bupati lombok utara provinsi nusa tenggara … filepetunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis...
Post on 19-May-2019
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BUPATI LOMBOK UTARA
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA
NOMOR 2 TAHUN 2016
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA YANG BERSUMBER DARI APBN DALAM BENTUK DANA
DESA (DD) DI KABUPATEN LOMBOK UTARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LOMBOK UTARA,
Menimbang
:
a. bahwa untuk mendukung program dan kegiatan Desa, perlu menyediakan dana sertaprioritas
pengalokasian dana yang pasti secara proporsional, demokratis, adil dan transparan;
b. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan pembiayaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang bersumber dari Dana Transfer APBN dalam
bentuk Dana Desa (DD) agar sesuai dengan perencanaan dari pemerintah desa, maka perlu
diatur dengan Peraturan kepala daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a dan huruf b perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan DesaYang Bersumber Dari APBN Dalam Bentuk Dana Desa
(DD) di Kabupaten Lombok Utara.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4872);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495); 8. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
15. Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 288);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2093); 17. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 93 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa;
18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2016; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor
10 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2010 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara 10 );
20. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupten Lombok Utara Nomor 11
Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2014 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 42).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESAYANG BERSUMBER DARI APBN
DALAM BENTUK DANA DESA (DD) DI KABUPATEN LOMBOK UTARA
BABI KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Bupati adalah Bupati Lombok Utara; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah
kantor, lembaga, dinas, instansi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui SekretarisDaerah; 4. Camat adalah Perangkat Daerah yang mempunyaiwilayah kerja di
tingkat Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Lombok Utara;
5. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
6. Pemerintah Desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan desa;
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia; 8. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain
adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya nerupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis;
9. Lembaga kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat
seperti Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)/Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM);
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat
APBD, adalah suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah; 11. Musrenbang desa adalah forum antar pelaku di Desa dalam rangka
menyusun rencana pembangunan Desa;
12. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa;
13. Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan desa; 14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disebut APB
Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang
dibahas dan disepakati bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan peraturan Desa;
15. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan emberdayaan masyarakat;
16. Bumdes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang
berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa;
17. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya di singkat PTPKD adalah unsur perangkat desa yang membantu Kepala
Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa; 18. Sekretaris Desa adalah bertindak selaku koordinator pelaksanaan
pengelolaan keuangan desa;
19. Daftar Urut Rencana Kegiatan (DURK) adalah daftar perencanaan kegiatan yang dibuat oleh Desa berdasarkan skala prioritas kebutuhan masyarakat hasil dari musyawarah mufakat desa melalui
MUSRENBANG Desa; 20. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah daftar rencana pengalokasian
dana untuk membiayai kegiatan yang sudah tercantum dalam DURK untuk masing-masing termin;
21. Rekening Kas Umum Daerah, yang selanjutnya disebut RKUD adalah
rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati/Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan pembayaran seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan;
22. Rekening Kas Desa adalah rekening tempat menyimpan uang Pemerintahan Desa yang ditentukan oleh Bupati/Walikota untuk
menampung seluruh penerimaan desa dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran desa pada bank yang ditetapkan dalam bentuk Kas Giro;
23. Penerimaan Desa adalah uang yang berasal dari seluruh pendapatan desa yang masuk ke APBDesa melalui rekening kas desa;
24. Pengeluaran Desa adalah uangyang dikeluarkan dari APBDesa melalui rekening kas desa;
25. Surplus Anggaran Desa adalah selisih lebih antara pendapatan desa
dengan belanja desa; 26. Defisit Angaran Desa adalah selisih kurang antara pendapatan desa
dengan belanja desa;
27. Sisa lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disebut SILPA adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama
satu periode anggaran; 28. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permsyawaratan Desa; 29. Tim Pembina Tingkat Kabupaten Program pengelolaan keuangan Desa
adalah Tim yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lombok Utara yang memiliki kewenangan dalam penetapan kebijakan pelaksanaan Program pengelolaan keuangan desa;
30. Tim Pembina Tingkat Kecamatan Program pengelolaan keuangan Desa adalah Tim yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Camat yang memiliki tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi desa dalam proses
pencairan, pelaporan serta pelaporan Pertanggung jawaban APBDesa.
Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan
Pasal2
Maksud ditetapkan Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman bagi Tim Pembina Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Pemerintahan Desa di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara dalam
melaksanakan Pengelolaan Keuangan Desa serta menentukan pilihan prioritas kegiatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat yang pendanaannya bersumber dari APBN dalam bentuk Dana Desa.
Pasal 3
Tujuan ditetapkan Peraturan Bupati ini adalah : a. untuk memberikan kepastian Hukum dalam pelaksanaan pengelolaan
keuangan Desa dalam bentuk Dana Desa;
b. untuk mewujudkan pelaksanaan pengelolaan keuangan Desa secara tertib, efektif, efisien, transparan dan akuntabel; dan
c. untuk meningkatkan kualitas perencanaan secara partisipatif berkesetaraan gender sesuai dengan tipologi dan potensi desa.
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Pasal4
Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi : a. kekuasaan pengelolaan keuangan desa; b. pembinaan dan pelaksanaan dana desa;
c. tata cara pembagian dana desa; dan d. pembinaan dan pengawasan.
BAB II KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Pasal 5
(1) Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan.
(2) Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai kewenangan:
a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;
b. menetapkan PTPKD; c. menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan
desa; d. menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam
APBDesa; dan
e. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDesa.
(3) Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantu oleh PTPKD, dan dalam pelaksanaan pembangunan dibantu oleh TPK.
(4) Penggunaan keuangan desa dalam bentuk Dana Desa diatur dalam
Perdes APBdes. (5) Penggunaan keuangan desa sebagaimana dimaksud padaayat
(4)tercantum dalam Lampiran IPeraturan Bupati ini.
BAB III PEMBINAAN DAN PELAKSANAANDANA DESA
Pasal 6
Dalam rangka pembinaan dan pelaksanaan dana desa serta kelancaran pelaksanaan pengelolaan keuangan desa dibentuk Tim yang terdiri dari : a. tim pembina tingkat kabupaten;
b. tim pembina tingkat kecamatan;dan c. pelaksana teknis pengelolaan keuangan desa (PTPKD).
Bagian Kesatu Tim Pembina Tingkat Kabupaten
Pasal 7
(1) Tim Pembina Tingkat Kabupaten ditetapkan dengan Keputusan Bupati
(2) Tim Pembina Tingkat Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas sebagai berikut:
a. merumuskan kebijakan pengelolaan Keuangan Desa; b. membina dan mensosialisasikan pengelolaan Keuangan Desa; c. merekomendasikan proses pencairan Keuangan Desa; dan
d. menyusun rekapitulasi laporan kegiatan pengunaan APBDesa perkecamatan.
Bagian Kedua Tim Pembina Tingkat Kecamatan
Pasal 8
(1) Tim Pembina Tingkat Kecamatan ditetapkan dengan Keputusan Camat
Dengan susunan : a. pembina : Camat; b. ketua : Kasi PMD;
c. sekretaris : di tunjuk Camat;dan d. anggota : 2 (dua) orang staf ditunjuk Camat.
(2) Tim Pembina Tingkat Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas sebagai berikut: a. melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan pemantauan
kegiatan dan pengelolaan Keuangan Desa; b. memverifikasi proposal dan persyaratan lainnya dari desa, sebelum
diajukan kepada Tim Pembina Tingkat Kabupaten; c. mengadakan monitoring dan pengendaliaan kegiatan Pengelolaan
Keuangan Desa di desa;
d. menyusun rekapitulasi laporan kemajuan kegiatan fisik dan pelaporan kegiatan; dan
e. menyelesaikan permasalahan ditingkat desa dan melaporkan kepada
tim pembina tingkat kabupaten.
Bagian Ketiga
Tim Pelaksana Tingkat Desa Pasal 9
(1) Tim Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) di tetapkan dengan keputusan kepala desa dengan susunan sebagai berikut:
a. koordiator :Sekretaris Desa; b. pelaksana : 3 (tiga) orang Kepala Urusan (teknis); dan c. bendahara :Bendahara (Kaur Keuangan).
(2) Tim Koordinator Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf amempunyai tugas sebagai berikut :
a. menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa; b. menyusun Rancangan Peraturan Desa tentangAPBDesa, perubahan
APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa; c. melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam APBDesa;
d. menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa; dan
e. melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran APBDesa.
(3) Tim Pelaksana pada Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa
(PTPKD)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mempunyai tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya; b. melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam APBDesa; c. mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala
Desa;
d. melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan;
e. mengendalikan pelaksanaan kegiatan; f. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala
Desa; dan
g. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
(4) BendaharaPelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa
(PTPKD)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c mempunyai tugas pokok menerima,menyimpan,
menyetorkan/membayar,menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa,
diantaranya : a. membuka rekening desa di Bank NTB cabang Tanjung atas nama
pemerintah desa yang bersangkutan;
b. membukukan penerimaan dan pengeluaran uang disertai dengan bukti-bukti pendukung;
c. menyusun anggaran kegiatan;
d. memungut, mencatat dan menyetorkan pajak; dan e. menyampaikan laporan keuangan kapada Koordinator PTPKD.
BAB IV
TATA CARA PEMBAGIAN DANA DESA
Pasal 10
Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Lombok Utara Tahun Anggaran 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran IIPeraturan Bupati ini.
Pasal 11
Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Lombok Utara Tahun Anggaran 2016 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dialokasikan secara merata dan berkeadilan berdasarkan:
a. alokasi dasar; dan b. alokasi formula yang dihitung dengan memperhatikan jumlah
penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan
geografis desa setiap kabupaten/kota.
Pasal 12
Alokasi Dasar per desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a, dihitung berdasarkan alokasi dasar per kabupaten dibagi jumlah desa
sebagaimana telah ditetapkan dalam lampiran Peraturan Presiden tentang Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016.
Pasal 13
Alokasi Formula dihitung berdasarkan data jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 huruf b
yang bersumber dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik.
Pasal 14
Penghitungan alokasi formula setiap Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut:
W = [(0,25 x Z1) + (0,35 x Z2) + (0,10 x Z3) + (0,30 x Z4)] x (DDkab –
ADkab) Keterangan:
W = Dana Desa setiap Desa yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis Desa setiap kabupaten.
Z1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total penduduk Desa nasional
Z2 = rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap total penduduk miskin Desa nasional Z3 = rasio luas wilayah Desa setiap Desa terhadap total penduduk
miskin Desa nasional Z4 = rasio IKG kabupaten terhadap total IKG kabupaten yang memiliki Desa
DDkab= pagu Dana Desa kabupaten.
ADkab = besaran AD untuk setiap Desa dikalikan jumlah Desa dalam kabupaten.
Pasal 15
Indeks kesulitan geografis Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
huruf b disusun dan ditetapkan oleh bupati/walikota berdasarkan data dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang statistik.
Pasal 16
(1) Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemindahbukuan dari
Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Umum Desa (2) Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas
Umum Desadilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di Rekening Kas Umum Daerah
(3) Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap:
a. tahap I pada minggu ke II bulan Maret sebesar 60% (enam puluh perseratus); dan
b. tahap II pada minggu ke II bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh perseratus).
(4) Penyaluran Dana Desa Tahap I dilakukan setelah Kepala Desa
menyampaikan:
a. peraturan Desa mengenai APB Desa kepada bupati;
b. laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahun anggaran
sebelumnya; dan
c. kepala Desa menyampaikan peraturan Desa dan laporan realisasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a dan b kepada bupati
paling lambat minggu pertama bulan Maret.
(5) Penyaluran Dana Desa Tahap II dilakukan setelah Kepala Desa
menyampaikan:
a. laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap I kepada bupati;
b. laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap I sebagaimana dimaksud pada huruf a, menunjukkan paling kurangDana Desa tahap I telah digunakan sebesar 50% (limapuluh per seratus); dan
c. kepala Desa menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap I sebagaimana dimaksud pada huruf a kepada bupati
paling lambat minggu keempat bulan Juli. (6) Rincian Dana Desa yang diterima Desa setiap tahun dianggarkan dalam
APBDesa.
Pasal 17
Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Peraturan Bupati ini.
Pasal 18
Pengelolaan keuangan desa dikelola sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai 1 Januari
sampai dengan tanggal 31 Desember.
Pasal 19
(1) Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung
dengan bukti yang lengkap dan sah
(2) Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud
(3) Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa
ditetapkan menjadi peraturan desa (4) Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan
pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan
pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 20
(1) Kepala Desa dengan dikoordinasikan oleh camat setempat menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa Tahap I, Tahap II, dan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahunan
kepada Bupati Cq. Kepala BPM PPKB dan Pemdes Kabupaten Lombok Utara.
(2) Penyampaian laporan realisasi penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan: a. tahap I paling lambat minggu keempat bulan Juli tahun anggaran
berjalan;
b. tahap II paling lambat minggu keempat bulan Nopember tahun anggaran berjalan; dan
c. laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahunan paling lambat
minggu keempat bulan Februari tahun anggaran berikutnya.
Pasal 21
(1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa dalam hal kepala desa tidak
menyampaikan APBDesa dan/atau laporan realisasi penggunaan semester sebelumnya.
(2) Penundaan sebagaimana ayat 1 dilakukan sampai dengan
disampaikannya APBDesa dan/atau laporan realisasi penggunaan tahun anggaran sebelumnya.
(3) Bupati/walikota mengurangi penyaluran dana desa dalam hal ditemukan penyimpangan pelaksanaan yang mengakibatkan SiLPA tidak wajar.
(4) SiLPA Dana Desa yang tidak wajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3), berupa sisa Dana Desa yang melebihi 30% (tiga puluh per seratus) dari Dana Desa yang diterima Desa.
(5) Penggunaan Dana Desa yang tidak sesuai dengan prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf a tidak mendapatkan
persetujuan dari Bupati (6) Pengurangan Dana Desa dilaporkan oleh Bupati kepada Menteri
Keuangan c.q Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 22
Pembinaan atas pengelolaan keuangan Desa dilaksanakan oleh Tim Pembina Tingkat Kecamatan dan Tim Pembina Tingkat Kabupaten yang meliputi :
a. pemberian petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tekhnis pengelolaan dana desa;
b. pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan dan pengelolaan dana desa;
c. pendidikan dan pelatihan; dan
d. pemantauan dan evaluasi.
Pasal 23
(1) Pengawasan atas pengelolaan dan penggunaan keuangan desa dilaksanakan secara struktural, fungsional oleh lembaga pengawasan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku
(2) Bentuk-bentuk format pelaksanaan pengelolaan Dana Desa tercantum dalam Lampiran III dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Bupati dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lombok Utara.
Diundangkan di Tanjung
pada tanggal 18 Februari 2016
Ditetapkan di Tanjung
pada tanggal 18 Februari 2016 BUPATI LOMBOK UTARA,
H. NAJMUL AKHYAR
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA,
H. SUARDI
BERITA DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2016 NOMOR02
LampiranI: Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor : 02 Tahun 2016 Tanggal : 18 Februari 2016
Tentang:Petunjuk Pelaksanaan Dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Desa Yang Bersumber Dari APBN Dalam Bentuk Dana Desa (DD) Di
Kabupaten Lombok Utara
PENGGUNAAN BELANJA DESA YANG DITETAPKAN DALAM APBDES YANG BERSUMBER DARI APBN DALAM BENTUK DANA DESA
I. PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
Penggunaan Keuangan Desa dalam APBDes yang bersumber dari APBN
dalam bentuk Dana Desa diprioritaskan untuk mendanai program atau kegiatan bidang pelaksanaan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa, melalui kegiatan/program yang mempertimbangkan
prinsip tipologi desa yang beragam diantaranya:
Contoh Model: Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016
Provinsi : .................................................
Kabupaten/Kota : ................................................. Kecamatan : ................................................. Desa : .................................................
Tipologi: Desa Pesisir, Mina-Wisata, Maju
A. Pelaksanaan Pembangunan Desa, diantaranya :
1. Pembangunan tembok laut kawasan wisata laut. 2. Rehabilitasi Pemeliharaan joggingpath track wisatawan. 3. Pembangunan penambahan ruang rawat inap Poskesdes (posyandu
apung/perahu). 4. Rehabilitasi dan penambahan unit fasilitas jamban publik.
5. Pengadaan tambahan peralatan kesehatan emergency poskesde. 6. membangun amphitheater di ruang publik pantai. 7. Penambahan bahan - bahan edukasi tentang pantai dan laut.
8. Membangun fasilitas penunjang acara tradisi (sedekah lau). 9. membangun pusat budidaya, pembenihan dan keramba ikan.
kerapu, konservasi tukik penyu dan karang/seareef. 10. Rehabilitasi dan perluasan tambatan perahu. 11. Rehab pasar ikan.
12. pembangunan energi baru dan terbarukan. 13. Pengembangan desa wisata.
14. Pengembangan rumput lau. 15. Konservasi tukik penyu dan terumbu karang/coral-seareef. 16. Pengembangan Cemara laut dan pembibitan/penanaman bakau.
17. Pengadaan sarana prasaran pengelolaan sampah terpadu bagi rumah tangga dan kawasan wisata.
B. Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Pelatihan benih kerapu tukik dan budidaya cemara laut dan bakau.
2. Kursus/pelatihan kerajinan tangan (handycraft) berbahan baku limbah laut (kerang, kayu, bakau dan cemara laut).
3. Pelatihan kuliner dan pengembangan makanan lokal sebagai omoditas strategi ekonomi-wisata.
4. pelatihan kewirausahaan desa untuk pemuda.
5. Pengembangan bisnis dan pemetaan kelayakan BUMDesa dan BUM Antar Desa.
6. musyawarah/rembug warga untuk menfungsikan kembali tradisi
lumbung padi/hasil pertanian lainnya. 7. pelatihan paralegal desa.
8. Pelatihan penyelesaian mediasi sengketa aset di desa untuk warga desa.
9. festival makanan laut higienis “Pesisir Laut”.
10. Lomba melukis/menulis keindahan alam dan hidup bersi dan sehat “anak pantai”.
11. Pelatihan pengolahan hasil laut dan pantai untuk petani budidaya dan nelayan tangkap.
12. Membentuk/merevitalisaikelembagaan lokal untuk menjaga
kelestarian pantai dan laut termasuk bakau, terumbu karang dan zonasitangkap dan konservasi.
Contoh Model: Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016
Provinsi : ................................................. Kabupaten/Kota : .................................................
Kecamatan : ................................................. Desa : .................................................
Tipologi: Desa Daratan/Hamparan, Industri & Perkebunan, Berkembang
A. Pelaksanaan Pembangunan Desa 1. pembangunan rabat beton/pengerasan jalan Desa. 2. Pemeliharaan saluran irigasi tersier.
3. pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala Desa. 4. pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan.
5. pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani 6. Pembangunan pusat pembibitan Desa. 7. Pembangunan show room/wisma pamer produk Desa.
8. pembangunan dan pengelolaan pasar Desa dan kios Desa. 9. pembangunan/pemeliharaan Poskesdes/Polindes. 10. Pengadaan penunjang alat kesehatan untuk Poskesdes/Polindes.
11. pembangunan gedung PAUD/TK. 12. pembangunan sanggar belajar/perpustakaan untuk anak dan
remaja. 13. Pembangunan gedung/taman seni/musium Desa. 14. Rehab/renovasi bangunan cagar budaya (misalnya punden, candi,
sarkofagus,dll) 15. membangun rintisan pusat layanan penggilingan padi/jagung hasil
pertanian desa. 16. pembangunan dan pemeliharaan serta pengelolaan saluran untuk
budidaya perikanan.
17. Pengadaan kompos/pupuk kandang. 18. membangun rintisan listrik desa tenaga angin/matahari. 19. Membangun sumur resapan/embung.
20. Pengadaan sarana prasarana daur ulang sampah Desa.
B. Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Pelatihan membuat barangbarang kerajinan berbahan baku lokal (sabut kelapa, tempurung kelapa, topeng/ukiran kayu, anyaman bambu/daun dll)
2. Pelatihan tentang hak-hak perburuhan kerjasama desa dengan perusahaan.
3. Woskhop Business Plan. 4. Investasi usaha ekonomi melalui kerjasama BUM Desa. 5. musyawarah/rembug warga untuk menfungsikan kembali tradisi
lumbung padi/hasil pertanian lainnya. 6. Pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.
7. pelatihan paralegal desa. 8. pelatihan penyelesaian mediasi sengketa tanah, kayu atau kekerasan
dalam rumah tangga.
9. Sosialisasi ancaman penyakit ISPA khususnya bagi buruh/karyawan dari desa yang bekerja di pabrik rokok.
10. Bazar produk kerajinan tangan/produk industri rumah tangga. 11. Pelatihan e-marketing dan pembuatan website untuk pelaku industri
rumah tangga.
12. Bazar produk kerajinan tangan/produk industri rumah tangga. 13. Pelatihan e-marketing dan pembuatan website untuk pelaku industri
rumah tangga.
14. pelatihan pemanfaatan limbah organik rumah tangga dan perkebunan untuk bio-massa energi.
15. Percontohan instalasi dan pusat/ruang belajar teknologi tepat guna.
Contoh Model: Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016
Provinsi : .................................................
Kabupaten/Kota : ................................................. Kecamatan : .................................................
Desa : .................................................
Tipologi: Desa Dataran tinggi/Pegunungan, Pertanian dan Tertinggal
A. Pelaksanaan Pembangunan Desa 1. pembangunan/pengadaan tandon air/bak penampung air hujan atau
air bersih dari sumber mata air.
2. Pemeliharaan saluran air bersih dari sumber mata air ke rumah-rumah penduduk.
3. pembangunan balai posyandu.
4. Pengadaan alat peraga kesehatan posyandu. 5. Pengadaan peralatan kesehatan dasar untuk posyandu (timbangan
bayi, thermometer dll). 6. pembangunan gedung PAUD/TK; 7. pembangunan sanggar belajar untuk anak dan remaja.
8. Pengadaan peralatan seni tradisi (misalnya jaran kepan, rebana, dll). 9. Rehab/renovasi bangunan cagar budaya (misalnya punden, candi,
arkofagus,dll) 10. membangun rintisan pusat layanan penggilingan padi/jagung hasil
pertanian desa.
11. Pengembangan usaha kompos/pupuk kandang. 12. membangun rintisan listrik desa tenaga mikro hidro. 13. Membangun sarana pengolahan minyak jarak, minyak cengkeh,
minyak goreng kelapa.
B. Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Pelatihan membuat barangbarang kerajinan berbahan baku lokal (sabut kelapa, tempurung kelapa, topeng/ukiran kayu, anyaman bambu/daun dll).
2. Bantuan alat pengolahan minyak kopra, pemintalan/alat tenun tradisional.
3. Musyawarah insiatif pembentukan BUMDes. 4. Pelatihan manajemen usaha untuk BUMDesa dan usaha ekonomi
rumahan (home industry)
5. pelatihan paralegal desa. 6. Pelatihan penyelesaian mediasi sengketa tanah, kayu atau kekerasan
dalam rumah tangga. 7. Sosialisasi ancaman penyakit di musim penghujan” 8. Bazar jamu dan obat tradisional desa.
9. pelatihan pengelolaan tanaman sekitar hutan untuk konservasi dan tambahan pendapatan.
10. Pembibitan tanaman produktif sekitar hutan dan instalasi percontohan.
II. TAHAPAN DAN MEKANISME PENCAIRAN KEUANGAN DESA DALAM
DALAM BENTUK DANA DESA
TAHAPAN PENCAIRAN
(1). Tahapan Pencairan Dana Desa.
Keuangan Desa yang bersumber dari APBN dalam bentuk Dana Desadicairkan dalam 2 (DUA) tahap pada tahun anggaran berjalan dengan tahapan pencairan sebagai berikut :
a. tahap I pada bulan maret sebesar 60% (enam puluh per seratus); dan b. tahap II pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh per seratus).
(2) Penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD setiap tahap dilakukan paling lambat pada mingu kedua bulan yang bersangkutan.
(3) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD setiap tahap dilakukan paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah diterima di RKUD.
MEKANISME PENCAIRAN
A. Pencairan Tahap I 1. Jumlah dana yang dicairkan pada tahap I sebesar 60% (enam puluh
perseratus) dari total Dana Desa dalam APBDes.
2. Pemerintah Desa mengajukan usulan proposal permohonan pencairan
yang ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPM, PPKB
dan Pemdes Kab. Lombok Utara, usulan dimaksud sebelum diajukan
Kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPM, PPKB dan Pemdes Kab.
Lombok Utara terlebih dahulu diajukan ke Camat untuk dilakukan
verifikasi.
3. Syarat pengajuan Usulan proposal pencairan meliputi :
a. surat permohonan pencairan dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa yang ditujukan kepada Bupati Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPM, PPKB dan Pemdes Kab. Lombok Utara;
b. foto copy RKP Desa;
c. foto copy APB Desa/APB Desa Perubahan tahun anggaran 2015.;
d. foto copy buku rekening kas Desa;
e. surat pernyataan penyerahan ditandatangani oleh Kepala Bidang
Pemerintahan Desa (Pemdes) selaku pihak Pertama dan Bendahara desa selaku pihak Kedua mengetahui Kepala BPM, PPKB dan PEMDES Kabupaten Lombok Utara;
f. daftar Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Daftar urut Rencana Kegiatan (DURK);
g. foto 0% rencana kegiatan fisik;
h. foto copy NPWP;
i. pakta integritas; dan
j. surat pernyataan tanggung jawab.
B. Pencairan Tahap II
1. Jumlah Dana yang dicairkan pada Tahap II Sebesar 40% ( enam Puluh
Per Seratus ), dengan prinsip pencairan Tahap II dapat dilakukan
setelah kegiatan Tahap sebelumnya (tahap I) dinyatakan selesai serta
laporan hasil kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sudah
masuk di Tim Sekretariat Kabupaten pada BPM, PPKB, dan PEMDES
Kabupaten Lombok Utara.
2. Pemerintah Desa mengajukan Usulan Proposal Pencairan Dana Desa
tahap II yang ditujukan Kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPM,
PPKB, dan PEMDES Kabupaten Lombok Utara, usulan dimaksud
sebelum diajukan Kepada Kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala
BPM, PPKB, dan PEMDES Kabupaten Lombok Utara, terlebih dahulu
diajukan kecamat untuk dilakukan verifikasi.
3. Usulan pengajuan proposal pencairan Dana Desa tahap II meliputi:
a. surat Permohonan pencairan Dana yang ditandatangani oleh
Kepala Desa yang ditunjukan Kepada Bupati Lombok Utara Cq.
Kepala BPM, PPKB, dan PEMDES Kabupaten Lombok Utara; dan
b. laporan Realisasi Angggaran Tahap sebelumnya, diantaranya :
1) Laporan pertanggungjawaban penggunaan Dana Desa (dari
tahap yang sudah dilaksanakan) meliputi:
a) buku Kas Umum;
b) buku Kas Pembantu;
c) bukti pengajuan SPP (Surat Permohonan Pembayaran);
d) kwitansi Pembelian, Bon konten pembelian, nota Pesanan,
dan bukti pembayaran pajak;
e) foto perkembangan kegiatan;
f) laporan Pelaksanaan kegiatan;
g) rekomendasi dari Tim Pembina Tingkat Kecamatan; dan
h) laporan Realisasi Penyerapan Dana yang ditandatangani oleh
Kepala Desa diatas materai Rp. 6000 (Enam Ribu Rupiah).
2) Keuangan Desa dicairkan melalui Transfer dari rekening Kas
Daerah ke Rekening Kas Desa
BUPATI LOMBOK UTARA
H. NAJMUL AKHYAR
Lampiran III: Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor : 02 Tahun 2016 Tanggal : 18 Februari 2016
Tentang:Petunjuk Pelaksanaan Dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Desa Yang Bersumber
Dari APBN Dalam Bentuk Dana Desa (DD) Di Kabupaten Lombok Utara
Format-Format Pelaksanaan Pengelolaan Dana Desa
KOP PEMERINTAH DESA
.............,.............20....
Nomor : Kepada Lamp : Yth. Bapak Bupati Lombok Utara Perihal : Permohonan Pencaiaran Dana Cq. Kepala BPM, PPKB
Keuangan Desa Termin../Tahap... Pemdes Kabupaten
Lombok Utara di Tanjung
Dengan hormat,
Berdasarkan Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor :
....................... Tahun ....... Tanggal .............................. Tentang Petujuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Desa dan Surat Keputusan Bupati Lombok Utara
Nomor : ............................... tanggal .......................... tentang Penetapan Rincian Dana Desa (DD) mohon kiranya dana
keuangan Desa bagi desa ................................... Kecamatan.................... untuk tahap.... dapat dicairkan.
Demikian untuk maklum, atas Perhatian Bapak kami haturkan terimakasih.
Kepala Desa
Mengetahui,
CAMAT....................
Pangkat : NIP
SURAT PERNYATAAN PENYERAHAN DANA DESA
BERITA ACARA PENYERAHAN Tahap.......
DANA KEUANGAN DESA ....................... KECAMATAN ................. KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN ANGGARAN .........
Yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Jabatan : Kepala bidang Pemdes BPM, PPKB DAN PEMDES Kabupaten
Lombok Utara
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara selanjutnya disebut PIHAK KESATU
Nama : Jabatan : Bendahara PTPKD
Dalam hal ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA menyatakan hal-hal sebagai berikut.
Dalam hal ini PIHAK KESATU menyetujui penyerahan Dana Keuangan Desa Termin ..../Tahap.... kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp.....................
(.............................................................................) yang akan digunakan untuk biaya realisasi APBDesa untuk desa..............Tahun Anggaran 20....
PIHAK KEDUA akan mempertanggungjawabkan penggunaan Dana Keuangan Desa Termin .../Tahap..... sesuai dengan DURK/RAB
Termin.../Tahap.......Kepada PIHAK KESATU. Demikian surat pernyataan ini buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab oleh kedua belah pihak
.................,..................,20......
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
Kabid PEMDES Bendahara PTPKD
Materai Rp 6.000
_____________________ _____________________ NIP.
MEGETAHUI,
KEPALA BPM, PPKB DAN PEMDES KABUPATEN LOMBOK UTARA
_______________________
Pangkat :
NIP :
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMERINTAHAN
DESA(BPM, PPKB, PEMDES) Jln.Raya Lendang Bagian-Celelos Km.01 Kec. Gangga
Email:bpm_klu@yahoo.comKode Pos : 83353
Gangga,
Nomor : Kepada Lamp. : - Yth. Bapak Bupati Lombok Utara
Prihal : Mohon Transper Dana Cq.Kepala DinasPendapatan,Keuangan Desa Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Lombok Utara
di- Tanjung.
Dengan Hormat, Sehubungan dengan terpenuhinya segala persyaratan proses
pencairan Dana Keuangan Desa untuk desa ………………..……………
kecamatan …………………… sudah diperbolehkan untuk melakukan pencairan Dana Desa tahap…. sebesar Rp. ……………
Dengan demikian kami merekomendasikan kepada desa
……………………….… Kecamatan …………………… untuk melakukan pencairan dana Desa Tahap... dan mohon bantuan Bapak Kepala
DPPKAD Kabupaten Lombok Utara untuk melaksanakan transfer Dana Keuangan Desa ke nomor rekening ……………………. Tersebut.
Demikian atas dukungan dan kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.
Kepala
BPM, PPKB, PEMDES Kabupaten Lombok Utara
( )
NIP. .
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN,KELUARGA BERENCANA DAN PEMERINTAHAN DESA(BPM, PPKB, PEMDES)
Jln.Raya Lendang Bagian-Celelos Km.01 Kec. Gangga Email:bpm_klu@yahoo.comKode Pos : 83353
Gangga, Nomor :
Lamp. : - Prihal : Penarikan Dana Kepada
Keuangan Desa Yth. Pimpinan PT. Bank NTB
Cabang ……………………………………………
di- Tanjung
Dengan Hormat, Sehubungan dengan terpenuhinya segala persyaratan proses
pencairan Dana Desa untuk desa …………………………..……… kecamatan ……………………… sudah diperbolehkan untuk melakukan pencairan dana Alokasi Dana Desa termin…/tahap…
sebesar Rp. …………… Dengan demikian kami merekomendasikan kepada desa
…………………………. Kecamatan …………………… untuk melakukan
pencairan Dana keuangan Desa tahap.. dan mohon bantuan Bapak Pimpinan PT. Bank NTB Cabang …………………….. untuk melayani
pencairan tersebut. Demikian atas dukungan dan kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.
Kepala
BPM, PPKB, PEMDES
Kabupaten Lombok Utara
() NIP.
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN,KELUARGA BERENCANA DAN PEMERINTAHAN DESA(BPM, PPKB, PEMDES)
Jln.Raya Lendang Bagian-Celelos Km.01 Kec. Gangga Email:bpm_klu@yahoo.comKode Pos : 83353
........................,...............20........
Nomr : Lampiran: Kepada Perihal : REKOMENDASI Yth. Ketua Tim Pembina
Program Pengelolaan Keuangan Desa Kabupaten Lombok
Utara di-
Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan terpenuhnya segala persyaratan proses pencairan Dana Desa untuk desa ............................... Kecamatan ............................ melalui proses verifikasi Tim
Pembina Pengelolaan Keuangan Desa Tingkat Kabupaten, mohon kiranya Proposal/LPJ Keuangan Dana Desa ini dapat diproses lebih lanjut untuk pencairannya.
Demikian atas dukungan dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Tim Verifikasi Pengelolaan Keuangan Desa
Kabupaten Lombok Utara
( _____________________ )
NIP.
RENCANA ANGGARAN BIAYA
DESA …………………… KECAMATAN ……………………………. TAHUN ANGGARAN ................
1. Bidang : .............................. 2. Kegiatan : ..............................
3. Waktu Pelaksanaan :
Rincian Pendanaan :
NO. URAIAN VOLUME HARGA
SATUAN (Rp.)
JUMLAH
(Rp.)
1 2 3 4 5
JUMLAH (Rp.)
Disetujui/mengesahkan Kepala Desa
……………………………………
................., tanggal ………………….
Pelaksana Kegiatan
…………………………………….
Cara pengisian : 1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok
belanja desa. 2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan
dalam APBDesa. 3. kolom 1 diisi dengan nomor urut 4. kolom 2 diisi dengan uraian berupa rincian kebutuhan dalam kegiatan. 5. kolom 3 diisi dengan volume dapat berupa jumlah orang/barang. 6. kolom 4 diisi dengan harga satuan yang merupakan besaran untuk
membayar orang/barang 7. kolom 5 diisi dengan jumlah perkalian antara kolom 3 dengan kolom 4.
Format Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN ( SPP )
DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN ................
1. Bidang : .............................. 2. Kegiatan : .............................. 3. Waktu Pelaksanaan :
Rincian Pendanaan :
NO. URAIAN PAGU ANGGARAN
PENCAIRAN S.D. YG
LALU
PERMINTAAN SEKARANG
JUMLAH SAMPAI
SAAT INI
SISA DANA
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
JUMLAH
Telah dilakukan verifikasi
Sekretaris Desa
……………………………………
................., tanggal ………………….
Pelaksana Kegiatan
…………………………………….
Setujui untuk dibayarkan
Kepala Desa
……………………………………
Telah dibayar lunas
Bendahara
……………………………………. Petunjuk pengisian: 1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja
desa. 2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam
APBDesa. 3. Kolom 1 dengan nomor urut. 4. Kolom 2 diisi dengan rincian penggunaan dana sesuai rencana kegiatan. 5. Kolom 3 diisi dengan rincian pagu dana sesuai dengan rencana kegiatan. 6. Kolom 4 diisi dengan rincian jumlah anggaran yang telah dibayar
sebelumnya. 7. Kolom 5 diisi dengan rincian yang dimintakan untuk dibayar. 8. Kolom 6 diisi dengan jumlah permintaan dana sampai saat ini. 9. Kolom 7 disi dengan sisa anggaran.
A. Format Pernyataan Tanggungjawab Belanja
PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB BELANJA DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN ................
1. Bidang : .............................. 2. Kegiatan : ..............................
NO. PENERIMA URAIAN JUMLAH
(Rp.)
1 2 3 4
JUMLAH (Rp.)
Bukti-bukti pengeluaran atau belanja tersebut diatas sebagai terlampir, untuk kelengkapan administrasi dan pemerikasaan sesuai peraturan
perundang-undangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
............................,tanggal
..................................
Pelaksana Kegiatan
..........................................................
Cara pengisian:
1. Bidang diisi dengan kode rekening berdasarkan klasifikasi kelompok belanja desa.
2. Kegiatan diisi dengan kode rekening sesuai dengan urutan kegiatan dalam APBDesa
3. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 4. Kolom 2 diisi dengan penerima pembayaran yang ada di bukti belanja 5. Kolom 3 diisi dengan uraian keperluan belanja 6. kolom 4 diisi dengan jumlah belanja 7. baris jumlah diisi jumlah keseluruhan
BUPATI LOMBOK UTARA,
H. NAJMUL AKHYAR
Lampiran II: Peraturan Bupati Lombok Utara
Nomor : 2 Tahun 2016 Tanggal : 18 Februari 2016
Tentang : Petunjuk Pelaksanaan Dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Desa Yang Bersumber Dari APBN Dalam Bentuk Dana Desa (DD) Di
Kabupaten Lombok Utara
RINCIAN BESARAN DANA DESA (DD) DESA-DESA SE KABUPATEN LOMBOK UTARATAHUN ANGGARAN 2016
N0 KECAMATAN DESA BESARAN DD
1
TANJUNG
TANJUNG 825.103.000 2 SOKONG 822.351.000 3 JENGGALA 877.741.000 4 TEGAL MAJA 784.764.000 5 SIGAR PENJALIN 845.741.000 6 MEDANA 709.614.000 7 TENIGA 718.152.000 8
GANGGA
GONDANG 852.878.000 9 BENTEK 882.173.000 10 GENGGELANG 898.375.000 11 REMPEK 865.297.000 12 SAMBIK BANGKOL 831.807.000 13
KAYANGAN
KAYANGAN 770.547.000 14 SANTONG 764.462.000 15 SELENGEN 826.027.000 16 SESAIT 884.292.000 17 GUMANTAR 871.133.000 18 SALUT 745.491.000 19 DANGIANG 735.036.000 20 PENDUA 730.590.000 21
BAYAN
BAYAN 855.738.000 22 LOLOAN 806.880.000 23 ANYAR 817.893.000 24 SUKADANA 955.265.000 25 AKAT AKAR 864.841.000 26 SENARU 868.596.000 27 MUMBUL SARI 770.120.000 28 SAMBIK ELEN 769.651.000 29 KARANG BAJO 768.617.000 30
PEMENANG
PEMENANG TIMUR 825.735.000 31 PEMENANG BARAT 978.900.000 32 GILI INDAH 678.041.000 33 MALAKA 820.857.000 27.022.708.000
BUPATI LOMBOK UTARA,
H. NAJMUL AKHYAR
top related