efektivitas kinerja staf aparatur kecamatan...
Post on 20-Dec-2020
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS KINERJA STAF APARATUR KECAMATAN TERHADAP
PELAYANAN MASYARAKAT DI KECAMATAN MERSAM
KABUPATEN BATANGHARI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syrat-Syarat Guna
Memperoleh Galar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Prodi Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syari’ah
Oleh :
KHOIRON
NIM : SIP.141.741
KONSENTRASI MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAERAH
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TA. 2019
i
ii
iii
iv
MOTTO
Artinya: ” Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit
dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS. Al-A’raf : 96)1
1 Anonim. Al Quran dan Terjemahnya (Jakarta : Departeman Agama Republik Indonesia,
2005), hlm. 478.
v
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap efektivitas dari kinerja staf
aparatur kecamatan terhadap pelayanan masyarakat di Kecamatan Mersam
Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi yang dilatar belakangi masalah yang timbul
pada saat pegawai/staf dari organisasi yang sebenarnya memiliki potensi yang
baik untuk mengerjakan tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya tetapi
tidak melaksanakan tugas tersebut dengan baik dikarenakan banyak faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya adalah masih didapati pegawai yang tidak
bekerja secara profesional. Sebagai tujuan antara lain adalah Ingin mengetahui
pembagian kinerja staf aparatur kecamatan di Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi, Ingin mengetahui Efektivitas kinerja staf aparatur
kecamatan terhadap pelayanan masyarakat di Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi , dan Ingin mengetahui kendala kinerja staf aparatur
kecamatan terhadap pelayanan masyarakat di Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi. Skripsi ini menggunakan pendekatan sosial dan
menggunakan juga penelitian jenis kualitatif deskriftif dengan metode
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: pertama, salah
satu idikator kinerja yang baik itu adalah efektivitas kinerja aparatur kecamatan
terhadap pelayanan masyarakat beban kerja yang harus di pikul, jenis pekerjaan
yang harus beragam, berbagai spesialisasi yang diperlukan. Kedua, bentuk
efektivitas kerja aparatur kecamatan terhadap pelayanan masyarakat mempunyai
beberapa elemen diantara lain dimensi pertama adalah kualitas dari efektivitas
yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kualitas kinerja.
Ketiga, pengaruh efektivitas dapat dilakukan dengan mempaiki rasio efektivitas
dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan
tingkat masukan sumber daya tertentu dan diantara faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi efektivitas pemerintahan Kecamatan Mersam perbaikan secara
terus menerus, peningkatan mutu hasil pekerjaan, pemberdayaan sumber daya
manusia, dan kondisi tempat bekerja yang baik.
Kata kunci : Efektivitas kerja, Pelayanan Masyarakat.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat beserta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah mencurahkan hidupnya untuk menyempurnakan akhlak dan
menjadi rahmat bagi umat manusia.
Skripsi ini adalah salah satu wujud di antara karunia Allah yang di limpahkan
kepada penulis melalui kemampuan mencurahkan pemikiran kedalam rangkain karya
tulis ini. Selanjutnya penulisan skripsi ini merupakan kewajiban bagi mahasiswa untuk
memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1) di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Disamping itu juga penulis ingin menyumbangkan karya demi nusa dan
bangsa dan agama.
Adapun judul skripsi ini adalah “EFEKTIVITAS KERJA STAF APARATUR
KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN MASYARAKAT DI KECAMATAN
MERSAM KABUPATEN BATANGHARI”
Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, Penulis tidak dapat berbuat banyak tanpa
bantuan, arahan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Karena itu penulis merasa
bersyukur kehadirat Allah SWT dan menghaturkan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak DR. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak DR. A. A. Miftah, M. Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc., M.HI., Ph.D Selaku Wakil Dekan I, Ibu DR. Rahmi
Hidayati., M.H.I selaku Wakil Dekan II, dan Ibu DR. Yuliatin., S.Ag., M.HI selaku
Wakil Dekan III, Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
vii
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERYATAAN .............................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN................................................................ iv
MOTTO.......................................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR INFORMAN ................................................................................. xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
C. Batasan Masalah........................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
E. Kegunaan Penelitian.................................................................... 7
F. Kerangka Teori............................................................................. 8
G. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 13
ix
BAB II : METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lingkup Penelitian ...................................................... 16
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 16
C. Unit Analisis Data ........................................................................ 18
D. Tekhnik Pengumpulan Data ......................................................... 19
E. Tekhnik Analisis Datas ................................................................ 21
F. Sistematis Penulisan ..................................................................... 22
G. Jadwal Penelitian .......................................................................... 24
BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Historis dan Geografis................................................................. 26
B. Struktur Organisasi Pemerintahan............................................... 30
C. Visi dan Misi ................................................................................ 38
D. Keadaan Penduduk ....................................................................... 39
E. Keadaan Sarana dan Prasarana..................................................... 42
BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. sistem pembagian kinerja staf aparatur kecamatan di
Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari ................................. 44
B. bentuk efektivitas kinerja staf aparatur kecamatan terhadap
pelayanan masyarakat di Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari .................................................................................... 54
C. Kendala kinerja aparatur kecamatan terhadap pelayanan
masyarakat di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari ......... 57
x
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 62
B. Saran-saran ................................................................................... 63
C. Kata Penutup ................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xi
DAFTAR SINGKATAN
DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
HLM : Halaman
KASI : Kepala Seksi
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PUM : Pemberdayaan Umum
PMD : Pemberdayaan Masyarakat Desa
QS : Al-Qur’an Suroh
STS : Sulthan Thaha Saifuddin
SDA : Sumber Daya Alam
SDM : Sumber Daya Masyarakat
TIBUM : Ketertiban Umum
PLT : Pelaksana Tugas
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman.
Tabel 1. Jadwal Penelitian.............................................................. . 24
Tabel 2. Jumlah Penduduk.............................................................. . 39
Tabel 3. Keadaan Sarana Prasarana Pendidikan............................. . 40
Tabel 4. Keadaan Informal............................................................. . 41
Tabel 5. Keadaan Sarana Kantor Camat......................................... . 42
Tabel 6. Keadaan Pendidikan Pegawai............................................ . 49
Tabel 7. Presentase Absensi Pegawai............................................... . 52
xiii
DAFTAR BAGAN
Gambar Halaman.
Bagan 1. Struktur Organisas Desa Teluk Kijing................................. . 30
xiv
DAFTAR INFORMAN
No Nama Keterangan
1. Syar’i Saman, S.Pd.I Camat Mersam
2. Muhammad Bohori, S.Pd Sekcam
3. Marzaman, A.ma.Pd Kasi Trantib
4. Nurlailah Kasi PMD
5. M.H. Tamrin, SE Kasi PUM
6. Syofyan Staf Kesos
7. Khoirul Staf Pum
8. Akmal Staf kesos
9. Moerlisa Staf Trantib
10.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pemberian kewenangan dari pemerintah pusat kepada daerah,
secara tidak langsung membawa konsekuensi pemerintah pusat terhadap daerah
dan juga menambah akan tanggung jawab kepada daerah itu sendiri. dengan
demikian otonomi daerah ada nilai positif maupun negatifnya, dengan demikian
seorang pemimpin atau kepada pemerintahan di daerah harus bisa dengan
sedemikian rupa untuk mengelola dan mengatur urusan organisasi instansi
pemerintahannya dan harus memiliki motivasi untuk meningkatkan efektivitas
kerja stafnya yang baik terhadap sebuah organisasi pemerintahan tersebut,
kesuksesan dan keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan
penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui
kepemimpinan tersebut dan juga harus didukung oleh kapasitas organisasi
pemerintahan yang memadai, maka penyelenggaraan dan tata pemerintahan yang
baik (Good Governance) akan terwujud, dan sebaliknya kelemahan
kepemimpinan merupakan salah satu penyebab dan menjadi fator utama
runtuhnya kinerja birokrasi di indonesia pada saat ini.2
Kepemimpinan (Leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang
pemimpin (Leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-
unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan
2 Inu Kencana Syafiie, Sistem Pemerintahan Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011),
hlm. 55
2
organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang
maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja
seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan sebuah organisasi.
Faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja pegawai salah satunya adalah
dengan menumbuhkan motivasi kerja di kalangan pegawai. Motivasi adalah suatu
pendorong bagi pegawai untuk mau bekerja dengan giat dan sungguh-sungguh
untuk mencapai tujuan yanng diinginkan. Motivasi timbul dengan adanya
beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan tekanan atau
rasa ketidakpuasan tersendiri sehingga mendorong terciptanya efektivitas kerja
pegawai yang tinggi. Efektivitas kerja pegawai adalah kemampuan pegawai
untuk menghasilkan barang atau jasa yang dilandasi oleh sikap mental. Kekuatan
organisasi ditentukan oleh orang-orang yang mendukung organisasi tersebut, baik
pada tingkatan top, midle, maupun lower. Apabila orang-orang tersebut
diperhatikan secara cermat dan tepat dengan sendirinya organisasi akan mencapai
tujuannya dan berkembang pesat.3
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Indonesia saat ini sudah
menerapkan pola dan sistem pemerintahan yang berasas Desentralisasi, yang
mana Desentralisasi ini adalah penyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah
pusat atau daerah tingkat atasnya kepada pemerintah daerah untuk mengurus
rumah tangganya sendiri.4
Dengan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, maka sudah
seharusnya sebuah kinerja staf aparatur kecamatan haruslah baik. Dengan
3 Inu Kencana Syafiie, Sistem Pemerintahan Indonesia, . . . hlm. 26
4 Ibid, hlm. 57
3
demikian sosok kepemimpinan yang ada di Kantor Camat Mersam Kabupaten
Batanghari yang dipimpin oleh seorang Camat yang membawahi beberapa orang
pegawai dan membutuhkan kepemimpinan yang baik sehingga Kantor Camat
Mersam Kabupaten Batanghari dapat menciptakan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Salah satu permasalahan yang
terjadi di Kantor Camat Mersam Kabupaten Batanghari yang juga merupakan
permasalahan hampir di semua lembaga atau instansi pemerintahan adalah
munculnya keluhan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan kepada
masyarakat yang tidak maksimal.5
Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi ini termasuk
daerah yang memiliki wewenang untuk mengatur kebijakan-kebijakan yang
mampu meningkatkan kinerja staf dan pegawainya agar memiliki komitmen kerja
yang profesional, sebagaimana telah diketahui pada saat ini melalui pengambilan
data awal bahwa Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi
memiliki 31 orang staf untuk Bidang Kasi Pembangunan dan Tibum, Kasi PMD,
Kasi Kesra, dan Kasi PUM.6 Staf disini memiliki arti dan peranan yang sangat
penting dalam pemerintahan Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi
Jambi. Hal ini tentunya disebabkan ia memiliki tanggung jawab dan menentukan
aktivitas kerja pemerintahan kecamatan. Itulah menjadi sebuah penyebab seorang
camat harus dan perlu menghargai dan menghormati seorang staf yang bekerja
secara profesional.
5 Observasi penulis di kantor kecamatan mersam , 07 november 2017
6 Sumber Data: dokumentasi Kantor Kecamatan Mersam Tahun 2017
4
Berdasarkan pengamatan dan survei awal penulis bahwa ada 31 orang
pegawai di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi, yaitu 21
orang yang berstatus Struktural dan PNS dan 10 orang berstatus tenaga honorer
dan kontrak. Dengan demikian untuk terus menerus memotivasi para pegawai,
atasan harus cekatan dalam memperlakukan dan mengatur hubungan dengan
bawahan di samping itu, komunikasi camat yang belum maksimal masih ada cela
untuk para pegawai dan staf pada jam- jam kerja terlihat dan nampak keluar dan
pergi dari kantor untuk urusan yang tidak diketahui dan bukan urusan kantor serta
kurangnya motivasi kerja.7 Dengan demikian pekerjaan kantor menjadi
terbengkalai dan sangat sulit untuk mencapai standar kualitas kinerja yang baik.
Masalah lain yang muncul selain itu adalah adanya beberapa staf yang ketika jam
kerja berlangsung hanya membaca koran dan mengerjakan sesuatu yang diluar
dari pekerjaan mereka.8
Individu-individu tersebut merupakan sumber daya yang tersedia bagi
organisasi, dan sumber daya manusia memilliki kemampuan berkembang tanpa
batas. Kemampuan manusia juga dapat ditingkatkan dengan memberikan motivasi
yang tepat. Sehingga dapat dilihat dengan jelas bahwa organisasi hanya akan
berhasil mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, apabila semua komponen
organisasi tersebut berupaya menampilkan kerja yang optimal dan agar dapat
tercapainya efektivitas dan salah satunya dengan motivasi yang baik. Namun,
masalah yang timbul pada saat pegawai/staf dari organisasi yang sebenarnya
memiliki potensi yang baik untuk mengerjakan tugas dan wewenang yang
7 Observasi penulis di kantor kecamatan mersam , 07 november 2017
8 wawancara Penulis dengan bpk.Marzaman sebagai kasi PUM Di Kantor Kecamatan
Mersam, 07 november 2017.
5
diberikan kepadanya namun tidak dapat melaksanakan tugas tersebut dengan
baik. Sesuai dengan amanat dari sistem pemerintahan yang berasaskan
Desentralisasi, yang sudah dipakai di Negara Indonesia dimana sistem
Desentralisasi ini adalah penyerahan urusan kepemerintahan dari pemerintah
pusat atau daerah tingkat atasnya kepada pemerintah daerah yang dibawah untuk
mengurus urusan rumah tangganya sendiri.
Menurut undang-undang No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
adalah kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warega Negara dan penduduk atas barang dan
jasa atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. 9
Berdasarkan dari pemaparan latar belakang masalah tersebut maka penulis
merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh efektivitas dari
kinerja staf aparatur kecamatan terhadap pelayanan masyarakat, dalam bentuk
karya ilmiah (skripsi) yang berjudul: EFEKTIVITAS KINERJA STAF
APARATUR KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN MASYARAKAT
DI KECAMATAN DI KECAMATAN MERSAM KABUPATEN
BATANGHARI.
9 Uu No. 25 Tahun 2009., Tentang pelayanan publik
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sistem pembagian kinerja staf aparatur kecamatan di
Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari ?
2. Bagaimana bentuk efektivitas kinerja staf aparatur kecamatan terhadap
pelayanan masyarakat di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari ?
3. Apa saja kendala kinerja aparatur kecamatan terhadap pelayanan
masyarakat di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari ?
C. Batasan Masalah
Untuk lebih terarahnya pembahasan penelitaian ini maka kami sebagai
penulis perlu untuk membatasi bahasan penelitian ini di sekitar hal-hal yang
terkait dengan Efektivitas kinerja aparatur kecamatan terhadap pelayanan
masyarakat di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, adapun tujuan dari penelitian dalam
skripsi ini adalah :
1. Ingin mengetahui pembagian kinerja staf aparatur kecamatan di Kecamatan
Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
7
2. Ingin mengetahui Efektivitas kinerja staf aparatur kecamatan terhadap
pelayanan masyarakat di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi
Jambi.
3. Ingin mengetahui kendala kinerja staf aparatur kecamatan terhadap pelayanan
masyarakat di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
E. Kegunaan Penelitian
Apabila dari tujuan-tujuan tersebut di atas berjalan dengan baik, maka
penelitian ini akan digunakan :
1. Dapat menambah dan memberikan wawasan dan pengetahuan serta
menganalisis kajian-kajian baru untuk wahana bidang keilmuan khususnya
Program Studi Ilmu Pemerintahan di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Bagi pihak yang terkait, khususnya bagi praktisi pendidikan, masyarakat
umum maupun pemerintah. Penelitian ini juga dibuat sebagai sumbangsih
penulis untuk refrensi kepada Pemerintah Kecamatan untuk sumbang dan
saran dalam upaya Efektivitas kerja staf aparatur kecamacatan terhadap
pelayanan masyarakat di kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi
Jambi.
3. Penulisan karya ilmiah ini menjadi salah satu persyaratan dalam memproleh
gelar sarjana satu (S1) dalam jurusan Ilmu Pemerintahan pada Fakultas
Syari’ah di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8
F. Kerangka Teori
1. Efektivitas
Efektivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).
Dengan kata lain bahwa efektivitas memiliki dua dimensi. Dimensi pertama
adalah kualitas dari efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan
dengan kuaitas kinerja, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang
berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya
atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.10
Sedangkan konsep efektivitas dijelaskan oleh Ravianto sebagai berikut:11
1. Efektivitas adalah konsep Universal, dimaksudkan untuk menyediakan
semakin banyak barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan
menggunakan sedikit sumber daya.
2. Efektivitas berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif
merumuskan tujuan rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara
produktif dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien
namun tetap menjaga kualitas.
3. Efektivitas terpadu menggunakan keterampilan modal, teknologi
manajemen, informasi, energi, dan sumber daya lainnya untuk mutu
kehidupan yang mantap bagi manusia melalui konsep efektivitas secara
menyeluruh.
10
Muchdarsyah Sinungan, produktivitas & Efektivitas Apa dan Bagaimana,(Jakarta:
Bumi Aksara, 1992), hlm. 17 11
ibid, hlm. 25
9
4. Efektivitas berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan
kekurangan serta harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan
dalam jangka panjang dan pendek, namun masing-masing negara
mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan pendidikan dan komunikasi.
5. Efektivitas lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan
tetapi juga mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang
kuat untuk terus menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.
Dengan kata lain dapat diartikan bahwa Peningkatan efektivitas
merupakan dambaan setiap perusahaan, efektivitas mengandung pengertian
berkenaan denagan konsep ekonomis, filosofis, sedangkan efektivitas berkenaan
dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang
berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada
umumnya. Sebagai konsep filosofis, efektivitas juga mengandung pandangan
hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan
dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan
hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini yang memberi dorongan untuk
berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan
pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau
keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.12
1. Pengertian Efektivitas Kerja Pegawai
Defenisi produksi dengan Efektivitas mempunyai arti yang berbeda. Istilah
“efektif” lebih mengarah pada pertambahan jumlah hasil kerja yang dicapai.
12
Joseph M Putti, memahami produktivitas... , hlm. 7
10
Sedangkan “efektivitas” mengandung pengertian adanya perbaikan cara-cara
pencapaian efektifnya dan sistem produksi walaupun demikian kedua hal ini
masih mempunyai hubungan. Hubungan tersebut adalah terlihat bahwa efektif dan
efektivitas memerlukan individu sebagai unsur pelaksana. Banyak para ahli yang
telah berhasil menerapkan konteks pengertian efektivitas. Malayu hasibuan
menyatakan efektivitas adalah perbandingan antara out put (hasil) dengan input
(masukan)13
. Jika efektivitas naik dimungkinkan adanya peningkatan efesiensi
(waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, tehnik produksi dan adanya peningkatan
keterampilan serta diadakan pembagian dari tenaga kerja.
Adapun alasan diadakan pembagian kerja adalah bahwa seseorang tidak
akan melakukan semua pekerjaan yang ada di dalam organisasi seorang diri tanpa
bantuan orang lain. Menurut Sondang P. Siagian ada tiga alasan diadakan
pembagian kerja yaitu :
a. Beban kerja yang harus di pikul.
b. Jenis pekerjaan yang harus beragam.
c. Berbagai spesialisasi yang diperlukan.14
Dengan adanya pembagian kerja maka pegawai atau karyawan dituntut
tanggung jawabnya didalam penyelesaian setiap tugas yang dibebankan
kepadanya. Jenis pekerjaan yang beraneka ragam merupakan hal yang sudah biasa
didalam suatu organisasi yang mempunyai tujuan yang jelas. Spesialisasi
pekerjaan diperlukan karena dalam pembagian kerja terjadi pembagian fungsi-
13
Joseph M Putti, memahami produktivitas,... hlm 21 14 Ibid. hlm 45
11
fungsi dimana setiap fungsi tersebut memerlukan keahlian khusus untuk
menyelesaikan setiap pekerjaan.
Menurut James E. Rosnzweigh efektivitas adalah Suatu ukuran efisiensi
dari proses transformasi organisasi yang mengubah masukan (input) menjadi
pengeluaran (output), produktivitas dan efektivitas itu dapat di hasilkan dari 3
sumber primer yaitu teknologi, keahlian manajerial dan usaha dari manusia itu
sendiri. Menurut Muchdariyah Sinungan mengatakan, efektivitas adalah suatu
konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak
barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan sumber riil
yang semakin sedikit. Menurut Blecher efektivitas kerja adalah hubungan antara
keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Efektivitas dapat
dikualifikasikan dengan membagi pengeluaran dengan masukan dalam hal ini
adalah pelayanan yang maksimal serta berkelanjutan.15
Menaikan efektivitas dapat dilakukan dengan mempaiki rasio efektivitas
dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan
tingkat masukan sumber daya tertentu. Dari beberapa pendapat para ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu hasil kerja yang
membandingkan antara masukan (input) dengan keluaran (output). Penilaian
terhadap efektivitas dapat di ukur dengan melalui pelaksanaan kerja yang relatif
baik, sikap kerja, disiplin kerja dan tingkat keahlian yang dimiliki. Untuk
mengukur tingkat efektivitas pegawai dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas dari
pegawai itu sendiri.
15
ibid, hlm. 30
12
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dan efektivitas Kerja
Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efektivitas perlu diketahui
bahwa adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas tersebut yaitu:
1. Perbaikan Secara Terus Menerus
yaitu upaya peningkatan efektivitas kerja salah satunya implementasi ialah bahwa
seluruh komponen harus melakukan perbaikan secara terus menerus. Pandangan
ini bukan hanya merupakan suatu kiat tetapi salah satu etos kerja yang penting.
2. Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan
Peningkatan mutu hasil pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh semua
komponen dalam organisasi. Sehingga bagi manajemen misalnya, perumusan
strategi, penentuan kebijakan, dan proses pengambilan keputusan. Yang
terpenting dalam pelaksanaan organisasi itu adalah mutu laporan, mutu dokumen
dan mutu penyelenggaraan rapat.
3. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia mempunyai kiat untuk mengakui
harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang mulia, mempunyai harga diri,
daya nalar, memiliki kebebasan memilih. Manusia juga memiliki hak untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak, memperoleh iif, imbalan yang wajar, dan hak
mendapatkan perlindungan.
4. Kondisi tempat bekerja yang baik
Kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan memberikan kontribusi
yang nyata dalam meningkatkan produktivitas. Karena jika pegawai bekerja di
13
tempat yang baik maka efektivitas kerja pegawai akan baik pula, tetapi jika tempat
kerjanya tidak menyenangkan maka akan sebaliknya.16
5. Umpan Balik
Pelaksanaan tugas dan karir karyawan tidak dapat dipisahkan dari
penciptaan, pemeliharaan dan penerapan sistem umpan balik yang objektif,
rasional, baku dan validitas yang tinggi. Objektif dalam arti didasarkan pada
norma-norma yang telah disepkati bukan atas dasar emosi, senang atau tidak
senang pada seseorang. Rasional dalam arti dapat diterima oleh akal sehat. Jika
seseorang harus dikenakan sangsi disiplin, sttus berat ringannya disesuaian
dengan jenis pelanggarannya. Validitas yang tinggi, dalam arti siapapun yang
melakukan penilaian atau kinerja karyawan didasarkan pada tolok ukur yang
menjadi ketentuan.
G. Tinjauan Pustaka
Untuk mendukung penelitian yang integral seperti yang telah dikemukakan
pada latar belakang masalah, maka penulis melakukan analisis lebih awal terhadap
pustaka atau karya-karya yang lebih mempunyai relevansi terhadap topik yang
akan diteliti.
peneliti menemukan skripsi yang membahas tentang proses kinerja
pemda provinsi studi kasus di provinsi jambi di bahas oleh Sulaiman Nim. SP.090
188. Penelitian ini yang dilakukan pada tahun 2012-2013. Dalam tulisannya
Sulaiman membahas tentang proses dan alur penerapan produktivitas kerja hingga
sampai ke bawahan. kemudian Sulaiman juga memaparkan kendala dan upaya
16 ibid, hlm. 32
14
yang dilakukan untuk pelaksanaan motivasi kerja tersebut, sehingga dapat
disimpulkan bahwa proses dan alur penerapan produktivitas kerja hingga sampai
ke bawahan melalui beberapa tahapan diantara lain memeberikan motivasi kepada
pegawai berupa penempatan dan kenaikan pangkat dan posisi jabatan jika kinerja
dilakukan dengan baik dan benar.17
Kemudian peneliti juga menemukan skripsi yang membahas tentang
pengaruh motivasi kinerja, dan keberlangsungan kinerja pemerintah desa (studi di
desa olak rambahan kecamatan pemayung) yang dibahas oleh M. Arif Sholihan
Nim. FH.I 1420.00.94. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014. Dalam
tulisannya peneliti membahas tentang pengaruh kinerja terhadap keberlangsungan
atau peningkatan kinerja yang di dapat dari bantuan pemerintah, kemudian dalam
penelitian ini juga dibahas upaya dan kendala pemerintah desa dalam memotivasi
untuk keberlangsungan kinerja di desanya, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengaruh dari kinerja terhadap keberlangsungan atau peningkatan kinerja yang di
dapat dari bantuan pemerintah tersebut untuk mencari upaya dan kendala yang
dihadapi pemerintah desa untuk keberlangsungan pemerintahan menuju
pemerintahan yang baik atau dikenal dengan istilah Good Governance.18
Kemudian peneliti juga menemukan jurnal yang membahas tentang
Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Kepemimpinan terhadap Efektivitas Kerja
yang dibahas oleh fajar afriani pada jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi
Volume ke-VI Tahun 2009. Hasil penelitian yang berkaitan dengan dimensi
17
Sulaiman, “tentang proses kinerja pemda provinsi studi kasus di provinsi jambi”,
Skirpsi IAIN STS JAMBI, (2013) 18
M. Arif Sholihan, “Pengaruh kinerja Terhadap Keberlangsungan Pembangunan
Pemerintah Desa (studi di desa olak rambahan kecamatan pemayung)”, Skripsi UNJA Fakultas
Hukum, (2014)
15
kepemimpinan menunjukkan hasil yang berbeda. Dosen berpendidikan S1
cenderung menyatakan bahwa kepemimpinan pimpinan lembaga cukup baik.
Berbeda dengan dosen berpendidikan S2 dan S3 yang berpendapat kepemimpinan
pimpinan baik hingga sangat baik. Hal ini berkaitan dengan kebergantungan
dosen berpendidikan S1 terhadap fasilitas lembaga yang masih dirasa kurang dan
masih rendahnya pemahaman dosen berpendidikan S1 terhadap sistem yang
berlaku dalam lembaga. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan tugas di
bidang pendidikan oleh dosen berpendidikan S1 dan S2 lebih efektif dibandingkan
dosen berpendidikan S3 karena berkaitan dengan masa kerja yang lebih sedikit
yang kemudian menimbulkan semangat kerja yang lebih tinggi karena
dipengaruhi oleh motivasi pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri. Dalam hal ini,
pola motivasi yang dilakukan oleh dosen berpendidikan S1 dan S2 tersebut adalah
achievement motivation, yaitu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu
tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan.19
Penelitian yang penulis lakukan sudah pasti berbeda dengan penelitian-
penelitian sebelumnya, karena penelitaian ini di tempat dan waktu yang berbeda
dan dengan konsep yang berbeda pula. kemudian sulaiman juga membahas
tentang kinerja, maka pada penelitian ini lebih mempokuskan pada produktivitas
kerja staf aparatur kecamatan terhadap pelayanan masyarakat di Kecamatan
Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
19 jurnal , Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Kepemimpinan terhadap Efektivitas
Kerja yang dibahas oleh fajar afriani pada jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi Volume ke-VI
Tahun 2009.
16
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lingkup Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini berbentuk deskriftif
kualitatif20
yang dilihat melalui sudut pandang bagaimana Efektivitas kerja staf
Aparatur Kecamatan yang ada di kantor Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi.
Lingkup Penelitian
Lingkup dalam penelitian ini adalah tentang Efektivitas kerja staf Aparatur
Kecamatan yang ada di kantor Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari
Provinsi Jambi.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Menurut Lofland dalam buku Moeloeng “ Sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain.21
20
.Lexy J. Moeloeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), hlm. 15 21
ibid, hlm. 112
17
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan
tujuan penelitian, maka diperlukan dua jenis data yaitu:
1) Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperoleh atau dikumpulkan langsung
di lapangan.22
Dan diperoleh oleh orang yang melakukan penelitian atau yag
bersangkutan melakukannya.23
Data primer yang penulis kumpulkan adalah hasil
dari wawancara dan observasi secara langsung mengenai pengaruh motivasi
terhadap Efektivitas kerja staf yang ada di kantor Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi.
Wawancara tersebut penulis laksanakan terhadap :
1. Camat Mersam
2. Pejabat struktural
3. Staf aparatur kecamatan
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secra
tidak langsung atau melaui sumber perantara. Data ini diperoleh dengan cara
mengutip dari sumber lain sehingga tidak bersifat authentik, karena sudah
diperoleh oleh tangan kedua, ketiga, dan seterusnya.24
Data sekunder dalam
penelitian ini adalah data yang diambil di Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari Perovinsi Jambi mengenai:
22
Sayuti (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, ( IAIN STS Jambi: Fakultas Syari’ah dan
Syaria’ah press, 2014), hlm. 34 23
Iqbal Hasan, pokok-pokok metodologi dan aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
2002), hlm.82 24
Sayuti (ed), Pedoman Penulisan Skripsi,... hlm. 34
18
I. Historis dan keadaan geografis.
II. Struktur organisasi.
III. Keadaan penduduk dan mata pencahariannya.
IV. Internet
2. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data
juga disesuaikan dengan instrumen dari pengumpulan data yang digunakan.25
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini terdiri dari orang dan materi berupa
dari masalah pengaruh motivasi terhadap Efektivitas kerja staf yang ada di kantor
Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi meliputi:
a. Pemerintah kecamatan
b. Camat
c. Staf pegawai.
d. Arsip.
C. Unit Analisis Data
Penelitian ini menggunakan unit analisis data agar sampai kepada objek
penelitian. Adapun unit analisis data dari penelitian ini adalah pengaruh motivasi
terhadap Efektivitas kerja staf yang ada di kantor Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi, unit analisis juga dipakai untuk menjelaskan waktu
penelitian dan memfokuskan serta menentukan key informan untuk sebuah
25
Sayuti (ed), Pedoman Penulisan Skripsi,... hlm. 38
19
penelitian dan digunakan jika judul tidak secara jelas menggambarkan
penelitian.26
sebagai pokok permasalahan yang akan di teliti untuk megukur seberapa
pengaruhnya pengaruh dari motivasi terhadap Efektivitas kerja staf yang ada di
kantor Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
Camat, pejabat struktural, dan staf pegawai adalah sebagai objek
penelitian dan informan kunci (key informan), dalam penelitaian ini sebagai
informan tambahan.
D. Tekhnik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang di peroleh
melalui observasi.27
Metode observasi disebut juga dengan pengamatan kegiatan
pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh indera.28
Selain itu
observasi juga sebagai instrument untuk mendapatkan data utama dalam melailui
hubugan Birokrasi dan politik.29
Penulis menggunakan metode observasi untuk
melihat dilapangan tentang pengaruh motivasi terhadap Efektivitas kerja staf yang
ada di kantor Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
26 Sayuti (ed), Pedoman Penulisan Skripsi,... hlm. 48 27
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kkualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta,
2013), hlm. 226 28
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian., (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), hlm. 234 29 Sayuti (ed), Pedoman Penulisan Skripsi,... hlm. 38
20
2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara.30
Selain itu instrumen ini
digunakan untuk mendapatkan data mentah dari informan, sehingga dapat
ditemukan data baru yang tidak terdapat dalam dokumen.31
Dalam mengumpulkan
informasi peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, interview ini
dilakukan untuk memperoleh data yang maksimal. Wawancara ini dilakukan
terhadap pegawai Aparatur Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari sebagai
responden sebagaimana dapat dilihat pada lampiran daftar informan. Selanjutnya
dengan cara ini juga peneliti akan berusaha untuk memperoleh data yang dapat
dipercaya dan dipertanggung jawabkan akan kebenarannya. Wawancara atau
interview ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi
terhadap efektivitas kerja staf yang ada di kantor Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data sekunder yang diperoleh dari dokumen
pemerintah, dan dokumen lainnya.32
Selain itu dokumenasi dalam penelitian ini
adalah sejumlah dokumen-dokumen yang telah dikeluarkan oleh orang lain
ataupun instansi pemerintah sebagai lokasi penelitian.33
Sedangkan tujuan dari
penggunaan dokumen ini dalam ilmu sosial terutama ditentukan oleh sifatnya
30
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian,... hlm.236 31 Sayuti (ed), Pedoman Penulisan Skripsi,... hlm. 38 32
ibid, hlm. 41 33 ibid, hlm. 39
21
sebagai ilmu yang nomotetis yang artinya yang melukiskan gambaran umum.34
Dokumentasi yang penulis gunakan untuk memperoleh semua data-data berupa
bahan-bahan atau arsip yang berhubungan dengan penelitian. selanjutnya sumber
lain yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan penunjang dalam
penganalisisan data yang ada di lapangan. Dokumentasi ini berasal dari sumber-
sumber baik dari media massa maupun staf dan masyarakat di lingkungan
kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
E. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang akan diterapkan harus sejalan dengan tujuan
husus penelitian, serta berbagai analisis yang mendukung dan melengkapi
tercapainya tujuan husus tersebut.35
Analisis data dilakukan sejak awal hingga
akhir penelitian dengan menggunakan metode berfikir induktif ( pengambilan
kesimpulan mulai dari fakta yang khusus menuju kesimpulan yang bersifat
umum), adapun jenis-jenis analisis data yang akan digunakan sebagai berikut:
1. Analisis Domain
Analisis domain biasanya dilakukan untuk memperoleh gambaran atau
pengertian yang bersifat umum atau relatif menyeluruh tentang apa yang tercakup
pada pokok permasalahan yang diteliti.36
Analisis domain ini juga digunakan
untuk menganalisis data yang diperoleh dari lapangan secara garis besarnya yaitu
34
Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. (Jakarta: PT.Gramedia.
1985), hlm. 47 35
Gusti, Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004), hlm. 33 36
Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif: dasar-dasar dan aplikasi, (Malang : YA3
Malang, 1990), hlm.91
22
mengenai gambaran umum tentang efektivitas kerja staf Aparatur Kecamatan
yang ada di kantor Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
2. Analisis Taksonomi
Analisis taksonomi adalah analisis yang lebih rinci pada fokus penelitian
yang ditetapkan namun terbatas pada domain tertentu yang sangat berguna dalam
upaya mendeskripsikan dan menjelaskan fokus yang menjadi sasaran semula
penelitian.37
Analisis taksonomi ini juga digunakan untuk menganalisis data
tentang pengaruh motivasi terhadap Efektivitas kerja staf yang ada di kantor
Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
3. Analisis Kompensional
Analisis kompensional juga baru akan dilakukan setelah penelitian cukup
banyak fakta dan informasi dari hasil wawancara dan observasi yang telah
melavak kontras-kontras tersebut oleh peneliti yang dicarikan dimensi yang dapat
mewadahinya.38
Sedangkan analisis kompensional ini diperolaeh setelah adanya
analisis domain dan analisis taksonomi yang merupakan jawaban yang paling
domain yakni alternatif terakhir yang dapat dijadikan sebagai sandaran untuk
menjawab permasalahan-permasalahan tentang seberapa pengaruhnya pengaruh
dari motivasi terhadap Efektivitas kerja staf yang ada di kantor Kecamatan
Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
F. Sistematis Penelitian
Skripsi ini disusun dalam lima bab, yaitu: bab I, bab II, bab III, bab IV,
dan bab V. Bab I adalah pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah,
37
Ibid., hlm. 98 38
Ibid., hlm. 103
23
rumusan masalah, tujuan dan kegunanaan penelitian, kerangka teori, dan tinjauan
pustaka.
Bab II merupakan bab kajian metodologi, oleh karena itu bab ini diberikan
nama metodologi penelitian. bab II ini berisikan mengenai pendekatan dan
lingkup penelitian, jenis dan sumber data, dan tekhnik analisis data.
Bab III merupakan bab penelitian awal yang berisikan data keadaan
geografis, keadaan penduduk dan masyarakat, struktur organisasi pemerintahan,
keadaan pertanian, dan bantuan-bantuan dari pemerintah.
Bab IV pembahasan dan hasil temuan. dalam bab ini akan di analisis
mengenai gambaran dan sistem pembagian kinerja staf kecamatan Mersam
Kabupaten Batanghari, serta apa efektivitas kinerja staf yang ada di kantor
Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari, dan kendala kinerja staf yang ada di
kantor Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi terhadap
pelayanan Masyarakat.
Bab V merupakan bab terakhir dari penulisan ini, yaitu bab penutup. Oleh
karena itu sebagai bab penutup maka pada bab ini penulis akan memuat hal-hal
yang berkenaan dengan kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.
24
G. Jadwal Penelitian
Tabel 1 : Jadwal penelitian39
39
Sumberdata: Tabel jadwal Penelitian
N
O
KEGIATAN TAHUN 2017-2019
DES JAN-
FEB
MAR APRIL MEI-
DES
JAN-
MEI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
judul
√
2 Pembuatan
proposal
√ √
3 Pengajuan
dosen
pembimbing
√
4 Perbaikan
proposal
√ √
5 Pengajuan izin
seminar
proposal
√
6 Perbaikan
hasil proposal
√
7 pengesahan
judul dan izin
riset
√
25
8 Pengumpulan
data
√ √
9 Verifikasi dan
penulisan data
√ √
10 Konsultasi
pembimbing
dan perbaikan
√ √ √ √
11 Ujian skripsi √
26
BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
H. Historis dan Geografis
1. Historis
Mengenai asal usul Kecamatan Mersam, pada saat kondisi Desa dan
Sejarah Desa Sebelum menjadi desa devinitif, pada awal nya desa Mersam di
ambil dari nama sungai yaitu sungai Mersam dan masih berstatus Margo
Kembang Paseban yang dipimpin oleh Pesirah Abdul Majid yang bergelar Majid
Batu, dan berkedudukan di bawah kepemimpinan Depati Ismail Batu. Pada
awalnya desa ini dibagi menjadi dua wilayah dusun, yaitu : Dusun Ulu, dan
Dusun Ilir. Kedua dusun tersebut dibawah satu wilayah bernama Mersam, nama
sungai dari anak sungai Batanghari. 40
Kepemimpinan Desa Mersam silih berganti, adapun tokoh-tokoh yang
pernah memimpin Desa Mersam ini adalah sebagai berikut : Pada awal berdirinya
Mersam dipimpin oleh Mangku H.Jusuf yang menjadi mangku selama dua
Periode memimpin Desa Mersam yaitu dari tahun 1957 sampai dengan tahun
1973, atau setara denga 2 Periode pada saat itu, dan sebagai wakil mangku yaitu
A.Kadir. Setelah Mangku H. Jusuf sudah tidak dapat melaksanakan tugas sebagai
mangku di karenakan Faktor usia, maka diganti kepemimpinannya oleh Saman
Sumar dari tahun 1973 sampai dengan 1981, dan sebagai wakilnya M.Zaini H.
Majid. Pada tahun 1981 Desa Mersam dari Mangku berubah nama menjadi
40 Sumber data: Dokumentasi Kecamatan Mersam, Tahun 2008
27
Kepala Desa, dan pada saat itu juga masih dibawah kepemimpinan Saman Sumar
dan Sekdes M.Zaini H. Majid sampai dengan tahun 1989, di karenakan Sekdes M.
Zaini H.Majid sakit pada tahun 1988 sampai dengan 1989 di peltukan kepada
Dahdi Fi’i. Pada tahun 1989, diadakan pemilihan kepala desa secara terbuka dan
demokrasi.41
Pada kelanjutannya desa Mersam diakui sebagai Desa Definitif
adalah pada zaman Mangku Saman Sumar, mungkin karena pada saat itu ada
anggapan bahwa seorang pemimpin dapat menjabat seumur hidup, maka Saman
Sumar secara otomatis langsung menjabat sebagai kepala Desa; dan tepatnya pada
tahun 1981 nama Mangku diganti menjadi Kepala Desa, secara otomatis Desa
Mersam dijadikan desa devenitif oleh Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan
pada akhirnya setelah adanya pemekaran maka nama desa Mersam dijadikan
sebagai nama Kecamatan.42
2. Geografis
Kecamatan Mersam mempunyai luas wilayah lebih kurang 801,9 Km
Persegi. Yang berada di posisi 1020
47’08,6” Bujur Timur dan 010
24’03,1”
Lintang Selatan dengan batasan-batasan wilayah adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Muara Tembesi.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Maro Sebo Ulu.
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bathin XXIV.
41 Sumber data: Dokumentasi Kecamatan Mersam, Tahun 2008 42
Perda No 07 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II sarko & Tanjung
Jabung,.
28
Sedangkan dengan demikian jarak tempuh Ibu Kota Kecamatan Mersam
sebagai berikut:
a. Jarak tempuh dengan Ibu Kota Provinsi adalah 120 Km dengan jarak waktu
tempuh lebih kurang 2 jam perjalanan kendaraan bermotor.
b. Jarak tempuh dengan Ibu Kota Kabupaten adalah 60 Km dengan jarak waktu
tempuh lebih kurang 1 jam perjalanan kendaraan bermotor.
c. Jarak tempuh dengan desa-desa terjauh di Kecamatan Mersam 10 Km dengan
jarak waktu tempuh lebih kurang 45 menit perjalanan kendaraan bermotor.
Sementara itu tidak jauh berbeda dengan daerah tropis lainnya yang ada di
Provinsu Jambi, maka keadaan musim dikecamatan Mersam hampir sama yaitu
mengalami dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Kondisi suhu pada
siang hari mencapai 360 C dan pada malam hari mencapai 20
0 C kalau dilihat dari
sinar Matahari, biasanya pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus yang
merupakan bulan-bulan yang relatif kering, dimana penyinaran Matahari lebih
tinggi dari pada bulan Oktober sampai dengan bulan April yang relatif lebih
basah. Bagi masyarakat, penyinaran Matahari digunakan untuk keperluan rumah
tangga, seperti untuk mengeringkan pakaian dan lain sebagainya.
Jika dihitung-hitung penyinaran Matahari di Kecamatan Mersam sebesar
50% yaitu setara dengan 4,25 jam perhari dengan rata-rata setiap bualan yang
tertinggi terdapat pada bulan Juni yaitu sebesar 70% setara dengan 5,45 jam
perhari dan yang terendah pada bulan Oktober sampai dengan pertengahan
Desember yaitu sebesar 40% setara dengan 3,2 jam perhari. 43
43 Sumber data: Dokumentasi Kecamatan Mersam, Tahun 2017
29
Sedangkan sumber air tergantung pada air sungai dan sumur penduduk
Kecamata Mersam, sebagian di daerah yang dekat dengan Ibu Kota Kecamatan
menggunaka sumber air PDAM, dan sumber air yang berasal dari sumur galian
tanah, masyarakat menggunakan air tersebut untuk memasak, mandi, mencuci,
MCK, dan keperluan lainnya. Jika musim kemarau datang biasanya masyarakat
menggali sumur mereka untuk mendalami kedalamannya, tujuannya agar airnya
tetap keluar dan mencukupi keprluah sehari-hari mereka.
I. Stuktur Organisasi Pemerintahan
Suatu wilayah biasanya harus mempunyai setidaknya tiga persyaratan
unsur penting yaitu adanya rakyat, pemimpin atau pemerintah, dan daerah
kekuasaan. Maka dengan hal itu juga Kecamatan Mersam dipimpin oleh seorang
Camat. Dengan demikian berjalan atau tidaknya suatu pemerintah sangat
bergantung kepada kemampuan, kemauan, dan kecakapan dari pemimpinnya.
Adapun struktur pemerintah Kecamatan Mersam adalah sebagai berikut :
30
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN KECAMATAN MERSAM
KABUPATEN BATANGHARI TAHUN 201844
.
44
Sumber Data: Dokumentasi Struktur Organisasi Kecamatan Mersam, Tahun 2018
CAMAT
SYAR’I SAMAN, S.Pd
Nip. 196205191984041001
SEKCAM
MUHAMMAD BOHORI, S.Pd
Nip. 196312141987031003
KASUBAG UMUM &
KEPEGAWAIAN
M. H. THAMRIN,SE
Nip. 198006072008011004
KASUBAG KEUANGAN
HUSIN, SE
Nip. 198008042012121001
KASI PEMERINTAHAN
SUTRISNO, SE
Nip. 19800324200811010
KASI KETRANTIP
MARZAMAN, A.Ma.Pd
Nip. 196509151986011001
KASI PEMBRDAYAAN
MASDES & KEL
NURLAILAH
Nip. 197104061996022001
LURAH
NURFIRDAUS, SE
Nip. 197402272008041001
KASI PELAYANAN
YULIANA, S.Sos
Nip. 198305122007012010
KASI KESEJAHTRAAN
SOSIAL
LAILATUL KURNIS, SE
Nip. 198103242006042008
KASI PEM & TRANTIB
IKA AFRIANI, S.Sos
Nip. 198004052011012003
KASI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
SEKLUR
BAMBANG H F, SE
Nip. 19790619200911
KASI KESOS
JONI SAPUTRA, S.IP
Nip. 19780706200902100
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
31
Mengenai pembagian tugas pokok dan fungsi (tufoksi) masing-masing
jabatan pada struktur organisasi tersebut sebagaimana sudah ada dasarnya sesuai
dengan Peraturan Bupati Batanghari Provinsi Jambi Nomor 58 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisai dan Tata Kerja
Kecamatan yang menjelaskan bahwa:
1. Camat
Camat sebagai kepala pemerintah kecamatan yang bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yag mempunyai tugas antara lain: 45
a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;
b. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. Mengkoordinasikan upaya penelenggaraan ketenteraman dan
ketertiban umum;
d. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan perda dan peraturan
Bupati;
e. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan
umum;
f. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat Daerah di tingkat Kecamatan;
g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa dan atau
kelurahan;
45
Perbup Batanghari No 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan.
32
h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
kabupaten yanh tidak dilaksanakan oleh Unit Kerja Pemerintah Daerah
Kabupaten yang ada di Kecamatan; dan
i. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintah yang menjadi kewenangan
Daerah Kabupaten.
Dan mempunyai fungsi di antara lain:46
a. Penyusunan program dan kegiatan Kecamatan;
b. Pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan di wilayah
Kecamatan;
c. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan ideologi Negara dan Kesatuan
Bangsa;
d. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
e. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan terhadap kegiatan dibidang
ketenteraman dan ketertiban umum;
f. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan bidang ekonomi dan
pembangunan;
g. Pelaksannan pembinaan penyelenggaraan bidang sosial dan
kemasyarakatan;
h. Pelaksanaan penatausahaan kecamatan; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
46
Perbup Batanghari No 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan.
33
2. Sekretariat
Sekretariat berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat, da
dipimpin oleh Sekretaris Kecamatan (sekcam), dan sekretarian membawahi
langsung subbagian Umum dan Kepegawain, dan subbagian Keuangan.
Adapun tugas dari sekretariat ini adalah: 47
a. Mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, penyusunan
perencanaan, serta koordinasi pelaksaan tugas seksi dilingkungan
Kecamatan.
b. Mempunyai tugas pengelolaan kepegawaian, dan pengelolaan
keuangan.
Dan mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan perencanaan program dan anggaran, evaluasi
dan pelaporan.
b. Penyelenggaraan pengelolaan urusan umum, kepegawaian dan
keuangan.
c. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
1). Subbagian Umum dan Kepegawaian :
a) Subbagian Umum dan Kepegawaian berada dibawah
Sekretariat.
47
Perbup Batanghari No 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan.
34
b) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh bepala
subbagian berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretariat.
2). Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a) Melakukan urusan rumah tangga Kecamatan meliputi surat-
menyurat, kersipan, dokumentasi, kehumasan, penyusunan
laporan, dan perlengkapan.
b) Melakukan urusan tata usaha kepegawaian.
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris
sesuai peraturan perundang-undangan.
3). Subbagian Keuangan : 48
a) Subbagian keuangan berada dibawah sekretariat.
b) Subbagian keuangan dipimpin oleh bepala subbagian
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretariat.
4). Subbagian keuangan mempunyai tugas :
a) Melakukan penyiapan dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran.
b) Melakukan pengelolaan administrasi keuangan, pembayaran,
pembukuan, dan verifikasi.
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris
sesuai peraturan perundang-undangan.
48
Perbup Batanghari No 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan.
35
3. Kasi Pemerintahan49
a. Seksi Pemerintahan berada dibawah Camat.
b. Seksi Pemerintahan dipimpin oleh seksi berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Camat.
c. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi,
fasilitasi, dan pelaksanaan kegiatan bidang pemerintahan.
4. Kasi Ketenteraman dan Ketertiban
a. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban berada dibawah camat.
b. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban dipimpin oleh seksi berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.
c. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban mempunyai tugas menyiapkan
bahan koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan kegiatan bidang
ketertiban umum.
5. Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan
a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan berada dibawah
camat.
b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan dipimpin oleh
seksi berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.
c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan mempunyai
tugas menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan
kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan.
49
Perbup Batanghari No 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan.
36
6. Kasi Kesejahteraan Sosial50
a. Seksi Kesejahteraan Sosial berada dibawah camat.
b. Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seksi berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.
c. Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas menyiapkan bahan
koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan kegiatan bidang Kesejahteraan
Sosial.
7. Kasi Pelayanan
a. Seksi Pelayanan berada dibawah Camat.
b. Seksi Pelayanan dipimpin oleh kepala seksi berkedudukan dibawah
dan bertanggung jawab kepada Camat.
c. Seksi pelayana mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi,
fasilitasi, dan pelaksanaan pelayanan perizinan dan non perizinan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundng-undangan.
8. Lurah
a. Lurah berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.
b. Kelurahan dipimpin oleh lurah yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Camat.
c. Lurah mempunyai tugas anatara lain:
1). Melaksanakan kegiatan pemerintahan kelurahan.
2). Melakukan pemberdayaan masyarakat.
3). Melaksanakan pelayanan masyarakat.
50
Perbup Batanghari No 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan.
37
4). Memelihara ketenteraman dan ketertiban umum.
5). Memelihara sarana dan perasarana serta pasilitas pelayanan umum.
6). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat.
7). Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan.
9. Sekretaris Lurah51
a. Sekretaris dibawahi langsung oleh Lurah dan bertanggung jawab
kepada Lurah
b. Sekretasis dipimpin oleh sekretaris Lurah.
c. Melaksanakan urusan umum, penyusunan perancangan kegiatan dan
anggaran, pengelolaan kepegawaian, dan pengelolaan keuangan serta
koordinasi pelaksanaan tugas seksi dilingkungan kelurahan.
10. Kasi Pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat
a. Seksi pemerintahan, ketenteraman, dan ketertiban berada dibawah
Lurah.
b. Seksi pemerintahan, ketenteraman, dan ketertiban dipimpin oleh kepal
seksi berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.
c. Seksi pemerintahan, ketenteraman, dan ketertiban mempunyai tugas
menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan dan pembinaan
penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan ketenteraman dan
ketertiban serta di bidang pemberdayaan masyarakat.
51
Perbup Batanghari No 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan.
38
11. Kasi Kesos52
a. Seksi kesejahtraan sosial dan ketertiban berada dibawah Lurah.
b. Seksi kesejahtraan sosial dipimpin oleh kepal seksi berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.
c. Seksi kesejahtraan sosial mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
melaksanakan kegiatan kesejahtraan sosial yang meliputi bidang
keagamaan, kesehatan, keluarga berencana, dan pendidikan
masyarakat.
J. Visi dan Misi Kecamatan Mersam
Visi adalah perwujudan yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan oleh instansi pemerintahan yang bersangkutan. Sedangkan misi
adalah tonggak perencanaan strategis yang sejalan dengan pembentukan tujuan
dan sasaran yang perumusannya harus dilakukan secara obyektif dan memberikan
peluang untuk dilakukan perubahan disesuaikan dengan tuntutan lingkungan, oleh
karena itu misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi
dapat dilaksanakan dan terlaksana dengan baik.
a. Visi
Sesuai dengan visi Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari adalah
Masyarakat Kecamatan Mersam yang Maju, Adil, dan Sejahtera, Berdasarkan
Iman dan Taqwa.
52
Perbup Batanghari No 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan.
39
b. Misi
Misi Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
2. Meningkatkan pembinaan dan pelayanan dan ekonomi kepada masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas dan pemahaman dan pengalaman ajaran agama. 53
K. Keadaan Penduduk
1. Jumlah Penduduk
jumlah penduduk Kecamatan Mersam yang terdiri dari 17 Desa dan 1
Kelurahan yang berjumlah 38.660 Jiwa dengan rincian jumlah penduduk laki-laki:
19.795 Jiwa dan jumlah penduduk perempuan: 18.865 Jiwa.
Selanjutnya mengenai jumlah penduduk secara keseluruhan yang
berdasarkan jenjang umur yag telah dirangkum oleh penulis dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Atau Usia Dalam Wilayah
Kecamatan Mersam54
No Usia (tahun) Jumlah penduduk
1 0-05 TAHUN ( BALITA ) 4.213
2 6-17 TAHUN ( USIA SEKOLAH ) 11.570
3 18-50 TAHUN ( DEWASA ) 17.765
4 50 DST/LANSIA 5.112
53 sumber data: Dokumentasi Kecamatan Mersam, Tahun 2017 54
Sumber data: Dokumentasi Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur atau Usia
dalam Wilayah Kecamatan Mersam , Tahun 2018
40
2. Keadaan Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok atau yang mendasar bagi
manusia yang harus dilakukan. Berdasarkan perkembangan pendidikan dewasa
ini, pendidikan dalam masyarakat terbagi kepada masyarakat yang berpendidikan
tinggi, dimana dengan ditandai banyaknya masyarakat yang berkeinginan untuk
bersekolah samapai menuju ke jenjang sekolah menengah atau atas keperguruan
tinggi. Sarana dan prasarana pendidikan untuk Sekolah Dasar (SD) yang dalam
wilayah Kecamatan Mersam.
Tabel 3
keadaan sarana pendidikan formal dan teaga pengajarnya di wilayah
Kecamatan Mersam55
No Sarana pendidikan Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pendidkan Anak Usia Dini (PAUD)
Tenaga Pengajar PAUD
Taman Kanak-Kanak (TK)
Tenaga Pengajar TK
Sekolah Dasar (SD)/ MI
Guru SD/MI
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ MTs
Guru SMP/MTs
Sekolah Menengah Atas (SMA)/ MA
Guru SMA/MA
21 Unit
52 Orang
13 Unit
43 Orang
32 Unit
331 Orang
4 Unit
93 Orang
2 Unit
69 Orang
55
Sumber data: Dokumentasi Keadaan Saran dan Prasarana Pendidikan Formal dan
Tenaga Pengajarnya di Wilayah Kecamatan Mersam, Tahun 2018
41
Untuk meningkatkan pendidikan keagamaan, khususnya agama islam
dalam upaya peningkatan dan membentuk anak yang bermental dan berbudi
pekerti yang tinggi serta memberantas buta huruf aksara terhadap alqur’an, saat
ini setiap desa/kelurahan telah didirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA),
Madrasah Ibtidaiah atau sekolah sore dan kelompok Pengajian anak-anak antara
Maghrib dan Isya’ (PAMI), pendidkan Madrasah dan kelompok Remaja Masjid
dalam wilayah Kecamatan Mersam terdapat kelompok pengajian didesa/kelurahan
yang terdiri dari :
Tabel 4
Keadaan Pendidikan Informal di Kecamatan Mersam56
No Jenis pendidikan Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah pengajian PAMI
Julah guru nagji PAMI
Julah guru ngaji Madrasah / TPA
Jumlah kelompok remaja masjid
Jumlah anggota remaja masjid
Jumlah kelompok yasinan
Jumlah BKMT/ majlis ta’lim dan pengajian
Jumlah Da’i
68 Kelompok
72 Orang
120 Orang
18 Kelompok
1.200 Orang
76 Kelompok
32 Kelompok
18 Orang
56
Sumber data: Dokumentasi Keadaan Pendidikan Informal di Kecamatan Mersam,
Tahun 2018
42
L. Keadaan Sarana dan Prasarana
Ada tiga faktor yang harus dan musti ada dalam proses kerja dikantor yaitu
pimpinan, karyawan atau pegawai dan staf, dan instrumen kerja. Jika ketiadaan
salah satu dari faktor tersebut maka tidak mungkin terjadi proses kerja dikantor.
Suatu bentik dari instrumen kerja iaitu sarana dan prasarana. Sedangkan sarana
dan prasarana tersebut adalah merupakan salah satu faktor yang vital dalam
penyelenggaraan aktifitas kantor, karena itu apabila sarana dan prasarana yang
kurang mendukung maka penyelenggaraan dalam proses kerja dikantor tidak
dapat berkerja dengan baik dan tidak dapat optimal dan maksimal. Sehubungan
dengan itu adapun mengenai sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan
Mersam dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5
keadaan sarana dan prasarana di Kantor Kecamatan Mersam57
No Jenis barang Jumlah Kondisi
1
2
3
4
5
6
7
Ruang Camat
Ruang Sekcam
Aula Pertemuan
Ruang Per-kasi
Ruang Staf
Ruang PKK
Rumah Dinas
1
1
1
7
1
1
1
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
57
Sumber data: Dokumentasi Saran dan Prasarana di Kantor Kecamatan Mersam, Tahun
2018
43
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Halaman Parkir
Wc
Gudang
Lemari meja
Meja
Kursi
Komputer
Leptop
Tv
Mesin Tik
Printer
Peta
Papan Statistik
Alat Perekam E-KTP
Kendaraan dinas
Kendaraan dinas
Kantin
Mesin poto copy
1
2
2
8
16
78
5
2
2
2
5
2
3
1 unit
1 mobil
3 sepeda motor
1
1
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
44
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Sistem Pembagian Kinerja Staf Aparatur Kecamatan di Kecamatan
Mersam Kabupaten Batanghari.
Sebelum penulis membahas mengenai lebih jauh tentang sebuah kerja,
untuk itu agar dapat diketahui bersama bahwa salah satu indikator mengenai kerja
yang baik itu adalah dengan adanya pembagian yang sesuai dengan bidang dan
kecakapan masing-masing staf, artinya penempatan, penugasan, dan pengaturan
yang tidak sesuai akan berdampak kepada kinerja staf tersebut, dari latar belakang
permasalah ini penulis terlebih dahulu mendudukkan masalah kepada Pembagian
Kerja yang diterapkan oleh Camat dalam kepemimpinannya, pada umumnya
terdapat 3 macam pembagian Kerja yang penulis amati selama dilokasi penelitian
dapat dijelaskan sebagai berikut:58
1. Beban kerja yang harus di pikul.
Sejatinya beban kerja yang harus di pikul itu yang dimaksud adalah
kecocokan, kemampuan, keahlian dan keterampilan husus serta kecakapan
seseorang yang harus dan akan diembankan tugas kerja kepadanya sesuai dengan
latar pendidikan, keahlian dan pengalaman kerja misalnya, sehingga beban kerja
yang akan dipikul tersebut tidak terjadi kesalahan dan miskomunikasi, sama
halnya untuk meminimalisir ketidak puasan masyarakat terhadap pelayanan di
58 Observasi, Kecamatan Mersam, 25 Januari 2018.
45
Kantor Camat Mersam. Seperti halnya wawancara dengan Bapak Marzaman,
A.ma.Pd dia mengatakan:
Camat sudah memberikan beban kerja sesuai dengan latar belakang
pendidikan, keahlian dan keterampilan husus serta pengalaman kerja
kepada kami stafnya, ini dilakukan untuk menciptakan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat serta meminimalisir kesalah kerja yang
dikarenakan tidak mengetahui apa yang akan dilakukan dan dikerjakan.59
Di sini penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Penempatan staf harus
sesuai dengan kemampuan, keahlian dan keterampilan husus serta pendidikan
yang dimiliki sebab ketidaktepatan dalam menetapkan posisi staf akan
menyebabkan jalannya pekerjaan menjadi kurang kecakapan, lancar dan tidak
maksimal serta tidak efesien yang berimbas terhadap pelayanan kepada
masyarakat, Agar semua tugas pekerjaan yang ada dapat dilaksanakan dengan
baik maka perlu sekali adanya spesialisasi pekerjaan. Namun walaupun demikian
spesialisasi pekerjaan bukan merupakan tujuan untuk mengkotak-kotakan Staf
tersebut.
2. Jenis pekerjaan yang harus beragam.
Jenis pekerjaan yang beraneka ragam merupakan hal yang sudah biasa
didalam suatu organisasi, terhusus Organisasi Pemerintahan yang mempunyai
tujuan yang jelas. Spesialisasi pekerjaan diperlukan karena dalam pembagian
kerja terjadi pembagian fungsi-fungsi dimana setiap fungsi tersebut memerlukan
keahlian khusus untuk menyelesaikan setiap pekerjaan yang sudah diembankan
kepada stafnya. Seperti halnya wawancara dengan Bapak Syar’i Saman. S.Pd dia
mengatakan:
59
Wawancara dengan Bpk. Marzaman, A.ma.Pd, Kasi Trantib Kecamatan Mersam . di
Kantor Kecamatan Mersam, Tgl 29 Agustus 2018.
46
Didalam sebuah Organisasi baik itu Formal maupun Informal sudah
barang tentu jenis pekerjaannya beragam, ini dikarenakan banyaknya
bidang yang akan diurusi dan macam-macam problem dan permasalahan
serta kebutuhan masyarakat sesuai dengan persoalan dan kebutuhannya.
Contoh kecilnya persoalan Kependudukan dan persoalan perizinan yang
jelas berbeda dan beragam jenis pekerjaannya.60
Di sini penulis juga dapat mengambil kesimpulan bahwa jenis pekerjaan
yang harus beragam itu harus adanya, karena banyaknya persoalan dan
permaslahan serta kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi oleh staf-staf yang
membidangi dan mengurusi permasalahan tersebut, sehingga pelayanan kepada
masyarakat akan maksimal.
3. Berbagai spesialisasi yang diperlukan.
Spesialisasi pekerjaan adalah pembagian kerja berdasarkan oleh keahlian
atau keterampilan khusus. Dengan itu berbagai spesialisasi pekerjaan sangat
diperlukan dalam setiap organisasi karena tidak semua pekerjaan membutuhkan
keahlian dan tidak semua orang mempunyai keahlian yang sama sebab setiap
orang mempunyai kelebihan dan keterbatasan sendiri.
Berdasarkan pengamatan penulis selama dilokasi penelitian spesialis
pekrjaan dapat dengan baik dalam menyelesaikan tugas, selain itu dapat juga
mengurangi gesekan yang dapat memicu perpecahan dan perselisihan diantara
pegawai dan staf. sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara cepat dan tepat,
dan seterusnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat secara maksimal
ddan optimal.61
60 Wawancara dengan Bpk. Syar’i Saman . S.Pd, Camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 29 Agustus 2018 61 Observasi, Kecamatan Mersam, 29 Agustus 2018.
47
Melihat dan mengidentifikasikan kinerja pegawai dalam menjalankan dan
mengerjakan tugasnya di lembaga Pemerintahan Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari Provisi Jambi sangatlah memerlukan sosok Camat yang mandiri dan
profesional dengan kemampuan Manajemen serta Kepemimpinan yang tangguh
dan bijak, agar mampu mengambil keputusan dan menempatkan staf sesuai
dengan keahlian dan latar belakang pendidikan ynag sudah dimiliki dan
berkompeten untuk meningkatkan mutu kinerja. Kemandirian seorang Camat
sangatlah diprlukan, terutama untuk mendorong Sumber Daya Manusia (SDM)
yang ada dikantor seperti staf dan para pegawai dalam kaitannya dengan
perancanaan dan evaluasi perogram kerja, saran dan perasarana kerja, keuangan,
pelayanan staf dan pegawai,hubungan pemerintah dengan masyarakat, dan
penciptaan iklim dan suasana kerja yang kondusif dikantor.
Jumlah keseluruhan pegawai yang ada dikantor Kecamatan Mersam
Kabupaten Batanghari ada sebanyak 31 orang dengan perincian Pegawai
Golongan IV sebanyak 3 orang, Gologan III sebanyak 9 orang, Golongan II 7
orang, dan Golongan I sebanyak 2 orang, dan selebihnya yaitu 10 orang sebagai
tenaga Kontrak dan Honorer. Wawancara dengan Bapak Syar’i Saman, S.Pd,
sebagai Camat Mersam dimana dia mengatakan:
Jumlah seluruh pegawai kantor Camat Mersam Kabupaten Batanghari
sebanyak 31 orang dengan perincian Pegawai Golongan IV sebanyak 3
orang, Gologan III sebanyak 9 orang, Golongan II 7 orang, dan Golongan I
sebanyak 2 orang, dan selebihnya yaitu 10 orang sebagai tenaga Kontrak
dan Honorer. Meskipun terkendala karena pendidikan dalam pengalaman
mereka bekerja. Pendidikan semua pegawai kantor Kecamatan Mersam,
dimana yang sudah melalui S1 sebanyak 11 Orang, DIII sebanyak 2
48
Orang, dan selebihnya adalah atau 18 Orang adalah adalah tamatan SLTA
sederajat.62
Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan terakhir
yng diperoleh stah dilembaga pemerintahan Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari Provinsi Jambi.
Sebagaimana diketehui bersama, bahwa pendidikan sangat berpengaruh
terhadap kinerja seorang staf dalam bekerja. Selanjutnya yang bedasarkan hasil
wawancara diatas dapat diketahui bahwa pendidikan bagi para staf dan pegawai
di Kantor Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari masih rendah dimana lebih
dari separuhnya hanya tamatan SLTA sederajat, sehingga hal ini sangat mungkin
bagi pegawai tidak mamapu untuk bekerja secara maksimal, karena ketrbatasan
ilmu pengetahuan serta keahlian yang ada pada mereka. Berikut daftar tingkat
pendidikan pegawai di Kantor Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari:
62
Wawancara dengan Bpk. Syar’i Saman S.Pd, camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 06 September 2018.
49
Tabel 6
keadaan pendidikan pegawai di Kantor Kecamatan Meram Kabupaten
Batanghari63
No Nama pegawai pendidikan Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Mukhlis, N
Nurlailah
Ahmad Albar
Fitriani
Susanto
Ahmad Rustandi
Pitriah
Syofyan
Hasbullah
M. H. Tamrin
Akmal
Herianto
Kurnia Wati
Ropita
Morzani
Irma Natalia
Dewi Arumsari
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
63
Sumber Data: Dokunentasi Keadaan Pendidikan Pegawai di Kantor Kecamatan
Mersam, 06 September 2018
50
Wawancara dengan dengan Bapak Syar’i Saman, S.Pd sebagai Camat
Mersam dimana dia mengatakan:
Pendidikan masing-masing pegawai adalah salah satu tolak ukur dari
kinerja mereka, karena semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh,
maka semakin dalam dan luas pula pengetahuannya, sehingga sangat
berkualitas kinerja mereka yang dihasilkan. Namun memamng pendidikan
sebagian dari pegawai masih rendah sehingga berdampak pada masih
kurangnya kinerja staf.64
Pengalaman kerja disini adalah lamanya masa kerja atau pengabdian yang
telah dilalui oleh pegawai dan staf dalam menjalankan fropesinya sebagai seorang
pegawai dalam dunia pemerintahan. Pengalam kerja merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan dalam bekerja. Seperti halnya Wawancara dengan
Wawancara dengan Bapak Syar’i Saman, S.Pd, sebagai Camat Mersam dimana
dia mengatakan:
Pengalaman atau masa kerja sangatlah mendukung terlaksananya kinerja
yang baik, karena pegawai tersebut sudah lama bekerja dan mengabdi. Di
kantor Kecamatan Mersam ini masa kerja dapat dibagikan kedalam 8
Orang pegawai telah memiliki pengalaman kerja selama lebih dari 7 tahun,
2 Orang pegawai telah memiliki pengalaman kerja selama selama 3 tahun,
dan 8 Orang pegawai telah memiliki pengalam kerja selama 1 tahun.
Dengan kondisi inilah yang menyebabkan kinerja pegawai yang masih
nampak kurang.65
Pengalaman kerja disni adalah lamanya masa kerja atau pengabdian yang
telah dilalui oleh seorang pegawai dalam menjalani profesinya sebagai seorang
pegawai didunia pemeritahan. Pengalaman kerja juga merupakan salah satu faktor
64 Wawancara dengan Bpk. Syar’i Saman S.Pd, camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 06 September 2018. 65 Wawancara dengan Bpk. Syar’i Saman S.Pd, camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 07 September 2018.
51
penentu keberhasilan dalam bekerja. Seperti Wawancara dengan Bapak Syar’i
Saman, S.Pd sebagai Camat Mersam dimana dia mengatakan:
Pengalaman kerja sangatlah mendukung terlaksananya kinerja yang baik,
karena pegawai tersebut sudah lama bekerja dan sudah mengetahui apa
tugas pokok dan fungsinya dan apa-apa saja yang musti dikerjakan dalam
tata kelola pemerintah yang baik dan benar, jika melihat dari lamanya
kerja lebih dari 7 tahun di kantor Kecamatan Mersam ini.66
Berdasarkan pemgalaman atau masa kerja yang telah dijelaskan oleh
camat Mersam di atas, dapat dikatakan bahwa sebagian besar masa kerja masing-
masing masih tergolong baru. Padahal masa kerja sangatlah mendukung
terlaksananya kinerja yang baik, karena pegawai tersebut sudah lama bekerja dan
sudah mengetahu apa saja tugas pokok dan fungsinya sebagai pegawai di kantor
kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari masa kerja dapat dibagikan kedalam 8
Orang pegawai telah memiliki pengalaman kerja selama lebih dari 7 tahun, 2
Orang pegawai telah memiliki pengalaman kerja selama selama 3 tahun, dan 8
Orang pegawai telah memiliki pengalam kerja selama 1 tahun.
Pengamatan penulis terhadap pegawai yang bekerja di Kantor Kecamatan
Mersam Kabupaten Batanghari sudah efektif, ini dibuktikan bahwa pelayanan
masyarakat sudah berjalan dengan baik dengan tidak ada lagi keluhan dari
masyarakat tentang pelayanan.67
Meskipun disiplin tidak hanya di ukur dari absensi, namun hal ini bisa
menjadi masalah dan menjadi salah satu tolak ukur kedisiplinan. Untuk itu,
peneliti juga membahas hal ini sebagai salah satu indikator kedisiplinan. Begitu
66 Wawancara dengan Bpk. Syar’i Saman S.Pd, camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 07 September 2018. 67 Observasi, Kecamatan Mersam,07 September 2018.
52
juga dalam hal kehadiran pegawai turut menentukan kinerjanya dalam bekerja
dikantor Camat Mersam. Mengenai tingkat kehadiran pegawai yang ditunjukkan
dengan persentase absensi kehadiran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7
Persentase Absensi Pegawai di Kantor Camat Mersam68
No Absensi Jumlah (%)
1
2
3
4
5
6
Kehadiran
Alpa
Izin
Cuti
K/P
Sakit
93,38 %
-
0,49 %
0,15 %
0,49 %
0,49 %
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat kehadiran pegawai
di Kantor Kecamatan Mersam mencapai 93, 38%, izin sebanyak 0,49%, cuti
dengan angka 0,15%, K/P sebanyak 0,49%, dan sakit sebanyak 0,49%. Disamping
itu pegawai di Knator Kecamatan Mersam tidak ada yang memberikan keterangan
alpa atau tidak ada keterangan dan tanpa alasan ketidak hadiran mereka. Semua
alasan ketidak hadiran pegawai di Kantor Kecamatan Mersam Kabupaten
Batanghari semuanya ada keterangan sehingga dapat berikan toleransi izin kerja.
Berdasarkan hal itu, dapat diketahui bahwa kinerja pegawai yang ditampilkan
dengan semua aktifitas kerja yang maksimal telah di paparkan melaliu tabel
68
Sumber Data: Dokunentasi Presentasi Absensi Pegawai di Kantor Kecamatan
Mersam, 07 September 2018.
53
diatas. Tabel diatas menunjukkan bahwa kinerja yang ditunjukkan dengan jumlah
kehadiran kerja yang maksimal dapat memberikan peluang kesempatan kerja
pegawai juga dapat dengan maksimal. Meskipun tidak dapat dipungkiri, bahwa
tingkat kehadiran yang ada di absensi tidak selalu dapat menjadi pedoman baik
atau buruknya kinerja pegawai. 69
Wawancara dengan Bapak Muhammad Bohori, S.Pd sebagai Sekretaris
Camat Mersam dimana dia mengatakan:
Baik atau tidaknya kinerja pegawai di kantor Kecamatan Mersam
Kabupaten Batanghari dapat diukur dari tingkat kehadiran pegawai di
kantor Kecamatan Mersam. Kehadiran pegawai selama ini mencapai
93,38%, izin sebanyak 0,49%, cuti dengan angka 0,15%, K/P sebanyak
0,49%, dan sakit dengan angka 0,49%, disamping tidak ada yang memberi
tanpa keterangan atau alpa atau bahkan tidak ada alasan.70
Dari hasil wawancara dengan Sekretaris Camat Mersam Kebupaten
Batanghari dimana dia mengatakan bahwa kinerja tidak begitu baik, dimana
masih ada setaf dan pegawai yang kemampuannya masih ada yang kurang
memadai dan rendah serta sering melanggar ketentuan yang berlaku sesuai dengan
perosedur yang telah ditetapkan sesuai dengan tupoksi pegawai yang telah diatur
oleh Peraturan Bupati No 58 Tahun 2016.71
69 Observasi, Kecamatan Mersam, 07 September 2018. 70 Wawancara dengan Bpk. Muhammad Bohori, S.Pd, Sekretaris Camat Mersam . di
Kantor Kecamatan Mersam, Tgl 07 September 2018 71
Perbup Batanghari , Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Kecamatan No.58 Tahun 2016
54
B. Bentuk Efektivitas Kinerja Staf Aparatur Kecamatan Terhadap Pelayanan
Masyarakat di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari.
Bentuk dari Efektivitas kerja itu merupakan hasil nyata buah dari kerja itu
sendiri, yang memiliki dua fungsi:
1. Dimensi pertama adalah kualitas dari efektivitas yang mengarah kepada
pencapaian target berkaitan dengan kualitas kinerja, kuantitas dan waktu.
Pembinaan yang diberikan oleh Camat Mersam dalam mengupayakan
untuk pencapaian target terhadap efektivitas kerja staf selama menjalankan
tugasnya dilembaga Pemerintahan Kecamatan Mersam adalah masih adanya
beberapa pegawai yang sulit diberikan pembinaan dan pengarahan. Dengan
perilaku buruk dari pegawai inilah , maka kinerja dan komunikasi pegawai tidak
mengalami peningkatan yang berarti. Wawancara dengan Bapak Syar’i Saman,
S.Pd, sebagai Camat Mersam dimana dia mengatakan:
Saya selalu berusaha memperhatikan kondisi disiplin kepada setiap
pegawai dan staf kantor lainnya, namun kendala yang dihadapi adalah
ketika pegawai dan staf yang tidak mau dibina. Ada beberapa teguran dan
perbaikan aktivitas kerja yang disampaikan, namun tidak diperbaiki
dengan segera, sehingga hal ini amatlah sangat menyulitkan untuk
meningkatkan komunikasi terhadap kinerja pegawai.72
Berdasarkan wawancara dengan Camat Mersam diatas dapat diketahui
bahwa telah ada usaha memperhatikan kondisi kinerja dan peningkatan efektivitas
kerja staf aparatur kecamatan terhadap pelayanan masyarakat, namun kendala
yang dihadapi apabila pegawai yang tidak mau dibina. Ada beberapa teguran dan
perbaikan aktivitas kerja yang disampaikan, namun tidak diperbaiki dengan
72
Wawancara dengan Bpk. Syar’i Saman, S.Pd., camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 10 September 2018.
55
segera, sehingga hal ini sangatlah menyulitkan untuk melakukan peningkatan
komunikasi terhadap kinerja. Selanjutnya Ibu Nurlailah, salah satu pegawai Kasi
PMD di Kantor Camat Mersam dia mengatakan:
Perhatian Bapak Camat terhadap bawahannya cukup baik, namun segala
teguran yang diberikan kepada setiap pegawai dan stafnya tidak bisa
dilakukan secara cepat, seperti kurangnya komunikasi dan kebiasaan
pulang lebih cepat dari jam kerja, tentu ada alasan-alasan tertentu yang
mengapa harus dilakukan, terkadang karena ada keperluan yang lebih
penting dan harus dilakukan diluar kantor.73
Selanjutnya Bapak Akmal salah seorang pegawai dan staf di Kantor Camat
Mersam mengatakan:
Saya sering mendapatkan terguran jika ada pekerjaan yang terlambat
dikerjakan atau yang tidak sesuai dengan jadwal yang seharusnya selesai.
Dengan teguran ini, maka saya sudah berupaya untuk merubah dan
memperbaikinya namun masih belum bisa secepat seperti apa yang
diharapkan. 74
Dari hasil wawancara dengan beberapa staf Kantor Camat Mersam diatas,
maka penulis dapat simpulkan bahwa bentuk efektivitas kerja staf aparatur
kecamatan terhadap pelayanan masyarakat disini sudah mulai dibenahi, dapat
dilihat bahwa proses kerja untuk mencari kualitas dari efektivitas yang mengarah
kepada pencapaian target berkaitan dengan kualitas kinerja yang baik.
2. Dimensi kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan
input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut
dilaksanakan.
73 Wawancara dengan Ibu Nurlailah, Pegawai Camat Mersam Kasi PMD . di Kantor
Kecamatan Mersam, Tgl 10 September 2018. 74
Wawancara dengan Bpk. Akmal, Pegawai dan Staf camat Mersam . di Kantor
Kecamatan Mersam, Tgl 10 September 2018.
56
Karakteristik fisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input
dengan realisasi seperti halnya sebuah organisasi terdiri dari struktur dan
teknologi organisasi. Struktur dan teknologi dengan berbagai cara. Struktur yang
dimaksud adalah hubungan yang relatif tetap sifatnya, seperti dijumpai dalam
organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia. Struktur meliputi
bagaimana cara organisasi menyusun orang-orang atau mengelompokkan orang-
orang didalam menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan yang dimaksud teknologi
adalah mekanisme suatu perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi barang
jadi. Dengan teknologi yang tepat akan menunjang kelancaran organisasi didalam
mencapai sasaran, di samping itu juga dituntut adanya penempatan orang yang
tepat pada tempat yang tepat pula. sesuai wawancara penulis dengan Bapak
Syofyan, salah seorang pegawai sebagai staf Kesos di Kantor Kecamatan Mersam
mengatakan:
efektivitas adalah Suatu ukuran efisiensi dari proses transformasi
organisasi yang mengubah masukan (input) menjadi pengeluaran (output).
Dalam sebuah Organisasi Pemerintahan ini harus efesien dan sesuai
dengan realita dilapangan, sehingga terlaksanalah pelayanan publik yang
baik.75
Senada dengan itu penulis mewawancarai dengan Bapak Syar’i Saman,
S.Pd, sebagai Camat Mersam dimana dia mengatakan:
Efektivitas kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi
dengan yang diperlukan. Efektivitas dapat dikualifikasikan dengan
membagi pengeluaran dengan masukan dalam hal ini adalah pelayanan
yang maksimal serta berkelanjutan.76
75 Wawancara dengan Bpk. Syofyan, pegawai dan staf kesos . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 10 September 2018. 76
Wawancara dengan Bpk. Syar’i Saman, S.Pd., camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 10 September 2018.
57
Dari wawancara diatas dapat penulis simpulkan bahwa upaya
membandingkan input dengan realisasi seperti halnya sebuah organisasi ini
sangatlah penting, karena berdampak positif, yang mengakibatkan koreksi kinerja
staf efesiensi dan ralisasi kinerja.
C. Kendala Kinerja Staf Aparatur Kecamatan Terhadap Pelayanan
Masyarakat Di Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari .
Menaikan Efektivitas dapat dilakukan dengan mempaiki rasio Efektivitas
dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan
tingkat masukan sumber daya tertentu. Dari beberapa pendapat para ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa Efektivitas adalah suatu hasil kerja yang
membandingkan antara masukan (input) dengan keluaran (output). Diantara
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Efektivitas tersebut adalah:
1. Perbaikan Secara Terus Menerus
Perbaikan serta motivasi adalah merupakan sebuah gabungan elemen yang
penting yang dapat membantu staf untuk menyenangi pekerjaannya. Seperti
halnya di Kantor Kecamatan Mersam, untuk perbaikan dan motivasi ini juga
sangat dibutuhkan oleh pegawai, yang tentunya atasan dalam hal ini adalah Camat
yang tidak menginginkan apabila tujuan pekerjaan yang telah direncanakan tidak
tercapai dengan melihat pegawainya tidak memiliki motivasi sedikitpun untuk
bekerja. Mengenai hal ini penulis mewawancarai Bapak Syar’i Saman, S.Pd,
sebagai Camat Mersam dimana dia mengatakan:
58
Motivasi ini sangat penting, karena dengan motivasi kerja dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar serta lebih tepat guna dan fungsinya,
sama halnya hidup ini harus mempunyai motivasi, jika hidup tidak punya
motivasi maka hidupnya dipastikan tidak terarah dan hambar saja.77
2. Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan
Perogram lain yang telah dilakukan dalam Peningkatan Mutu Hasil
Pekerjaan di Kecamatan Mersam adalah mengikut sertakan pegawai dalam
pertemuan ilmiah yang dapat menambah wawasan para pegawai dalam bekerja
yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, sesuai wawancara penulis dengan
Bapak Syofyan, salah seorang pegawai sebagai staf Kesos di Kantor Kecamatan
Mersam mengatakan:
Camat Mersam telah mengupayakan Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan
pegawainya, diantaranya mengikut sertakan pegawai dalam pertemuan
ilmiah dan mengikutsertakannya dalam pertemuan bimbingan teknis
kepemerintahan. Saya sendiri telah mengikuti beberapa kegiatan pertemuan
ilmiah ini pada tingkat Kabupaten dan Provinsi Jambi Pada Tahun 2017
ini.78
Wawancara dengan Bapak Marzaman, A.ma.Pd, salah seorang pegawai
sebagai Kasi Trantib di Kantor Kecamatan Mersam mengatakan:
Camat Mersam memang telah mengupayakan Peningkatan Mutu Hasil
Pekerjaan pegawainya diantara lain dengan mengikut sertakan pegawai
dalam pertemuan ilmiah. Meskipun menurut saya masih terasa kurang
dirasakan karena hanya beberapa kali dan hanya sebagian kecil saja yang
dapat menikuti pelatihan ilmiah tersebut, namun di balik itu kami
termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi sejak mengikuti pelatihan ilmiah
dan bimbingan tekhnis kepemerintahan tersebut, karena kami dapat
pengalaman dan ilmu baru dalam bekerja.79
77 Wawancara dengan Bpk. Syar’i Saman, S.Pd., camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 10 September 2018. 78 Wawancara dengan Bpk. Syofyan, pegawai dan staf kesos . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 19 September 2018 79
Wawancara dengan Bpk. Marzaman , A.ma.Pd, kasi Trantib . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 19 September 2018
59
Selanjutnya dalam berbagai proses tersebut sudah sepatut dan selayaknya
Camat Mersam untuk melakukan strategi dan upaya yang dibuat secara terus-
menerus untuk selalu untuk Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan pegawai di Kantor
Kecamatan Mersam melalui pertemuan Ilmiag dan bimbingan tekhnis
kepemerintahan.
3. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Agar peningkatan komunikasi terhadap layanan kinerja secara profesional
bagi pegawai dapat dilakukan, maka dilakukan pelatihan bagi setiap pegawai yang
bekerja. Hal ini dijelaskan oleh bapak Bapak Syar’i Saman, S.Pd, sebagai Camat
Mersam dimana dia mengatakan:
Strategi yang telah saya terapkan selaku Camat Mersam dalam usaha
peningkatan komunikasi terhadap kinerja pegawai dalam bekerja dan
berkomunikasi dengan mengikut sertakan pegawai dalam pelatihan
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diadakan di Kabupaten
Batanghari dengan mengiirimkan para pegawai untuk mengikuti
bimbingan teknis sesuai dengan tupoksi masing-masing.80
Berdasarkan wawancara dengan Camat Mersam diatas dapat diketahui
bahwa usaha untuk meningkatkan komunikasi terhadap kinerja pegawai dilakukan
dengan cara mengikut sertakan pegawai dalam pelatihan peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang telah diadakan di Kabupaten Batanghari Provinsi
Jambi.
4. Kondisi tempat bekerja yang baik
Kategori yanng dapat dikatakan dengan kondisi bekerja yang baik salah
satunya adalah dengantidak tertinggalnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
80
Wawancara dengan Bpk. Syar’i Saman, S.Pd., camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 19 September 2018
60
tekhnologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap bebagai
dimensi hidup dan kehidupan manusia, baik dalam aspek ekonomi misalnya,
sosial, budaya, maupun pemerintahan. Agar aktifitas kantor tidak tertinggal dari
perkembangan IPTEK tersebut maka, Kecamatan Mersam telah melakukan
penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan peningkatan
komunikasi terhadap kinerja pegawai yang ada dikantor.
Alat atau fasilitas kantor seperti mobil, motor, dan lain-lainnya yang
kurang lengkap dan dapat mempengaruhi dan membuat kerja yang kondusif.
Dengan demikian, alat-alat pekerjaan juga turut menentukan perubahan kerja
pegawai. Wawancara dengan Bapak Sanusi, S.Pd.I, sebagai Camat Mersam
dimana dia mengatakan:
Dikantor Camat Mersam ini alat-alat yang mendukung pekerjaan untuk
beberapa tahun yang lalu masih kurang, maka dari itu sejumlah upaya
telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Batanghari untuk
mengupayakan melengkapi pasilitas kantor yang masih kurang tersebut,
sehingga saat ini telah tersedia sejumlah sarana dan prasarana tersebut
seperti Komputer, Mesin Foto Copy, dan lain sebagainya.81
Pengamatan terhadap aktivitas di Kantor Camat Mersam dimana alat-alat
Mendukung pekerjaan telah nampak memadai, fasilitas kantor yang mendukung
pekerjaan staf adalah seperti komputer berjumlah 5 unit, printer 5 unit, mesin Foto
Copy 1 unit, dan sebagainya.82
Sedangkan Bapak Khoirul, pegawai di Kantor Camat Mersam
mengatakan:
81 Wawancara dengan Bpk. Syar’i Saman, S.Pd., Camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 19 September 2018 82 Observasi, penulis di Kecamatan Mersam, 19 September 2018
61
Sampai saat ini memang fasilitas Kantor telah memadai yang bisa
digunakan dalam meningkatkan komunikasi terhadap kinerja pegawai
dalam pekerjaan seperti Komputer, dan perangkat pendukungnya, mesin
foto kopy, dan lain sebagainya. Dengan hal ini, maka diharapkan akan
mampu meningkatkan komunikasi terhadap kinerja pegawai di Kantor
Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari.83
Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwa fasilitas yang telah
disediakan oleh pemerintah Kecamatan Mersam telah memadai dan telah
digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan. Dapat juga disimpulkan bahwa pengaruh
efektifitas kerja sangat signifikan dan dapat memperbaiki pekerjaan sehingga
dapat membuat motivasi dalam bekerja dan dapat melaksanakan pelayanan
kepada masyarakat Kecamatan Mersam dengan baik dan maksimal.
83
Wawancara dengan Bpk. Khoirul, pegawai camat Mersam . di Kantor Kecamatan
Mersam, Tgl 19 September 2018
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka
kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Salah satu idikator kinerja yang baik itu adalah Efektivitas kinerja aparatur
kecamatan terhadap pelayanan masyarakat, Terdapat 3 macam poin, 1.
Beban kerja yang harus di pikul, 2. Jenis pekerjaan yang harus beragam, 3.
Berbagai spesialisasi yang diperlukan, dengan demikian jika semua
indikator-indikator tersebut dapat dikerjakandan di realisasikan, maka
sistem pembagian kinerja aparatur kecamatan terhadap pelayanan
masyarakat sudah dilaksankan dan di realisasikan dengan baik dan benar.
2. Bentuk Efektivitas Kerja aparatur Kecamatan terhadap pelayanan
masyarakat mempunyai beberapa elemen diantara lain Dimensi pertama
adalah kualitas dari efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target
berkaitan dengan kualitas kinerja, kuantitas dan waktu, dan Dimensi kedua
yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan
realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Sehingga dari bentuk-bentuk Efektivitas Kerja aparatur Kecamatan terhadap
pelayanan masyarakat sudah dapat dikatakan serta dilaksanakan sehingga
sudah direalisasikan.
63
3. kendala kinerja staf aparatur kecamatan dapat dilakukan dengan
mempaiki rasio Efektivitas dengan menghasilkan lebih banyak
keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber
daya tertentu dan diantara faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
Efektivitas pemerintahan Kecamatan Mersam Perbaikan Secara Terus
Menerus, Peningkatan Mutu Hasil Pekerjaan, Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia, dan Kondisi tempat bekerja yang baik. Dengan kata
lain pengaruh dari efektivitas ini terhadap kinerja sangatlah besar,
sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
B. Saran-Saran
setelah penulis menyimpulkan beberapa permasalahan di atas, maka
penulis ingin memberikan beberapa saran antara lain:
1. Kepada pemerintahan Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari
diharapkan agar melakukan pengawasan atau supervisi secara berkala
terhadap segala unsur yang ada di Kabupaten Batanghari.
2. Kepada pemerintahan Kecamatan Mersam diharapakan untuk terus
memperhatikan kinerja setiap pegawai, karena jika tanpa hal itu, maka akan
sulit sekali sebuah lembaga pemerintahan Kecamatan Mersam akan efektif
dan efesien dalam menyelesaikan permasaalahan yang ada didalam
masyarakat.
3. Kepada pegawai yang ada di pemerintahan Kecamatan Mersam diharapkan
untuk terus meningkatkan Efektivitas terhadap kerja dan pelayanan kepada
64
masyarakat untuk lebih ditingkatkan lagi selama mengabdi dipemerintahan,
karena mencintai pekerjaan dan dilakukan secara profesional tentunya nanti
akan mampu menghasilkan mutu kerja yang berkualitas pula.
C. Kata Penutup
puji dan syukur yang sedalam-dalamnya dan yak terhingga penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan segala nikmat serta
melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya dan dari pihak terkait sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah diprogramkan oleh Fakultas
Syari’ah Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Sholawat dan salam penulis limpahkan dan semoga Allah SWT.
Sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini adalah dari hasil maksimal penulis, namun penulis merasa
banyak sekali kekurangan dalam penulisan sekeripsi ini, semua ini bukanlah hal
yang kami senegaja, namun baru sampai disinilah kemampuan penulis. Untuk itu
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangatlah penulis harapkan, dan atas
perhatiannya penulis ucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
A. literatur
Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2015
A.W. Widjaja, Etika Pemerintahan, Bandung: Manjar Maju, 2013
Deddy Mulyadi.Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung.
Alfabeta, 2016
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
ketiga,Jakarta: Balai Pustaka,2005 cet.3
Edy Topo Ashari dan Desi Fernanda,Memebangun Kepemerintahan yang Baik,
jakarta: LAN-RI, 2001
Gusti, Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004
Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:Rajawali
Pres 2009
Iqbal Hasan, pokok-pokok metodologi dan aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia,
2002
Iskandar. Metode Penelitan Kualitatif. Jakarta:Gaung Persada 2009
Kencana inu S, Sistem Pemerintahan Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2011
Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
1985
Lexy J. Moeloeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004
Muchdarsyah Sinungan, produktivitas Apa dan Bagaimana, Jakarta: Bumi
Aksara, 1992
Robinson Taringan. Perencanaan Pembagunan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara,
2005
Sayuti (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, IAIN STS Jambi: Fakultas Syari’ah dan
Syaria’ah press, 2014
Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif: dasar-dasar dan aplikasi, Malang : YA3
Malang, 1990
W.J.S.Poerwasarminta, kamus umum bahasa indonesia, jakarta: Balai Pustaka.,
1976
B. perundang-undangan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (3)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (4)
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (6)
Uu No. 25 Tahun 2009., Tentang pelayanan publik
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 1 No. 5
C. lainnya
http://kbbi.web.id, di akses pada 20 oktober 2107
http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/basisdata-kawasan konservasi.
Diakses pada tanggal 11 September 2018 .Pukul : 11.25 WIB
Sulaiman, “tentang proses kinerja pemda provinsi studi kasus di provinsi
jambi”, Skirpsi IAIN STS JAMBI, (2013)
M. Arif Sholihan, “Pengaruh kinerja Terhadap Keberlangsungan
Pembangunan Pemerintah Desa (studi di desa olak rambahan kecamatan
pemayung)”, Skripsi UNJA Fakultas Hukum, (2014)
jurnal , Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Kepemimpinan terhadap
Efektivitas Kerja yang dibahas oleh fajar afriani pada jurnal Ilmu Administrasi
dan Organisasi Volume ke-VI Tahun 2009.
top related