contoh lpm
Post on 20-Jan-2016
222 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan
Nasional. Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan Pembangunan Kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia.
Untuk mencapai pembangunan di bidang kesehatan diselenggarakan
berbagai upaya secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Dan Puskesmas
merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan
perorangan pada jenjang pertama.
Dalam era Globalisasi saat ini, banyak terjadi perubahan baik di bidang
kesehatan maupun di bidang teknologi. Perubahan-perubahan ini berdampak
terhadap perkembangan kesehatan di Indonesia. Hal ini merupakan tantangan bagi
dunia kesehatan untuk menghadapi hal tersebut.
Upaya-upaya kesehatan yang ada baik preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif sebagai dasar dari sistem kesehatan harus terus dikembangkan
sehingga derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik dapat lebih ditingkatkan.
Diharapkan dengan penanganan yang tepat maka visi dari Departemen Kesehatan
yang disampaikan Menteri Kesehatan yaitu Menuju Indonesia Sehat 2025 dapat
segera tercapai.
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga tidak ketinggalan dalam
mencanangkan visi daerah di bidang kesehatan yaitu Jakarta Sehat untuk semua.
Untuk mencapai visi tersebut Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta menetapkan syarat - syarat yang harus dicapai oleh jajarannya yaitu
melalui Standard Pelayanan Minimal (SPM) DKI Jakarta yang telah dibuat acuan
dalam Surat Keputusan Gubernur No. 12 Tahun 2007.
Puskesmas Kecamatan Koja sebagai salah satu unit pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK Gubernur
1
tersebut dengan menerapkan pola-pola pelayanan kesehatan baik secara Individu
maupun Kesehatan Masyarakat yang mengacu kepada SPM tersebut. Melalui Visi
dan Misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Koja diharapkan
pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.
1.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Koja
Keadaan Geografis dan Demografis. Pada bulan Agustus 1966, di DKI
Jakarta dibentuk beberapa kota administrasi. Berbeda dengan kota otonom yang
dilengkapi DPRD tingkat II, kota-kota administrasi di DKI Jakarta tidak memiliki
DPRD tingkat II yang mendampingi walikota. Berdasarkan lembaran daerah no.
4/1966, ditetapkanlah lima wilayah kota administrasi di DKI Jakarta, yaitu Jakarta
Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara; yang
dilengkapi dengan 22 kecamatan dan 220 kelurahan. Pembentukan kecamatan dan
kelurahan ini didasarkan atas asas teritorial dengan mengacu pada jumlah
penduduk, yaitu 1.092.827 jiwa.
Gambar 1.1.1.1 Peta Wilayah Jakarta Utara
Sumber : Profil Kecamatan Koja Tahun 2012
2
Wilayah Kotamadya Jakarta Utara mempunyai luas 7.133,51 Ha, terdiri dari
luas lautan 6.979,4 Ha dan luas daratan 154,11 Ha. Daratan Jakarta Utara
membentang dari barat ke timur sepanjang + 35 km, menjorok ke darat antara 4-
10 km, dengan + 110 pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Ketinggian dari
permukaan laut antara 0-20 m dari tempat tertentu ada yang di bawah permukaan
laut yang sebagian besar terdiri dari rawa-rawa atau empang air payau. Wilayah
Kotamadya Jakarta Utara merupakan pantai beriklim panas, dengan suhu rata-rata
27oC, curah hujan setiap tahun rata-rata 142,54 mm dengan maksimal curah hujan
pada bulan September. Kondisi wilayah yang merupakan wilayah pantai dan
tempat bermuaranya sembilan sungai dan dua banjir kanal menyebabkan wilayah
ini merupakan wilayah rawan banjir, baik banjir kiriman maupun banjir akibat
pasang air laut.
Wilayah Kotamadya Jakarta Utara terdiri dari 6 Kecamatan, 32 Kelurahan,
431 RW, dan 5207 RT sesuai dengan Peraturan Daerah No. 55 Tahun 2010.
Tabel 1.1.1.1 Kecamatan dan Kelurahan di Jakarta Utara
Kecamatan Kelurahan
Koja Kamal Muara, Kapuk Muara, Pejagalan, Pluit,
Koja
Pademangan Pademangan Timur, Pademangan Barat, Ancol
Tanjung Priok Sunter Agung, Sunter Jaya, Kebon Bawang,
Papanggo, Warakas, Sungai Bambu, Tanjung
Priok
Koja Tugu Selatan, Tugu Utara, Koja, Lagoa, Rawa
Badak Utara, Rawa Badak Selatan
Kelapa Gading Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur,
Pegangsaan Dua
Cilincing Sukapura, Rorotan, Cilincing, Marunda, Semper
Barat, Semper Timur, Kali Baru
Sumber : Profil Kecamatan Koja Tahun 2012
3
Kecamatan Koja, Jakarta Utara, memiliki luas 1.313,33 Ha, yang terbagi
dalam 6 kelurahan, 76 RW, dan 835 RT dengan total jumlah penduduk 342.340
jiwa, dan dengan kepadatan penduduk 260.666 jiwa/km2.
(Profil Kecamatan Koja Tahun 2012)
Keterangan :
Batasan luas Kecamatan Koja adalah sebagai berikut:
a. Sebelah utara :Laut Jawa/Kecamatan Cilincing dan Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu.
b. Sebelah selatan : Kali Betik/Kecamatan Kelapa Gading
c. Sebelah barat : Jl. Sulawesi/Jl. Yos Sudarso/Kecamatan Tanjung Priok
d. Sebelah timur : Jl. Kramat Jaya/Kali Cakung Lama, Kecamatan Cilincing
4
Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Koja 2012
Gambar 1.1.1.2 Peta Wilayah Kecamatan Koja 2012
Rincian luas wilayah, RT, RW, dan kepadatan penduduk per kelurahan di
Kecamatan Koja tampak pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1.1.2 Kelurahan, Luas Wilayah, RW, RT dan Jumlah Penduduk di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2012
No Kelurahan
Luas
Wilayah
(Ha)
RW RT
Jumlah
Penduduk
(orang)
1 Koja 327,80 13 147 38.893
2 Lagoa 150,53 18 222 70.303
3 Tugu Selatan 268,00 6 73 39.168
4 Tugu Utara 332,00 18 202 101.602
5 RawaBadak Selatan 101,62 7 72 48.059
6 RawaBadak Utara 133,38 14 119 44.315
Jumlah 1.313,33 76 835 342.340
Sumber : BPS Kodya Jakarta Utara Kecamatan Koja 2012.
1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas
1.1.2.1 Definisi
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah pusat pengembangan,
pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang sekaligus merupakan garda
terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk tujuan tersebut,
puskesmas berfungsi melayani tugas teknis dan administratif .
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan
infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah
kerja puskesmas.
Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 –
50.000 penduduk setiap puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan
kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang oleh unit pelayanan kesehatan yang
lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu atau Puskesmas Keliling.
5
Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah
kerja puskesmas dapat meliputi satu kelurahan.
Indonesia sehat 2015 adalah visi pembangunan sehat di Indonesia.
Puskesmas dijadikan sebagai ujung tombak upaya kesehatan baik upaya kesehatan
masyarakat maupun kesehatan perorangan. Lebih dari tiga dasawarsa Republik
Indonesia mencoba berupaya menyelesaikan persoalan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, telah mengembangkan berbagai inovasi strategi peningkatan
pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien dan terpadu. Gagasan–gagasan
baru untuk menyelesaikan berbagai persoalan pelayanan kesehatan dicoba namun
demikian faktanya adalah kualitas pelayanan kesehatan di negara Indonesia masih
jauh dari memuaskan bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
(Purwoestri, 2012)
1.1.2.2 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi :
a. Promotif ( peningkatan kesehatan )
b. Preventif ( upaya pencegahan )
c. Kuratif ( pengobatan )
d. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedakan
jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai meninggal.
(Trihono, 2005)
1.1.2.3 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan
sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
6
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator
utama yakni (1) lingkungan sehat (2) perilaku sehat (3) cakupan pelayanan
kesehatan yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk Kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
Kecamatan setempat. (Trihono, 2005)
1.1.2.4 Misi Puskesmas
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya :
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya : Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di
bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan,
menuju kemandirian hidup.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan : Puskesmas akan selalu
berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standard dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan
kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana, sehingga dapat
dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya : Puskesmas akan selalu berupaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa
diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi
kesehatan yang sesuai. (Trihono, 2005)
7
1.1.2.5 Strategi Puskesmas
a. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan.
b. Mengembangkan dan menetapkan azas kemitraan serta pemberdayaan
masyarakat dan keluarga.
c. Meningkatkan profesionalisme petugas.
d. Mengembangkan kemandirian puskesmas sesuai dengan kewenangan yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. (Trihono, 2005)
1.1.2.6 Fungsi Puskesmas
1. Pusat penggerak pembanguan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan dan memantau
progran kesehatan. Pemberadayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosisal
budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
8
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas
meliputi:
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa
mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan
perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah
dengan rawat inap.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan
kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya. (Trihono, 2005).
Gambar 1.1.2.6 Fungsi Puskesmas
(Sumber : Trihono, 2005)
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas,
puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan program kesehatan perorangan
dan program kesehatan masyarakat, yang bila ditinjau dalam sistem kesehatan
nasional, keduanya merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Program
9
kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu program kesehatan wajib
dan program kesehatan pengembangan.
1.1.2.7 Upaya Kesehatan Wajib
Program yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan
global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Program kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
yang ada di wilayah Indonesia. Program kesehatan wajib Puskesmas adalah:
a. Program Promosi Kesehatan
b. Program Kesehatan Lingkungan
c. Program Kesehatan Ibu dan Anak
d. Program Keluarga Berencana
e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
f. Program pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
g. Program Pengobatan Dasar
Berikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib yang ditampilkan dalam
bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:
10
Tabel 1.1.2.7 Indikator Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
Program
Kesehatan Wajib
Kegiatan Indikator
Promosi
Kesehatan
Promosi hidup bersih
dan sehat
Tatanan sehat
Perbaikan perilaku sehat
Kesehatan
Lingkungan
Penyehatan
pemukiman
Cakupan air bersih
Cakupan jamban keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Kesehatan Ibu dan
Anak
ANC Cakupan K1, K4
Pertolongan
persalinan
Cakupan linakes
MTBS Cakupan MTBS
Imunisasi Cakupan imunisasi
Keluarga
Berencana
Pelayanan Keluarga
Berencana
Cakupan MKET
Pengendalian
Penyakit Menular
Diare Cakupan kasus diare
ISPA Cakupan kasus ISPA
Malaria Cakupan kasus malaria
Cakupan kelambunisasi
Tuberkulosis Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
Gizi Distribusi vit A/ Fe /
cap yodium
Cakupan vit A /Fe / cap
yodium
PSG % gizi kurang / buruk, SKDN
Promosi Kesehatan % kadar gizi
Pengobatan Medik dasar Cakupan pelayanan
UGD Jumlah kasus yang ditangani
Laboratorium
sederhana
Jumlah pemeriksaan
(Sumber : Trihono, 2005)
11
1.1.2.8 Upaya Kesehatan Pengembangan
Program yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Program kesehatan pengembangan dipilih dari daftar program kesehatan pokok
puskesmas yang telah ada yakni :
a. Program Kesehatan Sekolah
b. Program Kesehatan Olahraga
c. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Program Kesehatan Kerja
e. Program Kesehatan Gigi & Mulut
f. Program Kesehatan Jiwa
g. Program Kesehatan Mata
h. Program Kesehatan Usia Lanjut
i. Program Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pemilihan program kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas
bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan mempertimbangkan masukan
dari Konkes/ BPKM/ BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila
program kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti
target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan
program kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota. Dalam keadaan tertentu program kesehatan
pengembangan puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas
kabupaten / kota. Penyelenggaraan program kesehatan wajib dan upaya
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi
puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari
setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program puskesmas,
baik program kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan.
(Trihono, 2005)
12
Tabel 1.1.2. Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas
Upaya Kesehatan
Pengembangan
Kegiatan Indikator
Upaya Kesehatan
Sekolah
UKS/UKGS Jumlah Sekolah dg
UKS/UKGS
% sekolah sehat
Upaya kesehatan olah
raga
Memasyarakatkan olah
raga untuk kesehatan
Jumlah kelompok senam
Jumlah klub jantung sehat
Upaya perawatan
kesehatan masyarakat
Kunjungan rumah
konseling
% keluarga rawan yang
dikunjungi
Upaya kesehatan kerja Memasyarakatkan
masker (norma sehat
dalam bekerja)
% pos UKK
Tingkat perkembangan pos
UKK
Upaya kesehatan gigi
dan mulut
Poliklinik gigi Jumlah kasus gigi
Upaya kesehatan jiwa Konseling Jumlah kasus penyakit
jiwa
Upaya kesehatan mata Mencegah kebutaan Jml pend. katarak yg
dioperasi
Jml kelainan visus yang
dikoreksi
Upaya kesehatan usia
lanjut
Memasyarakatkan
perilaku sehat di usia
lanjut
% Posyandu Usila
Tingkat perkembangan
Posyandu Usila
Usaha pembinaan
pengobatan tradisional
Membina pengobatan
tradisional yang
rasional
Jumlah sarasehan battra
Jumlah battra yang dibina
(Sumber : Trihono, 2005)
13
1.1.2.9 Azas Puskesmas
1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus
melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga
berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata
dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas pemberdayaan masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat,
agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini,
berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan
Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain:
a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa
percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Pokestren)
f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda
g. Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)
h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)
i. Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga (TOGA),
Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)
14
3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang
optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan secara
terpadu.
Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Program memadukan penyelengaraan berbagai program kesehatan yang
menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh : MTBS, UKS, Puskesmas
Keliling, Posyandu.
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Program memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan program
dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan
dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas Sektoral antara lain:
1). UKS, Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,
pendidikan & agama.
2). Promosi Kesehatan, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian.
3). Perbaikan Gizi, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia usaha
& organisasi kemasyarakatan.
4). Kesehatan kerja, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha.
4. Azas Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit
atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara
vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata
sarana pelayanan kesehatan yang sama. Ada dua macam rujukan yang dikenal
yakni :
a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit
tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan
15
kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan
program kesehatan perorangan dibedakan atas 1). Rujukan kasus untuk
keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis (contoh: operasi) dan lain-
lain. 2). Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap. 3). Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain
mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan
tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di
puskesmas.
b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan
dan bencana. Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam: 1).
Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,
peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual,
bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan pakaian. 2). Rujukan
tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa, bantuan
penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan kesehatan karena bencana
alam. 3). Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan
dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau
penyelenggaraan kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas
tidak mampu. (Trihono, 2005)
Gambar 1.1.2.9 Sistem Rujukan Puskesmas
(Sumber : Trihono, 2005)
16
1.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Koja
Puskesmas Kecamatan Koja yang berlokasi di Jl. Walang Permai no. 39
Kelurahan Tugu Utara merupakan Puskesmas tingkat kecamatan di wilayah
Kecamatan. Luas wilayah = 1.313.33 Ha, yang terbagi dalam 6 Kelurahan, 7
Puskesmas Kelurahan, 76 RW, 835 RT dengan total jumlah penduduk 342.340
jiwa, dan kepadatan penduduk 260.666 jiwa/km2
Seluruh Puskesmas tersebut memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat di wilayah Kecamatan Koja. Nama dan alamat Puskesmas di wilayah
Kecamatan Koja terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1.3.1 Nama dan Alamat Puskesmas Kelurahan Kecamatan Koja
No Nama Puskesmas Alamat No Telp
1. Puskesmas Kel. Koja Jl. Deli Gg 28 no. 2 43908462
2. Puskesmas Kel. Tugu Utara I Jl. Mahoni no. 9 43905753
3.Puskesmas Kel. Tugu Utara II
Jl. Kramat Jaya Gg 8 RT
001/0184403913
4.Puskesmas Kel. Tugu Selatan
Jl. Bendungan Melayu
Selatan RT 001/0543908519
5. Puskesmas Kel. Rawa Badak
Utara I
Jl. Rawa Badak Barat no.
3743933827
6. Puskesmas Kel. Rawa Badak
Utara IIJl. Rawabinangun I 43908520
7. Puskesmas Kel. Lagoa Jl. Menteng no. 1 4302114
Sumber : Profil Kecamatan Koja 2012
Batasan wilayah Kecamatan Koja adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Laut Jawa / Kecamatan Cilincing dan Kabupaten
Administrasi Pulau Seribu.
b. Sebelah Selatan : Kali Betik / Kecamatan Kelapa Gading.
c. Sebelah Barat : Jl. Sulawesi/Jl. Yos Sudarso / Kecamatan Tanjung Priok.
d. Sebelah Timur : Jl. Kramat Jaya / Kali Cakung Lama, Kecamatan Cilincing.
17
Rincian luas wilayah RT, RW dan kepadatan penduduk perkelurahan di
Kecamatan Koja tampak pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1.3.2 : Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, RW dan RT di wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2012.
No Kelurahan Luas
Wilayah
RW RT Jumlah
Penduduk
1 Koja 327,50 13 147 41.887
2 Lagoa 157,99 18 222 71.149
3 Tugu Utara 236,65 18 202 78.6728
4 Tugu Selatan 268,00 6 73 39.618
5 Rawa Badak Utara 133,38 14 119 59.570
6 Rawa Badak Selatan 101,10 7 72 47.973
JUMLAH 1.224,62 76 835 342.340
Sumber :Profil Kecamatan Koja 2012
Dari tahun ke tahun, pelayanan Puskesmas di wilayah Kecamatan Koja
semakin baik, apalagi didukung oleh sarana, prasarana dan pelayanan di bidang
manajemen yang semakin memadai. Perbaikan sarana, prasarana, dan manajemen
tersebut ditunjukkan dengan bangunan dan peralatan kesehatan Puskesmas yang
semakin memenuhi syarat serta SDM yang berkualitas.
Selain itu, di bidang manajemen, Puskesmas Kecamatan Koja pada saat ini
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) sesuai dengan SK Gub no. 2086 tahun 2006 tentang penunjukkan 44
Puskesmas Kecamatan di DKI Jakarta sebagai Puskesmas Kecamatan BLUD
bertahap. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD) memiliki lima pola
kinerja yang harus disinkronisasi dengan kegiatan pelayanan di bidang Kesehatan
Puskesmas, antara lain:
a. Pola Perhitungan Satuan Biaya
b. Pola Standard Pelayanan Minimal
c. Pola Tata Kelola
d. Pola Rencana Bisnis Anggaran
e. Pola Remunerasi
18
1.1.3.1 Fungsi Puskesmas Kecamatan Koja
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor, termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu, Puskesmas juga aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan
dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya supaya perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga, dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan,
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
Puskesmas, meliputi:
1). Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan ini bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utamanya
adalah menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan.
2). Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan ini bersifat publik (public goods) yang bertujuan memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
1.1.3.2 Visi, Misi, dan Motto Puskesmas Kecematan Koja
a. Visi
Terwujudnya Puskesmas Kecamatan Koja yang memberikan pelayanan
prima, berorientasi pada kepuasan pelanggan menuju masyarakat sehat dan
mandiri.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan prima dan merata
2) Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan medis dan
non-medis Puskesmas
3) Menggalang kemitraan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
19
4) Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan
c. Motto
Motto Puskesmas Kecamatan koja adalah:
“Prima Sehat Mandiri untuk Semua”
Diharapkan masyarakat di wilayah Kecamatan Koja dapat menjadikan
Puskesmas Kecamatan Koja sebagai pilihan dan dambaan dalam mengatasi
masalah kesehatan di wilayah Kecamatan Koja.
1.1.3.3 Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kecamatan Koja
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Koja,
tenaga kesehatan yang melaksanakan tugas pelayanan tersebut merupakan faktor
utama yang memegang peranan, karena itu tenaga kesehatan yang dimiliki
Puskesmas Kecamatan Koja dituntut memiliki kemampuan dan keahlian yang
profesional. Berikut adalah komposisi tenaga kesehatan tahun 2012 yang ada di
Puskesmas Kecamatan Koja dan di Puskesmas Kelurahan, yaitu :
20
Tabel 1.1.3.3.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Koja
Tahun 2012
No Jenis Tenaga KesehatanJumlah
(orang)
1 Pascasarjana 2
2
Sarjana Kesehatan
Dokter Umum
Dokter Gigi
SKM
Apoteker
Keperawatan
15
8
3
2
2
3Sarjana Umum
Ekonomi 1
4
Paramedis
Bidan (D3)
Bidan (Non-Akbid)
Perawat D3
Perawat (SPK)
Perawat Gigi
Analisis
Radiografer
Farmasi (D3)
Sanitarian (D3)
Sanitarian (SPPH)
Sarjana Gizi (S1)
Gizi (D3)
24
7
14
11
3
4
2
8
1
1
2
1
No Jenis Tenaga KesehatanJumlah
(orang)
Gizi (D1)
SAA
1
2
21
Tekniker Gigi
Fisioterapis (D3)
-
1
5 Akademi Komputer (D3) 1
6 Akademi Rekam Medik (D3) 1
7 Informatika (D1) 2
8 SLTA 19
9
Lain-lain
Tenaga Keamanan
Juru Masak RB
Juru Cuci RB
Supir
19
Total 157
Sumber : Laporan Daftar Pegawai di Puskesmas Kecamatan Koja 2012
22
Tabel 1.1.3.3.2 Data Kepegawaian Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2012
23
Sumber :
Laporan
Daftar
Pegawai di
Puskesmas
Kecamatan
Koja 2012
24
No Uraian PNSNon PNS
JumlahPTT Honor
1Magister (S2)
Dokter spesialis
2
0
2
0
2
Sarjana kesehatan(S1)
Kedokteran umum
Kedokteran gigi
SKM
Keperawatan
Apoteker
13
8
3
2
2
2
-
-
-
-
15
8
3
2
2
3Sarjana Umum
Ekonomi/hukum - 1
4
Paramedis
Bidan (D3)
Bidan non akbid
Perawat (D3)
Perawat SPK
Perawat gigi
Analisis
Radiografer
Farmasi (D3)
Sanitarian (D3)
Sanitarian SPPH
Sarjana gizi (S1)
Gizi(D3)
Gizi(D1)
SAA
Tekniker gigi
Fisioterapis (D3)
15
7
12
11
3
3
1
-
1
1
1
1
1
2
-
1
9
-
2
-
1
1
8
-
-
1
-
-
-
-
-
24
7
14
11
3
4
2
8
1
1
2
1
1
2
-
1
4
D3
Akademi komputer
Rekam medic
-
-
1
1
1
1
5D1 Umum
Tehnolog informatika - 2 2
6 SLTA 6 13 19
7
Lain-lain (Tenaga
keamanan, Juru masak
RB, Juru cuci RB, supir)
- 19 19
Jumlah 95 62 157
Pembagian tenaga kesehatan ini diatur pula dalam Struktur Organisasi
Puskesmas Kecamatan Koja untuk memudahkan koordinasi dan pendelegasian
serta pembagian tugas dan tanggung jawab, sehingga nilai-nilai organisasi tetap
berlaku dan terkendali.
1.1.3.4 Sarana dan Prasarana Puskesmas Kecamatan Koja
Barang inventaris di Puskesmas Kecamatan Koja terdiri dari beberapa
kategori, yaitu:
a. Barang inventaris aset tidak bergerak, yaitu berupa tanah, gedung atau
bangunan, peralatan medik, dan peralatan kantor yang memiliki nilai lebih dari
Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
b. Barang inventaris aset bergerak, seperti kendaraan bermotor (ambulance,
mobil, dan motor operasional).
c. Barang habis pakai medis dan non-medis.
Pengurusan serta pemeliharaan barang-barang tersebut diserahkan sepenuhnya
pada koordinator pemegang barang dan pengurus barang Puskesmas
Kecamatan Koja.
25
Pelayanan kesehatan (Yankes) yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Kecamatan Koja meliputi:
a. Pelayanan kesehatan
1) Balai pengobatan umum
2) Balai pengobatan gigi
3) Layanan 24 jam
4) Poli MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
5) Poli Paru
6) Poli Spesialis
b. Pelayanan kesehatan penunjang medik
1) Radiologi
2) Laboratorium
3) USG (Ultrasonografi)
4) ECG (Electrocardiogram)
5) Ambulans
6) Klinik gizi
7) Apotek/depo obat
c. Pelayanan kesehatan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA)
1) Klinik KI dan KA
2) Klinik KB
3) Klinik imunisasi
d. Pelayanan kesehatan rawat inap dan rumah bersalin
e. Pelayanan kesehatan lain-lain
1) Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin (Gakin)
2) Pelayanan untuk lansia
3) Klinik Jiwa dan Napza
4) Program terapi rumatan metadon (PTRM)
f. Pelayanan kesehatan Gadar Bencana
1) Gadar banjir
2) Gadar kebakaran dan bencana lain
3) Gadar hari besar
26
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada masyarakat, jam kerja
Puskesmas dibagi dua, sesuai dengan SK Kepala Dinas tentang pengaturan jam
kerja Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai berikut:
a. Untuk Puskesmas Kecamatan Koja, pelayanan dimulai dari pukul 07.30 s/d
16.00 WIB dari hari Senin hingga Kamis, Jum’at dari pukul 07.00 s/d 16.30
WIB. Untuk layanan sore, kegiatan pelayanan dimulai dari pukul 16.00 s/d
20.00 WIB. Layanan dilaksanakan oleh instalasi Layanan 24 Jam (IGD).
b. Untuk Puskesmas kelurahan di wilayah Kecamatan Koja, pelayanan dimulai
dari pukul 07.30 s/d 16.00 WIB dari hari Senin hingga Kamis, sedangkan
Jum’at dari pukul 07.00 s/d 16.30 WIB. ( Profil Kecamatan Koja 2012)
1.1.3.5 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Koja
Struktur organisasi Puskesmas Kecamatan Koja pada tahun 2012 memiliki
satu subbagian tata usaha dan dua koordinator yang berperan dalam pelaksanaan
pelayanan kepada pelanggan internal dan pelanggan eksternal sesuai Pergub no. 4
tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas.
27
28
Pasien yang dilayani Puskesmas Kecamatan Koja dan di Puskesmas
kelurahan adalah pasien umum, Jamsostek, Askes, Gakin, PKH, KJS dan
Jamkesmas. Selain itu, Puskesmas Kecamatan Koja juga menjalin mitra dengan
layanan kesehatan lainnya, baik negri maupun swasta yang ada di wilayah
Kecamatan Koja, untuk memudahkan pasien jika harus mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih memadai (harus dirujuk), mitra tersebut antara lain:
1) RS Koja
2) RS Umum Pelabuhan (RS Tugu)
3) RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso
4) RS Sukmul
5) RS Cipto Mangunkusumo
Tabel 1.1.3.5.1 Rekapitulasi Kunjungan Pasien dengan Jaminan Pelayanan
Kesehatan (JPK) di Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2012
No Status Jaminan Pasien Jumlah Pasien
1. Umum/Bayar 31.298
2. ASKES 1018
3. Jamsostek 502
4. Gakin 23.252
5. Jamkemas 2.141
6. SKTM 6.692
7. PKH (Januari- Oktober 2012) 2.189
8. KJS (November – Desember
2012)
34.457
JUMLAH 101.549
29
Tabel 1.1.3.5.2 Rekapitulasi Rujukan Pasien dengan Jaminan Pelayanan
Kesehatan (JPK) di Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2012
No. Status Jaminan Pasien Jumlah Pasien
1. JPK Gakin 4.075
2. Jamkesmas 382
3. SKTM 3.076
4. PKH 569
Jumlah 8.102
1.1.3.6 Mutu Puskesmas Kecamatan Koja
a. Penerapan SMM ISO 9001:2000 di Puskesmas Kecamatan Koja
1) Dimulai pertama kali pada tanggal 20 Juni 2007 di Puskesmas
Kecamatan Koja dan di Puskesmas Kelurahan Rawabadak Utara I.
2) Sertifikasi SMM ISO 9001:2008 diraih pada tanggal 15 Januari 2008.
3) Sertifikasi renewal Puskesmas Kecamatan Koja diraih pada tanggal
22 November 2010.
b. Penerapan SMM ISO 9001:2008 di Puskesmas Kelurahan Lagoa,
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I, dan Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III
1) Penerapan ISO 9001:2008 dimulai sejak tahun 2009
2) Audit Badan Sertifikasi SGS di Puskesmas Kelurahan Lagoa pada
tanggal 5 Mei 2010
3) Audit Badan Sertifikasi SGS di Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
pada tanggal 7 Mei 2010
4) Audit Badan Sertifikasi SGS Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III
pada tanggal 6 Mei 2010
5) Sertifikasi untuk masing-masing Puskesmas Kelurahan tersebut diraih
pada tanggal 31 Mei 2010
30
6) Sertifikasi SGS Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan pada bulan Mei
2012
i. Sertifikasi SGS Puskesmas Kelurahan Koja pada bulan Mei
2012
ii. Sertifikasi SGS Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II
pada bulan Mei 2012
iii. Surveilance Audit pada Puskesmas Kecamatan Koja
dilaksanakan pada bulan Mei 2012
iv. Surveilance Audit pada Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I dilaksanakan pada bulan Mei 2012
v. Surveilance Audit pada Puskesmas Kelurahan Lagoa
dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2012
vi. Surveilance Audit pada Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2012
vii. Surveilance Audit pada Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III
dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2012
c. Ruang Lingkup SMM ISO 9001:2008
Ruang Lingkup Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
meliputi Unit Pelayanan Kesehatan dan Perkesmas, yaitu sebagai berikut:
Puskesmas Kecamatan Koja:
Loket Laboratorium
Poli Umum Radiologi
Poli Gigi Gudang Farmasi
KIA/KB TU Kepegawaian
Rumah Bersalin TU Pengadaan Barang/Jasa
Poli PTRM Pemegang Khusus Barang
Poli TB Paru TU Pemeliharaan
Apotek
31
Puskesmas Kelurahan Rawa badak Utara I, Lagoa, Tugu Utara I, Tugu
Utara III dan Tugu Selatan :
Loket Poli TB
Poli Umum Perkesmas TB
Poli Gigi Kamar Obat
KIA/KB Gudang Obat
Puskesmas Kelurahan Rawa badak Utara II dan Koja :
Loket Poli Umum
KIA/KB Perkesmas TB
Kamar Obat Poli TB
Gudang Obat
d. Prestasi
Prestasi yang pernah diraih oleh Puskesmas Kecamatan Koja pada tahun
2010-2012, yaitu:
1. Peraihan Sertifikat SMM ISO 9001:2008 di bulan Mei 2010 untuk tiga
Puskesmas Kelurahan, yaitu PKL Lagoa, PKL Tugu Utara I, dan PKL Tugu
Utara III.
2. Peraihan Sertifikat SMM 9001:2008 (Renewal) pada tanggal 22 November
2010 untuk Puskesmas Kecamatan Koja.
3. Peraihan Sertifikat SMM 9001:2008 pada tanggal 22 November 2010 untuk
PKL Rawabadak Utara I.
4. Penghargaan Tingkat Nasional dari Menpan yaitu “Citra Pelayanan Prima
Tingkat Pratama” kepada PKL Rawabadak Utara I pada tahun 2010.
5. Juara I Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Kota Administrasi
Jakarta Utara pada bulan November 2010.
6. Juara I Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Dinas Kesehatan
Propinsi DKI Jakarta pada bulan November 2010.
7. Medali perak pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Nasional
di Bali pada bulan Desember 2010.
8. Penghargaan dari PT. SGS kepada Puskesmas Kecamatan Koja untuk
kategori Puskesmas Kelurahan yang Pertama Kali Menerapkan Sistem
Manajemen Mutu Versi ISO 9001:2008 di tahun 2008.
32
9. Penghargaan dari PT. SGS kepada Puskesmas Kecamatan Koja untuk
kategori Puskesmas Kecamatan yang Mempunyai Puskesmas Kelurahan
Terbanyak Tersertifikasi SMM Versi ISO 9001:2008.
10. Juara I pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Kota
Administrasi Jakarta Utara pada bulan Desember 2011.
11. Medali Emas pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Nasional
di Balikpapan pada bulan Desember 2011.
12. Juara I pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Kota
Administrasi Jakarta Utara pada bulan November 2012.
13. Juara I pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Propinsi DKI
Jakarta pada bulan November 2012.
14. Medali Prime Gold Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat
Nasional di Manado pada bulan Desember 2012.
1.1.4 Program Gizi Yang Diselenggarakan Di Kecamatan Koja
Upaya Kesehatan Gizi masuk ke dalam program dasar puskesmas atau
yang dikenal dengan basic seven. Sasaran pembangunan kesehatan tertuang dalam
rencana pembangunan jangka menengah yaitu meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,
yang salah satunya tercermin dari gizi komunitas dan peningkatan peran serta
masyarakat.
Puskesmas Kecamatan Koja merupakan salah satu Puskesmas yang
memasukkan kesehatan gizi ke dalam program wajib puskesmas dan
melaksanakan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah
kesehatan gizi yang terdapat di wilayah kerjanya.
Program Gizi di Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2013 meliputi:
a. Gizi Komunitas
i. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
ii. Penanggulangan Masalah Anemia Pada Ibu Hamil
iii. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A
b. Peningkatan Peran Serta Masyarakat (PPSM)
33
Dari program kegiatan tersebut, terdapat satu program kegiatan yang tidak
dapat dijalankan dengan alasan keterbatasan sumber daya manusia dan waktu,
program tersebut yaitu pemantauan pertumbuhan balita di posyandu. Program
tersebut tidak bisa dijalankan bertepatan pada saat bulan Ramadhan yaitu bulan
Juli. Sedangkan program lainnya yaitu program pemberian vitamin A pada ibu
nifas, adalah program yang telah dijalankan oleh puskesmas kecamatan Koja,
namun karena ketidaktersediaan data akibat keterlambatan pengumpulan data oleh
masing-masing puskesmas kelurahan di kecamatan Koja selama periode Januari
2013 - Agustus 2013, sehingga program tersebut tidak dapat dievaluasi.
Beberapa program yang dievaluasi dari program Gizi puskesmas
kecamatan Koja pada periode Januari 2013 – Agustus 2013 adalah program
pemberian vitamin A pada bayi dan balita, pemberian asi-ekslusif pada bayi usia
0-5 bulan, pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil, dan pemantauan pertumbuhan
balita dari bulan Januari-Agustus 2013.
Adapun target yang ditetapkan Puskesmas Kecamatan Koja pada program-
program yang dilaksanakan antara lain :
34
Tabel 1.1.4.1 Indikator Kinerja Program Gizi di Wilayah puskesmas
Kecamatan Koja Periode 2010-2014
No. Indikator Target (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1. Persentase 6-59 bulan dpt kapsul vitamin A. 75 78 80 83 85
2. Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif.
65 67 70 75 80
3. Persentase ibu hamil mendapat Fe 90 tablet. 71 74 78 81 85
4. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan.
100 100 100 100 100
5. Cakupan RT yg mengonsumsi garam beryodium.
75 77 80 85 90
6. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi.
100 100 100 100 100
7. Persentase balita ditimbang berat badannya. 65 70 75 80 85
8. Persentase Penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah bencana
100 100 100 100 100
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013
1.1.4.1 Program Pemberian Vitamin A
Program penanggulangan kekurangan vitamin A ialah kegiatan untuk
menurunkan prevalensi kekurangan vitamin A melalui upaya peningkatan
konsumsi vitamin A dengan makan makanan sumber vitamin A dan suplementasi
kapsul vitamin A dosis tinggi. Sasaran dari program ini ialah :
Tabel 1.1.4.1.1 Sasaran Suplementasi Vitamin A
Sasaran Dosis Frekuensi
Bayi 6-11 bulan Kapsul biru (100.000 SI) 2 kali
Balita 12-59 bulan Kapsul merah (200.000 SI) 2 kali
Ibu Nifas (0-42 hari) Kapsul merah (200.000 SI) 2 kali
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
35
Kegiatan dari program penanggulangan kekurangan vitamin A di
Puskesmas Koja ialah pemberian vitamin A yang dilaksanakan serentak di
posyandu dan puskesmas pada bulan vitamin A yaitu bulan Februari dan Agustus
untuk anak balita umur 6-59 bulan. Untuk kegiatan pemberian vitamin A pada ibu
nifas pelaksanaannya dengan melakukan koordinasi dengan lintas program yaitu
program Kesehatan Ibu & Anak (KIA) dan Rumah Bersalin (RB).
Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pemberian vitamin A di Kecamatan
Koja Bulan Febuari 2013 Puskesmas Koja ialah sebagai berikut :
Tabel 1.1.4.1.2 Cakupan Pemberian Vitamin A Biru (6-11 Bulan) di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Bulan Februari 2013
NoPuskesmas Kelurahan
Bayi ( 6 - 11 Bulan )
Jml sasaran
Februari
Real Sweeping TOTALTarget
(%)Cakupan
(%)1 Lagoa 433 395 22 417 83 96,302 Koja 276 148 70 218 83 78,99
3 Tugu Utara I 359 259 105 364 83 101,39
4 Tugu Utara III 193 137 23 160 83 82,90
5 Tugu Selatan 270 222 43 265 83 98,15
6 RBU I 246 207 28 235 83 95,537 RBU II 537 344 160 504 83 93.85
Jumlah 1777 291 83 1659 83 93.36(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
36
Tabel 1.1.4.1.3 Cakupan Pemberian Vitamin A Merah (12-59 Bulan) di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Bulan Februari 2013
NoPuskesmas Kelurahan
Balita ( 12-59 bulan )
Jml sasara
n
Februari
Real Sweeping TOTALTarget
(%)Cakupan
(%)
1 Lagoa 2542 2366 117 2483 83 97,682 Koja 1627 1283 281 1564 83 96,13
3Tugu Utara I
2148 1627 416 204383
95,11
4Tugu Utara III
1177 1079 42 112183
95,24
5Tugu Selatan
1906 1417 504 192183
100,79
6 RBU I 1710 1551 128 1.679 83 98,197 RBU II 1,890 1,480 351 1,831 83 96.88
Jumlah 12650 10765 1512 12277 83 97.05(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
1.1.4.2 Program UPGK pada bayi usia 0-5 bulan dengan Pemberian ASI
Ekslusif
Pemberian ASI Ekslusif yaitu pemberian ASI saja pada 0-5 bulan pertama
kelahiran, tanpa disertai pemberian asupan makanan tambahan.Pemberian ASI
Ekslusif sangat dianjurkan untuk pencapaian gizi bayi yang cukup, agar
pertumbuhan dan perkembangan bayi baik.
Tabel 1.1.4.2.1 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Koja Periode Januari 2013
No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran
AsiCakupan ASI
(E1-E5) %Target
(%)1. Koja 94 144 65.28 752. Rbu I 95 131 72.52 753. Rbu II 118 190 62.11 754. Tugu Utara I 363 298 121.81 755. Tugu Utara III 20 130 15.38 756. Tugu Selatan 34 135 25.19 757. Lagoa 402 283 142.05 75
TOTAL 1126 1311 85.89 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
37
Tabel 1.1.4.2.2 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Koja Periode Februari 2013
No. Puskesmas Asi (E1-E5) Sasaran AsiCakupan ASI
(E1-E5) %Target
(%)1. Koja 76 127 59.84 752. Rbu I 109 131 83.21 753. Rbu II 143 229 62.45 754. Tugu Utara I 295 325 90.77 755. Tugu Utara III 157 141 111.35 75
6. Tugu Selatan 48 155 30.97 757. Lagoa 327 335 97.61 75
TOTAL 1155 1443 80.04 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.2.3 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Koja Periode Maret 2013
No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran
AsiCakupan ASI
(E1-E5) %Target
(%)1 Koja 126 132 93.33 752 Rbu I 392 402 97.51 753 Rbu II 258 267 96.63 754 Tugu Utara I 276 311 88.74 755 Tugu Utara III 405 457 88.62 756 Tugu Selatan 235 251 93.62 757 Lagoa 556 580 95.86 75
TOTAL 2248 2400 93.47 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
38
Tabel 1.1.4.2.4 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Koja Periode April 2013
No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran
AsiCakupan ASI
(E1-E5) %Target
(%)1 Koja 115 127 90.55 752 Rbu I 132 145 91.03 753 Rbu II 225 250 90.00 754 Tugu Utara I 238 245 97.14 755 Tugu Utara III 398 380 104.73 756 Tugu Selatan 206 258 79.84 757 Lagoa 492 511 96.28 75
TOTAL 1806 1916 92.79 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.2.5 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Koja Periode Mei 2013
No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran
AsiCakupan ASI
(E1-E5) %Target
(%)1 Koja 219 232 94.39 752 Rbu I 233 284 82.04 753 Rbu II 283 307 92.18 754 Tugu Utara I 579 585 98.97 755 Tugu Utara III 495 492 100.61 756 Tugu Selatan 229 256 89.45 757 Lagoa 663 682 97.21 75
TOTAL 2701 2838 93.55 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
39
Tabel 1.1.4.2.6 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Koja Periode Juni 2013
No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran
AsiCakupan ASI
(E1-E5) %Target
(%)1 Koja 224 245 91.43 752 Rbu I 253 278 91.01 753 Rbu II 286 317 90.22 754 Tugu Utara I 487 502 97.01 755 Tugu Utara III 295 283 104.24 756 Tugu Selatan 195 216 90.28 757 Lagoa 572 589 97.11 75
TOTAL 2332 2430 94.47 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.2.7 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Koja Periode Juli 2013
No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran
AsiCakupan ASI
(E1-E5) %Target
(%)1 Koja 98 132 75.24 752 Rbu I 102 125 81.60 753 Rbu II 118 135 87.41 754 Tugu Utara I 134 158 84.81 755 Tugu Utara III 80 110 75.73 756 Tugu Selatan 77 122 75.12 757 Lagoa 186 217 85.72 75
TOTAL 795 999 78.51 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
40
1.1.4.3 Pemberian Fe pada Ibu Hamil
Program penanggulangan anemia di Puskesmas Kecamatan Koja ialah
program yang bertujuan untuk menanggulangi anemia pada ibu hamil. Kegiatan
dari program ini ialah pemberian tablet Fe1 dan Fe3 pada ibu hamil. Tablet besi
(Fe) adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi Anemia Gizi Besi yang
diberikan kepada ibu hamil.
Tabel 1.1.4.3.1 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari 2013
Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)
Target Fe 3 (%)
Koja 31 31 100 81RBU I 41 41 100 81RBU II 60 60 100 81Tugu Utara I 70 70 100 81Tugu Utara III 25 25 100 81Tugu Selatan 65 65 100 81Lagoa 89 89 100 81Total 381 381 100 81
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.3.2 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Periode Februari 2013
Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)
Target Fe 3 (%)
Koja 29 29 100 81RBU I 48 48 100 81RBU II 61 61 100 81Tugu Utara I 60 60 100 81Tugu Utara III 20 20 100 81Tugu Selatan 68 68 100 81Lagoa 92 92 100 81Total 376 376 100 81
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
41
Tabel 1.1.4.3.3 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Periode Maret 2013
Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)
Target Fe 3 (%)
Koja 45 45 100 81RBU I 60 60 100 81RBU II 65 65 100 81Tugu Utara I 75 75 100 81Tugu Utara III 38 38 100 81Tugu Selatan 55 55 100 81Lagoa 82 82 100 81Total 420 420 100 81
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.3.4 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Periode April 2013
Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)
Target Fe 3 (%)
Koja 27 27 100 81RBU I 53 53 100 81RBU II 40 40 100 81Tugu Utara I 38 38 100 81Tugu Utara III 26 26 100 81Tugu Selatan 38 38 100 81Lagoa 50 50 100 81Total 272 272 100 81
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.3.5 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Periode Mei 2013
Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)
Target Fe 3 (%)
Koja 36 36 100 81RBU I 48 48 100 81RBU II 81 81 100 81Tugu Utara I 60 60 100 81Tugu Utara III 14 14 100 81Tugu Selatan 66 66 100 81Lagoa 148 148 100 81Total 453 453 100 81
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
42
Tabel 1.1.4.3.6 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Periode Juni 2013
Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)
Target Fe 3 (%)
Koja 45 45 100 81RBU I 43 43 100 81RBU II 40 40 100 81Tugu Utara I 28 28 100 81Tugu Utara III 23 23 100 81Tugu Selatan 82 82 100 81Lagoa 102 102 100 81
Total 363 363 100 81
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.3.7 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Periode Juli 2013
Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)
Target Fe 3 (%)
Koja 30 30 100 81RBU I 38 38 100 81RBU II 38 38 100 81Tugu Utara I 31 31 100 81Tugu Utara III 21 21 100 81Tugu Selatan 44 44 100 81Lagoa 90 90 100 81Total 292 292 100 81
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja Periode Juli 2013)
1.1.4.4 Pemantauan Pertumbuhan Balita
Program pemantauan pertumbuhan balita ialah program sebagai upaya
untuk menanggulangi masalah gizi buruk dan gizi kurang pada balita. Program ini
dilakukan melalui kegiatan penimbangan balita di posyandu secara rutin tiap
bulan dan mencatat hasilnya pada Kartu Menuju Sehat. Pemantauan pertumbuhan
balita melalui penimbangan berat badan di posyandu mempunyai tujuan, yaitu:
a. Mengetahui status pertumbuhan balita dari bulan ke bulan,
b. Mengetahui secara lebih dini (awal) terjadinya gangguan pertumbuhan
pada balita sebagai upaya deteksi dini balita gizi buruk.
43
c. Memberikan tindakan penanggulangan (intervensi) segera pada anak yang
mengalami gangguan pertumbuhan agar dapat dikembalikan ke jalur
pertumbuhan normal.
d. Memberikan konseling pada ibu/pengasuh anak dalam upaya
mempertahankan atau meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan anak.
Kegiatan penimbangan balita di posyandu di laksanakan pada tanggal 27
pada setiap bulannya melalui kegiatan “Gebyar Posyandu”. Namun kondisi yang
berjalan di lapangan ternyata menghadapi beberapa kendala seperti keterbatasan
tenaga, baik tenaga kader maupun tenaga kesehatan sehingga tidak semua
posyandu melakukan penimbangan pada tanggal 27 tersebut, mereka
melaksanakan kegiatan posyandu pada H-3 atau H+3.
Hasil Penimbangan Balita di Posyandu yang dilakukan setiap bulan
menghasilkan data penimbangan, yaitu:
1. Jumlah balita (S) yang ada di wilayah kerja
2. Jumlah balita yang memiliki KMS (K)
3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan
4. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan
5. Jumlah anak balita Bawah Garis Merah (BGM)
6. Jumlah balita yang tidak naik berat badannya (T)
7. Jumlah balita yang datang bulan ini, tetapi bulan lalu tidak datang (O)
8. Jumlah balita baru yang datang (B)
Dari data hasil penimbangan tersebut dapat dihasilkan cakupan kinerja
program gizi, yaitu:
a. Cakupan Program (K/S)
Cakupan program adalah jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju
Sehat dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja kemudian
dikali 100 %.
Persentase dari cakupan program menggambarkan berapa jumlah balita
di wilayah tersebut yang telah memiliki KMS atau berapa besar cakupan
44
program di daerah tersebut yang telah tercapai. Target dari K/S ialah 100
%.
b. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
Cakupan partisipasi masyarakat adalah jumlah balita yang ditimbang
di wilayah kerja dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja
kemudian dikali 100 %.
Persentase cakupan partisipasi masyarakat ini menggambarkan berapa
besar jumlah partisipasi masyarakat di daerah tersebut untuk menimbang
balitanya ke Posyandu. Target dari D/S ialah 80 %.
c. Cakupan kelangsungan penimbangan (D/K)
Cakupan kelangsungan penimbangan adalah jumlah balita yang
ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang telah memiliki KMS
kemudian dikali 100 %.
Persentase menggambarkan berapa besar kelangsungan penimbangan
didaerah tersebut yang telah tercapai dan untuk memantau balita yang
memiliki KMS dan ditimbang di posyandu. Target dari D/K ialah 60%.
d. Cakupan hasil penimbangan (N/D)
Cakupan hasil penimbangan adalah rata-rata jumlah balita yang naik
berat badannya dibagi dengan jumlah balita yang ditimbang kemudian
dikali 100 %.
Persentase ini menggambarkan berapa besar hasil penimbangan di
daerah tersebut yang telah tercapai. Memantau efektifitas perbaikan gizi
dengan melihat jumlah balita yang naik berat badannya selama 2 kali
berturut-turut datang ke posyandu. Target dari N/D ialah 80 %.
e. Cakupan Keefektifan Kegiatan (N/S)
Cakupan keefektifan kegiatan adalah jumlah balita yang naik berat
badannya dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas kemudian dikali 100 %. Target dari N/S ialah 60 %.
45
Tabel 1.1.4.4.1 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari 2013
No.Kelurahan
Data Cakupan (%)
S K D N D/S K/S N/D N/S D/K
1. Koja 1824 1697 1372 598 70 87 34 33 80
2. Lagoa 3310 2920 1998 1216 60 93 48 37 703. TU III 1487 1326 940 512 63 82 49 34 71
4. TU I 2832 1889 1950 1203 65 59 69 42 1035. TS 2229 2068 1365 650 62 78 18 29 666. RBU II 1735 1200 1004 505 60 106 46 29 837. RBU I 2262 2091 1523 770 67 66 55 34 72
Se-kecamatan Koja 15679 13191 10152 5454 64 80 47 35 76
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.4.2 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Februari 2013
No. KelurahanDATA CAKUPAN (%)
S K D N D/S K/S N/D N/S D/K
1. Koja 1824 1697 1247 598 68 93 48 32 732. Lagoa 3310 2920 2757 1216 83 88 44 36 943. TU III 1487 1326 1222 512 82 89 42 34 92
4. TU I 2832 1889 2115 1203 75 67 57 42 111
5. TS 2229 2068 1662 650 75 93 39 29 806. RBU II 1735 1200 1199 505 69 69 42 29 997. RBU I 2262 2091 1705 770 75 92 45 34 81
Se-kecamatan Koja 15679 13191 11907 5454 76 84 46 34 90(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
46
Tabel 1.1.4.4.3 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Maret 2013
No. KelurahanDATA CAKUPAN
S K D N D/S K/S N/D N/S D/K
1 Koja 1936 1760 1158 642 60 91 55 33 662 Lagoa 3299 3054 2232 1037 68 93 46 31 73
3 TU III 1556 1311 910 436 58 84 48 28 69
4 TU I 2701 2008 1720 1264 64 74 73 47 865 TS 2222 1893 1499 698 67 85 47 31 796 RBU II 1709 1336 1578 794 92 78 50 46 1187 RBU I 2222 2166 1562 876 70 97 56 39 72Se-kecamatan Koja 15645 13528 10659 5747 68 86 54 37 79
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.4.4 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode April 2013
No.Kelurahan
DATA CAKUPAN
S K D N D/S K/S N/D N/S D/K
1 Koja 1945 1769 1196 642 61 91 54 33 682 Lagoa 3380 3049 2863 1037 85 90 36 30 943 TU III 1530 763 988 436 65 50 44 28 129
4 TU I 2765 2036 1743 1264 63 74 73 46 85
5 TS 2338 1938 1439 698 62 83 49 30 746 RBU II 3260 2980 3143 794 96 91 25 24 1057 RBU I 2262 2237 1424 876 63 99 62 39 64Se-kecamatan Koja 17480 14772 12796 5747 73 85 45 33 87
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
47
Tabel 1.1.4.4.5 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Mei 2013
No. KelurahanDATA CAKUPAN
S K D N D/S K/S N/D N/S D/K
1 Koja 1905 1729 1203 546 63 91 45 29 70
2 Lagoa 3365 3068 2936 1457 87 91 50 43 96
3 TU III 1530 763 988 520 65 50 53 34 129
4 TU I 2558 2053 1687 1058 66 80 63 41 825 TS 2323 1691 1374 745 59 73 54 32 816 RBU II 3105 3000 2142 507 69 97 24 16 717 RBU I 2262 2235 1598 990 71 99 62 44 71Se-kecamatan Koja 17048 14539 11928 5823 70 85 49 34 82
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.4.6 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Juni 2013
No. KelurahanDATA CAKUPAN
S K D N D/S K/S N/D N/S D/K
1. Koja 1934 1746 1361 480 70 90 35 25 782. Lagoa 3361 3060 2782 1496 83 91 54 45 91
3. TU III 1555 1304 999 563 64 84 56 36 774. TU I 2767 2083 1907 1316 69 75 69 48 92
5. TS 2317 2082 1455 852 63 90 59 37 70
6. RBU II 1723 1723 1251 477 73 100 38 28 737. RBU I 2120 2090 15110 979 71 99 65 46 722
Se-kecamatan Koja 15777 14088 11265 6163 71 89 55 39 80
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
48
Tabel 1.1.4.4.6 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Juli 2013
No. KelurahanDATA CAKUPAN
S K D N D/S K/S N/D N/S D/K
8. Koja 1934 1746 1361 480 70 90 35 25 789. Lagoa 3361 3060 2782 1496 83 91 54 45 91
10. TU III 1555 1304 999 563 64 84 56 36 7711. TU I 2767 2083 1907 1316 69 75 69 48 92
12. TS 2317 2082 1455 852 63 90 59 37 70
13. RBU II 1723 1723 1251 477 73 100 38 28 7314. RBU I 2120 2090 15110 979 71 99 65 46 722
Se-kecamatan Koja 15777 14088 11265 6163 71 89 55 39 80
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
Tabel 1.1.4.4.7 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Agustus 2013
No. KelurahanDATA CAKUPAN
S K D N D/S K/S N/D N/S D/K
15. Koja 1938 1724 1541 424 80 28 28 22 8916. Lagoa 3342 2993 3022 1491 90 49 49 47 10117. TU III 1501 1308 1052 464 70 44 44 31 8018. TU I 2611 2113 2072 1395 79 67 67 53 9819. TS 2325 2109 1585 598 68 38 38 26 7520. RBU II 3020 2930 2717 1370 90 50 50 45 9321. RBU I 2120 1213 1536 1064 72 69 69 50 127Se-kecamatan Koja 16857 14390 13525 6806 80 85 50 40 94
(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)
49
1.2 Identifikasi Masalah
Dari berbagai hasil pencapaian program gizi yang dievaluasi di Puskesmas
Kecamatan Koja Periode Januari 2013 – Agustus 2013, program-progran yang
tidak memenuhi standar yaitu kurang atau lebih dari target selanjutnya akan
dilakukan evaluasi. Program dievaluasi karena adanya masalah pada program
tersebut yaitu belum mencapai target yang sudah ditetapkan, adanya kemudahan
dalam mengakses data serta pencatatan dan pelaporan yang lengkap.
Adapun identifikasi masalah yang didapatkan antara lain :
1. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah sebesar 78,99% kurang dari
target sebesar ≥ 83%
2. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar 96,30% lebih dari
target sebesar ≥ 83%
3. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I adalah sebesar 101,39% lebih
dari target sebesar ≥ 83%
4. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III adalah sebesar 82,9% kurang
dari target sebesar ≥ 83%
5. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 98,15% lebih
dari target sebesar ≥ 83%
6. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I adalah sebesar 95,53%
lebih dari target sebesar ≥ 83%
7. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II adalah sebesar 93,85%
lebih dari target sebesar ≥ 83%
50
8. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Koja adalah sebesar 65,28% kurang dari target sebesar ≥ 75%
9. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 142,05% lebih dari target sebesar ≥ 75%
10. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 121,81% lebih dari target sebesar ≥
75%
11. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 15,38% kurang dari target sebesar ≥
75%
12. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu selatan adalah sebesar 25,19% kurang dari target sebesar ≥
75%
13. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah sebesar 72,52% kurang dari target
sebesar ≥ 75%
14. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara II adalah sebesar 62,11% kurang dari target
sebesar ≥ 75%
15. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Keluruhan Koja adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
16. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Keluruhan Lagoa adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
17. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan TU III adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
18. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan TU I adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
51
19. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan TS adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
20. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan RBU II adalah sebesar 100%
lebih dari target sebesar ≥ 81%
21. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan RBU I adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
22. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 81%
23. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa
adalah sebesar 85%
24. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III adalah sebesar 69%
25. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara I adalah sebesar 70%
26. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Selatan adalah sebesar 77%
27. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara II adalah sebesar 84%
28. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara I adalah sebesar 89%
29. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Koja adalah sebesar 67%
30. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Lagoa adalah sebesar 79%
31. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III adalah sebesar 66%
52
32. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara I adalah sebesar 68%
33. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 65%
34. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara II adalah sebesar 78%
35. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara I adalah sebesar 70%
36. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan Koja adalah sebesar 42%
37. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan Lagoa adalah sebesar 46%
38. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan Tugu Utara III adalah sebesar 48%
39. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan Tugu Utara I adalah sebesar 67%
40. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 18%
41. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan RBU II adalah sebesar 39%
42. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas
Sekecamatan RBU I adalah sebesar 59%
43. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 29%
44. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa
adalah sebesar 38%
45. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III adalah sebesar 32%
46. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara I adalah sebesar 45%
53
47. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Selatan adalah sebesar 30%
48. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara II adalah sebesar 31%
49. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara I adalah sebesar 40%
50. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 74%
51. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa
adalah sebesar 88%
52. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TU III
adalah sebesar 92%
53. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TU I
adalah sebesar 93%
54. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TS
adalah sebesar 75%
55. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara II adalah sebesar 91%
56. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara I adalah sebesar 172%
54
Rumusan Masalah
Setelah identifikasi masalah dari program-program tersebut pada
puskesmas se-kecamatan Koja periode Januari 2013 – Agustus 2013 terdapat 56
cakupan program yang menjadi masalah. Kemudian dilakukan perhitungan dan
pembandingan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan
apa yang telah terjadi (observed), dilakukan perumusan masalah untuk membuat
perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan.
Rumusan masalah dari program kesehatan gizi di puskesmas kecamatan
Koja adalah sebagai berikut :
1. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Koja adalah sebesar 78,99% kurang dari target sebesar ≥ 83%
2. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Lagoa adalah sebesar 96,30% lebih dari target sebesar ≥ 83%
3. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara I adalah sebesar 101,39% lebih dari target sebesar
≥ 83%
4. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III adalah sebesar 82,9% kurang dari target sebesar
≥ 83%
5. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 98,15% lebih dari target sebesar ≥
83%
6. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara I adalah sebesar 95,53% lebih dari target
sebesar ≥ 83%
7. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara II adalah sebesar 93,85% lebih dari target
sebesar ≥ 83%
55
8. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 65,28% kurang dari target sebesar ≥ 75%
9. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa
adalah sebesar 142,05% lebih dari target sebesar ≥ 75%
10. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara I adalah sebesar 121,81% lebih dari target sebesar ≥ 75%
11. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III adalah sebesar 15,38% kurang dari target sebesar ≥ 75%
12. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
selatan adalah sebesar 25,19% kurang dari target sebesar ≥ 75%
13. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara I adalah sebesar 72,52% kurang dari target sebesar ≥ 75%
14. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara II adalah sebesar 62,11% kurang dari target sebesar ≥ 75%
15. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Keluruhan Koja adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
16. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Keluruhan Lagoa adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
17. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan TU III adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
18. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan TU I adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
19. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan TS adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
56
20. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan RBU II adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
21. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan RBU I adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
22. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Koja adalah sebesar 67% kurang dari target sebesar ≥ 80%
23. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 79% kurang dari target sebesar ≥ 80%
24. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 66% kurang dari target sebesar ≥ 80%
25. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 68% kurang dari target sebesar ≥ 80%
26. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 65% kurang dari target sebesar ≥ 80%
27. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara II adalah sebesar 78% kurang dari target sebesar ≥
80%
28. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah sebesar 69% kurang dari target sebesar ≥
80%
29. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Koja adalah sebesar 42%
30. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Lagoa adalah sebesar 46%
31. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 48%
32. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 67%
57
33. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 18%
34. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
RBU II adalah sebesar 39%
35. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Sekecamatan
RBU I adalah sebesar 59%
36. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 81% kurang dari target sebesar ≥ 100%
37. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 85% kurang dari target sebesar ≥ 100%
38. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III
adalah sebesar 69% kurang dari target sebesar ≥ 100%
39. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
adalah sebesar 70% kurang dari target sebesar ≥ 100%
40. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
adalah sebesar 77% kurang dari target sebesar ≥ 100%
41. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 84% kurang dari target sebesar ≥ 100%
42. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 88% kurang dari target sebesar ≥ 100%
43. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 29%
44. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 38%.
45. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III
adalah sebesar 32%.
46. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
adalah sebesar 45%.
47. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
adalah sebesar 30%.
58
48. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 31%.
49. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 40%.
50. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 74%
51. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 88%.
52. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TU III adalah
sebesar 92%.
53. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TU I adalah
sebesar 93%.
54. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TS adalah
sebesar 75%.
55. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 91%.
56. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 172%.
59
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1 Penetapan Prioritas Masalah
Program Gizi merupakan program kesehatan dasar yang berhubungan
dengan permasalahan lintas sektoral. Diputuskan untuk menggunakan metode
MCUA dalam penetapan prioritas masalah untuk program ini karena metode ini
memiliki parameter expanding scope, dimana parameter ini menunjukkan
seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain diluar sektor
kesehatan.
Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing masalah
dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap masalah
tersebut diberikan nilai.
2.1.1 Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)
Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan
prioritas masalah pada Puskesmas yang ada di Kecamatan koja yaitu :
1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga
menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam
kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai
berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain,
maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun
angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut.
Misalnya masalah Angka Kematian Bayi, maka yang digunakan sebagai
parameter adalah angka kematian ibu, dan lain sebagainya.
2. Greetes member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang
terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa
penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate.
Sedangkan untuk masalah lain, maka greetes member ditentukan dengan
60
cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program
kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.
3. Expanding Scope
Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap
sektor lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan
adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah
penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor
kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa
mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah
ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan,
fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta
ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.
5. Policy
Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah
masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah
masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah
kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal
tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah
yang concern terhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau
organisasi masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta
apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.
Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian
masalah dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk
dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih
obyektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot
yang akan digunakan.
Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu
dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot
61
yang lebih tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang
mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi.
Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria
yang mempunyai bobot lima.
Bobot 5 : paling penting
Bobot 4 : sangat penting sekali
Bobot 3 : sangat penting
Bobot 2 : penting
Bobot 1 : cukup penting
1. Emergency
Emergency menunjukkan besar kerugian yang ditimbulkan oleh masalah.
Ini ditujukan dengan Case Fatality Rate (CFR) masing-masing penyakit.
Sedangkan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit
digunakan proxy AKI. Nilai proxy AKI didapatkan dari berbagai sumber,
sedangkan sistem scoring proxy AKI ditentukan berdasarkan hasil diskusi,
argumentasi, serta justifikasi.
Berdasarkan program kesehatan dasar yang dievaluasi, berikut adalah
indikator yang digunakan :
Angka Kematian Bayi (0-11 bulan) : 34/1000 kelahiran hidup
Angka Kematian Balita (0-59 bulan) : 29/1000 kelahiran hidup
Angka kematian Ibu : 2/100.000 kelahiran hidup
Tahap-tahap melakukan penghitungan skor emergency:
1. Mengidentifikasi besarnya target dari tiap indikator program kesehatan
lingkungan
2. Mengidentifikasi seberapa besar angka cakupan (hasil) yang tercapai
dari tiap-tiap program kesehatan lingkungan
3. Hitung selisih dari target dan cakupan, lalu kemudian hasil tersebut
dijumlahkan dengan angka proxy yang telah ditetapkan
62
4. Sesuaikan hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut dengan skor
emergency yang telah ditetapkan
Cara menghitung proxy
Contoh : cara menghitung proxy masalah gizi pada balita yang naik berat badan
bulan februari 2013 ; ( jumlah balita terdaftar ) – (jumlah bayi yang naik berat
badan ), kemudian dibagi ( jumlah balita usia 12-59 bulan yang terdaftar ),
kemudian dibagi 100.
Tabel 2.1.1 Penentuan AKB dan Proxy Tiap Masalah
Skala Score Skala Score
0-49/1000 1550-
599/100012
50-99/1000 2600-
649/100013
100-149/1000 3650-
699/100014
150-199/1000 4700-
749/100015
200-249/1000 5750-
799/100016
250-299/1000 6800-
849/100017
300-349/1000 7850-
899/100018
350-399/1000 8900-
949/100019
400-449/1000 9 950- 20
63
999/1000
450-499/1000 10 >1000/1000 21
500-549/1000 11
Tabel 2.1.2 Penentuan Score Emergency di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Koja Periode Januari 2013 – Agustus 2013
N0. MASALAH
Proxy
Per 1000
SCOREKelahiran
hidup
1. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11
bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 78,99% kurang dari target
sebesar ≥ 83%
Angka
Kematian
Balita
162 4
2. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11
bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 96,30% lebih dari
target sebesar ≥ 83%
Angka
Kematian
Balita
177 4
3. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11
bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 101,39% lebih
dari target sebesar ≥ 83%
Angka
Kematian
Balita
182 4
4. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11
bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 82,9% kurang
dari target sebesar ≥ 83%
Angka
Kematian
Balita
164 4
5. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11
bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 98,15% lebih
dari target sebesar ≥ 83%
Angka
Kematian
Balita
179 4
6. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 Angka 177 4
64
bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah sebesar 95,53%
lebih dari target sebesar ≥ 83%
Kematian
Balita
7. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11
bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara II adalah sebesar 93,85%
lebih dari target sebesar ≥ 83%
Angka
Kematian
Balita
175 4
8. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah sebesar
65,28% kurang dari target sebesar ≥ 75%
Angka
Kematian
Balita
138 3
9. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar
142,05% lebih dari target sebesar ≥ 75%
Angka
Kematian
Balita
215 5
10. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I adalah
sebesar 121,81% lebih dari target sebesar ≥
75%
Angka
Kematian
Balita
195 4
11. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III adalah
sebesar 15,38% kurang dari target sebesar ≥
75%
Angka
Kematian
Balita
88 2
12. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu selatan adalah
sebesar 25,19% kurang dari target sebesar ≥
75%
Angka
Kematian
Balita
98 2
13. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I
adalah sebesar 72,52% kurang dari target
sebesar ≥ 75%
Angka
Kematian
Balita
146 3
14. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II
adalah sebesar 62,11% kurang dari target
Angka
Kematian
Balita
139 3
65
sebesar ≥ 75%
15. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah
(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas
se-Keluruhan Koja adalah sebesar 100%
lebih dari target sebesar ≥ 81%
Angka
Kematian
Balita
179 4
16. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah
(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas
se-Keluruhan Lagoa adalah sebesar 100%
lebih dari target sebesar ≥ 81%
Angka
Kematian
Balita
179 4
17. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah
(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas
se-Kelurahan TU III adalah sebesar 100%
lebih dari target sebesar ≥ 81%
Angka
Kematian
Balita
179 4
18. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah
(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas
se-Kelurahan TU I adalah sebesar 100%
lebih dari target sebesar ≥ 81%
Angka
Kematian
Balita
179 4
19. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah
(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas
se-Kelurahan TS adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
Angka
Kematian
Balita
179 4
20. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah
(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas
se-Kelurahan RBU II adalah sebesar 100%
lebih dari target sebesar ≥ 81%
Angka
Kematian
Balita
179 4
21. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah
(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas
se-Kelurahan RBU I adalah sebesar 100%
lebih dari target sebesar ≥ 81%
Angka
Kematian
Balita
179 4
22. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 67% kurang dari target sebesar ≥
Angka
Kematian
Balita
145 3
66
80%
23. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 79% kurang dari target sebesar ≥
80%
Angka
Kematian
Balita
157 4
24. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara
III adalah sebesar 66% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
144 3
25. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
adalah sebesar 68% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
146 3
26. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
adalah sebesar 65% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
143 3
27. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 78% kurang dari
target sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
96 2
28. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 69% kurang dari
target sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
147 3
29. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan Koja
adalah sebesar 42% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
120 3
30. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan Lagoa
adalah sebesar 46% kurang dari target
Angka
Kematian
Balita
124 3
67
sebesar ≥ 80%
31. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu Utara
III adalah sebesar 48% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
126 3
32. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu Utara
I adalah sebesar 67% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
145 3
33. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu
Selatan adalah sebesar 18% kurang dari
target sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
96 2
34. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan RBU II
adalah sebesar 39% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
117 3
35. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Sekecamatan RBU I
adalah sebesar 59% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
Angka
Kematian
Balita
137 3
36. Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah sebesar
81% kurang dari target sebesar ≥ 100%
Angka
Kematian
Balita
179 4
37. Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar
85% kurang dari target sebesar ≥ 100%
Angka
Kematian
Balita
183 4
38. Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III adalah
sebesar 69% kurang dari target sebesar ≥
100%
Angka
Kematian
Balita
167 4
39. Cakupan Program (K/S) di wilayah Angka 168 4
68
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I adalah
sebesar 70% kurang dari target sebesar ≥
100%
Kematian
Balita
40. Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan adalah
sebesar 77% kurang dari target sebesar ≥
100%
Angka
Kematian
Balita
175 4
41. Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II
adalah sebesar 84% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
Angka
Kematian
Balita
182 4
42. Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I
adalah sebesar 88% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
Angka
Kematian
Balita
186 4
43. Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah sebesar
29% kurang dari target sebesar ≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
87 2
44. Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar
38%. kurang dari target sebesar ≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
96 2
45. Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III adalah
sebesar 32% kurang dari target sebesar ≥
60%
Angka
Kematian
Balita
90 2
46. Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I adalah
sebesar 45% kurang dari target sebesar ≥
60%
Angka
Kematian
Balita
103 3
47. Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan adalah
sebesar 30% kurang dari target sebesar ≥
Angka
Kematian
Balita
88 2
69
60%
48. Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II
adalah sebesar 31% kurang dari target
sebesar ≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
79 2
49. Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I
adalah sebesar 40% kurang dari target
sebesar ≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
98 2
50. Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah sebesar
74% lebih dari target sebesar ≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
132 3
51. Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar
88% lebih dari target sebesar ≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
146 3
52. Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TU III adalah sebesar
92% lebih dari target sebesar ≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
150 4
53. Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TU I adalah sebesar
93% lebih dari target sebesar ≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
151 4
54. Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TS adalah sebesar
75% lebih dari target sebesar ≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
133 3
55. Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II
adalah sebesar 91% lebih dari target sebesar
≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
149 3
56. Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I
adalah sebesar 172% lebih dari target
sebesar ≥ 60%
Angka
Kematian
Balita
230 5
70
2. Greetes Members
Greetest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena
masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens. Semakin besar
selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.
Tabel 2.1.3 Skala Score Greetest Member
SCORE RANGE (%) SCORE RANGE (%)
1 0-1,99 14 26-27,99
2 2-3,99 15 28-29,99
3 4-5,99 16 30-31,99
4 6-7,99 17 32-33,99
5 8-9,99 18 34-35,99
6 10-11,99 19 36-37,99
7 12-13,99 20 38-39,99
8 14-15,99 21 40-41,99
9 16-17,99 22 42-43,99
10 18-19,99 23 44-45,99
11 20-21,99 24 46-47,99
12 22-23,99 25 48-49,99
13 24-25,99 26 ≥50
Keterangan:
Untuk menentukan score pada greetest member digunakan range. Range
didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan
score dari satu sampai 26 dengan jarak tiap range sebesar 1,99 agar mendapatkan
nilai greetest member yang bervariasi.
71
Tabel 2.1.4 Penentuan Score Greetes Member
NO MASALAHTARG
ET
CAKUPA
N (%)
SELISI
H (%)
SCOR
E
1.
Cakupan pemberian vitamin A
biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 78,99% kurang
dari target sebesar ≥ 83%
83% 78,9 4.1 3
2.
Cakupan pemberian vitamin A
biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa
adalah sebesar 96,30% lebih dari
target sebesar ≥ 83%
83% 96.3 0 1
3.
Cakupan pemberian vitamin A
biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara I adalah sebesar 101,39%
lebih dari target sebesar ≥ 83%
83% 101.4 0 1
4.
Cakupan pemberian vitamin A
biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III adalah sebesar 82,9%
kurang dari target sebesar ≥ 83%
83% 82.9 0.1 1
5.
Cakupan pemberian vitamin A
biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu
Selatan adalah sebesar 98,15%
lebih dari target sebesar ≥ 83%
83% 98.2 0 1
6. Cakupan pemberian vitamin A
biru (6-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa
83% 95.5 0 1
72
Badak Utara I adalah sebesar
95,53% lebih dari target sebesar
≥ 83%
7.
Cakupan pemberian vitamin A
biru (6-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara II adalah sebesar
93,85% lebih dari target sebesar
≥ 83%
83% 93.9 0 1
8.
Cakupan pemberian ASI ekslusif
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Koja adalah sebesar 65,28%
kurang dari target sebesar ≥ 75%
75% 65.3 9.7 5
9.
Cakupan pemberian ASI ekslusif
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 142,05%
lebih dari target sebesar ≥ 75%
75% 142.1 0 1
10.
Cakupan pemberian ASI ekslusif
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar
121,81% lebih dari target
sebesar ≥ 75%
75% 121.8 0 1
11.
Cakupan pemberian ASI ekslusif
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar
15,38% kurang dari target
sebesar ≥ 75%
75% 15.38 59.6 26
12.
Cakupan pemberian ASI ekslusif
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu selatan adalah sebesar
25,19% kurang dari target
sebesar ≥ 75%
75% 25.2 49.8 25
73
13.
Cakupan pemberian ASI ekslusif
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah
sebesar 72,52% kurang dari
target sebesar ≥ 75%
75% 72.5 2.5 2
14.
Cakupan pemberian ASI ekslusif
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara II adalah
sebesar 62,11% kurang dari
target sebesar ≥ 75%
75% 62.1 12.9 7
15.
Cakupan Pemberian Tablet
Tambah Darah (Fe) 90 Tablet
(Fe3) di wilayah Puskesmas se-
Keluruhan Koja adalah sebesar
100% lebih dari target sebesar ≥
81%
81% 100 0 1
16.
Cakupan Pemberian Tablet
Tambah Darah (Fe) 90 Tablet
(Fe3) di wilayah Puskesmas se-
Keluruhan Lagoa adalah sebesar
100% lebih dari target sebesar ≥
81%
81% 100 0 1
17.
Cakupan Pemberian Tablet
Tambah Darah (Fe) 90 Tablet
(Fe3) di wilayah Puskesmas se-
Kelurahan TU III adalah sebesar
100% lebih dari target sebesar ≥
81%
81% 100 0 1
18. Cakupan Pemberian Tablet
Tambah Darah (Fe) 90 Tablet
(Fe3) di wilayah Puskesmas se-
Kelurahan TU I adalah sebesar
81% 100 0 1
74
100% lebih dari target sebesar ≥
81%
19.
Cakupan Pemberian Tablet
Tambah Darah (Fe) 90 Tablet
(Fe3) di wilayah Puskesmas se-
Kelurahan TS adalah sebesar
100% lebih dari target sebesar ≥
81%
81% 100 0 1
20.
Cakupan Pemberian Tablet
Tambah Darah (Fe) 90 Tablet
(Fe3) di wilayah Puskesmas se-
Kelurahan RBU II adalah
sebesar 100% lebih dari target
sebesar ≥ 81%
81% 100 0 1
21.
Cakupan Pemberian Tablet
Tambah Darah (Fe) 90 Tablet
(Fe3) di wilayah Puskesmas se-
Kelurahan RBU I adalah sebesar
100% lebih dari target sebesar ≥
81%
81% 100 0 1
22.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Koja adalah sebesar
67% kurang dari target sebesar
≥ 80%
80% 67 13 7
23.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Lagoa adalah sebesar
79% kurang dari target sebesar
≥ 80%
80% 79 1 1
24. Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
80% 66 14 7
75
Kelurahan Tugu Utara III adalah
sebesar 66% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
25.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara I adalah
sebesar 68% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
80% 68 12 7
26.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Selatan adalah
sebesar 65% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
80% 65 15 8
27.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara II
adalah sebesar 78% kurang dari
target sebesar ≥ 80%
80% 78 2 2
28.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara I
adalah sebesar 69% kurang dari
target sebesar ≥ 80%
80% 69 11 6
29.
Cakupan Hasil Penimbangan
(N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan Koja adalah sebesar
42% kurang dari target sebesar
≥ 80%
80% 42 38 20
30. Cakupan Hasil Penimbangan
(N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan Lagoa adalah sebesar
46% kurang dari target sebesar
80% 46 34 18
76
≥ 80%
31.
Cakupan Hasil Penimbangan
(N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan Tugu Utara III adalah
sebesar 48% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
80% 48 32 17
32.
Cakupan Hasil Penimbangan
(N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan Tugu Utara I adalah
sebesar 67% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
80% 67 13 7
33.
Cakupan Hasil Penimbangan
(N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan Tugu Selatan adalah
sebesar 18% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
80% 18 62 26
34.
Cakupan Hasil Penimbangan
(N/D) di wilayah Puskesmas Se-
kelurahan RBU II adalah sebesar
39% kurang dari target sebesar
≥ 80%
80% 39 41 21
35.
Cakupan Hasil Penimbangan
(N/D) di wilayah Puskesmas
Sekecamatan RBU I adalah
sebesar 59% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
80% 59 21 11
36.
Cakupan Program (K/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Koja adalah sebesar 81% kurang
dari target sebesar ≥ 100%
80% 81 0 1
37. Cakupan Program (K/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
80% 85 0 1
77
Lagoa adalah sebesar 85%
kurang dari target sebesar ≥
100%
38.
Cakupan Program (K/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar
69% kurang dari target sebesar ≥
100%
80% 69 11 6
39.
Cakupan Program (K/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 70%
kurang dari target sebesar ≥
100%
100% 70 30 16
40.
Cakupan Program (K/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar
77% kurang dari target sebesar ≥
100%
100% 77 23 12
41.
Cakupan Program (K/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara II adalah
sebesar 84% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
100% 84 16 9
42.
Cakupan Program (K/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah
sebesar 88% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
100% 88 22 12
43.
Cakupan Program (N/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Koja adalah sebesar 29% kurang
dari target ≥ 60%
100% 29 71 26
78
44.
Cakupan Program (N/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 38%
kurang dari target ≥ 60%
100% 38 62 26
45.
Cakupan Program (N/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar
32% kurang dari target ≥ 60%
100% 32 68 26
46.
Cakupan Program (N/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar
45% kurang dari target ≥ 60%
80% 45 35 19
47.
Cakupan Program (N/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar
30% kurang dari target ≥ 60%
80% 30 50 26
48.
Cakupan Program (N/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara II adalah
sebesar 31% kurang dari target ≥
60%
80% 31 49 25
49.
Cakupan Program (N/S) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah
sebesar 40% kurang dari target ≥
60%
80% 40 40 21
50.
Cakupan Program (D/K) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Koja adalah sebesar 74% lebih
dari target ≥ 60%
80% 74 6 4
51. Cakupan Program (D/K) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
80% 88 0 1
79
Lagoa adalah sebesar 88% lebih
dari target ≥ 60%
52.
Cakupan Program (D/K) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
TU III adalah sebesar 92% lebih
dari target ≥ 60%
80% 92 0 1
53.
Cakupan Program (D/K) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
TU I adalah sebesar 93% lebih
dari target ≥ 60%
80% 93 0 1
54.
Cakupan Program (D/K) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
TS adalah sebesar 75% lebih
dari target ≥ 60%
80% 75 5 3
55.
Cakupan Program (D/K) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara II adalah
sebesar 91% lebih dari target ≥
60%
80% 91 0 1
56.
Cakupan Program (D/K) di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah
sebesar 172% lebih dari target ≥
60%
80% 172 0 1
80
3. Expanding Scope
Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan
terhadap sektor lain diluar kesehatan. berapa banyak jumlah penduduk di wilayah
tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan
dengan masalah tersebut.
Jumlah penduduk tertinggi kelurahan di Kecamatan Koja adalah 64.559,
maka diputuskan bahwa masalah yang berada di wilayah dengan jumlah
penduduk lebih dari 45.883 mendapat nilai yang lebih besar yaitu 10, untuk yang
jumlah penduduk sebesar kurang dari 45.883 diberikan nilai 5.
Untuk keterpaduan lintas sektor diberikan nilai 2 karena masalah pada suatu
program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada sektor lainnya yang
berhubungan langsung, sedangkan yang tidak ada kaitan dengan sektor lain
diberikan nilai 1.
Tabel 2.1.5 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Jumlah
Penduduk
Nilai Keterangan
10 Jumlah penduduk > 45.883
5 Jumlah penduduk ≤ 45.883
Tabel 2.1.6 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan
Keterpaduan Lintas Sektoral
Nilai Lintas Sektor
1 Tidak ada keterpaduan lintas sektor
2 Ada keterpaduan lintas sektor
81
Tabel 2.1.7 Penentuan Score Expanding Scope Program Gizi Periode Januari
– Agustus 2013
NO MASALAH
JUMLAH
PENDUDUK
LINTAS
SEKTO
R
JUMLAH
≤ 45.883 > 45.883
1.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Koja adalah sebesar
78,99% kurang dari target sebesar ≥
83%
5 0 2 7
2.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Lagoa adalah sebesar
96,30% lebih dari target sebesar ≥
83%
5 0 2 7
3.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara I adalah
sebesar 101,39% lebih dari target
sebesar ≥ 83%
5 0 2 7
4.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III adalah
sebesar 82,9% kurang dari target
sebesar ≥ 83%
0 10 2 12
5.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Selatan adalah
sebesar 98,15% lebih dari target
sebesar ≥ 83%
0 10 2 12
6. Cakupan pemberian vitamin A biru
(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas
5 0 2 7
82
Kelurahan Rawa Badak Utara I
adalah sebesar 95,53% lebih dari
target sebesar ≥ 83%
7.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara II
adalah sebesar 93,85% lebih dari
target sebesar ≥ 83%
0 10 2 12
8.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 65,28% kurang dari
target sebesar ≥ 75%
5 0 2 7
9.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa
adalah sebesar 142,05% lebih dari
target sebesar ≥ 75%
0 10 2 12
10.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara I adalah sebesar 121,81% lebih
dari target sebesar ≥ 75%
5 0 2 7
11.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III adalah sebesar 15,38%
kurang dari target sebesar ≥ 75%
5 0 2 7
12.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
selatan adalah sebesar 25,19% kurang
dari target sebesar ≥ 75%
5 0 2 7
13.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara I adalah sebesar 72,52%
kurang dari target sebesar ≥ 75%
5 0 2 7
83
14.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara II adalah sebesar 62,11%
kurang dari target sebesar ≥ 75%
5 0 2 7
15.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Keluruhan Koja adalah
sebesar 100% lebih dari target sebesar
≥ 81%
0 10 2 12
16.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Keluruhan Lagoa
adalah sebesar 100% lebih dari target
sebesar ≥ 81%
5 0 2 7
17.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Kelurahan TU III
adalah sebesar 100% lebih dari target
sebesar ≥ 81%
0 10 2 12
18.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Kelurahan TU I adalah
sebesar 100% lebih dari target sebesar
≥ 81%
5 0 2 7
19.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Kelurahan TS adalah
sebesar 100% lebih dari target sebesar
≥ 81%
5 0 2 7
20. Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Kelurahan RBU II
0 10 2 12
84
adalah sebesar 100% lebih dari target
sebesar ≥ 81%
21.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Kelurahan RBU I
adalah sebesar 100% lebih dari target
sebesar ≥ 81%
5 0 2 7
22.
Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Koja adalah sebesar 67% kurang dari
target sebesar ≥ 80%
0 10 2 12
23.
Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 79% kurang
dari target sebesar ≥ 80%
5 0 2 7
24.
Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 66%
kurang dari target sebesar ≥ 80%
0 10 2 12
25.
Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 68%
kurang dari target sebesar ≥ 80%
5 0 2 7
26.
Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 65%
kurang dari target sebesar ≥ 80%
0 10 2 12
27.
Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara II adalah sebesar
78% kurang dari target sebesar ≥
80%
5 0 2 7
85
28.
Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)
di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah sebesar
69% kurang dari target sebesar ≥
80%
0 10 2 12
29.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Koja adalah sebesar 42%
5 0 2 7
30.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Lagoa adalah sebesar 46%
0 10 2 12
31.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 48%
5 0 2 7
32.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 67%
5 0 2 7
33.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 18%
0 10 2 12
34.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan
RBU II adalah sebesar 39%
5 0 2 7
35.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di
wilayah Puskesmas Sekecamatan
RBU I adalah sebesar 59%
0 10 2 12
36.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 81% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
5 0 2 7
37. Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
5 0 2 7
86
sebesar 85% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
38.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III
adalah sebesar 69% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
0 10 2 12
39.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
adalah sebesar 70% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
5 0 2 7
40.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
adalah sebesar 77% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
0 10 2 12
41.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 84% kurang
dari target sebesar ≥ 100%
5 0 2 7
42.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 88% kurang
dari target sebesar ≥ 100%
0 10 2 12
43.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 29%
5 0 2 7
44.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 38%.
5 0 2 7
45.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III
adalah sebesar 32%.
0 10 2 12
46. Cakupan Program (N/S) di wilayah 5 0 2 7
87
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
adalah sebesar 45%.
47.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
adalah sebesar 30%.
0 10 2 12
48.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 31%.
5 0 2 7
49.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 40%.
0 10 2 12
50.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 74%
5 0 2 7
51.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 88%.
5 0 2 7
52.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TU III adalah
sebesar 92%.
0 10 2 12
53.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TU I adalah
sebesar 93%.
5 0 2 7
54.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TS adalah
sebesar 75%.
0 10 2 12
55.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 91%.
5 0 2 7
56.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 172%.
0 10 2 12
88
4. Feasibility
Menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang terdapat di
puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai hal tersebut digunakan
sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya manusia, program kerja,
material, serta transportasi yang efektif serta efisien untuk mengatasi masalah
tersebut.
Sistem penilaian untuk sumber daya manusia (man) menggunakan scoring
dilihat dari tingkat pendidikan tenaga kerja di puskesmas kelurahan maupun di
puskesmas kecamatan. Kemudian untuk penilaian program kerja (method)
diberikan scoring 5 untuk tidak adanya program dan 10 untuk adanya program,
serta untuk material (tersedianya sarana dan prasarana) menggunakan scoring 5
untuk kategori kurang dan 10 untuk kategori cukup. Kemudian penjumlahan dari
nilai tersebut menjadi score penilaian.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah
dapat diselesaikan meliputi :
1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin
banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka
kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh
karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap
Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran
program kesehatan di masing – masing wilayah Puskesmas.
Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah
penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :
89
Tabel 2.1.8 Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di
Wilayah Kecamatan/Kelurahan Koja Periode
Januari – Agustus 2013
No. Puskesmas Jumlah
tenaga
kesehatan
Jumlah
Penduduk
Perbandingan Score
1 Koja 6 38.893 1:6.482 4
2 Tugu utara III 6 41.587 1:6.931 3
3 Tugu Utara I 7 60.015 1:8.573 2
4 Lagoa 8 70.303 1:8.787 1
5 Tugu Selatan 9 39.168 1:4.352 6
6 Rawa Badak
Utara II
10 44.315 1:4.431 5
7 Rawa Badak
Utara I
18 48.059 1:2.669 7
JUMLAH 342.340
2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang
dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu
masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan
oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori
untuk fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut.
Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan obat
dan ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi,
ada namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan
cukup bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu
selalu tersedia dan diberi nilai dua. Digolongkan kurang bila tersedia
namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau ada namun tidak layak
pakai dan diberi nilai satu. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai
nol.
90
Tabel 2.1.9 Scoring Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari – Agustus
2013
Kategori Ketersediaan Score
Obat
Tidak ada 0
Ada tetapi kurang 1
Ada dan cukup 2
Alat
Tidak ada 0
Ada tetapi kurang 1
Ada dan cukup 2
3. Ketersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan
Puskesmas penilaian dibagi tiga yaitu “ada dan cukup” “ada tapi kurang”
dan “tidak ada”. Penilaian berdasarkan wawancara dengan pemegang
program dan kepala Puskesmas tekait.
Tabel 2.1.10 Scoring ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari - Agustus 2013
Dana Score
Ada dan cukup 3
Ada tapi kurang 2
Tidak ada 1
91
Tabel 2.1.11 Penentuan Score Feasibility Terhadap Kegiatan di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari - Februari 2013
No. MASALAH SDMFASILITAS
DANA JUMLAHObat Alat
1.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Koja adalah sebesar
78,99% kurang dari target sebesar ≥
83%
4 2 2 3 11
2.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Lagoa adalah sebesar
96,30% lebih dari target sebesar ≥
83%
3 2 2 3 10
3.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara I adalah
sebesar 101,39% lebih dari target
sebesar ≥ 83%
2 2 2 3 9
4.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III adalah
sebesar 82,9% kurang dari target
sebesar ≥ 83%
3 2 2 3 10
5.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Selatan adalah
sebesar 98,15% lebih dari target
sebesar ≥ 83%
9 2 2 3 16
6. Cakupan pemberian vitamin A biru
(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas
7 2 2 3 14
92
Kelurahan Rawa Badak Utara I
adalah sebesar 95,53% lebih dari
target sebesar ≥ 83%
7.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara II
adalah sebesar 93,85% lebih dari
target sebesar ≥ 83%
5 2 2 3 12
8.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 65,28% kurang dari
target sebesar ≥ 75%
4 2 2 3 11
9.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 142,05% lebih
dari target sebesar ≥ 75%
3 2 2 3 10
10.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara I adalah sebesar 121,81%
lebih dari target sebesar ≥ 75%
2 2 2 3 9
11.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III adalah sebesar 15,38%
kurang dari target sebesar ≥ 75%
3 2 2 3 10
12.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
selatan adalah sebesar 25,19%
kurang dari target sebesar ≥ 75%
9 2 2 3 16
13. Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara I adalah sebesar
72,52% kurang dari target sebesar ≥
7 2 2 3 14
93
75%
14.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara II adalah sebesar
62,11% kurang dari target sebesar ≥
75%
5 2 2 3 12
15.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Keluruhan
Koja adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
4 2 2 3 11
16.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Keluruhan
Lagoa adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
3 2 2 3 10
17.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan
TU III adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
2 2 2 3 9
18.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan
TU I adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
3 2 2 3 10
19.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan TS
adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
9 2 2 3 16
20. Cakupan Pemberian Tablet Tambah 7 2 2 3 14
94
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan
RBU II adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
21.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan
RBU I adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
5 2 2 3 12
22.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Koja adalah sebesar 67%
kurang dari target sebesar ≥ 80%
4 2 2 3 11
23.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Lagoa adalah sebesar
79% kurang dari target sebesar ≥
80%
3 2 2 3 10
24.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III adalah
sebesar 66% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
2 2 2 3 9
25.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara I adalah
sebesar 68% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
3 2 2 3 10
26. Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Selatan adalah
sebesar 65% kurang dari target
9 2 2 3 16
95
sebesar ≥ 80%
27.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara II
adalah sebesar 78% kurang dari
target sebesar ≥ 80%
7 2 2 3 14
28.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara I
adalah sebesar 69% kurang dari
target sebesar ≥ 80%
5 2 2 3 12
29.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Koja adalah sebesar 42%
4 2 2 3 11
30.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Lagoa adalah sebesar 46%
3 2 2 3 10
31.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 48%
2 2 2 3 9
32.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 67%
3 2 2 3 10
33.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 18%
9 2 2 3 16
34.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
RBU II adalah sebesar 39%
7 2 2 3 14
35.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Sekecamatan
RBU I adalah sebesar 59%
5 2 2 3 12
96
36.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 81% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
4 2 2 3 11
37.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 85% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
3 2 2 3 10
38.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara
III adalah sebesar 69% kurang dari
target sebesar ≥ 100%
2 2 2 3 9
39.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
adalah sebesar 70% kurang dari
target sebesar ≥ 100%
3 2 2 3 10
40.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
adalah sebesar 77% kurang dari
target sebesar ≥ 100%
9 2 2 3 16
41.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 84% kurang
dari target sebesar ≥ 100%
7 2 2 3 14
42.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 88% kurang
dari target sebesar ≥ 100%
5 2 2 3 12
43.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 29%
4 2 2 3 11
44. Cakupan Program (N/S) di wilayah 3 2 2 3 10
97
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 38%.
45.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara
III adalah sebesar 32%.
2 2 2 3 9
46.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
adalah sebesar 45%.
3 2 2 3 10
47.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
adalah sebesar 30%.
9 2 2 3 16
48.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 31%.
7 2 2 3 14
49.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 40%.
5 2 2 3 12
50.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 74%
4 2 2 3 11
51.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 88%.
3 2 2 3 10
52.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TU III adalah
sebesar 92%.
2 2 2 3 9
53.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TU I adalah
sebesar 93%.
3 2 2 3 10
54.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TS adalah
sebesar 75%.
9 2 2 3 16
98
55.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 91%.
7 2 2 3 14
56.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 172%.
5 2 2 3 12
99
5. Policy
Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang harus
dipertimbangkan dari suatu masalah tersebut menjadi concern masyarakat dan
pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan sebagai hasil
justifikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal tersebut dilihat dari seberapa
seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling
mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu informasi kesehatan di media
elektronik memiliki jangkauan yang lebih luas diberikan nilai 15. Sedangkan
kebijakan pemerintah berupa undang-undang yang mengatur jumlah anak
diberikan nilai 10. Begitupun dengan publikasi informasi dalam bentuk media
cetak diberikan nilai 5. Maka pada publikasi informasi yang diberikan secara
penyuluhan diberikan nilai 1 dan tidak diberikan diberikan nilai 0. Penjumlahan
dari nilai tersebut dijadikan score
Tabel 2.1.12 Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja periode Januari s/d Agustus 2013
PARAMETER SCORE
Penyuluhan 1
Media cetak (poster, majalah, koran) 5
Media Elektronik (TV, Radio) 10
100
Tabel 2.1.13 Penentuan Score Policy Terhadap Kegiatan di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari s/d Agustus 2013
N0. MASALAH PENYULUHAN
IKLAN
MEDIA
CETAK
IKLAN
MEDIA
ELEKTRO
NIK
JUMLAH
1.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Koja adalah sebesar
78,99% kurang dari target sebesar ≥
83%
1 5 10 16
2.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Lagoa adalah sebesar
96,30% lebih dari target sebesar ≥
83%
1 5 10 16
3.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara I adalah
sebesar 101,39% lebih dari target
sebesar ≥ 83%
1 5 10 1 6
4.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III adalah
sebesar 82,9% kurang dari target
sebesar ≥ 83%
1 5 10 16
5.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Selatan adalah
sebesar 98,15% lebih dari target
sebesar ≥ 83%
1 5 10 1 6
101
6.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara I
adalah sebesar 95,53% lebih dari
target sebesar ≥ 83%
1 5 10 1 6
7.
Cakupan pemberian vitamin A biru
(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara II
adalah sebesar 93,85% lebih dari
target sebesar ≥ 83%
1 5 10 16
8.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 65,28% kurang dari
target sebesar ≥ 75%
1 5 10 16
9.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 142,05% lebih
dari target sebesar ≥ 75%
1 5 10 16
10.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara I adalah sebesar 121,81%
lebih dari target sebesar ≥ 75%
1 5 10 16
11.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III adalah sebesar 15,38%
kurang dari target sebesar ≥ 75%
1 5 10 16
12.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
selatan adalah sebesar 25,19%
kurang dari target sebesar ≥ 75%
1 5 10 16
13. Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
1 5 10 16
102
Badak Utara I adalah sebesar
72,52% kurang dari target sebesar ≥
75%
14.
Cakupan pemberian ASI ekslusif di
wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara II adalah sebesar
62,11% kurang dari target sebesar ≥
75%
1 5 10 1 6
15.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Keluruhan
Koja adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
1 5 10 16
16.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Keluruhan
Lagoa adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
1 5 10 1 6
17.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan
TU III adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
1 5 10 1 6
18.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan
TU I adalah sebesar 100% lebih dari
target sebesar ≥ 81%
1 5 10 16
19. Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan TS
adalah sebesar 100% lebih dari
1 5 10 16
103
target sebesar ≥ 81%
20.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan
RBU II adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
1 5 10 16
21.
Cakupan Pemberian Tablet Tambah
Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di
wilayah Puskesmas se-Kelurahan
RBU I adalah sebesar 100% lebih
dari target sebesar ≥ 81%
1 5 10 1 6
22.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Koja adalah sebesar 67%
kurang dari target sebesar ≥ 80%
1 5 10 16
23.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Lagoa adalah sebesar
79% kurang dari target sebesar ≥
80%
1 5 10 1 6
24.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara III adalah
sebesar 66% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
1 5 10 1 6
25.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Tugu Utara I adalah
sebesar 68% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
1 5 10 16
26. Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
1 5 10 16
104
Kelurahan Tugu Selatan adalah
sebesar 65% kurang dari target
sebesar ≥ 80%
27.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara II
adalah sebesar 78% kurang dari
target sebesar ≥ 80%
1 5 10 16
28.
Cakupan Partisipasi Masyarakat
(D/S) di wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawa Badak Utara I
adalah sebesar 69% kurang dari
target sebesar ≥ 80%
1 5 10 1 6
29.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Koja adalah sebesar 42%
1 5 10 16
30.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Lagoa adalah sebesar 46%
1 5 10 1 6
31.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 48%
1 5 10 1 6
32.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 67%
1 5 10 16
33.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 18%
1 5 10 16
34.
Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
RBU II adalah sebesar 39%
1 5 10 16
35. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) 1 5 10 1 6
105
di wilayah Puskesmas Sekecamatan
RBU I adalah sebesar 59%
36.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 81% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
1 5 10 16
37.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 85% kurang dari target
sebesar ≥ 100%
1 5 10 1 6
38.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III
adalah sebesar 69% kurang dari
target sebesar ≥ 100%
1 5 10 1 6
39.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
adalah sebesar 70% kurang dari
target sebesar ≥ 100%
1 5 10 16
40.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
adalah sebesar 77% kurang dari
target sebesar ≥ 100%
1 5 10 16
41.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 84% kurang
dari target sebesar ≥ 100%
1 5 10 16
42.
Cakupan Program (K/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 88% kurang
dari target sebesar ≥ 100%
1 5 10 1 6
43. Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah
1 5 10 16
106
sebesar 29%
44.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 38%.
1 5 10 1 6
45.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III
adalah sebesar 32%.
1 5 10 1 6
46.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I
adalah sebesar 45%.
1 5 10 16
47.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
adalah sebesar 30%.
1 5 10 16
48.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 31%.
1 5 10 16
49.
Cakupan Program (N/S) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 40%.
1 5 10 1 6
50.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 74%
1 5 10 16
51.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah
sebesar 88%.
1 5 10 1 6
52.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TU III adalah
sebesar 92%.
1 5 10 1 6
53.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan TU I adalah
sebesar 93%.
1 5 10 16
54. Cakupan Program (D/K) di wilayah 1 5 10 16
107
Puskesmas Kelurahan TS adalah
sebesar 75%.
55.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara II adalah sebesar 91%.
1 5 10 16
56.
Cakupan Program (D/K) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak
Utara I adalah sebesar 172%.
1 5 10 1 6
108
Tabel 2.1.14 Penentuan Masalah Program GIZI Menurut Metode MCUA
MS-1 s/d MS-56 di Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari- Agustus
2013
No Kriteria BobotMS-1 MS-2 MS-3 MS-4 MS-5 MS-6 MS-7
N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20
2Greetes
Member4 3 12 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4
3Expanding
Scope3 7 21 7 21 7 21
1
236 12 36 7 21 12 36
4 Feasibility 21
122 10 20 9 18
1
020 16 32 14 28 12 24
5 Policy 11
616 16 16 16 16
1
616 16 16 16 16 16 16
Jumlah 91 81 79 96 108 89 100
MS-1 Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas
Kelurahan Koja adalah sebesar 78,99% dengan score 91
MS-2 Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar 96,30% dengan
score 81
MS-3 Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I adalah sebesar 101,39%
dengan score 79
MS-4 Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III adalah sebesar 82,9%
dengan score 96
MS-5 Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 98,15%
dengan score 108
109
MS-6 Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I adalah sebesar
95,53% dengan score 89
MS-7 Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah
Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II adalah sebesar
93,85% dengan score 100
No Kriteria BobotMS-8 MS-9 MS-10 MS-11 MS-12 MS-13 MS-14
N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 4 20 3 15 5 25 4 20 2 10 2 10 3 15
2Greetes
Member4 1 4 5 20 1 4 1 4 25 100
2
6104 2 8
3Expanding
Scope3
1
236 7 21 12 36 7 21 7 21 7 21 7 21
4 Feasibility 21
224 11 22 10 20 9 18 10 20
1
632 14 28
5 Policy 11
616 16 16 16 16 16 16 16 16
1
616 16 15
Jumlah 100 94 101 79 200 183 88
MS-8Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Koja adalah sebesar 65,28% dengan score 100
MS-9Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 142,05% dengan score 94
MS-10Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 121,81% dengan score 101
MS-11Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 15,38% dengan score 79
MS-12Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu selatan adalah sebesar 25,83% dengan score 200
MS-13Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah sebesar 72,52% dengan score 183
MS-14 Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan
110
Rawa Badak Utara II adalah sebesar 62,11% dengan score 88
No Kriteria BobotMS-15 MS-16 MS-17 MS-18 MS-19 MS-20 MS-21
N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 3 15 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20
2Greetes
Member4 7 28 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4
3Expanding
Scope3 7 21 12 36 7 21 12 36 7 21 7 21 12 36
4 Feasibility 21
224 11 22 10 20 9 18 10 20
1
632 12 24
5 Policy 11
616 16 16 16 16 16 16 16 16
1
616 16 16
Jumlah 104 98 81 94 81 93 100
MS-15 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Keluruhan Koja adalah sebesar 100% dengan score 104
MS-16 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Keluruhan Lagoa adalah sebesar 100% dengan score 98
MS-17 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Kelurahan TU III adalah sebesar 100% dengan score 81
MS-18 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Kelurahan TU I adalah sebesar 100% dengan score 94
MS-19 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Kelurahan TS adalah sebesar 100% dengan score 81
MS-20 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Kelurahan RBU II adalah sebesar 100% dengan score 93
MS-21 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah
Puskesmas se-Kelurahan RBU I adalah sebesar 100% dengan score 100
111
No Kriteria BobotMS-22 MS-23 MS-24 MS-25 MS-26 MS-27 MS-28
N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 3 15 4 20 3 15 3 15 3 15 2 10 3 15
2Greetes
Member4 7 28 1 4 7 28 7 28 8 32 2 14 6 24
3Expanding
Scope3
1
236 7 21 12 36 7 21 12 36 7 21 12 36
4 Feasibility 21
122 12 24 10 20 10 20 16 36
1
428 12 24
5 Policy 11
616 16 16 16 16 16 16 16 16
1
616 16 16
Jumlah 117 85 115 100 135 89 115
MS-22 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 67% dengan score 117
MS-23 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 79% dengan score 85
MS-24 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 66% dengan score 115
MS-25 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 68% dengan score 100
MS-26 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 65% dengan score 135
MS-27 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara II adalah sebesar 78% dengan score 89
MS-28 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah sebesar 69% dengan score 115
112
No Kriteria BobotMS-29 MS-30 MS-31 MS-32 MS-33 MS-34 MS-35
N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 3 15 3 15 3 15 3 15 2 10 3 15 3 15
2Greetes
Member4
2
080 18 72 17 68 7 28 26 104 21 84 11 44
3Expanding
Scope3 7 21 12 36 7 21 7 21 12 36 7 21 12 36
4 Feasibility 21
122 10 20 9 18 10 20 16 36 14 28 12 24
5 Policy 11
616 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah 154 159 138 100 202 164 135
MS-29Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Koja adalah sebesar 42% dengan score 154
MS-30Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Lagoa adalah sebesar 46% dengan score 159
MS-31Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Utara III adalah sebesar 48% dengan score 138
MS-32Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Utara I adalah sebesar 67% dengan score 100
MS-33Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 18% dengan score 202
MS-34Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
RBU II adalah sebesar 39% dengan score 164
MS-35Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Sekecamatan
RBU I adalah sebesar 59% dengan score 135
113
No Kriteria BobotMS-36 MS-37 MS-38 MS-39 MS-40 MS-41 MS-42
N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20
2Greetes
Member4 1 4 1 4 6 24 16 64 12 48 9 36 12 48
3Expanding
Scope3 7 21 7 21 12 36 7 21 12 36 7 21 12 36
4 Feasibility 21
122 10 20 9 18 10 20 16 32
1
428 12 24
5 Policy 11
616 16 16 16 16 16 16 16 16
1
616 16 16
Jumlah 83 81 114 141 152 121 144
MS-36Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja
adalah sebesar 81% dengan score 83
MS-37Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa
adalah sebesar 85% dengan score 81
MS-38Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara
III adalah sebesar 69% dengan score 114
MS-39Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara
I adalah sebesar 70% dengan score 141
MS-40Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Selatan adalah sebesar 77% dengan score 152
MS-41 Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
114
Badak Utara II adalah sebesar 84% dengan score 121
MS-42Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara I adalah sebesar 88% dengan score 144
No Kriteria BobotMS-43 MS-44 MS-45 MS-46 MS-47 MS-48 MS-49
N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 2 10 2 10 2 10 3 15 2 10 2 10 2 10
2Greetes
Member4
2
6104 26 104 26 104 19 76 26 104 25
10
021 84
3Expanding
Scope3 7 21 7 21 12 36 7 36 12 36 7 21 12 36
4 Feasibility 21
122 10 20 9 18 10 20 16 32 14 28 12 24
5 Policy 11
616 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah 173 171 184 163 198 175 170
MS-43Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja adalah
sebesar 29% dengan score 173
MS-44Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa
adalah sebesar 38% dengan score 171
MS-45Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara
III adalah sebesar 32% dengan score 184
MS-46Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara
I adalah sebesar 45% dengan score 163
MS-47Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Selatan adalah sebesar 30% dengan score 198
MS-48 Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
115
Badak Utara II adalah sebesar 31% dengan score 175
MS-49Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara I adalah sebesar 40% dengan score 170
No Kriteria BobotMS-50 MS-51 MS-52 MS-53 MS-54 MS-55 MS-56
N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 3 15 4 20 7 35 4 20 3 15 3 15 5 25
2Greetes
Member4 4 16 1 4 1 4 1 4 3 12 1 4 1 4
3Expanding
Scope3 7 21 7 21 12 36 7 21 12 36 7 21 12 36
4 Feasibility 21
122 10 20 9 18 10 20 16 32
1
428 12 24
5 Policy 11
616 16 16 16 16 16 16 16 16
1
616 16 16
Jumlah 90 81 109 81 111 84 105
MS-50 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Koja adalah sebesar 74% dengan score 90
MS-51 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Lagoa adalah sebesar 88% dengan score 81
MS-52 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan
TU III adalah sebesar 92% dengan score 109
MS-53 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan
TU I adalah sebesar 93% dengan score 81
MS-54 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan
116
TS adalah sebesar 75% dengan score 111
MS-55 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara II adalah sebesar 91% dengan score 84
MS-56 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawa Badak Utara I adalah sebesar 172% dengan score
105
117
2.1.2 Prioritas Masalah Terpilih
Berdasarkan scoring MCUA, maka dipilih prioritas masalah yaitu :
1. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Selatan adalah sebesar 25,83% dengan score 200 (MS-12)
2. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 18% dengan score 202 (MS-33)
2.2 Mencari Kemungkinan Penyebab Masalah
Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada,
selanjutnya ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan
penyelesaian yang ada terlebih dahulu. Pada tahap sebelumnya telah dicoba
mencari apa yang menjadi akar permasalahan dari setiap masalah yang merupakan
prioritas. Pada tahap ini digunakan diagram sebab-akibat yang disebut juga
dengan diagram tulang ikan (fishbone) atau diagram ishikawa. Dengan
memanfaatkan pengetahuan dan dibantu dengan data yang tersedia, dapat disusun
berbagai penyebab masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input,
yaitu sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya antara lain man
(sumber daya manusia), money (dana), material (sarana), method (cara).
Sedangkan proses merupakan kegiatan sistem. Melalui proses, input akan
diubah menjadi output, yang terdiri dari:
a. Planning (perencanaan)
Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi
sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya.
b. Organizing (pengorganisasian)
Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber
daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan memanfaatkannya secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Actuating (pelaksanaan)
Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara
optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan
118
keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya yang
tersedia.
d. Controlling (monitoring)
Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan
koreksi (evaluating) jika terjadi penyimpangan.
Berikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab masalahnya
dengan menggunakan diagram fishbone:
1. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu
Selatan adalah sebesar 25,83% dengan score 200 (MS-12)
2. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan
Tugu Selatan adalah sebesar 18% dengan score 202 (MS-33)
Masing masing cakupan tersebut dapat dilihat pada digaram fishbone yang
tergambar pada gambar 2.1 dan 2.2
119
2.3 Mencari Penyebab Masalah Yang Paling Dominan
Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang paling
dominan. Dari prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode
Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah
dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada
lingkaran).
Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah
yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab
masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-
masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang
paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman
program yang cukup.
Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan :
2.3.1 Kemungkinan Penyebab Masalah Dengan Menggunakan Fishbone
3. 3.1.1 (Diagram Tulang Ikan) Pada Cakupan pemberian ASI ekslusif
di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu selatan sebesar 25,83%
dengan Score 200 (MS-12)
a. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Input Adalah :
1. Man
Kurangnya penyuluhan oleh petugas kesehataan mengenai peran serta
suami dan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
2. Money
Dana lebih banyak dialokasikan pada program gizi yang lain di wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
3. Material
Media penyuluhan kurang tepat atau kurang menarik di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
120
4. Method
Kurangnya penyuluhan oleh petugas mengenai cara dan waktu pemberian
ASI yang benar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
b. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Proses Adalah :
1. Planning
Tidak adanya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) yang dibentuk oleh
masyarakat sekitar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
2. Organizing
Belum adanya pembagian tugas kader yang tepat di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
3. Actuating
Kurangnya sosialisasi dari petugas mengenai pentingnya keberadaan kader
di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
4. Controlling
Kurangnya pelatihan penugasan kader dalam membantu menyelesaikan
kendala ASI di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan .ugu Selatan.
5. Evaluating
Kurangnya pelatihan penyegaran guna mengupdate pengetahuan pada
kader
di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
c. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Lingkungan Adalah:
1. Environment :
Kurangnya penyuluhan mengenai waktu dan cara pemberian makanan
pendamping di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
121
2. 3.1.2 (Diagram Tulang Ikan) Pada Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)
di wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 18%
dengan score 202 (MS-33)
a. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Input Adalah :
1. Man
Kurangnya penyuluhan oleh kader mengenai makanan yang baik dan
sehat di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
2. Money
Dana lebih banyak dialokasikan pada program gizi yang lain di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
3. Material
Kurangnya pemberian informasi oleh petugas mengenai pengkalibrasian
alat timbang dacin di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
4. Method
Kurangnya penyuluhan oleh petugas dan kader mengenai cara mengolah
makanan di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
b. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Proses Adalah :
1. Planning
Kurangnya pelatihan dan penyuluhan tentang gizi balita kepada para kader
di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
2. Organizing
Belum adanya pembagian tugas kader yang tepat di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan
3. Actuating
Kurangnya sosialisasi dari petugas mengenai pentingnya keberadaan kader
di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
122
4. Controlling
Kurangnya pemerataan pelatihan dan penugasan kader dalam posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
5. Evaluating
Komunikasi kurang antara puskesmas dengan kelurahan (feedback) di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
c. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Lingkungan Adalah:
1. Environment :
Kurangnya penyuluhan mengenai perilaku bersih dan sehat di wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
123
2.3.1.3 Penyebab Masalah yang Paling Dominana pada Cakupan pemberian
ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu selatan sebesar 25,83%
dengan Score 200 (MS-12)
1. Kurangnya penyuluhan oleh petugas mengenai cara dan waktu pemberian
ASI yang benar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
(method)
2. Tidak adanya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) yang dibentuk oleh
masyarakat sekitar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
(Planning)
2.3.1.4 Penyebab Masalah yang Paling Dominana pada Cakupan Hasil
Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu Selatan
adalah sebesar 18% dengan score 202 (MS-33)
1. Kurangnya penyuluhan oleh kader mengenai makanan yang baik dan sehat
di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan. (man)
2. Kurangnya pelatihan dan penugasan kader yang merata dalam posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan. (controlling)
124
BAB III
MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
3.1 Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah menentukan akar penyebab masalah yang paling dominan,
ditentukan alternatif pemecahan masalah. Penetapan alternatif pemecahan
masalah dengan menggunakan metode MCUA (Multiple Criteria Utility
Assesment), yaitu dengan memberikan skoring 5 – 10 pada bobot berdasarkan
hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi kelompok.
Tabel 3.1 Skoring Bobot Penetapan Alternatif Masalah Dengan MCUA
Skor Keterangan
5 Sulit Dilagksanakan, Biaya Mahal, Butuh
Waktu Lama, Tidak Dapat Menyelesaikan
Masalah Dengan Sempurna.
10 Mudah Dilaksanakan, Tidak Butuh Biaya
Mahal, Tidak Butuh Waktu Lama, Dapat
Menyelesaikan Masalah Dengan Sempurna.
Parameter diletakkan pada baris, sedangkan alternatif diletakkan pada
kolom. Selanjutnya kepada setiap masalah diberikan nilai dari kolom kiri ke
kanan sehingga hasil yang didapatkan merupakan perkalian antara bobot kriteria
dengan skor dari setiap alternatif masalah dan dijumlahkan tiap baris menurut
setiap kriteria berdasarkan masing – masing alternatif masalah tersebut.
Kriteria dalam penetapan alternatif masalah yang terbaik adalah :
1. Mudah dilaksanakan.
Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah tersebut paling mudah dilaksanakan
dan diberi nilai terkecil jika masalah yang paling sulit dilaksanakan.
125
2. Murah biayanya.
Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah paling murahbiayanya dan
diberinilai terkecil jika biaya yang paling mahal untuk pelaksanaan.
3. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama.
Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah tersebut waktu penerapan sampai
masalah terpecahkan tidak lama untuk dilaksanakan dan diberi nilai terkecil
jika waktu penerapan sampai masalah terpecahkan lama.
4. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna
Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah dapat memecahkan masalah dengan
sempurna dan diberi nilai terkecil jika masalah tidak dapat memecahkan
masalah dengan sempurna.
3.2.1 Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di
wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu Selatan sebesar 25,83%
dengan score 200 (MS-12)
Dari sepuluh akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan alternatif
masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya penyuluhan oleh petugas mengenai cara dan waktu pemberian ASI
yang benar (method)
Alternatif pemecahan masalah :
Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian
ASI yang benar.
2. Tidak adanya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) yag dibentuk oleh
masyarakat sekitar (planning)
Alternatif pemecahan masalah :
Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok
Pendukung ASI dalam suatu wilayah.
126
Tabel 3.2 MCUA Penentuan Masalah Program Gizi menurut Metode
MCUA di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tugu Selatan Periode Januari
2013 – Agustus 2013
Keterangan :
AL–1 : Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu
pemberian ASI yang benar. Dan bekerjasama dengan aparatur desa/ kader untuk
mengajak masyarakat untuk terus memberikan ASI eksklusif.
AL–2 : Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok
Pendukung ASI dalam suatu wilayah..
Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode
MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu
pemberian ASI yang benar. Dan bekerjasama dengan aparatur desa/
127
No Parameter BobotAL – 1 AL – 2
N BN N BN
1 Mudah dilaksanakan 41
040
1
040
2 Murah biayanya 31
030
1
030
3
Waktu penerapannya
sampai masalah
terpecahkan tidak terlalu
lama
21
020 5 10
4Dapat menyelesaikan
dengan sempurna1
1
010 5 5
Jumlah 100 85
kader untuk mengajak masyarakat untuk terus memberikan ASI
eksklusif.
2. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok
Pendukung ASI dalam suatu wilayah..
3.1.2 Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Program hasil penimbangan
(N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan sebesar 18%
dengan score 202.
Dari sepuluh akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan alternatif
masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya penyuluhan oleh kader mengenai makanan yang baik dan sehat
di Wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan. (Man)
Alternatif pemecahan masalah :
Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik
dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara
pemberian makanan yang baik dan sehat.
2. Kurangnya pelatihan dan penugasan kader yang merata dalam posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan. (controlling)
Alternatif pemecahan masalah :
Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan
posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.
128
Tabel 3.2 MCUA Penentuan Masalah Program Gizi menurut Metode
MCUA di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tugu Selatan Periode Januari
2013 – Agustus 2013
Keterangan :
AL–1 : Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik
dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian
makanan yang baik dan sehat.
AL–2 : Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan
posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.
129
No Parameter BobotAL – 1 AL – 2
N BN N BN
1 Mudah dilaksanakan 41
040
1
040
2 Murah biayanya 31
030
1
030
3
Waktu penerapannya
sampai masalah
terpecahkan tidak terlalu
lama
2 5 101
020
4Dapat menyelesaikan
dengan sempurna1
1
010
1
010
Jumlah 90 100
Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan
metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan
posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.
2. Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan
sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian
makanan yang baik dan sehat.
130
BAB IV
Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan
4.1 Rencana Usulan Angka Cakupan Status Gizi (N/D) Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari 2013-Agustus 2013, sebesar 18% kurang dari target sebesar > 80%.
Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.
Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian makanan yang baik dan sehat.
Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar.
Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah.
Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.
4.2 Rencana Usulan Angka Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari 2013-Agustus 2013, sebesar 25,83% kurang dari target sebesar > 75%.
Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian makanan yang baik dan sehat.
Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar.
Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah.
131
Setelah menyusun rencana pemecahan masalah, maka akan dilakukan rencana pelaksanaan pemecahan masalah yang disusun berdasarkan rencana usulan kegiatan. Perencanaan pelaksanaan pemecahan masalah disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.Tabel 4.2 Rencana Usulan Angka Cakupan Status Gizi (N/D) Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari
2013-Agustus 2013, sebesar 18% kurang dari target sebesar > 80%.
NO KEPUTUSANRENCANA KEGIATAN
TARGETVOLUME
KEGIATANBIAYA KETERANGAN
1 Memberikan
pelatihan kepada
semua kader
mengenai seluruh
kegiatan
posyandu dan
melakukan
rolling dalam
pembagian tugas
kepada kader.
1. Mengadakan perencanaan untuk penyelengaraan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan Posyandu
2. Mengkoordinasikan kegiatan ini antara kader dan masyarakat
3. Mengevaluasi kegiatan.
Menetapkan jadwal penyelengaraan dalam penyampaian informasi mengenai tugas Kader di Posyandu.
Kader yang sudah dilatih melakukan
1x/bulan
1x/bulan
1x/6 bulan
(-)
(-)
(-)
Dilakukan pada minggu ke I bulan Januari 2014
Dilakukan bersamaan dengan kegiatan Posyandu
Dilakukan pada akhir bulan
132
tugasnya sebagaimana mestinya.
Januari 2014
NO KEPUTUSANRENCANA KEGIATAN
TARGETVOLUME
KEGIATANBIAYA KETERANGAN
2 Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian makanan yang baik dan sehat.
1. Mengadakan perencanaan untuk penyelengaraan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat
2. Mengkoordinasikan kegiatan ini antara kader dan masyarakat
3. Mengevaluasi kegiatan.
Menetapkan jadwal penyelengaraan dalam penyampaian informasi mengenai pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat,
Pemahaman ibu tentang
1x/ 6 bulan
1x/ bulan
1x/ bulan
(-)
(-)
(-)
Dilakukan pada minggu ke 2 bulan Januari 2014Dan Juni minggu ke-3 tahun 2014
Dilakukan sebelum kegiatan Posyandu.
Dilakukan pada minggu terakhir
133
pengelolaan makanan membaik.
bulan Februari 2014
NO KEPUTUSANRENCANA KEGIATAN
TARGETVOLUME
KEGIATANBIAYA KETERANGAN
3. Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar.
1. Mengadakan perencanaan untuk penyelengaraan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar
2. Mengkoordinasikan kegiatan ini antara kader dan masyarakat
3. Mengevaluasi kegiatan.
Menetapkan jadwal penyelengaraan dalam penyampaian informasi mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar
Pemahaman ibu tentang cara memberi ASI
1x/ 6 bulan
1x/ bulan
1x/ bulan
Kegiatan ini akan dilangsungkan bersamaan dengan kegiatan pentingnya cara pengelolaan makanan yang baik dan benar
134
bertambah
NO KEPUTUSANRENCANA KEGIATAN
TARGETVOLUME
KEGIATANBIAYA KETERANGAN
4. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah.
. Mengadakan perencanaan untuk penyelengaraan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya KP-ASI
2. Mengkoordinasikan kegiatan ini antara kader dan masyarakat
3. Mengevaluasi kegiatan.
Menetapkan jadwal penyelengaraan dalam penyampaian informasi mengenai pentingnya KP-ASIMenambah jumlah masyarakat untuk menjadi anggota KP-ASI
Jumlah ibu yang memberikan ASI semakin banyak, karena dibantu oleh masyarakat di wilayah tersebut.
1x/ 7 bulan
1x/ 2 bulan
1x/ 6 bulan
Dilakukan pada minggu ke 4 bulan Desember 2013
Dilakukan bersamaan dengan kegiatan Posyandu
Dilakukan pada akhir bulan tiap semester.
135
136
4.2 Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan
. Setelah menyusun rencana pemecahan masalah, maka akan dilakukan rencana pelaksanaan pemecahan masalah yang disusun berdasarkan rencana usulan kegiatan. Perencanaan pelaksanaan pemecahan masalah disajikan dalam bentuk tabel berikut ini
Tabel 4.2 Angka Cakupan Status Gizi (N/D) Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari 2013-Agustus 2013, sebesar 18% kurang dari target sebesar > 80%.
No Kegiatan September Oktober November Desember Januari Februari1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.
X
2 Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian makanan yang baik dan sehat.
X
3 Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar.
X
137
4. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah.
X
No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli AgustusMenambah jumlah petugas kesehatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.
X
2 Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian makanan yang baik
X
138
dan sehat.
3 Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar.
X
4. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah.
X
139
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah melewati berbagai proses maka didapatkan satu program kesehatan dasar Puskesmas Kecamatan Tugu Selatan yang
dievaluasi yaitu program kesehatan gizi dan didapatkan dua masalah yang teridentifikasi melewati diskusi dan justifikasi sehingga
didapatkan dua prioritas masalah selama bulan Januari – Agustus 2013, yaitu :
Cakupan pemberian ASI Ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan periode Januari – Agustus 2013 sebesar 25,83%
dengan score 200.
Selanjutnya prioritas masalah di atas dicari akar penyebab masalah yang paling dominan dan setelah dilakukan diskusi,
argumentasi dan justifikasi maka dapat disimpulkan akar penyebab masalah.
3. Kurangnya penyuluhan oleh petugas mengenai cara dan waktu pemberian ASI yang benar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Tugu Selatan. (method)
4. Tidak adanya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) yang dibentuk oleh masyarakat sekitar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Tugu Selatan. (Planning)
140
Cakupan program penimbangan balita (N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan periode Januari – Agustus 2013
sebesar 18% dengan score 202.
Selanjutnya prioritas masalah di atas dicari akar penyebab masalah yang paling dominan dan setelah dilakukan diskusi,
argumentasi dan justifikasi maka dapat disimpulkan akar penyebab masalah .
Akar penyebab masalah dominan :
3. Kurangnya penyuluhan oleh kader mengenai makanan yang baik dan sehat di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan. (man)
4. Kurangnya pelatihan dan penugasan kader yang merata dalam posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.
(controlling)
141
5.2 Saran
Berdasarkan permasalahan program kesehatan dasar tersebut disarankan atau direkomendasikan beberapa hal kepada Puskesmas
Kecamatan Tugu Selatan sebagai berikut:
Alternatif pemecahan masalah Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari 2013 – Agustus
2013 :
3. Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar. Dan bekerjasama dengan aparatur
desa/ kader untuk mengajak masyarakat untuk terus memberikan ASI eksklusif.
4. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah..
Alternatif pemecahan masalah Cakupan Program N/D Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari 2013 – Agustus
2013 :
1. Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas
kepada kader.
2. Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan
cara pemberian makanan yang baik dan sehat.
142
143
top related