case dle
Post on 28-Feb-2018
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 CASE DLE
1/16
LAPORAN KASUS
DISCOID LUPUS ERITEMATOUS
Pembimbing:
dr. Sofwan S. Rahman, Sp.KK
Disusun Oleh:
William Djauhari 20!.0".0#0
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA JAKARTA
RSUD R. SYAMSUDIN, SH SUKABUMI
PERIODE 15 FEBRUARI 2016 19 MARET 2016
-
7/25/2019 CASE DLE
2/16
BAB I
LAPORAN KASUS
1.1. Id!"#$#%&'# P&'#!
$ama : $%. &
'enis Kelamin : Wani(a
)mur : 2* (ahun
+lama( : Kp. ibun(u, Su-abumi
Su-u : Sunda
+gama : slam
Pe-erjaan : bu rumah (angga/anggal Pemeri-saan : 1ebruari 20"
1.2. A!&(!'#'
Diperoleh seara au(oanamnesis
A. K)*+&! U"&(&
Pasien da(ang dengan -eluhan n%eri dan -ebo(a-an pada daerah -epala seja- 3 #
bulan sebelum masu- rumah sa-i( 4S5RS6
B. K)*+&! T&(&+&!
7era- -emerahan pada daerah mu-a, lengan dan dada seja- 3 (ahun S5RS
C. R#-&&" P/&)&!&! P!&%#"
Pasien da(ang -e Poli-lini- Kuli( dan Kelamin RS)D S%amsudin, S8 dengan
-eluhan n%eri dan -ebo(a-an pada daerah -epala %ang sema-in meluas seja- # bulan
S5RS. Keluhan n%eri dirasa-an di daerah lain (erlebih dahulu, %a-ni di daerah
wajah, lengan dan dada diawali seja- 3 (ahun S5RS. Saa( i(u pasien mengira
bera- -emerahan sebagai jerawa( sehingga (ida- di-onsul(asi-an -e do-(er, bera-
-emerahan (imbul awaln%a sedi-i( menimbul namun sering-ali dirasa-an sema-in
meluas, namun selanju(n%a hilang di sa(u (empa( lalu (imbul di (empa( lain dan
meninggal-an bera- -epu(ihan. Keluhan bera- di -epala (ida- seper(i bera- %ang
-
7/25/2019 CASE DLE
3/16
ada di daerah wajah, lengan dan dada, bera- dirasa-an membera( seja- # bulan
S5RS, %ang dirasa-an sebagai daerah -ebo(a-an sema-in meluas.
Pasien merasa -eluhan sema-in membera( dengan pajanan sinar ma(ahari
sehingga membua( pasien jarang -eluar rumah pada siang hari. Keluhan -emerahan
pada daerah pipi, hidung dan daerah (ubuh lain %ang ra(a dengan permu-aan -uli(
disang-al pasien.
Pasien sudah beroba( 3 2 bulan S5RS -e pus-esmas, diberi-an salep
berwarna -uning un(u- -eluhan di daerah -epala dan oba( berupa 2 pil pu(ih namun
pasien (ida- menge(ahui nama oba(n%a.
Pasien baru per(ama -ali mengalami -eluhan seper(i ini. Pasien (ida-
mengalami -eluhan lain seper(i demam, lemas, ba(u-, sesa- napas, pile-, n%eri dada,
-eluhan -ening, n%eri pinggang, n%eri sendi disang-al pasien. Keluarga pasien juga
(ida- ada %ang sedang ga(al9ga(al maupun menderi(a pen%a-i( -uli( %ang serupa
dengan pasien. Pasien men%ang-al adan%a riwa%a( alergi, asma, hidung a(au ma(a
berair saa( (erpapar udara dingin. Riwa%a( gigi(an serangga disang-al.
1.. P(/#%'&&!
A. P(/#%'&&! !/&)#'
Keadaan umum : /ampa- (enang Kesadaran : ompos men(is
aju nadi : 2;
-
7/25/2019 CASE DLE
4/16
R4#3L"&% L'#
S-alp
E$)3/'!'#
Primer: be-as garu-an Se-under: erosi, s-uama
S#$&" UKK
)-uran: pla-a(
Susunan
-
7/25/2019 CASE DLE
5/16
R4#3L"&% L'#
@-s(ensor lengan bawah -iri
E$)3/'!'#
Primer: papul eri(ema Se-under: s-uama
S#$&" UKK
)-uran: miliar, len(i-ular
Susunan
-
7/25/2019 CASE DLE
6/16
Pasien wani(a, usia A= (ahun, da(ang -e Poli-lini- Kuli( dan Kelamin RS)D
S%amsudin, S8 dengan -eluhan n%eri dan -ebo(a-an pada daerah -epala %ang sema-in
meluas seja- # bulan S5RS. Keluhan n%eri dirasa-an sejam (ahun %ang lalu dan
diser(ai bera- -emerahan %ang sedi-i( menimbul pada daerah wajah, lengan dan dada.
7era- dirasa-an hilang (imbul, diperparah dengan pajanan sinar ma(ahari, dan
meninggal-an be-as -epu(ihan -e(i-a sembuh.
Pasien sudah beroba( 3 2 bulan S5RS -e pus-esmas, diberi-an salep berwarna
-uning un(u- -eluhan di daerah -epala dan oba( berupa 2 pil pu(ih namun pasien (ida-
menge(ahui nama oba(n%a.
Pada pemeri-saan derma(ologis didapa(-an lesi pada daerah s-alp dengan
efloresensi primer berupa: be-as garu-anB efloresensi se-under berupa erosi dan s-uama,
u-uran lesi pla-a(, susunan
-
7/25/2019 CASE DLE
7/16
Sis(emi-:
9 ora(adin (ab 0 mg dd (ab
9 5e(ilprednisolon (ab = mg A dd (ab
1.. P/34!3'#'
uo ad ?i(am : 7onam
uo ad fun(ionam : 7onam
uo ad sana(ionam : 7onam
-
7/25/2019 CASE DLE
8/16
BAB II
ANALISIS KASUS
2.1. A!&)#'#' D#&4!3'#' K/&
TEORI: DERMATITIS KONTAK
ALERIKA
KASUS
E;#d(#3)34# Kejadian DK+ se-i(ar 20C,
megenai orang dengan -uli( %ang
hipersensi(if
Dapa( (erjadi pada semua usia ,
-ejadian mening-a( pada usia !9
"0 (ahun
Pre?alensi pada wani(a lebih (inggi
daripada la-i9la-i
Pasien adalah seorang la-i9
la-i, usia #" (ahun
E"#3)34# d&!
F&%"3/
P/d#';3'#'#
Pen%ebab DK+ adalah bahan
-imia sederhana dengan bera(
mole-ul rendah 4E000 dal(on6,
disebu( sebagai hap(en.
1a-(or %ang mempengaruhi DK+:
9 Po(ensi sensi(isasi alergen
9 Dosis per uni( area
9 uas daerah %ang (er-ena
9 ama pajanan
9 O-lusi
9 Suhu
9 Kelembaban ling-ungan
9 Fehi-ulum
9 p8
9 -eadaan -uli( pada lo-asi
-on(a-
9 s(a(us imun
Pasien men%ang-al memili-i
alergi (erhadap ma-anan dan
oba( (er(en(u, pen%a-i( asma
Pasien (ida- mengalami
gigi(an serangga Pasien baru per(ama -ali
mengalami hal ini
Pasien (ida- sedang menderi(a
pen%a-i(
Pasien menggan(i mer- a(
rambu(n%a se-i(ar (ahun
%ang lalu, -emudian (imbul
ga(al pada daerah leher.
/era-hir -ali a( rambu( 2
bulan %ang lalu, -emudian
ga(al sema-in bera( dan
men%ebar -e ba(as rambu(
-anan dan -iri dan dahi
-
7/25/2019 CASE DLE
9/16
Dari anamnesis yang dilakukan,
pasien diduga mengalami
dermatitis kontak alergika /DKA
terhadap cat rambut yangdigunakan sejak 1 tahun lalu. Cat
rambut mengandung para-
fenilendiamida (PPD) yang
seringkali menyebabkan DKA
&)& %)#!#' Pasien mengeluh-an ga(al
S(adium a-u( : bera- eri(ema(osa
berba(as (egas, dii-u(i edema,
papulo?esi-el, ?esi-el a(au bula.
S(adium -ronis : -uli( -ering,
bers-uama, papul, li-enifi-asi,
dan bisa juga fisur
DK+ dapa( meluas -e (empa( lain
dengan au(osensi(isasi
Pasien mengeluh-an ga(al
pada -epala dan leher de-a(
perba(asan rambu(. +waln%a
ga(al dirasa-an han%a di leher
bagian bela-ang, -emudian
meluas -e -anan, -iri, dan
dahi.
+waln%a lesi berupa len(ing
%ang berisi airan bening
Saa( ini lesi berupa papul
eri(ema dan s-uama
L3%&'#P/d#)%'
#
/erlo-aslisasi pada daerah %ang
-on(a- dengan alergen, paling
sering pada (angan, -arena (angan
adalah anggo(a (ubuh %ang paling
sering diguna-an sehari9hari
Dapa( juga (erjadi pada wajah,
(elinga, leher, badan, geni(alia,
(ung-ai a(as dan bawah, ser(a
sis(emi-
e(a- lesi pada -epala dan
leher de-a( perba(asan rambu(
-anan dan -iri, bela-ang
(elinga, dahi de-a( perba(asan
rambu( bagian depan
di-arena-an pema-aian a(
rambu( 4%ang mengandung
PPD6 pada daerah -epala.
K&/&%"/#'"#%
L'#
+-u( : eri(ema 99G papula99G
?esi-el99Gerosi 99G -rus(a 99G
s-uama Kronis : papula, plaHue, s-uama,
E$)3/'!'#
Primer: papul eri(ema
Se-under: erosi,
-
7/25/2019 CASE DLE
10/16
-rus(a
esi berba(as (egas, pada daerah
%ang (ere-spos pada alergen,
men%ebar -e perifer
s-uama
S#$&" UKK
)-uran: miliar,
len(i-ular Susunan
-
7/25/2019 CASE DLE
11/16
9 gene(i-
9 gender : perempuan G la-i9la-i
9 usia : ana-9ana- lebih ren(an
9 lo-asi : ren(an pada wajah, leher,
s-ro(um, punggung (angan
9 a(opi : derma(i(is a(opi
merupa-an fa-(or (erjadin%a DK
&)& %)#!#' rasa (erba-ar < men%enga( lebih
dirasa-an daripada rasa ga(al
Pasien mengeluh-an ga(al
pada -epala dan leher de-a(
perba(asan rambu(. +waln%a
ga(al dirasa-an han%a di leher
bagian bela-ang, -emudian
meluas -e -anan, -iri, dan
dahi.
+waln%a lesi berupa len(ing
%ang berisi airan bening
L3%&'#P/d#)%'
#
o-asi pada daerah %ang (er-ena
-on(a- iri(an, (ida- men%ebar -e
(empa( lain dengan paparan
berulang
e(a- lesi pada -epala dan
leher de-a( perba(asan rambu(
-anan dan -iri, bela-ang
(elinga, dahi de-a( perba(asan
rambu( bagian depan
di-arena-an pema-aian a(
rambu( 4%ang mengandung
PPD6 pada daerah -epala.
K&/&%"/#'"#%
L'#
7iasan%a (ida- berupa ?esi-el
-euali produ- iri(an -ua(
+waln%a berben(u- ?esi-el
E$)3/'!'#
Primer: papul eri(ema
Se-under: erosi,
s-uama
S#$&" UKK
)-uran: miliar,
len(i-ular
Susunan
-
7/25/2019 CASE DLE
12/16
Pen%ebaran dan
lo-alisasi: regional,
bila(eral
P(/#%'&&!
P!*!&!4
o )ji (empel un(u- membeda-an
dengan DK+
2. D/(&"#"#' '3/3#%
TEORI: DERMATITIS
SEBOROIK
KASUS
E;#d(#3)34# Pre?alensi derma(i(is seboroi-
seara umum A9#C. Diawali seja-
usia puber(as, dan memuna- pada
usia !0 (ahun
'enis -elamin la-i9la-i lebih
ban%a- dibanding-an dengan
perempuan
Pasien adalah seorang
la-i9la-i, usia #" (ahun.
F&%"3/ P/d#';3'#'# Iangguan imunologis
Kelembaban
ing-ungan
Perubahan uaa
/rauma Dapa( dipiu oba(9oba(an
Pasien dalam keadaan
sehat
&)& %)#!#' Di(emu-an s-uama -uning
bermin%a-, e-sema(osa ringan,
diser(ai rasa ga(al dan men%enga(
/anda awal berupa -e(ombe
Pada fase -ronis dijumpai
-eron(o-an rambu(
Pasien mengeluh-an ga(al
pada -epala dan leher
/ida- diser(ai -e(ombe
dan -eron(o-an rambu(
L3%&'#P/d#)%'# Daerah -uli( -epala berambu(
Wajah : alis, lipa( nasolabial, side
bum, (elinga, liang (elinga
7agian a(as9(engah dada dan
punggung
ipa( glu(eus, inguinal, geni(al,
-e(ia-
e(a- lesi pada daerah
perba(asn rambu(, namun
(ida- ada pada alis, dada,
maupun daerah lipa(an
K&/&%"/#'"#% L'# esi e-sema dengan s-uama
-uning bermin%a-
/ida- dijumpai s-uama
-uning
P(/#%'&&! ;!*!&!4 o Pemeri-saan his(opa(ologi
-
7/25/2019 CASE DLE
13/16
&(&/
o
A. /inea -api(is
T3/#: T#!& %&;#"#' K&'*'
E;#d(#3)34# Pada umumn%a mengenai ana-
prepuber(as usia 29! (ahun. Pada
orang dewasa di(emu-an pada pasien
+DS
Pasien adalah seorang la-i9la-i,
usia #" (ahun.
E"#3)34# d&!F&%"3/
P/d#';3'#'#
Disebab-an jamur derma(ofi(a 9
&)& %)#!#' . Ira% pa(h ring worm
2. Kerion
A. 7la- do( ring worm
Diser(ai -eron(o-an rambu(,
alopesia
Pasien mengeluh-an ga(al pada
-epala dan leher
/ida- diser(ai -e(ombe dan
-eron(o-an rambu(L3%&'# ;/d#)%'# Pada -uli( dan rambu( -epala Pasien mengeluh-an ga(al pada
-epala dan leher de-a(
perba(asan rambu(. +waln%a
ga(al dirasa-an han%a di leher
bagian bela-ang, -emudian
meluas -e -anan, -iri, dan dahi.
K&/&%"/#'"#% )'# esi bersisi-, -emarah9merahan,
alopesia
/ida- dijumpai alopesia
P(/#%'&&!
P!*!&!4
Pemeri-saan labora(orium dengan
laru(an KO8 0C dapa( di(emu-an
elemen jamur dari hasil -ero-an
-uli( maupun rambu(
Pemeri-saan dengan woodJs ligh(
99G fluoresensi -uning -ehijauan
/ida- dila-u-an
-
7/25/2019 CASE DLE
14/16
&(&/
2.. Analisis Tatalaksana
Tatalaksana Farmakologi:
Teori Tatalaksana Kasus
Antihistamin dapat memberikan efek
anti-pruritus pada DKA, namun masih
kontroversial.
Tatalaksana untuk pruritus dapat
menggunakan anti-histamin H1 generasi
kedua, yaitu seperti loratadin,
desloratadin, cetirizin, fexofenadin dan
levocetirizin. Keuntungan pemberian
obat ini adalah efek samping
antikolinergik dan efek sedasi yang lebih
rendah. Obat anti-histamin H1 generasi
kedua ini memiliki efektivitas yang
hampir sama dengan anti-histamin H1
generasi pertama dan belum ada bukti
yang menunjukkan toleransi setelahpenggunaan yang berkelanjutan. Anti-
Pada kasus ini, pasien sebelumnya pernah
mendapat obat dari klinik berupa
lindam%in 2 ; A00 mg, e(ri>ine A;0
mg, de;ame(hasone A ; 0,# mgnamun
keluhan gatal tidak membaik, oleh sebab itu,
pasien diberikan obat anti-histamin generasi
2 kedua, yaitu loratadin dengan dosis 10
mg/hari yang diberikan sebanyak satu
kali
-
7/25/2019 CASE DLE
15/16
histamin generasi kedua ini bermanfaat
dalam mengurangi aktivitas pruritus
dengan efek samping lebih minimal.
Respon individual dapat bervariasi.Kortikosteroid dapat diberikan dalam
jangka pendek untuk mengatasi
peradangan DKA akut yang ditandai
eritema, edema, vesikel atau bula, serta
eksudatif, misalnya dengan pemberian
prednison 30 mg/ hari.
Prednison 5 mg ekuivalen dengan
metilprednisolon 4 mg.
Pada pasien ini diberikan terapi
kortikosteroid oral berupa metilprednisolon
dengan dosis 24 mg/hari yang diberikan
sebanyak tiga kali
Untuk topikal cukup dikompres dengan
larutan garam faal atau larutan asam
salisilat 1:1000 atau pemberian
kortikosteroid atau makrolaktam
(pimecrolimus atau tacrolimus secara
topikal)
Pada dermatitis kontak alergik,
pemakaian kortikosteroid topikal potensisedang biasanya cukup untuk mengatasi
penyakit ini. Zat penyebab harus
dihindari.
Kombinasi kortikosteroid topikal dan
sistemik merupakan gold standar untuk
menghilangkan gejala dan perbaikan
cepat.
Pada kasus, pasien diberikan obat topikal,
yaitu cream mometasone furoate 0.1%
sebanyak 20 gram yang merupakan
kortikostreoid topikal golongan IV (potensi
medium)
-
7/25/2019 CASE DLE
16/16
DAFTAR PUSTAKA
. Djuanda +, 8am>ah 5, +isah S, edi(ors. lmu pen%a-i( -uli( dan -elamin. (hed. 'a-ar(a:
7alai Penerbi( 1K)B 20#.
2. Kar(owigno, 8.Soenar(o. Sepuluh 7esar Kelompo- Pen%a-i( Kuli(. @disi -edua.
Palembang : )nsri PressB202
A. Wolff K, Ioldsmi(h +, Ka(> S, Iilhres( 7+, Paller +S, effell D'. 1i(>pa(ri-Js
derma(olog% in general mediine. =(h@d. $ew &or-: 5Iraw98illB 200=.
!. 'ames WD, 7erger /I, @ls(on D5. +ndrewJs disease of (he s-in linial derma(olog%.(h
@d. anada: @lse?ierB 20.
#. 7urns /, 7rea(hnah S, o; $, Iriffi(hs ,edi(ors. Roo-s /e;(boo- of Derma(olog%. =(h
ed. )ni(ed Kingdom:Wile%97la-wellB 200.
6. 7e-er, De(lef. L+llergi on(a( Derma(i(is.L JDDG: Journal Der Deutschen
Dermatologischen Gesellschaft. 420A6: "092.
top related