buku x bab 3 (virus)
Post on 04-Aug-2015
168 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3 Virus
Sumber: www.nature.com; 30 November 2007
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Virus
Struktur Cara ReproduksiPeran bagi
Manusia
IntiSelubung Protein
(Kapsid)Amplop
Siklus Litik Siklus Lisogenik
Menguntungkan Merugikan
memiliki
terdiri atas
terdiri atas
yaitu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Virus
A. Sejarah Penemuan Virus
B. Struktur Virus
C. Reproduksi Virus
D. Peran Virus bagi Manusia
E. Viroid dan Prion
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A. Sejarah Penemuan Virus
Dimulai tahun 1876 oleh
Adolf Edward Meyer (Belanda)
Mengamati penyakit pada daun tembakau yang sangat
menular
Kesimpulan:
Penyakit itu tidak disebabkan oleh mikroorganisme
ataupun kekurangan unsur hara, ia menduga karena
ditularkan oleh zat semcam enzim yang larut.
Pada tahun 1892: Dmitri Ivanovski meneliti hal
yang sama
Hasilnya sama dan diberi nama: filterable virus
Yaitu, virus yang dapat melewati saringan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
B. Struktur Virus
Virus: suatu partikel yang sangat kecil (ultramikroskopis)
Tahun 1930, dengan mikroskop elektron sudah dapat
diamati struktur dari virus.
1. Inti
2. Selubung protein
3. Amplop
Struktur virus secara umum
Kapsomer
Asam
nukleat
Selubung
protein
(kapsid)
Struktur virus influenza, (virus beramplop)
Amplop (dari
membran sel
inang)
Selubung
protein
Benang RNA
spiral
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Struktur Virus
1. Inti Virus DNA
Virus RNA
2. Selubung Protein (Kapsid)
Fungsi:
• membungkus dan melindungi asam nukleat agar tidak tercerna oleh
enzim,
• memberikan tempat perlekatan yang memungkinkan virion dapat
melekat pada sel inang, dan
• memberi bentuk pada virion.
3. Amplop
• Amplop adalah membran lipid (lemak) yang mengelilingi kapsid.
• Amplop ditemukan hanya pada beberapa virus, contohnya virus influenza.
• Virus tipe ini disebut virus ”beramplop” sebagai kebalikan dari virus
telanjang. Amplop tersebut tersusun atas dua lapis lemak yang diselingi
molekul protein (lipoprotein bilayer) dan mengandung bahan-bahan dari
membran sel inang.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Macam-macam bentuk virus
Tobacco Mosaic Virus (TMV), suatu
virus heliks (tidak beramplop)
Virus influenza, suatu virus
polihedral beramplop
Adenovirus, suatu virus
polihedral (tidak beramplop)
Bakteriofag T4, suatu virus heliks
dan polihedral (tidak beramplop)
RNA di dalam
kapsid
Kapsid
KapsidRNA
Amplop lipid dilengkapi ”paku”
Kapsid dengan serabut
seperti antena
DNA di dalam
kapsid
Kapsid
DNA di dalam
kapsid
Serabut ekor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
C. Reproduksi Virus
1. Siklus Litik
Tahap 1: Perlekatan
Fag melekat pada reseptor
yang spesifik pada permukaan
sel bakteri
Tahap 2: Penetrasi
Setelah perlekatan,
DNA fag disuntikkan
ke dalam sel bakteri,
meninggalkan
selubung fag di luar
sel
Tahap 3: Replikasi
DNA bakteri didegradasi.
DNA fag bereplikasi.
Komponen-komponen fag
disintesis
Tahap 4: Perakitan
Komponen-komponen
fag dirakit menjadi
virus matang
Tahap 5: Pelepasan
Sel-sel bakteri
mengalami lisis dan
melepaskan fag-fag
yang kemudian akan
menginfeksi sel-sel lain
DNA bakteri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2. Siklus Lisogenik
Tahap 1: Perlekatan
Fag melekat pada sel
inang spesifik
Tahap 2: Penetrasi
DNA fag masuk ke
dalam sel bakteri
Tahap 3: Penggabungan
DNA fag bergabung
dengan DNA bakteri
Tahap 4: Replikasi
Ketika DNA bakteri
bereplikasi, profag
yang bergabung
ikut bereplikasi
Profag
Contoh virus yang mengalami siklus lisogenik adalah virus
herpes dan HIV (human immunodeficiency virus).
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
D. Peran Virus bagi Manusia
1. Virus sebagai Penyebab Penyakit
Contoh penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
a. influenza, disebabkan oleh Orthomyxovirus;
b. gondong, disebabkan oleh Rubulavirus;
c. campak, disebabkan oleh Morbilivirus;
d. cacar air, disebabkan oleh Herpesvirus varicellae;
e. herpes, disebabkan oleh Simplexvirus;
f. rabies, disebabkan oleh Lyssavirus;
g. demam kuning, disebabkan oleh Flavivirus;
h. hepatitis, disebabkan oleh Hepatovirus;
i. AIDS, disebabkan oleh Lentivirus (HIV);
j. ebola, disebabkan oleh Filovirus.
Virus EbolaVirus AIDS (HIV)Virus influenza Virus rabies
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2. Virus untuk Mendeteksi dan Mengidentifikasi Bakteri Patogen
• Bakteriofag dapat digunakan untuk mengenali bakteri patogen tertentu.
• Hal tersebut didasarkan pada sifat fag yang hanya dapat menginfeksi bakteri
tertentu, bukan sembarang bakteri.
• Melalui cara itu, virus dapat digunakan untuk mengetahui wabah penyakit apa
yang sedang berjangkit di suatu daerah.
3. Virus untuk Penelitian Genetika
• Virus memiliki ciri-ciri genetik yang minimum sehingga mudah untuk mendeteksi
perubahan-perubahan genetik (mutasi) yang terjadi padanya.
• Virus juga digunakan di dalam penelitian rekayasa genetik.
• Pada rekayasa genetik, virus digunakan untuk membawa gen tertentu yang
menguntungkan manusia untuk disisipkan pada organisme lain.
4. Virus untuk Mengukur Dosis Radiasi
• Kerentanan virus tertentu terhadap radiasi telah diketahui dengan tepat.
• Dosis radiasi dapat ditentukan berdasarkan derajat kerusakan yang dialami oleh
suatu virus.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
E. Viroid dan Prion
Tahun 1970-an: ditemukan RNA kecil tanpa selubung protein tetapi
mampu menyebabkan penyakit diberi nama Viroid.
Ukuran viroid hanya sepersepuluh virus infektif yang terkecil
karena viroid hanya terdiri atas sebuah asam nukleat RNA yang
sangat pendek, berbentuk cincin tertutup dan tersusun atas sekitar
250 – 400 nukleotida.
Berbeda dengan viroid yang hanya terdiri atas RNA, prion (protein
infectious particle atau partikel protein infektif) hanya merupakan
protein asing, tanpa asam nukleat, yang mampu menimbulkan
penyakit terutama penyakit saraf pada hewan dan manusia.
Tahun 1998 yang lalu dunia dihebohkan oleh adanya penyakit sapi gila
(mad cow). Penyakit yang menyerang sistem saraf pusat hewan
ternak, seperti sapi dan domba, ini pertama kali muncul di Inggris dan
sebagian wilayah Eropa. Penyakit sapi gila merupakan penyakit yang
disebabkan oleh prion.
top related