bunuh diri faktor risiko, deteksi dini dan...
Post on 23-Feb-2018
279 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Bunuh DiriFaktor Risiko, Deteksi Dini dan Pencegahannya
CARLA R. MARCHIRABAGIAN PSIKIATRI FK-UGM
1
Bunuh Diri 2 Kakak Beradik di Apartemen Gateway BandungSelasa, 25 Juli 2017 06:42
2
3
4
5
6
Definisi Bunuh Diri
Bunuh diri berasal dari kata Latin Suicidium untuk "pembunuhan diri" (Sui=diri, Cidium=bunuh).
Bunuh diri didefinisikan sebagai tindakan fatal yang mewakili keinginan seseorang untuk mati.
7
Angka Bunuh Diridi Dunia
(WHO, 2009)
8
Angka Bunuh Diri
Pada tahun 2000, 1 juta orang melakukan tindakbunuh diri di seluruh dunia (setiap 40 detikseseorang melakukan tindak bunuh diri, dan setiap 3 detik seseorang melakukan percobaan bunuh diri).
Hanya 39 dari 166 anggota PBB yang menyediakan data bunuh diri, Indonesia termasuk yang tidak memasukkan data (WHO, 2009).
9
10
Angka Bunuh Diri
2010 angka bunuh diri di Indonesia mencapaiangka rata–rata 24 orang per 100.000 penduduk
Indonesia menempati peringkat 9 sama sepertiJepang
Diperkirakan ada 50 ribu orang yang bunuh diri(220 juta orang penduduk Indonesia) setiaptahunnya (Saraceno, 2005)
11
Angka Bunuh Diri
Data nasional mengenai bunuh diri di Indonesiabelum ada secara resmi (Depkes, 2005).
Angka bunuh diri memiliki kecenderunganmeningkat, khususnya selama krisis ekonomitahun 1997-1998 (Surilena, 2005).
Karena tidak ada data resmi seolah-olah angka bunuh diri rendah.
Angka bunuh diri di Gunungkidul adalah 9 bunuhdiri untuk setiap 100.000 dibanding 1 bunuh diriuntuk setiap 100.000 di Jakarta (Darmaningtyas, 2002).
12
Angka Bunuh Diridi DIY 1980-1990
No Nama Kab/Kota di DIY L P Jumlah
1. Gunung Kidul 45 49 94
2. Sleman 46 25 71
3. Kulon progo 36 15 51
4. Bantul 43 21 64
5. Jogja 46 11 57
(Darmaningtyas, 2002)
13
Angka Bunuh Diridi Gunung Kidul 2001-2012
(Rochmawati, 2009 dan Polres Gunungkidul, 2012)
14
Angka Bunuh Diridi Gunung Kidul 2001-2012
Tahun Laki – laki Perempuan
2005 17 10
2006 20 10
2007 30 9
2008 27 10
2009 20 9
2010 17 5
2011 14 11
2012 30 10
Jumlah 175 75
(Rochmawati, 2009 dan Polres Gunungkidul, 2012)
15
Angka Bunuh Diri
Metode 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah
Gantung 25 26 39 22 21 22 25 40 220
Minum racun 1 2 - 2 1 - - - 6
Bakar diri - 1 1 1 - - - - 3
Lain – lain - 1 1 1 7 - - - 10
(Rochmawati, 2009 dan Polres Gunungkidul, 2012)
16
Aspek-Aspek Mengenai
Bunuh Diri
17
Aspek bunuh diri
1. Budaya : Budaya kekeluargaan, Distorsi budaya, kepercayaan pulung gantung Transisi budaya Sosial ekonomi
2. Aspek psikologi-psikiatri Depresi Skizofrenia Kepribadian
3. Genetika Adanya gen pembawa sifat bunuh diri
18
Epidemologi Bunuh Diri
Pria 3x lebih banyak dari wanita Umur: kaum muda (15-35 tahun) dan lanjut usia
(di atas 75 tahun). Jenis pekerjaan dokter, dokter hewan, apoteker,
ahli kimia dan petani memiliki angka bunuh diri lebih tinggi dibanding dengan rata-rata profesi lainnya.
19
Perbedaan antara percobaan bunuhdiridan bunuh diri:
Percobaan bunuh diri Bunuh diri
Umumnya terjadi pada kelompok usia
muda
Dewasa dan usia lanjut
Lebih umum terjadi pada wanita muda
yang tak menikah
Lebih umum terjadi pada pria (Lebih
banyak pada bujangan, bercerai atau duda)
Bersifat ambivalen (mendua) Bersifat tegas
Menggunakan metode yang tidak
mematikan
Menggunakan metode yang lebih
mematikan
Berkaitan dengan perilaku menarik
perhatian
Berkaitan dengan keinginan yang kuat
untuk mati
Cara yang sering dipakai adalah dengan
meminum racun
Cara yang sering dipakai adalah
menggantung diri, minum racun keras atau
membakar diri
Stresor seringkali berupa konflik
interpersonal atau konflik dalam keluarga
Stresor bervariasi meliputi sakit stadium
terminal dan faktor sosio-ekonomi
20
Faktor risiko untuk bunuh diri antara lain adalah:
Depresi (60%) Gangguan jiwa berat (skizofrenia) Gangguan kepribadian, terutama borderline Putus asa Status sosial ekonomi (rendah dan tinggi) Usia (remaja atau lebih dari 65 tahun) Jenis kelamin (wanita mencoba bunuh diri lebih
banyak dari laki-laki, tapi laki-laki lebih berhasil dalam melakukan bunuh diri)
21
Faktor risiko untuk bunuh diri antara lain adalah: Menganggur Bercerai atau janda Banyak konflik, mengalami kekerasan
Mis: mengalami bullying
22
Faktor risiko untuk bunuh diri antara lain adalah:
Insight buruk Terisolasi secara sosial, dan
keluarga yang tidak responsif (Borowski dkk, 2010; Doihara dkk, 2008; Soloff dkk, 2000; Van Orden dkk, 2010)
Riwayat orang tua depresi, pernah melakukan bunuh diri atau adanya pelecehan sexual (Melhem dkk, 2007).
Riwayat mutilasi diri (Stanley dkk, 2001)
23
Faktor risiko untuk bunuh diri antara lain adalah:
Kehilangan status pekerjaan dan matapencaharian.
Kehilangan sumber pendapatan secaramendadak karena migrasi, gagal panen, krisis moneter, kehilangan pekerjaan, bencana alam.
Mendengar suara-suara gaib dari Tuhanuntuk bergabung menuju surga.
Mengikuti kegiatan sekte keagamaantertentu.
Menunjukkan penurunan minat dalam hobi, seks dan kegiatan lain yang sebelumnya diasenangi.
24
Deteksi Dini Orang yang Cenderung Bunuh Diri
Merasa sedih Sering menangis Anxietas dan gelisah Perubahan mood (senang berlebihan sampai
sedih berlebihan) Perokok dan peminum alkohol berat Gangguan tidur yang menetap atau berulang Gangguan makan, tidak nafsu makan atau
banyak makan
25
Deteksi Dini Orang yang Cenderung Bunuh Diri
Mudah tersinggung, bingung Menurunnya minat dalam kegiatan sehari-hari Sulit mengambil keputusan Perilaku menyakiti diri Mengalami kesulitan hubungan dengan
pasangan hidup atau anggota keluarga lain Menjadi ”sangat fanatik terhadap agama” atau
jadi ”atheis” Membagikan uang atau barangnya dengan
cara yang khusus
26
Penyebab bunuh diri 27
Suicide in facebook 28
DETEKSI DINI
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO
MEMAHAMI KARAKTERISTIK PERILAKU
MEMPERHATIKAN PERNYATAAN NIAT PELAKU TINDAK BUNUH DIRI
29
Pencegahan bunuh diri
meliputi pencegahan primer, sekunder dantersier:
Pencegahan primer adalah tindakan mencegahsebelum orang mempunyai niat melakukan tindakanbunuh diri dengan memperhatikan faktor-faktorrisikonya.
Pencegahan sekunder adalah deteksi dini dan terapiyang tepat pada orang yang telah melakukanpercobaan bunuh diri.
Pencegahan tersier adalah tindakan untukmencegah berulangnya percobaan bunuh diri.
30
Referensi Borowski, IW, Resnick, MD, Ireland, M, Blum, RW. Suicide Attempt Among American Indian and Alaska
Native Youth. Risk and Protective Factors. Psychol Rev. 2010 April ; 117(2): 575–600.
Darmaningtyas, 2002. Pulung Gantung: Menyingkap Tragedi Bunuh Diri di Gunung Kidul. Yogyakarta.
Doihara, C, Kawanishi, C MD, Yamada, T, Sato, R, Hasegawa, H,Furuno, T, Nakagawa, M, Hirayasu, Y. Trait Aggression In Suicide Attempters: A Pilot Study. Psychiatry and Clinical Neurosciences,2008; 62: 352–354.
Melhem, NM, Brent, DA, Ziegler, M, Iyengar, S, Kolko, D, Oquendo, M, et al. Familial Pathways to Early-Onset Suicidal Behavior: Familial and Individual Antecedents of Suicidal Behavior. Am J Psychiatry,2007; 164:1364–1370.
Polres Gunungkidul (2012), Laporan Bunuh Diri di Gunungkidul tahun 2005-2012. Humas PolresGunungkidul
Soloff, PH, Lynch, KG, Kelly, TM, Malone, KM, Mann, JJ. Characteristics of Suicide Attempts of Patients With Major Depressive Episode and Borderline Personality Disorder: A Comparative Study. Am J Psychiatry, 2000; 157:601–608.
Stanley, B, Gameroff, MJ, Michalsen, V, Mann, JJ.Are Suicide Attempters Who Self-Mutilate a Unique Population?Am J Psychiatry, 2001;158:427–432.
Surilena. 2004, 3 September Fenomena Bunuh Diri pada Masyarakat Indonesia, Ebers Papyrus; 147 – 163
Rochmawati, I. 2009. Nglalu: Melihat fenomena bunuh diri dengan mata hati. Yogyakarta: Jejak Kata Kita.
Modul Pelatihan Deteksi Dini dan Pendampingan Kelompok Risiko Tinggi Bunuh Diri di KabupatenGunung Kidul Yogyakarta, 2009. Rochmawati, I dan Handoko, M (editor). Jogjakarta: Jejak Kata Kita
Van Orden, KA, Witte, TK, Cukrowicz, KC, Braithwaite, S, Selby, EA, Joiner, TE. The Interpersonal Theory of Suicide. Psychol Rev. 2010 April ; 117(2): 575–600.
WHO 2009, Country report and chart available. WHO website: Mental health. World Health Organization.
31
32
top related