dian sukma yuga (05081006008)
Post on 24-Jul-2015
310 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Nama : Dian Sukma Yuga
NIM : 05081006008
Jur/Prodi : Teknologi Pertanian/Teknik Pertanian
Tugas Alat dan Mesin Budidaya Pertanian
1. Dua macam alat atau mesin tanam
1. Mesin Penanam Padi (Rice Transplanter)
Rice transplanter adalah jenis mesin penanam padi yang dipergunakan untuk
menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus dengan umur tertentu, pada
areal tanah sawah kondisi siap tanam, mesin dirancang untuk bekerja pada lahan berlumpur
(puddle). Oleh karena itu mesin ini dirancang ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung.
Gambar Alat Penanam Padi (Rice Transplanter)
Menurut macam persemaian yang digunakan transplanter dibagi menjadi dua macam
1) Root wash seedling apabila dalam penggunaan transplanter, persemaian harus melalui
pencucian akar dengan air sampai bersih dari tanah, dan cara ini dilakukan dengan
cara tradisional dan memakan waktu cukup lama sehingga tidak banyak
dikembangkan.
2) Soil Bearing Seedling atau Mat Seedling apabila dalam penggunaan transplanter
persemaian tidak perlu mengalami pencucian akar, jadi tanah dibiarkan melekat pada
perakaran persemaian. Cara ini membutuhkan pembuatan persemaian khusus yaitu
benih disebar pada kotak persemaian yang mempunyai ukuran tertentu yang
disesuaikan dengan seedling tray transplanter.
Bagian-bagian transplanter secara umum
1) Travelling Devices yang berfungsi untuk menggerakkan transplanter ke depan dan
belakang.
2) Feeding Devices yang terdiri dari ;
Seedling Tray berfungsi sebagai tempat meletakkan persemaian yang akan
ditanam.
Seedling Stopper berfungsi sebagai alat penahan persemaian yang terdapat pada
seedling tray.
Seedling Feeding Pawl untuk menggerakkan seedling tray kekanan dan kekiri agar
pengambilan persemaian merata.
3) Planting Devices terdiri dari
Planting Arm berfungsi mengerakkan garpu penanam atau planting fork.
Planting fork sebagai alat pengambil bibit persemaian dari seedling tray.
4) Operating Devices adalah alat pengendalian operasi terdiri atas motor, kopling, gas,
versneling, rem.
2. Mesin Tanam Acak Dalam Lajur (Drill Seeder)
Prinsip kerja mesin tanam acak adalah perputaran mesin (motor) baik motor bakar
maupun motor bensin yang akan memutarkan SMD, sehingga terjadi sirkulasi perputaran
benih yang menyebabkan benih masuk kedalam SMD dengan jumlah tertentu sesuai dengan
setingan (pengaturan), yang kemudian disalurkan pada feed tube yang selanjutnya ditanam
pada alur yang telah dibuat oleh furriw opener dan kemudian ditutup oleh converind device
sehingga tertutup dan terhindar dari koservasi legas.
Mesin tanam benih secara acak dalam lajur, biasanya pada setiap alur tanam, benih
dijatah dari hoper oleh suatu silinder yang digerakkan dengan roda tanah (ground wheel).
Jumlah benih per satuan waktu atau laju benih dikontrol melalui lebar bukaan yang dapat
diatur. Benih tersebut melewati tabung penyalur benih jatuh secara gravitasi ke lubang tanam
yang dibuat oleh pembuka alur, bisa berupa disk atau bentuk lain.
Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada
kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relative tinggi. Sebagian besar alat
penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah.
Mesin yang dipergunakan untuk menempatkan benih di dalam tanah serta
menutupinya sekaligus dalam satu lintasan akan menghasilkan larik-larik tertentu. Jika larik-
larik ataupun bedengan-bedengan tersebut cukup renggang untuk memungkinkan
dilakukannya pekerjaan menggunakan mesin di sela-sela larikan guna keperluan pendangiran
ataupun pekerjaan pemeliharaan lainnya, cara tanam jenis ini disebut sebagai tanam-larik
(row-crop planting), jika sebaliknya disebut sebagai tanam-rapat (solid planting). Dengan
demikian bijian yang diicir dalam larik berjarak 15 sampai 36 cm adalah termasuk bentuk
tanam rapat, sedangkan penanaman bit dengan jarak 51 cm dikatakan sebagai tanam larik.
Gambar Mesin Tanam Acak Dalam Lajur (Drill Seeder)
2. Bajak dan Garu
1. Bajak Piring
Tipe tarik dapat dibagi lagi atas biasa (reguler) dan satu arah (oneway). Reguler
trailing disk plow ditarik di belakang traktor. Alat ini dilengkapi dengan roda yaitu 2 buah
roda alur (furrow wheel) dan satu buah roda lahan (land wheel). Kedua roda alur (furrow
wheel),berperan untuk menstabilkan jalannya bajak. Pada tanah-tanah berat digunakan heavy
way disk plow untuk mendapatkan pengolahan yang dalam. One way disk plow adalah piring
bajak yang di susun dalam satu gang melalui suatu poros. Jarak antara piringan adalah 8
sampai 10 inci. Jumlah piringan dapat beragam dari 2 sampai 35 buah dengan ukuran
diameter piring dari 20 sampai 26 inci.
Tipe hubungan langsung atau disebut juga semi mounted disk plow di bagian
depannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor sehingga memudahkan alat
sewaktu berputar. Alat ini dapat berputar pada areal yang sempit dan juga dapat mundur. Tipe
diangkat sepenuhnya ditarik dibelakang traktor dipasang pada tiga titik gandeng dan
keseluruhannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor, sehingga sangat mudah
dalam transportasi. Tipe one way disk plow yang kecil dapat juga termasuk Integral
mounted., bila dapat diangkat keseluruhannya dengan hidrolik traktor.
Gambar Bajak Piring
2. Bajak Rotari / Pisau Berputar
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan
bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau
yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh
suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang disebut
dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini
terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak majunya ditarik oleh
traktor.
Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven
rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point
hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor.
Gambar Bajak Rotari / Pisau Berputar
1. Garu Piring
Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput-rumput pada
permukaan tanah, untuk rnenghancurkan permukaan tanah sehingga keratan tanah ( furrow
slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk penyiangan, atau
untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar.
Secara umum garu piring dibagi atas : 1) garu piring tipe tarik (trailing disk harrow), dan
2) garu piring tipe angiat (mounted disk harrow).
Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila pada saat memotong
tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja. Juga dapat mempunyai aksi ganda (double
action ) apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam
melempar tanah.
Gambar Garu Piring Aksi Tunggal
Apabila posisi garu piring dalam penggandengannya dengan traktor menyamping,
maka garu tersebut disebut garu offset.
Bagian-bagian dari garu piring adalah : piringan (disk), as (gang/arbor bolt), rangka
(frame), bantalan (bearing), bumper, kotak pemberat, dan pembersih tanah (scaper).
Piringan dapat bersisi rata atau bergerigi Piringan yang bergerigi biasanya digunakan
pada lahan yang mempunyai banyak sisa-sisa tanaman. Ukuran umum berkisar antara 45
sampai 60 cm, sedangkan untuk tugas berat (heavy duty) antara 65 sampai 70 cm.
Piringan dipasang pada suatu as yang berbentuk persegi dengan jarak antara 15 sampai 22
cm, atau 25 sampai 30 untuk tugas berat dan masing-maing dipisahkan oleh gelondong
(spool).
Masing-masing as (gang) diikat ke rangka melalui standar yang berdiri pada bantalan.
Untuk garu yang ringan satu as mempunyai dua bantalan, sedangkan yang berat lebih dari
dua bantalan. Pada ujung as di bagian cembung piringan ditempatkan bumber berupa besi
tuang yang cukup berat untuk menambah tekanan ke samping. Apabila garu piring tidak
cukup berat untuk memecah tanah, maka dapat ditambah beban yang ditempatkan pada kotak
pemberat.
Untuk membersihkan tanah yang melekat pada piringan, biasanya setiap piringan
dilengkapi dengan pengeruk tanah (scraper) yang diikat pada rangka.
2. Garu Rotari
Garu rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe harrow) dan garu
rotari silang (rotary cross harrow).
Garu rotari cangkul merupakan susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk
pisau yang dipasangkan pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda
garu ini disebabkan oleh tarikan traktor. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
Gambar Garu Rotari Cangkul (Rotary Hoe Harrow)
Gambar Garu Rotari Silang (Rotary Cross Harrow)
Garu rotari silang terdiri dari gigi-gigi yang tegak lurus terhadap permukaan tanah dan
dipasang pada rotor. Rotor diputar horisontal, yang gerakannya diambil dari putaran PTO.
Dengan menggunakan garu ini, penghancuran tanah terjadi sangat intensif.
3. Masin panen
1. Mesin Panen Jagung (Corn / Maize Harvester)
Mesin panen jagung dapat dibedakan berdasarkan hasil akhir pemanenan. Apabila
hasil akhir berupa tongkol jagung yang terpisah dengan biomassa batang dan daun dinamakan
corn harvester atau corn combine harvester, sedangkan apabila hasil akhir berupa potongan-
potongan kecil (cacahan) seluruh biomassa jagung dinamakan ensilage harvester.
Mesin panen jagung memanen seluruh biomassa tanaman jagung yang berada di atas
permukaan tanah dengan proses pemanenan jagung sebagai berikut:
Mengarahkan batang-batang jagung dalam suatu barisan ke dalam bagian pemotong
batang jagung
Memotong batang-batang jagung
Mengangkut potongan batang-batang jagung
Memisahkan tongkol dan biomassa lainnya seperti batang dan daun
Mencacah biomassa batang dan daun
Menampung tongkol atau meletakkannya di belakang mesin di atas tanah
Mengalirkan cacahan biomassa batang dan daun jagung ke alat / kendaraan angkut di
samping / di belakang mesin.
Gambar Mesin Panen Jagung (Corn / Maize Harvester)
2. Mesin Panen Tebu
Proses yang terjadi di dalam suatu unit mesin panen tebu chopper harvester secara
umum dapat dijelaskan sebagai berikut (Deacon, 1986) :
Mengarahkan batang-batang tebu dalam suatu barisan ke dalam bagian pemotong
batang tebu
Memotong pucuk batang tebu
Memotong batang tebu di permukaan tanah
Menggoncang batang tebu supaya terlepas dari tanah dan pasir yang menempel
Memotong batang-batang tebu menjadi billet
Membawa billet menggunakan conveyer
Membuang sampah (trash) dan material yang ringan
Memuat billet ke kendaraan angkut.
Gambar Mesin Pemanen Jagung (Chopper Harvester)
4. Mesin Pemeliharaan
1. Mesin Penyemprot Gulma (hand knapsack sprayerI)
Penyemprotan post emergence bertujuan untuk mengendalikan gulma pasca tumbuh dengan
herbisida. Penyemprotan post emergence dilakukan dalam dua tahap yaitu penyemprotan post
emergence I dan penyemprotan post emergence II. Alat yang digunakan dalan kegiatan post
emergence adalah hand knapsack sprayer dengan kapasitas 16 liter dengan nozzle tipe flat
jet. Sebelum penyemprotan, dilakukan pencampuran dan pengenceran herbisida
menggunakan air bersih pada drum dengan kapasitas 200 l. kegiatan post emergence
dilakukan dengan sistem borongan dan harian.
Gambar Penyemprotan gulma dengan hand knapsack sprayer
2. Pesawat Rippenner Tipe Air tractor AT-502 B
Rippenner merupakan kegiatan pemberian zat pemacu kemasakan atau hormon untuk
mempercepat pemanenan. ZPK (zat pemacu kemasakan merupakan zat yang termasuk zat
penghambat tumbuh sistesis yang berfungsi sebagai pengatur tumbuh tanaman. Aplikasi
rippenner biasanya dilakukan pada tanaman tebu saat 28-35 hari sebelum tebang. Aplikasi
ZPK dilakukan dengan cara disemprot menggunakan pesawat terbang ringan jenis Air tractor
AT-502 B dengan bahan bakar aftur.
Bahan kimia yang digunakan merupakan herbisida dengan bahan aktif sulfosat
dengan dosis . Volume semprot untuk 1 ha adalah 30 liter larutan dengan kebutuhan herbisida
0.46 l. Pesawat rippenner dilengkapi dengan nozzle yang berjumlah 34 buah yang tersebar di
kanan kiri sayap pesawat dengan panjang 19 m. Kapasitas angkut cane rippenner adalah 500
galon (18900 l). Penyemprotan dilakukan pada pagi hari untuk mengindari turbulensi udara
dan arah penyemprotan berlawanan dengan arah angin.
Gambar Pesawat Rippenner pada Aplikasi ZPK
top related