chrons dan colitis ulceratif
Post on 07-Jul-2018
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
1/50
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Inflammatory bowel disease (IBD) adalah kondisi intestinal kronik
yang dimediasi oleh sistem imun. Tipe utama dari IBD adalah penyakit chrons
(chrons disease) dan kolitis ulseratif (ulcerative colitis).
Penyakit Chrons adalah gangguan peradangan yang terus menerus dan
melibatkan semua lokasi pada traktus gastrointestinal. Penyakit ini dapat
didefinisikan berdasarkan lokasi seperti ileum terminal, kolonik, ileokolik, dan
gastrointestinal atas. elain berdasarkan lokasi, penyakit ini !uga dapatdidefinisikan berdasarkan bentuk penyakit seperti inflamasi, fistula, atau
striktura). Penyakit chrons ini umumnya mengenai bagian akhir usus halus
yaitu ileum sehingga sering disebut ileitis atau enteritis.
Penyakit kolitis ulseratif merupakan penyakit inflamasi kronik pada
kolon (usus besar) terutama mengenai bagian mukosa kolon. Penyakit ini
termasuk salah satu inflammatory bowel diseases (IBD) yang hingga saat ini
belum diketahui penyebabnya secara !elas ("rdi##one, $%%&).
Penyebab IBD memang masih belum !elas, namun berhubungan
dengan faktor genetik dan faktor lingkungan sebagai pemicunya hal ini
terbukti dari '%$% penderita pasti memiliki anggota keluarga yang terkena
penyakit yang sama (Collins, $%%*).
Insiden penyakit crohn semakin meningkat selama '% tahun terakhir,
sedangkan insidens kolitis ulserati+a stabil. Proporsi penderita IBD yang
ditangani karena penyakit crohn secara bertahap naik. aporan insidens
penyakir crohn adalah sekitar &-'%%.%%% dan pre+alensinya &%'%%'%%.%%%.
pre+alensi penyakit crohn pada orang kulit putih dan orang kulit hitam adalah
&'% kali pre+alensi pada orang keturunan panyol dan "sia yang hidup di
"merika erikat.
Insiden IBD beragam dan bergantung area geografiknya. Penyakitchrons dan kolitis ulseratif memiliki insiden tertinggi di /ropa, 0", dan
"merika 0tara. Puncak usia untuk penyakit chrons dan kolitis ulseratif adalah
antara '1 dan &% tahun. Puncak kedua muncul diantara usia *% dan 2% tahun.
3asio pria dan 4anita untuk penyakit chrons ','',2 5 ' dan untuk kolitis
ulseratif ' 5 '.
"ngka penderita IBD khususnya diusia produktif sangat merugikan.
6leh karena itu penting bagi kita sebagai pera4at untuk meminimalisir angka
ke!adian tersebut khususnya pada usia produktif. "ngka ke!adian di usia lan!ut
!uga tidak kalah penting untuk diminimalisir sehingga mampu meningkatkan
1
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
2/50
kese!ahteraan masyarakat di usia lan!ut. Peran kita yaitu kita harus mampu
memahami secara teori mengenai kolitis ulseratif, mampu melakukan tindakan
asuhan kepera4atannya dan mampu menginformasikan kepada masyarakat
sebagai tindakan pre+entif.
1.2 Tujuan
') 7engetahui dan memahami definisi Penyakit /nteritis 3egional
(Penyakit Chrons) dan 8olitis ulseratif.
$) 7engetahui dan memahami etiologi Penyakit /nteritis 3egional
(Penyakit Chrons) dan 8olitis ulseratif.
&) 7engetahui dan memahami manifestasi klinis Penyakit /nteritis
3egional (Penyakit Chrons) dan 8olitis ulseratif.
-) 7engetahui dan memahami patofisiologi Penyakit /nteritis 3egional
(Penyakit Chrons) dan 8olitis ulseratif.
1) 7engetahui dan memahami penatalaksanaan Penyakit /nteritis 3egional
(Penyakit Chrons) dan 8olitis ulseratif.
*) 7engetahui dan memahami 96C dari Penyakit /nteritis 3egional
(Penyakit Chrons) dan 8olitis ulseratif.
:) 7engetahui dan memahami komplikasi dari Penyakit /nteritis 3egional
(Penyakit Chrons) dan 8olitis ulseratif.
2) 7engetahui dan memahami asuhan kepera4atan pasien dengan Penyakit
/nteritis 3egional (Penyakit Chrons) dan 8olitis ulseratif.
1.3 Manfaat
Dengan disusunnya makalah ini, mahasis4a akan mampu membuat
"suhan 8epera4atan kepada pasien dengan Penyakit Peradangan intestinal
meliputi5 /nteritis 3egional (Penyakit Chrons) dan 8olitis ulseratif.
2
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
3/50
BAB 2
TINJAUAN PUSTAA
2.1 Anat!"# $an %#!l!g# U&u&
2.1.1 U&u& Halu&
0sus halus merupakan tabung yang kompleks, berlipatlipat yang
membentang dari pylorus sampai katub ileosekal. Pan!ang usus halus
sekitar '$ kaki. 0sus ini mengisi bagian tengah dan ba4ah abdomen.
0!ung proksimalnya bergaris tengah sekitar &,2 cm tetapi semakin ke
ba4ah lambat laun garis tengahnya berkurang sampai men!adi sekitar $,1
cm. Bentuk dan susunannya berlipatlipat melingkar. 7akanan dapat
masuk karena adanya gerakan yang memberikan permukaan yang lebih
luas. Banyaknya !on!ot!on!ot pada tempat absorpsi memperluas permukaannya.
0sus halus adalah tempat utama untuk pencernaan dan tempat
utama untuk penyerapan nutrien. Diantaranya adalah karbohidrat, protein,
lipid, cairan dan elektrolit. ;ungsi utamanya adalah mengabsorpsi produk
produk pencernaan. 9alaupun ukurannya relatif pendek, area
permukaannya sangat diperluas karena mukosanya berlipatlipat dengan
+ili yang hanya terlihat secara mikroskopik.
0sus halus terletak dalam rongga abdomen dan dikelilingi oleh
usus besar.
'a"bar 2.1.1 U&u& Halu&
truktur usus halus terdiri dari bagianbagian berikut ini5
a. Du!$enu"5 bentuknya melengkung seperti kuku kuda. Pada lengkungan
ini terdapat pankreas. Pada bagian kanan duodenum merupakan tempat
bermuaranya saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas
3
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
4/50
(duktus pankreatikus), tempat ini dinamakan papilla +ateri. Dinding
duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelen!ar
brunner untuk memproduksi getah intestinum. Pan!ang duodenum sekitar
$1 cm dimulai dari pilorus sampai !e!unum.
Di dalam usus dua belas !ari,dihasilkan en#im5
'. /nterokinase yaitu untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan
pankreas<
$. /repsin atau dipeptidase untuk mengubah dipeptida atau pepton
men!adi asam amino<
&. aktase yang mengubah laktosa men!adi glukosa<
-. 7altase berfungsi mengubah maltosa men!adi glukosa<
1. Disakarase mengubah disakarida men!adi monosakarida<
*. Peptidase mengubah polipeptida men!adi asam amino<
:. ipase mengubah trigliserida men!adi gliserol dan asam lemak<
2. ukrase mengubah sukrosa men!adi fruktosa dan glukosa.
b. Jejunu"5 Pan!angnya $ = & meter dan berkelokkelok, terletak di sebelah
kiri atas intestinum minor. Dengan perantaraan lipatan peritoneum yang
berbentuk kipas (mesentrium) memungkinkan keluar masuknya arteri dan
+ena mesentrika superior, pembuluh limfe, dan saraf ke ruang antara
lapisan peritoneum. Penampang !e!unum lebih lebar, dindingnya lebih
tebal, dan banyak mengandung pembuluh darah.
c. Ileu"5 u!ung batas antara ileum dan !e!unum tidak !elas, pan!angnya >- =
1m. Ileum merupakan usus halus yang terletak di sebelah kanan ba4ah berhubungan dengan sekum dengan perantaraan lubang orifisium
ileosekalis yang diperkuat sfingter dan katub +al+ula ceicalis (+al+ula
bauchini) yang berfungsi mencegah cairan dalam kolon agar tidak masuk
lagi ke dalam ileum.
2.1.2 U&u& Be&ar
8olon orang de4asa memiliki pan!ang ',1 = ',2 m. Berbagai
segmennya (sekum< colon asendens, trans+ersum, descendens, dan
sigmoideum) berperan dalam penyerapan air dan elektrolit, sekresi mukus,dan pembentukan, pengeluaran, dan penyimpanan #at yang tidak di serap
(tin!a). 8olon !uga merupakan rumah bagi flora mikroba usus. Permukaan
kolon terdiri atas epitel kolumnar tanpa +ilus dan hanya sedikit lipatan
kecuali di rektum distal. /pitel memiliki mikro+ilus yang pendek dan
iregular. Terdapat banyak kelen!ar yang mengandung sel goblet, sel
endokrin, dan sel absorptif.
apisanlapisan usus besar dari dalam ke luar yaitu 5
4
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
5/50
a. Tunica serosa, lapisan paling luar yang mempunyai mesocolon pada
colon trans+ersum dan sigmoideum
b. Tunica muscularis, terdiri dari startum circulare di dalam. tratum
longitudinale diperkuat pada tiga tempat membentuk taenia coli
c. Tunica submukosa mengandung pembuluh darah ple?us
submucosus meissner dan folliculi lymphatici solitari.
d. Tunica mukosa berbeda dengan mukosa dari usus kecil, karena
tidak mempunyai +ili intestinales, sesuai dengan letak penyempitan
atara haustra di mucosa terdapat lipatan plica semilunaris. Berbeda
dengan plica circularis pada usus kecil yang dibentuk oleh lapisan
mukosa dan submukosa sa!a, plica semilunaris !uga ikut dibentuk
oleh stratum circulare tunica muscularis. Berbeda dengan usus kecil,
pada colon tidak ada folliculi lympatici aggregatii. @landula
intestinales dari colon lebih pan!ang dari pada yang terdapat padausus kecil . terdapat banyak sel goblet pada mukosa colon. truktur
appendi? +ermi+oris hampir sama dengan struktur colon kecuali
tidak adanya taenia coli, appendi? epiploica, dan yang sangat
menyolok adalah banyaknya folliculi lymphatici pada mukosanya.
'a"bar 2.1.2 U&u& Be&ar
Bagianbagian usus besar adalah 5a. eikum
Di ba4ah seikum terdapat apendiks +ermiformis yang berbentuk
seperti cacing sehinggadisebut !uga umbai cacing yang pan!angnya * cm.
eluruhnya ditutupi peritonium mudah bergerak 4alaupun tidak
mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada
orang yang masih hidup.
b. 8olon "scendens
5
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
6/50
Pan!angnya kurang lebih '1 cm dan terbentang dari cecum sampai ke
permukaan +isceral dari lobus kanan hepar untuk membelok ke kiri pada
fle?ura coli de?tra untuk beralih men!adi colon trans+ersum. Colon
ascendens terletak pada regio lateralis kanan.
c. 8olon Tran+ersum
7erupakan bagian usus besar yang paling besar dan paling dapat
bergerak bebas karena bergantung pada mesocolon, yang ikut membentuk
omentum ma!us. Pan!ang antara -% = 1% cm.
8eatas colon trans+ersum berhubungan dengan hepar, +esica felle,
gaster dan lien. 8e depan terdapat hubungan dengan omentum ma!us dan
dinding depan abdomen. 8e belakang dengan pars descendens duodeni,
caput pankreas, kelokan usus kecil dan ren kiri, serta keba4ah !uga dengan
kelokan usus kecil. 7esocolon trans+ersum di belakang melekat pada
dinding belakang abdomen di depan pancreas. 7esocolon ini melekat pada pinggir atas colon tran+ersum, sedang lapisan posterior dari
omentumma!us melekat pada pinggir ba4ah kolon trans+ersum.
d. 8olon Descendens
Pan!angnya kurang lebih $1 cm, ber!alan +entrikel ke ba4ah dari
fle?ura coli sinistra pada regio hypochondriaca kiri sampai pada fossa
iliaca kiri untuk beralih men!adi colon sigmoidenum sehingga terletak
pada regio hypochondriaca kiri, lateralis kiri dan inguinalis kiri.
e. 8olon igmoideum
Disebut !uga colon pel+inum, pan!angnya kurang lebih -% cm dan
berbentuk lengkungan huruf . Terbentang mulai dari apertura pel+issuperior Apel+ic brim sampai peralihan men!adi rectum di depan
+ertebrata &. Tempat peralihan ini ditandai dengan berakhirnya ketiga
taenia coli, dan terletak '1 cm di atas anus. Colon sigmoideum tergantung
oleh mesocolon sigmoideum pada dinding belakang pel+is sehingga dapat
sedikit bergerak bebas (mobile).
Penyerapan cairan dan elektrolit telah banyak diteliti dan merupakan
fungsi utama kolon. /pitel kolon mampu menyerap hingga 1 air per hari.
elain itu, epitel kolon !uga dapat menyerap natrium dengan mela4an
gradien konsentrasi yang cukup besar. "ldosteron merupakan suatu
hormon yang terlibat dalam proses homeostasis cairan dan elektrolit,
meningkatkan hantaran natrium kolon sebagai respons terhadap deplesi
+olume sehingga berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Produk sekretorik utama kolon adalah musin, suatu kon!ugat
glikoprotein kompleks yang berfungsi melumasi dan mungkin melindungi
kolon.
2.2 Enter#t#& (eg#!nal
2.2.1 Def#n#
6
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
7/50
Penyakit Chrons adalah suatu gangguan radang kronis usus
idiopatik yang melibatkan bagian saluran pencernaan yang mana sa!a.
Ditemukan pada bagian saluran pencernaan dari mulut sampai anus paling
umum ditemukan pada usus halus (7arilynn, '). Penyakit ini
menyerang dinding usus bagian dalam. esinya bersifat diskontinu, yang
menimbulkan efek Amelompatlompat, yaitu bagian usus yang sakit
dipisahkan oleh !aringan yang normal. Timbul fistura, fistula, dan
penebalan dinding usus. 9alaupun banyak persamaan antara kolitis
ulserati+a dan penyakit Chrons, ada !uga perbedaanperbedaan besar
dalam per!alanan klinis dan distribusi penyakit di dalam saluran
pencernaan. Proses radangnya cenderung eksentris dan segmental, sering
dengan daerah antara (yaitu daerah normal usus di antara daerahdaerah
radang). edangkan radang pada kolitis ulserati+a terbatas pada mukosa
(kecuali pada megakolon toksik), keterlibatan saluran pencernaan pada penyakit Chrons adalah transmural (Cecily ynn Bet#, $%%).
Inflamasi pada penyakit Chrons timbul sebagai lesi granulomatosa
berbatas tegas dengan pola terpisahpisah yang tersebar di seluruh bagian
usus yang terkena. Di antara daerah inflamasi terdapat !aringan usus yang
normal. Pada inflamasi kronis, timbul !aringan ikat dan fibrosis sehingga
usus men!adi kaku atau tidak fleksibel. "pabila fibrosis ter!adi di usus
halus, penyerapan #at gi#i akan terganggu. ika penyakit terlokalisasi
terutama di kolon, keseimbangan air dan elektrolit dapat terganggu.
aluran atau fistula abnormal kadangkadang terbentuk antara bagian
saluran cerna dan antara saluran @I dan +agina, kandung kemih, atau
rektum. Eal ini dapat menyebabkan malabsorbsi dan infeksi.
8ondisi ini diyakini sebagai hasil dari ketidakseimbangan antara
proinflamasi dan mediator antiinflamasi. ebagian besar kasus enteritis
regional melibatkan usus halus, khususnya ileum terminal. Presentasi
karakteristik enteristik regional adalah sakit perut dan diare, yang mungkin
men!adi rumit oleh fistula usus, obstruksi, atau keduanya. Penyakit ini
mempunyai sifat yang sulit diprediksi dan mempunyai tingkat remisi
!angka pan!ang ("ufses, $%%').
Pada tahun '&$, Chrons, @in#berg, dan 6ppenheimer mendeskripsikan penyakit ini dengan melokalisasi segmen ileum dan
memengaruhi saluran gastrointestinal lainnya. 8ondisi ini kemudian
didokumentasikan bah4a enteritis regional bisa melibatkan bagian mana
pun darisalurangastrointestinal (Thoreson, $%%:).
7
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
8/50
@ambar Penyakit
Chrons pada ileum
dengan penyempitan segmen yang iregular (tanda panah)
Perbandingan penyakit inflamasi usus antara kolitis ulseratif dengan penyakit
chrons adalah sebagai berikut 5
arakter#&t#k l#t#f Ul&erat#f Pen)ak#t *+r!n&
Perdarahan usus
Diare
Fyeri abdomen"noreksia
Penurunan berat badan
3etardasi pertumbuhan
esi anal dan perianal
;istula dan striktur
0mum, ringan sampai
berat
ering berat
arang3ingan sampai sedang
3ingan sampai sedang
Biasanya ringan
arang
arang
Tidak umum, ringan
sampai berat
3ingan sampai berat
3ingan sampai berat0mum
7ungkin berat
7ungkin berat
0mum
0mum
2.2.2 Et#!l!g#
/tiologi Penyakit Crohn tidak diketahui. Penelitian memusatkan
perhatian pada tiga kemungkinan penyebabnya, yaitu 5
a. 8elainan fungsi sistem pertahanan tubuh.Pada beberapa penelitian terdapat hubungan genetik pada enteritis
regional. ebagian besar gen yang dianggap terlibat dalam
perkembangan penyakit ini berperan dalam imunitas mukosa dan
ditemukan pada epitel mukosa penghalang. Beberapa gen
memberikan kontribusi untuk fenotip yang kompleks, namun
dalam mutasi gen NOD2 telah ditun!ukkan memiliki kerentanan
terhadap enteritis regional (Church, $%%').
b. Infeksi.
8emungkinan infeksi seperti Mycobacterium paratuberculosis,
Pseudomonas, dan Listeria mempunyai keterlibatan dalam
8
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
9/50
patogenesis enteritis regional. Eal ini menun!ukkan bah4a radang
dengan penyakit menghasilkan kondisi disfungsi terhadap sumber
infeksi (Gan Eeel, $%%')
c. ingkungan
Pengaruh lingkungan seperti penggunaan tembakau tampaknya
memiliki efek pada enteritis regional. Perokok aktif dan perokok
pasif mempunyai risiko rendah untuk pengenbangan enteritis
regional dan berbanding terbalik dengan ter!adinya risiko kolitis
ulseratif (Thoreson, $%%:).
d. 7akanan.
9alaupun tidak ditemukan adanya autoantibodi, enteritis regional
diduga merupakan reaksi hipersensiti+itas atau mungkin disebabkan oleh
agen infektif yang belum diketahui. Teoriteori ini dikemukakan karena
adanya lesilesi granulomatosa yang mirip dengan lesilesi yang dtemukan
pada !amur dan tuberkulosis paru. Terdapat beberapa persamaan yang
menrik antara enteritis regional dan kolitis ulseratif. 8eduanya adalah
penyakit radang, 4alaupun lesinya berbeda. 8edua penyakit ini
mempunyai manifestasi di luar saluran cerna yaitu u+eitis, artritis dan lesi
lesi kulit yang identik.
2.2.3 Man#fe&ta l#n#&
Di antara anakanak penderita penyakit Chrons, ge!ala permulaan
paling sering mengenai ileum dan kolon (yaitu ileokolitis), tetapi dapat !uga melibatkan usus halus sa!a pada -% (1% anak menderita ileitis
terminal sa!a) atau kolon sa!a pada sekitar '% (kolitis granulomatosa).
Penyakit Chrons !arang di!umpai pada umur ' tahun pertama. eperti pada
kolitis ulserati+a, penyakit Chrons cenderung mempunyai distribusi umur
bimodal dengan puncak pertama mulai pada akhir umur belasan ("rif
7uttaHin, $%'').
Penyakit Chrons dapat muncul dalam beberapa bentuk<
manifestasinya cenderung ditentukan oleh daerah usus yang terlibat,
dera!at radangnya, dan adanya komplikasi seperti striktura atau fistula.
"nak dengan ileokolitis khas menderita nyeri abdomen dengan kram dan
diare, kadangkadang dengan darah. Ileitis dapat muncul dengan nyeri
abdomen kuadran kanan ba4ah sa!a. 8olitis Chrons dapat disertai dengan
diare bercampur darah, tenesmus, dan mendadak ingin buang kotoran.
@e!ala dan tandatanda sistemik cenderung lebih sering ter!adi pada
penyakit Chrons daripada pada kolitis ulserati+a. Demam, malaise, dan
mudah lelah sering ter!adi. 8egagalan pertumbuhan dengan keterlambatan
pematangan tulang dan keterlambatan perkembangan seksual dapat
mendahului ge!alage!ala lain ' atau $ tahun sebelumnya dan setidak
tidaknya $ kali lebih sering ter!adi pada penyakit Chrons daripada pada
9
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
10/50
kolitis ulserati+a. "nak dapat datang dengan gagal tumbuh sebagai satu
satunya manifestasi penyakit Chrons. 3etardasi pertumbuhan disertai
dengan penurunan massa badan tetapi tidak disertai pengurangan lemak
badan< kehilangan protein melalui usus dan la!u perputaran (turno+er)
protein tubuh meningkat. "menore primer atau sekunder sering ter!adi.
Berla4anan dengan kolitis ulserati+a, sering ter!adi penyakit perianal
(umbaiumbai tas, fistula, abses). 8eterlibatan lambung atau duodenum
mungkin disertai dengan muntah berulang dan nyeri epigastrik. 6bstruksi
usus halus parsial, biasanya akibat penyempitan lumen usus karena radang
atau striktura, dapat menyebabkan ge!alage!ala nyeri abdomen dengan
kram (terutama 4aktu makan), borborigmi, dan kembung abdomen
intermiten. triktura harus dicurigai apabila anak merasakan ge!ala mereda
bersama dengan sensasi mendadak degukan ( urlin ) isi usus melalui
regio tertentu abdomen. 6bstruksi ureter akibat perluasan prosesradangnya merupakan komplikasi yang !arang pada penyakit Chrons.
7anifestasi klinis penyakit Crohn atau /nteritis 3egional menurut
Diane, $%%% sebagai berikut5
'. "4itan ge!ala biasanya tersembunyi dan membahayakan, tanda
nyeri abdomen yang menon!ol, dan diare tak sembuh dengan
defekasi.
$. Diare terdapat pada % pasien penderita penyakit ini.
&. Fyeri kram ter!adi setelah makan< pasien cenderung untuk
mengurangi masukan makanan< menyebabkan penurunan berat
badan, malnutrisi, dan anemia sekunder.-. 7ungkin ter!adi diare kronis, mengakibatkan rasa sangan tidak
nyaman pada indi+idu yang kurus dan kering akibat masukan
makanan yang tidak adekuat serta kehilangan cairan. 0sus yang
mengalami inflamasi dapat mengalami perforasi dan membentuk
abses intraabdominal dan anal.
1. Ter!adi demam dan leukositosis.
*. "bses, fistula, dan fisura merupakan hal yang umum ter!adi.
2.2., Pat!f#!l!g#
ecara mikroskopis, lesi a4al dimulai sebagai fokus peradangandiikuti dengan ulserasi mukosa yang dangkal. 8emudian, menyerang sel
sel inflamasi dalam lapisan mukosa dan dalam proses mulai membentuk
granuloma. @ranuloma menyelimuti semua lapisan dinding usus dan
masuk ke dalam mesenterium dan kelen!ar getah bening regional. Infiltrasi
neutrofil ke dalam bentuk abses yang dalam, menyebabkan kerusakan pada
lapisan dalam dan atrofi dari usus besar. 8erusakan kronis dapat dilihat
dalam bentuk penumpukan +ili di usus kecil. Terbentuknya ulkus men!adi
kondisi umum dan sering terlihat (Thoreson, $%%:).
10
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
11/50
ecara makrokospis kelainan a4al adalah hiperemia dan edema
dari mukosa yang terlibat. 8emudian, diskrit terbentuk ulkus limfoid
dangkal dan dipandang sebagai bintikbintik merah atau depresi mukosa.
8eadaan ini dapat men!adi mendalam, borok serpiginous terletak
melintang dan longitudinal di atas mukosa yang meradang. esi sering
segmental dan dipisahkan oleh daerah sehat (Thoreson, $%%:).
Easil peradangan transmural (meliputi mukosa dan seluruh
dinding) membentuk penebalan dinding usus dan penyempitan lumen.
6bstruksi pada a4alnya disebabkan oleh edema dari mukosa dan spasme
usus terkait. 6bstruksi biasanya bersifat intermiten dan sering re+ersibel
setelah mendapat agen antiinflamasi. Pada proses lan!ut, halangan men!adi
kronis akibat !aringan parut, penyempitan lumen, dan pembentukan
striktur. an!utan dari enteritis regional berkembang komplikasi oleh suatu
obstruksi atau ulkus yang menyebabkan terbentuknya fistula dengan !alanterbentuknya sinus yang menembus serosa, mikroperforasi, pembentukan
abses, adhesi, dan malabsorbsi. ;istula dapat bersifat enteroenteral,
entero+esikal, entero+aginal, atau enterokutaneous. Proses inflamasi
melalui dinding usus mungkin !uga melibatkan mesenterium dan kelen!ar
getah bening sekitarnya .
7anifestasi pada enteritis regional akan ter!adi nyeri abdomen
menetap dan diare yang tidak hilang dengan defekasi. Diare ter!adi pada
% pasien. aringan parut dan pembentukan granuloma memengaruhi
kemampuan usus untuk mentranspor produk dari pencernaan usus atas
melalui lumen yang terkontriksi, mengakibatkan nyeri abdomen berupa
kram.
@erakan peristaltik usus dirangsang oleh makanan sehingga nyeri
kram ter!adi setelah makan. 0ntuk menghindari nyeri kram ini, pasien
cenderung untuk membatasi masukan makanan, mengurangi !umlah dan
!enis makanan sehingga kebutuhan nutrisi normal tidak terpenuhi.
"kibatnya adalah penurunan berat badan, malnutrisi, dan anemia sekunder.
elain itu, pembentukan ulkus di lapisan membran usus dan di tempat
ter!adinya inflamasi, akan menghasilkan rabas pengiritasi konstan yang
dialirkan ke kolon dari usus yang tipis, bengkak, yang menyebabkan diarekronis. 8ekurangan nutrisi dapat ter!adi akibat absorbsi terganggu.
7alabsorbsi ter!adi sebagai akibat hilangnya fungsi penyerapan
permukaan mukosa. ;enomena ini dapat mengakibatkan malnutrisi
proteinkalori, dehidrasi, dan beberapa kekurangan gi#i. 8eterlibatan ileum
terminal dapat mengakibatkan malabsorpsi asam empedu, yang mengarah
ke steatorrhea (buang air besar dengan feses bercampur lemak),
kekurangan +itamin yang larut lemak, dan batu gin!al. 7alabsorpsi lemak,
dengan penangkap kalsium, dapat mengakibatkan peningkatan ekskresi
oksalat dan menyebabkan pembentukan batu gin!al (Chen, $%%:).
11
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
12/50
2.2.- Pe"er#k&aan Penunjang
') Pemeriksaan laboratorium
a. "nemia mungkin disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk
peradangan kronis, malabsorpsi besi, kehilangan darah kronis, dan
malabsorpsi +itamin B'$ atau folat. b. Eipoalbuminemia, hipokolesterolemia, hipokalsemia,
hipomagnesemia, dan hipoprothrombinemia mungkin
mencerminkan malabsorpsi.
c. eukositosis mungkin disebabkan oleh peradangan kronis, abses,
atau pengobatan steroid.
d. 7arker inflamasi akut, seperti Creacti+e protein (C3P) dan
orosomucoid, berkorelasi erat dengan akti+itas penyakit. a!u
endap daraheritrosit sedimentation rate (/3) dianggap lebih
bermanfaat dalam menilai akti+itas enteritis regional daripada
kolitis ileitis.
$) Pemeriksaan radiografik
a. tudi kontras barium
tudi ini sangat berguna dalam mendefinisikan sifat, distribusi,
dan tingkat keparahan enteritis regional (Chen, $%%:). etelah
psien dapat menoleransi prosedur, barium enema mungkin dapat
membantu dalam e+aluasi lesi kolon. tudi kontras barium
berguna dalam menge+aluasi fitur seperti kekakuan,
pseudodi+ertikula, fistula, dan edema submukosa. /dema dan
ulkus dari mukosa di usus kecil mungkin tampak sebagai penebalan dan distorsi. ;istula !uga dapat dideteksi oleh studi
barium saluran pencernaan atau melalui suntikan ke dalam
pembukaan fistula yang dicurigai (7ackalski, $%%*).
b. Computed tomography scan
CT scan yang membantu dalam penilaian di luar komplikasi
seperti fistula dan abses, serta hepatobiliary dan komplikasi gin!al
(7ackalski, $%%*).
c. 7agnetic resonance imaging
Manetic !esonance Imain (73I) dapat lebih unggul daripada
CT scan dalam menun!ukkan lesi panggul. 6leh karena kadar air diferensial, 73I dapat membedakan peradangan aktif dari fibrosis
darn dapat membedakan antara inflamasi serta lesi fibrostenosis
enteritis regional (Chen, $%%:).
&) Pemeriksaan "ltrasonoraphy
"ltrasonoraphy (0@) dapat membantu dalam membedakan kelainan
tuboo+arium. Famun, modalitas ini dapat !uga mendeteksi
pembesaran kelen!ar getah bening, abses, stenoses, dan bahkan fistula.
0@ dianggap sebagai cara yang cepat dan murah metode penyaringan
untuk membantu dalam diagnosis IBD atau berulangulang
menge+aluasi pasien untuk komplikasi.
12
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
13/50
-) Pemeriksaan 8olonoskopi
8olonoskopi (#olonoscopy) dapat membantu ketika barium enema
satu kontras belum informatif dalam menge+aluasi sebuah lesi kolon.
8olonoskopi berguna dalam memperoleh !aringan biopsi, yang
membantu dalam diferensiasi penyakit lain, dalam e+aluasi lesi massa,
dan dalam pelaksanaan sur+eilans kanker. 8olonoskopi !uga
memungkinkan mem+isualisasi fibrosis striktur pada pasien dengan
penyakit kronis. elain itu, kolonoskopi !uga dapat digunakan dalam
periode pascaoperasi bedah untuk menge+aluasi anatomosis dan
memprediksi kemungkinan kambuh klinis, serta respons terhadap
terapi pascaoperasi (7ackalski, $%%*).
1) $ndoscopic retrorade cholaniopancreatoraphy (/3CP)
$ndoscopic retrorade cholaniopancreatoraphy (/3CP) sangat
membantu baik sebagai prosedur diagnostik dan alat terapeutik pada pasien dengan striktur kolangitis sklerosa.
2.2. Penatalak&anaan
') Penurunan respons diare 5
a. Pemberian antidiare
Dua macam antidiare yang paling sering diresepkan adalah
difeknosilat (dengan atropin), analog lemah dari meperidin
dan loperamid, yang secara kimia berhubungan dengan
haloperidol. Difenoksin adalah metabolit aktif difenoksilat.
7ekanisme ker!anya pada usus mirip dengan opioid, yaitu beker!a dengan menghambat pembebasan asetilkolin melalui
reseptor prasinaptik dalam sistem saraf enterik.loperamid
dalam dosis -mg - kali sehari dapat menghasilkan perbaikan
klinikyang mendasar, terutama !ika dikombinasikan dengan
diet yang mengandung serat.
b. Pemberian diet rendah lemak
c. 8ram perut dapat dikurangi dengan propantheline (%,'$1
mg), dicyclomine ('%$% mg), atau hyoscyamine (%,'$1 mg)
d. "ntiinflamasi
$) Terapi medikamentosaTerapi steroid diindikasikan pada pasien dengan ge!ala sistemik
yang parah (misalnya5 demam, mual, penurunan berat badan) dan
dalam kondisi mereka yang tidak merespons agen antiinflamasi.
Prednison (-%*% mghari) umumnya membantu dalam peradangan
akut. etelah resmi tercapai, agen perlahanlahan diturunkan (1'% mg
satudua minggu). Berikan !uga 8ortikosteroid, ala#opirin,
"#atioprin, 7etronida#ol, serta ;e, asam folat, dan +itamin B'$. Pada
pasien yang kambuh setelah pemberian steroid, pilihan pera4atan lain
diperlukan. teroid tidak diindikasikan untuk terapi pera4atan karena
13
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
14/50
komplikasi serius, seperti nekrosis aseptik panggul, osteoporosis,
katarak, diabetes, dan hipertensi.
&) Terapi imunosupresi
Pertimbangkan imunosupresi !ika steroid tidak memberikan hasil
maksimal seperti a#athioprine ($ mgkghari) atau metabolit aktif, *
mercaptopurine (*7P). Penga4asan diperlukan karena adanya risiko
supresi sumsum tulang.
-) Terapi bedah
Bedah memainkan peran integral dalam pengobatan enteritis
regional untuk mengontrol dan mengobati ge!ala komplikasi. ika
terapi medis gagal, bedah reseksi dari usus yang meradang dengan
pemulihan secara berlan!ut. Pembedahan dengan segera mungkin
diperlukan dalam kasus diare yang berkelan!utan atau berulang kondisi
pendarahan atau kondisi fistula entero+esicular, enterocutaneous,
cologastric, dan fistula coloduodenal.
Pembedahan akhirnya perlu dilakukan pada sekitar &% kasus.
3eseksi usus halus yang terkena penyakit dan operasi pintas mungkin
perlu dilakukan dalam keadaan umum yang sakit berat dan kronis,
namun tindakan ini tidak bertu!uan kuratif.
1) Diet
Diet harus seimbang pada pasien dengan enteritis regional.
uplemen serat dikatakan bermanfaat bagi pasien dengan penyakit
kolon karena fakta menyatakan bah4a serat makanan dapat diubah
men!adi rantai pendek asam lemak, yang menyediakan bahan bakar untuk penyembuhan mukosa kolon, sedangkan diet rendah serat
biasanya diindikasikan untuk pasien dengan ge!ala obstruksi.
Pasien dengan enteritis regional usus kecil sering memiliki
intoleransi laktosa sehingga perlu menghindari produk susu. Famun,
suplemen kalsium mungkin diperlukan.
/nteral terapi dengan diet elemental telah disarankan untuk
merangsang remisi pada enteritis regional akut, konsumsi minimal
'.$%% kkalhari dikaitkan dengan tingkat lebih rendah penyakit
kambuh, tetapi pasien kondisi sering kambuh setelah memulai diet
normal.Indikasi untuk %otal Parenteral %herapy (TPF) adalah sebagai
berikut 5
a. Penggunaan !angka pendek 5 pasien dengan inflamasi aktif dan
kekurangan gi#i, serta mereka dengan fistula (diberikan se!ak
preoperatif).
b. Penggunaan !angka pan!ang 5 pasien yang telah mengalami reseksi
usus luas, mengakibatkan sindrom usus pendek.
2.2./ 0*
96C /nteritis 3egional terlampir pada lampiran '.
14
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
15/50
2.2. !"l#ka
') 7egakolon toksik (lebih la#im pada kolitis ulseratif).
$) Dehidrasi dan malnutrisi akibat diare dan malabsorpsi.
Gitamin yang larut dalam lemak dan +itamin B'$ yangterutama cenderung terpengaruh.
&) Perforasi usus dan pembentukan abses.
-) 8anker usus (lima kali lipat dari kontrol yang sama usianya).
1) Penyakit gin!al antara lain urolitiasis (tidak ditemukan pada
kolitis ulseratif).
*) Eemoragi.
:) "bses hati dan penyakit hati.
2.2.4 Pr!gn!&
Penyakit crohn adalah penyakit kronis yang disertai denganmorbiditas tinggi tetapi mortalitas rendah. @e!elage!alanya cenderung
kumat 4alaupun selalu menggunakan obat dan sering tanpa ada pen!elasan
yang !elas. atu perkecualian bah4a ge!alage!ala obstruksi parsial kecil
dapat ter!adi setelah makan makanan yang beresidu tinggi dan ada striktur
usus halus. Penurunan berat badan dan gagal tumbuh biasanya dapat
diperbaiki dengan pengobatan dan perhatian terhadap kebutuhan nutrisi.
ebih dari '1 indi+idu dengan retardasi pertumbuhan dini akibat
penyakit crohn mengalami penurunan permanen pertumbuhan linier.
Beberapa menifestasi ekstraintestinum, dengan sendirinya, mungkin
merupakan penyebab utama morbiditas, yang meliputi kolangitis
sklerosans, hepatitis kronis aktif, pioderma gangrenosum dan spondilitis
ankilosans.
9alaupun resiko men!adi kanker kolon pada orangorang dengan
kolitis crohn lama mungkin lebih rendah daripada pada penderita kolitis
ulsereati+a, resiko ini lebih besar daripada resiko pada populasi umum.
9alaupun ada beberapa komplikasi pada penyakit ini,kebanyakan anak
dengan menderita penyakit crohn masih hidup aktif dan biasa dengan
sebentarsebentar mengalami kekambuhan ge!ala.
2.2.15 A&u+an eera6atan U"u"
a. Pengkaj#an Subjekt#f
') 3i4ayat kesehatan diambil untuk mengidentifikasi a4itan, durasi,
dan karakteristik nyeri abdomen< diare, tenesmus, mual, anoreksia,
penurunan BB.
$) 3i4ayat keluarga tentang penyakit usus inflamasi
&) Pola diet 5 !umlah "lkohol, kafein, dan nikotin yang dipakai setiap
hari atau setiap minggu.
15
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
16/50
-) Pola eliminasi 5 karakter, frekuensi, dan adanya darah, pus, lemak,
atau mukus.
1) "lergi 5 intoleransi usus atau laktose.
*) 8a!i gangguan pola tidur bila diare atau nyeri ter!adi pada malam
hari.
b. Pengkaj#an bjekt#f
') "uskultasi abdomen terhadap bising usus dan karakteristiknya.
$) Palpasi abdomen terhadap distensi, nyeri tekan, atau nyeri.
&) Inspeksi kulit terhadap adanya saluran fistula atau ge!ala dehidrasi.
-) ;eses di inspeksi terhadap adanya darah dan mucus.
7. Anal#&a Data
Data Et#!l!g# Ma&ala+ eera6atan
D 5 8lien mengatakannyeri abdomen diare
se!ak $ hari yang lalu,
kadang disertai darah,
mual, dan muntah.
D6 5 kala nyeri :, (J)
nyeri tekuk dan nyeri
tekan pada abdomen.
TD '&%% mmEg,uhu &:,1oC
@angguangastrointestinal
7ual, muntah, diare,
anoreksia
8ram abdomen
Fyeri
Fyeri
D 5 8lien terlihat
lemas dan lesu. 8lien
menyatakan diare se!ak
$ hari yang lalu, kadang
disertai perdarahan,
serta mual dan muntah
D6 5 Bising usus
meningkat $:?menit,
turgor kulit K&detik,
uhu &:,1oC, TD
'&%% mmEg
@angguan
gastrointestinal
7ual, muntah, diare,
anoreksia
@angguan transportasi
makanan
8etidakseimbangan
cairan dan elektrolit
8etidakseimbangan
cairan dan elektrolit
D 5 8lien terlihat
lemas dan lesu. 8lien
menyatakan nafsu
@angguan
gastrointestinal
8etidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
16
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
17/50
makan menurun se!ak $
hari terakhir karena
nyeri dan proses
penyakit
D6 5 skala nyeri :,
adanya neri tekan dan
nyeri tekuk, BB L $ 8g
dari sebelum sakit
7ual, muntah, diare,
anoreksia
"supan nutrisi tidak
adekuat. Penurunan
berat badan. 6utput
cairan berlebih
8etidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
D 5 8lien nampak
cemas, lemas dan lesu.
D6 5
3espon penyakit
gastrointestinal
Inter+ensi kedepan
mengenai penyakit
3espons psikologis
7isinterpretasi
pera4atan dan
penatalaksanaan
pengobatan
8ecemasan
8ecemasan
$. D#agn!&a eera6atan )ang "ungk#n
') Fyeri berhubungan dengan iritasi nitestinal, kram abdomen dan
respon pembedahan
$) 3esiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan
dengan pengeluaran cairan dari diare dan muntah yang berlebihan
&) 8etidakseimbangan nutrisi 5 kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakadekuatan intake nutrisi sekunder
akibat nyeri, ketidaknyamana lambung dan intestinal
-) 3esiko infeksi b.d adanya luka pasca bedah
1) 8ecemasan berhubungan dengan prognosis penyakit dan rencana
pembedahan
17
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
18/50
e. Peren7anaan $an Inter8en eera6atan
D?.8epera4atan Tu!uan dan
8reteriaEasil
Inter+ensi 3asional
' Fyeri b.d iritasinitestinal, kram
abdomen dan
respon
pembedahan
etelah dilakukantindakankepera4atan
selama &?$- !am
masalah kepera4atan
nyeri dapat teratasi
dengankreteria
hasil sebagai berikut 5
a. ecara sub!ektif
melaporkan nyeri
berkurang b. /kspresi 4a!ah
pasien tenang dan
rileks
c. Dapat
mengidentifikasi
kegiatan yang
dapat menambah
atau mengurangi
nyeri
d. Pasien tidak
gelisah
e. .kala nyeri turun
% = -
'. 7onitoring skalanyeri (% = -)
(P,M,3,,T)
$. elaskan dan bantu
pasien dengantindakan pereda
nyeri
nonfarmakologi
seperti distraksi,
terapi musik, dan
hipnoterapi.
&. Istirahatkan pasien
-. "!arkan teknik
distraksi
1. 7ana!emen
pemberian diet dan
menghindari agen
iritan mukosa
lambung
*. 8olaborasi dengandokter untuk
pemberian antasida
sesuai dosis
'. Pera4at mengka!i tingkatnyeri dan dan
kenyamanan pasien
setelah penggunaan obat =
obatan dan menghindari
#at pengiritasi
pendekatan dengan
menggunakan
$. 3elaksasi dan
nonfarmakologi lainnyatelah menun!ukkan
keefektifan dalam
mengurangi nyeri
&. Istirahat secara fisiologis
dapat menurunkan
kebutuhan oksigen
-. Distraksi dapat
menurunkan stim ulus
internal
1. Dengan menghindari
makan dan minuman yang
dapat mengiritasi mukosa
lambung dapat
menurunkan intensitas
nyeri
*. "ntasid untuk mempertahankan Ph
lambung pada tingkat
normal (-,1)
18
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
19/50
$. 3esiko
ketidakseimbangan
cairan b.d
pengeluaran cairan
dari muntah yang
berlebihan
etelah dilakukan
tindakan kepera4atan
selama &?$- !am,
masalah cairan dan
elektrolit dapat teratasi
dengankreteria
hasil sebagai berikut 5
a. membran mukosa
lembab, turgor
kulit normal
b. TTG dalam batas
normal
c. 6utput
K*%%mlhari
d. aboratorium 5
nilai elektrolit
normal
'. 7onitor TTG
$. 7onitor status
cairan (membran
mukosa, turgor
kulit dan output
urin)
&. 8a!i sumber
kehilangan cairan
-. 7ana!emen
pemberian cairan
1. 8olaborasi untuk pemberian diuresis
'. 7engetahui keadaan
umum pasien, hipotensi
datap ter!adi pada kondisi
hipo+olemia
$. umlah dan tipe cairan
pengganti ditentukan dari
keadaan status cairan.
&. Penurunan +olume cairan
mengakibatkan
menurunnya
-. Produksi urin. 7onitor
dilakukan dengan ketat
pada produksi urin
8ehilangan caairan dan
muntah dapat disertai
dengan keluarnya natrium
per oral yang !uga akan
meningkatkan risiko
gangguan elektrolit
1. Intake dan output cairan
setiap hari dipantau untuk
mendeteksi tanda = tandaa4al ter!adinya dehidrasi
&. 8etidakseimbangan
nutrisi 5 kurang
dari kebutuhan
tubuh b.d
ketidakadekuatan
intake nutrisi
sekunder akibat
nyeri,
ketidaknyamana
lambung dan
intestinal
etelah dilakukan
kepera4atan selama
&?$- !am, masalah
kepera4atan
ketidakseimbangan
nutrisi dapat teratasi
dengan kreteria
hasilsebagai berikut 5
a. Pasien dapat
mempertahankan
asupan status nutrisi
yang adekuat
b. Pernyataan moti+asi
yang kuat
untuk meningkatka
n kebutuhan
nutrisinya
'. 8a!i status nutrisi
pasien, turgor kulit,
berat badan dan
penurunan berat
badan
$. ;asilitasi pasien
memperoleh diit
biasa yang
dikonsumsi pasien
setiap hari
&. Pantau intake dan
output, an!urkan
untuk timbang
berat badan secara
periodik
'. 7enetapkan dera!ad
masalah untuk
menetapkan pilihan
inter+ensi yang tepat
$. 7emperhitungkankeingin
an indi+idu agar dapat
memperbaiki nutrisi
&. Berguna dalam mengukur
keefektifan nutrisi dan
dukungan cairan.
-. 7enurunkan rasa tidak
19
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
20/50
-. akukan dan
a!arkan pera4atan
mulut sebelum dan
sesudah makan
1. 8olaborasi dengan
ahli gi#i untuk
pemberian diit yang
seimbang
*. 8olaborasi dengan
dokter untuk
pemberian anti
muntah sesuai dosis
enak karena sisa makanan
dan bau obat yang dapat
merangsang pusat muntah
1. 7erencanakan deit
dengan kandungan nutrisi
yang adekuat untuk
memenuhi pengingkatan
kebutuhan energi dan
kalori
*. 7eningkatkan rasa
nyaman pada
gastrointestinal dan
meningkatkan keinginan
intake nutrisi dan cairan
per oral
1. "nsietas b.d
prognosis penyakit
dan rencana
pembedahan
etelah dilakukan
kepera4atan selama
&?$- !am, masalah
kepera4atan
kecemasan dapat
teratasi dengankreteria
hasil sebagai berikut 5
a. Pasien mampumgnungkapkan
perasaan kepada
pera4at
b. Pasien dapat
mencatat penurunan
kecemasan atau
ketakutan
c. Pasien dapat rileks
dan tidur dengan
nyaman
'. 7onitor respon
fisik, seperti
kelelahan,
perubahan tanda
+ital dan gerakan
yang berulang =
ulang
$. "n!urkan pasien
dan keluarga
mengungkapkan
dan
mengekspresikan
rasa takutnya
&. Catat reaksi pasien
atau keluarga.
Berikan
kesempatan utnuk
mengungkapkan
perasaannya
-. "!arkan akti+itas
pengalihan
perhatian sesuai
kemampuan
indi+idu seperti
menulis, menonton
'. Digunakan untuk
menge+aluasi dera!ad
atau tingkat kesadaran,
khusunya !ika melakukan
komunikasi +erbal
$. 7emberikan kesempatanuntuk berkosentrasi
ke!adian dari rasa takut,
dan mengurangi cemas
yang berlebihan
&. 3espon dari kecemasan
anggota keluarga terhadap
apa yang ter!adi dapat
disampaikan kepada
pera4at
-. e!umlah akti+itas atau
ketrampilan dapat
menurunkan tingkat
kebosanan yang dapat
men!adi stumulus
kecemasan
20
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
21/50
t+, dll
-. 3esiko infeksi b.d
adanya luka pasca
bedah
etelah dilakukan
tindakan kepera4atan
selama &?$- !am,masalah kepera4atan
resti infeksi dapat
teratasi dengan kreteria
hasil sebagai berikut 5
a. Tanpa adanya
infeksi dan tanda =
tanda kemerahan
setelah !ahitan
dilepas b. TTG terutama
suhu dalam batas
normal
'. 7onitoring TTG
$. Periksa kembali !enis
pembedahan yang
telah dilakukan
&. akukan pera4atan
luka pada hari ke dua
pasca bedah
-. Bersihkan luka pada
saat setiap pera4atan
luka
1. Tutup luka dengan
kassa steril
*. Berikan pendidikan
kesehatan kepada
keluarga pasien dan
pasien cara
pera4atan luka yang
benar dan steril
:. 8olaborasi dengan
dokter untuk
pemberian antiinfeksi sesuai dosis
'. uhu dapat ikut naik !ika
pasien ter!adi inflamasi
dan infeksi$. 7enidentifikasi kema!uan
atau penyimpangan dari
tu!uan yang diharapkan.
&. Pera4atan luka sebaiknya
tidak setiap hari untuk
menurunkan kontak
dengan luka yang dalam
kondisi steril
-. Pembersihan debridemendapat mencegah
kontaminasi kuman ke
!aringan luar
1. Penutupan secara
menyeluruh dapat
menghindari kontaminasi
dari benda atau udara
*. Pemberian pendidikan
kesehatan diharapkan bisalenih memberikan
pemenuhan informasi
bagi keluarga.
:. Tindakan kolaborasi
dilakukan dengan tu!uan
untuk lebih optimal dalam pengobatan
f. E8alua Hal 9ang D#+arakan
') 7elaporkan penurunan dalam frekuensi feses diare
$) kala nyeri berkurang men!adi $&
&) 8lien mampu mempertahankan keseimbangan +olume cairan
-) Tidak ter!adi penurunan berat badan yang berarti
1) 8lien mendapatkan nutrisi optimalmentoleransi pemberian makan
sedikit dan sering tanpa diare
21
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
22/50
*) 7enghindari episode keletihan
:) 8ecemasan klien berkurang
2) 7enghadapi diagnosa dengan baik
) 7empertahankan integritas kulit
'%) 7emporoleh pemahaman tentang proses penyakit
2.2.11 A&u+an eera6atan $engan a&u&
1: a&u&
dr. D ('2 tahun) mengalami diare se!ak $ hari yang lalu,
kadang diare disertai dengan perdarahan. Dia mengeluh nyeri pada
bagian abdomen. 8lien tampak cemas, lemah, letih dan mengaku
nafsu makannya menurun se!ak $ hari yang lalu. uhu badan
meningkat hingga &:.1oC, berat badan menurun $ 8g dari sebelum
sakit. 8lien mengatakan pernah mengalami hal yang sama sekitar 2 bulan yang lalu. TD '&%% mmEg, diagnosa medis pertama
enteritis regional.
2: A&u+an eera6atan
a. Pengkaj#an
') Identitas 8lien
a) Fama 5 dr. D
b) 0sia 5 '2 tahun
c) @ender 5 akilaki
d) "lamat 5 urabaya
e) 73 5 $& 6ktober $%'1
f) Diagnosa 5 /nteritis 3egional (Crohn Disease)$) 3i4ayat 8esehatan
a) 8eluhan utama
ering merasa nyeri abdomen dan diare.
b) 3i4ayat Penyakit ekarang
dr. D mengalami nyeri abdomen dan sering mengalami
diare se!ak $ hari yang lalu. 8lien menyatakan suhu tubuh
meningkat hingga &:.1oC, sering berasa mual dan ingin
muntah, akhirakhir ini men!adi tidak enak makan sehingga
membuat tubuh men!adi lemah dan lesu.
c) 3i4ayat Penyakit Dahulu
d) 3i4ayat Penyakit 8eluarga
&) Pengka!ian Psikososial
Didapatkan peningkatan kecemasan karena nyeri abdomen dan
rencana pembedahan.
-) Pemeriksaan ;isik
b) 8eadaan umum 5 terlihat lemah dan kesakitan, berat badan
menurun $ 8g dari sebelum sakit.
22
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
23/50
c) TTG mengalami perubahan sekunder dari nyeri dan diare,
suhu badan pasien naik hingga &:.1oC, TD '&%% mmEg
d) Eead to toe
'. Integumen 5 8ilit kering dan turgor tidak baik
karena kekurangan nutrisi$. "bdomen
Inspeksi 5 pasien mengalami nyeri tekan, kram
andomen, perut kembung, inspeksi dari daerah perinatal
dapat mengungkapkan fistula, abses dan !aringan parut.
"uskultasi 5 terdapat peningkatan bising usus $:
?menit karena pasien mengalami diare
Perkusi 5 nyeri tekuk dan tympani karena
adanya flatulen
Palpasi 5 nyeri tekan abdomen, peningkatan
suhu tubuh atau didapatkan adanya masaa pada
abdomen. Turgor kulit K& detik menandakan ge!ala
dehidrasi
b. Anal#&a Data
Data Et#!l!g# Ma&ala+ eera6atan
D 5 8lien mengatakan
nyeri abdomen, diare
se!ak $ hari yang lalu,
kadang disertai darah,mual, dan muntah.
D6 5 kala nyeri :, (J)
nyeri tekuk dan nyeri
tekan pada abdomen.
TD '&%% mmEg,
uhu &:,1oC
@angguan
gastrointestinal
7ual, muntah, diare,
anoreksia
8ram abdomen
Fyeri
Fyeri
D 5 8lien terlihat
lemas dan lesu. 8lienmenyatakan diare se!ak
$ hari yang lalu, kadang
disertai perdarahan,
serta mual dan muntah
D6 5 Bising usus
meningkat $:?menit,
turgor kulit K&detik, TD
'&%% mmEg, uhu
@angguan
gastrointestinal
7ual, muntah, diare,
anoreksia
@angguan transportasi
makanan
8etidakseimbangan
cairan dan elektrolit
23
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
24/50
&:,1oC
8etidakseimbangan
cairan dan elektrolit
D 5 8lien terlihat
lemas dan lesu. 8lien
menyatakan nafsu
makan menurun se!ak $
hari terakhir karena
nyeri dan proses
penyakit
D6 5 skala nyeri :,
adanya neri tekan dan
nyeri tekuk, BB L $ 8gdari sebelum sakit.
@angguan
gastrointestinal
7ual, muntah, diare,
anoreksia
"supan nutrisi tidak
adekuat. Penurunan
berat badan. 6utput
cairan berlebih
8etidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
8etidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
D 5 8lien nampak
cemas, lemas dan lesu.
D6 5
3espon penyakit
gastrointestinal
Inter+ensi kedepan
mengenai penyakit
3espons psikologis
7isinterpretasi
pera4atan dan
penatalaksanaan
pengobatan
8ecemasan
8ecemasan
7. D#agn!&a eera6atan
') Fyeri berhubungan dengan iritasi nitestinal, kram abdomen dan respon
pembedahan
$) 3esiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
pengeluaran cairan dari diare dan muntah yang berlebihan
24
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
25/50
&) 8etidakseimbangan nutrisi 5 kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakadekuatan intake nutrisi sekunder akibat nyeri,
ketidaknyamana lambung dan intestinal
-) 8ecemasan berhubungan dengan prognosis penyakit dan rencana
pembedahan
$. Inter8en eera6atan
D?.8epera4atan Tu!uan dan
8reteriaEasil
Inter+ensi 3asional
' Fyeri b.d iritasi
nitestinal, kram
abdomen dan
respon
pembedahan
etelah dilakukan
tindakankepera4atan
selama &?$- !am
masalah kepera4atan
nyeri dapat teratasidengankreteria
hasil sebagai berikut 5
a. ecara sub!ektif
melaporkan nyeri
berkurang
b. /kspresi 4a!ah
pasien tenang dan
rileks
c. Dapatmengidentifikasi
kegiatan yang
dapat menambah
atau mengurangi
nyeri
d. Pasien tidak gelisah
e. .kala nyeri turun %
= -
'. 7onitoring skala
nyeri (% = -)
(P,M,3,,T)
$. elaskan dan bantu
pasien dengan
tindakan pereda nyeri
nonfarmakologi
seperti distraksi,
terapi musik, danhipnoterapi.
&. Istirahatkan pasien
-. "!arkan teknik
distraksi
1. 7ana!emen
pemberian diet dan
menghindari agen
iritan mukosa
lambung
*. 8olaborasi dengan
dokter untuk
pemberian antasida
sesuai dosis
'. Pera4at mengka!i tingkat
nyeri dan dan kenyamanan
pasien setelah penggunaan
obat = obatan dan
menghindari #at pengiritasi pendekatan
dengan menggunakan
$. 3elaksasi dan
nonfarmakologi lainnya
telah menun!ukkan
keefektifan dalam
mengurangi nyeri
&. Istirahat secara fisiologis
dapat menurunkan
kebutuhan oksigen
-. Distraksi dapat
menurunkan stim ulus
internal
1. Dengan menghindari
makan dan minuman yang
dapat mengiritasi mukosa
lambung dapat
menurunkan intensitas
nyeri
*. "ntasid untuk
mempertahankan Ph
lambung pada tingkat
normal (-,1)
25
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
26/50
$. 3esiko
ketidakseimban
gan cairan b.d
pengeluaran
cairan dari
muntah yang
berlebihan
etelah dilakukan
tindakan kepera4atan
selama &?$- !am,
masalah cairan dan
elektrolit dapat teratasi
dengankreteria
hasil sebagai berikut 5
a. membran mukosa
lembab, turgor kulit
normal
b. TTG dalam batas
normal
c. 6utput K*%%mlhari
d. aboratorium 5 nilai
elektrolit normal
'. 7onitor TTG
$. 7onitor status cairan
(membran mukosa,
turgor kulit dan
output urin)
&. 8a!i sumber
kehilangan cairan
-. 7ana!emen
pemberian cairan
1. 8olaborasi untuk
pemberian diuresis
'. 7engetahui keadaan
umum pasien, hipotensi
datap ter!adi pada kondisi
hipo+olemia
$. umlah dan tipe cairan
pengganti ditentukan dari
keadaan status cairan.
&. Penurunan +olume cairan
mengakibatkan
menurunnya
-. Produksi urin. 7onitor
dilakukan dengan ketat
pada produksi urin
8ehilangan caairan dan
muntah dapat disertai
dengan keluarnya natrium
per oral yang !uga akan
meningkatkan risiko
gangguan elektrolit
1. Intake dan output cairan
setiap hari dipantau untuk
mendeteksi tanda = tandaa4al ter!adinya dehidrasi
&. 8etidakseimban
gan nutrisi 5
kurang dari
kebutuhan
tubuh b.d
ketidakadekuata
n intake nutrisi
sekunder akibat
nyeri,
ketidaknyamana
lambung dan
intestinal
etelah dilakukan
kepera4atan selama
&?$- !am, masalah
kepera4atan
ketidakseimbangan
nutrisi dapat teratasi
dengan kreteria
hasilsebagai berikut 5
a. Pasien dapat
mempertahankan
asupan status nutrisi
yang adekuat
b. Pernyataan moti+asi
yang kuat
untuk meningkatkan
kebutuhan nutrisinya
'. 8a!i status nutrisi
pasien, turgor kulit,
berat badan dan
penurunan berat
badan
$. ;asilitasi pasien
memperoleh diit
biasa yang
dikonsumsi pasien
setiap hari
&. Pantau intake dan
output, an!urkan
untuk timbang berat
badan secara periodik
-. akukan dan a!arkan
pera4atan mulut
sebelum dan sesudah
'. 7enetapkan dera!ad
masalah untuk
menetapkan pilihan
inter+ensi yang tepat
$. 7emperhitungkankeingin
an indi+idu agar dapat
memperbaiki nutrisi
&. Berguna dalam mengukur
keefektifan nutrisi dan
dukungan cairan.
-. 7enurunkan rasa tidak
enak karena sisa makanan
dan bau obat yang dapat
merangsang pusat muntah
26
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
27/50
makan
1. 8olaborasi dengan
ahli gi#i untuk
pemberian diit yang
seimbang
*. 8olaborasi dengan
dokter untuk
pemberian anti
muntah sesuai dosis
1. 7erencanakan deit
dengan kandungan nutrisi
yang adekuat untuk
memenuhi pengingkatan
kebutuhan energi dan
kalori
*. 7eningkatkan rasa
nyaman pada
gastrointestinal dan
meningkatkan keinginan
intake nutrisi dan cairan
per oral
1. "nsietas b.d prognosis
penyakit dan
rencana
pembedahan
etelah dilakukankepera4atan selama
&?$- !am, masalah
kepera4atan kecemasan
dapat teratasi
dengankreteria
hasil sebagai berikut 5
a. Pasien mampu
mgnungkapkan
perasaan kepada pera4at
b. Pasien dapat
mencatat penurunan
kecemasan atau
ketakutan
c. Pasien dapat rileks
dan tidur dengan
nyaman
'. 7onitor respon fisik,seperti kelelahan,
perubahan tanda +ital
dan gerakan yang
berulang = ulang
$. "n!urkan pasien dan
keluarga
mengungkapkan dan
mengekspresikan rasa
takutnya
&. Catat reaksi pasien
atau keluarga. Berikan
kesempatan utnuk
mengungkapkan
perasaannya
-. "!arkan akti+itas
pengalihan perhatian
sesuai kemampuan
indi+idu seperti
menulis, menonton t+,
dll
'. Digunakan untuk menge+aluasi dera!ad
atau tingkat kesadaran,
khusunya !ika melakukan
komunikasi +erbal
$. 7emberikan kesempatan
untuk berkosentrasi
ke!adian dari rasa takut,
dan mengurangi cemasyang berlebihan
&. 3espon dari kecemasan
anggota keluarga terhadap
apa yang ter!adi dapat
disampaikan kepada
pera4at
-. e!umlah akti+itas atau
ketrampilan dapat
menurunkan tingkat
kebosanan yang dapat
men!adi stumulus
kecemasan
2.3 !l#t#& Ul&erat#8
2.3.1 Def#n#
8olitis ulseratif adalah penyakit inflamasi usus karena penyebab
yang tidak diketahui, biasanya mengenai lapisan mukosa kolon, dapat
27
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
28/50
ringan, kronis, atau akut. 8olitis adalah suatu peradangan akut atau kronis
pada kolon. (Nasmin "sih dkk, '2)
8olitis ulseratif merupakan penyakit radang kolon nonspesifik
yang umumnya berlangsung lama disertai masa remisi dan eksasorbasi
yang bergantiganti.
8olitis ulseratif adalah penyakit ulseratif dan penyakit inflamasi
kambuhan yang terutama menyerang usus besar. esinya bersifat kontinu
dan menyerang mukosa superfisial, yang menyebabkan kongesti +askular,
dilatasi kapiler, edema, hemoragi, dan ulserasi. Eal ini menimbulkan
hipertrofi muskular dan deposisi !aringan fibrosa dan lemak, yang
memberi tampilan usus Apipa timah akibat penyempitan usus itu sendiri.
8olitis ulseratif adalah proses inflamasi kronis yang mengenai
mukosa dan submukosa kolon dan rektum, sedangkan saluran cerna
bagian atas bebas dari penyakit (@reenberg, '22< 9ong, '*< BehrmanO Felson, '*).
8olitis ulseratif adalah penyakit inflamasi usus karena penyebab
yang tidak diketahui, biasanya mengenai lapisan mukosa kolon, dapat
ringan, akut, atau kronis (Nasmin "sih dkk, '2).
8olitis ulseratif adalah suatu kondisi yang menyebabkan inflamasi
dan ulserasi pada lapisan kolon dan rektum. Inflamasi adalah reaksi tubuh
terhadap cedera atau iritasi dan !uga dapat menyebabkan kemerahan,
bengkak dan nyeri. uka kecil terbuka, atau borok, tersebar pada
permukaan lapisan kolon dan rektum bisa membunuh selsel yang
melapisi sehingga menimbulkan perdarahan dan nanah. 8etika lapisanter!adi peradangan akan memproduksi ekstra mukus, merangsang usus
besar untuk mempercepat pengosongan sehingga mengakibatkan diare.
Peradangan biasanya dimulai di rektum dan usus besar bagian ba4ah,
tetapi dapat mempengaruhi seluruh bagian usus besar. 8olitis ulseratif
adalah salah satu dari dua penyakit utama Inflammatory &owel Disease
(IBD) dan dideskripsikan sebagai kondisi kronis.
28
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
29/50
8lasifikasi 8olitis 0lseratif dapat dibedakan men!adi 5
') Proctitis
7erupakan inflamasi yang terbatas pada rektum. Pada penderita
proctitis cenderung ditemukan ge!ala utama lebih ringan yaitu
perdarahan merah terang yang bisa bercampur dengan lendir.
Penderita mungkin mengalami diare, atau memiliki tin!a yangnormal dan bahkan mungkin mendapatkan sembelit. ika pada
peradangan parah, akan terasa nyeri rektum dan perasaan
mendesak untuk buruburu ke toilet, tetapi yang keluar hanya
angin. elain itu, kulit di sekitar anus !uga bisa mengalami
iritasi.
$) Proctosigmoiditis
enis kolitis ulseratif yang mempengaruhi rektum dan kolon
sigmoid. eperti proctitis, ge!ala yang ditemukan yaitu
perdarahan dan rasa urgensi.
&) 8olitis Distal (eftside Colitis)Pada kolitis distal ter!adi peradangan dimulai di rektum dan terus
ke sisi kiri usus besar, kolon sigmoid, kolon desendens sampai
dengan lentur lienalis. @e!ala termasuk diare dengan darah dan
lendir, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan sakit
parah di sisi kiri perut. ;rekuensi diare cenderung lebih sedikit
yaitu kurang dari * kali sehari.
-) /?tensi+e dan Pancolitis (Total Colitis)
Pankolitis merupakan inflamasi dari proksimal ke lentur lienalis,
biasanya sampai dengan usus buntu. 8etika kolitis ulseratif
mempengaruhi sebagian besar kolon, akan menyebabkanfrekuensi diare yang sangat sering dengan darah dan lendir. ika
peradangan parah penderita bisa mengalami diare $% kali sehari,
dan bisa mengarah pada dehidrasi. @e!ala lain yang di!umpai
seperti sakit perut (parah), kram, demam, dan penurunan berat
badan. angat !arang ketika peradangan parah, gas dapat
ter!ebak dalam usus besar menyebabkan bengkak, dikenal
sebagai megakolon toksik. 7egakolon toksik menyebabkan
demam tinggi, rasa sakit dan nyeri di perut.
29
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
30/50
@ambar 8lasifikasi 8olitis 0lseratif
8lasifikasi berdasarkan penyebab (Fi#am 0sman, $*% hal. &:%5
') 8olitis infeksi misalnya shigelosis, kolitis tuberkolusa, kolitis
amebik, kolitis pseudomembran, kolitis karena +irus atau bakteri
atau parasit lain.$) 8olitis noninfeksi misalnya kolitis ulseratif, penyakit Chrons,
kolitis iskemik, kolitis mikroskopik, kolitis nonspesifik (sample
colitis).
8lasifikasi berdasarkan tipe klinis5
') 8olitis ulseratif akut fulminan ditandai oleh a4itan mendadak
disertai diare berdarah, nausea, muntahmuntah yang hebat, demam
prognosis !elek dan sering ter!adi komplikasi mengakolon toksik.
$) 8olitis ulseratif kronik intermitten (rekuren)5 Timbulnya cenderung
pelanlean selama berbulanbulan sampai bertahun tahun. Bentuk ringan penyakit ditandai oleh serangan singkat yang ter!adi dengan
inter+al berbulanbulan sampai bertahuntahun dan berlangsung
' = & bulan. 7ungkin hanya terdapat sedikit atau tidak ada demam
diare mungkin ringan, perdarahan ringan dan intermiten biasanya
hanya colon bagian distal yang terserang.
&) 8olitis ulseratif kronik kontinyu5 Demam dan ge!alage!ala
sistemik dapat timbul pada bentuk yang lebih berat dan serangan
berlangsung & atau - bulan pada keadaan ini penderita diare terus
menerus colon yang terserang cenderung lebih luas.
2.3.2 Et#!l!g#
Diduga ada predisposisi genetik karena insidensi yang meningkat
pada anggota keluarga tingkat pertama, pre+alensi yang lebih tingi pada
penelitian kembar mono#igot +s di#igot dan pada penelitian pendatang.
Pre+alensi meningkat ('%) pada keluarga dihubungkan dengan fenotipe
E"B$:. Beberapa etiologi5
') Eipersensitifitas terhadap faktor lingkungan dan makanan
$) Interaksi imun tubuh dan bakteri yang tidak berhasil (a4al
terbentuknya ulkus)
&) tress pada peningkatan asam lambung.
30
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
31/50
-) Polyps rektokolon
1) Intususepsi ileokolon
*) Inflamasi 5 ymphoplasmacytic, eoshinophilic, granulopmatous,
histiocytic
:) Feoplasia 5 ymphosarcoma, "denocarcinoma2) indrom iritasi usus besar (Irritable Bo4el yndrome)
2.3.3 Man#fe&ta l#n#&
@e!ala klinis kolitis ulseratif dapat diamati dari berbagai gangguan
yang diakibatkan dari penyakit tersebut. @e!ala utama adalah diare dan
ditemukan darah yang ber4arna merah terang pada feses dengan frekuensi
sering (antara - sampai $- kali). Peristaltik usus mungkin lemah, akibat
adanya iritasi rektum yang meradang. @e!ala lain meliputi nyeri perut atau
rektum berhubungan dengan buang air besar, demam, dan penurunan berat badan.
Proktitis ditandai dengan ge!ala tenesmu, urgensi dan feses lembek
bercampur darah serta lendir. Eal sebaliknya ter!adi pada kolitis sisi kiri
atau pankolitis, pada kondisi tersebut dapat ditemukan diare berdarah dan
sakit perut secara bermakna. ebagian besar pasien akan datang dengan
ri4ayat ge!ala selama beberapa minggu, dan maka dari itu kegagalan
pertumbuhan !auh lebih sedikit ter!adi dibandingkan dengan penyakit
Crohn. Tingkat keterlibatan mukosa kolon dan tingkat keparahan penyakit
berhubungan dengan manifestasi klinis dari kolitis ulseratif.
Tanda dan ge!ala kolitis ulseratif 5
!l!n S#&te"#k
Perdarahan rektum
Diare
Tenesmus
Inkontinensia fekal
8ram perut bagian ba4ah
Fyeri pada saat defekasi nyeri
hilang setelah defekasi
Iritasi peritoneum
8elelahan
Demam
"noreksia
8etidakseimbangan elektrolit
Penurunan berat badan (kehilangan
berat badan 1'% kg dalam $ bulan)
Takikardia
"nemia
Peningkatan /D
eukositosis
;latulensi
3etardasi pertumbuhan
Tingkatan gangguan pada kolon berhubungan dengan manifestasi klinik dari
kolitis ulseratif.
3ingan (mild) edangberat
(moderatese+ere)
;ulminan
31
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
32/50
Buang air besar -
kali per hari
"danya darah
dalam feses setiap
hari
Tidak ada ge!ala
sistemik
Buang air besar Q 1
kali per hari
"danya darah dalam
feses setiap hari
Dengan atau tanpa
gangguan sistemik
Perdarahan lebih !elas
tiap hari
Demam lebih dari &2R
C
TakikardiEemoglobin S 2 grdl
erum albumin S &,%
grdl
2.3., Pat!f#!l!g#
uatu serangan bisa mendadak dan berat, menyebabkan diare
hebat, demam tinggi, sakit perut dan peritonitis (radang selaput perut).
elama serangan, penderita tampak sangat sakit. Nang lebih sering ter!adi
adalah serangannya dimulai bertahap, dimana penderita memiliki
keinginan untuk buang air besar yang sangat, kram ringan pada perut ba4ah dan tin!a yang berdarah dan berlendir.
ika penyakit ini terbatas pada rektum dan kolon sigmoid, tin!a
mungkin normal atau keras dan kering. Tetapi selama atau diantara 4aktu
buang air besar, dari rektum keluar lendir yang mengandung banyak sel
darah merah dan sel darah putih. @e!ala umum berupa demam, bias ringan
atau malah tidak muncul. ika penyakit menyebar ke usus besar, tin!a lebih
lunak dan penderita buang air besar sebanyak '%$% kalihari.
32
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
33/50
Penderita sering mengalami kram perut yang berat, ke!ang pada
rektum yang terasa nyeri, disertai keinginan untuk buang air besar yang
sangat. Pada malam haripun ge!ala ini tidak berkurang. Tin!a tampak encer
dan mengandung nanah, darah dan lendir. Nang paling sering ditemukan
adalah tin!a yang hampir seluruhnya berisi darah dan nanah.
Penderita bisa demam, nafsu makannya menurun dan berat
badannya berkurang.8olitis ulseratif adalah penyakit ulseratif dan
inflamasi berulang dari lapisan mukosa kolon dan rectum. Penyakit ini
umumnya mengenai orang kaukasia, termasuk keturunan Nahudi. Puncak
insidens adalah pada usia &%1% tahun. 8olitis ulseratif adalah penyakit
serius, disertai dengan komplikasi sistemik dan angka mortalitas yang
tinggi. "khirnya '%'1 pasien mengalami karsinoma kolon.
8olitis ulseratif mempengaruhi mukosa superfisisal kolon dan
dikarakteristikkan dengan adanya ulserasi multiple, inflamasi menyebar,
dan deskuamasi atau pengelupasan epitelium kolonik. Perdarahan ter!adi
sebagai akibat dari ulserasi. esi berlan!ut, yang ter!adi satu secara
bergiliran, satu lesi diikuti lesi yang lainnya. Proses penyakit mulai pada
rectum dan akhirnya dapat mengenai seluruh kolon. "khirnya usus
menyempit, memendek dan menebal akibat hipertrofi muskuler dan
deposit lemak
Makr!&k!#k; Eanya mukosa yang terlibat dengan ulserasisuperfisial, eksudasi dan pseudopoliposis.
H#&t!l!g#&; "bses kriptus, polip yang meradang dan !aringan
granulasi yang kaya +askularisasi. Displasia epitel pada penyakit lama.
2.3.- Pe"er#k&aan Penunjang
8olitis ulseratif bisa sulit untuk didiagnosis karena ge!ala yang
mirip dengan gangguan usus lainnya dan penyakit Crohn. Perbedaan
33
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
34/50
penyakit Crohn dan kolitis ulseratif bah4a pada penyakit Crohn
menyebabkan peradangan lebih dalam di dinding usus dan dapat ter!adi di
bagian lain dari sistem pencernaan, termasuk usus halus, mulut,
kerongkongan.
Pasien yang diduga kolitis ulseratif dapat dilakukan pemeriksaan
fisik dan ri4ayat medis pada angkah pertama dalam mendiagnosis,
selan!utnya diikuti oleh satu atau lebih tes dan prosedur.
') 3i4ayat medis
Per!alanan tanda dan ge!ala, onset usia, keparahan ge!ala, kemungkinan
pemicu flare up yang diperoleh. 3i4ayat keluarga dimungkinkan
adanya faktor herediter dari anggota keluarga yang pernah mengalami
kolitis ulseratif.
$) Pemeriksaan fisik angkah selan!utnya adalah pemeriksaan fisik pasien. 8esehatan
umum, tandatanda kekurangan gi#i sangat penting untuk diagnosis dan
mana!emen dari kolitis ulseratif. Pasien diperiksa apabila ter!adi anemia
dan nyeri abdomen.
&) Tes darah
Dilakukan untuk mendeteksi kelainan dan adanya inflamasi. Tes darah
rutin membantu untuk mendeteksi anemia yang dapat men!adi indikasi
adanya perdarahan di kolon atau rektum, atau untuk mengetahui !umlah
sel darah putih yang tinggi (tanda peradangan di suatu tempat di tubuh).
"da dua tes darah khusus yang dikenal sebagai tes $rythrocyte
'edimentation !ate (/3) dan tes # !eactive Protein (C3P). Diperiksa
dalam kasus dugaan peradangan, merupakan tes non spesifik namun
dan dapat memberikan hasil positif !ika ada infeksi dalam tubuh.
-) "ntibody markers and indepth blood tests
Tes darah untuk mencari antibodi yang diproduksi oleh sistem
kekebalan tubuh sebagai bagian dari proses peradangan. Pengu!ian
meliputi Perinuklear (nti)neutrofil (ntibodies (p"FC") dan (nti)
'accharomyces #erevisiae (ntibodi ("C"). "ntibodi ini disebut
biomarker. Banyak pasien dengan kolitis ulseratif memiliki antibodi p"FC" dalam darah mereka sementara pasien dengan penyakit Crohn
lebih mungkin untuk memiliki "C" dalam darah mereka. Famun, tes
antibodi ini tidak mutlak. Dalam beberapa kasus, pasien memiliki kedua
antibodi tersebut sementara antibodi mungkin positif pada pasien tanpa
penyakit kolitis ulseratif.
1) Tes tin!a
Petugas medis akan memberikan pasien 4adah untuk menampung dan
menyimpan tin!a. ampel dikirim ke laboratorium untuk analisis.
ampel !uga memungkinkan petugas medis untuk mendeteksi
34
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
35/50
perdarahan atau infeksi pada kolon atau rektum yang disebabkan oleh
bakteri, +irus, atau parasit.
*) inar barium enema
uatu larutan Barium diberikan kepada pasien untuk diminum sebelum
sinar abdomen dilakukan. enya4a radioopak akan muncul di sinar
, garisgaris besar dinding usus dapat terlihat dengan !elas. Barium
enema dapat dilakukan dengan aman dalam kasus ringan. Dengan
barium enema dapat dilihat adalanya mengakolon toksik, kondisi ulkus,
dan penyempitan kolon. elain itu, enema barium akan menun!ukan
iregulasi mucosal, pemendekan kolon, dan dilatasi lekung usus. Eal ini
dapat membantu dalam diagnosis.
:) igmoidoskopi dan 8olonoskopi
Ini adalah tes yang lebih konfirmasi yang mendeteksi dan diagnosa
kolitis ulseratif. igmoidoskopi atau 8olonoskopi mendeteksi tingkat
dan luasnya peradangan usus. 8olonoskopi digunakan untuk melihat ke
dalam rektum dan seluruh usus besar, sementara sigmoidoskopi
fleksibel digunakan untuk melihat ke dalam rektum dan usus besar yang
lebih rendah. Ini melibatkan penyisipan sebuah tabung fleksibel yang
berisi cahaya dan kamera pada u!ungnya melalui anus ke dalam usus.
Ini bukan prosedur yang menyakitkan dan dilakukan dengan sedasi .
Biasanya diperlukan 4aktu sekitar '1 menit sampai setengah !am untuk
menyelesaikan.
@ambargambar dari dinding usus ditransmisikan ke komputer, dokter
bisa melihat bagian dalam dinding usus. igmoidoscope ini hanyamampu melihat rektum dan bagian ba4ah usus besar sementara
kolonoskopi meliputi seluruh usus sampai persimpangan ileocecal. Tes
ini melayani tu!uan lain mengesampingkan kondisi usus lain dengan
ge!ala serupa termasuk kanker usus.
2) /@D (/sophagogastroduodenoscopy) yang menggunakan prinsip yang
sama untuk memeriksa lapisan kerongkongan, lambung, dan
duodenum. Eal ini membantu dalam mengesampingkan penyakit Crohn
karena kondisi ini dapat mempengaruhi saluran pencernaan bagian atas
!uga. 8apsul enteroscopy menggunakan kapsul kecil dengan sensor dan
kamera yang diambil sebagai pil dan yang mentransmisikan gambar
dari dalam usus.
) /3CP (/ndoscopic retrograde cholangiopancreatography) adalah tes
lain yang meneliti saluran empedu di hati dan saluran pankreas. Eal ini
membantu untuk menyingkirkan primary sclerosin cholanitis (PC)
yang terlihat pada beberapa pasien dengan kolitis ulseratif.
'%) CT scan
CT scan dapat digunakan untuk mendeteksi komplikasi kolitis ulseratif
termasuk abses, fistula, dan penyumbatan usus. Ini !uga dapat
membantu mendiagnosa kanker usus.
35
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
36/50
Temuantemuan kolitis ulseratif dapat diperoleh dari pemeriksaan
endoskopi atau radiologi kolon, pemeriksaan sigmoidoskopi atau
kolonoskopi lebih sensitif untuk penyakit ringan dan memberikan
peluang untuk sekaligus melakukan biopsy.
/+aluasi ultrasonografi ketebalan usus merupakan pemeriksaan yang
dapat diandalkan, merupakan modalitas pencitraan non in+asif untuk
diagnostik dan follow)up klinis pasien IBD. Penggunaan kombinasi
kalprotectin feses, "C"P"FC", dan pengukuran ultrasonografi
dinding adalah strategi pengambilan keputusan klinis yang berguna.
ika hasil tes positif, pasien kemudian akan men!alani e+alusai lengkap.
Dera!at kolitis ulseratif berdasarkan pemeriksaan endoskopi.
a. Tahap %5 kapal mukosa sedikit tertekuk, pucat
b. Tahap '5 eritema, sedikit granularitas
c. Tahap $5 indi+idu ulserasi, tidak ada kapal terlihat, perdarahanspontan
d. Tahap &5 ulserasi lebih besar, perdarahan spontan, edema
mukosa
Pada tahap a4al, edema dan inflamasi infiltrasi menyebabkan perataan
dari haustras< pada tahap aktif ada sebuah koreng yang meluas dan
hilangnya haustra. ebih dalam borok dapat merusak mukosa, yang
menyebabkan pengembangan ulserasi khas. /+aluasi dengan
kolonoskopi harus dilakukan untuk mendiagnosis kolitis ulseratif dan
untuk menentukan luas dan beratnya persentasi kolitis ulseratif.
Prosedur pemeriksaan sigmoidoskopi dapat membantu untuk
menemukan adanya hiperemik, serta rapuh dan berdarah pada rektum
dan kolon, saat disentuh dapat !uga terlihat ulkus dan pseudopolip.
Pemeriksaan barium enema pada stadium dini memperlihatkan
iritabilitas kolon kemudian dapat terlihat adanya ulkus yang berisi
barium berbulu.
@ambar !enis igmoidoscopy
2.3. Penatalak&anaan
36
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
37/50
Tidak ada pengobatan spesifik untuk 8olitis ulseratif, tu!uan terapi
adalah mengatasi peradangan, mempertahankan status gi#i penderita,
meringankan ge!ala dan mencegah infeksi.
1: Tera# !bat
Pengobatan untuk kolitis ulseratif tergantung pada beratnya penyakit.
7asingmasing indi+idu memiliki pengalaman kolitis ulseratif yang
berbeda, sehingga pengobatan disesuaikan untuk setiap indi+idu.
Tu!uan dari terapi obat adalah untuk mendorong dan mempertahankan
remisi, serta meningkatkan kualitas hidup pasien kolitis ulseratif.
Beberapa !enis obatobatan yang tersedia.
a. "minosalicylates
8elas obat yang mengandung "sam 1aminosalicyclic (1""),
membantu mengontrol peradangan. ulfasala#ine adalah kombinasi
dari sulfapyridine dan 1"". 8omponen sulfapyridine memba4aantiinflamasi 1"" ke usus. Famun, sulfapyridine dapat
menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, mulas, diare,
dan sakit kepala. "gen yang lain dari 1"" seperti olsala#ine,
mesalamine, dan balsala#ide, memiliki pemba4a yang berbeda,
efek samping yang lebih sedikit, dan dapat digunakan oleh orang
orang yang tidak bisa mengkonsumsi sulfasala#ine. 1""s
diberikan secara oral, melalui enema, atau supositoria, tergantung
lokasi inflamasi pada kolon. 8ebanyakan pasien kolitis ulseratif
tingkat mild atau moderate diberikan kelompok obat ini. 8elas obat
ini !uga digunakan dalam kasus kekambuhan.
b. 8ortikosteroid
8elas obat seperti prednisone, methylprednisone dan
hidrokortisone !uga mengurangi peradangan. 8elas obat ini
digunakan pada kasus kolitis ulseratif yang memiliki tingkat
moderate sampai se+ere yang tidak merespon obat 1"".
8ortikosteroid !uga dikenal sebagai steroid, dapat diberikan secara
oral , intra+ena, melalui enema, atau dalam supositoria tergantung
pada lokasi peradangan. 6bat ini menimbulkan efek samping
seperti kenaikan berat badan, !era4at, rambut 4a!ah, hipertensi, perubahan suasana hati, kehilangan massa tulang dan resiko
infeksi. 8elas obat ini tidak direkomendasikan untuk penggunaan
!angka pan!ang, meskipun sangat efektif bila diresepkan untuk
penggunaan !angka pendek.
c. Immunomodulators
8elas obat seperti a#athioprine dan *mercaptopurine (*7P)
mengurangi peradangan dengan mempengaruhi sistem kekebalan
tubuh. 6bat ini digunakan untuk pasien yang tidak merespon 1
""s atau kortikosteroid atau ketergantungan pada kortikosteroid.
Imunomodulator diberikan secara oral, namun bereaksi secara
37
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
38/50
lambat sehingga bisa memakan 4aktu hingga * bulan sebelum
merasakan manfaat penuh. Pasien yang memakai obat ini harus
dimonitor untuk komplikasi seperti pankreatitis, hepatitis,
berkurangnya !umlah sel darah putih, dan peningkatan risiko
infeksi. iklosporin " dapat digunakan dengan *7P atau
a#athioprine untuk pengobatan aktif, se+ere kolitis ulseratif pada
pasien yang tidak lagi merespon kortikosteroid intra+ena.
6bat lainnya bisa diberikan untuk menimbulkan efek rileks pasien
atau untuk menghilangkan rasa sakit, diare, atau infeksi. Beberapa
orang memiliki remisi (periode ketika ge!ala hilang) selama
berbulanbulan atau bahkan bertahuntahun. Famun, sebagian sesar
ge!ala pasien kembali.
2: Pe"be$a+an@e!ala kolitis ulseratif yang cukup parah mengakibatkan seseorang
harus dira4at di rumah sakit. 7isalnya, seseorang mengalami
perdarahan berat atau diare berat sehingga dehidrasi. Dalam kasus
tersebut harus ditangani untuk menghentikan diare dan kehilangan
darah, cairan, dan garam mineral. Pasien mungkin perlu diet khusus,
makan melalui pembuluh darah, obatobatan, atau pembedahan.
ekitar $1-% pasien kolitis ulseratif akhirnya harus merelakan
untuk dilakukan pemotongan atau pengangkatan kolon karena
pendarahan masif, penyakit parah, pecahnya kolon, atau risiko kanker.
Terkadang dokter akan merekomendasikan pemotongan kolon !ika penatalaksanaan medis gagal atau !ika efek samping kortikosteroid atau
obat lain mengancam kesehatan pasien. Pembedahan untuk mengangkat
kolon dan rektum, dikenal sebagai proctocolektomy, diantaranya
sebagai berikut5
a. Ileostomy
"hli bedah membuat lubang kecil di perut, yang disebut stoma, dan
menempel di ileum. ;eses dalam usus akan mele4ati usus kecil dan
keluar melalui stoma. troma terletak di bagian abdomen dekstra
ba4ah.
b. Ileoanal "nastomosis
Pull)throuh operation yang memungkinkan pasien untuk memiliki
gerakan usus normal karena mempertahankan bagian anus. Dalam
operasi ini, ahli bedah mengangkat kolon dan rektum bagian dalam,
meninggalkan otot luar rektum. "hli bedah kemudian
menempelkan ileum ke dalam rektum dan anus, menciptakan
sebuah kantong. ;eses atau kotoran disimpan dalam kantong dan
mele4ati melalui anus dengan cara biasa. ;rekuensi buang air besar
mungkin lebih sering dan berair dibandingkan prosedur
38
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
39/50
sebelumnya. Peradangan kantong ( pouchitis) merupakan
komplikasi yang mungkin ter!adi.
2.3./ 0*
96C 8olitis 0lserati+ terlampir pada lampiran $.2.3. !"l#ka
Dalam per!alanan penyakit ini, dapat ter!adi komplikasi5 perforasi
usus yang terlibat, ter!adinya stenosis usus akibat proses fibrosis,
megakolon toksik (terutama pada kolitis ulseratif), perdarahan, dan
degenerasi maligna. Diperkirakan resiko ter!adinya kanker karena
Inflammatory &owel Disease lebih kurang '& (D!o!oningrat, $%%*).
8olitis ulseratif dapat menyebabkan masalah di luar usus.
Beberapa penderita mendapatkan kondisi lain, terutama yangmempengaruhi sendi, mata dan kulit. 8olitis ulseratif !uga dapat
mempengaruhi tulang, mulut, gin!al, hati, dan sirkulasi darah.
2.3.4 Pr!gn!&
8olitis ulseratif merupakan masalah kronis yang membutuhkan
pemantauan konstan kecuali dilakukan pembedahan, yang drastis tapi
kuratif. 8olitis ulseratif biasanya ditemukan pada kelompok usia $%-%
tahun, namun bisa ter!adi di semua usia. 0sia diatas *1 tahun
mortalitasnya lebih tinggi. aat datang, &% pasien memiliki penyakit
terbatas pada rektum, dan $% memiliki penyakit meluas.
2.3.15 A&u+an eera6atan U"u"
1: Pengkaj#an
a. Biodata5 Fama, usia, agama, alamat, 73, diagnosa medis
b. "namnesa
39
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
40/50
i. 8eluhan utama5 pada keluhan utama akan nampak semua apa
yang dirasakan pasien pada saat itu seperti lemah karena
kehilangan banyak cairan.
ii. 3i4ayat kesehatan sekarang5 ri4ayat kesehatan sekarang
seperti diare.
iii. 3i4ayat kesehatan masa lalu5 ri4ayat kesehatan masa lalu
akan memberikan informasi kesehatan atau penyakit masa
lalu yang pernah diderita.
i+. 3i4ayat penyakit keluarga5
c. Pemeriksaan ;isik
i. 7ata5 Pemeriksaan apakah terdapat iritis, kon!ungti+is, dan
skleritis
ii. Pemeriksaan tin!a5 7elihat adanya infeksi bakteri atau parasit
iii. 7uskuloskeletal5 Turgor kulit buruk, lemah, pemeriksaan
terhadap adanya artritis seronegatif i+. Pemeriksaan darah5 melihat tandatanda peradangan aktif dan
anemia
+. Eepar5 Pemeriksaan apakah terdapat hepatitis kronis aktif
atau sirosis bilier primer dan batu empedu
+i. /kstremitas ba4ah5 Periksa adanya piodema gangrenosum
dan eritema nodusum
+ii. TTG5 E3 '$%< 33 &% < TD '%%*%
d. "nalisa data
i. Data ub!ektif5 7ual, muntah, demam, penurunan berat
badan, diare mengandung lendir, melena, dan pus.ii. Data 6b!ektif5 "noreksia, 7alaise umum, peristaltik
meningkat, ketidakstabilan emosional. ("gus O ri, $%%)
2: D#agn!&a eera6atan
') Penurunan +olume cairan yang berhubungan dengan kehilangan
+olume cairan aktif yang ditandai dengan kehilangan berat tubuh
tibatiba. (%%%$:)
$) 8etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan ketidakmampuan penyerapan nutrisi ditandai dengan diare.
(%%%%$)
3: Inter8en eera6atan'. Penurunan +olume cairan yang berhubungan dengan kehilangan
+olume cairan aktif yang ditandai dengan kehilangan berat tubuh
tibatiba. (%%%$:)
F6C FIC 3asional
etelah dilakukan
inter+ensi kepera4atan
selama $?$- !am
diharapkan
keseimbangan cairan
normal dengan kriteria
;luid Balance,
Deficient
'. Berikan obat
sesuai preskripsi
dokter
$. "4asi masukan
'. 7embantu
pemulihan
klien
$. 7embantu
klien dalam
pedoman
40
-
8/19/2019 Chrons Dan Colitis Ulceratif
41/50
hasil (%*%')5
$. Turgor kulit
normal
&. "danya kestabilan
berat badan-. Eematokrit normal
&2-: mldl
1. Tekanan darah
pada rentang
normal '$%2%
mmEg
dan keluaran
cairan
&. 7asukkan cairan
top related