efektivitas metode menulis berantai menggunakan media …
Post on 18-Nov-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS METODE MENULIS BERANTAI MENGGUNAKAN
MEDIA KARTU WARNA TERHADAP KETERAMPILAN
MENULIS PANTUN SISWA KELAS V SD INPRES PALLUDDA
KECAMATAN PUJANANTING KABUPATEN BARRU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
IRMAYANTI
105401113316
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : IRMAYANTI
Nim : 105401113316
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Efektifitas Metode Menulis Berantai Menggunakan Media
Kartu Warna Terhadap Keterampilan Menulis Pantun
Siswa Kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting
Kabupaten Barru
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Agustus 2020
Yang Membuat Pernyataan
IRMAYANTI
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : IRMAYANTI
Nim : 105401113316
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Agustus 2020
Yang Membuat Pernyataan
IRMAYANTI
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Q.S Al-Baqarah Ayat 286
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
Kupersembahkan karya ini untuk:
Ayahanda dan Ibunda tercinta, serta
semua yang berarti dan pernah hadir
dalam hidupku, hadir memberi semangat
dan keyakinan akan keberhasilan yang
tercipta, Kampus tercinta Universitas
Muhammadiyah Makassar.
vii
ABSTRAK
Irmayanti. 2020. Efektivitas Metode Menulis Berantai Menggunakan Media
Kartu Warna Terhadap Keterampilan Menulis Pantun Siswa Kelas V SD Inpres
Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. Skripsi, Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh M.Agus dan H. M.Amier.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah metode menulis berantai
menggunakan media kartu warna efektif digunakan terhadap keterampilan
menulis pantun siswa kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting
Kabupaten Barru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektif atau
tidak efektifnya metode menulis berantai menggunakan media kartu warna
terhadap keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD Inpres Palludda
Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. Metode Menulis berantai merupakan
salah satu metode active learning atau learning by doing yang bertujuan agar
peserta didik mengasosiasikan belajar sebagai sebuah kegiatan yang
menyenangkan dan media kartu warna merupakan jenis media cetak berupa kartu
dengan bentuk persegi yang dibuat menggunakan kertas tebal berwarna.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting
Kabupaten Barru tahun ajaran 2020/2021.
Metode penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen dengan desain
penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Dengan menggunakan analisis
statistik inferensial yang dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Sampel pada
penelitian adalah kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten
Barru sebanyak 27 orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan tes awal (Pre-test) dan tes akhir (Post-test). Setelah
menganalisis data, penulis menemukan bahwa efektif hasil belajar murid yang
dilaksanakan sebelum penerapa metode menulis berantai menggunakan media
kartu warna tergolong rendah yaitu nilai rata-rata pretest adalah 62,03, selanjutnya
nilai rata-rata postest adalah 77,59. Jadi hasil belajar setelah menggunakan
tindakan lebih baik dari pada sebelum menggunakan tindakan. Statistik inferensial
dengan menggunakan rumus uji-t, diperoleh tHitung = 17,21 dan tTabel= 1,706 pada
taraf signifikan signifikan 𝛼 = 0,05 maka diperoleh tHitung > tTabel atau 17,21 >
1,706 dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa metode
menulis berantai menggunakan media kartu warna efektif digunakan dalam
keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan
Pujananting Kabupaten Barru.
Kata Kunci: Metode menulis berantai, Media kartu warna, Keterampilan menulis
pantun.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wataala yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat atas segala limpahan rahmat,
taufiq, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar
Muhammad Saw beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu
perjuangan Beliau dalam menegakkan Dinullah dimuka bumi ini.
Skripsi dengan judul “Efektivitas Metode Menulis Berantai Menggunakan
Media Kartu Warna Terhadap Keterampilan Menulis Pantun Siswa Kelas V SD
Inpres Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru ” Dirampung dalam
rangka memenuhi salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini, tidak
akan terwujud tanpa bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak yang
senantiasa memberikan dorongan, bantuan, petunjuk dan bimbingan kepada
penulis. Oleh karena itu, penulis bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah turut ikhlas membantu.
Penghargaan yang tertinggi dan ucapan terima kasih yang tulus ikhlas
penulis ucapkan kepada Ayahanda Dirham dan Ibunda Nurhayati yang telah
menjadi pelita bagi kehidupan penulis dan yang telah mengasuh, membesarkan,
mendidik, membiayai, dan memberikan semangat serta selalu mendoakan penulis
ix
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Penulis mengucapkan banyak-
banyak terima kasih Kepada Dr. M. Agus, M.Pd dan Drs. H. M.Amier,
S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya disela kesibukan beliau untuk mengarahkan dan membimbing penulis
dalam penyusunan skripsi ini sampai tahap penyelesaian.
Penulis juga menyampaikan banyak terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada; Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan FKIP
Unismuh Makassar. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Unismuh Makassar, beserta seluruh dosen dan para staf
pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Makassar, yang telah membekali penulis dengan serangkaian
ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besanya juga penulis ucapkan kepada
Kepala Sekolah SD Inpres Palludda Kaharuddin, S.Pd.I beserta Guru-guru yang
telah menerima dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di SD Inpres Palludda Kecamtan Pujananting Kabupaten Barru. Ucapan
terimah kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman PGSD 2016 kelas D
yang senantiasa memberikan masukan dan mitovasi kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman, sahabat, dan
sepupu Trismayani, Sukran, Muallimah, Ahsan, Indah sari, Dwi riski oktaviani,
Muh. Agus, Muh. Haedir, Rita puspitasari, Ajmal, Jusman Syar dan Sartika atas
segala rasa persaudaraan, dukungan, dan bantuan kalian yang kalian berikan
selama ini dan semua pihak yang tidak sempat penulis sebut satu-persatu, terima
x
kasih atas bantuannya, semoga bantuan yang telah diberikan memperoleh balasan
yang setimpal dari yang Maha Adil.
Akhirnya kepada Allah Swt jugalah penulis memohon semoga semua
pihak yang telah membantu dalam upaya penyusunan skripsi ini diberikan amalan
yang setimpal. Semoga hal yang penulis perbuat dapat menjadi sumbangan bagi
kemajuan pendidikan di Indonesia utamanya pengajaran bidang studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar dan semoga bernilai ibadah disisi-Nya.Aamiiin.
Billahi fii Sabilil Haq Fastabiqul Khaerat Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, Agustus 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii
SURAT PERNYATAAN........................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ........................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... vi
ABSTRAK .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 7
A. Kajian Pustaka ............................................................................. 7
1. Penelitian yang relevan ......................................................... 7
2. Efektivitas pembelajaran ...................................................... 8
3. Metode tulis berantai ............................................................ 10
4. Langkah-langkah metode tulis berantai ................................ 12
5. Kelebihan dan kekurangan metode tulis berantai ................. 13
6. Pengertian media pembelajaran ............................................ 14
7. Media kartu warna................................................................. 16
8. Hakikat keterampilan menulis............................................... 17
9. Hakikat pantun ...................................................................... 18
B. Kerangka Fikir ........................................................................... 21
C. Hipotesis ...................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................... 24
A. Rancangan penelitian ................................................................ 24
B. Definisi operasional variabel .................................................... 25
C. Populasi dan sampel .................................................................. 27
D. Instrument penelitian ................................................................ 29
E. Teknik pengumpulan data ........................................................ 30
F. Teknik analisis data .................................................................. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DA PEMBAHASAN ........................... 37
A. Hasil penelitian ......................................................................... 37
a. Deskripsi hasil belajar keterampilan menulis pantun........... 37
b. Deskriptif aktivitas belajar keterampilan menulis pantun
xiii
siswa kelas V SD Inpres Palludda ........................................ 42
c. Efektivitas metode menulis berantai menggunakan media
kartu warna terhadap keterampilan menulis pantun siswa
kelas V SD Inpres Palludda .................................................. 44
B. Pembahasan............................................................................... 45
a. Hasil belajar siswa ................................................................ 45
b. verifikasi hipotesis atau penelitian ...................................... 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 48
A. Simpulan ................................................................................... 48
B. Saran ......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Tabel Kelas Populasi ............................................................................. 28
3.2 Kriteria ketuntasan hasil belajar keterampilan menulis pantun
Siswa Kelas V SD Inpres Palludda ...................................................... 32
3.3 Standar ketuntasan hasil belajar siswa .................................................. 32
3.4 Kriteria interpretasi indeks gain ............................................................ 36
4.1 Tabel statistic skor kemampuan awal keterampilan menulis pantun ....
Siswa kelas V SD Inpres Palludda sebelum diterapkan metode
Menulis berantai menggunakan media kartu warna (pretest) .............. 38
4.2 Tabel tingkat hasil belajar pretes .......................................................... 38
4.3 Tabel deskripsi hasil belajar keterampilan meulis pantun .................... 39
4.4 Tabel statistik skor keterampilan menulis patun setelah diterpakan
Metode menulis berantai menggunakan media kartu warna ................ 40
4.5 Tabel tingkat hasil belajar posttest ........................................................ 41
4.6 Tabel deskripsi ketuntasan hasil belajar keterampilan menulis
Pantun................................................................................................... 41
4.7 Tabel deskripsi hasil pengamatan aktivitas siswa dalam
Pembelajaran keterampilan menulis pantun dengan diterapkan
Metode menulis berantai penggunaan media kartu warna ................... 43
4.8 Tabel deskripsi peningkatan hasil belajar keterampilan menulis
Pantun siswa setelah penerapan metode menulis berantai
Menggunakan media kartu warna ........................................................ 45
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir ....................................................................... 23
3.1 Gambar desain penelitian .................................................................. 25
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
A. 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
A.2 Materi
Lampiran B
B. 1 Soal pretest dan posttest ketuntasan hasil belajar
B.2 Pedoman penilaian
B.3 Kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa
B.4 Lembar observasi aktivitas siswa
Lampiran C
C.1 Nilai Pretest
C.2 Nilai Posttest
C.3 Analisis skor pretest dan posttest
C.4 Analisis statistic deskriptif dan analisis statistic inferensial
C.5 Analisis data aktivitas siswa
Lampiran D
D.1 Persuratan
D.2 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting bagi suatu bangsa atau Negara karena pada
dasarnya pendidikan adalah awal dari perubahan menuju hal yang lebih baik.
Mutu pedidikan sangat menentukan majunya suatu Negara dan generasi yang
diciptakan. Tujuan pendidikan nasional Indonesia telah dirumuskan dalam
undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional, 2003: 3)
Menurut Nasution (dalam Maksum, 2016: 134) Pendidikan merupakan
jembatan untuk beralih dari golongan status sosial yang rendah ke golongan yang
lebih tinggi. Standar Kompetensi (SK) dan kompetensi Dasar (KD) tingkat
sekolah Dasar (SD) atau Madrasah ibtidaiyah (MI) dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
untuk satuan pendidikan SD atau MI menyebutkan bahwa mempelajari Bahasa
Indonesia dapat bermanfaat untuk mengembangkan semua aspek pada diri siswa,
2
baik intelektual, sosial, maupun emosional, dan merupakan penunjang dalam
mempelajari semua bidang studi. Siswa diharapkan mampu berkomunikasi
dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis.
Salah satu bentuk ekspresi jiwa seseorang adalah dalam bentuk tulisan.
Melalui tulisan seseorang dapat menuangkan ide, gagasan, serta kreativitas
lainnya. Menulis merupakan keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dari proses
belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam silabus
mata pelajaran Bahasa Indonesia dicantumkan empat keterampilan berbahasa
yang dikuasai oleh anak didik, yaitu keterampilan menyimak, membaca,
berbicara, dan menulis.
Keterampilan menulis yaitu keterampilan yang produktif dan ekpresif
Tarigan (dalam Hermawan 2013: 2). Keterampilan menulis merupakan
keterampilan yang paling sulit dikuasai. Keterampilan menulis membutuhkan
kemampuan berfikir hingga tingkat tinggi serta membutuhkan penguasaan
berbagai unsur kebahasaan yang akan digunakan dalam menulis.
Keterampilan menulis pantun seringkali terhambat oleh sulitnya
menemukan ide. Kesulitan menemukan ide ini dipengaruhi oleh proses
pembelajaran yang belum berhasil mendorong peserta didik untuk berfikir kreatif.
Oleh karena itu, kemahiran guru dalam mengarahkan peserta didik sangat
diperlukan.
Menurut Suseno (dalam Mahanani 2015: 3) pantun merupakan puisi yang
daripadanya terdiri dari 4 baris. Tiap baris diusahakan terdiri dari 4 perkataan
pula. Tetapi dalam kenyataan atau keseharian lebih dari 4 perkataan. Sampiran
3
pada pantun terdiri atas 2 baris, yaitu baris kesatu dan kedua, Sedangkan isinya 2
baris pula, yaitu baris ketiga dan keempat.
Berdasarkan data yang didapatkan bahwa nilai rata-rata Bahasa Indonesia
khususnya dalam keterampilan menulis pantun masih rendah di bawah nilai KKM
70. Permasalah yang ada pada guru yaitu metode mengajar yang digunakan oleh
guru kurang bervariasi. Banyak guru yang meggunakan metode ceramah atau
penjelasan satu arah saja tanpa melakukan pendekatan kepada peserta didik
sehingga lebih termotivasi untuk belajar.
Pembelajaran keterampilan menulis pantun membutuhkan metode yang
inovatif agar peserta didik dapat menulis pantun dengan baik serta menciptakan
proses pembelajaran yang tidak membosankan. Dengan menggunakan metode
menulis berantai,peserta didik bekerja secara berkelompok.setiap kelompok
menuangkan perasaanya kedalam penggalan teks. Hal itu dilakukan secara
berantai. Keberhasilan peserta didiksatu akan berpengaruh pada keberhasilan
peserta didik yang menjadi pasanganya. Pembelajaran menulis pantun dengan
menggunakan metode menulis berantai sangat memotivasi peserta didik dalam
belajar sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Suasana belajar yang
menyenangkan dan tidak membosankan dapat dirasakan oleh peserta didik.
Menurut Rosyid (2011), metode menulis berantai kelebihan metode
menulis berantai ini yaitu melibatkan peserta didik belajar dengan cara bersama-
sama, tetapi tidak secara berkelompok. Kegiatan menulis dengan menggunakan
metode pembelajaran menulis berantai membuat peserta didik aktif
mengembangkan daya khayalnya, berimanijasi, dan langsung menghasilkan
sebuah produk berupa pantun.
4
Menurut Sudjana (2014: 76) bahwa “Metode pembelajaran ialah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran salah satu bagian dari strategi pembelajaran. Melihat
hal tersebut, penggunaan metode menulis berantai diasumsikan dapat
mempermudah peserta didik dalam menuangkan imajinasi dalam menulis pantun.
Metode menulis berantai termasuk salah satu metode active learning atau
learning by doing yang bertujuan agar peserta didik mengasosiasikan belajar
sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan. Penerapan metode menulis berantai
merupakan salah satu sarana untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
Hal ini dapat terjadi karena dengan penerapan metode yang tepat, memungkinkan
proses pembelajaran tidak hanya berjalan satu arah atau hanya didominasi oleh
guru dengan metode ceramah.
Penggunaan media kartu warna dipandang sebagai media yang cukup
efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis pantun. Media kartu warna
merupakan sarana untuk memancing, mendorong dan memotivasi peserta didik
dalam menulis pantun karena tampilanya yang menarik dan lebih realistis
sehingga dapat menarik minat peserta didik dalam keterampilan menulis pantun.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik
untuk mengkaji lebih luas permasalahan yang timbul, yaitu dengan judul
penelitian “Efektivitas Metode Menulis Berantai Menggunakan Media Kartu
Warna Terhadap Keterampilan Menulis Pantun Siswa Kelas V SD Inpres
Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru”.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini, adalah : “Apakah metode menulis berantai menggunakan media
kartu warna efektif digunakan terhadap keterampilan menulis pantun siswa kelas
V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru?.”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan efektif atau tidak efektifnya metode menulis berantai
menggunakan media kartu warna terhadap keterampilan menulis pantun siswa
kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri baik
secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan tentang efektivitas metode menulis berantai
menggunakan media kartu warna terhadap keterampilan menulis pantun Siswa
Kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujanating Kabupaten Barru.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri
maupun bagi pembaca atau pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan manfaat
secara praktisnya yaitu:
1. Bagi Siswa, siswa diharapkan dapat meningkatkan keaktifan, motivasi,
minat, dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
6
2. Bagi Guru, Membantu guru untuk menentukan suatu metode dan media
yang kreatif yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran khususnya
dalam keterampilan menulis pantun.
3. Bagi sekolah, Dapat menjaga kualitas prestasi belajar siswa dalam
meningkatkan mutu pendidikan disekolah tersebut.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini mengenai efektivitas metode menulis berantai menggunakan
media kartu warna terhadap keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD Inpres
Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru. Berdasarkan eksplorasi
peneliti, ada beberapa penelitian yang relevan yang berkaitan dengan penelitian
yaitu:
Pertama, penelitian dari Agus Hermawan, 2013 judul “ Peningkatan
keterampilan menulis pantun anak melalui pendekatan kontekstual dengan media
kartu warna pada siswa kelas IVB SDN Sampangan 01 Semarang. Keterampilan
menulis pantun anak telah mencapai indikator keberhasilan dan dinyatakan tuntas,
Presentase ketuntasan klasikal pada siklus satu 62,5%, meningkat menjadi 68,8%
pada siklus dua, menjadi 75% pada siklus tiga, dan menjadi 90,6% pada siklus
empat.
Kedua, penelitian dari Mistari, 2011 judul “ Peningkatan keterampilan
menulis pantun melalui model pembelajaran kontekstual bagi siswa kelas IV SDN
1 Gombang Tahun ajaran 2010/2011. Pada tes awal 59.13, pada siklus I mencapai
61,42, dan pada siklus II mencapai 74.97. Sedangkan siswa belajar tuntas pada
awal sebelum tindakan 4 siswa (26.67%), siklus I naik menjadi 7 siswa (46.67%),
8
pada siklus II mencapai 12 siswa (80%). Nilai tertinggi pada awal tes awal 74,
siklus I naik menjadi 77 dan siklus II sebesar 92, Nilai terendah pada tes awal 29
pada siklus I sebesar 36 sedangkan siklus II mencapai 40.33. Dengan demikian
model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis
pantun bagi siswa Kelas IV SDN 1 Gombang.
Kedua penelitian tersebut di atas, menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan pada metode menulis berantai menggunakan media kartu warna
terhadap keterampilan menulis pantun. Sehingga peneliti yakin bahwa metode
menulis berantai menggunakan media kartu warna berpengaruh terhadap
keterampilan menulis pantun.
2. Efektivitas Pembelajaran
Kata efektivitas berasal dari bahasa Inggris, yaitu effective yang berarti
berhasil, tepat atau manjur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang
ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu
usaha atau tindakan.
Efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses
interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari
aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, respon siswa terhadap
pembelajaran dan hasil belajar siswa.
9
Adapun indikator keefektifan yang akan diteliti dalam penelitian ini
adalah:
a. Hasil belajar siswa, diukur dengan tes hasil belajar
Ketuntasan hasil belajar siswa adalah kriteria tuntas atau tidaknya nilai
yang diperoleh siswa setelah diberikan tes hasil belajar. Hasil belajar ini diperoleh
siswa dalam belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode menulis
berantai menggunakan media kartu warna. Hasil ini tercermin dari nilai yang
diperoleh siswa dengan menjawab soal-soal pretest dan posttest. Adapun kriteria
ketuntasan belajar siswa adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai yang diperoleh siswa sekurang - kurangnya 70 sesuai KKM yang
diterapkan maka dikategorikan tuntas.
2) Jika nilai yang diperoleh siswa kurang dari 70 sesuai KKM yang telah
diterapkan maka dikategorikan tidak tuntas.
b. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, diukur dengan observasi.
Aktivitas belajar Bahasa indonesia adalah proses komunikasi antara siswa
dengan guru dalam lingkungan kelas baik proses akibat dari hasil interaksi siswa
dengan guru atau siswa dengan siswa sehingga menghasilkan perubahan
akademik, sikap, tingkah laku dan keterampilan yang dapat diamati melalui
perhatian siswa, kesungguhan siswa, kedisiplinan siswa, dan kerjasama siswa
dalam kelompok.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran bisa positif maupun negatif. Aktivitas
siswa yang positif, misalnya: mengajukan pendapat atau gagasan, mengerjakan
tugas atau soal, komunikasi dengan guru sangat aktif dalam pembelajaran dan
komunikasi sesama siswa sehingga dapat memecahkan suatu masalah yang
10
sedang dihadapi, sedangkan aktivitas yang negatif, misalnya: mengganggu sesama
siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas dan melakukan kegiatan lain
yang tidak sesuai dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru.
Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran diukur dari hasil observasi
selama pengajaran menggunakan media kartu warna. Dimana kriteria keberhasilan
siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 75% siswa
terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Suatu pembelajaran dikatakan efektif jika kedua dari indikator keefektifan
pembelajaran di atas dipenuhi, dengan syarat ketuntasan hasil belajar terpenuhi.
3. Metode Menulis Berantai
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “ metode adalah cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan
yang ditentukan”. Metode bersifat procedural dan sistematik karena tujuanya
untuk mempermudah pengerjaan suatu pekerjaan. Sedangkan slameto
mengemukakan bahwa “ metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Hamruni (2012: 101) mengemukakan “ metode
adalah salah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang sudah ditetapkan”.
Menurut Muhinnin (dalam Rahman, 2018: 57) “Metode adalah suatu
prosedur yang sistematis digunakan untuk melihat gejala atau fenomena
kejiwaan”. Metode pembelajaran menggambarkan kegiatan belajar yang lebih
spesifik dalam menunjang suatu strategi yang telah ditetapkan. Hal ini
sebagaimana pendapat Isrok’atun dan Amelia Rosmala, (2019: 38) Metode
11
pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana/strategi pembelajaran, yang sudah disusun dalam bentuk kerja nyata dan
praktis. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah
metode menulis berantai. Pengguaan metode menulis berantai diasumsikan dapat
mempermudah peserta didik dalam menuangkan imajinasi dalam bentuk pantun
secara tertulis menurut Cahyono (2011:51) penerapan metode menulis berantai
lebih efektif untuk pembelajaran menulis sastra karena peserta didik akan
termotivasi dengan belajar secara kelompok disbanding belajar secara individu.
Menurut Syathariah (dalam Mahanani, 2015: 36-37) Metode menulis berantai
merupakan salah satu metode active learning atau learning by doing yang
bertujuan agar peserta didik mengasosiasikan belajar sebagai sebuah kegiatan
yang menyenangkan.
Pada metode menulis berantai, peserta didik bekerja secara berkelompok.
Setiap kelompok menuangkan perasaanya ke dalam penggalan teks. Hal itu
dilakukan secara berantai. Keberhasilan peserta didik satu akan berpengaruh pada
keberhasilan peserta didik yang mejadi pasanganya. Secara bergantian peserta
didik menuliskan sebuah penggalan-penggalan bagian teks yang telah ditentukan.
Pada akhir pembelajaran akan menghasilkan teks utuh yang ditulis berantai oleh
para peserta didik. Pembelajaran menulis pantun dengan menggunakan metode
tulis berantai ini sangat memotivasi peserta didik dalam belajar sehingga
berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Suasana belajar yang menyenangkan dan
tidak membosankan dapat dirasakan oleh peserta didik.
12
4. langkah-langkah Metode Menulis Berantai
Menurut Syathariah (dalam Setiawan, 2018: 42-43), Pembelajaran
menulis berantai itu adalah pembelajaran menulis dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Guru harus menentukan sebuah tema yang akan dikembangkan menjadi sebuah
pantun oleh siswanya.
2) Siswa diminta untuk membuat kelompok, setiap kelompok terdiri atas empat
atau lima orang.
3) Setelah tema ditemukan, setiap siswa diminta menuliskan sebuah kalimat pada
sebuah buku.
4) Pada akhir kalimatnya siswa diminta menuliskan namanya
5) Setelah siswa menyelesaikan kalimat tersebut, mereka diminta untuk
memindahkan (menyerahkan) buku latihan tersebut kepada teman sebelah
kanannya.
6) Siswa yang menerima buku latihan temanya diminta membaca kalimat
pertama yang telah dituliskan dibuku tersebut. Kemudian setiap siswa diminta
meneruskan (menyambung) kalimat tersebut dengan cara menambah dengan
beberapa kalimat lagi. Setiap akhir kalimat, siswa diminta menuliskan
namanya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pemilik kalimat yang tidak
sesuai temanya.
7) Setelah siswa kedua melanjutkan beberapa kalimat sehingga membentuk
sebuah pantun temannya dengan beberapa kalimat, buku latihan itu kembali
berpindah searah jarum jam sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh
guru.
13
8) Setelah sampai pada batas waktu yang telah ditentukan, setiap siswa diminta
menuliskan akhir dari pantun tersebut bila diperlukan.
9) Setelah kegiatan menulis berantai selesai, setiap siswa diminta mengembalikan
buku latihan tersebut kepada pemiliknya (siswa yang menulis baris pertama).
10) Pemilik buku diminta membaca pantun berantai itu secara keseluruhan dan
menandai kalimat yang tidak koheren atau tidak sesuai dengan temanya,
kalimat yang tidak nyambung akan diketahui penulisnya, dan siswa yang
bersangkutan akan diberitahu tentang kesalahanya pada waktu pembahasan.
11) Siswa diminta merevisi pantun tersebut bila dianggap perlu, kemudian
memberi tema yang tepat.
Setelah pantun berantai selesai ditulis, setiap siswa diminta membacakan
hasil karya mereka tersebut dan memajangnya di majalah dinding sekolah.
5. Kelebihan dan kekurangan Metode Menulis Berantai.
Terdapat kelebihan dalam metode menulis berantai yakni.
1) Membuat siswa dan antusias dalam pembelajaran.
2) Membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan.
3) Siswa dapat lebih cermat dalam melaksanakan pembelajaran, belajar secara
kelompok dalam metode menulis berantai dapat memotivasi siswa yang tidak
bisa menjadi bisa, anak yang malas menjadi rajin, dan anak yang main-main
dalam belajar lebih serius lagi.
Terdapat kekurangan dalam metode menulis berantai yakni.
1) Waktu yang dibatasi dalam penerapan metode menulis berantai dalam
pembelajaran.
14
2) Siswa terkesan terburu-buru dalam penerapan materi dengan menggunakan
metode menulis berantai.
3) Suasana pembelajaran cenderung gaduh karena keaktifan siswa.
6. Pengertian Media pembelajaran
Samad dan Maryati Z (2017: 13) Media adalah komponen komunikasi
yang berfungsi sebagai perantara atau pembawa pesan dari pengirim ke penerima.
Menurut Arsyad (2008: 3) Media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat atau cara yang digunakan oleh
pendidik untuk dapat digunakan oleh peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Menurut Bahri (dalam Susanto, 2014: 310), Media sebagai alat bantu
dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri, karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu
pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik.
Penggunaan dari setiap alat/media yang dapat membantu pembelajaran di
dalam penerapan metode penelitian ini sangat dibutuhkan, tentunya sebelum
mengetahui segala macam penggunaan media kita lebih dahulu mengkaji berbagai
fungsi dari media, Menurut Asyhar (2012: 42) media memiliki beberapa fungsi
dalam pembelajaran diantaranya yaitu:
1) Sebagai sumber belajar, yaitu sebagai penyalur, penyampai, penghubung
pesan/pengetahuan dari pebelajar kepada pembelajar.
15
2) Fungsi semantic, yakni fungsi media dalam memperjelas arti dari suatu kata,
istilah, tanda atau simbol.
3) Fungsi fiksatif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan kemampuan media untuk
menangkap, menyimpan, menampilkan kembali suatu objek atau kejadian
sehingga dapat digunakan kembali sesuai keperluan.
4) Fungsi manipulatif, yakni fungsi yang berkaitan dengan kemampuan media
untuk menampilkan kembali suatu objek atau peristiwa/kejadian dengan
berbagai macam cara, teknik, dan bentuk.
5) Fungsi distributive, maksudnya dalam sekali penampilan suatu objek atau
kejadian dapat menjangkau pengamat yang sangat besar dalam kawasan yang
sangat luas.
6) Fungsi psikomotorik adalah fungsi media dalam meningkatkan keterampilan
fisik peserta didik.
7) Fungsi psikologis, yakni fungsi yang berkaitan dengan aspek psikologis yang
mencakup fungsi atensi (menarik perhatian), fungsi afektif (menggugah
perasaan/emosi), fungsi kognitif (mengembangkan kemampuan daya pikir),
fungsi imajinatif dan fungsi motivasi (mendorong peserta didik
membangkitkan minat belajar)
8) Fungsi sosio-kultural, yakni media pembelajaran dapat memberikan
rangsangan persepsi yang sama kepada peserta didik.
Kemp dan Dayton (dalam Susanto. 2014: 321), mengemukakan beberapa
hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media
pembelajaran di kelas, yaitu sebagai berikut:
1) Penyampaian pelajaran tidak kaku.
16
2) Pembelajaran bisa lebih menarik.
3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkanya teori belajar dan
prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi sisa, umpan balik
dan penguatan.
4) Lama waktu pembelajaran dapat dipersingkat, karena kebanyakan media hanya
memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan isi pelajaran
dalam jumlah yang cukup banyak, dan kemungkinan dapat diserap oleh siswa
lebih besar.
5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar sebagai
media pembelajaran dapat mengomunikasikan elemen-elemen pengetahuan
dengan cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.
6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan atau
diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan
secara individu.
7) Sikap positif siswa terhadap apa mereka pelajari dan terhadap proses belajar
dapat ditingkatkan.
8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
7. Media Kartu Warna
Pengertian kartu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline
adalah kertas tebal yang berbentuk persegi panjang. Sedangkan warna menurut
KBBI offline adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh
benda-benda yang dikenainya, missal warna seperti biru dan hijau. Kemudian,
media kartu warna merupakan jenis media cetak berupa kartu dengan bentuk
persegi panjang yang dibuat menggunakan kertas tebal berwarna.
17
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat media kartu warna:
1) Kartu ini harus menggunakan kertas tebal, peneliti memilih kertas karton
berwarna.
2) Bentuk kartu adalah persegi panjang. Peneliti membuat media 7 cm × 60 cm.
Selanjutnya dalam penggunaan kartu warna dalam pembelajaran terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Guru harus melakukan pengelolaan kelas dengan baik agar pembelajaran dapat
berlangsung kondusif.
8. Hakikat Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis dapat diperoleh dan dikuasai dengan cara selalu
berlatih karena keterampilan menulis mencakup penggunaan sejumlah unsur yang
kompleks secara serempak. Untuk mengetahui sampai di mana hasil menulis yang
telah dicapai, perlu dilakukan tes menulis kepada siswa.
Menurut Tarigan (dalam Bahri dan Abdan Syakur, 2017: 29) menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orag lain, dan
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif dalam menulis orang
harus terampil memanfaatkan huruf grafologi, struktur, dan kosakata.
Menurut Markam (dalam Bahri, 2015: 78) menjelaskan bahwa menulis
adalah pengungkapan bahasa dalam bentuk simbol gambar. Menulis adalah suatu
aktivitas kompleks, yang mencakup gerakan lengan, tangan, jari, dan mata secara
terintegrasi.
18
Jones (dalam Bahri dan Abdan Syakur, 2017: 30) mengemukakan dalam
menulis diperlukan langkah-langkah yang harus dilalui oleh penulis agar hasil
tulisanya lebih efektif, yaitu:
1) Seorang penulis harus mempunyai aturan dalam menulis serta jelas objek
tulisanya.
2) Sebelum menulis harus terlebih dahulu menyusun kerangka karangan
3) Merumuskan tujuan penulisan
4) Tulisan selalu berfokus pada topic
5) Untuk memperjelas ide-ide yang abstrak gunakan contoh
6) Gunakan kata atau kalimat yang tepat dan jelas
7) Hindari bias gender, serta penggunaan orang pertama yang berlebihan.
9. Hakikat Pantun
a. Pengertian Pantun
waridah, (2014: 34) mengemukakan pantun merupakan salah satu jenis
puisi lama. Kata ‘pantun’ berasal dari akar kata ‘tun’ dalam bahasa kawi (Jawa
Kuno), berarti tuntun-atuntun, dalam bahasa Indonesia berarti mengatur.Dapat
disimpulkan bahwa arti kata pantun pada umumnya adalah sama dengan aturan
susunanya.
Pantun merupakan sebuah karya yang tidak hanya mempunyai rima dan
juga irama yang indah, tetapi juga memiliki makna yag penting. Pantun tersebut
awalnya adalah karya sastra Indonesia lama yang diungkapkan dengan secara
lisan, tetapi dengan seiring berkembangnya zaman sekarang pantun itu mulai
diungkapkan dengan tertulis.
19
Pantun juga ialah suatu karya yang dapat menghibur dan juga mendidik
serta juga menegur. Pantun adalah suatu ugkapan perasaan dan juga suatu pikiran.
b. Ciri-ciri pantun
Ciri-ciri pantun adalah aturan yang digunakan dalam membuat pantun.
Berikut ini ciri-ciri pantun yang dijadikan acuan dalam penelitian ini:
1) Setiap baris terdiri dari 8-10 suku kata.
2) Setiap bait terdiri dari 4 baris
3) Setiap bait paling banyak terdiri dari 4 kata
4) Baris satu dan dua dinamakan sampiran, baris tiga dan empat dinamakan isi.
5) Mementingkan rima akhir disebut a-b-a-b.
c. Pantun berdasarkan Isinya
1) Pantun Nasihat
Contoh : Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Mani situ bahaya makanan
2) Pantun Muda
Contoh : Ayam boleh, ikan pun boleh
Yang penting ada nasinya
Hitam boleh, Putih pun boleh
Yang penting baik hatinya
3) Pantun jenaka
Contoh : Pohon manggis di tepi rawa
Tempat nenek tidur beradu
20
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat kakek bermain gundu
4) Pantun Teka-teki
Contoh : Burung nuri burung dara
Taman pesisir taman kayangan
Cobalah cari wahai saudara
Makin diisi makin ringan
5) Pantun Adat
Contoh : Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
6) Pantun Anak
Contoh : Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Raja basa
Kesana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja
d. Pantun berdasarkan Bentuknya
1) Pantun Karmina
Ciri-ciri pantun karmina yaitu pantun terdiri dari 2 baris yang terdiri dari
sampiran pada baris pertama, dan isi pada baris kedua, memiliki pola rima atau
sajak yang sama, yaitu a-a setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 kata.
Contoh : Satu titik, dua koma
Adik cantik, abang yang punya
21
2) Seloka
Ciri-ciri seloka yaitu baris kedua dan keempat pada bait pertama digunakan
sebagai baris pertama dan ketiga di bait kedua, baris kedua dan keempat pada
bait kedua digunakan sebagai baris pertama dan ketiga di bait ketiga dan begitu
seterusnya.
Contoh : Merah-merah buah di dalam hutan
Buah matang di dalam keranjang
Segenggam cinta aku sampaikan
Hanya untukmu kekasih tersayang
3) Talibun
Ciri-ciri talibun yaitu jika satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama
merupakan sampiran sedangkan 3 baris selanjutnya adalah isi. Sajaknya
menjadi a-b-c-a-b-c, jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama
merupakan sampiran sedangkan 4 baris selanjutnya adalah isi. Sajaknya
menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.
Contoh : Kalau anda ingin sukses dunia akhirat
Belajar yang rajin, beribadah yang banyak
Kelak surge menunggu di atas
B. Kerangka Pikir
Belajar Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah belajar Menulis. Oleh
karena itu, pembelajaran Bahasa diarahkan meningkatkan kemampuan
pembelajaran dalam menulis. Hal ini relevan dengan kurikulum bahasa bahwa
kompetensi pembelajaran bahasa diarahkan kedalam empat aspek, yaitu
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Pembelajaran yang biasa diterapkan
22
selama ini menggunakan metode konvensional, dimana pembelajaran berpusat
pada guru, siswa pasif, dan kurang terlibat dalam pembelajaran. Hal ini
menyebabkan siswa mengalami kejenuhan yang berakibat kurangnya minat
belajar. Minat belajar akan tumbuh dan terpelihara apabila kegiatan belajar
mengajar dilaksanakan secara bervariasi, baik melalui variasi metode
pembelajaran maupun media.
Metode menulis berantai adalah salah satu metode pengajaran menulis dan
pembelajaran kooperatif sebagai alternative bagi guru dalam mengajar siswa.
Pada metode ini siswa dibentuk beberapa kelompok dan duduk berbaris untuk
menyiapkan permainan menulis berantai mengenai materi pantun. Sebelum
permainan menulis berantai dimulai, guru memberikan tema pantun pada setiap
kelompok dan juga memberikan kartu warna yang digunakan sebagai media untuk
menulis pantun, kemudian siswa mulai menulis berantai dengan menulis secara
bergantian denga teman kelompoknya tentang tema yang ditentukan oleh guru.
Cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa dan upaya yang sangat baik
untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam kelompok.
Kerangka pikir efektivitas metode menulis berantai menggunakan media
kartu warna terhadap keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD Inpres
Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru yaitu sebagai berikut:
23
Bagan 2.1 Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dan kerangka pikir
yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan sebuah hipotesis penelitian
berbunyi : “Metode menulis berantai menggunakan media kartu warna efektif
digunakan dalam keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD Inpres Palludda
Kecamatan pujananting Kabupaten Barru”.
Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Berbicara Menulis Membaca Menyimak
Keterampilan Menulis pantun
oleh siswa kelas V
Menggunakan Metode
menulis berantai dan media
kartu warna
Tidak menggunakan
Metode menulis berantai
dan media kartu warna
Analisis
Temuan
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Pra-
Eksperimen. Penelitian Pra-Eksperimen belum merupakan eksperimen sungguh -
sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel
dependen itu bukan semata - mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini
dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara
random. (Sugiyono, 2014: 109)
2. Desain Penelitian
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam
penelitian, yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial
Design, dan Quasi Experimental Design Sugiyono (2014: 73). Peneliti
menggunakan jenis penelitian pre experimental designs dengan jenis One Group
Pretest-Posttest Design. Desain ini melakukan dua kali pengukuran terhadap
keterampilan menulis pantun pada anak kelas V. Pengukuran pertama (pretest)
dilakukan untuk melihat kondisi sampel sebelum diberikan perlakuan, yaitu
tingkat keterampilan menulis pantun siswa kelas V sebelum diterapkan metode
25
menulis berantai penggunaan media kartu warna dan pengukuran kedua (posttest)
dilakukan untuk mengetahui keterampilan menulis pantun siswa kelas V setelah
diterapkan metode menulis berantai oleh peneliti. Desain penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design
Keterangan:
O1 : Pretest, untuk mengukur tingkat keterampilan menulis pantun siswa kelas
V sebelum diberi perlakuan dengan Metode menulis berantai penggunaan
media kartu warna.
X : Treatment, pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah ditetapkan metode
Menulis berantai pengguaan media kartu warna.
O2 : Posttest, untuk mengukur tingkat keterampilan Menulis pantun yang
dimiliki siswa kelas V setelah ditetapkan Metode menulis berantai
penggunaan media kartu warna.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan memberikan dua
kali tes, yaitu pretest (sebelum eksperimen) dan Posttest (setelah eksperimen).
B. Definisi Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2017: 60) Variabel penelitian adalah suatu atribut,
sifat, nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variable tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variable
O1 x O2
26
utama dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu variable bebas, variabel
terikat.
Menurut Sugiyono (2015: 61) variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel dependent
(terikat). Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
a. Variabel bebas, yaitu Model menulis Berantai penggunaan media kartu
warna (X)
b. Variabel terikat, yaitu Keterampilan menulis pantun (Y)
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan paradigma
sederhana terdiri atas satu variabel independen dan dependen, yakni:
Keterangan:
X : Penerapan Model menulis berantai penggunaan media kartu warna
Y : Keterampilan menulis pantun siswa kelas V
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional
didefenisikan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh
para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai
dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting dilakukan agar
proses belajar mengajar tersebut Nampak menyenangkan dan tidak
Y X
27
membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat
menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.
2. Menulis Berantai adalah salah satu metode pembelajaran yang bertujuan
agar siswa mengasosiasikan belajar sebagai sebuah kegiatan yang
meyenangkan. Pada akhir pembelajaran akan tercipta beberapa paragraph
sesuai dengan jumlah siswa di kelas yang ditulis berantai oleh para siswa.
3. Media pembelajaran adalah alat komunikasi yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari guru
kepada murid sehingga murid menjadi lebih tertarik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
4. Kartu warna adalah suatu alat bantu yang digunakan untuk tempat menulis
dan siswa akan lebih tertarik dalam menulis.
5. Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa
yang harus dikuasai siswa. keterampilan menulis adalah kemampuan
mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain
dengan melalui bahasa tulis.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017: 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunya kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
28
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid
kelas V SD Inpres Palludda. Adapun jumlah populasinya terdiri atas 27 orang
murid dengan rincian :
Tabel 3.1 Keadaan Populasi
No. Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki Wanita
1. V
15
12 27
Jumlah
15 12 27
Sumber : Papan Potensi SD Inpres Palludda Tahun Ajaran 2020/2021
2. Sampel
(Sugiyono, 2017: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan ialah sampel
total/semu yaitu jumlah sampel sama dengan populasi, dalam penelitian ini
jumlah sampel yaitu 27 siswa/siswi kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan
Pujananting Kabupaten Barru.
3. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan di SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting
Kabupaten Barru, dengan responden penelitian adalah murid kelas V yang terdiri
dari 27 murid.
29
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Adapun instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
1. Tes hasil Belajar
Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dengan menggunakan media kartu warna, guru perlu menyusun suatu
tes yang berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes tersebut
kemuadian diberikan kepada siswa. Penskora hasil tes siswa meggunakan skala
bebas yang tergantung dari bobot butir soal tersebut.
Tes dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan pretest dan posttest.
a. Pretest
Sudijono (2011: 69) menyatakan bahwa pretest dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang
akan di ajarkan telah dapat dikuasi oleh siswa. Jadi tes awal adalah tes
yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa.
Pretest ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel penelitian
merupakan sampel yang berdistribusi normal sehingga hasil penelitian
yang diharapkan benar - benar merupakan dampak dari perlakuan yang
diberikan.
30
b. Posttest
Sudijono (2011: 70) menyatakan bahwa posttest atau tes akhir
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi
pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-
baiknya oleh para siswa. Soal tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran
yang terpenting, yang telah diajarkan kepada para peseta didik, naskah tes
akhir dibuat sama dengan naskah tes awal. Dengan demikian dapat
diketahui apakah tes akhir lebih baik, sama, ataukah lebih jelek daripada
hasil tes awal. Jika hasil tes akhir itu lebih baik dari pada tes awal, maka
dapat diartikan bahwa program pengajaran telah berjalan dan berhasil
dengan sebaik-baiknya.
2. Lembar observasi aktivitas siswa
Instrument ini digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa
selama proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan
media kartu warna. Pengambilan data aktivitas siswa dilakukan pada saat
proses belajar megajar berlangsung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data atau instrumen pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Tes
Teknik yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa adalah
dengan memberikan tes yaitu:
31
a. Pretest
Pretest dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada
siswa. Pretest ini dilakukan kepada kelas eksperimen untuk
mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang
disampaikan.
b. Posttest
Posttest atau tes akhir dilaksanakan setelah proses pembelajaran
bahasa Indonesia berlangsung. Naskah tes akhir dibuat sama dengan
naskah tes awal. Dengan demikian dapat diketahui apakah tes akhir
lebih baik, sama, ataukah lebih jelek daripada hasil tes awal. Jika hasil
tes akhir itu lebih baik dari pada tes awal, maka dapat diartikan bahwa
program pengajaran telah berjalan dan berhasil dengan sebaik-
baiknya.
2. Observasi
Teknik yang digunakan untuk memperoleh aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran adalah dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas siswa pada saat pemberian tindakan melalui pengamatan.
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul nantinya dengan menggunakan instrument-
instrumen yang ada kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
statistic deskriptif. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mengungkapkan
keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar siswa dan keaktivan siswa selama
pembelajaran.
32
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
Analisis data ini merupakan statistic yang akan digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif.
a. Ketuntasan hasil belajar siswa
Untuk mendeskripsikan hasil belajar keterampilan menulis pantun siswa
digunakan rata-rata, skor minimum, dan skor maksimum. Hasil belajar
keterampilan menulis pantun siswa dapat dilihat dari hasil belajar secara
individual, kriteria seorang siswa dapat dikatakan tuntas ketika memenuhi kriteria
ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan oleh yakni 70.
Ketuntasan belajar klasikal = Banyaknya murid yang memperoleh skor (KKM)≥ 75
Banyaknya seluruh murid x 100
Tabel 3.2: Kriteria ketuntasan hasil belajar keterampilan menulis pantun
siswa kelas V SD Inpres Palludda
Nilai Kriteria
0 ≤ X < 69 Tidak Tuntas
70 ≤ X ≤100 Tuntas
(Sumber : SD inpres Palludda)
Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar
keterampilan menulis pantun siswa di SD Inpres Palludda yaitu:
Tabel 3.3: Standar ketuntasan hasil belajar siswa
Rentang Predikat Kategori Hasil Belajar
0 ≤ X < 69 Perlu Bimbingan
70 ≤ X < 79 Cukup
80≤ X < 89 Baik
90≤ X ≤ 100 Sangat Baik
( Sumber : SD Inpres Palludda)
33
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai
berikut:
a. rata-rata (Mean)
X = ∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖
∑ 𝐹𝑖
( Sumber: Riadi, 2016)
a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran dianalisis
sebagai berikut:
𝑃𝑡𝑎 = ∑𝑇𝑎
∑𝑇x 100%
(Sumber: Ilmia 2018: 34)
Keterangan :
Pta = Persentase aktivitas murid untuk melakukan suatu jenis aktivitas
tertentu
∑Ta = Persentase aktivitas yang dilakukan murid selama pertemuan
∑T = Jumlah seluruh aktivitas murid
Indikator keberhasilan aktivitas siswa pada penelitian ini ditunjukkan
sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Analisis data statistik inferensial
Analisis statistik inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi, dengan
menggunakan uji-t dengan tahapan sebagai berikut:
34
t = Md
√𝛴 𝑥2 𝑑
𝑁 (𝑁−1)
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (Pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)
D = Deviasi masing-masing subjek
𝛴𝑥2𝑑 = Jumlah kuadrat devisi
N = Subjek pada sampel
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:
Md = 𝛴𝑑
N
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest
Σd = Jumlah dari gain (posttest – pretest)
N = Subjek pada sampel
b. Mencari harga “Σ𝑥2𝑑" dengan menggunakan rumus:
Σ𝑥2𝑑 = Σ𝑑 − (Σ𝑑)2
N
Keterangan:
Σ𝑥2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi
Σd = Jumlah dari gain (Posttest – pretest)
N = Subjek dari sampel
35
c. Menentukan harga tHitung dengan menggunakan rumus:
t = Md
√Σ x2 d
N (N−1)
Keterangan :
Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest
X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (Pretest)
X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)
D = Deviasi masing-masing subjek
𝛴𝑥2𝑑 = Jumlah kuadrat devisi
N = Subjek pada sampel
Perhitungan indeks gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan nilai
Pre-test dan Post-test. Dalam penelitian ini, indeks gain akan digunakan apabila
rata-rata nilai sebelum dan setelah perlakuan berbeda. Rumus indeks gain (d)
adalah sebagai berikut:
1
12)(OmungkinyangmaksimumSkor
OOdgain
−
−=
(Sumber : Sundayana, R : 2019)
36
Tinggi atau rendahnya nilai N-Gain ditentukan berdasarkan kriteria berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Indeks Gain
Perolehan “d” Gain Interpretasi
d > 0,7 Indeks gain tinggi
0,3 ≤ d ≤ 0,7 Indeks gain sedang
d < 0,3 Indeks gain rendah
(Sumber : Hake,1999)
d. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan
kaidah pengujian signifikan:
1) Jika tHitung tTabel maka HO ditolak dan H1 diterima, berarti penggunaan
Metode Menulis Berantai Menggunakan Media Kartu Warna
berpengaruh terhadap keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD
Inpres Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.
2) Jika thitung < ttabel maka HO diterima, berarti penggunaan Metode
Menulis Berantai Menggunakan Media Kartu Warna tidak
berpengaruh terhadap keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD
Inpres Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru menentukan
harga ttabel dengan mencari ttabel menggunakan table distribusi t dengan
taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan dk = N − 1
e. Membuat kesimpulan apakah penggunaan Metode Menulis Berantai
Menggunakan Media Kartu Warna berpengaruh terhadap keterampilan
menulis pantun siswa kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting
Kabupaten Barru.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada murid kelas V SD
Inpres Palludda tentang Efektivitas metode menulis berantai menggunakan media
kartu warna terhadap keterampilan menulis pantun maka hasil penelitian dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a. Deskripsi Hasil Belajar Keterampilan Menulis Pantun
1. Deskripsi hasil belajar keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD
Inpres Palludda sebelum diterapkan metode menulis berantai
menggunakan media kartu warna.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas V SD Inpres
Palludda peneliti telah mengumpulkan data dengan menggunakan instrument
pretest, sehingga diperoleh hasil belajar murid sebelum diberikan tindakan dengan
menerapkan metode menulis berantai menggunakan media kartu warna terhadap
keterampilan menulis pantun. skor hasil belajar bahasa Indonesia siswa sebelum
diberikan perlakuan (pretest) pada murid kelas V SD Inpres Palludda di sajikan
secara lengkap pada lampiran C. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis deskriptif
terhadap skor hasil belajar keterampilan menulis pantun siswa sebelum diberikan
perlakuan ditunjukkan seperti pada table 4.1 berikut :
38
Table 4.1 Statistik Skor Kemampuan Awal Keterampilan Menulis Pantun
siswa kelas V SD Inpres Palludda sebelum diterapkan metode
menulis berantai menggunakan media kartu warna (Pretest)
No. Statistik Nilai statistik Pre-test
1. Sampel 27
2. Skor Ideal 100
3. Skor tertinggi 80
4. Skor terendah 30
5. Nilai rata-rata 62.03
6. Standar Deviasi 6,131
(Sumber : Lampiran C halaman 97)
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa sebelum diberikan perlakuan dan
diberikan pretest kepada 27 siswa kelas V SD Inpres Palludda diperoleh nilai
tertinggi hasil belajar adalah 80 dan skor terendah adalah 30 dari skor ideal 100.
Rata-rata skor yang diperoleh 62.03 dengan standar deviasi 6,131.
Table 4.2 Tingkat hasil belajar Pretest
No Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar
1
0 ≤ X < 69
25 92,60
Perlu Bimbingan
2
70 ≤ X < 79 2
7,40
Cukup
3
80 ≤ X < 89
-
-
Baik
4 90 ≤ X ≤ 100 - - Sangat Baik
Jumlah 27 100
(Sumber : Lampiran C halaman 94)
39
Data yang dilihat pada table 4.2 diatas, terlihat bahwa terdapat 2 orang
siswa atau 7,40% dari keseluruhan siswa yang nilainya berada pada kategori
cukup, 25 murid atau 92,60% dari keseluruhan yang nilainya berada pada kategori
perlu bimbingan. Dengan demikian hasil belajar keterampilan menulis pantun
siswa sebelum diterapkan metode menulis berantai menggunakan media kartu
warna tergolong perlu bimbingan.
Table 4.3 Deskripsi Hasil Belajar Keterampilan Menulis Pantun
Interval Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ X < 69 Tidak Tuntas 25 92,60
70 ≤ X ≤100 Tuntas 2 7,40
Jumlah 27 100
(Sumber : Lampiran C halaman 94)
Melihat table 4.3 dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil tes murid
sebelum diterapkan metode menulis berantai menggunakan media kartu warna 25
orang siswa masih dalam kategori tidak tuntas dan 2 orang siswa berada pada
kategori tuntas. Hal ini ditunjukkan dari hasil pretest 25 orang 92,60% siswa kelas
V SD Inpres Palludda belum mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu
70 dan 2 orang atau 7,40% siswa berada pada kategori tuntas dan pencapaian
KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 70.
40
2. Deskripsi hasil belajar keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD
Inpres Palludda setelah diterapkan metode menulis berantai
menggunakan media kartu warna.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas V SD Inpres
Palludda peneliti telah mengumpulkan data dengan menggunakan instrument
Posttest, sehingga di peroleh hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan dengan
diterapkan metode menulis berantai menggunakan media kartu warna pada
keterampilan menulis pantun. Skor hasil belajar keterampilan menulis pantun
setelah diberikan perlakuan (posttest) pada siswa kelas V SD Inpres Palludda
disajikan secara lengkap pada lampiran C. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis
deskriptif terhadap skor hasil belajar keterampilan menulis pantun setelah
diberikan perlakuan ditunjukkan seperti pada table 4.4 :
Table 4.4 Statistik skor hasil belajar keterampilan menulis pantun setelah
diterapkan metode menulis berantai menggunakan media kartu
warna (Posttest).
No. Statistik Nilai statistik Post-test
1. Sampel 27
2. Skor Ideal 100
3. Skor tertinggi 85
4. Skor terendah 65
5. Nilai rata-rata 77.59
6. Standar Deviasi 5,968
(Sumber : Lampiran C halaman 98)
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa setelah diberikan perlakuan dan
diberikan posttest kepada 27 siswa kelas V SD Inpres Palludda diperoleh nilai
41
tertinggi 85 dan skor terendah 65 dari skor ideal 100. Rata-rata skor yang
diperoleh 77,59 dengan standar deviasi 5,968
Table 4.5 Tingkat Hasil Belajar Posttest
No Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar
1
0 ≤ X < 69
2 7,40
Perlu Bimbingan
2 70 ≤ X < 79 11 40,74 Cukup
3 80≤ X < 89
14
51,86
Baik
4 90≤ X ≤ 100 - - Sangat Baik
Jumlah 27 100
(Sumber : Lampiran C halaman 95)
Data yang dilihat pada table 4.5 diatas, terlihat bahwa terdapat 2 orang
siswa 7,40% dari keseluruhan siswa yang nilainya berada pada kategori perlu
bimbingan, 11 orang siswa atau 40,74% dari keseluruhan murid yang nilainya
berada pada kategori cukup, 14 orang siswa atau 51,86% dari keseluruhan murid
yang berada pada kategori baik, dan tidak ada orang siswa atau 0% dari
keseluruhan murid yang berada pada kategori sangat baik. Dengan demikian hasil
belajar keterampilan menulis pantun siswa setelah diterapkan metode menulis
berantai menggunakan media kartu warna tergolong baik.
Tabel 4.6 Deskripsi ketuntasan Hasil belajar keterampilan menulis pantun
Interval Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ X < 69 Tidak Tuntas 2 7,40
70 ≤ X ≤100 Tuntas 25 92,60
Jumlah 27 100
(Sumber : Lampiran C halaman 95)
42
Memperhatikan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil tes
siswa setelah diterapkan metode menulis berantai menggunakan media kartu
warna 2 (dua) orang siswa masih dalam kategori tidak tuntas dan 25 orang siswa
berada pada kategori tuntas. Hal ini ditunjukkan dari hasil posttest 2 orang atau
7,40% siswa kelas V SD Inpres Palludda belum mencapai KKM yang telah
ditentukan sekolah yaitu 70 dan 25 orang atau 92,60% siswa berada pada kategori
tuntas dan mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 70.
b. Deskriptif Aktivitas Belajar Keterampilan Menulis Pantun Siswa Kelas V
SD Inpres Palludda
Instrumen pengamatan aktivitas belajar siswa SD Inpres Palludda memuat
petunjuk dan komponen aktivitas siswa berdasarkan kisi-kisi lembar observasi
aktivitas belajar siswa lampiran B. Pengamatan dilaksanakan dengan cara,
observer mengamati aktivitas siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung. Berikut adalah hasil pengamatan aktivitas siswa pada pembelajaran
keterampilan menulis pantun sebelum diterapkan metode menulis berantai
menggunakan media kartu warna dan sesudah diterapkan metode menulis berantai
menggunakan media kartu warna selama dua kali pertemuan ditunjukkan pada
tabel di bawah ini:
43
Table 4.7 Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran
Keterampilan Menulis Pantun Dengan Diterapkan Metode
Menulis Berantai Penggunaan Media Kartu Warna.
NO Komponen yang diamati Pertemuan Rata-
rata
Presentase
% I II III IV
1 Kesiapan siswa untuk
mengikuti pembelajaran
27
P
R
E
T
E
S
T
27
P
O
S
T
E
S
T
27 100
2 Kedispilinan siswa dalam
proses pembelajaran
27 27 27 100
3 Siswa memperhatikan
penjelasan guru pada saat
proses pembelajaran
27 27 27 100
4 Siswa aktif bertanya pada
saat proses pembelajaran
berlangsung
23 26 24,5 90,7
5 Siswa antusias belajar
dengan menggunakan
media kartu warna
- 27 27 100
6 Siswa memahami materi
yang diajarkan
27 27 27 100
7 Aktivitas belajar siswa
dalam kelompok
27 25 26 96,2
8 Antusiasme siswa dalam
menulis berantai
- 27 27 100
Rata-rata 98,36%
(Sumber : Lampiran C halaman 103)
44
Berdasarkan table 4.7, aktivitas siswa pada saat pembelajaran keterampilan
menulis pantun tanpa diterapka metode menulis berantai menggunakan media
kartu warna dan diterapkan metode menulis berantai menggunakan media kartu
warna berada pada 98,36% maka dikategorikan aktif dan dikatakan efektif karena
telah memenuhi kriteria aktivitas siswa yaitu 75% siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran.
c. Efektivitas metode menulis berantai menggunakan media kartu warna
terhadap keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD Inpres Palludda.
Melihat hipotesis penelitian yakni “ Metode Menulis Berantai
Menggunakan Media Kartu Warna Efektif Digunakan Dalam Keterampilan
Menulis Patun Siswa Kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting
Kabupaten Barru” maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut
adalah tekik statistic inferensial dengan menggunakan uji-t.
Pada penelitian ini pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t
berkorelasi uji pihak kanan untuk menguji kebenaran hipotesis data lebih jelasnya
terdapat pada lampiran C. Mencari ttabel peneliti menggunakan table distribusi t
dengan taraf signifikan signifikan = 0,05 dan dk = N-1 = 27-1=26 maka
diperoleh t0,05 = 1,706. Hasil yang diperoleh thitung = 17.21 dan ttabel = 1,706 maka
diperoleh thitung ttabel atau 17,21 1,706, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa metode menulis berantai menggunakan
media kartu warna efektif digunakan dalam keterampilan menulis pantun siswa
kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.
45
Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan nilai pretest dan posttest maka
digunakan indeks gain. Indeks gain dari penelitian ini dapat dilihat pada table
berikut ini:
Table 4.8 Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan Menulis Pantun
Siswa Setelah Penerapan Metode Menulis Berantai Menggunakan
Media Kartu Warna
Rata-Rata
Pre-test
Rata-Rata
Post-test
Skor
Maksimum
Indeks Gain
(d) Kategori
62.03 77.59 100 0,4097 Sedang
(Sumber : Lampiran C halaman 104)
Hasil analisis diatas yang menunjukkan keefektifan metode menulis
berantai menggunakan media kartu warna terhadap keterampilan menulis pantun
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan. Berdasarkan perhitungan indeks
Gain (d) diperoleh bahwa indeks gain yang telah diperoleh dari penelitian ini
sebesar 0,4097 dimana besarnya gain 0,3 d 0,7 berada dalam kategori sedang.
Ini menunjukkan bahwa metode menulis berantai menggunakan media kartu
warna efektif digunakan dalam keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD
Inpres Palludda kecamatan pujananting kabupaten Barru.
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar adalah yang diperoleh seseorang setelah melewati berbagai
macam tantangan berdasarkan ruang lingkup masalah yang dihadapinya, besarnya
hasil belajar yang diperoleh seseorang tergantung dari seberapa besar dan
seberapa kuat ia untuk memperolehnya. Melalui metode menulis berantai
46
menggunakan media kertu warna siswa kelas V SD Inpres Palludda dapat
meningkatkan hasil belajar mereka yang diketahui dari instrumen berupa sejumlah
pertanyaan dalam bentuk Pre-test dan Post-test.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai perbandingan nilai
statistic menunjukkan bahwa sejumlah sampel 27 siswa, nilai pretest untuk nilai
terendah adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 80 dari skor ideal 100. Nilai posttest
untuk nilai terendah 65 dan nilai tertinggi adalah 85 dari skor ideal 100. Rata-rata
pretest 64,03 dan posttest 77.59
Perbandingan kategori hasil belajar berdasarkan hasil distribusi presentase
skor nilai pretest dan posttest sebelum dan sesudah penerapan metode menulis
berantai menggunakan media kartu warna terhadap keterampilan menulis pantun
menunjukkan bahwa presentase kategori nilai siswa; (1) perlu bimbingan (0 ≤ X <
75) persentase pada Pre-test sebanyak 92,60% dan persentase pada Post-test
sebanyak 7,40%, (2) kategori cukup (75 ≤ X < 83) persentase pada Pre-test
sebanyak 7,40% dan persentase pada Post-test sebanyak 40,74%, (3) kategori baik
(83≤ X < 92) persentase pada Pre-test sebanyak 0% dan persentase pada Post-test
sebanyak 51,86%, (4) kategori sangat baik (92≤ X ≤ 100) persentase pada Pre-test
sebanyak 0% dan presentase Post-test sebanyak 0%.
Perbandingan tingkat ketuntasan berdasarkan klarifikasi ketuntasan hasil
belajar murid dimana mulai nilai 70–100 dinyatakan tuntas dan 0–69 dinyatakan
tidak tuntas, menunjukkan bahwa persentase kategori ketuntasan hasil belajar
murid pada proses pembelajaran keterampilan menulis pantun dengan metode
menulis berantai menggunakan media kartu warna : (1) murid yang berada pada
47
kategori tidak tuntas (0-69) persentase pada Pre-test sebanyak 92,60% atau 25
siswa dan persentase pada Post-test sebanyak 7,40% atau 2 siswa ,(2) siswa yang
berada pada kategori tuntas (70-100) persentase pada Pre-test sebanyak 7,40%
atau 2 siswa dan persentase pada Post-test sebanyak 92,60% atau 25 siswa.
2. Verifikasi Hipotesis Atau Penelitian
Pada penelitian ini memiliki hipotesis yaitu Metode Menulis Berantai
Menggunakan Media Kartu Warna Efektif Digunakan Dalam Keterampilan
Menulis Patun Siswa Kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting
Kabupaten Barru. Untuk pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t
berkorelasi uji pihak kanan untuk menguji kebenaran hipotesis.
Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut terlihat bahwa nilai thitung ttabel (
17.211,706), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 diterima
dan HO ditolak. Jadi terdapat keefektifan antara keterampilan menulis pantun
siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode
meulis berantai menggunakan media kartu warna. Dengan demikian rata-rata hasil
belajar pretest siswa lebih kecil dari rata-rata hasil belajar posttest siswa setelah
diajarkan dengan metode menulis berantai menggunakan media kartu warna.
Berdasarkan perhitungan ideks gain (d) diperoleh bahwa indeks gain yang
diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,4097 dimana besarnya gain 0,3 d 0,7
berada dalam kategori sedang. Ini menunjukkan bahwa metode menulis berantai
menggunakan media kartu warna efektif digunakan dalam keterampilan menulis
pantun siswa kelas V SD Inpres Palludda kecamatan pujananting kabupaten
Barru.
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil
belajar sebelum penerapan metode menulis berantai menggunakan media kartu
warna siswa kelas V SD Inpres Palludda diperoleh rata-rata hasil belajar pada
keterampilan menulis patun yaitu 62.03 berada pada kategori perlu bimbingan.
Setelah penerapa metode menulis beratai menggunakan media kartu warna pada
siswa kelas V SD Inpres Palludda diperoleh rata-rata hasil belajar murid pada
pembelajaran keterampilan menulis pantun yaitu 77,59 berada pada kategori
cukup.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan rumus Uji-t, dapat diketahui
bahwa nilai tHitung sebesar 17.21 dengan frekuensi (dk) sebesar 27 – 1 = 26, pada
taraf signifikan 0,05 diperoleh tTabel = 1,706. Jadi diperoleh tHitung > tTabel atau
17.21 > 1,706 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
bahwa dengan penerapan metode menulis berantai menggunakan media kartu
warna efektif digunakan dalam keterampilan menulis pantun siswa kelas V SD
Inpres Palludda kecamatan Pujananting Kabupaten Barru.
49
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, diajukan beberapa saran upaya meningkatkan
mutu pendidikan, antara lain:
1. Bagi Sekolah
Hendaknya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar murid
lebih termotivasi dalam belajar.
2. Bagi Guru
Hendaknya sebelum mengajar guru sebaiknya memilih media maupun
metode yang dapat membuat murid lebih tertarik dan termotivasi dalam
pembelajaran terutama pada pembelajaran keterampilan menulis pantun. Salah
satu alternative media dan metode yang dapat dipilih adalah kartu warna dan
menulis berantai
3. Bagi Peneliti yang Akan Datang
Hendaknya lebih memantapkan hasil penelitian ini. Perlu dilakukan
penelitian yang sejenis dengan populasi yang lebih luas dan melibatkan faktor-
faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar serta dengan menggunakan
metode pengumpulan data lainnya.
50
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asyhar Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi Jakarta
Bahri Aliem. 2015. Diagnostik Kesulitan Belajar Bahasa. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Bahri Aliem, Abdan Syakur. 2017. Keterampilan Berbahasa Indonesia dan
Apresiasi Sastra Indonesia di SD. Makassar: Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Hake, R. R. 1999. Analyzing hange/Gain Score.AmericanEducational Research
Methodology.http://lists.asu.edu/cgi-bin/wa?A2=ind9903&L=aera-
d&P=R6855 Diakses pada 5 mei 2020.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hermawan Agus. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Anak melalui
Pendekatan Kontekstual dengan Media Kartu Warna Pada Siswa Kelas
VB SDN Sampangan 01 Semarang. Skripsi ini tidak diterbitkan:
Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Ilmia, N. 2018. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan
Pembelajaran Matematika Realistik pad Kelas IV SD Inpres Sero
Kabupaten Gowa. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar. Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Isrok’atun, Amelia Rosmala. 2019. Model-model Pembelajaran Matematika.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mahanani Anjani Yekti. 2015. Peningkatan Keterampilan Memproduksi Teks
Pantun secara Tulis dengan Metode Tulis Berantai melalui Media Kartu
Pintar pada peserta didik Kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 10
Semarang. Skripsi ini tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Semarang.
Maksum Ali. 2016. Sosiologi Pendidikan. Malang : Madani
Mistari. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun melalui Model
Pembelajaran Kontekstual bagi Siswa Kelas IV SDN 1 Gombang Tahun
Ajaran 2010/2011. Skripsi ini tidak diterbitkan: Surakarta; Fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
51
Rahman Arief Aulia. 2018. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Banda aceh:
Syiah Kuala University Press.
Riadi, A. 2016. Statistika Penelitian. Yogyakarta: CV.Andi Offset
Rosyid. 2011. langkah-langkah metode tulis berantai kelebihan dan kekurangan
metode tulis berantai. (online), (https :// test - id. 123 dok. com/
document / 4 yrod92jy – langkah –langkah – metode – tulis – berantai –
kelebihan – dan – kekurangan – metode – tulis - berantai. html), diakses 4
Mei 2020
Samad Muliati, Maryati Z. 2017. Media Pembelajaran. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Setiawan. G. K. 2018. Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun dengan
Menggunakan Metode Menulis Berantai Studi Eksperimen Pada siswa
kelas VII Smpn 1 Kadungora Kabupaten Garut Tahun Pelajaran
2016/2017. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Serta Bahasa
Indonesia, 7 (1): 42-43.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sudjana Nana. 2014. Metode-metode Pembelajaran. (online),
(http://Sakinahninaarz009.blogspot.com/2014/05/Metode-metode-
pembelajaran-html) , diakses 12 januari 2020.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sundayana, R. 2019. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Susanto Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS. Jakarta:
Kencana.
Tim penyusun. 2013. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
Sistem Pendidikan Nasional. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;
Jakarta.
Waridah Ernawati. 2014. Kumpulan Majas, Pantun, & Peribahasa Plus
Kesusastraan Indonesia. Bandung: Ruang Kata imprint kawan pustaka.
52
LAMPIRAN A A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A.2 Materi
53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : SD Inpres Palludda
Kelas / Semester : V / 1
Tema 4 : Sehat Itu Penting
Sub Tema 1 : Peredaran Darahku Sehat
Pembelajaran Ke : 2
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
54
Indikator :
▪ Menyebutkan bagian-bagian dan ciri-ciri pantun.
▪ Membuat pantun dengan tema tertentu, lalu menunjukkan unsur-unsur
pantun yang dibuat.
IPA
Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara kesehatan organ peredaran darah
manusia.
4.4 Menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia.
Indikator :
▪ Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada manusia secara
rinci.
▪ Menggambar cara kerja organ peredaran darah manusia secara rinci.
SBDP
Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Memahami tangga nada
4.2 menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai tangga nada dengan iringan
musik.
Indikator :
▪ Menjelaskan ciri-ciri lagu bertangga nada mayor dan minor dengan
benar.
▪ Menyanyikan lagu bertangga nada mayor dan minor sambil bermain alat
music sebagai iringannya secara tepat.
55
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan kegiatan mencari tahu tentang tangga nada, siswa dapat
mengidentifikasi tangga nada dalam musik dengan benar.
2. Dengan kegiatan mencari tahu tentang tangga nada, siswa dapat
menjelaskan ciri-ciri lagu bertangga nada mayor dan minor dengan
benar.
3. Dengan kegiatan mencari tahu contoh lagu bertangga nada mayor dan
minor, siswa dapat menyebutkan berbagai lagu bertangga nada mayor da
minor secara tepat.
4. Dengan kegiatan mencari tahu contoh lagu bertangga nada mayor dan
minor, siswa dapat menyayikan lagu bertangga nada mayor dan minor
sambil bermain alat musik sebagai iringannya secara tepat.
5. Dengan kegiatan menulis pantun, siswa dapat menyebutkan bagian-
bagian pantun dengan benar.
6. Dengan kegiatan berkreasi membuat pantun, siswa dapat menunjukkan
ciri-ciri serta unsur-unsur pantun yang dibuat dengan benar.
7. Dengan kegiatan mengamati gambar peredaran darah pada burung, siswa
dapat menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan
(burung) secara rinci.
8. Dengan kegiatan mencari tahu tentang peredaran darah pada burung,
siswa dapat menuliskan dan menggambar cara kerja peredaran darah
pada hewan dengan tepat.
56
D. MATERI
1. Organ peredaran darah dan fungsinya pada burung.
2. Pantun
3. Lagu bertangga nada mayor dan minor
E. PENDEKATAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery learning
Metode : Penugasan, Tanya jawab, dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Inti
1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan
kelas agar siap untuk belajar.
2. Seorang siswa diminta untuk memimpin doa
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran
sebelum dan mengaitkan dengan pelajaran
yang disampaikan.
1. Ayo menulis (mengomunikasikan)
2. Guru membacakan narasi pada buku siswa .
3. Guru mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi tentang pantun yang telah
dipelajari pada pembelajaran sebelumnya
dengan megajukan pertanyaan : Apa yang
dimaksud pantun? Dan Apa cir-ciri
pantun?
4. Setelah siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan guru, guru meminta salah satu
15
menit
120
menit
57
siswa untuk membacakan pantun dengan
suara nyaring.
Bersinar terik sang matahari
Bagai api panas membara
Rajin berolahraga beladiri
Badan kuat hati gembira.
Catatan 1:
- Eksplorasi : ajarkan siswa utuk
mengeksplorasi secara detail sumber
informasi.
- Pengumpulan data : ajarkan siswa
sehingga terbiasa untuk mengolah data.
- Komunikasi : ajarkan siswa untuk
mengungkapkan hasil eksplorasi dalam
bentuk tulisan.
5. Secara mandiri siswa diminta menuliskan
baris yang meunjukkan sampiran dan baris
yang menunjukkan isi pantun dalam tabel.
Catatan 2:
- Guru mengonfirmasi da mengapresiasi
setiap jawaban yang ditulis siswa.
- Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang KD
Bahasa indonesia.
Hasil yang diharapkan :
- Siswa mampu mengidentifikasi bagian-
58
bagian pantun.
- Siswa mampu menyebutkan baris yang
menunjukkan sampiran jika disajikan
sebuah pantun.
- Siswa mampu menyebutkan baris yang
menunjukkan isi pantun jika disajikan
sebuah pantun.
6. Ayo berkreasi (Mencoba)
7. Siswa telah memahami jenis pantun
berdasarkan siklus kehidupan (usia) yaitu
pantun anak-anak, pantun muda, dan pantun
tua. Siswa juga telah memahami jenis pantun
berdasarkan isinya, yaitu pantun bersuka
cita, pantun perkenalan, dan pantun nasihat.
8. Siswa diminta membuat patun anak, pantun
muda dan pantun dewasa.
9. Selanjutnya siswa diminta membacakan
pantunnya dihadapan guru dan teman-teman
lain dengan suara yang nyaring.
10. Kegiatan ini ditunjukan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang KD
Bahasa indonesia 3.6 dan 4.6.
Hasil yang diharapkan :
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pantun
dan jenis-jenis pantun.
- Siswa mampu membuat pantun anak-
anak, pantun mudah, dan pantun tua
dengan benar.
- Siswa mampu menunjukkan unsur-unsur
59
Penutup
pantun yang dibuat.
11. Ayo mencoba (Mencoba)
12. Siswa telah membuat dan membacakan
pantun berdasarkan siklus kehidupan (usia)
meliputi kanak-kanak, pantun muda, da
pantun tua di depan kelas.
13. Selanjutnya guru menjelaskan kepada siswa
bahwa pantun dapat digunakan untuk
mengungkapkan perasaan sesuai apa yang
dilihat, didengar, atau dialami sesuai kondisi
manusia. Misalnya susah, senang, sehat, dan
sakit.
14. Siswa diminta untuk mencoba menulis
pantun yang berisi gambaran kondisi tubuh
sehat. Kemudian, siswa menuliskan kondisi
tubuh manusia yang sehat.
Catatan :
- Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi
setiap jawaban yang ditulis siswa.
Hasil yang diharapkan :
- Siswa mampu menulis pantun berisi
gambaran kondisi manusia.
- Siswa mencirikan kondisi tubuh sehat
manusia.
1. Guru mengumpulkan lebar kerja siswa untuk
diportofoliokan.
2. Guru memberi tindak lajut dengan memberi
PR.
3. Sebagai penutup guru mereview semua
kegiatan yang sudah dilakukan seharian dan
15
menit
60
meminta siswa melakukan refleksi kegiatan
hari itu.
4. Pelajaran ditutup dengan doa bersama.
G. SUMBER DAN MEDIA
▪ Buku Siswa Tema : Sehat Itu Penting Kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017) hal:11-19.
▪ Buku guru tema : sehat itu penting kelas V ( Buku Tematik terpadu
kurikulum 2013, Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan,
2017)hal: 17-27.
▪ Buku, teks bacaan, pensil, pulpen, karet penghapus, dan gambar
peredaran darah pada burung.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai
kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi
unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik penilaian sebagai berikut.
61
1. Bentuk Instrument Penilaian
62
Barru, Agustus 2020
Guru Kelas V Peneliti
Risnawati, S.Pd. SD Irmayanti
NIP. 19850305 201001 2 034 Nim. 105401113316
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Inpres Palludda
Kaharuddin, S.Pd.I
NIP. 19731216 200701 1 012
62
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Nama :
Kelas :
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
1. Perhatikan pantun kanak-kanak kemudian kerjakan pertanyaan di bawah ini:
a. Pantun ini terdiri dari ……………. Bait.
b. Pantun ini terdiri dari……………… baris.
c. Coba hitung jumlah kata dalam setiap baris!
d. Coba hitung jumlah suku kata masing-masing barisnya!
2. Apa yang dimaksud dengan pantun?
3. lanjutkan isi pantun Muda yang ada di bawah ini
Ayam boleh, ikan pun boleh
Yang penting ada nasinya
……………………………..
……………………………
4. Apa yang dimaksud dengan tangga nada?
5. Sebutkan bagian-bagian jantung burung yang terlibat dalam proses peredaran
darah!
63
Kunci Jawaban LKS
1. Perhatikan pantun yang dibawah ini:
a. Pantun ini terdiri dari 1 bait
b. Pantun ini terdiri dari 4 baris
c. Jumlah kata dalam setiap baris yaitu 4
d. Jumlah suku kata masing-masing baris 8-12 suku kata
2. pantun adalah puisi lama asli Indonesia, berasal dari kata peribahasa yang
artinya menyusun suatu perumpamaan.
3. Mementingkan rima akhir dan rumus rima itu disebut ab-ab maksudnya bunyi
akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga, bunyi akhir baris
kedua sama dengan bunyi di akhir baris keempat.
4. tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang, misalnya do,
re, mi, fa, sol, la, si, do.
5. Bagian jantung burung yang terlibat dalam proses peredaran darah:
a. Atrium (serambi) kanan
b. Atrium (serambi) kiri
c. Ventrikel (bilik) kanan
d. Ventrikel (bilik) kiri
64
DAFTAR ABSENSI SISWA KELAS V
No Kode Sampel Jenis Kelamin Keterangan
1. AIRK Laki-Laki
2. AD Laki-Laki
3. AR Perempuan
4. AK Laki-Laki
5. AL Laki-Laki
6. AA Perempuan
7. AKA Perempuan
8. FE Laki-Laki
9. FN Laki-Laki
10. FSA Perempuan
11. IL Laki-Laki
12. IQ Perempuan
13. MA Laki-Laki
14. MI Laki-Laki
15. ML Laki-Laki
16. MR Laki-Laki
17. MD Laki-Laki
18. MF Laki-Laki
19. MQ Laki-Laki
20. NH Perempuan
21. NSR Perempuan
22. NAM Perempuan
23. RAA Laki-Laki
24. SA Perempuan
25. SM Perempuan
26. SI Perempuan
27. YM Laki-Laki
Keterangan : Alpa = a
Sakit = s
Izin = i
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : SD Inpres Palludda
Kelas / Semester : V / 1
Tema 4 : Sehat Itu Penting
Sub Tema 1 : Peredaran Darahku Sehat
Pembelajaran Ke : 2
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk kesenangan.
4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
66
Indikator :
▪ Menyebutkan bagian-bagian dan ciri-ciri pantun.
▪ Membuat pantun dengan tema tertentu, lalu menunjukkan unsur-unsur
pantun yang dibuat.
IPA
Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara kesehatan organ peredaran darah
manusia.
4.4 Menyajikan karya tentang organ peredaran darah pada manusia.
Indikator :
▪ Menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada manusia secara
rinci.
▪ Menggambar cara kerja organ peredaran darah manusia secara rinci.
SBDP
Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Memahami tangga nada
4.2 menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai tangga nada dengan iringan
musik.
Indikator :
▪ Menjelaskan ciri-ciri lagu bertangga nada mayor dan minor dengan
benar.
▪ Menyanyikan lagu bertangga nada mayor dan minor sambil bermain alat
music sebagai iringannya secara tepat.
67
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan kegiatan mencari tahu tentang tangga nada, siswa dapat
mengidentifikasi tangga nada dalam musik dengan benar.
2. Dengan kegiatan mencari tahu tentang tangga nada, siswa dapat
menjelaskan ciri-ciri lagu bertangga nada mayor dan minor dengan
benar.
3. Dengan kegiatan mencari tahu contoh lagu bertangga nada mayor dan
minor, siswa dapat menyebutkan berbagai lagu bertangga nada mayor da
minor secara tepat.
4. Dengan kegiatan mencari tahu contoh lagu bertangga nada mayor dan
minor, siswa dapat menyayikan lagu bertangga nada mayor dan minor
sambil bermain alat musik sebagai iringannya secara tepat.
5. Dengan kegiatan menulis pantun, siswa dapat menyebutkan bagian-
bagian pantun dengan benar.
6. Dengan kegiatan berkreasi membuat pantun, siswa dapat menunjukkan
ciri-ciri serta unsur-unsur pantun yang dibuat dengan benar.
7. Dengan kegiatan mengamati gambar peredaran darah pada burung, siswa
dapat menjelaskan organ peredaran darah dan fungsinya pada hewan
(burung) secara rinci.
8. Dengan kegiatan mencari tahu tentang peredaran darah pada burung,
siswa dapat menuliskan dan menggambar cara kerja peredaran darah
pada hewan dengan tepat.
D. MATERI
1. Organ peredaran darah dan fungsinya pada burung.
2. Pantun
3. Lagu bertangga nada mayor dan minor
68
E. PENDEKATAN
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery learning
Model : Menulis berantai, penugasan, Tanya jawab, dan ceramah.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Inti
1.Guru menyapa siswa dan mengkondisikan
kelas agar siap untuk belajar.
2. Seorang siswa diminta untuk memimpin doa
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran
sebelum dan mengaitkan dengan pelajaran
yang disampaikan.
1. Ayo menulis (mengomunikasikan)
2. Guru membacakan narasi pada buku siswa .
3. Guru mengajak siswa untuk mengingat
kembali materi tentang pantun yang telah
dipelajari pada pembelajaran sebelumnya
dengan megajukan pertanyaan : Apa yang
dimaksud pantun? Dan Apa cir-ciri
pantun?
4. Setelah siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan guru, guru meminta salah satu
siswa untuk membacakan pantun dengan
suara nyaring.
Bersinar terik sang matahari
Bagai api panas membara
Rajin berolahraga beladiri
15
menit
120
menit
69
Badan kuat hati gembira.
Catatan 1:
- Eksplorasi : ajarkan siswa utuk
mengeksplorasi secara detail sumber
informasi.
- Pengumpulan data : ajarkan siswa
sehingga terbiasa untuk mengolah data.
- Komunikasi : ajarkan siswa untuk
mengungkapkan hasil eksplorasi dalam
bentuk tulisan.
5. Secara mandiri siswa diminta menuliskan
baris yang meunjukkan sampiran dan baris
yang menunjukkan isi pantun dalam tabel.
Catatan 2:
- Guru mengonfirmasi da mengapresiasi
setiap jawaban yang ditulis siswa.
- Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang KD
Bahasa indonesia.
Hasil yang diharapkan :
- Siswa mampu mengidentifikasi bagian-
bagian pantun.
- Siswa mampu menyebutkan baris yang
menunjukkan sampiran jika disajikan
sebuah pantun.
- Siswa mampu menyebutkan baris yang
70
menunjukkan isi pantun jika disajikan
sebuah pantun.
6. Ayo berkreasi (Mencoba)
7. Siswa telah memahami jenis pantun
berdasarkan siklus kehidupan (usia) yaitu
pantun anak-anak, pantun muda, dan
pantun tua. Siswa juga telah memahami
jenis pantun berdasarkan isinya, yaitu
pantun bersuka cita, pantun perkenalan, dan
pantun nasihat.
8. Guru membagi murid yang terdiri 4 orang
siswa setiap kelompok
9. Guru membagikan kartu warna kepada
setiap kelompok
10. Setiap kelompok diminta membuat salah
satu pantun, patun anak, pantun muda atau
pantun dewasa pada kartu warna.
11. Penulisan pantun dilakukan secara berantai
pada kalimat pertama ditulis oleh orang
pertama, pada kalimat kedua ditulis oleh
orang kedua dan begitupun sampai
seterusnya.
12. Jika semua anggota dalam kelompok telah
selesai menulis kalimat pada kartu warna
dan telah menjadi satu pantun yang utuh
maka akan diminta perwakilan tiap
kelompok untuk membacakan hasilnya
dengan suara nyaring.
13. Guru membimbing siswa jika terdapat
ketidak sesuaian dengan aturan penulisan
pantun dengan hasil kerja siswa.
14. Kegiatan ini ditunjukan untuk memberikan
71
pemahaman kepada siswa tentang KD
Bahasa indonesia 3.6 dan 4.6.
Hasil yang diharapkan :
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pantun
dan jenis-jenis pantun.
- Siswa mampu membuat pantun anak-
anak, pantun mudah, dan pantun tua
dengan benar.
- Siswa mampu menunjukkan unsur-unsur
pantun yang dibuat.
15. Ayo mencoba (Mencoba)
16. Siswa telah membuat dan membacakan
pantun berdasarkan siklus kehidupan (usia)
meliputi kanak-kanak, pantun muda, da
pantun tua di depan kelas.
17. Selanjutnya guru menjelaskan kepada siswa
bahwa pantun dapat digunakan untuk
mengungkapkan perasaan sesuai apa yang
dilihat, didengar, atau dialami sesuai
kondisi manusia. Misalnya susah, senang,
sehat, dan sakit.
18. Siswa diminta untuk mencoba menulis
pantun yang berisi gambaran kondisi tubuh
sehat. Kemudian, siswa menuliskan kondisi
tubuh manusia yang sehat.
Catatan :
- Guru mengonfirmasi dan mengapresiasi
setiap jawaban yang ditulis siswa.
Hasil yang diharapkan :
- Siswa mampu menulis pantun berisi
gambaran kondisi manusia.
72
Penutup
- Siswa mencirikan kondisi tubuh sehat
manusia.
1. Guru mengumpulkan lebar kerja siswa
untuk diportofoliokan.
2. Guru member tindak lajut dengan member
PR.
3. Sebagai penutup guru mereview semua
kegiatan yang sudah dilakukan seharian dan
meminta siswa melakukan refleksi kegiatan
hari itu.
4. Pelajaran ditutup dengan doa bersama.
15
menit
G. SUMBER DAN MEDIA
▪ Buku Siswa Tema : Sehat Itu Penting Kelas V (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017) hal:11-19.
▪ Buku guru tema : sehat itu penting kelas V ( Buku Tematik terpadu
kurikulum 2013, Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan,
2017)hal: 17-27.
▪ Buku, teks bacaan, pensil, pulpen, karet penghapus, dan gambar
peredaran darah pada burung.
▪ Kartu warna
73
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai
kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi
unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik penilaian sebagai berikut.
1. Bentuk Instrument Penilaian
74
Barru, Agustus 2020
Guru Kelas V Peneliti
Risnawati, S.Pd. SD Irmayanti
NIP. 19850305 201001 2 034 Nim. 105401113316
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Inpres Palludda
Kaharuddin, S.Pd. I
NIP. 19731216 200701 1 012
75
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengerjaan :
1. Bacalah doa sebelum mengerjakan soal
2. Tulis nama dan kelas pada kolom yang tersedia
3. Baca dan jawablah setiap soal sesuai dengan perintah
1. Apa yang dimaksud dengan pantun?
2. Sebutkan ciri-ciri pantun
3. tentukanlah baris yang menunjukan sampiran dan baris yang menunjukkan isi
pada pantun dibawah ini
76
Kunci Jawaban LKS
1. pantun adalah puisi lama asli Indonesia, berasal dari kata peribahasa yang
artinya menyusun suatu perumpamaan.
2. Ciri-ciri patun :
• Setiap baris terdiri dari 8-10 suku kata
• Setiap bait terdiri dari 4 baris
• Setiap bait paling banyak terdiri dari 4 kata
• Baris pertama dan kedua dinamakan sampiran
• Baris ketiga dan keempat dinamakan isi
3. Menentukan baris yang merupakan sampiran dan isi pada pantun
Bagian Pantun
Sampiran Isi
Terbang rendah burung kutilang
Hinggap di dahan sambil menoleh
Hatiku senang tidak kepalang
Ayah pulang membawa oleh-oleh
77
DAFTAR ABSENSI SISWA KELAS V
No Kode Sampel Jenis Kelamin Keterangan
1. AIRK Laki-Laki
2. AD Laki-Laki
3. AR Perempuan
4. AK Laki-Laki
5. AL Laki-Laki
6. AA Perempuan
7. AKA Perempuan
8. FE Laki-Laki
9. FN Laki-Laki
10. FSA Perempuan
11. IL Laki-Laki
12. IQ Perempuan
13. MA Laki-Laki
14. MI Laki-Laki
15. ML Laki-Laki
16. MR Laki-Laki
17. MD Laki-Laki
18. MF Laki-Laki
19. MQ Laki-Laki
20. NH Perempuan
21. NSR Perempuan
22. NAM Perempuan
23. RAA Laki-Laki
24. SA Perempuan
25. SM Perempuan
26. SI Perempuan
27. YM Laki-Laki
Keterangan : Alpa = a
Sakit = s
Izin = i
78
MATERI
79
80
LAMPIRAN B B.1 Soal pretest dan posttest ketuntasan hasil belajar
B.2 Pedoman penilaian
B.3 Kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa
B.4 Lembar observasi aktivitas siswa
81
Petunjuk pengerjaan :
1. Bacalah doa sebelum mengerjakan soal!
2. Tulis nama, kelas, dan tanggal pada kolom yang tersedia!
3. Baca dan jawablah setiap soal sesuai dengan perintah!
1. Apakah yang dimaksud dengan pantun?
2. Uraikan 5 ciri-ciri pantun yang kamu ketahui!
3. Buatlah masing-masing 1 pantun :
• Pantun kanak-kanak
• Pantun muda
• Pantun tua
4. Jelaskan dengan singkat maksud/arti pantung yang kamu buat!
Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :
Nilai
LEMBAR PRETEST SISWA
82
Petunjuk pengerjaan :
1. Bacalah doa sebelum mengerjakan soal!
2. Tulis nama, kelas, dan tanggal pada kolom yang tersedia!
3. Baca dan jawablah setiap soal sesuai dengan perintah!
1. Buatlah masing-masing 1 pantun :
• Pantun kanak-kanak
• Pantun muda
• Pantun tua
2. Jelaskan dengan singkat maksud/arti pantung yang kamu buat!
3. Apakah yang dimaksud dengan pantun?
4. Uraikan 5 ciri-ciri pantun yang kamu ketahui!
Nama :
Kelas :
Hari/tanggal :
Nilai
LEMBAR POSTTEST SISWA
83
PEDOMAN PENILAIAN
PRETEST
Nomor
soal
Kunci jawaban
Bobot
1. Pantun adalah puisi lama asli Indonesia, berasal dari kata
peribahasa yang artinya menyusun suatu perumpamaan.
25
2. Ciri-ciri patun :
• Setiap baris terdiri dari 8-10 suku kata
• Setiap bait terdiri dari 4 baris
• Setiap bait paling banyak terdiri dari 4 kata
• Baris pertama dan kedua dinamakan sampiran
• Baris ketiga dan keempat dinamakan isi
25
3. Mementingkan rima akhir dan rumus rima itu disebut ab-
ab. Maksudnya bunyi akhir baris pertama sama dengan
bunyi akhir baris ketiga, bunyi akhir baris kedua sama
dengan bunyi di akhir baris keempat.
30
4. Diamati pada lembar penilaian keterampilan siswa dalam
menulis patun.
20
Jumlah 100
Panduan penilaian skor : jumlah bobot perolehan × 100 = Nilai
jumlah bobot maksimal
84
POSTTEST
Nomor
soal
Kunci jawaban
Bobot
1. Diamati pada lembar penilaian keterampilan siswa dalam
menulis patun.
25
2. Mementingkan rima akhir dan rumus rima itu disebut ab-
ab. Maksudnya bunyi akhir baris pertama sama dengan
bunyi akhir baris ketiga, bunyi akhir baris kedua sama
dengan bunyi di akhir baris keempat.
25
3. Pantun adalah puisi lama asli Indonesia, berasal dari kata
peribahasa yang artinya menyusun suatu perumpamaan.
25
4. Ciri-ciri patun :
• Setiap baris terdiri dari 8-10 suku kata
• Setiap bait terdiri dari 4 baris
• Setiap bait paling banyak terdiri dari 4 kata
• Baris pertama dan kedua dinamakan sampiran
• Baris ketiga dan keempat dinamakan isi.
25
Jumlah 100
85
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS V
SD INPRES PALLUDDA KECAMATAN PUJANANTING
KABUPATEN BARRU
Petunjuk :
1. Isilah dengan tanda centang (√) pada kolom “komponen yang diamati” jika
siswa memenuhi komponen aktivitas siswa
2. Isilah dengan tanda garis mendatar (-) pada kolom “komponen yang diamati”
jika siswa tidak memenuhi komponen aktivitas siswa
3. Bacalah komponen aktivitas siswa di bawah ini sebelum mengisi lembar
observasi aktivitas siswa
NO
KOMPONEN AKTIVITAS SISWA
1 Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
2 Kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran
3 Siswa memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran
4 Siswa aktif bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5 Siswa antusias belajar dengan menggunakan media kartu warna
6 Siswa memahami materi yang diajarkan
7 Aktivitas belajar siswa dalam kelompok
8 Antusiasme siswa dalam menulis berantai
86
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DENGAN METODE
MENULIS BERANTAI MENGGUNAKAN MEDIA KARTU WARNA
NAMA SEKOLAH : SD INPRES PALLUDDA
KELAS/SEMESTER :5/GANJIL
POKOK BAHASAN : BHS.INDONESIA
A. Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan dengan
prosedur sebagai berikut:
a. Setiap pertemuan pengamat melakukan pengamatan terhadap aktivitas
siswa, kemudian pengamat memberi tanda (√) pada kolom yang sesuai
dengan materi yang diamati.
b. Pengamatan dilakukan sejak dimulai sampai berakhirnya
pembelajaran.
B. Aspek Yang Diamati
1. Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
2. Kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran
4. Siswa aktif bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung
5. Siswa antusias belajar dengan menggunakan media kartu warna
6. Siswa memahami materi yang diajarkan
7. Aktivitas belajar siswa dalam kelompok
8. Antusiasme siswa dalam menulis berantai.
87
NO
KODE
SAMPEL
ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4 5 6 7 8
1. AIRK
2. AD
3. AR
4. AK
5. AL
6. AA
7. AKA
8. FE
9. FN
10. FSA
11. IL
12. IQ
13. MA
14. MI
15. ML
16. MR
17. MD
18. MF
19. MQ
20. NH
21. NSR
22. NAM
23. RAA
24. SA
25. SM
26. SI
27. YM
88
Barru, Agustus 2020
Observer
Rita Puspitasari
89
PERTEMUAN PERTAMA ( I )
NO
KODE
SAMPEL
ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4 5 6 7 8
1. AIRK √ √ √ √ - √ √ -
2. AD √ √ √ √ - √ √ -
3. AR √ √ √ √ - √ √ -
4. AK √ √ √ √ - √ √ -
5. AL √ √ √ √ - √ √ -
6. AA √ √ √ √ - √ √ -
7. AKA √ √ √ - - √ √ -
8. FE √ √ √ √ - √ √ -
9. FN √ √ √ √ - √ √ -
10. FSA √ √ √ √ - √ √ -
11. IL √ √ √ √ - √ √ -
12. IQ √ √ √ √ - √ √ -
13. MA √ √ √ √ - √ √ -
14. MI √ √ √ √ - √ √ -
15. ML √ √ √ √ - √ √ -
16. MR √ √ √ - - √ √ -
17. MD √ √ √ √ - √ √ -
18. MF √ √ √ √ - √ √ -
19. MQ √ √ √ √ - √ √ -
20. NH √ √ √ √ - √ √ -
21. NSR √ √ √ √ - √ √ -
22. NAM √ √ √ √ - √ √ -
23. RAA √ √ √ √ - √ √ -
24. SA √ √ √ - - √ √ -
25. SM √ √ √ √ - √ √ -
26. SI √ √ √ √ - √ √ -
27. YM √ √ √ - - √ √ -
90
Barru, Agustus 2020
Observer
Rita Puspitasari
91
PERTEMUAN KETIGA ( III )
NO
KODE
SAMPEL
ASPEK YANG DIAMATI
1 2 3 4 5 6 7 8
1. AIRK √ √ √ √ √ √ √ √
2. AD √ √ √ √ √ √ √ √
3. AR √ √ √ √ √ √ √ √
4. AK √ √ √ √ √ √ √ √
5. AL √ √ √ √ √ √ √ √
6. AA √ √ √ √ √ √ √ √
7. AKA √ √ √ √ √ √ √ √
8. FE √ √ √ √ √ √ √ √
9. FN √ √ √ √ √ √ √ √
10. FSA √ √ √ √ √ √ √ √
11. IL √ √ √ - √ √ - √
12. IQ √ √ √ √ √ √ √ √
13. MA √ √ √ √ √ √ √ √
14. MI √ √ √ √ √ √ - √
15. ML √ √ √ √ √ √ √ √
16. MR √ √ √ √ √ √ √ √
17. MD √ √ √ √ √ √ √ √
18. MF √ √ √ √ √ √ √ √
19. MQ √ √ √ √ √ √ √ √
20. NH √ √ √ √ √ √ √ √
21. NSR √ √ √ √ √ √ √ √
22. NAM √ √ √ √ √ √ √ √
23. RAA √ √ √ √ √ √ √ √
24. SA √ √ √ √ √ √ √ √
25. SM √ √ √ √ √ √ √ √
26. SI √ √ √ √ √ √ √ √
27. YM √ √ √ √ √ √ √ √
92
Barru, Agustus 2020
Observer
Rita Puspitasari
93
LAMPIRAN C C.1 Nilai Pre-test
C.2 Nilai Post-test
C.3 Analisis Skor Pre-test dan Post-test
C.4 Analisis Statistik Deskriptif dan Analisis Statistik Inferensial
C.5 Analisis data aktivitas siswa
94
DATA HASIL BELAJAR PRETEST
NO KODE SAMPEL NILAI KETERANGAN
1. AIRK 60 Tidak tuntas
2. AD 65 Tidak tuntas
3. AR 65 Tidak tuntas
4. AK 65 Tidak tuntas
5. AL 65 Tidak tuntas
6. AA 80 Tuntas
7. AKA 65 Tidak tuntas
8. FE 60 Tidak tuntas
9. FN 65 Tidak tuntas
10. FSA 65 Tidak tuntas
11. IL 50 Tidak tuntas
12. IQ 65 Tidak tuntas
13. MA 65 Tidak tuntas
14. MI 30 Tidak tuntas
15. ML 75 Tuntas
16. MR 60 Tidak tuntas
17. MD 65 Tidak tuntas
18. MF 65 Tidak tuntas
19. MQ 60 Tidak tuntas
20. NH 50 Tidak tuntas
21. NSR 60 Tidak tuntas
22. NAM 60 Tidak tuntas
23. RAA 60 Tidak tuntas
24. SA 65 Tidak tuntas
25. SM 65 Tidak tuntas
26. SI 60 Tidak tuntas
27. YM 65 Tidak tuntas
Total 1675
95
DATA HASIL BELAJAR POSTTEST
NO KODE SAMPEL NILAI KETERANGAN
1. AIRK 75 Tuntas
2. AD 85 Tuntas
3. AR 80 Tuntas
4. AK 85 Tuntas
5. AL 75 Tuntas
6. AA 85 Tuntas
7. AKA 85 Tuntas
8. FE 70 Tuntas
9. FN 75 Tuntas
10. FSA 75 Tuntas
11. IL 65 Tidak tuntas
12. IQ 85 Tuntas
13. MA 85 Tuntas
14. MI 65 Tidak tuntas
15. ML 85 Tuntas
16. MR 80 Tuntas
17. MD 80 Tuntas
18. MF 80 Tuntas
19. MQ 75 Tuntas
20. NH 75 Tuntas
21. NSR 80 Tuntas
22. NAM 70 Tuntas
23. RAA 75 Tuntas
24. SA 80 Tuntas
25. SM 70 Tuntas
26. SI 75 Tuntas
27. YM 80 Tuntas
Total 2095
96
ANALISIS SKOR PRETEST DAN POSTTEST
No. Kode Sampel X1 (Pretest) X2 (Posttest) d = X2-X1 d2
1. AIRK 60 75 15 225
2 AD 65 85 20 400
3 AR 65 80 15 225
4 AK 65 85 20 400
5 AL 65 75 10 100
6 AA 80 85 5 25
7 AKA 65 85 20 400
8 FE 60 70 10 100
9 FN 65 75 10 100
10 FSA 65 75 10 100
11 IL 50 65 15 225
12 IQ 65 85 20 400
13 MA 65 85 20 400
14 MI 30 65 35 1225
15 ML 75 85 10 100
16 MR 60 80 20 400
17 MD 65 80 15 225
18 MF 65 80 15 225
19 MQ 60 75 15 225
20 NH 50 75 25 225
21 NSR 60 80 20 400
22 NAM 60 70 20 400
23 RAA 60 75 15 225
24 SA 65 80 15 225
25 SM 65 70 5 25
26 SI 60 75 15 225
27 YM 65 80 15 225 Jumlah 1.675 2.095 430 7.450
97
HASIL ANALISIS DESKRIPTIF DAN ANALISIS INFERENSIAL
A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
1. Mencari rata-rata (Mean)nilai pretest
Xi Fi Fi.Xi 𝑿𝒊𝟐 Fi.𝑿𝒊𝟐
30 1 30 900 900
50 2 100 2500 10000
60 8 480 3600 230400
65 14 910 4225 828100
75 1 75 5625 5625
80 1 80 6400 6400
360 27 1.675 23,250 1.081.425
Ukuran sampel : 27
Skor tertinggi : 80
Skor terendah : 30
Rentang skor : skor teringgi – skor terendah
: 80 – 30
: 50
Menghitung Skor Rata-Rata (Mean)
X = ∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖
∑ 𝐹𝑖
= 1.675
27
= 62.03
98
Menghitung Standar Deviasi
SD = √𝑁 ∑𝐹𝑖.𝑋𝑖2 − ∑(𝐹𝑖.𝑋𝑖)2
𝑁 (𝑁−1)
SD = √ 27(1.081.425)− (1,675)2
27 (27−1)
SD = √29,198,475− 2,805,625
702
SD = √26,392,850
702
SD = √37,596.652
SD = 6,131
2. Mencari Nilai Rata-rata (Mean) nilai posttest
Xi Fi Fi.Xi 𝑿𝒊𝟐 Fi.𝑿𝒊𝟐
65 2 130 4225 16900
70 3 210 4900 44100
75 8 600 5625 360000
80 7 560 6400 313600
85 7 595 7225 354025
375 27 2,095 28,375 1,088,625
Ukuran sampel : 27
Skor tertinggi : 85
Skor terendah : 65
Rentang skor : skor tertinggi – skor terendah
: 85 – 65
: 20
99
Menghitung Skor Rata-Rata (Mean)
X = ∑ 𝐹𝑖.𝑋𝑖
∑ 𝐹𝑖
= 2,095
27
= 77.59
Menghitung Standar Deviasi
SD = √𝑁 ∑𝐹𝑖.𝑋𝑖2 − ∑(𝐹𝑖.𝑋𝑖)2
𝑁 (𝑁−1)
SD = √27 (1,088,625)− (2,095)2
27 (27−1)
SD = √29,392,875 − 4,389,025
702
SD = √25,003,850
702
SD = √35,618.019
SD = 5,968
100
Tabel analisis skor pretest dan posttest
No 𝑿𝟏 (PRETEST) 𝑿𝟐 (POSTEST) 𝒅 = 𝑿𝟐 − 𝑿𝟏 d2
1. 60 75 15 225
2. 65 85 20 400
3. 65 80 15 225
4. 65 85 20 400
5. 65 75 10 100
6. 80 85 5 25
7. 65 85 20 400
8. 60 70 10 100
9. 65 75 10 100
10. 65 75 10 100
11. 50 65 15 225
12. 65 85 20 400
13. 65 85 20 400
14. 30 65 35 1225
15. 75 85 10 100
16. 60 80 20 400
17. 65 80 15 225
18. 65 80 15 225
19. 60 75 15 225
20. 50 75 25 225
21. 60 80 20 400
22. 60 70 20 400
23. 60 75 15 225
24. 65 80 15 225
25. 65 70 5 25
26. 60 75 15 225
27. 65 80 15 225
Jumlah 430 7,450
101
Langkah-langkah dalam pengujian Hipotesis
1. Mencari harga ‘Md’
Md = ∑𝑑
𝑁
= 430
27
= 15.92
2. Mencari harga ‘∑𝑿𝟐d’
∑𝑿𝟐d = ∑𝑑2 - (∑𝑑)2
𝑁
= 7,450 – (430)2
27
= 7,450 – 184,900
27
= 7,450 – 6,848
= 602
3. Menentukan harga ‘ thitung’
t = 𝑀𝑑
√ ∑𝑋2𝑑
𝑁(𝑁−1)
= 15,92
√602
27(27−1)
= 15,92
√602
27(26)
= 15,92
√602
702
= 15.92
√0,857
= 15.92
0,925
= 17.21
102
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
α untuk uji satu pihak (one tail test)
Dk 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005
1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032
6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707
7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169
11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106
12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055
13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012
14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977
15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947
16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921
17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878
19 0,687 1,328 1,792 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831
22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819
23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807
24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797
25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787
26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779
27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771
28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763
29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756
30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750
103
HASIL ANALISIS DATA AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN DENGAN
METODE MENULIS BERANTAI MENGGUNAKAN MEDIA KARTU
WARNA
No
Komponen Aktivitas Siswa
Pertemuan
Persentase (%) I III
1. Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran 27 27 100
2. Kedispilinanan siswa dalam proses
pembelajaran
27 27 100
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru pada
saat proses pembelajaran
27 27 100
4. Siswa aktif bertanya pada saat proses
pembelajaran berlangsung
23 26 90,7
5. Siswa antusias belajar dengan menggunakan
media kartu warna
- 27 100
6. Siswa memahami materi yang diajarkan 27 27 100
7. Aktivitas belajar siswa dalam kelompok 27 25 96,2
8. Antusiasme siswa dalam menulis berantai - 27 100
Jumlah 158 213 786.9%
Analisis Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Pta = ∑𝑇𝑎
∑𝑇x 100%
𝑃𝑡𝑎 = 786.9
8x 100%
𝑃𝑡𝑎 = 98,36 x 100%
𝑃𝑡𝑎 = 98.36%
104
HASIL ANALISIS PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN
MENULIS PANTUN SISWA.
Gain (d) = 02 - 01
Skor maksimum yang mungkin - 01
= 77.57 – 62.03
100 – 62.03
= 15.56
37.97
= 0.4097
105
LAMPIRAN D D.1 Persuratan
D.2 Dokumentasi
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
RIWAYAT HIDUP
Irmayanti, lahir di Palludda Kecamatan Pujananting
Kabupaten Barru, 08 Oktober 1998. Anak tunggal dari
pasangan Dirham dan Nurhayati.
Adapun jenjang pendidikan yang telah penulis lalui yaitu
sebagai berikut: Memulai jenjang pendidikan di sekolah Dasar di SD Inpres
Palludda lulus pada tahun 2010, Jenjang menengah tepatnya di SMP Negeri 1
Pujananting dan lulus pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan ke jenjang
pendidikan lanjutan di SMK Negeri 4 Barru dan lulus pada tahun 2016. Di tahun
yang sama penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan terdaftar
sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Program Strata (S1). Pada
tahun 2020 akan menyelesaikan masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah
Makassar dengan judul Skripsi: ‘Efektivitas Metode Menulis Berantai
Menggunakan Media Kartu Warna Terhadap Keterampilan Menulis Pantun Siswa
Kelas V SD Inpres Palludda Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru”.
top related