definisi pengelolaan kelas
Post on 06-Jul-2015
2.546 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DEFINISI PENGELOLAAN KELAS
MULYONO
PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS
• Suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. (Dr. Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan siswa : 1987 : 68).
• Kegiatan mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi. (Pengelolaan belajar dan kelas, E. Komar dan Uus Rusnadi 1993 : )
• Usaha dari pihak guru untuk menata kehidupan kelas yang dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya, lingkungannya untuk memaksimalkan efesiensi, memantau kemajuan siswa dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin timbul.
TUJUAN PENGELOLAAN KELAS
• Kegiatan yang terencana yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal,
• Membangun iklim sosio-emosional yang positif serta menciptakan suasana hubungan
interpersonal yang baik.
• Proses belajar dan mengjar dapat berjalan secara efektif dan efesien, sehingga
tercapai tujuan pembelajaran.
TERCAPAINYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
• Apabila proses belajar mengajar yang
diselenggara- kan di kelas benar-benar efektif dan
berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan,
sikap dan ketrampilan yang diharapkan.
PROSES BELAJAR MENGAJAR
• Merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu
faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya
proses belajar mengajar di dalam kelas.
GURU DITUNTUT UNTUK MENINGKATKAN PERAN DAN KOMPETENSI
• Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan
belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya
sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
(a) Guru sebagai demonstrator.
(b) Guru sebagai pengelola kelas.
(c) Guru sebagai mediator dan fasilitator.
(d) Guru sebagai evaluator.
GURU PROFESIONAL
• Sebagai tenaga profesional, seorang guru dituntut mampu mengelola
kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang
optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran.
PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS
• Menurut Amatembun (dalam Supriyanto, 1991:22) “Pengelolaan kelas adalah upaya
yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang
tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan”.
• Menurut Usman (2003:97) “Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat
mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif”.
• Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek penyelenggaraan sistem
pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam tugas guru di dalam kelas.
FUNGSI PENGELOLAAN KELAS
• Kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi kegiatan mengelola tingkah laku siswa
dalam kelas,
• Menciptakan iklim sosio emosional dan mengelola proses kelompok,
• Keberhasilan guru dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan, sehingga
indikatornya proses belajar mengajar berlangsung secara efektif.
PERAN GURU DALAM STRATEGI PENGELOLAAN KELAS
• Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan,
di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan
berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas.
• Guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan
lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
PERANAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
(a) Guru sebagai demonstrator,
(b) Guru sebagai pengelola kelas,
(c) Guru sebagai mediator dan fasilitator dan
(d) Guru sebagai valuator.
GURU SEBAGAI DEMONSTRATOR
• Guru menjadi sosok yang ideal bagi siswanya hal ini dibuktikan apabila ada orang tua
yang memberikan argumen yang berbeda dengan gurunya maka siswa tersebut akan
menyalahkan argumen si orangtua dan membenarkan seorang guru.
• Guru adalah acuan bagi peserta didiknya oleh karena itu segala tingkah laku yang
dilakukannya sebagian besar akan ditiru oleh siswanya.
• Guru sebagai demonstrator dapat diasumsikan guru sebagai tauladan bagi siswanya
dan contoh bagi peserta didik.
GURU SEBAGAI EVALUATOR
• Evaluator atau menilai sangat penting adalah rangkaian pembelajaran
karena setiap pembelajaran pada akhirnya adalah nilai yang dilihat
baik kuantitatif maupun kualitatif.
RANGKAIAN EVALUASI • Persiapan,
• Pelaksanaan,
• Evaluasi.
TINGKAT PEMIKIRAN
• Mengetahui – Mengerti – Mengaplikasikan – Analisis – Sintesis
(analisis dalam berbagai sudut) – Evaluasi
MANFAAT EVALUASI
• Bisa digunakan sebagai umpan balik untuk siswa sehingga hasil
nilai ini bukan hanya suatu point saja melainkan menjadi solusi
untuk mencari kelemahan di pembelajaran yang sudah
diajarkan.
PELAKSANAAN PENTING EVALUASI
• Harus dilakukan oleh semua aspek baik efektif, kognitif dan
psikomotorik.
• Evaluasi dilakukan secara terus menerus dengan pola hasil
evaluasi dan proses evaluasi.
• Evalusi dilakuakan dengan berbagai proses instrument harus
terbuka
GURU SEBAGAI PENGELOLA KELAS
• Manager memanage kelas, tanpa kemampuan ini maka performence dan
karisma guru akan menurun, bahkan kegiatan pembelajaran bisa kacau tanpa
tujuan.
• Guru Sebagai Pengelola Kelas, agar anak didik betah tinggal di kelas dengan
motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya.
FUNGSI GURU SEBAGAI PENGELOLA KELAS
• Merancang tujuan pembelajaran
• Mengorganisasi beberapa sumber pembelajaran
• Memotivasi,
• Mendorong,
• Menstimulasi siswa.
ADA 2 MACAM DALAM MEMOTIVASI BELAJAR
• Bisa dilakukan dengan hukuman.
• Dengan reward dalam mengawasi segala sesuatu apakah berjalan dengan lancar apa
belum dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
d) Guru Sebagai Fasilitator
• Guru harus dapat menguasai benar materi yag akan diajarkan juga media yang akan digunakan
bahkan lingkungan sendiri juga termasuk sebagai sember belajar yang harus dipelajari oleh seorang
guru.
• Siswa mempunyai beberapa kemampuan menyerap materi berbeda-beda oleh karena itu pendidik
harus pandai dalam merancang media untuk membantu siswa agar mudah memahami pelajaran.
• Keterampilan untuk merancang media pembelajaran adalah hal yang pokok yang harus dikuasai,
sehingga pelajaran yang akan diajarkan bisa dapat diserap dengan mudah oleh peserta didik.
• Media pembelajaran didalam kelas sangat banyak sekali macamnya misalkan torsu, chart maket, LCD,
OHP/OHT, dll.
TUGAS UTAMA GURU
• Menciptakan suasana didalam kelas agar terjadi interaksi
belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar
dengan baik dan bersungguh-sungguh.
PENGATURAN KELAS
• Kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan berhasil
tidaknya pengajaran, dalam arti tercapainya tujuan-tujuan intruksional,
sangat bergantung kepada kemampuan mengatur kelas.
• Menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar,
meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru
memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar,
diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai. •
PENGORGANISASIAN KELAS
• Suatu rentetan kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi
kelas yang efektif, misalnya :
1. Pengaturan penggunaan waktu yang tersedia untuk setiap pelajaran.
2. Pengaturan ruangan dan perabotan pelajaran dikelas agar tercipta suasana yang
menggairahkan dalam belajar.
3. Pengelompokan siswa dalam belajar disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa
itu sendiri.
PENERAPAN SUATU SISTEM DALAM MENGELOLA KELAS
• Mengelola kelas itu merupakan pembuatan keputusan-keputusan yang direncanakan
bukan keputusan-keputusan spontan yang diambil dalam keadaan darurat .
• jika seorang guru, dalam keadaan marah dan prustasi menyuruh terhadap siswa
kepada kepala sekolah dan disitu ditegur, mungkin si guru telah tenang kembali
merasa bahwa hukuman tersebut terlalu berat apabila telah terjadi lagi pelanggaran
serupa oleh siswa lain haruskah guru berbuat seperti itu lagi? Jika demikian, ia
bertindak tidak adil tetapi tidak bertindak demikian , ia tidak konsisten biasanya
antisipasi terhadap timbulnya masalah-masalah dikelas akan menolong guru dari
dilema-lema seperti itu.
PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS
• Perilaku yang baik dikelas sebagian dapat dibentuk dengan
cara memberikan ganjaran atau tidak.
1. Teknik mendekati.
• Bila seorang siswa mulai bertingkah, satu teknik yang biasanya efektif yaitu teknik
mendekatinya.
• Kehadiran guru bisa membuatnya takut, dan karena itu dapat menghentikannya dari
perbuatan yang disruptif , tanpa perlu menegur andai kata siswa mulai menampakan
kecenderungan berbuat nakal, memindahkan tempat duduknya ke meja guru dapat
berefek preventif.
2.Teknik memberikan isyarat.
• Apabila siswa berbuat penakalan kecil, guru dapat memberikan
isyarat bahwa ia sedang diawasi isyarat tersebut dapat berupa
petikan jari, pandangan tajam, atau lambaian tangan.
3. Teknik mengadakan humor.
• Jika insiden itu kecil, setidaknya guru memandang efek saja, dengan
melihatnya secara humoristis, guru akan dapat mempertahankan
suasana baik, serta memberikan peringatan kepada si pelanggar
bahwa ia tahu tentang apa yang akan terjadi.
4. Teknik tidak mengacuhkan.
• Untuk menerapkan cara ini guru harus luwes dan tidak perlu menghukum setiap
pelanggaran yang diketahuinya.
• Dalam kasus-kasus tertentu, tidak mengacuhkan kenakalan justru dapat membawa
siswa untuk di perhatikan.
5.Teknik yang keras.
• Guru dapat menggunakan teknik-teknik yang keras apabila ia di
hadapkan pada perilaku disruptif yang jelas tidak terkendalikan.
Contohnya mengeluarkannya dalam kelas.
6. Teknik mengadakan diskusi secara terbuka.
• Bila kenakalan di kelas mulai bertambah, sering guru menjadi heran. ia lalu menilai
kembali tindakan dan pengajarannya.
• Untuk menjelaskan perbuatan-perbuaatan siswa-siswanya.
• Menciptakan suasana belajar yang sedikit lebih sesuai daripada sebelumnya.
7. Teknik memberikan penjelasan tentang prosedur.
• Kadang-kadang masalah kedisiplinan ada hubungannya yang langsung dengan
ketidakmampuan siswa melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
• Kesulitan ini terjadi apbila guru berasumsi bahwa siswa memiliki keterampilan,
padahal sebenarnya tidak.
• Masalah yang hampir sama yaitu masalah-masalah perilaku yang lazimnya
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak biasa dikelas.
8. Mengadakan analisis.
• Kadang-kadang terjadi hampir terus menerus berbuat kenakalan,
guru dapat mengetahui masalah yang akan di hadapinya dan
mengurangi keresahan siswanya.
9. Mengadakan perubahan kegiatan.
• Apabila gangguan dikelas meningkat jumlahnya, tindakan yang harus segera
di ambil yaitu mengubah apa yang sedang anda lakukan.
• Jika biasanya diskusi, maka ubahlah dengan memberikan ringkasan untuk
dibaca atau menyuruh mereka membaca buku-buku pilihan mereka.
10. Teknik menghimbau.
• Kadang-kadang guru sering mengatakan, “harap tenang”. Ucapan
tersebut adakalanya membawa hasil; siswa memperhatikannya.
• Tetapi apabila himbauan sering digunakan mereka cenderung untuk
tidak menggubrisnya.
Insert title text here
Thank You
Kingsoft OfficeMake Presentation much more fun
top related