bunga rampai teologi perjanjlan - stft) jakarta · bernhard anderson (1969:1-7) memberi...
Post on 22-Jul-2020
73 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BUNGA RAMPAI
TeologizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Perjanjlan
Lama_-zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA ,
_ _ _ _ __ _ _ ~_ __ __ ~4
f3)ungalampaizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
tecloglyutsrponmlkihgeaYUTRPONMLKJIGCBArerjanjian lLama
COati CJ{anon gampaizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA<Doa
Oleh
Yonky Karman
ftiDl®
WPT BPK GUNUNG MULIA"JL. KWlTAHG22·23. JAKARTA10420, IND. II 390120814 salunn), Faks 1021) 3901633
hIlpJ/www.bpl<gm.com
Kutalog dalam terbitan (KDT)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Karman, Yonky
Bunga rampai tcologi perjanjian lama: dari kanonzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBAsampai doawutrponmliedcaSNLKIDCAI oleh Yonk),
Karman. - CCI. I. - Jakarta: Gunung Muha, 200-1.
xvi, 202 him. ; 21 em.
I. Pcrjanjian Lama - tcma-terna teologi.
I. Judul.
IS8N 979-687-231-5
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara
apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit.
BUNGA RAMPAI TEOLOGI PERJANJlAN LAMA
Dari Kanon Sampai Doa
Ditcrbitkan olch
PT BPK Gunung Mulia
JI. Kwrtang 22-23, Jakarta 10420
E-mail: pubilshlllg(a bpkgm.com
http://wv.rw.bpkgm.com
Anggota IKAPI
Hak Cipta dilindungi olch Undang-undang
Pcrancang Sampul: Janu Wibowo
Cctakan kc-l : 2004
Diectak olch
PT BPK Gunung Mulia
BPKl2298/1388/04
221t.
2-eSNEB
S.
~.
5.
6.
7.
6.
DellerutsrponmlkjihgfedbaYVSPNMLKIDAlsi
Daftar Singkatan vii
Kata Pengantar xi
Kanon:Bingkai Tafsir 1
Penciptaan:
Horizon Sejarah Keselamatan 18
Perempuan:
Sesama Penyandang Gambar Allah 38
Tanah:
Dulu dan Kini 76
Umat Israel dan Gereja:
Kesinambungan dan Ketaksinambungan 105
Anugerah dan Iman:
Kesinambungan dan Ketaksinambungan 137
Perang:
Problem Teologis dan Reinterpretasi 152
Penderitaan:
Perspektif Mazmur Ratapan 163
S1. Doa dan Rumah Doa .............................................................. 188
Riwayat Penulis 202
v
I. UmumzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA
ADzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAanna Domini (sesudah Masehi)
ay. ayateSNEB
Be Before Christ (sebelum Masehi)
. bnd . bandingkan dengan
ca. circa (sekitar)
ed. editor, (para) penyunting, edisi
et al. et alii (dan lain-lain)
f(f). folio (folis), halaman(-halaman) yang berikut
hlm. halaman
har. harfiah
Ing. Bahasa Inggris
Ibr. Bahasa Ibrani
[er. Bahasa Jerman
Lat. Bahasa Latin
n note (catatan)
ps. pasaJ
tp. terjemahan penulis
Tr. Penerjemah/Karya terjemahan
vs versus, lawan
Yun. Bahasa YunaniutsrponmlkjihgfedbaYVSPNMLKIDA
II. Publihasi
AB Anchor Bible
ANFzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAThe Ante-Nicene Fathers: Translations of the Writings of the
Fathers down to A. D. 325, ed. A. Roberts and J. Donaldson,
repro Grand Rapids, 1979-1986.
vii
rviii
BDB
Bib
BibRev
BSac
BZAW
CBQ
CBQMS
CC
CHALOT
CTJ
CTM
DCHzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA
FE
FOTL
GBH
GKC
GTJ
HET
HSO
ICC
Int
ITC
JETSzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
]pS
JSNTSup
JSOT
JSOTSup
NCBC
Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama
F. Brown, S.R. Driver, and C.A. Briggs, A Hebrew and English
Lexicon of the Old Testament, Oxford, 1907; repro with cor-
rections, 1953
Biblica
Bible Review
Bibliotheca Sacra
Beihefte zur Zeitschrift fur die alttestamentliche Wissel1Schaft
Catholic Biblical Quarterly
Catholic Biblical Quarterly Monograph Series
Continental Commentary
A Concise Hebrew and Aramaic Lexicon of the Old Testament,
ed. W.L. Holladay, Grand Rapids, 1971, 131993
Calvin Theological Journal
Calwer theologische Monographien
Dictionary of Classical Hebrew, ed. D.J.A. Clines, 4 vols.,
Sheffield, 1993-
Forum Biblika
Forms of the Old Testament Literature
A Grammar of Biblical Hebrew, P. [ouon, tr. and rev. T.
Muraoka, 2 vols., Subsidia Biblica 14, Roma, 1991
Gesenius' Hebrew Grammar, E. Kautzsch (ed.), A.E. Cowley
(rev.), Oxford, 1910
Grace Theological Journal
Horizons in Biblical Theology
Hebrew Syntax:wutrponmliedcaSNLKIDCAAn Outline, Ronald ]. Williams, ed. 2, Toronto,
1976
International Critical Commentary
Interpretation
International Theological Commentary
Journal of the Evangelical Theological Society
Jewish Publication Society
Journal for the Study of the New Testament Supplement Se-
ries
Journal for the Study of the Old Testament
Journal for the Study of the Old Testament Supplement Series
New Century Bible Commentary
Daftar Singkatan
NGST
NICNT
NICOT
NIGTC
ODJR
OBTTOG
OTG
OTL
OTT
SBB
SBLDS
SBT
SWJT
TA
TDOT
THAT
TOT
TOTC
TPL
TToday
TUTH
TWOT
WEC
WTJ
WMANr
ix
New Geneva Study Bible, Nashville, 1995
New International Commentary on the New Testament
New International Commentary on the Old Testament
New International Greek Text Commentary
The Oxford Dictionary of the Jewish Religion, ed. R.J. Zwi
Werblowsky and Geoffrey Wigoder, New York, 1997
Overtures to Biblical Theology
Old Testament Guides
Old Testament Library
Old Testament Theology, G. von Rad, tr. D.M.G. Stalker; 2 vols.,
New York, 1962, 1965
Stuttgart Biblische Beitrage
Society Biblical Literature Dissertation Series
Studies in Biblical Theology
Southwestern Journal of Theology
Tafsiran Alkitab
Theological Dictionary of the Old Testament, ed. G.J.
Botterweck, H. Ringgren, and H.,-J. Fabry, Grand Rapids, 1974-
Theologisches Handbuch zum Alten Testament, ed. E. Jenni
and C. Westermann, 2 vols., Munich, 1971, 1976.
Theology of the Old Testament, W. Eichrodt, tr. J.A. Baker; 2
vols., Philadelphia, 1961, 1967
Tyndale Old Testament Commentaries
Theologia Per/an/ian Lama, Christoph dan M.C. Barth, 4 jilid,
Jakarta, 1970-1989
Theology Today
A Treatise on the Use of the Tenses in Hebrew and Some Other
Syntactical Questions, S.R. Driver, The Biblical Resource Se-
ries, Grand Rapids, 1998 (1892)
Theological Wordbook of the Old Testament, ed. R.L. Harris et
al., 2 vols., Chicago, 1980
Word Biblical Commentary
Westminster Theological Journal
Wissenschaftliche Monographien zum Alten und Neuen
Testament
x Bunga Rarnpai Teologi Perjanjlan lamautsrponmlkjihgfedbaYVSPNMLKIDA
III. Naskah Kuno dan Versi Alkitab
FAYH
JB
JPSVzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBA
KJVL
LAl
LB
LXX
NAB
NASBeSNEB
NEB
NIV
NJPSV
NKJVNRSV
RSV
TB
TM
TL
IV. Simbol
Firman Allah Yang Hidup
Jerusalem Bible
Jewish Publication Society Version
King James Version
Alkitab Jerman menurut terjemahan Martin Luther (1985)
Lembaga Alkitab Indonesia
Living Bible
Terjemahan Yunani dari PL yang menurutzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBASurat Aristeas di-
:. buat ol.eh. tujuh puluh (La1. septuaginta, "tujuh puluh") orang
Yahudi di Alexandria, Mesir, sekitar 250 Be
New American Bible
New American Standard Bible
New English Bible
New International Version
New Jewish Publication Society Version
New King James Version
New Revised Standard Version
Revised Standard Version
Terjemahan BaruwutrponmliedcaSNLKIDCA(LAl)
Teks Masoret
Terjemahan Lama (LAl)
< berasal dari
> berubah menjadi
II sejajar denganyutsrponmlkihgeaYUTRPONMLKJIGCBA
Kata Pengantar
Bernhard Anderson (1969:1-7) memberi judul"Perjanjian Lama sebagai
Problem Orang Kristen" untuk kat a pengantar dari buku suntingannya.
Memang bagi orang Kristen, Perjanjian Lama, selanjutnya disingkat PL
lebih mendatangkan problem ketimbang Perjanjian Baru, selanjutnya di-
singkat PB. Karena kunonya dunia PL teras a asing bagi orang modern.
Namun lebih dari itu, banyak aturan agama dan praktik yang tak sejalan
dengan moralitas modern. Ada teks yang diskriminatif merendahkan pe-
rempuan. Tuhan terlibat dalam perang dan genocide. Berhadapan dengan
teori evolusi teks tentang penciptaan mendatangkan polemik tanpa akhir.
Kalau membaca PL secara jujur dan sederhana mendatangkan banyak
tanda tanya, wajarlah orang menghindar dari bagian Alkitab itu dan lebih
suka berpaling kepada PB, membacanya dan berkhotbah dari situ. Otoritas
PL sebagai firm an Allah, secara sadar atau tidak, dipersoalkan setidaknya
dalam praktik. Orang Kristen lebih sering merujuk PB sebagai standar
iman dan perbuatan. Dengan kat a lain, relevansi PL dipersoalkan.
Buk1.1ini lahir sebagai respons penulis terhadap berbagai pertanyaan
di sekitar PI, setelah menggeluti bagian pertama dari Alkitab Kristen sela-
ma hampir satu dekade baik di dalam maupun di luar kelas. Respons ini
dibingkai dalam kerangka disiplin teologi PL. Tanpa berpretensi mernut-
lakkan jawaban yang diberikan di sini, penulis ingin mengajak pembaca
dan komunitas umat untuk pertama-tama melihat problem di sekitar PL
dari perspektif kitab itu sendiri. Tidakfair bila PL dipandang bermasalah
?anya karena dilihat dari perspektif yang ada di luar dirinya, sekalipun
ItU PB.
Buku ini juga lahir dari kepedulian penulis yang merasakan sekali
masih sedikitnya literatur akademik tentang PL dalam bahasa Indonesia.
Sejauh ini belum ada buku teks teologi PL berbahasa Indonesia yang be-
nar-benar membahas isi kitab itu selengkap Barth (1970-1989, lebih leng-
xi
xiizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBABunga Rarnpai Teologi Perjanjian Lama
kap dari edisi bahasa Inggrisnya 1991). Karya terjemahan dari Hasel
(Gandum Mas, bukan dari edisi revisi terakhir 1991) rnenyoroti metodo-
logi dalarn teologi-teologi PL dan lebih bersifat bibliografis. Karya sun-
tingan Rogerson (1993) menghadirkan beberapa tulisan tentang pen de-
katan atas PL di dalam dunia akademik. Baker (1993) menyoroti hubungan
teologis antara PL dan PB. Etika dalam PL dibahas dalam karya terjemahan
Wright (1993) dan Budiyanto (1995). Secara pendekatan tematik, buku
ini mirip karya terjemahan dari Dyrness (1985). Bedanya, tema-tema yang
dimaksud diambil dari kategori-kategori teologi sistematika dan bukan
dari dalam PL itu sendiri (Hayes and Prussner 1985:247), sedangkan be-
berapa topik aktual diangkat dan didiskusikan dalam terang teks PL. Se-
jalan dengan usaha Cairns (1985) untuk melihat relevansi PL dengan
konteks Indonesia, buku ini juga berusaha melihat aktualitas dari topik-
topik yang diangkatnya dengan dunia keseharian di sekitar kita. Meng-
ikuti arah pengembangan teologi PL di masa depan, ada lima karakteristik
penyusunan buku ini (bnd. Childs 1995).zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Pertama, pendekatan dalam menyusun buku adalah per topik "Dari
Kanon Sampai Doa". Setiap topik dibahas dengan memanfatkan komen-
tar-komentar dari PL. Ke depannya, teologi PL rupanya tidak lagi berku-
tat pad a tema (-tema) besar sebagai pusat bangun kerangka teologisnya
(Eichrodt "perjanjian": Sellin "kesucian Allah": Koehler "Allah sebagai
Tuhan", Wildberger "Israel sebagai umat pilihan": Seebass "pemerintahan
Allah"; Klein "kerajaan Allah"; Vriezen "persekutuan Allah dan manusia":
Fohrer "pemerintahan Allah dan persekutuan Allah dengan manusia").
Daripada berspekulasi tentang beraneka ragam tradisi teologis yang me-
latari teks-teks PL, fokus buku ini lebih pada topik-topik khusus dalam
sorotan PL secara holistik.
Pemilihan subjudulwutrponmliedcaSNLKIDCADan Kanan Sampai Doa memperlihatkan bahwa
tidak cukup melihat PL hanya sebagai firm an Tuhan, tetapi juga hams
ikut membentuk kerohanian orang Kristen. Dan tidak berlebihan bila di-
katakan bahwa secara praktis pusat kerohanian adalah doa. Dengan
mernpelajari PL secara dernikian, menggali kekayaan rohani dan melihat
relevansinya dengan persoalan masa kini, penulis berharap akan muncul
minat bam untuk mendalami PL. Spiritualitas orang Kristen akan timpang,
bila PL tidak mendapat tempat yang pantas dalam kehidupan bergereja.
Ketika melihat relevansi yang sangat besar antara pesan para nabi dalam
Kata Pengantar xiii
Pl. dengan gereia. Kraus (1993:135) menegaskan, "Only a Christianity
which forgets or neglects the Old Testament could and will step in the
false way of devotion."
Kedua, buku ini ditulis dalam perspektif kanon PL, atau tepatnya
kanon Kristen (Bab 1). Perspektif kanon ini mempersatukan keragaman
teks PL. Kitab Suci PL tidak disusun oleh orang (-orang) yang mengum-
pulkan (compiler) bahan-bahan tradisi agama begitu saja, tetapi menye-
leksinya dengan pertimbangan-pertimbangan teologis dan liturgis (narator,
final redactor) sebagaimana jejak aktivitas itu masih membekas di sana
sini dalam teks. Maka, perlu dilihat gambaran menyeluruh dari PL tentang
sesuatu. Perbedaan-perbedaan yang dijumpai dalam PL tak harus dipa-
hami sebagai cermin pertarungan ideologis atau, lebih lagi, bukan cermin
kontradiksi internal, melainkan dipahami penulis sebagai gambaran yang
saling melengkapi.
Kanon Kristen ditegaskan sebab ada kanon Katolik dengan PL yang
lebih luas atau kanon Yahudi yang tidak mengakui PB. Kanon Kristen
sendiri terdiri atas PL dan PB. Keduanya menyatu dalam arti ada bagian
PL yang terkait PB dan PB sendiri berakar dalam PL. Kendati kesatuan itu
tak terpisahkan, arti PB tidak boleh begitu saja dibawa masuk ke dalam
PL. Sebisa-bisanya dihindari usaha mem-PB-kan PL, mengkristenkan PL,
atau membuat PL menyuarakan PB. Tanpa menyangkal bahwa ada bagian
PL yang menunjuk kepada pcnggenapannya di dalam PB, kesatuan ke-
duanya itu tidak mengurangi otoritas PL atau membuatnya lebih inferior.
lsi PL jauh lebih banyak daripada hanya mernpersiapkan PB. Unluk me-
ngetahui luas dan signifikansi PL karenanya jangan bel urn apa-apa sudah
mengebirinya dengan pemaknaan yang dipaksakan. Bila arti harfiahnya
sudah jelas, biarkan PL menyuarakan dirinya dulu tanpa memaksakan
kepadanya kategori-kategori asing termasuk dari PB sekalipun. Tcrhadap
praktik demikian Bright (1967:90f.) sudah memberikan peringatan serius
bahwa begilu arti harfiah yang sudah jelas ditinggalkan, penafsiran akan
tak terkonb:ol dan Kitab Suci bisa berarti apa saja menurut pemahaman
teologis penafsir.
Ketiga, dalam memakai data-data Alkitab tanpa bisa dihindari penu-
lis merekonslruksi masyarakat Israel kuno. lni bukannya tanpa catatan.
Setiap hasil rekonslruksi demikian memanfaatkan data-data yang arnat
terbatas ten tang Israel tempo dulu. Sekalipun patut dihargai, setiap hasil
xivzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaXWVUTRPLKJIHFEDCBABUllga Rampai Teologi Perjaniian Lama
rekonstruksi rnasyarakat Israel kuno betapapun detail dan rneyakinkannya
tetap sebuah hipotesis yang nantinya akan berhadapan dengan hipotesis
lain dan begitu scterusnya. Dalam hal ini penulis tak mall berspekulasi.
Sebagai teologi biblika, teologi PL sebaiknya bergantung pada sesuatu yang
pasti dan konstan. terutama kalau melihat fungsinva yang rnernberikan
dasar-dasar alkitabiah bagi disiplin teologi sisternatika.zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Keetnpai, penulis menyadari pentingnva kerangka naratif dari PL
(40% dari PL berbentuk naratif) dan buku ini disusun tidak lepas dari ke-
rangka itu. Merosotnya apresiasi naratif Alkitab sebagai problem teologis
sudah disoroti Frei (1974). Namun, secara pastoral signifikansi naratif
Alkitab sudah waktunya untuk diangkat ke permukaan terutarna untuk
konteks dimia bekas ladang misi Barat seperli Indonesia (IIesselgrave and
Rommen 1989:212-21). Orang Timur umumnva mempunvai naratif-na-
ratif tradisional sebagai bagian dari kebudayaan lokal. Para misionaris
Barat tempo dulu cenderung menanamkan pengaiaran melaiui pendekatan
dogrnatik yang penekanannya pada doktrin. Pendekatan demikian sesuai
dengan karakteristik rasionalistik dari kebudavaan Barat sebagai kelan-
jutan semangat Pencerahan. Sayangnya, realitas di lapangan memperli-
hatkan bahwa spiritualitas yang dihasilkan lewat pendekatan doktrin tidak
berhasil mengubah cara berpikir dan kebiasaan lama (naratif asal). Ter-
nyata sebagai Kristen orang dengan mudah melakukan hal-hal yang ber-
tcntangan dengan ajaran firman Tuhan dan pengaruh naratif lama masih
kuat. Rupanva, selama ini ajaran firrnan Tuhan hanya berdarnpingan de-
ngan naratif lama tanpa interaksi. Ketika dalam kesulitan besar atau sese-
orang harus mengambil keputusan penting. di situlah terlihat jelas peran
naratif lama yang masih berkuasa menentukan Lindak-tanduknya. Firman
Tuhan dilanggar begitu saja. Dan rupanya Iirrnan Tuhan selarna itu tidak
sarnpai rnentransformasi manusia lama dengan pola pikirnva yang Juga
lama. Naratif lama harus diganti dengan naratif baru. naratif Alkitab,
yakni ten tang bagaimana Tuhan berurusan dengan urnat-Nva.wutrponmliedcaSNLKIDCA
Kelima, pendekatan sosial sering mencmpati posisi marjinal dalam
lingkungan teologi biblika namun dalam buku ini pcrspektif sosial me-
mainkan peranan penting. Dengan mernperhatikan krilik-kritik dari teo-
logi feminis dan teologi pembebasan, penulis berusaha mengangkat ke
permukaan kepedulian yang sudah ada dalarn PL alas kaum perempuan
Kala Pengaillar xv
(Bab 3) dan kaurn tertindas (Bab 4). Dan semoga pemahaman yang diha-
siikan juga akan lebih objektif dan seimbang.
Dalam hal penulisan kata-kata Ibrani, huruf-huruf Ibrani diper-
tahankan pad a pemunculan pertama, terlebih untuk kalimat. Kata-kata
Ibrani sarat dengan prinsip kesamaan akar konsonan. Bagi pembaca yang
mengetahui bahasa Ibrani, transliterasi (alih ejaan) dapat mengaburkan
asosiasi akar kata. Transliterasi terbatas diberikan menurut panduan yang
dikenal kebanyakan pembaca Indonesia (Baker dan Sitompul1998:8), juga
terminologi tata bahasa Ibrani yang dipakai (Baker et al. 2000).
Penulis berterima kasih atas kesediaan penerbit BPK Gunung Mulia
yang mcmpublikasikan karya ini. Embrio dari buku ini adalah bahan ku-
liah Teologi Perjanjian Lama di Sekolah Tinggi Teologia Bandung dan Se-
kolah Tinggi Teologia Abdi Tuhan Injili (Anjungan, Kalbar). Terima kasih
kepada kedua institusi yang menyemaikan pemikiran teologis ini, khu-
susnya para mahasiswa yang dengan satu dua cara memberikan kontri-
busi mereka di kelas. Akhirnya, buku ini dipersembahkan kepada istriku
tercinta Dewi dan putra kami Adrian, yang menyertai sepanjang penyu-
sunan final buku ini.
Serukarn, 9 Mei 2001yutsrponmlkihgeaYUTRPONMLKJIGCBA
Kepustakaan
Anderson, Bernhard W. (ed.). 1969. The Old Testament and Christian
Faith A Theological Discussion. New York: Herder and Herder.
Baker, David L. 1993. Satu Alkitab Duo Perjanjian: Suatu Studi tentang
Hubungan Teologis antam Perjanjian Lama dan Petionjian BaTU.Ja-
karta: BPK Gunung Mulia.
Baker, D.L. et al. 2000. Pengoniar Bahasa Ibrani. Cetakan 7. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Baker, D.L. dan A.A. Sitompul. 1998. Kamus Sitigkat lbrani-lndonesia.
Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Barth, Christoph dan M.e. Barth. 1970-89. Theologia Perjanjian Lama. 4
jilid. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
xvizyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBABunga Rarnpai Teologi Perjanjian Lama
Barth, Christoph. 1991.zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaYWUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAGod with Us: A TheologicalwutrponmliedcaSNLKIDCAlruroduction to the Old
Testament. Ed. G.W. Bromiley. Grand Rapids: Eerdrnans.
Bright, John. 1967. The Authority of the Old Testament. Grand Rapids:
Baker.
Budiyanto, Bambang. 1995. Torah: Dalam Hidup Bangsa Israel. Yogya-
karta: Andi.
Cairns, 1.J. 1985. Perianjior: Lama dan Indonesia yang sedang Membangun.
Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Childs, Brevard S. 1995. "Old Testament Theology". Dalam J.1. Mays et al.
(ed.), Old Testament Interpretation: Past, Present, and Future. Essays
in Honor of Gene M. Tucker. Nashville: Abingdon, 293-301.
Dyrness, William. 1990 (ed. Inggris 1979). Tema-lema daJam Teologi Per-
janjian Lama. Tr. Malang: Gandum Mas.
Frei, Hans W. 1974. The Eclipse of Biblical Narrative: A Study in Eighteenth
and Nineteenth Century Hermeneutics. New Haven and London: Yale
University Press.
Hasel, Gerhard F. 1991. Old Testament Theology: Basic Issues in the
Current Debate. Ed. 4. Grand Rapids: Eerdmans.
Hayes, John H. and Frederick Prussner. 1985. Old Testament Theology: Its
History and Development. Atlanta: John Knox.
Hesselgrave, David J. and Edward Rommen. 1989. Contexl.ualization:
Meanings, Methods, and Models. Grand Rapids: Baker.
Kraus, Hans-Ioachim. 1993. "The Actuality of Biblical Prophecy". HBT
15:119-35.
Rogerson, John (ed.). Studi Peljanjian Lama bagi Pemula. Tr. S. Suleeman.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.
Wright, Chrislopher J.H. 1993. Hidup sebagai Umat Allah: Etika Peljanjian
Lama. Tr. Liem Sien Kie. Jakarta: Gunung Mulia.
1tsqonkigaJ
J(anon: 93ingkai qa/si't1
~ada akhir paro kedua abad ke-20 konsep kanon PB mengalami
C7' tantangan lewat versi modern studi penyelidikan Yesus Sejarah di
Amerika. Luas kanon PB tradisional dipersoalkan dan tulisan-tulisan lain
diuslilkan mendapat status kanon seperti kedua puluh tujuh kitab yang
sudah lebih dulu menjadi bagian kanon PB.utsrponmlkjihgfedbaYVSPNMLKIDA
A. Penelitian Modern ten tang Yesus Sejarah
Penelitian Yesus Sejarah pada abad ke-20 dikembangkan kira-kira 50
sarjana Alkitab pada tahun 1985 di bawah pimpinan Robert Funk, se-
orang profesor emeritus Alkitab bertaraf internasional. Kclompok sarja-
na ini menamakan diri jesus Seminar? Mereka bertemu dua kali seta-
hun untuk mendiskusikan dan melakukan voting tentang otentisitas per-
kataan-perkataan Ycsus, dan belakangan lebih jauh lagi, juga perbuatan-
perbuatan-Nya. Hasil kerja kelompok ini seJama kira-kira enam tahun
kemudian dipublikasikan dalam dua buku terpisah." Cam kerja dan ha-
sil dari Jesus Seminar sangat kontroversial.
Kelompok Jesus Seminar bermaksud menentukan garnbaran Yesus
yang sesungguhnya, yang historis, yang menurut mereka di dalam Injil
I Perluasan dari artikel penults (Karman 2000).
! Debat pro diwakili Robert j. Miller dan kontra diwakili !.len Witherington III dapat diikuti
dalam "Battling over the jesus Seminar", Bibllev (April. 1997) .
.1 Tcntang ucapan-ucapan Yesus dibukukan dalam The Five Gospels (New York: Macmillan,
Hl!)3) dan tontang perhuatan-porbuatan-Nya dalarn 71lCActs oj Jesus: What Did Jesus Reolly
00'/ (New York: IlarperCollins. 1999).
1
BUNGA RAMPAIyvutsrponmlkjihgfedcbaYUTSRPMLKJIGFEDCBAPenulis adalah alumnus
Teologi
Perjanjlan
Seminari Alkitab Asia
Tenggara, Malang (B.Th.),
Sekolah Tinggi Filsafat
Driyarkara, Jakarta (Drs),
Calvin Theological
Seminary, Grand Rapid-USA
(Th.M. dalam Perjanjian Lama), dan Evangelische
Theologische Faculteit, Leuven, Belgia (Ph.D.
dalam Perjanjian Lama). Kini penulis menjadi
dosen tetap bidang Perjanjian Lama di Sekolah
Tinggi Teologi Cipanas.
3ma
~
® PT BPK GUNUNG MULIA ™ISBN 979-687-231-5
www.bpkgm.comutrponmljigeaWTRPMLKB
Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama karangan Dr. Yonky Karman ini akan
menolong banyak pelajar dan pencinta Alkitab, bukan hanya karena buku-
buku teologi Perjanjian Lama masih jarang, tetapi terutama karena bunga
rampai ini membahas topik-topik yang sekaligus penting dalam Perjanjian
Lama dan aktual bagi masyarakat sekarang, seperti Perang, Tanah, Penderitaan,
Perempuan. Dengan pengetahuan luas akan diskusi ilmiah yang mutakhir
tentang topik-topik ini, pengarang tidak segan mengajukan masalah-masalah
yang muncul dalam Alkitab sendiri; lantas ia mencari solusi biblis yang
serentak menyapa masalah kita sekarang. Juga tema-tema mendasar seperti
"Anugerah dan Iman" atau "Israel dan Gereja" dari saat ke saat rnernerlukan
pembahasan yang segar seperti yang disajikan dalam buku ini.yutsronmlkifedbaSPMJHDCA
(Prof Dr. Milr 11 Harun. STF Driyarkara. Jakarta).
Buku Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama karangan Yonky Karman merupakan
sebuah buku teologi Perjanjian Lama yang berisi pembahasan sembilan pokok
teologi yang penting. Penulis buku menguraikan kesembilan pokok tersebut
dengan teliti dan jelas. Kepustakaan yang terlampir pada akhir tiap pokok
pembahasan merupakan sumber yang dapat digunakan oleh pembaca yang
ingin menyelidiki pokok-pokok tersebut lebih lanjut. Buku ini perlu dimiliki
oleh tiap orang yang mau mengajar dan belajar teologi Perjanjian Lama.
(Pdt Dr. Cornelius Ku5Wal1to, Seminari Alkitab Asia Tenggara. Malang)
top related