delik-delik tertentu dalam kuhp
Post on 11-Jan-2016
226 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DELIK-DELIK TERTENTU DALAM KUHP
Dr. SETYO UTOMO,SH., M.Hum
1. Menerima berkas perkara2. Melakukan Pra Penuntutan3. Memberikan perpanjangan penahanan4. Membuat surat dakwaan5. Melimpahkan perkara6. Memberitahukan waktu persidangan7. Melakukan penuntutan8. Menutup perkara demi hukum9. Melaksanakan penetapan hakim10. Melakukan tindakan lain
WEWENANG PENUNTUT UMUM :
Pengertian Surat Dakwaan
• Surat / akta
• Memuat rumusan tindak pidana• Yang didakwakan kpd terdakwa• Disimpulkan dari hasil penyidikan
• Merupakan dasar pemeriksaan di sidang pengadilan
Syarat-Syarat Surat Dakwaan
a. Syarat Formal :1. Tanggal dan tandatangan PU
2. Identitas terdakwa
b. Syarat Material :1. Uraian tindak pidana
2. Waktu terjadinya tindak pidana
3. Tempat tindak pidana dilakukan
HUKUM PIDANAA.UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA
1. Unsur Obyektif : Adalah unsur - unsur yang ada di luar diri pelaku Dapat berupa : a. Perbuatan : ( berbuat atau tidak berbuat ) b. Akibat : ( delik materiel ) c. Keadaan/Kejadian : ( delik formil )
2. Unsur Subyektif : Adalah unsur yang terdapat pada diri pelaku.Terdiri dari : - Kesalahan ( Schuld ) - Sengaja ( Opzet ) - Lalai ( Culpa )
B. PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
Hal dapat dipertanggung jawabkan si pelaku terhadap perbuatan yang dilakukan : - Keadaan jiwa orang itu sedemikian rupa hingga dapat mengerti akan nilai perbuatan dan akibatnya. - Keadaan jiwa orang itu sedemikian rupa hingga dapat menentukan kehendaknya atas perbuatannya. - Sadar bahwa perbuatannya dilarang. Tidak dipertanggungjawabkan kalau pada diri sipelaku terdapat alasan pembenar atau pemaaf pada Pasal 44, 45, 48, 49, 50 dan 51 KUHP
C. PEMIDANAAN Cara bagaimana pengenaan pidana dapat dilaksanakan apabila ada orang disangka melakukan tindak pidana (Hukum Acara Pidana)
Tiada piadana tanpa kesalahan
UNSUR – UNSUR TINDAK PIDANA
SIMON :– Unsur-unsur tindak pidana :
• Perbuatan manusia• Diancam dengan pidana• Melawan hukum• Oleh orang yang mampu bertanggungjawab
– Unsur Obyektif – Unsur Subyektif :• Unsur subyektif :
– Perbuatan orang– Akibat yang kelihatan – Keadaan tertentu yang menyertai perbuatan
• Unsur Obyektif :– Orang yang mampu bertanggungjawab– Adanya kesalahan.
Moeljatno :• Unsur-Unsur Perbuatan Pidana :
– Perbuatan (manusia)– Memenuhi rumusan dalam UU (syarat formil)– Bersifat melawan hukum (syarat materiil)
• Unsur-Unsur Tindak Pidana : – Unsur Subyektif ( Pribadi )– Unsur Obyektif ( di luar Pembuat ), mis :
• Keadaan yg menentukan :Psl. 164, 165, 531• Keadaan tambahan : Psl. 351(1), (2), (3)• Unsur melawan hukum : Psl. 285, 362.
SISTEMATIKA KUHP• BUKU I
TENTANG KETENTUAN UMUM
• BUKU II TENTANG KEJAHATAN
• BUKU III TENTANG PELANGGARAN
31 TITEL
1. Kejahatan – Kejahatan Terhadap Keamanan Negara
2. Kejahatan – Kejahatan Terhadap Martabat Presiden dan Wakil Presiden
3. Kejahatan – Kejahatan Terhadap Negara – Negara Asing Bersahabat Dan Terhadap Kepala Dan Wakil Negara – Negara Tersebut
4. Kejahatan – Kejahatan Tentang Melakukan Kewajiban Kenegaraan dan Hak Kenegaraan
5. Kejahatan – Kejahatan Tentang Ketertiban Umum
6. Perang Tanding (Tweegevecht, Duel)
BUKU II KUHP
7. Kejahatan – Kejahatan Yang Membahayakan Keamanan Umum Orang dan Barang
8. Kejahatan – Kejahatan Terhadap Kekuasaan Umum
9. Sumpah Palsu dan Keterangan palsu
10. Pemalsuan Uang Logam dan Uang kertas
11. Pemalsuan Materai dan Cap
12. Pemalsuan Surat
13. Kejahatan – Kejahatan Tentang Kedudukan Perdata
14. Kejahatan – Kejahatan Melanggar Kesopanan
15. Meninggalkan Orang – Orang Yang Perlu Ditolong
16. Peghinaan
17. Membuka Rahasia
18. Kejahatan – Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang
19. Kejahatan – Kejahatan Terhadap Nyawa Orang
20. Penganiayaan
21. Menyebabkan Matinya Atau Lukanya Orang Karena Kealpaan
22. Pencurian
23. Pemerasan dan Pengancaman
24. Penggelapan Barang
25. Penipuan
26. Merugkan Orang Berpiutang Atau Berhak
27. Penghancuran atau Perusakan Barang
28. Kejahatan – Kejahatan Jabatan
29. Kejahatan – Kejahatan Pelayaran
30. Penadahan ( beguinstiging)
31. Aturan tentang pengulangan kejahatan
1. Pelanggaran – Pelanggaran Terhadap Keamanan Umum Orang dan Barang dan Terhadap Kesehatan Umum
2. Pelanggaran – Pelanggaran Terhadap Ketertiban Umum
3. Pelanggaran – Pelanggaran Terhadap Kekuasaan Umum
4. Pelanggaran – Pelanggaran Tentang Kedudukan Perdata
5. Pelanggaran – Pelanggaran Mengenai Orang- Orang Yang Perlu Ditolong
6. Pelanggaran – Pelanggaran Kesopanan
7. Pelanggaran – Pelanggaran Tentang Tanah- Tanah Tanaman
8. Pelanggaran – Pelanggaran Jabatan
9. Pelanggaran – Pelanggaran Pelayaran
BUKU III KUHP
KRITERIA / KEPENTINGAN YANG DILINDUNGI HUKUM DARI RUMUSAN BUKU II DAN BUKU III
1. KEPENTINGAN INDIVIDU
2. KEPENTINGAN MASYARAKAT
3. KEPENTINGAN NEGARA
BUKU II BUKU III
* 16 TITEL * 4 TITEL
* XIII – XXVII * IV - VII
* XXX
* 8 TITEL * 3 TITEL
* V – VII * I – II
* IX - XII * IX
* XXIX
* 6 TITEL * 3 TITEL
* I -IV * III, VIII
* VIII * X
* XXVIII
1. MENGENAI KEKAYAAN
ORANG
2. MENGENAI NYAWA DAN
TUBUH ORANG
3. MENGENAI KEHORMATAN
ORANG
4. MENGENAI KESOPANAN
KEPENTINGAN INDIVIDU
BUKU II BUKU III
7 TITEL VII
XXII – XXVII
XXX
5 TITEL V
XV, XVIII
XIX – XXI
3 TITEL IV
XIII, XVI, XVII
1 TITEL VI
XIV
KEPENTINGAN MASYARAKAT
1. MENGENAI MEMBAHAYAKAN
MASYARAKAT
2. MENGENAI PEMALSUAN
BUKU II BUKU III
4 TITEL I, II, IX
V – VII
XXIX
4 TITEL O
IX - XII
KEPENTINGAN NEGARA
1. MENGENAI KEDUDUKAN
NEGARA
2. MENGENAI TINDAKAN
ALAT – ALAT NEGARA
BUKU II BUKU III
4 TITEL X
I - IV
4 TITEL III, VIII
VIII, XXVIII
Pentingnya Jaksa memahami Unsur-Unsur
1. Menyusun surat dakwaan;2. Menguraikan perbuatan Terdakwa;
3. Mengarahkan pertanyaan di sidang;
4. Menentukan nilai alat bukti;
5. Mengarahkan jalannya penyidikan / pemeriksaan di sidang PN;
6. Menyusun Requisitoir.
POKOK BAHASAN
1. TINDAK PIDANA THD KETERTIBAN UMUM
2. KEJAHATAN THP ORANG
3. KEJAHATAN THD HARTA BENDA
KEAHATAN TERHADAP
HARTA BENDA• Pencurian : 362, 363, 365 ;
• Pemerasan : 368, 369 ;
• Penggelapan : 372, 374, 375 ;
• Penipuan : 378 ;
• Perusakan : 406 ;
• Penadahan : 480, 481.
PENCURIAN
PASAL 362 KUHP
• Unsur-unsur :– Barang siapa– Mengambil – Suatu barang/benda– Seluruhnya / sebagian milik orang lain– Dengan maksud untuk memiliki secara
melawan hukum
• Sanksi : 5 th / denda Rp.900,-
PASAL 363 KUHP
1. Pencurian Ternak2. Pencurian pada waktu :
Kebakaran gempa bumi kecelakaan KA Peledakan gunung meletus huru haraBanjir kapal karampemberontakan
3. Pada waktu malam4. Dilakukan bersama-sama5. Dengan jalan merusak, memanjat, kunci palsu,
seragam palsu6. Sanksi : 7 tahun ; 9 tahun : ( bila : 3 + 4 / 5 )
PASAL 365 KUHP
• Pasal 365 (1) KUHP
• Pasal 365 (2) ke-1, 2, 3, 4 KUHP
• Pasal 365 (3) KUHP
• Pasal 365 (4) KUHP
PASAL 365 AYAT (1) KUHP
• Pencurian
• Didahului, disertai, diikuti dg kekerasan / ancaman kekerasan
• Dengan maksud utk :– Mempersiapkan / memudahkan– Apabila terpergok utk melarikan diri– Menjamin penguasaan barang
• Sanksi : 9 thn
PASAL 365 AYAT (2) KE- 1 KUHP
• Perbuatan 365 (1)
• Pada waktu malam
• Di dalam rumah / pekarangan tertutup / di jalan umum, di atas KA yg berjalan
• Sanksi : 12 tahun
PASAL 365 AYAT (2) KE- 2 KUHP
• Perbuatan 365 (1) KUHP
• Dilakukan bersama-sama
• Sanksi : 12 tahun
PASAL 365 AYAT (2) KE -3 KUHP
• Perbuatan 365(1) KUHP
• Masuk dengan merusak, memanjat, kunci palsu, perintah palsu, seragam palsu
• Sanksi : 12 tahun
PASAL 365 AYAT (2) KE -4 KUHP
• Perbuatan 365 (1) KUHP
• Mengakibatkan luka berat
• Sanksi : 12 tahun
PASAL 365 AYAT (3) KUHP
• Perbuatan 365 (1)
• Mengakibatkan mati
• Sanksi : 15 tahun
PASAL 365 AYAT (4) KUHP
• Pidana mati / seumur hidup
• Perbuatan 365 (1)
• Dilakukan bersama-sama (365 (2) ke-2) + :– 365 (2) ke-1 dan 3 atau– mengakibatkan luka berat / mati
PEMERASAN
PASAL 368 KUHP
• Barang siapa • Dengan maksud utk menguntungkan diri sendiri/orang
lain secara melawan hukum• Memaksa seseorang• Dengan kekerasan / ancaman kekerasan, utk :
– Memberikan sesuatu– Memberi hutang / menghapus piutang
• Sanksi : 9 thn.• Psl. 365 (2)(3)(4) berlaku bagi kejahatan ini.
PASAL 369 KUHP
• Barang siapa• Dengan maksud menguntungkan diri sendiri /
orang lain secara melawan hukum• Dengan ancaman: pencemaran, akan membuka
rahasia• Memaksa orang spy :
– Memberikan sesuatu– Memberi hutang / menghapus piutang
• Sanksi : 4 tahunDelik ini adalah delik aduan.
PENGGELAPAN
PASAL 372 KUHP
• Barang siapa• Dengan sengaja dan melawan hukum• Mengaku sebagai milik sendiri (zich toe
eigenen)• Barang sesuatu• Milik orang lain• Dalam kekuasaannya bukan krn kejahatan• Penjara : 4 thn / denda Rp.900,-
PASAL 374 KUHP
• Penggelapan (372 KUHP)
• Dilakukan oleh orang yang penguasaan barang disebabkan karena ada :– Hubungan kerja– Pencariannya– Mendapat upah
• Sanksi : 5 tahun
PASAL 375 KUHP
• Penggelapan
• Dilakukan oleh :– Orang yg karena terpaksa menyimpan– Wali, Pengampu,– Pengurus/pelaksana wasiat,– Pengurus lembaga yayasan
• Sanksi : 6 tahun
PERBUATAN CURANG
PASAL 378 KUHP
• Barang siapa• Dengan maksud utk menguntungkan diri sendiri /orang
lain secara melawan hukum• Dengan memakai :
– Nama/martabat palsu– Tipu muslihat– Rangkaian kebohongan
• Menggerakkan orang lain spy :– Menyerahkan barang– Memberi utang / menghapus piutang
• Sanksi : 4 tahun
PENGHANCURAN/PERUSAKAN
PASAL 406 AYAT (1) KUHP
• Barang Siapa
• Dengan Sengaja dan Melawan Hukum
• Menghancurkan, Merusakan, Membikin Tak Dapat Dipakai atau Menghilangkan Suatu Barang
• Yang Seluruhnya atau Sebagian Milik Orang Lain
• Sanksi : 2 TH 8 BLN/ Denda Rp. 4.500,-
PASAL 406 AYAT (2) KUHP
• Membunuh
• Merusak
• Menghilangkan
• OBYEKNYA : HEWAN
PENADAHAN
PASAL 480 KE- 1 KUHP
• Barang siapa• Membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai,
menerima hadiah• Atau utk menarik keuntungan:
Menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan,mengangkut,
menyimpan/menyembunyikan
• Sesuatu benda• Yang diketahui / patut diduga • Diperoleh dari kejahatan• Sanksi: 4 tahun / denda Rp.900,-
PASAL 480 KE- 2 KUHP
• Barang siapa
• Menarik keuntungan
• Dari hasil suatu benda
• Yang diketahui / patut menduga
• Diperoleh dari kejahatan
• Sanksi : 4 tahun / denda Rp.900,-
PASAL 481 AYAT (1) KUHP
• Barang siapa
• Menjadikan sebagai kebiasaan
• Sengaja : membeli, menukar, menerima gadai, menyimpan / menyembunyikan
• Barang yang diperoleh dari kejahatan
• Sanksi : 7 tahun
KEJAHATAN TERHADAP
ORANG
Kejahatan Perkawinan (277-280)
Penghinaan (310-321)
Kejahatan Kemerdekaan Orang (324-337)
Kejahatan Terhadap Nyawa (338-350)
Penganiayaan (351-358)
Kelalaian Berakibat Mati/Luka (359-361)
KELALAIAN/KEALPAAN
Kelalaian mengakibatkanmati / luka
• Pasal 359 – Karena kelalaian– Menyebabkan matinya orang– Sanksi : 5 tahun / kurungan 1 tahun
• Pasal 360 ayat (1)– Karena kelalaian– Menyebabkan luka berat– Sanksi : 5 tahun / kurungan 1 tahun
• Pasal 360 ayat (2)– Karena Kelalaian/Kealpaannya– Menyebabkan Luka/Sakit– Menimbulkan Penyakit/Halangan Pekerjaan– Sanksi : 9 Bulan / Kurungan 6 Bulan
• Pasal 361– Karena Kelalaian/Kealpaannya– Menyebabkan Mati/Luka Berat/Sakit– Pada Saat Menjalankan Pekerjaan– Sanksi : Pidana Penjara + 1/3
PENGANIAYAAN
PENGANIAYAAN
• Pasal 351 KUHP
• Pasal 352 KUHP
• Pasal 353 KUHP
• Pasal 354 KUHP
• Pasal 355 KUHP
Pasal 351 ayat (1) KUHP
• Penganiayaan *) • Sanksi : 2 th 8 bulan / denda Rp.4.500,-
*) merusak kesehatan orang ( Psl.351(4))*). HR. 25 Juni 1894, 11 Jan 1892 :
- kesengajaan- menimbulkan rasa sakit / luka
Pasal 351 ayat (2) KUHP
• Penganiayaan
• Mengakibatkan luka berat
• Sanksi : 5 tahun
Pasal 351 ayat (3) KUHP
• Penganiayaan
• Mengakibatkan mati
• Sanksi : 7 tahun
• Pasal 351 (5) KUHP :Percobaan penganiayaan psl. 351 KUHP tidak dapat dipidana
Pasal 352 KUHPPenganiayaan Ringan/Tipiring
• Penganiayaan
• Tidak termasuk 353, 356
• Tidak menyebabkan :– Sakit– Halangan menjalankan pekerjaan / jabatan
• Sanksi : 3 bulan / denda Rp.4.500,-
Pasal 353 KUHPPenganiayaan Berencana
• Penganiayaan
• Direncanakan terlebih dulu
• Sanksi : 4 tahun
• Luka berat = 7 tahun
• Mati = 9 tahun
Pasal 354 KUHPPenganiayaan Berat
• Barang siapa
• Dengan sengaja
• Melukai berat orang lain
• Sanksi : 8 tahun
• Mati = 10 tahun
Pasal 355 KUHP
• Penganiayaan berat
• Direncanakan
• Sanksi : 12 tahun
• Mati = 15 tahun
KEJAHATAN TERHADAP NYAWA
Kejahatan Terhadap Nyawa
• Pembunuhan : Pasal 338, 339, 340 KUHP
• Pembunuhan Khusus: Psl 341 – 345 KUHP
• Pengguguran dan Pembunuhan Kandungan : Pasal 346 – 349 KUHP
Pembunuhan pasal 338 KUHP
• Barang siapa
• Sengaja
• Merampas nyawa orang lain
• Sanksi : 15 tahun
Pasal 339 KUHP
• Pembunuhan
• Diikuti, disertai, didahului
• Sesuatu perbuatan pidana
• Dilakukan dengan maksud untuk :Mempersiapkan, mempermudah, melepaskan diri, memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum
• Sanksi : Seumur hidup / 20 tahun
Pasal 340 KUHPPembunuhan Berencana
• Barang siapa dengan rencana
• Merampas nyawa orang lain
• Sanksi : mati / SH / 20 th
Pembunuhan Khusus
• Pasal 341
• Pasal 342
• Pasal 343
• Pasal 344
• Pasal 345
Pasal 341 KUHP
• Seorang Ibu
• Karena takut akan ketahuan melahirkan anak
• Pada saat melahirkan / tidak lama
• Dengan sengaja
• Merampas nyawa anaknya
• Sanksi : 7 tahun
Pasal 342 KUHPPembunuhan Bayi Berencana
• Seorang Ibu
• Untuk melaksanakan niat
• Karena takut akan ketahuan melahirkan
• Pada saat (tidak lama)
• Merampas nyawa bayinya
• Sanksi : 9 tahun
Pasal 343 KUHP
• Orang lain
• Turut serta
• Melakukan kejahatan Psl. 341, 342
= Pembunuhan Berencana
• Sanksi : mati / SH / 20 tahun
Pasal 344 KUHP
• Barang siapa
• Merampas nyawa orang lain
• Atas permintaan orang itu sendiri
• Sanksi : 12 tahun
Pasal 345 KUHP
• Barang siapa
• Dengan sengaja
• Mendorong, menolong, memberi sarana
• Kepada orang lain untuk bunuh diri
• Jadi bunuh diri
• Sanksi : 4 tahun
Pembunuhan/pengguguran kandungan
• Pasal 346
• Pasal 347
• Pasal 348
• Pasal 349
Pasal 346 KUHP
• Seorang wanita
• Sengaja
• Menggugurkan / mematikan kandungan /
• Atau menyuruh orang lain
• Sanksi : 4 tahun
Pasal 347 KUHP
• Barang siapa
• Dengan sengaja
• Mematikan kandungan seorang wanita
• Tanpa persetujuannya
• Sanksi : 12 tahun
• Mengakibatkan mati = 15 tahun
Pasal 348 KUHP
• Barang siapa
• Dengan sengaja
• Menggugurkan / mematikan kandungan seorang wanita
• Dengan persetujuannya
• Sanksi = 5 tahun 6 bulan
• Mengakibatkan mati = 7 tahun
Pasal 349 KUHP
• Seorang dokter, bidan, apoteker (peramu obat):– Melakukan kejahatan psl. 346, atau– Membantu kejahatan psl. 347, 348
• Sanksi :– ditambah 1/3,– dapat dicabut haknya
KEJAHATAN TERHADAP
KEMERDEKAAN ORANG
PASAL 330 AYAT (1) KUHP(Mencabut Orang Yang Belum Dewasa Dari Kuasa Yang
Sah)
1. Barang siapa
2. Dengan sengaja
3. Mencabut orang yang belum dewasa
4. Dari Kuasa yang sah atasnya
PASAL 330 AYAT (2) KUHP(Mencabut Orang Yang Belum Dewasa Dari Kuasa
Yang Sah Dengan Tipu Daya/Kekerasan)
1. Barang siapa
2. Dengan Sengaja
3. Mencabut Orang Yang Belum Dewasa
4. Dari Kuasa Yang Sah Atasnya
5. Dengan Cara Tipu Daya/Kekerasan/Ancaman Kekerasan
PASAL 333 AYAT (1) KUHP(Merampas Kemerdekaan Orang Dengan Melawan Hak)
1.Barang siapa
2.Dengan Sengaja
3.Menahan/Merampas Kemerdekaan orang
4.Meneruskan Penahanan
5.Dengan melawan hak
PASAL 333 AYAT (2) KUHP(Merampas Kemerdekaan Orang Dengan Melawan Hak
yang Berakibat Luka Berat)
1.Barang Siapa
2.Dengan Sengaja
3.Menahan/Merampas Kemerdekaan Orang
4.Meneruskan Penahanan
5.Dengan Melawan Hak/Hukum
6.Berakibat luka beratnya sitersalah
PASAL 333 AYAT (3) KUHP(Merampas Kemerdekaan Orang Dengan Melawan Hak
Yang Berakibat Matinya Sitersalah)
1. Barang Siapa
2. Dengan sengaja
3. Menahan/Merampas kemerdekaan Orang
4. Meneruskan Penahanan
5. Dengan Melawan Hak
6. Menyebabkan matinya sitersalah
PENGHINAAN
Penghinaan kpd orang pribadi(psl. 310 (1) KUHP)
• Barang siapa • Sengaja • Menyerang nama baik / kehormatan• Dengan menuduh suatu hal• Yang maksud yang nyata spy agar tuduhan itu diketahui
umum (pencemaran)• Sanksi : 9 bln / denda Rp.4.500,-
(2) dg tulisan/gambar ditempel di tempat umum = 1 thn 4 bulan / denda Rp.4.500,- (pencemaran tertulis)
(3) tidak ada, bila demi kepentingan umum/bela diri.
Pasal 310 ayat (2) KUHP( Pencemaran Tertulis )
• Unsur-unsur = ayat (1)
• Dengan tulisan / gambar
• Ditempel di tempat umum
• Diancam pidana penjara 1 thn 4 bulan
Pasal 310 (3) KUHP( Peniadaan tindak pidana )
• Psl. 310 ayat (1)(2) tidak berlaku, bila :– Dilakukan demi kepentingan umum– Untuk pembelaan diri yang sangat diperlukan
Pasal 311 KUHP( Fitnah)
• Pencemaran / Pencemaran Tertulis
( Psl. 310 ayat (1), (2) )
• Dlm hal dibolehkan utk membuktikan– Tidak membuktikan– Dan tuduhan bertentangan dg apa yg
diketahui
• Sanksi : 4 thn.
Pasal 312
• Pembuktian diperbolehkan dalam hal :
Hakim memandang perlu utk menimbang keterangan Terdakwa, bahwa :– Demi kepentingan umum/ terpaksa / bela diri;– Seorang Pejabat dituduh sesuatu hal dalam
menjalankan tugasnya.
Pasal 313
• Pembuktian 312 tidak dibolehkan, jika :– Yang dituduhkan hanya dapat dituntut atas
pengaduan– Dan pengaduan tidak ada.
Pasal 314 :– Jika tuduhan terbukti – fitnah tidak ada– Jika tuduhan bebas – terbukti ada fitnah
Pasal 314 KUHP
(1) Jika yang dihina dinyatakan bersalah atas hal yang didakwakan, maka > fitnah tidak ada ;
(2) Jika yang dihina dibebaskan dari dakwaan, maka hal yang dituduhkan tidak benar (ada fitnah) ;
(3) Jika thd penghinaan telah dimulai penuntutan, maka penuntutan karena fitnah dihentikan sampai penghinaan mendapat putusan menjadi tetap.
Penghinaan ringan (Psl.315)( APC )
• Penghinaan dengan sengaja• Tidak bersifat pencemaran / pencemaran tertulis• Dimuka umum dg lisan/tulisan, atau• Dimuka orang itu sendiri dg lisan/ perbuatan,
atau• Dengan surat dikirim / diterimakan kpd nya• Sanksi : 4 bln 2 minggu / denda Rp.4.500,-• Yurisprudensi ( 4 : 1973, 1982, 1902, 1898 )
Pasal 316 KUHP
• Penghinaan
• Terhadap pegawai negeri
• Yang sedang bertugas
• Pidana ditambah 1/3
• Yurisprudensi ( 2 : 1974, 1893 )
Pasal 317 KUHP(pengaduan fitnah)
• Barang siapa dengan sengaja • Mengajukan pengaduan/laporan palsu kepada
penguasa• Tertulis / dituliskan• Mengenai seseorang, shg kehormatannya
dicemarkan• Sanksi : 4 tahun + pencabutan hak-hak psl. 35
KUHP• Yurisprudensi : ( 9 : 1957, 1940, 1912, 1898,
1941, 1923, 1921, 1931, 1903 )
Pasal 318 KUHPPersangkaan Palsu
• Barangsiapa dengan suatu perbuatan
• Dengan sengaja
• Menimbulkan secara palsu thd seseorang
• Bahwa ia melakukan suatu perbuatan pidana
• Diancam pidana penjara 4 tahun + psl 35 no. 1 KUHP
Pasal 319 KUHP
• Penghinaan = delik aduan, kecuali ps.316 KUHP
• Yurisprudensi 16 Juni 1953 :“Pengaduan pencemaran tertulis merupakan dasar utk penuntutan / pemidanaan karena penghinaan ringan “
Pasal 320 KUHP
• Barangsiapa menista / menista dengan tulisan
• Terhadap seseorang yang sudah meninggal
• Sanksi penjara 4 bln 2 minggu / denda Rp.4.500,-
• Pengaduan oleh keluarga sedarah, semenda lurus-kesamping derajat kedua
• Matriarkat dilakukan pengganti bapak.
Pasal 321 KUHP
• Barangsiapa menyiarkan, mempertunjukkan / menempelkan di muka umum
• Tulisan / gambar• Yang isinya menghina / bagi yang sudah mati
mencemarkan namanya• Dengan maksud spy diketahui umum• Diancam pidana penjara 1 bulan 2 minggu /
denda Rp.4.500,-• Yurisprudensi : 7 Juni 1937
KEJAHATAN ASAL USUL
PERKAWINAN
KEJAHATAN ASAL-USUL PERKAWINAN
PASAL 279 AYAT (1) KE-1 KUHP(Perbuatan Melakukan Perkawinan Yang Mana Perkawinan Yang Telah Ada Menjadi Halangan
Baginya Untuk Kawin Lagi)
1. Barang Siapa
2. Melakukan Perkawinan
3. Sedang Diketahuinya Bahwa Perkawinan Yang telah ada
4. Menjadi Halangan Yang Sah Baginya Untuk Kawin Lagi.
PASAL 279 AYAT (1) KE-2 KUHP
1. Barang Siapa
2. Melakukan Perkawinan
3. Sedang Diketahuinya Bahwa Perkawinan Yang Telah Ada dari Pihak yang Lain
4. Menjadi Halangan Yang Sah Dari Pihak Lain itu Untuk Kawin Lagi
PASAL 279 AYAT (2) KUHP(Menyembunyikan Perkawinan Yang Telah Ada Kepada
Pihak Lain)
1. Barang Siapa
2. Melakukan Perkawinan
3. Dengan cara menyembunyikan perkawinannya yang telah ada kepada pihak lain
4. Yang diketahuinya bahwa perkawinan itu menjadi halangan yang sah baginya untuk kawin lagi.
TINDAK PIDANATERHADAP
KETERTIBAN UMUM
KEJAHATAN KESUSILAANDI DEPAN UMUM
• Pasal 281 KUHP
• Pasal 282 KUHP
• Pasal 283 KUHP
2. Pasal 281 KUHP
• Dihukum 2 thn 8 bln / denda Rp.4.500,- :• Ayat (1) :
– Barang siapa– Dengan sengaja– Di depan umum – Merusak kesusilaan
• Ayat (2)– Barang siapa– Dengan sengaja – Merusak kesusilaan – di depan orang lain yg hadirnya disitu bukanlah atas
kemauannya
3. Pasal 282 (1) KUHP
• Barang siapa :– Menyebarluaskan, – Mempertunjukkan / menempelkan di muka
umum
• Suatu tulisan, gambar, benda
• Yg diketahui *)
• Isinya melanggar kesusilaan
• Barang siapa …….
Lanjutan ……Psl. 282(1)
• Barang siapa• Membuat, memasukkan dari LN, meneruskan,
mengeluarkan dari DN, mempunyai persediaan• Utk spy :
– Disebarkan– Secara terbuka
• Dipertunjukkan• Ditempelkan
• Tulisan/gambar/benda • Yang diketahui merusak kesusilaan• Sanksi : 1 thn 4 bln / denda Rp.45.000,-
Lanjutan…......Psl. 282 (1)
• Barang siapa
• Secara terang-terangan / mengedarkan surat tanpa diminta
• Menawarkan / menunjukkan dimana dapat diperoleh
• Tulisan/gambar yg melanggar kesusilaan
• Sanksi : 1 thn 4 bln / denda Rp.4.500,-
Pasal 282 (2) KUHP
• Pasal 282 (1)
• Jika ada alasan kuat bagi Pelaku untuk menduga
• Tulisan / gambar / benda tsb melanggar kesusilaan
• Sanksi : 9 bulan / denda Rp.4.500,-
• Psl. 282(3) sbg mata pencarian = 2 thn 8 bln / denda Rp.75.000,-
Pasal 283 KUHP
• Barang siapa • Menawarkan, memberikan,menyerahkan,
memperlihatkan,• Tulisan, gambar, benda• Yang melanggar kesusilaan/alat pencegah
/penggugur kehamilan• Kepada orang yang belum cukup umur / belum
17 tahun• Jika tulisan/gambar/alat telah diketahuinya• Sanksi : 9 bulan / denda Rp.9.000,-
PERZINAHAN(Pasal 284 KUHP)
• Ayat (1) ke-1 a :– Seorang Pria – Beristeri – Melakukan zina– Pasal 27 BW berlaku baginya
• Ayat (1) ke-1 b :– Seorang wanita – Bersuami – Melakukan zina
• Sanksi : 9 bulan.
Pasal 284
• Ayat (1) ke-2 a :– Seorang Pria– Turut serta melakukan perbuatan zina– Wanitanya diketahui telah menikah
• Ayat (1) ke-2 b :– Seorang Wanita tidak menikah– Turut serta melakukan zina– Mengetahui Pria nya Psl.27 BW berlaku baginya
• Sanksi : 9 bulan• Delik aduan oleh korban : suami/isteri
Ketentuan pengaduan ( Psl. 284 (2) – (5))
• Oleh korban : suami / isteri
• Bila Psl. 27 BW berlaku, dalam waktu 3 bulan permintaan cerai / svtb.
• Tidak berlaku Psl. 72.73,75
• Dapat ditarik sebelum pemeriksaan sidang
• Jika suami-isteri berlaku 27 BW pengaduan tidak diindahkan bila belum cerai.
PERKOSAAN pasal 285 KUHP
• Dengan kekerasan / ancaman kekerasan
• Memaksa melakukan persetubuhan
• Dengan perempuan bukan isterinya
• Terjadi persetubuhan
• Sanksi : 12 tahun
Pasal 289 KUHP
• Dengan kekerasan / ancaman
• Memaksa
• Melakukan / membiarkan dilakukan perbuatan cabul
• Sanksi : 9 tahun
PERJUDIANPasal 303 (1) ke-1 KUHP
• Barang siapa • Tanpa izin• Dengan sengaja
melakukan sebagai usaha menawarkan / memberi kesempatan , atau
• Dengan sengaja turut serta dalam usaha utk itu
• Sanksi : 10 thn dan denda Rp.25.000.000,- ( UU no. 7/1974)
Pasal 303 (1) ke-2
• Barang siapa
• Dengan sengaja – Menawarkan / memberikan kesempatan kpd
khalayak ramai– Utk bermain judi, atau
• Dengan sengaja– turut serta dalam usaha semacam itu
• Sanksi = ayat (1) ke-1
Pasal 303 (1) ke-3
• Turut serta
• Dalam permainan judi
• Sebagai mata pencarian
• Sanksi = ayat (1) ke-1
Pasal 303 bis
• Ayat (1) – Ke-1 : Mempergunakan kesempatan main judi
tsb 303– Ke-2 : Turut serta main judi di :
• Jalan umum• Tempat yg dapat dimasuki umum
• Ayat (2)– Pernah dihukum blm 2 th diulangi– Sanksi : 6 th / denda Rp.15 juta
PENYEBARAN KEBENCIANPasal 156 KUHP
• Barang siapa
• Di muka umum
• Menyatakan :– perasaan permusuhan– Kebencian / penghinaan
• Terhadap suatu / bbrp gol. Penduduk Ind.
• Sanksi : 4 tahun / denda Rp.4.500,-
PENODAAN AGAMApsl.156 a
• Barang siapa• Dengan sengaja• Di muka umum • Mengeluarkan perasaan/melakukan perbuatan :
– Permusuhan, penyalahgunaan / penodaan thd suatu agama yg dianut di Ind.
– Dengan maksud agar orang tidak menganut agama yg bersendikan KTYME.
• Sanksi : 5 tahun.
Pasal 157 KUHP
• Barang siapa• Menyiarkan, mempertunjukkan atau
menempelkan di muka umum• Tulisan / lukisan• Yg isinya mengandung pernyataan
perasaan permusuhan, kebencian / penghinaan di antara gol rakyat Ind
• Dengan maksud isinya diketahui umum• Sanksi : 2 th 6 bln / denda Rp.4.500,-
PENGHASUTAN psl. 160
• Barang siapa
• Di muka umum
• Dengan lisan / tulisan
• Menghasut supaya :– Melakukan tindak pidana– Melakukan kekerasan kpd penguasa umum– Tidak menurut perintah jabatan
• Sanksi : 6 thn / denda Rp.4.500,-
Pasal 161 KUHP
• Unsur-unsur:– Menyiarkan, mempertunjukkan /
menempelkan– di muka umum– Dengan maksud spy isinya diketahui umum– Tulisan yang menghasut supaya :
• Melakukan tindak pidana, menentang penguasa umum dengan kekerasan, menentang hal lain (psl. 160 KUHP)
• Sanksi : 4 thn / denda pb Rp.4.500,-
Pasal 163 KUHP
• Menyiarkan, mempertunjukkan / menempelkan di muka umum
• Tulisan yg berisi penawaran untuk memberikan keterangan, kesempatan atau sarana
• Guna melakukan tindak pidana• Dengan maksud spy penawaran itu diketahui
oleh umum• Sanksi : 4 ½ bulan /denda Rp.4.500,-• Bandingkan dg Psl. 160, 162, 163 bis.
Pasal 163 bis (1)
• Barang siapa• Dg menggunakan sarana Ps. 55 ke-2• Mencoba menggerakkan orang lain• Spy melakukan kejahatan• Sanksi : 6 thn / denda Rp.4.500,-• Jika tidak mengakibatkan kejahatan / percobaan • dg ketentuan tidak lebih berat dari kejahatan itu
sendiri.
Pasal 164 KUHP
• Barang siapa menegtahui sesuatu permufakatan untuk melakukan kejahatan pasal : 108, 113, 115, 124, 187, 187 bis
• Sedang masih ada waktu mencegah • Dengan sengaja tidak memberitahukan
kpd pejabat kehakiman / kepolisian, atau kpd orang yang terancam
• Pidana penjara satu tahun 4 bulan / denda paling banyak Rp.300,-
Pasal 165 KUHP• Barangsiapa mengetahui ada niat:
– melakukan kejahatan Pasal : 104, 106, 107, 108, 110 -113, 115 -129, 131 KUHP,
– lari dari tentara dalam masa perang, – membunuh dengan rencana, – menculik atau memperkosa – melakukan kejahatan Bab VII KUHP sepanjang kejahatan itu
membahayakan nyawa orang – melakukan salah satu kejahatan Psl. 224 – 228, 250 atau 264, 275
sepanjang mengenai surat kredit yg diperuntukkan bagi peredaran• Sedang masih ada waktu mencegahnya• Tidak memberitahukan kpd yg berwajib / orang yang terancam• Pidana 9 bln / denda Rp.4.500,-
Pasal 166 KUHP
• Pasal 164, 165 KUHP tidak berlaku, bila
• Mendatangkan bahaya penuntutan pidana baginya, keluarganya derajat kedua/ketiga
• Berhubung dengan jabatan / pekerjaannya
• Dimungkinkan pembebasan menjadi saksi
Pasal 167 KUHP
• Barangsiapa memaksa Masuk ke dalam rumah / pekarangan tertutup yang dipakai orang lain dengan melawan hukum, atau
• berada disitu dengan melawan hukum,
• Atas permintaan yang berhak tidak segera pergi
• Pidana 9 bln / denda Rp.4.500,-
Pasal 168 KUHPayat (1)
• Barangsiapa memaksa masuk ke dalam rumah, ruangan dinas umum / berada di situ dengan melawan hukum
• Atas permintaan pejabat yang berwenang tidak pergi dengan segera
• Pidana 4 bulan / denda Rp.4.500,-
Pasal 168 KUHPayat (2)
• Dianggap memaksa :– masuk dengan merusak / memanjat,– menggunakan kunci palsu, – pakaian jabatan palsu, atau– tanpa setahu pejabat yang berwenang, atau
tidak khilaf masuk berada disitu pada waktu malam
Pasal 168 (3) (4) KUHP
• Ayat (3)– Jika dengan ancaman – Atau sarana yang menakutkan orang– Pidana 1 thn 4 bulan
• Ayat (4)– Pidana (1) dan (2) ditambah 1/3 bila dilakukan
dua orang lebih dengan bersekutu
Pasal 169 KUHPayat (1)
• Turut serta dalam perkumpulan : – Yang bertujuan melakukan kejahatan, atau– Turut serta dalam perkumpulan lainnya yang
dilarang oleh aturan-aturan umum
• Diancam pidana 6 tahun
Pasal 169 KUHPayat (2), (3)
• Ayat (2):– Turut serta dalam perkumpulan yang
bertujuan melakukan pelanggaran– Diancam pidana 9 bln / denda Rp.4.500,-
• Ayat (3)– Pendiri– Pengurus– Diancam pidana + 1/3
KEKERASAN DI MUKA UMUMpsl. 170 (1)
• Barang siapa
• Secara terbuka
• Bersama-sama
• Melakukan kekerasan
• Terhadap manusia / barang
• Sanksi : 5 thn 6 bln
Pasal 170 (2) KUHP
Perbuatan 170 (1), mengakibatkan :
• Barang hancur / orang luka = 7 thn
• Luka berat = 9 tahun
• Mati = 12 tahun
(3). Psl. 89 tidak berlaku.
Pasal 172 KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja
• Mengganggu ketenangan
• Dengan mengeluarkan teriakan, tanda bahaya palsu
• Diancam pidana penjara 3 minggu / denda Rp.900,-
Pasal 173 KUHP
• Barangsiapa
• Dengan kekerasan / ancaman kekerasan
• Merintangi rapat umum yang diizinkan
• Diancam pidana penjara 1 tahun
Pasal 174 KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja
• Mengganggu rapat umum yang diizinkan
• Dengan menimbulkan kekacauan atau suara gaduh
• Diancam pidana penjara 3 minggu / denda Rp. 900,-
Pasal 175 KUHP
• Barangsiapa
• Dengan kekerasan / ancaman kekerasan
• Merintangi pertemuan keagamaan yang bersifat umum dan diizinkan, atau upacara keagamaan yang diizinkan, atau upacara pemakaman jenazah
• Diancam pidana penjara 1 thn / denda Rp.900,-
Pasal 176 KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja
• Mengganggu pertemuan keagamaan yang bersifat umum dan diizinkan, atau upacara keagamaan yang diizinkan, atau pemakaman jenazah
• Dengan menimbulkan suara gaduh
• Diancam pidana penjara satu bulan 2 minggu / denda Rp. 1.800,-
Pasal 177 KUHP
1. Barangsiapa mentertawakan seorang petugas agama dalam menjalankan tugas yang diizinkan ;
2. Barangsiapa menghina benda-benda untuk keperluan ibadat di tempat atau pada waktu ibadat dilakukan.
• Diancam pidana 4 bln 2 minggu / denda Rp.1.800,-
Pasal 178 KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja
• Merintangi / menghalang-halangi jalan masuk / pengusungan mayat ke kuburan yang diizinkan
• Dianacam pidana penjara 1 bln 2 minggu / denda Rp.1.800,-
Pasal 179 KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja– Menodai kuburan;– Melawan hukum menghancurkan tanda
peringatan di kuburan
• Diancam pidana penjara 1 tahun 4 bulan
Pasal 180 KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum
• Menggali atau mengambil jenazah, atau
• Memindahkan / mengangkut jenazah yang sudah digali/diambil
• Diancam pidana penjara 1 tahun 4 bulan / denda Rp.4.500,-
Pasal 181 KUHP
• Barangsiapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari / menghilangkan mayat
• Dengan maksud menyembunyikan kematian / kelahirannya
• Diancam pidana penjara 9 bulan / denda Rp.4.500,-
TINDAK PIDANA BERKAITAN DENGAN PEMALSUAN
1. Sumpah palsu dan keterangan palsu( Psl.: 242 )
2. Pemalsuan mata uang dan uang kertas( Psl.: 244, 245, 246, 247, 249, 250, 250 bis, 251, 252 KUHP )
3. Pemalsuan meterai dan merk( Psl. : 253, 254, 255, 256, 257, 258, 259, 260, 260 bis, 261, 262 KUHP )
4. Pemalsuan surat ( Psl. : 263, 264, 266, 267, 268, 269, 270, 271,
274, 275, 276 KUHP )
SUMPAH PALSU DAN KETERANGANPALSU
( pasal 242 ayat (1) KUHP )
• Barangsiapa diwajibkan UU memberikan keterangan di bawah sumpah
• Dengan sengaja memberikan keterangan palsu di atas sumpah
• Dengan lisan / tulisan
• Secara pribadi / kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu
• Diancam pidana penjara 7 tahun
Pasal 242 KUHP
• Ayat (2) :Dalam perkara pidana dan merugikan terdakwa, sanksi = 9 tahun
• Ayat (3) :disamakan dg sumpah = janji / penguatan yang diharuskan menurut aturan umum atau yang menjadi pengganti sumpah;
• Ayat (4) :dapat dijatuhkan pidana pencabutan hak
( Psl. 35 no. 1 – 4 )
PEMALSUAN MATA UANG DAN UANG KERTAS
• Barangsiapa meniru / memalsu• Mata uang kertas yang dikeluarkan oleh
Negara / Bank• Dengan maksud utk mengedarkan /
menyuruh mengedarkan• Mata uang / uang kertas sebagai asli dan
tidak palsu• Diancam pidana penjara 15 tahun
PASAL 244
Pasal 245 KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja• Mengedarkan mata uang / uang kertas yang dikeluarkan
oleh negara / bank • Sebagai mata uang kertas asli dan tidak palsu, pada hal
ditiru / dipalsu sendiri, atau• Waktu diterima diketahuinya bahwa tidak asli / dipalsu,
atau• Barang siapa menyimpan / memasukkan ke Indonesia
mata uang / uang kertas• dengan maksud utk mengedarkan / menyuruh
mengedarkan sbg asli / tidak palsu• Diancam pidana 15 tahun
Pasal 246 KUHP
• Barangsiapa mengurangi nilai mata uang
• Dengan maksud untuk mengeluarkan / menyuruh mengedarkan uang yang telah dikurangi nilainya itu
• Diancam pidana 15 tahun
Pasal 247 KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja • Mengedarkan mata uang yang dikurangi nilainya
olehnya sendiri / yang merusaknya• waktu diterima diketahui sbg uang yang tidak
rusakatau
• Barangsiapa menyimpan / memasukkan ke Indonesia uang tsb
• Dengan maksud utk mengedarkan / menyuruh mengedarkan sbg uang yang tidak rusak
Diancam pidana 12 tahun.
Pasal 249 KUHP
• Barang siapa dengan sengaja mengedarkan mata uang yang tidak asli, dipalsu / dirusak, atau uang kertas negara / bank yang palsu / dipalsu
• berdasarkan psl 245, 247
• Diancam pidana penjara 4 bln 2 minggu / denda Rp.4.500,-
Pasal 250 KUHP
• Barangsiapa membuat / menyediakan bahan, alat
• yang diketahuinya untuk meniru, memalsukan / mengurangi nilai mata uang, atau
• utk meniru/memalsu uang kertas negara / bank
• Diancam pidana 6 tahun / denda Rp.4.500,-
Pasal 250 bis KUHP
• Mata uang palsu, dipalsu, dirusak • Uang kertas negara/bank yang palsu/ dipalsu• Bahan-bahan/benda digunakan utk meniru,
memalsu, mengurangi nilai mata uang• Sepanjang dipakai / menjadi obyek dalam
melakukan kejahatan• Dirampas termasuk yang bukan milik
Terdakwa
Pasal 251KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa izin pemerintah
• Menyimpan/memasukkan ke Indonesia • Keping / lembaran perak• Baik yang ada maupun yang tidak ada capnya
atau pengerjaan yang lain, mungkin dianggap sebagai mata uang, padahal nyata-nyata tidak akan digunakan sebagai perhiasan / tanda peringatan
• Diancam pidana penjara 1 thn / denda Rp.10.000,-
Pasal 252 KUHP
Pada waktu menjatuhkan hukuman karena melakukan salah satu kejahatan dalam pasal 244 – 247 dapat dijatuhkan hukuman berupa pencabutan hak-hak seperti diatur di dalam Pasal 35 no 1 s/d 4.
PEMALSUAN METERAI MEREKPasal 253 KUHP
• Diancam dengan pidana penjara 7 tahun• (1) Barangsiapa meniru / memalsu meterai
– Yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, atau jika diperlukan tanda tangan untuk sahnya meterai itu, meniru atau memalsu tanda tangan
– Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai meterai itu sebagai meterai yang asli dan tidak dipalsu / yang sah
• (2) Barang siapa dengan maksud yang sama– Membuat meterai tersebut dengan menggunakan cap
yang asli secara melawan hukum.
Pasal 254 KUHP
Diancam dengan pidana penjara 6 tahunAyat ( 1 ) :
Barang siapa membubuhi barang-barang emas atau perak dengan merek negara yang dipalsukan, atau dengan tanda keahlian menurut undang-undang yang dipalsukan atau memalsu merek atau tanda yang asli dengan maksud untu memakai atau menyuruh orang lain memakai seolah-olah merek atau tanda itu asli dan tidak dipalsu
Ayat ( 2 )……………..
Pasal 254…..
• Ayat ( 2 ) :– Barang siapa dengan maksud yang sama– Membubuhi barang-barang tersebut dengan merek atau tanda– Dengan menggunakan cap yang asli secara melawan hukum
• Ayat ( 3 ) :– Barang siapa memberi, menambah atau memindahkan merek
negara atau tanda keahlian menurut undang-undang yang asli– Pada barang emas/perak yang lain daripada yang semula yang
dibubuhi merek atau tanda itu– Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain
memakai barang itu seolah-olah merek atau tanda dari semula sudah dibubuhkan pada barang itu.
Pasal 255 KUHP
• Diancam dengan pidana 4 tahun :• Ayat (1) :
– Barang siapamembubuhi barang yang wajib ditera atau yang atas permintaan yang berkepentingan diizinkan untuk ditera atau ditera lagi dengan tanda tera Indonesia yang palsu, atau
– Barang siapa memalsu tanda tera yang asli– dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang
lain memakai barang itu seolah-olah tanda teranya asli dan tidak dipalsu.
• Ayat (2)………
Pasal 255 KUHP
• Ayat (2):– Barangsiapa dengan maksud yang sama– Membubuhi merek pada barang tersebut dengan
menggunakan cap yang asli secara melawan hukum• Ayat (3) :
– Barangsiapa memberi, menambah atau memindahkan tera Indonesia yang asli
– Kepada barang yang lain daripada semula dibubuhi tanda itu
– Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai barang itu seolah-olah tanda tersebut dari semula diadakan barang itu.
Pasal 256 KUHP
• Diancam dengan pidana penjara 3 tahun :• Ayat (1):
– Barangsiapa membubuhi merek lain daripada tersebut dlm Psl. 254, 255 yang menurut ketentuan UU harus atau boleh dibubuhi pada barang atau bungkusnya secara palsu pada barang atau bungkus tsb
– Dengan maksud untuk memakai barang itu seolah-olah mereknya asli dan tidak dipalsu;
• Ayat (2)
Pasal 256 KUHP
• Ayat (2):– Barangsiapa dengan maksud yang sama membubuhi
merek pada barang atau bungkusnya dengan cap yang asli secara melawan hukum;
• Ayat (3):– Barang siapa memakai merek yang asli untuk barang
atau bungkusnya– Padahal merek itu bukan untuk barang / bungkusnya
itu– Dengan maksud untuk memakai / menyuruh orang
lain memakai seoalh-olah merek tsb ditentukan untuk barang itu.
Pasal 257 KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja • Memakai, menjual, menawarkan, menyerahkan,
mempunyai persediaan utk dijual atau memasukkan ke Indonesia
• Meterai, tanda atau merek yang tidak asli, dipalsu atau dibikin secara melawan hukum, ataupun benda-benda dimana merek itu dibubuhkan secara melawan hukum, ataupun tidak dibubuhkan secara melawan hukum pada benda-benda itu
• Diancam dengan penjara tersebut pasal 253 – 256 sesuai dengan perbedaan yg dibuat disana.
Pasal 258 KUHP
• Diancam dengan pidana penjara 3 tahun :• Ayat ( 1 ) :
Barangsiapa memalsu ukuran atau takaran, anak timbangan sesudah dibubuhi tanda tera dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai barang itu seolah-olah asli dan tidak dipalsu
• Ayat ( 2 ) :Dengan sengaja memakai ukuran / takaran, anak timbangan / timbangan yang dipalsu, seolah-olah barang itu asli dan tidak dipalsu
Pasal 259 KUHP
• Diancam pidana penjara 1 thn 4 bln• Ayat (1) :
– Barang siapa menghilangkan tanda apkir pada barang yang ditera dengan maksud hendak memakai atau menyuruh orang lain memakai barang itu seolah-olah tidak diapkir;
• Ayat (2) :– Dengan sengaja memakai, menjual, menawarkan,
menyerahkan atau mempunyai persediaan untuk dijual suatu benda yang dihilangkan tanda apkirnya seolah-olah benda itu tidak diapkir.
Pasal 260 KUHP
• Ayat (1), ke-1 :– Barang siapa pada meterai Pemerintah Indonesia yang telah
dipakai, menghilangkan cap yang gunanya untuk tidak memungkinkan cap yang gunanya utk tidak memungkinkan dipakainya lagi,
– Dengan maksud untuk memakai / menyuruh orang lain memakai seolah-olah meterai itu belum dipakai;
• Ayat (1), ke-2 :– Barang siapa pada meterai Pemerintah Indonesia yang telah
dipakai– Dengan maksud yang sama menghilangkantanda tangan, ciri /
tanda saat dipakainya yang menurut UU harus dibubuhkan di atas atau pada meterai tersebut.
• Ayat (2) :
Pasal 260 KUHP
• Ayat ( 2 ) :– Dengan sengaja memakai, menjual, menawarkan,
menyerahkan, mempunyai pesediaan untuk dijual, atau
– Memasukkan ke Indonesia – Meterai yang capnya, tanda tangannya, ciri atau
tanda saat dipakainya dihilangkan seolah-olah meterai belum dipakai.
• Pasal 260 ayat (1) dan ayat (2) KUHP diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau denda Rp.4.500,-
Pasal 260 bis KUHP
1. Pasal 253, 256, 257 dan 260 berlaku juga menurut perbedaan yang ditentukan dalam pasal-pasal itu jika perbuatan yang diterangkan di situ dilakukan terhadap meterai atau merek yang dipakai oleh Jawatan Pos atau suatu negara asing.
2. Jika kejahatan dilakukan terhadap meterai atau merek yang dipakai oleh Jawatan Pos Negara Asing, maksimum pidana pokok yang ditentukan bagi kejahatan itu dikurangi sepertiga
Pasal 261 KUHP
1. Barangsiapa menyimpan bahan atau benda yang diketahuinya diperuntukkan untuk melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam Pasal 253 atau dalam Pasal 260 bis, berhubung dengan Pasal 253, diancam dengan pidana penjara paling lama 9 bulan / denda Rp.4.500,-
2. Bahan-bahan dan barang-barang itu dirampas
Pasal 262 KUHP
• Pemidanaan berdasar Pasal 253 – 260 bis hak-hak tersebut Pasal 35 Nomor 1 – 4 dapat dicabut.
• Hak-hak tersebut :– Menjabat segala jabatan– Menjadi anggota TNI– Memilih dan dapat dipilih pada pemilihan yang
dilakukan karena uu umum– Menjadi penasihat / wali / wali pengawas/ pengampu /
pengampu pengawas atas orang lain.
PEMALSUAN SURATPasal 263 KUHP
Diancam pidana penjara 6 tahun :• Ayat (1) :
Membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat :
• Menerbitkan sesuatu hak;• Menerbitkan perutangan;• Membebaskan utang;• Menjadi bukti sesuatu hal.
Jika pemakaiannya dapat menimbulkan kerugian.
• Ayat (2) :………………..
Pasal 263 ….
• Ayat (2) :– Dengan sengaja – Memakai surat palsu/ yang dipalsukan
seolah-olah asli– Jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan
kerugian.
Pasal 264 KUHP
• Ayat (1) :– Diancam dengan pidana 8 tahun, pemalsuan surat
terhadap :– Akta otentik– Surat hutang / sertifikat hutang dari suatu negara /
lembaga umum;– Sero / surat hutang / sertifikat sero/hutang dari suatu
perkumpulan, yayasan, perseroan/maskapai.– Talon, tanda bukti deviden atau bunga– Surat kredit / surat dagang untuk diedarkan.
• Ayat (2) :……………
Pasal 264 KUHP
• Ayat (2) :– Barangsiapa dengan sengaja– Memakai surat tersebut ayat (1)– Yang isinya palsu / dipalsukan seolah-olah
benar dan tidak dipalsu– Jika pemalsuan itu dapat menimbulkan
kerugian.
Pasal 266 KUHP
Ayat (1) :• Barangsiapa menyuruh memasukkan keterangan palsu
ke dalam suatu akta otentik• Mengenai sesuatu hal yang kebenarannya harus
dinyatakan oleh akta itu• Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang
lain memakai akta itu seolah-olah keterangannya sesuai kebenaran
• Jika pemakaiannya dapat menimbulkan kerugian• Diancam pidana penjara 7 tahun Ayat (2)…………………..
Pasal 266 ayat (2)
• Barangsiapa
• Dengan sengaja
• Memakai akta tersebut ayat (1) seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran
• Jika pemakaiannya dapat menimbulkan kerugian
• Diancam pidana penjara 7 tahun
Pasal 267 KUHP
• Ayat (1) :– Seorang dokter– Dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu
tentang ada tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat– Diancam pidana penjara 4 tahun
• Ayat (2) :– Jika untuk memasukkan ke rumah sakit jiwa– Pidananya 8 tahun
• Ayat (3) :– Dengan sengaja memakai surat keterangan palsu
tersebut dipidana sama
Pasal 268 KUHP
Diancam pidana penjara 4 tahun• Ayat (1) :
– Barangsiapa membuat secara palsu / memalsu surat keterangan dokter ttg ada tidaknya penyakit, kelemahan / cacat
– Untuk meyesatkan penguasa umum / penanggung
• Ayat (2) :– Barangsiapa dengan maksud yang sama memakai
surat keterangan tersebut ayat (1) seolah-olah surat itu benar dan tidak dipalsu.
Pasal 269 KUHP
Diancam pidana penjara 1 thn 4 bln• Ayat (1) :
– Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat keterangan kelakuan baik, kecakapan, kemiskinan, kecacatan atau keadaan lain
– Dengan maksud untuk memakai atau menyryh orang lain memakai spy diterima dalam pekerjaan / spy menimbulkan kemurahan hati dan pertolongan
• Ayat (2) :– Barang siapa memakai surat keterangan palsu
tersebut ayat (1).
Pasal 270 KUHP
Diancam pidana penjara 2 thn 8 bulan• Ayat (1) :
– Barangsiapa membuat surat palsu / memalsukan surat pas jalan / penggantinya, kartu keamanan, surat perintah jalan atau surat yang diberikan menurut ketentuan UU ttg pemberian izin kpd orang asing utk masuk dan menetap di Indonesia, atau
– Barangsiapa menyuruh memberikan surat serupa itu atas nama palsu atau nama kecil yg palsu atau menunjuk pada keadaan palsu
– Dengan maksud utk memakai atau menuruh orang lain memakai seolah-olah tidak palsu
• Ayat (2) :………………
Pasal 270 ayat (2) KUHP
• Barangsiapa
• Dengan sengaja
• Memakai surat yang tidak benar / dipalsu tersebut ayat (1)
• Seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran
• Diancam pidana penjara 2 thn 8 bulan
Pasal 271 KUHP
• Diancam pidana penjara 2 thn 8 bulan• Ayat (1):
– Barangsiapa membuat palsu / memalsukan surat pengantar bagi kerbau atau sapi, atau menyuruh memberikan surat serupa itu atas nama palsu atau dengan menunjuk pada keadaan palsu
– Dengan maksud utk memakai / menyuruh orang lain memakai surat itu seolah-olah asli
• Ayat (2):– Barangsiapa memakai surat palsu tsb ayat (1).
Pasal 274 KUHP
• Ayat (1):– Barangsiapa membuat palsu atau
memalsukan surat keterangan seorang pejabat selaku penguasa yang sah
– Tentang hak milik / hak lainnya atas barang– Dengan maksud utk memudahkan penjualan /
penggadaiannya
• Ayat (2):– Barangsiapa memakai surat keterangan
tersebut ayat (1).
Pasal 275 KUHP
Dipidana penjara 9 bulan/denda Rp.4.500,
• Ayat (1):– Barangsiapa menyimpan bahan / benda yg
diketahuinya utk melakukan kejahatan Psl. 264 No. 2 – 5
• Ayat (2):– Bahan-bahan dan benda tersebut dirampas.
Pasal 276 KUHP
Pidana berdasar salah satu kejahatan tersebut Pasal 263 – 268 dapat dijatuhkan pencabutan hak-hak berdasar Pasal 35 nomor 1 – 4 KUHP:
1. Menjabat segala jabatan / jabatan tertentu;2. Menjadi TNI3. Memilih / pemilih 4. Menjadi penasihat / wali, wali pengawas atau
pengampu / pengampu pengawas lain daripada anaknya sendiri.
top related