contoh makalah magang
Post on 26-Jul-2015
2.103 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi yang serba canggih ini, sistem komputerisasi
telah menjadi aspek penting dalam kehidupan manusia. Tidak dapat
dipungkiri, keberadaan teknologi informasi dan aplikasi perangkat lunak yang
berkembang dari waktu ke waktu semakin meringankan pekerjaan manusia.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat, semakin banyak pula aplikasi perangkat lunak yang
bermunculan dengan ide-ide yang menakjubkan dan tampilan yang menarik.
Diharapkan dangan menggunakan aplikasi tersebut akan menjadikan segala
sesuatu menjadi lebih mudah dengan hasil yang tepat dan akurat.
Oleh sebab itu dalam kesempatan ini Fakultas Teknik Informatika
Universitas Muhammdiyah Ponorogo memberikan mata kuliah Praktek Kerja
Nyata (PKN) yang bermuatan 2 SKS pada semester VI (enam) ini dengan
ketentuan mahasiswa sudah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.Itu
semua bertujuan untuk menciptakan mahasiswa atau calon-calon tenaga kerja
yang profesional pada bidang ilmu informatika.
Oleh sebab itu maka untuk mewujudkannya, mahasiswa diperkenalkan
pada lingkungan atau lingkup kerja yang sebenarnya. Oleh sebab itu pada
kesempatan ini saya memilih tempat Praktek Kerja Nyata di MTs. Ma’arif
Balong. Karena MTs. Ma’arif Balong adalah salah satu Sekolah yang berada
di desa tetapi selalu berusaha menyetarakan dengan sekolah di kota meskipun
sarana dan prasarana masih terbatas tetapi berhasil mencetak banyak siswa-
siswi yang berprestasi.
Salah satu sarana yang tersedia di MTs. Ma’arif Balong adalah adanya
Sistem Informasi penerimaan siswa baru. Sistem Informasi tersebut
digunakan untuk membantu mempermudah kinerja pada bagian Tata Usaha
di MTs. Ma’arif Balong dalam mengelola data kesiswaan.
1
Berdasarkan pada hal-hal yang telah diuraikan di atas , maka dengan
ini penulis akan menganalisa Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru di
MTs. Ma’arif Balong.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan dan analisa yang dilakukan, maka suatu rumusan
masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana analisa sistem informasi penerimaan siswa baru di
lingkungan MTs. Ma’arif Balong.
C. Batasan Masalah
Beradasarkan rumusan masalah di atas , batasan masalah dalam Laporan
Praktek Kerja Nyata ini adalah:
Menganalisa sistem dan rancangan Sistem Informasi penerimaan
siswa baru MTs. Ma’arif Balong.
D. Tujuan PKN dan Penulisan Laporan
Untuk mengetahui secara detail tentang Sistem Informasi penerimaan siswa
baru di MTs. Ma’arif Balong Kab. Ponorogo tersebut dan juga mempunyai
manfaat penting lainnya yaitu sebagai berikut:
Tujuan umum.
1. Untuk menambah referensi dan bahan masukan dalam
mempertimbangkan pengembangan dan peningkatan kinerja Tata
usaha (TU) di MTs. Ma’arif Balong pada umumnya dan pelayan
Tata Usaha (TU) kepada siswa pada khususnya.
2. Bagi mahasiswa sebagai sarana penerapan disiplin ilmu yang
diperoleh selama proses perkuliahan. Sebagai salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan study pada Fakultas Teknik
Informatika Universitas Muhammdiyah Ponorogo.
3. Bersosialisasi di dunia kerja dengan praktek lapangan.
4. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang
berhubungan dengan pengolahan data kesiswaan.
2
Tujuan Khusus.
1. Sebagai sarana penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selama
proses pembelajaran.
2. Melengkapi tugas Praktek Kerja Nyata (PKN).
E. Manfaat Praktek Kerja Nyata
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil setelah menganalisa
Sistem Informasi yang berupa aplikasi penerimaan siswa baru ini di MTs.
Ma’arif Balong tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pihak MTs. Ma’arif Balong:
Untuk menambah referensi dan bahan masukan dalam
mempertimbangkan pengembangan dan peningkatan kinerja Tata
usaha (TU) di MTs. Ma’arif Balong pada umumnya dan pelayan
Tata Usaha (TU) kepada siswa pada khususnya.
2. Bagi Mahasiswa:
Sebagai sarana penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selama
proses pembelajaran.
3. Bagi pihak Lembaga:
Menciptakan Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan
dan keterampilan dalam dunia kerja.
Menggali potensi yang ada pada setiap mahasiswa untuk
mempraktekkan ilmu yang telah diperolehnya dalam dunia kerja.
Menjalin kerja sama yang baik dengan pihak lain, yaitu tempat
dimana mahasiswa melakukan PKN.
F. Metodologi Penelitian
a. Ruang lingkup penelitian.
Penelitian diadakan di MTs. Ma’arif Balong yang beralamatkan di Jl.
Jend. Sudirman No.01 Desa Jalen Kec. Balong Ponorogo.
b. Jenis Data.
Sumber data merupakan salah satu factor yang penting yang menjadi bahan
untuk melakukan analisa , diantaranya adalah:
3
a. Data Primer.
Data Primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari mata kuliah yang berupa data-data teori yang dijadikan
sebagai dasar analisa penelitian.
b. Data Sekunder.
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara
tidak langsung diluar mata kuliah.
c. Teknik Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan 3 cara, yaitu sebagai
berikut:
Observasi langsung.
Penulis telah mendatangi objek PKN, di MTs. Ma’arif Balong untuk
melakukan PKN sekaligus mencari sumber-sumber data yang
diperlukan dalam rangka proses penyelesaian laporan PKN.
Metode Interview.
Penulis telah mengadakan tanya jawab dengan staf di bagian Tata
Usaha di MTs. Ma’arif Balong dalam rangka penyelesaian laporan
PKN.
Metode dokumen
Penulis menggunakan sumber-sumber teori yang berasala dari data
MTs. Ma’arif Balong yang sudah ada. Selain itu, penulis juga
menggunakan beberapa sumber teori yang dari buku computer maupun
dari media internet.
4
BAB II
PROFIL MTs. MA’ARIF BALONG
A. Sejarah singkat MTs. Ma’arif Balong
MTs. Ma’arif Balong berdiri pada tanggal 12 Desember 1986
dengan nama MTs. Ma’arif Balong. Dengan Motto “Jiwa Kuat Semangat
Baja Untuk Menggapai Cita-Cita” MTs. Ma’arif Balong berharap para
lulusan mampu berkembang dan berprestasi sesuai dengan bakat dan minat
dilandasi jiwa pengabdian yang ikhlas. Motto tersebut akan tercapai bila
penyelenggaraan pendidikan berhasil. Keberhasilan pendidikan di MTs.
Ma’arif Balong akan tercapai apabila KBM mampu membentuk pola
tingkah laku peserta didik, dan segenap stakeholder sekolah sesuai dengan
tuntutan dan perkembangan jaman.
B. Lokasi MTs. Ma’arif Balong
Lokasi MTs. Ma’arif Balong berada diwilayah pedesaan dengan
jarak ke sekolah setingkat yang terdekat adalah sekitar 3 kilometer dengan
alamat Jl. Jendral Sudirman No.01 Desa Jalen Kecamatan Balong Kabupaten
Ponorogo telp./fax (0352) 372448, email : maarifbalong@yahoo.com
website : http://matsamba.sch.id
C. Visi, Misi dan Tujuan dari MTs. Ma’arif Balong
1. Visi
Unggul dalam IPTEK, Cerdas, Terampil, Mandiri, Berakhlak Mulia
dan Berazas Ahlussunnah wal Jamaah
Indikator
a. Merencanakan pembelajaran dengan perangkat yang lengkap
b. Melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan
sebagai media pembelajaran
c. Melaksanakan pembelajaran dengan berbagai media pembelajaran
d. Mengevaluasi pembelajaran secara komprehensif
5
e. Memacu kreatifitas siswa dalam bidang akademik maupun non
akademik
f. Memacu siswa agar kompetitif dalam prestasi akademik maupun
non akademik ditingkat sekolah, kabupaten dan regional
g. Kreatif dalam manajemen personal, keuangan dan sarana
prasarana
h. Inovatif dalam membawa kemajuan sekolah
i. Kinerja tata usaha yang tertib, teratur dan lengkap
j. Terciptanya administrasi sekolah yang modern
k. Kinerja komite sekolah yang menunjang inovasi perkembangan
sekolah
l. Lingkungan sekolah yang aman dan nyaman
m. Mencetak siswa yang mandiri dan berakhlak mulia berdasarkan
ahlussunnah wal jamaah
2. Misi
a. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dilandasi penanaman sikap iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
b. Mengembangkan kreatifitas guru, siswa dan stake holder
lainnya
c. Mengembangkan model-model pembelajaran
d. Meningkatkan layanan akademis
e. Meningkatkan layanan pengembangan diri
f. Meningkatkan administrasi sekolah yang modern
g. Membekali kecakapan vokasional yang sesuai dengan
kondisi geografis dan sosial budaya
h. Membekali kecakapan komunikasi dan Teknologi Informasi
dalam menghadapi persaingan global
i. Mengoptimalkan kedisiplinan warga sekolah
j. Menciptakan kondisi sekolah aman dan nyaman
6
3. Tujuan Sekolah
a. Tujuan Jangka Pendek
1. Mewujudkan masyarakat sekolah yang berakhlak mulia,
berbudi pekerti luhur
2. Mewujudkan guru, siswa yang kreatif , stake holder yang
responsif
3. Menyajikan model-model pembelajaran yang inovatif
4. Berprestasi dalam bidang akademis maupun non akademis
5. Mewujudkan layanan pengembangan diri secara optimal
6. Mengoptimalkan administrasi sekolah yang modern
7. Membekali siswa dengan ketrampilan vokasional sesuai
dengan potensi lokal, kekayaan budaya kondisi ekonomi dan
bahasa asing
8. Memenuhi peralatan dan pembelajaran teknologi informasi
9. Mewujudkan kedisiplinan warga sekolah
10. Mewujudkan kondisi sekolah yang aman dan nyaman
b. Tujuan Jangka Menengah
1. Mewujudkan pembelajaran berbasis teknologi informasi
2. Terpenuhinya jumlah komputer
3. Mengadakan media pembelajaran modern di tiap ruang kelas
4. Meningkatkan status akreditasi sekolah dari B menjadi A
5. Membuat pagar sekolah
6. Membuat taman sekolah
7. Melengkapi tralis ruang
c. Tujuan Jangka Panjang
1. Mewujudkan kelas multimedia
2. Melengkapi laboratorium IPA dan laboratorium Bahasa
7
3. Membangun Asrama Siswa
4. Membangun koprasi sekolah permanen
D. Struktur Organisasi
SUSUNAN ORGANISASI
MTS. MA’ARIF BALONG PONOROGO 2012
Keterangan:
: garis komando
: garis kerjasama
Tabel 1 Struktur Organisasi
Deskripsi Pekerjaan
Adapun deskripsi masing-masing bagian sebagaimana pada Struktur
Organisasi MTs. Ma’arif Balong adalah sebagai berikut :
1. Tugas dan Tanggungjawab Setiap Bagian.
Jika dilihat dari struktur organisasinya, Kepala sekolah bertanggung
jawab penuh atas maju mundurnya sekolah yang dikelolanya. Kepala
sekolah menyusun formasi/kebutuhan tenaga baik tenaga edukatif (guru)
Kepala SekolahKomite
Sekolah
Kepala Tata
Usaha
Wakasek
KurikulumWakasek
Humas
Wakasek
Sarana/
rasarana
Wakasek
Kesiswaan
Guru-
guru
Siswa
8
maupun tenaga administratif. Penyusunan rencana kebutuhan guru
(formasi), penerimaan pegawai, membuat buku induk pegawai untuk
menginventarisasi tenaga yang ada baik guru maupun tenaga kependidikan
lainnya dan pengusulan calon pegawai negeri sipil.
1. Tugas Kepala Sekolah
a. Mengatur proses belajar mengajar
b. Mengatur administrasi kantor
Untuk mencapai sasaran yang optimal diperlukan adanya
mengatur jadwal kegiatan-kegiatan rutin:
1) Kegiatan harian
2) Kegiatan mingguan
3) Kegiatan bulanan
4) Kegiatan semesteran
5) Kegiatan akhir tahun ajaran
6) Kegiatan awal tahun ajaran
2. Tugas guru
Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan
pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Disamping tugas tersebut, guru membantu kepala sekolah dalam
melaksanakan dan mengatur
a. Administrasi murid/siswa
b. Administrasi kepegawaian
c. Administrasi perlengkapan
d. Administrasi perkantoran
e. Administrasi perpustakaan
f. Administrasi pembinaan kesiswaan
g. Administrasi hubungan sekolah dengan
masyarakat
3. Guru yang bertugas tambahan membantu
kepala sekolah di bidang program pengajaran(kurikulum)
9
a. Menyusun jadwal kegiatan sekolah
b. Menyusun pembagian tugas guru
c. Menyusun jadwal pelajaran
d. Menyusun jadwal evaluasi belajar
e. Menyusun laporan pelaksanaan
pengajaran secara berkala
4. Guru yang bertugas tambahan membantu
kepala sekolah di bidang program kesiswaan
a. Menyusun program pembinaan
kesiswaan/OSIS
b. Pelaksanaan bimbingan, pengarahan
dan pengendalian kegiatan siswa
c. Pengarahan dan pilihan pengurus OSIS
d. Penyususnan pembinaan siswa secara
berkala dan insidental
e. Pemilihan calon penerima beasiswa
bagi siswa yang berbakat.
5. Guru yang bertugas tambahan membantu
kepala sekolah di bidang program humas
a. Pengaturan dan penyelenggaraan
hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa
b. Pembinaan hubungan antar sekolah
dengan Komite
c. Pengembangan hubungan antara
sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga
sosial lainnya
d. Pemberian informasi tentang keadaan
sekolah kepada masyarakat lingkungannya
e. Pertemuan/konsultasi dengan dunia
usaha
10
f. Penyusunan laporan pengembangan
hubungan antar sekolah dengan masyarakat
6. Guru yang bertugas tambahan membantu
kepala sekolah di bidang program sarana dan prasarana
Yang dimaksud administrasi perlengkapan adalah semua
kegiatan yang berkenaan dengan pengelolaan barang-barang
perlengkapan yang ada di sekolah agar dapat digunakan sesuai
dengan fungsinya. Tujuannya adalah untuk pengamanan
administrasi. Perlengkapan yang diadministrasikan mencakup semua
barang yang diperlukan baik barang bergerak maupun barang tidak
bergerak. Yang dimaksud dengan barang bergerak adalah
perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan. Adapun yang
dimaksud dengan barang tidak bergerak ialah perlengkapan yang
tidak berpindah-pindah antara lain berupa tanah dan bangunan.
Administrasi pengelolaan perlengkapan meliputi kegiatan :
a. perencanaan (perencanaan kebutuhan dan biaya)
b. pengadaan,
c. penyimpanan dan penyaluran,
d. pengaturan tata letak dan pendayagunaan,
e. pemeliharaan perlengkapan,
f. penginventarisasian dan penghapusan.
7. Tugas Tata Usaha Sekolah
a. Penyusunan program tata usaha sekolah
b. Penyusunan keuangan sekolah
c. Pengurusan kepegawaian
d. Pembinaan dan pengembangan karier
pengawai Tata Usaha Sekolah
e. Penyusunan perlengkapan sekolah
f. Penyusunan dan penyajian data/statistik
sekolah
11
g. Penyusunan laporan kegiatan
pengurusan tata usaha sekolah.
8. Tugas Guru
a. Menyusun satuan pelajaran
b. Menyusun RPP
c. Melaksanakan kegiatan belajar
mengajar
d. Menyusun laporan pelaksanaan
pelajaran tiap akhir semester
e. Menyusun nilai
f. Melaksanakan evaluasi semesteran dan
tahunan
Mengisi buku kelas (wali kelas)
12
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Menurut Kadir (2003:hal 54), ”Sistem adalah sekumpulan elemen
yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu
tujuan.” Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen
yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka
elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem.
2. Jenis Sistem
Menurut Pohan dan Bahri (1997 : hal 2), pada dasarnya hanya ada dua
jenis sistem, yaitu :
a. Sistem alami, seperti sistem matahari, sistem luar angkasa dan lain
sebagainya
b. Sistem buatan manusia, seperti sistem hukum, sistem perpustakaan
dan lain sebagainya.
Sistem yang akan dibahas adalah sistem terotomasi, yang merupakan
bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi atau dikontrol oleh
satu atau lebih komputer, sebagai bagian dari sistem yang digunakan
masyarakat modern.
3. Elemen Sistem
Berdasarkan penjelasan Kadir (2003:hal 55-56) dalam bukunya, ada
beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu:
a. Tujuan.
Setiap sistem memiliki tujuan yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak
terkendali. Secara umum, tujuan utama dalam sistem inforasi ada tiga
macam (Hall, 2001), yaitu:
1) Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
2) Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
13
3) Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan.
Secara lebih spesifik, tujuan informasi bergantung pada kegiatan
yang ditangani. Namun, kecenderungan penggunaan sistem informasi
lebih ditujukan pada usaha menuju keunggulan kompetitif, yang
artinya mampu bersaing dan mengungguli pesaing.
b. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan
dapat berupa hal-hal yang tampak secara fisik (bahan mentah)
maupun yang tidak tampak (informasi).
c. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya
berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang
tidak berguna misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada
sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-
macam. Meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan
data merupakan beberapa contoh proses.
d. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan
laporan, dan lain sebagainya.
4. Urutan dalam perancangan Sistem
Menurut Pohan dan Bahri (1997: hal 10-49), ada beberapa urutan
dalam perancangan sistem, yaitu:
a. Statement of Purpose
Statement of Purpose berisi deskripsi tekstual fungsi sistem. Hal
ini berguna bagi hampir semua level antara lain level puncak,
pemakai, dan level lain yang tidak terlibat secara langsung dalam
pengembangan sistem.
14
b. Data Flow Diagram Context Level (Context Diagram)
Context Diagram (CD) adalah kasus khusus DFD (bagian DFD
yang berfungsi memetakan model lingkungan), yang
direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili
keseluruhan sistem.
c. Event List
Event list adalah daftar narasi stimuli (daftar kejadian) yang terjadi
dalam lingkungan dan mempunyai hubungan dengan respon yang
diberikan sistem. Secara umum setiap aliran data dalam Context Diagram
adalah kejadian atau event, tepatnya aliran data yang mengindikasikan
terjadinya kejadian, atau aliran data yang dibutuhkan oleh sistem untuk
melakukan proses. Aturan-aturan dalam Event List antara lain daftar
kejadian yang dibuat dan digambarkan dalam bentuk tekstual sederhana
yang berfungsi memodelkan sistem dalam lingkungan dimana sistem
harus memberikan respon. Ketika membuat Event List diharapkan
mengetahui perbedaan antara kejadian (event) dan kejadian yang berelasi
dengan aliran (event-related flow). Cara termudah untuk mengidentifikasi
kejadian yang relevan bagi sistem adalah memvisualisasikan sistem
secara aksi (action) yaitu dengan menguji setiap terminator dan mencoba
mengevaluasi aksi terminator yang terjadi pada sistem dimana pemakai
berperan.
d. Data Flow Diagram Levelled
Data Flow Diagram Levelled menggambarkan sistem sebagai
jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan
aliran dan penyimpanan data (selanjutnya disebut dengan DFD). Sebagai
perangkat analis, model ini hanya mampu memodelkan sistem dari satu
sudut pandang yaitu sudut pandang fungsi. DFD pertama kali digunakan
pada rekayasa perangkat lunak sebagai notasi untuk mempelajari desain
sistem, dengan menggunakan notasi graph theory yang selanjutnya
menjadi notasi yang mengimplementasikan model kebutuhan pemakai
sistem.
15
e. Data Dictionary
Data Dictionary (yang selanjutnya disebut DD) mirip dengan
kamus yang membantu dalam mencari arti kata baru, selain itu DD juga
berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail
dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem
sehingga pemakai dan penganalisa sistem mempunyai dasar pengertian
yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
f. Process Specifications
Model ini digunakan untuk mendeskripsikan proses yang terjadi
pada level paling dasar dalam DFD. Umumnya penganalisa sistem
menggunakan english structure sebagai cara untuk memodelkan sistem,
tetapi sebenarnya bentuk PS relatif bebas, artinya penganalisa sistem
dapat memakai bentuk apapun asal mempermudah programer dalam
memahami rancangan. Salah satu bentuk PS yang lain adalah user
interface PS (UIOPS).
g. Entity Relationship Diagram
Berdasarkan penjelasan Pohan dan Bahri (1997:hal 27) dalam
bukunya, ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan
antar penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan
struktur data dan hubungan antar data karena hal ini relatif kompleks.
ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan
struktur dan hubungan antar data. Pada dasarnya ada tiga macam simbol
yang digunakan yaitu:
1) Entity
Entity adalah suatu obyek yang dapat diidentifikasikan dalam
lingkungan pemakai, suatu yang penting bagi pemakai dalam konteks
sistem yang akan dibuat. Misalnya : pendafatar siswa baru, operator
dan lain-lain. Entiti digambarkan dengan menggunakan persegi
empat.
Gambar .3.1.Entiti
Operator
16
2) Atribut
Entiti mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi
mendeskripsikankan karakter entiti. Dalam hal ini untuk untuk setiap
ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut misalnya entiti item
mempunyai atribut deskripsi_item, warna_item, dan ukuran_item.
Gambar .3.2.Entiti dan atribut
3) Hubungan
Entiti dapat berhubungan antara satu dengan yang lain.
Hubungan ini dinamakan relationship (relasi). Sebagaimana halnya
entiti maka dalam hubunganpun harus dibedakan antara hubungan
atau bentuk hubungan antar entiti dengan isi dari hubungan itu sendiri.
Misalnya dalam kasus hubungan antara entiti siswa dan entiti
mata_kuliah adalah mengikuti, sedangkan hubungannya dapat beupa
nilai_ujian.
Gambar 3.3.Entiti, Atribut dan Hubungan
itemNama_item
Jenis_item
Deskripsi_item
Siswa
Pendafata mengiku
ti
Siswa yang
diterima
nm_siswa
kd_sisw
a
NIS
Kd_siswa
NUM
NIS
Nm_Siswa
17
h. Relasi
Pemodelan data dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap paling
penting dalam pemodelan data secara konseptual adalah ERD Model,
yang dilanjutkan dengan tahap transformasi ke model lojik. Dalam hal ini
ada tiga buah model lojik yang dapat digunakan yaitu jaringan, hirarki
dan relasional. Pada model relasional dilakukan normalisasi relasi yang
berguna untuk menghilangkan redundansi yang tidak perlu, pembuatan
basis data lojik dan pembuatan basis data fisik.
i. Dependensi dan Kunci
Teori relasi mencakup sejumlah metode untuk mengidentifikasi
tingkat dan variasi redundansi dalam relasi. Tingkatan dalam redudansi
dinamakan juga sebagai bentuk normal (normal Form). Semakin tinggi
tingkatan suatu relasi maka akan semakin tereliminir redundansinya. Dua
hal penting dalam mendefinisikan bentuk normal. Hal pertama adalah
dependensi antar atribut (dan konsekuensinya dalam sistem), sedang hal
kedua adalah kunci relasi (yang mengidentifikasi secara unik baris dalam
relasi).
j. Normalisasi
Ide dasar normalisasi berkaitan erat dengan kunci relasi dan
dependensi antar kunci. Secara sederhana, relasi seharusnya hanya
menyimpan fakta tentang kunci relasi. Karena itu penting untuk mengerti
kunci relasi dan cara depedensi merepresentasikan fakta.”
B. Teori Basis Data
1. Definisi
Menurut Fhatansyah (2000:hal 2), basis data dapat didefinisikan
dalam sejumlah sudut pandang seperti:
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah.
18
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang
tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronis.
2. Operasi Dasar Basis Data
Setiap basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta
data yang spesifik. Misalnya, ada basis data kepegawaian, basis data
akademik, basis data inventori (pergudangan), dan sebagainya. Sementara
dalam basis data akademik misalnya, terdapat file mahasiswa, file
mata_kuliah, file dosen, file jadwal, file kehadiran, file nilai, dan
seterusnya.
Menurut Fatansyah (2000:hal 3), operasi-operasi dasar yang dapat
dilakukan berkenaan dengan basis data meliputi:
a. Pembuatan basis data baru (create Database)
b. Penghapusan basis data (drop Database)
c. Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table)
d. Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table)
e. Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/table di sebuah basis
data (insert)
f. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search)
g. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update)
h. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete)
Operasi yang berkenaan dengan pembuatan obyek (basis data dan
tabel) merupakan operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku
seterusnya. Sedang operasi-operasi yang berkaitan dengan isi tabel (data)
merupakan operasi rutin yang akan berlangsung berulang-ulang dan
karena itu operasi-operasi inilah yang lebih tepat mewakili akivitas
pengelolaan (management) dan pengolahan (processing) dalam basis
data.
19
3. Obyektif Basis Data
Tujuan awal dan utama pengelolaan data dalam basis data dalam
sebuah basis data adalah agar dapat menemukan kembali data (yang
dicari) dengan mudah dan cepat. Menurut Fatansyah (2000:hal 5-7),
selain pemanfaatan untuk pengelolaan data, basis data juga memiliki
tujuan-tujuan lain, diantaranya:
a. Kecepatan dan kemudahan
Pemanfaatan basis data dimungkinkan dapat menyimpan data
atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau
menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.
b. Efisiensi ruang penyimpanan
Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang
penyimpanan dapat dilakukan, karena dapat dilakukan penekanan
jumlah redudansi data, baik dengan menerapkan sejumlah
pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file)
antar kelompok data yang saling berhubungan.
c. Keakuratan
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data
bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data,
domain data, keunikan data, dan sebagainya, yang secara ketat dapat
diterapkan dalam sebuah data, sangat berguna untuk menekan
ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.
d. Kelengkapan (Completenes)
Dalam sebuah basis data, disamping data, struktur (baik yang
mendefinisikan obyek-obyek dalam basis data maupun definisi
detail dari tiap obyek, seperti struktur file/tabel atau indeks) juga
harus disimpan. Untuk mengkomodasi kebutuhan kelengkapan data
yang semakin berkembang, maka menambah record-record data
tidak hanya dapat ditambah, tetapi juga dapat dilakukan perubahan
struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan obyjek
baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada suatu
tabel.
20
e. Keamanan (Security)
Untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan dapat
diterapkan dengan ketat. Dengan begitu, dapat ditentukan siapa-
siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta obyek-
obyek di dalamnya dan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh
dilakukan oleh pemakai tersebut.
f. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai
saja, atau di satu lokasi saja atau oleh satu sistem/aplikasi saja. Basis
data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung
lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi
tetap dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan
baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh
banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi deadlock
(karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk
menggunakan data).
4. Penerapan Basis Data
Menurut Fatansyah (2000:hal 7), bidang-bidang fungsional yang telah
umum memanfaatkan basis data demi efisiensi, akurasi dan kecepatan
operasi antara lain:
a. Kepegawaian, untuk berbagai perusahaan yang memiliki banyak
pegawai.
b. Pergudangan (inventory), untuk perusahaan manufaktur (pabrikan),
grosir (reseller), apotek, dan lain-lain.
c. Akuntansi, untuk berbagai perusahaan.
d. Reservasi, untuk hotel, pesawat, kerete api, dan lain-lain.
e. Layanan Pelanggan (customer care), untuk perusahaan yang
berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan, dan lain-
lain)
21
Sedang bentuk-bentuk organisasi/perusahaan yang memanfaatkan
basis data (sebagai komponen sistem informasi dalam
organisasi/perusahaan) dapat berupa:
a.Perbankan, dalam pengelolaan data nasabah, data pinjaman,
pembuatan laporan-laporan, dan lain-lain.
b. Asuransi, dalam pengelolaan data nasabah, data pembayaran premi,
pemrosesan pengajuan klaim asuransi, dan lain-lain.
c.Rumah Sakit, dalam pengelolaan histori penyakit/pengobatan pasien,
menangani pembayaran perawatan, dan lain-lain.
d. Produsen Barang, dalam pengelolaan data keluar masuk barang
(inventory), dan lain-lain.
e.Industri Manufaktur, dalam membantu pengelolaan barang, mengelola
data karyawan, dan lain-lain.
f. Pendidikan/Sekolah, dalam pengelolaan data siswa, penjadwalan
kegiatan perkuliahan, dan lain-lain.
g. Telekomunikasi, dalam pengelolaan data administrasi kabel/data
pelanggan, menangani gangguan, dan lain-lain.
C. Sistem Basis Data
Berdasarkan penjelasan Fatansyah dalam bukunya (2002:hal 8), basis data
hanyalah sebuah obyek yang pasif/mati. Ia ada karena ada pembuatnya. Ia
tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelola/penggeraknya. Yang
menjadi pengelola/penggerakmya secara langsung adalah program/aplikasi
(software). Gabungan kedua (basis data dan pengelolanya) menghasilkan
sebuah sistem. Karena itu, secara umum sebuah sistem basis data merupakan
sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam
sebuah basis data di sebuah komputer) dan sekumpulan program (DBMS)
yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk
mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut.
Menurut Fatansyah (2000:9), dalam sebuah sistem basis data, secara
lengkap akan terdapat komponen-kompenen utama sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
2. Sistem Operasi (Operating System)
22
3. Basis Data (Database)
4. Sistem (Aplikasi/Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS)
5. Pemakai (User)
6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional)
D. Teori Pendukung Laporan
1. Data
Menurut Kadir (2003:29), secara konseptual, data adalah deskripsi
tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai
makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data
dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.
a. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu.
Misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan
nilai mata uang.
b. Teks adalah sederetan huruf, angka dan simbol-simbol khusus
(misalnya + dan $) yang kombinasinya tidak tergantung pada
masing-masing item secara individual. Contoh teks adalah artikel
koran.
c. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa
grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan, ataupun gambar lain.
d. Audio adalah data dalam bentuk suara, instrumen musik, suara
orang atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan
beberapa contoh data audio.
2. Pengolahan Data
Menurut Lipschutz (1990:1), pengolahan data adalah manipulasi data
agar menjadi bentuk yang lebih berguna. Pengolahan data ini tidak hanya
melibatkan perhitungan numeris tetapi juga operasi-operasi seperti
klasifikasi data dan perpindahan data dari satu tempat ke tempat yang
lain.
23
3. Transaksi
Gambar 4.4.Aliran informasi pada sistem pemrosesan transaksi.
E. Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan
programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang
lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain
dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian
suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih
lanjut.
Tipe-Tipe Flowchart
Flowchart terbagi atas lima Tipe, yaitu :
1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja
atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan
dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam
sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara
grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang
membentuk suatu sistem.
Pemasukan
data
Pemrosesan
Transaksi
Laporan,
dokumen, dan
keluaran yang
lain
Basis
Data
24
2. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui
sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart
Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan
laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form
dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.
3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang
menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini
bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga
menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau
peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara
analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-
simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti
dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan
oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat
mengerti flowchart.
4. Flowchart Program (Program Flowchart)
Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart
Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana
setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan.
Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur
dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan
flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program
komputer.
25
Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk
menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur
atau operasi.
5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa
industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya
dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses digunakan oleh
perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-
proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan
secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.
26
Berikut merupakan simbol-simbol flowchart standar yang biasanya
dipakai secara umum yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO :
Gambar.3.5. Simbol pada flowchart.
27
BAB IV
ANALISA PROGRAM
A. PENDAHULUAN
a). system informasi .
Sistem Informasi adalah jaringan procedure pengolahan data yang
dikembangkan dalam suatu system (terintegrasi) dengan maksud memberikan
informasi (yang bersifat intern dan extern) kepada manjemen, sebagai dasar
pengambilan keputusan.
gambar 4.1. alur proses data.
B. PEMBAHASAN
1. Perancangan Sistem
Perancangan yang dilakukan si pembuat system ini dalam membangun
Sistem Informasi ini sebelumnya dalam bentuk flowchart adalah:
Gambar 4.2 flowchart
28
Dari flowchart tersebut dapat kita dapatkan sedikit gambaran tentang
proses program ini berjalan. Dimulai dari awal kita menjalankan program
hingga akhir dari program tersebut terdapat langkah-langkah yang
diantaranya menginput data , menyimpan serta mengoreksi data.
a. SOP Sistem
”Sistem pengolahan data para pendaftar siswa baru di MTs.
Ma’arif Balong berfungsi untuk mencatat semua data pendaftar di tempat
layanan pendaftaran siswa baru, serta pembuatan laporan pendaftaran
siswa baru.”
b. Event List
1) Pencatatan Data Pedaftar
a) Penambahan data pendaftar
b) Pengeditan data pendaftar
c) Penghapusan data pendaftar
d) Pencetakan data pendaftar
c. DFD laveling
1. DFD level 0
Gambar 4.3. Dfd level 0
29
2. DFD lavel 1 Pencatatan Data Siswa
Gambar 4.4. Dfd level 1 pemasukan data pendaftar
3) DFD Level 1 Pencetakan Laporan
Gambar 4.5. Dfd level 1 pencetakan laporan
30
4) DFD Level 2 Pencarian Data Pendaftar
Gambar 4.6. DFD Level 2 Pencarian Data Pendaftar
d. Data Dictionary (DD)
Data pendaftar = @nomer_urut_pendaftar + namapendaftar + tempatlahir
+ tanggallahir + kelamin+ agama+ alamat +
asalsekolah + nomerSTTB + tahunlulus + NUM +
namaayah + pekerjaanayah + namaibu+namaibu.
Entity Relationship Diagram
2. Design Database
Pada design Database ini, penulis membahas mengenai tabel-tabel
yang ada dalam program. Tabel yang ada dalam program diambil dari
Database pendaftaran.mdb.
Tabel Pendaftar
Tabel pendaftar untuk menyimpan data-data pendaftar yang
mendaftar ke SDN 3 Mlilir. Tabel pendaftar memiliki beberapa atribut,
antara lain:
Nama Database : DbPENDAFTARmdb
Nama Tabel : TabelDataPendaftar
Primary Key : nomer urut pendaftar
Type : number
31
Field Size : 8
No Nama Field Type Data Field Size
1 Nomer_urut_pendaftar Number Integer
2 nama_pendaftar Text 20
3 tanggaldaftar date 12
4 tempatlahir Text 15
5 tanggallahir date 12
6 Jeniskelamin Text 10
7 Agama Text 10
8 Dusun Text 15
9 Desa Text 15
10 kecamatan Text 15
11 Kabupaten Text 15
12 Sekolahasal Text 15
13 nomerSTTB Number Integer
14 tahunlulusTK Number Integer
15 Namaayah Text 15
16 Pekerjaanayah Text 15
17 Namaibu Text 15
18 pekerjaanibu Text 15
Tabel 2
Tabel Data Pendaftar
3. Proses Spesification
Program ini dapat dijalankan pada komputer dengan requirement
minimum:
a) Komputer Pentium 3
b) Memory 128 MB
c) Processor 1,7 GHz
d) VGA 8 MB
e) Harddisk 64 MB
32
C. MENJALANKAN APLIKASI
a. Layout Program
i. Form Log in
Gambar 4.7. form loginForm Log in digunakan pada tampilan awal program sebelum
masuk pada tampilan form input data.
ii. form input data
Setelah kita mengisi nama user serta password maka proses
selanjutnya adalah proses menginput data. Untuk tampilan proses input
data ini seperti nampak pada gambar 4.8.
Gambar 4.8.form input data
33
Dari gambar diatas dapat kita lihat bagaimana proses input data
pendaftar. Setelah selesai mengisi data pendaftar siswa baru kita dapat
memilih dari salah satu pilihan pada tombol yang terdapat pada
tampilan aplikasi tersebut.
Untuk pilihan tombol SIMPAN, setelah menekan tombol tersebut
maka data yang dimasukkan akan langsung disimpan dalam data base.
Untuk pilihan tombol HAPUS, dengan menekan tombol tersebut
maka data yang dipilih dari data yang sudah ada,maka data tersebut
akan bisa di hapus.
Untuk pilihan UBAH, dengan menekan tombol tersebut maka data
yang dipilih dari data yang sudah ada,maka data tersebut akan bisa di
edit kembali.
Untuk pilihan tombol TAMBAH , setelah menekan tombol tersebut
maka tampilan kolom-kolom pada aplikasi di refresh atau akan menjadi
kosong kembali seperti sebelum memasukkan data.
Untuk pilihan tombol CETAK , setelah menekan tombol tersebut
maka akan dicetak formuler pendaftaran yang sudah diisi data siswa
dalam bentuk print out.
Untuk pilihan tombol KELUAR, setelah menekan tombol tersebut
maka kita akan keluar atau menutup aplikasi tersebut.
Untuk pilihan tombol MELIHAT DATA, setelah menekan tombol
tersebut maka akan menuju tampilan yang selanjutnya yaitu seperti
pada gambar 4.9 di bawah ini. Pada tampilan tersebut akan terlihat
semua data yang sudah dimasukkan.
34
iii. Form data siswa
Gambar 4.9. form data siswaPada tampilan tersebut dapat dilihat tabel data siswa pada
database.selain itu pada form tersebut terdapat tombol CETAK DATA.
Pilihan tombol tersebut adalah untuk mencetak semua atau sebagian data
siswa baru / pendaftar yang sudah dimasukkan dalam database. Apabila
ingin menutup form ini maka kita tinggal menekan tanda X (close) pada
bagian pojok kanan atas form. Maka program ini akan kembali lagi pada
tampilan form input data.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang sudah saya laksanakan selama mejalankan tugas
Praktek Kerja Nyata (PKN) saya menyimpulkan bahwa Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru yang dimiliki MTs. Ma’arif Balong sudah cukup bagus,
sehingga sudah cocok bila di gunakan untuk sebagaimana fungsinya.
B. Saran-saran
Semoga MTs. Ma’arif Balong bisa mewujudkan semua yang diharapkan,
serta bisa menjadi sekolah yang terbaik,dan juga bisa menjadi panutan serta contoh
bagi sekolah-sekolah lainnya. Tapi untuk bisa mewujudkan itu semua diharapkan
semua pihak di MTs. Ma’arif Balong bisa berusaha dengan keras dan meningkatkan
kinerjanya, serta membina kerja sama dan hubungan yang baik antar pihak interen
maupun eksteren.
Untuk saran yang saya tujukan terhadap pihak MTs. Ma’arif Balong
mengenai system informasi Penerimaan Siswa Baru bisa di perbaiki ataupun dibuat
lebih seefisien dan sepraktis mungkin , mungkin dengan cara dimuat dalam website
sekolah. Sehingga para calon siswa baru dapat mendaftar secara online. Dan nantinya
pengumumannya bisa dimuat di website itu juga.
C. Penutup
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
terlaksananya Praktek Kerja Nyata (PKN) ini. dan sekali lagi saya ucapkan banyak
terima kasih kepada Kepala MTs. Ma’arif Balong yaitu Ibu Adi Lasksitrini,
A.Ma.Pd, karena sudah memberi ijin serta kesempatan kepada saya untuk bisa
melaksanakan tugas Praktek Kerja Nyata (PKN) ini di MTs. Ma’arif Balong dan
juga tak lupa saya ucapakan banyak terima kasih kepada semua Guru, staf pegawai
dan semua pihak di MTs. Ma’arif Balong yang telah membantu saya selama saya
melaksanakan tugas Praktek Kerja Nyata (PKN) ini.
36
DAFTAR PUSTAKA
Delphi 7, Penrbit ANDI Yogjakarta
http://.www.Mti.ugm.ac.id
http://.www Sdarsono.staff.gunadarma.ac.id
Fathansyah, 2002, Basis Data, Cetakan 4, Informatika, Bandung
Kadir Abdul, 2003, Sistem Informasi, Edisi I, Andi, Yogyakarta.
Lipschutz, 1990, Teori dan Soal-Soal Pengolahan Data, Erlangga, Jakarta
Pohan dan Bahri, 1997, Pengantar Perancangan Sistem, Erlangga, Jakarta
37
top related