = (
) (
)
= 0,960
Pada = 5% dengan n = 15 diperoleh r tabel = 0.514
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut
reliabel
161
Reliabilitas lembar observasi
162
Harga ṝxx kemudian dikonsultasikan dengan tabel klasifikasi reliabilitas.
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen lembar observasi diperoleh ṝxx =0,779
terdapat pada indeks 0,70 < r11 0,90 dengan kriteria reliabilitas tinggi, maka
instrumen penelitian lembar observasi tersebut reliabel dan dapat dipercaya untuk
menggambil data penelitian.
Indeks Kriteria
0,00 < r11 0,20 Reliabilitas sangat rendah
0,20 < r11 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 < r11 0,70 Reliabilitas sedang
0,70 < r11 0,90 Reliabilitas tinggi
0,90 < r11 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
163
Reliabilitas Tes Praktek
1 12 144
2 9 81
3 9 81
4 9 81
5 12 144
6 7 49
7 9 81
8 11 121
R
R2
=
=
=
=
26
676
25 27
3
4
2
3
4
4
3
3
4
3
3
78
2030
729
4
3
3
3
3
4
3
Rater
4
3
3
782
262
T2
SR=ST=Si
SR2
1
2
3
ST2
Si2
No T
625
3
4
2
164
Harga ṝxx kemudian dikonsultasikan dengan tabel klasifikasi reliabilitas.
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes praktek diperoleh ṝxx =0,803 terdapat
pada indeks 0,70 < r11 0,90 dengan kriteria reliabilitas tinggi, maka instrumen
penelitian tes praktek tersebut reliabel dan dapat dipercaya untuk menggambil
data penelitian.
165
3. INDEKS KESUKARAN
Rumus: P =
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria :
Indeks Kesukaran Kriteria
P 0,00 sampai 0,30
P 0,30 sampai 0,70
P 0,70 sampai 1,00
Soal sukar
Soal sedang
Soal mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel
analisis butir soal.
P =
= 0,467
Berdasarkan kriteria maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang
sedang.
4. DAYA PEMBEDA
Rumus :
D =
Keterangan :
D = Daya pembeda
BA = banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar
166
JA = banyaknya siswa pada kelompok atas
JB =banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria :
Indeks Kriteria
0,00 - 0,20
0,21 - 0,40
0,41 - 0,70
0,71 - 1,00
Jelek
Cukup
Baik
Sangat baik
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel
analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC-14 1 1 UC-01 1
2 UC-09 1 2 UC-06 0
3 UC-04 1 3 UC-03 0
4 UC-05 1 4 UC-10 0
5 UC-07 1 5 UC-12 0
6 UC-08 0 6 UC-02 0
7 UC-13 1 7 UC-11 0
Jumlah 6 Jumlah 1
D =
D = 0,714
Berdasarkan kriteria maka soal no 1 mempunyai daya pembeda sangat baik.
167
Lampiran 10 Daftar Nama Mahasiswa Penelitian
DAFTAR NAMA MAHASISWA PENELITIAN
NO. NIM NAMA
1. 5401413007 RISHA AISYIYAH
2. 5401413014 SEKAR ARUM SARI
3. 5401413015 DEVITA ANGGARINI
4. 5401413048 FAUZIYAH
5. 5401413049 ELSARA RIZKY WULANSARI
6. 5401413053 VINA NIZALUR ROHMAH
7. 5401413054 RIZKHI SEPTI ARINI
8. 5401413058 UFIK NUR ISMIA
9. 5401413059 IFFAH AWALINA ULUL AZMI
10. 5401413060 FARIDA NURLAILI
11. 5401413065 FATIMAH SHOLIHATUL ILMI
12. 5401413068 BAROKATUS AMINAH
13. 5401413069 NURUL KHASANAH
14. 5401413070 SUNARTI
15. 5401413072 ASRI RENGGANINGSIH
16. 5401413076 AROEM SANTI LITANIA
17. 5401413079 DESY SETIAWATI
18. 5401413086
RIZKY
PRAHARDININGSOFGAWATY
19. 5401413090 MAYHILDA YUNIA ROSITA
168
Lampiran 11 Soal Penelitian
SOAL PENELITIAN
Mata Kuliah : Pelengkap Busana
Materi : Pelengkap Busana Berbahan Dasar Kain
Program Studi : S1, Pendidikan Tata Busana
Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Waktu : 90 menit
PETUNJUK :
1. Tulislah nama dan nim pada lembar jawaban!
2. Kerjakan soal dibawah ini dengan cermat!
3. Kerjakan soal-soal yang anda anggap mudah terlebih dahulu!
4. Tuliskan jawaban pada lembar jawaban yang telah disediakan!
5. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D sesuai dengan jawaban
yang benar!
SOAL :
1. Segala sesuatu yang dipakai mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki
disebut ...
a. Tekstil
b. Aksesoris
c. Pelengkap busana
d. Busana
2. Pelengkap busana adalah ...
a. Hiasan yang digunakan pada busana
b. Sesuatu yang dipakai untuk melengkapi dalam berbusana, baik
bersifat praktis atau untuk menambah keindahan saja
c. Sesuatu yang digunakan pada busana yang berfungsi untuk
menambah keindahan saja
d. Busana lain yang digunakan setelah menggunakan blus
3. Penampilan seseorang terlihat menarik karena secara otomatis membawa
mata pada satu titik dalam suatu desain termasuk dalam fungsi ...
a. Menambah warna serta menghidupkan busana yang netral
b. Menjadi fokus perhatian
c. Membentuk lekuk tubuh
d. Menghidupkan kembali busana klasik
169
4. Dilihat dari fungsinya pelengkap busana dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu ...
a. Internal dan eksternal
b. Milineris dan aksesoris
c. Estetis dan aksesoris
d. Milineris dan praktis
5. Pelengkap busana yang fungsinya hanya untuk memperindah penampilan
adalah ...
a. Milineris
b. Aksesoris
c. Praktis
d. Simpel
6. Pelengkap busana yang tidak hanya berfungsi untuk memperindah
penampilan tetapi juga berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh pemakai
adalah ...
a. Milineris
b. Aksesoris
c. Estetis
d. Simpel
7. Gambar rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda dan dapat
diwujudkan dalam bentuk nyata adalah pengertian dari ...
a. Pola
b. Desain
c. Pelengkap busana
d. Hiasan busana
8. Desain dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu ...
a. Struktural dan hiasan
b. Praktis dan estetis
c. Dekoratif dan estetis
d. Struktural dan praktis
9. Suatu desain yang didasarkan pada bentuk, ukuran, warna, dan tekstur
suatu benda merupakan pengertian dari ...
a. Struktural
b. Hiasan
c. Estetis
d. Praktis
10. Bagian-bagian bentuk struktur yang tujuannya untuk memperindah model
busana adalah pengertian dari ...
a. Struktural
b. Hiasan
170
c. Estetis
d. Praktis
11. Unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah desain sehingga orang
lain dapat membaca desain tersebut adalah ...
a. Unsur busana
b. Unsur desain
c. Unsur hiasan
d. Unsur estetis
12. Berikut ini yang termasuk dalam unsur desain adalah ...
a. Garis, bentuk, arah, ukuran
b. Tekstur, warna, nilai, titik
c. Arah, ukuran, warna, kualitas
d. Bidang, kualitas, garis, bentuk
13. Unsur desain yang menunjuk pada bagaimana suatu cahaya dipantulkan
pada permukaan objek adalah ...
a. Arah
b. Garis
c. Warna
d. Tekstur
14. Gambar disamping merupakan salah
satu unsur desain, yaitu ...
a. Arah
b. Garis
c. Warna
d. Tekstur
15. Warna merupakan salah satu unsur desain. Warna yang belum mengalami
pencampuran adalah ...
a. Warna sekunder
b. Warna panas
c. Warna primer
d. Warna sekunder
16. Prinsip desain digunakan untuk menciptakan gambar desain yang lebih
baik dan menarik. Berikut ini yang termasuk prinsip-prinsip desain
adalah...
a. Proporsi, keseimbangan, pusat perhatian
b. Irama, proporsi, garis
c. Tekstur, harmoni, irama
d. Warna, garis, pusat perhatian
17. Prinsip desain yang memberikan kesan adanya keterpaduan tiap
unsurnya.adalah ...
171
a. Proporsi
b. Keseimbangan
c. Kesatuan
d. Pusat perhatian
18. Contoh penerapan prinsip desain
pada gambar disamping adalah ...
a. Proporsi
b. Keseimbangan
c. Kesatuan
d. Pusat perhatian
19. Sisa guntingan kain yang berasal dari pembuatan pakaian, kerajinan atau
produk tekstil adalah ...
a. Kain perca
b. Kain aplikasi
c. Kain pelengkap
d. Kain belacu
20. Menggabungkan potongan-potongan kain perca dengan cara dijahit tangan
atau mesin jahit sesuai desain adalah ...
a. Memotong pola
b. Menjahit perca
c. Menghias kain
d. Membuat kain
21.
Gambar diatas yang tidak termasuk dalam
pelengkap busana adalah ...
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
22. Gambar disamping termasuk dalam jenis
tas ...
a. Shoulder bag
b. Envelope bag
c. Handbag
(1)
(2) (3) (4)
172
d. Clutch
23. Alat yang digunakan dalam pembuatan tas dari bahan dasar kain adalah ...
a. Gunting, kain, pita ukur
b. Busa, jarum, setrika
c. Mesin jahit, jarum pentul, setrika
d. Mesin jahit, benang, kain
24. Bahan yang digunakan dalam pembuatan tas dari bahan dasar kain adalah
...
a. Kain perca, gunting, benang
b. Pita ukur, busa, jarum
c. Mesin jahit, kain perca, jarum
d. Kain perca, benang, busa
25. Berikut ini yang tidak termasuk teknik dalam kreasi menjahit adalah ...
a. Kaitan
b. Aplikasi
c. Patchwork
d. Quilting/tindas
26. Teknik membentuk gambar dari potongan kain kemudian menempelkan
diatas permukaan kain dasar membentuk pola tertentu adalah ...
a. Bordir
b. Aplikasi
c. Sulaman
d. Patchwork
27. Gambar kreasi menjahit tas dari bahan
dasar kain disamping merupakan teknik ...
a. Sulaman
b. Aplikasi
c. Patchwork
d. Quilting/tindas
28. Teknik menjahit kain yang dilakukan setelah menyisipkan dakron, busa
atau kapas, diantara lembaran kain sehingga hasilnya lebih rapi dan
memiliki ketebalan yang memberikan keindahan dan keunikan adalah
teknik ...
a. Patchwork
b. Sulaman
c. Aplikasi
d. Quilting/tindas
173
29. Teknik menjahit, menyusun dan menggabungkan kain perca mengikuti
pola berulang sesuai rencana adalah ...
a. Sulaman
b. Aplikasi
c. Patchwork
d. Quilting/tindas
30. Gambar kreasi menjahit tas berbahan dasar
kain disamping merupakan teknik ...
a. Quilting/tindas
b. Sulaman
c. Aplikasi
d. Patchwork
31. Tusuk hias dapat digunakan untuk
menghias kain, tusuk hias disamping adalah
...
a. Tusuk feston
b. Tusuk jelujur
c. Tusuk silang
d. Tusuk pipih
32. Pembuatan teknik aplikasi dengan tusuk feston dapat digantikan
menggunakan ...
a. Mesin wollsoom
b. Mesin lubang kancing
c. Mesin bordir
d. Mesin obras
174
LEMBAR JAWABAN
NAMA :
NIM :
1. A B C D
2. A B C D
3. A B C D
4. A B C D
5. A B C D
6. A B C D
7. A B C D
8. A B C D
9. A B C D
10. A B C D
11. A B C D
12. A B C D
13. A B C D
14. A B C D
15. A B C D
16. A B C D
17. A B C D
18. A B C D
19. A B C D
20. A B C D
21. A B C D
22. A B C D
23. A B C D
24. A B C D
25. A B C D
26. A B C D
27. A B C D
28. A B C D
29. A B C D
30. A B C D
31. A B C D
32. A B C D
175
Lampiran 12 Hasil Penelitian
HASIL PENILAIAN TES
No. Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Skor Nilai
1 R-01 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 90,63
2 R-02 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 28 87,50
3 R-03 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 28 87,50
4 R-04 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29 90,63
5 R-05 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29 90,63
6 R-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 93,75
7 R-07 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 84,38
8 R-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 96,88
9 R-09 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 87,50
10 R-10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 93,75
11 R-11 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 87,50
12 R-12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 28 87,50
13 R-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 28 87,50
14 R-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 93,75
15 R-15 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 81,25
16 R-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 90,63
17 R-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 90,63
18 R-18 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 84,38
19 R-19 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 90,63
176
HASIL PENILAIAN ASPEK AFEKTIF
OBSERVER 1
Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
R-01 1 1 1 1 0 1 1 1 7
R-02 1 0 1 1 1 1 1 1 7
R-03 0 1 1 1 1 1 1 1 7
R-04 1 1 1 1 0 1 1 1 7
R-05 0 1 1 1 1 1 1 1 7
R-06 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-07 1 1 1 1 1 1 0 1 7
R-08 1 1 0 1 1 1 0 1 6
R-09 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-10 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-11 1 0 1 1 1 1 1 1 7
R-12 1 1 1 0 1 1 0 1 6
R-13 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-14 0 1 1 0 1 1 1 1 6
R-15 1 1 0 1 1 1 1 1 7
R-16 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-17 1 1 0 1 1 1 1 1 7
R-18 1 0 1 1 1 1 1 1 7
R-19 1 1 1 1 0 1 1 1 7
Jumlah 132
Rata-rata 6,94
OBSERVER 2
Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
R-01 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-02 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-03 0 1 1 1 1 0 1 1 6
R-04 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-05 0 1 1 1 1 1 1 1 7
R-06 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-07 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-08 1 1 0 1 0 1 1 1 6
R-09 1 1 1 1 0 1 1 1 7
R-10 1 1 1 1 1 1 0 1 7
R-11 1 0 1 1 1 1 1 1 7
R-12 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-13 1 0 1 1 1 1 0 1 6
R-14 0 1 1 1 0 1 1 1 6
R-15 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-16 1 1 1 1 0 1 1 1 7
R-17 1 1 0 1 1 1 1 1 7
R-18 1 0 1 1 1 1 0 1 6
R-19 1 1 1 1 0 1 1 1 7
Jumlah 130
Rata-rata 6,842105
177
OBSERVER 3
Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 ∑
R-01 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-02 1 0 1 1 1 1 0 1 6
R-03 0 1 1 1 1 1 1 1 7
R-04 1 1 1 1 0 1 1 0 6
R-05 0 1 1 1 1 1 1 1 7
R-06 1 1 1 0 1 1 0 1 6
R-07 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-08 1 1 0 1 1 1 0 1 6
R-09 1 1 1 1 1 0 1 1 7
R-10 1 0 1 1 1 1 1 1 7
R-11 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-12 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-13 1 0 1 1 1 1 1 1 7
R-14 0 1 1 1 1 1 1 1 7
R-15 1 1 0 1 1 1 1 1 7
R-16 1 1 1 1 1 1 1 1 8
R-17 1 1 1 0 1 1 1 1 7
R-18 1 1 1 1 1 1 1 0 7
R-19 1 1 1 1 1 1 1 1 8
Jumlah 134
Rata-rata 7,052632
178
HASIL PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTOR
Kode 1 2 ∑
R-01 4 3 7
R-02 3 2 5
R-03 4 3 7
R-04 3 3 6
R-05 3 4 7
R-06 4 3 7
R-07 4 4 8
R-08 4 3 7
R-09 4 3 7
R-10 3 4 7
R-11 4 4 8
R-12 3 4 7
R-13 3 3 6
R-14 3 3 6
R-15 4 3 7
R-16 4 4 8
R-17 3 3 6
R-18 4 3 7
R-19 3 4 7
Jumlah 130
Rata-rata 6,842105
179
KONVERSI NILAI
ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR
Kode Kognitif Afektif Psikomotor Rata-rata
R-01 90,63 91,25 87,50 89,79
R-02 87,50 87,50 62,50 79,17
R-03 87,50 82,50 87,50 85,83
R-04 90,63 87,50 75,00 84,38
R-05 90,63 87,50 87,50 88,54
R-06 93,75 82,50 87,50 87,92
R-07 84,38 91,25 100,00 91,88
R-08 96,88 75,00 87,50 86,46
R-09 87,50 87,50 87,50 87,50
R-10 93,75 87,50 87,50 89,58
R-11 87,50 91,25 100,00 92,92
R-12 87,50 82,50 87,50 85,83
R-13 87,50 87,50 75,00 83,33
R-14 93,75 78,75 75,00 82,50
R-15 81,25 87,50 87,50 85,42
R-16 90,63 95,00 100,00 95,21
R-17 90,63 87,50 75,00 84,38
R-18 84,38 78,75 87,50 83,54
R-19 90,63 91,25 87,50 89,79
Jumlah 1696,92 1640,00 1625,00 1653,97
Rata-rata 89,31 86,32 85,53 87,05
180
Hasil Penilaian Pretest dan Posttest Keseluruhan
Kode Sebelum Setelah Rata-rata
R-01 80,00 89,79 84,90
R-02 70,00 79,17 74,59
R-03 80,00 85,83 82,92
R-04 76,00 84,38 80,19
R-05 80,00 88,54 84,27
R-06 76,00 87,92 81,96
R-07 80,00 91,88 85,94
R-08 78,00 86,46 82,23
R-09 75,00 87,50 81,25
R-10 76,00 89,58 82,79
R-11 81,00 92,92 86,96
R-12 75,00 85,83 80,42
R-13 80,00 83,33 81,67
R-14 78,00 82,50 80,25
R-15 75,00 85,42 80,21
R-16 80,00 95,21 87,61
R-17 76,00 84,38 80,19
R-18 74,00 83,54 78,77
R-19 82,00 89,79 85,90
Jumlah 1472,00 1653,97
Rata-rata 77,47 87,05
181
Lampiran 13 Analisis Data
ANALISIS DATA
1. UJI NORMALITAS DATA
- Nilai Sebelum Perlakuan
Hipotesis : Ho : data berdistribusi normal
Hi : data tidak berdistribusi normal
Ho diterima jika χ 2
hitung< χ 2
tabel
χ 2
tabel pada taraf signifikasi 5 % dengan dk = 6-1=5 adalah 11,1
Hasil χ 2
hitung = 1,183 < χ 2
tabel = 11,1 maka Ho diterima dan data berdistribusi
normal.
- Nilai Sesudah Perlakuan
Hipotesis : Ho : data berdistribusi normal
Hi : data tidak berdistribusi normal
Ho diterima jika χ 2
hitung< χ 2
tabel
χ 2
tabel pada taraf signifikasi 5 % dengan dk = 6-1=5 adalah 11,1
Hasil χ 2
hitung = 0,639 < χ 2
tabel = 11,1 maka Ho diterima dan data berdistribusi
normal.
183
2. UJI HOMOGENITAS
184
PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS
Kriteria pengujian terima Ho jika thitung ≤ ttabel yang berarti Ho diterima atau data
berasal dari varians yang sama atau homogen.
ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 19 – 2 = 17 adalah 2,11.
𝑡 |
|
2
Keterangan:
S12 : varians pretest
S22 : varians posttest
r122 : koefisien korelasi antar pretest - posttest
db : (n-2), n adalah pasangan data pretest - posttest
koefisien korelasi dinyatakan dalam rumus:
( 2 2 ) ( 2)( )
√* ( 2 ) ( 2) +* ( 2 ) ( ) +
= 0,6671
𝑡 | 2 |
2( )( )
2
t hitung = 1,44 < t tabel = 2,11 yang berarti bahwa data bersifat homogen.
( )( )
( ){ } ( ){ }2222xy
YY NXX N
Y X - XY Nr
åååå
ååå
185
3. UJI HIPOTESIS
Tes Teori
No Kode Pretest Postest
d
(postest
-
pretest)
Md Xd
(d-Md) X^2 d
1 A-1 80,00 89,79 9,79 9,58 0,21 0,05
2 A-2 70,00 79,17 9,17 9,58 -0,41 0,17
3 A-3 80,00 85,83 5,83 9,58 -3,75 14,04
4 A-4 76,00 84,38 8,38 9,58 -1,20 1,43
5 A-5 80,00 88,54 8,54 9,58 -1,04 1,08
6 A-6 76,00 87,92 11,92 9,58 2,34 5,49
7 A-7 80,00 91,88 11,88 9,58 2,30 5,30
8 A-8 78,00 86,46 8,46 9,58 -1,12 1,25
9 A-9 75,00 87,50 12,50 9,58 2,92 8,54
10 A-10 76,00 89,58 13,58 9,58 4,00 16,02
11 A-11 81,00 92,92 11,92 9,58 2,34 5,49
12 A-12 75,00 85,83 10,83 9,58 1,25 1,57
13 A-13 80,00 83,33 3,33 9,58 -6,25 39,03
14 A-14 78,00 82,50 4,50 9,58 -5,08 25,78
15 A-15 75,00 85,42 10,42 9,58 0,84 0,71
16 A-16 80,00 95,21 15,21 9,58 5,63 31,73
17 A-17 76,00 84,38 8,38 9,58 -1,20 1,43
18 A-18 74,00 83,54 9,54 9,58 -0,04 0,00
19 A-19 82,00 89,79 7,79 9,58 -1,79 3,19
Jumlah 1472 1653,97 181,97 162,298
Ratarata (%) 77,47 87,05 9,58
t hitung 13,90
t tabel 2,10
186
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS
Rumus uji hipotesis hasil eksperimen desain one group pretest postest
𝑡
( )
Keterangan:
Md : Mean dari deviasi (d) antara post test dan pretest.
xd : Deviasi masing-masing subjek(d-Md)
x2d : Jumlah kuadrat deviasi
N : Banyaknya subjek
dk : ditentukan dengan N-1
kriteria : Jika thitung lebih besar dari ttabel maka perbedaaan antara hasil tes awal
(pre-test) dengan tes akhir (post-test) signifikan.
t pada tabel (α = 0,05) taraf signifikansi 5% dk= 19-1= 18 diperoleh 2,10.
Berikut perhitungan uji hipotesis :
- Tes teori
𝑡
( )
𝑡
2 2 ( )
𝑡
thitung > ttabel yaitu 13,90 > 2,10 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
media pembelajaran berbasis blog terhadap hasil belajar mata kuliah
pelengkap busana pada mahasiswa tata busana
187
UJI GAIN
188
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian
DOKUMENTASI PENELITIAN
1. Dokumentasi uji coba instrumen
Mahasiswa uji coba mengisi instrumen
Mahasiswa uji coba mengisi instrumen
189
2. Dokumentasi pada saat menggunakan media pembelajaran blog
Dosen menerangkan dengan menggunakan media pembelajaran blog
Mahasiswa mengamati media pembelajaran blog
190
3. Dokumentasi pada saat test
Mahasiswa mengerjakan tes
Mahasiswa mengamati media pembelajaran blog
191
Mahasiswa mengerjakan tes
192
4. Dokumentasi hasil produk Pelengkap Busana pembuatan Tas dari kain.
Hasil produk Rizkhi Septi Arini (5401413054)
Hasil produk Barokatus Aminah (5401413068)
Hasil produk Elsara Rizky (5401413049)
193
Lampiran 15 Cara Membuat Media Pembelajaran Blog
CARA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG
1. Untuk membuat edublog, perlu memiliki sebuah akun email. Buka
http://gmail.com melalui browser.
2. Selanjutnya klik tombol create an account.
3. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut :
4. Isikan nama depan dan nama belakang, nama pengguna, kata sandi,
tanggal lahir, jenis kelamin, dan ponsel.
5. Isikan alamat email dan teks verifikasi pada kolom dan klik tombol next
step.
194
6. Selanjutnya akan terlihat tampilan seperti berikut :
7. Untuk membuat blog, login ke gmail, lalu akses http://blogger.com.
8. Satu akun email dapat mengakomodasi lebih dari satu akun blog, artinya
satu orang dapat membuat lebih dari satu blog. Lalu klik blog baru untuk
membuat blog.
9. Muncul kotak buat blog baru, isikan judul, alamat dan tempalate.
10. Blog yang telah dibuatdapat di setting terlebih dahulu. Klik menu setelan,
isi judul dan deskripsi.
195
11. Cara mengatur bahasa dan pemformatan blog klik bahasa dan
pemformatan, edit bahasa, zona waktu, lalu simpan setelan.
12. Setelah setting blog selesai, berikutnya mendesain blog, klik template
dihalaman blog. Terdapat dua jenis pengaturan template, yaitu untuk
tampilan desktop dan seluler (ponsel).
13. Dibagian bawah preview terdapat berbagai kategori template yang dapat
digunakan. Setiap kategori memiliki beberapa sub kategori dari template.
14. Klik sesuaikan, jika ingin menyesuaikan lebih detail, maka akan terlihat
tampilan seperti berikut :
196
15. Untuk mengatur background, klik pada latar belakang, pilih warna
background.
16. Mengatur layout peletakan bar didalam dokumen pada bagian tata letak.
17. Pengaturan terakhir adalah pengaturan tingkat lanjut, dapat mengatur
warna dan atribut beberapa item dari template.
18. Langkah selanjutnya adalah mengisi konten pada blog. Dari halaman awal
di blog, klik tombol buat entri baru.
19. Tambahkan konten teks dan judul teks. Konten teks dapat berupa gambar,
video, dll.
197
20. Lalu pilih publikasikan.
21. Tampilan kumpulan pos entri yang telah dibuat. Pos entri dapat di edit
ulang, di bagikan, maupun dihapus.
198
Lampiran 16 Materi Pelengkap Busana
Pengertian Pelengkap Busana
Pelengkap busana selalu berkaitan dengan busana yang dikenakan oleh
pemakai. Ernawati (2008 : 24) menyatakan bahwa busana dalam pengertian luas
adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang
memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi sipemakai. Secara garis
besar busana meliputi :
(1) Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok
seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian
dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya; (2)
Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana
mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan
seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf,
shawl, jam tangan dan lain-lain; (3) Aksesoris yaitu pelengkap
busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan sipemakai
seperti cincin, kalung, liontin, bros dan lain sebagainya (Ernawati,
2008 : 24).
Pelengkap busana merupakan benda-benda yang dipakai sebagai
penambah cantik/indah, baju (gaun, rok, dan blus) yang dipakai seseorang
(Sulistio, tanpa tahun : 40). Pelengkap busana adalah semua yang ditambahkan
pada busana setelah mengenakan gaun, rok, blus, kain dan kebaya (Widarwati,
1998 : 33). Prapti Karomah dan Sicillia Sawitri dikutip Novrita (2012: 48)
menjelaskan pelengkap busana adalah sesuatu yang dipakai untuk melengkapi
dalam berbusana, baik bersifat praktis atau untuk menambah keindahan saja.
Poespo (2007: 6) aksesori merupakan perekat yang menggabungkan
pakaian secara bersamaan atau menggabungkn busana-busana terpisah menjadi
setelan dengan gaya yang tepat. Aksesori merupakan pengembangan mode sebab
dapat ikut menciptakan ilusi busana yang dipakai sehingga tampak berbeda setiap
199
harinya. Kesimpulan dari beberapa pendapat diatas pelengkap busana adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk melengkapi atau menambah nilai keindahan
dalam penampilan berbusana seseorang.
Fungsi Pelengkap Busana
Fungsi aksesori menurut Poespo (2007: 6) adalah :(1) Menghidupkan
kembali atau memperbaharui busana klasik; (2) Mengubah pakaian secara
otomatis dari busana harian menjadi gaya busana malam; (3)Menambah warna
serta menghidupkan busana yang netral/tanpa aksesori; dan (4) Menjadi fokus
perhatian.
Widarwati (1998: 33) menjelaskan bahwa dilihat dari fungsinya pelengkap
busana dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1. Pelengkap busana praktis. Pelengkap busana praktis adalah pelengkap
busana yang tidak hanya berfungsi untuk memperindah penampilan tetapi
juga berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh pemakai. Contohnya sepatu,
topi, tas, kaca mata, sarung tangan, kaos kaki, payung, dan lain –lain.
2. Pelengkap busana estetis. Pelengkap busana estetis adalah pelengkap
busana yang fungsinya hanya untuk memperindah penampilan. Contohnya
gelang, kalung, cincin, anting –anting, bros, selendang, dan lain –lain.
200
Desain Pelengkap Busana
Pengertian Desain
Desain adalah suatu kreativitas seni yang diciptakan seseorang dengan
pengetahuan dasar kesenian serta rasa indah (Sulistio, tanpa tahun : 1). Desain
berasal dari bahasa Inggris design yang berarti gambar desain, rencana, atau reka
rupa (Bestari, 2011 : 4). Kesimpulan dari beberapa pendapat diatas desain adalah
gambar rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda dan dapat
diwujudkan dalam bentuk nyata.
Desain menurut Rohaeni ( 2013 : 1) dapat dikategorikan menjadi dua
jenis, yaitu (1) desain struktural (structural design) dan (2) desain hiasan
(decorative design). Uraian jenis desain sebagai berikut :
1. Desain struktural (structural design) adalah suatu desain yang didasarkan
pada bentuk, ukuran, warna, dan tekstur suatu benda sehingga mutlak
dibuat suatu garis luar yang disebut siluet.
2. Desain hiasan (decorative design) adalah bagian-bagian bentuk struktur
yang tujuannya untuk memperindah model busana.
Unsur Desain
Unsur desain merupakan unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan
sebuah desain sehingga orang lain dapat membaca desain tersebut (Bestari, 2011 :
11). Unsur-unsur busana menurut Bestari (2013 : 11-14) antara lain adalah :
Garis yaitu unsur desain berupa objek yang tersusun dari
persambungan dua titik; (2) Arah adalah unsur desain berupa
orientasi objek garis pada suatu bidang desain; (3) Bentuk adalah
unsur desain berupa objek yang mempunyai area tertentu; (4)
201
Ukuran adalah unsur desain yang mengacu pada area yang
digunakan untuk membentuk suatu objek; (5) Tekstur adalah unsur
desain yang mengacu pada kualitas permukaan suatu objek; (6)
Nilai adalah suatu sifat warna yang menujukkan kualitas
kebenderangan (brightness) atau kegelapan (darkness); (7) Warna
adalah unsur desain yang menunjuk pada bagaimana suatu cahaya
dipantulkan pada permukaan objek.
Prinsip Desain
Bestari (2011 : 17-18) menjelaskan bahwa untuk menciptakan gambar
desain yang lebih baik dan menarik perlu diketahui tentang prinsip-prinsip desain.
Penjelasan prinsip-prinsip desain sebagai berikut :
1. Harmoni adalah prinsip desain yang memunculkan kesan adanya kesatuan
melalui pemilihan dan susunan objek atau ide.
2. Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang
lain.
3. Keseimbangan (balance) antarbagian dalam suatu desain sangat
diperlukan untuk menghasilkan susunan yang menarik.
4. Irama menimbulkan kesan gerak gemulai yang menyambung dari bagian
satu ke bagian yang lain pada suatu benda sehingga membawa pandangan
mata berpindah dari suatu bagian ke bagian lainnya.
5. Pusat perhatian (center of interest) berupa aksen yang secara otomatis
membawa mata pada sesuatu yang terpenting dalam suatu desain.
6. Kesatuan (unity) merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanya
keterpaduan tiap unsurnya.
Mata kuliah pelengkap busana pada tahun ajaran 2015/2016 yang berbobot
3 sks mempelajari tentang konsep dasar pengetahuan dan keterampilan membuat
202
berbagai macam jenis pelengkap busana berdasarkan desain, teknik dan bahan
dasar untuk pelengkap busana. Bahan dasar untuk pelengkap busana seperti
manik-manik atau batuan, tali atau benang, kain, dan kayu.
Manik-manik secara garis besar dikelompokkan menjadi dua golongan,
yaitu manik-manik yang bernuansa tradisional dan kontemporer. Manik-manik
yang bernuansa tradisional mempunyai ciri terbuat dari bahan-bahan alami seperti
kayu, kerang, tulang hewan, batuan, kristal, mutiara alam, dan biji-bijian, dan
cenderung warna etnik seperti warna tanah, hijau daun, biru laut, merah tembaga
,sedangkan yang bernuansa kontemporer terbuat dari bahan plastik atom,
melamin, kaca, atau bahan campuran logam berlapis plastik. Jenis manik-manik
antara lain mote, mutiara, pasiran, payet/ ketep, halon, parel, batuan, dan manik–
manik bentuk bebas. Pelengkap busana dengan bahan dasar manik-manik atau
batuan contohnya adalah pembuatan kalung, gelang, cincin, bros, tas.
Pelengkap busana dengan bahan dasar tali atau benang misalnya
pembuatan ikat pinggang, tas, hiasan dinding, syal, sedangkan teknik yang dapat
diaplikasikan contohnya adalah teknik makrame dan kaitan. Makrame berasal dari
kata Arab mucharam artinya susunan kisi-kisi, sedangkan kata makrame dari
Turki yang berarti rumbai-rumbai atau migrama yang artinya penyelesaian
(penyempurnaan) dengan simpul (Budiyono, 2008 : 465). Jadi dapat dikatakan
bahwa pengertian makrame yaitu hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik
simpul yang menggunakan tali atau benang.
Kayu dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pelengkap busana,
contohnya adalah kalung, gelang, cincin, bros, ikat pinggang. Pembuatan
203
pelengkap busana dapat berasal dari serbuk kayu atau dengan teknik pahat.
Pelengkap busana dalam penelitian ini adalah pembuatan pelengkap busana
berupa tas yang berbahan dasar kain perca. Terdapat beberapa jenis tas,
diantaranya adalah :
(1) Tas pundak (shoulder bag) merupakan alternatif tas yang dapat
dimiliki oleh setiap orang. Tali gantungan cukup pendek, jadi
menggantung diatas tulang pinggul. Bila tergantung lebih rendah,
maka akan menambah lebar siluet tubuh; (2) Tas tanpa gantungan
(tas amplop/envelope bag) dan tas malam (clutch) merupakan tas
yang anggun. Tas malam yang terbaik adalah tas genggam kecil
(clutch) berwarna hitam atau terbuat dari bahan metalik; (3) Tas
tangan (handbag) adalah model klasik lainnya, bila tali
gantungannya cukup panjang, dapat disandangkan ke pundak. Selain
menambah keserasian juga aman (Poespo, 2007: 88-89).
Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian
atau karya kerajinan tekstil lainnya. Kain perca adalah kain sisa guntingan yang
berasal dari pembuatan pakaian, kerajinan atau produk tekstil lainnya (Budiyono,
2008:239). Kain perca bisa didapat dari limbah penjahit busana, pembuat sprei
maupun pembuat interior dari kain. Kain perca yang mudah dikerjakan adalah
bahan katun. Bila dipadu dengan kain belacu, ditambah sentuhan sulam dan
aplikasi-aplikasi tempo dulu, akan menghasilkan kreasi yang cantik sekaligus
bernilai jual (Etty, 2009 : 1).
Menjahit perca adalah menggabungkan potongan-potongan kain perca
dengan cara dijahit tangan atau mesin jahit sesuai desain. Budiyono (2008 : 239)
menambahkan menjahit perca adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan
tekstil yang terbuat dari potongan-potongan kain /perca yang digabungkan dengan
cara dijahit sesuai dengan rencana. Jahit perca pada dasarnya dipelajari tekniknya
204
bukan pada bahannya. Alat yang digunakan dalam membuat tas perca diantaranya
adalah (1) mesin jahit; (2) jarum pentul; (3) jarum tangan; (4) gunting kain; (5)
metline atau pita ukur; (6) setrika, sedangkan bahan yang digunakan dalam
membuat tas perca adalah (1) kain perca, kain perca motif atau polos; (2) busa
pelapis atau dakron; (3) benang jahit atau benang hias; (4) tutup tarik.
205
Lampiran 17 Usulan Topik Skripsi
206
Lampiran 18 Formulir Usulan Topik Skripsi
207
Lampiran 19 SK Dosen Pembimbing
208
Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian
209
Lampiran 21 Surat Ijin Uji Validasi
210
Lampiran 22 Surat Tugas Ahli Media dari BPMP
211
Lampiran 23 Surat Keterangan Telah Uji Validasi Media
212
Lampiran 24 Berita Acara Seminar Proposal Skripsi
213
Lampiran 25 Daftar Hadir Seminar Proposal
214
215
top related