dms2- k15 - rematik
Post on 27-Jan-2016
260 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Mitos,Fakta Diagnosa dan Pengobatan
Penyakit Reumatik
DR. Dr. Blondina M SppD KRDivisi Reumatologi
Bagian Penyakit Dalam FK USU - Medan
Apakah Penyakit Reumatik itu
Mitos : semua penyakit reumatik sama
Fakta : Ada lebih dari 100 macam Masing-masing penyebabnya berbeda Rasa sakit bisa sama
Penyebab Penyakit Reumatik
Mitos :
disebabkan - cuaca dingin - mandi malam
- terlalu sering mandi - ruangan dingin/AC
Fakta :
- tidak terbukti - Kondisi reumatik tertentu faktor dingin dapat memperberat.
Mitos : disebabkan oleh makanan - Jeroan - sayur (pakis, kangkung) - dll
Fakta : dari 100 reumatik hanya satu yang berkaitan dengan makanan (jeroan alkohol) yaitu Gout artritis/Pirai
Mitos : disebabkan asam urat
Fakta : Hanya gout artritis akibat asam urat Yang lain tidak Memang yang paling sakit
Mitos : disebabkan faktor keturunan
Fakta :
Tidak semua secara langsung diturunkan dari orangtua anak Ada beberapa jenis reumatik terdapat faktor genetik/keluarga yang mempengaruhi.
Mitos : disebabkan mandi/terlalu banyak kerja , pada minggu pertama setelah melahirkan.
Fakta :
Tidak menyebabkan reumatik Kaum ibu dapat mandi pada waktu tersebut tanpa ada resiko terjadi reumatik.
Mitos : disebabkan terlalu sering menggerakkan sendi sampai berbunyi.
Fakta :
Bukan merupakan faktor resiko Pemakaian sendi tertentu secara berlebihan dalam jangka panjang (karena pekerjaan) meningkatkan resiko terjadinya Osteoartritis/pengapuran.
Mitos : disebabkan bunyi gemeretak dalam sendi.
Fakta :
Bunyi gemeretak bukan penyebab reumatik. Dapat merupakan petunjuk adanya penyakit reumatik tertentu.
Mitos : Infeksi merupakan penyebab reumatik.
Fakta :
Ada penyakit reumatik yang dapat terjadi setelah suatu infeksi. Tidak semua oleh karena infeksi.
Penderita Penyakit Reumatik
Mitos : Penyakit orangtua/ usia lanjut
Fakta :
Dapat mengenai semua usia Ada reumatik tertentu lebih banyak mengenai usia tertentu/tua seperti Osteoartritis/pengapuran
Mitos : Hanya menyerang wanita
Fakta :
Tidak benar Ada yang banyak pada wanita (lupus, RA) Ada juga terutama pada pria (Gout, A.S) Sama banyak wanita dan pria
Mitos : Tidak menyerang anak-anak
Fakta :
Anak dapat terkena artritis Artritis seperti orang dewasa misalnya Lupus Artritis pada anak/gambaran penyakit tersendiri seperti demam reumatik
Mitos : Berkaitan dengan lingkungan / kehidupan kota besar, polusi stress.
Fakta : Baik masyarakat desa maupun kota dapat terkena penyakit reumatik.
Mitos : Tak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah reumatik
Fakta :
Penyebab pasti penyakit reumatik belum diketahui semua. Banyak faktor resiko yang dapat dicegah agar perburukan penyakit reumatik dapat dihambat seperti hidup sehat, olah raga teratur, hindari stress.
Mitos : Reumatik hanya menyerang sendi dan tulang.
Fakta :
Yang utama memang sendi Jaringan sekitar dapat terkena termasuk jantung dan ginjal. Dapat diikuti demam, letih, lelah, semut-semutan, berat badan
PENGOBATAN PENYAKIT REUMATIK
Mitos : Diperlukan antibiotika untuk mengatasi sendi yang bengkakFakta : hanya digunakan pada artritisyang disebabkan oleh infeksi(septik artritis)
: Tidak secara rutin diberikanwalaupun terlihat bengkak dan merah
: Untuk demam reumatik (pada anak) diperlukan
pemberiana.b. khusus untuk mencegahkelainan katup jantung.
Mitos : Suntikan obat kedalam sendi dapat membahayakan
Fakta :
Membahayakan apabila diberikan - berlebihan- terlalu sering- salah tehnik
Terkadang sangat dibutuhkan Dilakukan oleh orang yang ahli/terlatih Obat yang dapat diberikan adalah steroid atau asam hialuronat.
Mitos : Semua obat anti radang sendi (OAINS) adalah sama
Fakta : Efek sampingnya tidaklah sama
Mitos : Penggunaan OAINS dapat menyebabkan ketagihan/ ketergantungan
Fakta : Tidak menyebabkan ketagihan
seperti narkotika: Dosis dapat diturunkan atau
dinaikkan: Obat berhenti menyebabkan dapat
kumat sakitnya.Karena kerja obat terutama
sebagai anti sakit.
Mitos : disebabkan proses penuaan
Fakta :
Ada penyakit reumatik berkaitan dengan usia tua seperti Osteoartritis/pengapuran Namun bukan “ penyakit usia tua “/ Dapat mengenai usia muda.
Mitos : Olah raga / aktifitas fisik akan memperburuk penyakit.
Fakta : Memang dapat menimbulkan nyeri
terutama pada keadaan radang
akut, perlu diistirahatkan: Jika tidak akut lagi perlu latihan
bertahap / teratur baik secara
passif maupun aktif.
Mitos : Pengobatan tradisional lebih aman dan efektif, misalnya : gelang tembaga magnet unsur + trace elemen
(selenium zink) batu ajaib daging ular sengatan lebah makan semut makan tulang minum “air mineral” minum air seniFakta : Belum ada bukti ilmiah
: Penelitian sedang giat dilakukan: Dipakai sebagai pengobatan alternatif
Mitos : Sandal reumatik/Pijatan telapak kaki/jalan pada batu kerikildapat menyembuhkan reumatik.
Fakta : Tidak ada bukti: Pada reumatik tertentu malah
justru memperburuk penyakit
Mitos : Pijat reumatik mampu menyembuhkan reumatik
Fakta : Belum dapat dibuktikan: Dapat digunakan sebagai
cara fisioterapi
Mitos : Kompress dingin / es tidak boleh dilakukan
Fakta : Terdapat pengobatan kompress
baik dingin maupun panastergantung keadaan
penyakitnya.: Proses akut biasanya kompress
dingin
Mitos : Obat oles yang dingin tidak memberikan efek yang baik
Fakta : Ada golongan OAINS dioleskan dan
cenderung lebih dingin: Obat oles / gosok lainnya yang
umumnya panas dapat mengurangi
rasa nyeri (Efek counter iritan)
Akibat yang ditimbulkan penyakit reumatik
Mitos : Penyakit reumatik dapat menimbulkan kelumpuhan dan gangguan seksual
Fakta :
Tidak menimbulkan kelumpuhan Dapat menyebabkan kecacatan (deformitas) dan ketidakmampuan (disability) Tidak berpengaruh terhadap kehidupan seksual Aktifitas seksual perlu dipertahankan
Penyakit Reumatik yang sering dijumpai :
1. Osteoartritis2. Reumatik ekstra artikuler/non artikuler3. Artritis gout4. Artritis reumatoid5. Spondiloartropati seronegatif6. Osteoporosis7. Artritis non spesifik8. S.L.E (Sistemik Lupus Eritematosus)9. A.S (Ankylosing Spondilitis)
Pertama-tama bedakan dahulu gejala penyakitreumatik tersebut, baik dari riwayat penyakitmaupun dari pemeriksaan fisik :
1. Berasal dari luar sendi :a. Tulangb. Tendonc. Bursa d. Entesis
2. Berasal dari sendi :a. Artritis atau sinovitisb. Artrosisc. Altralgia
Harus diingat bahwa gejala penyakit reumatikmungkin merupakan manifestasi artikuler daripenyakit lainnya, misalnya :
1. Keganasan darah ( leukimia, mieloma multiple)2. Penyakit keganasan lainnya ( paru, prostat, mammae)3. Gangguan hormonal ( hiperparatiroid/hipertiroid, acromegali)4. Lainnya
Penyakit reumatik dapat memberikan pula manifestasi ekstra artikuler (pada organ-organdi luar sendi ) :
1. Subkutan nodul2. Nodul reumatik di paru, jantung dan organ lainnya3. Manifestasi di kulit4. Manifestasi di mata5. Manifestasi di saluran cerna6. Manifestasi di selaput lendir (mukokutaneus)7. Gangguan syaraf (iristasi radix cervical, lumbal, carpal tunnel syndrome)
Frekuensinya tinggi pada kelompok umur tertentu :
1. Usia anak - remaja : (JRA, SLE)2. Usia dewasa - pertengahan : ( Artritis gout, RA, Seronegatif )3. Usia Lanjut : (Osteoartritis, Osteoporosis)
Frekuensi tinggi pada jenis kelamin tertentu :
1. Wanita : RA, OA, Osteoporosis
2. Pria : Seronegatif, gout ( artritis gout jarang sekali ditemukan pada wanita usia reproduktif )
Predileksi pada sendi tertentu :
1. Gout : ibu jari kaki atau tempat yang mendapat tekanan
2. Osteoartritis : sendi pendukung berat badan (cervical, lumbal, panggul, lutut, pergelangan kaki)
3. Artritis reumatoid : pergelangan tangan, carpalis, MCP, PIP, siku, bahu, panggul, lutut, pergelangan kaki, MTP, PIP, cervikal 1-2
4. Spondilitis ankilosis : sakroiliaka, lumbal, thorakal crvical, sendi perifer ekstremitas bawah.
Kelainan jasmani :
1. Sinovitis : tumor, dolor, rubor, kalor functiolaesa
2. Bony overgrowth : pembengkakan tulang, tanpa tanda radang (Nodus Bouchard dan Nodus Herberden)
3. Berbagai jenis deformitas :a. Jari sosis, deviasi ulnar, swan neck finger, boutounier finger, atrofi m. interossei,
hammer toe. akibat RAb. Genu varus atau valgus akibat, snake like OAc. Seluruh tulang belakang kaku, seperti robot
spondilitis ankilosis
4. Berbagai jenis uji
a. Uji Schober pada ankilosing spondilitisb. Uji Finkelstein pada Quarvain Tendisitisc. Krepitasi pada OA
C-reaktif protein
CRP positif pada proses inflamasi
Dapat digunakan untuk memantau hasil pengobatan
Faktor Reumatoid :
Sebaiknya diperiksa secara titrasi (latex dan Rosewaler)
Bukan penentu diagnosis artritis reumatoid, artinya a. RF positif, tetapi klinis tidak sesuai bukan RA b. RF negatif, klinis sesuai RA
Positif pada berbagai inflamasi kronik dan usia lanjut
Asam urat darah :
1. Hiperurikemia bukan penentu diagnosis artritis gout
2. Hiperurikemia tanpa artritis : Asimtomatik hiperurikemia
3. Hiperurikemia, klinis tidak sesuai bukan gout
4. Pada serangan akut artritis gout justru asam urat sering normal atau sedikit turun
Alkali fosfatase (tulang)
Untuk membedakan berbagai jenis kelainan tulang
Pada osteoporosis primer hasilnya normal
Pada metastase tulang hasilnya meningkat
HLA - B27
1. Erat kaitannya dengan spondiloartropati seronegatif
2. Paling erat hubungannya dengan spondilitis ankilosis
3. HLA - B27 negatif dapat ditemukan pada Spondiloartropati seronegatif
Autoantibodi
Terutama pada SLE dan Sistemik Sklerosis
Bermacam-macam jenisnya
Sebagai penyaring ANA dan ds-DNA pada SLE
Anti Sel - 70 pada SS
Pemeriksaan Radiologi :
1. Untuk membantu diagnostik2. RA/Spa Sn : perubahan awal tentukan pemberian obat remitif3. RA/OA : perubahan lanjut tentukan tindakan operatif4. Tidak semua sendi harus difoto5. RA : terutama pergelangan tangan, tangan dan jari tangan 6. OA : tergantung lokasi sendi yang terserang7. Spa Sn : sendi sakroiliaka dan vertebra
Spondiloartropati seronegatif/ Ankilosing Spondilitis
Gambaran radiologik sakroilitis : sine qua non diagnosis
Vertebra : squaring (bentuk segi empat sama sisi) sindesmofit dan bamboo spine (bedakan dengan OA : bentuk lebih pipih dan osteofit).
Pemeriksaan yang lebih canggih :
Semua berdasarkan indikasi, bukan rutin
1. CT - Scan vertebra bila dicurigai HNP, tumor metastase2. Bone densitometri bila dicurigai osteoporosis3. Bone scan bila dicurigai metastase4. EMG bila dicurigai ada penekanan radiks syaraf atau HNP
Pengobatan umum :
Diet
Proteksi sendi
Obat
Rehabilitasi
Pembedahan
Diet :
1. Artritis gout diet rendah purin
2. Osteoartritis hindari kegemukan (obesity)
3. Artritis reumatoid dan poliartritis lainnya :
manipulasi diet masih kontroversial fish oil ? ? ?
Proteksi sendi :
Mencegah penggunaan sendi yang berlebihan. Terutama pada sendi yang mulai ada keluhan. Menggunakan sendi seirit mungkin. Aktifitas, pekerjaan dan olah raga harus disesuaikan. OAINS mengurangi nyeri dan inflamasi akibatnya penderita menggunakan sendi berlebihan.
Obat :
Hanya sebagian dari penatalaksanaan
1. OAINS : hanya menekan nyeri dan inflamasi, tidak dapat menghentikan perjalanan penyakit
2. Kortikosteroid : hanya menekan inflamasi, tidak dapat menghentikan perjalanan penyakit.
3. DMARD (Disease Modified Anti-Rheumatic Drugs) atau DC-ART (Disease Controlled Anti Rheumatic Therapy) : dapat mengontrol dan menghentikan penyakit.
Kriteria Diagnostik :
1. Mempermudah menegakkan diagnosis
2. Berubah-rubah sesuai dengan kemajuan ilmu.
3. Yang paling sering digunakan kriteria ACR (dahulu ARA)
KLASIFIKASI PENYAKIT KLASIFIKASI PENYAKIT REUMATIKREUMATIK
O.K. Moehad Sjah
Divisi Reumatologi Bagian Penyakit Dalam
FK USU - Medan
Klasifikasi Penyakit Reumatik( American Rheumatism Association 1973)
I. Penyakit Jaringan ikat difus
A. Artritis Reumatoid
B. Artritis Juvenil: 1. Onset sistemik
2. Onset poliartikular
3. Onset Oligoartikular
C. Lupus Eritematosus sistemik
D. Sklerosis sistemik progresif
E. Polimiositis / dermatomiositis
F. Vaskulitis nekrotisasi dan vaskulopati lainnya 1. Poliarteritis nodosa
termasuk arteritis yang berhubungan dengan Hepatitis B
dan granulomatosis alergik Churg-Strauss 2. Vaskulitis hipersensitivitas
termasuk purpura Henoch - Schonlein
3. Granulomatosis Wegener 4. Arteritis sel raksasa ( Giant cell arteritis ) a. Arteritis temporal b. Arteritis Takayasu
5. Sindrom kelenjar limfe mukokutaneus (penyakit Kawasaki)
6. Penyakit Behcet
G. Sindrom Sjogren
H. Sindrom tumpang tindih (termasuk penyakit jaringan ikat campuran ).
I. Lain - lain termasuk :
polimialgia reumatik,
panikulitis (Penyakit Weber-Christian),
eritema nodosum,
polikondritis berulang,
dan lain - lain.
II. Artritis yan berhubungan dengan spondilitis
A. Spondilitis Ankilosing B. Sindrom Reiter C. Artritis Psoriatik D. Artritis yang berhubungan dengan penyakit radang
usus Kronik
III. Penyakit sendi degeneratif ( Osteoartritis, Osteoartrosis )
A. Primer B. Sekunder
IV. Artritis, tenosinovitis dan bursitis yang berhubungan dengan infeksi
A. Langsung
1. Bakterial
a. Coccus gram positif
(staphylococcus dan kuman lainnya).
b. Coccus gram negatif
(gonococcus dan kuman lainnya).
c. Batang gram negatif
d. Mycobacterium
e. Treponema
f. Lain-lain
2. Virus 3. Jamur 4. Parasit 5. Tidak diketahui penyebabnya ( penyakit Whipple )
B. Tidak langsung
Bakterial termasuk : demam rematik akut,
pintas intestinal, pasca disentri shigella,
yersinia,dan lain - lain
V. Keadan Reumatik yang berhubungan dg peny. sistemik dan endokrin.
A. Pengaruh Kristal
1. Urat monosodium ( gout )
2. Kalsium pirofosfat dihidrat (Pseudogout, kondrokalsinosis)
3. Hidroksiapatit
B. Abnormalitas biokimiawi
1. Amiloidosis
2. Defisiensi vitamin C ( Scurvy ).
3. Defisiensi enzim spesifik termasuk :
penyakit Fabry
penyakit Farber
alkaptonuria
sindrom Lesch Nyhan
4. Hiperlipidemia
5. Mukopolisakarida
6. Hemoglobinopatia
penyakit Sickle Cell
dan lain- lain
7. Gangguan jaringan ikat murni:
sindrom Ehler-Danlos
sindrom Marfan
pseudo xantoma elastik
dan lain -lain
8. Dan lain - lain
C. Penyakit Endokrin
1. Diabetes Mellitus 2. Akromegali3. Hiperparatiroidism4. Penyakit Tiroid (hipertiroidism, hipotiroidism).
D. Penyakit Immunodefisiensi.
E. Gangguan Herediter lainnya.
1. Arthrogryposis multiplex congenita. 2. Hipermobilitas sindrom 3. Myositis Ossificans progressiva
VI. Neoplasma.
A. Primer ( misalnya sinovioma, sinovio sarkoma ) B. Metastatik.
VII. Gangguan Neuropatik
A. Sendi Charcot B. Neuropati kompressi 1. Peripheral entrapment (sindrom carpal-tunnel, dll) 2. Radikulopati 3. Stenosis spinal C. Distrofi reflek simpatik D. dan lain - lain.
VIII. Yang berhubungan dengan gangguan tulang danrawan dengan manifestasi pada sendi.
A. Osteoporosis 1. Generalisasi 2. Regional ( lokal )
B. Osteomalasia
C. Osteoartropati hipertrofik
D. Hiperostosis skeletal idiopatik difus, termasuk penyakit Forrestier hiperostosis vertebra ankilosing
E. Osteoitis
1. Generalisata osteoitis deformans -penyakit Paget pada tulang
2. Lokal osteoitis condensans illii, osteoitis pubis
F. Nekrosis avaskuler
G. Osteokondritis ( osteo chondritis dissecans )
H. Displasia pinggul kongenital.
I. Slipped capital Femoral epiphysis.
J. Kostokondritis ( termasuk sindrom Tietze )
K. Osteolisis dan Kondrolisis
IX. Reumatisme nonartikular
A. Sindrom nyeri miofasial.
1. Generalisata: - Fibrosis
- Fibriomialgia
2. Regional.
B. Low Back Pain dan gangguan diskus intervertebra .
C. Tendinitis ( tenosinovitis ) dan atau bursitis.
1. Bursitis subakromial / subdeltoid.
2. Tenosinovitis, tendinitis bisipital.
3. Bursitis olekranon.
4. Epikondilitis humeral medial atau lateral.
5. Tenosinovitis De Quervain.
6. Kapsulitis adhesif pada sendi bahu (frozen - shoulder)
7. Trigger finger.
D. Kista ganglion.
E. Fascilitis.
F. Strain kronik ligament dan otot
G. Gangguan vasomotor.
1. Erythromelalgia.
2. Penyakit / fenomena Raynaud.
H. Sindrom nyeri lainnya
termasuk sensitivitas terhadapcuaca,
reumatisme psikogenik
X. Gangguan lain
A. Gangguan yang sering berhubungan dengan artritis.
1.Trauma ( akibat trauma langsung ).
2. Lyme arthritis.
3. Penyakit Pankreas.
4. Sarkoidosis.
5. Reumatisme palindromik.
6. Sinovitis villonodular.
7. Hidrartrosis intermitten.
8. Hemofilia.
B. Keadaan lain.
1. Internal dearrangement dari sendi termasuk
- kondromalasia patella,
- loose bodies
2. Familial mediterranean fever.
3. Eosinophilic fascilitis.
4. Hepatitis kronik aktif.
5. Sindrom reumatik akibat obat.
top related