cleaner production
Post on 29-Jun-2015
530 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Cleaner ProductionTetra pak
I. Latar Belakang
Suatu industri yang bergerak tentunya tak hanya menghasilkan produk siap pakai untuk kebutuhan kita sehari-hari, akan tetapi aktivitas industri tersebut juga menghasilkan buangan atau limbah. Limbah atau buangan pabrik perlu dikelola dengan baik agar diharapkan output yang berguna dan bermanfaat bukan hanya dilihat dari segi kualitas produk tetapi juga dilihat dari penanganan limbah yang dihasilkan.
Berdasarkan Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Kini dampak pendirian suatu industri menjadi suatu perhatian bersama apakah industri tersebut memiliki mekanisme pengolahan limbah yang baik sehingga terjadi kesetimbangan antara pengambilan bahan baku dari alam untuk proses produksi dan output limbah yang dihasilkan dari aktivitas industri.
II. Definisi Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Jenis industri berdasarkan sumber bahan baku1. Industri ekstraktifIndustri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.2. Industri nonekstaktifIndustri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.3. Industri fasilitatifIndustri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
Golongan industri berdasarkan besar kecil modal1. Industri padat modalIndustri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya2. Industri padat karyaadalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja
dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
Jenis industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya (SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 )
1. Industri kimia dasarcontohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb2. Industri mesin dan logam dasarmisalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll3. Industri kecilContoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll4. Aneka industrimisal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dll.
Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja1. Industri rumah tanggaAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.2. Industri kecilAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.3. Industri sedang atau industri menengahAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.4. Industri besarAdalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
III. Tindakan industri terkait penanganan limbah
Ada berbagai macam respon yang diberikan suatu industri terhadap penanganan limbah
Keterangan: 1. Pasif = Mengabaikan limbah 2. Reaktif = Pengenceran dan dispersi 3. Konstruktif = Konsep End of Pipe 4. Proaktif = Cleaner Production
Konsep End of Pipe menitikberatkan tindakan terhadap limbah yang sudah terbentuk (pendekatan hilir), terutama berupa proses pengolahan & pembuangan limbah. Namun kendalanya, yaitu:- Butuh kontrol terhadap pengolahan limbah à Perangkat peraturan dan penegakannya, biaya dan SDM yang handal, dan kontrol sosial- Butuh biaya tambahan sehingga biaya persatuan produk naik- Kurang efektif dalam memecahkan permasalahan lingkungan à pengolahan limbah beresiko pindahnya polutan dari satu media ke media lingkungan lainnya
Memang benar pengolahan limbah dengan teknologi tepat guna sangat dibutuhkan pada suatu industri. Akan tetapi jauh lebih baik, aktivitas industri pun memperhatikan aspek pencegahan dengan Waste Prevention yang menyangkut proses di hulu yang diimplementasikan melaui konsep teknologi bersih. Teknologi bersih yang dikenal dalam sistem produksi disebut Cleaner Production.
1 2
3 4
IV. Definisi Cleaner ProductionCleaner Production adalah pencegahan khusus yang dilakukan suatu industri dalam hal perlindungan lingkungan. Hal yang dilakukan adalah meminimalkan emisi dan limbah kemudian memaksimalkan keluaran produk. Ada berbagai alternatif yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Mengubah input material, seperti: penggunaan material yg dapat diperbarui, tahan lama dan mengandung sedikit bahan berbahaya
2. Penggantian teknologi, seperti: modifikasi alat, peningkatan kontrol proses, peningkatan kualitas alat produksi
3. Praktek pengoperasian yang baik, seperti manajemen energi, program training intensif, maintenance programmes
4. Modifikasi Produk, seperti produk tahan lama, produk yang efisien (mudah didaur ulang), dan tahan lama.
5. Reuse and Recycling, seperti mengubah limbah ataupun sampah menjadi barang yang berguna, segregasi limbah, penggunaan ulang bahan mentah
V. Implementasi cleaner production yang telah dilakukan oleh Tetra Pak
1. Pembaharuan Teknologi
Pada tahun 1997, Tetra Pak merilis mesin TBA/21 dan menjadi mesin pengemasan yang
cukup sukses dalam hal penjualan. Mesin pengisi fleksibel ini dapat memproduksi 17 ukuran
dan bentuk kemasan berbeda, serta pembuka kemasan yang berbeda. Dan saat ini, Tetra Pak
telah meluncurkan mesin terbaru, Tetra Pak A3/Flex, yang serupa namun memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan TBA/21. Tetra Pak A3/Flex memiliki Integrated Cleaning
Unit, Sealing Monitoring, serta dapat melakukan penggantian volume kemasan hanya dalam
10 menit. Semakin cepat mesin bekerja maka semakin efisien proses produksi.
2. Modifikasi produk
Agar lebih ramah lingkungan, Tetra Pak memodifikasi produksi kemasannya dengan bahan-
bahan yang ramah lingkungan dan mudah untuk didaur ulang. Langkah ini dilakukan dengan
melakukan pengemasan yang terdiri dari enam lapis, terdiri atas: Polietilen yang melindungi
kelembaban dari luar; karton yang memberikan stabilitas; lapisan perekat dari polietilen;
aluminium foil yang melindungi dari oksigen, rasa, aroma, dan cahaya; adhesive polymer
untuk perekat; dan m-polietilen sebagai sealing. Kemasan ini ramah lingkungan karena 74%-
nya terbuat dari kertas. Selain itu, melalui proses pemilahan lapisan kertas, polietilen dan
aluminium menggunakan teknik hydropulping, bisa dihasilkan serat kertas yang berkualitas.
Tanpa ada campuran zat kimia (hanya menggunakan air) proses pemisahan lapisan dalam
kemasan bisa dicapai dengan optimal.
3. Sampah dan Emisi
Sebagai perusahaan global yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan pangan,
Tetra Pak mewujudkan kepeduliannya terhadap pelestarian lingkungan dengan merintis
program daur ulang. Sejak 1976, Tetra Pak yang telah beroperasi di 150 negara se-dunia ini
mulai bermitra dengan produsen makanan dan minuman di Indonesia untuk menawarkan
rangkaian produk kemasan bagi konsumen di seluruh tanah air. Kini Tetra Pak bermitra
dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat untuk menjalankan sebuah program daur
ulang kemasan yang telah dirintis sejak 2005.
Program daur ulang kemasan Tetra Pak di Indonesia berawal atas kerja sama Tetra Pak
dengan pusat penelitian Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) di Bandung. Pada mulanya
dilakukan program uji coba skala laboratorium di BBPK untuk menentukan teknologi dan
proses yang tepat dalam mendaur ulang kemasan kertas Tetra Pak. Hasil evaluasi program uji
coba membuktikan bahwa kemasan kertas Tetra Pak memiliki serat panjang yang baik dan
dapat didaur ulang untuk dijadikan produk kertas daur ulang yang bermanfaat dan bernilai.
Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) merupakan lembaga pemerintah dibawah Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri, Departemen Perindustrian. Lembaga yang berdiri
pada tanggal 14 November 1968 ini memberikan berbagai jasa di bidang penentuan kualitas
limbah setiap perusahaan, dan juga kualitas udara yang dihasilkan oleh cerobong setiap
pabrik yang meminta jasa pada lembaga ini.
Industri ini mendaur ulang bahan-bahan yang dapat dijadikan pulp dan kertas. Salah satu
bahan yang dapat dijadikan pulp dan kertas adalah kemasan Tetra Pak. Di Indonesia,
perusahaan ini merupakan daur ulang aseptik Tetra Pak yang pertama.
Proses Pengolahan dari industri daur ulang kemasan Tetra Pak yaitu sebagai berikut:
Kertas
Gambar 1. Skema Proses Pengolahan Kemasan Tetra Pak dengan Produknya Pulp
Aluminium Foil
Gambar 2. Skema Proses Pengolahan Kemasan Tetra Pak dengan Produknya Aluminium Foil
Terdapat dua jenis produk dari hasil pengolahan sampah aseptik, yaitu:
Bubur kertas atau pulp
Besarnya 74 % dari hasil total produk. Hasil pulp ini dijual kembali ke perusahaan kertas.
Biasanya diolah kembali untuk dijadikan kertas pembungkus (wrapping paper). Harga
jual pulp sebesar Rp 2500,00 – Rp 3000,00 per kilo. Bubur kertas yang diproduksi
perbulan sekitar 10 ton.
Aluminium foil
Besarnya 5 % dari hasil total produk. Aluminium foil ini diolah kembali untuk dijadikan eternit
atau asbes. Harga jualnya sebesar Rp 500,00 – Rp 1500,00 per kilo. Aluminium foil yang
Penggilingan dengan menggunakan mesin hydropulper
Penyaringan dengan mesin pemisah
Pencetakan dengan menggunakan mesin pembentuk pulp
Pemadatan dengan mesin press
Perajangan
Pemisahan
Pemadatan
Pencetakan
diproduksi perbulan sekitar 20 ton. Limbah yang dihasilkan dari proses daur ulang ini yaitu
berupa campuran dari berbagai jenis minuman seperti susu, teh, jus, dan minuman lainnya.
Pengolahannya yaitu air limbah dialirkan melalui saluran lagoon yang kemudian diendapkan.
Lalu, dipompa dan dialirkan ke Sungai Citarum.
Sayangnya, di BBPK ini masih terdapat banyak sekali pompa yang digunakan dari satu
pengolahan ke pengolahan berikutnya, sehingga dirasa masih kurang efektif, banyak tenaga
listrik yang harus digunakan untuk menyalakan pompa.
Aksi nyata yang dilakukan Tetra Pak bersama para mitranya merupakan sebuah upaya yang
nyata dalam perwujudan kerja sama lintas sektoral dalam menangani sampah, sektor swasta
menggandeng masyarakat dengan dukungan pemerintah.
4. Praktek pengoperasian
Balai Besar Pulp & Paper ini berorientasi kepada zero waste production, sebisa mungkin
buangan yang dihasilkan masih bisa dimanfaatkan dengan dikirimkan kepada pihak lain yang
mengolah buangan yang dihasilkan dari produksi pulp ini.
Perusahaan ini mengalami banyak kendala dalam proses produksinya, terutama karena letaknya
yanng di dataran rendah, sehingga setiap kali curah hujan tinggi, proses produksi akan terganggu
karena seluruh area produksi terkena banjir.
Di bagian produksi, terdapat 4-5 pekerja, dengan 1 kepala produksi. IPAL eksisting Perusahaan
ini masih di bawah kontrol pemerintah daerah dan tetap mengadakan kegiatan penelitian dalam
bidang efluent pabrik-pabrik di kota Bandung khususnya, namun tidak menutup kemungkinan
menerima permintaan pengujian hasil buangan baik air buangan maupun uji emisi udara dari
daerah maupun kota lainnya.
Dalam proses produksi bubuk kertas tersebut, bahan kimia yang digunakan tidak berbahaya dan
tidak terlalu signifikan jumlahnya, yaitu bahan anti foam sebagai anti menimbulkan busa dalam
proses pencacahan.
Proses pengolahan air limbah produksi yang dilakukan pleh perusahaan ini hanya berupa kolam
pengendapan, dimana terdapat 2 kolam pengendapan. Instalasi pengolahan yang ada di
perusahaan ini masih jauh dari konfigurasi instalasi pengolahan ynag lengkap, hal ini
dikarenakan dalam proses roduksinya pun tidak terlalu memanfaatkan banyak bahan kima
berbahaya. Dapat dilihat, dalam kolam pengendapan, masih banyak jenis kan yang dapat
bertahan hidup. Selain itu, perusahaan ini masih mengajukan rencana instalasi pengolahan air
limbah kepada pemerintah yang masih belum disetujui sampai sekarang ini.
Pada perusahaan ini terdapat 39 pegawai dibagi 3 shift dengan 13 pegawai per shiftnya.
Pegawainya berasal dari masyarakat sekitar, rata-rata latar belakang pendidikannya lulusan STM
dan SMP. Sebelumnya dilakukan proses training selama 1 bulan. Umur teknis alat pada
perusahaan ini rata-rata lebih dari 10 tahun. Setiap 10 tahun dilakukan pemeriksaan. Untuk
komponen-komponen tertentu dilakukan perawatan atau penggantian.
5. Mengubah input material
Untuk pengolahan skala besar, Tetra Pak digunakan untuk didaur ulang menjadi pulp. Akan
tetapi untuk skala kecil, industry ini menggunakan bahan baku sederhana yang dapat didaur
ulang kembali menjadi pulp seperti:
Pelepah daun pisang, kertas bekas/Koran
VI. Kekurangan Industri Daur Ulang Kemasan Tetra Pak di Indonesia (Balai Besar
Pulp & Paper)
1. Letaknya di dataran rendah sehingga setiap kali curah hujan tinggi, proses produksi akan
terganggu karena seluruh area produksi terkena banjir.
2. Kurangnya proses training pada pegawai berlatar belakang pendidikan SMP yang hanya
1 bulan.
3. Pengajuan rencana instalasi pengolahan air limbah kepada pemerintah yang masih belum
disetujui sampai sekarang.
4. Kurang efektif karena banyak tenaga listrik yang harus digunakan untuk menyalakan
pompa. Karena banyaknya penggunaan pompa dari satu pegolahan ke pengolahan lain.
VII. Daftar Pustaka
http://juragankarton.multiply.com/journal/item/2/Inisiatif_Tetra_Pak_Tandai_Era_Baru_Kerja_Sama_Pemerintah-Swasta-Masyarakat_dalam_Upaya_Daur_Ulang
http://www.tetrapak.com/
http://www.greenersmagz.com/business/green-csr/program-daur-ulang-kemasan-tetra-pak/
http://organisasi.org/pengertian_definisi_macam_jenis_dan_penggolongan_industri_di_indonesia_perekonomian_bisnis
http://digilib-ampl.net/file/pdf/UU%20No.18%20Tahun%202008.pdf
top related