demokrasi era reformasi misna
Post on 03-Dec-2015
220 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TENTANG
DEMOKRASI ERA REFORMASI
Oleh :
MISNA ANGRIYANI
(2015049)
DOSEN PEMBIMBING : Dr(c). Renton Mebori, MM
YAYASAN SEKUNDANG BENGKULU SELATAN
AKADEMI KEBIDANAN MANNA
Jl. Datuk Nazir Nomor : 02 Telp & Fax (0739) 21218
Kode Pos 38511
Email: Akbidmanna@yahoo.com
Website: www.akbidmanna.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi
langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini bersal
dari bahasa Yunani (dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang dibentuk dari
kata (dêmos)”rakyat” dan (Kratos)“kekuasaan”, Istilah demokrasi di
perkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan,
yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan
orang banyak (rakyat).
Demokrasi merupakan suatu sistem negara yang dimana kewenangan
berada ditangan rakyat, sehingga suatu pemerintahan tidak mempunyai
kewenangan penuh terhadap keputusan pemerintahan. Demokrasi terbentuk
menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum
yang ingin menyuarakan aspirasi mereka. Dengan adanya sistem demokrasi,
kekuasaaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan
otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi memberikan kebebasan
berpendapat bagi rakyat.
Di Indonesia, para masyarakat mencita-citakan pembentukan negara
demokrasi yang berwatak anti feodalisme dan anti imperialisme, dengan
tujuan membentuk masyarakat sosialisasi. Landasan demokrasi adalah
keadilan , dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga
otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur
hidupnya, sesuai dengan apa yang diinginkan. Masalah keadilan menjadi
penting dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri
jalan hidupnya.
Sebagai bentuk dari landasan tersebut suatu negara kesatuan
berkewenangan penuh atas sistem pemerintahan yang hendak dijalankan
1
dalam bernegara, seperti di Indonesia dalam mejalankan sistem kenegaraannya
sering terjadi masalah yang harus dihadapi.
Dari latar belakang diatas, makalah ini akan menguraikan tentang
bagaimana konsep dan sistem demokrasi yang diterapkan dan gerakan
demokratisasi di Indonesia, bagaimanakah pelaksanaan demokrasi di
Indonesia pada era reformasi.
B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk membahas materi yang berkaitan dengan
demokrasi pada masa reformasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu “demos” yang
berarti rakyat atau “kratos” berarti pemerintah. Jadi demokrasi berarti
pemerintahan rakyat atau suatu pemerintahan dimana rakyat memegang
kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan
negara.
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap
Demokrasi Pancasila. Perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan dan
praktik penyelenggaraan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
praktik pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan
demokrasi pada Orde Reformasi sekarang ini, yaitu:
1. Pemilihan umum lebih demokratis
2. Partai politik lebih mandiri
3. Pengaturan hak asasi manusia
4. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
5. Konsep Trias politika masing-masing bersifat otonom penuh
Saat ini tampaknya kekuatan rakyat sangat dominan. Bahkan etika,
moral dan aturan hukum diinjak-injak demi demokrasi keblabasan yang telah
diyakini banyak pihak. Kekuatan rakyat yang tanpa etika dan aturan itu
sangat mungkin menjadi kontraproduktif yang akan menghancurkan bangsa
ini. Namun dalam perjalanan demokrasi dalam era reformasi berjalan terlalu
cepat dan tidak terarah. Dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan
perbaikan peraturan-peraturan yang tidak demokratis, dengan meningkatkan
peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi Negara dengan menegaskan
3
fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan
kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga-lembaga eksekutif,
legislatif dan yudikatif. Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan
terbentuknya DPR–MPR hasil
Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta
terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain.
Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang
demokratis antara lain:
1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok
reformasi
2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang
Referandum
3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang
bebas dari KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan
Presiden dan Wakil Presiden RI
5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
B. Pengertian dan Tujuan Reformasi
Reformasi merupakan suatu perubahan yang bertujuan untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diwariskan oleh Orde Baru atau
merombak segala tatanan politi, ekonomi, social dan budaya yang berbau
Orde baru. Atau membangun kembali, menyusun kembali.
Dalam rangka menanggapi tuntutan reformasi dari masyarakat dan agar dapat
mewijudkan tujuan dari reformasi tersebut maka B.J.Habibie mengeluarkan
beberapa kebijakan, antaranya:
1. Kebijakan dalam bidang politik
Reformasi dalam bidang politik berhasil mengganti lima paket
undang-undang masa orde baru dengan tiga undang-undang politik yang
lebih demokratis. Berikut ini tiga undang-undang tersebut.
a. UU No. 2 Tahun 1999 tentang partai politik
4
b. UU No. 3 Tahin 1999 tentang pemilihan umum
c. UU No. 4 Tahun 1999 tentang susunan dan kedudukan DPR/MPR
2. Kebijakan Dalam Bidang Ekonomi
Untuk memperbaiki prekonomian yang terpuruk, terutama dalam
sektor perbankan, pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan
Nasional ( BPPN ). Selanjutnya pemerintah mengeluarkan UU No 5
Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
3. Kebebasan Dalam Menyampaikan Pendapat dan Pers
Kebebasan menyampaikan pendapat dalam masyarakat mulai
terangkat kembali. Hal ini terlihat dari mumculnya partai-partai politik
dari berbagaia golongan dan ideology. Masyarakat dapat menyampaikan
kritik secara terbuka kepada pemerintah. Di samping kebebasan dalam
menyampaikan pendapat, kebebasan juga diberikan kepada Pers.
Reformasi dalam Pers dilakukan dengan cara menyederhanakan
permohonan Surat Ijin Usaha Penerbitan ( SIUP ).
4. Pelaksanaan Pemilu
Pada masa pemerintahan B.J. Habibie berhasil diselenggarakan
pemilu multipartai yang damai dan pemilihan presiden yang demokratis.
Pemilu tersebut diikuti oleh 48 partai politik. Dalam pemerintahan B. J.
Habibie juga berhasil menyelesaikan masalah Timor Timur . B.J.Habibie
mengambil kebijakan untuk melakukan jajak pendapat di Timor Timur.
Referendum tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 dibawah
pengawasan UNAMET. Hasil jajak pendapat tersebut menunjukan bahwa
mayoritas rakyat Timor Timur lepas dari Indonesia. Sejak saat itu Timor
Timur lepas dari Indonesia. Pada tanggal 20 Mei 2002 Timor Timur
mendapat kemerdekaan penuh dengan nama Republik Demokratik Timor
Leste.
5
Selain dengan adanya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
B.J. Habibie, perubahan juga dilakukan dengan penyempurnaan
pelaksanaan dan perbaikan peraturan-peraturan yan tidakk demokratis,
dengan meningkatkan peran lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi negara
dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu
kepada prinsip pemisahan kekuasaan dn tata hubungan yang jelas antara
lembaga Eksekutuf, Legislatif dan Yudikatif. Masa reformasi berusaha
membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain :
a. Keluarnya ketetapan MPR RI No X / MPR/1998 Tentang Pokok-
Pokok Reformasi.
b. Ketetapan No VII/MPR/ 1998 tentang pencabutan Tap MPR tentang
referendum
c. Tap MPR RI No XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang
bebas dari KKN.
d. Tap MPR RI No XIII/MPR/1998 tentang pembatasan masa jabatan
presiden dan wakil presiden RI.
e. Amandemen UUD 1945 sudah sampai Amandemen I,II,III,IV.
C. Sistematika Pelaksanaan UU 1945 pada Masa Orde Reformasi
Pada masa orde Reformasi demokrasi yang dikembangkan pada
dasarnya adalah demokrasi dengan berdasarkan kepada Pancasila dan UUD
1945. Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Reformasi dilandasi
semangat Reformasi, dimana paham demokrasi berdasar atas kerkyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, selalu memelihara persatuan
Indonesia dan untuk mewujudkan suatu keadilan sosila bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pelaksanaan demokasi Pancasila pada masa Reformasi telah banya
member ruang gerak kepada parpol dan komponen bangsa lainnya termasuk
lembaga permusyawaratan rakyat dan perwakilan rakyat mengawasi dan
mengontrol pemerintah secara kritis sehingga dua kepala negara tidak dapat
6
melaksanakan tugasnya sampai akhir masa jabatannya selama 5 tahun karena
dianggap menyimpang dari garis Reformasi.
D. Ciri-ciri Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Reformasi
Masa demokrasi pancasila pada Era Reformasi berusaha
menembalikan perimbanan kekuatan antara lembaga Negara,antara eksekutif,
legeslatif dan yudikatif . Berlangsung mulai dari Mei 1998 sampai dengan
sekarang. Pada masa ini peran partai politik kembali menonjol dan menjadi
nafas baru buat indonesia.
Ciri-ciri demokrasi Pancasila masa Reformasi
1. Mengutamakan musyawarah mufakat
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara
3. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
4. Selalu diliputi oleh semangat kekeluargaan
5. Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan hasil
musyawarah
6. Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati yang luhur
7. Keputusan dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Than Yang
Maha Esa, berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan
8. Penegakan kedaulatan rakyat dengan memperdayakan pengawasan sebagai
lembaga negara, lembaga politik dan lembaga swadaya masyarakat
9. Pembagian secara tegas wewenang kekuasaan lembaga Legislatif,
Eksekutif dan Yudikatif.
10. Penghormatan kepada beragam asas, cirri, aspirasi dan program parpol
yang memiliki partai
11. Adanya kebebasan mendirikan partai sebagai aplikasi dari pelaksanaan
hak asasi manusia
7
E. Kelebihan dan Kekurangan Pelaksanaan Demokrasi pada Masa
Reformasi
Periode Kelebihan Kekurangan
21 Mei 1998
s.d. sekarang
- Berhasil menata
kehidupan
ketatanegaraan dengan
amandemen UUD 1945
- Mendorong
warganegara
meningkatkan kapasitas
pribadinya; misalnya
meningkatkan
kesadaran politik,
meningkatkan
pengetahuan pribadi dll
- Kebebasan bicara dan
berpendapat mulai
berjalan
- Lebih mudah
diterapkan dalam
masyarakat yang lebih
kompleks
- Menjamin stabilitas
politik
- Penegakan hukum dan
diplomasi antar bangsa
- terbukanya pintu
informasi yang begitu
lebar. Sehingga banyak
manfaat yang dapat
dipetik.
- Masyarakat yang terlalu
bebas, dan mengartikan
kebebasan dengan boleh
berbuat sebebas-
bebasnya. Akibatnya :
banyak demo yang
berakhir rusuh, pilkada
yang berakhir rusuh
- Kebijakan pemerintah
yang tidak
menguntungkan publik
tidak dapat dikontrol
langsung oleh rakyat,
tetapi harus melalui
DPR
- Masih banyak
pemaksaan yang
dilakukan pihak-pihak
tertentu
- Pendidikan politik
rakyat masih rendah
- Masih adanya
diskriminasi dalam
pengambilan keputusan
- KKN
- Lemahnya stabilitas
keamanan (konflik
kebangsaan)
Periode Kelebihan Kekurangan
8
- Jumlah partai politik
tidak dibatasi
- Politisasi birokrat
- Membangun
klientelisme ekonomi
- banyak
orang/masyarakat yang
salah tafsir mengenai
reformasi
9
Perbandingan pada Masa Reformasi dengan Orde Lama dan Orde Baru
periode Berkenaan dengan kedaulatan rakyat Berkenaan
dengan
Mekanisme
Pengambilan
Keputusan
21 Mei 1998
s.d. sekarang
- Kekuasaan Presiden sebagai
Kepala Pemerintahan (Eksekutif)
maupun Kepala Negara jauh
berkurang karena harus dibagi
kepada DPR (Legislatif).
- Kekuasaan Presiden dibidang
legislasi (pembentukan undang-
undang termasuk UU-
APBN) lebih lemah
dibandingkan kekuasaan DPR
(Legislatif). Bahkan sebuah
Rancangan Undang-Undang yang
telah disetujui oleh DPR dapat
berlaku meskipun tidak disetujui
dan tidak diundangkan oleh
Presiden/Pemerintah.
- Kekuasaan Presiden sebagai
Kepala Pemerintahan
(Eksekutif) menjadi semakin
berkurang dengan
dilaksanakannya Otonomi
Daerah.
- Berkenaan dengan Mekanisme
Pengambilan Keputusan
- Semua
keputusan di
lembaga
perwakilan
rakyat (MPR
dan DPR)
didalam
prakteknya
langsung
diambil
berdasarkan
voting dengan
suara
terbanyak.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat hal tersebut diatas maka kesimpulan daripada
pelaksanaan demokrasi di Indonesia belum mencapai titik yang pasti dan
masih belajar untuk memulai demokrasi pancasila yang sudah dilakukan
selama 40 tahun sampai sekarang masih belum bisa dilaksanakan secara baik
dan benar.
Keberhasilan dalam pelaksaan demokrasi pada masa reformasi, yaitu:
1. Salah satu hasil reformasi yang telah dicapai adalah bangsa Indonesia
mampu mengadakan pemilihan umum secara langsung sehingga anggota-
anggota MPR, DPR, DPD, serta DPRD yang terpilih sesuai dengan
aspirasi rakyat.
2. Di Negara Indonesia, setelah bergulir reformasi terdapat banyak partai
poltik. Hal ini menunjukkan terpenuhinya syarat untuk terwujudnya suatu
demokrasi seperti halnya Negara-negara yang menganut paham
demokrasi.
Adapun ketidakberhasilan pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi ,
yaitu:
1. Kesadaran hukum di dalam masyarakat terhadap pancasila, UUD 1945 dan
perundang-undangan lainnya masih belum merata dan menyeluruh,
sehingga masih terdapat penyalahgunaan wewenang ataupun main hakim
sendiri
2. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat dan tingkat pertumbuhan
ekonomi di Indonesia
3. Dimasyarakat Indonesia masih sering terjadi gejolak-gejolak yang
bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Aliran Kepercayaan) yang dapat
menimbulkan keresahan-keresahan sosial yang dapat mengakibatkan
ketegangan-ketegangan politik
11
4. Tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih
rendah
B. Saran
1. Demokrasi pancasila di era reformasi Indonesia harus lebih di pehami
karna agar semua masyarakat Indonesia bisa membedakan antara
demokrasi pancasila di Indonesia dengan Negara lain.
2. Diharapkan kita sebagai generasi bangsa agar tetap menjunjung tinggi
nilai-nilai pancasila dan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menghargai pendapat orang lain serta menyelesaikan masalah secara
musyawarah mufakat tanpa adanya kekerasan sehimgga negara kita tetap
damai dan tenteram.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sunardi, H.S.Drs. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Solo : Tiga Serangkai.
Asy, Mas`udi, Drs. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Solo : Tiga Serangkai.
Suwarni, dkk. Dra. Pendidikan Kewarganegaraan. 2006. Jakarta : Arya Duta.
Rubianto, dkk, Drs. 2066. Pendidikan Kewarganegaraan.Kartasura surakarta : Eksis.
13
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur seraya kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
rahmatnya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul
“Demokrasi Era Reformasi”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa ucapan rasa terima kasih kami haturkan kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam pembuatan
makalah ini. Sehingga pembuatan makalah ini bisa berjalan dengan baik dan
lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini
adalah untuk menambah pengetahuan penulis dalam menganalisis perkembangan
kognitif.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penulis, kami
mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita
semua.
Wassalamualaikum Wr,Wb.
Penulis
i
14
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................ 3
A. Pengertian Demokrasi ....................................................................... 3
B. Pengertian dan Tujuan Reformasi ..................................................... 4
C. Sistematika Pelaksanaan UU 1945 pada Masa Orde Reformasi....... 6
D. Ciri-ciri Pelaksanaan Demokrasi Pada Masa Reformasi .................. 7
E. Kelebihan dan Kekurangan Pelaksanaan Demokrasi pada Masa
Reformasi .......................................................................................... 8
BAB III PENUTUP ...............................................................................................
11
A. Kesimpulan .......................................................................................
11
B. Saran .................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
ii
15
top related