eksplorasi mineral logam daerah tijalikeuh
Post on 29-Jan-2016
234 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
EKSPLORASI MINERAL LOGAM DAERAH TIJALIKEUH
Nama : Marthyn Hapyosel NIM : 111.130.049Plug : 8
Data dan peta yang disediakan.
1. Peta topografi daerah Tijalikeuh (dalam format .shp).
2. Peta geologi daerah Tijalikeuh (dalam format .jpg dan .pdf).
3. Data Logbook yang berisi koordinat lokasi pengamatan dan pengambilan conto untuk
uji geokimia (dalam format .xls)
SINOPSIS
Seorang mahasiswa Pascasarjana, Dadang Konelo, melakukan kegiatan eksplorasi
di daerah Tiseureuleu dan sekitarnya, kecamatan Tijalikeuh, kabupaten Tikosewad,
Propinsi Tipalitek. Dadang telah melakukan kegiatan eksplorasi sistematis melalui
pemetaan geologi permukaan (surface mapping), serta pengambilan conto batuan untuk
geokimia (rock sampling).
Wilayah eksplorasi memiliki ketinggian 50 mpdl – 350 mdpl. Daerah ini
merupak an dataran rendah, bagian dari Cekungan Cikudapateuh. Iklim tropis dengan curah
hujan yang cukup tinggi. Suhu pada daerah ini berkisar dari 27o C – 29o C.
GEOLOGI REGIONAL
Secara lokal daerah Tiseureuleu dan sekitarnya disusun oleh paling tidak 4 unit satuan
batuan yang terdiri dari :
1. Satuan endapan Aluvial, berumur kuarter, merupakan satuan yang tersusun dari
material sedimen yang terdiri dari andesit, basalt, tuf, breksi, dan batupasir. Pada
material lepas tersebut dijumpai juga beberapa float berupa andesit dan tuf yang
teralterasi berwarna putih dan hijau. Satuan ini diendapkan secara tidak selaras diatas
satuan batupasir Karbonatan.
2. Satuan batupasir Karbonatan, berumur pliosen awal. Merupakan satuan yang terdiri
dari batupasir dengan material penyusunnya berupa material karbonat. Satuan ini
diendapkan selaras diatas satuan batupasir Vulkanik.
3. Satuan batupasir Vulkanik, berumur miosen tengah – pliosen awal. Merupakan
satuan yang terdiri dari batupasir vulkanik, perselingan dengan tuf gelas.
Diindikasikan satuan ini merupakan produk vulkanisme. Pada satuan ini
dijumpai alterasi hidrotermal pada beberapa lokasi pengamatan. Satuan ini
diendapkan selaras diatas satuan breksi Vulkanik.
4. Satuan breksi Vulkanik, berumur miosen awal. Merupakan satuan yang terdiri dari
breksi vulkanik dengan fragmen andesit, basalt, dan tuf. Dijumpai juga perselingan
dan sisipan dengan batupasir vulkanik. dijumpai alterasi hidrotermal pada satuan ini.
Selain itu dijumpai juga beberapa sesar pada daerah Tiseureuleu, yaitu sesar mendatar
kanan dengan arah tenggara – barat laut, sesar naik dengan arah timur – barat, serta sesar
normal dengan arah barat daya – timur laut (cenderung NNE – SSW).
R O C K S A MPL IN G
Rock sampling dilakukan untuk menentukan zona prospek yang ada di daerah
Tiseureule u. Rock sampling dilakukan dengan metode grab sampling, yaitu dengan mengambil
beberapa conto pada lokasi pengamatan yang sekiranya dianggap mewakili kondisi singkapan,
kemudian conto tersebut dicampurkan lalu diuji kadar unsur ekonomisnya. Koordinat dan
hasil analisa geokimia masing – masing conto pada tiap lokasi pengamatan dapat dilihat pada
lampiran (file .xls).
Analisa geokimia conto dilakukan di laboratorium yang telah terakreditasi di kampus
UPN “Veteran” Yogyakarta. Unsur – unsur yang dianalisis antara lain Au, Ag, dan Cu.
Ketiga unsur tersebut dianalisis menggunakan metode AAS (Anatomic Absorpsing
Spectophotometry).
PROSEDUR PENGERJAAN
Anda diminta untuk membantu Dadang Konelo untuk menentukan zona prospek yang
ada pada daerah Tiseureuleu. Selain itu anda diminta untuk melakukan interpretasi tipe
endapan yang hadir pada daerah Tiseureuleu. Secara garis besar anda diminta oleh Dadang
Konelo membantunya
untuk membuat :
1. Peta alterasi daerah Tiseureuleu.
2. Penampang geologi dan penampang alterasi daerah Tiseureuleu.
3. Plot LP kadar emas, perak dan tembaga (masing – masing satu unsur satu peta).4. Peta zonasi prospek ketiga unsur tersebut (tiga peta digabung menjadi satu).
5. Usulan kegiatan eksplorasi lanjut pada daerah Tiseureuleu.
6. Jika sudah didapatkan interpretasi tipe endapannya, maka buat usulan
penambangan yang harus dilakukan.
metode
7. Ceritakan tentang sejarah geologi dan alterasi serta mineralisasi pada daerah Tiseureuleu.
Foto 1. Kenampakkan s ingkapan LP 10 berupa tuf dan batupas ir teralteras i kuat.
Foto 2. Foto conto batuan dari LP 10 berupa tuf. Nampak epidot (kuning), klorit dan kals it pada batuan
Foto 3. Foto Singkapan LP 34 berupa batupas ir teralteras i kuat. Menunjukkan mineral lempung berupa kaolinit dan s mektit (putih), s erta hematit (kecokelatan).
Foto 4. Foto Singkapan LP 59 berupa breks i teralteras i. Menunjukkan hadirnya kuars a yang melimpah dan merata, s falerit (hitam, s amping parameter), pirit dan felds par menyebar pada batuan. Warna kemerahan
menunjukkan hadirnya mineral oks ida bes i.
Foto 5. Foto endapan aluvial yang terdiri dari tuf dan andes it yang pada umumnya teralteras i. Sebagian float
menunjukkan hadirnya urat barit dengan teks tur bladed.
Foto 6. Foto LP 74 yang menampakkan bidang bukaan yang dis ebabkan oleh s es ar normal. Bagian kanan dari bidang bukaan mengalami alteras i yang lebih intens if. Model oleh Dadang Konelo bers ama tim eks
ploras i.
Foto 7. Foto conto LP 57 berupa kuars a (putih) dan manganit (hitam), s erta dijumpai fragmen tuf teralteras i s etempat.
Foto 8. Foto conto LP 54 berupa kuars a dengan bermacam teks tur didalamnya.
Foto 9. Foto mineral band adularia yang hadir diantara kuars a banded dan mineral s ulfida (hitam)
Foto 10. Foto conto urat pada LP 64. Nampak native Ag (perak) pada kuars a.
Foto 11. Foto s ayatan tipis LP 70. Berupa matriks breks i dengan kondis i teralteras i kuat. Foto kanan adalah pos is i nikol s ilang, s edangkan foto kiri menjukkan pos is i nikol s ejajar; s er = s eris it; afd = alkali felds par;
opq = mineral opak, diperkirakan berupa pirit.
USULAN KEGIATAN EKSPLORASI
Tahap Eksplorasi Lanjut
Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada mempunyai
prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi lanjut. Dalam kegiatan ini sebaiknya
menggunakan Metode Stream Sediment alasannya karena stream sediment merupakan komposit
produk pelapukan dan erosi yang mewakili sumber di daerah tangkapan air dari suatu jaringan
drainage sungai.
Oleh karena itu, sampel stream sediment dianggap dapat mewakili komposisi batuan dasar,
over burden dan berbagai kandungan dari mineralisasi logam yang terdapat pada daerah tangkapan
air dari suatu sistem drainage. Keuntungannya mampu menjangkau daerah yang luas dalam waktu
yang singkat, jumlah conto yang relatif sedikit, dan biaya yang relatif murah.
USULAN METODE PENAMBANGAN
Penambangan pada endapan daerah Tiseuleureu sebaiknya menggunakan metode tambang
bawah tanah (Underground Mining) metode Cut and Fill, dimana metode ini merupakan suatu
metode penambangan dengan jalan mengambil bagian demi bagian (slice by) dimana bagian yang
sudah ditaambang dikeluarkan orenya lalu dimasukan material pengisi sebelum penambangan
berikutnya dilakukan.
Material pengisi disini berfungsi sebagai berikut :
1. Tempat berpijak untuk pemboran dan penggalian berikutnya.
2. Sebagai penyanggah batuan sekelilingnya.
3. Untuk mencegah terjadinya penurunaan permukaan.
System ini cocok untuk endapan sebagai berikut :
1. Untuk endapan dengan ketebalan 1-6 meter.
2. Batuan sampingnya agak lunak/kurang kompak.
3. Orenya memiliki nilai yang tinggi dan memerlukan mining recovery yang tinggi guna
menutupi ongkos.
4. Dapat dipergunakan untuk endapan bijih yang batasnya kurang teratur dan banyak terdapat
Barrent rock (batuan sekelilingnya masuk kedalam bijih). Diantara endapan bijih yang
sedang ditambang.
Keuntungan :
1. Cukup fleksibel sehingga dapat menambang bagian-bagian yang sulit dan dapat
mengadakan selektif mining.
2. Dari stope dapat dilakukan eksplorasi untuk mengetahui arah penyebaran bijih selanjutnya.
3. Barrent rock/Wasle dapat dipakai material pengisi.
4. Pemakai timber sedikit sehingga kemungkinan kebusukan kayu dan kebakaran jarang
terjadi.
5. Bisa mendapatkan mining Recovery yang tinggi.
6. Bila memungkinkan penambangan dilakukan pada beberapa tempat sehingga produksinya
besar.
7. Kecil kemungkinan terjadinya penurunaan permukaan
Kerugiaan:
1. Selain menambang juga harus mencari material pengisi
2. Harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara endapan bijih dengan material pengisi
agar tidak terjadi pengotoran
3. Ongkos penambangan relatif tinggi
SEJARAH GEOLOGI DAN ALTERASI
Daerah Tiseureuleu dan sekitarnya disusun oleh paling tidak 4 unit satuan. Satuan batuan
tertua adalah satuan batuan breksi vulkanik pada miosen awal yang terdiri dari breksi vulkanik
dengan fragmen andesit, basalt, dan tuf. Kemudian diatasnya diendapkan satuan batupasir vulkanik berumur
miosen tengah – pliosen awal. ,satuan ini terdiri dari batupasir vulkanik, perselingan dengan tuf gelas.
Kemudian karena danya kenaikan muka air laut, maka batupasir terbentuk membawa serta peta
kabonatnya, satuan ini diendapkan secara selaras dengan satuan batupasir vulkanik. Kemudian
struktur berperan besar akibat adanya gaya tektonik diantaranya sesar normal, sesar naik, dan sesar
mendatar kanan. Pada satuan batuan terakhir yaitu satuan endapan aluvial berumur kuarter,
merupakan satuan yang tersusun dari material sedimen yang terdiri dari andesit, basalt, tuf,
breksi, dan batupasir. Satuan ini diendapkan secara tidak selaras diatas satuan batupasir.
Struktur geologi pada daerah Tiseureulue berperan sebagai pengontrol endapan alterasi
hidrotermal. Fluida hidrotermal menuju kepermukaan melwati rekahan yang di bentuk oleh sesar
pada daerah ini, pada temperatur sekitar 230°C - 400°C akan terbentuk alterasi tipe filik, kemudian
pada suhu 200°C - 300°C akan terbentuk akan terbentuk alterasi propilitik. Apabila alterasi
tersebut dekat dengan permukaan maka pengaruh fluida meteorik lebih dominan akan terbentuk
mineral-minreal hidrous (mineral lempung) sebagai penciri tipe alterasi argilik.
top related