efektivitas metode diskusi.pdf
Post on 02-Jun-2018
243 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
1/129
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN
MEDIA AJAR JENISLEAFLETDALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM
PENCERNAN PADA MANUSIA PADA SISWA KELAS XI
SMA SULTAN FATAH WEDUNG DEMAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
KHUMAIDAH073811032
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG TAHUN 2010/2011
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
2/129
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 30 Mei 2011
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
3/129
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 30 Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu`alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan
Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem
Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI
SMA Sultan Fatah Wedung Demak
Nama : Khumaidah
NIM : 073811032
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah
Wassalamu`laikum wr. wb.
Pembimbing I,
Lianah,M.Pd
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
4/129
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 30 Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu`alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan
Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem
Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI
SMA Sultan Fatah Wedung Demak
Nama : Khumaidah
NIM : 073811032
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris Biologi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah
Wassalamu`laikum wr. wb.
Pembimbing II,
Nasirudin, M.Ag
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
5/129
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
sekripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga sekripsi ini tidak berisi satu pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang,17 Mei 2011
Deklarator
Khumaidah
NIM. 073811032
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
6/129
ABSTRAK
Khumaidah (NIM: 073811032). Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi
Dengan Media Ajar JenisLeafletDalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Materi Pokok Sistem Pancernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA
Sultan Fatah Wedung Demak Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Tadris
Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah menggunakan
metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet itu efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak pada materi
pokok sistem pencernaan pada manusia. Penilitian ini menggunakan metode
eksperimen yang didesain dengan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah semua kelas XI
SMA Sultan Fatah.Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk
memperoleh data nama peserta didik dan nilai ulangan untuk mengetahui
normalitas dan homogenitas sampel, metode tes untuk memperoleh data nilai
hasil belajar biologi dengan jumlah 20 butir. Sedangkan teknik analisis data
yang digunakan adalah uji-t.
Data awal dalam penelitian ini adalah nilai ulangan peserta didik kelas
XI semester 1 pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia dari
data tersebut diperoleh kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol mempunyai varians dan rata-rata yang sama secara statistik
. setelah kelompok eksperimen diberi perlekuan dan kelompok kontrol dengan
tetap menggunakan pembelajaran konvensional, kemudian kedua kelompokdiberi tes.
Berdasarkan hasil tes pada kedua kelompok, diperoleh rata-rata nilai
kelompok kontrol 61,2500 dan rata-rata kelompok eksperimen 70,7813.
Berdasatkan uji perbedaan rata-rata dengan uji fihak kiri diperoleh thit=3.9693
sedangkan ttab=1.697, jadi nilai thitung>ttabelsehingga nilai Ho diterima. Dengan
kata lain rata-rata hasil ulangan dari kelompok eksperimen lebih baik dari nilai
sebelumnya yaitu materi dan nilai hasil ulangan pada kelompok kontrol pada
materi pokok sistem pencernaan pada manusia.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa . Utuk itu peneliti menyarankan agarpembelajaran dengan metode diskusi dapat diterapkan serta dikembangkan
dan digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran biologi khususnya dan
pembelajaran lain pada umumnya.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
7/129
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberikan
rahmat, taufiq, hidayat serta inayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyusun skripsi dengan judul Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan
Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi
Pokok Sistem Pancernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah
Wedung Demak' dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada baginda Agung Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyah.
Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta dengan tanggung
jawab, Allah SWT telah meridloi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan
dan bantuan berbagai pihak, oleh karena dengan rasa hormat yang paling dalam
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak DR. Sujai, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Ibu Lianah, M.Pd, selaku pembimbing I dan Bapak Nasirrudin, M. pd,
selaku pembimbing II, yang berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan
pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyususnan
skripsi ini hingga selesai.
3. Dosen Tadris Biologi, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo
Semarang yang membekali berbagai pengetahuan.
4.
Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang serta seluruh staf dan
karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik.
5. AmarLuqman Hakim, S.Hi, selaku kepala sekolah SMA Sultan Fatah Wedung
Demak yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
SMA Sultan Fatah.
6. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik kelas XI SMA
Sultan Fatah yang selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
8/129
7. Bapak ibu tercinta, terima kasih atas doa, nasihat, dukungan dan segala
pengorbanan serta kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan
penuh kesabaran.
8. Suamiku tercinta yang senantiasi memberikan motivasi dan dukungan baik
moral maupun material.
9. Kakak-kakakku tersayang(Mb Khusnah, Mas Rozi, Mb Qomariyah, Mb
dhiroh) dan keponakan ku (Ayu, Bagus, Rotul) terimakasih atas
motivasinya
10.Teman perjuangan Tadris Biologi 2007 yang senantiasa menjadi penyemangat
penulis.
11.Ikhwah Darul Mukharibin angkatan 2007 (Damay, Romi, Mur, Sair, Ari, Novi,
Nafi, Dewi, Ais, Kandu, Multazam, Pamuji, Ella,Mut) yang selalu menjadi
inspiring in my life
12.
Ikhwah Al-kautsar (Faiz, Imas, Mur, Ferri, Tuti, Aris, Sair, Ziaul, Ilmi,
Isni, Imah, Faid, Kholid, Re) yang selalu memberikan motivasi dan
menjadi inspirasi
13.
Ikhwah perjuangan KAMMI Komosariat IAIN Walisongo Semarang,Pesantren Mahasiswa Qolbun Salim, Tim PPL dan keluarga SMAN 5
semarang, Tim KKN posko 55 Cacaban, terimakasih telah memberikan
banyak pengalaman.
Kepada mereka semua, penulis ucapkan Jazakullah Khoiroti wa
Saatiddunya wal Akhiroh semoga amal baik dan jasa-jasanya di berikan oleh
Allah balasan yang sebaik-baiknya.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Semarang, 17 Mei 2011
Penulis
Khumaidah
NIM. 073811032
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
9/129
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
NOTA PEMBIMBING ........................................................................................ iii
DEKLARASI ....................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
C.
Pembatasan Masalah ................................................................................ 3
D. Perumusan Masalah .................................................................................. 4
E.
Penegasan Istilah ...................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HEPOTISIS
A.
Diskripsi Teori .......................................................................................... 6
1. Metode Diskusi .................................................................................. 6
a. Pengertian Metode Diskusi ........................................................... 6
b.
Tujuan Metode Diskusi ................................................................ 6
c.
Faktor yang Berkaitan dengan Metode Diskusi ........................... 7
d.
Jenis-jenis Diskusi ........................................................................ 9
e. Kelebihan Metode Diskusi ........................................................... 11
f. Kelemahan dan Hambatan dalam Diskusi .................................... 12
2. Media Pembelajaran ........................................................................... 13
a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................... 13
b.
Ciri-ciri Media Pembelajaran ....................................................... 15
c.
Klasifikasi Media Pembelajaran ................................................... 17
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
10/129
d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media
Pembelajaran ................................................................................ 19
e.
MediaLeaflet................................................................................ 20
3. Metode Diskusi dengan Media Ajar JenisLeaflet............................. 20
4.
Pembelajaran Biologi ......................................................................... 21
5. Hasil Belajar ....................................................................................... 22
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 22
b.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................... 23
6. Materi Pokok Sistem Pencernaan Pada Manusia ............................... 24
a.
Saluran Pencernaan ...................................................................... 24
b. Kelenjar Pencernaan ..................................................................... 29
c. Kelainan pada Sistem Pencernaan ................................................ 32
7.
Efektivitas Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet
terhadap Hasil Belajar Biologi ........................................................... 33
B.
Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................... 34
C. Hipotisis Penelitian .................................................................................. 35
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Tujuan penelitian ...................................................................................... 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 36
C.
Variabel Penelitian .................................................................................... 36
D. Metodologi Penelitian .............................................................................. 37
E. Populasi .................................................................................................... 38
F.
Analisis Uji Coba Instrumen ..................................................................... 38
G.
Teknik Analisis Data ................................................................................ 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 48
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 54
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 55
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................................... 56
B.
Saran ......................................................................................................... 56
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
11/129
C. Penutup ..................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
12/129
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Peserta Didik Kelompok Eksperimen
Lampiran 2 : Daftar Peserta Didik Kelompok
Lampiran 3 : Instrumen Soal Uji Coba Hasil Belajar
Lampiran 4 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Hasil Belajar
Lampiran 5 : Analisis Validitas Soal
Lampiran 6 : Contoh Perhitungan Validitas Soal
Lampiran 7 : Analisis Reliabelitas Butir Soal
Lampiran 8 : Contoh Perhitungan Reliabelitas Butir Soal
Lampiran 9 : Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Lampiran 10 : Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 11 : Analisis Daya Pembeda Soal Instrumen
Lampiran 12 : Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal Instrumen
Lampiran 13 : Instrumen Tes Hasil Belajar Biologi
Lampiran 14 : Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar Biologi
Lampiran 15 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 16 :Silabus
Lampiran 17 : Lembar Soal Diskusi
Lampiran 18 : Data Awal Nilai Ulangan Kelas Eksperimen
Lampiran 19 : Data Awal Ulangan Kelas Kontrol
Lampiran 20 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen
Lampiran 21 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol
Lampiran 22 : Uji Homogenitas Data Awal
Lampiran 23 : Data Nilai Hasil Belajar Biologi Kelompok Eksperimen
Lampiran 24 : Data Nilai Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol
Lampiran 25 : Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
Lampiran 26 : Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok Kontrol
Lampiran 27 : Uji Homogenites Hasil Belajar
Lampiran 28 : Pengujian Hipotesis
Lampiran 29 : Kisi-kisi Soal
Lampiran 30 : MediaLeaflet
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
13/129
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Organ Pencernaan ....................................................................... 25
Gambar 2.2 Mulut ........................................................................................... 26
Gambar 2.3 Lidah ........................................................................................... 26
Gambar 2.4 Esophagus ................................................................................... 27
Gambar 2.5 Lambung ..................................................................................... 27
Gambar 2.6 Usus Halus .................................................................................. 29
Gambar 2.7 Colon ........................................................................................... 30
Gambar 2.8 Rektum dan Anus ........................................................................ 31
Gambar 2.9 Kelenjar Saliva ............................................................................ 31
Gambar 2.10 Pankreas ...................................................................................... 32
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
14/129
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan bukan hanya proses transfer of knowledge (menambah
pengetahuan pada siswa) tapi juga transfer of value, yaitu nilai-nilai moral
Islam. Sebagi firman Allah surat Al-Imran ayat 110
G.uyz>&My_z&$=9t's?y9$$/ys?utx69$#
t?u!$$/3s9 ut#u r&=tG69$#t%s3s9#Zyz94i
9$#sY2 r&ut)x9$#Artinya Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan berimankepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagimereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalahorang-orang yang fasik. (QS. Alimran:110)1
Hasil yang diharapkan dari sebuah pembelajaran tidak hanya satu
aspek yaitu siswa menjadi tahu, namun meliputi tiga aspek yaitu aspek
kognitifmeliputi perubahan dalam segi penguasaan ilmu pengetahuan , aspek
afektif meliputi perubahan segi mental, perasaan dan kesadaran, aspek
psikomotormeliputi perubahan dalam segi tindakan berbentuk psikimotorik.
Pemerintah sebenarnya telah merencanakan bahwa fokus
pembangunan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan
pendidikan sebagai kunci utamanya. Meski terbilang sulit untuk menentukan
ukuran mutu pendidikan , tetapi ada beberpa indikator yang dapat digunakan
yaitu kualitas guru dan alat Bantu proses pendidikan2. Untuk meningkatkan
mutu pendidikan maka seorang pendidik harus dapat mengelolah
pembelajaran dengan baik dalam beberapa aspek, antara lain segi pemilihan
metode, media, pendekatan dan tehnik mengajar.
1Depertemen Agama RI,Mushaf Al-Qurn Alhuda, (Jakarta: Alhuda, 2002) hlm.652
. Munawar Shaleh, Politik Pendidikan, (Jakarta : IPE Grafindo Khasanah Ilmu,2005)cet1, hlm 91-92
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
15/129
2
Pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Dalam
proses komunikasi, kehadiran media sangatlah penting agar pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan secara efektif
dan efesien, maka diperluka media pembelajaran yang memudahkan peserta
didik belajar. Apalagi pembelajaran biologi yang cenderung bersifat abstrak.
Sejalan dengan hal tersebut, di dalam bukunya Azhar Arsyad
menyatakan bahwa dalam suatu proses pembelajran, ada dua unsur yang
sangat penting, yaitu metode mengajar, dan media pembelajaran. Kedua aspek
ini saling berkaitan. Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
metode mengajar yang akan digunakan. Media pembelajaran merupakan alat
bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan guru.3
Pemilihan dan penggunaan metode dalam pembelajaran bertujuan
untuk mecapai tujuan dalm sebuah pembelajaran, jadi sagatlah penting bagi
seorang guru untuk memiliki multi metode agar dalam proses pembelajaran
tidak membosankan, dan belajar terasa bermakna dan menyenangkan bagi
mereka.
Namun kenyataannya, dalam proses pembelajaran biologi di SMA
Sultan Fatah para guru masih cenderung menggunakan metode konvensional,
sehingga hal ini menyebabkan kurangnya motivasi peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran biologi. Permasalan lain yang sering terjadi adalah
kurangnya perhatian peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh
guru, hal ini karena siswa susah untuk membayangkan materi-materi biologi
yang bersifat abstrak dan peserta didik juga sering lupa terhadap materi yang
telah disampaikan oleh guru, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius
bagi sekolah khususnya para guru yang mengajar disana.
Melihat permasalah tersebut, maka perlu adanya solusi yang tepat
untnk mengatasi hal tersebut. Berdasarkan diskusi yang dilakukan muncullah
suatu hasil diskusi yaitu perlu adanya media pembelajaran yang tepat dalam
proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti menawarkan solusi untung
3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakasrta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm 15
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
16/129
3
menerapkan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet dalam materi
pokok sistem pencernaan pada manusia.
Demikian sedikit gambaran latar belakang ini, bahwa pemilihan
metode yang sesuai dengan kebutuhan dan media ajar yang efektif, efesian
dan menarik mampu meningkatkan motivasi membaca siswa sehingga tujuan
dari proses pembelajaran yaitu meningkatnya hasil pembelajaran bisa tercapai.
Maka atas dasar itulah saya berusaha untuk membahas bagaimana efektivitas
metode diskusi dengan bahan jenis leafletdalam meningkatkan hasil belajar
siswa dengan melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas Penggunaan
Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis LeafletDalam Meningkatkan Hasil
Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan pada Manusia pada Siswa
Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat masalah yang
dapat diidentifikasikan sebagai berikut
1.
Metode pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan hasilbelajar siswa, sehingga, perlu ada metode pembelajaran yang tepat
2. Materi pembelajaran yang bersifat abstrak menyebabkan munculnya suatu
permasalahan. Peserta didik merasa kesulitan dalam memahami konsep
tersebut sehingga diperlukan metode dan media pembelajaran yang lebih
efektif agar materi lebih mudah di pahami oleh siswa
C. PEMBATASAN MASALAH
Dari latar belakan masalah yang telah dipaparkan di muka, maka
masalah dalam sekripsi ini akan peneliti batasi pada pembelajaran biologi
yang menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet. Sedangkan
hasil belajar peserta didik, peneliti batasi pada aspek kognitif atau penguasaan
peserta didik, dan peserta didik yang menjadi obyek penelitian adalah kelas XI
SMA Sultan Fatah Wedung Demak.
D. PERUMUSAN MASALAH
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
17/129
4
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah
Seberapa besar efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar
jenis leaflet dalam meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem
pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung
Demak?
E. PENEGASANISTILAH
1. Metode Diskusi dengan Media Ajar JenisLeaflet
Dengan menggunakan metode diskusi dimana siswa belajar
menemukan masalah dan memecahkan masalah tersebut secara
berkeloimpok serta diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya di
depan kelas, sehingga siswa merasa senang karena dapat bertukar pikiran
dan akhirnya siswa akan mendapatkan wawasan pengetahuan yang lebih
luas dan pembelajaranpun lebih bermakna dengan bantuan media
pembelajaran yang relevan misalnya media pembelajaran jenis leaflet,
dengan media jenis tersebut, siswa mendapatkan suplemen materi yang
akan dibahas dalam forum diskusi, sehingga siswa tidak merasa bosan saat
proses pembelajaran karena sebelumnya siswa sudah mendapatkan bekal
pengetahuan, dengan demikian akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar4.
3.
Sistem Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia adalah salah satu materi pokok dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan SMA atau sederajat kalas XI semester
genap. Materi pokok sistem pencrnaan manusia mempelajari zat makan,
pencernaan mekanis dan kimiawi, dan kelainan serta penyakit pada sistem
pencernaan manusia
4St, Vembrianto,dkk,Kamus Pendidikan, (Jakarta:Grasindo, 1994) hlm 22
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
18/129
5
F. MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat
bagi seluruh komponen akademik, sebagai berikut
1. Membantu siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran biologi khususnya materi pokok sistem pencernaan pada
mausia.
2. Menambah inovasi dan mempermudah guru dalam menerapkan strategi
pengajaran agar siswa tidak merasa bosan, sehingga pelajaran dapat
diterima dengan mudah oleh siswa khususnya pembelajaran biologi materi
pokok sistem pencrnaan padamanusia.
3. Membantu sekolah dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode diskusi dengan media ajar leaflet
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
19/129
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTISIS
A. Diskripsi teori
1. Metode Diskusi
a. Pengertian metode diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa latin discusses, yang terdiri
dari 2 kata yaitu dis yang artinya terpisah dan curture yaitu
menggunjang atau memikul. Secara etimologi discutureberarti suatu
pukulan yang menjadikan sesuatu berpisah dengan kata lain membuat
sesuatu menjadi lebih jelas dengan cara memecah atau menguraikan.
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang
bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat
tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk
mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.5
Diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana
guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok
siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna menyampaikan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif
pemecahan atas sesuatu masalah6
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode diskusi
adalah suatu cara penyampaian pelajaran melalui cara pertukaran
pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
b.
Tujuan Metode Miskusi
Teknik diskusi sebagai metode belajar mengajar lebih cocok
dan diperlukan apabila guru hendak melibatkan siswa dalam proses
belajar secara aktif, dimana guru dapat memanfaatkan kemampuan
yang dimliki oleh setiap peserta didik dengan memberi kesempatan
kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing.
5
Surya Subroto,Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Rineka Cipto, 2002), hlm. 1296Abudin Nata,Filsafat Pendidikan Isalam I, (Jakarta : Logis, 1997), hlm.104
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
20/129
7
Selain itu juga metode diskusi sangat bagus ketika seorang guru ingin
membantu para siswa agar dapat menghadapi dan merumuskan
berbagai masalah yang dilihat baik dari pengalaman diri sendiri
maupun pelajaran sekolah dengan berfikir secara teoristis dan praktis
lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
Tujuan metode diskusi
1) Dengan metode diskusi mendorong siswa untuk menyalurkan
kemampuannya untuk memecahkan masalah tanpa selalu
bergantung pada pendapat orang lain7
2) Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan karena hal itu
perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis.
3) Diskusi memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar
berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu
masalah bersama.8
c. Faktor yang berkaitan dengan metode diskusi
Salah satu faktor yang berkaiatan dengan metode diskusi
adalah peran guru. Guru mempunyai peranan yang berbeda-beda
dalam diskusi, diantaranya guru sebagai ahli, guru sebagai pengawas,
guru sebagai penghubung kemasyarakatan, guru sebagai pendorong9
Dalam diskusi guru berperan sebagai seorang ahli yang
mengetahui lebih banyak mengenai berbagai hal dari pada siswanya,
dan guru juga berperan sebagai pengawas agar diskusi dalam masing-
masing kelompok kecil berjalan lancar dan benar serta mencapai
tujuanya, guru bertindak sebagai pengawas untuk menentukan
tujuannaya dan prosedur untuk mencapainya.
Tujuan yang telah ditetapkan oleh guru untuk didiskusikan
para siswa, meski bagaimanapun dicoba dikhususkan, masih juga
mempunyai sangkut paut yang luas dengan hal-hal lain dalam
kehidupan masyarakat. Dalam hal ini guru dapat memperjelasnya dan
7Suryo Subroto, op. cit, hlm. 1818
NK. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008) hlm. 59Surya Subroto, op.cit, hlm 182
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
21/129
8
menunjukan jalan-jalan pemecahannya sesuai dengan kreteria yang
ada dan hidup dalam masyarajkat. Perana guru disini adalah sebagai
Guru sebagai penghubung kemasyarakatan (sosializing agen),
sehingga dengan berdiskusi siswa dapat berfikir secara rasional dan
obyektif10
Tugas seorang guru dalam forum diskusi selain di atas adalah
sebagai pemdorong11 dimana seorang guru memotivasi siswa
Terutama bagi siswa yang belum cukup mampu untuk mencerna
pengetahuan dan pendapat orang lain maupun merumuskan serta
mengeluarkan pendapatnya sendiri maka agar formasi diskusi dapat
diselenggarakan dengan baik, guru masih perlu membantu dan
mendorong setiap (anggota) kelompok untuk menciptakan dan
mengembangkan kreatifitas seipa siswa seoptimal mungkin
Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan diskusi adalah :
1) Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan
memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara
pemecahannya.
2) Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok diskusi.
Memilih pemimpin diskusi (ketua dan sekretaris), mengatur tempat
duduk, ruangan, sasaran dan sebagainya. Pemimpin diskusi
sebaiknya dipilih dari siswa
3) Para siswa berdiskusi di dalam kelompoknya masing-masing,
sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang
lain (jika dalam di dalam diskusi terdiri lebih dari satu kelompok),
dan memberikan arahan bagi siswa yang belum paham agar diskusi
berjalan dengan lancar , agar hal tersebut terlaksana maka setiap
anggota diskusi harus paham betul tentang apa yang didiskusikan.
Selain itu diskusi harus berjalan dalam suasana bebas dimana
setiap anggota diskusi memeliki hak bicara yanag sama.
10 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta ; Ciputat
Pres, 2002), hlm 3611Surya Subroto, op.cit, hlm 183
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
22/129
9
4) Kemudian setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya , hasil
yang dilaporkan tesebut ditanggapi oleh semua peserta diskusi,
guna memberi alasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut.
5) Para siswa mencatat hasil diskusi dan guru melaporkan atau
menyampaikan hasil diskusi dari tiap kelompok sesudah para
anggota diskusi mencatatnya untuk file.12Serta guru memberikan
penilaian terhadap hasil diskusi.
d. Jenis-Jenis Diskusi
Ada beberapa jenis diskusi yang dapat dilakukan oleh guru
dalam membimbing belajar siswa, antara lain ;
1) Wholegroup
Whole group merupakan bentuk diskusi kelas dimana
pesertanya duduk setengah lingkaran. Dalam diskusi ini guru
bertindak sebagai pemimpin dan topik yang akan dibahas
direncanakan sebelumnya.13
2) Diskusi kelompok
Dalam diskusi klompok biasanya dapat berupa diskusi
kelompok kecil terdiri dari 4-6 orang peserta, dan juga diskusi
kelompok besar terdiri dari 7-15 orang anggota. Dalam diskusi
tersebut dibahas sesuatu topic tertentu dan didampingi oleh seorang
ketua dan seorang sekretaris. Para anggota diskusi diberikan
kesempatan berbicara atau mengemukakan pendapat dalam
pemecahan masalah14
3)
BuzzGroup
Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi
menjadi kelompok-kelompok kecil 3-4 orang peserta. Tempat
duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar
pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya
12Suryosubroto, op.cit, hlm 18213M. Basyiruddin Usman, op. cit, hlm 3914
Dr. Prasetya Irwan, M.Sc, Suciati, Dr. Wardani, Teori Belajar, Motivasi, danKeterampilan Mengajar, (Jakarta : Universitas Terbuka,2000), hlm.147
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
23/129
10
diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhiri pelajaran dengan
maksud untuk memperjelas dan mempertanjam kerangka bahan
pelajaran atau sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang muncul.15
Hasil belajar yang diharapkan adalah agar segenap individu
membandingkan persepsinya yang membandingkan interpretasi
dan informasi yang diperoleh masing-masing. Dengan demikian
masing-masing individu dapat saling memperbaiki pengertian
presepsi, informasi, interprestasi, sehingga dapat dihindarkan
kekeliruan-kekeliruan.
4) Panel
Yang dimaksud panel disini adalah suatu bentuk diskusi
yang terdiri dari 3-6 orang peserta untuk mendiskusikan suatu topic
tertentu dan duduk dalam bentuk semi melingkar yang dipimpin
oleh seorang moderator. 16
5) SyndicateGroup
Dalam bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi bebera;pa
kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 peserta, masing-masing
kelompok mengerjakan tugas tertentu atau tugas yang bersifat
komplementer.17 Guru menjelaskan garis permasalahan,
menggambarkan aspek-aspeknya dan kemudihan tiap kelompok
diberi tugas untuk mempelajari aspek-aspek tetentu
6) Symposium
Dalamsymposiumbiasanya terdiri dari pembawa makalah,
penyanggah, moderator dan notulis, serta beberapa peserta
symposium. Pembawa makalah diberi kesempatan untuk
menyampaikan makalahnya di mika peserta dengan singkat antara
(10-15 menit). Selanjutnya diikuti oleh penyanggah dan tanggapan
15Ibid M. Basyiruddin Usman, hlm 4016
Dra. Roestiyah, Strategi belajar Mengajar, (Jakarta :PT.Rineka Cipta, 2008), hlm 14117M. Basyiruddin Usman, op. cit, hlm 41
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
24/129
11
para audien. Bahasan diskusi kemudian dikumpulkan dalam bentuk
rumusan hasil symposium.18
7) InformalDebate
Biasanya untuk diskusi ini kelas dbagi menjadi 2 tim yang
agak berimbang besarnya dan mendiskusikan subyek yang cocok
untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan
formal.19
8) TheOpenDiscussionGroup
Jumlah aggota kelompok terdiri antara 3-9 orang peserta.
Dengan diskusi ini dapat membantu para siswa belajar
mengemukakan pendapat secara jelas, memecahkan masalah,
memahami apa yang dikemukakan oleh orang lain, dan dapat
menilai kembali pendapatnya.20
9) Brainstorming
Jumlah anggotanya terdiri 8-12 orang peserta. Setiap
anggota kelompok diharapkan dapat menyumbangkan ide dalam
pemecahan masalah. Hasil belajar yang diinginkan adalah
menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasapercaya diri
dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditentukan atau
dianggap benar.21
e. Kelebihan Metode Diskusi
Kelebihan metode diskusi adalah ;
1) Suasana kelas lebih hidup sebab siswa menyerahkan perhatian atau
pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan.
2) Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti sikap
toleran, demokrasi, berfikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.
3) Kesimpulan diskusi mudah dipahami siswa karena mereka
mengikuti proses berfikir sampai pada proses kesimpulan.
18Dr. Prasetya Irwan, M.Sc, Suciati, Dr. op. cit. Wardani, hlm.14919Dra. Roestiyah. Op. cithlm 14.20
M. Basyiruddin Usman, op. cit. hlm 4221Ibid. hlm43
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
25/129
12
4) Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan mematuhi
aturan-aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan refleksi
kejiwaan dan sikap mereka untuk berdisiplin dan menghargai
pendapat orang lain.
5) Membantu murid dalam mengambil keputusan yang lebih baikt.
6) Tidak terjebak dalam pemikiran individu yang terkadang sudah
penuh prasangka dan sempit. Dengan diskusi seseorang dapat
mempertimbangkan alasan-alasan atau pikiran-pikiran orang lain.22
f. Kelemahan dan hambatan dalam diskusi
Kelemahan metode diskusi adalah :
1) Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif
dalam diskusi, acuh tak acuh dan tidak ikut bertanggung jawab
terhadap hasil diskusi.
2) Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan
waktu yang terlalu panjang.
3) Para siswa megalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat
mereka secara ilmiah dan sistematis.23
Selain kelemahan tersebut juga terdapat factor-faktor
penghambat dalam mencapai tujuan belajar lewat formasi diskusi, baik
yang ada pada pihak siswa maupun materi (bahan yang didiskusikan).
Factor-faktor penghambat dari pihak siswa sudah jelas
persoalannya, mereka memang sedang belajar dan latar belakang
mereka jelas-jelas berbeda , adalah tugas guru untuk membimbing
mereka melalui berbagai macam peranan. Namun janganlah dilupakan
hendaknya guru membatasi diri dari kebiasaan atau kecenderungan
dalam mencampuri (intervese) proses pemikiran atau percakapan para
siswa dan seorang guru tidak boleh tergesah-gesah memberikan atau
memecahkan masalah sebelum siswa mencoba mencari sendiri.
Kecuali siswa itu sendiri yang perlu mendapat perhatian guru.
22 Armaarif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,(Jakarta : ciputat pres,
2002), hlm. 14923M.Basyiruddin, op. cit, hlm 38
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
26/129
13
Hambatan lain dalam diskusi biasanya ialah setiap orang
menginginkan segera dicapai nya persetujuan atau kesimpulan. Sikap
seperti ini menghalangi jalan menuju terjadinya perubahan sikap para
siswa oleh mereka sendiri. Perubahan sikap ini lebih penting dari pada
yang lain dalam proses belajar mengajar lewat formasi diskusi.
Perubahan sikap yang dimaksudkan antara lain ialah agar setiap siswa
mau mendengarkan pendapat orang lain, sensitive dan kritis terhadap
pendapat yang berbeda, maupun menghadapi pendapat orang lain yang
berbeda, dalam konteks yang sama dan sebagai nya. Dalam hubungan
ini sama sekali tidak bijaksana apabila guru selalu mengkritik pendapat
siswa, apalagi kritik secara pribadi kepada siswa.24Untuk mengatasi
kelemahan ini maka diperlukan
1) Pemimpin diskusi diberikan kepada murid dan diatur secara
pergantian
2) Pemimpin diskusi yang diberikan kepada murid perlu bimbingan
dari pihak guru.
3)
Guru mengupayakan agar seluruh siswa ikut berpartisipasi dalm
diskusi.
4) Mengusahakan agar semua siswa dapat giliran bicara, sementara
siswa lain belajar mendengarkan pendapat teman-temannya.
5) Mengoptimalkan waktu yang ada untuk mendaptkan hasil atau
kesimpilan yang diinginkan.25
Dengan memperhatikan hal tersebut kelemahan-kelemahan
dalam diskusi dapat dikurangi, tentu saja pada akhirnya berhasil atau
tidaknya penggunaan metode diskusi ini banyak bergantung pada guru.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu mediasyang secara
harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar dalam bahasa arab
24
Suryosubroto, op.cit, hlm 1825 Arma Arif, op. cit, hlm 145
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
27/129
14
() yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan.26 Sedang AECT (Association of Education
and Communication Technology) memberi batasan mengenai media
sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyampaikan
informasi.27
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.28 Sehingga dapat diartikan sebagai alat
yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.29
Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya.30 Sedangkan Azhar
Arsyad mengartikan belajar adalah suatu proses komplek yang terjadi
pada setiap orang sepanjang hidupnya. Salah satu pertanda bahwa
seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri
orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat
pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya. 31
Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau
pelengkap yang digunakan oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi
dengan peserta didik.32Sedangkan Gagne dan Briggs secara implisit
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri
dari buku, tape-recorder, kaset, video camera, film, slide, foto, gambar,
grafik, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen
26Azhar Arsyad,Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3.27 Asnawir dan M. Basyarudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press,
2002), hlm. 11.28Azhar Arsyad, loc. cit, hlm.3.29Ibid, hlm. 4.30 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1986), Cet. I, hlm. 22.31Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 1.32
Sudarman Denim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet.I, hlm. 7
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
28/129
15
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar.33
Proses pembelajaran itu sendiri memegang peranan penting
untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.34 Oleh karena itu hal
utama yang seyogyanya mendapat perhatian serius oleh para pendidik
adalah menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Untuk
menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas terdapat banyak
aspek yang mempengaruhinya. Aspek tersebut meliputi: guru yang
profesional, metode pengajaran, kondisi dan suasana belajar yang
kondusif untuk belajar, dan penggunaan media pembelajaran.35Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya media dalam proses belajar mengajar.
b. Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media, yaitu:
1) Ciri Fixative
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
obyek.
2) Ciri Manipulatif
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan
kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit, misalnya
bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu dapat dipercepat
dengan teknik rekaman fotografi.
Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula
diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman
video.
33Ibid, hlm. 4.34 Winarno, dkk, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, (Genius Prima Media,
2009), cet. I, hlm. 2.35Loc. cit, hlm. 2.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
29/129
16
3) Ciri Distributif
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek/
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik
dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
itu.36
c. Fungsi Media Dan Manfaat Media Pembelajaran
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping
membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media pembelajaran
juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik, dan memadatkan informasi.37
Fungsi media pembelajaran diantaranya:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalis
2) Meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar
3) Menjadikan proses pembelajaran lebih bersifat interaktifi
4) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
5) Memberikan pengalaman yang konkret bagi hal-hal yang abstrak,
dan sebagainya.38
Sedang Levie Lentz dalam Azhar Arsyad mengemukakan
empat fungsi media pengajaran, yaitu:
1) Fungsi Atensi, yaitu: menarik perhatian peserta didik untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang ditampilkan
2) Fungsi Afektif, yaitu: media dapat menggugah emosi dan sikap
peserta didik, dan peserta didik dapat menikmati pembelajaran
36Ibid, hlm. 12-13.37
Ibid, hlm. 15-16.38Winarno, op. cit, hlm. 3.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
30/129
17
3) Fungsi Kognitif, yaitu: media memperlancar pencapaian tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar (media visual)
4) Fungsi Kompensatoris, yaitu: media mengakomodasi peserta didik
yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran
yang disajikan dengan teks/ secara verbal.39
Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1) Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
dan hasil belajar.
2) Media pengajaran dapat meningkatkan motivasi belajar
3) Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu
Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka.40
d. Klasifikasi Media Pembelajaran
Leshin, Pollock, dan Reigeluth mengklasifikasikan media
pembelajaran kedalam lima kelompok, yaitu:
1) Media berbasis manusia : guru, instruktur, tutor, kegiatan
kelompok.
2) Media berbasis cetak, meliputi : buku penuntun, buku
latihan,brosur,komik, leaflet.
3) Media berbasis visual : buku, alat Bantu kerja, charts, grafik, peta,
gambar.
4) Media berbasis audio visual : film, video, program slide, televisi.
5) Media berbasis komputer : interaktif video.41
39Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 16-17.40
Ibid, hlm. 26-27.41Ibid, hlm. 36.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
31/129
18
Sedang Oemar Hamalik membagi media pembelajaran menjadi
empat, yaitu:
1) Media Auditif, yaitu: radio, telepon, kaset recorder, piringan audio,
dan sebagainya.
2) Media Visual: foto, gambar, lukisan, cetakan, grafik, dan
sebagainya.
3) Media Audio-visual: film suara, televisi, video kaset.
4) Dramatisasi: bermain peran, sandiwara, boneka.42
Menurut Gagne, media diklasifikasikan menjadi tujuh
kelompok, yaitu:
1) Benda untuk didemonstrasikan
2) Komunikasi lisan
3) Media cetak
4) Gambar diam
5) Gambar bergerak
6) Film bersuara
7)
Mesin belajar.43
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, Gerlach dan Ely membagi media
menjadi delapan kelompok yaitu:
1) Benda sebenarnya
2) Presentasi verbal
3) Presentasi grafis
4) Gambar diam
5)
Gambar bergerak
6) Rekaman suara
7) Rekaman terprogram
8) Simulasi.44
42Asnawir dan Basyirudin Usman, op. cit, hlm. 2943
Daryanto,Media Pembelajaran,(yogyakarta: gava media, 2010), hlm. 1744Ibid, hlm, 18.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
32/129
19
e. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran
Penggunaan suatu media pembelajaran harus
mempertimbangkan faktor-faktor yang menyeluruh dan umum sebagai
berikut :
1) Dana, fasilitas yang tersedia, dan waktu.
2) Isi dan jenis pembelajaran, setiap kategori pembelajaran menuntut
perilaku yang berbeda sehingga akan memerlukan teknik dan
media penyajian yang berbeda pula.
3) Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan
kemampuan seperti membaca, mengetik, menggunakan komputer,
dan sebagainya.
4) Media mampu mengakomodasi penyajian stimulus, respon peserta
didik, umpan balik, sehingga peserta didik memiliki kesempatan
belajar/ berinteraksi sesuai kebutuhan belajar mereka secara
perorangan.45
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip
psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan
penggunaan media adalah:
1) Motivasi
2) Tujuan pembelajaran
3) Persiapan sebelum belajar
4) Emosi
5) Partisipasi
6)
Umpan balik
7) Penerapan
8) Latihan dan pengulangan46
Kriteria pemilihan media, meliputi:
1) Sesuai tujuan yang ingin dicapai
45
Ibid, hlm. 68-69.46Ibid, hlm. 70-71
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
33/129
20
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip.
3) Guru terampil menggunakannya
4) Pengelompokan sasaran47
f. Media leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang
dilipat tapi tidak dimatikan atau dijahit. Media ajar jenis leaflet
merupakan jenis media cetak. Media cetakan meliputi bahan-bahan
yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi.
Kelibihan media cetakan termasuk leaflet adalah
1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-
masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedamikian rupa
sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat
maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun, pada
akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai nateri pelajaran itu.
2) Di samping dapat mengulangi materi dalam media berbentuk
cetakan khususnya leaflet, siswa akan mengikuti urutan pikiran
secara logis
3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak yang dikemas
sedemikian rupa dapat menambah daya tarik, serta dapat
memperlancar pemahaman informasi yang disajikan.
Keterbatasan media cetakan termasuk leaflet
1) Tidak dapat menampilkan gerak dalam media leaflet
2)
Biaya percetakan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi,
gambar, atau foto yang berwarna.
3) Proses percetakan media sering kali memakan waktu lama.
3. Metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang
bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang
suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk mendapatkan
47Ibid, hlm. 73-74
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
34/129
21
jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Namun tidak jarang saat
proses diskusi berlangsung banyak peseta didik yang diam, hal ini di
disebabkan karena peserta didik tidak meliki pengetahuan tentang topic
yang dibahas, dan sulit untuk membayangkan materi biologi yang
cenderung bersifat abstrak. Maka dari itu dibutuhkan alat pengantar atau
media yang dapat membantu.
Metode diskusi Dengan memanfaatkan media ajar jenis leaflet di
harapkan agar siswa mendapatkan suplemen sebelum mereka melakukan
diskusi sehingga proses diskusi dapat brjalan dengan lanjar dan hasil dari
sebuah pembelajaran akan tercapai dengan maksimal.
Selain itu diskusi dengan menggunakan media ajar jenis leaflet
bertujuan agar siswa tidak merasa bosan karena tidak tahu tentang apa
yang dibahas dan diskusi berjalan sesuai dengan tujuan. Sedangkan
kelemahan dan kelebihan dari metode diskusi dan media ajar jenis leaflet
telah dijelaskan diatas.
Adapun implementasinya adalah (1). Media leaflet dibagikan
kesiswa untuk dipelajari sehari sebelumnya, (2) Pada awal proses
pembelajaran guru memberi gambaran umum tentang topik yang akan
dibahas serta menggali sejauh mana pengetahuan siswa tentang bab yang
akan dibahas, (3) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan
mendiskusikan sub bab yang diberikan, (4) Siswa mempresentasikan hasil
diskusinya dan siswa lain memberi sanggahan serta mengajukan
pertanyaan, (5) Guru memberi penegasan materi.
4.
Pembelajaran Biologi
Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan sikap dan nilai serta tanggung jawab kepada lingkungan
masyarakat, bangsa, negara dan agama. Biologi berkaiatan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga pembelajaran bilogi
bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan pengetahuan yang berupa
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
35/129
22
fakta-fakta, konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan.48
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Istilah biologi diambil dari bahasa Yunani bios (hidup) dan logos
(ilmu).jadi biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan dan
sifat-sifat makhluk hidup.49 dalam bahasa arab ilmu biologi dikenal
dengan istilah ilmu hayatyaitu ilmu kehidupan.
5. HasilBelajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil
berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha.50 Sedangkan kata belajar
memiliki beberapa pengertian :
1) Belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.51
2) Gage mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
3) Menurut Morgan, belajar adalah: setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengalaman.52
Benjamin S. Bloom membagi kawasan hasil belajar menjadi
tiga ranah, yaitu:
1) Ranah Kognitif, adalah: ranah yang mencakup kemampuan
intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam
kemampuan yang disusun secara hierarki dari yang paling
48. Pusat Kurikilum, Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanSD/MI, SMP/Mts, dan SMA, (Jakarta : Balitbang Depdiknas, 2006 ), hlm4
49Dr. Abdul Kahfi Assidig, M.Sc, Kamus Langkap Biologi, (Yogyakarta:Panji Pustaka,2008), hlm48
50 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2007), Cet. III, hlm. 391.
51Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Sebagai Pendekatan Baru, (Bandung,: Remaja
Rosda Karya, 2003), Cet. V, hlm. 92.52Syaiful Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 13.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
36/129
23
sederhana sampai yang paling kompleks, yaitu : pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.53
2) Ranah Afektif, adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai-
nilai, ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik
dalam berbagai tingkah laku, seperti : menerima atau
memperhatikan, menanggapi, menilai atau menghargai, mengatur
atau mengorganisir, karakterisasi dengan satu nilai komplek nilai
3) Ranah Psikomotorik, adalah ranah yang berkaitan dengan
ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.54
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
1) Faktor Internal, adalah: faktor yang berasal dari diri siswa sendiri,
yang meliputi dua aspek, yaitu aspek psikologis dan aspek fisiologis.
a) Aspek psikologis, yang meliputi:
(1)Intelegensi siswa
(2)Bakat siswa.
(3)
Sikap siswa
(4)Minat siswa.
(5)Motivasi siswa.55
b) Aspek fisiologis, kondisi jasmani yang kurang sehat akan
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran.56
2) Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa,
faktor eksternal meliputi :
a) Faktor Lingkungan, meliputi : alam dan social
53Ibid, hlm. 33.54 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006), hlm. 49-57.55
Muhibbin Syah, op. cithlm. 135-136.56Ibid, hlm. 132.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
37/129
24
b) Faktor instrumental, meliputi : kurikulum atau bahan ajar, guru
atau pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi dan
manajemen.57
6. Materi Pokok System Pencernaan pada Manusia
Pencernaan adalah proses pemecahan bahan makanan secara fisik
dan enzimatis menjadi zat gizi yang siap diserap oleh tubuh.
Gambar 2.158
a. Saluran pencernaan
1) Rongga mulut
Di dalam rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah, dan
gigi. Pada rongga mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik
dengan bantuan gigi dan lidah, dan terjadi pencernaan makanan
secara kimiawi dengan bantuan enzim amilase yang berfungsi
mengubah amilum menjadi glukosa.59
a) Gigi
Berdasarkan fungsinya gigi dibedakan menjadi empat
yaitu: gigi seri (incicivus), gigi taring (caninus), gigi gerahamdepan (premolar), gigi geraham belakang (molar)
57 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, , (Bandung: RemajaRosdakarya, 2002), Cet. XIV, hlm. 107.
58 http//matanews. Com/system pencernaan pada manusia. html/saluran pencernaan/21-0-
2-2011 59 D.A Pratiwi dkk,Biologi untuk SMA Kelas XI, (Jakarta : Erlangga,2007), hlm 133
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
38/129
25
Gambar 2.260
b) Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu
mengaduk makanan yang ada di dalam rongga mulut,
membantu mendorong makanan pada waktu menelan,membantu membersihkan ulut, sebagai indra pengecap.
Gambar 2.361
2)
EsofagusKerongkongan atau esophagus berupa tabung otot yang
panjangnya sekitar 25cm, memanjang dari akhir rongga mulut
hingga lambung.62 Pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
Gambar 2.463
60 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/bagian-bagianmulut/20-10-2010
61 http://www.google.co.id/imglanding?q=sistem pencernaanmakananpada manusia/20-12-2010
62 Slamet Prawirohartono, Sri Hidayati, Sains Biologi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)
hlm.159 63http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
39/129
26
3) Lambung
Lambung yaitu bagian saluran pencernaan yang berupa
kantong besar terletak di dalam rongga perut sebelah bawah tulang
rusuk terakhir agak kekiri
Lambung berupa kantong yang besar yang terdiri dari
bagian-bagian sebagai berikut
a) Kardia, terletak disebelah atas dekat jantung
b) Fundus, bagian yang membulat dan terletak ditengah
c) Pilorus, bagian yang berada didekat usus.
Gambar 2.5
64
Lambung merupakan tempat terjadinya sejumlah proses
pencernaan. Lambung menghasilkan enzim-enzim. Enzim adalah
zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan kimia terhadap
zat lain, tanpa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan.65
Fungsi lambung:
a) menampung makanan, menghancurkan, dan menghaluskan
makanan oleh gerak peristaltik lambung dan getah lambung.
b) Tempat produksi kimus, aktifitas lambung menyebabkan
terbentuknya kimus.66
64 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/ bagian-bagianlambung/20-10-2010
65Evelyn pearce, Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2002), cet 24, hlm 17766Setiadi, op. cit, hlm. 71.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
40/129
27
c) Produksi mucus, mucus yang dihasilkan oleh kelenjar mucus
lambung berfungsi untuk melindungi lambung dari aksi
pencernaan dan sekresinya.67
Beberapa getah/ enzim yang dihasilkan lambung, meliputi:
a) pepsin, berfungsi memecah albumindanpeptonemenjadi asam
amino.
b) HCL / asam klorida, berfungsi untuk mengasamkan makanan,
sebagai antiseptikdan desinfektan
c) Rennin, berfungsi sebagai ragi untuk membekukan susu dan
membentuk kasein dari kasinogen yang larut .
d) Lipase gastritis, jumlahnya sedikit, berfungsi memecah lemak
menjadi asam lemak yang merangsang getah lambung.68
4) Usus halus
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian yaitu usus dua belas
jari (duodenum), usus kosong (jejunum), usus penyerap (ileum)
Fungsi usus halus, meliputi:
a)
Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap
melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
b) Secara selektif mengabsorbsi produk digesti dan juga air,
garam, vitamin.
Kelenjar yang dihasilkan usus halus, yaitu:
a) Enteroknase, mengaktifkan enzim tripsinogen pancreas
menjadi tripsin kemudian mengurai protein dan peptide yang
lebih kecil.
b) Aminopeptidase, tetrapeptidase, dipeptidase, yang mengurai
peptide menjadi asam amino bebas.
c) Amylase usus yang menghidrolisis tepung menjadi disakarida
(maltosa, sukrosa, laktosa)
67
Loc. cit.68Ibid, hlm. 72.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
41/129
28
d) Maltase, isomaltase, lactase dan sukrase, yang memecah
diasakarida maltosa, sukrosa, laktosa menjadi monosakarida
e) Lipase usus yang memecah monogliserida menjadi asam lemak
dan gliserol
f) Erepsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam
amino.69
Gambar 2.670
5) Usus besar (colon)
Usus besar terdiri dari Kolon dan rektum. Makanan yang
kita makan tidak semua masuk kedalam illium, makanan yangtidak di serap ini akan masuk ke dalam kolon, dan didalam kolon
sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteriEscherichia coli.
Fungsi usus besar antara lain adalah:
a) Menyerap air dan elektrolit 80%-90% dari makanan dan
mengubah dari cair menjadi padat
b) Tempat tinggal sejumlah bakteri koli.
c) Memproduksi vitamin antara lain, vitamin K, ribovlafin, dan
tiaminserta berbagai gas.
d) Penyimpan selulosa yang berupa hidrat arang dan tumbuh-
tumbuhan, buah-buahan, dan sayuran hijau.71
69Setiadi, op. cit, hlm. 74-76.70 http// radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia html/anatomi isi lambung
dan usus halus/20-10-201071Ibid, hlm. 87.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
42/129
29
Gambar 2.772
6) Rektum dan anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung
usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk
dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu
cincin berotot (sfingterani) menjaga agar anus tetap tertutup.73
Gambar 2.874
b. Kelenjar pencernaan
Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim
pencernaan. Kelenjar pencernaan pada sistem pencernaan manusia
antara lain kelenjar saliva (parotis, submaksilaris, sublingualis),
pancreas, dan hati.
1) Kelenjar ludah
Di dalam rongga mulut terdapat tiga kelenjar ludah, yaitu
kelenjarparotis,sub maksilaris, dan kelenjarsub lingualis75
72 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/gambar anatomi ususbesar/20-10-2010
73Slamet Prawirohartono, Sri Hidayat Op cit. hlm 15674
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/anatomi rektu/20-10-2010
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
43/129
30
Gambar 2.976
Fungsi saliva:
a)
Memudahkan makanan untuk dikunyah oleh gigi dan dibentuk
menjadi bolus.
b) Membuat mulut dan lidah tetap basah sehingga memudahkan
lidah bergerak saat berbicara
c) Mengandung enzim ptyalin atau amylase
d) Sebagai zat buangan seperti asam urat dan urea, serta berbagai
zat lain seperti obat, virus, dan logam diekskresi kedalam
saliva.77
2) Pankreas
Kelenjar pankreas mensekresi beberapa enzim pencernaan,
antara lain: enzim amylasepankreatik, tripsin, kemotripsin, dan
karboksipolipeptidase78
Gambar 2.1079
75 Setiadi,Anatomi dan Fisiologi Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) Cet. 1, hlm.66.
76http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kelainan-pada-bibir-mulut-lidah/77Setiadi, op. cit, hlm. 67.78Soewoto, dkk,Fisiologi Manusia, (Malang: JIKA, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
Matematika Dan Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang) edisi revisi, hlm. 30979http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
44/129
31
Fungsi pankreas antara lain:
a) Fungsi eksokrin, yaitu membentuk getah pankreas yang berisi
enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung
ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi
b) Fungsi endokrin, sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau
kecil/ pulau langenhans, bersama-sama membentuk organ
endokrin yang mensekresi insulin dan glukagon yang langsung
dialirkan ke dalam peredaran darah dibawa kejaringan tanpa
melewati duktus untuk membantu metabolisme karbohidrat.
Cairan pankreas mengandung enzim untuk mencerna
protein, karbohidrat dan lemak, yaitu:
a) Enzim Proteolitik Pancreas meliputi: Tripsinogen,
Kimotripsin, Karboksi peptidase, Aminopeptidase.
b) LipasePancreas
c) AmylasePancreas
d) RibonukleasedanDeoksiribonuklease.80
3)
Hati
Hati adalah organ paling besar dalam tubuh manusia,
warnanya coklat dan beratnya 150 gr. Terletak di bagian atas
abdomentepatnya dibawah diafragma yang dilindungi costae.81
Hati memiliki fungsi yang sangat kompleks yaitu meliputi:
membentuk empedu, hati merupakan tempat penyimpanan dan
pelepasan karbohidrat, tempat pembentukan urea, dll.82
4)
Empedu
Empedu memiliki fungsi sebagai tempat persediaan getah
empedu dan membuat getah empedu menjadi kental, menetralkan
racun, dll.83
80Setiadi, op. cit, hlm. 84-85.81Setiadi,op. cit, hlm. 7982
Soewoto, dkk, op. cit, hlm. 309.83Setiadi, op. cit, hlm. 82.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
45/129
32
c. Kelainan pada sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan
oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat
pencernaan.
1) Diare
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi tersebut, proses
penyerapan air di usus besar terganggu, akibatnya feses menjadi
encer.84
2) Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat
lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses
menjadi keras dan kering.
3) TukakLambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya
juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim
pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan
permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya
tukak lambung.
4) Peritonitis
Merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang
merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang
mengakibatkan rasa nyeri.
5) Gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks
terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.85
84http://dahlanforum.wordpress.com/2009/09/10/berbagai-kelainan-dan-penyakit-saluran-pencernaan/
85
Fitri, Idatul,Mini Ensiklopedi Sistem Pencernaan, Yogyakarta: Gara Ilmu, 2010, hlm63
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
46/129
33
6) Kanker usus besar
Kanker usus besar atau kanker kolorektal, termasuk
pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu. Banyak
kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada
usus dan penumpukan tinja akibat konstipasi yang terlalu lama.86
7. Efektivitas Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet terhadap
Hasil Belajar Biologi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran
dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-
kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
menyampaikan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Sedangkan media ajar jenis
leaflet adalah media yang berbentuk selembar kertas yang diberi gambar
dan tulisan serta pada kedua sisi kertas dilipat sehingga berukuran kecil
dan praktis dibawa dan praktis untuk menyampaikan pesan atau materi
pembelajaran.
Hasil be;lajar pada dasarnya merupakan perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
Kalangan pendidik harus menyadari bahwa peserta didik meiliki
bermacam cara belajar. Perlu kita sadari bahwa proses pembelajaran di
dalam kelas merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan.
Sehingga pembelajaran yang tidak bermutu yang pada dasarnya berasal
dari kelas itu akan berdampak sangat luas. Pembelajaran di dalam kelas
yang bermutu tentu akan menghasilkan hasil yang lebih baik.
Dalam hal ini guru memiliki peran yang sangat besar dalam
mengorganisasikan kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran dan
siswa sebagai subyek yang sedang belajar. Pilihan strategi dalam
pembelajaran menjadi sangat penting ketika guru dalam menyiapkan
proses pembelajaran
86http://www.facebook.com/topic.php?uid=266613487856&topic=12310
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
47/129
34
Pemilihan metode dan media ajar yang tepat dalam pembelajaran
biologi akan mengaktifkan peserta didik serta menyadarkan peserta didik
bahwa biologi tidak selalu membosankan. Melelu metode pembelajaran
diskusi dengsn media ajar jenis leaflet siswa diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan berfikir dan motivasi dalam belajar bilogi.
Di muka telah dijelaskan bahwa untuk memperoleh hasil belajar
yang maksimal bagi peserta didik perlu adanya unsure-unsur yang
mendukung dalam proses pembelajaran, seperti pemilihan metode dan
media ajar yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.
Dengan demikian pemelihan motode pembelajaran dan media
pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh, baik pada proses belajar
mengajar maupun hasil belajaranya. Artinya antara pemilihan metode
diskusi dan media ajar yang tepat terhadap hasil belajar biologi merupakan
kegiatan yang saling menunjang, dimana hasil belajar biologi tidak dapat
dicapai dengan maksimal jika dalam pemilihan metode dan media
pembelajaran yang digunakan tidak tepat.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Dari penelitian yang dilakukan Afifatul khaurok
(053811200)Efektifitas pembelajaran STAD dengan media komik terhadap
hasil belajar biologi siswa kelas VII MTs Yarobi Brobogan materi pokok
sistm pencernan pada manusia menyimpulkan bahwa pembelajaran STAD
dengan mengunakan media komik lebih efektif dari pada pembelajaran dengan
metode ceramah tehadap hasil belajar biologi materi pokok system pencernaan
pada manusia di MTs Yarobbi tahun ajaran 2009/2010
Imam kustono (3104066) efektifitas penggunaan metode diskusi
terhadap hasil belajar siswa pada peljaran biologi materi pokok sel hewan dan
sel tumbuhan di MTs Nu Nurul Hikmah Polaman Mijen dengan
menggunakan metode diskusi di MTs ternya dapat meningkatkan mutu proses
belajar mengajar, kegiatan belajar mengajar jadi lebih efectif dengan metode
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
48/129
35
diskusi, sarana dan bahan ajar serta pengetahuan siswa dapat digunakan
sebagai media dalam diskusi.
C. Hipotisis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat
teoritis. Hipotesis dikatakan sementara karena kebenarannya masih perlu diuji
kebenarannya.87Hipotesis juga dapat dipandang sebagai konklusi, akan tetapi
konklusi tersebut sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi, hipotesis tidak
dibuat dengan sembarangan, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan
tertentu. Maka hipotesis pada penelitian ini adalah Pemggunaan metode
diskusi dengan media jenis leaflet lebih efektif delam meningkatkan hasil
belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia.
87
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). Cet. VII,hlm. 41.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
49/129
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetehui seberapa besarkah efektivitas penggunaan metode diskusi dengan
media ajar jenis leaflet untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok
sistem pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah
Wedung Demak.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai tanggal 7 Januari 2011 sampai dengan tanggal 30
januari 2011
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Sultan Fatah Wedung Demak tahun
ajaran 2010/2011
C. VARIABEL PENELITIAN
Variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Variabel Independen
Variabel independen atau veriabel bebas dalam penelitian ini
adalah efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis
leaflet. Dan indikator dari keefektivan metode diskusi adalah dimana siswa
belajar secara berkelompok, siswa belajar bekerja sama untuk menemukan
permasalahan dan memecahkan bersama, saling bertukar pendapat.
2. Variabel dependen
Variabel dependen atau variabil terikat dalam penelitian ini adalah
hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Sultan Fatah Demak Wedung
materi poko system pencernaan pada manusia. Dan indikatornya adalah tes
atau hasil tes dari siswa.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
50/129
37
D. METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan
dengan pengajuan prosedur yang reliabel dan terpercaya.88
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
eksperimen,yaitu penelitian yang mengungkap hubungan antara dua
variabel atau lebih untuk mencari pengaruh suatu variabel terhadap
variabel lainya.89 Yang berdesain postest-only control design karena
tujuan dari penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment90
2. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam peneliti menggunakan metode tes.
Tes adalah alat yang prosedural yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian .Metode ini di gunakan dengan cara
memberikan 20 soal kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
masing-masing berjumlah 32 siswa , soal tersebut berupa soal pilihan
ganda. Tes ini digunaka untuk untuk memperoleh data hasil belajar siswa
kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol.
Tes di sini diberikan setelah kelompok eksperimen diberi
perlakuan. Sebelum tes di berikan , soal tes terlebih dahulu dicobakan
untuk mengetahui validitas reliabilitas, daya perbedaan dan taraf
kesukaran dari tiap butir soal. Jika ada butir soal yang tidak valid maka
dilakukan perbaikan pada butir soal tersebut. Tes yang sudah melewati
tahap perbaikan dan valid, akan diberikan pada kelas eksperimen.
88Ibnu Hajar,Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan(Jakarta: Raja grafindo,2006), hlm10
89 Dr. Nana sudjana dan Dr, Ibrahim,M.A, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan(Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2007)cet IV, hlm 19
90
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R& D,(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm 112
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
51/129
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
52/129
39
2. Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas perangkat tes bentuk obyektif maka
digunakan rumus K-R.2093
=
2
2
111 S
pqS
k
kr
Keterangan :
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi jumlah peserta didik yang menjawab benar
q : proporsi jumlah peserta didik yang menjawab salah (q=1-k : banyaknya butir soal
S : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varian)
Setelah diperoleh harga r11 kemudian dikonsultasikan dengan
rtabel.apabila r11 >rtabel, maka instrument tersebut dikatakan reliable.
3. Tingkat kesukaran94
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus
JS
BP=
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh peserta didik peserta te
Adapun indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai
berikut
0,00 < P < 0,30 (Soal Sukar)
0,30 < P < 0,70 (Soal Sedang)
0,70 < P < 1,00 (Soal mudah)
93Ibid, hlm. 100-10194
Suharsimi Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),Cet. 9, hlm. 208-210.
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
53/129
40
Indeks kesukaran di atas dapat diartikan bahwa soal dengan P=
0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P=0,20, sebaliknya soal
dengan P=0,30 lebih sukar dari pad soal dengan p=0,80.
4. Daya pembeda95
Untuk mengetahui daya pembeda setiap peserta didik maka
digunakan rumus ;
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD ==
Keterangan
J : jumlah peserta didik
JA : jumlah peseta didik kelompok atas
JB : jumlah peserta didik kelompok bawah
BA : jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
BB : jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
PA : proporsi peserta didik atas yang menjawab soal dengan benar
kelompok
PB : proporsi peserta didik bawah yang menjawab soal dengan benar
kelompok
Selanjutnya daya pembeda soal yang diperoleh diinterpretasikan
dengan klasifikasi daya pembeda soal. Daya beda diklasifikasikan sebagai
berikut.
0,00 < D < 0,20 (jelek)
0,20 < D < 0,40 (cukup)
0,40 < D < 0,70 (baik)
0,70 < D < 1,00 (baik sekali)
Semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya
dibuang. Menurut Suharsimi butir-butur soal yang baikadal butir-butir soal
yang menpunyai indeksdiskriminasi 0,4 sampai 0,7.
95Suharsimi, Op. cit. hlm. 213-314
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
54/129
41
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Tehnik analisis data yang yang digunakan merupakn data kuantitatif
1. Uji tahap awal
Tehnik dilakukan untuk menguji populasi yang akan digunakan,
apakah sudah memenuhi atau belum.adapun uji yang digunakan adalah
sebagai berikut
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah sempel yang digunakan dalam
penelitian, berdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan uji
normalitas menggunakan pretest, dan untuk mengetahuinya dapat diuji
dengan menggunakan Chi-kuadrat
a. Menentukan rentang (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
b. Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus K= 1+ (3,3)
log n
c. Menentukan panjang interval (PK) Membuat tabel distribus
sbanyakkela
grenPK
tan:
d. Menghitung rata-rata dengan rumus
fi
xifi
.:
Keterangan :
:X nilai rata-rata
i : 1, 2, 3......k
fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi
xi : nilai tengah kelas interval ke-i
e. Menghitung harga Z disetiap batas kelas Xi dengan rumus
s
:
keterangan:
Z : Nilai standar Deviasi
X : Batas kelas
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
55/129
42
: Nilai rata-rata
f.
Menentukan luas S (nilai simbangan baku) daerah tiap kelasinterval
g. Menghitung frekuensi ekspositori (fh) dengan rumus : n x Id
dengan n jumlah sempel
h. Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi
ekspositori sebagai berikut
Daftar frekuensi observasi
Kelas BK Z P L fo fh Fo-fh (Fo-
fh)2
fh
fhfo
i. Menghitung nilai Chi kuadrat
2
2
=
fh
fhfo
: Nilai Chi-Kuadrat
Fo : Frekuensi atau jumlah data hasil observasi
Fh : Frekuensi atau jumlah yang diharapkanj. Menentukan daftar kebebasan (dk)
k. Menghitung X2tabel
l. Menentukan distribusi normalitas dengan kreterianpengujian jika
X2hitung>X2tabelmaka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya
jika X2hitung
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
56/129
43
Adapun rumus yang digunakan adalah97
ecilVarianterk
esarVarianTerbF=
Dimana rumus varian yang digunakan adalah
( )( )
22
1
=
n
xxiS
Keterangan
S2 : Varian Sampel
X : Rata-rata
Xi : Nilai x ke i sampai ke n
n : banyak atau jumlah sampel
Untuk menguji kedua varian tersebut homogen atau tidak, maka F
hitung dibandingkan dengan F tabel. Jika Fhitung Ftabel, maka Ho ditolak itu berarti kedua kelompok tidak
mempunyai varian yang sama atu tidak homogen.
c. Uji kesamaan dan rata-rata data awal
Uji kesamaan dan rata-rata data awal ini bertujuan untuk
mnegetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
mempunyai rata-rata yang tidak berbeda pada tahap awal. Jika rata-rata
kedua kelompok tersebut tidak berbeda berarti kedua kelompok itu
mempunyai kondisi yang sama. Dan dalam analisis data menggunakan
teknik t-test. Yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menguji
signifikasi perbedaan kedua kelompok.
2
22
1
21
21:
n
s
n
st
+
dengan ( ) ( )2
11:2
222
2112
++
nn
SnSnS
Keterangan :
1x : rata-rata sampel 1 (kelas eksperimen)
2x : rata-rata sampel 2 (kelas kontrol)
97Ibid, hlm.140
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
57/129
44
S1 : simpangan kelas eksperiomen
S2 : simpangan kelas kontrol
21S : nilai varian data awal kelas eksperiomen
22S : nilai varian data awal kelas kontrol
S2 : varian gabungan
n1 : jumlah individu sampel eksperimen
n2 : jumlah individu sampel kontrol
r : korelasi antara dua sampel.
Ho diterima, jika-t (1-1/2 )< thitung
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
58/129
45
i : 1, 2, 3......k
fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi
xi : nilai tengah kelas interval ke-i
5) Menghitung harga Z disetiap batas kelas Xi dengan rumus
s
:
keterangan:
Z : Nilai standar Deviasi
X : Batas kelas
: Nilai rata-rata
6) Menentukan luas S (nilai simbangan baku) daerah tiap kelas
interval
( )1
:
2
n
XXiS
7) Menghitung frekuensi ekspositori (fh) dengan rumus : n x Id
dengan n jumlah sempel
8) Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi
ekspositori sebagai berikut
Daftar frekuensi observasi
Kelas BK Z P L fo fh Fo-fh (Fo-
fh)2
fh
fhfo
m. Menghitung nilai Chi kuadrat
2
2
=
fh
fhfo
: Nilai Chi-Kuadrat
Fo : Frekuensi atau jumlah data hasil observasi
Fh : Frekuensi atau jumlah yang diharapkan
9) Menentukan daftar kebebasan (dk)
10)Menghitung X2tabel
-
8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf
59/129
46
11)Menentukan distribusi normalitas
top related