burma 1434 indo
Post on 01-Mar-2018
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
1/15
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
2/15
2
penangkapan yang semena-mena, pembakaran rumah-rumah, membakar hidup-hidup
para guru dan siswa, pembakaran terhadap Al-Quran yang mulia, masjid-masjid serta
madrasah-madrasah melalui berbagai peristiwa rekayasa yang perlahan-lahan semakin
serampangan.
[Foto Sebagian Kaum Muslimin yang Dibakar]
Sekarang, kami ingin berbagi dengan kalian apa yang dialami oleh kaum Muslimin Burma
dalam beberapa hari terakhir ini:
Di kota Meikhtila, Divisi Mandalay, serangan dan kerusuhan anti Muslimmenyebabkan kerusakan ratusan bangunan dan rumah, kendaraan dan sepeda motor,
serta masjid-masjid. Orang-orang dipukuli secara brutal, diserang dengan parang dan
dibakar dijalan-jalan. Diperkirakan sebanyak 50 orang meninggal akibat insiden ini.
[Foto Sebagian Kaum Muslimin yang Dibakar]
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
3/15
3
[Masjid dibakar di Divisi Madalay - Burma]
Pembunuhan terhadap 28 anak dan 4 guru yang diambil dari sebuah madrasah pada
tanggal 21 Maret. Pasukan keamaan di daerah tersebut tidak melindungi madrasah ini,
meskipun sudah ada permintaan dari organisasi-organisasi Islam di sana. Saat ini,
terdapat sekitar 13.000 pengungsi di daerah tersebut, banyak dari mereka yang
mencari perlindungan di kamp-kamp Meikhtila. Sementara itu, para pengungsi
dibiarkan tanpa adanya jaringan komunikasi, mereka juga kehabisan makanan dan air.
[Beberapa kaum Muslimin berkumpul di kamp dengan rasa takut]
Saudara-saudari Muslim tercinta, sekarang kami akan menceritakan pada kalian
beberapa insiden pada episode pembantaian ini.
Insiden 1:
Di antara rumah-rumah dan bangunan yang dibakar itu, adalah Madrasah Hamayatul
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
4/15
4
Islam yang merupakan Madrasah terbesar yang berada di desa Mingalar Zayyu. Para
ekstrimis Buddha sepanjang malam merasa bebas untuk melakukan pembunuhan massal,
menyerang kaum Muslimin dan membakar rumah-rumah mereka, dengan berdasarkan
pada hukum Marshal-144, maka kaum Muslimin tidak diperbolehkan keluar sementara
disitu tidak ada penghalang dari tentara dan pasukan keamanan terhadap kaum Buddha
rasis. Pada pukul 3 dini hari, seorang penganut Buddha yang baik yang tinggalberdekatan dengan Madrasah memanggil dan membawa semua guru dan siswa Muslim
ke rumahnya untuk menyelamatkan jiwa mereka. Kemudian pada pukul 4 dini hari
Madrasah tersebut dibakar menjadi abu oleh para Buddha rasis.
[Foto sebagian Umat Muslim yang dibakar di Burma]
Sekitar pukul 6 pagi, sekelompok ekstrimis Buddha mengepung rumah milik orang
Buddha yang baiki tu yang telah menyelamatkan para siswa dan guru Muslim, dirumah
itu mereka sedang tertidur dengan rasa takut dan kelelahan. Para ekstrimis meminta
pemilik rumah agar mengeluarkan seluruh kaum Muslimin, sambil menodongkan panah
besi, pedang, pisau, batang besi, bambu runcing dan tongkat kayu. Orang Buddha yang
baik itu meminta agar mereka tidak menyerang orang-orang Muslim tersebut karena
kebanyakan dari mereka hanyalah anak yatim piatu dan datang dari jauh untuk
mendapatkan pendidikan agama dan bukan untuk hal lain. Para teroris Buddha itu tidakpeduli, lalu kemudian membakar rumah tersebut untuk mengeluarkan seluruh guru dan
siswa-siswa Muslim didalamnya.
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
5/15
5
[Foto Penghancuran perkampuan Muslim di Burma]
[Foto Penghancuran perkampuan Muslim di Burma]
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
6/15
6
[Seorang Muslim dibakar di jalanan Burma]
Insiden 2 :
Ini informasi berasal dari sumber terpercaya di Matella, toko-toko Muslim dari gudang
perhiasan bagian timur telah dihancurkan oleh kerumunan Buddha dan mereka mengajakpara jamaatBuddha lainnya untuk memulai konflik agama. Penyebab awal kerusuhan
tersebut adalah karena sengketa antara penjual dan pembeli emas.
[Foto Penghancuran toko milik Muslim di Burma]
Rincian penyebab kerusuhan : Seorang gadis Buddha datang ke toko emas milik seorang
Muslim dan berselisih dengan keponakan pemilik toko tersebut, karena gadis Buddha itu
berusaha menjual emas imitasi dan kemudian dia kembali ke rumahnya, tetapi gadis
tersebut malah datang kembali bersama dengan penduduk desanya untuk berselisih,
kemudian urusan tersebut diselesaikan dengan cepat. Tidak berapa lama kemudian,
penduduk desa dari gadis tersebut menghancurkan toko emas dan toko-toko lainnya
milik kaum Muslimin dan segera setelah itu polisi lokal, polisi lalu lintas dan pemadamkebakaran membubarkan kerumunan orang-orang Buddha tersebut.
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
7/15
7
[Foto Penghancuran toko milik Muslim di Burma]
Sesungguhnya dalam kejadian yang mengerikan ini, kaum rasis Buddha dipimpin oleh
seorang mentor Virathu Buddha keji dari Myanmar tengah, divisi Mandalay, bersama
dengan beberapa anggota NLD yang selalu menghasut Islamphobia di seluruh Burma,
merekalah yang menyebabkan terjadinya kerusuhan ini.
[Foto Penghancuran Madrasah di Burma]
Insiden 3 :
Pada tanggal 2 April 2013, sekitar pukul 02.45 dini hari, Madrasah Swardikiyah dibakar,
dan 13 orang siswa terbakar hidup-hidup di dalamnya, di jalan no. 48 kota pelabuhan
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
8/15
8
Botataung, Yangon. Tapi pemerintah dengan cepat mengumumkan bahwa kebakaran
tersebut berasal dari kabel listrik yang rusak di Masjid, padahal saksi mata melihat orang-
orang melempar bom bensin ke dalam gedung.
[13 siswa dibakar hidup-hidup di Madrasah ini]
[Muslim Burma berdoa kepada Allah agar menghentikan pembantaian ini]
Madrasah ini tidaklah menyimpan barang-barang yang mudah terbakar seperti bensin
atau pun minyak tanah. Mayat-mayat yang terbakar itu ditemukan berada di satu tempat.
Salah satunya tidak terbakar sama sekali, tetapi dia juga ikut tewas, dan kelihatannya
mereka sedang tertidur di kasur saat kejadian. Pihak berwewenang mengatakan bahwa
kebakaran berasal dari konsleting listrik, akan tetapi orang-orang di sekitar sekolah
mendengar suara benturan keras dua jam sebelum kebakaran. Mereka tidak
mempedulikan dari mana datangnya suara tersebut karena mereka sedang tertidur.
Mayat-mayat yang terbakar tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit jenazah,
sedangkan para siswa yang selamat ditempatkan di sebuah kamp. Ini bukanlah
konsleting, melainkan kebakaran yang disengaja sebagaimana yang dikatakan oleh
seorang warga dari area kebakaran tersebut.
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
9/15
9
[Foto Pembakaran Perkampungan Muslim]
[Foto Pembantai Muslim di Burma]
Laporan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Burma tengah, kota Meikhtila, masih
terus bermunculan, tetapi para pengungsi (IDPs) telah mulai berbicara keluar dan
menyampaikan kepada dunia apa yang mereka saksikan dengan mata kepala mereka
sendiri.
Saudara-saudari tercinta, sekarang akan kami membagi kalian kisah nyata yang berasal
dari sumber terpercaya.
Mereka memukulnya di depan saya. Saya melihatnya. Saya masih bisa melihatnya, Noor Bi
menangis saat dia menggambarkan bagaimana suami dan saudaranya dibunuh di depan
matanya ketika dia melarikan diri dari Meikhtila.
Jumlah mereka melebihi jumlah polisi, sehingga polisi tidak dapat melindungi minoritas
Muslim di kota itu. Wanita berusia 26 tahun ini sekarang telah menjadi janda memiliki
seorang anak berumur 3 tahun.
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
10/15
10
Saat ia menceritakan kisahnya dan apa yang ia saksikan, orang-orang di sekitarnya yang
berada di kamp pengungsian sementara di Madrasah Yindaw sekitar 10 mil sebelah
selatan Meikhtila mulai menangis. Orang-orang tua terisak saat mendengar
penderitaannya.
Mereka memukul dan terus memukulnya, suami dan saudaraku masih hidup saat mereka
membakarnya. Mereka dibakar hidup-hidup, air matanya mengalir saat dia meneruskan
kisahnya.
Setelah mereka selesai, mereka menyuruh kami bersujud kepada mereka. Kami terus bersujud ke
Mekah, akan tetapi mereka mulai memukul kami.Noor menghentikan sejenak ceritanya dan
nampaknya dia enggan memberitahu penderitaan dia selanjutnya.
Polisi meminta para biksu dan orang-orang agar berhenti memukuli kami dan meyakinkan merekabahwa kami akan bersujud kepada para biksu tersebut. Orang-orang yang mendengarkan
ceritanya dengan jelas menunjukkan rasa murka mereka atas apa yang dia gambarkan.
Mereka membuat kami terpaksa menyembah mereka. Itulah sebabnya kenapa kami masih bisa
hidup saat itu, dia menundukkan matanya, menghindari kontak mata dengan saya atau
dengan yang lainnya. Tidak ada yang menyalahkan dia; orang-orang Muslim hanya
bersujud pada Allah dalam setiap sholat, tetapi ini terkait hidup dan mati, dan para
pengungsi di sekitar dia, baik laki-laki maupun perempuan, muda maupun tua, dan
semua Muslim, memahami hal ini lebih dari siapapun.
Para biksu yang meminta untuk disembah itu masih berusia muda. Noor Bi bahkan
dipukuli ketika dia tengah menggendong anaknya yang berumur 3 tahun sehingga
anaknya terjatuh. Kemudian anaknya diselamatkan oleh seorang wanita Buddha yang
kemudian melindunginya dan membawanya ke tempat yang aman.
Sebanyak 15 orang wanita dinaikkan ke truk dan dibawa ke kantor polisi. Polisi meminta
mereka untuk tetap tenang, sementara mereka ingin kembali lagi dan menyelamatkan
yang lain.
Noor Bi tidaklah sendirian. Muhammad yang berumur 16 tahun (namanya diganti demi
keselamatan) juga menyaksikan teman-temannya dibunuh di depan matanya.
Kekerasan dimulai pada tanggal 20 Maret setelah perselisihan di toko emas yang
menyebabkan serangan masal ke minoritas Muslim di Meikhtila.
Muhammad dan teman-temannya bersembunyi ketika para biksu Buddha membakar
asrama sekolah mereka. Keesokan harinya pada pukul 09.30 pagi, polisi tiba dengan tiga
truk untuk membawa para siswa ke tempat yang aman.
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
11/15
11
Muhammad dan para siswa diminta oleh polisi untuk naik ke atas truk petugas. Tapi
tersisa satu masalah; mereka harus sampai ke truk sementara kerumunan orang-orang
Buddha berdiri di antara mereka dengan jalan menuju ke truk.
Saya merasa sakit saat terakhir mengingatnya, matanya terlihat lelah, dia bilang bahwa dia
tidak bisa tidur dan bermimpi buruk malam itu. Orang-orang Buddha menghalangi jalankami, meski ada pengawalan polisi di sana. Kami terus mencoba berjalan, jumlah polisi tidak cukup
untuk melindungi kami, matanya penuh dengan kepedihan.
Kami harus meletakkan kedua tangan di atas kepala kami dan menundukkan kepala seraya
memberi hormat ke para biksu saat kami berjalan,Muhammad mengangkat kedua tangannya
di atas kepala dan menggabungkan kedua telapak tangannya untuk menggambarkan apa
yang mereka terpaksa lakukan.Mereka mulai menyerang kami, dan saya melihat teman-teman
saya dibunuh.
Mereka menyeret Abu Bakr ketika dia berusaha naik truk, kemudianmulai memukulinya, dan dia
masih hidup saat mereka melemparkannya ke api. Ia kembali berdiri, kemudian mereka menusuk
perutnya dengan pedang, mereka memutar pedangnya padahal pedang itu masih tertancap di
tubuhnya, dia mengambil nafas dalam-dalam, kedua tangannya menegang dan saling
menggenggam.
Saya masih bisa melihat dan mendengarnya. Keluarga Muhammad berdiri di sekitarnya
mencoba memberinya dukungan, pamannya menggosokkan tangannya ke punggungnya,
berusaha meringankan penderitaan anak muda ini agar bertahan. Muhammadmenceritakan bahwa di antara orang-orang Buddha tersebut terdapat wajah-wajah baru;
mereka memiliki rambut merah yang panjang.
Seratus orang mulai berjalan menuju truk-truk polisi. Tapi, 25 siswa dan 4 guru telah
dibunuh, dipukuli, ditusuk dan dibakar hidup-hidup. Tujuh puluh satu orang berhasil
selamat, akan tetapi secara mental mereka takut untuk hidup. Masih ada banyak gambar
dan saksi mata lain yang menguatkan kisah ini.
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
12/15
12
[Beberapa kafir Buddha berdiri memegang senjata]
[Beberapa kafir Buddha berdiri dengan senjata]
Kekerasan di Meikhtila memicu kekerasan anti Muslim di seluruh Burma tengah,
menyebabkan tersebarnya penghancuran rumah-rumah, masjid-masjid dan toko-toko.
Selama musim panas tahun 2012, dunia telah menyaksikan orang-orang Rakhine
mengobarkan api kebencian untuk mengusir Muslim Rohingya dari tempat mereka
Sekarang kita menyaksikan kaum radikal beraksi sekali kembali. Blokade-blokade sedang
diperkuat agar Muslim Rohingya tetap berada di desa-desa mereka dan di kamp-kamp
konsentrasi. Kehadiran polisi sedang dibangun dengan kuat melebihi kekuatan aslinya.
Kehadiran militer ada di mana-mana sebagai tentara Thein Sein yang bersiap untuk
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
13/15
13
mendukung kaum Rakhine dalam rencana pembantaian mereka yang sudah tergambar di
ufuk.
Di Maungdaw, Negara bagian Arakan, Nasaka (polisi perbatasan) menyerukan agar
semua warga Rohingya menghadiri kuliah umum terkait aturan baru yang akan mereka
berlakukan secara paksa. Dalam pertemuan dengan para pemimpin desa dan tokohmasyarakat Rohingya ini, Nasaka memberi tuntutan yang lebih keras dibanding
sebelumnya. Sekarang, Muslim Rohingya dilarang keluar rumah dari jam 10 malam
sampai jam 6 pagi. Muslim Rohingya tidak diizinkan keluar tapal batas desa-desa mereka.
Para petani harus meminta izin untuk meninggalkan desa ketika mereka pergi ke sawah.
Mengunjungi anggota keluarga harus didokumentasikan dan dilaporkan ke penjaga
Nasaka. Dan siapapun yang tertangkap melanggar peraturan tersebut akan diambil untuk
di hukum pada kantor Garda Nasaka .
Yang lebih penting lagi, setiap rumah yang hancur yang tidak diberikan izin oleh Nasakajuga akan dihukum secara ekstrem oleh militer atau polisi. Penting diingat bahwa Nasaka
tidak peduli bagaimana rumah tersebut hancur. Mereka hanya mencari alasan untuk
digunakan saat menyerang Muslim Rohingya dan memasukkan mereka ke penjara-
penjara dan rumah-rumah penyiksaan. Tidak peduli apakah rumah tersebut dihancurkan
oleh Rakhine atau tidak, Muslim Rohingya-lah yang harus membayar ganti ruginya.
Penting diingat juga bahwa kehadiran polisi baru di daerah tersebut bukanlah untuk
melindungi Muslim Rohingya melainkan untuk membela orang Rakhine. Karena undang-
undang baru tersebut tidak berlaku untuk orang Rakhine. Maksud mereka hanya supaya
Muslim Rohingya tetap berada di satu tempat di mana mereka akan mudah diserang dan
dibunuh ketika orang Rakhine bergerak. Hal ini merupakan langkah terencana untuk
menyiapkan daerah Maungdaw sebagai gelombang pembersihan etnis selanjutnya.
Situasi Terkini Muslim Rohingya yang tinggal di kamp pengungsi di Bangladesh
Kamp Pengungsian Rohingya di Bangladesh menjadi tempat yang menyedihkan untukdihuni. Para pengungsi terjebak dalam situasi yang sangat sulit, setelah meninggalkan
rumah-rumah mereka, kemudian mereka harus hidup di salah satu tempat yang paling
miskin di dunia dengan penduduknya yang sangat padat. Mereka hidup di kamp-kamp
di mana mereka tidak di izinkan untuk bekerja, memiliki sedikit pilihan, sedikit sumber
daya dan sedikit harapan.
Mendapatkan akses untuk mem-photo kamp-kamp pengungsian Rohingya hampir
mustahil bisa dilakukan. Pemerintah Murtad Bangladesh tidak memiliki ketertarikan agar
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
14/15
14
kisah-kisah Muslim Rohingya terpublikasikan dan tidak pula memberi akses bagi para
wartawan.
Puluhan ribu orang terjebak dalam keterlantaran, tidak dapat bergerak maju ataupun
mundur kembali. Mereka bisa meninggal karena penyakit, kekurangan gizi, umur yang
tua, kelahiran, dan saya membayangkan sebagian dari mereka meninggal karena keputus
asaan. Mereka terjebak Dan berharap belahan Muslim di belahan dunia lain mulai
memperhatikan mereka.
Disini kami menyeru kepada seluruh umat Islam di dunia, dibelahan bumi barat dan
timur, untuk memberi perhatian dan pertolongan kepada saudara-saudara mereka di
Burma. Sungguh kita telah menyaksikan, sebagaimana dunia ikut menyaksikan
pembantaian dan pembersihan etnis Muslim di Tanah Burma, sebagaimana hal yang sama
pernah terjadi di Bosnia, Kosovo dan terus terjadi di Palestina.
Kami menghimbau khususnya kepada saudara-saudara Muslim di Mesir, Tunisia dan
Turki agar mereka turun ke jalan untuk menampakan dukungan dan persaudaraan
dengan kaum Muslimin Burma yang tertindas.
Dan terkhusus kepada Kaum Muslimin Indonesia dan Malaysia serta Bangladesh,
sesungguhnya kalian berada pada wilayah Bulan Sabit Islam, yang seharusnya menjadi
benteng Islam dari arah Timur Jauh, maka jangan biarkan Islam diserang dari arah kalian,inilah saudara-saudara kalian kaum Muslimin di Burma telah memanggil kalian, inilah
kesempatan kalian untuk berjihad dengan harta dan nyawa guna menolong saudara-
saudara kalian di Burma. Sesungguhnya mereka kaum Muslimin di Burma, sedang hidup
diatas api, tidur dengan api dan berselimutkan api, maka kewajiban kalian setelah Iman
kepada Allah, adalah berjihad untuk menolong mereka.
Ya Allah Tolonglah Saudara-saudara kami Muslim Burma yang tertindas di Burma dan
yang menggelandang untuk menyelamatkan Dien mereka..Ya Allah tolonglah Saudara-saudara kami yang tertindas di Thailand, Kashmir, Srilanka,
Assam, Gujarat, Palestine, Suriah dan disetiap tempat.. Tolonglah mereka dengan sebaik-
baik Pertolongan-Mu ya Rabb..
Ya Allah kirimkanlah tentara-Mu para Mujahidin untuk menolong mereka..
Ya Allah tolonglah para Mujahidin di setiap tempat, satukanlah kalimat mereka dan hati
mereka, angkatlah perpecahan dan perbedaan diantara mereka..
Ya Allah Yang Maha Perkasa, Hancurkanlah kaum kafir Burma, India, Srilanka, Thailand
dan Nusairiy.. Binasakanlah mereka dan jangan sisakan satupun dari mereka..
-
7/25/2019 Burma 1434 Indo
15/15
15
Akhir seruan kami, segala puji hanya bagi Allah dan salawat serta salam bagi Nabi
Muhammad serta untuk seluruh keluarga dan sahabatnya dan yang mengikuti jalannya
hingga hari kiamat
Shaban 1434
Juli 2013
Sumber: (Markaz Sada Al-Jihad untuk Media)
Front Media Islam Global
Mengamati Berita Para Mujahidin dan Mengobarkan Semangat Kaum Mukminin
top related