daftar isi halaman sampul dalam i halaman … filememenuhi semua itu bila keselamatan dan kesehatan...
Post on 16-Apr-2019
241 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM ......................................................... i
HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM .............. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING/PENGESAHAN .... iii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ......................... iv
HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................... v
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .......................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................. xii
ABSTRACT ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 10
1.3 Ruang Lingkup ............................................................. 10
1.4 Orisinalitas Penelitian .................................................. 11
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................... 13
1.5.1 Tujuan umum ...................................................... 13
1.5.2 Tujuan khusus ..................................................... 14
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................... 14
1.6.1 Manfaat teoritis ................................................... 14
1.6.2 Manfaat praktis ................................................... 15
1.7 Kerangka Teoritis ......................................................... 15
1.8 Metode Penelitian ......................................................... 18
1.8.1 Jenis penelitian .................................................... 18
ii
1.8.2 Jenis pendekatan ................................................. 19
1.8.3 Sifat Penelitian ..................................................... 19
1.8.4 Data dan Sumber hukum .................................... 20
1.8.5 Teknik pengumpulan bahan hukum/Data ........... 21
1.8.6 Teknik analisis .................................................... 21
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN
HUKUM DAN TENAGA KERJA ...................................... 23
2.1 Perlindungan Hukum .................................................... 23
2.1.1 Pengertian perlindungan hukum .......................... 23
2.1.2 Macam-macam perlindungan hukum .................. 25
2.1.3 Bentuk perlindungan hukum terhadap tenaga kerja
wanita ................................................................... 26
2.2 Tenaga Kerja Wanita..................................................... 34
2.2.1 Pengertian tenaga kerja ........................................ 34
2.2.2 Hak dan kewajiban tenaga kerja wanita .............. 37
2.2.3 Waktu istirahat dan cuti tenaga kerja wanita ....... 40
2.2.4 Jam kerja tenaga kerja wanita .............................. 42
BAB III PRINSIP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP
TENAGA KERJA WANITA PADA ALAM DINI
RESORT ................................................................................ 44
3.1 Gambaran Lokasi Berdirinya Alam Dini Resort Ubud . 44
3.2 Pengaturan Tenaga Kerja Wanita dan Jam Kerja Pada .
Alam Dini Resort Ubud ................................................ 44
3.3 Prinsip Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja
Wanita ........................................................................... 45
iii
3.4 Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga
Kerja Wanita Pada Alam Dini Resort Ubud ................. 46
BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA
KERJA WANITA PADA ALAM DINI RESORT ............ 53
4.1 Hambatan Dalam Pelaksanaan Perlindungan Hukum
Terhadap Tenaga Kerja Wanita Pada Alam Dini Resort 53
4.2 Upaya Yang Ditempuh Dalam Mengatasi Hambatan ... 54
Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita
Pada Alam Dini Resort..................................................
BAB V PENUTUP .............................................................................. 57
5.1 Kesimpulan ................................................................... 57
5.2 Saran-Saran ................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 60
DAFTAR INFORMAN ......................................................................... 63
LAMPRAN-LAMPIRAN .....................................................................
iv
ABSTRAK
Penulisan ini berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja
Wanita: Studi Pada Alam Dini Resort Ubud Kabupaten Gianyar”.
Pekerja mempunyai kebutuhan sosial (sandang, pangan, kesehatan, perumahan,
ketentraman) sehingga menimbulkan kecendrungan majikan memiliki wewenang
penuh kepada pekerja/buruh baik dari segi upah dan jam kerjanya. Suatu
pekerjaan tidak hanya mempunyai nilai ekonomi saja, tetapi juga harus
mempunyai nilai kelayakan bagi manusia yang tinggi. Suatu pekerjaan baru
memenuhi semua itu bila keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai
pelaksananya terjamin.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian
hukum empiris. Dalam penelitian hukum empiris, hukum dikonsepsikan sebagai
suatu gejala empiris yang dapat diamati di dalam kehidupan nyata.
Berdasarkan hasil penelitian, perlindungan hukum yang sudah dilaksanakan
pihak Alam Dini Resort Ubud yaitu pekerja yang bekerja pada Alam Dini Resort
Ubud mendapatkan waktu istirahat dalam seminggu sekali secara bergiliran, upah
yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan upah minimum kabupaten/kota,
Hambatan yang dihadapi seperti didalam perjanjian kerja yang sudah disepakati
bahwa Alam Dini Resort menggunakan enam hari kerja karena pekerjaan cukup
banyak tetapi jumlah pekerja sedikit, tidak memberikan cuti kepada pekerja
seperti cuti hamil karena jumlah pekerja pada Alam Dini Resort Ubud yang
sedikit sehingga apabila ada pekerja wanita yang hamil dan ingin melahirkan
maka segera pekerja wanita itu dicarikan pengganti untuk menggantikan posisinya
dan pekerja wanita yang hamil tersebut akan langsung kehilangan pekerjaannya
dan resort ini juga kurang memberikan keamanan kepada pegawai dan tamu yang
menginap disana karena Alam Di Resort Ubud tidak menyediakan petugas
keamanan seperti security dan alat keamanan seperti CCTV, Alam Dini Resort
Ubud tidak menyediakan petugas keamanan dan CCTV dikarenakan pendapatan
Alam Dini Resort Ubud yang belum menentu karena resort tersebut terbilang
masih sangat baru.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perlindungan hukum
terhadap tenaga kerja wanita yang telah dilaksanakan pada Alam Dini Resort
Ubud yaitu waktu kerja, sistem pengupahan, istirahat, ibadah menurut agama dan
keyakinan masing-masing. Adapun hambatannya seperti jumlah pekerja pada
Alam Dini Resort Ubud yang sedikit sehingga pihak Alam Dini Resort Ubud tidak
dapat memberikan cuti hamil kepada pekerja wanita yang akan melahirkan, dan
hambatan lainnya adalah resort ini terbilang masih baru dan penghasilannya
belum menentu, oleh karena itu resort ini belum dapat mempekerjakan petugas
keamanan seperti security dan juga belum mampu memasang alat keamanan
CCTV di dalam resort tersebut sehingga Alam Dini Resort Ubud masih kurang
memberikan keamanan untuk pegawai dan tamu yang menginat di resort tersebut.
Disini, pihak Alam Dini Resort Ubud melanggar hak pekerja khususnya pekerja
wanita dan ada beberapa ketentuan yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak Alam
Dini Resort Ubud sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
v
Dalam hal ini seharusnya, pihak Alam Dini Resort Ubud meningkatkan
keamanan dengan menyediakan petugas keamanan seperti security dan juga
menyediakan alat keamanan seperti CCTV agar pegawai yang bekerja dan tamu
yang menginap merasa lebih aman dan nyaman, serta pihak Alam Dini Resort
Ubud juga sebaiknya memberikan cuti hamil kepada tenaga kerja wanita yang
akan melakukan persalinan, sehingga setelah mereka melakukan persalinannya
mereka masih dapat bekerja dan tidak kehilangan pekerjaan akibat mereka
melakukan persalinan tersebut.
Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Tenaga Kerja, Wanita.
vi
ABSTRACT
This article’s title is “Legal Protection Against Woman Labor: Study In Alam
Dini Resort Ubud Gianyar”.
Workers have social needs (food, clothing, health, housing, tranquility) So, It can
be Affect employers to have full authority to workers / laborers in terms of salary
and hours of work. A job just not only have economics value, but it must be had a
high appropriateness value for human. If the welfare and occupational health is
guaranteed that is when the job is fulfilled the situation.
The method that used in this article is Empirical Legal Research. In this
research, law conceived as an empirical phenomenon that can be observed in real
life.
Based on this research, the legal protection that already implemented in
Alam Dini Resort Ubud is the workers in Alam Dini Resort Ubud get their break
once a week alternately, the salary that given by Alam Dini Resort Ubud to the
worker is the minimum salary of workers in accordance with the district/city.
Alam Dini Resort Ubud facing the obstacle like in the employment agreement,
that has been agreed that Alam Dini Resort Ubud using six days for work because
the assignment is so many but the number of workers is slightly, not giving
permission for employees like Pregnant permissions because the number of
employees is not much. If there is women labor is pregnant and want to give birth
so she must lost her job and will be replaced with the new recruitment, and this
resort also lack of security to employees and guests who have stayed there for
because Alam Dini Resort not provide with personnel security such as security
and security tools like CCTV. Alam Dini Resort Ubud not provide it because the
income is uncertain, that is because Alam Dini Resort is a fairly new.
From these results it can be concluded that the legal protection for women
workers who have carried on Alam Dini Resort Ubud is work time, The salary
system, break time, worship according to their religion and their trust. The
constraints is like the number of workers on Alam Dini Resort Ubud is slightly so
that the Alam Dini Resort Ubud not provide maternity permissions to women
labor who will give a birth, and other barriers are the resort is still fairly new and
income uncertain, therefore, this resort has not been able to employ security
guards as security and also has not been able to install security devices CCTV
inside the resort so Alam Dini Resort Ubud is still less provide security for
employees and remembering guests at the resort. Here, the Early Alam Resort
Ubud violate the rights of workers, especially women workers and there are some
provisions that can not be met by the Dini Nature Resort Ubud in accordance with
the provisions in the legislation.
In this regard it should be, the Natural Dini Resort Ubud increase security
by providing security personnel such as security and also provides a means of
security such as CCTV so that employees who work and guests who stay feel more
secure and comfortable, and the Natural Dini Resort Ubud also should provide
maternity leave the female workers who will do the delivery, so that after they
vii
perform their confinement can still work and do not lose their jobs as a result of
doing the labor.
Keywords: Legal Protection, Employees, Female.
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang terutama dalam bidang
pembangunan, oleh karena itu Pemerintah berusaha meningkatkan pembangunan di segala
bidang untuk mencapai masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur yang merata.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Indonesia memberikan kesempaan yang sama
kepada setiap warga negaranya untuk turut serta dalam pembangunan karena rakyat Indonesia
merupakan sumber daya manusia dan modal pembangunan terbesar. Hal ini tertuang dalam Pasal
27 ayat (2) Undang -Undang Dasar 1945 disana sudah tercantum dengan jelas mengenai
ketenagakerjaan yaitu: “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan”.
Makna yang terkandung dalam Pasal tersebut adalah bahwa Undang-Undang Dasar 1945
secara tegas menjamin kesamaan kedudukan, hak dan kewajiban setiap warga negara termasuk
pula kesempatan kerjanya tanpa membedakan jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam sehingga untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup seseorang perlu bekerja, baik bekerja dengan membuat usaha
sendiri ataupun bekerja kepada orang lain. Bekerja kepada orang lain dapat dilakukan dengan
bekerja kepada negara yang selanjutnya disebut sebagai pegawai ataupun bekerja kepada orang
lain (swasta) yang disebut sebagai buruh atau pekerja dengan bekerja mereka mendapat upah
9
untuk biaya hidup. Karena bagaimanapun juga upah merupakan sarana untuk meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja ataupun pegawai.1
Untuk melaksanakan perlindungan terhadap tenaga kerja, pemerintah telah menetapkan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan sebagai pembaruan dari
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga
Kerja yang dinilai sudah tidak sesuai dengan perkembangan permasalahan dalam
ketenagakerjaan.
Pada Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
menjelaskan pengertian tenaga kerja, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja meliputi pegawai negeri, pekerja formal, pekerja
informal dan orang yang belum bekerja atau pengangguran.
Pengertian tenaga kerja dalam Undang-Undang dalam No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan di atas sejalan dengan pengertian tenaga kerja menurut konsep ketenagakerjaan
pada umumnya sebagaimana ditulis oleh Payaman J. Simanjuntak (1985 : 2 ) bahwa pengertian
tenaga kerja atau manpower adalah mencakup penduduk yang sudah atau yang sedang bekerja,
yang sedang mencari kerja dan yang melakukan pekerjaan lain seperti sekolah dan mengurus
rumah tangga.2
Menurut Dr. Payaman Siamanjuntak dalam bukunya Pengantar Ekonomi Sumber Daya
Manusia tenaga kerja adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari
1Astri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Sinar Grafika, Jakarta,hal.107.
2Lalu Husni, 2010, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, cet. 10, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 27.
10
pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah
tangga.3 Secara praksis pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja menurut beliau hanya
dibedakan oleh batas umur.4
Pekerja mempunyai kebutuhan sosial (sandang, pangan, kesehatan, perumahan,
ketentraman) sehingga menimbulkan kecendrungan majikan memiliki wewenang penuh kepada
pekerja/buruh baik dari segi upah dan jam kerjanya.
Suatu pekerja tidak hanya mempunyai nilai ekonomi saja, tetapi juga harus mempunyai nilai
kelayakan bagi manusia yang tinggi.5Suatu pekerjaan baru memenuhi semua itu bila keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) sebagai pelaksananya terjamin.6
Konsep mengenai perlindungan hukum belum memiliki batasan-batasan yang diakui secara
keilmuan. Selaras dengan hal itu, Harjono berpendapat bahwa para pengkaji hukum belum secara
komprehensif mengembangkan konsep perlindunganhukum dari perspektif keilmuan hukum.7
Banyak tulisan-tulisan yang dimaksudkan sebagai karya ilmiah ilmu hukum baik dalam
tingkatan skripsi, tesis, maupun disertasi yang mempunyai tema pokok bahasan tentang
perlindungan hukum.8
Namun tidak secara spesifik mendasarkan pada konsep-konsep dasar keilmuan hukum
secara cukup dalam mengembangkan konsep perlindungan hukum.9 Bahkan dalam banyak bahan
pustaka, makna dan batasan-batasan mengenai perlindungan hukum sulit ditemukan, hal ini
3Sendjun H Manululang, 1998, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia,PT Rineka
Citra,Jakarta, hal.3. 4Ibid.
5Darwan Prinst, 2004, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Badung, hal.52.
6Ibid.
7Harjono, 2008, Konstitusi Sebagai Rumah Bangsa, Sekretariat Jenderal dan KepaniteraanMahkamah
Konstitusi. hal.373. 8Ibid.
9Ibid.
11
mungkin didasari pemikiran bahwa orang telah dianggap tahu secara umum apa yang dimaksud
dengan perlindungan hukum sehingga tidak diperlukan lagi sebuah konsep tentang apa yang
dimaksud perlindungan hukum. Di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, sudah diatur perlindungan hukum. perlindungan hukum yang diatur seperti :
1. Perlindungan upah.
2. Keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Fasilitas kerja.
4. Perlakuan yang sesuai dengan hakekat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah sebuah program yang dibuat untuk
pekerja/buruh maupun pengusaha sebagai upaya pencengahan timbulnya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan
antisipasi bila terjadi hal yang seperti itu.10
Selanjutnya untuk mewujudkan program K3 yang ditunjukan sebagai program
perlindungan khusus bagi tenaga kerja, maka dibuatlah Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek), yaitu program perlindungan untuk tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang
sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang sebagai akibat peristiwa
atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari
tua dan meningal dunia.11
10Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta, hal.170.
11Ibid hal.173.
12
Menurut Imam Soepomo, jaminan sosial adalah “pembayaran yang diterima pihak buruh
dalam hal buruh diluar kesalahannya tidak melakukan pekerja, jadi menjamin kepastian
pendapatan dalam hal buruh kehilangan upahnya karena alasan diluar kehendaknya”.12
Jaminan sosial bagi para buruh atau pekerja meliputi hal-hal sebagai berikut diantaranya
mencakup tentang jaminan sosial itu sendiri, kesehatan dan keselamatan dan keamanan kerja.13
Jaminan sosial tenaga kerja mempunyai aspek untuk memberikan perlindungan dasar
untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi tenaga kerja beserta keluarga serta merupakan
penghargaan kepada tenaga kerja dan pikirannya kepada perusahaan tempat mereka bekerja.14
Realisasi dari jaminan ini, kemudian dituangkan dalam perjanjian kerja. Dimana perjanjian
kerja adalah perjanjian yang diadakan oleh pihak pengusaha atau perusahaan disatu pihak dengan
pekerja atau buruh dilain pihak, dimana ditentukan bahwa:
1. Buruh atau pekerja mengikatkan diri untuk bekerja pada majikan atau perusahaan.
2. Majikan atau perusahaan yang bersangkutan mengikatkan diri pula untuk memberikan
imbalan kerja (berupa upah, berbagai fasilitas dan sebagainya) dalam jumlah tertentu
serta pada waktu yang tertentu pula.15
Jaminan sosial ini masuk kedalam salah satu dari
hak pekerja.
Perjanjian kerja merupakan pangkal tolak yang melahirkan hubungan kerja, sehingga perlu
kiranya diuraikan beberapa pengertian mengenai hubungan kerja.
12
Imam Soepomo, 1974, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, hal.127. (selanjutnya
disingkat dengan Imam Soepomo II). 13
Zaenal Asikin, 2010, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Cet.8, RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal.100.
14Lanny Ramli, 1997, Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di Indonesia. Airlangga University Press, Surabaya,
hal.24. 15
Ridwan Halim. A, 1985, Hukum Perburuhan Dalam Tanya Jawab, cet.1, Ghalia Indonesia, Jakarta,
hal.22.
13
Menurut Imam Soepomo hubungan kerja adalah “suatu hubungan antara seorang buruh
dengan majikan. Hubungan kerja hendak menunjukkan kedudukan kedua belah pihak itu yang
pada dasarnya menggambarkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban terhadap buruh”.16
Menurut Halili Toha dan Hari Pramano menyebutkan hubungan kerja adalah “hubungan
antara buruh dan majikan, yang mana hubungan tersebut hendak menunjukan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban buruh terhadap majikan dan sebaliknya”.17
Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja wanita dalam perusahaannya harus dengan
memperhatikan nilai-nilai Pancasila yang telah meresap dalam jiwa bangsa Indonesia. Artinya
bahwa perusahaan dalam mempekerjakan tersebut harus memakai pertimbangan yang sebijak
mungkin antara lain:
1. Para tenaga kerja wanita umumnya bertenaga lemah, akan tetapi halus dan tekun.
2. Norma-norma kesusilaan harus diutamakan, agar tenaga kerja wanita tidak
dipengaruhi oleh perbuatan-perbuatan negative dari tenaga kerja lawan jenisnya,
terutama jika bekerja pada malam hari.
3. Para tenaga kerja wanita ini pada umumnya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang
harus sesuai dengan sifat kehalusannya.
4. Para tenaga kerja ada yang masih gadis dan ada pula yang telah berumah tangga atau
bersuami yang dengan sendirinya mempunyai beban-beban rumah tangga yang harus
dilaksanakan.18
16Imam Soepomo, 1974, Hukum Perburuhan Bidang Hubungan Kerja. Djambatan, Jakarta, hal.1,
(selanjutnya di singkat Imam Soepomo II). 17
Halili Toha dan Hari Pramono, 1987, Hubungan Kerja antara Majikan dan Buruh. Bina Aksara, Jakarta,
hal.1.
14
Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 belum mengatur tentang peraturan
pelaksanaan dari perlindungan yang berhubungan dengan tenaga kerja wanita oleh karena itu
pengusaha atau pegawai pengawas sering melakukan pelanggaran terhadap ketentuan tersebut.19
Alam Dini Resort Ubud adalah sebuah tempat peristirahat yang popular di Ubud, karena
atmosphere dan nuansa yang disajikan untuk para tamu yang datang untuk menginap di tempat
tersebut sangat nyaman. Di samping itu Alam Dini Resort Ubud juga memiliki kelebihan yaitu
pemandangan yang sangat asri dimana sepanjang perjalan untuk mencapai Alam Dini Resort
Ubud ini terbentang sawah-sawah hijau dipinggir jalannya yang memanjakan mata para tamu
yang ingin menginap disana. Dengan adanya resort ini diharapkan dapat membawa angin segar
untuk para tamu yang ingin berlibur ke kota Ubud, karena tidak perlu lagi khawatir tentang
tempat tinggal selama mereka berlibur di Ubud.
Alam Dini Resort Ubud adalah suatu tempat menginap yang terbilang mempunyai pekerja
masih sedikit karena resort ini masih terbilang baru, dengan jam kerja dari Pukul 07.00 sampai
07.00 (non stop), yang dibagi menjadi 3 (tiga)Shift jam kerja, yaitu:
1. Shift (pertama) mulai Pukul 07.00 sampai Pukul 15.00
2. Shift (kedua) mulai Pukul 15.00 sampai pukul 23.00
3. Shift(ketiga)mulai Pukul 23.00 sampai Pukul 07.00
Mengingat jangka waktu kerja selama 24 jam tentu saja akan berpengaruh bagi
keselamatan dan kesehatan para pekerjanya, untuk itu Alam Dini Resort Ubud harus
memberikan perlindungan terhadap para pekerjanya.
18
Kartasapoetra, 1986, Hukum Perburuhan di Indonesia. Bina Aksara, Jakarta, hal.43-44. 19
Imam Soepomo, 1990, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan Kerja, Cet.II, Pradnya Paramita, Jakarta,
hal.146, (selanjutnya disingkat Imam Soepomo III).
15
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 73 ayat 3 diatur mengenai
pengusaha yang mempekerjakan pekerja perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul
07.00 wajib memberikan makanan dan minuman bergizi, menjaga kesusilaan, keamanan dan
kesehatan kerja selama di tempat kerja. Adapun Pasal 76 ayat 4 juga menyebutkan bahwa bagi
pengusaha wajib menyediakan angkutan antar jemput bagi pekerja perempuan yang berangkat
dan pulang bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 05.00. Sedangkan dalam prakteknya
perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita yang diberikan oleh Alam Dini Resort Ubud
belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam rangka menciptakan perlindungan hukum untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja wanita di resort dalam hal ini Alam Dini Resort Ubud
yang mempunyai peranan penting dalam menunjang sektor pariwisata yang semakin maju,
sehingga pentingnya mengetahui bagaimana bentuk, pelaksanaan dan hambatan yang terdapat
dalam resort tersebut, Alam Dini Resort Ubud belum sepenuhnya dapat melaksanakan
perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita tersebut.
Untuk itu perlu diadakan penelitian dan menuliskan hasilnya dalam karya ilmiah berupa
skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita: Studi Pada
Alam Dini Resort Ubud Kabupaten Gianyar”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
16
1. Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita menurut
Undang-Undang No.13 Tahun 2003?
2. Hambatan apakah yang di hadapi dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap
tenaga kerja wanita pada Alam Dini Resort Ubud?
1.3 Ruang Lingkup Masalah
Dalam penulisan penelitian ini untuk menghindari uraian yang tidak menyimpang dari
pokok permasalahan maka perlu dibatasi permasalahannya yakni mengenai hal-hal sebagai
berikut:
1. Tentang perlindungan hukum terhadap pekerja wanita
2. Tentang gambaran umum tentang perlindungan hukum dan tenaga kerja wanita
3. Tentang hambatan yang ada didalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap
pekerja wanita pada Alam Dini Resort Ubud.
1.4 Orisinalitas Penelitian
Penelitian ini yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita: Studi
Pada Alam Dini Resort Ubud dan permasalahan yang diangkat adalah bagaimanakah bentuk
perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003
dan hambatan apakah yang dihadapi dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tenaga
kerja wanita pada Alam Dini Resort Ubud, merupakan penelitian yang dibuat berdasarkan pada
ide, gagasan, dan pemikiran sendiri serta hasil membaca dari berbagai literatur. Berdasarkan
penelusuran di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Udayana maupun melalui internet,
17
ditemukan penelitian yang sejenis namun memiliki perbedaan substansi, yaitu sebagaimana
diuraikan di bawah ini.
Penelitian itu dilakukan oleh Ariani Endah Nuryanti judul penelitiannya Perlindungan
Hukum Terhadap Pekerja Harian Lepas Di UD.Berkah Sedulur Desa Tanjungsari
Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang, permasalahan yang diangkat adalah bagaimana
perlindungan hukum terhadap pekerja harian lepas di UD.Berkah Sedulur dan apakah
hambatan-hambatan dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pekerja harian lepas
dan cara penyelesaiannya.
Penelitian itu dilakukan oleh Agung Brahmanda Yoga judul penelitiannya Perlindungan
Hukum Terhadap Tenaga Kerja Kerajinan di Mertha Suci Bangli,pemasalahan yang
diangkat adalah Bagaimana perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang bekerja di
perusahaan Mertha Suci di bangli dan hambatan-hambatan apa saja yang berkaitan dengan
perwujudan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang bekerja di perusahaan Mertha
Suci di Bangli.
Untuk jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel : penelitian terdahulu yang sejenis:
No. Penulis Judul Rumusan Masalah Tahun
18
1 Ariani Endah
Nuryanti
Fakultas Ilmu
Sosial
Jurusan
Hukum
Universitas
Negeri
Semarang
Perlindungan
Hukum Terhadap
Pekerja Harian
Lepas Di
UD.Berkah
Sedulur Desa
Tanjungsari
Kecamatan
Rembang
Kabupaten
Rembang
1. Bagaimana
perlindungan hukum
terhadap pekerja harian
lepas di UD.Berkah
Sedulur?
2. Apakah hambatan-
hambatan dalam
pelaksanaan
perlindungan hukum
terhadap pekerja harian
lepas dan cara
penyelesaiannya?
2010
2 Agung
Brahmanda
Yoga
Fakultas
Hukum
Universitas
Udayana
Denpasar
Perlindungan
Hukum Terhadap
Tenaga Kerja
Kerajinan di
Mertha Suci
Bangli
1. Bagaimana
perlindungan hukum
terhadap tenaga kerja
yang bekerja di
perusahaan Mertha
Suci di Bangli?
2. Hambatan-hambatan
apa saja yang berkaitan
2014
19
dengan perwujudan
perlindungan hukum
terhadap tenaga kerja
yang bekerja di
perusahaan Mertha
Suci di Bangli?
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan umum, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan khususnya mengenai perlindungan hukum terhadap tenaga kerja
wanita sesuai dengan UU No 13 Tahun 2003
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan perlindungan
hukum khususnya terhadap tenaga kerja wanita.
1.5.2 Tujuan khusus
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan khusus, sebagi berikut:
1. Untuk memahami secara mendalam mengenai bentuk perlindungan hukum bagi
tenaga kerja wanita sesuai dengan UU No 13 Tahun 2003.
20
2. Untuk memahami lebih mendalam mengenai hambatan yang dihadapi dalam
pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita pada Alam Dini
Resort Ubud.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini tebagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis,
yang diuraikan sebagai berikut:
1.6.1 Manfaat teoritis
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu hukum
khususnya dalam pembangunan bidang hukum ketenaga kerjaan yang berkaitan
dengan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita.
2. Menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip serta pemikiran-pemikiran berkaitan
dengan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita.
1.6.2 Manfaat praktis
Manfaat praktis yang diinginkan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan masukan/pedoman kepada pihak-pihak pelaku usaha terutama yang
berkaitan dengan perlindungan hukum khususnya terhadap tenaga kerja wanita.
2. Memberikan masukan/pedoman dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
berhubungan dengan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita serta upaya
penyelesaian berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja tersebut.
21
1.7 Kerangka Teoritis
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 1
angka 1 menyebutkan bahwa “Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah kerja.”
Adapun asas pembangunan ketenagakerjaan diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dalam penjelasannya menyebutkan bahwa
“Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan dengan melalui
koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah.”
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 13 Tahu 2003 tentang Ketenagakerjaan juga menjelaskan
mengenai tujuan pembangunan ketenagakerjaan, yaitu:
a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi;
b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah;
c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; dan
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
juga menjelaskan pengertian mengenai tenaga kerja yaitu “Setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.”
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 juga menjelaskan tentang pengertian pengusaha
dan perjanjian kerja. Dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan menjelaskan mengenai pengertian Pengusaha yakni:
22
a. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu
perusahaan milik sendiri;
b. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri
menjalankan perusahaan bukan miliknya;
c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia
mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan
di luar wilayah Indonesia.
Pengertian perjanjian kerja dalam Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan adalah perjanjian anatara pekerja/buruh dengan pengusaha atau
pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
Berdasarkan ketentuan Pasal 51 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, menyebutkan bahwa:
1) Perjanjian kerja dibuat tertulis dan lisan.
2) Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara kodratnya kaum wanita dan pria berbeda. Kaum wanita lebih banyak memiliki
resiko kerja atau mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dibanding kaum pria, maka
pekerja wanita dalam hal-hal tertentu tidak bisa disamakan dengan pekerja pria. Oleh karena itu,
wanita seharusnya mendapatkan perlakuan khusus terkait dengan kesehatan, kesusilaan,
keselamatan kerja sehingga tenaga kerja tersebut benar-benar mendapat perlindungan hukum.
Dalam tulisan ini, dikhususkan pada perlindungan hukum terhadap pekerja wanita.
Perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita diatur dalam Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
23
1.8 Metode Penelitian
Sebagaimana diketahui dalam penulisan suatu karya ilmiah, salah satu komponen penentu
sebagai syarat adalah metode penelitian. Metode penelitian merupakan suatu pedoman untuk
mempelajari dan menghadapi lingkungan-lingkungan yang dihadapi. Adapun yang dimaksud
dengan metode penelitian adalah suatu sarana pokok dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta seni. Demikian halnya dengan penelitian ini, adapun metode penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1.8.1 Jenis penelitian
Dalam penyusunan penelitian ini jenis penelitian yang dipergunakan dalam mengkaji
kedua permasalahan diatas adalah penelitian hukum empiris yaitu pendekatan permasalahan
yang dilihat dari segi kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan, kemudian dikaitkan dengan
adanya gejala-gejala hukum yang ada didalam kehidupan masyarakat yang dikaji berdasarkan
peraturan yang berlaku.20
Jenis penelitian ini dilakukan karena adanya kesenjangan antara norma
dengan perilakumasyarakat (kesenjangan antara das Sollen dan das Sein atau antara the Ought
dan the Is atau antara yang seharusnya dengan senyatanya di lapangan). Obyek penelitian hukum
empiris berupa pandangan, sikap dan perilaku masyarakat dalam penerapan hukum.
20Ronny HanitijoSoemitro, 1983, Metodelogi Penelitian Hukum. Cet.I, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal.45.
24
1.8.2 Jenis pendekatan
Adapun jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan
perundang-undangan (the statute approach) dan pendekatan analisis konsep hukum (analitical
and conseptual approach). Pendekatan perundang-undangan (the statute approach) yaitu,
dilakukan dengan meneliti semua norma hukum yang bersangkutan dengan isu hukum yang
sedang ditangani. Sehingga berbagai peraturan perundang-undangan yang bersangkutan dengan
penelitian ini, yakni Undang-Undang Dasar 1945, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Selanjutnya
pendekatan analisis konsep hukum (analitical and conseptual approach), bahwa digunakan
berbagai konsep mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita yang terdapat dalam
berbagai literatur.
1.8.3 Sifat penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian secara
deskriptif, yaitu dalam penelitian ini menggambarkan fakta-fakta hukum yang ada juga bertujuan
untuk menjelaskan dengan menggunakan analisis data yang diperoleh secara sistematis, faktual
dan akurat serta dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan yuridis yang terdapat dalam peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
1.8.4 Data dan sumber data
Sumber data yang digunakan sebagai data dalam penyusunan penelitian ini adalah:
25
1. Data primer, berupa data yang bersumber dari penelitian lapangan, yaitu suatu data
yang diperoleh langsung dari sumber pertama dilapangan seperti dari responden.
2. Data sekunder, berupa data yang bersumber dari penelitian kepustakaan, yaitu
bersumber dari penelitian kepustakaan yaitu data-data yang sudah terkodumenkan
dalam bentuk bahan-bahan hukum.21
a. Bahan hukum primer, bahan hukum yang meliputi peraturan perundang-
undangan yaitu: Undang -Undang Dasar 1945, KUHPerdata , Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003, dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 69 Tahun 2014
Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota.
b. Bahan hukum sekunder meliputi, buku-buku atau literatur, karya tulis, jurnal,
hasil penelitian maupun internet yang berkaitan dengan pokok bahasan.
c. Bahan hukum tersier meliputi Kamus, Ensiklopedi dan lain-lain.
1.8.5 Teknik pengumpulan bahan hukum/data
Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penulisan adalah sebagai
berikut:
1. Data primer
Diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait.
Wawancara disini berarti wawancara secara fisik.22
Wawancara dilakukan dengan
21Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Hukum Universitas Udayana 2013, hal. 81.
26
para informan yang ada kaitannya dengan permasalahan perlindungan hukum
terhadap tenaga kerja wanita.
2. Data sekunder
Dilakukan dengan cara pencatatan-pencatatan dari sistem kartu terhadap literatur
atau buku-buku yang sesuai dan mendukung dengan permasalahan yang dibahas.
1.8.6 Teknik analisis
Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul, maka data-data tersebut akan diolah dan
dianalisis dengan menggunakan teknik pengolahan data secara kualitatif.
Adapun yang dimaksud dengan teknik pengolahan data secara kualitatif, yaitu memilih
data dengan kualitasnya untuk dapat menjawab permasalahan yang diajukan.23
Penyajiannya
dilakukan secara deskriptif analisis yaitu pemaparan secara jelas dan terperinci mengenai
penelitian terhadap suatu peristiwauntuk mengetahui keadaan yang sebenarnya selanjutnya
disajikan secara diskriptif analisis.
22Kartini Kartono, 1983, Pengantar Metode Penelitian Research Sosial. Alumni Bandung, hal.171.
23Ronny Haritijo Soemitro, 1990, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurumetri, Cet.IV, Ghalia Indonesia,
Jakarta, hal.47. (selanjutnya disingkat Ronny Haritijo Soemitro II).
top related