contoh major project makanan
Post on 01-Dec-2015
245 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
MAJOR PROJECT
“BAKSO SESAT”
Dosen pembimbing : Roy Anugrah, SE., M. Bus.
Disusun Oleh :
Fakultas Ekonomi /Prodi Akuntansi
Universitas Wisnuwardhana Malang
2013
Nama : HeriyantoNPM : 1002040006
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………
1.2 Visi Usaha…………………………………………………………………
1.3 Misi Usaha…………………………………………………………………
1.4 Tujuan Usaha……………………………………………………………..
1.5 Identitas Usaha…………………………………………………………….
1.6 Perumusan Masalah………………………………………………………
1.7 Tujuan Penelitian…………………………………………………………
1.8 Manfaat Penelitian………………………………..................................
1.9 Perencanaan Usaha………………………………………………………..
1.9.1 Modal Awal………………………………………………………...
1.9.2 Asumsi Operasional dan Pendapatan ...........................………..
1.10 Analisa SWOT……………………………………………………………..
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran………………………………………………………...
2.2 Bauran Pemasaran…………………………………………………………….
2.3 Strategi Pemasaran……………………………………………………………
2.4 Pengertian Produksi…………………………………………………………..
2.5 Pengertian Akuntansi…………………………………………………………
2.6 Laporan Akuntansi……………………………………………………………
BAB III : PEMBAHASAN
3.1 Pengaturan Usaha……………………………………………………………..
3.1.1 Faktor
Pendukung…………………………………………………
3
3.1.2 Faktor
Penghambat………………………………………………..
3.1.3 Solusi permasalahan………………………………………………
3.1.4 Struktur
Organisasi…………………………………………………
3.2 Pemasaran……………………………………………………………………..
3.3 Kompetitor…………………………………………………………………….
3.4 Pengambilan Keputusan……………………………………………………...
BAB IV : PENUTUP
5.1 Kesimpulan .....................................................................................................
5.2 Reture Goal......................................................................................................
5.3 Saran ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Usaha ini berawal dari kecintaan saya terhadap makan bakso. Setiap saya
makan bakso rasanya cuma itu itu saja kemudian saya berinsiatif untuk membuka
warung bakso yang berbeda dengan warung warung bakso lainnya.Setelah saya
amati usaha ini belum banyak dan jarang di temui di lingkungan rumah saya. Dari
informasi-informasi yang saya peroleh dan menurut pandangan saya usaha ini
akan mencapai kesikseasan dan maju. Dalam mendirikan usaha ini saya juga
meringankan biaya-biaya yangakan saya butuhkan dan dalam usaha ini saya
belum membutuhkan tenaga kerja karyawan. Untuk dapat mengatasi segala
rintangan yang kami hadapi. Dalam menjalankan usaha ini membuthukan
kemantapan dan keuletan dalam menjalankanya. Saya juga akan bersungguh-
sungguh dalam mengelola warung ini sebaik mungkin Begitu besarnya biaya
usaha yang dibutuhkan,saya tidak akan main-main dalam usaha ini.
Sebagai mahasiswa kita harus membudayakan jiwa wirausaha, agar
nantinya apabila kita telah lulus tidak tergangantung sama usaha orang lain. Kita
bisa langsung membuka usaha dengan kemampuan yang telah kita miliki,
tentunya dengan begitu kita juga bisa membuka lapangan kerja yang baru bagi
masyarakat. Jiwa wirausaha yaitu jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber
penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang
dimiliki sesorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari
penghasilan, jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak seseorang mulai sadar bahwa
uang itu penting dan seseorang tersebut memeliki keterampilan atau sesuatu hal
seperti barang atau jasa yang bisa dijual, sesorang akan belajar untuk lebih
mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak
dini, kerena dia akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan
ataupun hasil pembelajaran yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah
5
karya yang dapat dijual, entah itu makanan, pakaian, jasa, atau barang-barang
lain.
Jiwa wirausaha dapat berkembang seiring dengan inginnya seseorang mencari
penghasilan dari faktor keadaan ekonomi yang tidak mendukung, sehingga
banyak jiwa kewirausahaan yang tertanam dibenak seseorang akibat desakan
ekonomi tersebut, umur bukanlah ukuran untuk menanamkan jiwa kewirausahaan
tapi kesadaran akan betapa bernilainya uang untuk dihasilkan, karena banyak dari
para wirausahawan memiliki keinginan berwiraswasta karena timbul keinginan
terbesar yaitu mencari uang.
Umur bukanlah suatu ukuran untuk ditanamnya jiwa kewirausahawan, namun
kesadaran akan betapa bernilainya suatu ilmu untuk dapat dijadikan sebuah lahan
untuk sebuah wirausaha, atau kapan desakan ekonomi mulai muncul maka jiwa
irausaha patut untuk ditanamkan secara mendalam agar potensi-potensi
kewirausahaan dari seseorang dapat timbul.
Setiap orang pasti ingin menjadi sukses di bisnis atau usaha-nya sendiri.
Hanya orang-orang yang berpikiran sempit-lah yang seumur hidup ingin menjadi
orang yang mengandalkan uanggaji. Banyak sekali jalan menuju kesuksesan, salah
satu diantaranya dengan membuat sebuah cikal- bakal bisnis yang diharapkan
mampu mengembangkan daya kreativitas dan inovasi. Hal ini sangat
membutuhkan keberanian yang luar biasa. Hanya orang bernyali besar-lah yang
mampu meng-gelontorkan sejumlah dana demi sebuah harapan yang belum
pasti.Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat
dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu
harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat
berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha tersebut. Peluang usaha di
depan mata, tidak ada salahnya kalau kita memulai sekarang. Inilah yang
melatarbelakangi berdirinya sebuah usaha bakso, yang kami beri nama “BAKSO
SESAT” .
6
1.2 Visi Usaha
Visi usaha ini adalah menyediakan makanan yang enak , sehat , dan tentunya
terjangkau.
1.3 Misi Usaha
Misi dari usaha ini adalah terus berinovasi dan ber kreasi dalam bidang
masakan dengan harga yang tetap terjangkau, dan memberikan pasilitas dan
pelayanan terbaik bagi konsumen.
1.4 Tujuan Usaha
1. Membantu mengurangi tingkat pengangguran
2. Memberikan kemudahan untuk para pencinta BAKSO.
3. Memberikan provit yang banyak bagi pebisnis
4. Memberikan jaminan kenyamanan dah ke HALAL an bagi penikmat bakso.
1.5 Identitas Usaha
Usaha yang akan dikembangkan diberi nama “BAKSO SESAT” dengan badan
usaha berbentuk CV yang didaftarkan ke notaris sehingga memiliki badan hukum
yang tetap. Usaha ini memberikan pelayanan dan pasilitas yang kami klaim lebih
baik dan lengkap dari pada usaha BAKSO yang lain.
1.6 Rumusan Masalah
1. Apasajakah faktor – faktor pendukung ,penghambat dan solusi usaha tersebut?
2. Bagaimana cara pemasaran usaha tersebut?
3. Bagaimana cara menghadapi kompetitor ?
4. Bagaimana cara mengambil keputusan dalam usaha tersebut?
1.7 Tujuan Penelitian
7
Penelitian ini dilakukan guna melengkapi data tentang kelayakan bisnis
bakso dalam persaingan dunia usaha. Bagaimana seseorang memilih untuk
berefesien waktu karena banyaknya kebutuhan yang harus mereka cukupi dengan
cara bekerja keras. Untuk itu saya menulis dan meneliti, agar menemukan tingkat
resiko, keuntungan dan juga tingkat kebutuhan konsumen atas bisnis ini.
1.8 Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan bermanfaat, karena akan berguna untuk melengkapi
data penulisan proposal dan juga memulai usaha. Meskipun pesaing cukup
banyak, namun hal ini tidak akan membuat usaha ini berhenti begitu saja. Karena
banyaknya pesaing akan semakin menambah semangat untuk menciptakan
lapangan pekerjaan yang juga berkualitas. Tentu saja hal ini juga akan dinilai
bermanfaat oleh masyarakat, karena membantu meringankan beban mereka ketika
mereka dihadapkan dengan waktu yang cukup singkat.
1.9 Perencanaan Usaha
1.9.1 Modal Awal
Usaha mendrikan warung bakso ini diperlukan dana kira-kira
Rp.2.000.000 untuk keperluan membeli peralatan-peralatan yang diperlukan
seperti:meja,kompor,tikar,peralatan makan dll.Dari tersebut kami sudah
mempunyai sebagian besar oleh karena itu diperkirakan uang sebanyak
Rp.2.000.000
1.9.2 Modal tetap
1) meja panjang 3 buah+tikar = Rp 250.000,00
2) Alat dapur+makan = Rp 300.000,00
3) Kompor = Rp 80.000,00
4) Sewa tempat 1 th = Rp 1.200.000,00 +
Jumlah = Rp 1.830.000,00
8
1.9.3 Modal lancar perhari
1) Daging sapi = Rp 40.000,00
2) Mie = Rp 10.000,00
3) Bumbu-bumbu+sayuran = Rp 20.000,00
4) Tepung = Rp 5.000,00
5) Pangsit+tahu = Rp 10.000,00
6) Saos, kecap+sambal = Rp 10.000,00
7) Bahan minuman = Rp 20.000,00 +
Jumlah = Rp 115.000,00 +
Total modal =Rp 1.945.000,00
1.9.4 Menu yang tersedia
Dalam usaha ini saya magajak kakak dan orang tua saya untuk membantu
mendirikan warung bakso serta hal-hal yang perlu disiapkan untuk melayani
pembeli dengan baik.Kami juga menyediakan menu makanan yang lain seperti:
> Bakso Bakar
> Sate Bakso
> Bakso Ikan
Sarta menyediakan aneka minuman seperti:
> Es Jeruk > Es sumsum
> Es Teh > Es Buah
> Es Kopyor > Dan Cemilan
> Es Soda
1.9.5 Estimasi Keuntungan
1) Jumlah rata-rata pembelian perhari adalah 15 konsumen
2) Nilai jual rata-rata 1 hari = Rp 5.000
Rp 5.000 x17 = Rp. 85.000
Rp 4.500 x17 = Rp. 76.000 +
9
Pendapatan kotor Rp. 161.000
Pendapatan perbulan Rp 161.000 x 30 = Rp 4.830.000
Biaya perbulan Rp 115.000 x 30 = Rp 3.450.000
Pendapatan Rp. 4.830.000
Biaya Rp. 3.450.000 -
Pendapatan bersih Rp1.380.000
Dengan penghasilan bersih per bulan Rp 1.380.000 , maka sudah bisa
di perkirakan kita akan BEP (break even poin) pada bulan ke 17 (tujuh belas)
dengan asumsi bulan pertama belum mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
1.10 Analisis SWOT
Dalam dunia usaha, banyak sekali pendekatan yang bisa digunakan untuk
mengkaji sebuah masalah yang akan terjadi nanti setelah usaha mulai berjalan.
Bagaimana sebuah usaha tersebut bisa sukses dan bagaimana pula usaha tersebut
mungkin saja bisa mengalami kegagalan. Berikut ini merupakan analisis yang
menggunakan analisis SWOT:
a. Strength (kekuatan)
Usaha ini membutuhkan kenyamanan, kelengkapan dan pelayanan
yang sangat baik, agar para konsumen menyukai bakso sesat tersebut,
usaha ini juga kami lengkapi dengan berbagai makanan ringan ,
minuman dan dll. Bukan hanya itu usaha ini memiliki tempat yang
sangat strategis dan juga memiliki tempat parkir yang luas, aman dan
nyaman.
b. Weakness (kelemahan)
Terdapat beberapa factor kelemahan terhadap usaha bakso sesat ini.
Faktor-faktor tersebut adalah :
10
1) Keterbatasan dana yang kami miliki dalam membagi dana belanja.
2) Kenaiakn harga bahan baku yang tidak stabil harganya.
3) Kadang ada bakso yang tidak laku terjual akan membuat usaha
kami menjadi merugi.
4) Kadang sulit untuk mendapatkan daging sapi yang segar dan
berkualitas baik.
c. Opportunities (kesempatan)
Banyak sekali keuntungan yang akan diperoleh nanti apabila usaha
ini berjalan dengan lancar. Bila ditinjau dari segi kebutuhan , usaha ini
dari bulan ke bulan akan memberikan peluang cukup besar bagi
pemilik dan juga bagi masyarakat yang menikmati. Dan tentu saja hal
ini akan menciptakan peningkatan provit yang cukup besar.
d. Threat (ancaman)
Akan banyak pesaing dalam usaha yang sama, mereka akan
berusaha memberikan keunggulan-keunggulan dari usaha mereka yang
akan menjatuhkan bisnis-bisnis lain. Dengan inovasi-inovasi yang bisa
saja membuat pelanggan berpindah ke usaha lain tersebut.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air
dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya
akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga
ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan
mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan
dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat
tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang
dituju.
2.2 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P
yakni :
1. Product (produk)
2. Price (harga)
3. Place (tempat, termasuk juga distribusi)
4. Promotion (promosi)
12
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga
terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang
selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).
Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran
tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan
daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu,
tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet,
meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit
diimplementasikan diluar dunia internet.
2.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana
strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal
ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar
yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai
tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya
pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru
usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
Pemasaran menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh
sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga
sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Berdasarkan definisi di atas,
proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang
akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
13
Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan
mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi
kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara
cepat.
Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa
kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang
penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa
pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus
kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang
berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen
(tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam
upaya melakukan kegiatan pemasaran.
14
2.4 Pengertian Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya
dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan
mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat
tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau
perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
2.5 Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai
informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan
lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai
"bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang
akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak
berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan
harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi
keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu
bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing,
satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses
dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk
memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya -
mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki
gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant
(FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management
Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan
15
Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat
disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai
informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan
lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan
menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai
"bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang
akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak
berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan
harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi
keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu
bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing,
satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses
dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk
memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya -
mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar
tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA
or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant
(ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified
General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA
Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).
2.6 Laporan Akuntansi
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk
menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin
baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin
baik kita di dalam mengelola keuangan. [2] Untuk menyampaikan informasi-informasi
tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan
16
keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan,
yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
a. Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva,
utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut sebagai daftar
yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat
diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar
kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar.
Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada
kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
b. Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu
perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahu laba yang diperoleh dan rugi
yang dialami.
c. Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal
untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan
modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
d. Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat
mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas
dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa
mendatang.
17
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Faktor Pendukung dan Penghambat Serta Solusi Usaha Bakso
Setip usaha yang dijalankan setiap waktu pasti ada yang sukses dan ada
yang belum sukses seperti halnya usaha ini ada beberapa faktor yang menurut
saya sangat mendukung serta menghambat dalam menjalankannya serta
mangembangkan usaha ini.
3.1.1 Faktor Pendukung
Di bawah ini adalah faktor-faktor yang pendukung :
Faktor-faktor yang mendukung itu antara lain :
1) Lokasi ini yang mudah dicari dan Strategis
2) Usaha ini masih langka /jarang dilokasi lingkungan rumah saya
,sehingga pesaingnya masih jarang dan dengan mudah untuk
mendapatkan pelanggan yang banyak.
3) Harganya tidak begitu mahal dikalangan masyrakat menengah
kebawah
4) Dilingkungan rumah saya banyak warga yan sibuk bekerja
sehingga tidak sempat untuk memesak kemungkinan besar mereka
akan jajan.
3.1.2 Faktor Penghambat
Di bawah ini adalah faktor – faktor penghambat :
Faktor-faktor tersebut adalah :
5) Keterbatasan dana yang kami miliki dalam membagi dana belanja.
6) Kenaiakn harga bahan baku yang tidak stabil harganya.
7) Kadang ada bakso yang tidak laku terjual akan membuat usaha
kami menjadi merugi.
8) Kadang sulit untuk mendapatkan daging sapi yang segar dan
berkualitas baik.
18
3.1.3 Solusi Terhadap Factor Penghambat
Solusi agar dapat memecahkan masalah dalam factor penghambat dalam
usaha yang akan kami dirikan:
1) Dengan keterbatasan dana belanja kita harus berhati-hati dalam
mengeluarkan uang.
2) Karena kenaiakn bahan baku yang tidak stabil pada saat harganya
murah kita akan membeli barang yang lebih banyak.
3) Untuk mengatasi bakso yang masih sisa kita akan membuatnya
menjadi kripik bakso.
4) Dalam mengatasi kesulitan mencari daging kita akan berlanggan
dengan pemasok daging yang berkualitas.
3.1.4 Struktur Organisasi
Dalam usaha bakso ini saya belum memiliki struktus organisasi,
karena usaha ini masih kecil dan menurut hemat saya belum memer lukan
pegayai.
3.2 Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan
untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan
pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan
manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan
harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang
(promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar.
Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip
pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Maka untuk memulai usaha ini, kami akan memilih kawasan seputar JL. S.
Supriadi, karena pada jalan ini banyak sekolah – sekeloh SD,SMP, SMA/
19
Sederajat dan juga berdekatan dengan kampus Kanjuruhan , yang kebanyakan
dari mereka adalah penyuka bakso. Sehingga pada daerah ini kami yakin bisa
mengembangkan usaha ini dengan cukup cepat dan nantinya menghasilkan provit
yang cukup banyak.
3.3 Kompetitor
Banyak pebisnis yang memiliki pandangan bahwa kompetitor adalah
musuh yang harus diawasi gerak-geriknya (market sistem atau produknya),
disaingi (bahkan persaingan yang tidak sehat dan illegal pun dilakukan), hingga
menjatuhkan kompetitor agar bisnis kita sendiri aman berada di garis depan
merupakan kebanggaan beberapa pebisnis. Namun kalau kita perhatikan
perkembangan sistem yang terjadi dalam dunia bisnis akhir-akhir ini, pemikiran
atau pandangan tersebut bisa dibilang sudah usang atau tidak jamannya lagi kita
saling “sikut-sikutan” dengan kompetitor kita.
Kompetitor yang nyata adalah para pesaing dibidang yang sama, dalam
dunia game. Untuk mengatasi para pesaing kita perlu melakukan inovasi yang
membuat para konsumen tidak lari dari BsAKSO SESAT ini.
3.4 Pengambilan Keputusan
Kota Malang merupakan salah satu kota pendidikan di indonesia , mereka
datang ke Malang sebagian besar sebagai Mahasiswa. Dimalang juga terkenal
dengan kota BAKSO, maka tidak salah kiranya apabila kami membuka usaha ini
di kota Malang, telah kami sebut di atas ats tadi bahwa saya malang merupakan
kota pendidikan, dan banyak sekali Universitas di Malang ini, dan biasanya para
mahasiswa mencari makanan yang , enak, praktis, banyak, dan tentunya
terjangkau,
Melihat hasil survei dari para temen dan juga kerabat dekat atas hasil
masakan yang kami wawancarai, maka kami memutuskan untuk melanjutkan
usaha ini. Karena mereka menilai usaha bakso ini sangat bagus dan juga layak
untuk di lanjutkan.
20
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melihat perkembangan dunia yang begitu menuntut banyak manusia
untuk bekerja kerasa demi memenuhi kebutuhan, dan juga para ibu yang juga
memilih untuk membantu para suami bekerja sehingga rela meninggalkan anak-
anak mereka tanpa bisa memberikan makanan-makanan yang bergizi, dengan
senang hati dan tekat bulat kami akan membangun atau membuka usaha catering
harian.Tujuan kami tentu saja untuk meringankan beban para ibu-ibu yang tidak
bisa meluangkan waktunya untuk memasak. Dan juga memberi kesan praktis
untuk kebutuhan sehari-hari bagi kesehatan keluarga.
5.2 Future Goal
Harapan kami untuk usaha ini, kami menginginkan usaha ini berjalan
dengan sukses membantu mereka kaum ibu. Dan juga memberi keuntungan bagi
banyak pihak. Kami juga berharap dengan larisnya usaha kami nanti, kami bisa
memperluas jangkauan konsumen, bukan hanya pada daerah perumahan
Sawojajajr saja, tetapi bisa menjangkau area Malang. Tentu saja dengan resiko
yang semakin tinggi, tingkat kemacetan yang mulai merambah kota Malang, bisa
saja menghambat pengantaran pesanan tepat waktu.
5.3 Saran
Mari kita berbisnis yang sehat, meskipun masih banyak kompetitor lain
yang menggunakan pola pikir lama, namun pelanggan kita tentunya dapat melihat
dan menilai dengan sendirinya manakah yang dapat mereka percayai. Karena
tidak bisa dipungkiri kalau saat ini pelanggan selain membutuhkan kualitas
produk, mereka juga mencari kualitas pelayanan dan kualitas hubungan dengan
penjual.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Produksi
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
http://icaltugas1.blogspot.com/
http://rhiezardhiant.wordpress.com
top related