daftar isi - · pdf fileatas selisih (jika ada) antara ... pembukuan bendahara penerimaan...
Post on 04-Feb-2018
242 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Tujuan Intruksional Umum .………………………………………………………………………....2
C. Tujuan Instruksional Khusus .............................................................................. 2
BAB II JENIS DAN TUGAS POKOK BENDAHARA ........................................................ 3
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN .................................................................................. 7
A. Penatausahaan Kas ................................................................................................ 7
B. Pembukuan Bendahara Penerimaan ................................................................... 7
C. Contoh Format Pembukuan Bendahara Penerimaan ....................................10
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN ..............................................................................18
A. Pengelolaan Kas UP/TUP .....................................................................................18
B. Pengelolaan Kas Selain UP/TUP .......................................................................19
C. Pembukuan Bendahara Pengeluaran .............................................................. 20
1. Pembukuan DIPA, Revisi DIPA, dan SKPA ............................................ 20
2. Pembukuan Transaksi oleh Bendahara Pengeluaran Yang Tidak
Mempunyai Bendahara Pengeluaran Pembantu ......................................21
3. Pembukuan Transaksi oleh Bendahara Pengeluaran Yang Mempunyai
Bendahara Pengeluaran Pembantu .......................................................... 25
4. Contoh Format Pembukuan Bendahara Pengeluaran………………………..29
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU ..................................................... 38
A. Pengelolaan Kas UP/TUP ................................................................................... 38
B. Pengelolaan Kas Selain UP/TUP ...................................................................... 38
C. Pembukuan BPP .................................................................................................... 39
1. Penerimaan Dana dari Bendahara Pengeluaran ………………………………..40
2. Aktivitas Pembayaran atas Uang Yang Bersumber dari UP……………40
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA iv
3. Aktivitas Pembayaran atas Uang Yang Bersumber dari SPM-LS
Bendahara………………………………………………………………………………………………..41
4. Aktivitas Lainnya …………………………………………………………………………………..42
5. Contoh Format Pembukuan Bendahara Pengeluaran Pembantu……..43
BAB VI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA ................................ ..51
A. Tatacara Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara ...........51
B. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Bendahara .............................51
C. Bentuk Laporan Pertanggungjawaban Bendahara .................................... .52
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA ........61
A. Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi bagi KPPN …………………………..… ……………62
B. Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi bagi Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan ………………………………………………..………………………..63
C. Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi bagi Direktorat Pengelolaan Kas
Negara …………………………………………………………………………………………………………...64
BAB VIII PENUTUP ................................................................................................................. .74
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. .75
LAMPIRAN: Contoh Pembukuan Bendahara Pengeluaran …………………………………………..76
BAB I PENDAHULUAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi di bidang keuangan negara ditandai dengan diterbitkannya tiga paket
Undang-undang, yaitu Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pertanggungjawaban Keuangan
Negara. Reformasi tersebut menyangkut seluruh aspek di bidang keuangan negara,
termasuk pengelolaan uang di bendahara.
Sebelum reformasi di bidang keuangan negara, meskipun bendahara telah
dinyatakan sebagai pejabat fungsional, tetapi dalam pelaksanaan tugasnya
bendahara sangat dipengaruhi oleh atasan langsung atau kepala satuan kerja.
Setelah reformasi, terdapat kejelasan mengenai wewenang dan tanggung jawab
serta hubungan bendahara dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Kuasa
Bendahara Umum Negara dalam hal pengelolaan uang. Bahkan dalam pasal 21 ayat
(4) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 dinyatakan dengan tegas bahwa
bendahara wajib menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran/KPA apabila
persyaratan tidak terpenuhi. Selain itu, bendahara bertanggung jawab secara
pribadi atas pembayaran yang dilaksanakan dan secara fungsional bertanggung
jawab kepada Kuasa Bendahara Umum Negara.
Bendahara selaku pejabat fungsional yang bertanggung jawab kepada Kuasa
Bendahara Umum Negara wajib menatausahakan dan mempertanggungjawabkan
seluruh uang negara yang dikelolanya. Di samping itu, bendahara selaku pejabat
yang diangkat oleh menteri/pimpinan lembaga juga wajib membukukan seluruh
transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran satuan kerja sebagaimana tertuang
dalam DIPA. Oleh karena itu berbeda dengan laporan yang dihasilkan Unit
Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA), pembukuan bendahara akan
menghasilkan laporan bulanan pertanggungjawaban bendahara yang menyajikan
BAB I PENDAHULUAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 2
informasi tentang keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, keadaan kas pada
akhir bulan pelaporan, hasil rekonsiliasi internal dengan UAKPA dan penjelasan
atas selisih (jika ada) antara saldo buku dan saldo kas.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan modul Pembukuan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara ini dimaksudkan agar Penyuluh Perbendaharaan dan para pembaca
lainnya memiliki panduan dalam rangka pembukuan dan penyusunan laporan
pertanggungjawaban bendahara pada kementerian negara/lembaga.
Tujuan penyusunan modul ini adalah:
1. Tujuan Instruksional Umum
Sebagai pedoman bagi Penyuluh Perbendaharaan sehingga dapat memahami dan
mengerti tugas dan tanggung jawab Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APBN.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah membaca modul ini, diharapkan Penyuluh Perbendaharaan mampu
menjelaskan tugas dan tanggung jawab bendahara pengelola APBN pada
kementerian negara/lembaga/kantor/satker yaitu meliputi tata cara pembukuan
dan penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup modul ini meliputi pembukuan, penyusunan, dan penyampaian Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran
pada kementerian negara/lembaga/kantor/satuan kerja, termasuk Bendahara
Pengeluaran Pembantu. Selain itu, modul ini juga meliputi proses dan verifikasi
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) selaku Kuasa Bendahara
Umum Negara serta laporan rekapitulasi Daftar LPJ Bendahara yang disampaikan
secara berjenjang oleh KPPN kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan Kantor
Pusat Ditjen Perbendaharaan.
BAB I PENDAHULUAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 3
BAB II
JENIS DAN TUGAS POKOK BENDAHARA
Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 pasal 35 ayat (2) disebutkan bahwa
setiap orang yang diberi tugas menerima, menyimpan, membayar, dan/atau
menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang negara adalah bendahara
yang wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK). Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 pasal 1 nomor urut 14
menyebutkan bahwa bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas
untuk dan atas nama negara/daerah menerima, menyimpan, membayar, dan atau
mengeluarkan uang/surat berharga/barang-barang milik negara/daerah.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008 pasal 3
ayat (4) menyebutkan bahwa Bendahara Penerimaan/Pengeluaran adalah pejabat
fungsional yang secara fungsional bertanggung jawab kepada Kuasa Bendahara Umum
Negara atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya.
Dari pengertian bendahara tersebut di atas, maka secara umum dapat dikatakan
bahwa bendahara mempunyai tugas dan fungsi:
1. Menerima uang atau surat berharga/barang;
2. Menyimpan uang atau surat berharga/barang;
3. Membayar/menyerahkan uang atau surat berharga/barang;
4. Menatausahakan uang atau surat berharga/barang;
5. Mempertanggungjawabkan uang atau surat berharga/barang yang berada dalam
pengelolaannya.
Berdasarkan ruang lingkup tugas dan wewenang yang ada pada bendahara maka dikenal
dua jenis bendahara, yaitu: Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran. Selain
itu, untuk aktivitas pekerjaan yang kompleks dan lokasinya berjauhan dengan tempat
kedudukan Bendahara Pengeluaran maka menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang
diberi kuasa dapat mengangkat satu atau lebih Bendahara Pengeluaran Pembantu
BAB II JENIS DAN TUGAS POKOK BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 4
(BPP) guna kelancaran pelaksanaan kegiatan dimaksud. Penjelasan jenis-jenis
bendahara tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bendahara Penerimaan
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008
pasal 1 angka 15 dinyatakan bahwa Bendahara Penerimaan adalah orang yang
ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara dalam rangka pelaksanaan
APBN pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga. Oleh karena itu,
semua transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan satuan kerja yang
berada di bawah pengelolaannya harus dicatat dalam pembukuan Bendahara
Penerimaan.
2. Bendahara Pengeluaran
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008
pasal 1 angka 16 dinyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran adalah orang yang
ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam rangka
pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga. Oleh
karena itu transaksi-transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran satuan kerja
yang berada di bawah pengelolaannya harus dicatat dalam pembukuan Bendahara
Pengeluaran.
3. Bendahara Pengeluaran Pembantu
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008
pasal 1 angka 17 dinyatakan bahwa Bendahara Pengeluaran Pembantu yang
selanjutnya disebut BPP adalah bendahara yang bertugas membantu Bendahara
Pengeluaran untuk melaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran
pelaksanaan kegiatan tertentu. BPP juga wajib melakukan pembukuan atas seluruh
uang yang berada dalam pengelolaannya, dan oleh karena itu BPP wajib melakukan
pembukuan sebagaimana pembukuan yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran,
sepanjang tidak diatur lain. Dalam melaksanakan tugasnya, BPP bertindak untuk
dan atas nama Bendahara Pengeluaran. Dengan diangkatnya BPP dalam suatu
BAB II JENIS DAN TUGAS POKOK BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 5
satker, maka Bendahara Pengeluaran melimpahkan kewajiban dan tanggung jawab
pengelolaan sebagian uang kepada BPP tersebut.
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran diangkat oleh menteri/pimpinan lembaga pada
setiap awal tahun anggaran. Bendahara menjalankan tugas-tugas kebendaharaan yang
meliputi kegiatan menerima, menyimpan, membayar atau menyerahkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang dan surat berharga yang berada
dalam pengelolaannya pada kementerian negara/lembaga/kantor/satuan kerja.
Meskipun diangkat oleh menteri/pimpinan lembaga, namun secara fungsional
bendahara tetap bertanggung jawab kepada Kuasa Bendahara Umum Negara (Kuasa
BUN). Dalam pelaksanaan tugasnya tersebut, dilarang adanya jabatan rangkap antara
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran, kecuali dalam kondisi tertentu
setelah memperoleh izin dari BUN/Kuasa BUN.
Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya, Bendahara Penerimaan,
Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu dapat membuka
rekening pada bank/kantor pos atas nama jabatannya, bukan atas nama pribadi.
Pembukaan rekening bendahara harus terlebih dahulu mendapat pesetujuan dari
BUN/Kuasa BUN.
Pengguna Anggaran (PA)/KPA dan atau bendahara merupakan wajib pungut atas
transaksi/kegiatan yang membebani APBN. Hasil pungutan/penerimaan yang dikelola
oleh bendahara tidak dapat digunakan untuk keperluan apa pun dengan alasan apa pun.
Bendahara bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakan dan
bertanggung jawab hanya sebatas pada uang yang dikelolanya dalam rangka
pelaksanaan APBN. Dalam rangka pertanggungjawaban tersebut, bendahara wajib
melakukan pembukuan baik secara manual dengan tulisan tangan maupun menggunakan
program komputer. Pembukuan bendahara diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 73/PMK.05/2008 tanggal 9 Mei 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan
Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja dan Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER-47/PB/2009 tanggal 10 November 2009 tentang
BAB II JENIS DAN TUGAS POKOK BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 6
Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja.
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 7
BAB III
BENDAHARA PENERIMAAN
A. Penatausahaan Kas
Setiap penerimaan pada dasarnya harus segera langsung disetor ke kas negara.
Apabila Bendahara Penerimaan menerima secara langsung setoran penerimaan dari
wajib setor, maka Bendahara Penerimaan wajib membuat dan menyampaikan Surat
Bukti Setor (SBS) lembar ke-1 kepada penyetor dan lembar ke-2 sebagai bukti
pembukuan bendahara. Bendahara Penerimaan wajib menyetorkan seluruh
penerimaannya ke kas negara paling lambat satu hari kerja, kecuali untuk jenis
penerimaan tertentu yang berdasarkan ketentuan yang berlaku, penyetorannya
dilakukan secara berkala. Penyetoran penerimaan oleh Bendahara Penerimaan baik
secara berkala maupun harian ke kas negara dilakukan dengan menggunakan
formulir Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP).
Bendahara yang melakukan penyetoran secara berkala, wajib menyimpan uang
setoran penerimaan dari wajib setor pada rekening bank/pos atas nama
jabatannya (bukan atas nama pribadi). Pada akhir tahun anggaran, Bendahara
Penerimaan wajib menyetorkan seluruh uang negara yang dikuasainya ke kas
negara.
Bendahara Penerimaan wajib melakukan pembukuan atas seluruh penerimaan dan
pengeluaran/penyetoran dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan satuan
kerja yang berada di bawah pengelolaannya.
B. Pembukuan Bendahara Penerimaan
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa Bendahara Penerimaan wajib
menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dalam rangka
pelaksanaan anggaran pendapatan satuan kerja yang berada di bawah
pengelolaannya.
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 8
Pembukuan bendahara penerimaan meliputi Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu
dan Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan. Pencatatan pembukuan harus dimulai
dari BKU dan selanjutnya dicatat pada buku-buku pembantu.
Pembukuan dilaksanakan atas dasar dokumen sumber pembukuannya, yang
dibukukan sebagai berikut:
1. Rencana Penerimaan yang tertuang dalam DIPA, dibukukan di sisi debet dan
kredit (in-out) pada BKU serta dicatat sebagai target penerimaan pada Buku
Pengawasan Anggaran Pendapatan.
2. Surat Bukti Setoran (SBS) yang merupakan tanda terima dari
Satker/Bendahara Penerimaan kepada wajib setor, dibukukan di sisi debet
pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu berkenaan, dan dibukukan
secara akumulatif pada kolom Kelompok Akun Penerimaan sesuai akun
berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan.
3. Surat Setoran Bukan Pajak yang dinyatakan sah yang merupakan setoran
bendahara ke kas negara sehubungan dengan penerimaan SBS tersebut pada
butir 2 di atas, dibukukan di sisi Kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan
Buku Pembantu berkenaan, serta dibukukan sebagai penyetoran pada Buku
Pengawasan Anggaran Pendapatan.
4. Surat Setoran Bukan Pajak yang dinyatakan sah yang merupakan setoran
langsung wajib setor ke kas negara, dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-
out) pada BKU, serta dicatat pada kolom sesuai akun penerimaan berkenaan
pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan dan sekaligus berfungsi sebagai
penyetoran pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan.
5. Pada dasarnya bendahara wajib membukukan dan mempertanggungjawabkan
seluruh uang yang diterimanya. Selanjutnya untuk menampung kemungkinan
adanya penerimaan bendahara di luar aktivitas tersebut di atas, pembukuan
dilakukan sebagai berikut:
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 9
a. Bukti penerimaan lainnya dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu
Kas, dan Buku Pembantu Lain-lain.
b. Surat Setoran Bukan Pajak yang dinyatakan sah, yang merupakan setoran
atas penerimaan lain-lain, dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-lain.
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 10
C. Contoh Format Pembukuan Bendahara Penerimaan
I. Buku Kas Umum (BKU)
Bagian 1: Halaman muka BKU, berbentuk sebagai berikut
Petunjuk pengisian:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
(2) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(3) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(4) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(5) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
(6) diisi tanggal dan nomor revisi DIPA
(7) diisi tahun anggaran
BUKU KAS UMUM
Kementerian/Lembaga : (……) …………….. (1)
Unit Organisasi : (……) …………….. (2)
Propinsi/Kabupaten/Kota : (……) …………….. (3)
Satuan Kerja : (……) …………….. (4)
Tgl, No.SP DIPA : ……., ………………. (5)
Revisi ke 1. : ……., ………………. (6)
2. : ……., ……………….
3. : ……., ……………….
… : ……., ……………….
Tahun Anggaran …………. (7)
KPPN : (……) …………….. (8)
…………, ………………… (9)
Mengetahui
Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan
(10)
………………….
NIP
(11)
………………………
NIP
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 11
(8) diisi kode dan nama KPPN
(9) diisi tempat dan tanggal BKU ditandatangani
(10) diisi nama dan NIP Kuasa PA yang ditunjuk
(11) diisi nama dan NIP bendahara penerimaan yang ditunjuk
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 12
Bagian 2: Halaman isi BKU, berbentuk sebagai berikut:
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Petunjuk pengisian:
Kolom 1 : diisi tanggal pembukuan (format: bulan-tanggal)
Kolom 2 : diisi nomor bukti bendahara
Kolom 3 : diisi uraian dari transaksi penerimaan/pengeluaran
Kolom 4 : diisi jumlah penerimaan yang tercantum dalam dokumen sumber
Kolom 5 : diisi jumlah setoran yang tercantum dalam dokumen sumber
Kolom 6 : diisi jumlah saldo setelah ditambah/dikurangi jumlah penerimaan/ setoran
yang tercantum dalam dokumen sumber.
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 13
Bagian 3: Halaman Catatan BKU (untuk catatan pemeriksaan kas)
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN REKONSILIASI
Pada hari ini,……. tanggal………..bulan……….tahun………., kami selaku Kuasa Pengguna Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas dengan posisi saldo BKU sebesar Rp……… dan Nomor Bukti terakhir Nomor. …………. Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut:
I Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara
A Saldo Kas Bendahara 1. Saldo BP Kas (tunai dan bank) Rp ………. B Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari: 1. Saldo BP …….. Rp …….. 2. Saldo BP …….. Rp …….. 3. Saldo BP Lain-lain Rp …….. (+)
4. Jumlah (B.1+B.2+B.3) Rp ……….
C Selisih Pembukuan (A.1-B.4) Rp …… II Hasil Pemeriksaan Kas A Kas yang Dikuasai Bendahara
1 Uang tunai di Brankas Bendahara Rp ………
2 Uang di Rekening Bank Bendahara Rp ……… (+)
3 Jumlah Kas Rp ……….
B Selisih Kas (I.A.1-II.A.3) Rp …… III Hasil Rekonsiliasi Internal (Bendahara dengan UAKPA) A Pembukuan Menurut Bendahara
1 Penerimaan yang Telah Disetorkan Rp ………
2 Penerimaan yang Belum Disetorkan Rp ……… (+)
3 Jumlah (A1+A2) Rp ………
B Pembukuan Menurut UAKPA Rp ………
C Selisih Pembukuan Bendahara dengan UAKPA (A1 – B) Rp ……
IV Penjelasan atas Selisih
1 Selisih Kas (IIB)
…………………………………………………………………………………………
2 Selisih Pembukuan (IIIC)
………………………………………………………………………………………….
Yang diperiksa, Yang memeriksa,
Bendahara Penerimaan Kuasa Pengguna Anggaran
Nama………… NIP……………
Nama…………… NIP………………
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 14
II. Buku Pembantu (BP)
1. BP Kas/BP ……/BP ……/ BP ……../BP Lain-Lain
Bentuk BP di atas adalah sebagai berikut:
Petunjuk pengisian:
(1) diisi jenis BP berkenaan
(2) diisi kode dan nama Kementerian
(3) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(4) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(5) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(6) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
BUKU PEMBANTU …………….. (1)
Kementerian/Lembaga : (……) …………….. (2)
Unit Organisasi : (……) …………….. (3)
Propinsi/Kabupaten/Kota : (……) …………….. (4)
Satuan Kerja : (……) …………….. (5)
Tgl, No.SP DIPA : ……., …………………. (6)
Tahun Anggaran : …………. (7)
KPPN : (……) …………….. (8)
Tanggal Nomor
Uraian Debet Kredit Saldo Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 15
(7) diisi tahun anggaran
(8) diisi kode dan nama KPPN
Pengisian kolom (1) sampai dengan (6) mengikuti petunjuk pengisian bagian 2 BKU
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 16
2. Buku Pengawasan Anggaran
Bentuk Buku Pengawasan Anggaran Bendahara Penerimaan sebagai berikut:
BUKU PENGAWASAN ANGGARAN PENDAPATAN
Kementerian/Lembaga : (……) …………….. (1) Fungsi : ………. (8)
Unit Organisasi : (……) …………….. (2) Sub Fungsi : ………. (9)
Propinsi/Kabupaten/Kota : (……) …………….. (3) Program : ………. (10)
Satuan Kerja : (……) …………….. (4) Kegiatan : ………. (11)
Tgl, No.SP DIPA : ……., ……………… (5) Sub Kegiatan : ………. (12)
Tahun Anggaran : …………. …………. (6)
KPPN : (……) …………….. (7)
Tg
l
No.
Bukti Uraian
Pene-
rimaan
Akun Akun Akun Akun Akun Akun Posisi Penerimaan
(13) (14) (15) (16) (17) (18) Bukti
penerimaan
Sudah di-
setorkan
PAGU (19) (20) (21) (22) (23) (24)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Petunjuk pengisian:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
(2) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(3) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(4) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(5) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
(6) diisi tahun anggaran
(7) diisi kode dan nama KPPN
(8) diisi fungsi berkenaan
(9) diisi kode sub fungsi berkenaan
(10) diisi kode program berkenaan
(11) diisi kode kegiatan berkenaan
(12) diisi kode sub kegiatan berkenaan
(13) s/d (18) diisi akun berkenaan
(19) s/d (24) diisi pagu akun terkait
Kolom (1) diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi
Kolom (2) diisi nomor bukti dokumen sumber
Kolom (3) diisi uraian dari transaksi penerimaan yang dilakukan
BAB III BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 17
Kolom (4) diisi jumlah penerimaan yang diterima Bendahara Penerimaan
Kolom (5) s/d (10) diisi jumlah akumulasi penerimaan sesuai akun terkait
Kolom (11) diisi jumlah penerimaan yang belum disetorkan ke kas negara
Kolom (12) diisi jumlah penerimaan yang sudah disetorkan ke kas negara
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 18
BAB IV
BENDAHARA PENGELUARAN
A. Pengelolaan Kas UP/TUP
Pada setiap awal tahun anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengajukan
Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP) kepada Pejabat Penanda
Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM). Selanjutnya, atas dasar SPP-UP
tersebut, PPSPM akan menerbitkan SPM-UP dan menyampaikannya kepada KPPN.
KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) berdasarkan SPM-UP
dimaksud. Dengan telah diterbitkannya SP2D-UP, maka secara otomatis rekening
Bendahara Pengeluaran akan terisi sejumlah nilai dalam SP2D berkenaan. Uang
Persediaan merupakan uang muka kerja yang akan digunakan oleh KPA untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional kantor sehari-hari.
Apabila UP yang ada diperkirakan tidak mencukupi untuk membiayai kegiatan yang
telah direncanakan dalam bulan berkenaan, maka KPA dapat mengajukan SPM
Tambahan Uang Persediaan (SPM-TUP), setelah memperoleh izin prinsip sesuai
ketentuan yang berlaku dengan dilengkapi rincian rencana kebutuhan dana untuk
kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut. Seperti proses dalam pengajuan SPM-
UP, maka rekening Bendahara Pengeluaran akan bertambah sejumlah nilai yang
tertuang dalam SP2D atas SPM-TUP tersebut.
Dana UP/TUP yang ada dalam pengelolaan Bendahara Pengeluaran harus
ditatausahakan, dicatat dan dibukukan dengan baik dan tertib. Pelaksanaan
pembayaran dengan UP/TUP hanya dapat dilaksanakan apabila ada perintah dari
PA/KPA. Sebelum melakukan pembayaran, Bendahara Pengeluaran:
a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diajukan oleh PA/Kuasa PA,
meliputi kuitansi/tanda terima, faktur pajak, dan lain-lain dokumen yang
menjadi dasar hak tagih;
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 19
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah
pembayaran, termasuk perhitungan pajak dan perhitungan atas kewajiban
lainnya yang berdasarkan ketentuan dibebankan kepada pihak ketiga; dan
c. Menguji ketersediaan dana, meliputi pengujian kecukupan pagu/sisa pagu DIPA
untuk jenis belanja yang dimintakan pembayarannya.
Bendahara Pengeluaran wajib menolak perintah pembayaran apabila persyaratan
pada huruf a sampai dengan c di atas tidak dipenuhi. Dalam hal semua syarat-
syarat pada huruf a sampai dengan c dipenuhi maka Bendahara Pengeluaran
melakukan pembayaran sesuai dengan besarnya tagihan yang diajukan. Atas
pembayaran yang dilakukannya, Bendahara Pengeluaran sebagai wajib pungut wajib
memungut pajak-pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perundangan yang
berlaku. Bukti-bukti pembayaran selanjutnya disampaikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) untuk dikumpulkan dan diajukan penggantian dana persediaannya
(GUP), sehingga UP nantinya akan berdaur ulang (revolving).
Pada akhir tahun anggaran, Bendahara Pengeluaran wajib menyetorkan sisa
UP/TUP tahun berjalan yang berada dalam pengelolaannya ke kas negara melalui
bank/pos persepsi dengan menggunakan akun Penerimaan Pengembalian Uang
Persediaan Dana Rupiah (815111)/Dana Pinjaman Hibah Luar Negeri
(815112)/Pengguna PNBP (815113).
B. Pengelolaan Kas Selain UP/TUP
Di samping mengelola UP, Bendahara Pengeluaran juga mengelola uang yang berasal
dari SP2D-LS yang ditujukan kepadanya, pajak-pajak dari potongan pembayaran
yang dilakukannya dan sumber penerimaan lainnya yang menjadi hak negara.
Potongan pajak-pajak dan penerimaan lainnya tidak dapat digunakan langsung
untuk melakukan pembayaran. Pajak-pajak dan penerimaan lainnya tersebut harus
disetor ke kas negara dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan. Surat
Setoran Pajak (SSP) digunakan untuk penyetoran pajak, Surat Setoran
Pengembalian Belanja (SSPB) digunakan untuk penyetoran pengembalian belanja
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 20
tahun anggaran berjalan, dan SSBP digunakan untuk penyetoran penerimaan
lainnya termasuk pengembalian belanja tahun anggaran yang lalu.
SP2D-LS Bendahara harus dibayarkan oleh Bendahara Pengeluaran kepada yang
berhak menerimanya. Apabila penerima pembayaran tidak menunaikan haknya,
maka atas uang yang tidak diambil tersebut disetorkan ke kas negara dengan
menggunakan formulir SSPB. Pada akhir tahun anggaran, Bendahara Pengeluaran
wajib menyetorkan semua uang yang berada dalam pengelolaannya ke kas negara.
C. Pembukuan Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran wajib menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja satuan kerja yang berada
di bawah pengelolaannya.
Pembukuan Bendahara Pengeluaran meliputi BKU, Buku Pembantu dan Buku
Pengawasan Anggaran belanja. Pencatatan pembukuan harus dimulai dari BKU dan
selanjutnya dicatat pada buku-buku pembantu.
1) Pembukuan DIPA, Revisi DIPA, dan Surat Kuasa Penggunaan Anggaran
(SKPA)
Pada saat DIPA diterima, Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi debet
dan kredit (in-out) pada BKU, dan dicatat pada Buku Pengawasan Anggaran
Belanja berkenaan sesuai kode akun.
Apabila terdapat revisi DIPA, maka Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi
debet dan kredit (in-out) pada BKU dan dicatat pada Buku Pengawasan
Anggaran Belanja berkenaan sesuai kode akun, sebesar jumlah pagu DIPA
setelah revisi.
Untuk KPA yang menerbitkan/menerima SKPA, maka Bendahara Pengeluaran
membukukan sebagai berikut:
- Bagi KPA Penerbit SKPA, Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi debet
dan kredit (in-out) pada BKU, dan dicatat sebagai pengurang pagu anggaran
pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja, sesuai kode akun berkenaan.
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 21
- Bagi KPA Penerima SKPA, Bendahara Pengeluaran menyelenggarakan
pembukuan dan penyusunan LPJ secara terpisah dari DIPA yang dikelolanya.
Dibukukan di sisi debet dan kredit (in-out) pada BKU, dan dicatat sesuai
kode akun berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja.
2) Pembukuan Transaksi oleh Bendahara Pengeluaran yang Tidak Mempunyai
BPP
Berdasarkan transaksi yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran dan
dokumen sumbernya, aktivitas Bendahara Pengeluaran yang tidak mempunyai
BPP dapat dibedakan dalam kelompok sebagai berikut:
1. Aktivitas penerbitan SPM oleh Kuasa PA;
2. Aktivitas pembayaran atas uang yang bersumber dari UP;
3. Aktivitas pembayaran atas uang yang bersumber dari SPM-LS yang
ditujukan kepada bendahara (selanjutnya disebut SPM-LS Bendahara);
4. Aktivitas Lainnya.
Berikut petunjuk pembukuan dokumen sumber pembukuan Bendahara
Pengeluaran, dalam BKU dan Buku-buku Pembantu berdasarkan kelompok
aktivitas tersebut di atas.
1. Aktivitas Penerbitan SPM oleh KPA
a) Pagu DIPA yang telah mendapat pengesahan, merupakan pagu anggaran
tertinggi yang disediakan untuk satuan kerja, dibukukan di sisi debet
dan kredit (in-out) pada BKU dan dicatat sesuai akun berkenaan pada
Buku Pengawasan Anggaran Belanja.
b) SPM-LS kepada pihak ketiga/rekanan yang dinyatakan sah adalah
realisasi belanja yang dilakukan oleh KPA dan mengurangi/membebani
pagu anggaran yang disediakan dalam DIPA. Pelaksanaan pembayaran
atas SPM jenis ini, dilakukan langsung dari kas negara kepada pihak
ketiga/rekanan. Dibukukan sebesar nilai bruto di sisi debet dan sisi
kredit (in-out) pada BKU dan dicatat sebagai pengurang pagu pada
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 22
kolom mata anggaran berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran
Belanja.
c) Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP) yang dinyatakan
sah merupakan dokumen sumber yang berfungsi sebagai bukti
penyediaan UP dari KPPN kepada Kuasa PA melalui Bendahara
Pengeluaran. Dibukukan:
1) Sebesar nilai bruto di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan
Buku Pembantu UP;
2) Sebesar nilai potongan (jika ada) di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP.
d) Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SPM-TUP) yang
dinyatakan sah merupakan dokumen sumber yang berfungsi sebagai
bukti penyediaan tambahan UP dari KPPN kepada Kuasa PA melalui
Bendahara Pengeluaran. Dibukukan sebesar nilai bruto di sisi debet
pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP.
e) Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM-GUP)
yang dinyatakan sah merupakan dokumen sumber yang berfungsi
sebagai sarana pengisian kembali (revolving) UP, dibukukan:
1) sebesar nilai bruto di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas,
Buku Pembantu UP, dan dibukukan sebagai pengesahan pada Buku
Pengawasan Anggaran Belanja;
2) sebesar nilai potongan (jika ada) dibukukan di sisi kredit pada BKU,
Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP.
Sebagai catatan: potongan pada SPM-GUP terjadi apabila sisa pagu
anggaran yang tersedia pada DIPA terbatas, sehingga tidak
memungkinkan pemberian/revolving uang persediaan sepenuhnya. Dalam
hal ini, maksimal pemberian uang persediaan sebesar sisa pagu anggaran
dalam DIPA, terhadap selisihnya (nilai bruto SPM-GUP dikurangi sisa
pagu) dinyatakan sebagai setoran/potongan atas UP terdahulu.
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 23
f) SPM-GUP Nihil yang dinyatakan sah merupakan dokumen sumber
sebagai bukti pengesahan belanja yang menggunakan Uang
Persediaan/Tambahan Uang Persediaan. Dibukukan sebesar nilai bruto
di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada BKU, dan dibukukan sebagai
pengesahan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja.
g) SPM-LS Bendahara yang dinyatakan sah, adalah realisasi belanja yang
dilakukan oleh KPA dan mengurangi/membebani pagu anggaran yang
disediakan dalam DIPA. Pelaksanaan pembayaran atas SPM jenis ini,
dilakukan dari kas negara kepada pegawai/pihak ketiga melalui
Bendahara Pengeluaran, dibukukan:
1) sebesar nilai bruto di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas,
Buku Pembantu LS-Bendahara, dan dicatat sebagai pengurang pagu
pada kolom mata anggaran berkenaan pada Buku Pengawasan
Anggaran Belanja;
2) sebesar nilai potongan di sisi kredit pada BKU dan di sisi kredit
pada Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu LS-Bendahara.
2. Aktivitas Pembayaran atas Uang yang Bersumber dari Uang Persediaan
a) Pembayaran atas UP dilakukan setelah kewajiban pihak terbayar/pihak
ketiga dilaksanakan. Selanjutnya bendahara wajib meminta
kuitansi/bukti pembayaran sebesar nilai bruto dan faktur pajak (bila
disyaratkan) serta mengembalikan faktur pajak yang telah disahkan
oleh bendahara kepada pihak terbayar/pihak ketiga.
Kuitansi/bukti pembayaran dan faktur pajak / bukti pungutan pajak
dibukukan:
1) sebesar nilai bruto kuitansi/bukti pembayaran di sisi Kredit pada
BKU, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu UP, dan dicatat sebagai
pengurang pagu pada kolom akun berkenaan pada Buku Pengawasan
Anggaran Belanja;
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 24
2) sebesar nilai faktur pajak/bukti pungutan pajak di sisi debet pada
BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pajak.
b) Setoran atas sisa uang persediaan ke kas negara dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran pada akhir kegiatan atau akhir tahun anggaran
dengan menggunakan SSBP. Sedangkan setoran atas pungutan pajak
dilakukan segera setelah dilakukan pungutan/potongan dengan
menggunakan SSP.
Pembukuan SSBP dan SSP adalah sebagai berikut:
1) SSBP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas dan Buku Pembantu UP;
2) SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pajak.
3. Aktivitas Pembayaran atas Uang yang Bersumber dari SPM-LS Bendahara
a) Pada dasarnya dengan SPM-LS Bendahara, pemotongan kepada pihak
terbayar telah dilakukan pada saat penerbitan SPM dimaksud. Oleh
karena itu, pelaksanaan pembayaran dilakukan atas nilai netto
berdasarkan daftar yang sudah dibuat. Demikian juga penyetoran atas
sisa SPM-LS Bendahara ke kas negara dilakukan oleh Bendahara
Pengeluaran dengan menggunakan SSPB sebesar nilai netto, hal mana
terjadi apabila setelah waktu tertentu pihak yang dituju tidak
mengambil uang dimaksud. Pembukuan atas bukti pembayaran dan SSPB
dilakukan sebagai berikut:
1) Sebesar tanda terima/bukti pembayaran dibukukan di sisi kredit
pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu LS-Bendahara;
2) SSPB yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS-Bendahara.
b) Dalam hal SPM-LS Bendahara tidak mencakup pemotongan pajak pihak
terbayar, bendahara wajib melakukan pemotongan pajak dimaksud pada
saat pelaksanaan pembayaran. Pembukuan dilakukan sebagai berikut:
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 25
1) Sebesar tanda terima/bukti pembayaran (bruto) dibukukan di sisi
kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu LS-
Bendahara;
2) Sebesar nilai faktur pajak/SSP dibukukan di sisi debet pada BKU,
di sisi debet pada Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pajak;
3) SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pajak.
4. Aktivitas Lainnya
Pada dasarnya bendahara wajib membukukan dan mempertanggung-
jawabkan seluruh uang yang diterimanya. Selanjutnya untuk menampung
kemungkinan adanya penerimaan bendahara di luar aktivitas tersebut di
atas, pembukuan dilakukan sebagai berikut:
1) Bukti penerimaan lainnya dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Lain-lain;
2) SSBP yang dinyatakan sah, yang merupakan setoran atas penerimaan
lain-lain, dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan
Buku Pembantu Lain-lain.
3) Pembukuan Transaksi oleh Bendahara Pengeluaran yang Mempunyai BPP
Untuk pembukuan Bendahara Pengeluaran yang mempunyai BPP pada dasarnya
tidak berbeda dengan pembukuan Bendahara Pengeluaran yang tidak
mempunyai BPP. Untuk Bendahara Pengeluaran yang mempunyai BPP ditambah
dengan pembukuan sebagai berikut:
1. Penyaluran Dana dari Bendahara Pengeluaran Kepada BPP
Sehubungan dengan fungsi BPP selaku pembantu Bendahara Pengeluaran,
maka penyaluran dana kepada BPP (baik yang bersumber dari UP maupun
SPM-LS Bendahara) pada dasarnya belum merupakan belanja/pengeluaran
kas bagi Bendahara Pengeluaran. Dengan demikian, kas pada BPP masih
merupakan uang yang harus dipertanggungjawabkan oleh Bendahara
Pengeluaran. Pembukuannya adalah sebagai berikut:
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 26
a) Sebesar tanda terima/bukti transfer kepada BPP di sisi debet dan sisi
kredit pada BKU, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas dan di sisi
debet pada Buku Pembantu BPP;
b) Pengembalian sisa UP dari BPP ke Bendahara Pengeluaran dibukukan
melalui LPJ-BPP, dibukukan di sisi debet dan sisi kredit pada BKU, di
sisi debet pada buku pembantu kas dan sisi kredit pada buku pembantu
BPP.
2. LPJ-BPP sebagai dokumen sumber
Berdasarkan ketentuan, bendahara wajib melakukan pembukuan atas dasar
transaksi dan mempertanggungjawabkannya. Oleh karena itu, selaku
bendahara, BPP melakukan pembukuan atas transaksi yang dilakukannya dan
mempertanggungjawabkannya kepada Bendahara Pengeluaran dalam bentuk
LPJ-BPP. Selanjutnya dalam kaitan penyaluran dana kepada BPP, LPJ-BPP
menjadi dokumen sumber pembukuan bagi Bendahara Pengeluaran. Ada pun
pembukuannya sebagai berikut:
a) Dana UP
1. Belanja yang dilakukan oleh BPP atas UP, sebesar jumlah nilai
pengurangan menurut kode akun dibukukan di sisi kredit pada BKU,
Buku Pembantu BPP, Buku Pembantu UP, dan dicatat sebagai
pengurangan pagu dalam kolom akun berkenaan pada Buku
Pengawasan Anggaran Belanja;
2. Transfer ke Bendahara Pengeluaran (pengembalian sisa UP dari BPP
ke Bendahara Pengeluaran) sebesar jumlah pengurangan/transfer
dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada BKU, di sisi
debet pada Buku Pembantu Kas dan di sisi kredit pada Buku
Pembantu BPP.
b) Dana LS-Bendahara
1. Pembayaran (yang dilakukan oleh BPP) atas dana yang bersumber
dari SPM-LS Bendahara, sebesar jumlah pengurangan/pembayaran
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 27
dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu BPP, dan Buku
Pembantu LS-Bendahara.
2. Setoran ke Kas Negara (yang dilakukan oleh BPP) atas sisa dana
yang bersumber dari SPM-LS Bendahara, sebesar jumlah
pengurangan/setoran dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu BPP, dan Buku Pembantu LS-Bendahara.
c) Dana Pajak
Pungutan pajak atas belanja/pembayaran yang dilakukan oleh BPP
dibukukan:
1. Sebesar jumlah penambahan dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku
Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Pajak;
2. Sebesar jumlah pengurangan dibukukan di sisi kredit pada BKU,
Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Pajak.
d) Dana Lain-lain
1. Sebesar jumlah penambahan dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku
Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Lain-lain;
2. Sebesar jumlah pengurangan dibukukan di sisi kredit pada BKU,
Buku Pembantu BPP, dan Buku Pembantu Lain-lain.
Catatan :
Bukti-bukti pengeluran dan bukti-bukti setor disampaikan kepada
PPSPM sebagai bahan penguji atas SPP yang diajukan oleh PPK. Sebelum
melakukan pembukuan atas LPJ-BPP, Bendahara Pengeluaran wajib
menguji kebenaran LPJ-BPP terkait dengan penyaluran dana dari
Bendahara Pengeluaran kepada BPP dan pengembalian sisa UP dari BPP
kepada Bendahara Pengeluaran. Dalam hal terjadi perbedaan,
Bendahara Pengeluaran wajib melakukan konfirmasi kepada BPP
(pengujian kebenaran di sini dimaksudkan hanya terhadap kebenaran
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 28
pembebanan dan ketersediaan dananya pada akun pengeluaran, bukan
atas bukti-bukti kuitansi).
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 29
4) Contoh Format Pembukuan Bendahara Pengeluaran
a. Buku Kas Umum (BKU)
Bagian 1: Halaman Muka BKU, berbentuk sebagai berikut:
BUKU KAS UMUM
Kementerian/Lembaga : (……) …………….. (1)
Unit Organisasi : (……) …………….. (2)
Propinsi/Kabupaten/Kota : (……) …………….. (3)
Satuan Kerja : (……) …………….. (4)
Tgl, No.SP DIPA : ……., ………………. (5)
Revisi ke 1. : ……., ………………. (6)
2. : ……., ……………….
3. : ……., ……………….
… : ……., ……………….
Tahun Anggaran …………. (7)
KPPN : (……) …………….. (8)
…………, ……………… (9)
Mengetahui
Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran
(10)
………………….
NIP.
(11)
………………………
NIP.
Petunjuk pengisian:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
(2) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(3) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(4) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(5) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
(6) diisi tanggal dan nomor revisi DIPA
(7) diisi tahun anggaran
(8) diisi kode dan nama KPPN
(9) diisi tempat dan tanggal BKU ditandatangani
(10) diisi nama dan NIP Kuasa PA yang ditunjuk
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 30
(11) diisi nama dan NIP bendahara pengeluaran yang ditunjuk
Bagian 2: Halaman isi BKU, berbentuk sebagai berikut:
Tanggal No.
Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Petunjuk pengisian:
Kolom 1 : diisi tanggal pembukuan (format: bulan-tanggal)
Kolom 2 : diisi nomor bukti bendahara
Kolom 3 : diisi uraian dari transaksi penerimaan/pengeluaran
Kolom 4 : diisi jumlah penerimaan yang tercantum dalam dokumen sumber
Kolom 5 : diisi jumlah pengeluaran yang tercantum dalam dokumen sumber
Kolom 6 : diisi jumlah saldo setelah ditambah/dikurangi jumlah penerimaan/
pengeluaran yang tercantum dalam dokumen sumber.
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 31
Bagian 3: Halaman Catatan BKU (untuk catatan pemeriksaan kas)
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN REKONSILIASI
Pada hari ini,……. tanggal………..bulan……….tahun………. kami selaku Kuasa Pengguna Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas dengan posisi saldo BKU sebesar Rp……… dan Nomor Bukti terakhir No. …………. Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut:
I. Hasil pemeriksaan pembukuan Bendahara
A. Kas Bendahara (yang belum dipertanggungjawabkan Bendahara)
1. Saldo BP Kas (tunai dan bank) Rp ……….
2. Saldo BP BPP Rp ……….
3. Jumlah (A.1+A.2) Rp ……….
B. Kas tersebut pada huruf A, terdiri dari
1. Saldo BP UP Rp ……….
2. Saldo BP LS-Bendahara Rp ……….
3. Saldo BP Pajak Rp ……….
4. Saldo BP Lain-lain Rp ……….
5. Jumlah (B.1+B.2+B.3+B.4) Rp ……….
C. Selisih Pembukuan (A.3-B.5) Rp …….
II. Hasil Pemeriksaan kas
A. Kas yang dikuasai Bendahara
1 Uang tunai di brankas Bendahara Rp ……….
2 Uang di rekening bank Bendahara Rp ……….
3 Jumlah kas pada Bendahara (A.1+A.2) Rp ……….
B. Selisih antara saldo buku dengan kas (I.A.1-II.A.3) Rp …….
III. Hasil Rekonsiliasi Internal (Bendahara dengan UAKPA)
A. Pembukuan UP menurut Bendahara
1 Saldo UP Rp ……….
2 Kuitansi UP yang belum disahkan Rp ……….
3 Jumlah UP dan kuitansi UP (A1+A2) Rp ……….
B. Pembukuan UP menurut UAKPA Rp ……….
C. Selisih UP pembukuan Bendahara dengan UAKPA (A3 – B) Rp …….
IV. Penjelasan atas selisih
1. Selisih Kas (IIB)
…………………………………………………………………………………………
2. Selisih UP (IIIC)
…………………………………………………………………………………………
Yang diperiksa
Bendahara Pengeluaran Kuasa Pengguna Anggaran
Nama:
Nama:
NIP NIP
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 32
b. Buku Pembantu (BP)
1) BP Kas/BP Uang Persediaan (UP)/BP LS Bendahara/ BP Bendahara
Pengeluaran Pembantu (BPP)/BP Lain-Lain.
Bentuk BP di atas adalah sebagai berikut:
Buku Pembantu …………….. (1)
Kementerian/Lembaga : (……) …………….. (2)
Unit Organisasi : (……) …………….. (3)
Propinsi/Kabupaten/Ko
ta
: (……) …………….. (4)
Satuan Kerja : (……) …………….. (5)
Tgl, No.SP DIPA : ……., ………………. (6)
Tahun Anggaran : …………. (7)
KPPN : (……) …………….. (8)
Tanggal Nomor
Uraian Debet Kredit Saldo Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Petunjuk pengisian
(1) diisi jenis BP berkenaan
(2) diisi kode dan nama Kementerian
(3) diisi kode dan nama unit organisasi
(4) diisi kode dan nama propinsi/kabupaten/kota
(5) diisi kode dan nama satuan kerja
(6) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
(7) diisi tahun anggaran
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 33
(8) diisi kode dan nama KPPN
Pengisian kolom (1) sampai dengan (6) mengikuti petunjuk pengisian bagian 2
BKU.
2) Buku Pembantu Pajak (BP Pajak)
Bentuk BP Pajak adalah sebagai berikut:
BUKU PEMBANTU PAJAK
Kementerian/Lembaga : (……) …………….. (1) Unit Organisasi : (……) …………….. (2) Propinsi/Kabupaten/Kot
a : (……) …………….. (3)
Satuan Kerja : (……) …………….. (4) Tgl, No.SP DIPA : ……., ………………. (5) Tahun Anggaran : …………. (6) KPPN : (……) …………….. (7)
Tgl No.
bukti Uraian
Penerimaan (Debet) Pengeluaran
(Kredit) Saldo
PPN PPh Ps
21
PPh Ps
22
PPh Ps
23 ………
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Petunjuk pengisian:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
(2) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(3) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(4) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(5) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
(6) diisi tahun anggaran
(7) diisi kode dan nama KPPN
Kolom (1) :diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi
Kolom (2) : diisi nomor bukti bendahara
Kolom (3) : diisi uraian dari transaksi penerimaan atau pengeluaran
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 34
Kolom (4) : diisi jumlah pungutan PPN yang diterima
Kolom (5) : diisi jumlah pungutan PPh Ps 21 diterima
Kolom (6) : diisi jumlah pungutan PPh Ps 22 diterima
Kolom (7) : diisi jumlah pungutan PPh Ps 23 diterima
Kolom (8) : diisi jumlah pungutan pajak lainnya (jika ada) termasuk
penerimaan pajak yang diterima dari BPP yang dilaporkan dalam
LPJ-BPP
Kolom (9) : diisi jumlah pajak yang telah disetorkan ke kas negara
Kolom (10) : diisi jumlah saldo setelah ditambah penerimaan pajak atau
dikurangi jumlah setoran pajak yang tercantum dalam dokumen
sumber.
BAB IV BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN 35
3) Buku Pengawasan Anggaran.
Bentuk Buku Pengawasan Anggaran Bendahara Pengeluaran sebagai berikut:
BUKU PENGAWASAN ANGGARAN BELANJA
Kementerian/Lembaga : (……) …………….. (1) Fungsi : ………. (8)
Unit Organisasi : (……) …………….. (2) Sub Fungsi : ………. (9)
Propinsi/Kabupaten/Kota : (……) …………….. (3) Program : ………. (10)
Satuan Kerja : (……) …………….. (4) Kegiatan : ………. (11)
Tgl, No.SP DIPA : ……., ………………. (5) Sub Kegiatan : ………. (12)
Tahun Anggaran : …………. (6)
KPPN : (……) ……………. (7)
Tgl No.
Bukti Uraian
Nilai
Transisi
Cara bayar Kel.
Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
UP LS (13) (14) (15) (16) (17) Bukti
pengeluaran
Sudah di
sahkan
PAGU (18) (19) (20) (21) (22)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 37
Petunjuk pengisian Buku Pengawasan Anggaran Bendahara Pengeluaran:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
(2) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(3) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(4) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(5) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
(6) diisi tahun anggaran
(7) diisi kode dan nama KPPN
(8) diisi fungsi berkenaan
(9) diisi kode sub fungsi berkenaan
(10) diisi kode program berkenaan
(11) diisi kode kegiatan berkenaan
(12) diisi kode sub kegiatan berkenaan
(13) diisi kode kelompok akun berkenaan
(14) s/d (17) diisi kode akun terkait
(18) diisi pagu kelompok akun berkenaan
(19) s/d (22) diisi pagu akun terkait
Kolom (1) : diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi
Kolom (2) : diisi nomor bukti bendahara
Kolom (3) : diisi uraian dari transaksi pengeluaran yang dilakukan
Kolom (4) : diisi jumlah nominal transaksi
Kolom (5) : diisi akumulasi jumlah pembayaran melalui mekanisme UP
Kolom (6) : diisi akumulasi jumlah pembayaran melalui mekanisme LS
Kolom (7) : diisi sisa pagu kelompok akun berkenaan
Kolom (8) s/d (11): diisi sisa pagu akun terkait
Kolom (12) : diisi jumlah pembayaran yang belum di-GU-kan
Kolom (13) : diisi jumlah pembayaran yang sudah di-GU-kan
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 38
BAB V
BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
A. Pengelolaan Kas UP/TUP
Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan yang dikelola BPP berasal dari
Bendahara Pengeluaran. Bendahara Pengeluaran mentransfer sejumlah UP/TUP
kepada BPP untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh BPP.
UP/TUP BPP merupakan uang muka kerja yang akan digunakan oleh PPK di mana
BPP berada (PPK-BPP) untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan oleh PPK-BPP.
Dana UP/TUP yang ada dalam pengelolaan BPP harus ditatausahakan, dicatat dan
dibukukan dengan baik dan tertib. Pelaksanaan pembayaran dengan UP/TUP hanya
dapat dilaksanakan apabila ada perintah dari PPK-BPP. Sebelum melakukan
pembayaran, BPP:
a. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diajukan oleh PA/Kuasa PA,
meliputi kuitansi/tanda-terima, faktur pajak, dan lain-lain dokumen yang
menjadi dasar hak tagih;
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah
pembayaran, termasuk perhitungan pajak dan perhitungan atas kewajiban
lainnya yang berdasarkan ketentuan dibebankan kepada pihak ketiga; dan
c. Menguji ketersediaan dana, meliputi pengujian kecukupan pagu untuk jenis
belanja yang dimintakan pembayarannya.
BPP wajib menolak perintah pembayaran apabila persyaratan pada huruf a sampai
dengan c di atas tidak dipenuhi. Dalam hal semua syarat-syarat pada huruf a
sampai dengan c dipenuhi, maka BPP melakukan pembayaran sesuai dengan
besarnya tagihan yang diajukan.
Atas pembayaran yang dilakukannya, BPP sebagai wajib pungut wajib memungut
pajak-pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 39
Bukti-bukti pembayaran selanjutnya disampaikan kepada PPK-BPP untuk
dikumpulkan dan diajukan penggantian dana persediannya (GUP) melalui PPK. Pada
akhir kegiatan/tahun anggaran, BPP wajib menyetorkan seluruh sisa UP/TUP yang
berada dalam pengelolaannya kepada Bendahara Pengeluaran.
B. Pengelolaan Kas Selain UP/TUP
Di samping mengelola uang persediaan, BPP juga mengelola uang yang berasal dari
SP2D-LS yang ditujukan kepada Bendahara Pengeluaran namun diteruskan
kepadanya, pajak-pajak dari potongan pembayaran yang dilakukannya dan sumber
penerimaan lainnya yang menjadi hak negara.
Atas potongan pajak-pajak dan penerimaan lainnya tidak dapat digunakan langsung
untuk melakukan pembayaran. Pajak-pajak dan penerimaan lainnya tersebut harus
disetor ke kas negara dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan. Surat
Setoran Pajak (SSP) digunakan untuk penyetoran pajak, Surat Setoran
Pengembalian Belanja (SSPB) digunakan untuk penyetoran pengembalian belanja
tahun anggaran berjalan, dan SSBP digunakan untuk penyetoran penerimaan
lainnya.
SP2D-LS Bendahara yang diteruskan kepada BPP harus dibayarkan oleh BPP
kepada yang berhak menerimanya. Apabila penerima pembayaran tidak menunaikan
haknya, maka atas uang yang tidak diambil tersebut disetorkan ke kas negara
dengan menggunakan formulir SSPB. Pada akhir tahun anggaran, BPP wajib
menyetorkan semua uang yang berada dalam pengelolaannya ke kas negara (kecuali
sisa UP yang harus disetorkan ke Bendahara Pengeluaran).
C. Pembukuan BPP
Sehubungan dengan fungsi BPP selaku pembantu Bendahara Pengeluaran, BPP akan
menerima sejumlah dana dari Bendahara Pengeluaran guna dibayarkan kepada yang
berhak. Selaku bendahara, BPP dalam melakukan pembayaran wajib melakukan
pengujian dan wajib melakukan pungutan baik pajak maupun non pajak termasuk
jasa giro.
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 40
1) Penerimaan dana dari Bendahara Pengeluaran
Penyaluran dana dari Bendahara Pengeluaran kepada BPP dapat bersumber dari
UP dan dapat bersumber dari SPM-LS Bendahara. Dalam hal setelah
pelaksanaan pembayaran terdapat sisa atas dana dimaksud, terhadap sisa dana
UP dikembalikan kepada Bendahara Pengeluaran sedangkan terhadap sisa dana
SPM-LS Bendahara disetor ke Kas Negara dengan menggunakan SSBP.
Pembukuan yang dilakukan oleh BPP adalah sebagai berikut:
1. Tanda terima/bukti transfer dari Bendahara Pengeluaran, dibukukan di sisi
debet pada BKU, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu UP dan/atau Buku
Pembantu LS-Bendahara. Khusus untuk UP dicatat sebagai pagu dalam
kolom mata anggaran berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran UP sesuai
rencana penggunaan.
2. Pengembalian sisa UP kepada Bendahara Pengeluaran, dibukukan di sisi
kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan dan Buku Pembantu UP.
3. Setoran sisa dana SPM-LS Bendahara ke Kas Negara, dibukukan di sisi
kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS Bendahara.
2) Aktivitas pembayaran atas uang yang bersumber dari Uang Persediaan
1. Pembayaran atas UP dilakukan setelah dikurangi kewajiban pihak
terbayar/pihak ketiga. Selanjutnya BPP wajib meminta kuitansi/bukti
pembayaran sebesar nilai bruto dan faktur pajak serta mengembalikan
faktur pajak yang telah disahkan oleh BPP kepada pihak terbayar/pihak
ketiga sebesar kewajibannya. Kuitansi/bukti pembayaran dan faktur pajak
dibukukan:
a) Sebesar nilai bruto kuitansi/bukti pembayaran dibukukan di sisi kredit
pada BKU dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu
UP, dan dicatat sebagai pengurangan pagu dalam kolom mata anggaran
berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran UP.
b) Sebesar nilai faktur pajak/SSP dibukukan di sisi debet pada BKU, di
sisi debet pada Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pajak.
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 41
2. Penyetoran pajak ke kas negara
SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu
Kas dan Buku Pembantu Pajak.
3. Pengembalian sisa UP kepada Bendahara Pengeluaran
Tanda terima/bukti transfer dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas, Buku Pembantu UP.
Catatan:
Sebagai wujud pertanggungjawaban kepada PA/Kuasa PA dan sekaligus
sebagai sarana revolving UP, PPK menerbitkan SPP dan menyampaikannya
kepada PPSPM dengan disertai bukti-bukti pengeluaran dan bukti-bukti
setor. SPP dibukukan di sisi debet dan sisi Kredit (in-out) pada BKU, dan
dicatat dalam kolom mata anggaran berkenaan pada Buku Pengawasan
Anggaran UP.
3) Aktivitas pembayaran atas Uang yang bersumber dari SPM-LS Bendahara
1. Pada dasarnya dengan SPM-LS Bendahara, pemotongan kepada pihak
terbayar telah dilakukan pada saat penerbitan SPM dimaksud. Oleh karena
itu, pelaksanaan pembayaran dilakukan atas nilai netto berdasarkan daftar
yang sudah dibuat. Demikian juga penyetoran atas sisa SPM-LS Bendahara
ke kas negara dilakukan oleh BPP dengan menggunakan SSPB sebesar nilai
netto, hal mana terjadi apabila setelah waktu tertentu pihak yang dituju
tidak mengambil uang dimaksud. Pembukuan atas bukti pembayaran dan
SSPB dilakukan sebagai berikut:
a) Sebesar tanda terima/bukti pembayaran dibukukan di sisi kredit pada
BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS-Bendahara;
b) SSPB yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS-Bendahara.
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 42
2. Dalam hal SPM-LS Bendahara tidak mencakup pemotongan pajak pihak
terbayar, BPP wajib melakukan pemotongan pajak dimaksud pada saat
pelaksanaan pembayaran. Pembukuan dilakukan sebagai berikut:
a) Sebesar tanda terima/bukti pembayaran (bruto) dibukukan di sisi
kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu LS-
Bendahara;
b) Sebesar nilai faktur pajak/SSP dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak;
c) SSP yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak.
3. Setoran sisa dana SPM-LS Bendahara ke kas negara
SSPB yang dinyatakan sah dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS-Bendahara.
4) Aktivitas Lainnya
Pada dasarnya BPP wajib membukukan dan mempertanggungjawabkan seluruh
uang yang diterimanya. Selanjutnya untuk menampung kemungkinan adanya
penerimaan BPP di luar aktivitas tersebut di atas, pembukuan dilakukan
sebagai berikut:
1) Bukti penerimaan lainnya dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu
Kas, dan Buku Pembantu Lain-lain;
2) SSBP yang dinyatakan sah, yang merupakan setoran atas penerimaan lain-
lain, dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku
Pembantu Lain-lain.
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 43
5) Contoh Format Pembukuan Bendahara Pengeluaran Pembantu
a. Buku Kas Umum (BKU)
Bagian 1: Halaman Muka, berbentuk sebagai berikut:
BUKU KAS UMUM
Kementerian/Lembaga : (……) ……………..….. (1)
Unit Organisasi : (……) ………………… (2)
Propinsi/Kabupaten/Kota : (……) ………………… (3)
Satuan Kerja : (……) ………………… (4)
Tgl/No SK Pengangkatan
1. BPP : ………………………… (5)
2. Pejabat Pembuat
Komitmen : ………………………… (6)
Tahun Anggaran ………………………… (7)
…………, ………..….. (8)
Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran
Pembantu
(9)
………………….
NIP
(10)
………………………
NIP
Petunjuk pengisian:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
(2) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(3) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(4) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(5) diisi tanggal dan nomor SK Pengangkatan BPP
(6) diisi tanggal dan nomor SK Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen
(7) diisi tahun anggaran
(8) diisi tempat dan tanggal BP-BPP ditandatangani
(9) diisi nama dan NIP Pejabat Pembuat Komitmen yang ditunjuk
(10) diisi nama dan NIP Bendahara Pengeluaran Pembantu yang ditunjuk
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 44
Bagian 2: Halaman isi BKU, berbentuk sebagai berikut :
Tanggal Nomor
Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Petunjuk pengisian:
Kolom 1 : diisi tanggal pembukuan (format:bulan-tanggal)
Kolom 2 : diisi nomor bukti dokumen sumber
Kolom 3 : diisi uraian dari transaksi penerimaan/pengeluaran
Kolom 4 : diisi jumlah penerimaan yang tercantum dalam dokumen sumber
Kolom 5 : diisi jumlah pengeluaran yang tercantum dalam dokumen sumber
Kolom 6 : diisi jumlah saldo setelah ditambah/dikurangi jumlah penerimaan/
pengeluaran yang tercantum dalam dokumen sumber.
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 45
Bagian 3: Halaman catatan BKU (untuk Pemeriksaan Kas BPP), berbentuk
sebagai berikut:
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS
Pada hari ini,……. tanggal………..bulan……….tahun………. kami selaku Pejabat Pembuat Komitmen telah
melakukan pemeriksaan kas BPP dengan posisi saldo BKU sebesar Rp……… dan Nomor Bukti terakhir
nomor. ………….
Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut:
I. Hasil pemeriksaan pembukuan BPP
A Saldo Kas (yang belum dipertanggungjawabkan BPP)
1. Saldo BP Kas (tunai dan bank) Rp ……
2. Saldo BP UM Perjadin Rp …… (+)
3. Jumlah (A.1+A.2) Rp ……….
B Saldo Kas tersebut pada huruf A, terdiri
dari
1. Saldo BP UP Rp ……
2. Saldo BP LS-Bendahara Rp ……
3. Saldo BP Pajak Rp ……
4. Saldo BP Lain-Lain Rp …… (+)
5. Jumlah (B.1+B.2+B.3+B.4) Rp ……….
C Selisih Pembukuan (A.1-B.5) Rp ……..
II. Hasil Pemeriksaan kas
A Kas yang dikuasai BPP
1 Uang tunai di brankas Rp ……
2 Uang di rekening bank Rp …… (+)
3 Jumlah Kas (A.1+A.2) Rp ……….
III. Selisih Kas
A 1 Saldo BP Kas (I.A.1) Rp ……
2 Jumlah Kas (II.A.3) Rp …… (-)
3 Selisih Kas (A.1-A.2) Rp ………
IV. Penjelasan atas selisih kas
1 ………………………………………………………………………………………….
2 …………………………………………………………………………………………..
Yang diperiksa, Yang memeriksa,
Bendahara Pengeluaran Pembantu Pejabat Pembuat Komitmen
Nama………….
Nama……………
NIP ……………. NIP ………………
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 46
b. Buku Pembantu (BP)
1) BP Kas/BP Uang Persediaan (BP UP)/BP LS-Bdh/BP Lain-lain
Bentuk BP di atas adalah sebagai berikut:
Buku Pembantu …………….. (1)
Kementerian/Lembaga : (……) …………….. (2)
Unit Organisasi : (……) …………….. (3)
Propinsi/Kabupaten/Kota : (……) …………….. (4)
Satuan Kerja : (……) …………….. (5)
Tgl/No SK Pengangkatan
1. BPP : …………….. (6)
2. Pejabat Pembuat
Komitmen : ……………… (7)
Tahun Anggaran : …………. (8)
Tanggal Nomor
Uraian Debet Kredit Saldo Bukti
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Petunjuk pengisian:
(1) diisi jenis BP berkenaan
(2) diisi kode dan nama Kementerian
(3) diisi kode dan nama unit organisasi
(4) diisi kode dan nama propinsi/kabupaten/kota
(5) diisi kode dan nama satuan kerja
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 47
(6) diisi tanggal dan nomor SK Pengangkatan BPP
(7) diisi tanggal dan nomor SK Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen
(8) diisi tahun anggaran
Pengisian kolom (1) sampai dengan (6) mengikuti petunjuk pengisian bagian 2 BKU-
BPP
2) Buku Pembantu BPP Pajak (BP BPP Pajak)
Bentuk BP Pajak adalah sebagai berikut:
BUKU PEMBANTU PAJAK
Kementerian/Lembaga : (……) …………….. (1) Unit Organisasi : (……) …………….. (2) Propinsi/Kabupaten/Kota : (……) …………….. (3) Satuan Kerja : (……) …………….. (4) Tgl/No SK Pengangkatan 1. BPP : ……………..………….. (5) 2. Pejabat Pembuat
Komitmen : ……………..………….. (6)
Tahun Anggaran : ……………..………….. (7)
Tanggal Nomor
bukti Uraian
Penerimaan (Debet) Pengeluaran
(Kredit) Saldo
PPN PPh
Ps 21
PPh
Ps 22
PPh
Ps 23 ……
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Petunjuk pengisian:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
(2) diisi kode dan nama unit organisasi
(3) diisi kode dan nama propinsi/kabupaten/kota
(4) diisi kode dan nama satuan kerja
(5) diisi tanggal dan nomor SK Pengangkatan BPP
(6) diisi tanggal dan nomor SK Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen
(7) diisi tahun anggaran
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 48
Kolom (1) : diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi
Kolom (2) : diisi nomor bukti dokumen sumber
Kolom (3) : diisi uraian dari transaksi penerimaan atau pengeluaran
Kolom (4) : diisi jumlah pungutan PPN yang diterima
Kolom (5) : diisi jumlah pungutan PPh Ps 21 diterima
Kolom (6) : diisi jumlah pungutan PPh Ps 22 diterima
Kolom (7) : diisi jumlah pungutan PPh Ps 23 diterima
Kolom (8) : diisi jumlah pungutan pajak lainnya (jika ada)
Kolom (9) : diisi jumlah pajak yang telah disetorkan ke kas negara
Kolom (10) : diisi jumlah saldo setelah ditambah penerimaan pajak atau
dikurangi jumlah setoran pajak yang tercantum dalam dokumen
sumber.
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN 49
3) Buku Pengawasan Anggaran BPP.
Bentuk Buku Pengawasan Anggaran BPP sebagai berikut:
Buku Pengawasan Anggaran Uang Persediaan
Kementerian/Lembaga : (……) …………….. (1) Fungsi : ………. (8)
Unit Organisasi : (……) …………….. (2) Subfungsi : ………. (9)
Provinsi/Kabupaten/Kota : (……) …………….. (3) Program : ………. (10)
Satuan Kerja : (……) …………….. (4) Kegiatan : ………. (11)
Tgl/No SK Pengangkatan Subkegiatan : ………. (12)
1. BPP : ……………... (5)
2. Pejabat Pembuat Komitmen : ……………… (6)
Tahun Anggaran : …………. (7)
Tgl No.
Bkt Uraian
Nilai
Transaksi
BKPK MA MA MA MA MA Posisi UP
(13) (14) (15) (16) (17) (18) Bukti
pengeluaran
Sudah di-
SPP kan
PAGU (19) (20) (21) (22) (23) (24)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BAB V BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU (BPP)
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 50
Petunjuk pengisian:
(1) diisi kode dan nama Kementerian
(2) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(3) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(4) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(5) diisi tanggal dan nomor SK Pengangkatan BPP
(6) diisi tanggal dan nomor SK Pengangkatan Pejabat Pengelola Kegiatan
(7) diisi tahun anggaran
(8) diisi fungsi berkenaan
(9) diisi kode subfungsi berkenaan
(10) diisi kode program berkenaan
(11) diisi kode kegiatan berkenaan
(12) diisi kode subkegiatan berkenaan
(13) diisi kode kelompok akun berkenaan
(14) s/d (18) diisi kode akun berkenaan
(19) diisi pagu kelompok akun berkenaan
(20) s/d (24) diisi pagu akun berkenaan
Kolom (1) : diisi tanggal, bulan dan tahun transaksi terjadi
Kolom (2) : diisi nomor bukti dokumen sumber pengeluaran
Kolom (3) : diisi uraian dari transaksi pengeluaran yang dilakukan
Kolom (4) : diisi jumlah nominal transaksi
Kolom (5) : diisi sisa pagu kelompok akun berkenaan.
Kolom (6) s/d (10) : diisi sisa pagu akun berkenaan
Kolom (11) : diisi jumlah pembayaran yang belum di-LPJ-kan
Kolom (12) : diisi jumlah pembayaran yang sudah di-LPJ-kan
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 51
BAB VI
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran wajib menyusun laporan
pertanggungjawaban secara bulanan atas uang yang dikelolanya. Bendahara
Pengeluaran Pembantu wajib menyampaikan laporan pertanggungjawabannya kepada
Bendahara Pengeluaran pada setiap awal bulan.
Laporan pertanggungjawaban bendahara tersebut harus menyajikan informasi
tentang:
a. Keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, meliputi saldo awal, penambahan,
penggunaan/pengurangan, dan saldo akhir dari buku-buku pembantu;
b. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di brankas dan saldo
di rekening bank/pos;
c. Hasil rekonsiliasi internal (antara pembukuan bendahara dengan UAKPA); dan
d. Penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo kas.
A. Tata Cara Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
LPJ Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran disusun berdasarkan BKU,
Buku-Buku Pembantu dan Buku Pengawasan Anggaran yang telah direkonsiliasi
dengan UAKPA. Di samping itu juga perlu ditambahkan bahwa LPJ Bendahara
Pengeluaran merupakan gabungan dari satu atau lebih LPJ-BPP dengan LPJ
Bendahara Pengeluaran itu sendiri. LPJ BPP juga disusun berdasarkan BKU, Buku-
buku Pembantu dan Buku Pengawasan Anggaran.
B. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban
LPJ Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran disampaikan kepada:
a. Kepala KPPN yang ditunjuk dalam DIPA satuan kerjanya;
b. Menteri/Pimpinan Lembaga masing-masing; dan
c. Badan Pemeriksa Keuangan.
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 52
Penyampaian LPJ tersebut dilakukan secara bulanan paling lambat tanggal 10
(sepuluh) hari kerja bulan berikutnya, disertai dengan salinan rekening koran dari
bank/pos bulan berkenaan. Laporan pertanggungjawaban BPP dikirimkan kepada
Bendahara Pengeluaran induknya paling lambat 5 (lima) hari kerja bulan berikutnya
disertai dengan salinan rekening koran dari bank/pos bulan berkenaan.
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 53
C. Bentuk Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara
a. LPJ Bendahara Penerimaan
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan, berbentuk sebagai berikut:
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENERIMAAN
Bulan : ………………… (1)
Kementerian/ Lembaga : (…..) …………… (2) Tgl, No. SP DIPA : ………………. (7) Unit Organisasi : (…..) …………… (3) Tahun Anggaran : ………………. (8) Propinsi/Kab/Kota : (…..) …………… (4) KPPN : (…) ….……… (9) Satuan Kerja : (…..) …………… (5) Alamat dan No.Tlp. : (…..) …………… (6)
I. Keadaan Pembukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada BKU sebesar Rp. ……………….…(10) dan Nomor Bukti terakhir Nomor: …………….. (11)
Jenis Buku Pembantu Saldo Awal Penerimaan Penyetoran Saldo Akhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. BP Kas …………..
1. BP Kas (tunai dan Bank) ………….. ………….. ………….. …………..
B. Buku Pembantu …………..
1. BP ….
2. BP …..
3. BP Lain-lain
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
II. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan
1. Uang tunai di brankas Rp. ………… (12)
2. Uang di rekening bank Rp. ………… (13) (+) (terlampir salinan rekening koran)
3. Jumlah saldo kas Rp. ………… (14)
III. Hasil rekonsiliasi internal dengan UAKPA
Hasil Rekonsiliasi internal (Bendahara dengan UAKPA)
A. Pembukuan menurut Bendahara
1 Penerimaan yang sudah disetorkan ke kas negara Rp ……… (15)
B. Pembukuan menurut UAKPA Rp ……… (16)
C. Selisih pembukuan Bendahara dengan UAKPA (A1 – B) Rp ……….. (17)
IV. Pembukuan dan fisik kas telah diperiksa oleh KPA dengan hasil sebagai berikut:
1. Selisih Kas (saldo akhir I.A.1 – II.3) Rp. ……… (18) (jelaskan apabila ada selisih)
2. Selisih Pembukuan (III.C) Rp. ……… (19) (jelaskan apabila ada selisih)
……….., …………… (20) Mengetahui:
Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan
Nama: (21) NIP:
Nama: (22) NIP:
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 54
Petunjuk pengisian:
(1) diisi bulan dan tahun berkenaan
(2) diisi kode dan nama Kementerian
(3) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(4) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(5) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(6) diisi alamat dan nomor telepon satuan kerja
(7) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
(8) diisi tahun anggaran
(9) diisi kode dan nama KPPN
(10) diisi jumlah saldo akhir BKU pada bulan pelaporan
(11) diisi nomor bukti terakhir pada BKU
Kolom (3) : diisi saldo awal masing-masing buku yang merupakan saldo bulan lalu
Kolom (4) : diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
masing buku
Kolom (5) : diisi jumlah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
masing buku
Kolom (6) : diisi jumlah saldo akhir (kolom (3) ditambah kolom (4) dikurangi kolom (5)
masing-masing buku
(12) diisi jumlah uang tunai di brankas bendahara penerimaan pada akhir bulan
pelaporan
(13) diisi jumlah uang pada rekening bendahara penerimaan di bank pada akhir bulan
pelaporan
(14) diisi penjumlahan nomor (12) dan (13)
(15) diisi jumlah penerimaan yang sudah disetorkan pada bulan berkenaan
(16) diisi realisasi penerimaan bulan berkenaan menurut UAKPA
(17) diisi selisih antara nomor (15) dan (16)
(18) diisi selisih antara I.A.1 kolom (6) dengan II.3
(19) diisi sama dengan nomor (17)
(20) diisi tempat dan tanggal LPJ ditandatangani
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 55
(21) diisi nama dan NIP Kuasa PA
(22) diisi nama dan NIP Bendahara Penerimaan
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 56
b. LPJ Bendahara Pengeluaran
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran, berbentuk sebagai
berikut:
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN Bulan: ………………… (1)
Departemen Lembaga : (…..) ………… (2) Tgl, No. SP DIPA : ………………… (7) Unit Organisasi : (…..) ………… (3) Tahun Anggaran : ………………… (8) Provinsi/Kab/Kota : (…..) ………… (4) KPPN : (…) ….……….. (9) Satuan Kerja : (…..) ………… (5) Alamat dan Telp. : ……………….. (6)
I. Keadaan Pembukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada BKU sebesar Rp. …………(10) dan Nomor Bukti terakhir Nomor: …………….. (11)
Jenis Buku Pembantu Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
1 2 3 4 5 6
A
.
BP Kas, BPP, dan UM Perjadin …………..
1. BP Kas (Tunai dan Bank)
2. BP UM Perjadin
3. BP BPP (Kas pada BPP)
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
B
.
BP selain Kas, BPP, dan UM Perjadin
…………
1. BP UP *)
2. BP LS-Bendahara
3. BP Pajak
4. BP Lain-lain
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
*) jumlah pengurangan sudah termasuk kuitansi UP yang belum di SPM kan sebesar Rp.........(12)
II. Keadaan Kas pada akhir Bulan Pelaporan
1. Uang Tunai di Brankas Rp. ………… (13)
2. Uang di Rekening Bank Rp ………… (14) (+) (terlampir salinan rekening koran)
3. Jumlah Kas Rp. ………… (15)
III. Selisih Kas
1. Saldo Akhir BP Kas (I.A.1 kol 6) Rp. ………… (16)
2. Jumlah Kas (II.3) Rp ………… (17) (-)
3. Selisih Kas Rp. ………… (18)
IV. Hasil Rekonsiliasi Internal dengan UAKPA
1. Saldo UP Rp. ………. (19)
2. Kuitansi UP Rp. ………. (20) (+)
3. Jumlah UP Rp. ………… (21)
4. Saldo UP menurut UAKPA Rp. ………… (22) (-)
5. Selisih Pembukuan UP Rp. ……….. (23)
V. Penjelasan selisih kas dan/atau selisih pembukuan UP (apabila ada):
1. …………………………………………………… (24)
2. …………………………………………………… ……….., …………… (25)
Mengetahui: Kuasa Pengguna Anggaran,
Bendahara Pengeluaran,
Nama…………..(26) NIP…………………..
Nama…………….(27) NIP………………….
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 57
Petunjuk pengisian:
(1) diisi bulan dan tahun berkenaan
(2) diisi kode dan nama Kementerian
(3) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(4) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(5) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(6) diisi alamat da No telpon satuan kerja
(7) diisi tanggal dan nomor SP DIPA
(8) diisi tahun anggaran
(9) diisi kode dan nama KPPN
(10) diisi jumlah saldo akhir BKU pada bulan pelaporan
(11) diisi nomor bukti terakhir pada BKU
Kolom (3) : diisi jumlah saldo awal masing-masing buku yang merupakan saldo akhir
bulan lalu
Kolom (4) : diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
masing buku pembantu
Kolom (5) : diisi jumlah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
masing buku pembantu
Kolom (6) : diisi jumlah saldo akhir [kolom (3) ditambah kolom (4) atau dikurangi
kolom (5)] masing-masing buku
(12) diisi jumlah uang tunai di brankas bendahara pengeluaran pada akhir bulan
pelaporan
(13) diisi jumlah uang pada rekening bendahara pengeluaran di bank pada akhir bulan
pelaporan
(14) diisi penjumlahan nomor (12) dan (13)
(15) diisi saldo UP pada BP UP bulan berkenaan
(16) diisi jumlah UP yang belum disahkan pada bulan berkenaan
(17) diisi penjumlahan nomor (15) dan (16)
(18) diisi saldo UP menurut UAKPA
(19) diisi selisih antara nomor (17) dan (18)
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 58
(20) diisi selisih antara I.A.1 kolom (6) dengan II.3
(21) diisi sama dengan nomor (19)
(22) diisi tempat dan tanggal LPJ ditandatangani
(23) diisi nama dan NIP Kuasa PA
(24) diisi nama dan NIP Bendahara Pengeluaran
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 59
c. LPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu (LPJ-BPP)
Bentuk LPJ-BPP sebagai berikut:
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
Bulan: ………………… (1)
Departemen Lembaga : (…..) ………. (2) Tgl/No SK Pengangkatan Unit Organisasi : (…..) ………. (3) 1. BPP : ………….. (7) Propinsi/Kab/Kota : (…..) ………. (4) 2. Pejabat Pembuat Komitmen : ………….. (8) Satuan Kerja : (…..) ………. (5) Tahun Anggaran : ………….. (9) Alamat dan Tlp. : ……………... (6)
I. Keadaan pembukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada BKU-BPP sebesar Rp.………(10) dan nomor bukti terakhir nomor ………….. (11)
Jenis Buku Saldo Awal
Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. BP Kas dan UM Perjadin 1. BP Kas (kas tunai dan bank) 2. BP UM Perjadin
………….. …………..
………….. …………..
………….. …………..
………….. ………….. …………..
B. BP selain Kas dan UM Perjadin
1. BP UP *)
Belanja MA ……
Belanja MA ……
Belanja MA ……
Pengembalian Sisa UP 2. BP LS-Bdh
Pembayaran atas LS-Bdh
Setoran atas LS-Bdh 3. BP Pajak 4. BP Lain-lain
…………..
…………..
………….. …………..
…………..
…………..
………….. …………..
………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….
………….. ………….. …………..
…………..
…………..
………….. …………..
*) jumlah pengurangan sudah termasuk kuitansi UP yang belum di SPP kan sebesar Rp…………
II. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan
1. Uang tunai Rp. ………… (12)
2. Uang direkening bank Rp ………… (13) (+) (terlampir salinan rekening koran)
3. Jumlah kas Rp. ………… (14)
III. Selisih Kas
1. Saldo akhir BP Kas (I.A.1 kol 6) Rp. ……….. (15)
2. Jumlah Kas (II.3) Rp. ……….. (16) (-)
3. Selisih Kas Rp. ………. (17)
IV. Penjelasan selisih III.3 (apabila ada):
1. …………………………………………… (18)
……….., …………… (19) Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen
Bendahara Pengeluaran Pembantu
Nama: (20) NIP:
Nama: (21) NIP:
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 60
Petunjuk pengisian:
(1) diisi bulan dan tahun berkenaan
(2) diisi kode dan nama Kementerian
(3) diisi kode dan nama Unit Organisasi
(4) diisi kode dan nama Propinsi/Kabupaten/Kota
(5) diisi kode dan nama Satuan Kerja
(6) diisi alamat dan nomor telpon satuan kerja
(7) diisi tanggal dan nomor SK pengangkatan BPP
(8) diisi tanggal dan nomor SK pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen
(9) diisi tahun anggaran
(10) diisi jumlah saldo akhir BKU BPP pada bulan pelaporan
(11) diisi nomor bukti terakhir pada BKU BPP
Kolom (3) : diisi jumlah saldo awal masing-masing buku pembantu yang merupakan
saldo akhir bulan lalu.
Kolom (4) : diisi jumlah kolom debet yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
masing buku pembantu.
Kolom (5) : diisi jumlah kolom kredit yang terjadi di bulan pelaporan pada masing-
masing buku pembantu.
Kolom (6) : diisi jumlah saldo akhir (kolom (3) ditambah kolom (4) atau dikurangi
kolom (5)) masing-masing buku.
(12) diisi jumlah uang tunai di brankas BPP pada akhir bulan pelaporan
(13) diisi jumlah uang pada rekening BPP di bank pada akhir bulan pelaporan
(14) diisi penjumlahan nomor (12) dan (13)
(15) diisi sama dengan I.A kolom 6
(16) diisi sama dengan II.3
(17) diisi selisih antara nomor (15) dan (16)
(18) diisi penjelasan terjadinya selisih (apabila terdapt selisih)
(19) diisi tempat dan tanggal LPJ ditandatangani
(20) diisi nama dan NIP Pejabat Pembuat Komitmen
(21) diisi nama dan NIP Bendahara Pengeluaran Pembantu
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 61
BAB VII
VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BENDAHARA
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara selaku Kuasa BUN melakukan verifikasi
atas LPJ Bendahara yang diterimanya. Verifikasi yang dilakukan oleh KPPN meliputi
kegiatan sebagai berikut:
1. Membandingkan saldo UP yang tertuang dalam LPJ dengan Kartu Pengawasan Uang
Persediaan yang ada di KPPN;
2. Membandingkan saldo awal yang tertuang dalam LPJ dengan saldo akhir yang
tertuang dalam LPJ bulan sebelumnya;
3. Menguji kebenaran nilai uang di rekening bank yang tercantum dalam LPJ dengan
salinan rekening koran bendahara;
4. Menguji kebenaran perhitungan (penambahan/pengurangan) pada LPJ; dan
5. Meneliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran pajak dan dalam penyampaian
laporan pertanggungjawaban.
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara yang telah diverifikasi tetapi masih terdapat
kesalahan, dikembalikan kepada bendahara yang bersangkutan untuk kemudian
dilakukan pembetulan dan disampaikan kembali kepada KPPN setelah dilakukan revisi
seperlunya. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara yang telah diperbaiki dikirim
kembali ke KPPN paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal pengembalian.
KPPN merekap seluruh LPJ Bendahara yang berada di wilayah kerjanya untuk
kemudian menyampaikan rekap LPJ Bendahara tersebut ke Kanwil Direktorat
Jenderal Perbendaharaan setempat.
Atas dasar Rekapitulasi LPJ Bendahara yang diterima dari seluruh KPPN di wilayah
kerjanya, Kanwil Ditjen Perbendaharaan melakukan rekapitulasi LPJ Bendahara
menurut bagian anggaran dan menyampaikannya kepada Direktur Jenderal
Perbendaharaan u.p. Direktur Pengelolaan Kas Negara (PKN).
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 62
Atas dasar Rekapitulasi LPJ Bendahara yang diterima dari seluruh Kanwil Ditjen
Perbendaharaan, Direktorat PKN menyusun Rekapitulasi LPJ Bendahara menurut
bagian anggaran. Hasil rekapitulasi LPJ disampaikan kepada Direktur Jenderal
Perbendaharaan untuk digunakan sebagai sumbangan data dalam penyusunan laporan
keuangan pemerintah tingkat pusat, serta sebagai bahan dalam menentukan kebijakan
terkait dengan kas di bendahara.
A. Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi Bagi KPPN
1. Pelaksanaan verifikasi atas LPJ Bendahara Penerimaan sebagai berikut:
1) menguji saldo awal dengan cara membandingkan dengan saldo akhir bulan
sebelumnya;
2) menguji kebenaran saldo uang di rekening bank dengan salinan rekening
koran bendahara;
3) menguji kebenaran perhitungan (penambahan/pengurangan);
4) meneliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran penerimaan negara
(penerimaan yang disetor minimal sebesar saldo akhir bulan sebelumnya);
5) Hasil verifikasi atas LPJ Bendahara Penerimaan:
a. Apabila tidak ditemukan kesalahan dalam pengujian pada huruf a, b, c,
dan d, KPPN membubuhi stempel (Format I) pada LPJ tersebut;
b. Apabila ditemukan kesalahan dalam pengujian pada huruf a, b, dan c,
KPPN membuat surat pengembalian LPJ (Format II);
c. Apabila ditemukan ketidakpatuhan dalam penyetoran penerimaan
negara, KPPN dapat memberikan surat teguran kepada Bendahara
Penerimaan (Format III).
2. Pelaksanaan verifikasi atas LPJ Bendahara Pengeluaran sebagai berikut:
1) menguji saldo awal dengan cara membandingkan dengan saldo akhir bulan
sebelumnya;
2) menguji kebenaran saldo uang di rekening bank dengan salinan rekening
koran bendahara;
3) menguji saldo UP dengan cara membandingkan dengan Kartu Pengawasan
UP yang ada pada KPPN;
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 63
4) menguji kebenaran perhitungan (penambahan/pengurangan);
5) meneliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran pajak (pajak yang disetor
minimal sebesar saldo akhir bulan sebelumnya);
6) Hasil verifikasi atas LPJ Bendahara Pengeluaran:
a. Apabila tidak ditemukan kesalahan dalam pengujian pada huruf a, b, c,
dan d di atas, KPPN membubuhi stempel (Format I) pada LPJ
tersebut;
b. Apabila ditemukan kesalahan dalam pengujian pada angka huruf a, b, c,
dan d di atas, KPPN membuat surat pengembalian LPJ (Format II);
c. Apabila ditemukan ketidakpatuhan dalam penyetoran pajak, KPPN
dapat memberikan surat teguran kepada Bendahara Pengeluaran
(Format III).
3. Penyampaian hasil verifikasi dan pelaporan
1) Lembar kedua LPJ yang telah diverifikasi dan benar sebagaimana dimaksud
poin 1.e.1) dan poin 2.f.1) di atas, disampaikan kepada bendahara yang
bersangkutan;
2) Lembar kedua LPJ yang telah diverifikasi dan ditemukan kesalahan
sebagaimana dimaksud poin 1.e.2) dan 2.f.2) di atas, dikembalikan kepada
bendahara yang bersangkutan dengan tembusan kepada Kuasa PA dan
kepada Kepala Kanwil DJPBN;
3) Atas dasar LPJ yang telah diverifikasi dan benar, KPPN menyusun daftar
LPJ Bendahara Penerimaan (Format IV) dan Daftar LPJ Bendahara
Pengeluaran (Format V);
4) Daftar LPJ sebagaimana dimaksud pada angka 3) disampaikan kepada
Kanwil DJPBN setempat paling lambat 15 (lima belas) hari kerja bulan
pelaporan;
5) Dalam hal bendahara tidak menyampaikan LPJ sampai batas waktu yang
ditentukan, KPPN dapat memberikan sanksi.
B. Petunjuk Pelaksanaan bagi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 64
1. Atas dasar Daftar LPJ Bendahara Penerimaaan yang diterima dari KPPN,
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyusun Rekapitulasi
LPJ Bendahara Penerimaan menurut bagian anggaran (Format VI) secara
bulanan;
2. Atas dasar Daftar LPJ Bendahara Pengeluaran yang diterima dari KPPN,
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyusun Rekapitulasi
LPJ Bendahara Pengeluaran menurut bagian anggaran (Format VII) secara
bulanan;
3. Rekapitulasi LPJ Bendahara sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 2 di atas,
disampaikan secara bulanan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan u.p.
Direktur PKN paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja bulan pelaporan.
C. Petunjuk Pelaksanaan bagi Direktorat Pengelolaan Kas Negara
1. Atas dasar Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan yang diterima dari Kanwil
DJPBN, Direktorat PKN menyusun Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan
menurut bagian anggaran (Format VIII);
2. Atas dasar Rekapitulasi LPJ Bendahara Pengeluaran yang diterima dari Kanwil
DJPBN, Direktorat PKN menyusun Rekapitulasi LPJ Bendahara Pengeluaran
menurut bagian anggaran (Format IX).
Hasil rekapitulasi LPJ disampaikan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan
untuk digunakan sebagai sumbangan data dalam penyusunan laporan keuangan
pemerintah tingkat pusat, serta sebagai bahan dalam menentukan kebijakan
terkait dengan kas di bendahara.
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 65
FORMAT I
CONTOH STEMPEL VERIFIKASI LPJ BENDAHARA
LPJ diterima tanggal……………………
Telah diverifikasi, tanggal….……………… nomor……..……
a.n. Kepala KPPN …………................
Kepala Seksi …….………………..
(…………………………)
NIP ………………..
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 66
FORMAT II
K P P N ………………..
PENGEMBALIAN
LPJ BENDAHARA PENERIMAAN/PENGELUARAN*)
Nomor: …………………………………
Yth. : Bendahara Penerimaan/Pengeluaran*) Satker
…………………………………………………….
…………………………………………………….
Sehubungan dengan LPJ bulan………….. yang Saudara sampaikan kepada kami, dengan
surat pengantar No. …… tanggal ……….., yang diterima pada tanggal……. Nomor………..
dengan ini dikembalikan LPJ dimaksud dengan penjelasan sebagai berikut:*)
1. Ketidaksesuaian saldo awal dengan saldo akhir LPJ bulan sebelumnya.
2. Ketidaksesuaian nilai uang di rekening bank dengan salinan rekening koran.
3. Ketidaksesuaian saldo UP dengan Kartu Pengawasan Kredit Anggaran kami.
4. Ketidaksesuaian perhitungan.
5. …………………………………………………………………………………………..........
Untuk selanjutnya agar dilakukan perbaikan dan disampaikan kembali kepada kami
paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal pengembalian.
…………, ………………
Kepala Seksi ………….
Nama …………………..
NIP ……………………..
Tembusan:
1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan ……………..;
2. Kuasa Pengguna Anggaran Kantor/Satker ………………………………….
*) coret yang tidak perlu atau ditambahkan penjelasan lebih lanjut
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 67
FORMAT III
KOP SURAT KPPN
Nomor : S- ………. …….., ….……………
Sifat : Penting
Lampiran : …… (…….) lembar
Hal : Teguran Kepatuhan Penyetoran
Yth. Bendahara Penerimaan/Pengeluaran*)
Kantor/Satker …………...............
di ………..
Berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Saudara Nomor ………. tanggal ……….
yang kami telah kami verifikasi tanggal………. Nomor …………. diketahui bahwa saldo
akhir penerimaan negara/pajak bulan yang lalu belum Saudara setorkan ke kas negara
seluruhnya.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mengingatkan Saudara untuk
segera menyetorkan seluruh penerimaan negara/pajak sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian kami sampaikan.
Kepala Kantor,
Nama ………………
NIP ………………..
Tembusan:
1. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan ……………..;
2. Kuasa Pengguna Anggaran Kantor/Satker ………………
*) coret yang tidak perlu
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 68
FORMAT IV KPPN ……………….
DAFTAR LPJ BENDAHARA PENERIMAAN
Bulan……………………
*) Pengisian urut menurut kode BA dan Kantor
……………………….., …………………..
Kepala Seksi …………..
Nama…………….
NIP ……………..
No.
Kode Saldo Kas Saldo penerimaan dan penyetoran
BA Satker Kas Tunai Kas Bank Jumlah Penerimaan Penyetoran ke
Kas Negara Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(4)+(5) (7) (8) (9)=(7)-(8)
1. 999 (Dep …………………) ………… ………… ………… ………… ………… …………
2. 999999
3. 999999
4. 999 (Dep …………………) ………… ………… ………… ………… ………… …………
5. 999999
6. 999999
… ……. (Dep…………..….)
……………
Jumlah
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 69
FORMAT V KPPN ……………….
DAFTAR LPJ BENDAHARA PENGELUARAN
Bulan: …………………………
No
.
Kode Saldo Kas menurut Buku Pembantu (BP) Uang Persediaan
BA Satker BP UP BP LS-Bdh BP Pajak BP Lain-lain Jumlah Saldo Kuitansi Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(4)+(5)+(6)+(7) (9) (10) (11)=(9)+(10)
1. 999 (Dep ……) …….. …….. …….. …….. …….. …… ……. …….
2. 999999
3. 999999
4. 999 (Dep ……) …….. …….. …….. …….. …….. …… ……. …….
5. 999999
6. 999999
... .… (Dep……..)
…….
Jumlah
*) Pengisian urut menurut kode BA dan Kantor
……………………….., …………………..
Kepala Seksi …………..
Nama…………….
NIP ……………..
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 70
FORMAT VI KANWIL …………………………..
REKAPITULASI
LPJ BENDAHARA PENERIMAAN
Bulan: …………………………………
No. Kode
B A
Kementerian/
Lembaga
Jumlah
LPJ
Saldo Kas Saldo penerimaan dan penyetoran
Ket Kas Tunai Kas Bank Jumlah Penerimaan
Penyetoran
ke Kas
Negara
Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(5)+(6) (8) (9) (10)=(8)-(9) (11)
Jumlah
*) Pengisian urut menurut bagian anggaran
Kepala Bidang…………………..,
Nama ………………
NIP ………………..
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 71
FORMAT VII KANWIL …………………………..
REKAPITULASI
LPJ BENDAHARA PENGELUARAN
Bulan: …………………………………
No. Kode
B A
Kementerian/
Lembaga
Jumlah
LPJ
Saldo Kas menurut Buku Pembantu (BP) Uang Persediaan
BP UP BP LS-
Bdh
BP
Pajak
BP Lain-
lain Jumlah Saldo Kuitansi Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)=(5)+(6)+(7)+(8) (10) (11) (12)=(10)+(11)
Jumlah
*) Pengisian urut menurut bagian anggaran
Kepala Bidang ……………………,
Nama ………………
NIP ………………..
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 72
FORMAT VIII DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA
REKAPITULASI
LPJ BENDAHARA PENERIMAAN
Bulan: …………………………………
No. Kode
BA
Kementerian/
Lembaga
Jumlah
LPJ
Saldo Kas Selisih penerimaan dan penyetoran
Ket. Kas Tunai Kas Bank Jumlah Penerimaan
Penyetoran ke
Kas Negara Selisih
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(5)+(6) (8) (9 (10)=(8)-(9) (11)
Jumlah
*) Pengisian urut menurut bagian anggaran
Kepala Subdirektorat ………………,
Nama ………………
NIP ………………..
BAB VII VERIFIKASI LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 73
FORMAT IX DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA
REKAPITULASI
LPJ BENDAHARA PENGELUARAN
Bulan: …………………………………
No. Kode
BA
Kementerian/
Lembaga
Jumlah
LPJ
Saldo Kas menurut Buku Pembantu (BP) Uang Persediaan
BP UP BP LS-
Bdh
BP
Pajak
BP Lain-
lain Jumlah Saldo Kuitansi Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)=(5)+(6)+(7)+(8) (10) (11) (12)=(10)+(11)
Jumlah
*) Pengisian urut menurut bagian anggaran
Kepala Subdirektorat ………………..,
Nama ………………
NIP ………………..
BAB VIII PENUTUP
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 74
BAB VIII
PENUTUP
Dengan disusunnya modul Pembukuan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja ini, maka diharapkan Penyuluh Perbendaharaan
memiliki pedoman dalam melakukan penyuluhan kepada satuan kerja terkait tugas dan
tanggung jawab bendahara dalam rangka pelaksanaan APBN yang meliputi pembukuan
dan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas uang yang berada dalam tanggung
jawabnya. Selain itu, modul ini diharapkan juga dapat menjadi pedoman bagi
Direktorat Jenderal Perbendaharaan selaku Bendahara Umum Negara dalam
pelaksanaan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bendahara instansi.
Modul Pembukuan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan
Kerja ini bukan merupakan akhir dari usaha peningkatan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan kas di bendahara, akan tetapi merupakan bagian penting
dalam rangka pemantauan dan pengelolaan kas di bendahara.
Seiring dengan terus berkembangnya praktik-praktik manajemen kas negara,
maka praktik pengelolaan dan penatausahaan kas di bendahara juga akan mengalami
perkembangan. Oleh karena itu, penyempurnaan modul akan terus dilakukan sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang baru yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 75
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 73/PMK.05/2008 tentang Tatacara
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja;
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor: PER-47/PB/2009
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian Negara/ Lembaga/Kantor/Satuan
Kerja;
8. Bahan Ajar Pembukuan dan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran, BPPK
Jakarta, 2006.
LAMPIRAN: CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 76
LAMPIRAN
CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
Kantor Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan mengelola DIPA tahun 2010
dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah pagu sebesar Rp.1.000.000.000,-
Dana UP yang diberikan adalah sebesar Rp.30.000.000,-
Transaksi yang terjadi pada bulan Januari 2009 adalah sebagai berikut:
4 Januari 2010
Diterima DIPA dengan perincian seperti data di atas.
5 Januari 2010
Diterima SPM-UP beserta SP2D-UP nya sebesar Rp 30.000.000,-
Dibeli buku cek sebesar Rp 100.000,- yang membebani akun 521111 dengan mendebet
langsung rekening.
6 Januari 2010
Diambil uang tunai dari Bank sebesar Rp 29.000.000,-
Dibayar tagihan PAM sebesar Rp 1.400.000,- dan tagihan PLN sebesar Rp 1.600.000,-
dengan beban akun 522111.
Jenis Belanja Akun Pagu (Rp)
1. Belanja Pegawai (5122) 75.000.000
Belanja lembur 512211 75.000.000
2. Belanja barang operasional (5211) 475.000.000
Keperluan sehari-hari perkantoran 521111 225.000.000
Belanja pengadaan bahan makanan 521112 150.000.000
Belanja barang operasional lainnya 521119 100.000.000
3. Belanja Jasa (5221) 100.000.000
Belanja langganan daya dan jasa 522111 100.000.000
4. Belanja pemeliharaan (5231) 300.000.000
Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan 523111 150.000.000
Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin 523121 150.000.000
5. Belanja perjalanan (5241) 50.000.000
Belanja perjalanan biasa 524111 50.000.000
LAMPIRAN: CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 77
7 Januari 2010
Dikirim kepada BPP, dana UP sebesar Rp 10.000.000,- dengan perincian sebagai
berikut:
akun 521111 Rp 3.000.000,-
akun 521112 Rp 5.000.000,-
akun 521119 Rp 2.000.000,-
11 Januari 2010
Diterima SPM/SP2D LS atas nama CV Kaimana untuk pengadaan bahan makanan
sebesar Rp.25.000.000,- dengan beban MA 521112.
12 Januari 2010
Direncanakan diadakan kegiatan yang memerlukan dana melebihi UP, maka diajukan
SPP-TUP. Atas SPP-TUP tersebut, Bendahara Pengeluaran menerima SPM/SP2D-TUP
sebesar Rp.30.000.000,-
Diambil uang dari bank sebesar Rp 30.000.000,-
13 Januari 2010
Dibayarkan persekot untuk SPPD a.n Santoso dkk sebesar Rp.30.000.000,-
menggunakan dana TUP tersebut.
15 Januari 2010
Pada sore hari dibayarkan biaya pemeliharaan gedung kepada CV Megah sebesar Rp
10.000.000,- dengan membebani akun 523111. Atas transaksi tersebut dipungut PPN
sebesar Rp 909.090,- dan PPh pasal 23 sebesar Rp 545.454,- dan disetorkan pada
esok hari.
20 Januari 2010
Diterima SPPD Rampung a.n Santoso dkk sebesar Rp.30.000.000,- dengan membebani
akun 524111.
25 Januari 2010
Diterima SPM/SP2D Nihil atas TUP sebesar Rp.30.000.000,-
28 Januari 2010
Sehubungan diperlukan dana dengan segera, maka diajukan SPP-GUP. Atas SPP-GUP
tersebut Bendahara Pengeluaran menerima SPM/SP2D-GUP sebesar Rp.13.100.000,-
Dan diambil uang dari bank sebesar Rp 10.000.000,-
29 Januari 2010
Dibayar biaya pengadaan ATK kepada Toko Gramedia Jaya sebesar Rp 9.900.000,-
yang membebani Akun 521111. Bendahara Pengeluaran memungut PPN sebesar Rp
900.000,- dan PPh Ps 22 sebesar Rp 135.000,-.
29 Januari 2010
LAMPIRAN: CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 78
Diterima SPM/SP2D LS Bendahara untuk uang lembur sebesar Rp 10.000.000,-
dengan potongan PPh Ps 21 sebesar Rp 1.500.000,- Transaksi ini membebani akun
512211.
Diambil uang lembur tersebut dari bank, dan hari itu juga langsung dibagikan habis
kepada yang berhak.
29 Januari 2010
Bendahara menghitung jumlah transaksi debet dan kredit, untuk dituangkan dalam
LPJ Bendahara.
PERINTAH:
1. Anda sebagai Bendahara Pengeluaran diminta membukukan transaksi di atas dalam
BKU dan buku-buku pembantu lain yang diperlukan.
2. Susunlah Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran atas transaksi di
atas.
Buku Kas Umum (BKU)
Tgl No.
Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4/1 1 DIPA Kel Akun 5122 75.000.000 75.000.000 0
4/1 2 DIPA Kel Akun 5211 475.000.000 475.000.000 0
4/1 3 DIPA Kel Akun 5221 100.000.000 100.000.000 0
4/1 4 DIPA Kel Akun 5231 300.000.000 300.000.000 0
4/1 5 DIPA Kel Akun 5241 50.000.000 50.000.000 0
5/1 6 SPM/SP2D-UP tgl... no... 30.000.000 30.000.000
5/1 7 Dibeli buku cek 100.000 29.900.000
6/1 8 Diambil uang tunai dari bank 29.000.000 29.000.000 29.900.000
6/1 9 Dibayar tagihan PAM 1.400.000 28.500.000
6/1 10 Dibayar tagihan PLN 1.600.000 26.900.000
7/1 11 Dikirim dana UP kepada BPP 10.000.000 10.000.000 26.900.000
11/1 12 SPM/SP2D LS a.n CV Kaimana untuk
pengadaan bahan makanan 25.000.000 25.000.000 26.900.000
12/1 13 SPM/SP2D-TUP tgl... no... 30.000.000 56.900.000
12/1 14 Diambil uang dari bank 30.000.000 30.000.000 56.900.000
13/1 15 Dibayar persekot SPPD a.n Santoso 30.000.000 30.000.000 56.900.000
15/1 16 Dibayar pemeliharaan gedung a.n CV
Megah 10.000.000 46.900.000
15/1 17 Dipungut PPN a.n CV Megah 909.090 47.809.090
15/1 18 Dipungut PPh Ps 23 a.n CV Megah 545.454 48.354.544
16/1 19 Disetor PPN a.n CV Megah 909.090 47.445.454
16/1 20 Disetor PPh Ps 23 a.n CV Megah 545.454 46.900.000
20/1 21 Diterima SPPD rampung a.n Santoso 30.000.000 16.900.000
25/1 22 SPM/SP2D Nihil atas TUP tgl... no... 30.000.000 30.000.000 16.900.000
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 79
28/1 23 SPM/SP2D-GUP tgl... no... 13.100.000 30.000.000
28/1 24 Diambil uang dari bank 10.000.000 10.000.000 30.000.000
29/1 25 Pengadaan ATK toko Gramedia Jaya 9.900.000 20.100.000
29/1 26 Dipungut PPN a.n toko Gramedia
Jaya 900.000 21.000.000
29/1 27 Dipungut PPh Ps 22 a.n Toko
Gramedia Jaya 135.000 21.135.000
29/1 28 SPM/SP2D LS Bdh untuk uang
lembur 10.000.000 1.500.000 29.635.000
29/1 29 Diambil Uang lembur dari bank 8.500.000 8.500.000 29.635.000
29/1 30 Tanda terima pembayaran uang
lembur 8.500.000 21.135.000
jumlah 1.258.089.544 1.236.954.544
Buku Pembantu Kas
Tgl No
Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5/1 6 SPM/SP2D-UP tgl... no... 30.000.000 30.000.000
5/1 7 Dibeli buku cek 100.000 29.900.000
6/1 8 Diambil uang tunai dari bank 29.000.000 29.000.000 29.900.000
6/1 9 Dibayar tagihan PAM 1.400.000 28.500.000
6/1 10 Dibayar tagihan PLN 1.600.000 26.900.000
7/1 11 Dikirim dana UP kepada BPP 10.000.000 16.900.000
12/1 13 SPM/SP2D-TUP tgl... no... 30.000.000 46.900.000
12/1 14 Diambil uang dari bank 30.000.000 30.000.000 46.900.000
13/1 15 Dibayar persekot SPPD a.n Santoso 30.000.000 16.900.000
15/1 16 Dibayar pemeliharaan gedung a.n CV
Megah 10.000.000 6.900.000
15/1 17 Dipungut PPN a.n CV Megah 909.090 7.809.090
15/1 18 Dipungut PPh Ps 23 a.n CV Megah 545.454 8.354.544
16/1 19 Disetor PPN a.n CV Megah 909.090 7.445.454
16/1 20 Disetor PPh Ps 23 a.n CV Megah 545.454 6.900.000
28/1 23 SPM/SP2D-GUP tgl... no... 13.100.000 20.000.000
28/1 24 Diambil uang dari bank 10.000.000 10.000.000 20.000.000
29/1 25 Pengadaan ATK toko Gramedia Jaya 9.900.000 10.100.000
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 80
29/1 26 Dipungut PPN a.n toko Gramedia
Jaya 900.000 11.000.000
29/1 27 Dipungut PPh Ps 22 a.n Toko
Gramedia Jaya 135.000 11.135.000
29/1 28 SPM/SP2D LS Bdh untuk uang
lembur 10.000.000 1.500.000 19.635.000
29/1 29 Diambil Uang lembur dari bank 8.500.000 8.500.000 19.635.000
29/1 30 Tanda terima pembayaran uang
lembur 8.500.000 11.135.000
jumlah 163.089.544 151.954.544
Buku Pembantu Kas Bank
Tgl No.
Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5/1 6 SPM/SP2D-UP tgl... no... 30.000.000 30.000.000
5/1 7 Dibeli buku cek 100.000 29.900.000
6/1 8 Diambil uang tunai dari bank 29.000.000 900.000
12/1 13 SPM/SP2D-TUP tgl... no... 30.000.000 30.900.000
12/1 14 Diambil uang dari bank 30.000.000 900.000
28/1 23 SPM/SP2D-GUP tgl... no... 13.100.000 14.000.000
28/1 24 Diambil uang dari bank 10.000.000 4.000.000
29/1 28 SPM/SP2D LS Bdh untuk uang
lembur 10.000.000 1.500.000 12.500.000
29/1 29 Diambil Uang lembur dari bank 8.500.000 4.000.000
jumlah 83.100.000 79.100.000
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 81
Buku Pembantu Kas Tunai
Tgl No.
Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4/1 8 Diambil uang tunai dari bank 29.000.000 29.000.000
4/1 9 Dibayar tagihan PAM 1.400.000 27.600.000
4/1 10 Dibayar tagihan PLN 1.600.000 26.000.000
5/1 11 Dikirim dana UP kepada BPP 10.000.000 16.000.000
12/1 14 Diambil uang dari bank 30.000.000 46.000.000
13/1 15 Dibayar persekot SPPD a.n
Santoso 30.000.000 16.000.000
15/1 16 Dibayar pemeliharaan gedung a.n
CV Megah 10.000.000 6.000.000
15/1 17 Dipungut PPN a.n CV Megah 909.090 6.909.090
15/1 18 Dipungut PPh Ps 23 a.n CV Megah 545.454 7.454.544
16/1 19 Disetor PPN a.n CV Megah 909.090 6.545.454
16/1 20 Disetor PPh Ps 23 a.n CV Megah 545.454 6.000.000
28/1 24 Diambil uang dari bank 10.000.000 16.000.000
29/1 25 Pengadaan ATK toko Gramedia
Jaya 9.900.000 6.100.000
29/1 26 Dipungut PPN a.n toko Gramedia
Jaya 900.000 7.000.000
29/1 27 Dipungut PPh Ps 22 a.n Toko
Gramedia Jaya 135.000 7.135.000
29/1 29 Diambil uang lembur dari bank 8.500.000 15.635.000
29/1 30 Tanda terima pembayaran uang
lembur 8.500.000 7.135.000
jumlah 79.989.544 72.854.544
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 82
Buku Pembantu UM Perjadin
Tgl No.
Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
13/1 15 Dibayar persekot SPPD a.n
Santoso 30.000.000 30.000.000
20/1 21 Diterima SPPD rampung a.n
Santoso 30.000.000 0
jumlah 30.000.000 30.000.000
Buku Pembantu BPP
Tgl No.
Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
7/1 11 Dikirim dana UP kepada BPP 10.000.000 10.000.000
jumlah 10.000.000 0
Buku Pembantu Uang Persediaan/UP
Tgl No.
Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5/1 6 SPM/SP2D-UP tgl... no... 30.000.000 30.000.000
5/1 7 Dibeli buku cek 100.000 29.900.000
6/1 9 Dibayar tagihan PAM 1.400.000 28.500.000
6/1 10 Dibayar tagihan PLN 1.600.000 26.900.000
12/1 13 SPM/SP2D-TUP tgl... no... 30.000.000 56.900.000
15/1 16 Dibayar pemeliharaan gedung a.n
CV Megah 10.000.000 46.900.000
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 83
20/1 21 Diterima SPPD rampung a.n
Santoso 30.000.000 16.900.000
28/1 23 SPM/SP2D-GUP tgl... no... 13.100.000 30.000.000
29/1 25 Pengadaan ATK toko Gramedia
Jaya 9.900.000 20.100.000
jumlah 73.100.000 53.000.000
Buku Pembantu LS Bendahara
Tgl No.
Bukti Uraian Debet Kredit Saldo
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
29/1 28 SPM/SP2D LS Bdh untuk uang
lembur 10.000.000 1.500.000 8.500.000
29/1 30 Tanda terima pembayaran uang
lembur 8.500.000 0
Jumlah 10.000.000 10.000.000
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 84
Buku Pembantu PAJAK
Tgl
No
.
Bkt
Uraian
Debet
Kredit Saldo PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 ….
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
15/1 17 Dipungut PPN a.n
CV Megah 909.090 909.090
15/1 18 Dipungut PPh Ps
23 a.n CV Megah 545.454 1.454.544
16/1 19 Disetor PPN a.n
CV Megah 909.090 545.454
16/1 20 Disetor PPh Ps 23
a.n CV Megah 545.454 0
29/
1 26
Dipungut PPN a.n
Toko Gramedia
Jaya
900.000 900.000
29/
1 27
Dipungut PPh Ps
22 a.n Toko
Gramedia Jaya
135.000 1.035.000
jumlah 1.809.09
0 135.000 545.454
1.454.544
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 85
Buku Pengawasan Anggaran Belanja
Tgl
No Uraian
Nilai Cara bayar Kel. Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
Bukti Transaksi UP LS 5122 512211 - - - Bkt Klr Sdh sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4/1 1 DIPA Kel Akun 5122 75.000.000 75.000.000
29/1 28 SPM/SP2D LS Bdh
untuk uang lembur 10.000.000 10.000.000 65.000.000 65.000.000 0 10.000.000
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 86
Buku Pengawasan Anggaran Belanja
Tgl
No Uraian
Nilai Cara bayar Kel. Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
Bukti Transaksi UP LS 5211 521111 521112 521119 - Bkt Klr Sdh sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4/1 2 DIPA Kel
Kel.Akun5211 475.000.000 225.000.000 150.000.000 100.000.000
5/1 7 Dibeli buku
cek 100.000 100.000 474.900.000 224.900.000 150.000.000 100.000.000 100.000
11/1 12
SPM/SP2D
LS a.n CV
Kaimana
untuk
pengadaan
bahan
makanan
25.000.000
25.000.000 449.900.000 224.900.000 125.000.000 100.000.000 25.000.000
28/1 23
SPM/SP2D-
GUP tgl...
no...
0 100.000
29/1 25
Pengadaan
ATK toko
Gramedia
Jaya
9.900.000 9.900.000 440.000.000 215.000.000 125.000.000 100.000.000 9.900.000
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 87
Buku Pengawasan Anggaran Belanja
Tgl
No Uraian
Nilai Cara bayar Kel. Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
Bukti Transaksi UP LS 5221 522111 - - - Bkt Klr Sdh sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4/1 3 DIPA Kel Akun 5221 100.000.000 100.000.000
6/1 9 Dibayar tagihan PAM 1.400.000 1.400.000 98.600.000 98.600.000 1.400.000
6/1 10 Dibayar tagihan PLN 1.600.000 3.000.000 97.000.000 97.000.000 3.000.000
28/1 23 SPM/SP2D-GUP tgl...
no...
0 3.000.000
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 88
Buku Pengawasan Anggaran Belanja
Tgl No
Uraian Nilai Cara bayar Kel. Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
Bukti Transaksi UP LS 5231 523111 523121 - - Bkt Klr Sdh sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4/1 4 DIPA Kel akun 5231 300.000.000 150.000.000 150.000.000
15/1 16
Dibayar
pemeliharaan
gedung a.n CV
Megah
10.000.000 10.000.000 290.000.000 140.000.000 150.000.000 10.000.000
28/1 23 SPM/SP2D-GUP
tgl... no... 0 10.000.000
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 89
Buku Pengawasan Anggaran Belanja
Tgl No
Uraian Nilai Cara bayar Kel. Akun Akun Akun Akun Akun Posisi UP
Bukti Transaksi UP LS 5231 523111 523121 - - Bkt Klr Sdh sah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
4/1 5 DIPA Kel akun 5241 50.000.000 50.000.000
20/1 21 Diterima SPPD
rampung a.n Santoso 30.000.000 30.000.000 20.000.000 20.000.000 30.000.000
25/1 22 SPM/SP2D Nihil
atas TUP tgl... no... 0 30.000.000
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 90
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS DAN
REKONSILIASI
Pada hari ini Jumat tanggal 29 bulan Januari tahun 2010, kami selaku Kuasa Pengguna Anggaran
telah melakukan pemeriksaan kas dengan posisi saldo BKU sebesar Rp 30.000.000,- dan Nomor
Bukti terakhir Nomor 26.
Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut:
I. Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara:
A
.
Saldo Kas Bendahara :
1. Saldo BP Kas (Tunai dan Bank) Rp. 11.135.000
2. Saldo BP BPP Rp. 10.000.00
0
3. Saldo BP UM Perjadin Rp. 0 (+)
4. Jumlah (A.1+A.2+A.3) Rp 21.135.00
0
B. Saldo Kas Tersebut pada huruf A, terdiri dari :
1. Saldo BP UP Rp. 20.100.00
0
2. Saldo BP LS-Bendahara Rp. 0
3. Saldo BP Pajak Rp. 1.035.000
4. Saldo BP Lain-lain Rp. 0 (+)
5. Jumlah (B.1+B.2+B.3+B.4) Rp 21.135.00
0
C. Selisih Pembukuan (A.4-B.5) Rp. 0
II
.
Hasil Pemeriksaan Kas:
A. Kas yang Dikuasai Bendahara :
1. Uang Tunai di Brankas
Bendahara
Rp. 7.135.000
2. Uang di Rekening Bank
Bendahara
Rp. 4.000.000 (+)
3. Jumlah Kas (A.1+A.2) Rp 11.135.000
B. Selisih Kas (I.A.1-II.A.3) Rp. 0
II
I.
Hasil Rekonsiliasi Internal (Bendahara dengan UAKPA) :
A
.
Pembukuan UP Menurut Bendahara :
1. Saldo UP Rp 20.100.00
0
2. Kuitansi UP yang Belum
Disahkan
Rp 9.900.000 (+)
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 91
3. Jumlah UP dan Kuitansi UP (A1+A2) Rp 30.000.00
0
B. Pembukuan UP menurut UAKPA : Rp 30.000.00
0
C. Selisih UP Pembukuan Bendahara dengan UAKPA (A3 – B) Rp. 0
IV
.
Penjelasan atas selisih :
A. Selisih Kas (IIB)
…………………………………………………………………………………………..
B. Selisih Pembukuan UP (IIIC)
…………………………………………………………………………………………...
Yang diperiksa
Bendahara Pengeluaran, Kuasa Pengguna Anggaran,
Nama……………….
Nama……………...
NIP…………………. NIP…………………
LAMPIRAN: PEMBAHASAN CONTOH PEMBUKUAN BENDAHARA PENGELUARAN
MODUL PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA 92
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN
Bulan: Januari 2010
Departemen Lembaga : (…..) …………….. Tgl, No. SP
DIPA
: …………………....
Unit Organisasi : (…..) …………….. Tahun Anggaran : …………………....
Provinsi/Kab/Kota : (…..) …………….. KPPN : (…) ….……………
Satuan Kerja : (…..) ……………..
Alamat dan Telp. : …………………....
I. Keadaan Pembukuan bulan pelaporan dengan saldo akhir pada BKU sebesar Rp 21.135.000,-
dan Nomor Bukti terakhir Nomor: 30
Jenis Buku Pembantu Saldo
Awal Penambahan Pengurangan
Saldo
Akhir
1 2 3 4 5 6
A. BP Kas, BPP, dan UM Perjadin 21.135.00
0
1. BP Kas (Tunai dan Bank)
2. BP UM Perjadin
3. BP BPP (Kas pada BPP)
0
0
0
163.089.544
30.000.000
10.000.000
141.954.544
30.000.000
0
11.135.000
0
10.000.00
0
B. BP selain Kas, BPP, dan UM
Perjadin
21.135.00
0
1. BP UP *)
2. BP LS-Bendahara
3. BP Pajak
4. BP Lain-lain
0
0
0
0
73.100.000
10.000.000
2.489.544
0
53.000.000
10.000.000
1.454.544
0
20.100.000
0
1.035.000
0
*) jumlah pengurangan sudah termasuk kuitansi UP yang belum di SPM kan sebesar Rp.
9.900.000,-
II. Keadaan Kas pada akhir Bulan Pelaporan
1. Uang Tunai di Brankas Rp. 7.135.000
2. Uang di Rekening Bank Rp 4.000.000 (+) (terlampir salinan rekening koran)
3. Jumlah Kas Rp. 11.135.000
III. Selisih Kas
1. Saldo Akhir BP Kas (I.A.1 kol 6) Rp. 11.135.000
2. Jumlah Kas (II.3) Rp 11.135.000 (-)
3. Selisih Kas Rp. 0
IV. Hasil Rekonsiliasi Internal dengan UAKPA
1. Saldo UP pada BP UP Rp. 20.100.000
2. Kuitansi UP yang Belum Disahkan Rp. 9.900.000 (+)
3. Jumlah Saldo dan Kuitansi UP Rp. 30.000.000
4. Saldo UP menurut UAKPA Rp. 30.000.000 (-)
5. Selisih Pembukuan UP Rp. 0
V. Penjelasan selisih kas dan/atau selisih pembukuan UP (apabila ada):
top related