efektivitas penerapan genius learning strategy pada
Post on 30-Dec-2016
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS PENERAPAN GENIUS LEARNING STRATEGY
PADA PROSES PEMBELAJARAN MATERI SISTEM
PENCERNAAN MANUSIA DI SMP 2 BATANG
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh
Akifatul Jannah
4401405579
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Efektivitas
Penerapan Genius Learning Strategy Pada Proses Pembelajaran Materi Sistem
Pencernaan Manusia Di SMP 2 Batang” disusun berdasarkan hasil penelitian saya
dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk
memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, 20 Agustus 2010
Akifatul Jannah
NIM.4401405579
iii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul
Efektivitas Penerapan Genius Learning Strategy Pada Proses Pembelajaran
Materi Sistem Pencernaan Manusia Di SMP 2 Batang
Disusun oleh
Nama : Akifatul Jannah
NIM : 4401405579
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada
hari Jumat tanggal 20 Agustus 2010
Panitia
Ketua Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S, M.S Dra. Aditya Marianti, M.Si
NIP.195111151979031001 NIP. 196712171993032001
Ketua Penguji
drh. Wulan Christijanti, M.Si
NIP. 196809111996032001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Tuti Widianti, M.Biomed Drs. Krispinus Kedati P, M.Si
NIP.195102071979032001 NIP. 195507311985031002
iv
ABSTRAK
Jannah, Akifatul. 2010. Efektivitas Penerapan Genius Learning Strategy Pada Proses Pembelajaran Materi Sistem Pencernaan Manusia Di SMP 2 Batang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir. Tuti Widianti, M.Biomed dan Drs. Krispinus Kedati Pukan, M.Si.
Observasi awal terhadap pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 2 Batang tahun ajaran 2008/2009 diketahui hasil belajar siswa masih rendah. Hanya 63% siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu ≥ 60 dan keaktifan siswa dalam pembelajaran belum optimal. Masih banyak siswa yang kurang aktif melibatkan diri dalam pembelajaran. Kurangnya variasi dalam merancang strategi pembelajaran mengakibatkan kurang menarik dan mengaktifkan siswa. Usaha untuk lebih mengoptimalkan hasil belajar siswa sesuai standar KKM pada materi sistem pencernaan manusia, strategy pembelajaran yang digunakan adalah Genius Learning dengan media flash card. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui efektivitas penerapan genius learning strategy pada pembelajaran sistem pencernaan manusia.
Jenis penelitian ini adalah quashi experimental dengan desain one shot case study. Populasi dalam penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Batang kelas VIII tahun ajaran 2009/2010. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIII A dan VIII B dengan teknik random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan Genius Learning Strategy disertai flash card pada materi sistem pencernaan manusia. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Data yang diambil berupa aktivitas siswa, hasil belajar siswa, kinerja guru dan tanggapan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat pada tiap pertemuannya. Rata-rata aktivitas peserta didik kelas VIIIA dan VIIIB secara keseluruhan selama kegiatan pembelajaran menunjukkan persentase dengan kriteria yang tinggi. Presentase rata-rata yang diperoleh adalah 77,2% (VIIIA) dan 77,9% (VIIIB). Ketuntasan hasil belajar klasikal yang diperoleh masing-masing kelas adalah 94,7% untuk kelas VIII A dan 87,5% untuk kelas VIII B dengan nilai rata-rata 73,23.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran genius learning strategy dengan bantuan media flash card efektif pada materi sistem pencernaan manusia. Penggunaan Genius Learning disertai flash card dapat diterapkan guru sebagai alternatif metode pembelajaran, karena kombinasi pembelajaran ini terbukti efektif memberikan hasil berupa peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam materi sistem pencernaan manusia di SMP Negeri 2 Batang.
Kata kunci : genius learning strategy, flash card.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Efektivitas Penerapan Genius Learning Strategy Pada Proses Pembelajaran Materi
Sistem Pencernaan Manusia Di SMP 2 Batang” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Dalam penelitian ini, penulis menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas MIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan administrasi
dalam penyusunan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan
administrasi dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ir. Tuti Widianti, M.Biomed selaku dosen pembimbing I dan Drs. Krispinus Kedati
Pukan, M.Si selaku dosen pembimbing II yang dengan tulus dan sabar memberikan
bimbingan, arahan, petunjuk dan saran yang sangat berharga kepada penulis sehingga
penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
4. drh. Wulan Christijanti, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan
masukkan demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak dan ibu dosen jurusan Biologi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
6. Kepala SMP Negeri 2 Batang yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian.
7. Ernawati, S.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran Biologi SMP Negeri 2 Batang
kelas VIII atas bantuan dan kerjasamanya selama pelaksanaan penelitian.
8. Ibu Mukayaroh dan Abah M. Arifin tercinta, terimakasih atas kasih sayang, do’a,
pengorbanan dan dukungan moril maupun materiil yang telah diberikan.
9. Adik-adikku ”Ani Arifiani, Muhammad Mishbachul Huda” dan keluarga tercinta atas
Semangat,doa dan dukungan yang telah diberikan.
10. Sahabat sejatiku ”Monita, Vita, Ratih, Iis, Suci, hikmah, Easty” dan teman-teman
Biologi FMIPA Unnes angkatan 2005 terimakasih atas semangat, doa dan saran-saran
yang telah diberikan.
vi
11. Guru spiritualku Ustadz Ari Purbono, terimakasih atas taujih dan ayat-ayat Allah
yang telah disampaikan sehingga menjadi motivasi dan inspirasi bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Keluarga besar ANN Jateng dan SIGMA nasyid terimakasih atas inspirasi luar biasa
dan dukungan yang telah diberikan.
13. Semua pihak dan instansi yang telah membantu penulis selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik, saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Semarang, 20 Agustus 2010
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KEASLIAN SKRIPSI ........................................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Perumusan Masalah .................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 3 E. Penegasan Istilah ........................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 6 B. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting dan Waktu Penelitian ..................................................... 23 B. Subyek Penelitian ...................................................................... 23 C. Variabel Penelitian ...................................................................... 23 D. Rancangan Penelitian ................................................................. 24 E. Prosedur Penelitian ..................................................................... 24 F. Data dan Cara Pengumpulan Data .............................................. 33 G. Metode dan Analisis Data ........................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 37 B. Pembahasan ............................................................................... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
viii
A. Kesimpulan ................................................................................ 50 B. Saran ......................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
halaman
1. Hasil uji homogenitas………………………………………………. 27
2. Hasil analisis validitas soal................................................................. 28
3. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba..................................... 30
4. Hasil analisis daya pembeda soal uji coba.......................................... 31
5. Rekapitulasi hasil uji coba soal........................................................... 31
6. Rincian hasil belajar peserta didik...................................................... 37
7. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas peserta didik kelas VIII A...... 38
8. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas peserta didik kelas VIII B...... 39
9. Aktivitas peserta didik secara klasikal................................................ 40
10. Hasil observasi hasil kinerja guru selama pembelajaran……………. 41
11. Tanggapan peserta didik terhadap metode genius learning............... 41
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar lingkungan pembelajaran menurut Gunawan (2006) .................
2. Gambar lingkaran sukses Genius learning strategy menurut Gunawan
(2006) .......................................................................................................
3. Gambar contoh kartu kilat atau flash card untuk pembelajaran sistem
pencernaan................................................................................................
4. Kerngka berfikir penelitian penelitian efektivitas genius learning strategy
pada proses pembelajaran sistem pencernaan manusia di SMP 2
Batang....................................................................................................
5. Rancangan penelitian efektivitas genius learning strategy pada proses
pembelajaran sistem pencernaan manusia di SMP 2 Batang....................
9
11
19
21
24
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Silabus kegiatan pembelajaran..............................................................
2. Rancangan pelaksanaan pembelajaran...................................................
3. Kisi-kisi soal evaluasi............................................................................
4. Soal evaluasi..........................................................................................
5. Data urut analisis soal............................................................................
6. Analisis butir soal...................................................................................
7. Hasil analisis soal tes uji coba................................................................
8. Daftar nilai mid semester........................................................................
9. Uji normalitas kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D.............................
10. Uji homogenitas data awal menggunakan uji F dan bartlet...................
11. Rubrik observasi aktivitas peserta didik.................................................
12. Hasil observasi keaktifan siswa..............................................................
13. Data persentase aktivitas peserta didik...................................................
14. Hasil observasi kinerja guru....................................................................
15. Rekapitulasi hasil observasi kinerja guru................................................
16. Laporan hasil praktikum uji karbohidrat.................................................
17. Tugas siswa .............................................................................................
18. Hasil evaluasi peserta didik...................................................................
19. Hasil tanggapan peserta didik................................................................
20. Daftar nilai materi sistem pencernaan manusia......................................
21. Data nilai akhir peserta didik..................................................................
22. Rekapitulasi tanggapan peserta didik......................................................
23. Foto penelitian........................................................................................
24. Surat permohonan ijin observasi.............................................................
25. Surat usulan pembimbing........................................................................
26. Surat keterangan telah melakukan penelitian..........................................
54
57
66
68
74
75
77
80
81
85
87
88
94
96
102
104
106
107
108
110
112
113
116
118
119
120
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antara
siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Belajar merupakan tindakan dan
perilaku peserta didik yang kompleks. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan
pembelajaran, banyak tergantung bagaimana proses belajar yang dialami peserta
didik. Pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam Kurikulum Satuan Tingkat
Pendidikan (KTSP) tahun 2006, pembelajaran Biologi diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mencari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. KTSP menekankan agar peserta didik belajar secara aktif, sehingga
pembelajaran yang berpusat pada guru lebih baik dihindari, dalam hal ini peran
guru adalah sebagai motivator dan pembimbing berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar.
Berdasarkan wawancara dan hasil observasi pada tanggal 28 Februari-7
Maret 2009 di SMP Negeri 2 Batang, diperoleh informasi bahwa nilai ulangan
harian biologi materi sistem pencernaan masih rendah yaitu hanya 63% siswa
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu ≥ 65. Berdasarkan hasil
pengamatan, hal ini disebabkan oleh motivasi belajar siswa yang rendah,
pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga interaksi antara guru dan murid
sangat kurang, guru kurang menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari
siswa, kurangnya variasi dan inovasi dalam merancang strategi pembelajaran
sehingga kurang menarik dan mengaktifkan siswa.
Berkaitan dengan hal itu dalam pembelajaran Biologi khususnya sistem
pencernaan pada manusia diperlukan suatu strategi pembelajaran yang
mengkaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan melibatkan
2
siswa secara aktif. Siswa dalam proses pembelajarannya terkadang kesulitan
mengingat apa yang telah dipelajari. Belajar tidak hanya sebatas membaca materi,
tetapi juga mengingat dan memahami apa yang telah dibaca. Pembelajaran akan
bermakna jika si pembelajar dapat secara aktif berinteraksi dengan lingkungan,
memanipulasi objek-objek yang ada didalamnya dan mengamati pengaruh dari
manipulasi objek-objek tersebut. Menganalisis pembelajaran menyenangkan tepat
sekali dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan hal ini banyak memiliki
beberapa keunggulan yang sangat berpengaruh pada siswa diantaranya ialah;
siswa semakin kreatif, dewasa, penuh dengan nuansa berfikir kritis serta
memiliki tanggung jawab yang tinggi (Hamid 2009).
Salah satu cara paling tepat untuk menjadikan belajar efektif adalah
dengan menggunakan prinsip kerja otak, otak akan bekerja optimal jika
mendapatkan rangsangan multisensori prinsip kerja memori, konsep diri positif
Salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan prinsip kerja otak adalah
Genius Learning.
Sembilan prinsip dalam Genius Learning sangat menekankan pada cara
kerja otak serta kondisi batin/emosi siswa (Gunawan 2006). Ciri khas dari Genius
Learning adalah pada pemberian motivasi dan pembentukan konsep diri positif
pada siswa, sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan pada akhirnya
kompetensi dasar dapat tercapai.
Sudjana (2001) menyatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran
dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan pendapat
tersebut, maka guru dalam proses pembelajaran mempunyai peranan penting
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Adanya
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran akan membutuhkan motivasi yang
tinggi sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar.
Materi sistem pencernaan merupakan materi yang cukup rumit, banyak fakta,
istilah, struktur, fungsi dan proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh selama
proses pencernaan makanan. Jika dalam pembelajaranya tidak diintegralkan
3
dengan metode yang tepat serta sarana yang kaya akan stimulus multisensori dan
tantangan berpikir maka siswa cenderung pasif.
Genius learning strategy menggunakan media pembelajaran pada tahap
pemasukan informasinya yakni slide pembelajaran. Sedangkan dalam tahap
aktivasi dan demonstrasi menggunakan media Flash card atau kartu kilat, yaitu
kartu yang mempunyai dua sisi yaitu sisi depan dan sisi belakang. Pada sisi depan
berisi kata kunci, sedangkan pada sisi belakang berisi keterangan. Penerapan
pembelajaran dengan model lingkaran sukses Genius learning serta penggunaan
Flash Card di sini diharapkan dapat menarik minat siswa untuk belajar biologi
dan memudahkan siswa dalam memahami materi biologi sistem pencernaan
manusia. Pada akhirnya diharapkan penerapan Genius Learning pada materi
sistem pencernaan manusia dapat efektif.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan dalam penelitian ini
adalah apakah genius learning strategy efektif diterapkan pada pembelajaran
materi sistem pencernaan manusia di SMP 2 Batang?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan genius
learning strategy pada pembelajaran sistem pencernaan manusia.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu metode
mengajar yang berarti bagi perorangan ataupun instansi dibawah ini :
1. Siswa
Memberikan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik
sehingga membangkitkan motivasi belajar siswa
2. Guru
Guru mempunyai referensi tambahan tentang strategy belajar yang
menarik bagi siswa.
3. Sekolah
4
Dengan hasil belajar siswa yang meningkat, maka kualitas sekolah
juga akan semakin baik sehingga sekolah dapat menjadi salah satu
sekolah terbaik pada daerah setempat.
E. Penegasan Istilah
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka perlu adanya
pembatasan dan penjelasan pengertian beberapa istilah sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas adalah tercapainya tujuan belajar dalam proses belajar
mengajar. Tujuan belajar dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar
siswa pada materi sistem pencernaan manusia sesuai capaian indikator. Efektifitas
dalam pembelajaran menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Proses pembelajaran perlu dilakukan dengan tenang dan
menyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dan kreativitas guru
dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Proses pembentukan kompetensi
dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental,
fisik maupun sosialnya (Mulyasa 2006). Penelitian ini dikatakan efektif jika
Aktivitas mencapai kriteria tinggi yaitu 61%-80% siswa aktif dalam pembelajaran
dan Hasil belajar siswa adalah sebanyak ≥75% siswa yang mencapai KKM yaitu
65.
2. Genius learning strategy
Genius Learning atau lebih tepat di sebut sebagai Holistic Learning adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis
dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Upaya peningkatan ini dicapai dengan
menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti
pengetahuan tentang tata cara kerja otak, cara kerja memori, neuro linguistic
programming, motivasi, konsep diri, kepribadian, emosi, perasaan, pikiran,
metakognisi, gaya belajar, Multiple Intellegence atau kecerdasan jamak, teknik
memori dan teknik belajar lainya. Dasar Genius Learning adalah metode
Accelerated Learning atau cara belajar yang dipercepat (Gunawan 2006). Ciri
5
khas dari Genius Learning adalah pada pemberian motivasi dan pembentukan
konsep diri positif pada siswa, sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan
pada akhirnya kompetensi dasar dapat tercapai.
3. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah suatu konsep pada mata pelajaran biologi, yang
diajarkan kepada siswa SMP kelas VIII semester I. Sebagaimana tercantum dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) meliputi :
a. Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari alat pencernaan dan
enzim-enzim tertentu yang berfungsi untuk mengubah makanan
menjadi zat yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
b. Jenis-jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya,
fungsi makanan,bahan-bahan tambahan dalam makanan (aditif ), serta
kelainan atau penyakit pada sistem pencernaan manusia.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembelajaran dan Hasil Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Pembelajaran
merupakan upaya penataan lingkungan agar program belajar tumbuh dan
berkembang secara optimal. Dalam arti yang lebih sempit, proses pembelajaran
merupakan proses pendidikan dalam lingkup sekolah.
Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur
yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Belajar (learning)
mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara
individu dengan lingkungannya. Menurut Catharina (2004) ada beberapa unsur
belajar sebagai berikut:
a. Pembelajar, dapat berupa peserta didik, warga belajar dan peserta pelatihan.
b. Rangsangan (stimulus) Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajar disebut situasi stimulus. Dalam kehidupan seseorang terdapat banyak stimulus yang berada di lingkungannya. Agar pembelajar mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati.
c. Memori Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya.
d. Respon Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja (performance)
Menurut Djamarah (2003), hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai
akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu. Sudjana (1999)
mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menemukan pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam
7
penelitian ini meliputi: aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, dalam
penelitian ini yang dinilai tidak hanya akhir pembelajaran saja tetapi mencakup
keseluruhan dalam proses pembelajaran, baik awal, proses dan akhir
pembelajaran.
Penelitian ini menekankan pada ketrampilan proses sebagai hasil belajar
siswa, yang meliputi, proses / metode ilmiah yaitu, proses pembelajaran saat
praktikum. Sikap ilmiah meliputi: jujur, obyektif, sikap keterbukaan, rasa ingin
tahu, menghargai pendapat orang lain, dan produk ilmiah yang meliputi:
Perolehan fakta, prinsip, konsep dan teori, yang dapat diukur melalui tes tertulis
dan laporan praktikum.
2. Aktivitas belajar
Menurut Juliantara (2010) aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa
dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan
fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar, sedangkan kegiatan psikis berupa
ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklarifikasi,
memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan
terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data,
menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel,
mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis,
mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan
melaksanakan eksperimen. Aktivitas belajar adalah kegiatan peserta didik dalam
proses pembelajaran yaitu aktivitas dalam forum diskusi kelas maupun kelompok.
Pendidikan modern menganut pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku
pada diri anak berkat pengalaman dan latihan. Perolehan belajar dapat bermacam-
macam tidak hanya pengetahuan, tetapi dapat pula berupa fakta, konsep,
nilai/norma, ketrampilan intelektual dan motorik. Sardiman (2007) menjelaskan
bahwa salah satu ciri terjadinya proses belajar adalah ditandai dengan adanya
aktivitas peserta didik.
8
Macam kegiatan peserta didik dalam belajar menurut B. Diedrich dalam
Sumedana (2009) menjelaskan bahwa aktivitas belajar meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya: membaca,
memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, member
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,
interupsi.
c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, music, pidato
d. Writing activities, misalnya: menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
f. Motor activities, misalnya : melakukan percobaan, membuat konstruksi,
model mereparasi, bermain, berkebun.
g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil
keputusan.
h. Emotional activities, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, berani, tenang, gugup.
3. Genius Learning Strategy
Dalam setiap proses pembelajaran, selalu ada tiga komponen penting yang
saling terkait satu sama lain. Tiga komponen penting itu adalah kurikulum (materi
yang akan diajarkan), proses (bagaimana materi diajarkan), produk (hasil dari
proses pembelajaran). Ketiga aspek ini sama pentingnya karena merupakan satu
kesatuan yang membentuk lingkungan pembelajaran. Satu kesenjangan yang
selama ini dialami adalah kurangnya pendekatan yang benar dan efektif dalam
menjalankan proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru terlalu terpaku
9
pada penetapan tujuan yang akan dicapai sehingga melupakan proses yang akan
menjembatani antara kurikulum dan hasil pembelajaran Gunawan (2006)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 1.1 berikut :
Gambar 1.1 komponen pembelajaran Gunawan (2006)
Genius Learning atau lebih tepat di sebut sebagai Holistic Learning adalah
istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis
dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Upaya peningkatan ini
dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin
ilmu seperti pengetahuan tentang tata cara kerja otak, cara kerja memori, neuro
linguistic programming, motivasi, konsep diri, kepribadian, emosi, perasaan,
pikiran, metakognisi, gaya belajar, Multiple Intellegence atau kecerdasan jamak,
teknik memori dan teknik belajar lainya(Gunawan 2006). Dasar Genius Leaening
adalah metode Accelerated Learning atau cara belajar yang dipercepat. Yang
ditekankan pada penelitian ini adalah motivasi, konsep diri, gaya belajar dan
teknik membaca sehingga peran guru adalah memberikan motivasi pada siswa
misalnya dengan menceritakan sebuah cerita yang penuh dengan unsur motivasi,
kemudian guru juga memberikan apersepsi untuk meningkatkan rasa ingin tahu
siswa. Menurut Sutikno (2007) Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan
motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern/kesiap-siagaan. Pada inti
pembelajaran, guru menggunakan permainan dengan menggunakan flash card
dan dengan diiringi musik sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan materi
dapat difahami oleh siswa.
10
Dalam menerapkan metode Genius Learning, berangkat dengan satu
keyakinan dan pengharapan bahwa apabila setiap anak didik dapat dimotivasi
dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar (cara yang menghargai keunikan
tiap siswa) maka mereka semua dapat mencapai suatu hasil pembelajaran yang
maksimal. Pendekatan yang digunakan dalam Genius Learning membantu siswa
memahami kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar
mereka masing-masing. Sembilan prinsip dalam Genius Learning : (Gunawan
2006)
a. Otak akan berkembang dengan maksimal dalam lingkungan yang kaya akan
stimulus multi sensori dan tantangan berpikir.
b. Besarnya pengharapan / ekspektasi berbanding lurus dengan hasil yang
dicapai. Otak selalu berusaha mencari dan menciptakan arti dari suatu
pembelajaran.
c. Lingkungan belajar yang “aman” adalah lingkungan belajar yang memberikan
tantangan tinggi namun dengan tingkat ancaman yang rendah.
d. Otak sangat membutuhkan umpan balik yang bersifat segera dan mempunyai
banyak pilihan.
e. Musik membantu proses pembelajaran dengan tiga cara. Pertama, musik
membantu untuk men-charge otak. Kedua, musik membantu merilekskan otak
sehingga otak siap untuk belajar. Dan ketiga, musik dapat digunakan untuk
membawa informasi yang ingin dimasukkan ke dalam memori.
f. Ada berbagai alur dan jenis memori yang berbeda yang ada pada otak kita.
g. Kondisi fisik dan emosi saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk
bisa mencapai hasil pembelajaran secara maksimal, kedua kondisi ini, yaitu
kondisi fisik dan kondisi emosi harus benar-benar diperhatikan.
h. Setiap otak adalah unik dengan kapasitas pengembangan yang berbeda
berdasarkan dengan pengalaman pribadi.
i. Walaupun terdapat perbedaan fungsi antara otak kanan dan otak kiri, namun
kedua belah hemisfer ini bisa bekerjasama dalam mengolah suatu informasi.
11
Genius learning strategy yang digunakan dalam penelitian ini adalah genius
learning step by step.Secara ringkas proses pembelajaran genius learning dapat
digambarkan seperti pada gambar 1.2 berikut
Gambar 1.2 Lingkaran sukses genius learning strategy (Gunawan 2006)
Lingkaran sukses pembelajaran genius learning terdiri dari :
1. Suasana kondusif
Inti dari Genius Learning adalah strategi pembelajaran yang membangun
dan mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif. Tanpa
lingkungan yang mendukung, maka strategi yang diterapkan di kelas tidak akan
efektif. Guru bertanggung jawab untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif
sebagai persiapan untuk memulai proses pembelajaran. Kondisi yang kondusif
merupakan syarat tercapainya hasil belajar yang optimal.
Suasana pembelajaran yang kondusif dalam konsep Genius Learning
meliputi suasana fisik dan suasana batin. Suasana fisik yang kondusif meliputi :
a. Ruang kelas yang nyaman dan mendukung proses pembelajaran.
12
b. Penggunaan musik untuk menciptakan suasana yang rileks dalam
pembelajaran.
c. Penyampaian materi yang dapat mengakomodasi gaya belajar siswa.
d. Strategi pembelajaran yang digunakan dapat membangun dan
meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri murid.
e. Media pembelajaran yang membantu siswa dalam memahami materi
pembelajaran
Sedangkan suasana batin yang kondusif dalam konsep Genius Learning meliputi,
a. Terbebasnya murid dari rasa takut dan tekanan psikologis.
b. Sikap guru yang positif, antusias, menyenangkan dan mendidik dalam
proses pembelajaran.
c. Pengharapan yang besar dari guru terhadap keberhasilan murid
d. Murid tidak takut untuk membuat kesalahan karena kesalahan merupakan
bagian dari proses pembelajaran
e. Kepercayaan diri yang positif dari siswa dan guru mengenai sukses yang
dapat diraih.
2. Penghubungan
Penghubungan dalam konsep Genius Learning yaitu penghubungan antara
hal yang akan dipelajari dengan hal yang telah diketahui oleh siswa. Proses
pembelajaran dimulai dengan menghubungkan materi yang akan disampaikan
dengan materi yang telah diketahui oleh siswa, baik melalui pengalaman murid
maupun melalui proses pembelajaran yang telah berlangsung sebelumnya. Hal ini
dapat dilakukan dengan pengajuan pertanyaan yang berpedoman pada :
a. Asosiasi
Asosiasi adalah kejadian, peristiwa, tindakan atau perasaan yang dipelajari
bersama, sehingga pengingatan salah satu komponen akan memicu ingatan
tentang hal lainya.
13
b. Kesamaan
Kesamaan yang dimaksud adalah kemiripan situasi dari sesuatu hal yang
sedang dipelajari dan pengetahuan yang diperoleh dari situasi tersebut
dapat ditransfer ke dalam proses pembelajaran lain yang serupa.
c. Atribut penting
Atribut penting adalah karakteristik yang membuat suatu ide bersifat unik
dibandingkan dengan yang lain.
d. Konteks dan tingkatan penguasaaan konsep dasar secara akurat
Setelah melakukan penghubungan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran
yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran
selain berkaitan dengan isi bahan yang dipelajari, tujuan tersebut menyangkut
perubahan perilaku akibat kegiatan belajar Sugandi (2004). Guru juga
menjelaskan kepada murid cara untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan.
Dalam tahap ini murid juga aktif membuat goal secara detail.
3. Gambaran besar
Gambaran besar (big picture) dari keseluruhan materi diberikan sebelum
proses pembelajaran dimulai. Gambaran besar bertujuan untuk menyiapkan
pikiran siswa dalam menerima materi yang akan diajarkan. Gambaran besar ini
dapat dilakukan dengan memberikan ringkasan materi dan kata-kata kunci. Dapat
juga menggunakan gambar atau poster, flowchart atau mengajukan pertanyaan
yang bersifat terbuka yang membutuhkan jawaban yang merangsang pemikiran
yang mendalam.
4. Tetapkan tujuan
Pada tahap inilah proses pembelajaran baru dimulai. Apa hasil yang akan
dicapai pada akhir sesi harus dijelaskan dan dinyatakan kepada murid. Hasil yang
akan dicapai dapat dijelaskan langsung kepada seluruh kelas, ada juga yang
dijelaskan per kelompok, atau kadang dijelaskan kepada murid secara pribadi.
Menuliskan dengan huruf yang besar dan jelas pada papan tulis sehingga murid
dapat senantiasa melihat tujuan dari proses pembelajaran yang akan segera
mereka mulai. Tahap ini juga merupakan tahap goal-setting.
14
Mengajarkan kepada murid cara untuk mencapai hasil yang telah
ditetapkan, dengan menggunakan bahasa murid itu sendiri. Meminta siswa untuk
membuat goal secara detail, lebih baik kalau bisa secara tertulis.
5. Pemasukan informasi
Dalam tahap pemasukan informasi, informasi yang diberikan melibatkan
beberapa gaya belajar. Metode penyampaian dapat mengakomodasi gaya belajar
visual, auditori dan kinestetik. Pembelajar visual/verbal menyukai membaca kata
tertulis, buku, poster berslogan, bahan kuliah berupa teks tertulis yang jelas.
Pembelajar auditori menyukai mendengar informasi baru melalui penjelasan lisan,
komentar dan kaset. Pembelajar kinestetik menyukai pembelajaran praktik supaya
dapat langsung mencoba sendiri. Mereka menyukai berbuat saat belajar, seperti:
menulis, menggarisbawahi, mencorat-coret, menggambarkan. Pada tahap ini
pemasukan informasi yang bersifat unik dan menarik dapat mengakses memori
jangka panjang.
Presentase kekuatan ingatan menurut penemuan Dr. Vernon Magnesen
dalam Collin (2002) adalah sebagai berikut :
Membaca 20 %
Mendengar 30 %
Melihat 40%
Mengucapkan 50 %
Melakukan 60%
Melihat, mengucapkan, mendengar, dan melakukan 90%
Dalam penelitian ini, pemberian informasi materi sistem pencernaan manusia
menggunakan media LCD, hal ini bertujuan untuk memperjelas pemahaman dan
ingatan siswa.
6. Aktivasi
Proses aktivasi merupakan proses yang membawa murid kepada satu
tingkat pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang diajarkan. Dalam
konsep Genius Learning menggunakan teori Multiple Intelligence dari Howard
Gardner untuk mengakses berbagai kecerdasan yang ada dalam diri murid.
15
Delapan jenis kecerdasan menurut Dr. Gardner dalam Amstrong (2005) sebagai
berikut :
a. Kecerdasan linguistic : Word smart
Kecerdasan linguistic adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara
efektif. Pengamatan terhadap 3M tradisional (membaca, menulis,
matematika) dalam kehidupan sekolah memperlihatkan bahwa kecerdasan
linguistic mencakup sedikitnya dua pertiga bagian dari interaksi belajar
mengajar: membaca dan menulis. Kecerdasan linguistic juga berkaitan
dengan kemampuan berbicara.
b. Kecerdasan logis-matematis : Number smart
Kecerdasan logis-matematis melibatkan keterampilan mengolah angka
dan/atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat
c. Kecerdasan spasial : Picture smart
Kecerdasan spasial adalah kecerdasan gambar dan visualisasi. Kecerdasan
ini melibatkan kemampuan untuk memvisualisasikan gambar di dalam
kepala seseorang atau menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga
dimensi.
d. Kecerdasan kinestetik-jasmani : Body smart
Kecerdasan kinestetik-jasmani adalah kecerdasan seluruh tubuh dan
tangan.
e. Kecerdasan musikal : Music smart
Kecerdasan musikal melibatkan kemampuan menyanyikan sebuah lagu,
mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan akan irama, atau sekedar
menikmati musik.
f. Kecerdasan antarpribadi : People smart
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerja
dengan orang lain.
g. Kecerdasan intrapribadi : Self smart
Kecerdasan pribadi adalah kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan
mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta mengetahui siapa
dirinya.
16
h. Kecerdasan naturalis : Nature smart
Kecerdasan naturalis melibatkan kemampuan mengenali bentuk-bentuk
alam sekitar: burung, bunga, pohon, hewan, dan fauna serta flora lain.
Teori multiple intelligence memberi gambaran lengkap potensi seorang
pelajar sehingga berbagai kemampuan mereka yang terabaikan pun dapat dihargai
dan dikembangkan.
Aktivasi terbaik adalah bila murid menggunakan kecerdasan dominan
yang dimilikinya. Setelah itu baru murid mengakses kecerdasan lainya. Idealnya
aktivasi dilakukan dengan mengakses delapan kecerdasan secara seimbang Tapi
dalam praktek di kelas, semua akan bergantung pada situasi dan kondisi. Sebelum
melakukan tahap aktivasi, guru menjelaskan terlebih dahulu kepada murid metode
yang digunakan beserta alasan menggunakan metode tersebut.
Aktivasi dapat dilakukan dengan menggunakan aktivitas yang dilakukan
seorang diri, secara berpasangan atau secara berkelompok. Tahap ini mendorong
murid untuk membuat keputusan sendiri dan mengukur kemajuan yang mereka
capai dibandingkan dengan kriteria sukses yang telah ditetapkan. Pada tahap ini
murid menemukan arti yang sesungguhnya dari apa yang dipelajari. Proses ini
lebih bersifat proses internal. Murid mengintegrasikan apa yang dipelajari dan
menemukan makna yang sesungguhnya dari apa yang dipelajari. Dalam penelitian
ini aktivasi yang dilakukan menggunakan media Flash Card.
7. Demonstrasi
Tahap ini merupakan proses pengujian pemahaman siswa pada saat
pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa dan sekaligus merupakan saat yang sangat tepat untuk dapat
memberikan umpan balik/feedback. Dalam pembelajaran konvensional, guru
biasanya akan memberikan ujian satu minggu setelah proses pemasukan
informasi. Berdasarkan pemahaman dalam konsep Genius Learning akan cara
kerja otak yang optimal, maka cara memberikan ujian tersebut sangat tidak
efektif.
17
8. Fun Review and Reward
Pengulangan dan penghargaan pada akhir sesi pelajaran sekaligus
membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari sangat bermanfaat untuk
meningkatkan daya ingat dan meningkatkan efektifitas dari proses pembelajaran.
Tinjau ulang ini dapat dilakukan dengan melakukan self-test atau tes yang
dilakukan oleh murid sendiri terhadap pemahamanya. Dapat juga menggunakan
pengujian dengan cara kelompok dengan dalam situasi yang menyenangkan dan
bebas dari stress.
4. Flash Card sebagai Media Pembelajaran Sistem Pencernaan
Perubahan global dalam perkembangan pengetahuan dan teknologi,
terutama yang berhubungan dengan sistem pendidikan di sekolah menuntut
adanya perubahan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas
(Sutjiono 2005). Guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan
materi pembelajaran agar pesan yang disampaikan kepada siswa lebih mudah
diterima dan difahami. Dalam menyampaikan materi terkadang guru mengalami
kesulitan, untuk itu dibutuhkan sebuah media pembelajaran yang menyenangkan
dan membantu siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Flash Card atau kartu kilat merupakan salah satu bentuk media
pembelajaran berbasis visual yang menyenangkan.. Menurut Arsyad (2007)
bentuk visual bisa berupa (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau
foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda; (b) diagram yang
melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi; (c)
peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi
materi; (d) grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan
gambaran atau kecenderungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau
angka-angka.
Dalam pembelajaran ini, Flash Card yang digunakan berukuran 6 X 11 cm
terdiri dari dua sisi yaitu sisi depan dan sisi belakang. Pada sisi depan berisi istilah
yang terdapat pada materi sistem pencernaan, dan pada sisi belakang berisi
penjelasan tentang stuktur organ pencernaan beserta bagian- bagianya, penjelasan
18
fungsi organ pada sistem pencernaan manusia, jenis-jenis makanan berdasarkan
zat yang terkandung di dalamnya, serta penyakit yang terjadi pada sistem
pencernaan.
Sistem kartu kilas atau Flash Card System merupakan suatu sistem
mengingat yang sangat mudah, populer, dan sudah banyak dipraktikkan. Sistem
ini terutama membantu dalam mengingat dan kaji ulang bahan pelajaran seperti :
a. Definisi istilah
b. Ejaan bahasa asing
c. Rumus-rumus sains
d. Tanggal-tanggal penting
(Windura 2008)
Materi sistem pencernaan merupakan materi yang cukup rumit, banyak
fakta, istilah, struktur dan fungsi serta merupakan materi yang abstrak jika dalam
pembelajaranya tidak diintegralkan dengan metode yang tepat serta sarana yang
kaya akan stimulus multi sensori dan tantangan berpikir maka pembelajarannya
kurang efektif. Sesuai dengan kurikulum KTSP diberikan pada siswa kelas VIII
semester I. Flash Card merupakan media yang tepat untuk mengatasi masalah
tersebut.
Flash Card ini sangat memudahkan siswa dalam belajar dan mengingat
materi yang telah disampaikan di mana saja tanpa harus membawa buku
pelajaranya. Karena ukuran kartu kilat ini disesuaikan dengan saku baju siswa
sehingga dapat dibawa kemanapun siswa pergi. Selain itu isinya yang singkat
namun jelas serta tampilanya praktis dan menarik sangat menyenangkan untuk
siswa.
19
Contoh kartu kilat atau Flash Card untuk pembelajaran materi sistem
pencernaan.
Gambar 1.4 contoh flash card halaman depan untuk materi sistem pencernaan
Gambar 1.5 contoh flash card halaman belakang untuk materi sistem pencernaan.
5. Slide Pembelajaran sebagai media pemasukan informasi
Slide adalah suatu film transparasi yang diproyeksikan melalui slide
projector (Arsyad 2002). Jumlah slide yang akan ditayangkan untuk suatu
program tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, lama
penayangan atau panjangnya program sangat bervariasi. Program visual dapat
dikombinasikan dengan suara. Program kombinasi slide bersuara pada umumnya
berkisar antara 10-30 menit dengan jumlah gambar yang bervariasi.
20
Dalam pembelajaran ini, slide tersebut berisi materi sistem pencernaan
menggunakan program flash dalam penayangannya. Slide pembelajaran dapat
membantu memudahkan siswa dalam tahap pemasukkan informasi. Siswa dapat
melihat dengan jelas gambar yang diberikan animasi dan keterangan gambarnya,
sehingga lebih berkesan dalam memory jangka pendek siswa. Segala sesuatu yang
meninggalkan kesan akan terekam dalam memory sehingga siswa mudah untuk
mempelajari dan mengingatnya. Materi sistem pencernaan merupakan materi yang
simpel namun cukup rumit, dibutuhkan cara yang tepat dan media yang
menunjang untuk menyampaikan materi tersebut kepada siswa. Slide
pembelajaran merupakan salah satu media yang dapat menunjang proses belajar
mengajar sistem pencernaan. Dengan menggunakan slide pembelajaran siswa
memperoleh gambaran tentang proses dan organ pencernaan manusia, sehingga
diharapkan siswa dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
21
6. Kerangka berfikir
Berdasarkan latar belakang atau analisis permasalahan yang ada di SMP 2
Batang, peneliti merumuskan kerangka berpikir penelitian yang dapat dijabarkan
pada skema dibawah ini;
Materi sistem pencernaan manusia
Pembelajaran kurang
bervariasi
Penggunaan LKS dan buku
paket yang kurang menarik
Siswa menjadi bosan, pasif, dan motivasi belajar rendah
Pembelajaran kurang efektif
Hasil belajar Rendah
Penggunaan Genius Learning strategy disertai Flash card
Siswa merasa nyaman dan suasana kondusif mendorong siswa lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan baik sesuai dengan gaya
belajarnya
Pembelajaran menjadi efektif
Hasil Belajar meningkat
22
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
Penerapan genius learning strategy (GLS) efektif pada materi sistem pencernaan
kelas VIII semester I SMP 2 Batang.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Batang yang terletak di Jl. Patimura
Sekalong Kecamatan Batang, Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2009/2010.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP 2
Batang tahun ajaran 2009/2010 yang terdiri dari 5 kelas yaitu 4 kelas reguler dan
1 kelas unggulan.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini terpilih dua kelas, yaitu siswa kelas VIII A dan
VIII B sebagai kelas eksperimen yang dikenai Pembelajaran genius learning
strategy, diambil dengan teknik Random Sampling. Hal ini dilakukan setelah
memperhatikan ciri-ciri antara lain peserta didik mendapat materi berdasar
kurikulum yang sama, peserta didik diampu oleh guru yang sama, peserta didik
yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Variabel bebas : Pembelajaran dengan genius learning strategy
2. Variabel terikat : Aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sistem
pencernaan manusia
24
3. Variabel kendali : Guru, sarana dan prasarana (LKS, soal evaluasi, flash
card, slide pembelajaran)
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini diawali dengan menentukan populasi dan memilih sampel
dari populasi yang ada. Desain rancangan penelitian yang dipakai adalah One-shot
case study (Nazir 2005). Sampel diambil sebanyak dua kelas, yaitu siswa kelas
VIII A dan VIII B sebagai kelompok eksperimen dengan menerapkan
pembelajaran dengan genius learning strategy selama 3 kali pertemuan dengan
praktikum dan 1 kali test evaluasi.
Rancangan ini dapat dilihat pada gambar berikut :
*Diadopsi dari Arikunto (2006)
Keterangan:
X = Treatment dengan Genius Learning Strategy
O = Hasil observasi sesudah treatment
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu persiapan, dan
pelaksanaan, dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan pada masing-masing
tahap adalah sebagai berikut :
1. Persiapan
a. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui kondisi awal sekolah dan
pembelajaran biologi.
b. Pengumpulan arsip nama siswa untuk ditentukan sampel penelitian dengan
menggunakan tehnik random sampling dengan pertimbangan peserta didik
mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang
25
menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, jumlah peserta
didik tiap kelas sama, dan penempatan peserta didik tidak berdasarkan ranking.
c. Menguji normalitas dan homogenitas sampel penelitian.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data dan untuk
menentukan uji selanjutnya. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah:
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Normalitas data dihitung dengan menggunakan uji chi kuadrat 2 dengan
rumus:
k
i EiEii
1
22
...........................(Rumus 1)
Keterangan: 2 : chi kuadrat
Oi : frekuensi yang diobservasi
Ei : rekuensi yang diharapkan (Sudjana. 2001)
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika 2 hitung < 2 tabel dengan taraf
signifikan 5% dan derajat kebebasan dk: (k-3) yang berarti bahwa data
berdistribusi normal sehingga uji selanjutnya memakai statistik parametrik.
Ha diterima jika 2 hitung 2 tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat
kebebasan dk: (k-3) yang berarti bahwa data berdistribusi normal sehingga uji
selanjutnya memakai statistik non parametrik.
Hasil uji normalitas kelas VIII SMP Negeri 2 Batang tahun ajaran 2009/2010
adalah sebagai berikut:
1. Uji normalitas kelas VIII A diperoleh 2 hitung 5,61 dan 2 tabel 7,81.
Sehingga Ho diterima atau data berdistribusi normal.
2. Uji normalitas untuk kelas VIII B diperoleh 2 hitung 6,22 dan 2 tabel
7,81 sehingga Ho diterima atau data berdistribusi normal.
26
3. Uji normalitas untuk kelas VIII C diperoleh 2 hitung 6,87 dan 2 tabel
7,81 sehingga Ho diterima atau data berdistribusi normal.
4. Uji normalitas untuk kelas VIII D diperoleh 2 hitung 7,59 dan 2 tabel
7,81 sehingga Ho diterima atau data berdistribusi normal.
*Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 9.
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kehomogenan populasi.
Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : 27
22
21 ......
Ha : tidak semua 2i sama, untuk i: 1, 2, 3,.....7
Uji homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan uji Bartlet yang
menggunakan statistik chi kuadrat sebagai berikut:
22 log110 SiniBIn .................(Rumus 2)
Dengan: B = 1log 2 niS
11 2
2
niSini
Si ............................(Rumus 3)
Keterangan:
Si2 : variansi masing-masing kelompok
S : variansi gabungan
ni : banyaknya anggota dalam setiap kelompok/ kelas
B : koefisian Barlett
(Sudjana. 2001)
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika 2 hitung <
2 11 k yang berarti populasi
mempunyai varians yang sama (homogen), sehingga pengambilan sampel dari
populasi yang ada dapat dilakukan secara random sampling.
27
Ha diterima jika 2 hitung 2 11 k yang berarti populasi
mempunyai varians yang tidak sama (tidak homogen), sehingga pengambilan
sampel dari populasi yang ada dapat dilakukan secara random sampling.
Hasil uji homogenitas kelas VIII SMP Negeri 2 Batang tahun ajaran 2009/2010
adalah sebagai berikut:
Kriteria: Ho diterima jika 2 hitung < 2 (1-a) (k-1)
2 (1-a)(k-1) Tabel 1Pengujian Hipotesis
Kelas ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si
2 log Si2 (dk) log Si
2
VIII A 38 37 134.7084 4984.2105 2.1294 78.7876 VIII B 40 39 168.9744 6590.0000 2.2278 86.8850 VIII C 40 39 278.5481 10863.3750 2.4449 95.3511 VIII D 40 39 194.5327 7586.7750 2.2890 89.2707
S 158 154 776.7635 30024.3605 9.0911 350.2944 Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
S2 = S(ni-1) Si2 = 30024.3605 = 194.9634 S(ni-1) 154 Log S2 = 2.29
Harga satuan B
B = (Log S2 ) S (ni - 1)
= 2.29 X 154
= 352.65
2 = (Ln 10) { B - S(ni-1) log Si2}
= 2.3026 {352.653 350.2944}
= 5.430
Untuk a = 5% dengan dk = k-1 = 4-1 = 3 diperoleh 2 tabel = 7.81
5.4303 7.81 Karena 2 hitung < 2 tabel ketiga sampel tersebut mempunyai varians yang tidak
berbeda (homogen) *Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 10.
28
d. Dua sampel yang terpilih dengan menggunakan teknik random sampling yaitu
kelas VIII A dan VIII B merupakan kelompok eksperimen yang akan dikenai
variabel perlakuan pembelajaran dengan pembelajaran genius learning
strategy.
e. Menyusun kisi-kisi tes uji coba
f. Menyusun instrumen uji coba berdasarkan kisi-kisi yang ada.
g. Menguji cobakan instrumen pada kelas uji coba, yaitu kelas IX A.
Analisis Soal
1) Uji validitas
Untuk menghitung validitas tiap butir soal digunakan rumus korelasi product
moment (Arikunto 2002).
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr = skor item dengan skor total
N = jumlah peserta
X = jumlah skor item
Y =jumlah skor total
XY = jumlah perkalian skor item dengan skor total 2X = jumlah kuadrat skor item 2Y = jumlah kuadrat skor total
Setelah diperoleh harga xyr selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel.
Apabila xyr r tabel maka soal dikatakan valid
Tabel 2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba Kriteria Nomor Soal Jumlah
Valid 1 2 5 7 8 9 10 11 14 15 16 17 19 21 22 23
24 27 28 29 31 32 33 34 35 25
Tidak Valid 3 4 6 12 13 18 20 25 26 30 10
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 7
29
2) Uji realibilitas
Dalam penelitian ini pengukuran realibilitas dilakukan dengan rumus:
vtpqbvt
KKr
2
11 1 Keterangan:
11r = realibilitas instrumen
K= banyaknya butir soal
Vt= varian soal
p= proporsi subyek yang menjawab betul
q= proporsi subyek yang menjawab salah
Varians total dapat dicari dengan rumus:
NNX
XVt
22
Dimana:
Vt = varians total
X = jumlah skor total
2X = kuadrat dari jumlah skor total
N = banyaknya subyek pengikut tes
Kriteria reliabilitas soal adalah sebagai berikut:
r11 = 0.8000 – 1.000 = Reliabilitas sangat tinggi
0.6000 – 0.799 = Reliabilitas tinggi
0.4000 – 0.599 = Reliabilitas cukup
0.2000 – 0.399 = Reliabilitas rendah (jelek)
< 0.200 = Reliabilitas sangat jelek (Arikunto 2002)
Dari hasil perhitungan reliabilitas soal uji coba, diperoleh harga r11 = 0,764.
Jika n = 40, maka rtabel = 0,312. Oleh karena r11 hitung > rtabel, maka semua
butir soal uji coba bersifat reliabel dengan kriteria tingkat reliabilitas tinggi.
3) Tingkat Kesukaran
Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal menggunakan rumus:
30
P = JSB
Dimana:
P= indeks kesukaran
B= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS= jumlah seluruh siswa peserta tes (Arikunto. 2002)
Kriteria:
0,00 – 0,30 : sukar
0,30 – 0,70 : sedang
0,70 – 1,00 : mudah
(Arikunto. 2002)
Tabel 3 Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal uji coba Kriteria Nomor Soal Jumlah
Sangat Sukar - 0
Sukar 6 11 13 3
Sedang 2 3 4 5 7 8 9 10 12 18 22 23 24 26 27 28 30 31 32 33 34
21
Mudah 1 14 16 17 19 20 21 25 29 35 10
Sangat mudah - 0
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 7
4) Daya Pembeda Soal
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1. Menyusun urutan peserta tes atas dasar nilai yang diperoleh dari skor yang
paling tinggi sampai skor terendah.
2. Memisahkan seluruh peserta tes menjadi 2 kelompok sama besar, 50%
kelompok atas dan 50% kelompok bawah.
3. Menghitung indeks diskriminasi soal dengan rumus :
D = PBPAJBBB
JABA
Keterangan :
BA = Banyaknya peserta kelas atas yang menjawab soal benar
BB = Banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab soal benar
31
JA = Banyaknya peserta kelas atas
JB = Banyaknya peserta kelas bawah
PA = Proporsi peserta kelas atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelas bawah yang menjawab benar
Kriteria daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
D ≤ 0.00 : Sangat jelek
0,00 < D ≤ 0,20 : Jelek
0,20 < D ≤ 0,40 : Cukup
0,40 < D ≤ 0,70 : Baik
0,70 < D ≤ 1,00 : Sangat baik (Arikunto 2002)
Hasil analisis pembeda soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini :
Tabel 4 Hasil analisis daya pembeda soal uji coba Kriteria Nomor soal Jumlah
Sangat baik - 0 Baik 1 11 14 19 22 23 6 Cukup 2 4 5 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 21 22 24 25 27 29 30
31 32 33 34 35 22
Jelek 3 18 26 28 4 Sangat jelek 6 13 20 3
* Data selengkapnya disajikan pada lampiran 7
Hasil rekapitulasi uji coba soal dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 5 Rekapitulasi hasil uji coba soal Valid Reliabilitas Daya beda Tingkat kesukaran Soal yang
dipakai 1 2 5 7 8 9 10 11 14 15 16 17 19 21 22 23 24 27 28 29 31 32 33 34 35
Reliabilitas tinggi
Baik : 1 11 14 19 22 23
Sukar: 6 11 13 1 2 5 7 8 9 10 11 14 15 16 17 19 21 22 23 24 27 28 29 31 32 33 34 35
Cukup: 2 4 5 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 21 22 24 25 27 29 30 31 32 33 34 35
Sedang: 2 3 4 5 7 8 9 10 12 18 22 23 24 26 27 28 30 31 32 33 34
Jelek : 3 18 26 28 Mudah: 1 14 16 17 19
20 21 25 29 35
Sangat jelek: 6 13 20 * Data selengkapnya disajikan pada lampiran 7
32
2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan November tahun 2009 di SMP
Negeri 2 Batang. Tahap pelaksanaan penelitiaan dilakukan sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang
telah disusun. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2 x 45 menit. Langkah pembelajaran dalam penelitian ini diantaranya:
a. Suasana kondusif diciptakan dengan pengaturan tempat duduk dengan model
huruf U, format pengaturan tersebut menghasilkan atmosfir belajar yang
kondusif karena siswa merasa bagian dari suatu kelompok, sehingga siswa
dengan mudah dapat menyampaikan pemikiran ataupun idenya.
b. Menghubungkan materi dengan dengan pengetahuan yang telah diketahui
siswa atau dari pengalaman siswa tentang sesuatu yang berhubungan dengan
materi.
c. Guru memberikan gambaran besar tentang materi yang akan disampaikan.
Gambaran besar ini berfungsi sebagai perintah kepada pikiran untuk
menciptakan “folder” yang nantinya akan diisi dengan informasi.
d. Penetapan tujuan atau goal setting, setelah mendapat gambaran besar siswa
diharapkan mampu menetapkan tujuan yang harus dicapai dalam mempelajari
materi sistem pencernaan. Guru meminta siswa untuk menuliskan apa saja
yang ingin dicapai setelah mempelajari materi ini.
e. Memasukkan informasi, pada tahap ini guru menggunakan bantuan media
pembelajaran berupa tampilan slide menggunakan flash dalam menyampaikan
materi sistem pencernaan untuk mencegah terjadinya salah konsep pada siswa.
f. Guru melakukan aktivasi, aktivasi ini dimaksudkan untuk mengaktifkan
informasi yang masih bersifat pasif.
g. Demonstrasi digunakan untuk mengkaji pemahaman murid dan mengevaluasi
secepatnya. Ini melatih siswa untuk mengevaluasi sendiri kemampuannya.
h. Tinjau ulang dan jangkarkan, guru meminta siswa untuk membuat ringkasan
materi yang telah disampaikan, hal ini berfungsi sebagai peninjau ulang
memori siswa.
3. Laporan Penelitian
33
Setelah penelitian selesai dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis data dan
pembahasan untuk mengambil kesimpulan yang merupakan jawaban dari
hipotesis penelitian.
F. Data dan Cara Pengumpulan Data
1. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru
Jenis data dan cara pengambilan data:
a. data hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes kepada siswa.
b. data tentang tanggapan siswa selama proses pembelajaran diambil dengan
lembar angket.
c. data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran diambil dengan
mengunakan lembar observasi aktivitas siswa.
d. data tentang kinerja guru selama proses pembelajaran diambil dengan
menggunakan lembar observasi aktivitas guru.
a. Tes Tertulis
Tes tertulis ini menggunakan instrumen tes berbentuk pilihan ganda. Tes
ini dikenakan pada masing-masing kelas eksperimen untuk menjawab
hipotesis penelitian. Sebelum tes di gunakan terlebih dahulu dilakukan uji
coba kedalam kelas yang sudah pernah mendapatkan materi sistem pencernaan
dan ditentukan validitas dan reliabilitas.
b. Observasi
Observasi digunakan oleh peneliti dan kolabolator untuk memperoleh data
tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran serta kinerja guru selama
melakukan pembelajaran dengan genius learning strategy pada materi sistem
pencernaan manusia. Untuk mempermudah melakukan observasi maka setiap
kali proses pembelajaran dibutuhkan 4 observer, dengan asumsi setiap
observer mengawasi 10 siswa. Jadi total keseluruhan ada 40 siswa dengan 4
observer.
c. Kuisioner/angket
34
Kuisioner dalam penelitian ini berisi tentang tanggapan siswa terhadap
proses pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia selama
penelitian. Kuisioner ini digunakan untuk mengungkap minat, kesenangan,
pemahaman pembelajaran dan ketertarikan dalam proses pembelajaran
dengan genius learning strategy pada materi sistem pencernaan manusia.
Kuisioner ini tidak dilakukan uji coba seperti pada instrumen tes.
G. Metode Analisis Data
1. Analisis data hasil belajar
a. Data hasil belajar peserta didik dihitung dengan cara:
Nilai Akhir = (2 x nilai post tes ) + rata-rata nilai Laporan dan tugas
3
b. Penentuan batas kelulusan individual siswa sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) di SMP Negeri 2 Batang yaitu untuk hasil belajar ≥ 65
c. Analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal ditentukan dengan
rumus :
P =
nni
x 100%
Keterangan :
P = Ketuntasan belajar siswa secara klasikal ni = jumlah siswa tuntas belajar individual n = jumlah total siswa
Ketuntasan klasikal kelas dicapai jika ≥ 75% siswa mencapai ketuntasan
belajar secara individual (Sutjiono 2003).
2. Analisis data hasil observasi aktivitas siswa
Data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa
b. Menentukan kriteria aktivitas siswa dengan parameter.
35
c. Penilaian tingkat aktivitas siswa secara klasikal ditentukan dengan menghitung
siswa yang memperoleh kriteria sangat tinggi dan tinggi. Selanjutnya dianalisis
secara deskriptif prosentase dan dikonfirmasikan dengan parameter sebagai
berikut:
Kriteria penilaian diadaptasi dari Tayibnapis (2000).
0 < 20% = E (sangat rendah)
21%-40% = D (rendah)
41%-60% = C (sedang)
61% - 80% = B (tinggi)
81%-100% = A (sangat tinggi)
3. Analisis data hasil observasi kinerja guru
Hasil observasi kinerja guru dianalisis menggunakan analisis deskriptif
prosentase. Berdasarkan format lembar observasi kinerja guru dalam proses
pembelajaran terdiri dari 19 item dan 2 pilihan jawaban:
A. Ya
B. Tidak
Data observasi kinerja guru dianalisis secara deskriptif persentase dengan cara:
% Kinerja Guru = ∑ kegiatan yang dilakukan x 100%
∑ seluruh aspek
Kriteria penilaian:
0 < 20% = E (sangat rendah)
21%-40% = D (rendah)
41%-60% = C (sedang)
61%-80% = B (tinggi)
81%-100% = A (sangat tinggi) (Tayibnapis 2000).
4. Data hasil tanggapan siswa yang berupa angket dianalisis dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
Data tanggapan peserta didik dianalisis dengan deskriptif persentase dengan
menggunakan rumus.
36
Tingkat persetujuan angket = Jumlah siswa yang menjawab tiap poin x 100% Jumlah seluruh siswa
Menentukan kriteria tanggapan peserta didik dengan parameter sebagai berikut.
Kriteria Tanggapan Peserta didik
Persentase Jawaban 0%-50% : tanggapan negatif
Persentase Jawaban ≥ 50 % : tanggapan positif
Pembelajaran dengan Genius Learning Strategy dapat dikatakan efektif jika
memenuhi semua kriteria dibawah ini:
1. Rata-rata hasil belajar siswa mencapai ≥65
2. Minimal 75% siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu ≥65 tanpa
remidi.
3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran termasuk kriteria tinggi.
4. Minimal 75% siswa menyukai pembelajaran kombinasi genius learning
strategy dengan flash card.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang didapatkan setelah penelitian meliputi data hasil belajar
peserta didik, aktivitas peserta didik, kinerja guru, tanggapan peserta didik
terhadap Genius Learning Strategy yang dilaksanakan. Berikut ini adalah hasil
penelitian pembelajaran dengan menggunakan Genius Learning Strategy.
1. Hasil belajar peserta didik
Hasil belajar diperoleh dari nilai post test, nilai tugas dan laporan praktikum
bahan makanan. Siswa dinyatakan memenuhi standar ketuntasan belajar materi
sistem pencernaan jika hasil belajarnya mencapai nilai ≥ 65, sedangkan ketuntasan
hasil belajar secara klasikal dikatakan berhasil apabila 75% siswa mencapai tuntas
hasil belajar dengan nilai > 65.
Rincian hasil belajar disajikan pada tabel berikut.
Tabel 6 Rincian hasil belajar kelas VIII A dan VIII B materi sistem pencernaan
No Aspek VIII A VIII B
∑Peserta didik ∑Peserta didik 1 Tuntas 36 35 2 Tidak tuntas 2 5 3 Nilai terendah 60,0 61,0 4 Nilai tertinggi 83,0 88,0 5 Rata-rata 71,9 74,6 6 Presentase
ketuntasan 94,7 % 87,5%
*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa pada kelas VIII A paserta didik
yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa dengan nilai terendah 60,0 dan pada kelas VIII
B terdapat 5 siswa dengan nilai terendah 61,0. Pada pembelajaran genius learning
pada pembelajaran sistem pencernaan ini diperoleh nilai tertinggi masing-masing
83,0 untuk kelas VIII A dan 88,0 untuk kelas VIII B. Perolehan persentase
ketuntasan untuk kedua kelas tersebut adalah 91,1%.
38
2. Aktivitas peserta didik
Hasil observasi aktivitas peserta didik kelas VIIIA dan VIIIB sebagai berikut:
Tabel 7 hasil observasi peserta didik kelas VIII A
No Aktivitas Pertemuan (%) Rata-rata % Kriteria
I II III 1 Visual activities: membaca,
memperhatikan penjelasan guru.
100 100 100 100 Sangat tinggi
2 Listening activities: mendengarkan uraian guru, pendapat teman.
100 100 100 100 Sangat tinggi
3 Writing activities: menulis laporan praktikum, mencatat keterangan dari guru.
100 100 100 100 Sangat tinggi
4 Emotional activities: menaruh minat, bersemangat, berani,tenang.
100 100 100 100 Sangat tinggi
5 Motor activities: melakukan praktikum, melakukan permainan flash card.
44,7 100 60,5 68,4 Tinggi
6 Mental activities: menanggapi, mengingat, memecahkan soal.
7,9 31,6 23,7 21,1 Rendah
7 Oral activities: bertanya, mengeluarkan pendapat, diskusi.
50 44,7 18,4 37,7 Rendah
Rata-rata 71.8 82.3 71.8 75.3 Tinggi *Data selengkapnya disajikan pada lampiran 12
Berdasarkan Tabel 7, diketahui bahwa persentase aktivitas peserta didik dengan
jumlah sangat tinggi adalah pada visual activities, listening activities, writing
activities, dan emotional activities yaitu sebesar 100% dan mencapai kategori
sangat tinggi. Aktivitas siswa yang masih mencapai kriteria rendah adalah pada
mental activities dan oral activities dengan rata-rata persentase 21,1% dan 37,7%.
39
Hasil observasi aktivitas peserta didik pada kelas VIII B dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 8 hasil observasi peserta didik kelas VIII B
No Aktivitas Pertemuan (%) Rata-rata % Kriteria
I II III 1 Visual activities: membaca,
memperhatikan penjelasan guru. 100 100 100 100 Sangat tinggi
2 Listening activities: mendengarkan uraian guru, pendapat teman.
100 100 100 100 Sangat tinggi
3 Writing activities: menulis laporan praktikum, mencatat keterangan dari guru.
100 100 100 100 Sangat tinggi
4 Emotional activities: menaruh minat, bersemangat, berani,tenang.
100 100 100 100 Sangat tinggi
5 Motor activities: melakukan praktikum, melakukan permainan flash card.
52,6 100 73,7 75,4 Tinggi
6 Mental activities: menanggapi, mengingat, memecahkan soal.
5,3 42.1 57,9 35,1 Rendah
7 Oral activities: bertanya, mengeluarkan pendapat, diskusi.
65,8 63,6 21,1 50,2 Sedang
Rata-rata 74,8 86,5 78,9 80,1 Tinggi Data selengkapnya disajikan pada lampiran 12
Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa persentase aktivitas peserta didik dengan
jumlah sangat tinggi adalah pada visual activities, listening activities, writing
activities, dan emotional activities yaitu sebesar 100% dan mencapai kategori
sangat tinggi. Aktivitas siswa yang masih mencapai kriteria rendah adalah pada
mental activities dan oral activities dengan rata-rata persentase 35,1% dan 50.2%.
Berdasarkan Tabel 8, diketahui rata-rata aktivitas peserta didik kelas VIIIA dan
VIIIB secara keseluruhan selama kegiatan pembelajaran menunjukkan persentase
dengan kriteria yang tinggi yaitu 75,3% dan 80,1%.
Tingkat aktivitas peserta didik secara klasikal selama proses pembelajaran dengan
menerapkan genius learning strategy dapat dilihat pada tabel 9.
40
Tabel 9 Aktivitas peserta didik secara klasikal
Presentase Kriteria
kelas VIII A Kelas VIII B ∑ Siswa ∑ Siswa
P I P II P III P I P II P III 81-100 Sangat
tinggi 17 25 7 18 24 26
61-80 Tinggi 1 11 19 8 16 4 41-60 Sedang 20 2 12 14 0 10 21-40 Rendah 0 0 0 0 0 0 0-20 Sangat
rendah 0 0 0 0 0 0
Jumlah 38 38 38 40 40 40 Tingkat aktivitas klasikal %
47,0% 94,7% 68,4% 65,0% 100% 75,0%
Kriteria Sedang Sangat tinggi
Tinggi Tinggi Sangat tinggi
Tinggi
Rata-rata keaktifan 70,1 % 80,0% Rata-rata keaktifan kedua kelas
75,1%
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13
Keterangan:
PI : Pertemuan ke I
P II : Pertemuan ke II
P III : Pertemuan ke III
Tingkat aktivitas peserta didik secara klasikal ditentukan berdasarkan
jumlah peserta didik yang memperoleh criteria tinggi dan sedang dibagi jumlah
seluruh peserta didik dalam satu kelas, selanjutnya dihitung persentasenya dan
dikonfirmasikan dengan criteria. Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa
aktivitas peserta didik dengan kriteria tinggi pada kedua kelas yaitu kelas VIII A
sebesar 70,1% dan kelas VIII B sebesar 80%.
3. Kinerja guru
Kinerja guru selama proses pembelajaran dengan genius learning strategy
dapat diketahui dari hasil observasi kinerja guru saat pembelajaran. Observasi
yang diamati yaitu saat pembukaan, kegiatan inti dan penutup kegiatan
pembelajaran. Rincian mengenai data disajikan pada tabel berikut.
41
Tabel 10 Hasil observasi kinerja guru selama pembelajaran No Aspek Pertemuan (%) Rata-
rata Kategori
1 2 3 1 Kinerja pada kelas VIII A 90,4 95,2 85,7 90,4 Sangat tinggi 2 Kinerja pada kelas VIII B 90,4 95,2 95,2 93,6 Sangat tinggi
*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15
Berdasarkan Tabel diatas, diketahui bahwa kinerja guru pada kedua kelas
mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Rata-rata kinerja guru pada
mencapai presentase sebesar 93,6% dan 90,5% dengan kategori sangat tinggi.
4. Tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran
Data tanggapan peserta didik diperoleh dari hasil pengisian angket oleh
peserta didik. Data ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tanggapan dari
peserta didik terhadap penerapan genius learning strategy pada pembelajaran
sistem pencernaan manusia. Rincian tanggapan peserta didik disajikan pada Tabel
berikut.
Tabel 11 Tanggapan peserta didik kelas VIII A dan VIII B terhadap pembelajaran dengan genius learning strategy No Aspek Pernyataan Jawaban Kelas VIII
A Kelas VIII
B ∑ (%) ∑ (%)
1 Ketertarikan dalam mengikuti pembelajaran
1.Pembelajaran GL pada Materi Sistem pencernaan manusia menarik.
Ya
Tidak
39
1
97.4
2.6
38 0
100 0
2 Pemahaman tentang materi yang diajarkan
2.Materi menjadi lebih mudah bila diajarkan dengan metode GL
Ya
Tidak
38
2
94.9
5.1
36 2
94.9
5.1
3 Kesan siswa dalam pembelajan
3.Pembelajaran GL banyak disukai
5.Pembelajaran
Ya
Tidak
Ya
39
1
33
97.4
2.6
82.5
38 0
32
100 0
83.3
42
GL cocok digunakan pada materi sistem pencernaan manusia.
7.Pembelajaran
GL memotivasi untuk lebih giat belajar.
8.Pembelajaran GL menyenangkan
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
7
25
15
40
0
17.5
62.8
37.2
100
0
6
27
11
38 0
16.6
71.8
28.2
100 0
4 Proses Pembelajaran
6.Siswa kesulitan menggunakan GL pada proses pembelajaran
Ya
Tidak
2
38
5.1
94.9
1
37
3.8
96.2
5 Kesan terhadap guru
4.Cara guru mengajar menggunakan GL menyenangkan
Ya
Tidak
38
2
95 5
35 3
91.1
8.9
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22
Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa data tanggapan siswa dari kelas
VIII A dan kelas VIII B secara klasikal, sebanyak ≥ 50 % siswa memberikan
tanggapan positif terhadap pembelajaran melalui Genius Learning disertai flash
card. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang tertarik dan senang
dengan model pembelajaran yang diterapkan serta membantu siswa dalam
meningkatkan pemahaman materi. Siswa juga lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan termotivasi untuk belajar lebih baik serta sebagian besar siswa
menghendaki pembelajaran tersebut diterapkan pada materi lain.
43
B. Pembahasan
1. Hasil belajar peserta didik
Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari rata-rata nilai laporan dan
tugas ditambah 2x tes akhir dibagi 3. Hasil perhitungan data hasil belajar peserta
didik untuk kelas VIIIA sebanyak 2 peserta didik belum mencapai KKM dan
persentase ketuntasan belajar untuk kelas VIIIA sebesar 94,7%. Hasil belajar
untuk kelas VIIIB yaitu terdapat 5 peserta didik belum mencapai KKM dan
persentase ketuntasan belajar untuk kelas VIIIB sebesar 87,5% dan rata-rata
ketuntasan belajar untuk kedua kelas adalah 91,1%. Hal ini menunjukkan bahwa
indikator kinerja dalam penelitian ini telah tercapai yaitu ≥ 75% siswa
memperoleh hasil belajar ≥ 65. Nilai rata-rata yang dicapai sebesar 71,9 dan 76,4.
Jika dibandingkan dengan penelitian Sejenis yang dilakukan oleh Sulistyorini
(2008) yang memperoleh peningkatan hasil belajar dengan ketuntasan 62,45%
(KKM ≥65) dan penelitian Irawati (2009) ketuntasan 99% (KKM ≥63) penelitian
tersebut memperkuat penelitian Genius Learning disertai flash card karena
memberikan peningkatan hasil belajar dari ketuntasan 63% menjadi tuntas 91,1%
(rata-rata ketuntasan kelas VIII A dan kelas VIII B) dengan KKM ≥ 65 tanpa
remidi.
Pencapaian hasil belajar yang melebihi harapan ini selain berasal dari
faktor internal siswa juga disebabkan pembelajaran dilaksanakan menggunakan
metode Genius Learning disertai flash card. Sebelum dilakukan pembelajaran
dilakukan pengkondisian suasana belajar yang kondusif agar siswa dalam keadaan
on (siap belajar) seperti yang terdapat dalam buku Genius Learning (Gunawan
2006). Setiap siswa yang memiliki gaya belajar berbeda-beda distimulasi untuk
lebih kreatif dan percaya diri. Pengajar selalu memberikan motivasi dan masukan-
masukan yang dapat menarik rasa ingin tahu siswa dan membuat siswa lebih
optimis untuk menguasai materi tersebut.
Siswa dengan gaya belajar visual distimulasi dengan menggunakan flash
card, sehingga siswa dapat menyerap materi dengan lebih semangat dengan
dihadirkannya media yang menarik. Siswa dengan gaya belajar Audio distimulasi
dengan kegiatan demonstrasi jadi setelah mendengar penjelasan dari kelompok
44
lain atau teman sekelompoknya siswa dituntut untuk mengekspresikan apa yang
didengar. Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik distimulasi dengan
kegiatan praktikum dan laporan praktikum. Pembelajaran dengan genius learning
strategy memudahkan siswa untuk mempelajari sistem pencernaan manusia.
Karena genius learning strategy mengakomodasi seluruh kecerdasan yang
dimiliki siswa (multiple intelligence) sehingga siswa lebih mudah untuk
menguasai materi. Multiple Intelligence Inventory was given in order to identify
the student's two strongest intelligences. The reading comprehension passages
were Qualitative Reading Inventories (QRIs). One formal, and two intelligence-
tailored comprehension assessments were administered to determine the student's
independent reading levels (Diana Epelbaum 2009).
Pada intinya tujuan strategi belajar ini adalah membuat proses
pembelajaran menjadi efisien, efektif, dan menyenangkan. Belajar jadi sama
asyiknya dengan nonton film di bioskop, atau hang out di mal, malah bisa jadi
lebih asyik. Orang yang pertama kali mengembangkan metode adalah Dr. Georgi
Lozanov dari Bulgaria (Admin 2008).
Tahap awal dari proses pembelajaran ini adalah bagaimana menyiapkan
suasana belajar yang kondusif. Untuk bisa menciptakan suasana belajar yang
kondusif dan mendukung proses pembelajaran, maka dibutuhkan suatu tempat
yang memudahkan siswa untuk menyampaikan ide atau pemikirannya. Dalam
penelitian ini dilakukan pengaturan tempat duduk dengan model huruf U, format
pengaturan tersebut menghasilkan atmosfir belajar yang kondusif karena siswa
merasa bagian dari suatu kelompok, sehingga siswa dengan mudah dapat
menyampaikan pemikiran ataupun idenya (Gunawan 2006).
Yang kedua, guru menghubungkan antara materi yang akan dipelajari
dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa atau dari pengalaman siswa
tentang sesuatu yang berhubungan dengan materi. Saat guru berhasil
menghubungkan antara materi dan apa yang telah diketahui siswa, maka akan
terjadi kesiapan dalam diri siswa. Dalam penelitian ini guru mengeksplorasi
pengalaman siswa tentang penyakit maag yang pernah dialami oleh beberapa
45
siswa dan menu sarapan pagi nasi megono yang menjadi ciri khas masyarakat
Batang, kemudian mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan.
Ketiga, guru memberikan gambaran besar tentang materi yang akan
disampaikan. Gambaran besar ini berfungsi sebagai perintah kepada pikiran untuk
menciptakan “folder” yang nantinya akan diisi dengan informasi. Dalam
penelitian ini, guru memberikan ringkasan atau kata-kata kunci dari apa yang akan
dipelajari dan menjelaskan bagaimana cara guru mengajarkan materi
pembelajaran. Penetapan tujuan atau goal setting adalah langkah selanjutnya yang
telah ditempuh oleh peneliti, setelah mendapat gambaran besar siswa diharapkan
mampu menetapkan tujuan yang harus dicapai dalam mempelajari materi sistem
pencernaan. Guru meminta siswa untuk menuliskan apa saja yang ingin dicapai
setelah mempelajari materi ini.
Langkah kelima yang ditempuh oleh peneliti adalah memasukkan
informasi, pada tahap ini guru menggunakan bantuan media pembelajaran berupa
tampilan slide menggunakan flash dalam menyampaikan materi sistem
pencernaan untuk mencegah terjadinya salah konsep pada siswa. Penggunaan
media slide pembelajaran juga menarik bagi siswa sehingga siswa akan lebih
memperhatikan apa yang disampaikan guru melalui slide pembelajaran itu, karena
pada slide pembelajaran terdapat animasi, audio dan teks. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Lapuh dan Rugelj (2009) yang menemukan bahwa pembelajaran
dengan audio animasi memberikan hasil yang lebih baik dalam bertambahnya
pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, hal ini direkomendasikan kepada para
guru untuk mendesain pembelajaran dengan menggunakan media animasi dan
audio atau dengan animasi narasi teks, silahkan siswa memilih mana yang paling
baik.
Yang keenam, guru melakukan aktivasi, aktivasi ini dimaksudkan untuk
mengaktifkan informasi yang masih bersifat pasif. Murid masih merasa belum
memiliki informasi yang baru saja ia terima. Hal ini dikarenakan proses
pembelajaran satu arah yaitu dari guru ke murid. Maka perlu adanya proses yang
membawa murid ke satu tingkat pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang
46
diajarkan yaitu menggunakan teknik Multiple Intelligence. Teori baru telah
menunjukkan bahwa kecerdasan berdimensi majemuk (Depdiknas 2003). Teori
Multiple Intelligences Howard Gardner yang telah teruji secara empiris di dalam
kelas, yang juga di dukung temuan-temuan di bidang neuro science tentang funsi
otak kanan dan otak kiri, adalah teori baru yang layak dijadikan landasan teori
untuk membuat kategori kecerdasan siswa (Saripati 2007). Pada penelitian ini
guru mengaktivasi siswa dengan melakukan sebuah permainan dengan flash card,
dalam permainan ini siswa diminta memahami dan menjelaskan kata kunci yang
terdapat pada flash card kepada teman yang duduk di sebelahnya dan begitupun
sebaliknya dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Dengan diiringi musik,
guru meminta siswa untuk menggeser penghapus kepada teman sebelah dan
seterusnya hingga musik berhenti. Siswa yang menerima penghapus yang
didapatkan dari teman sebelah diwajibkan mendemonstrasikan atau menjelaskan
di depan kelas tentang apa yang ada pada flash card yang ia dapatkan dan
penjelasan dari teman sebelahnya tentang flash card yang mereka peroleh. Pada
akhir sesi pembelajaran, guru meminta siswa untuk membuat ringkasan materi
yang telah disampaikan, hal ini berfungsi sebagai peninjau ulang memory siswa.
Menurut Asfandiyar (2009) dengan berusaha mengakomodasikan kemampuan
masing-masing siswa, kita telah membantu siswa mencapai hasil belajar yang
efektif. Gunawan (2006) menjelaskan bahwa hasil penelitian oleh para pakar
accelerated learning dan metode pembelajaran modern menunjukkan bila semua
kecerdasan ini ditumbuhkan, dikembangkan, dan dilibatkan dalam proses
pembelajaran, maka akan sangat meningkatkan efektivitas dan hasil pembelajaran.
Suasana yang kondusif dan media yang menarik dapat membuat siswa menjadi
lebih aktif dalam belajar sehingga meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Sardiman 2007) yang
menyatakan bahwa penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif siswa. Selain itu hasil belajar yang baik juga
didukung oleh kualitas pembelajaran yang baik.
Berdasarkan hasil analisis pada lembar observasi keaktifan siswa serta
uraian di atas, tampak bahwa siswa yang hasil belajarnya tuntas adalah siswa yang
47
sangat aktif atau aktif dalam kegiatan pembelajaran baik diskusi, demonstrasi
ataupun praktikum. Aktivitas yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa adalah siswa memperhatikan instruksi dari guru karena dengan
memperhatikan instruksi guru, siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan
baik, mengemukakan pendapat dengan percaya diri sehingga siswa merasa
dihargai, bertanya sesuai kebutuhan siswa, dan siswa dapat menjawab pertanyaan
dengan menghubungkan materi dalam kehidupannya sehingga memudahkan
materi untuk tinggal dalam memori jangka panjang siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Gagne dalam Sugandi (2004) bahwa pembelajaran yang berorientasi dari
internal, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan
proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang
kedalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil
belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.
Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh ketertarikan siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Hal ini diketahui berdasarkan tanggapan siswa (Tabel
11), bahwa sebagian besar siswa pada kelas VIII A (97,4%) dan VIII B (100%)
menyatakan tertarik mengikuti pembelajaran. Ketertarikan siswa dapat
meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan motivasi siswa untuk mengikuti
pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Hal ini sesuai dengan
pendapat Darsono (2000) bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami proses belajar. Sebagian besar siswa juga
menyatakan lebih mudah memahami materi (VIII A dan VIII B sebesar 94,9%).
2. Aktivitas peserta didik
Aktivitas siswa merupakan kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses
pembelajaran untuk mencapai hasil belajar. Pada pertemuan pertama kelas VIIIA
dan kelas VIIIB tingkat aktivitasnya masih dalam kriteria sedang. Karena pada
pertemuan pertama dilakukan pemasukan informasi dengan menggunakan slide
pembelajaran dan tanya jawab, sehingga hanya beberapa siswa yang pandai saja
yang mendominasi untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru
atau siswa lain. Siswa yang lain masih terlihat kurang percaya diri untuk bertanya
48
ataupun menjawab pertanyaan.
Selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 9 bahwa pada pertemuan
kedua tingkat aktivitas peserta didik mengalami peningkatan yaitu 97,4% untuk
kelas VIIIA dan 100% untuk kelas VIIIB, hal ini dikarenakan pada pertemuan
kedua dilakukan aktivasi memory dengan menggunakan permainan flash card
berputar sehingga siswa lebih aktif dan lebih antusias dalam pembelajaran. Pada
pertemuan ketiga, aktivitas peserta didik mengalami penurunan 68,4% untuk kelas
VIIIA dan 75% untuk kelas VIIIB yaitu pada saat dilakukannya praktikum uji
bahan makanan. Hal ini dikarenakan hanya beberapa siswa yang aktif dalam
melakukan praktikum uji makanan dan sebagian yang lain pasif.
Peserta didik dalam penelitian ini dikatakan mempunyai aktivitas tinggi jika
persentase aktivitasnya ≥ 70%. Aktivitas peserta didik secara klasikal pada kelas
VIII A adalah 70,1% dengan kriteria tinggi dan pada kelas VIII B mencapai 80%
dengan kriteria sangat tinggi, hal itu menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut
memenuhi kriteria efektivitas yaitu ≥ 70% siswa aktif dalam pembelajaran. Hal ini
disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan menuntut siswa untuk aktif, yaitu
dengan melakukan permainan menggunakan flash card dan praktikum bahan
makanan. Aspek yang diamati yaitu visual activities (membaca, memperhatikan
penjelasan guru), listening activities (mendengarkan uraian guru, mendengarkan
pendapat teman), writing activities (menulis laporan praktikum, mencatat
keterangan dari guru), emotional activities (menaruh minat, bersemangat
mengikuti kegiatan pembelajaran), motor activities (melakukan praktikum,
melakuakan permainan flash card), mental activities (menanggapi, mengingat,
memecahkan soal), oral activities (bertanya, mengeluarkan pendapat, diskusi) (B.
Diedrich dalam Sumedana (2009)
Aktivitas peserta didik mencapai kriteria sangat tinggi dan tinggi pada visual
activities, listening activities, writing activities, emotional activities, dan motor
activities, sedangkan pada mental activities dan oral activities peserta didik masih
dalam kriteria rendah. Kriteria rendah pada mental activities dan oral activities
tersebut menunjukkan bahwa peserta didik belum terbiasa dengan strategi yang
menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran, oleh karena itu perlu upaya yang
49
lebih keras dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih mengaktifkan
siswa. Kriteria yang tinggi dan sangat tinggi menunjukkan bahwa siswa tertarik
untuk mengikuti pembelajaran dengan genius learning strategy. Hal ini dapat
dilihat pada tabel 11 bahwa pada aspek ke 3 yaitu kesan siswa terhadap
pembelajaran bahwa ≥70% menyukai pembelajaran dengan genius learning
strategy. Peran guru dalam pembelajaran ini juga sangat menunjang keberhasilan
peserta didik dalam proses pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada Tabel 10
diketahui bahwa kinerja guru sangat tinggi dengan persentase sebesar 93,6% dan
90,5%.Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan genius learning strategy dapat berpengaruh meningkatkan aktivitas
peserta didik.
50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penggunaan genius learning disertai flash card layak diterapkan pada
pembelajaran materi sistem pencernaan manusia di SMPN 2 Batang. Hasil belajar
peserta didik kelas VIII A mencapai persentase ketuntasan belajar sebesar 94,7%
dan pada kelas VIII B sebesar 87,5% dengan nilai rata-rata 73. Aktivitas peserta
didik secara klasikal 70,1% dengan kriteria tinggi pada kelas VIII A dan 80%
dengan kriteria sangat tinggi pada kelas VIII B.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan saran yang dapat diajukan
adalah sebagai berikut.
1. Saat pembelajaran dengan Genius learning Strategy harus dilakukan
pengawasan yang cukup ketat sehingga siswa tidak melakukan aktivitas
yang jauh dari sumber belajar.
2. Guru agar lebih meningkatkan kreativitas dan fleksibilitas dalam
pengembangan pembelajaran Genius Learning Strategy untuk aplikasi
yang efektif dalam dunia pendidikan.
3. Pengelolaan kelas dan pengelolaan waktu agar pembelajaran lebih
kondusif dan optimal.
51
DAFTAR PUSTAKA
Admin.2008.Genius Learning Strategy. On line at
http://Whandi.net/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=1693 (accessed 6 april 2009).
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta __________. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Rev. Cet.3). Jakarta:
Bumi Aksara. Armstrong T. 2005. Setiap Anak Cerdas. Jakarta : PT Gramedia Arsyad A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada __________. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Asfandiyar A. 2009. Kenapa Guru Harus Kreatif. Bandung: DAR! Mizan Catharina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES Collin R.2002. Kuasai Lebih Cepat, Buku Pintar Accelerated Learning. Bandung
: PT Mizan Pustaka. Darsono M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. Departeman Pendidikan Nasional. 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah S.2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Epelbaum D. 2009. Multiple Intelligence Assessments give Insight into Reading
Comprehension Difficulties and Potential: A Case Study. The International Journal of Learning 14 (5) :243-252.
Gunawan A. 2006. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Hamid Abdul. 2009. Jurnal Pembelajaran melalui pakem . On line at.
www.google/jurnal/balai diklat keagamaan Banjarmasin (accessed 7 Desember 2009) Irawati E. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think - Pair – Share
Konsep Sistem Saraf Manusia Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA PGRI 2 Kayen Pati (Skripsi). Semarang: UNNES.
52
Juliantara K. 2010. Aktivitas Belajar. Jakarta. On line at http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11 (accessed 11 April 2010)
Lapuh B & Rugelj J. 2009. Comparing efficiency of web based learning contents
on different media.IJET 4 (3):35.
Mulyasa E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. Saripati.2007. Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mendorong
Terjadinya Accelerated Learning. Jurnal Pendidikan Inovatif II (02):95-99 Sudjana.1999. Metoda statistika. Bandung: Tarsito ----------- .2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar: Remaja Rosdakarya. Sugandi A.2004. Teori Pembelajaran. Semarang : UPT UNNES Press. Sugiyono.2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sumedana.2009. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran. On line at
http:sumedana12.wordpress.com ( assessed 18 Juni 2009 )
Sulistyorini N. 2008. Penggunaan Media Komik Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Genius Learning Strategy Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Larutan Buffer dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2007/2008(Skripsi). Semarang: UNNES.
Sutikno M Sobri. 2007. Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar
Siswa. Sumbawa. On line at http://www.bruderfic.or.id/h-129/peran guru-htm [diakses tanggal 22 maret 2010]. Sutjiono Thomas W A. 2005. Pendayagunaan media pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Penabur IV (04):76-84 Tayibnapis F Y. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta. Windura S. 2008. Be An Absolute Genius. Jakarta : PT Gramedia.
53
54
Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS/SEMESTER : VIII/gasal
STANDAR KOMPETENSI : 2. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia dan hewan vertebrata ALOKASI WAKTU : 6x 45 menit
METODE PEMBELAJARAN : Genius Learning
Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem Pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Kompetensi sebagai hasil belajar
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar / Bahan/ Alat/ Media
1) Mampu menjelaskan perbedaan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
2) Menjelaskan jenis-jenis makanan berdasarkan
Sistem Pencernaan Pada Manusia
Fungsi makanan bagi manusia dan pentingnya ASI bagi bayi.
Jenis-jenis makanan berdasarkan kandungan zat
Pemasukan informasi:
Studi pustaka tentang berbagai zat-zat makanan
Siswa dapat menyebutkan berbagai zat yang terkandung dalam makanan dan contoh bahan makanannya.
Jenis tagihan:
1. Laporan hasil praktikum uji bahan makanan
2. Uji kompetensi
6x45 menit
Buku Dari Dinas kab. Batang, Syamsuri,dkk. Erlangga, flash card
Slide
55
kandungan zat yang ada di dalamnya.
3) Menjelaskan fungsi makanan.
4) Membedakan pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi
5) Menyebutkan contoh-contoh bahan tambahan makanan (aditif)
6) Menyebutkan contoh kelainan atau penyakit pada sistem pencernaan manusia
yang ada di dalamnya.
Sistem pencernaan pada manusia.
Bahan tambahan makanan (adiktif) dan pengaruhnya bagi kesehatan manusia.
Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan.
Mengidentifikasi macam organ penyusun sistem pencernaan makanan pada manusia
Studi pustaka (majalah, koran, internet, buku) tentang kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan
Aktivasi
Siswa berpasangan melakukan permainan kata kunci flash card
Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan organ penyusun sistem pencernaan pada manusia
tertulis 3. Tugas
individu Instrumen Penilaian:
1. Lembar observasi keaktifan siswa
2. Lembar penilaian hasil praktikum
3. Soal uji kompetensi tertulis (pilihan ganda)
Contoh instrumen yang mengacu pada indikator no.2:
Zat makanan yang menjadi sumber energi adalah......
a. karbohidrat b. vitamin
pembelajaran.
Berbagai sumber informasi tentang penyakit pencernaan (buku, majalah, koran, internet)
56
Demonstrasi
Siswa melakukan praktikum uji karbohidrat
Menijau ulang dan penjangkaran
c. air mineral
57
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan 1)
Sekolah : SMP 2 BATANG
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Smt : VIII/ I
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
B. Kompetensi Dasar
1.4. Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
C. Indikator
1. Menjelaskan zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh
2. Menemukan alasan pentingnya ASI bagi bayi.
3. Menjelaskan tentang saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem
pencernaan pada manusia
D. Materi Pembelajaran
1. Makanan
2. Alat-alat Pencernaan makanan
E. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui zat-zat makanan yang diperlukan tubuh
2. Mengetahui berbagai macam alat-alat pencernaan makanan
3. Mengetahui berbagai macam alat-alat pencernaan makanan
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembuka
Guru memberikan salam, memimpin doa dan menayakan keadaan siswa.
Kegiatan Inti
GL Step 1
Make Fun Class
(5 menit)
Guru mengkondisikan tempat duduk siswa dengan
model huruf U dan memberikan cerita singkat yang
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa seperti :
1. tokek budek
58
GL Step 2
Connection our goals
(5 menit)
Guru membimbing siswa membuat tujuan/goal-setting
bersama dari proses pembelajaran
Guru menghubungkan antara apa yang akan dipelajari
siswa dengan apa yang diketahui siswa baik
berupa pengetahuan, informasi maupun
pengalaman, serta apa yang dapat dimanfaatkan
siswa dengan menanyakan menu sarapan pagi
mereka.
” Apa menu sarapan pagi kalian tadi? Zat makanan apa saja
yang terdapat dalam menu saparan pagi kalian? ”
GL Step 3
Big Picture
(5 menit)
Guru memberikan Big Picture of Human Digest system
dengan memberikan simulasi awal (menggunakan LCD
atau gambar) proses terjadinya penghancuran makanan
dalam tubuh, dari simulasi tersebut akan memunculkan
pertanyaan 5W1H ( What, What for, Where, When,
Why and How).
Contoh:
Apakah sistem pencernaan itu?
Apa fungsi makanan bagi tubuh?
Dimanakah makanan dicerna dalam tubuh?
Kapan proses itu terjadi?
Mengapa jika muntah, mulut terasa pahit?
Bagaimanakah proses mencerna makanan dalam tubuh?
GL Step 4
Information income
(45 menit)
Guru menyampaikan materi dengan bantuan slide
pembelajaran untuk menghindari salah konsep pada
siswa. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan.
GL Step 5
Activation,
(10 menit)
Guru membimbing siswa untuk melakukan aktivasi
dengan cara siswa berpasangan dan menjelaskan materi
yang telah difahami dan bertanya pada pasangannya
tentang materi yang belum difahaminya secara
bergantian dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditulis siswa.
59
GL Step 6
Demonstration
(5 menit)
Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan di
depan kelas tentang hasil diskusinya dengan
pasangannya.
GL Step 7
Fun review and reward
(5 menit)
Guru membantu siswa menyimpulkan materi yang telah
disampaikan pada pertemuan itu dan memberikan
reward berupa senyuman, sanjungan dan motivasi pada
siswa yang aktif.
Kegiatan penutup (5 menit)
Guru meminta siswa untuk mempelajari materi sistem pencernaan di rumah.
Guru memberi tugas pada siswa untuk mencari artikel atau informasi tentang
penyakit-penyakit yang menyerang sistem pencernaan di internet maupun puskesmas
sekitar tempat tinggal.
G. Sumber/ Alat/ Bahan
1. Buku dari Dinas Kab. Batang
2. Buku pelajaran IPA Biologi untuk SMP/MTS kelas VIII penerbit Yrama Widya
3. Buku Biologi lain yang relevan (Syamsuri, dkk. Erlangga)
H. Metode Pembelajaran
1. Genius learning strategy
I. Media Pembelajaran
1. flash card
2. Slide Pembelajaran
J. Penilaian
Tugas Kelompok, Tes Tertulis,
Mengetahui Semarang,
Guru Mapel, Peneliti,
Ernawati, S. Pd Akifatul Jannah
NIP 195302081977032003 NIM 4401405579
60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan 2)
Sekolah : SMP 2 BATANG
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Smt : VIII/ I
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Makana
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
B. Kompetensi Dasar
1.4. Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
C. Indikator
1. Menjelaskan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem
pencernaan pada manusia
2. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan dalam kehidupan sehari-
hari
D. Materi Pembelajaran
1. Alat-alat Pencernaan Makanan
2. Gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan
E. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui pencernaan secara mekanik dan kimiawi
2. Mengetahui gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan
F. Kegiatan Pembelajaran
GL Step 1
Make Fun Class
(5 menit)
Guru mengkondisikan tempat duduk siswa dengan
model huruf U
Guru memberikan salam, memimpin doa dan
menayakan keadaan siswa.
Guru memberikan pengharapan untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
GL Step 2
Connection our goals
(5 menit)
Guru meminta siswa untuk membaca dan meresapi
kembali tujuan (goals) yang telah ditulis siswa
GL Step 3 Guru memberikan gambaran besar pada siswa tentang
61
Big Picture
(5 menit)
materi yang akan dipelajari nanti menggunakan gambar
pada slide pembelajaran.
GL Step 4
Information income
(40 menit)
Guru melanjutkan materi dengan bantuan Slide
pembelajaran untuk menghindari salah konsep pada
siswa.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan.
GL Step 5
Activation,
GL Step 6
Demonstration and
GL Step 7
Fun review and reward
(20 menit)
Guru membimbing siswa melakukan aktivasi yang
menyenangkan dengan menggunakan Flash Card
menggunakan metode reflection rotation, yang
diberikan oleh guru, dengan langkah sebagai berikut:
- 1 paket flash card tentang sistem pencernaan untuk
beberapa siswa
- Siswa berpasangan, misal. A dan B
- A memberitahukan kepada B penjelasan istilah dari flash
card dan B menyebutkan istilahnya/sebaliknya
-Lakukan terus secara bergantian sambil diiringi musik
sampai waktu yang ditentukan oleh guru
-Pada waktu musik berhenti, secara acak guru menunjuk
salah satu siswa untuk menjelaskan di depan kelas
tentang kata kunci yang sudah dibaca dan dijelaskan
oleh dan pada temannya.
-Guru memberikan penghargaan pada murid berupa
sanjungan, motivasi dan bingkisan.
-Guru mamandu siswa menyimpulkan hasil diskusi dan
memberikan reward
Guru memberikan tugas mind mapping dari apa yang
telah dipelajari.
Kegiatan penutup (5 menit)
Guru memberikan tugas pada siswa untuk menyiapkan bahan-bahan untuk praktikum uji
bahan makanan.
Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
G. Sumber/ Alat/ Bahan
4. Buku dari Dinas Kab. Batang
62
5. Buku pelajaran IPA Biologi untuk SMP/MTS kelas VIII penerbit Yrama Widya
6. Buku Biologi lain yang relevan (Syamsuri, dkk. Erlangga)
H. Metode Pembelajaran
2. Genius learning strategy
I. Media Pembelajaran
3. flash card
4. Slide Pembelajaran
J. Penilaian
Tugas Kelompok, Tes Tertulis,
Mengetahui Semarang,
Guru Mapel, Peneliti,
Ernawati, S. Pd Akifatul Jannah
NIP 195302081977032003 NIM 440140557
63
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan 3)
Sekolah : SMP 2 BATANG
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Smt : VIII/ I
Materi Pokok : Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
B. Kompetensi Dasar
1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan.
C. Indikator
1. Mendeskripsikan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya.
2. Membandingkan antara bahan makanan mengandung glukosa dan dengan protein
melalui uji makanan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan kandungan zat yang ada di dalam makanan.
2. Siswa terampil melaksanakan praktikum uji makanan.
E. Materi Pembelajaran
Makanan
Makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk sumber energi, pertumbuhan dan
menjaga kesehatan. Bila kita hanya makan satu jenis makanan maka materi yang
diperlukan tubuh tidak terpenuhi. Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepat dan
mengandung zat nutrisi lengkap, yaitu :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat makanan yang banyak menghasilkan energi yang diperlukan tubuh.
2. Protein
Setiap sel hidup tersusun atas protein. Protein dalam tubuh berfungsi untuk zat pembangun,
pembentuk sel yang baru, pengganti sel-sel yang rusak dan pembentuk senyawa lain.
3. Lemak
64
Lemak seperti karbohidrat, sebagai sumber energi, pelarut vitamin A, D, E dan K,
pelindung tubuh dari suhu rendah dan pelindung alat-alat dalam.
4. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral sangat dibutuhkan tubuh meskipun dalam jumlah kecil. Vitamin
berfungsi sebagai zat pengatur, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan.
5. Air
Fungsi air untuk mengangkut nutrisi ke jaringan-jaringan tubuh, mengambil sampah
sebagai hasil metabolisme, medium berbagai reaksi kimia.
Untuk mengetahui kandungan makanan yang kita makan dapat dilakukan dengan
cara uji makanan dengan bantuan reagen-reagen tertentu, misalnya :
Untuk karbohidrat menggunakan reagen benedict / Fehling A + Fehling B
Untuk protein menggunakan reagen biuret.
F. Metode Pembelajaran
Metode : Praktikum
Sumber : Buku pendamping, LKS
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
No. Langkah Pembelajaran Alokasi waktu
1.
Kegiatan Awal
Apersepsi :
Sebutkan jenis-jenis bahan makanan yang sehari-
hari kita konsumsi ? Apa kandungannya ?
Motivasi :
Darimana kamu tahu kandungan bahan makanan
itu ?
Menjelaskan bahwa hari ini akan melakukan uji
makanan
5 Menit
2. Kegiatan Inti
Membagi kelompok dan tiap-tiap kelompok
mengambil alat dan bahan yang tersedia.
Membagikan LKS
Menjelaskan prosedur uji karbohidrat dan uji
protein
Membimbing siswa untuk praktikum.
Menunjuk perwakilan kelompok untuk
menuliskan hasilnya.
65 menit
65
3. Kegiatan Penutup
Membuat kesimpulan bersama.
Memberikan tugas rumah.
10 menit
H. Penilaian
Jenis penilaian : lisan dan penugasan
Contoh : Dari praktikum, bahan apa yang mengandung karbohidrat ?
Mengapa ?
Mengetahui Semarang,
Guru Mapel, Peneliti,
Ernawati, S. Pd Akifatul Jannah
NIP 195302081977032003 NIM 440140557
66
Lampiran 3. Kisi-kisi soal evaluasi
KISI-KISI SOAL EVALUASI
Nama sekolah : SMP Negeri 2 Batang Mata pelajaran : IPA-Biologi Kelas/Semester : VIII/ Gasal (I) Standar kompetensi : Memahami barbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar Pokok
bahasan Materi Indikator Nomor
soal Ranah kognitif Kunci
jawaban Jumlah
soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan pada manusia Jenis dan fungsi
Membedakan saluran pencernaan dengan kelenjar pencernaan sebagai sistem penyusun sistem pencernaan pada manusia
Menyebutkan bagian dari organ pencernaan dan fungsinya.
Mendeskripsikan jenis
2 5 6
1 10 11 20 27 28 29 30 31
8
√
√
√
√ √
√
√ √ √ √
√
√ √
A A C
A C B B A C D A B
B
3
9
4
67
makanan Bahan aditif dan pengaruhnya bagi kesehatan Gangguan pada system pencernaan
makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya.
Menjelaskan fungsi makanan bagi manusia, termasuk pentingnya ASI bagi bayi.
Menyebutkan zat aditif dan pengaruhnya bagi kesehatan
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada system pencernaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
19 34 35
14 15 16 17
24
22 23 26 3
√ √
√
√
√ √
√ √ √
√
√
√
D B A
D A B B
B
A D C B
4
1
4
68
Lampiran 4. Soal Evaluasi
SOAL EVALUASI
POKOK MATERI SISTEM PENCERNAAN
Mata Pelajaran : IPA-Biologi
Kelas/semester : VIII/ Gasal
Waktu : 40 menit
Petunjuk umum
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
2. Jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang telah disediakan.
3. Sebelum mengerjakan soal, tulislah terlebih dahulu pada lembar jawaban nama, kelas dan
nomor urut pada tempat yang tersedia.
4. Perhatikan dan bacalah soal baik-baik sebelum menjawab
5. Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan waktu yang telah disediakan dan
bekerjalah sendiri dengan tenang dan teliti.
Petunjuk khusus
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf A, B, C, atau D sebagai jawaban yang tepat pada
lembar jawaban yang telah disediakan!
1. Berikut ini merupakan pengertian pencernaan mekanik yaitu…………
a. Mengubah bentuk makanan kasar menjadi halus.
b. Mengubah bentuk makanan halus menjadi kasar.
c. Mengubah bentuk makanan kasar menjadi cair.
d. Mengubah bentuk makanan kasar menjadi halus hingga manis.
2. Saluran pancreas menghasilkan enzim yang sangat berguna dalam proses pencernaan
secara kimiawi, enzim tersebut dapat mengubah amilum menjadi gula, enzim yang
dimaksud adalah…………
a. amylase c. renin
b. lactase d. pepsin
3. Pencernaan makanan pada manusia terjadi secara mekanik dan kimiawi, pencernaan
makanan berlangsung di sepanjang saluran pencernaan. Prosesnya diawali sejak makanan
masuk ke mulut kemudian masuk kerongkongan. Dari kerongkongan makanan masuk
ke…………
69
a. Lambung, usus halus, usus besar, dan anus
b. Hati, usus halus, usus besar, dan anus
c. Lambung, usus besar, usus duabelas jari,dan anus
d. Lambung, usus besar, usus halus, dan anus
4. usus duabelas jari merupakan saluran pencernaan yang palig panjang, pada usus duabelas
jari terjadi pencernaan secara kimia dengan bantuan enzim-enzim pencernaan yang
bermuara dari dua kelenjar pencernaan yaitu............
a. hati dan lambung
b. kandung empedu dan hati
c. kelenjar pancreas dan kandung empedu
d. kelenjar pancreas dan hati
5. Fungsi cairan empedu adalah untuk………
a. mengubah tepung menjadi gula
b. mengemulsi lemak
c. mengubah protein dan peptone menjadi asam amino
d. menyerap garam-garam mineral
6. Perhatikan gambar alat pencernaan makanan pada manusia berikut!
Dari gambar disamping, bagian yang berfungsi menyerap sari-
sari makanan ditunjukkan oleh huruf?
a. E c. I
b. G d. C
7. Makanan yang pertama kali masuk akan dicerna dalam mulut dengan bantuan gigi. Gigi
ada beberapa jenis yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Fungsi dari gigi geraham
adalah untuk…………
a. Merobek c. Memotong
b. Mengunyah d. Menggigit
8. Vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disusun sendiri oleh tubuh,
melainkan diperoleh dari makanan. Oleh karena itu makanan yang kita makan harus
mengandung vitamin yang cukup, karena vitamin berfungsi………
a. Sebagai energi utama
b. Menggantikansel-sel yang rusak
c. Untuk membentuk sel-sel yang baru
70
d. Sebagai ko-enzim yang berperan sebagai biokatalisator yang mempercepat reaksi zat
dalam tubuh
9. Zat makanan yang berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh kita agar tidak mudah
terserang penyakit adalah…….
a. Protein c. Lemak
b. Karbohidrat d. Air
10. Dibawah ini merupakan fungsi utama dari lemak adalah………
a. Sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K
b. Sebagai penghasil energi terbesar
c. Sebagai cadangan makanan yang disimpan dibawah kulit
d. Sebagai pelindung organ dibawah tubuh
11. Makanan yang kita konsumsi harus mengandung cukup vitamin. Kekurangan vitamin
dapat menyebabkan penyakit beri-beri, kaki tangan kesemutan, persendian terasa pegal,
dan ngilu. Untuk mencegah penyakit tersebut, kita perlu mengkonsumsi cukup……
a. Vitamin C c. Vitamin A
b. Vitamin B d. Vitamin K
12. Protein sangat diperlukan tubuh sebagai zat pembengun sel-sel tubuh, mengganti sel tubuh
yang usang, protein dapat berasal dari tumbuhan (nabati) atau hewan (hewani). Protein
nabati diperoleh dari……………..
a. Jagung dan padi c. pisang dan alpukat
b. Kedelai dan kelapa d. kedelai dan kacang
13. Makanan yang pertama kali masuk akan dicerna di dalam mulut dengan dengan bantuan
gigi kemudian dirobek dan dilumatkan agar mudah dicerna, maka gigi yang berperan
adalah………
a. Seri dan geraham c. seri dan taring
b. Taring dan geraham d. geraham dan taring
14. Bila seseorang kekurangan cairan dalam tubuhnya kemudian lemas, perut terasa perih
sehingga sering ke kamar mandi, kadang muntah dan mual, dengan tanda-tanda diatas
merupakan ciri dari penyakit………
a. Konstipasi (sembelit) c. Kanker lambung
b. Ulkus (tukak lambung) d. colitis (radang usus besar)
15. Banyak factor penyebab gangguan pada system pencernaan antara lain pola makan yang
salah, infeksi bakteri, atau karena adanya kelainan pada alat pencernaan makanan. Di
bawah ini merupakan penyakit yang menyerang organ pencernaan, kecuali……….
a. Konstipasi (sembelit) c. Kolitis (radang usus besar)
71
b. Disentri (diare) d. Anemia
16. Makanan yang dijual dipasaran mempunyai bentuk, warna, rasa, dan bau yang menarik.
Dibawah ini merupakan zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan manusia adalah………
a. Kunyit c. Antosianin
b. Rhodomin B d. Kalium iodide (KIO3)
17. Penyakit pada system pencernaan yang menyerang rongga mulut sehingga mulut menjadi
kering serta proses pencernaan tidak sempurna karena produksi air liur menurun disebut
penyakit?
a. Appendicitis c. Xerostomia (rongga mulut)
b. Ulkus (tukak lambung) d. Parotitis (gondong)
18. Bagian lidah yang berfungsi untuk merasakan rasa manis adalah di bagian……….
a. Ujung c. Samping kanan
b. Samping kiri d. Belakang
19. Dibawah ini merupakan enzim yang dihasilkan di pancreas beserta fungsinya,
kecuali……….
a. Amylase, berfungsi mencerna karbohidrat menjadi glukosa
b. Tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino
c. Rennin, berfungsi mengumpulkan protein
d. Lipase, berfungsi mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
20. Perhtikanlah gambar dibawah ini!
Bagian akhir dari usus besar adalah rectum (poros usus)
ditunjukkan oleh huruf...........
a. C
b. B
c. A
d. E
21. Dari gambar dibawah yang diberi tanda S adalah…………
a. Appendix
b. Secum
c. Colon
d. Rectum
72
22. Perhatikanlah pernyataan di bawah ini!
1. untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
2. untuk menjaga keseimbangan tubuh
3. mengandung antibodi untuk pertahanan terhadap penyakit
4. pemenuhan kebutuhan gizi bayi
dari peryataan tersebut di atas yang merupakan fungsi ASI bagi bayi, kecuali adalah……..
a. (1), (2) dan (4) c. (2) dan (3)
b. (2) dan (4) d. (2)
23. Perhatikan tabel berikut!
No Zat makanan Reagen Warna akhir
1 Amilum Lugol Hitam
2 Glukosa Benedict Hitam
3 Protein Biuret Ungu
4 Zat tepung Lugol Merah bata
Berdasarkan tabel diatas yang benar ditunjukkan oleh nomor…………….
a. 1 dan 2 c. 2 dan 3
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
24. Dari gambar di bawah ini yang diberi tanda P dan Q adalah………
a. Gigi geraham dan gigi seri
b. Gigi seri dan gigi geraham
c. Gigi taring dan gigi geraham
d. Gigi seri dan gigi taring
e.
f.
25. Makanan sebagai sumber energi sangat diperlukan oleh tubuh agar dapat melakukan
aktivitas seperti berjalan, berfikir dan berolah raga.. Bahan makanan yang mengandung
karbohidrat adalah…………
a. Tepung, kentang, jagung
b. Ubi, jagung, tempe
c. Tahu, jagung, sagu
73
d. Ubi, kentang, kedelai
Selamat mengerjakan…….
Kunci Jawaban Evaluasi
1. A
2. A
3. A
4. C
5. B
6. C
7. B
8. D
9. A
10. B
11. B
12. D
13. B
14. A
15. D
16. B
17. C
18. A
19. C
20. D
21. A
22. B
23. B
24. B
25. A
74
75
Lampiran 5 Data Urut Analisis Soal
DATA URUT ANALISIS SOAL
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Skor
UC - 10 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 UC - 28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 30 UC - 35 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 UC - 02 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 UC - 36 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 28 UC - 23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 27 UC - 20 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 27 UC - 31 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 27 UC - 24 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26 UC - 27 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26 UC - 15 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26 UC - 18 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26 UC - 01 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26 UC - 11 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 25 UC - 09 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 UC - 26 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 23 UC - 34 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 23 UC - 21 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 23 UC - 22 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 21 UC - 30 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 21 UC - 25 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 21 UC - 37 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 21 UC - 40 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 21 UC - 14 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 21 UC - 17 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 20 UC - 04 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 20 UC - 16 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 19 UC - 29 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 18 UC - 19 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 18 UC - 32 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 17 UC - 39 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 16 UC - 12 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 16 UC - 06 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 16 UC - 13 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 15 UC - 03 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 15 UC - 07 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 13 UC - 38 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 13
76
UC - 08 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 12 UC - 05 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 12 UC - 33 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 11
33 22 21 21 27 4 28 24 26 24 8 23 10 36 9 31 33 28 31 30 31 23 26 24 29 28 28 34 32 27 16 13 18 23 30
77
Lampiran 6. Analisis butir Analisis Butir Ke-1 Rumus: Kriteria: Butir soal valid jika rXY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
KODE X Y X² Y² XY 1 UC - 10 1 30 1 900 30 2 UC - 28 1 30 1 900 30
3 UC - 35 1 29 1 841 29 4 UC - 02 1 28 1 784 28 5 UC - 36 1 28 1 784 28 6 UC - 23 1 27 1 729 27 7 UC - 20 1 27 1 729 27 8 UC - 31 1 27 1 729 27 9 UC - 24 1 26 1 676 26
10 UC - 27 1 26 1 676 26
11 UC - 15 1 26 1 676 26
12 UC - 18 1 26 1 676 26 13 UC - 01 1 26 1 676 26
14 UC - 11 1 25 1 625 25 15 UC - 09 1 24 1 576 24
16 UC - 26 1 23 1 529 23 17 UC - 34 1 23 1 529 23 18 UC - 21 1 23 1 529 23
19 UC - 22 0 21 0 441 0 20 UC - 30 0 21 0 441 0 21 UC - 25 1 21 1 441 21 22 UC - 37 1 21 1 441 21
23 UC - 40 0 21 0 441 0 24 UC - 14 1 21 1 441 21 25 UC - 17 1 20 1 400 20
26 UC - 04 1 20 1 400 20
27 UC - 16 1 19 1 361 19
28 UC - 29 1 18 1 324 18
29 UC - 19 1 18 1 324 18
30 UC - 32 1 17 1 289 17 31 UC - 39 1 16 1 256 16 32 UC - 12 1 16 1 256 16 33 UC - 06 1 16 1 256 16 34 UC - 13 0 15 0 225 0 35 UC - 03 0 15 0 225 0 36 UC - 07 1 13 1 169 13 37 UC - 38 1 13 1 169 13 38 UC - 08 1 12 1 144 12
39 UC - 05 0 12 0 144 0 40 UC - 33 0 11 0 121 0
Jumlah 40 33 851 33 19273 735
rxy = 0.4009
Pada α = 5 % dan N = 40, diperoleh nilai r = 0,312 karena rxy > r tabel maka soal no. 1 valid
2222XY
YYNXXN
YX -XYNr
78
Analisis Butir Ke-2 Rumus:
Kriteria: Butir soal valid jika rXY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
KODE X Y X² Y² XY 1 UC - 10 1 30 1 900 30 2 UC - 28 1 30 1 900 30 3 UC - 35 0 29 0 841 0 4 UC - 02 1 28 1 784 28 5 UC - 36 1 28 1 784 28 6 UC - 23 1 27 1 729 27 7 UC - 20 1 27 1 729 27 8 UC - 31 1 27 1 729 27 9 UC - 24 1 26 1 676 26 10 UC - 27 0 26 0 676 0 11 UC - 15 1 26 1 676 26 12 UC - 18 1 26 1 676 26 13 UC - 01 1 26 1 676 26 14 UC - 11 1 25 1 625 25 15 UC - 09 0 24 0 576 0 16 UC - 26 0 23 0 529 0 17 UC - 34 0 23 0 529 0 18 UC - 21 1 23 1 529 23 19 UC - 22 1 21 1 441 21 20 UC - 30 0 21 0 441 0 21 UC - 25 0 21 0 441 0 22 UC - 37 1 21 1 441 21 23 UC - 40 0 21 0 441 0 24 UC - 14 1 21 1 441 21 25 UC - 17 1 20 1 400 20 26 UC - 04 0 20 0 400 0 27 UC - 16 1 19 1 361 19 28 UC - 29 0 18 0 324 0 29 UC - 19 0 18 0 324 0 30 UC - 32 0 17 0 289 0 31 UC - 39 0 16 0 256 0 32 UC - 12 1 16 1 256 16 33 UC - 06 1 16 1 256 16 34 UC - 13 0 15 0 225 0 35 UC - 03 1 15 1 225 15 36 UC - 07 1 13 1 169 13 37 UC - 38 0 13 0 169 0 38 UC - 08 0 12 0 144 0 39 UC - 05 0 12 0 144 0 40 UC - 33 0 11 0 121 0
Jumlah 40 22 851 22 19273 511 rxy = 0.39942
Pada α = 5 % dan N = 40, diperoleh nilai r = 0,312 karena rxy > r tabel maka soal no. 2 valid
2222XY
YYNXXN
YX -XYNr
79
Lampiran 7 analisis soal
Hasil Analisis Soal Tes Uji Coba (Pilihan Ganda) Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Test
No Kode Item Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 UC - 10 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 2 UC - 28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 3 UC - 35 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 4 UC - 02 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 5 UC - 36 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 6 UC - 23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 UC - 20 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 8 UC - 31 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 9 UC - 24 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1
10 UC - 27 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 11 UC - 15 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 12 UC - 18 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 13 UC - 01 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 14 UC - 11 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 15 UC - 09 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 16 UC - 26 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 17 UC - 34 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 18 UC - 21 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 19 UC - 22 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 20 UC - 30 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 21 UC - 25 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 22 UC - 37 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 23 UC - 40 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 24 UC - 14 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 25 UC - 17 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 26 UC - 04 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 27 UC - 16 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 28 UC - 29 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 29 UC - 19 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 30 UC - 32 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 UC - 39 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 32 UC - 12 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 33 UC - 06 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 34 UC - 13 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 35 UC - 03 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 36 UC - 07 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 37 UC - 38 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 38 UC - 08 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 39 UC - 05 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 40 UC - 33 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
Jumlah
Valid
itas T
es
∑x 26 22 21 21 27 4 28 25 26 21 10 19 x² 676 484 441 441 729 16 784 625 676 441 100 361
∑xy
735 511 454 469 621 63 639 552 587 549 212 513 0,4009 0,3994 0,0669 0,2059 0,4601 -0,3408 0,4372 0,3910 0,3283 0,3626 0,4835 0,2216 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
kriteria VALID VALID TIDAK TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK
Daya
Pem
beda
JA 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 JB 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 BA 18 14 12 13 17 0 17 16 16 14 10 13 BB 8 8 9 8 10 4 11 9 10 7 0 6 D 0,500 0,300 0,150 0,250 0,350 -0,200 0,300 0,350 0,300 0,350 0,500 0,350
kriteria Baik Cukup jelek Cukup Cukup s jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Tingkat Kesukaran Benar 26 22 21 21 27 4 28 25 26 21 10 19
80
TK 0,650 0,550 0,525 0,525 0,675 0,100 0,700 0,625 0,650 0,525 0,250 0,475 Kriteria SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SUKAR SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SUKAR SEDANG
p 0,650 0,550 0,525 0,525 0,675 0,100 0,700 0,625 0,650 0,525 0,250 0,475 q 0,350 0,450 0,475 0,475 0,325 0,900 0,300 0,375 0,350 0,475 0,750 0,525
pq 0,228 0,248 0,249 0,249 0,219 0,090 0,210 0,234 0,228 0,249 0,188 0,249 Kriteria Dipakai Dipakai Tidak Tidak Dipakai Tidak Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Tidak
81
Item soal 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Jumlah
10 31 9 32 32 28 31 30 31 23 26 24 100 961 81 1024 1024 784 961 900 961 529 676 576 233 792 223 690 734 625 710 613 698 554 621 570
0,2164 0,4025 0,3493 0,3376 0,3887 0,2958 0,5592 -0,2698 0,4263 0,6053 0,6581 0,5610 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 5 20 7 19 19 16 20 13 19 17 19 16 5 11 2 13 13 12 11 17 12 6 7 8
0,000 0,450 0,250 0,300 0,300 0,200 0,450 -0,200 0,350 0,550 0,600 0,400 s jelek Baik Cukup Cukup Cukup jelek Baik s jelek Cukup Baik Baik Cukup
10 31 9 32 32 28 31 30 31 23 26 24 0,250 0,775 0,225 0,800 0,800 0,700 0,775 0,750 0,775 0,575 0,650 0,600 SUKA
R MUDA
H SUKA
R MUDA
H MUDA
H SEDAN
G MUDA
H MUDA
H MUDA
H SEDAN
G SEDAN
G SEDAN
G 0,250 0,775 0,225 0,800 0,800 0,700 0,775 0,750 0,775 0,575 0,650 0,600
82
0,750 0,225 0,775 0,200 0,200 0,300 0,225 0,250 0,225 0,425 0,350 0,400 0,188 0,174 0,174 0,160 0,160 0,210 0,174 0,188 0,174 0,244 0,228 0,240 Tidak Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Tidak Dipakai Tidak Dipakai Dipakai Dipakai Dpakai
Item soal Y Y² 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 900 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 30 900 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 784 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 28 784 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 27 729 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 27 729 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 27 729 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 26 676 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26 676 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26 676 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26 676 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 26 676 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 25 625 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 576 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 23 529 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 23 529 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 23 529 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 21 441 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 21 441 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 21 441 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 21 441 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 21 441 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 21 441 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 20 400 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 20 400 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 19 361 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 18 324 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 18 324 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 17 289 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 16 256 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 16 256 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 16 256 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 15 225 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 15 225 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 13 169 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 13 169 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 12 144 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 12 144 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 11 121
Jumlah 851 19273
29 28 28 34 32 27 16 13 18 23 27 841 784 784 1156 1024 729 256 169 324 529 729 21676 638 619 641 753 733 597 388 312 420 531 673
0,2178 0,2352 0,4573 0,3842 0,6038 0,2230 0,4495 0,3499 0,3446 0,3900 0,3713 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 TIDAK TIDAK VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 17 15 17 19 20 17 12 10 13 15 16 12 13 11 15 12 10 4 3 5 8 11
0,250 0,100 0,300 0,200 0,400 0,350 0,400 0,350 0,400 0,350 0,250 Cukup jelek Cukup jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup
29 28 28 34 32 27 16 13 18 23 27 0,725 0,700 0,700 0,850 0,800 0,675 0,400 0,325 0,450 0,575 0,675
MUDAH SEDANG SEDANG MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG 0,725 0,700 0,700 0,850 0,800 0,675 0,400 0,325 0,450 0,575 0,675 k 35
0,275 0,300 0,300 0,150 0,200 0,325 0,600 0,675 0,550 0,425 0,325
0,199 0,210 0,210 0,128 0,160 0,219 0,240 0,219 0,248 0,244 0,219 7,253 pq
83
Tidak Tidak Dipakai Dpakai Dipakai Tidak Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Vt 28,129796
r11 0,764006
Lampiran 8. Daftar Nilai Mid Semester
DAFTAR NILAI MID SEMESTER KELAS VIII SMP N 2 BATANG TAHUN AJARAN 2009/2010
No KELAS
VIII A VIII B VIII C VIII D
1 60 80 55 42 2 65 85 50 40 3 60 55 35 65 4 80 75 55 85 5 65 75 50 85 6 85 85 65 80 7 65 80 70 70 8 90 75 35 50 9 80 55 80 70 10 70 60 70 55 11 65 90 90 60 12 65 25 55 60 13 85 45 45 90 14 80 80 90 80 15 75 80 50 70 16 55 75 45 80 17 85 40 55 50 18 75 60 70 60 19 65 65 80 50 20 75 60 70 50 21 75 60 70 60 22 75 75 85 70 23 45 75 50 80 24 70 70 35 60 25 75 60 51 75 26 50 80 52 80 27 55 75 70 75 28 85 80 60 65 29 75 65 75 85 30 70 75 40 85 31 50 75 80 60 32 80 75 75 60
84
33 80 60 40 55 34 90 65 50 85 35 65 70 85 80 36 70 70 50 65 37 65 65 42 85 38 90 55 80 85 39
60 35 70
40
65 75 45 Jumlah 2710.00 2720.00 2415.00 2717.00
Rata-rata 71.32 68.00 60.38 67.93 s2 134.7084 168.9744 278.5481 194.5327 s 11.61 13.00 16.69 13.95 n 38 40 40 40
Lampiran 9
Uji Normalitas Awal Kelas VIII A Hipotesis Ho : siswa mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (data berdistribusi normal )
Ha : siswa mempunyai peluang yang tidak sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (Data tidak berdistribusi normal)
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 8 Nilai minimal = 45 Rata-rata (X) = 71,32 Rentang = 45 S = 11, 61 Banyak kelas = 6 N = 38
Kelas Interval Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z Ei Oi (Oi-Ei)²
Ei 45 - 52 44.5 -2.31 0.4896 0.0421 1.5983 3 1.2293 53 - 60 52.5 -1.62 0.4475 0.1232 4.6819 4 0.0993 61 - 68 60.5 -0.93 0.3243 0.2285 8.6813 8 0.0535 69 - 76 68.5 -0.24 0.0958 0.2683 10.1949 11 0.0636 77 - 84 76.5 0.45 0.1724 0.1996 7.5836 5 0.8802 85 - 92 84.5 1.14 0.3720 0.0940 3.5722 7 3.2892
92.5 1.83 0.4660 c² = 5.6150 Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel = 7.81
k
1i
2i2 O
i
i
EE
85
5.615
7.81
Uji Normalitas Awal Kelas VIII B Hipotesis Ho : siswa mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (data berdistribusi normal )
Ha : siswa mempunyai peluang yang tidak sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (Data tidak berdistribusi normal)
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 11 Nilai minimal = 25 Rata-rata (X) = 68 Rentang = 65 S = 13 Banyak kelas = 6 N = 40
Kelas Interval Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z Ei Oi (Oi-Ei)²
Ei 25 - 35 24.5 -3.35 0.4996 0.0058 0.2319 1 2.5444 36 - 46 35.5 -2.50 0.4938 0.0429 1.7144 2 0.0476 47 - 57 46.5 -1.65 0.4509 0.1605 6.4220 3 1.8234 58 - 68 57.5 -0.81 0.2904 0.3057 12.2290 12 0.0043 69 - 79 68.5 0.04 0.0153 0.2965 11.8598 13 0.1096 80 - 90 79.5 0.88 0.3118 0.1464 5.8572 9 1.6864
90.5 1.73 0.4583
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data berdistribusi normal
k
1i
2i2 O
i
i
EE
86
c² = 6.2157 Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel = 7.81
6.2157
7.81
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data berdistribusi normal
Uji Normalitas Awal Kelas VIII C Hipotesis Ho : siswa mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (data berdistribusi normal )
Ha : siswa mempunyai peluang yang tidak sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (Data tidak berdistribusi normal)
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 10 Nilai minimal = 35 Rata-rata (X) = 60,38 Rentang = 55 S = 16,69 Banyak kelas = 6 N = 40
Kelas Interval Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z Ei Oi (Oi-Ei)²
Ei 35 - 44 34.5 -1.55 0.4395 0.1102 4.4091 7 1.5225 45 - 54 44.5 -0.95 0.3292 0.1917 7.6663 10 0.7104 55 - 64 54.5 -0.35 0.1376 0.2352 9.4077 5 2.0651
k
1i
2i2 O
i
i
EE
87
65 - 74 64.5 0.25 0.0976 0.2037 8.1483 7 0.1618 75 - 84 74.5 0.85 0.3013 0.1245 4.9810 7 0.8183 85 - 94 84.5 1.45 0.4258 0.0537 2.1486 4 1.5953
94.5 2.04 0.4796 c² = 6.8734 Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel = 7.81
6.8734
7.81
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data berdistribusi normal
88
Uji Normalitas Awal Kelas VIII C Hipotesis Ho : siswa mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (data berdistribusi normal )
Ha : siswa mempunyai peluang yang tidak sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (Data tidak berdistribusi normal)
Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Nilai maksimal = 90 Panjang kelas = 9 Nilai minimal = 40 Rata-rata (X) = 67,93 Rentang = 50 S = 13,95 Banyak kelas = 6 N = 40
Kelas Interval Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z Ei Oi (Oi-Ei)²
Ei 40 - 48 39.5 -2.04 0.4792 0.0611 2.4431 3 0.1270 49 - 57 48.5 -1.39 0.4181 0.1455 5.8218 6 0.0055 58 - 66 57.5 -0.75 0.2726 0.2319 9.2766 10 0.0564 67 - 75 66.5 -0.10 0.0407 0.2472 9.8864 7 0.8427 76 - 84 75.5 0.54 0.2065 0.1762 7.0475 6 0.1557 85 - 93 84.5 1.19 0.3827 0.0840 3.3596 8 6.4097
93.5 1.83 0.4666
c² = 7.5970
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel = 7.81
7.597
7.81
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data berdistribusi normal
k
1i
2i2 O
i
i
EE
89
Lampiran 10. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas Data Awal menggunakan Uji F
Hipotesis Ho : s2
1 = s22 = s2
3 = s24 (Varians antara kelas tidak berbeda)
Ha : Tidak semua s2i sama, untuk i = 1, 2, 3,4
Kriteria: Ho diterima jika F hitung < F 1/2α (v1:v2)
F 1/2 α (v1,v2)
Pengujian Hipotesis
Kelas ni dk = ni - 1 Si2
VIII A 38 37 134.7084 VIII B 40 39 168.9744 VIII C 40 39 278.5481 VIII D 40 39 194.5327
F = varians terbesar = 278.5481 = 2.07 varians terkecil 134.7084 Untuk α = 5% dengan v1=k-1 = 40-1 = 39 dan v2=k-1=38-1=37 dan diperoleh F 1/2α (v1:v2)
=F 0.025 (39:37) = 1.91
2.07 1.91
Karena F hitung < F tabel , maka ketiga kelas sampel tersebut mempunyai varians yang tidak berbeda (homogen)
90
UJI HOMOGENITAS POPULASI Hipotesis Ho : s2
1 = s22 = s2
3 = s24 (Varians antara kelas tidak berbeda)
Ha : Tidak semua s2i sama, untuk i = 1, 2, 3,4
Kriteria: Ho diterima jika c2 hitung < c2 (1-a) (k-1)
c2(1-a)(k-1)
Pengujian Hipotesis
Kelas ni dk = ni
- 1 Si2 (dk) Si2 log Si
2 (dk) log Si2
VIII A 38 37 134.7084 4984.2105 2.1294 78.7876 VIII B 40 39 168.9744 6590.0000 2.2278 86.8850 VIII C 40 39 278.5481 10863.3750 2.4449 95.3511 VIII D 40 39 194.5327 7586.7750 2.2890 89.2707
S 158 154 776.7635 30024.3605 9.0911 350.2944
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
S2 = S(ni-1) Si2 = 30024.3605 = 194.9634 S(ni-1) 154 Log S2 = 2.29
c 2 = (Ln 10) { B - S(ni-1) log Si
2}
= 2.3026 352.653
350.2944
= 5.430
Untuk a = 5% dengan dk = k-1 = 4-1 = 3 diperoleh c2tabel = 7.81
5.4303 7.81 Karena c2 hitung < c2 tabel ketiga sampel tersebut mempunyai varians yang tidak berbeda
(homogen)
91
Lampiran 11 Rubrik observasi aktivitas peserta didik
RUBRIK UNTUK LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
NO AKTIVITAS YANG DIAMATI SKOR
1 Visual activities: Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru
1
2 Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman
1
3 Writing activities: Menulis laporan praktikum, mengerjakan tugas dari guru, mencatat keterangan yang telah diberikan guru
1
4 Emotional activities: Menaruh minat dalam proses pemelajaran, bersemangat, berani bertanya atau berpendapat
1
5 Motor activities: Menjelaskan materi di depan kelas, melakukan praktikum uji bahan makanan, melakukan permainan flash card
1
6 Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal
1
7 Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi
1
Kriteria penilaian diadaptasi dari Tayibnapis (2000).
0 < 20% = E (sangat rendah)
21%-40% = D (rendah)
41%-60% = C (sedang)
61% - 80% = B (tinggi)
81%-100% = A (sangat tinggi)
Persentase keaktifan peserta didik:
%100var
xiabel
iswakeaktifans
92
Persentase keaktifan pserta didik secara klasikal:
Lampiran 12. Hasil observasi keaktifan siswa
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG Kelas : VIII A Pertemuan ke I
No. Nama siswa variabel keaktifan siswa Kategori % keaktifan 1 2 3 4 5 6 7 keaktifan siswa
1 E1-01 √ √ √ √ Sedang 57.14 2 E1-02 √ √ √ √ √ Sedang 57.14 3 E1-03 √ √ √ √ Sedang 57.14 4 E1-04 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 5 E1-05 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 6 E1-06 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 7 E1-07 √ √ √ √ Sedang 57.14 8 E1-08 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 9 E1-09 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 10 E1-10 √ √ √ √ Sedang 57.14 11 E1-11 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 12 E1-12 √ √ √ √ Sedang 57.14 13 E1-13 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 14 E1-14 √ √ √ √ Sedang 57.14 15 E1-15 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 16 E1-16 √ √ √ √ Sedang 57.14 17 E1-17 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 18 E1-18 √ √ √ √ Sedang 57.14 19 E1-19 √ √ √ √ Sedang 57.14 20 E1-20 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 21 E1-21 √ √ √ √ Sedang 57.14 22 E1-22 √ √ √ √ Sedang 57.14 23 E1-23 √ √ √ √ Sedang 57.14 24 E1-24 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 25 E1-25 √ √ √ √ Sedang 57.14 26 E1-26 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 27 E1-27 √ √ √ √ Sedang 57.14 28 E1-28 √ √ √ √ Sedang 57.14 29 E1-29 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 30 E1-30 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 31 E1-31 √ √ √ √ Sedang 57.14 32 E1-32 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 33 E1-33 √ √ √ √ Sedang 57.14 34 E1-34 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 35 E1-35 √ √ √ √ Sedang 57.14 36 E1-36 √ √ √ √ Sedang 57.14
%100
2012
xxsiswa
xRxSxT
93
37 E1-37 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 38 E1-38 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71
Jumlah 2714.16 Rata-rata keaktifan Tinggi 71.42
Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau
berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG Kelas : VIII B Pertemuan ke I
No. Nama Siswa Variabel keaktifan siswa Kategori % Keaktifan 1 2 3 4 5 6 7 keaktifan siswa
1 E2-01 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85. 71 2 E2-02 √ √ √ √
Sedang 57.14 3 E2-03 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71
4 E2-04 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71 5 E2-05 √ √ √ √
Sedang 57.14
6 E2-06 √ √ √ √
Sedang 57.14 7 E2-07 √ √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 100 8 E2-08 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71
9 E2-09 √ √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 100 10 E2-10 √ √ √ √
√ Tinggi 71.42
11 E2-11 √ √ √ √
Sedang 57.14 12 E2-12 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71
13 E2-13 √ √ √ √
√ Tinggi 71.42 14 E2-14 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71
15 E2-15 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71 16 E2-16 √ √ √ √
√ Tinggi 71.42
17 E2-17 √ √ √ √
Sedang 57.14 18 E2-18 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71
19 E2-19 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71 20 E2-20 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71
21 E2-21 √ √ √ √
√ Tinggi 71.42 22 E2-22 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71
23 E2-23 √ √ √ √
Sedang 57.14 24 E2-24 √ √ √ √
Sedang 57.14
25 E2-25 √ √ √ √
Sedang 57.14 26 E2-26 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71
27 E2-27 √ √ √ √
Sedang 57.14 28 E2-28 √ √ √ √
√ Tinggi 71.42
29 E2-29 √ √ √ √
Sedang 57.14 30 E2-30 √ √ √ √
Sedang 57.14
31 E2-31 √ √ √ √
√ Tinggi 71.42 32 E2-32 √ √ √ √ √
Tinggi 71.42
33 E2-33 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71 34 E2-34 √ √ √ √
Sedang 57.14
94
35 E2-35 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71 36 E2-36 √ √ √ √ √
√ Tinggi 71.42
37 E2-37 √ √ √ √
Sedang 57.14 38 E2-38 √ √ √ √
Sedang 57.14
39 E2-39 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71 40 E2-40 √ √ √ √ √
√ Sangat Tinggi 85.71
Jumlah
2856.97
Rata-rata Tinggi 71.42 Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau
berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG Kelas : VIII A Pertemuan ke II
No. Nama siswa
Variabel keaktifan siswa Kategori % Keaktifan 1 2 3 4 5 6 7 keaktifan siswa
1 E1-01 √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 2 E1-02 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42 3 E1-03 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 4 E1-04 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 5 E1-05 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 6 E1-06 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 7 E1-07 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 8 E1-08 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 9 E1-09 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71
10 E1-10 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42 11 E1-11 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 12 E1-12 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 13 E1-13 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 14 E1-14 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42 15 E1-15 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42 16 E1-16 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 17 E1-17 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 18 E1-18 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 19 E1-19 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 20 E1-20 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 21 E1-21 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42 22 E1-22 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 23 E1-23 √ √ √ √ √ Sedang 57,14 24 E1-24 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 25 E1-25 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42 26 E1-26 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42 27 E1-27 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42 28 E1-28 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 29 E1-29 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 30 E1-30 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42
95
31 E1-31 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 32 E1-32 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 33 E1-33 √ √ √ √ √ Sedang 57,14 34 E1-34 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 35 E1-35 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71 36 E1-36 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42 37 E1-37 √ √ √ √ √ Tinggi 71,42 38 E1-38 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85,71
Jumlah 3099,81 Rata-rata Sangat tinggi 81,57
Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau
berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG Kelas : VIII B Pertemuan ke II
No. Nama Siswa Variabel keaktifan siswa Kategori % Keaktifan 1 2 3 4 5 6 7 keaktifan siswa
1 E2-01 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 2 E2-02 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 3 E2-03 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 4 E2-04 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 5 E2-05 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 6 E2-06 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 7 E2-07 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 8 E2-08 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 9 E2-09 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 10 E2-10 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 11 E2-11 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 12 E2-12 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 13 E2-13 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 14 E2-14 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 15 E2-15 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 16 E2-16 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 17 E2-17 √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 18 E2-18 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 19 E2-19 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 20 E2-20 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 21 E2-21 √ √ √ √ √ Tinggi 71,.42 22 E2-22 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 23 E2-23 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 24 E2-24 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 25 E2-25 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 26 E2-26 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 27 E2-27 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42
96
28 E2-28 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 29 E2-29 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 30 E2-30 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 31 E2-31 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 32 E2-32 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 33 E2-33 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 34 E2-34 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 35 E2-35 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 36 E2-36 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 37 E2-37 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 38 E2-38 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 39 E2-39 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 40 E2-40 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100
Jumlah 3371.27 Rata-rata Sangat tinggi 84.27
Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau
berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG
Kelas : VIII A Pertemuan ke III No. Nama siswa Variabel keaktifan siswa Kategori % Keaktifan
1 2 3 4 5 6 7 keaktifan siswa 1 E1-01 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 2 E1-02 √ √ √ √ Sedang 57.14 3 E1-03 √ √ √ √ Sedang 57.14 4 E1-04 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 5 E1-05 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 6 E1-06 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 7 E1-07 √ √ √ √ Sedang 57.14 8 E1-08 √ √ √ √ Sedang 57.14 9 E1-09 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 10 E1-10 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 11 E1-11 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 12 E1-12 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 13 E1-13 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 14 E1-14 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 15 E1-15 √ √ √ √ Sedang 57.14 16 E1-16 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 17 E1-17 √ √ √ √ Sedang 57.14 18 E1-18 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 19 E1-19 √ √ √ √ Sedang 57.14 20 E1-20 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 21 E1-21 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 22 E1-22 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42
97
23 E1-23 √ √ √ √ Sedang 57.14 24 E1-24 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 25 E1-25 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 26 E1-26 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 27 E1-27 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 28 E1-28 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 29 E1-29 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 30 E1-30 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 31 E1-31 √ √ √ √ Sedang 57.14 32 E1-32 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 33 E1-33 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 34 E1-34 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 35 E1-35 √ √ √ √ Sedang 57.14 36 E1-36 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 37 E1-37 √ √ √ √ √ Sedang 57.42 38 E1-38 √ √ √ √ √ Sedang 57.42
Jumlah 2700.35 Rata-rata Tinggi 71.06184
Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau
berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG
Kelas : VIII B Pertemuan ke III
No. Nama Siswa Variabel keaktifan siswa Kriteria % Keaktifan 1 2 3 4 5 6 7 Aktivitas siswa
1 E2-01 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 2 E2-02 √ √ √ √ Sedang 57.14 3 E2-03 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 4 E2-04 √ √ √ √ Sedang 57.14 5 E2-05 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 6 E2-06 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 7 E2-07 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 8 E2-08 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 9 E2-09 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71
10 E2-10 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 11 E2-11 √ √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 100 12 E2-12 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 13 E2-13 √ √ √ √ Sedang 57.14 14 E2-14 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 15 E2-15 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 16 E2-16 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 17 E2-17 √ √ √ √ Sedang 57.14 18 E2-18 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 19 E2-19 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71
98
20 E2-20 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 21 E2-21 √ √ √ √ Sedang 57.14 22 E2-22 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 23 E2-23 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 24 E2-24 √ √ √ √ Sedang 57.14 25 E2-25 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 26 E2-26 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 27 E2-27 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 28 E2-28 √ √ √ √ Sedang 57.14 29 E2-29 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 30 E2-30 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 31 E2-31 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 32 E2-32 √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 33 E2-33 √ √ √ √ Sedang 57.14 34 E2-34 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 35 E2-35 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 36 E2-36 √ √ √ √ Sedang 57.14 37 E2-37 √ √ √ √ Sedang 57.14 38 E2-38 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 39 E2-39 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 40 E2-40 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71
Jumlah 3128.41 Rata-rata Tinggi 78.21025
Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau
berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi Lampiran 13
DATA PERSENTASE AKTIVITAS PESERTA DIDIK TAHUN AJARAN 2009/2010 SMP 2 BATANG
Kelas VIII A
No Nama Pertemuan Rata-rata Kategori I II III keaktifan
1 E1-1 57.14 85.71 71.42 71.4233 Tinggi 2 E1-2 57.14 71.42 57.14 61.9 Tinggi 3 E1-3 57.14 85.71 57.14 66.6633 Tinggi 4 E1-4 85.71 85.71 71.42 80.9467 Sangat tinggi 5 E1-5 85.71 85.71 85.71 85.71 Sangat tinggi 6 E1-6 85.71 85.71 100 90.4733 Sangat tinggi 7 E1-7 57.14 85.71 57.14 66.6633 Tinggi 8 E1-8 85.71 85.71 57.14 76.1867 Tinggi 9 E1-9 85.71 85.71 71.42 80.9467 Tinggi
10 E1-10 57.14 71.42 71.42 66.66 Tinggi 11 E1-11 100 85.71 71.42 85.71 Sangat tinggi
99
12 E1-12 57.14 85.71 100 80.95 Sangat tinggi 13 E1-13 85.71 100 71.42 85.71 Sangat tinggi 14 E1-14 57.14 71.42 71.42 66.66 Tinggi 15 E1-15 85.71 71.42 57.14 71.4233 Tinggi 16 E1-16 57.14 100 85.71 80.95 Sangat tinggi 17 E1-17 85.71 85.71 57.14 76.1867 Tinggi 18 E1-18 57.14 85.71 71.42 71.4233 Tinggi 19 E1-19 57.14 100 57.14 71.4267 Tinggi 20 E1-20 85.71 85.71 71.42 80.9467 Sangat tinggi 21 E1-21 57.14 71.42 85.71 71.4233 Tinggi 22 E1-22 57.14 85.71 71.42 71.4233 Tinggi 23 E1-23 57.14 57.14 57.14 57.14 Sedang 24 E1-24 100 85.71 71.42 85.71 Sangat tinggi 25 E1-25 57.14 71.42 71.42 66.66 Tinggi 26 E1-26 85.71 71.42 100 85.71 Sangat tinggi 27 E1-27 57.14 71.42 71.42 66.66 Tinggi 28 E1-28 57.14 85.71 71.42 71.4233 Tinggi 29 E1-29 85.71 85.71 71.42 80.9467 Sangat tinggi 30 E1-30 85.71 71.42 71.42 76.1833 Tinggi 31 E1-31 57.14 85.71 57.14 66.6633 Tinggi 32 E1-32 85.71 85.71 100 90.4733 Sangat tinggi 33 E1-33 57.14 57 71.42 61.9 Tinggi 34 E1-34 100 100 71.42 90.4733 Sangat tinggi 35 E1-35 57.14 85.71 57.14 66.6633 Tinggi 36 E1-36 57.14 71.42 71.42 66.66 Tinggi 37 E1-37 71.42 71.42 57.42 66.7533 Tinggi 38 E1-38 85.71 85.71 57.42 76.28 Tinggi
Rata-rata 71.4253 81.5739 71.0618 74.687 Tinggi
DATA PERSENTASE AKTIVITAS PESERTA DIDIK TAHUN AJARAN 2009/2010 SMP 2 BATANG
Kelas VIII B No Nama Pertemuan Rata-rata Kategori
I II III keaktifan 1 E2-1 85. 71 71.42 85.71 78.565 Tinggi 2 E2-2 57.14 71.42 57.14 61.9 Tinggi 3 E2-3 85.71 71.42 85.71 80.9467 Sangat tinggi 4 E2-4 85.71 85.71 57.14 76.1867 Tinggi 5 E2-5 57.14 71.42 100 76.1867 Tinggi 6 E2-6 57.14 71.42 71.42 66.66 Tinggi 7 E2-7 100 100 100 100 Sangat tinggi 8 E2-8 85.71 100 85.71 90.4733 Sangat tinggi 9 E2-9 100 85.71 85.71 90.4733 Sangat tinggi
100
10 E2-10 71.42 71.42 85.71 76.1833 Tinggi 11 E2-11 57.14 71.42 100 76.1867 Tinggi 12 E2-12 85.71 100 85.71 90.4733 Sangat tinggi 13 E2-13 71.42 100 57.14 76.1867 Tinggi 14 E2-14 85.71 100 85.71 90.4733 Sangat tinggi 15 E2-15 85.71 85.71 71.42 80.9467 Sangat tinggi 16 E2-16 71.42 100 85.71 85.71 Sangat tinggi 17 E2-17 57.14 85.71 57.14 66.6633 Tinggi 18 E2-18 85.71 100 71.42 85.71 Sangat tinggi 19 E2-19 85.71 100 85.71 90.4733 Sangat tinggi 20 E2-20 85.71 100 85.71 90.4733 Sangat tinggi 21 E2-21 71.42 71,.42 57.14 64.28 Tinggi 22 E2-22 85.71 71.42 85.71 80.9467 Sangat tinggi 23 E2-23 57.14 85.71 85.71 76.1867 Tinggi 24 E2-24 57.14 71.42 57.14 61.9 Tinggi 25 E2-25 57.14 71.42 85.71 71.4233 Tinggi 26 E2-26 85.71 100 85.71 90.4733 Sangat tinggi 27 E2-27 57.14 71.42 85.71 71.4233 Tinggi 28 E2-28 71.42 85.71 57.14 71.4233 Tinggi 29 E2-29 57.14 71.42 85.71 71.4233 Tinggi 30 E2-30 57.14 71.42 71.42 66.66 Tinggi 31 E2-31 71.42 85.71 85.71 80.9467 Sangat tinggi 32 E2-32 71.42 85.71 85.71 80.9467 Sangat tinggi 33 E2-33 85.71 85.71 57.14 76.1867 Tinggi 34 E2-34 57.14 100 85.71 80.95 Sangat tinggi 35 E2-35 85.71 100 85.71 90.4733 Sangat tinggi 36 E2-36 71.42 100 57.14 76.1867 Tinggi 37 E2-37 57.14 71.42 57.14 61.9 Tinggi 38 E2-38 57.14 100 85.71 80.95 Sangat tinggi 39 E2-39 85.71 100 85.71 90.4733 Sangat tinggi 40 E2-40 85.71 100 85.71 90.4733 Sangat tinggi
Rata-rata 73.2556 86.4428 78.2103 79.1625 Tinggi
Lampiran 14
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
Lampiran 15
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KINERJA GURU KELAS VIII A
NO ASPEK YANG DIAMATI PERTEMUAN KE
I PERTEMUAN KE
II PERTEMUAN KE
III YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
1 Memasuki ruang tepat waktu √ √ √ 2 Mengucapkan salam dan tegur sapa √ √ √ 3 Memberi motivasi √ √ √ 4 Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan √ √ √ 5 Menyampaikan topic dan tujuan pembelajaran √ √ √ 6 Mengajukan pertanyaan yang relevan dengan konsep √ √ √ 7 Proses pembelajaran berkaitan dengan kehidupan sehari-hari √ √ √ 8 Penggunaan alat dan bahan pembelajaran sesuai dengan konsep √ √ √ 9 Penyajian tulisan dan gambar di papan tulis/LCD/OHP √ √ √
10 Membimbing peserta didik dalam pembelajaran √ √ √ 11 Memicu interaksi antar siswa √ √ √ 12 Member kesempatan peserta didik untuk bertanya √ √ √ 13 Menghargai pendapat peserta didik √ √ √ 14 Menjawab pertanyaan peserta didik √ √ √ 15 Memberikan pertanyaan umpan balik pada peserta didik √ √ √ 16 Membagi kelompok dalam kegiatan diskusi atau praktikum √ √ √ 17 Guru member kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
pengamatan √ √ √
18 Membimbing peserta didik membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran √ √ √ 19 Membuat kesimpulan sesuai tujuan pembelajaran √ √ √ √ 20 Memberikan tugas terstruktur pada siswa √ √ √ √ 21 Menutup kegiatan pembelajaran √ √ √
111
PERSENTASE KINERJA 90, 47% 95,23% 85,71%
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KINERJA GURU KELAS VIII B
NO ASPEK YANG DIAMATI PERTEMUAN KE
I PERTEMUAN
KE II PERTEMUAN
KE III YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK
1 Memasuki ruang tepat waktu √ √ √ 2 Mengucapkan salam dan tegur sapa √ √ √ 3 Memberi motivasi √ √ √ 4 Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan √ √ √ 5 Menyampaikan topic dan tujuan pembelajaran √ √ √ 6 Mengajukan pertanyaan yang relevan dengan konsep √ √ √ 7 Proses pembelajaran berkaitan dengan kehidupan sehari-hari √ √ √ 8 Penggunaan alat dan bahan pembelajaran sesuai dengan konsep √ √ √ 9 Penyajian tulisan dan gambar di papan tulis/LCD/OHP √ √ √
10 Membimbing peserta didik dalam pembelajaran √ √ √ 11 Memicu interaksi antar siswa √ √ √ 12 Member kesempatan peserta didik untuk bertanya √ √ √ 13 Menghargai pendapat peserta didik √ √ √ 14 Menjawab pertanyaan peserta didik √ √ √ 15 Memberikan pertanyaan umpan balik pada peserta didik √ √ √ 16 Membagi kelompok dalam kegiatan diskusi atau praktikum √ √ √
17 Guru member kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan √ √ √
18 Membimbing peserta didik membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran √ √ √ 19 Membuat kesimpulan sesuai tujuan pembelajaran √ √ √
112
20 Memberikan tugas terstruktur pada siswa √ √ √ 21 Menutup kegiatan pembelajaran √ √ √
PERSENTASE KINERJA 90, 47% 95,23%
95,23%
113
Lampiran 17
Lampiran 15
114
Lampiran 18
115
Lampiran 19
116
117
Lampiran 20
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISTEM PENCERNAAN KELAS VIII A
No Nama Siswa Nilai Tugas Nilai Laporan Nilai post test Nilai akhir 1 E1-1 70 90 65 70 2 E1-2 70 90 55 63.3 3 E1-3 70 90 50 60 4 E1-4 75 90 80 80.8 5 E1-5 75 90 75 77.5 6 E1-6 70 85 70 72.5 7 E1-7 80 85 70 74.2 8 E1-8 70 85 80 79.2 9 E1-9 70 85 60 65.3 10 E1-10 70 85 60 65.3 11 E1-11 70 85 75 75.8 12 E1-12 70 85 70 72.5 13 E1-13 80 85 60 67.5 14 E1-14 70 85 65 69.2 15 E1-15 70 85 65 69.2 16 E1-16 75 90 60 69.2 17 E1-17 70 90 85 83.3 18 E1-18 75 90 70 74.2 19 E1-19 75 90 70 74.2 20 E1-20 70 90 85 83.3 21 E1-21 70 80 65 68.3 22 E1-22 80 80 65 70 23 E1-23 70 80 60 65 24 E1-24 70 80 75 75 25 E1-25 70 80 60 65 26 E1-26 70 90 70 73.3 27 E1-27 80 90 65 71.6 28 E1-28 80 90 65 71.6 29 E1-29 75 90 65 70.8 30 E1-30 70 90 65 70 31 E1-31 70 90 80 80 32 E1-32 80 90 70 75
118
33 E1-33 80 85 60 67.5 34 E1-34 80 85 80 80.8 35 E1-35 75 85 60 66.7 36 E1-36 75 85 70 70 37 E1-37 70 85 65 70 38 E1-38 80 85 70 74.2
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISTEM PENCERNAAN KELAS VIII A
No Nama Siswa Nilai Tugas Nilai Laporan Nilai post test Nilai akhir 1 E2-1 75 80 70 72.5 2 E2-2 75 80 55 62.5 3 E2-3 75 80 70 72.5 4 E2-4 75 80 70 72.5 5 E2-5 75 80 60 65.8 6 E2-6 75 90 60 67.5 7 E2-7 80 90 90 88.4 8 E2-8 75 90 85 84.2 9 E2-9 75 90 80 80.8
10 E2-10 75 90 70 80.8 11 E2-11 75 90 65 70.8 12 E2-12 75 90 85 84.2 13 E2-13 75 90 80 80.8 14 E2-14 75 90 75 77.5 15 E2-15 75 90 85 84.2 16 E2-16 80 85 75 77.5 17 E2-17 75 85 65 70 18 E2-18 75 85 85 83.4 19 E2-19 75 85 85 83.4 20 E2-20 75 85 80 80 21 E2-21 75 90 70 80.8 22 E2-22 80 90 70 75 23 E2-23 75 90 65 70.8 24 E2-24 75 90 50 60.8 25 E2-25 75 90 65 70.8 26 E2-26 75 80 85 84.2 27 E2-27 75 80 55 62.5 28 E2-28 80 80 70 73.3
119
29 E2-29 80 80 60 66.7 30 E2-30 80 80 55 63.3 31 E2-31 75 85 70 63.3 32 E2-32 75 85 65 70 33 E2-33 75 85 70 73.3 34 E2-34 75 85 65 70 35 E2-35 75 85 85 83.3 36 E2-36 75 80 80 79.2 37 E2-37 75 80 60 65.8 38 E2-38 75 80 65 69.2 39 E2-39 75 80 85 82.5 40 E2-40 75 80 80 79.2
lampiran 21. Data nilai akhir peserta didik
DATA NILAI AKHIR PESERTA DIDIK KELAS VIII_A KELAS VIII_B
Kode Nilai ket Kode Nilai Ket E1-01 70 T E2-01 72.5 T E1-02 63.3 TT E2-02 62.5 TT E1-03 60 TT E2-03 72.5 T E1-04 80.8 T E2-04 72.5 T E1-05 77.5 T E2-05 65.8 T E1-06 72.5 T E2-06 67.5 T E1-07 74.2 T E2-07 88.4 T E1-08 79.2 T E2-08 84.2 T E1-09 65.3 T E2-09 80.8 T E1-10 65.3 T E2-10 80.8 T E1-11 75.8 T E2-11 70.8 T E1-12 72.5 T E2-12 84.2 T E1-13 67.5 T E2-13 80.8 T E1-14 69.2 T E2-14 77.5 T E1-15 69.2 T E2-15 84.2 T E1-16 69.2 T E2-16 77.5 T E1-17 83.3 T E2-17 70 T E1-18 74.2 T E2-18 83.4 T E1-19 74.2 T E2-19 83.4 T E1-20 83.3 T E2-20 80 T E1-21 68.3 T E2-21 80.8 T E1-22 70 T E2-22 75 T E1-23 65 T E2-23 70.8 T E1-24 75 T E2-24 60.8 TT E1-25 65 T E2-25 70.8 T E1-26 73.3 T E2-26 84.2 T E1-27 71.6 T E2-27 62.5 TT E1-28 71.6 T E2-28 73.3 T
120
E1-29 70.8 T E2-29 66.7 T E1-30 70 T E2-30 63.3 TT E1-31 80 T E2-31 63.3 TT E1-32 75 T E2-32 70 T E1-33 67.5 T E2-33 73.3 T E1-34 80.8 T E2-34 70 T E1-35 66.7 T E2-35 83.3 T E1-36 70 T E2-36 79.2 T E1-37 70 T E2-37 65.8 T E1-38 74.2 T E2-38 69.2 T
E2-39 82.5 T E2-40 79.2 T
Jumlah 2731.30 Jumlah 2983.30 Rata-rata 71.88 Rata-rata 74.58
s2 30.9402 s2 57.7738 s 5.56 s 7.60
Rata-rata nilai kelas VIII A dan VIII B 73.23 persentase siswa yang tuntas 94.7% 87.5%
121
Lampiran 23
REKAPITULASI DATA TANGGAPAN PESERTA DIDIK KELAS VIII A TERHADAP PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING STRATRGY PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA SMP 2 BATANG
No Pernyataan Jawaban YA Jawaban TIDAK ∑ siswa Persentase (%) ∑ siswa Persentase (%)
1. Pembelajaran Genius Learning Strategy pada materi system pencernaan manusia menarik.
39 97,4 1 2,6
2. Materi menjadi lebih mudah bila diajarkan dengan Genius Learning Strategy
38 94,9 2 5,1
3. Pembelajaran dengan Genius Learning Strategy banyak disukai 39 97,4 1 2,6
4. Cara guru mengajar menggunakan Genius Learning Strategy menyenangkan
38 94,9 2 5,1
5. Pembelajaran Genius Learning Strategy cocok digunakan pada materi sistem pencernaan manusia.
33 82,5 7 17,5
6. Siswa kesulitan menggunakan Genius Learning Strategy pada proses pembelajaran
2 5,1 38 94,9
7. Pembealajaran dengan Genius Learning Strategy memotivasi untuk lebih giat belajar
25 62,8 15 37,2
8. Pembelajaran dengan Genius Learning Strategy menyenangkan 40 100 0 0
122
REKAPITULASI DATA TANGGAPAN PESERTA DIDIK KELAS VIII B TERHADAP PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING STRATRGY PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
SMP 2 BATANG
No Pernyataan Jawaban YA Jawaban TIDAK ∑ siswa Persentase (%) ∑ siswa Persentase (%)
1. Pembelajaran Genius Learning Strategy pada materi system pencernaan manusia menarik. 38 100 0 0
2. Materi menjadi lebih mudah bila diajarkan dengan Genius Learning Strategy 36 94,9 2 5,1
3. Pembelajaran dengan Genius Learning Strategy banyak disukai 38 100 0 0
4. Cara guru mengajar menggunakan Genius Learning Strategy menyenangkan 35 91,1 3 8,9
5. Pembelajaran Genius Learning Strategy cocok digunakan pada materi sistem pencernaan manusia. 32 83,3 6 16,6
6. Siswa kesulitan menggunakan Genius Learning Strategy pada proses pembelajaran 1 3,8 37 96,2
7. Pembealajaran dengan Genius Learning Strategy memotivasi untuk lebih giat belajar 27 71,8 11 28,2
8. Pembelajaran dengan Genius Learning Strategy menyenangkan 38 100 0 0
123
124
Lampiran 23
Suasana pembelajaran Genius Learning Strategy
125
Siswa melakukan permainan flash card
126
127
128
129
top related