diskripsi-patung karya totok
Post on 24-Sep-2015
84 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
Karya Ilmiah Oleh : Totok Priyoleksono, M.Sn.
Arsip STKW Surabaya
Judul Karya : Personal Game
Media : Fibreglass Ukuran : 70 cm x 50 cm x 50 cm. Karya Patung : Totok Priyoleksono
Deskripsi Karya Personal Game
Permainan sudah merasuki pikiran manusia, baik laki-laki maupun perempuan sama-
sama memainkan perannya dalam pribadi masing-masing. Manusia sudah masuk pada
wilayah pribadinya, sehingga manusia yang mempunyai sifat individu lebih membetengi
dirinya dengan kekuatan-kekuatan yang dibangunnya. Pada masa sekarang, seseorang sulit
mempercayai orang lain. Hal ini bisa terjadi karena masing-masing orang mengalami krisis
kepercayaan yang luar biasa. Manusia lebih cenderung menutup diri tetapi senang melihat
manusia lain di luar dirinya. Dengan demikian manusia tersebut sudah memerankan dirinya
sebagai pemicu permainan itu sendiri.
Manusia lahir sudah dihadapkan pada persoalan yang harus ia pecahkan. Sejak
manusia lahir sudah dihadapkan pada sebuah permasalahan yaitu rasa lapar, maka untuk
-
menanggualangi kelaparan tersebut dengan ditandai suara tangisan/rengekan. Suara tangisan
inilah sebuah tanda dimulainya permainan yang ada pada diri manusia itu sendiri. Hanya saja
manusia kurang menyadarinya bahwa kegiatan kesehariannya diilhami berbagai permainan.
Pola permainan yang muncul dari masing-masing manusia mempunyai stile sendiri-sendiri.
Manusia sudah mulai tidak mendengarkan bisikan ataupun suara yang ada di
sekelilingnya. Manusia mempunyai kecenderungan menutup alat pendengarannya, hal
tersebut identik dengan orang yang tidak bersedia menerima kritik dan saran orang lain.
Kenyataan tersebut sangat beralasan bahwa manusia sekarang terbentuk dan ditentukan
dirinya sendiri. Untuk itu manusia dengan hak-haknya untuk hidup semakin sulit untuk
diatur, karena mengandung pengertian mengatur diri sendiri lebih sulit dari pada mengatur
orang lain.
-
Judul Karya : Target Point Media :Perunggu Ukuran : 70 cm x 70 cm x 150 cm. Karya Patung : Totok Priyoleksono
Deskripsi Karya Target Point
Permainan diperlukan ketepatan dalam membidik sasaran, dimana sasran tersebut
adalah target perolehan nilai. Dalam membidik sasaran diperlukan kesabaran, keuletan dan
stamina yang cukup agar dapat bertahan sampai batas waktu yang ditentukan. Konsentrasi
penuh juga diperlukan dalam membidik sasaran, artinya penyatuan antara hati dan pikiran
yang menggerakan anggota tubuh untuk melakukan sesuatu tindakan. Tinggi rendahnya
-
tingkatan bidikan ditentukan oleh masing-masing pribadi, sesorang akan menentukan sasran
yang diinginkan sesuai dengan tingkat kemampuannya pula. Namun banyak pula yang
memaksakan kehendak di luar kemampuannya, pemaksaan kehendak ini ditandai dengan
membidik sasaran yang jauh, sehingga tidak pernah mampu sampai pada keinginan yang
sudah dirncang sebelumnya.
Manusia hidup banyak pilihan dan sasaran dalam arti luas, pilihan dan sasaran sangat
relatif dan berbeda menurut tingkat kemampuan pribadi seseorang. Perbedaan tersebut
ditunjukan hasil dari bidikan dan sasaran seseorang, itupun belum cukup untuk mengukur
tingkat kemampuan seseorang, masih diperlukan penelusuran dibalik tujuan perolehan
sasaran yang telah dicapai. Hal ini wajar karena kepuasan manusia dalam memperjuangkan
kemauannya tidak berhenti sampai di situ saja, melainkan masih mempunyai keinginan-
keinginan yang tidak pernah berhenti selama nadi masih mengalir.
Manusia terus mengejar ketinggalan, keterbelakangan, maka untuk memenuhi
keinginannya tersebut menggunakan cara untuk bermain agar apa yang diinginkan bisa
tercapai. Namun manusia terkadang kurang menyadari tingkat kemampuannya yang terbatas
itu, manusia akan merasa dirinya yang paling kuat, kaya, tinggi bahkan paling pandai diantara
sesamanya.
-
Judul Karya : The King Media : Perunggu Ukuran : 80 cm x 50 cm x 20 cm. Karya Patung : Totok Priyoleksono
Deskripsi Karya The King
Raja adalah pemimpin komunitas yang ada di suatu wilayah, raja identik dengan
kekuasaan, artinya menguasai secara penuh di wilayah tersebut. Raja mempunyai kaki
tangan, wakil, bawahan, menteri dan pembantu-pembantu lain yang siap dua puluh empat
jam siap untuk membantu sang raja. Menjadi raja adalah bisa bertindak apa saja menurut
kemauannya sendiri, subyektifitas sangat kelihatan sekali dalam segala tindakannya. Raja
dapat menentukan, memilih sesuatau walaupun di luar kemampuan ataupun haknya. Prinsip
raja adalah kepunyaanku adalah kepunyaanku, kepunyaanmu adalah kepunyaanku, seingga
seseorang ada di bawahnya tidak bisa berbuat banyak. Hak-hak orang di bawah raja selalu
dirampas oleh kekuasaan seoarang raja itu sendiri.
Raja yang arif dan bijaksana adalah dambaan rakyat bawah, kepemimpinan seorang
raja akan didukung sepenuhnya oleh masyarakatnya kalau raja tersebut bisa memimpin
dengan baik dan dapat mengayomi, melindungi bahkan mensejahterakan rakyatnya. Raja
akan dipertahankan, dilindungi oleh rakyatnya pula kalau raja tersebut arif dalam segala
-
tindakan yang ditunjukan dan bijaksana dalam keputusannya. Serang raja tidak
memanfaatkan rakyatnya sebagai obyek permainannya melainkan menjadikan patner dalam
bekerja sama demi kemajuan dan nama besar suatu wilayah yan di kuasainya.
Raja dan rakyat adalah juga sama-sama manusia yang sama derajatnya dihadapan
Tuhan. Kekuasaan adalah sementara sifatnya, karena kekuasaan tidak absolut. Namun
demikian manusia selalu bermain untuk tercapainya kekuasaan yang tertinggi di dunia ini,
lupa akan manusia di sekelilingnya. Manusia perlu merenungkan bahwa pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang bisa memimpin dirinya sendiri.
-
Judul Ukuran Bahan Tahun
: The Game : 70 cm x 50 cm x 50 cm : Perunggu : 2005
1. Ikon
Ikon yang terdapat pada karya The Game adalah sebuah kotak yang ada gambaran
tentang Ular dan Tangga pada masing-masing bidang kotak tersebut. Di bawah kotak Ular
Tangga terdapat bidang segi empat yang terdapat bulatan-bulatan dadu
2. Simbol
Simbol merupakan sebuah bentuk perwujudan karya seni yang dapat ditangkap oleh
orang lain. Simbol seni terdapat pada kaya seni itu sendiri yang didapatkan dari indra
penglihatan kita, seperti halnya di dalam karya patung The Game ini, terdapat bentuk-bentuk
tertentu, bidang-bidang dengan warna-warnanya, juga tekstur yang ada pada karya ini.
-
Pembagian bidang yang seolah tepat menjadi dua bagian, bentuk obyek pada bagian bawah
yang segi empat, di bagian atas terdapat kotak Ular Tangga. Komposisi yang harmoni,
susunan bidang-bidang yang unik dan khas, ini menyimbolkan pada sesuatu yang lebih
mengarah pada esensi dari bentuk bidang yang berdiri tegak diatas segi empat.
3. Makna Denotatif
Obyek utama pada patung ini secara menyeluruh berwarna kecoklatan dengan bahan
perunggu, berupa bentuk benda yang berdiri kokoh pada sebuah bidang segi empat. Benda
kotak ini terdapat goresan Ular Tangga, yang ditandai adanya Ular dengan bentuk
memanjang berkelok dan beberapa Tangga yang nempel bahkan ada tiga yang berdiri
menancap pada bidang kotak/bagian atas. Suasana yang terasa ketika sebuah permainan,
yang tepat berada di atas segi empat tersebut. Dari kedua benda ini menyatu pada sebuah
bidang dan menyatu dalam bentuk yang utuh. Menandai adanya keterkaitan atau
berdampingannya dua buah bidang yang berwarna kecoklatan, tetapi tampak harmoni dan
nampak ekspresinya.
4. Makna Konotatif
Tanda visual berupa ikon sebuah benda yang berdiri dan sebuah Tampilan visual
patung ini secara menyeluruh menyiratkan akan adanya kode hermeneutik, kode simbolik,
kode narasi, kode sosial, kode kultural dan kode mitos. Karya tersebut mengandung konotasi
bahwa Ular Tangga sebuah emplementasi dari manusia hidup penuh dengan permainan
yang diciptakan oleh manusia itu sendiri, atau juga permainan yang melibatkan orang lain di
dalamnya. Masuk pada permainan yang dibayangankan hanyalah kemenangan, sehingga
kekalahan selalu dihindari atau belum siap menerima kekalahan. Kekalahan memang
menyakitkan, justru dari sakit memaksa orang untuk mawas diri. Setiap orang menganggap
-
dirinya paling benar, yang lain salah. Dan yang paling benar tak dapat disalahkan dan tak
dapat dikalahkan, kalau yang salah bisa menang, maka tentu saja ada rekayasa tersembunyi.
Kode hermeneutik ini mengandung makna profokatif. Hal ini dapat dilihat pada
sebuah kotak Ular Tangga nampak jelas sekali, terasa dinamis dengan suasana gairah. Seperti
ketika sebuah letupan-letupan keinginan yang telah terbangun cukup lama, maka yang terjadi
adalah seperti tumpahan lahar yang menghujam ke atas langit. Kehadiran Ular Tangga serasa
hadirnya hasrat yang telah menemukan ruang dan waktunya. Dengan ini bisa dikatakan
bertemunya semua perasaan yang telah diimpi-impikannya.
Kode simbolik terlihat pada ikon dua bidang yang membagi sebuah bentuk. Ini
menyimbolkan akan perjuangan untuk mempertahankan dan sebuah keinginan manusia yang
sering kali datang dan tak terhindarkan. Realitas seperti ini sudah menjadi fitrah sebagai
manusia yang diciptakan Tuhan lengkap dengan seribu satu nafsunya. Nafsu manusia yang
selalu menuntut untuk dapat terpenuhi dan terselesaikan menuju satu titik kesuksesan.
Kode narasi, kode cultural dan mitos adalah sebuah informasi masa lampau yang ada
di masyarakat secara umum, juga termasuk Jawa: adanya lingga dan yoni. Dalam
kepercayaan Kejawen disebutkan bahwa manusia ketika bermeditasi (manunggaling kawula
Gusti) akan menjadi pusat semesta alam (pancering ndunya). Bersatunya antara lingga dan
yoni merupakan titik tolak pemahaman keberadaan akan titik tujuan pada tataran menyatunya
antara manusia dan alam, sehingga manusia akan merasakan keberadaanNya dalam diri.
Yang artinya Tuhan barada di dalam diri manusia. Sedangkan kode mitos orang Jawa adalah
manunggaling kawula lan Gusti, bersatunya manusia dengan Tuhan. Merupakan sebuah
proses kekhusukan yang harus dilakukan manusia untuk bisa mencapainya. Ini artinya
manusia harus dapat menjalaninya bila ingin hidupnya tenteram, damai maka diperlukan
proses perjuangan. Untuk mencapai kesempurnaan hidup (sampurnaning urip) maka jalan
-
yang mengarah pada sesuatu kebaikan harus yakin dapat dijalani menuju pada nilai-nilai
ketuhanan.
Kesatuan yang utuh pada karya patung Totok Priyoleksono ini karena memang telah
melampaui nilai-nilai yang harus dipenuhi sebagai syarat dan kaidah-kaidah yang ada di
elemen dan unsur seni rupa. Pada prinsipnya segala sesuatu yang nampak di karya patung ini
memunculkan arti, yang dapat pula berfungsi sebagai tanda. Kesatuan atau keutuhan yang
dapat menggambarkan kesempurnaan bentuk yang terdiri dari perpaduan antara elemen dan
unsur seni. Juga menyatunya sebuah keinginan yang akan dan harus terpenuhi.
-
Judul Karya : Central of Play Media : Fibreglass Ukuran : 80 cm x 80 cm x 100 cm. Karya Patung : Totok Priyoleksono
Deskripsi Karya Central of Play
Pusat permainan diri seseorang terletak pada apa yang sedang ia pikirkan. Pikiran
yang yang jelas-jelas memeras otak, sehingga otak akan menjadi luka apabila terus dipaksa
untuk memainkan sesuatu demi kemenangan. Pikiran akan menentukan arah ke mana
seseorang tersebut menempuh jalannya. Pikiran manusia akan semakin sempit apabila di
dalam otak tersebut hanya selalu mencari kemenangan. Pencarian kemenangan itu
diwujutkan dalam usaha permainan yang tidak wajar. Segala cara dan strategi ditempuhnya
untuk memenuhi hasratnya (kemenangan).
Pencarian kemenangan yang menjajikan dalam permainan memang cukup membuat
manusia tergiur olehnya. Permainan terus mempengaruhi manusia, hanya manusia rakus yang
mempunyai hasrat dan keinginan untuk selalu memainkan peranannya dalam permainan.
Semakin manusia mencari kemenangan dari permainan itu, maka manusia tersebut semakin
-
menderita kekalahan. Kekalahan pertama, kedua, ketiga belum juga membuat manusia
berhenti dari permainan selama manusia masih mempunyai nafsu.
Manusia akan lupa dengan dirinya sendiri apabila terus-menerus mengejar permainan
yang tidak ada ujungnya. Nafsu akan terus menghantar manusia untuk selalu tidak puas atas
kemenagan yang telah diraih. Dengan demikian otak akan terus dihimpit oleh permainan itu
sendiri, yang mengakibatkan penyempitan berfikir jernih dan berwawasan luas. Pikiran di
dalam otak hanyalah kemenangan, karena kemenangan adalah segalanya baginya, akan tetapi
kemengan yang sesungguhnya adalah mengalahkan dirinya sendiri.
top related