efektivitas pembelajaran eksperimen terhadap hasil...
Post on 01-Nov-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
POLYSCARPUS FEBRI HARYONO
NIM: 131424051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
POLYSCARPUS FEBRI HARYONO
NIM: 131424051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017
Oleh:
Polyscarpus Febri Haryono
131424051
Telah disetujui oleh:
Dosen pembimbing
Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. Yogyakarta,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017
Oleh:
Polyscarpus Febri Haryono
NIM: 131424051
Telah dipertahankan di depan penguji
Pada tanggal 24 Agustus 2017
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. ………………
Sekretaris : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. ………………
Anggota : Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. ………………
Anggota : Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. ………………
Anggota : Drs. Domi Severinus, M.Si. ………………
Yogyakarta, 24 Agustus 2017
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph,D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Apapun yang terjadi dalam perjalanan hidup apakah hal itu membuat bahagia, marah, dan
sedih. Selesaikan apa yang telah diimpikan, direncanakan, dan dimulai”
“saya yakin dan percaya bahwa ketika Tuhan menempatkan saya di awal perjalanan ini, Dia
jugalah yang akan menuntun saya hingga ke akhirnya. Saya yakin bahwa Dia tidak akan
membawa saya sejauh ini hanya untuk kegagalan”
(St. Saturninus Adven Yora Dinata)
Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Sang pembuat Karya terbesar dalam hidup saya, Tuhan Yesus
2. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Keluarga
Ayah dan ibu tercinta, Bapak Yohanes Sukiyo dan Ibu Yuliana Darsinem, ke
dua kakakku Fransisca Ernawati dan Maria Magdalena Minarti.
4. Teman-teman pendidikan Fisika angkatan 2013 yang selalu berbagi suka dan
duka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Agustus 2017
Penulis
Polyscarpus Febri Haryono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Polyscarpus Febri Haryono
NIM : 131424051
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017
Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam
bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada
saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 Agustus 2017
Yang menyatakan
Polyscarpus Febri Haryono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Haryono, Polyscarpus Febri. 2017. Efektivitas Pembelajaran Eksperimen terhadap
hasil belajar, pemahaman konsep, dan keaktifan siswa Kelas X SMA Negeri 2
Yogyakarta Pada Pokok Bahasan Gerak Harmonik Sederhana Tahun
Ajaran 2016-2017. Skripsi. Yogyakrta: Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
pembelajaran eksperimen terhadap prestasi belajar, pemahaman konsep, dan
keaktifan siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta pada materi gerak harmonik
sederhana.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif dan kualitatif.
Subyek penelitian adalah siswa kelas X MIPA 1, 4, 5, dan 6 yang terdiri dari 129
siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelas eksperimen dan dua kelas kontrol yang
diberikan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran eksperimen dan pembelajaran
ceramah siswa aktif. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu: tes
tertulis yang dilengkapi CRI (pretes dan postes). Hasil prestasi belajar berdasarkan
pretes dan postes dianalisis secara statistic menggunakan program SPSS 22,
pemahaman konsep siswa dianalisis dari jawaban CRI. Sedangkan keaktifan siswa
dianalisis dari rekaman video.
Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar dan pemahaman konsep
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda, namun pada keaktifan siswa
kelas eksperimen lebih aktif dibanding dengan kelas kontrol.
Kata kunci : pembelajaran eksperimen, prestasi belajar pemahaman konsep,
keaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Haryono, Polyscarpus Febri. 2017. The Effectiveness of Experimental Learning to
Student Achievement, Understanding Concept, and Activity of Class X of SMA
Negeri 2 Yogyakarta About Simple Harmonic Motion of the academic year
2016- 2017. Thesis. Yogyakrta: Physics Education, Department of
Mathematics and Sciences Education, Faculty of Teacher Training and
Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to know the extent to which the effectiveness of
experimental learning to understanding the concept, activity, and achievement for
class X of SMA Negeri 2 Yogyakarta about simple harmonic motion.
The type of research is quantitative and qualitative experimental. The subjects
of this research were students of class X MIPA 1,4,5, and 6 which totally of 129
students. This research uses two experimental classes and two control classes given
different treatment of experimental learning and active student lecture learning.
Instruments used this research to collect data are: written tests equipped with CRI
(pretest and postes). The results of pretest and posttest learning achievement were
analyzed statistically using SPSS 22 program, students concept understanding was
analyzed from CRI answer. Students activeness was analyzed from video recording.
The results of this research showed that learning achievement and concept
comprehension in the experimental class and control class were not different, but the
activity of the experimental class was more active than the control class.
Keywords: experiment learning, learning achievement, understanding of concept,
activity
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat serta perlindungan
yang selalu diberi pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Efektivitas Pembelajaran Eksperimen Terhadap Hasil Belajar, Pemahaman
Konsep, dan Keaktifan Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta Pada Pokok
Bahasan Gerak Harmonik Sederhana Tahun Ajaran 2016-2017”. Penulisan skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan meraih
gelar sarjana pendidikan sesuai kurikulum Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA), Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Autfridus Atmadi, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang
mau meluangkan membimbing, memotivasi, memberi kritik serta saran yang
berguna untuk penyusunan skripsi hingga selesai.
2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) Pendidikan Fisika 2013 yang telah bersedia memberikan semangat,
saran, dan bimbingan selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak Dr. Domi Severinus, M.Si. sebagai validator yang bersedia
memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam pembuatan instrumen
soal, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam
memperlancar surat izin penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Bapak Kusworo, S.Pd., M.Hum. selaku Kepala SMA Negeri 2 Yogyakarta
yang telah memberikan izin penelitian.
8. Bapak Drs. Widyartanto Budi Santoso sebagai guru bidang studi fisika kelas
X SMAN 2 Yogyakarta yang telah membentu dan memberikan masukan
selama penelitian.
9. Siswa kelas X MIPA 1, X MIPA 4, X MIPA 5, dan X MIPA 6 SMA Negeri 2
Yogyakarta yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan membantu
kelancaran penelitian.
10. Kedua orang tua saya, Bapak Yohanes Sukiyo dan Ibu Yuliana Darsinem
serta kedua kakak tercinta, Fransisca Ernawati dan Maria Magdalena Minarti
yang selalu menjadi semangat penulis dalam hal apapun, serta memberi
dukungan mental maupun non mental.
11. Mbak Dian, dek Inggried Putri Mandasari yang bersedia memberi pinjaman
kamera, handycam serta tak henti-hentinya memberi motivasi kepada penulis.
12. Toni, Agung, Hendi, Vita, Ajeng, Feli, Seshi, Dian yang sering membantu
peneliti ketika sedang kesulitan dalam penelitian, serta menjadi teman curhat
tentang penyusunan skripsi.
13. Teman-teman Pendidikan Fisika 2013 yang sering memberi masukan lewat
diskusi, serta menjadi teman bercerita tentang kesulitan menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini tidak lepas dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan skripsi yang akan ditulis.
Sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan dilapangan serta bias dikembangkan lagi lebih lanjut.
Yogyakarta, Maret 2017
Polyscarpus Febri Haryono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................................. vii
ABSTRACT ............................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
1.4. Manfaat penelitian ....................................................................................... 5
1.5. Sistematika penulisan ................................................................................... 5
BAB 2 LANDASAN TEORI ...................................................................................... 7
2.1 Pengertian Belajar ........................................................................................ 7
2.2 Prestasi Belajar ............................................................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2.3 Pengertian pembelajaran ............................................................................. 9
2.4 Pengertian Konstruktivisme ........................................................................ 9
2.5 Konsep ......................................................................................................... 10
2.6 Pemahaman Konsep ................................................................................... 12
2.7 Teori Perubahan Konsep ........................................................................... 13
2.8 Pembelajaran eksprimen dan pembelajaran ceramah ........................... 15
2.8.1 Pembelajaran Eksperimen ................................................................. 15
2.8.2 Pembelajaran Ceramah ...................................................................... 16
2.9 Keaktifan Belajar ....................................................................................... 17
2.9.1 Pengertian Keaktifan Belajar ............................................................ 17
2.9.2 Indikator Keaktifan Belajar............................................................... 18
2.10 Gerak Harmonik Sederhana ..................................................................... 18
2.10.1 Gaya pemulih dan Persamaan Gerak ............................................... 18
2.10.2 Periode Gerak Harmonik Sederhana ................................................ 23
2.10.3 Hukum Hooke untuk susunan pegas ................................................. 25
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 28
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 28
3.2 Rancangan Penelitian ................................................................................. 28
3.3 Subyek dan Obyek penelitian .................................................................... 29
3.4 Tempat dan waktu penelitian .................................................................... 30
3.5 Variabel penelitian ..................................................................................... 31
3.6 Perlakuan .................................................................................................... 31
3.6.1 Kelas Eksperimen ............................................................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3.6.2 Kelas kontrol ....................................................................................... 32
3.7 Instrumen .................................................................................................... 32
3.7.1 Instrumen Pembelajaran .................................................................... 32
3.7.2 Tes tertulis ........................................................................................... 33
3.8 Validitas ....................................................................................................... 37
3.9 Analisis data ................................................................................................ 37
BAB 4 DATA DAN ANALISIS DATA ................................................................... 45
4.1. Deskripsi Penelitian .................................................................................... 45
4.2. Data dan Analisis Data ............................................................................... 48
4.2.1. Prestasi Belajar Siswa ......................................................................... 48
4.2.2. Keaktifan Siswa ................................................................................... 73
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 78
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 78
5.2. Saran ............................................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Rincian Jumlah Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................ 30
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Dan Format Soal Uraian Pretes dan Post Test ........................................ 33
Tabel 3. 3 Indikator Keaktifan Siswa ...................................................................................... 37
Tabel 3. 4 Kriteria Penilaian Soal ........................................................................................... 38
Tabel 3. 5 Kriteria Pengelompokkan Siswa Berdasarkan CRI. .............................................. 38
Tabel 3. 6 Persentase Tingkat Pemahaman Konsep ................................................................ 39
Tabel 3. 7 pemberian skor untuk masing-masing butir soal pretes dan postes ....................... 39
Tabel 4. 1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 46
Tabel 4. 2 Nilai Pretes dan Postes kelas eksperimen dan kontrol ........................................... 49
Tabel 4. 3 perbandigan pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol ........................................ 51
Tabel 4. 4 Perbandingan pretes dan postes pada kelas eksperimen ........................................ 53
Tabel 4. 5 Perbandingan pretes dan postes pada kelas kontrol ............................................... 55
Tabel 4. 6 Perbandingan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol ...................................... 56
Tabel 4. 7 Hasil Keseluruhan Rata-rata Persentase Jumlah Siswa Miskonsepsi, Tidak Paham,
Paham Sebagian, dan Paham Konsep Pretes Kelas Kontrol. .................................................. 58
Tabel 4. 8 Hasil Keseluruhan Rata-rata Persentase Jumlah Siswa Miskonsepsi, Tidak Paham,
Paham Sebagian, dan Paham Konsep Postes Kelas Kontrol. .................................................. 60
Tabel 4. 9 Hasil Keseluruhan Rata-rata Persentase Jumlah Siswa Miskonsepsi, Tidak Paham,
Paham Sebagian, dan Paham Konsep Pretes Kelas Eksperimen. ........................................... 62
Tabel 4. 10 Hasil Keseluruhan Rata-rata Siswa Miskonsepsi, Tidak Paham, Paham Sebagian,
dan Paham Konsep Postes Kelas Eksperimen. ....................................................................... 65
Tabel 4. 11 Tabel Frekuensi Terlaksananya Indikator Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .......................................................................................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1Siswa kelas X MIPA 1 menulis hipotesis awal tentang eksperimen gerak
harmonik sederhana pada bandul ............................................................................................ 67
Gambar 4. 2Siswa kelas X MIPA 4 menulis hipotesis awal tentang eksperimen gerak
harmonik sederhana pada bandul ............................................................................................ 67
Gambar 4. 3 Siswa kelas X MIPA 1 melakukan eksperimen gerak harmonik sederhana pada
bandul ...................................................................................................................................... 68
Gambar 4. 4 Siswa kelas X MIPA 4 melakukan eksperimen gerak harmonik sederhana pada
bandul ...................................................................................................................................... 68
Gambar 4. 5 Siswa kelas X MIPA 4 mempresentasikan hasil eksperimen gerak harmonik
sederhana pada bandul ............................................................................................................ 69
Gambar 4. 6 Siswa kelas X MIPA 1 mempresentasikan hasil eksperimen gerak harmonik
sederhana pada bandul ............................................................................................................ 69
Gambar 4. 7 Siswa kelas X MIPA 1 menulis hipotesis awal tntang eksperimen gerak
harmonik sederhana pada pegas .............................................................................................. 70
Gambar 4. 8 Siswa kelas X MIPA 4 menulis hipotesis awal tntang eksperimen gerak
harmonik sederhana pada pegas .............................................................................................. 70
Gambar 4. 9 Siswa kelas X MIPA 4 melakukan eksperimen gerak harmonik sederhana pada
pegas ....................................................................................................................................... 71
Gambar 4. 10 Siswa kelas X MIPA 1 melakukan eksperimen gerak harmonik sederhana pada
pegas ....................................................................................................................................... 71
Gambar 4. 11 Siswa kelas X MIPA 1 mempresentasikan hasil eksperimen gerak harmonik
sederhana pada pegas .............................................................................................................. 72
Gambar 4. 12 Siswa kelas X MIPA 4 mempresentasikan hasil eksperimen gerak harmonik
sederhana pada pegas .............................................................................................................. 72
Gambar 4. 13 Siswa mengajukan pertanyaan kepada peneliti ................................................ 74
Gambar 4. 14 Siswa mengajukan pertanyaan kepada peneliti ................................................ 74
Gambar 4. 15 Siswa menjawab pertanyaan ............................................................................ 75
Gambar 4. 16 Siswa menjawab pertanyaan dari peneliti ........................................................ 75
Gambar 4. 17 Siswa mengerjakan latihan soal ....................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................................... 82
Lampiran 2 Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 83
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .............................................. 84
Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen ........................................................................................ 85
Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol .............................................................................................. 95
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa .......................................................................................... 105
Lampiran 7 Soal Pretes dan Soal Postes ............................................................................... 109
Lampiran 8 Validasi Soal Pretes dan Soal Postes ................................................................. 120
Lampiran 9 Contoh hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen ............................................ 131
Lampiran 10 Contoh Hasil Pretes dan Postes Kelas Kontrol ................................................ 139
Lampiran 11 Contoh Lembar Kerja Siswa ........................................................................... 147
Lampiran 12 Hasil Analisis Persentase Pemahaman Siswa .................................................. 152
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian ................................................................................... 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Mata pelajaran fisika dimasukan dalam kurikulum pendidikan di
Indonesia mulai dari pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tenaga pendidik (guru) tentunya
mempersiapkan metode belajar dalam kegiatan belajar mengajar pada mata
pelajaran fisika di dalam maupun di luar kelas. Beberapa metode pembelajaran
yang sering digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran adalah metode
pembelajaran ceramah, demonstrasi, eksperimen, menggunakan media
pembelajaran seperti presentasi power point dan pembelajaran berbasis
multimedia. Penggunaan metode pembelajaran bertujuan untuk mendukung
penyampaian materi di dalam kelas agar materi tersebut dapat dipahami oleh
peserta didik.
Menurut prinsip-prinsip konstruktivisme (Suparno, 1997: 49) pengetahuan
dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun secara sosial.
Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan
keaktifan murid sendiri untuk menalar. Murid aktif mengkontruksi terus-menerus,
sehingga selalu terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci,
lengkap serta sesuai dengan konsep ilmiah. Guru sekedar membantu menyediakan
sarana dan situasi agar proses kontruksi siswa berjalan mulus. Dari prinsip-prinsip
tersebut terlihat jelas bahwa suatu konsep yang lengkap didapat oleh peran aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
siswa itu sendiri mengkonstruksi pengetahuannya yang dibantu oleh lingkungan
sekitar siswa.
Namun, dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru lebih
memegang peran lebih banyak dibanding dengan siswa. Guru dipandang maha
tahu segalanya, sehingga siswa seperti memahami penjelasan guru secara tidak
cermat. Hal ini mungkin menjadi salah satu penyebab dari pemahaman konsep
siswa yang kurang tepat, pemahaman konsep yang salah, dan tidak tahu konsep.
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas siswa memiliki konsep atau
pengetahuan yang dimilikinya melalui pengalamannya sehari-hari, sehingga
ketika pembelajaran berlangsung siswa dapat membuat hipotesis-hipotesis
tentang materi yang akan diterimanya di kelas. Konsep yang dimiliki siswa bisa
searah atau bertentangan dengan konsep yang benar.
Untuk membantu peserta didik menambah konsep, merubah konsep, dan
memahami konsep dibutuhkan metode pembelajaran yang memacu peserta didik
lebih tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan guru serta melatih
kreatifitas siswa. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menggunakan
pembelajaran eksperimen. Eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak
siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori
yang sudah dibicarakan itu memang benar (Suparno, 2007: 77). Metode
eksperimen dibedakan menjadi dua yaitu eksperimen yang terencana atau
terbimbing dan eksperimen bebas (Suparno, 2007: 78). Ketika siswa menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pengetahuan itu sendiri, pengetahuan tersebut akan bertahan lama di dalam
ingatan siswa.
Hasil penelitian Septiasih (2011) menunjukkan bahwa pemahaman siswa
kelas VII SMP Karitas Ngaklik Sleman menggunakan metode eksperimen
terbimbing pada konsep kalor dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Sedangkan, hasil penelitian yang dilakukan Pamungkas (2015) tentang efektivitas
metode eksperimen bebas dan eksperimen terbimbing terhadap keaktifan dan
prestasi belajar siswa kelas X SMAN 2 Ngaklik dalam materi pembiasan cahaya
pada lensa, menyatakan bahwa penerapan metode eksperimen terbimbing lebih
efektif untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas X SMAN 2
Ngaklik daripada metode eksperimen bebas.
Uraian di atas melatarbelakangi penulis melakukan penelitian tentang
“EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS
X SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017”. Dengan
menerapkan pembelajaran eksperimen diharapkan siswa dapat menambah konsep,
merubah konsep, dan memahami konsep untuk memecahkan soal tanpa takut
kurang paham konsep bahkan tidak tahu konsep.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.2.1. Sejauhmana efektivitas pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar siswa
kelas X IPA SMA Negeri 2 Yogyakarta pada mata pelajaran fisika pokok
bahasan gerak harmonik sederhana?
1.2.2. Adakah perbedaan peningkatan pemahaman konsep siswa pada pokok
bahasan gerak harmonik sederhana antara yang diajarkan dengan
pembelajaran eksperimen dan yang diajarkan dengan pembelajaran ceramah
siswa aktif?
1.2.3. Apakah ada perbedaan keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol?
1.3.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1.3.1. Pengaruh pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Yogyakarta pada mata pelajaran fisika pokok bahasan gerak
harmonik sederhana
1.3.2. Perbedaan peningkatan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan gerak
harmonik sederhana antara yang diajarkan dengan menggunakan metode
pembelajaran eksperimen dan yang diajarkan dengan metode pembelajaran
ceramah siswa aktif.
1.3.3. Perbedaan keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.4.Manfaat penelitian
1.4.1. Bagi dosen, guru, dan calon guru
Manfaat bagi dosen, guru, dan calon guru adalah sebagai alternatif model
pembelajaran fisika yang dapat membantu mengubah konsep siswa yang salah
atau kurang lengkap menjadi benar atau lengkap.
1.4.2. Bagi siswa
Model pembelajaran ini memberikan pengalaman baru dalam strategi belajar
siswa yang dapat menantang pemikiran siswa melakukan perubahan konsep
kearah yang lebih benar.
1.5.Sistematika penulisan
Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian
pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir skripsi:
1.5.1. Bagian pendahuluan laporan:
Bagian ini terdiri dari halaman judul, pengesahan, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, serta daftar
gambar.
1.5.2. Bagian isi terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan untuk
permasalahan yang ada pada penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab in berisi tentang uraian jenis penelitian, subjek penelitian,
tempat dan waktu penelitian, treatmen yang akan diberikan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, instrumen yang akan
digunakan, validitas instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil analisis data dan pembehasan.
BAB V KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
1.5.3. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Kosasih, 2014: 1) belajar
diartikan sebagai usaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan, kepandaian, atau
keterampilan. Sementara itu buku pedoman pelaksanaan kurikulum SD, SLTP,
dan SMA (Kosasih, 2014: 1) belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan
sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber lain. W.H
Burton (dalam Siregar dan Hartini 2011: 4) mengemukakan bahwa belajar adalah
proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Menurut Harold
Spears (dalam Siregar dan Hartini 2011: 4) belajar adalah mengamati, membaca,
meniru, mencoba sesuatu pada dirinya sendiri, mendengar dan mengikuti aturan.
Menurut Slameto (dalam Djamarah, 2011: 13) belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
proses perubahan tingkah laku, sikap, pengetahuan, kepribadian atau keterampilan
setelah terjadinya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2.2 Prestasi Belajar
Nana Sudjana (dalam Pamungkas 2015: 25) mendefinisikan prestasi
belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, prestasi belajar
merupakan hasil dari proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Prestasi belajar
siswa dapat menunjukan seberapa jauh siswa memahami pelajaran melalui nilai
yang didapatnya. Proses adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai
tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana 2016:
22).
Menurut Djamarah (dalam Pamungkas 2015: 26), ada beberapa faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu yang berasal dari dalam (internal) dan
faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal berasal dari dalam diri
siswa meliputi faktor fisiologis (kondisi jasmani) dan psikologis (minat,
intelegensi, motivsi, bakat, dan sikap). Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa
meliputi lingkunan fisik, instrumen, dan sosial. Metode mengajar yang dipakai
guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai siswa. Dengan kata lain,
metode yang dipakai guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2.3 Pengertian pembelajaran
Menurut Winkel (dalam Siregar, Evelina dan Hartini, 2010: 12)
pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung
proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang
berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian interen yang berlangsung dialami
siswa. Menurut Gagne (dalam Siregar, 2010: 12) pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung
beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Lebih lanjut Gagne
mengemukakan suatu definisi pembelajaran yang lebih lengkap: Pembelajaran
dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang
sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses
internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar. Miarso (dalam Siregar,
2010: 12-13) menyatakan bahwa pembelajaran adalah usaha pendidikan yang
dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu
sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali.
Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dilakukan secara sengaja,
dirancang sebelum proses dilaksanakan, dan pelaksanaannya terkendali untuk
mengaktifkan proses belajar siswa.
2.4 Pengertian Konstruktivisme
Filsafat konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari hakikat
pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi (Suparno, 2007: 8). Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Suparno (2001: 122) teori konstruktivisme menjelaskan pengetahuan seseorang
adalah bentukan (konstruksi) orang itu sendiri. Menurut von Glasersfeld (dalam
suparno, 1997: 18) konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri.
Dalam proses konstruksi itu, menurut Von Glasersfeld, diperlukan beberapa
kemampuan sebagai berikut: (1) kemampuan mengingat dan mengungkapkan
membali pengalaman, (2) kemampuan membandingkan, mengambil keputusan
(justifikasi) mengenai persamaan dan perbedaan, dan (3) kemampuan untuk lebih
menyukai pengalaman yang satu dari pada yanag lain.
Von Glasersfeld dan Kitchener (dalam Suparno, 1997: 21), menyatakan
bahwa gagasan konstruktivisme mengenai pengetahuan adalah:
1. Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi
selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subyek.
2. Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu
untuk pengetahuan.
3. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang. Struktur konsepsi
membentuk pengetahuan bila konsepsi itu berlaku dalam berhadapan dengan
pengalaman seseorang.
2.5 Konsep
Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi, atau ciri-
ciri yang memiliki ciri khas dan yang terwakili dalam setiap budaya oleh suatu
tanda atau simbol (Ausubel et al, dalam Berg, 1991: 8). Menurut Berg (1991)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi
antar manusia dan memungkinkan manusia berfikir. Menurut Rosser (dalam
Dahar, 2011: 62), konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek,
kejadian, kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Flavell
(dalam Dahar, 2011: 62-63) menyarankan bahwa konsep-konsep dapat berbeda
dalam tujuh dimensi, yaitu sebagai berikut.
1. Atribut. Setiap konsep memiliki sejumlah atribut yang berbeda. Contoh-
contoh konsep harus mempunyai atribut yang relevan; termasuk juga atribut
yang tidak relevan. Atribut dapat berupa fisik, seperti warna, tinggi, bentuk,
atau dapat juga berupa fungsional.
2. Struktur. Struktur menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut-
atribut itu. Berikut tiga macam struktur yang dikenal.
a. Konsep konjungtif, yaitu konsep yang didalamnya terdapat dua atau lebih
sifat sehingga dapat memenuhi syarat sebagai contoh konsep.
b. Konsep disjungtif, adalah konsep yang didalamnya satu dari dua atau lebih
sifat harus ada.
c. Konsep relasional, menyatakan hubungan tertentu antara atribut konsep.
3. Keabstrakan. Konsep-konsep dapat dilihat dan konkret atau konsep itu terdiri
atas konsep-konsep lain.
4. Keinklusifan. Ini ditujukan pada jumlah contoh yang terlibat dalam konsep itu.
5. Generalitas atau keumuman. Bila diklasifikasikan, konsep dapat berbeda
dalam posisi super ordinat atau subordinatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
6. Ketepatan. Ketepatan suatu konsep menyangkut apakah ada sekumpulan
aturan untuk membedakan contoh dengan noncontoh suatu konsep.
7. Kekuatan. Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana orang setuju
bahwa konsep itu penting.
Vygotsky (dalam Suparno, 1997: 52) membedakan dua macam konsep:
konsep spontan dan konsep ilmiah. Konsep spontan diperoleh siswa dari
kehidupan sehari-hari dan konsep ilmiah diperoleh dari pelajaran di sekolah.
Kedua konsep itu saling berhubungan terus menerus. Apa yang dipelajari siswa
dalam sekolah mempengaruhi perkembangan konsep yang diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari dan sebaliknya.
2.6 Pemahaman Konsep
Salah satu tujuan belajar mengajar adalah usaha agar siswa memahami
konsep (Kartika Budi, 1992: 114). Untuk dapat memutuskan apakah seseorang
memahami konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau indikator-indikator yang
menunjukkan pemahaman tersebut. Kartika Budi (1992: 114) menyatakan
beberapa indikator yang menunjukan pemahaman seseorang akan suatu konsep
antara lain:
1. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan
kalimat sendiri.
2. Dapat menjelaskan makna dari konsep yang bersangkutan kepada orang lain.
3. Dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu hukum.
4. Dapat menerapkan konsep untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus
b. Untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun secara
praktis.
c. Memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu
sistem bila kondisi tertentu terpenuhi.
5. Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat.
6. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep yang lain yang saling
berkaitan.
7. Dapat membedakan konsep yang benar dengan konsepsi yang salah, dan dapat
membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam suatu pokok
bahasan.
2.7 Teori Perubahan Konsep
Menurut Posner dkk. (dalam Suparno, 1997: 50-51), dalam proses belajar
ada proses perubahan konsep yang mirip dengan yang ada dalam filsafat sains.
Tahap pertama perubahan konsep itu disebut asimilasi dan tahap kedua
akomodasi. Dengan asimilasi siswa menggunakan konsep-konsep yang telah
mereka punyai untuk berhadapan dengan fenomen yang baru. Dengan akomodasi
siswa mengubah konsepnya yang tidak cocok lagi dengan fenomen baru yang
mereka hadapi. Akomodasi disebut juga perubahan konsep secara radikal.
Supaya terjadi perubahan radikal atau akomodasi, dibutuhkan beberapa
keadaan seperti berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. Harus ada ketidakpuasan terhadap konsep yang telah ada, siswa mengubah
konsepnya jika mereka yakin bahwa konsep mereka yang lama tidak dapat
digunakan lagi untuk menelaah situasi, pengalaman, dan gejala yang baru.
2. Konsep yang baru harus dapat dimengerti, rasional, dan dapat memecahkan
persoalan atau fenomen baru.
3. Konsep baru harus masuk akal, dapat memecahkan dan menjawab persoalan
yang terdahulu, dan juga konsisten dengan teori-teori atau pengetahuan yang
sudah ada sebelumnya.
4. Konsep baru harus berdaya guna bagi perkembangan penelitian dan penemuan
yang baru.
Banyak pendidik sains menggunakan data anomali untuk memacu
perubahan konsep pada anak (Chinn, dalam Suparno, 1997: 51). Mereka
menyediakan data-data dan percobaan-percobaan yang memberikan data berbeda
dengan keyakinan anak atau prediksi anak. Namum, data anomali kadang juga
gagal mendorong perubahan konsep karena para ilmuwan dan siswa kadang
menemukan cara untuk mengabaikan data-data yang berlawanan tersebut (Chinn,
dalam Suparno, 1997: 51). Menurut Chinn (dalam Suparno, 1997: 51) ada
beberapa cara orang bereaksi terhadap data anomali: (1) mengabaikan dan
menolaknya, (2) mengecualikan data itu dari teori yang telah ada, (3) mengertikan
kembali data itu, (4) mengertikan kembali data itu dengan sedikit perubahan, dan
(5) menerima data itu dan mengubah teori atau konsep sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.8 Pembelajaran eksprimen dan pembelajaran ceramah
2.8.1 Pembelajaran Eksperimen
Eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk
melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang
sudah dibicarakan memang benar (Suparno, 2007: 77). Metode eksperimen
dibedakan menjadi dua yaitu eksperimen yang terencana atau terbimbing dan
eksperimen bebas (Suparno, 2007: 78).
Dalam banyak pembelajaran fisika di SMA dan SMP, eksperimen
dipilih adalah eksperimen yang terencana. Alasan utama adalah dengan model
eksperimen terbimbing, hasilnya akan lebih cepat selesai dan lebih teratur
terarah tidak mudah bingung (Suparno, 2007: 78).
Menurut Suparno (2007: 78) dengan eksperimen terbimbing seluruh
jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan
oleh siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus
digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan
sejak awal. Maka siswa tidak bingung tentang langkah-langkah yang akan
dibuat. Data yang harus dikumpulkan dan kesimpulan nama yang akan dituju
mereka cukup jelas. Tentu hasil kesimpulan tergantung data yang mereka
lakukan. Biasanya ada petunjuk langkah-langkah yang harus dilaksanakan
oleh siswa, adal lembar kerja (LKS lembar kerja siswa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.8.2 Pembelajaran Ceramah
Menurut Suparno (2007: 160) model ceramah adalah model
pembelajaran di mana guru sendiri menerangkan dengan kata-kata,
menjelaskan prinsip atau bahkan fisika kepada siswa. Biasanya siswa hanya
mendengarkan apa yang diceramahkan oleh guru. Kadang guru sambil
ceramah menjelaskan dengan menulis di papan tulis, sehingga dapat lebih
pelan-pelan menerangkan prinsip fisika kepada siswa.
Menurut Asih Wisudawati dan Eka Sulistyowati (dalam Wisudawaati,
2014: 144-145) metode ceramah mempunyai kelebihan dan juga kekurangan.
Kelebihan metode ini adalah:
1. Metode ceramah sangat baik untuk materi yang belum tersedia dalam
bentuk hard copy sehingga dapat dilaksanakan disekolah-sekolah yang
keterbatasan buku-buku ajar.
2. Guru mampu mengontrol materi yang akan diberikan.
3. Guru dapat merencanakan waktu penyampaian materi sesuai dengan
waktu yangtelah ditetapkan pada kurikulum.
4. Guru dapat menyampaikan materi dalam waktu singkat.
5. Dapat digunakan dalam kelas besar.
6. Metode ceramah dapat digunakan dengan baik untuk tingkat kognisi
dan/atau tingkat rendah.
7. Metode ceramah lebih praktis, ekonomis, dan efisien.
Kekurangan pembelajaran dengan metode ceramah adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1. Metode ceramah memaksakan peserta didik untuk menjaga konsentrasinya
dengan menggunakan indera telinga yang terbatas.
2. Metode caramah membuat peserta didik terganggu oleh hal-hal visual.
3. Metode ceramah membuat peserta didik sulit menentukan gagasan guru
yang bersifat analisis, sintetis, kritis, dan evaluatife.
4. Metode ceramah membuat peserta didik cenderung diperlakukan sama
rata oleh guru.
5. Metode ceramah membuat guru cenderung bersifat otoriter.
6. Metode ceramah membuat kelas monoton.
7. Metode ceramah membuat kelas doktriner.
8. Metode ceramah yang disampaikan oleh guru yang tidak pandai bertutur
kata akan membuat kelas menjadi membosankan.
2.9 Keaktifan Belajar
2.9.1 Pengertian Keaktifan Belajar
Dalam interaksi edukatif guru harus berusaha agar anak didik aktif dan
kreatif secara optimal (Syaiful Bahri Djamarah, dalam Suganda 2013: 13).
Guru bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing dan anak bimbing yang
lebih aktif-kreatif dalam belajar. Kegiatan belajar anak didik di kelas harus
sesuai dengan prinsip mengaktifkan anak didik dalam belajar (Suganda, 2013:
13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.9.2 Indikator Keaktifan Belajar
Penilaian proses belajar mengajar adalah melihat sejauh mana
keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Menurut Nana
Sudjana (2009: 6), keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal:
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya,
b. Terlibat dalam pemecahan masalah,
c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapinya,
d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah,
e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru,
f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya,
g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis,
h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
2.10 Gerak Harmonik Sederhana
2.10.1 Gaya pemulih dan Persamaan Gerak
Mari perhatikan gerak benda m yang dihubungkan dengan ujung pegas
bebas yang mendatar pada suatu bidang yang licin (gesekan diabaikan). Telah
di ketahui bahwa ketika pegas diberi simpangan x (ditarik/ditekan sejauh x),
pegas akan memberikan gaya sebesar F = kx.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Posisi keseimbangan benda m adalah posisi ketika pegas belum ditarik
atau ditekan. Pada posisi keseimbangan, simpangan x = 0, sehingga gaya
pegas F = -kx = 0.
Gambar 2.1: Gerak Harmonik Sederhana Pada Pegas
Pada gambar 2.1, benda m ditarik sejauh x ke kanan sehingga
simpangan adalah x = +x, dan otomatis gaya pegas F = -kx. Gaya pegas F = -
kx berarah ke kiri sehingga cenderung menggerakan benda m ke kiri jika
benda m dibebaskan (tidak ditahan). Benda bergerak ke kiri melalui titik
kesetimbangannya. Pada posisi tersebut x = 0, dan otomatis F = -kx = 0.
Tampak bahwa pada posisi keseimbangan tidak bekerja gaya pegas (sebab F =
0). Akan tetapi pada posisi x = 0, benda m telah memiliki kecepatan dalam
arah ke kiri sehingga benda m terus bergerak ke kiri. Begitu simpangan x
negatif (ke kiri), maka pada benda m bekerja gaya pegas F = -kx ke arah
kanan. Gaya pegas yang berlawanan arah dengan simpangan memperlambat
gerak gerak benda hingga akhirnya berhenti sesaat dititik terjauh kiri di mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
x = -A dan otomatis gaya pegas F = -kx = kA yang positif (berarah ke kanan)
akan menggerakkan benda ke kanan untuk kembali melalui titik
kesetimbangannya. Demikian seterusnya, benda bergerak bolak balik di
sekitar titik keseimbangannya. Gerak seperti itu disebut gerak harmonik
sederhana (GHS).
2.10.1.1 Gaya pemulih
Apa yang menyebabkan benda m pada ujung pegas mendatar
melakukan gerak harmonik sederhana? Dari penjelasan dengan bantuan
gambar 2.1, diketahui bahwa gerak bolak-balik benda m disebabkan pada
benda m bekerja gaya pegas F = -kx. Gaya pegas selalu sebanding dengan
simpangan x dan juga selalu berlawanan arah dengan arah simpangan x.
Maksudnya, ketika simpangan x berarah ke kanan dari titik keseimbangan
(nilai x positif), maka gaya pegas F = -kx berarah ke kiri (nilai F negatif), dan
ketika simpangan x berarah ke kiri dari titik keseimbangan (nilai x positif),
maka gaya pegas bernilai positif. nah, gaya yang besarnya sebanding dengan
simpangan dan selalu berlawanan arah dengan arah simpangan (posisi)
disebut gaya pemulih. Gaya pemulih selalu menyebabkan benda bergerak
bolak-balik di sekitar titik keseimbangan (gerak harmonik sederhana). Gaya
pemulih selalu berlawanan dengan simpangan benda dari titik kesetimbangan
benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.10.1.2 Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
Perhatikan kembali gambar 2.1. Ketika pegas diregangkan ke kanan
sejauh x atau tertekan ke kiri sejauh x, satu-satunya gaya yang bekerja pada
benda m adalah
F = -kx, sedangkan menurut hukum II Newton, F = ma. Dengan demikian,
ma = -kx
(2-1)
Dengan x sebagai posisi, telah diketahui bahwa percepatan, a, adalah
turunan kedua dari x, sehingga
Bagi kedua ruas persamaan dengan m,
(2-2)
Persamaan 2 adalah persamaan diferensial homogen orde kedua. Secara
sistematis, persamaan seperti itu memiliki penyelesaian yang berbentuk
fungsi sinusoidal, yaitu
x(t) = A sin (ωt + θ0) atau
x(t) = A cos (ωt + θ0)
dengan
A = amplitudo atau simpangan maksimum (m),
ω = frekuensi sudut (rad/s)
θ = ωt + θ0 = sudut fase (rad)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
θ0 = θ(t = 0) = sudut fase awal (rad).
Anda boleh memilih persamaan simpangan sebagai x(t) = A sin (ωt + θ0) atau
x(t) = A cos (ωt + θ0). Hal terpenting yang perlu anda lakukan adalah
langsung menentukan sudut fase awal θ0, yang diperoleh dari kondisi awal.
Misalnya persamaan simpangan sebagai
Persamaan simpangan x(t) = A sin (ωt + θ0) (2-3)
Maka sudut θ0 diperoleh dari kondisi awal
x(t = 0) = A sin (ω . 0 + θ0) atau
Persamaan kondisi awal x(t = 0) = A sin θ0 (2-4)
Misalnya benda m mulai bergerak dari titik kesetimbangan (berarti x = 0)
maka sudut θ0 diperoleh persamaan kondisi awal,
x(t) = A sin (ωt + θ0)
x(t = 0) = A sin (0 + θ0)
Oleh karena saat x(t = 0) benda berada di x = 0, maka 0 = A sin θ0, sehingga
θ0 = 0, dan persamaan simpangan menjadi
x(t) = A sin (ωt + 0)
x(t) = A sin ωt
Bagaimana jika benda m mulai bergerak dari titik terjauh sebelah kanan,
berarti x = +A, maka sudut θ0 diperoleh dari persamaan kondisi awal
x(t) = A sin (ωt + θ0)
x(t = 0) = A sin (0 + θ0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Oleh karena saat x(t = 0) benda di x = +A, maka A = A sin θ0, sin θ0 = 1 =
sehingga θ0 = dan persamaan simpangan menjadi
x(t) = A sin (ωt + )
2.10.2 Periode Gerak Harmonik Sederhana
Mari kita tentukan periode gerak harmonik sederhana dari benda m
pada ujung pegas mendatar gambar 2.2.
Gambar 2.2
Periode ini juga berlaku untuk benda m pada ujung pegas vertikal
pada ujung pegas vertikal seperti pada gambar 2. Dapatkah anda
menjelaskannya?
Seperti telah anda ketahui bahwa penyelesaian dari persamaan (2-2) adalah
x(t) = A sin (ωt + θ0), maka
(2-5a)
(2-5b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Karena x = A sin (ωt + θ0), maka
Percepatan GHS a = (2-6)
Subtitusi a = ke dalam persamaan (4-1), ma + kx = 0, memberikan
m( + kx = 0
m = kx
2.10.2.1 Frekuensi dan periode pada pegas
Frekuensi sudut (2-7)
selanjutnya, periode gerak harmonik sederhana benda pada ujung pegas
mendatar atau tegak yang bergetar dapat diturunkan dari , yaitu
Periode (2-8)
2.10.2.2 Frekuensi dan periode pada bandul
Frekuensi sudut (2-9)
selanjutnya, periode gerak harmonik sederhana bandul dapat diturunkan dari
, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Periode (2-10)
2.10.3 Hukum Hooke untuk susunan pegas
2.10.3.1 Susunan seri pegas
Prinsip susunan seri beberapa pegas adalah sebagai berikut.
1. Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar. Gaya ini sama besar
dengan yang dialami oleh pegas pengganti.
F1 = F2 = F
2. Pertambahan penjang pegas pengganti seri x. Sama dengan total
pertambahan panjang tiap-tiap pegas.
∆x = ∆x1 + ∆x2
Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan seri
beberapa pegas, dapat dicari hubungan antara tetapan gaya pegas
pengganti Ks dengan persamaan sebagai berikut.
Dan dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti untuk
banyak pegas yang tidak identik, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Jika n pegas tersebut identik, dengan tiap-tiap pegas mempunyai tetapan
gaya pegas k, maka
2.9.3.2 Susunan paralel pegas
Prinsip susunan paralel beberapa pegas adalah sebagai berikut.
1. Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya tarik pada tiap-
tiap pegas (F1 = F2).
2. Pertambahan panjang tiap pegas sama besar, dan pertambahan panjang ini
sama besar dengan pertambahan panjang pegas pengganti
∆x = ∆x1 = ∆x2
Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan paralel
beberapa pegas, dapat dicari hubungan antara tetapan pegas pengganti (kp)
dengan tetapan gaya setiap pegas (k1 dan k2) yaitu:
Kp = k1 + k2
Dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti untuk banyak
pegas yang tidak identik, yaitu:
Kp = k1 + k2 …
Jika n pegas tersebut identik, dengan setiap pegas mempunyai tetapan
gaya pegas k, maka:
Kp = nk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.9.3.3 Susunan seri-paralel
Pada susunan seri paralel, sistem pegas terdiri atas berbagai pegas yang
disusun secara seri dan paralel. Untuk menghitung besar konstanta pegas
totalnya (ktotal), maka terlebih dahulu hitung k paralel k1 dan k2, dengan
menggunakan persamaan berikut. Setelah diperoleh kp maka susunan pegas
berubah menjadi seri yaitu
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh untuk prestasi belajar
siswa dalam bentuk skor dan dianalisis secara statistik. Penelitian kuantitatif
adalah desain riset yang menggunakan data berupa skor atau angka, lalu
menggunakan analisis dengan statistik (Suparno, 2007: 135). Dikatakan penelitian
kualitatif karena peneliti menjelaskan gambaran keaktifan siswa selama penelitian
secara deskriptif dan data dianalisis secara kualitatif.
Pada penelitian ini, peneliti mengukur efektivitas pembelajaran yang
diawali dengan konflik kognitif diukur dari peningkatan pemahaman siswa
terhadap materi atau peningkatan hasil belajar. Efektivitas pembelajaran
eksperimen diukur dengan menggunakan soal pilihan ganda. Soal uraian berisi
tentang konsep-konsep yang ada pada materi yang akan diteliti. Selain
menggunakan soal pilihan ganda, peneliti menggunakan kelas kontrol yang
menggunakan pembelajaran ceramah interaktif. Kelas kontrol tersebut berfungsi
untuk menjadi pembanding hasil belajar dengan kelas eksperimen.
3.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretes-postes control group
(kelas kontrol dan kelas eksperimen). Design ini menggunakan dua kelas sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
subyek penelitian, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen
adalah kelas yang diberi perlakuan menggunakan pembelajaran eksperimen,
sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang diberi perlakuan menggunakan
pembelajaran ceramah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Kelas Eksperimen Q1 X1 Q1’
-----------------------------------------------------
Kelas Kontrol Q2 X2 Q2’
Keterangan:
Q1 = Pretes kelas eksperimen
X1 = pembelajaran dengan metode pembelajaran eksperimen
Q1’ = postes kelas eksperimen
Q2 = Pretes kelas kontrol
X2 = pembelajaran dengan metode ceramah interaktif
Q2’ = postes kelas kontrol
3.3 Subyek dan Obyek penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri
2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 257 siswa yang terbagi
menjadi 8 kelas paralel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3.3.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini dipilih 4 kelas dari 8 kelas paralel dengan cara
penentuan oleh guru fisika. Subyek penelitian yang disarankan oleh guru
fisika adalah kelas X MIPA 1, X MIPA 4, X MIPA 5, dan X MIPA 6 dengan
rincian siswa sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Rincian Jumlah Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kelas Jumlah siswa Kelas Jumlah Siswa
X MIPA 1 33 X MIPA 5 32
X MIPA 4 32 X MIPA 6 32
4.3.3. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah efektivitas pembelajaran eksperimen
terhadap prestasi belajar, pemahaman konsep, dan keaktifan siswa pada
pelajaran fisika untuk materi gerak harmonik sederhana.
3.4 Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian : SMA Negri 2 Yogyakarta. Jl. Bener No.30, Bener, Tegalrejo,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55243,
Indonesia
Waktu penelitian : April-Mei 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3.5 Variabel penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran eksperimen sedangkan
variabel terikatnya adalah hasil belajar, pemahaman konsep dan keaktifan siswa.
3.6 Perlakuan
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan perlakuan berupa pembelajaran
eksperimen dan pembelajaran ceramah siswa aktif.
3.6.1 Kelas Eksperimen
Kelas X MIPA 1 dan X MIPA 4 adalah kelas eksperimen. Kelas ini
menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Proses pembelajaran
eksperimen adalah sebagai berikut:
3.6.1.1 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
3.6.1.2 Menyajikan pertanyaan atau Masalah: guru membimbing siswa
mengidentifikasi masalah dan menyampaikan tujuan yang ingin
dicapai.
3.6.1.3 Membuat hipotesis: siswa diberi kesempatan untuk menuliskan
hipotesis yang relevan dengan permasalahan, sesuai dengan
pengetahuan awal yang dimilliki siswa.
3.6.1.4 Melakukan eksperimen: siswa melakukan eksperimen sesuai dengan
LKS yang dibuat oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3.6.1.5 Mempresentasikan hasil eksperimen: salah satu kelompok diminta
untuk menyampaikan hasil eksperimen, sedangkan yang lainya
mendengarkan dan bertanya ketika ada yang kurang dipahami.
3.6.1.6 Berdasarkan hasil eksperimen dan hipotesis awal siswa, guru
membimbing siswa untuk menarik suatu kesimpulan yang digunakan
untuk memperbaiki dan menambah konsepsi siswa.
3.6.2 Kelas kontrol
Kelas X MIPA 5 dan X MIPA 6 adalah kelas kontrol. Kelas ini
menggunakan metode pembelajaran yang biasa dilakukan atau metode
ceramah interaktif. Kelas kontrol dimaksudkan sebagai pembanding terhadap
kelas eksperimen, sehingga dapat dilihat apakah ada perbedaan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
3.7 Instrumen
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen, yaitu:
3.7.1 Instrumen Pembelajaran
Agar lebih jelas dalam proses belajar mengajar maka dalam pembelajaran
memerlukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat sesuai
dengan kurikulum sekolah tempat penelitian berlangsung, kurikulum yang
digunakan adalah kurikulum 2013. Dalam penelitian ini terdapat dua RPP
yaitu RPP untuk kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran
eksperimen, RPP dan LKS konflik kognitif ini terdapat pada lampiran 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Sedangkan RPP untuk kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran
ceramah, RPP terdapat pada lampiran 6.
3.7.2 Tes tertulis
Tes tertulis ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu
3.7.2.1 Pretes
Pretes dilaksanakan sebelum siswa masuk ke materi yang akan
dipelajari. Pretes dilakukan untuk melihat pemahaman awal tentang konsep
yang ada di materi yang akan di pelajari. Aspek-aspek yang akan diukur
seperti yang dituliskan dalam kisi-kisi soal yang dijabarkan pada indikator.
Soal pretes ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Pada tabel 3.2 dapat dilihat
kisi-kisi soal uraian yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Dan Format Soal Uraian Pretes dan Post Test
Materi Konsep Indikator pencapaian
pemahaman konsep
No. Soal
Pretes
No. Soal
Posttes
Gerak
harmonik
sederhana
Pengertian gerak
harmonik
sederhana
1. Siswa dapat
menjelaskan konsep
gerak harmonik
sederhana.
1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Materi Konsep Indikator pencapaian
pemahaman konsep
No. Soal
Pretes
No. Soal
Posttes
Gaya pemulih pada
pegas dan bandul
1. Mendefinisikan
pengertian gaya
pemulih.
2. Menentukan
arah gaya
pemulih pada
pegas dan
bandul
3. Menentukan
besarnya gaya
pemulih pada
bandul dan
pegas.
1. Siswa dapat
mendefinisikan
pengertian gaya
pemulih.
2. Siswa dapat
menentukan arah gaya
pemulih pada pegas
dan bandul
3. Siswa dapat
menentukan besarnya
gaya pemulih pada
bandul dan pegas.
2,3,4,5,8,
9
2,3,4,5,8,
9
Frekuensi dan
periode pada pegas
dan bandul
1. Mendefinisikan
frekuensi pada
pegas dan
bangul yang
bergerak
harmonik
sederhana
1. Siswa dapat
mendefinisikan
frakuensi pada pegas
dan bandul yang
bergerak harmonik
sederhana
6,7,10,11 6,7,10,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Materi Konsep Indikator pencapaian
pemahaman konsep
No. Soal
Pretes
No. Soal
Posttes
2. Mendefinisikan
periode pada
pegas dan
bandul yang
bergerak
harmonik
sederhana
3. Menerapkan
persamaan
frekuensi dan
periode untuk
menyelesaikan
soal.
2. Siswa dapat
mendefinisikan periode
pada pegas dan bandul
yang bergerak
harmonik sederhana
3. Siswa dapat
menerapkan persamaan
frekuensi dan periode
untuk menyelesaikan
soal.
6,7,10,11 6,7,10,11
Menentukan dan
menerapkan
persamaan gerak
harmonik
sederhana untuk
menyelesaikan soal
Siswa dapat menentukan
dan menerapkan
persamaan gerak harmonik
sederhana untuk
menyelesaikan soal
13,14,15,
16,17
13,14,15,
16,17
Menghitung periode
dari sistem pegas
(seri, paralel, dan
seri-paralel)
Siswa dapat Menghitung
periode dari sistem pegas
(seri, paralel, dan seri-
paralel).
12,18,19,
20
12,18,19,
20
Dalam penelitian ini tes pilihan ganda yang disertai skala CRI
(Certainty of Response Index). CRI berfungsi untuk memberikan derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kepastian mereka dalam menyelesaikan dan memanfaatkan konsep gerak
harmonik sederhana. Jika skala CRI rendah (skala 2-3), ini menunjukan
bahwa jawaban lebih dijelaskan dengan kira-kira, baik jawaban itu benar atau
salah. Dengan demikian, menunjukan kekurangan pengetahuan siswa tersebut.
Jika skala CRI tinggi (1) responden ini menunjukan kepercayaan yang tinggi
pada hukum dan metode yang digunakan untuk sampai pada jawaban. Kalau
jawaban itu benar, ini menunjukan kebenaran menerapkan pengetahuannya
dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Kalau jawaban itu salah,
ini menunjukan kesalahan menerapkan pengetahuannya dalam menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
3.7.2.2 Postes
Dilaksanakan sesudah penyampaian materi menggunakan
pembelajaran eksperimen selesai secara keseluruhan. Bertujuan untuk
mengetahui apakah pemahaman konsep siswa berubah dari pemahaman
konsep awal siswa.
3.7.2.3 Observasi
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan cara
mengamati keaktifan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, baik
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana
siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar di kelas. Sarana observasi
yang digunakakn adalah rekaman video untuk melihat keaktifan siswa selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Peneliti membuat indikator keaktifan
belajar seperti pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3. 3 Indikator Keaktifan Siswa
No Indikator Keaktifan
1 Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapi.
2 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa
maupun guru.
3 Siswa membaca sumber tertentu.
4 Siswa mampu melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah
yang sejenis.
3.8 Validitas
Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur
apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (valid untuk). Menurut
Suparno (2010: 67-68) validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti,
bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan.
Penelitian ini menggunakan validitas isi atau content validity.
Content validity adalah mengukur apakah isi dari instrumen yang akan
digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno, 2010:
68). Soal-soal yang digunakan diuji validitasnya dengan uji experts judgment
yaitu menggunakan pendapat atau penilaian dari para ahli.
3.9 Analisis data
Data utama dalam penelitian ini adalah dari soal pretes dan postes. Soal
pretes diberikan untuk mengukur pemahaman konsep awal siswa. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
postes diberikan setelah perlakuan diberikan kepada masing-masing kelas untuk
mengukur pemahaman konsep siswa. Soal tersebut berupa tes pilihan ganda
dengan menggunakan lembar jawaban model CRI kepada siswa. Pada skala CRI
ini siswa diberi gambaran mengenai tingkat keyakinan siswa terhadap jawaban
yang dipilihnya. Analisis keyakinan siswa menggunakan skala CRI, dengan skala
1-3. Skala paling rendah adalah 1 (yakin), skala lebih tinggi berikutnya adalah 2
(ragu-ragu), dan skala berikutnya adalah 3 (tidak yakin).
Untuk mengetahui siswa yang memiliki keyakinan (sangat paham), siswa
mengalami kurang yakin (kurang paham) dan siswa yang mengalami miskonsepsi
digunakan ketentuan sebagai berikut:
3.9.1 Penskoran pretes dan postes
Tabel 3. 4 Kriteria Penilaian Soal
Bentuk soal Nilai Keterangan
Pilihan Ganda 1 Jika jawaban benar
0 Jika jawaban salah
Tabel 3. 5 Kriteria Pengelompokkan Siswa Berdasarkan CRI.
No Kriteria CRI
Jawaban
Yakin
(1)
Ragu-ragu
(2)
Tidak yakin
(3)
1 Benar Paham Paham
Sebagian
Tidak
Paham
2 Salah Miskonsepsi Tidak
Paham
Tidak
Paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Untuk kategori miskonsepsi berdasarkan jawaban CRI subyek secara individu
dipersentasekan menggunakan rumus:
Keterangan: P = persentase
f = jumlah siswa (paham, paham sebagian, tidak paham, dan
miskonsepsi)
n = jumlah siswa
Sedangkan presentase tingkat pemahaman konsep dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kategori seperti tabel dibawah ini:
Tabel 3. 6 Persentase Tingkat Pemahaman Konsep
Persentase (%) Kategori
0-30 Rendah
31-60 Sedang
61-100 Tinggi
Tabel 3. 7 pemberian skor untuk masing-masing butir soal pretes
dan postes
Kriteria No. Soal
Pre Test
No. Soal
Post
Test
Skor
Setiap
Soal
Skor
maksimum
Pengertian gerak harmonik
sederhana
1 1 1 1
Gaya pemulih pada pegas
dan bandul
2,3,4,5,8,
9
2,3,4,5,8,
9
1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kriteria No. Soal
Pre Test
No. Soal
Post
Test
Skor
Setiap
Soal
Skor
maksimum
Frekuensi dan periode
pada pegas dan bandul
6,7,10,11
6,7,10,11
1 4
Menentukan dan
menerapkan persamaan
gerak harmonik sederhana
untuk menyelesaikan soal
13,14,15,
16,17
13,14,15,
16,17
1 5
Menghitung periode dari
sistem pegas (seri, paralel,
dan seri-paralel)
12,18,19,
20
12,18,19,
20
1 4
Jumlah skor 20
Dengan mengguunakan ketentuan seperti pemberian skor diatas, ditentukan:
Skor yang diperoleh setiap siswa:
Nilai =
3.9.2 Analisis Pretes dan Postes Menggunakan SPSS
Untuk mmengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada materi
gerak harmonik sederhana, maka peneliti menggunakan pretes dan postes
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun statistik yang digunakan
untuk menganalisa pretes dan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah menggunakan uji t.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
a. Untuk menguji apakah kelas eksperimen dan kelas eksperimen dan kelas
kontrol sama dalam hal prestasi awal tentang gerak harmonik sederhana,
maka digunakan uji t untuk dua grup independen. Oleh karena itu,
hipotesis yang digunakan adalah:
Ho: Tidak ada perbedaan prestasi awal antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Ha: Terdapat perbedaan prestasi awal antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak. Artinya,
tidak ada perbedaan prestasi awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol pada materi gerak harmonik sederhana. Jika harga (2-tailed) < α =
0,05 maka Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan prestasi belajar siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi gerak harmonik
sederhana.
b. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar pada kelas
eksperimen, maka digunakan uji t untuk kelompok yang dependen. Uji t
dependen ini biasa digunakan untuk menguji satu kelompok yang diuji
dua kali. Oleh karena itu, pretes dan postes kelas eksperimen dianalisis
dengan uji t ini. Oleh karena itu, hipotesis yang digunakan adalah:
Ho: Tidak ada perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Ha: Terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran eksperimen
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak. Artinya,
tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa menggunakan metode
pembelajaran pada materi gerak harmonik sederhana. Jika harga sig (2-
tailed) < α = 0,05 maka Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan prestasi
belajar siswa menggunakan metode pembelajaran eksperimen pada
materi gerak harmonik sederhana.
c. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar pada kelas
kontrol, maka digunakan uji t untuk kelompok yang dependen. Uji t
dependen ini biasa digunakan untuk menguji satu kelompok yang diuji
dua kali. Oleh karena itu, pretes dan postes kelas kontrol dianalisis
dengan uji t ini. Oleh karena itu, hipotesis yang digunakan adalah:
Ho: Tidak ada perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran ceramah siswa aktif.
Ha: Terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran ceramah siswa aktif.
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak. Artinya,
tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa menggunakan metode
pembelajaran ceramah siswa aktif pada materi gerak harmonik
sederhana. Jika harga sig (2-tailed) < α = 0,05 maka Ho ditolak. Artinya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
ada perbedaan prestasi belajar siswa menggunakan metode pembelajaran
ceramah siswa aktif pada materi gerak harmonik sederhana.
d. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa tentang materi gerak
harmonik sederhana pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol,
maka digunakan uji t untuk kelompok yang independen.
Ho: Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Ha: Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak. Artinya,
tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada materi gerak harmonik sederhana. Jika harga sig (2-
tailed) < α = 0,05 maka Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan prestasi
belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi gerak
harmonik sederhana.
3.9.3 Analisis Keaktifan Belajar siswa
Keaktifan siswa diamati dari kegiatan belajar mengajar dikelas,
adapun observasi yang dilakukan meliputi aktifitas individu maupun
kelompok. Data keaktifan yang diperoleh masih dalam bentuk rekaman video.
Video tersebut dideskripsikan dalam bentuk tulisan. Untuk mengetahui
efektivitas metode pembelajaran eksperimen dan metode pembelajaran
ceramah siswa aktif terhadap keaktifan siswa, peneliti menganalisis observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kegiatan belajar mengajar secara kualitatif. Kemudian keaktifan siswa dalam
kelas eksperimen dibandingkan dengan keaktifan kelas kontrol serta dibuat
kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB 4
DATA DAN ANALISIS DATA
4.1.Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Yogyakarta pada tanggal 28 April –
20 Mei 2017. Kelas X MIPA SMA Negeri 2 Yogyakarta terbagi menjadi 8 kelas
paralel. Subjek penelitian terdiri dari 4 kelas paralel yaitu peserta didik kelas X
MIPA 1, X MIPA 4, X MIPA 5, dan X MIPA 6. Jumlah peserta didik setiap kelas
adalah 32 orang namun untuk kelas X MIPA 1 terdiri dari 33 peserta didik.
Peneliti menggunakan 2 kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas X MIPA 1
dan kelas X MIPA 4, sedangkan untuk kelas kontrol juga terdiri dari 2 kelas yatiu
kelas X MIPA 5 dan X MIPA 6. Pada kelas eksperimen, peneliti menggunakan
pembelajaran eksperimen yang diawali konflik kognitif, sedangkan kelas kontrol
menggunakan pembelajaran ceramah siswa aktif. Jadwal pelajaran fisika kelas X
MIPA dilaksanakan dua kali pertemuan dalam satu minggu (3 x 45 menit).
Kegiatan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4. 1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
No Kelas
Jumlah Waktu
pelaksanaan Kegiatan
Siswa Hadir Tidak
hadir
1 X
MIPA
1
33 26 7 28 April 2017
(10.15 – 11.00)
- Perkenalan
- Pretes
33 24 9 29 April 2017
(7.15 – 8.45)
- Peneliti
memberikan
petunjuk
penggunaan LKS.
- Eksperimen
terbimbing gerak
harmonik sederhana
pada bandul dan
pegas.
33 24 9 5 Mei 2017
(10.15 – 11.00)
- Persentase
eksperimen gerak
harmonik pada
bandul.
33 26 7 12 Mei 2017
(10.15 – 11.00)
- Latihan soal tentang
gerak harmonik
pada bandul
33 31 2 13 Mei 2017
(7.15 – 8.45)
- Peserta didik
mempresentasikan
hasil eksperimen
gerak harmonik
pada pegas
- Latihan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
No Nama
Jumlah Waktu
Pelaksanaan Kegiatan Siswa Hadir Tidak
Hadir
33 24 9 20 Mei 2017
(7.15 – 8.45)
- Postes
2 X
MIPA
4
32 26 6 28 April 2017
(8.45 – 10.15)
- Perkenalan
- Pretes
32 28 4 5 Mei 2017
(8.45 – 10.45)
- Peneliti
memberikan
petunjuk
penggunaan LKS.
- Eksperimen
terbimbing gerak
harmonik sederhana
pada bandul dan
pegas.
32 29 3 12 Mei 2017
(8.45 – 10.15)
- Peserta didik
mempresentasikan
secara bergantian
tentang hasil
eksperimen
- Latihan soal.
32 31 1 19 Mei 2017
(8.45 – 10.45)
- Postes
3 X
MIPA
5
32 29 3 2 Mei 2017
(7.15 – 8.45)
- Perkenalan
- Pretes
- Menjelaskan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
No Nama
Jumlah Waktu
Pelaksanaan Kegiatan Siswa Hadir Tidak
Hadir
32 30 2 4 Mei 2017
(13.00 – 13.45)
- Peneliti
menjelaskan materi.
- Latihan soal.
32 29 3 9 Mei 2017
(7.15 – 8.45)
- Menjelaskan materi
- Latihan soal.
32 32 16 Mei 2017
(7.15 – 8.45)
- Postes
4 X
MIPA
6
32 28 4 3 Mei 2017
(7.15 – 8.45)
- Perkenalan
- Pretes
- Menjelaskan materi
32 29 3 8 Mei 2017
(8.45 – 9.30)
- Menjelaskan materi
- Latihan soal.
32 30 2 10 Mei 2017
(7.15 – 8.45)
- Menjelaskan materi
- Latihan soal.
32 32 17 Mei 2017
(7.15 – 8.45)
- Postes
4.2.Data dan Analisis Data
4.2.1. Prestasi Belajar Siswa
Data prestasi belajar siswa dalam penelitian ini di dapat dari soal
prestes dan postes untuk pembelajaran eksperimen yang diawali konflik
kognitif di kelas eksperimen (X MIPA 1 dan X MIPA 4) dan pembelajaran
ceramah siswa aktif di kelas kontrol (X MIPA 5 dan X MIPA 6) dapat dilihat
pada tabel 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4. 2 Nilai Pretes dan Postes kelas eksperimen dan kontrol
No
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
X MIPA 1 X MIPA 4 X MIPA 5 X MIPA 6
Nilai Nilai Nilai Nilai
Pretes Postes Pretes Postes Pretes Postes Pretes Postes
1 55 55 0 95 55 85 45 85
2 55 95 70 80 65 90 60 90
3 80 90 65 75 65 85 50 95
4 75 80 60 70 55 70 0 80
5 40 90 0 80 55 80 50 90
6 0 85 65 95 60 75 60 80
7 45 95 55 80 45 75 0 90
8 50 85 65 100 55 80 40 90
9 0 90 0 75 70 80 55 85
10 60 85 0 80 70 80 60 80
11 0 75 65 95 0 75 55 85
12 75 0 65 90 60 70 55 85
13 60 75 55 90 70 85 0 85
14 15 0 70 65 50 70 40 90
15 25 75 65 0 50 65 60 85
16 40 70 55 70 50 70 45 85
17 65 95 50 90 45 80 65 90
18 65 0 60 95 50 70 45 85
19 50 0 40 90 65 90 45 80
20 55 0 60 90 0 75 55 85
21 50 65 60 80 60 85 45 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
No
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
X MIPA 1 X MIPA 4 X MIPA 5 X MIPA 6
Nilai Nilai Nilai Nilai
Pretes Postes Pretes Postes Pretes Postes Pretes Postes
22 50 85 70 95 55 75 65 80
23 45 85 80 80 60 75 45 80
24 0 80 0 90 0 85 45 80
25 45 0 65 80 45 75 65 70
26 60 80 25 90 70 90 0 80
27 85 0 55 90 55 80 40 75
28 60 0 65 90 55 90 65 95
29 45 60 75 85 50 60 50 85
30 65 80 55 90 70 85 55 90
31 0 100 60 85 50 85 70 90
32 0 100 0 80 60 85 55 90
33 0 0
Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran eksperimen yang diawali
konflik kognitif dan pembelajaran ceramah siswa aktif terhadap prestasi
belajar siswa, peneliti meggunakan metode analisis secara statistik
menggunakan SPSS 22. Adapun uji statistik yang digunakan adalah uji t.
Pada analisis statistik sampel yang digunakan adalah sampel yang
memenuhi syarat analisis, di mana setiap sampel harus mengikuti setiap tes
yang diadakan, pretes maupun postes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4.2.1.1.Uji t independen pretes (kelas eksperimen dan kelas kontrol)
Uji t indepen pretes dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas
memiliki varian yang sama atau tidak. Dengan kata lain, uji t dilakukan unutk
mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki prestasi
belajar yang sama atau berbeda tentang materi gerak harmonik sederhana. Uji
t pretes dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22. Adapun hasil
analisa uji t pretes dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4. 3 perbandigan pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor Eksperimen 43 57.56 12.362 1.885
Kontrol 43 58.02 7.803 1.190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
Skor Equal
variances
assumed
4.967 .029 -.209 84 .835 -.465 2.229 -4.898 3.968
Equal
variances not
assumed
-.209 70.880 .835 -.465 2.229 -4.910 3.980
Hipotesis uji t:
Ho: Tidak ada perbedaan prestasi awal antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Ha: Terdapat perbedaan prestasiawal antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak; dan jika harga sig
(2-tailed) < α = 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS pada tabel 4.3. nilai
mean pada kelas eksperimen =57,56, mean kelas kontrol = 58,02 p = .835 > α
= .05, maka Ha ditolak. Artinya, tidak ada perbedaan prestasi awal siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi gerak harmonik sederhana.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama.
4.2.1.2.Uji t dependen pretes dan postes pada kelas eksperimen
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran eksperimen
yang diawali konflik kognitif siswa pada pokok bahasan gerak harmonik
sederhana dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hasil analisis dapat
dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4. 4 Perbandingan pretes dan postes pada kelas eksperimen
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretes_Eksperimen &
Postes_Eksperimen
43 .102 .515
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviatio
n
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Pretes_Eksperimen
-
Postes_Eksperimen
-25.814 15.350 2.341 -30.538 -21.090 -11.027 42 .000
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretes_Eksperimen 57.56 43 12.362 1.885
Postes_Eksperimen 83.37 43 10.449 1.594
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Hipotesis uji t:
Ho: Tidak ada perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan
metode pembelajaran eksperimen.
Ha: Terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan
metode pembelajaran eksperimen.
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak; dan jika harga sig
(2-tailed) < α = 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS pada tabel 4.4. nilai
mean pretes = 57,56 dan nilai postes = 83,37. Oleh karena nilai t = -11.027, p
= .000 < α = .0,5 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan
prestasi belajar siswa menggunakan metode pembelajaran eksperimen pada
materi gerak harmonik sederhana. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada
peningkatan prestasi belajar pada kelas eksperimen.
4.2.1.3.Uji t dependen pretes dan postes pada kelas kontrol
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran ceramah
siswa aktif pada materi gerak harmonik sederhana dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4. 5 Perbandingan pretes dan postes pada kelas kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretes_Kontrol 58.02 43 7.803 1.190
Postes_Kontrol 81.63 43 7.458 1.137
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretes_Kontrol &
Postes_Kontrol
43 .353 .020
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Pretes_Kontrol -
Postes_Kontrol
-23.605 8.683 1.324 -26.277 -20.933 -17.827 42 .000
Hipotesis uji t:
Ho: Tidak ada perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan
metode pembelajaran ceramah siswa aktif.
Ha: Terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan
metode pembelajaran ceramah siswa aktif.
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak; dan jika harga sig
(2-tailed) < α = 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dari hasil analisis menggunakan SPSS yang ditunjukan tabel 4.5 nilai
mean pretes 58.02 dan nilai mean postes = 81.63. Nilai t = -17.827, p = .000 <
α = .05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan prestasi
belajar siswa menggunakan metode pembelajaran ceramah siswa aktif pada
materi gerak harmonik sederhana. Jadi, dapat disimpulkan adanya
peningkatan prestasi belajar pada kelas kontrol.
4.2.1.4.Uji t dependen postes (kelas eksperimen dan kelas kontrol)
Pada analisis mengunakan uji t dependen menunjukan bahwa kedua
pembelajaran memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan. Oleh
karana itu dilakukan analisis postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
menggunakan uji t pada SPSS, hasil analisa dapat dilihat pada tabel 4.6
berikut:
Tabel 4. 6 Perbandingan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
Group Statistics
Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor 1 43 83.37 10.449 1.594
2 43 81.63 7.458 1.137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
Skor Equal
variances
assumed
4.240 .043 .891 84 .376 1.744 1.958 -2.149 5.637
Equal
variances not
assumed
.891 75.973 .376 1.744 1.958 -2.155 5.643
Hipotesis uji t:
Ho: Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Ha: Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak; dan jika harga sig
(2-tailed) < α = 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dari hasil analisis menggunakan SPSS yang ditunjukan tabel 4.6 nilai
mean kelas eksperimen = 83.37 dan nilai mean kelas kontrol = 81.63. Nilai t =
.891, p = .376 > α = .05, maka Ha ditolak. Hal ini menunjukan tidak adannya
perbedaan hasil postes kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jadi, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
disimpulkan bahwa kedua metode tersebut sama-sama meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Dari analisa pada tabel 4.6 didapatkan hasil mean kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Mean kedua kelas tersebut menunjukan hasil yang hampir
sama yaitu mean kelas eksperimen = 83.37 dan nilai mean kelas kontrol =
81.63. Peningkatan hasil belajar antara kedua kelas tersebut memiliki selisih
namun tidak banyak. Peningkatan hasil belajar dengan pembelajaran
eksperimen lebih tinggi dibanding dengan pembelajaran ceramah siswa aktif.
Tabel 4. 7 Hasil Keseluruhan Rata-rata Persentase Jumlah Siswa Miskonsepsi,
Tidak Paham, Paham Sebagian, dan Paham Konsep Pretes Kelas Kontrol.
Konsep
Persentase siswa
Paham
(%)
Paham
sebagian
(%)
Tidak
Paham
(%)
Miskonsepsi
(%)
Pengertian gerak harmonik
sederhana 34,88 41,86 23,26 0,00
Gaya pemulih 30,62 30,23 40,31 2,71
Frekuensi dan periode gerak
harmonik sederhana 19,19 28,49 50,00 2,33
Persamaan gerak harmonik
sederhana 0,47 3,72 92,56 3,26
Periode pada sistem pegas 11,63 4,65 79,65 4,07
Rata-rata 19,36 21,79 57,16 2,47
Pada tabel 4.7. dapat kita lihat rata-rata keseluruhan analisis Siswa
yang Miskonsepsi, Tidak Paham, Paham Sebagian, dan Paham Konsep Pretes
Kelas Kontrol pada konsep gerak harmonik sederhana, gaya pemulilh,
frekuensi dan periode gerak harmonik sederhana, persamaan gerak harmonik
sederhana, dan periode pada sistem pegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Miskonsepsi yang paling banyak adalah pada konsep periode pada
sistem pegas dengan persentase 4,07% dan yang paling sedikit mengalami
miskonsepsi adalah konsep gerak harmonik sederhana dengan persentase
0,00%. Konsep yang paling banyak tidak dipahami adalah persamaan gerak
harmonik sederhana dengan persentase 92,56% dan yang paling sedikit tidak
dipahami adalah konsep gerak harmonik sederhana. Konsep yang paling
banyak dipahami sebagian adalah konsep gerak harmonik sederhana dengan
persentase 41,86% dan yang paling sedikit dipahami sebagian adalah konsep
persamaan gerak harmonik sederhana dengan persentase 3,72%. Konsep yang
paling banyak dipahami adalah konsep pengertian gerak harmonik sederhana
34,88% dan yang paling sedikit dipahami adalah konsep persamaan gerak
harmonik sederhana 0,47%.
Kesimpulan:
1. Pada konsep pengertian gerak harmonik sederhana sebagian besar siswa
paham sebagian konsep tersebut dengan persentase 41,86%. Dapat
disimpulkan bahwa siswa hanya memahami sebagian konsep pengertian
gerak harmonik sederhana.
2. Pada konsep gaya pemulih sebagian besar siswa tidak paham dengan
persentase 40,31%. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak paham tentang
konsep gaya pemulih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3. Pada konsep frekuensi dan periode gerak harmonik sederhana sebagian
besar siswa tidak paham dengan persentase 50,00%. Dapat disimpulkan
bahwa siswa tidak paham konsep frekuensi dan periode gerak harmonik
sederhana.
4. Pada konsep persamaan gerak harmonik sederhana sebagian besar siswa
tidak paham dengan persentase 92,56%. Dapat disimpulkan bahwa siswa
tidak paham konsep persamaan gerak harmonik sederhana.
5. Pada konsep periode pada sistem pegas sebagian besar siswa tidak paham
dengan persentase 79,56%. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak paham
konsep periode pada sistem pegas.
Tabel 4. 8 Hasil Keseluruhan Rata-rata Persentase Jumlah Siswa Miskonsepsi,
Tidak Paham, Paham Sebagian, dan Paham Konsep Postes Kelas Kontrol.
Konsep
Persentase Siswa
Paham
(%)
Paham
sebagian
(%)
Tidak
Paham
(%)
Miskonsepsi
(%)
Pengertian gerak harmonik
sederhana 90,70 6,98 2,33 0,00
Gaya pemulih 58,14 11,24 16,67 13,95
Frekuensi dan periode gerak
harmonik sederhana 75,00 10,47 10,47 4,07
Persamaan gerak harmonik
sederhana 50,23 13,95 14,42 6,98
Periode pada sistem pegas 63,37 9,88 15,70 11,05
Rata-rata 67,49 10,50 11,91 7,21
Pada tabel 4.8. dapat kita lihat rata-rata keseluruhan analisis Siswa
yang Miskonsepsi, Tidak Paham, Paham Sebagian, dan Paham Konsep Pretes
Kelas Kontrol pada konsep gerak harmonik sederhana, gaya pemulilh,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
frekuensi dan periode gerak harmonik sederhana, persamaan gerak harmonik
sederhana, dan periode pada sistem pegas.
Miskonsepsi yang paling banyak adalah pada konsep frekuensi dan
periode gerak harmonik sederhana dengan persentase 4,07% dan yang paling
sedikit mengalami miskonsepsi adalah konsep gerak harmonik sederhana
dengan persentase 0,00%.
Konsep yang paling banyak tidak dipahami adalah gaya pemulih
dengan persentase 16,67% dan yang paling sedikit tidak dipahami adalah
konsep gerak harmonik sederhana 2,33%. Konsep yang paling banyak
dipahami sebagian adalah konsep gaya pemulih dengan persentase 13,95%
dan yang paling sedikit dipahami sebagian adalah konsep pengertian gerak
harmonik sederhana dengan persentase 6,98%. Konsep yang paling banyak
dipahami adalah konsep pengertian gerak harmonik sederhana 90,70% dan
yang paling sedikit dipahami adalah konsep persamaan gerak harmonik
sederhana 50,23%.
Kesimpulan:
1. Pada konsep pengertian gerak harmonik sederhana sebagian besar siswa
paham konsep dengan persentase 90,70%. Dapat disimpulkan bahwa
siswa paham konsep pengertian gerak harmonik sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Pada konsep gaya pemulih sebagian besar siswa siswa paham konsep
dengan persentase 58,14%. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak paham
tentang konsep gaya pemulih.
3. Pada konsep frekuensi dan periode gerak harmonik sederhana sebagian
besar siswa paham konsep dengan persentase 75,00%. Dapat disimpulkan
bahwa siswa paham konsep frekuensi dan periode gerak harmonik
sederhana.
4. Pada konsep persamaan gerak harmonik sederhana sebagian besar siswa
paham konsep dengan persentase 50,23%. Dapat disimpulkan bahwa
siswa paham konsep persamaan gerak harmonik sederhana.
5. Pada konsep periode pada sistem pegas sebagian besar siswa tidak paham
dengan persentase 63,36%. Dapat disimpulkan bahwa siswa paham
konsep periode pada sistem pegas.
Tabel 4. 9 Hasil Keseluruhan Rata-rata Persentase Jumlah Siswa Miskonsepsi,
Tidak Paham, Paham Sebagian, dan Paham Konsep Pretes Kelas Eksperimen.
Konsep
Persentase Siswa
Paham
(%)
Paham
sebagian
(%)
Tidak
Paham
(%)
Miskonsepsi
(%)
Pengertian gerak harmonik
sederhana 48,84 27,91 20,93 2,33
Gaya pemulih 39,53 27,91 30,62 2,71
Frekuensi dan periode gerak
harmonik sederhana 34,88 25,58 36,63 2,91
Persamaan gerak harmonik
sederhana 1,74 9,88 87,79 0,58
Periode pada sistem pegas 1,40 6,51 68,84 3,26
Rata-rata 25,28 19,56 48,96 2,36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Pada tabel 4.9. dapat kita lihat rata-rata keseluruhan analisis Siswa
yang Miskonsepsi, Tidak Paham, Paham Sebagian, dan Paham Konsep Pretes
Kelas Kontrol pada konsep gerak harmonik sederhana, gaya pemulilh,
frekuensi dan periode gerak harmonik sederhana, persamaan gerak harmonik
sederhana, dan periode pada sistem pegas.
Miskonsepsi yang paling banyak adalah pada konsep periode psda
sistem pegas dengan persentase 3,26% dan yang paling sedikit mengalami
miskonsepsi adalah konsep persamaan gerak harmonik sederhana dengan
persentase 0,58%.
Konsep yang paling banyak tidak dipahami adalah persamaan gerak
harmonik sederhana dengan persentase 87,79% dan yang paling sedikit tidak
dipahami adalah pengertian gerak harmonik sederhana 20,93%. Konsep yang
paling banyak dipahami sebagian adalah konsep pengertian gerak harmonik
sederhana dengan persentase 27,91% dan yang paling sedikit dipahami
sebagian adalah konsep periode pada sistem pegasdengan persentase 6,98%.
Konsep yang paling banyak dipahami adalah konsep pengertian gerak
harmonik sederhana 48,84% dan yang paling sedikit dipahami adalah konsep
persamaan gerak harmonik sederhana 1,40%.
Kesimpulan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1. Pada konsep pengertian gerak harmonik sederhana sebagian besar siswa
paham konsep dengan persentase 48,84%. Dapat disimpulkan bahwa
siswa hanya memahami sebagian konsep pengertian gerak harmonik
sederhana.
2. Pada konsep gaya pemulih sebagian besar siswa siswa paham dengan
persentase 39,53%. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak paham tentang
konsep gaya pemulih.
3. Pada konsep frekuensi dan periode gerak harmonik sederhana sebagian
besar siswa tidak paham dengan persentase 36,63%. Dapat disimpulkan
bahwa siswa tidak paham konsep frekuensi dan periode gerak harmonik
sederhana.
4. Pada konsep persamaan gerak harmonik sederhana sebagian besar siswa
tidak paham dengan persentase 87,79%. Dapat disimpulkan bahwa siswa
tidak paham konsep persamaan gerak harmonik sederhana.
5. Pada konsep periode pada sistem pegas sebagian besar siswa tidak paham
dengan persentase 68,84%. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak paham
konsep periode pada sistem pegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4. 10 Hasil Keseluruhan Rata-rata Siswa Miskonsepsi, Tidak Paham,
Paham Sebagian, dan Paham Konsep Postes Kelas Eksperimen.
Konsep
Persentase Siswa
Paham
(%)
Paham
sebagian
(%)
Tidak
Paham
(%)
Miskonsepsi
(%)
Pengertian gerak harmonik
sederhana 86,05 6,98 6,98 0,00
Gaya pemulih 58,14 13,95 20,54 7,36
Frekuensi dan periode gerak
harmonik sederhana 67,44 5,23 17,44 9,88
Persamaan gerak harmonik
sederhana 57,56 15,70 19,19 7,56
Periode pada sistem pegas 47,44 15,35 12,56 4,65
Rata-rata 63,33 11,44 15,34 5,98
Pada tabel 4.10. dapat kita lihat rata-rata keseluruhan analisis Siswa
yang Miskonsepsi, Tidak Paham, Paham Sebagian, dan Paham Konsep Pretes
Kelas Kontrol pada konsep gerak harmonik sederhana, gaya pemulilh,
frekuensi dan periode gerak harmonik sederhana, persamaan gerak harmonik
sederhana, dan periode pada sistem pegas.
Miskonsepsi yang paling banyak adalah pada konsep frekuensi dan
periode gerak harmonik sederhana dengan persentase 9,88% dan yang paling
sedikit mengalami miskonsepsi adalah konsep pengertian gerak harmonik
sederhana dengan persentase 0,00%. Konsep yang paling banyak tidak
dipahami adalah gaya pemulih dengan persentase 20,54% dan yang paling
sedikit tidak dipahami adalah pengertian gerak harmonik sederhana 6,98%.
Konsep yang paling banyak dipahami sebagian adalah konsep persamaan
gerak harmonik sederhana dengan persentase 15,70% dan yang paling sedikit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dipahami sebagian adalah konsep frekuensi dan periode gerak harmonik
sederhana dengan persentase 5,23%. Konsep yang paling banyak dipahami
adalah konsep pengertian gerak harmonik sederhana 86,45% dan yang paling
sedikit dipahami adalah konsep persamaan gerak harmonik sederhana
47,44%.
Kesimpulan:
1. Pada konsep pengertian gerak harmonik sederhana sebagian besar siswa
paham konsep dengan persentase 86,05%. Dapat disimpulkan bahwa
siswa paham konsep pengertian gerak harmonik sederhana.
2. Pada konsep gaya pemulih sebagian besar siswa siswa paham konsep
dengan persentase 58,14%. Dapat disimpulkan bahwa siswa tidak paham
tentang konsep gaya pemulih.
3. Pada konsep frekuensi dan periode gerak harmonik sederhana sebagian
besar siswa paham konsep dengan persentase 67,44%. Dapat disimpulkan
bahwa siswa paham konsep frekuensi dan periode gerak harmonik
sederhana.
4. Pada konsep persamaan gerak harmonik sederhana sebagian besar siswa
paham konsep dengan persentase 57,56%. Dapat disimpulkan bahwa
siswa paham konsep persamaan gerak harmonik sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
5. Pada konsep periode pada sistem pegas sebagian besar siswa tidak paham
dengan persentase 47,44%. Dapat disimpulkan bahwa siswa paham
konsep periode pada sistem pegas.
4.2.1.5.Eksperimen Gerak Harmonik Sederhana Pada Bandul
Kegiatan pembelajaran eksperimen yang diawali konflik kognitif dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Pembagian kelompok
bertujuan agar siswa saling bekerjasama melakukan eksperimen.
2. Menyajikan pertanyaan atau Masalah: guru membimbing siswa
mengidentifikasi masalah dan menyampaikan tujuan yang ingin dicapai.
3. Membuat hipotesis: siswa diberi kesempatan untuk menuliskan hipotesis
yang relevan dengan permasalahan, sesuai dengan pengetahuan awal yang
dimilliki siswa.
Gambar 4. 1Siswa kelas X MIPA 1
menulis hipotesis awal tentang
eksperimen gerak harmonik sederhana
pada bandul
Gambar 4. 2Siswa kelas X MIPA 4
menulis hipotesis awal tentang
eksperimen gerak harmonik sederhana
pada bandul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada saat eksperimen berlangsung semua siswa berpartisipasi mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Saat siswa membuat hipotesis awal tentang
eksperimen, terlihat siswa saling berdiskusi antar anggota kelompok untuk
merumuskan hipotesis. Ada beberapa siswa yang sibuk dengan peralatan
yang ada di depan mereka saat temannya menuliskan hipotesis. Hipotesis
tersebut dituliskan pada LKS yang telah dibagikan sebelumnya
4. Melakukan eksperimen: siswa melakukan eksperimen sesuai dengan LKS
1 (eksperimen gerak harmonik sederhana pada bandul) yang dibuat oleh
guru.
Setelah menuliskan hipotesis, setiap siswa dari setiap kelompok mulai
melakukan eksperimen dengan membaca prosedur percobaan LKS yang
sudah didapat. Pada saat pelaksanaan eksperimen terlihat bahwa sebagian
siswa dari setiap kelompok melakukan eksperimen sedangkan sisanya
mencatat data yang didapat dari ekperimen tersebut.
Gambar 4. 3 Siswa kelas X MIPA 1
melakukan eksperimen gerak
harmonik sederhana pada bandul
Gambar 4. 4 Siswa kelas X MIPA 4
melakukan eksperimen gerak
harmonik sederhana pada bandul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
5. Mempresentasikan hasil eksperimen: salah satu kelompok diminta untuk
menyampaikan hasil eksperimen, sedangkan yang lainya mendengarkan dan
bertanya ketika ada yang kurang dipahami.
Setelah mendapatkan hasil eksperimen, salah satu kemompok yang mendapat
eksperimen tentang gerak harmonik pada bandul mempresentasikannya di
kelas sedangkan kelompok yang tidak maju mendengarkan penjelasan yang
disampaikan. Dan jika ada yang kurang jelas dari penjelasan yang
disampaikan oleh kelompok yang persentasi maka tugasnya adalah bertanya.
6. Berdasarkan hasil eksperimen dan hipotesis awal siswa, guru membimbing
siswa untuk menarik suatu kesimpulan yang digunakan untuk memperbaiki
dan menambah konsepsi siswa.
Gambar 4. 6 Siswa kelas X MIPA 1
mempresentasikan hasil eksperimen gerak
harmonik sederhana pada bandul
Gambar 4. 5 Siswa kelas X MIPA 4
mempresentasikan hasil eksperimen gerak
harmonik sederhana pada bandul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4.2.1.6.Eksperimen Gerak Harmonik Sederhana Pada Pegas
Kegiatan pembelajaran eksperimen yang diawali konflik kognitif dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Pembagian kelompok
bertujuan agar siswa saling bekerjasama melakukan eksperimen
2. Menyajikan pertanyaan atau Masalah: guru membimbing siswa
mengidentifikasi masalah dan menyampaikan tujuan yang ingin dicapai
3. Membuat hipotesis: siswa diberi kesempatan untuk menuliskan hipotesis
yang relevan dengan permasalahan, sesuai dengan pengetahuan awal yang
dimilliki siswa.
Pada saat eksperimen berlangsung semua siswa berpartisipasi mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Saat siswa membuat hipotesis awal tentang
eksperimen, terlihat siswa saling berdiskusi antar anggota kelompok untuk
Gambar 4. 7 Siswa kelas X MIPA 1
menulis hipotesis awal tntang eksperimen
gerak harmonik sederhana pada pegas
Gambar 4. 8 Siswa kelas X MIPA 4
menulis hipotesis awal tntang
eksperimen gerak harmonik sederhana
pada pegas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
merumuskan hipotesis. Ada beberapa siswa yang sibuk dengan peralatan
yang ada di depan mereka saat temannya menuliskan hipotesis. Hipotesis
tersebut dituliskan pada LKS yang telah dibagikan sebelumnya
4. Melakukan eksperimen: siswa melakukan eksperimen sesuai dengan LKS
1 (eksperimen gerak harmonik sederhana pada pegas) yang dibuat oleh
guru.
Setelah menuliskan hipotesis, setiap siswa dari setiap kelompok mulai
melakukan eksperimen dengan membaca prosedur percobaan LKS yang
sudah didapat. Pada saat pelaksanaan eksperimen terlihat bahwa sebagian
siswa dari setiap kelompok melakukan eksperimen sedangkan sisanya
mencatat data yang didapat dari ekperimen tersebut.
Gambar 4. 10 Siswa kelas X MIPA 1
melakukan eksperimen gerak
harmonik sederhana pada pegas
Gambar 4. 9 Siswa kelas X MIPA 4
melakukan eksperimen gerak
harmonik sederhana pada pegas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Mempresentasikan hasil eksperimen: salah satu kelompok diminta untuk
menyampaikan hasil eksperimen, sedangkan yang lainya mendengarkan
dan bertanya ketika ada yang kurang dipahami.
Setelah mendapatkan hasil eksperimen, salah satu kemompok yang
mendapat eksperimen tentang gerak harmonik pada bandul
mempresentasikannya di kelas sedangkan kelompok yang tidak maju
mendengarkan penjelasan yang disampaikan. Dan jika ada yang kurang
jelas dari penjelasan yang disampaikan oleh kelompok yang persentase
maka tugasnya adalah bertanya.
5. Berdasarkan hasil eksperimen dan hipotesis awal siswa, guru
membimbing siswa untuk menarik suatu kesimpulan yang digunakan
untuk memperbaiki dan menambah konsepsi siswa.
Gambar 4. 11 Siswa kelas X MIPA 1
mempresentasikan hasil eksperimen gerak
harmonik sederhana pada pegas
Gambar 4. 12 Siswa kelas X MIPA 4
mempresentasikan hasil eksperimen gerak
harmonik sederhana pada pegas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4.2.2. Keaktifan Siswa
Data keaktifan siswa selama proses belajar mengajar kelas eksperimen
dan kelas kontrol diperoleh melalui rekaman video. Untuk memudahkan
menganalisis keaktifan siswa salama pembelajaran berlangsung, rekaman
video tersebut ditranskip atau dideskripsikan terlebih dahulu dalam bentuk
tulisan. Peneliti menggunakan indikator keaktifan siswa untuk menentukan
dan mengetahui bagaimana keaktifan siswa selama proses belajar mengajar.
Deskripsi keaktifan selama proses belajar mengajar kelas eksperimen dan
kelas kontrol dibandingkan kemudian ditarik kesimpulan secara umum. Hasil
analisa keaktifan selama proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapi.
Selama kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di kelas
eksperimen, terdapat 3 kelompok dari 5 kelompok yang mengajukan
pertanyaan kepada peneliti terkait dengan eksperimen yang akan dia
lakukan. Selain itu ada tiga siswa yang mengajukan pertanyaan ketika ada
kelompok yang sedang menyampaikan hasil eksperimen seperti yang
ditunjukan gambar 4.13. Pada gambar 4.13 menunjukan siswa bertanya
bagaimana mengukur sudut untuk agar bandul dapat berayun. Satu dari
anggota kelompok tersebut menjelaskan sedangkan anggota kelompok
lainya memperhatikan penjelasan tersebut, namun penjelasan siswa
tersebut kurang lengkap dan akhirnya dilengkapi oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 4. 13 Siswa mengajukan pertanyaan kepada peneliti
Pada kelas kontrol ada beberapa siswa yang menyampaikan
pertanyaan setelah penjelasan yang disampaikan oleh peneliti seperti yang
ditunjukan pada gambar 4.14. Pada gambar 4.14 menunjukan siswa
bertanya ketika kurang jelas dengan penjelasan yang diberikan peneliti.
Siswa ini meminta menjelaskan ulang tentang penjelasan gaya pemulih.
Gambar 4. 14 Siswa mengajukan pertanyaan kepada peneliti
Berdasarkan deskripsi di atas, siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol sama-sama mengungkapkan pertanyaan jika ada yang
kurang jelas dari penjelasan oleh peneliti maupun kurang jelas terhadap
persoalan yang dihadapinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa maupun
guru.
Pada kelas eksperimen ada dua kelompok yang mau menjawab
pertanyaan ketika penyampaian hasil eksperimen seperti yang ditunjukan
pada gambar 4.18. Gambar 4.18 menunjukan bawa satu anggota
kelompok sedang menjawab pertanyaan lewat gambar dan menjelaskan
kepada teman sekelas.
Gambar 4. 15 Siswa menjawab pertanyaan
Pada kelas kontrol, pada saat penjelasan selesai peneliti
menanyakan apakah ada yang kurang jelas tentang penjelasan barulah
siswa menjawab seperti yang ditunjukan pada gambar 4.19
Gambar 4. 16 Siswa menjawab pertanyaan dari peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Siswa membaca sumber tertentu.
Selama pembelajaran berlangsung di kelas siswa dikelas
eksperimen maupun dikelas kontrol membaca buku paket dan LKS
(Lembar Kerja Siswa) yang dibuat oleh peneliti.
4. Siswa mampu melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang
sejenis.
Setelah penjelasan selesai, peneliti memberikan latihan soal
kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada kelas eksperimen,
sebagian besar siswa langsung mencoba mengerjakan latihan soal.
Latihan soal tersebut dikerjakan secara mandiri maupun dikerjakan
dengan teman sebangku untuk saling membantu memecahkan latihan
soal yang ada. Seperti yang ditunjukan gambar 4.20.
Gambar 4. 17 Siswa mengerjakan latihan soal
Dari penjelasan di atas dapat dilihat frekuensi terlaksananya
indikator yang terpenuhi. Adapun hasil observasi keaktifan ditunjukan
pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4. 11 Tabel Frekuensi Terlaksananya Indikator Keaktifan Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Indikator Keaktifan Frekuensi terlaksananya indikator
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Siswa bertanya kepada
siswa lain atau guru apabila
tidak memahami persoalan
yang dihadapi.
16 9
2 Siswa mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan
oleh siswa maupun guru.
28 8
3 Siswa membaca sumber
tertentu. 30 19
4 Siswa mampu melatih diri
dalam memecahkan soal
atau masalah yang sejenis.
37 38
Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa frekuensi terlaksananya indikator
keaktifan pada kelas eksperimen lebih banyak dibanding dengan kelas kontrol.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa pada kelas eksperimen lebih aktif
dibanding dengan kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian serta dari data penelitian yang telah didapat, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
5.1.1. Prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan
pembelajaran eksperimen dan kelas kontrol sama-sama meningkat. Namun
tidak ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran eksperimen dan
pembelajaran ceramah siswa aktif walaupun prestasi belajar kelas eksperimen
lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol.
5.1.2. Peningkatan pemahaman konsep gerak harmonik sederhana kelas eksperimen
adalah dari 25, 28% dengan kategori rendah menjadi 63,33% dengan kategori
tinggi. Pemahaman konsep gerak harmonik sederhana kelas kontrol adalah
dari 19, 36% dengan kategori rendah menjadi 67,49% dengan kategori tinggi.
Dapat diambil kesimpulan bahwa kedua kelas mengalami peningkatan
pemahaman konsep gerak harmonik sederhana namun tidak ada perbedaan
yang signifikan.
5.1.3. Terdapat perbedaan keaktifan belajar siswa. Kelas eksperimen lebih aktif
dibandingkan dengan kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
79
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan
hal-hal sebagai berikut:
5.2.1. Hendaknya untuk penelitian selanjutnya, memperhatikan faktor waktu agar
proses pengambilan data tidak mengganggu proses belajar mengajar di
sekolah yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
80
DAFTAR PUSTAKA
Arinditya, Frada Dwi. 2015. Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa SMA Budaya
Wacana Yogyakarta Kelas XI MIA Tentang Konsep Suhu, Kalor, dan
Perpindahan Kalor. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Berg, Euwe van den. 1991. Miskonsepsi Fisika Dan Remidiasi. Salatiga: UKSW.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
Erlangga.
Dharma Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Erlangga.
Kartika Budi, Fr. Y. 1992. Pemahaman Konsep Gaya Dan Beberapa Salah
Konsepsi Yang Terjadi dalam Widya Dharma. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar Dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013
Bandung: Yrama Widya.
Septiasih, Dwi Woro. 2011. Peningakatan Pemahaman Siswa Kelas VII SMP Karitas
Negri Sleman Menggunakan Metode Eksperimen Terbimbing Pada Konsep
Kalor. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT REMAJA ROSDAKARYA
Suganda, Atma. 2013. Upaya Untuk Mengubah Miskonsepsi Siswa Dalam Pokok
Bahasan Suhu Dan Kalor Lewat Konflik Kognitif. Skripsi Program Studi
Pendidikan Fisika. Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Suparno, Paul. 2010. Metodologi Penelitian pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
Ipa. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 2 Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA
Mata pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X MIA/II (Genap)
Materi Pokok : Getaran Harmonis
Alokasi Waktu : 3 x 2 Jam pertemuan
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, resposif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dan
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alan serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengeyahuan faktual, prosedural, prosedural
berdasarkan rasa ingintahuan tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator
1. Menyadari kebesaran Tuhan yang
menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis
dan pengukurannya
1. Mengagumi kebesaran Tuhan yang telah
menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam
suhu dan kalor, seperti: peristiwa angin
darat dan angin laut.
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan, melaporkan,
dan berdiskusi
1. Menunjukan perilaku rasa ingin tahu,
sikap cermat, jujur dan bertanggungjawab
dalam melakukan percobaan getaran
harmonik sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3. Menganalisis hubungan antara gaya dan
gerak getaran.
1. Menjelaskan pengertian getaran harmonik
sederhana
2. Menganalisias hubungan antara gaya
pemulih dan gerak getaran harmonik pada
ayunan bandul
3. Menganalisis hubungan antara gaya
pemulih dan gerak getaran harmonik pada
pegas
4. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis
dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
1. Mempresentasikan percobaan getaran
harmonik sederharna pada ayunan bandul
dan pegas
5. Merencanakan dan melaksanakan
percobaan getaran harmonik sederhana
pada ayunan bandul dan getaran pegas
1. Melakukan percobaan getaran harmonic
sederharna pada ayunan bandul dan pegas
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi periode dan frekuensi pada
ayunan bandul
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi periode dan frekuensi pada
pegas
4. Melakukan analisis matematis yang yang
menjelaskan periode dan frekuensi pada
getaran harmonik
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengtikuti pembelajaran, siswa dapat:
1. Mengetahui pengertian getaran harmonik sederhana
2. Menjelaskan gaya pemulih pada getaran harmonik sederhana
3. Menganalisis hubungan antara gaya pemulih dan gerak harmonik sederhana pada
ayunan bandul
4. Menganalisis hubungan antara gaya pemulih dan gerak harmonik sederhana pada
pegas
5. Menjelaskan periode pada gerak harmonik sederhana
6. Menjelaskan frekuensi yang terjadi pada gerak harmonik sederhana
7. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada
ayunan bandul
8. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas
9. Melakukan analisis matematis yang yang menjelaskan periode dan frekuensi pada
getaran harmonik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
10. Mempresentasikan percobaan getaran harmonik sederharna pada ayunan bandul dan
pegas
C. Materi pembelajaran
Gerak Harmonik Sederhana
A. Gaya pemulih dan Persamaan Gerak
Mari perhatikan gerak benda m yang dihubungkan dengan ujung pegas bebas
yang mendatar pada suatu bidang yang licin (gesekan diabaikan). Telah di ketahui bahwa
ketika pegas diberi simpangan x (ditarik/ditekan sejauh x), pegas akan memberikan gaya
sebesar F = kx.
Posisi keseimbangan benda m adalah posisi ketika pegas belum ditarik atau
ditekan. Pada posisi keseimbangan, simpangan x = 0, sehingga gaya pegas F = -kx = 0.
Gambar 1
Pada gambar 1, benda m ditarik sejauh x ke kanan sehingga simpangan adalah x =
+x, dan otomatis gaya pegas F = -kx. Gaya pegas F = -kx berarah ke kiri sehingga
cenderung menggerakan benda m ke kiri jika benda m dibebaskan (tidak ditahan). Benda
bergerak ke kiri melalui titik kesetimbangannya. Pada posisi tersebut x = 0, dan otomatis
F = -kx = 0. Tampak bahwa pada posisi keseimbangan tidak bekerja gaya pegas (sebab F
= 0). Akan tetapi pada posisi x = 0, benda m telah memiliki kecepatan dalam arah ke kiri
sehingga benda m terus bergerak ke kiri. Begitu simpangan x negatif (ke kiri), maka
pada benda m bekerja gaya pegas F = -kx ke arah kanan. Gaya pegas yang berlawanan
arah dengan simpangan memperlambat gerak gerak benda hingga akhirnya berhenti
sesaat dititik terjauh kiri di mana x = -A dan otomatis gaya pegas F = -kx = kA yang
positif (berarah ke kanan) akan menggerakkan benda ke kanan untuk kembali melalui
titik kesetimbangannya. Demikian seterusnya, benda bergerak bolak balik di sekitar titik
keseimbangannya. Gerak seperti itu disebut gerak harmonik sederhana (GHS).
a. Gaya pemulih
Apa yang menyebabkan benda m pada ujung pegas mendatar melakukan
gerak harmonik sederhana? Dari penjelasan dengan bantuan gambar 1, diketahui
bahwa gerak bolak-balik benda m disebabkan pada benda m bekerja gaya pegas F =
-kx. Gaya pegas selalu sebanding dengan simpangan x dan juga selalu berlawanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
arah dengan arah simpangan x. Maksudnya, ketika simpangan x berarah ke kanan dari
titik keseimbangan (nilai x positif), maka gaya pegas F = -kx berarah ke kiri (nilai F
negatif), dan ketika simpangan x berarah ke kiri dari titik keseimbangan (nilai x
positif), maka gaya pegas bernilai positif. nah, gaya yang besarnya sebanding dengan
simpangan dan selalu berlawanan arah dengan arah simpangan (posisi) disebut gaya
pemulih. Gaya pemulih selalu menyebabkan benda bergerak bolak-balik di sekitar
titik keseimbangan (gerak harmonik sederhana). Gaya pemulih selalu berlawanan
dengan simpangan benda dari titik kesetimbangan benda.
b. Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
Perhatikan kembali gambar 1. Ketika pegas diregangkan ke kanan sejauh x
atau tertekan ke kiri sejauh x, satu-satunya gaya yang bekerja pada benda m adalah
F = -kx, sedangkan menurut hukum II Newton, F = ma. Dengan demikian, ma = -kx
(4-1)
Dengan x sebagai posisi, telah diketahui bahwa percepatan, a, adalah turunan
kedua dari x, sehingga
Bagi kedua ruas persamaan dengan m,
(4-2)
Persamaan 2 adalah persamaan diferensial homogen orde kedua. Secara sistematis,
persamaan seperti itu memiliki penyelesaian yang berbentuk fungsi sinusoidal, yaitu
x(t) = A sin (ωt + θ0) atau
x(t) = A cos (ωt + θ0)
dengan
A = amplitudo atau simpangan maksimum (m),
ω = frekuensi sudut (rad/s)
θ = ωt + θ0 = sudut fase (rad)
θ0 = θ(t = 0) = sudut fase awal (rad).
Anda boleh memilih persamaan simpangan sebagai x(t) = A sin (ωt + θ0) atau x(t) = A
cos (ωt + θ0). Hal terpenting yang perlu anda lakukan adalah langsung menentukan
sudut fase awal θ0, yang diperoleh dari kondisi awal. Misalnya persamaan simpangan
sebagai
Persamaan simpangan x(t) = A sin (ωt + θ0) (4-3)
Maka sudut θ0 diperoleh dari kondisi awal
x(t = 0) = A sin (ω . 0 + θ0) atau
Persamaan kondisi awal x(t = 0) = A sin θ0 (4-4)
Misalnya benda m mulai bergerak dari titik kesetimbangan (berarti x = 0) maka sudut
θ0 diperoleh persamaan kondisi awal,
x(t) = A sin (ωt + θ0)
x(t = 0) = A sin (0 + θ0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Oleh karena saat x(t = 0) benda berada di x = 0, maka 0 = A sin θ0, sehingga θ0 = 0,
dan persamaan simpangan menjadi
x(t) = A sin (ωt + 0)
x(t) = A sin ωt
Bagaimana jika benda m mulai bergerak dari titik terjauh sebelah kanan, berarti x =
+A, maka sudut θ0 diperoleh dari persamaan kondisi awal
x(t) = A sin (ωt + θ0)
x(t = 0) = A sin (0 + θ0)
Oleh karena saat x(t = 0) benda di x = +A, maka A = A sin θ0, sin θ0 = 1 =
sehingga θ0 = dan persamaan simpangan menjadi
x(t) = A sin (ωt + )
B. Periode Gerak Harmonik Sederhana
Mari kita tentukan periode gerak harmonik sederhana dari benda m pada ujung
pegas mendatar gambar 2.
Gambar 2
Periode ini juga berlaku untuk benda m pada ujung pegas vertikal pada ujung
pegas vertikal seperti pada gambar 2. Dapatkah anda menjelaskannya?
Seperti telah anda ketahui bahwa penyelesaian dari persamaan (4-2) adalah
x(t) = A sin (ωt + θ0), maka
(4-5a)
(4-5b)
Karena x = A sin (ωt + θ0), maka
Percepatan GHS a = (4-6)
Subtitusi a = ke dalam persamaan (4-1), ma + kx = 0, memberikan
m( + kx = 0
m = kx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
a. Frekuensi dan periode pada pegas
Frekuensi sudut (4-7)
Selanjutnya periode gerak harmonik sederhana benda pada ujung pegas mendatar atau
tegak yang bergetar dapat diturunkan dari , yaitu
Periode (4-8)
b. Frekuensi dan periode pada bandul
Frekuensi sudut (4-9)
selanjutnya, periode gerak harmonik sederhana bandul dapat diturunkan dari ,
yaitu
Periode (4-10)
C. Hukum Hooke untuk susunan pegas
a. Susunan seri pegas
Prinsip susunan seri beberapa pegas adalah sebagai berikut.
1. Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar. Gaya ini sama besar dengan yang
dialami oleh pegas pengganti.
F1 = F2 = F
2. Pertambahan penjang pegas pengganti seri x. Sama dengan total pertambahan
panjang tiap-tiap pegas.
∆x = ∆x1 + ∆x2
Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan seri beberapa
pegas, dapat dicari hubungan antara tetapan gaya pegas pengganti Ks dengan
persamaan sebagai berikut.
Dan dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti untuk banyak pegas
yang tidak identik, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Jika n pegas tersebut identik, dengan tiap-tiap pegas mempunyai tetapan gaya pegas
k, maka
b. Susunan paralel pegas
Prinsip susunan paralel beberapa pegas adalah sebagai berikut.
1. Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya tarik pada tiap-tiap
pegas (F1 = F2).
2. Pertambahan panjang tiap pegas sama besar, dan pertambahan panjang ini sama
besar dengan pertambahan panjang pegas pengganti
∆x = ∆x1 = ∆x2
Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan paralel beberapa
pegas, dapat dicari hubungan antara tetapan pegas pengganti (kp) dengan tetapan gaya
setiap pegas (k1 dan k2) yaitu:
Kp = k1 + k2
Dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti untuk banyak pegas yang
tidak identik, yaitu:
Kp = k1 + k2 …
Jika n pegas tersebut identik, dengan setiap pegas mempunyai tetapan gaya pegas k,
maka:
Kp = nk
c. Susunan seri-paralel
Pada susunan seri paralel, sistem pegas terdiri atas berbagai pegas yang disusun
secara seri dan paralel. Untuk menghitung besar konstanta pegas totalnya (ktotal),
maka terlebih dahulu hitung k paralel k1 dan k2, dengan menggunakan persamaan
berikut. Setelah diperoleh kp maka susunan pegas berubah menjadi seri yaitu
.
D. Pendekatan/Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : Eksperimen Terbimbing
E. Kegiatan Pembelajaran
Kelas Eksperimen (Pembelajaran Eksperimen Terbimbing)
Pertemuan pertama (2 x 45 Menit)
No Uraian Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan pendahuluan:
a. Salam pembuka, doa bersama, dan memeriksa kehadiran peserta
didik (presensi).
b. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai:
- Mengerjakan soal pretes
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2 Kegiatan inti
Siswa mengerjakan soal pretes.
60 menit
3 Kegiatan penutup
a. Guru meminta murid untuk membentuk kelompok. 1 kelompok
terdiri dari 5-6 siswa.
b. Guru menayakan kembali, apakah ada kesulitan dengan materi yang
ada pada soal pretes.
c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi suhu
dan kalor.
d. Salam penutup.
15 menit
Pertemuan kedua (2 x 45 menit)
No Uraian Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan pendahuluan:
a. Salam pembuka, doa bersama, dan memeriksa kehadiran peserta
didik (presensi).
b. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
c. Siswa diminta duduk bersama anggota kelompok yang sudah
dipilihnya.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai:
20 menit
2 Kegiatan Inti:
Pada kegiatan ini siswa dibagi menjadi 5-6 kelompok. Kelompok 1-3
mengerjakan LKS 1 dan kelompok 4-6 mengerjakan LKS 2
a. Menannya
- Guru memancing rasa ingin tahu siswa dengan kegiatan
eksperimen terlampir pada LKS 1 dan LKS 2
- Sebelum melakukan eksperimen siswa diminta menuliskan
hipotesis yang tersedia pada masing-masing LKS
b. Mengamati
- Siswa melaksanakan percobaan, dipandu oleh LKS. Guru hanya
menjadi fasilitator dalam kegiatan ini.
- Menuliskan data yang terjadi pada percobaan tersebut.
c. Menalar
- Siswa menganalisis data yang didapat dari percobaan tersebut.
- Siswa membandingkan hipotesis yang dibuat diawal eksperimen
dengan data yang diperoleh dari eksperimen tersebut.
d. Mengasosiasikan
- Siswa berdiskusi tentang hasil eksperimen. Satu kelompok yang
memngerjakan LKS 1 dan satu kelompok dari kelompok yang
mengerjakan LKS 2.
e. Mengomunikasikan
- Dari diskusi tersebut siswa dibantu guru merumuskan
kesimpulan dari hasil eksperimen tersebut
- Guru menanyakan kembali apakah ada materi yang kurang
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
dimengerti.
e. Guru memberi latihan soal kepada murid untuk dikerjakan.
3 Penutup
a. Guru bersama murid merangkum kegiatan pembelajaran yang
berlangsung.
b. Guru menyampaikan kegiatan yang akan berlangsung pertemuan
selanjutnya yaitu postes
c. Guru memberi salam penutup dan berterimakasih kepada murid
karena mau mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
Pertemuan ketiga (2 x 45 menit)
No Uraian Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan pendahuluan:
a. Salam pembuka, doa bersama, dan mengecek kehadiran peserta
didik (presensi).
b. Guru meminta tugas untuk dikumpulkan.
c. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
mengerjakan postes
e. Guru memberikan motivasi dalam mengerjakan soal postes
10 menit
2 Kegiatan Inti
Siswa mengerjakan soal Postes
70 menit
3 Kegiatan Penutup
a. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam terimakasih
pada siswa karena mengikuti pelajaran dengan seksama.
b. Memberikan salam penutup.
10 menit
F. Media/alat, bahan, dan sumber belajar
1. Media/alat, bahan
2. Sumber Belajar
G. Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1 Pengetahuan tes Pretes dan postes
2 keterampilan Non Tes Penilaian hasil kerja kelompok dan
presentasi kelompok.
H. Instrumen Penilaian
Soal Pretes dan postes, Kunci Jawaban, pedoman penskoran, LKS (terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Yogyakarta, 6 Maret 2017
Penyusun RPP
Polyscarpus Febri Haryono
NIM: 131424051
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Drs. Autfridus Atmadi, M.Si.
Kepala SMA Negeri 2 Yogyakarta Guru Pembimbing
Kusworo, S.Pd., M.Hum. Drs. Widyartanto Budi Santoso
NIP: 19640718 198803 1007 NIP: 19610217 198803 1008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA
Mata pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X MIA/II (Genap)
Materi Pokok : Getaran Harmonis
Alokasi Waktu : 3 x 2 Jam pertemuan
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, resposif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dan
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alan serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengeyahuan faktual, prosedural, prosedural
berdasarkan rasa ingintahuan tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator
1. Menyadari kebesaran Tuhan yang
menciptakan dan mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan fenomena alam fisis
dan pengukurannya
1. Mengagumi kebesaran Tuhan yang telah
menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam
suhu dan kalor, seperti: peristiwa angin
darat dan angin laut.
2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan, melaporkan,
dan berdiskusi
1. Menunjukan perilaku rasa ingin tahu,
sikap cermat, jujur dan bertanggungjawab
dalam melakukan percobaan getaran
harmonik sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
3. Menganalisis hubungan antara gaya dan
gerak getaran.
1. Menjelaskan pengertian getaran harmonik
sederhana
2. Menganalisias hubungan antara gaya
pemulih dan gerak getaran harmonik pada
ayunan bandul
3. Menganalisis hubungan antara gaya
pemulih dan gerak getaran harmonik pada
pegas
4. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis
dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
1. Mempresentasikan percobaan getaran
harmonik sederharna pada ayunan bandul
dan pegas
5. Merencanakan dan melaksanakan
percobaan getaran harmonik sederhana
pada ayunan bandul dan getaran pegas
1. Melakukan percobaan getaran harmonic
sederharna pada ayunan bandul dan pegas
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi periode dan frekuensi pada
ayunan bandul
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi periode dan frekuensi pada
pegas
4. Melakukan analisis matematis yang yang
menjelaskan periode dan frekuensi pada
getaran harmonik
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengtikuti pembelajaran, siswa dapat:
1. Mengetahui pengertian getaran harmonik sederhana
2. Menjelaskan gaya pemulih pada getaran harmonik sederhana
3. Menganalisis hubungan antara gaya pemulih dan gerak harmonik sederhana pada
ayunan bandul
4. Menganalisis hubungan antara gaya pemulih dan gerak harmonik sederhana pada
pegas
5. Menjelaskan periode pada gerak harmonik sederhana
6. Menjelaskan frekuensi yang terjadi pada gerak harmonik sederhana
7. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada
ayunan bandul
8. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas
9. Melakukan analisis matematis yang yang menjelaskan periode dan frekuensi pada
getaran harmonik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
10. Mempresentasikan percobaan getaran harmonik sederharna pada ayunan bandul dan
pegas
C. Materi pembelajaran
Gerak Harmonik Sederhana
A. Gaya pemulih dan Persamaan Gerak
Mari perhatikan gerak benda m yang dihubungkan dengan ujung pegas bebas
yang mendatar pada suatu bidang yang licin (gesekan diabaikan). Telah di ketahui bahwa
ketika pegas diberi simpangan x (ditarik/ditekan sejauh x), pegas akan memberikan gaya
sebesar F = kx.
Posisi keseimbangan benda m adalah posisi ketika pegas belum ditarik atau
ditekan. Pada posisi keseimbangan, simpangan x = 0, sehingga gaya pegas F = -kx = 0.
Gambar 1
Pada gambar 1, benda m ditarik sejauh x ke kanan sehingga simpangan adalah x =
+x, dan otomatis gaya pegas F = -kx. Gaya pegas F = -kx berarah ke kiri sehingga
cenderung menggerakan benda m ke kiri jika benda m dibebaskan (tidak ditahan). Benda
bergerak ke kiri melalui titik kesetimbangannya. Pada posisi tersebut x = 0, dan otomatis
F = -kx = 0. Tampak bahwa pada posisi keseimbangan tidak bekerja gaya pegas (sebab F
= 0). Akan tetapi pada posisi x = 0, benda m telah memiliki kecepatan dalam arah ke kiri
sehingga benda m terus bergerak ke kiri. Begitu simpangan x negatif (ke kiri), maka
pada benda m bekerja gaya pegas F = -kx ke arah kanan. Gaya pegas yang berlawanan
arah dengan simpangan memperlambat gerak gerak benda hingga akhirnya berhenti
sesaat dititik terjauh kiri di mana x = -A dan otomatis gaya pegas F = -kx = kA yang
positif (berarah ke kanan) akan menggerakkan benda ke kanan untuk kembali melalui
titik kesetimbangannya. Demikian seterusnya, benda bergerak bolak balik di sekitar titik
keseimbangannya. Gerak seperti itu disebut gerak harmonik sederhana (GHS).
a. Gaya pemulih
Apa yang menyebabkan benda m pada ujung pegas mendatar melakukan
gerak harmonik sederhana? Dari penjelasan dengan bantuan gambar 1, diketahui
bahwa gerak bolak-balik benda m disebabkan pada benda m bekerja gaya pegas F =
-kx. Gaya pegas selalu sebanding dengan simpangan x dan juga selalu berlawanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
arah dengan arah simpangan x. Maksudnya, ketika simpangan x berarah ke kanan dari
titik keseimbangan (nilai x positif), maka gaya pegas F = -kx berarah ke kiri (nilai F
negatif), dan ketika simpangan x berarah ke kiri dari titik keseimbangan (nilai x
positif), maka gaya pegas bernilai positif. nah, gaya yang besarnya sebanding dengan
simpangan dan selalu berlawanan arah dengan arah simpangan (posisi) disebut gaya
pemulih. Gaya pemulih selalu menyebabkan benda bergerak bolak-balik di sekitar
titik keseimbangan (gerak harmonik sederhana). Gaya pemulih selalu berlawanan
dengan simpangan benda dari titik kesetimbangan benda.
b. Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
Perhatikan kembali gambar 1. Ketika pegas diregangkan ke kanan sejauh x
atau tertekan ke kiri sejauh x, satu-satunya gaya yang bekerja pada benda m adalah
F = -kx, sedangkan menurut hukum II Newton, F = ma. Dengan demikian, ma = -kx
(4-1)
Dengan x sebagai posisi, telah diketahui bahwa percepatan, a, adalah turunan
kedua dari x, sehingga
Bagi kedua ruas persamaan dengan m,
(4-2)
Persamaan 2 adalah persamaan diferensial homogen orde kedua. Secara sistematis,
persamaan seperti itu memiliki penyelesaian yang berbentuk fungsi sinusoidal, yaitu
x(t) = A sin (ωt + θ0) atau
x(t) = A cos (ωt + θ0)
dengan
A = amplitudo atau simpangan maksimum (m),
ω = frekuensi sudut (rad/s)
θ = ωt + θ0 = sudut fase (rad)
θ0 = θ(t = 0) = sudut fase awal (rad).
Anda boleh memilih persamaan simpangan sebagai x(t) = A sin (ωt + θ0) atau x(t) = A
cos (ωt + θ0). Hal terpenting yang perlu anda lakukan adalah langsung menentukan
sudut fase awal θ0, yang diperoleh dari kondisi awal. Misalnya persamaan simpangan
sebagai
Persamaan simpangan x(t) = A sin (ωt + θ0) (4-3)
Maka sudut θ0 diperoleh dari kondisi awal
x(t = 0) = A sin (ω . 0 + θ0) atau
Persamaan kondisi awal x(t = 0) = A sin θ0 (4-4)
Misalnya benda m mulai bergerak dari titik kesetimbangan (berarti x = 0) maka sudut
θ0 diperoleh persamaan kondisi awal,
x(t) = A sin (ωt + θ0)
x(t = 0) = A sin (0 + θ0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Oleh karena saat x(t = 0) benda berada di x = 0, maka 0 = A sin θ0, sehingga θ0 = 0,
dan persamaan simpangan menjadi
x(t) = A sin (ωt + 0)
x(t) = A sin ωt
Bagaimana jika benda m mulai bergerak dari titik terjauh sebelah kanan, berarti x =
+A, maka sudut θ0 diperoleh dari persamaan kondisi awal
x(t) = A sin (ωt + θ0)
x(t = 0) = A sin (0 + θ0)
Oleh karena saat x(t = 0) benda di x = +A, maka A = A sin θ0, sin θ0 = 1 =
sehingga θ0 = dan persamaan simpangan menjadi
x(t) = A sin (ωt + )
B. Periode Gerak Harmonik Sederhana
Mari kita kita tentukan periode gerak harmonik sederhana dari benda m pada
ujung pegas mendatar gambar 2.
Gambar 2
Periode ini juga berlaku untuk benda m pada ujung pegas vertikal pada ujung
pegas vertikal seperti pada gambar 2. Dapatkah anda menjelaskannya?
Seperti telah anda ketahui bahwa penyelesaian dari persamaan (4-2) adalah
x(t) = A sin (ωt + θ0), maka
(4-5a)
(4-5b)
Karena x = A sin (ωt + θ0), maka
Percepatan GHS a = (4-6)
Subtitusi a = ke dalam persamaan (4-1), ma + kx = 0, memberikan
m( + kx = 0
m = kx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
a. Frekuensi dan periode pada pegas
Frekuensi sudut (4-7)
Selanjutnya periode gerak harmonik sederhana benda pada ujung pegas mendatar atau
tegak yang bergetar dapat diturunkan dari , yaitu
Periode (4-8)
b. Frekuensi dan periode pada bandul
Frekuensi sudut (4-9)
Selanjutnya, periode gerak harmonik sederhana bandul dapat diturunkan dari ,
yaitu
Periode (4-10)
C. Hukum Hooke untuk susunan pegas
a. Susunan seri pegas
Prinsip susunan seri beberapa pegas adalah sebagai berikut.
1. Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar. Gaya ini sama besar dengan yang
dialami oleh pegas pengganti.
F1 = F2 = F
2. Pertambahan penjang pegas pengganti seri x. Sama dengan total pertambahan
panjang tiap-tiap pegas.
∆x = ∆x1 + ∆x2
Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan seri beberapa
pegas, dapat dicari hubungan antara tetapan gaya pegas pengganti Ks dengan
persamaan sebagai berikut.
Dan dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti untuk banyak pegas
yang tidak identik, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Jika n pegas tersebut identik, dengan tiap-tiap pegas mempunyai tetapan gaya pegas
k, maka
b. Susunan paralel pegas
Prinsip susunan paralel beberapa pegas adalah sebagai berikut.
1. Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya tarik pada tiap-tiap
pegas (F1 = F2).
2. Pertambahan panjang tiap pegas sama besar, dan pertambahan panjang ini sama
besar dengan pertambahan panjang pegas pengganti
∆x = ∆x1 = ∆x2
Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan paralel beberapa
pegas, dapat dicari hubungan antara tetapan pegas pengganti (kp) dengan tetapan gaya
setiap pegas (k1 dan k2) yaitu:
Kp = k1 + k2
Dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti untuk banyak pegas yang
tidak identik, yaitu:
Kp = k1 + k2 …
Jika n pegas tersebut identik, dengan setiap pegas mempunyai tetapan gaya pegas k,
maka:
Kp = nk
c. Susunan seri-paralel
Pada susunan seri paralel, sistem pegas terdiri atas berbagai pegas yang disusun
secara seri dan paralel. Untuk menghitung besar konstanta pegas totalnya (ktotal),
maka terlebih dahulu hitung k paralel k1 dan k2, dengan menggunakan persamaan
berikut. Setelah diperoleh kp maka susunan pegas berubah menjadi seri yaitu
.
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : ceramah siswa aktif
E. Kegiatan pembelajaran
Kelas kontrol (pembelajaran ceramah siswa aktif)
Pertemuan pertama (2 x 45 menit)
No Uraiam Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan pendahuluan:
a. Salam pembuka, doa bersama, dan memeriksa kehadiran peserta
didik (presensi).
b. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai:
- Mengerjakan soal pretes
15 menit
2 Kegiatan inti: 60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Siswa mengerjakan soal pretes
3 Kegiatan penutup:
a. Guru menayakan kembali, apakah ada kesulitan dengan materi yang
ada pada soal pretes.
b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi suhu
dan kalor.
c. Salam penutup.
15 menit
Pertemuan kedua (2 x 45 menit)
No Uraian Kegiatan Alokasi waktu
1 Kegiatan pendahuluan:
a. Salam pembuka, doa bersama, dan memeriksa kehadiran murid
(presensi)
b. Memeriksa kesiapan murid untuk mengikuti peoses pembelajaran.
c. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan di sampaikan.
10 menit
2 Kegiatan inti:
a. Guru memberi pertanyaan kepada kelas, apakah kalian pernah
melihat peristiwa getaran? Apa contohnya?
b. Dari contoh yang diberikan oleh siswa, siswa dibantu oleh guru
mendefinisikan getaran.
c. Dari peristiwa getaran tersebut siswa dibantu guru mengidentifikasi
gaya yang menyebabkan sebuah benda bergerak harmonik.
d. Dari peristiwa gerak harmonik sederhana siswa dibantu guru
merumuskan definisi periode dan frekuensi sebuah benda yang
bergerak harmonik.
e. Siswa dibantu guru menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
periode dan frekuensi benda yang bergerak harmonik.
f. Guru menjelaskan sistim pegas (seri, paralel, dan seri-paralel)
menggunakan hukum Hooke dan penerapannya pada sistem pegas
yang bergerak harmonik. Disela sela penjelasan guru menanyakan
kepada siswa apakah sudah jelas dengan penjelasan yang diberikan.
g. Guru memberikan latihan soal tentang gerak harmonik sederhana.
h. Guru kembali menanyakan apakah masih ada yang kurang jelas.
70 menit
3 Penutup
a. Guru bersama murid merangkum kegiatan pembelajaran yang sudah
berlangsung.
b. Guru menyampaikan bahwa pertemuan selanjutnya adalah postes.
c. Salam penutup dan ucapan terimakasih kepada siswa karena sudah
mengikuti pembelajaran dengan baik.
10 menit
Pertemuan ketiga: 2 x 45 menit
No Uraian Kegiatan Alokasi Waktu
1 Kegiatan pendahuluan:
a. Salam pembuka, doa bersama, dan mengecek kehadiran peserta didik
(presensi).
b. Guru meminta tugas untuk dikumpulkan.
c. Mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
mengerjakan postes
e. Guru memberikan motivasi dalam mengerjakan soal postes
2 Kegiatan Inti
Siswa mengerjakan soal Postes
70 menit
3 Kegiatan Penutup
a. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam terimakasih
pada siswa karena mengikuti pelajaran dengan seksama.
b. Memberikan salam penutup.
10 menit
F. Media/alat, bahan, dan sumber belajar
1. Media/alat, bahan
2. Sumber Belajar
G. Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1 Pengetahuan tes Pretes dan postes
H. Instrumen Penilaian
Soal Pretes dan postes, Kunci Jawaban, pedoman penskoran, LKS (terlampir)
Yogyakarta, 6 Maret 2017
Penyusun RPP
Polyscarpus Febri Haryono
NIM: 131424051
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Drs. Autfridus Atmadi, M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Kepala SMA Negeri 2 Yogyakarta Guru Pembimbing
Kusworo, S.Pd., M.Hum. Drs. Widyartanto Budi Santoso
NIP: 19640718 198803 1007 NIP: 19610217 198803 1008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa 1 (LKS 1)
Gerak Harmonik sederhana pada Bandul
Sekolah : SMA Negeri 2 Yogyakarta
Kelas :
Nama anggota :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Tujuan
1. Menjelaskan hubungan antara panjang tali dengan periode dan frekuensi gerak harmonik
sederhana pada bandul.
Hipotesis!
Buatlah hipotesis awal tentang percobaan ini. Bagaimanakah hubungan antara panjang tali
dengan periode dan frekuensi pada bandul? apakah yang menyebabkan bandul bergerak
harmonik?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Alat dan bahan
Tali nilon, statif, set beban, stopwatch, mistar, busur sudut.
Prosedur percobaan
1. Susunlah alat percobaan seperti pada gambar 1.
2. Ukur panjang tali yang digunakan
3. Simpangkan bandul dengan sudut lebih kecil dari 100
4. Lepaskanlah bandul dari posisi tersebut. catat selang waktu
yang diperlukan untuk 10 perioda ayunan. Ulangi langkah ini 3 x
5. Ulangi langkah 2,3,4 untuk panjang tali yang berbeda-beda. Catat data dalam tabel 1 dibawah
Gambar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Data percobaan
Tabel 1
Massa beban = …… kg
No Panjang tali (m) Waktu untuk 10 ayunan (s)
t rata-rata T (s) f (Hz) g (m/s2)
t1 t2 t3
Tugas
Carilah percepatan gravitasi menggunakan persamaan
Diskusi
Dari data yang diperoleh diskusikanlah:
1. Jelaskan menggunakan gambar, apakah yang disebut dengan gerak harmonik pada bandul.
2. Jelaskan menggunakan gambar, apa yang dimaksud dengan periode bandul yang bergerak
harmonik.
3. Jelaskan menggunakan gambar, apa yang dimaksud dengan gaya pemulih pada bandul yang
bergerak harmonik.
4. Tuliskanlah persamaan umum gerak harmonik pada bandul.
5. Pengaruh variasi panjang tali terhadap frekuensi dan periode bandul yang bergerak harmonik
sederhana.
Kesimpulan!
Buatlah kesimpulan sederhana dari hipotesis dan diskusi tersebut, kesimpulan ini menjawab
tujuan eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Gambar2
Lembar kerja siswa 2 (LKS 2)
Gerak Harmonik sederhana pada pegas
Sekolah : SMA Negeri 2 Yogyakarta
Kelas :
Nama anggota :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Tujuan
1. Menjelaskan hubungan antara massa beban dengan periode dan frekuensi gerak harmonik
sederhana pada pegas.
Hipotesis!
Buatlah hipotesis awal tentang percobaan ini. Bagaimana hubungan antara massa bandul dengan
periode dan frekuensi gerak harmonik sederhana pada pegas ? apakah yang menyebabkan pegas
bergerak harmonik?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Alat dan bahan
pegas, statif, set beban, stopwatch, mistar.
Prosedur percobaan
1. Susunlah alat percobaan seperti pada gambar 2.
2. Ukur panjang panjang pegas yang digunakan sebagai x0 = … m
3. Gantungkan pegas dengan ujung dibenbani, seperti pada gambar 2.
Catat massa beban yang digunakan sebagai m dan pegas dalam keadan ini sebagai x.
4. Getarkan beban dengan hati-hati, catat selang waktu yang diperlukan untuk 10 periode
getaran pegas.
5. Lakukan langkah 3 dan 4 untuk berbagai beban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
6. Catat dalam tabel berikut.
Data percobaan
Tabel 1
X0 = …… m
No m
(kg)
x
(m)
Waktu untuk 10 ayunan (s) t rata-
rata
T (s) f (Hz)
t1 t2 t3 t4 t5 t6
Tugas
Carilah tetapan pegas yang digunakan.
Diskusi
Dari data yang diperoleh diskusikanlah:
1. Jelaskan menggunakan gambar, apakah yang disebut dengan gerak harmonik pada pegas.
2. Jelaskan menggunakan gambar, apa yang dimaksud dengan periode pada pegas yang
bergerak harmonik.
3. Jelaskan menggunakan gambar, apa yang dimaksud dengan gaya pemulih pada pegas yang
bergerak harmonik.
4. Tuliskanlah persamaan umum gerak harmonik pada pegas.
5. Pengaruh variasi massa beban terhadap frekuensi dan periode pegas yang bergerak harmonik
sederhana.
Kesimpulan!
Buatlah kesimpulan sederhana dari hipotesis dan diskusi tersebut, kesimpulan ini menjawab
tujuan eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 7 Soal Pretes dan Soal Postes
Soal Pretes
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Petunjuk Pengerjaan!
1. Baca dan pahamilah setiap pertanyaan pada soal dibawah ini.
2. Berikan jawaban sesuai pada soal yang sudah disediakan.
3. Tidak diizinkan membuka buku atau sumber belajar selama tes.
4. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar
5. Waktu mengerjakan 60 menit.
6. Lingkari angka persentase jawaban
7. Keterangan: 1 = YAKIN, 2 = RAGU-RAGU, 3 = TIDAK YAKIN
Soal!
1. Gerak bolak-balik suatu benda secara teratur melalui titik kesetimbangannya akibat adanya gaya pemulih
disebut gerak …
a. Gerak semu
b. Gerak jatuh bebas
c. Gerak melingkar
d. Gerak harmonik sederhana
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
2. Perhatikanlah gambar dibawah ini
Pada pegas yang di regangkan seperti pada gambar A.
berapakah besar gaya pegas yang dihasilkan …
a. F = -kx
b. F = kx
c. F = 0
d. Semua jawaban benar
keyakinan memilih ( 1 2 3 )
3. Pada gambar yang diitunjukan soal nomor 2, berapakah besar gaya yang dihasilkan pada gambar B …
a. F = -kx
b. F = kx
c. F = 0
d. Semua jawaban benar
F
F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
4. Gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan selalu berlawanan arah dengan simpangan (posisi)
disebut sebagai …
a. Gaya pemulih
b. Gaya gravitasi
c. Gaya tarik
d. Gaya dorong
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
5. Banyaknya getaran setiap detik adalah definisi dari …
a. Periode
b. Gaya
c. Frekuensi
d. Kecepatan
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
6. Banyaknya getaran setiap detik yang dimiliki pegas yang bergerak harmonik dapat dituliskan secara matematis,
persamaan yang benar adalah …
a. f = Fs
b. f = T/1
c.
d.
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
7. Perhatikan gambar dibawah ini
jika bandul tersebut bergerak dari arah kanan (A) ke kiri (C),
anak panah manakah yang menunjukan gaya pemulih …
a. 1 c. 2
b. 1 dan 2 d. 2 dan 3
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
8. Secara matematis persamaan gaya pemulih pada pegas yang bergerak harmonik dapat dituliskan sebagai …
a. F = ma
b. F = -kx
c. F = mg
d. F = W/s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
9. Perhatikan gambar dibawah ini
Jika pegas bergerak secara harmonik sederhana, periode
getaran adalah maka pegas tersebut dikatakan menempuh satu
periode getaran adalah …
a. A-B-C-B-C
b. A-B-A-C-B
c. A-C-B-C-A
d. A-B-C-B-A
keyakinan memilih ( 1 2 3 )
10. Waktu yang diperlukan untuk pegas untuk melakukan satu getaran disebut juga …
a. Periode
b. Frekuensi
c. Frekuensi sudut
d. Percepatan
keyakinan memilih ( 1 2 3 )
11. Sebuah benda yang bermassa 5 kg digantungkan pada pegas sehingga pegas tersebut bertambah panjang sebesar
10 cm dari titik setimbangnya. Berapakah tetapan pegas tersebut? (g = 10 m/s2)
a. 300 N/m
b. 400 N/m
c. 500 N/m
d. 600 N/m
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
12. Secara sistematis persamaan gerak harmonik sederhana dituliskan …
a. x(t) = A sin (ωt + θ0)
b. x(t) = A sin θ0
c. x(t) = A sin ωt
d. semua jawaban benar
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
13. sebuah bandul bergerak harmonik. Persamaan simpangan dinyatakan sebagai
x= 4 sin 0,1t cm dengan t dalam sekon. Berapakah amplitudo dari persamaan simpangan tersebut …
a. 4 mm
b. 4 cm
c. 4 dm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
d. 4 m
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
14. Dari persamaan simpangan yang dinyatakan pada soal no 13. Berapakah periode bandul tersebut …
a. 20 s
b. 20π s
c. 25 s
d. 25π s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
15. Dari persamaan simpanganyang dinyatakan pada soal nomor 13 berapakah kecepatan bandul yang bergerak
harmonik …
a. (0,4 sin 0,1t) cm/s
b. (0,4 sin 0,1t) m/s
c. (0,4 cos 0,1t) m/s
d. (0,4 cos 0,1t) cm/s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
16. Dari persamaan simpangan yang ditunjukan pada soal nomor 13 Berapakah percepatan bandul yang bergerak
harmonik …
a. (-0,04 cos 0,1t) m/s
b. (0,04 sin 0,1t) cm/s
c. (-0,04 sin 0,1t) cm/s
d. (0,04 cos 0,1t) m/s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
17. Untuk menekan sebuah pegas 2 cm diperlukan gaya 0,2 N. energi potensial pegas yang tersimpan pada saat
tertekan itu adalah …
a. 2 x 10-3
J
b. 4 x 10-4
J
c. 2 x 10-5
J
d. 2 x 10-6
J
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
18. Dua buah pegas identik dengan konstanta masing-masing sebesar 400 N/m disusun secara seri dan dihubungkan
dengan beban bermassa 4 kg. tentukan periode sistim pegas ...
a. 0,4π s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
b. 0,3π s
c. 0,2π s
d. 0,1π s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
19. Dua buah pegas identik dengan konsanta masing-masing sebesar 100N/m disusun secara paralel, pada ujung
pegas diberi beban 2 kg. tentukan periode sisitim pegas …
a. 0,5 π s
b. 0,4 π s
c. 0,3 π s
d. 0,2 π s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
20. Dua buah pegas identik dengan konstanta masing-masing sebesar 200 N/m disusun secara paralel, kemudian di
pasang sebuah pegas secara seri dengan kontanta pegas 200 N/m. pada ujung pegas di beri beban 3 kg,
tentukanlah periode sistem pegas …
a. 0,1 π s
b. 0,2 π s
c. 0,3 π s
d. 0,4 π s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Soal postes
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Petunjuk Pengerjaan!
1. Baca dan pahamilah setiap pertanyaan pada soal dibawah ini.
2. Berikan jawaban sesuai pada soal yang sudah disediakan.
3. Tidak diizinkan membuka buku atau sumber belajar selama tes.
4. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda benar
5. Waktu mengerjakan 60 menit.
6. Lingkari angka persentase jawaban
7. Keterangan: 1 = YAKIN, 2 = RAGU-RAGU, 3 = TIDAK YAKIN
Soal!
1. Sebuah bandul bergerak bolah balik secara teratur malalui titik keseimbangannya akibat
adanya gaya pemulih, maka bandul tersebut melakukan gerak …
a. Gerak harmonik sederhana
b. Gerak bolak-balik
c. Gerak melingkar
d. Gerak semu
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
2. Perhatikanlah gambar dibawah ini
berapakah besar gaya pemulih yang bekerja pada
bandul dititik A tersebut …
a. F = -kx
b. F = kx
c. F = w sin θ
d. F = w cos θ
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
A C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
3. Pada gambar yang ditunjukan soal nomor 2 , berapakah besar gaya pemuih yang bekerja
pada bandul yang berada di titik C …
a. F = -kx
b. F = kx
c. F = w sin θ
d. F = w cos θ
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
4. Sebuah pegas bergerak bolak-balik disekitar titik seimbangnya, apa yang menyebabkan
pegas tersebut bergerak harmonik …
a. Gaya pegas
b. Gaya pemulih
c. Gaya gravitasi
d. Gaya berat
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
5. Perhatikan gambar dibawah ini
sebuah pegas diregangkan kekanan seperti
yang terlihat pada gambar. Kemanakah arah
gaya pemulih sistem pegas tersebut …
a. Ke kiri
b. ke atas
c. Ke bawah
d. Ke kanan
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
6. Perhatikan gambar dibawah ini
Jika bandul bergerak secara harmonik sederhana,
maka bandul tersebut dikatakan menempuh satu
periode getaran adalah …
a. A-B-C-B-C
b. A-B-A-C-B
c. A-C-B-C-A
d. A-B-C-B-A
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
7. Waktu yang diperlukan bandul untuk melakukan satu getaran disebut juga …
a. Periode
b. Frekuensi
c. Kecapatan
d. Percepatan
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
8. waktu yang diperlukan untuk bandul melakukan satu getaran dapat ditulis secara matematis
dengan persamaan, persamaan yang benar adalah …
a.
b.
c. T = f/1
d. T = f
Keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
9. Banyaknya getaran setiap detik adalah definisi dari …
a. Periode
b. Gaya
c. Frekuensi
d. Kecepatan
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
10. Sebuah ayunan sederhana memiliki panjang tali 20 cm, dengan beban 100 gram. Jika benda
disimpangkan sejauh 2 cm dan g = 10 m/s2. Besar gaya pemulih ayunan tersebut adalah …
a. 0, 3 N
b. 0,2 N
c. 0,1 N
d. 0 N
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
11. Secara sistematis persamaan gerak harmonik sederhana dituliskan …
a. x(t) = A sin (ωt + θ0)
b. x(t) = A sin θ0
c. x(t) = A sin ωt
d. semua jawaban benar
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
12. sebuah bandul bergerak harmonik. Persamaan simpangan dinyatakan sebagai
x = 4 sin 0,1t cm dengan t dalam sekon. Berapakah amplitudo dari persamaan simpangan
tersebut …
a. 4 mm
b. 4 cm
c. 4 dm
d. 4 m
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
13. Dari persamaan simpangan yang dinyatakan pada soal no 12. Berapakah periode bandul
tersebut …
a. 20 s
b. 20π s
c. 25 s
d. 25π s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
14. Dari persamaan simpangan yang dinyatakan pada soal nomor 12 berapakah kecepatan bandul
yang bergerak harmonik …
a. (0,4 sin 0,1t) cm/s
b. (0,4 sin 0,1t) m/s
c. (0,4 cos 0,1t) m/s
d. (0,4 cos 0,1t) cm/s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
15. Untuk menekan sebuah pegas 2 cm diperlukan gaya 0,2 N. energi potensial pegas yang
tersimpan pada saat tertekan itu adalah …
a. 2 x 10-3
J
b. 4 x 10-4
J
c. 2 x 10-5
J
d. 2 x 10-6
J
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
16. Pegas pada suatu katrol diberi beban seberat 200 N. panjang pegas setelah diberi beban
bertambah 4 cm. berapakah konstanta pegas tersebut.
a. 5000 N/m
b. 500 N/m
c. 50 N/m
d. 5 N/m
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
17. Tiga buah pegas sejenis yang memiliki konstanta pegas 300 N/m disusun secara seri.
Berapakah konstanta pegas penggantinya …
a. 0,1 N/m
b. 1 N/m
c. 10 N/m
d. 100 N/m
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
18. Dua buah pegas identik dengan konstanta masing-masing sebesar 400 N/m disusun secara
seri dan dihubungkan dengan beban bermassa 4 kg seperti pada gambar berikut
Tentukan periode sistim pegas ...
a. 0,4π s
b. 0,3π s
c. 0,2π s
d. 0,1π s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
19. Dua buah pegas identik dengan konsanta masing-masing sebesar 100N/m disusun secara
paralel, pada ujung pegas diberi beban 2 kg seperti pada gambar berikut. tentukan periode
sisitim pegas …
a. 0,5 π s
b. 0,4 π s
c. 0,3 π s
d. 0,2 π s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
20. Dua buah pegas identik dengan konstanta masing-masing sebesar 200 N/m disusun secara
paralel, kemudian di pasang sebuah pegas secara seri dengan kontanta pegas 400 N/m. pada
ujung pegas di beri beban 2 kg, tentukanlah periode sistem pegas …
a. 0,1 π s
b. 0,2 π s
c. 0,3 π s
d. 0,4 π s
keyakinan memilih jawaban ( 1 2 3 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 8 Validasi Soal Pretes dan Soal Postes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 9 Contoh hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 10 Contoh Hasil Pretes dan Postes Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 11 Contoh Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 12 Hasil Analisis Persentase Pemahaman Siswa
Analisis Jawaban Siswa Melalui nilai CRI
A. Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi Melalui Nilai CRI Pretes Kelas Kontrol
Tabel 1 hasil analisis jawaban siswa yang terjadi miskonsepsi pada konsep gerak harmonik
sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa miskonsepsi pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 0 0,00 Rendah
Tabel 2 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang terjadi miskonsepsi pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa miskonsepsi pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 2 4,65 rendah
3 43 2 4,65 rendah
4 43 3 6,98 rendah
5 43 0 0,00 rendah
8 43 0 0,00 rendah
9 43 0 0,00 rendah
Jumlah 16,28 rendah
Rata-rata 2,71
Tabel 3 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang miskonsepsi pada konsep ferekuensi dan periode
gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa pada konsep ferekuensi dan periode
gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 2 4,65 rendah
7 43 1 2,33 rendah
10 43
0,00 rendah
11 43 1 2,33 rendah
Jumlah 9,30 rendah
Rata-rata 2,33
Tabel 4 Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Pada Konsep Persamaan Gerak
Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 2 4,65 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
14 43
0,00 rendah
15 43 2 4,65 rendah
16 43 2 4,65 rendah
17 43 1 2,33 rendah
Jumlah 16,28 rendah
Rata-rata 3,26
Tabel 5 Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa pada Konsep Periode Pada sistem
Pegas % Kategori
12 43 1 2,33 rendah
18 43 1 2,33 rendah
19 43 2 4,65 rendah
20 43 3 6,98 rendah
Jumlah 16,28 rendah
Rata-rata 4,07
Analisis Jawaban Siswa yang Tidak Paham Melalui Nilai CRI Pretes Kelas Kontrol
Tabel 6 hasil analisis jawaban siswa yang tidak paham pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 10 23,26 rendah
Tabel 7 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 27 62,79 tinggi
3 43 19 44,19 sedang
4 43 16 37,21 sedang
5 43 7 16,28 rendah
8 43 28 65,12 tinggi
9 43 7 16,28 rendah
Jumlah
241,8
6 sedang
Rata-rata
40,31
Tabel 8 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada konsep ferekuensi dan periode
gerak harmonik sederhana:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep ferekuensi
dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 34 79,07 Tinggi
7 43 24 55,81 Sedang
10 43 9 20,93 Rendah
11 43 19 44,19 Sedang
Jumlah 200,00 Sedang
Rata-rata 50,00
Tabel 9 Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham Pada Konsep Persamaan
Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 38 88,37 tinggi
14 43 38 88,37 tinggi
15 43 41 95,35 tinggi
16 43 41 95,35 tinggi
17 43 41 95,35 tinggi
Jumlah 462,79 tinggi
Rata-rata 92,56
Tabel 10 Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada Konsep Periode
Pada sistem Pegas %
Kategor
i
12 43 19 44,19 sedang
18 43 39 90,70 tinggi
19 43 40 93,02 tinggi
20 43 39 90,70 tinggi
Jumlah
318,60
tinggi Rata-rata
79,65
Analisis Jawaban siswa yang Paham Sebagian Melaui nilai CRI Pretes Kelas Kntrol
Tabel 11 hasil analisis jawaban siswa yang paham sebagian pada konsep gerak harmonik
sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
1 43 18 41,86 sedang
Tabel 12 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 13 30,23 sedang
3 43 17 39,53 sedang
4 43 16 37,21 sedang
5 43 7 16,28 rendah
8 43 12 27,91 rendah
9 43 13 30,23 sedang
Jumlah 181,40 sedang
Rata-rata 30,23
Tabel 13 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada konsep ferekuensi dan
periode gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep
ferekuensi dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 5 11,63 Rendah
7 43 16 37,21 Sedang
10 43 8 18,60 Rendah
11 43 20 46,51 Sedang
Jumlah 113,95 Rendah
Rata-rata 28,49
Tabel 14 Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian Pada Konsep Persamaan Gerak
Harmonik Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian Pada Konsep
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 3 6,98 rendah
14 43 4 9,30 rendah
15 43 0 0,00 rendah
16 43 0 0,00 rendah
17 43 1 2,33 rendah
Jumlah 18,60 rendah
Rata-rata 3,72
Tabel 15 Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada Konsep
Periode Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 7 16,28 rendah
18 43 1 2,33 rendah
19 43 0 0,00 rendah
20 43 0 0,00 rendah
Jumlah 18,60 rendah
Rata-rata 4,65
Analisis Jawaban Siswa yang Paham Melalui Nilai CRI Pretes Kelas Kontrol
Tabel 16 hasil analisis jawaban siswa yang paham pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 15 34,88 sedang
Tabel 17 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham pada konsep gaya pemulih:
Nomor Soal Total Siswa Jumlah siswa paham pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 11 25,58 Rendah
3 43 5 11,63 Rendah
4 43 8 18,60 Rendah
5 43 29 67,44 Sedang
8 43 3 6,98 Rendah
9 43 23 53,49 Sedang
Jumlah
183,72 Sedang
Rata-rata
30,62
Tabel 18 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham pada konsep ferekuensi dan periode gerak
harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada konsep ferekuensi dan
periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 2 4,65 Rendah
7 43 2 4,65 Rendah
10 43 26 60,47 Sedang
11 43 3 6,98 Rendah
Jumlah 76,74 Rendah
Rata-rata 19,19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Tabel 19 Analisis Jawaban Siswa yang paham Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham Pada Konsep Persamaan
Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43
0,00 rendah
14 43 1 2,33 rendah
15 43
0,00 rendah
16 43
0,00 rendah
17 43
0,00 rendah
Jumlah
2,33 rendah
Rata-rata
0,47
Tabel 20 Analisis Jawaban Siswa yang paham pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada Konsep Periode
Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 16 37,21 sedang
18 43 2 4,65 rendah
19 43 1 2,33 rendah
20 43 1 2,33 rendah
Jumlah
46,51 rendah
Rata-rata
11,63
B. Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi melalui nilai CRI postes kelas kontrol
Tabel 21 hasil analisis jawaban siswa yang Miskonsepsi pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Miskonsepsi pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 0 0,00 rendah
Tabel 22 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Miskonsepsi pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 2 4,65 rendah
3 43 11 25,58 rendah
4 43
0,00 rendah
5 43
0,00 rendah
8 43 23 53,49 sedang
9 43
0,00 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Jumlah 83,72 rendah
Rata-rata 13,95
Tabel 23 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi pada konsep ferekuensi dan periode
gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Miskonsepsi pada konsep ferekuensi
dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43
0,00 rendah
7 43
0,00 rendah
10 43
0,00 rendah
11 43 7 16,28 rendah
Jumlah 16,28 rendah
Rata-rata 4,07
Tabel 24 Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Miskonsepsi Pada Konsep
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 1 2,33 rendah
14 43 7 16,28 rendah
15 43 2 4,65 rendah
16 43 5 11,63 rendah
17 43
0,00 rendah
Jumlah 34,88 rendah
Rata-rata 6,98
Tabel 25 Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Miskonsepsi pada Konsep Periode
Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 4 9,30 Rendah
18 43 15 34,88 Sedang
19 43
0,00 Rendah
20 43
0,00 Rendah
Jumlah 44,19 Rendah
Rata-rata 11,05
Analisis Jawaban Siswa yang Tidak Paham Melalui Nilai CRI Postes Kelas Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Tabel 26 hasil analisis jawaban siswa yang tidak paham pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 1 2,33 rendah
Tabel 27 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 9 20,93 rendah
3 43 17 39,53 sedang
4 43 3 6,98 rendah
5 43 4 9,30 rendah
8 43 9 20,93 rendah
9 43 1 2,33 rendah
Jumlah 100,00 rendah
Rata-rata 16,67
Tabel 28 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada konsep ferekuensi dan periode
gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep ferekuensi
dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 1 2,33 rendah
7 43 2 4,65 rendah
10 43 6 13,95 rendah
11 43 9 20,93 rendah
Jumlah 41,86 rendah
Rata-rata 10,47
Tabel 29 Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham Pada Konsep
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 6 13,95 rendah
14 43 8 18,60 rendah
15 43 12 27,91 rendah
16 43 2 4,65 rendah
17 43 3 6,98 rendah
Jumlah 72,09 rendah
Rata-rata 14,42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Tabel 30 Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada Konsep Periode
Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 5 11,63 rendah
18 43 8 18,60 rendah
19 43 6 13,95 rendah
20 43 8 18,60 rendah
Jumlah 62,79 rendah
Rata-rata 15,70
Analisis Jawaban siswa yang Paham Sebagian Melaui nilai CRI Postes Kelas Kntrol
Tabel 31 hasil analisis jawaban siswa yang paham sebagian pada konsep gerak harmonik
sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 3 6,98 rendah
Tabel 32 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa yang paham sebagian pada
konsep gaya pemulih % Kategori
2 43 8 18,60 rendah
3 43 5 11,63 rendah
4 43 7 16,28 rendah
5 43 7 16,28 rendah
8 43
0,00 rendah
9 43 2 4,65 rendah
Jumlah 67,44 rendah
Rata-rata 11,24
Tabel 33 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada konsep ferekuensi dan
periode gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep
ferekuensi dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 1 2,33 rendah
7 43 4 9,30 rendah
10 43 9 20,93 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
11 43 4 9,30 rendah
Jumlah 41,86 rendah
Rata-rata 10,47
Tabel 34 Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian Pada Konsep Persamaan Gerak
Harmonik Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian Pada Konsep
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 7 16,28 rendah
14 43 7 16,28 rendah
15 43 9 20,93 rendah
16 43 6 13,95 rendah
17 43 1 2,33 rendah
Jumlah 69,77 rendah
Rata-rata 13,95
Tabel 4. 12 Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada Konsep Periode Pada sistem
Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada Konsep
Periode Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 3 6,98 rendah
18 43 2 4,65 rendah
19 43 6 13,95 rendah
20 43 6 13,95 rendah
Jumlah 39,53 rendah
Rata-rata 9,88
Analisis Jawaban Siswa yang Paham Melalui Nilai CRI Postes Kelas Kontrol
Tabel 36 hasil analisis jawaban siswa yang paham pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 39 90,70 rendah
Tabel 37 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham pada konsep gaya pemulih:
Nomor Soal Total Siswa Jumlah siswa paham pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 24 55,81 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
3 43 10 23,26 Rendah
4 43 33 76,74 Tinggi
5 43 32 74,42 Tinggi
8 43 11 25,58 Rendah
9 43 40 93,02 Tinggi
Jumlah 348,84 Sedang
Rata-rata 58,14
Tabel 38 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham pada konsep ferekuensi dan periode gerak
harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada konsep ferekuensi dan
periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 41 95,35 tinggi
7 43 37 86,05 tinggi
10 43 28 65,12 tinggi
11 43 23 53,49 sedang
Jumlah 300,00 tinggi
Rata-rata 75,00
Tabel 39 Analisis Jawaban Siswa yang paham Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham Pada Konsep Persamaan
Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 29 67,44 tinggi
14 43 19 44,19 sedang
15 43 20 46,51 sedang
16 43 30 69,77 tinggi
17 43 39 90,70 tinggi
Jumlah 251,16 sedang
Rata-rata 50,23
Tabel 40 Analisis Jawaban Siswa yang paham pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada Konsep Periode
Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 31 72,09 tinggi
18 43 18 41,86 sedang
19 43 31 72,09 tinggi
20 43 29 67,44 tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Jumlah 253,49 tinggi
Rata-rata 63,37
C. Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi Melalui Nilai CRI Pretes Kelas Eksperimen
Tabel 41 hasil analisis jawaban siswa yang tidak paham pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 1 2,326 rendah
Tabel 42 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang miskonsepsi pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa miskonsepsi pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 5 11,63 rendah
3 43 2 4,651 rendah
4 43 0 0 rendah
5 43 0 0 rendah
8 43 0 0 rendah
9 43 0 0 rendah
Jumlah 16,28 rendah
Rata-rata 2,713
Tabel 43 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang miskonsepsi pada konsep ferekuensi dan periode
gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa miskonsepsi pada konsep ferekuensi
dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 2 4,651 rendah
7 43 3 6,977 rendah
10 43 0 0 rendah
11 43 0 0 rendah
Jumlah 11,63 rendah
Rata-rata 2,907
Tabel 44 Analisis Jawaban Siswa yang miskonsepsi Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa miskonsepsi Pada Konsep
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 0 0 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
14 43 0 0 rendah
15 43 0 0 rendah
16 43 0 0 rendah
17 43 1 2,326 rendah
Jumlah 2,326 rendah
Rata-rata 0,581
Tabel 45 Analisis Jawaban Siswa yang miskonsepsi pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa miskonsepsi pada Konsep Periode
Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 3 6,977 rendah
18 43 1 2,326 rendah
19 43 1 2,326 rendah
20 43 2 4,651 rendah
Jumlah 16,28 rendah
Rata-rata 3,256
Analisis Jawaban Siswa yang Tidak Paham Melalui Nilai CRI Pretes Kelas Eksperimen
Tabel 46 hasil analisis jawaban siswa yang tidak paham pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 9 20,93 rendah
Tabel 47 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 21 48,83 sedang
3 43 18 41,86 sedang
4 43 12 27,90 rendah
5 43 3 6,97 rendah
8 43 21 48,83 sedang
9 43 4 9,30 rendah
Jumlah
183,72 rendah
Rata-rata
30,62
Tabel 48 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada konsep ferekuensi dan periode
gerak harmonik sederhana:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep ferekuensi
dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 32 74,41 tinggi
7 43 12 27,90 rendah
10 43 3 6,97 rendah
11 43 16 37,20 sedang
Jumlah 146,51 sedang
Rata-rata 36,62
Tabel 49 Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham Pada Konsep
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43
0,00 rendah
14 43 37 86,05 tinggi
15 43 40 93,02 tinggi
16 43 36 83,72 tinggi
17 43 38 88,37 tinggi
Jumlah 351,16 tinggi
Rata-rata 87,79
Tabel 50 Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada Konsep Periode
Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 30 69,77 tinggi
18 43 39 90,70 tinggi
19 43 39 90,70 tinggi
20 43 40 93,02 tinggi
Jumlah 344,19 tinggi
Rata-rata 68,84
Analisis Jawaban siswa yang Paham Sebagian Melaui nilai CRI Pretes Kelas Eksperimen
Tabel 51 hasil analisis jawaban siswa yang paham sebagian pada konsep gerak harmonik
sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 12 27,907 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Tabel 52 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep
gaya pemulih % Kategori
2 43 15 34,88 sedang
3 43 9 20,98 rendah
4 43 18 41,86 sedang
5 43 7 16,27 rendah
8 43 13 30,23 rendah
9 43 10 23,25 rendah
Jumlah 167,4 rendah
Rata-rata 27,90
Tabel 53 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada konsep ferekuensi dan
periode gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep
ferekuensi dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 5 11,62 rendah
7 43 19 44,18 sedang
10 43 4 9,30 rendah
11 43 16 37,20 rendah
Jumlah 102,32 rendah
Rata-rata 25,58
Tabel 54 Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian Pada Konsep Persamaan Gerak
Harmonik Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian Pada Konsep
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 0 0 rendah
14 43 6 13,95 rendah
15 43 3 6,97 rendah
16 43 7 16,27 rendah
17 43 1 2,32 rendah
Jumlah 39,53 rendah
Rata-rata 9,88
Tabel 55 Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada Konsep
Periode Pada sistem Pegas % Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
12 43 10 23,25 rendah
18 43 3 6,97 rendah
19 43 1 2,32 rendah
20 43 0 0 rendah
Jumlah 32,55 rendah
Rata-rata 6,51
Analisis Jawaban Siswa yang Paham Melalui Nilai CRI Pretes Kelas Eksperimen
Tabel 56 hasil analisis jawaban siswa yang paham pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 21 48,84 sedang
Tabel 57 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa yang paham pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 2 4,65 rendah
3 43 15 34,88 sedang
4 43 14 32,56 sedang
5 43 33 76,74 tinggi
8 43 9 20,93 rendah
9 43 29 67,44 sedang
Jumlah 237,21 sedang
Rata-rata 39,53
Tabel 58 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham pada konsep ferekuensi dan periode gerak
harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada konsep ferekuensi dan
periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 4 9,30 rendah
7 43 9 20,93 rendah
10 43 36 83,72 tinggi
11 43 11 25,58 rendah
Jumlah 139,53 sedang
Rata-rata 34,88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Tabel 59 Analisis Jawaban Siswa yang paham Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham Pada Konsep Persamaan
Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43
0,00 rendah
14 43
0,00 rendah
15 43
0,00 rendah
16 43
0,00 rendah
17 43 3 6,98 rendah
Jumlah 6,98 rendah
Rata-rata 1,74
Tabel 60 Analisis Jawaban Siswa yang paham pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada Konsep Periode
Pada sistem Pegas % Kategori
12 43
0,00 rendah
18 43
0,00 rendah
19 43 2 4,65 rendah
20 43 1 2,33 rendah
Jumlah
6,98 rendah
Rata-rata
1,40
Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi melalui nilai CRI postes kelas Eksperimen
Tabel 61 hasil analisis jawaban siswa yang Miskonsepsi pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Miskonsepsi pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43
0 rendah
Tabel 62 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Miskonsepsi pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 6 13,95 rendah
3 43 8 18,6 rendah
4 43 2 4,651 rendah
5 43 2 4,651 rendah
8 43 1 2,326 rendah
9 43
0 rendah
Jumlah 44,19 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Rata-rata 7,364
Tabel 63 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi pada konsep ferekuensi dan periode
gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Miskonsepsi pada konsep ferekuensi
dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43
0 rendah
7 43
0 rendah
10 43 4 9,302 rendah
11 43 13 30,23 rendah
Jumlah 39,53 rendah
Rata-rata 9,884
Tabel 64 Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Miskonsepsi Pada Konsep
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43
0 rendah
14 43 5 11,63 rendah
15 43 3 6,977 rendah
16 43 5 11,63 rendah
17 43
0 rendah
Jumlah 30,23 rendah
Rata-rata 7,558
Tabel 65 Analisis Jawaban Siswa yang Miskonsepsi pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa Miskonsepsi pada Konsep Periode
Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 3 6,977 rendah
18 43 5 11,63 rendah
19 43 1 2,326 rendah
20 43 1 2,326 rendah
Jumlah 23,26
Rata-rata 4,651
D. Analisis Jawaban Siswa yang Tidak Paham Melalui Nilai CRI Postes Kelas
Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Tabel 66 hasil analisis jawaban siswa yang tidak paham pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 3 6,98 rendah
Tabel 67 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 9 20,93 rendah
3 43 20 46,51 sedang
4 43 8 18,60 rendah
5 43 8 18,60 rendah
8 43 5 11,63 rendah
9 43 3 6,98 rendah
Jumlah
123,26 Rendah
Rata-rata
20,54
Tabel 68 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada konsep ferekuensi dan periode
gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada konsep ferekuensi
dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 4 9,30 rendah
7 43 2 4,65 rendah
10 43 14 32,56 Sedang
11 43 10 23,26 rendah
Jumlah 69,77 rendah
Rata-rata 17,44
Tabel 69 Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham Pada Konsep Persamaan
Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 13 30,23 rendah
14 43 10 23,26 rendah
15 43 14 32,56 rendah
16 43 3 6,98 rendah
17 43 6 13,95 rendah
Jumlah 76,74 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Rata-rata 19,19
Tabel 70 Analisis Jawaban Siswa yang tidak paham pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa tidak paham pada Konsep Periode
Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 5 11,63 rendah
18 43 9 20,93 rendah
19 43 5 11,63 rendah
20 43 8 18,60 rendah
Jumlah 62,79 rendah
Rata-rata 12,56
Analisis Jawaban siswa yang Paham Sebagian Melaui nilai CRI Postes Kelas Eksperimen
Tabel 71 hasil analisis jawaban siswa yang paham sebagian pada konsep gerak harmonik
sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 3 6,98 rendah
Tabel 72 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada konsep gaya pemulih:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep
gaya pemulih % Kategori
2 43 12 27,91 rendah
3 43 7 16,28 rendah
4 43 4 9,30 rendah
5 43 5 11,63 rendah
8 43 6 13,95 sedang
9 43 2 4,65 rendah
Jumlah 83,72 rendah
Rata-rata 13,95
Tabel 73 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada konsep ferekuensi dan
periode gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada konsep
ferekuensi dan periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43
0,00 rendah
7 43 1 2,33 rendah
10 43 4 9,30 rendah
11 43 4 9,30 rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Jumlah 20,93 rendah
Rata-rata 5,23
Tabel 74 Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian Pada Konsep Persamaan Gerak
Harmonik Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian Pada Konsep
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 4 9,30 rendah
14 43 5 11,63 rendah
15 43 10 23,26 rendah
16 43 7 16,28 rendah
17 43 5 11,63 rendah
Jumlah 62,79 rendah
Rata-rata 15,70
Tabel 75 Analisis Jawaban Siswa yang paham sebagian pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham sebagian pada Konsep
Periode Pada sistem Pegas % Kategori
12 43 4 9,30 rendah
18 43 11 25,58 rendah
19 43 10 23,26 rendah
20 43 8 18,60 rendah
Jumlah 76,74 rendah
Rata-rata 15,35
Analisis Jawaban Siswa yang Paham Melalui Nilai CRI Postes Kelas Eksperimen
Tabel 76 hasil analisis jawaban siswa yang paham pada konsep gerak harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada konsep gerak
harmonik sederhana % Kategori
1 43 37 86,05 rendah
Tabel 77 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham pada konsep gaya pemulih:
Nomor Soal Total Siswa Jumlah siswa paham pada konsep gaya
pemulih % Kategori
2 43 16 37,21 sedang
3 43 8 18,60 rendah
4 43 29 67,44 tinggi
5 43 28 65,12 tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
8 43 31 72,09 tinggi
9 43 38 88,37 tinggi
Jumlah 348,84 sedang
Rata-rata 58,14
Tabel 78 Hasil Analisis Jawaban Siswa yang paham pada konsep ferekuensi dan periode gerak
harmonik sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham pada konsep ferekuensi dan
periode gerak harmonik sederhana % Kategori
6 43 39 90,70 tinggi
7 43 40 93,02 tinggi
10 43 21 48,84 sedang
11 43 16 37,21 sedang
Jumlah 269,77 tinggi
Rata-rata 67,44
Tabel 79 Analisis Jawaban Siswa yang paham Pada Konsep Persamaan Gerak Harmonik
Sederhana:
Nomor
Soal
Total
Siswa
Jumlah siswa paham Pada Konsep Persamaan
Gerak Harmonik Sederhana % Kategori
13 43 26 60,47 sedang
14 43 23 53,49 sedang
15 43 16 37,21 sedang
16 43 28 65,12 tinggi
17 43 32 74,42 tinggi
Jumlah 230,23 sedang
Rata-rata 57,56
Tabel 80 Analisis Jawaban Siswa yang paham pada Konsep Periode Pada sistem Pegas:
Nomor Soal Total Siswa Jumlah siswa % Kategori
12 43 31 72,09 tinggi
18 43 18 41,86 sedang
19 43 27 62,79 tinggi
20 43 26 60,47 sedang
Jumlah
237,21 sedang
Rata-rata
47,44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related