electronic business systems · web viewpenerapan e-supply di wilayah kerja bank danamon pengelolaan...
Post on 08-Apr-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Mata Kuliah Sistem Informasi
Manajemen
ELECTRONIC BUSINESS SYSTEMS DI BANK DANAMON
DISUSUN OLEH :ENDRO SULARSO (P0561 00 523 36E) KASWIT (P0561 00 583 36E) M. IMAN (P0561 00 613 36E) RAHEL BUTAR BUTAR (P0561 00 653 36E)YULIA MUSTIKA WATI (P0561 00 703 36E)
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNISINSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
2
I DAFTAR ISI
I Daftar Isi........................................................................................................................2
ii Kata Pengantar............................................................................................................. 4
iii Pendahuluan.................................................................................................................5
iii.1 Latar Belakang5
iii.2 Tujuan 6
iv Deskripsi Perusahaan....................................................................................................7
v Landasan Teori............................................................................................................10
v.1 Arsitektur Aplikasi e-business 10
v.2 Enterprise Resource Planning11
v.3 Customer Relationship Management12
v.4 Enterprise Application Integration 15
v.5 Supply Chain Management 16
v.6 Online Transaction Processing 18
v.7 Enterprise Collaboration 19
vi Pembahasan............................................................................................................... 21
vi.1 Arsitektur e-bussines di Bank Danamon 21
vi.1.1 Penerapan e- business dalam customer relationship management (CRM) di bank danamon 23
vi.1.2 Penerapan e-business pada marketing di bank danamon 26
vi.1.3 Penerapan e-business dalam supply chain management (SCM) di bank danamon 28
vi.1.4 Penerapan e-business dalam sistem enterprise resource planning (ERP) di bank danamon 31
vi.1.5 Penerapan e-business pada human resource management (HRM) di bank danamon 35
vi.2 Identifikasi Grudin’s Time-space Matrix 37
3
vi.3 Upaya Global Management 41
vii Daftar Pustaka............................................................................................................ 42
4
II KATA PENGANTAR
Puji serta syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan ridho-
Nya, makalah ini bisa diselesaikan sebagai salah satu tugas dari materi Sistem Informasi
Manajemen (SIM), Program Magister Manajemen, MB-IPB.
Paper ini menjelaskan tentang sistem E-business di Bank Danamon yang meliputi
Enterprise Resource Planning, Customer Relationship Management, Enterprise
Application Integration, Supply Chain Management, Online Transaction Processing dan
Enterprise Collaboration.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan
serta pengajaran yang telah diberikan oleh Bapak Prof. Dr. Kudang Seminar sehingga
paper ini dapat selesai dengan baik. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat.
5
III PENDAHULUAN
III.1 Latar Belakang
Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam mengelola jasa
manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan merupakan
salah satu bentuk layanan yang harus mampu diberikan oleh lembaga perbankan
kepada para nasabahnya. Manajemen sistem informasi dan penerapan teknologi yang
canggih dan memadai sangat diperlukan agar mampu memberikan layanan yang sesuai
dengan harapan dan keinginan para nasabahnya serta agar mampu tetap bersaing
dengan lembaga keuangan atau bank lainnya.
Bank Danamon sebagai salah satu institusi finansial yang terbesar di Indonesia dan
didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Bank Danamon terus berupaya menjadi
bank yang “bisa mewujudkan setiap keinginan nasabah” sesuai dengan brand promise-
nya. Pada Desember 2009, Bank Danamon merupakan bank keenam terbesar di
Indonesia dalam hal jumlah aset, keempat terbesar dalam jumlah kapitalisasi pasar serta
memiliki jaringan cabang kedua terbesar, yaitu hampir 1.900 kantor cabang dan pusat
pelayanan.
Sesuai dengan misinya, bank Danamon senantiasa berupaya meningkatkan kepuasan
nasabah dalam melakukan transaksinya. Danamon telah mengembangkan Layanan
perbankan elektronis untuk menunjang transaksi perbankan yang mudah, aman dan
nyaman. Dengan demikian nasabah akan dapat melakukan transaksi perbankan
kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Menyadari kebutuhan nasabah yang sangat beragam, Bank Danamon menjawabnya
dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang sesuai dan dapat menjawab
kebutuhan nasabah antara lain: consumer banking, kartu kredit, SME & commercial,
6
trade finance, treasury product, cash management, rencana keuangan dan layanan E-
Banking.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan, Bank Danamon telah
menerapkan Electronic Business System (E-Business) pada beberapa fungsi bisnis yang
dimilikinya. Paper ini akan membahas penerapan E-Business dalam fungsi bisnis Bank
Danamon, seperti Enterprise Resource Management, Customer Resource Management,
Supply Chain Management, Human Resources Management, akutansi dan keuangan.
III.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi sistem yang terdapat di Bank Danamon yang telah menggunakan
electronic business dalam operasionalnya.
2. Melakukan mapping interaksi antara komputer dengan personal dalam kegiatan
bisnis Bank Danamon dengan pendekatan Grudin’s Time Space Matrix
3. Mengidentifikasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Bank Danamon dalam
meningkatkan persaingan secara global dengan menerapkan sistem E-business
4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa MB-IPB mengenai penerapan sistem E-
business dalam sebuah perusahaan
7
IV DESKRIPSI PERUSAHAAN
Danamon didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra Indonesia. Di tahun 1976 nama
tersebut kemudian diubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Di tahun 1988,
Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai
perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta.
Sebagai akibat dari krisis keuangan Asia di tahun 1998, pengelolaan Danamon dialihkan
di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai BTO (Bank
Taken Over). Di tahun 1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN, melakukan
rekapitalisasi sebesar Rp32,2 triliun dalam bentuk obligasi pemerintah. Sebagai bagian
dari program restrukturisasi, di tahun yang sama PT Bank PDFCI, sebuah BTO yang lain,
dilebur menjadi bagian dari Danamon. Kemudian di tahun 2000, delapan BTO lainnya
(Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa
Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad
Salim Internasional) dilebur ke dalam Danamon. Sebagai bagian dari paket merger
tersebut, Danamon menerima program rekapitalisasinya yang kedua dari Pemerintah
melalui injeksi modal sebesar Rp28,9 triliun. Sebagai surviving entity, Danamon bangkit
menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
Selanjutnya, Danamon terus melakukan upaya restrukturisasi yang mencakup aspek
manajemen, karyawan, organisasi, sistem, dan identitas perusahaan. Upaya tersebut
berhasil meletakkan landasan dan insfrastruktur yang baru guna mendukung
pertumbuhan berdasarkan prinsip transparansi, tanggung jawab, integritas dan
profesionalisme.
Di tahun 2003, Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd mengakuisisi Danamon, melalui
konsorsium Fullerton Financial Holdings, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
8
oleh Temasek Holdings, dan Deutsche Bank AG yang merupakan pemegang saham
pengendali. Setelah melakukan evaluasi menyeluruh di bawah manajemen yang baru,
visi baru diluncurkan dan strategi baru dikembangkan dengan model bisnis spesifik
untuk masing-masing segmen pasar. Sejalan dengan arahnya yang baru, pada tahun
2004 Danamon meluncurkan inisiatif Danamon Simpan Pinjam-nya, yang merupakan
bisnis perbankan mikro, serta melakukan diversifikasi ke bidang kredit konsumer melalui
akuisisi Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan otomotif terbesar di
Indonesia. Inisiatif tersebut diikuti dengan perluasan jaringan Danamon Simpan Pinjam
di tahun 2005 serta akuisisi bisnis American Express di Indonesia di tahun 2006 yang
menempatkan Danamon sebagai salah satu penerbit kartu terbesar di Indonesia.
Kini, Danamon merupakan salah satu institusi finansial yang terbesar di Indonesia.
Didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Danamon terus berupaya menjadi bank
yang “Bisa mewujudkan setiap keinginan nasabah” sesuai dengan brand promise-nya.
Per Desember 2009 Danamon merupakan bank keenam terbesar di Indonesia dalam hal
jumlah aset, keempat terbesar dalam jumlah kapitalisasi pasar serta memiliki jaringan
cabang kedua terbesar, yaitu hampir 1.900 kantor cabang dan pusat pelayanan.
9
10
V LANDASAN TEORI
V.1 ARSITEKTUR APLIKASI E-BUSINESS
Arsitektur Aplikasi Business merupakan kerangka kerja konseptual perusahaan yang
menggambarkan seluruh proses kerja yang terjadi di dalam suatu perusahaan, baik
hubungan antaraplikasi dan lintas fungsi yang dimiliki, dimana untuk mempermudah
mendapatkan gambaran umum perusahaan terkait komponen dasar, proses dan
aplikasi serta hubungan antar satu sama lainnya.
Secara umum, arsitektur aplikasi business dapat divisualisasikan seperti Gambar di
bawah ini.
Gambar 1. Arsitektur E-Business
Sumber : MsGraw-Hill, 2002
11
Arsitektur aplikasi perusahaan menunjukkan berbagai peran yang dikerjakan oleh sistem
bisnis dalam mendukung pelanggan, pemasok, mitra dan karyawan perusahaan.
V.2 ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu sistem yang terintegrasi yang
mengatur dan menggambarkan seluruh sumberdaya yang ada baik dari sisi keuangan
(finance), marketing, sales, pelayanan dan pendukung lainnya (CRM) untuk memfasilitasi
dan mendukung kinerja semua elemen terkait di dalam perusahaan dan juga sebagai
penghubung bagi seluruh stakeholder terkait.
Dengan kata lain, “ERP” adalah sistem lintas fungsi perusahaan yang digerakkan oleh
model software suite terintegrasi yang mendukung proses bisnis dasar internal
perusahaan” (McGraw-Hill, 2002).
Lebih jauh, McGraw-Hill menjelaskan bahwa ERP merupakan core-technology (teknologi
inti) dari suatu bisnis elektronik (e-business), dimana merupakan kerangka kerja
transaksi secara menyeluruh dari suatu perusahaan dengan berbagai hubungan ke
pemrosesan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan,
perencanaan produksi dan distribusi serta keuangan. Gambar di bawah merupakan
gambaran ERP sebagai pendekatan lintas fungsi sistem ERP.
Gambar 2. Enterprise Resource Planning
Dari sisi production planning, ERP bisa dilihat sebagai suatu alat untuk memberikan
tampilan ataupun proses bisnis pada intinya dimana proses planning merupakan salah
12
satu proses bisnis yang sangat menentukan, misalnya pemrosesan pemesanan dan
manajemen persediaan yang disatukan oleh software aplikasi ERP dan database umum
yang dipelihara oleh Data Base Management System (DBMS). Lebih jauh, sistem ERP
menelusuri sumberdaya bisnis (seperti kas, bahan baku dan kapasitas produksi), serta
status dari berbagai komitmen yang dibuat perusahaan.
ERP dari sisi integrated logistics merupakan alat yang membantu dan berfungsi sebagai
mesin software penting yang dapat mengintegrasikan dan menyelesaikan proses lintas
fungsi yang dihasilkannya.
Accounting/Finance dan Human Resources, ERP memegang peranan penting untuk
perusahaan untuk bisa mendapatkan efisiensi, kelincahan dan responsivitas yang
dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan di lingkungan bisnis yang dinamis pada saat
ini. Dengan ERP dapat menelusuri status penjualan, persediaan, pengiriman dan
pembuatan faktur serta perkiraan bahan baku dan kebutuhan sumberdaya manusia,
dari perencanaan kebutuhan personel hingga administrasi penggajian dan tunjangan,
serta dapat menyelesaikan sebagian besar aplikasi pencatatan keuangan serta akuntansi
manajerial yang dibutuhkan.
Terakhir, ERP dalam kaitannya dengan sales distribution dan order management
merupakan rangkaian yang sangat vital, mengingat dengan ERP menciptakan kerangka
kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang
menghasilkan peningkatan signifikan dalam kualitas serta efisiensi layanan pelanggan,
produksi dan distribusi.
V.3 CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
Customer Relationship Management (CRM) adalah suatu manajemen yang mengatur
dan menfokuskan pada pelanggan baik pelanggan potensial maupun pelanggan yang
telah didapat melalui proses marketing/penjualan, pelayanan yang istimewa agar
13
pelanggan tersebut menjadi loyal terhadap produk/jasa yang ditawarkan oleh suatu
perusahaan/organisasi.
Gambar 3. Customer Resource Management
Tujuan dari CRM itu sendiri terdapat 2 (dua) hal yang berkaitan satu dengan yang lain.
Pertama, adalah bahwa organisasi yang termasuk seluruh elemen karyawannya
mendapatkan gambaran yang sama terhadap pelanggan dan proses dan saluran yang
ada; kedua, bahwa pelanggan mendapatkan gambaran yang terarah dan terukur
terhadap perusahaan dan mengetahui saluran-saluran organisasi yang ada di dalamnya.
Untuk mendukung proses CRM di atas diperlukan teknologi pendukung yaitu teknologi
informasi. Teknologi informasi ini berfungsi untuk membuat konektivitas antar elemen
perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses layanan pada
pelanggan dalam penjualan, pemasaran dan layanan pelanggan.
Lebih jauh, CRM dilengkapi dengan modul-modul software maupun alat yang membantu
perusahaan termasuk karyawannya untuk memberikan layanan cepat, handal konsisten
dan terpercaya sehingga pelanggan menjadi terpuaskan dan diharapkan keloyalan dari
mereka.
CRM dalam kaitannya dengan manajemen kontrak dan rekening, dapat dijelaskan
bahwa dengan CRM dapat membantu proses penjualan, pemasaran dan semua proses
dokumentasi untuk menangkap dan menelusuri data yang relevan mengenai setiap
kontrak yang sudah lewat dan direncanakan sebelumnya. Dalam hal penjualan, CRM
14
memberikan akses real-time ke satu tampilan umum pelanggan. Dalam hal manajemen
Bank Danamon, manajemen akan menelpon nasabah yang akan melakukan
penyimpanan, proses transfer yang relatif besar dengan tujuan untuk melakukan
konfirmasi agar dapat menjual layanan dan investasi.
CRM dalam kaitannya dengan proses pemasaran dan pemenuhan pesanan (marketing
and filfullment), CRM membantu proses analisis pelanggan yang ada dimana tenaga
marketing mendapatkan kemudahan dalam hal akses hasil analisis pemasaran, missal
share pelanggan, top pelanggan, loyal pelanggan dan ramalan penjualan yang akan
diperoleh ke depannya dengan database yang ada. Disamping data pelanggan dengan
segala performansinya, CRM mencatat semua nilai kontrak dengan validitasnya, dan
memberikan respon ke depannya (diperpanjang atau berakhir masa kontrak), kampanye
pemasaran dan hal lainnya untuk mendukung proses pemasaran dan pemenuhan
pesanan dari pelanggan.
CRM dalam kaitannya dengan program retensi dan loyalitas, bahwa ada bukti yang
menyebutkan bahwa biaya untuk mendapatkan pelanggan baru jauh lebih mahal
dibandingkan melakukan penjualan ke pelanggan yang lama. Kedua, pelanggan yang
kecewa terhadap produk termasuk pelayanannya akan memberitahukan kepada orang
lainnya sekitar 8 sampai 10 orang lainnya mengenai pengalaman buruknya itu dan
didukung dengan sebanyak 70 persen pelanggan akan mengeluh dalam melakukan
transaksi bisnis dengan perusahaan yang sama jika mendapatkan pengalaman buruk
akan pelayanan. Ketiga, perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya sampai 85%
dengan meningkatkan retensi pelanggan tahunnya hanya 5%; terakhir, menjelaskan
bahwa ketidakpastian untuk menjual produk ke pelanggan baru adalah 15%, sementara
ketidakpastian untuk menjual produk ke pelanggan lama adalah 50%.
Disamping itu, terdapat Partnership Relationship Management (PRM), dimana PRM
merupakan manajemen yang mengatur untuk mendapatkan dan mempertahankan
mitra perusahaan baik mitra utama maupun mitra non-utama yang keduanya
15
merupakan stakeholder perusahaan, agar dapat mendukung proses pelayanan,
penjualan, pemasaran perusahaan.
Sistem CRM dari sisi customer service, mencoba untuk membantu perusahaan
mengidentifikasi, memberi penghargaan dan memasarkan kepada para pelanggan
perusahaan yang paling menguntungkan dan loyal serta mengarahkan dan
mengevaluasi program pemasaran ke sasaran dan pemasaran relasi ke para pelanggan.
Sistem CRM pun memungkinkan perusahaan untuk memberikan pengalaman yang
konsisten dan layanan serta dukungan superior bagi pelanggan.
V.4 ENTERPRISE APPLICATION INTEGRATION
Enterprise Application Integration (EAI) atau dikenal dengan integrasi aplikasi
perusahaan digunakan oleh banyak perusahaan untuk menghubungkan aplikasi e-
business seperti CRM dan ERP. Gambar di bawah menjelaskan tentang software EAI
yang memungkinkan para pemakai membuat model berbagai proses bisnis yang
dilibatkan dalam interaksi yang harus terjadi antar aplikasi bisnis.
Gambar 4. Enterprise Application Integration
Dengan EAI bisa menyediakan middleware yang melakukan konversi dan koordinasi
data, komunikasi aplikasi dan layanan pesan, serta akses ke berbagai interface aplikasi
yang terdapat di dalamnya. Dengan demikian software EAI bisa mengintegrasikan
16
berbagai kelompok aplikasi perusahaan dengan memungkinkan mereka bertukar data
sesuai dengan peraturan dari model proses bisnis yang dikembangkan oleh pemakai.
Lebih jauh, software EAI dapat mengintegrasikan aplikasi kantor depan dan belakang
dari perusahaan agar mereka dapat bekerja secara lancar dan terpadu. Sebagai contoh,
integrasi kelompok aplikasi perusahaan telah menunjukkan peningkatan secara dramatis
respons dan efektivitas pusat panggilan. Disamping itu, EAI bisa mempersingkat
pemrosesan pesanan penjualan agar produk dan jasa dapat diserahkan lebih cepat
kepada pelanggan.
V.5 SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Supply Chain Management adalah sistem yang dirancang untuk menghubungkan antar
perusahaan yang mengacu pada lintas fungsi dengan menggunakan teknologi informasi
untuk membantu dalam proses pengelolaan proses bisnis utama perusahaan dengan
semua pemasok, pelanggan dan para mitra bisnis.
Tujuan dari SCM adalah untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan
produk dengan biaya yang efisien, yang dikerjakan dalam proses yang efektif dan cepat
tanpa meninggalkan kualitas produk yang dihasilkan dan memenuhi kaidah pengawasan
yang ketat dan manageable.
Gambar di bawah bisa menjelaskan berbgai proses bisnis dasar dalam siklus rantai
pasokan dan proses fungsional SCM. Dalam gambaran tersebut dapat dijelaskan bahwa
banyak perusahaan saat ini yang melakukan modifikasi dan rekayasa ulang proses rantai
pasokan mereka yang dibantu dengan teknologi internet dan software SCM.
17
Gambar 5. Internet worked SCM
Manajemen rantai pasok meliputi integrasi aliran pasok dari titik asal bahan baku (raw
materials), di dalam dan di antara tiap bagian rantai pasok (work in process) sampai
pada titik konsumsi barang jadi (finished goods distribution) sebagai berikut :
Gambar 6. Manajemen Rantai Pasok
Hal ini dapat diberikan contoh seperti : perusahaan manufaktur yang akan mengirimkan
produknya ke end user, maka proses pengiriman dari gudang hingga pengguna terakhir
(end user) dapat dilakukan oleh perusahaan jasa logistik.
Misal PT unilever akan meluncurkan produk terbarunya berupa sabun mandi merek X.
Pengiriman bahan baku dari penyedia tersebut yang berupa dari santan, minyak zaitun,
minyak kelapa sawit etc (raw materials) hingga ke pabrik pembuatan (work in process),
18
Material manajemen
Physical Distribution
Sumber pasok
Pabrik
Konsumen
Business Logistic
dan pengiriman produk ke pedagang besar hingga ke retail (Giant, alfamart) akan dapat
dilakukan oleh perusahan jasa logistic tersebut.
V.6 ONLINE TRANSACTION PROCESSING
Transaksi merupakan berbagai kegiatan yang terjadi sebagai bagian dari aktivitas bisnis,
seperti penjualan, pembelian, penyimpanan, penarikan, pengembalian dan pembayaran.
Di dalam transaksi itu sendiri terdapat suatu proses, dimana aktivitas pemrosesan
transaksi dibutuhkan untuk menangkap dan memproses data-data ataupun operasi
bisnis. Dengan demikian, sistem pemrosesan transaksi memainkan peranan penting
dalam mendukung operasi perusahaan e-business.
Sistem pemrosesan transaksi on-line merupakan peranan yang sangat strategis dalam
business e-commerce. Lebih jauh, banyak perusahaan menggunakan fasilitas internet,
ekstranet dan jaringan lainnya yang mengikat secara elektronik ke para pelanggan dan
pemasok mereka untuk pemrosesan transaksi secara on-line.
Sistem secara real-time ini bisa menangkap dan memproses transaksi dengan cepat, dan
membantu perusahaan memberikan layanan superior kepada para pelanggan dan mitra
dagang lainnya. Untuk selanjutnya, kemampuan ini akan menambah nilai bagi produk
dan jasa mereka dan bisa menjadi faktor pembeda antara mereka dan para pesaing yang
ada.
19
Gambar 7. Online Transaction Processing
V.7 ENTERPRISE COLLABORATION
Sistem kerjasama perusahaan atau dikenal dengan istilah Enterprise Collaboration
System (ECS), merupakan sistem informasi lintas fungsi untuk meningkatkan komunikasi,
koordinasi dan kerjasama diantara para anggota tim bisnis dan kelompok kerja.
Tujuan dari sistem kerjasama perusahaan ini adalah untuk meningkatkan kerjasama
yang lebih mudah, efektif dan efisien dalam berbagai hal, misalnya: a) berkomunikasi;
b) berkoordinasi dan c) bekerjasama.
ECS sebagai alat untuk kerjasama perusahaan, dilihat dari kemampuan dan potensi
internet, intranet serta ekstranet dalam rangka untuk menggerakkan permintaan
sebagai alat kerjasama perusahaan yang lebih baik dalam hal berbisnis. Untuk hal
internet, bisa menggunakan fasilitas Web dan server, dokumen dan data base;
sementara itu intranet dan ekstranet bisa memberikan standard untuk hardware,
software, data dan jaringan bagi penggunanya.
Alat komunikasi elektronik bisa mencakup fasilitas email, voice mail, faksimili, publikasi
Web, buletin, penyeantara dan sistem telepon internet. Sementara itu, alat kerjasama
konferensi membantu penggunanya untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan
20
tetap bekerja bersama-sama. Alat dan fasilitas ini meliputi konferensi video, sistem
perbincangan dan forum diskusi. Terakhir, alat manajemen kegiatan kerja sama, dapat
membantu penggunanya untuk menyelesaikan atau mengelola aktivitas kelompok kerja.
Kelompok fasilitas ini meliputi alat pembuatan kalender atau jadwal, manajemen proyek
dan penugasan, sistem aliran kerja serta alat manajemen pengetahuan (knowledge
management). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 8. Enterprise Collaboration
21
VI PEMBAHASAN
VI.1 Arsitektur E-bussines di Bank Danamon
Arsitektur aplikasi E-Business di Bank Danamon menggambarkan hubungan antar
aplikasi perusahaan lintas fungsi, arsitektur ini merupakan kerangka kerja konseptual
berbagai komponen dasar proses dan interface dari aplikasi e-business utama , dan
arsitektur ini juga menunjukkan berbagai peran yang dikerjakan sistem bisnis dalam
mendukung nasabah, supplier, mitra dan karyawan Bank Danamon.
Penerapan E-Business pada Bank Danamon diaplikasikan pada :
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
2. Customer Relationship Management (CRM)
3. Supply Chain Management (SCM)
4. Human Resources Management (HRM)
5. Partner Relationship Management (PRM)
Penerapan E-Business Bank Danamon dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 9. Arsitektur E-Business di Bank Danamon
Supplier (Alat transaksi (aplikasi form, EDC, desktop dll); Infrastruktur (gedung, transportasi); Jasa (karyawan, cleaning service)
Distributor (Money pick up ke CCV, distribusi alat transaksi ke cabang)
Supply Chain Management
Logistik :Based on Demand
ProduksiJust In Time
Distribusi
Enterprise Resource Planning
Decisions support application
Enterprise Application Integration
Marketing Teller Customer service
Customer Resources Management
Selling Chain Management
Nasabah, Developer, Dealer, Leasing
Man
age
men t
Cont
rol
Fina
nce,
Ac
cou
nting
, Au
diti
ngST
AKEH
OLD
ER
EMPL
OYE
E
Adm
ini
stra
tive
Cont
rol
HRD/
Proc
urem
ent
VI.1.1 Penerapan E- Business dalam Customer Relationship Management (CRM) di Bank Danamon
Customer Relationship Management bank Danamon merupakan core yang sangat
diperhatikan dan dilakukan evaluasi yang sangat ketat, karena menyangkut nasabah
secara langsung. Pengelolaan hubungan dengan nasabah sangat menentukan
keberhasilan pencapaian penjualan dan keberhasilan produk tertentu dapat terjual
dengan pencapaian yang prima dan luar biasa. Dalam struktur Bank Danamon terdapat
tiga divisi yang berkaitan dengan Customer Relationship Management yaitu marketing,
teller dan customer service. Ketiga divisi tersebut didukung secara kuat oleh bagian
back office yang mendukung proses transaksional sesuai dengan yang diharapkan oleh
nasabah atau bahkan oleh Bank Danamon yaitu dapat memberikan pelayanan yang
lebih cepat dari yang diharapkan nasabah.
Pemasaran Produk dilakukan secara langsung dengan nasabah atau penawaran lewat
reseller Bank Danamon. Teknis pemasaran secara langsung yaitu nasabah langsung
mendatangi kantor Bank Danamon atau marketer menemui nasabah secara aktif.
Sebelum era teknologi informasi berkembang, media marketing pada umumnya masih
menggunakan media cetak, seperti koran, majalah dan papan reklame atau spanduk.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, Bank Danamon menawarkan produk
kepada nasabah melalui media internet dalam bentuk website yang memberikan
informasi kepada nasabah mengenai produk dan layanan Bank Danamon yang lengkap
dengan fitur-fiturnya. Penerapan E-business dalam strategi pemasaran, secara tidak
langsung meningkatkan pelayanan dan hubungan dengan nasabah karena nasabah
menjadi lebih mudah mencari informasi tentang produk dan layanan Bank Danamon.
Selain itu nasabah juga dapat mengajukan komplain atau menanyakan detail produk
yang diminati melalui korespondensi e-mail. Website Bank Danamon dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini.
Gambar 10. Website Promosi Produk dan Layanan Bank Danamon
Promosi produk dan layanan Bank Danamon melalui website menawarkan consumer
banking, kartu kredit, SME dan commercial, trade finance, treasury product, cash
management, rencana keuangan dan layanan E-Banking. Kemudahan akses konsumen
untuk mengetahui fitur dari produk dan layanan, ditampilkan secara lengkap melalui
website tersebut.
Dalam menjaga hubungan antara Bank Danamon dengan customer, selain memberikan
kemudahan dalam mengakses informasi mengenai produk dan layanan melalui website,
Bank Danamon juga memberikan fasilitas kemudahan akses kepada nasabah berupa :
1. Layanan HP Banking yang memberikan kemudahan transaksi perbankan non tunai
langsung dari telepon seluler nasabah pemilik Danamon Card atau kartu kredit Bank
Danamon yang mendaftarkan nomor kartu dan nomor HP-nya melalui cabang, ATM
atau danamon access. Layanan yang tersedia antara HP isi ulang, Banking STK (SIM
tool kit) dan SMS Banking
25
2. Automatic teller machine (ATM). Pada tahun 2008, Bank Danamon memasang lebih
dari 800 unit ATM terkini yang dioperasikan dengan sistem Base-24/ES yang
menawarkan fungsi layanan, keamanan dan keandalan yang lebih tinggi.
3. Danamon access center
a. Layanan Perbankan (informasi rekening, transaksi perbankan, pembukaan
rekening, dan pengajuan kredit konsumen, informasi produk, kurs, suku bunga,
lokasi cabang dan ATM)
b. Layanan Kartu Kredit
Layanan kartu fixnfast
Layanan kartu visa dan master
Layanan merchant
c. Pembayaran tagihan kartu kredit dan isi ulang pulsa handphone
d. Pembelian tiket perjalanan dan reservasi hotel
e. Layanan officer tentang seluruh produk yang dimiliki oleh Bank Danamon
f. Layanan E-Statement yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk
mengetahui informasi laporan rekening
Manajemen hubungan dengan nasabah dilakukan secara professional, bahwa semua
janji atau kondisi keuangan nasabah dikelola secara baik oleh karyawan yang capable
dan ditangani dengan sistem yang sangat canggih, sehingga dapat meminimumkan
complain nasabah. Untuk meningkatkan kapasitas frontliner dalam melayani nasabah,
terdapat program-program pelatihan konstruktif yang terus diberikan kepada karyawan
frontliner agar konsistensi standar pelayanan terjaga. Berbagai program seperti Mistery
shopper dan Mistery caller, Service Motivational Initiatives, Danamon Service Champion,
menjadikan para frontliner siap dalam melayani dan menjaga hubungan dengan nasabah
sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Otomasi Tenaga Penjualan, tenaga marketing di Bank Danamon juga disiapkan dengan
sangat profesional, baik dari segi knowledge , produk maupun sistem, service yang baik
26
dan kemampuan menjual yang baik, sehingga setiap kesempatan adalah menjual dan
didukung oleh sistem yang membuat karyawan dengan cepat dapat menyajikan
penawaran, data yang diperlukan oleh nasabah maupun calon nasabah.
VI.1.2 Penerapan E-Business pada Marketing di Bank Danamon
Marketing merupakan ujung tombak perusahaan dalam menjual produk atau jasa
kepada konsumen. Strategi marketing yang diterapkan oleh perusahaan sangat
menentukan tingkat penjualan produk atau jasa perusahaan yang pada akhirnya
menentukan kekuatan sebuah perusahaan dalam menguasai market share.
Penerapan E-business pada marketing Bank Danamon meliputi promosi produk dan
layanan, perencanaan produk, perencanaan harga dan riset pasar. Pemasaran yang
menggunakan E-business di Bank Danamon merupakan pemasaran interaktif yang
melibatkan komunikasi antara dua arah, yaitu pelanggan atau calon pelanggan dengan
Bank Danamon melalui media internet. Salahsatu contoh produk yang ditawarkan oleh
Bank Danamon melalui website dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 11. Promosi Kartu Kredit Bank Danamon
27
E-Business digunakan oleh divisi Marketing sebagai salahsatu supporting penting dalam
proses pengambilan keputusan di bidang marketing. Seluruh data penjualan, pelanggan
atau korespondesi e-mail masuk kedalam database atau server Bank Danamon. Data-
data pelanggan dikompilasi ke dalam Customer Information Files (CIF). Manajer
marketing dapat mengakses data tersebut sebagai dasar pengambil keputusan dalam
pemasaran produk dan layanan Bank Danamon. Hasil pengolahan data tersebut dapat
ditampilkan sebagai data dasar penentuan harga produk atau layanan, trend
pertumbuhan suatu produk atau layanan, pengembangan produk baru berdasarkan
trend maupun keluhan pelanggan maupun data dasar pengambilan keputusan lainnya
pada divisi marketing (Gambar 3). Data dasar pengambil keputusan tersebut
merupakan data yang valid dan real time sehingga sangat membantu manajer marketing
dalam membuat keputusan yang taktis dan strategis untuk memenangkan persaingan di
pasar perbankan.
Gambar 12. Pemanfaatan E-Business pada MarketingBank Danamon
28
Teller
Website, korespondensi email
Server(custimer information
files) Reports & Chart sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam marketing
Customer service, Sales
Sales distribution memiliki fungsi untuk melihat sebaran sales yang tepat dalam rangka
pencapaian target yang telah ditentukan baik dari produk funding maupun lending.
Penanganan distribusi yang tepat sasaran sangat menentukan keberhasilan setiap
segmen dalam mencapai performance yang sudah ditentukan. Untuk sebaran ini juga
ditangani oleh sistem NCBS yang setiap saat dapat memberi data yang akurat dan real
time.
VI.1.3 Penerapan E-business dalam Supply Chain Management (SCM) di Bank Danamon
Supply Chain Management (SCM) Bank Danamon adalah kegiatan mengelola supplier,
distributor, dan reseller yang terlibat dalam proses bisnis Bank Danamon. Tujuan SCM
diterapkan di Bank Danamon adalah untuk membantu mendapatkan produk dari
supplier dengan kriteria tepat waktu, tepat kualitas dan tepat jumlah sesuai dengan
kebutuhan dengan harga yang wajar. Selain itu dengan adanya SCM dapat membantu
pengelolaan Bank Danamon lebih efisien dan efektif dengan memperkirakan
permintaan, pengendalian persediaan, dan meningkatkan jaringan hubungan dengan
para pelanggan, supplier, distributor dan perusahaan lainnya, serta menerima respon
atau status dari setiap hubungan rantai pasokan.
Sistem SCM di Bank Danamon sudah terintegrasi dengan baik dari tahap penerimaan
dokumen untuk keperluan tender hingga pembuatan agreement kerjasama dengan para
supplier. Proses procurement di Bank Danamon sudah memiliki sisdur. Supplier yang
mendukung operasional di Bank Danamon diantaranya meliputi services, pengadaan
dan renovasi.
Untuk memberikan kemudahan dan kecepatan dalam penyediaan material yang
dibutuhkan oleh operasional Bank Danamon, maka E-business dinilai sebagai suatu
teknologi yang tepat oleh manajemen Bank Danamon untuk diterapkan dalam SCM.
Supporting material untuk bagian operasional merupakan salahsatu faktor penting yang
berpengaruh untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah, mengingat tingkat
29
kecepatan pelayanan kepada nasabah menjadi salahsatu competitiveness Bank
Danamon untuk meningkatkan jumlah pelanggan.
Teknologi informasi yang digunakan dalam SCM untuk pemenuhan semua kebutuhan
yang disupport oleh supplier, pemasok , pelanggan dan mitra kerja di Bank Danamon
disebut Supply Net. Bank Danamon terus mengembangkan sistem tersebut untuk
meningkatkan nilai bisnis dan nilai pelanggan, dan ini merupakan tantangan besar bagi
Bank Danamon.
Dalam pengelolaan operasional Bank Danamon yang tersebar luas di Indonesia,
manajemen Bank Danamon membagi wilayah Indonesia menjadi 7 wilayah kerja, yang
terdiri dari :
1. Wilayah kerja I Jabodetabek dan Lampung, dengan kantor pusat di Jakarta
2. Wilayah kerja II Jawa Barat, dengan kantor pusat di Bandung
3. Wilayah kerja III Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT dengan kantor pusat di Surabaya
4. Wilayah kerja IV Sulawesi, Papua, Maluku dengan kantor pusat di Makasar
5. Wilayah kerja V Kalimantan, dengan kantor pusat di Balikpapan
6. Wilayah kerja VI Sumatera, dengan kantor pusat di Kota Medan
7. Wilayah kerja VII Jawa Tengah dan DIY, dengan kantor pusat di Semarang
Gambar 13. Pembagian wilayah kerja procurement Bank Danamon
30
Gambar 14. Penerapan E-Supply di Wilayah Kerja Bank Danamon
31
distribusi
Kantor CabangKantor Cabang Kantor Cabang
Kantor Pusat wilayah kerja
Pengajuan kebutuhan (service, renovasi, material/barang)
distribusi
Supplier Supplier Supplier
Procurement online
Control distribusi Control distribusi
Pengelolaan pemenuhan kebutuhan operasional kantor cabang Bank Danamon baik
dalam hal service, pengadaan material dan renovasi sudah terintegrasi di masing-masing
wilayah kerja secara online dengan penerapan e-supply (Gambar 14). Divisi
procurement, kantor pusat wilayah kerja akan mengadakan procurement kepada suplier
sesuai dengan kebutuhan kantor cabang. Supplier yang terpilih akan melakukan
produksi atau service dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja.
Sistem Order untuk seluruh divisi memiliki prosedur yang baik, sehingga sangat kecil
kemungkinan suatu order tidak sesuai kebutuhan. Sistem order ini, setiap divisi dapat
mengetahui progress setiap order. Penggunaan Order passbook dapat mengetahui
progress order apakah masih dalam proses produksi atau sudah dalam proses
pengiriman, dan setiap jenis barang pesanan memiliki SLA (Service Level Agreement), hal
ini sangat penting untuk melihat pencapaian target bagian order management
VI.1.4 Penerapan E-business dalam sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di Bank Danamon
Enterprise Resource Planning merupakan tulang punggung lintas fungsi perusahaan
yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses internal dan sistem
informasi dalam fungsi produksi, logistik, distribusi, akutansi, keuangan dan sumber
daya manusia perusahaan yang menggunakan software terintegrasi . Bank Danamon
menggunakan New Core Business System (NCBS) dalam sistem ERP.
New Core Business System (NCBS) mulai digunakan oleh Bank Danamon sejak tahun
2007. Pada tahun tersebut, Bank Danamon melakukan migrasi besar-besaran ke NCBS
yang melibatkan penyesuaian (interfacing) antar berbagai sistem internal maupun
eksternal, sebagai komponen utama Bank danamon untuk mengembangkan teknologi
perbankan kelas dunia. Sejak tahun 2008, Bank Danamon telah melakukan transformasi
besar terhadap multiple delivery channels antara lain ATM, Call Center, dan internet
banking selain pengembangan NCBS tersebut.
32
Pada tahun 2009, migrasi ke NCBS berlanjut untuk cabang konvensional yaitu mencakup
berbagai lini bisnis termasuk ritel, UKM, komersil, korporasi, Consumer mass market dan
Adira kredit, dimana fungsi-fungsi operasionalnya jauh lebih kompleks dan para nasabah
harus dapat dilayani melalui multiple delivery channels.
Penerapan E-business melalui sistem NCBS memiliki beberapa keunggulan, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Pada bisnis Dana Simpan Pinjam, NCBS mampu memotong setengah jangka waktu
proses rata-rata pada unit pemrosesan sentral untuk sebuah rekening pinjaman dari
14 menit menjadi 7 menit.
2. Peningkatan jumlah nasabah yang dilayani menjadi sepuluh kali lipat jumlah nasabah
yang dilayani sebelumnya
3. Peningkatan fleksibilitas dan keluwesan bagi Bank Danamon untuk melakukan
bundling produk maupun layanan. Strategi differensiasi produk maupun harga
berdasarkan data profil nasabah yang komprehensif, trend penjualan produk dan
layanan dapat dilakukan melalui penerapan NCBS.
4. Peningkatan jalur-jalur distribusi ATM dan call center serta peluncuran sistem
internet banking.
Dalam bidang call center, Bank Danamon telah mengembangkan sistem Interactive
Voice Response, yaitu sistem yang dapat mendeteksi nasabah yang menelpon,
menentukan tingkat hubungan perbankannya dengan Bank Danamon dan mengarahkan
percakapan telepon nasabah ke petugas pusat layanan yang memiliki kualifikasi yang
setara dengan tuntutan hubungan perbankan yang berbeda-beda.
Layanan internet banking Bank Danamon telah memenuhi standar Enhanced Validation
Secure Socket Layer (EVSSL) serta pengenalan password melalui Host Securit Module.
Selain itu, nasabah dapat memilih antara token perangkat keras dan token SMS untuk
otensifikasi dua arah.
33
Platform teknologi perbankan Danamon juga dilengkapi dengan sistem aplikasi
manajemen risiko yang kuat yaitu Central Liabilities System, Loan Origination System
dan Collection Management System. Sistem aplikasi tersebut memungkinkan
dilakukannya pengecekan atas manajemen aset dan kewajiban Bank Danamon.
Dalam operasional Bank Danamon, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, Bank
Danamon menerapkan sistem pengisian formulir secara elektronik di cabang-cabang
utama Bank Danamon. Formulir elektronik, e-Form melakukan otomasi serta
menyederhanakan sebagian proses manual dengan kertas yang terkait dengan transaksi
nasabah seperti penempatan deposito, penarikan tunai, kliring cek, overbooking dan
pengiriman uang. Penggunaan sistem elektronik dapat menghemat biaya secara
signifikan, dengan meningkatnya efisiensi operasional maupun penghematan dari
penggunaan kertas yang lebih sedikit.
Peningkatan pada ATM maupun sistem perbankan inti memungkinkan unit operasional
menjalin kerjasama dengan program pemasaran dan promosi bersama dengan brand
maupun layanan konsumer terkemuka lainnya serta menawarkan pengalaman maupun
manfaat yang unik bagi nasabah. Kegiatan cross sell antara unit-unit usaha Bank
Danamon dapat dilakukan secara lebih lancar, mudah dan terpadu.
Bank Danamon memandang penting teknologi informasi dari sudut pandang strategi,
karena teknnologi informasi merupakan kunci utama yang memungkinkan Bank
Danamon menyediakan produk dan layanan kepada Nasabah, mengukur dan menelusuri
kinerja bisnis, serta mengambil keputusan-keputusan manajemen yang tepat.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui Information Technology Steering Committee
(ITSC) yang mengatur penggunaan teknologi informasi di Bank Danamon. Komite yang
diketuai oleh Wakil Direktur Utama menentukan strategi teknologi Bank Danamon,
cetak biru, dan prioritas investasi dan pengembangannya. ITSC mengarahkan Bank
Danamon untuk berhasil mewujudkan platform IT yang handal, fleksibel, sangat
responsif dan efisien dalam hal biaya untuk mendukung bisnis Bank Danamon.
34
Gambar 15. Meeting internal ITSC
Penerapan E-Business pada Entreprise Resource Planning di Bank Danamon melalui
NCBS dapat dilihat pada Gambar di bawah ini .
Gambar 16. Penerapan E-Business dalam ERP Bank Danamon
35
VI.1.5 Penerapan E-business pada Human Resource Management (HRM) di Bank Danamon
Sumber daya manusia merupakan salahsatu pilar utama dalam mendukung
pertumbuhan dan pengembangan Bank Danamon. Sumber daya manusia yang
dibutuhkan di bank Danamon harus memiliki integritas, kemampuan kepemimpinan,
dan disiplin.
Jumlah karyawan Bank Danamon saat ini sejumlah 70.000-an karyawan yang tersebar di
berbagai divisi, dan terus berkembang dan bertambah sebanding dengan pertumbuhan
nilai bisnis perusahaan. Human Recources Bank Danamon merupakan hal yang sangat
serius penanganannya dari mulai sistem recruitment, training, penempatan, dan semua
yang berhubungan dengan carrier path dikelola dengan sistem yang sangat terintegrasi,
dan setiap saat dapat dianalisa untuk pengambilan keputusan selanjutnya mengenai
pengembangan karyawan sebanding dengan pengembangan bisnis di Bank Danamon.
Penerapan E-business dalam human resource management Bank Danamon
menggunakan Employee Conection (EC) mulai tahapan identifikasi kebutuhan karyawan,
proses perekrutan karyawan, proses penempatan karyawan, repositioning karyawan,
carrier path, remunerasi dan peningkatan kapasitas karyawan. Employee conection juga
dapat menginformasikan pencapaian Key Performance Indicators (KPI) setiap karyawan
sehingga divisi Human Resource Development dapat mengidentifikasi kebutuhan
training yang diperlukan untuk peningkatan kapasitas setiap karyawan maupun
repositioning. Sistem yang kedua adalah Portal, dengan sistem portal tersebut
beberapa informasi yang didapat seperti kebutuhan karyawan pada bagian yang
membutuhkan karyawan, program training dalam rangka pengembangan karyawan,
mengenai job posting, mengenai memo internal yang dperlukan dalam mendukung
pekerjaan.
Kedua sistem tersebut mempercepat semua proses yang diperlukan dalam
pengembangan karyawan dan pencapaian target yang ditentukan pada awal tahun. Jadi
secara keseluruhan dapat memberi informasi yang update mengenai hal diatas
36
Pada tahun 2009, Bank Danamon meluncurkan portal e-learning untuk mendukung
program pelatihan bagi karyawan Bank Danamon. Melalui sistem pembelajaran portal
e-learning akan menawarkan 60 jam program pelatihan berbasis e-learning sehingga
karyawan Bank Danamon memiliki kemudahan untuk mengakses materi pelatihan.
Gambar 17. Penerapan Employee Conection dalam HRM Bank Danamon
37
Employee Connection(Pusat)
Profil karyawan, Pencapaian kinerja, Jumlah dan
kualifikasi karyawan saat ini
Performance Bank Danamon
Identifikasi kebutuhan training
Proses perekrutan, penempatan, repositioning karyawan, carrier
path, remunerasi
Karyawan kompeten
VI.2 IDENTIFIKASI GRUDIN’S TIME-SPACE MATRIX
Gruddin Time Space Matrix digunakan untuk menelaah kegiatan-kegiatan bisnis yang
terjadi pada bank danamon lalu menganalisis dan sebagai tindak lanjutnya akan
ditentukan tools yang dapat menjembatani kegiatan bisnis tersebut.
Gruddin’s Time Matrix pada bank danamon dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
Tabel 1. Gruddin’s Time Matrix Bank Danamon
Same Time Different Time Different Time, Not Known
same Place Melakukan transaksi di teller, berkomunikasi dengan CS di bank
Treasury: Transaksi valas Data base : NCBS
Different Place melakukan transfer antar rekening ke cabang lain
Form Permohonan referensi bank Aplikasi persetujuan kredit
Different Place, not known
Transaksi di ATM pengumuman untuk nasabah cth : pemenang hadiah, informasi tarif dan provisi
e statement lewat email.
1. Same Time, Same Place
Kegiatan bisnis pada dimensi Same Time, Same Place digambarkan dengan customer
melakukan transaksi di teller atau customer berkomunikasi dengan Customer
Service di Bank. Pada dimensi ini tools yang digunakan adalah meja teller atau meja
Customer service. Pada kondisi saat ini proses pelayanan baik di meja teller maupun
di meja Customer Service sudah berjalan dengan baik.
38
2. Same Time Different Place
Kegiatan bisnis pada dimensi Same Time, Different Place digambarkan dengan
customer yang melakukan transfer antar bank. Customer yang berada di jakarta
melakukan transfer uang ke bank danamon cabang lain. Pada saat yang bersamaan
rekening tujuan tertentu akan menerima uang transfer dengan jumlah yang sama.
Tools yang digunakan adalah jaringan bank danamon NCBS. Pada kondisi saat ini
proses transfer antara cabang sudah berjalan dengan baik.
3. Same Time, Different Place (Not Known)
Kegiatan bisnis pada dimensi Same Time, Different Place (not known) digambarkan
dengan customer yang melakukan transaksi pembayaran tagihan listrik melalui ATM.
Customer tidak mengetahui ke rekening mana uang tersebut ditransfer. Tetapi yang
cudtomer ketahui adalah customer telah melakukan kewajibannya dalam hal ini
membayar tagihan listrik melalui bukti traksfer. Pada saat ini bank danamon telah
melakukan kerjasama dengan PT. ATM sebagai vendor untuk melayani pembayaran
online.
4. Different Time, Same Place
Kegiatan bisnis pada dimensi Different Time, Same Place digambarkan dengan
bagian treasury Bank Danamon yang melakukan transaksi Valas. Dalam proses
kerjanya bagian treasury dibagi kedalam 2 Shift karena bagian treasury akan
melakukan transaksi dengan bank lain yang berbeda negara. Adanya pembagian 2
shift ini untuk mengakomodir perbedaan waktu dengan bank tujuan transaksi. Tools
yang digunakan untuk transaksi ini adalah NCBS. Pada saat ini proses transaksi valas
sudah berjalan dengan baik.
5. Different Time, Different Place
Kegiatan bisnis pada dimensi Different Time, Different Place digambarkan dengan
customer yang bermaksud untuk membuat referensi bank. Pada proses ini customer
39
melakukan pengajuan pembuatan referensi bank, biasanya referensi bank digunakan
sebagai pelengkap perusahaan untuk melakukan proses tender. Customer
melakukan pengajuan dan dari surat pengajan tersebut akan diproses oleh bank.
Surat permohonan tersebut akan berpindah-pindah bagian sesuai dengan standar
operasi bank danamon sehingga jika memang customer tersebut adalah customer
yang berdedikasi baik maka bank akan mengeluarkan referensi bank. Pada tahap ini
proses pembuatan referensi bank berlangsung selama 1 (satu) Hari.
6. Different Time, Different Place (Not Known)
Kegiatan bisnis pada dimensi Different Time, Different Place (not known)
digambarkan dengan Bank danamon melakukan pengumuman pemenang undian
berhadiah kepada nasabah. Bank danamon akan mengumumkan pemenang undian
melalui media cetak atau dipasang pada billboard bank danamon. Customer dapat
melihat pengumuman tersebut pada waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda,
tetapi yang pasti pengumuman baik yang ada di billboard ataupun pada media cetak
adalah pengumuman yang isinya sama. Pada saat ini bank danamon telah
melakukan kegiatan bisnis ini dengan baik.
7. Different Time (Not Known), Same Place
Kegiatan bisnis pada dimensi Different Time (not known), Same Place digambarkan
dengan Kegiatan bisnis yang berhubungan dengan NCBS bank danamon. Seluruh
kegiatan baik transaksional maupun non transaksional akan diolah dan disimpan
melalui database NCBS. Data-data ini berguna sebagai backup dan menggali
informasi (data mining) perusahaan yang nantinya akan berguna sebagai feedback
bank danamon untuk melayani customer dengan lebih baik. Pada saat ini sistem
NCBS dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk mendukung bank danamon
melakukan proses bisnis.
8. Different Time (Not Known), Different Place
Kegiatan bisnis pada dimensi Different Time (not known), Different Place
digambarkan dengan proses aplikasi persetujuan kredit. Pada proses aplikasi
40
persetujuan kredit, customer melakukan proses pengajuan kartu kredit pada waktu
yang berbeda dan tempat yang berbeda, lalu pengajuan tersebut akan diolah di
masing-masing cabang sehingga didapatkan keputusan aplikasinya disetujui atau
ditolak. Pada saat ini proses persetujuan kredit memakan waktu 1 minggu.
9. Different Time (Not Known), Different Place (Not Known)
Kegiatan bisnis pada dimensi Different Time (not known), Different Place (not
known) digambarkan dengan proses pengiriman e-statement kepada customer
lewat email. Pengiriman e-statement dilakukan sebagai informasi mengenai laporan
rekening koran customer. Pengiriman ini dilakukan oleh bank danamon dari
tempatnya tidak diketahui dan pada waktu yang tidak diketahui secara pasti
detailnya. Satu hal yang pasti adalah customer akan menerima laporan rekening
koran secara benar. Bank danamon melakukan penghematan dengan mengirim
rekening koran melalui email. Pada saat ini proses kegiatan bisnis pengiriman e-
statement berjalan dengan baik.
41
VI.3 UPAYA GLOBAL MANAGEMENT
Sesuai dengan Misi dari pada Bank Danamon yaitu :
1. Bertekad untuk menjadi “Lembaga Keuangan Terkemuka” di Indonesia yang
keberadaannya diperhitungkan.
2. Suatu organisasi yang terpusat pada nasabah, yang melayani semua segmen dengan
menawarkan nilai yang unik untuk masing-masing segmen, berdasarkan keunggulan
penjualan dan pelayanan, dan didukung oleh teknologi kelas dunia.
3. Aspirasi kami adalah menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya dan yang dihormati
oleh nasabah, karyawan, pemegang saham, regulator dan komunitas dimana kami
berada.
Semua upaya yang dilakukan oleh Bank Danamon mengarah ke pencapaian misi
tersebut untuk penjualan dan pelayanan, dan di dukung oleh teknologi kelas dunia, yang
akhirnya mencapai tujuan menjadi lembaga keuangan terkemuka di Indonesia. Untuk
mencapai hal tersebut tidaklah mudah diperlukan keseriusan dan kemampuan untuk
menerapkan sistem informasi yang tepat dan mampu mengevaluasi dengan cepat untuk
mencapai sasaran yang diperlukan.
42
VII KESIMPULAN
Saat ini E-Business sudah diterapkan di Bank Danamon dalam bidang sebagai berikut :
1. Enterprise Resource Planning dengan aplikasi New Core Banking System (NCBS)
2. Supply Chain Management dengan aplikasi E-Supply
3. Customer Relationship Management (Internet Banking, e-Statement, e-form)
4. Human Resource Management dengan aplikasi Employee Conection dan Portal
5. Finansial dan akutansi dengan aplikasi Central Liabilities System, Loan origination
system, collection management system.
Untuk mencapai visi sebagai International Banking, Bank Danamon berkomitmen untuk
meningkatkan penerapan teknologi informasi secara integratif di seluruh unit bisnis baik
internal maupun eksternal.
43
RESUME BLOGS
1. http://www.ebizcolumn.com/
E Business Blog
Groupon Stores: Implication for Groupon
Groupon adalah salah satu untuk meningkatkan jaringan untuk mendapatkan tempat
transaksi pasar tidak hanya local namun juga global, karena dengan groupon ini dapat
mengendalikan lalu lintas perdagangan/transaksi pembayaran melalui model
penyajiannya. Seiring berjalannya waktu dengan model groupon ini, maka bermunculan
ide groupon stores, dimana transaksi dapat dilakukan oleh pembeli dan penjual dimana
pun adanya. Contoh dari groupon store adalah E-Bay. Dengan metode ini, bisa
mengakomodasi keinginan pelanggan, namun permasalahannya adalah permintaan
akan barang yang dijual online menjadi tinggi, namun tidak diikuti dengan kecepatan
pengiriman barang, sehingga tidak jarang barang dikirim ke pembeli setelah beberapa
bulan pemesanan.
Beberapa pengaruh groupon stores, meliputi: 1) Efek peningkatan jaringan: barang
dapat ditawarkan menjadi banyak karena meliputi beberapa barang yang dikemas
dalam group, sehingga menjadi lebih menarik dan banyak pilihan, 2) Melakukan bisnis
bisa dikatakan tanpa biaya, 3) Memudahkan untuk mendapatakan pelanggan baru, 3)
Bisa membantu merekomendasikan transaksi barang yang dibutuhkan (mesin pencari
barang online) dan proses penyelesaian masalah jika terjadi.
2. http://www.e-businessblog.net/?p=172
Analisys International Electronic Center
Terdapat 3 tahap dalam hal analisis internasional electronic center, yang meliputi:
44
Dari sisi industry. E Business merupakan fasilitas tidak hanya pelayanan dalam bentuk
elektronik, namun dengan e-business dapat mengatur bisnis, manajemen keuangan dan
kaitannya dengan bank. Dengan demikian, E-business pun bisa memunculkan skema
Business to Business (B2B), Business to Company (B2C), company to company (C2C).
Dari sisi industry, e business bisa membantu dalam hal berbagai variasi business: 3C,
pakaian, keuangan, asuransi dan lainnya
Tantangan dan kesempatan dari sisi prospek E-Commerse. Berdasarkan analisis,
ecommerce merupakan inovasi yang mendukung proses pengembangan fundamental
nilai perusahaan dan proses ekspansi bisnis ke depannya dengan mengandalkan
berbagai kesempatan yang ada di dalamnya. Dengan ecommerse ini bisa membantu
dalam proses penyebaran produk baru, positioning produk di pasar sekaligus tanggapan
dari pasar/pelanggan dan lainnya
Strategy, system dan operasi business e-commerse. Tujuan dari perusahaan adalah
mencapai target yang telah ditetapkan, desain yang sesuai, positioning dan untuk
mencapai nilai-nilai dan pertumbuhan perusahaan. E-commerse memfokuskan pada
nilai-nilai pelanggan, dari pelanggan ke perusahaan, serta positioning dari segala macam
pilihan. Hal semua itu tergantung dari bagaimana strategi pendekatan pemilihan
talenta.
3. http://abdulrozakmb.blogspot.com/2009/05/mengenal-e-tech-e-business-dan-
e.html
Mengenal E-tech, E-Business, dan E-Commerce
Secara definisi e-commerce merupakan bagian dari E-bisnis, namun tidak semua E-bisnis
berarti e-commerce. Dengan demikian, E-commerce lebih sempit jika dibandingkan E-
bisnis, di mana e-commerce adalah sub perangkat dari E-bisnis. Di mana E-bisnis sangat
luas, menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk menjalankan bisnis yang
memberikan hasil, memberikan dampak yang besar kepada bisnis secara keseluruhan.
45
Sementara e-commerce mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja online,
seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika konsumen men-order
tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud melalui internet.
Istilah E-bisnis meng-cover semua area bisnis. E-bisnis terjadi ketika perusahaan atau
individu berkomunikasi dengan para klien atau nasabah melalui email.
Ilustrasi lainnya, order buku di Amazon.com termasuk pada e-commerce dan E-bisnis.
Dalam hal ini, biaya pengiklan menjadi hemat, mengapa? Karena situs-situs web milik
afiliasi yang melakukan promosi, selanjutnya kita hanya membayar ke web afiliasi kalau
terjadi penjualan di situs web kita
Berikut ini adalah manfaat dari Pemasaran Afiliasi :
1. Promosi tanpa resiko.
2. Jaringan Publisitas yang Hebat dan Efektif.
3. Promosi yg Efisien dan Terjangkau.
4. Promosi Jangka Panjang.
5. Kepercayaan dan Hubungan Bisnis.
4. http://feby.blog.perbanas.ac.id/2009/06/03/apakah-kalian-tau-apa-yang-dimaksud-
e-commerce/
E-Commerce / Electronic Commerce (e-business) adalah kegiatan bisnis yang dijalankan
(misalnya transaksi bisnis) secara elektronik melalui suatu jaringan (biasanya internet)
dan komputer atau kegiatan jual - beli barang atau jasa (atau mentransfer uang) melalui
jalur komunikasi digital.
Tujuan dari aplikasi e-commerce adalah :
a) Orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya
membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
46
b) Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi
tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas,
membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat
informasi (release, product review, konsultasi, etc)
c) Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan
konvensional dan virtual : Responsif (respon yang cepat dan ramah), Dinamis,
Informatif dan komunikatif
d) Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
e) Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.
5. http://ewawan.com/pengertian-e-business-atau-definisi-e-business.html
What is E-Business and E-Commerce?
Pengertian e-Business atau definisi e-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan
secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik.
E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem
pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business
juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan,
serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik
atau e-commerce saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-
business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis
menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet. Sebagai bagian dari e-
business, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau
Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-commerce
mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.
47
E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain:
pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply
chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada
pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk
pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web,
Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
6. http://masterbiznet.com/pemasaran-bisnis/e-business-dan-dunia-maya.html
E-Business dan Dunia Maya
Fenomena eBusiness tidak dapat disangkal telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas
bisnis di negara-negara maju maupun berkembang. Konsep baru yang berkembang
karena kemajuan teknologi informasi dan berbagai paradigma bisnis baru ini dianggap
sebagai kunci sukses perusahaanperusahaan di era informasi dan di masa-masa
mendatang.
Cakupan atau spektrum eBusiness dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masin-
masing orang melihat definisi dari kata “bisnis” itu sendiri. Untuk dapat menangkap
dimensi ruang lingkup pengertian eBusiness, cara yang kerap dipakai adalah dengan
menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where, dan Why).
Untuk WHAT: Secara prinsip, pengertian eBusiness jauh lebih luas dibandingkan dengan
eCommerce; bahkan secara filosofis, eCommerce merupakan bagian dari eBusiness. Jika
eCommerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang
dilakukan secara elektronik/digital, eBusiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas,
termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara
perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra
bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan
lain sebagainya
48
Untuk WHO: semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem
bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam ruang lingkup eBusiness. Paling tidak ada tujuh (A sampai G)
klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-
masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government.
Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe eCommerce B-to-C yang merupakan mekanisme
hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end
consumersnya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk
permasalahan eksport dan import; atau D-to-D yang menghubungkan antara dua
peralatan canggih teknologi informasi seperti antara PDA dengan Handphone; atau B-to-
F yang menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang-barang kebutuhan rumah
tangga dengan berbagai keluarga.
Untuk WHERE: yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas
elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis
konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang
bersangkutan, maka di dalam eBusiness, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai
kanal akses.
Untuk WHY: tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya
tinggi yang dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan
perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara
langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan
dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah
ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang
melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang
bisnis baru di dalam menerapkan konsep eBusiness.
7. http://elia-laemba.blogspot.com/2008/09/pengertian-e-bisnis.html
Pengertian E-Business
49
e-Business atau Electronic business dapat didefinisikan secara luas sebagai proses bisnis
yang bergantung pada sebuah sistem yang terotomasi. Bagaimana teknologi informasi
(elektronik dan digital) berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis
(pertukaran barang dan jasa) yang lebih baik dibandingkan cara-cara konvensional
Perubahan paradigma, old economy to digital economy, dimana bisa dikatakan
digitalisasi segala aktivitas ekonomi/bisnis mendasari terbentuknya “Digital Economy/e-
Business” Surat Elektronik, audio/video dll, sehingga data dan informasi dapat dengan
mudah diterima/disebar sehingga akan memudahkan berbagai proses bisnis. Manfaat
yang diperoleh diantaranya: 1) karena sangat mudah diduplikasi, 2) biaya murah pada
saat menduplikasi, 3) mudah melakukan proses restrukturisasi (mis: analog ke digital),
dan 4) dapat memperbaiki kualitas sumber daya fisik
8. http://olivecaem.wordpress.com/2007/11/04/resume-e-business/
Apa dan Bagaimana E-Business?
E-Business itu merupakan suatu implementasi pertukaran barang dan jasa melalui
medium elektronis. Dengan E-Business, suatu perusahaan dapat menurunkan total biaya
pengeluaran operasional tetap. Lebih jauh, banyak potensi sumber pendapatan baru
ditawarkan oleh konsep e-Business. Hal lain yang membuat e-Business menjadi
primadona dalam kerangka bisnis modern adalah adanya berbagai data statistik yang
menunjukkan kian tingginya nilai bisnis yang terjadi di dunia maya, yang perlahan-lahan
tumbuh menyaingi apa yang terjadi dalam dunia nyata.
Fenomena e-Business tidak dapat disangkal telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas
bisnis di negara-negara maju maupun berkembang. Konsep baru yang berkembang
karena kemajuan teknologi informasi dan berbagai paradigma bisnis baru ini dianggap
sebagai kunci sukses perusahaan-perusahaan di era informasi dan di masa-masa akan
datang.
9. http://syopian.net/blog/?cat=12
50
Belanja Nyaman dan Aman secara Online
Menurut kamus Wikipedia belanja online disebut juga belanja daring. belanja daring
adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media internet. Melalui belanja
lewat internet seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang
hendak ia belanjakan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja
daring ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap
muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh
dunia melalui media notebook, komputer, ataupun handphone yang tersambung
dengan layanan akses internet.
Bagaimana perkembangan belanja cara online di Indonesia?
sebagian besar orang indonesia, belanja offline lebih menyenangkan karena bisa
memilih produk atau sekalian “cuci mata jika belanja di toko atau mall. Tapi mengapa
banyak orang sering melakukan belanja online? Tentu ada beberapa pertimbangan
tertentu, seperti: waktu, ketersediaan barang di pasar dan harga. Adapun media belanja
ini melalui: Blog, Situs internet atau Jejaring sosial.
10. http://zifanfan.blogspot.com/2007/12/what-is-e-commerce-and-e-business-
saat.html
What is E-Business and E-Commerce?
Saat ini dunia perdagangngan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas
manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangngan mampu menyediakan layanan jasa
dan barang dengan instan sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk mengatasi
masalah tersebut maka kini muncul transaksi yang menggunakan media Internet untuk
menghubungkan antara produsen dan konsumen. Hal ini dikenal dengan istilah di
kalangan dunia maya dan penggelut bisnis adalah E-Business dan E-Comerce.
E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi
51
elektronik dan perdagangan barang , pelayanan dan informasi yang dilakukan secara
elektronik. Sementara E-Business, merupakan kegiatan bernisnis di Internet yang tidak
saja pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga pelayanan pelanggan dan kerja sama
dengan rekan bisnis lainnya yang bisa dilakukan baik individual maupun instansi.
52
VIII DAFTAR PUSTAKA
Dix, A., Finlay J, Abowd, G., Beale, R. 1998 “Human-Computer Interaction” (Second Edition). Prentice Hall.
Griffiths Richard. Computer Supported Co-operative Work (CSCW) and Groupware. University og Brighton.
O’Brien James A; Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005
_________ Majalah internal Bank Danamon, Edisi April, Mei dan Juni. 2011.
_________ Laporan tahunan. Bank Danamon. 2010
_________ Using Information Technology to Enable Supply Chain Management, Module 4. Association for Operation Management (APICS). 2008.
53
top related