bupati mqrowali, bahwa dalam penyelenggaraan ... - biro hukum · 5. undang-undang nornor 28 tahun...
Post on 26-Aug-2019
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERATURAN DAERAH KAUUPATEN MOROWALI
NOMQR S TAli UN 2007
TENTANC
IZIN PENVELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN
SEPEDA MOTOR (O.lEK)
DENGAN RA HM AT TUHAN YANG MAHA [SA
BUPATI MQROWALI,
Menimbang : 8 . Bahwa dalam penyelenggaraan Angkutan Jalan di kabupatcn MOTOwnli tclah munenl angkutan onUlg dengun sepeda motor yang lazimnya disebut ojek;
h. Bahwa dalam upaya meningkalkan pelayanan masyarakat !erhadap
keselamatan, kcamanan, kelerliban dan ke1ancaran lalu [intas dan
angkutanjalan maka perlll mcngOlur izin penyclcnggaraan Angkutan Or
ang dcngan Sepeda Motor di Kllbupatcn Morowali ;
c. Bahwa bcrdasarkan pertimhangan sebagaimana dimaksud pada hunLf a
dan b di alas, perlu diacur dengan Peraturan Daerah.
Menginga\ : I. Undang - undang Nomor 13 Tahun 1980 lenlangjalan (Lembaran Negara
Tahun 1980 Nomor 49, Tambahan Lcmbaran Negara Nomor 3186);
2. Undang - undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(Iembaran Negarn Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Icmbaga Negara
Nomor 3209);
3. Undang-undang Nomor 14 tahun 1992 tentang lalu limas dun Angkutan
Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lt:mbaran
Negara Nomor 3480);
4. Undang - undang Nomor 18 tahun 1997 lentang Pajak Daerah dan
Rctribusi dacrah (Lembaga Negara Tabun 1997 Nomor 41. Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dan
disempurmkan dengan Undang - undang Nomor 34 Tahun 2000
(Lembaran Negar<ltahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lcmbaran Negara
Nomor 4048);
34
5. Undang-undang Nornor 28 Tahun 1999 tentang Penyelcnggara Negara
Yang Bcrsih dan Bebas dan Korupsi, Kolusi dan Nepolismc (Lembaran
Negam Tahun 1999 Nornor 75. Tambahan Lcmbarnn Ncgara Nomor
3851);
6. Undnng-undang NOlllor 51 Tnhun 1999 tentang Pcmbcntukan Kabupntcn
Buo], Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kcpulauan
(Lembaran Negara T~hun 1999 Nomor 179, Tambahan Lcmbaran Ncgara
Nomor 39(0) sebagaimana tclah diubah dan disempumakan dengan
Undang-undang Nomor II Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 233, Tambahnll Lcmbaran Ncgara NOlllor 3966);
7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tenlang Keuangan Negara
(Lcmbaran Negllra Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lcmbaran Negara
Nomor 4286);
8. Undallg-undang Nomor 10 Tahun 2004 temang Pcmbcnlukan Pcraluran
Pcrundang-undangan (Iembar.m Ncgara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembm"(111 Ncgara Nornor 4389);
9. Undang-undang Nomor ]5 Tahun 2004 temangPerneriksaan Pengelolaan
dan Tanggung ]awab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 66, Talllbahan Lcmbaran Negara Nomor 4400);
10. Undang-undang Nornor 32 Tahun 2004 teolang Pemerinlahan Daernh
(Lcrnb(lran Ncgnra Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lcrnbaran Negara
Nomor 4437) sebagaimana lelah diubah dcngan ]'eraturan Pemcrintah
Penggnn!i Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 lentang Perncrintahan
Dacrah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nornor 108,
Tarnbah"n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
3S
11. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tetltang Perimbangan Keuangan
an tn ra Pcmcrintah Pusa! dan I'emerintah Dacrah (Lernbaran Negara
Rcpuhlik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran ncgarn
Rcpublik Indonesia Nomor4438)'
12. Peralura" Pcmcrinlah Nomor 27 Tahun 1983 Icntang Pclaksanaan
Ulldang-undang Nomor 8 Tahun 1981 ictllang Hukum Acarn Pidana
(Lembaran Negara Tahun 1983 Nomer 36, Tambahan Lembaran Ncgara
flomot 3258);
13 . PcralllTan Pcmcrinlah Nomor 22 Tahun 1990 Ictltang Penyerahan
Schagian Urusan Pcmcrintah Dalam J3idang Lalu Linlas d.1n Angkutan
lalnn kcpada Dutrah Tingkat I dun Daerah Tingkm II (Lembaran Ncgara
Tahun 1990 Nomor 26, TUllIbahan Lcmbaran Negara Nomor 3410);
14. Pcra turan Pcmcrintah Nomor 43 tahun 1993 tcntang Prasarnna dan Lalu
Lintas lalan (Lembnrnn Negarn Tahun 1993 Nomor 63. Tnmbahan
Lembaran Negara Nomor 3529);
15. Pcraturan I'emerintah nomor 25 Tahun 2000 tentang kcwenangan
Pemerintah dan Kewenangan l'ropinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Ncgara Tahun 2000 Nomor 54. Tambahan Lcmbaran Negara Nomor
3952);
16. Peraturan I'emerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119. Tambahan lembaran Negara
Nomor 4 J 39);
17. l'eraluran Pemerinlah Nosnor S8 Tahun 2005 lenlang Pcngetolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran negara Nomor4578);
18. Pcraluran Menleri Dalam Negcri Nomor 4 Tahun 1997 lenlang Penyidik
Pcgawai negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah;
36
19. Keputusan Menleri I'erhubungan nomor 65 tahun 1993 lentang Fasililas
Pcndukung Kcgialan lalu Limas dan Angkatan Jalan;
20. Keputusan Menlcri dalam Negcri Nomor 174 Tahun 1997 Icntlmg
Pedoman Tala Cara Pemungulan RClribusi;
21. Peraturan Dacrah kabupalcn Morowali Nomor 2 Tahun 2001 IClilang
Kewcnangan Kabupaten Morowali (Lcmbaran Daerah Kabupalen
Morowali Tahun 2001 NomOf 2, Tmnbahan Lembaran Daerah Nomor
0002);
22. Peraluran D3erah K3bupalen Morowali Nomor 5 Tahun 2003 lemang
Organisasi Din3s Daerah Kabupalcn Morowali (Lcmbaran Dacr3h
Ko.bup3\en Morownli Nornor 5. Tarnbahan Lcmbanln Daerah Kabuplllcn
Morowali Nomor 0076).
Dengan PCrSl'lujuan Bcrsn ma
DEWAN PERWAKILAN I~AKYAT DAERAH KABUPATEN MOROWA LI
d" BUI'ATI MOROWALI
MEMUTUSKAN:
Menefapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG IZIN PENYELENGGARAN
ANGKUTAN ORANG DENGAN SEI'EDA MOTOR (OJEK)
IIABI
KETENTUAN UMUM
rasal I
Dn[am Peraluran Daerah ini yang dimaksud dengan :
I. Dacrah o.dalah Knbupaten Morowa[i.
2. Pcmcrinlahan Do.erah adalah Pcnyc[cnggaraan Umsnn Pcmcrintahan o[eh Perncrinlah
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) menurut asas oionomi dan tugas
pembantuan dcngan prinsip Olonomi
37
•
Scluas-Iuasnya dalam sistcm dan prinsip Negara Kcsatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dnlam Undang-undang Dasar Negnra Republik Indonesia Tahun
194 5.
3. Pemerintah Daerah adnlah Bupati don Pemngkat dacrah scbugai Unsur Penyelenggara
Pemerintah Daerah.
4. Kepala Daerah adaJah Bupali Morowali.
5. Dewan Penvaki lan Rakyat Oaernh adalah yang selanjutnya disebut DI'RD adalah lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah selmgai Unsur I'enyelenggara Pcmerinlahnn Oaerah.
6. Pejalmt adalah pcgawai yangdibeTi tugas tcrtcnlu dib idang Retribusi Ducrah Sesuai dcngan
Peraluran Perundang-undangan yang bcrlaku
7. Dinas Perhubungan adalah Dinas Pl:rhubungon kabupalen Morowali.
8. Kepala Dinas adaJah Kepala Oillas Perhubungan Kabupalen MOl"Owali.
9. lalan adalah jalan yang diperunlukkun bagi lalu lintas umum.
10. Kendaraan Bermotor adalah kcndaraan yangdigerak.kan o1eh peralatan Icknik yang berada
pada kl:ndaraan illl .
II. Sepeda Motor adalah kendaraan iH:rmOlor roda dun alau liga tanpa rumah-rumah baik
dcngan atau Innpa kerela snmping.
12. Kendaraan Umum adalah seliap kendaraan bermOloryang discdiukan untuk dipergunakan
oleh umum dengan dipungul pcmbayaran.
13. Ojck adalah sepeda mOloryangdigunakan untu!; angkulan orangdengan dipungut bayarnn.
14. Pangkalun Ojek adaluh suatu tempat perkmllpulan ojek unluk menunggu dan menaikkan
penumpang yang mcrupakan bagian simpul jaringan Iransportasi.
15. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mcnurul Peraturan Pcrundang
undangan diwajibkan unttlk mclakukan pembayaran rClribusi.
16. Surat Pendaftaran Obyck Rl:lribusi Daerah. yang sclanjulnya disingkat SPdORD adalah
sural yang digunakan oleh wajib retribusi untuk melaporkan data obYl:k relribusi dan
wajib rctribusi scbagai dasar perili tungan dan pembayaran Rctribusi yang tcrulang menurut
Peraturan Perundang-undangan Rctribusi Daerah.
17. Sural Keterangan Retribusi Oacrah yang sclanjutnya SKRD atau dokumen lain yang
dipcrsamakan adalah surat kCplltusan y1lllg menelukan bcsamyll. jUUllah retribusi yang
teru tang.
38
18. Sura! ketetapan Rctribusi Kurang Bayar, yang sclanjulnya dapal disingkal SKRDKB adalah
surat keputusan yang lOenenlukan besamyajumlah rel ribusi yang lerutang,jumlah kredit
relribusi,jumlah kckurangan pembayaran pokok rctrihusi, bcsamya sanksi adminislrasi
dan jumlah yang masih harus dibayar.
19. Sural kCletapan Rctribusi Daerah Kurang !layar Tambahan yang sclanjulnya disingkal
SKRDKBT adalnll sural kcputusan yang mcncntukan tambahan alas jumlah retribusi
yang telah dilclapkan.
20. Sural Kctctapan Retribusi Daerah Lebib Bayllryang selanjutnyadisingkat SKRDLB adalab
surat kcpulusan yang mencnlukanjumlah ke!cbihan Pcmbayaran relribusi karenajumlah
kredil Relribusi lebih besardaripada relribusi yang Icmlnng atau tidnk scharusnyn tenllang.
21. Sural Tagihan Rctribusi D:lerah, yang se!anj utnya disingka! SlRD adalab surat untuk
melakuknn Tagihan rClribusi dan alau sanks. administmsi berupa denda.
22. Pcmeriksaan adalah scrangk"ian kcgialan unluk mcneari, mcngumpulkan, mcngolah data
atau kelcrangan lainnya dahlm rangka pcngawasan kepaluhan pemcnuhan kcwajioon
rctribusi berdasarkan pcraturon Perundang-undangan Retribusi Daerah.
23. Penyidikan llndak Pidana dibidang Relribusi adalah scrangkaian tindakan yang dilakukan
penyidik, Pcgawai Ncgeri Sipil yang sclanjutnya dapal discbul penyidik, ullluk mencari
scrta mengumpulkan bukti yang dcngan buk!i itu mcmbuat terang lindak pidalla dibidang
rctribusi yang terjlldi scrta mcncntukan tersangkanYIl.
BAB II
PENYELENGGARAAN OJEK
Pasal2
Penyelcnggaraan kcgiatan angkutan ojek dilakukan bersifat perorangan IIlau bcrbadan hukurn
dengan mengutamakan azas manraal dan pel aYllnall kepada masyarakat dcngan
mempcrtimbangkan kelerpaduan intra anlar mOOa transporllls i.
J9
Pasal3
(I) I'engaluran dan pembinaan ojek sena pcnelapan pangkalan ojek dilakukan oleh Oupali
aInu pejabal yang dilunjuk.
(2) Pembinaan dan pengawasan Asosiasi Ojck dilakukan olch Bupati alau pcjabal yang
dilUnjuk.
(3) Tata eara pengaturan, pembinaan dan pcngawasan sebagaimann pada ayat (I) dan (2)
diatur dcngan peraturnn Bupati.
BAD III
NAM A, OBVE K DAN SUBVEK RETRIBUSI
Pasal4
(I) Dengan nama izin pcnye1cngg~raan angkulan orang dcngnn sepeda motor (ojck) dipungut
rclribusi seOOgai pembayarnn alas pelayanan dari pemberian izin.
(2) Obyek RClribusi adalah seliap pelayanan pembcri~n ilin usaha. ilin operasi dan ilin
pangkalan angkutan orang dengan sepeda mOlor (ojek).
(3) Subyek rctribusi adalah orangpribadi alau hadan yang mcmpcrolch iloin usaha, izin operasi
dan izin pangkalan angkutan orang dengan sepeda motor (ojek).
BAB IV
GOLONGAN RETRlU USI
I'asal 5
Retribusi izin usnha angkutan, izin operasi dan izin pangkalan digolongkan sebagai RClribusi
Perizinan Tcrtenlu.
BAB V
KEWAJ IBAN DAN L A RANGA N
Pasal6
Seliap orang atou badan Hukum yang menyelcnggarakan ojek diwojibkan :
a. memiliki i"in yang dikcluarkan oleh bUp3li:
b. Memiliki Kartu Tanda Anggola Ojek yang dikeluarkan oleh Bupnti;
40
e. Memakai identitas sebBgai tBndn pengenal pengemudi ojek ;
d. Menjaga keselamatan dan keamanan penumpang smnpai kc tcmpal tujuan; dan
e. Membentuk Asosiasi I Perkurnpulan dan alau Koperasi.
Pasal7
Sctiap orang alau badan Bukum dilarang :
a. Menyclcnggarakan usahll angkulan ojek lanpa izin dari Bupali ;
b. Mengemudikan ojek IImpa Surallzin Mengemudi dari inslansi yang berwenang ;
c. parki r I mangkal pada lempat yang bukan discdiakan unluk ilu dan dapa! mcngganggu
kelancaron orus lolu linlRS ; dan
d. Membawa barong senjolo lajam, mengkonsumsi minuman alkohol dan obal·oba! Icrlarang
lainnya sesl1ai peraluran penrndang-undangan yang bcrlaku.
BAB VI
PRI NS1!' DAN SASARAN DALA M PENETAPAN
STRUKTUR DAN BESARNYATARlF
Pasal 8
Prinsip dan sasaran dalam penctapan strukturdan bcsamya larif rctribusi dimaksudkan unluk
menulup sebahagian atau seluruh biaya penyelcnggaraan pemberian izin yang terdiri dati
biaya administrasi, pelayanan, pengaluran, pembinaan dan pengawasan serta pengedalian
izin penyelcnggaraan angkulan orang dengan sepeda motor (ojck).
BAB VII
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
rasal 9
Tingkot penggunaanjasa izin usaha, izin operasi dan izin pangkalan angkutan orang dcngan
sepeda molor (ojek), diukur berdosorkan jenis I klas ifikas i pcmberian izin.
41
•
BAB VIII
STRUKTUR DAN BESARNYA TARI F
Pasal 10
(1) Strektur dan besarnya tarif rctribusi dilelapk(1n berdasarkan pclayanl1n yang diberikall .
(2) Besamya Rc tribusi scbagimana yang dimaksud pada ayRt ( I) pasa l ini adalah sebagai
beriku! :
•• lzin Usaha besarnya
b. Ilin Operasi besamya
c. Iun Pangjm[an besamya
Rp . 2(1).000,-I1ahun ;
Rp. 15 .ooo,· / lahun;
Rp. 50.000,./ tahun ;
DAD IX
SURAT IZIN
Pasa! II
( I) Sural lzin Usaha, Ilin Operasi dan Izin Pangkalan Ojek dikt luarkan o!eh Bupati atau
Pejabal yang ditunjuk.
(2) Sura! Izin Usaha, Izin Operasi mau Izin SUfa! Izin Pangkalan hilang, rusak, terbakar
alau tidal< dapa! dibaca oleh pemegang ilin, diwllj ibkan bermohon kembali untuk
mengganti sural izin dan dikenakan biaya 112 (seperdua) dari rctribusi sebagaimana
maksud daillm Pasal 10 ayat (2).
(3) Tala cara dan persyaralan pcngajuan sural izin usaha, operasi dan izin pangkalan
sebagaimanll pada ayat (I) dan ayat (2) diatur dcngan pcraturan l3upati.
BABX
WILAYAH PUNGUTAN
Pasal 12
Retribusi dipungut di wiJayah Daerah Kabupalen Morowali.
42
BABXI
MASA RETRIB USI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 13
Masa Rctribusi ada lah jangka waklu yang lamanya I (satu) tahun dan wlljib didafiarkan
kemball .set iap tahun dan dikenakan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 aya!
(2).
Pasal 14
Saat Retribusi leru!ang pada soat dilerbitkannya SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan .
IIAB XII
SURAT I'ENDAF'TARAN
I'II$al 15
( 1) Seliap Wlljib Rctribusi wajib mengisi SPdORD;
(2) SPdORD sebagaimana dimaksud pada a)'al ( I) haros diisi dengan benar dan lengkap
sma ditanda tangani oleh Wajib Relribusi alau Kuasanya.
(3) Bentuk, isi seJ1a tala eara pengisian dan pcn),ampaian SPdORD sebagaimana dimaksud
pada ayat (I ) ditetopkan dengan PemlUmn Bupati.
BAB XIII
PENETAPAN RETRIBUSI
Pasal 16
( 1) Bcrdasark.an SPdORD sebagaimana dalam pasa115, ayat (1) ditetapkan Retribusi Tcrulang
dengan menerbitkan SKRD alau Dokumen Jain yang dipcrsamakan.
(2) Apabilo berdasarkan hasil pcmeriksaan dan dilemukan data baru dan alau data yang belum
terungkap yang mcnyebabkan penambahan jumlah ret ribusi yang tcrulang, maka
dikeluarkan SKRDKBT.
(3) Bentuk, is i dan tata eara penerbitan SKRD alau dokumen lain yang dipersamakan
scbagaimana dimaksud pada ayat (I) ditctapkan dengan Peraturan Bupati ,
BAB XIV
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 17
(I) PClIlungutan RClribusi tidal: dapa! diborongkan.
(2) Retribusi dipungul dcngan menggunakan SKRD alau dokumen lain )';mg dipersamakan.
(3) l'lasi! pemungutan retribusi scbagimana dimaksud ayat pada ayat (2) disetor langsung kc
Kas Dacrah setelah dikurangi liang perangsang scbcsar 5% (lima perstn) sebagimana
dimaksud clalmn Pasa! 18.
IJAU X V
PEM UAG IAN HASIL flEMUNGUTAN
Pasal 18
I'cmbagian hasil pungutan scbagimana dimaksud dalam rasal 17, diatur scbagai berikut :
8. 70 % (Iujuh puluh perscn) un tuk Dacrah:
b. 30 % (I iga puluh perscn) untuk Desa, sctelah dikurangi uang pcrangsang sebesar 5 %
(l ima persen) kep3d3 3para! dan instansi tcrkait Ja innya yang mCllunjang pendaJY"tan
dacrah.
BAH XVI
SANKSI ADM INISTRASI
Pasal 19
Da!am hal Wajib Rctribusi tidak mcmbayar tepat waktunya atau kurang pcrnbayarannya,
dikcnakan sanksi administrasi bcrupa denda scbcsar 2% (dUll pcrsen) sctiap bulan dan relribusi
yang terhutang aInu kurnng dibayar dan di lagih dengan mcnggunakan STRD.
44
BAB XVII
TATACARA PEMBAYARAN
Pasnl 20
(I) Rctribusi yang tcrhutang hanls dilllnasi sekaligus.
(2) retribusi yang terhUlang haTUS dilullasi selambat-lambatnya 30 (Iiga puluh) had sejak
d iterbitkan SKRD atau dokumen lain yang dipcrsamakan, SKRDKBT dan STRD.
(3) Tata eara pciunasan, pcnyctoran, tempa! pcmbayaran rctribusi diatur dcngan Peraluran
BupalL
BAB XVIII
TATA CARA PENAGIHAN
Pa~a121
(I) Pengeluaran sural teguraniPeringatan/surm lain yang sejenis sebagai awal tindakan
penagihan retribusi dikeluarkan segcra sctclah 7 (lujuh) hari sejakjamh tempo pembayaran.
(2) Dalarn jangka \VakIli 7 (tujuh) haTi setelah tanggal diterimanya sural tcguran/peringatanl
sural lain ylmg ~eje!lis , waj ib rctr ibus i harus rnclunasi wajih relribusinya yang lerulang.
(3) Sural Teguran sebagaimana dimaksud padaayat ( I) dikeluarkan oleh Bupali alau Pejabal
yang dilUnjuk.
BAB XIX
TATACAltA KEBERATAN
Pasal 22
(J) Wajib retribus i dapat mengajukan keberalan hanya kepada Bupati alau pejabal yang
di!unjuk alas SKRD alau dokumcn lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB .
(2) Keberatan diajukan seeara tertulis daJam Bahasa Indonesia dengan discrta i alasan-alasan
yangjclas.
45
(3) Dalam hal waj ib rclribusi mengajukan kebcratan alas kelelapan relribusi, wajib Telribusi
hams dapal rnernbuklikan kelidakbenMaJl kctetapan relribus i lersebul.
(4) Keberatan harus diajukan dalamjangka waktu pal ing lama 2 (dua) bulan sejak Inngga]
SKRD,SKRDKBT dan SKRDLB dilerbilkan kocunli apabila wajib retribusi lertentu dapal
menunjukan bahwa jangka waklu ilu tidak dapal dipcnuhi karena keadaan diluar
kekuasaannya.
(5) Kebcratan yang lidak rnemenuhi persyaralan sebagilnana dimaksud pada aynl (2) dan
ayal (3) lidak dianggap sebagai sural keberalan. sehingga tidak dipcrtimbangkan.
(6) Pengajuan kcberatan tidak menunda kewajiban mcmbayar rctribusi dan pelaksanaan
penagihan rclribusi.
Pasal 23
(I) Bupati dalam jangka waklu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal sural kcberalan
dilerima harus memberi kepulusan aUIS kcberatan yang diajukan .
(2) Keputusan Bupali alas kebcratan dapal bcrupa menerima seluruhnya alau sebagian,
rnenolak, ala ll menambah bcsamya retribusi yang lenuang.
(3) Apabilajangka waklu sebagaimana dimaksud pada ayal ( I) tc!ah kWa! dan Bupali tidak
memberikan sualu keputusan, kebcralan yang diajukan lersebul diallggap dikabulkan.
RAB XX
TATA CARA PENGEMBALiAN KELEBIHAN
PEMBAYARAN RETRID USI
Pasal 24
( I) Alas kelebihan pcmbayaran retribusi. wajib retribusi dapal mengajukan pennohonan
pengcmbalian kepada Bupat\.
(2) Bupali da lam jangka waklu paling lama 6 (enam) bulan sejak ditcrimanya permohonan
kelebihall relribusi scbagimana dimaksud pada arat (I), hams membcrikan kcputusan.
(3). ApabiJa jangka waklu sebagimana dimaksud pada ayat 2 Iclah dilampaui dan Bupali
tidak mcmberikan suatu keputusan, pennohonan pengembalian
46
retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLB hams dittrbitkan dalam jangka waktu pal
ing lama 1 (salll) bulan.
(4) Apabila wajib retribusi mempunyai lllang relribusi lainnya, kelcbihan pernbayaran retribusi
scbagaimana dimaksud pada ayal ( I) langsung diperh ilungkan unluk mcllmasi Icrlebih
dahulu utang rctribusi tcrscbuI;
(5) I'engembalian ke1cbihan pcmbayarnn da!am jangka waklu paling lama 2 (dua) bulan
sejak ditcrbilkannya SKRDLB_
(6) Apabila pengcrnbalian kclcbihan pcmbayaran rctribllsi dilakllkllll setclah Icwat jangka
waklu 2 (dua) bulan Bupali memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua perscn) sebilian
atas kClerlambatan pcmbayaran kelebihan rClribusi.
rasal 25
(I) Pennohonan pcngcmbalian kelebihan pcmbayaran relribllsi diajukan steara tcrtu lis
kepada Bupati dcngan sekllrang-kurnngnya menyeblltkan :
a. nama dan alamat wajib retribusi;
b. flomor pokok wajib Relribusi Dacrah;
e. masa rclribllsij
d. besamya kclcbihan pembayaran;
c. alasan yang singkal dan jeias.
(2) Pennohonan pengembalian kelcbihan pembayaran rt tribusi disarnpaikan steara
langsung alau melalui pas tereala!.
(3) Bukli pencrirnaan olch Pcjabat Dacrah alau bllkti pcngiriman pas lerea!at merupakan
bukli saat pennohonan diterima oleh DupalL
Pasal 26
(I) Pengembalian kclcbihan retribusi dilakukan dcngan mcnerbitkan SUfat pcrinlah
membayar ke lcbihan retribusi.
(2) Apnbila kclcbihan Pembayaran relribusi diperhitungkan dcngan utang retribusi lainnya
sebagaimana dimaksud dalam pasal24 ayal (4), pembayaran dilakukan dcngan carn
pemindahbukuan dan bukti pemindahbukuan terscbUI juga berlaku sebagai bukli
pembayarnn.
47
BAB XXIV
KETENTUAN PENYIDIK
Pasal30
I'elanggaran tcrhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7. dikenakan sanksi
sesuai peraturan perundang-llndangan yang berluku.
Pasal 31
<I) Pejabat pcnyidik pcgawai Negcri SipiJ tertcnhL di lingkungan I'cmerin tah daerah diberi
wewcnang khusus sebagai penyidik untok melakllkan penyidikan tindak pidana di bidang
Retribusi Daernh scbagaimana dimaksud dalam undang-undang Hukum aeara Pidana
yang berlaku.
(2) Wewenang pcnyidik sebagaimana dimaksud pada pasal ini adalah :
a. menerima, rncncari, mcngumpulkan dan mcneliti kelerangan Mall laporan berkenan
dengan tindak pidana dibidang Retribus i Dacrah agar keterangan atalliaporan tcrsebut
menjadi lengbp dan je!as;
b. menditi, mencari, dan mengumpulkan ketCnlngan mcngenai orang pribadi mau badan
tentang kcbenaran pcrbualan yang dilakukan sehubungan dengan lindak pidana
Rctribusi Daerah;
c. mcminta kctcrnngan dan bahan bukti dari orangpribadi alau badan sehubungan dengan
lindak pidana Rctribusi Oaerah;
d. memeriksa buku-buku. calatan-<atatan atau dokumen-dokumen lain bertcnan dcngan
lindak pidana Relribusi Daerah;
c. Mclakukan penggcledahan untllk nu::ndapalkan bahan bukti pembukulln, pencatatan
dan dokumcn-dokumen lain 5crta mclakukan penyitaan teThadap bahan buk!i terscbut;
f. meminta bantuan tenaga aMi daillm rnngka tugas Penyidik Tindak Pidana dibidang
Retribusi Daerah;
g. Menyuruh bcrhenti dan atau mclarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat
padn 51111t pcmcriksaan sednng berlangsung dan pcmeriksaan identitas orang atau
dokumcn yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e :
h. mcmotret scseorang yang berkaitan dcngan lindak pidana Retribusi d~crnh;
"
•
1. memanggil Ol1lng untuk didengar kClemngannya dan dipcriksa sebagai tcrsangka atllu
sanksi:
J. menghcntikan pcnyidikan;
k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidik tindak pidanll dibidang
Rctribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipcrtanggungjawabkan.
(3) Pcnyidik scbagllimana dimaksud pada ayat ( I) memberitahukan dimuillinyn pcnyidikan
dan menyampaikan hasil pcnyidikannya kcpnda Penun!un Umum melalui Penyidik Pejabat
Polisi Negara Republik Indonesia. sesuai dcngan kelentuan yang diatur dala1l1 undang.
undang Hukum Aeara Pidana yang berlaku.
BAH XXV
P ENGAWASAN
Pasal32
(I) Sctiap anggola DPRD, berhak unluk Illclakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
I'eraturan Dacrah ini:
(2) Setiap aoggOla DPRD, yang mcncmukan pclanggaran alas Peraturan Dacrah mt
berkcwajiban untuk melaporkan kcpada pimpinan DPRD, untuk mcmproscs Icbih lanjut
sesuai kctcllluan penmdang-undangan yang berlaku.
BAD XXVI
KETENTUAN I 'ENUTUP
Pasal 33
Hal·hal yang belum cukup diatur dalam Pcraturan Daerah ini scpanjang mengenai telmis
pclaksanaannya diatur lebih lanjul dengan PcmtuTan Bupati
Passl 34
I'eraluran Dacrah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
49
Agar se tiap orang mcngctahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Dacrah
ini dcngan penempatannya dalam Lembaran Dacrah Kabupaten Morowali.
Diundangkan di Bungku
Pada tanggal 3 Desember 2007
PLT. SEKRETARJS DAERAH KABUPATEN MOROWAU.
/Ji' ( H. SYAHRIR ISHAK, SF:
Ditctapkan di Bungku
Pada tanggal I Desember 2007
ANDI MUHAMMAD. AB
LEMBARAN DAERAH KAB UPATEN MOROWAU TAHUN 2007 NOMOR 05
"
•
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KA8UPATEN MOROWALI
NOMOR TAH UN 2007
TENTANG
IZIN PENYELENGGARAN ANGKUTAN ORANG DENGAN
SEPEDA MOTOR (OJEK)
I. UMUM
Sehubungan dengan pclaksanaan otooomj Daerah, maka Daernh seumkin dituntut
untuk memberikan pclayanan yang terbaik kc:pada mllsyarakat dalam mengatur. membina
dan menglllVasi scrta mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalum pclaksanaan
Pcmbangunall Dacrah.
BahlVa salah salu beilluk pelayanlln yang diberikan oleh Pemerintah Dnerah adlllah
dalarn usnha un tuk menjamin kualitas pclayanan yang tertib dan teratuT yang beTknitan
langsung dengan keselamatan dan kenyamanan dalam menggunakan angkutan orang
melalui sepeda molor (ojek). agar <lapat SIlmpai ke tcmpal lujuan.
Peraturan daernh ini dimaksud untuk mcmberikan pelayanan yang schaik-baiknya
kepada masyarakal yang mcnggunllkan angkutan ojek sehagai sal1ma Irnnspot1asi, dalam
rangka mcmberikan pcmbinrum dan pengawasan kepada pelaku usaha :mgkutan ojek
agM usaha yang dijalankan dllPll t berjalan sesuai dengan perllluran pcrund:mg-undangan
yang bcrlaku dan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan Kabupnten Morownli.
II PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 Cukup klas
Pasal2 Cukup lelas
Pasa! 3 Cukup Je1as
"
Pasal 4
Aya\ (I ) Cukup Jelss
Aya\ (2)
Izin Usaha d iberikan kepada sebuah kclompok usaha bersama (peri;:umpulan ojek)
dalam satu pangk.a lan ojek.
Izin Operasi d ibeTikan kepada perorangan.
Izin Pangk.alan Ojek diberikan kepada sebuah kclompok usaha bersama (perkumpulan
ojek). Ayat (3)
Cukup Jelss .
Pasal 5 Cukup Je las
Pasal 6 Cukup Je las
Pasa] 7 Cukup Je los
Pasal 8 Cukup Ie lns
Pasal 9 Cukup Jelns
r asal 10 Cukup Jelns
Pasal I I Cukup 1elns
r asal 12 Cukup Jelas
Pasa] 13 Cukup Jelas
Pasal 14 Cukup k Iss
rnsal 15 Cukup Jelns
Pasal 16 Cukup I elns
"
•
Pasal 17
Aylll(l)
Yangdimaksud dcngan tidal; dapll\ diborongkan adalah ballII'll scluruh proses kegialatl
pemungutan retrihusi tidak dapll! diserahkall kepada pihak kCliga, namun da lam
pengcrt ian in; bukan berart i bahwa Pcmerintah dacrah tidak bolch bckerjasama
dengan badan-hadan tertentu yang hams proporsionalismeny3 layak dipcrcaya unluk
melaksanakan sebagian tugas pemungutanjenis retr ibusi scrta lebih efisien. Kegiatan
pemungutan rctribusi yang tidak dapa\ dikerjasamakan dengan pihak kCliga adalah
kegialan perhilungan retribusi yang lcrutang. pcngawasan, penyctoran dan penagihan
retribusi. Ayat (2)
Cukup JeJas Ayat (3)
, Cukup JeJas Pasa! I
Cukup Jclas
Pasal 19 Cukup Jclns
Pasal20 eukup JcJas
Pasa121 Cukup Jelns
Pasal22 Cukup ]elas
Pasal23 Cukup le!as
Pasa! 24 Cukup JeJas
Pasal 25 Cukup JeJas
Pasal 26 Cukup Jclas
Pasal 27 Cukup Jclas
Pasal 28 Ayat (1)
Cukup Jclas
"
Ayal (2)
Hurufa
Dalam hal dilcrbilkan sural leguran, kllda lullrsa pcnagihlln dihitung scjllk
pc::nyampaian sural Lerscbu!.
Hurufb
Yang dimaksud dengan pcngakuan ulang relribusi secar.l.langsung adalah wajib
relribusi dengan kesadarnnnya menyalakan langsungadalah wajib relribusi dengan
kesaduranllya mCllyalakun masih mempllnyai ulang dan bclum mclunasi kepadll
l'cmerinlah Daerah.
Yang dimaksd dcngan pcngakuan Ulang sccara tidak langsung adalah waj ib
relribusi tidak secara nyata-nyata langsung menyatakan bahwa ia mengakui
mempunyai utang retribusi kepada Pemcrimah Daerah.
Pasal 29 Cukup Jc las
Pasal30 Sanksi dapal bempa pencabUlan ilin dan alau pidana kUTUngan mcnurut kitab Undang. undang Huku1ll Pidana (KUHJ»
Pasal 31 Cukup Jclas
Pasal32 Cul.:llP l elas
r asa! 33 Cukup lelas
Pasa l 34 Cukup lelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KAI3UI'ATEN MOROWALI NOMOR 06
54
•
top related