evaluasi efektivitas pengendalian internal ...evaluasi efektivitas pengendalian internal persediaan...
Post on 23-Nov-2020
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN
BAHAN BAKU
Studi Kasus di Restoran Fish & Co Cabang Ambarukmo Plaza
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Mikael Rendi Bagaskara
NIM: 142114087
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN
BAHAN BAKU
Studi Kasus di Restoran Fish & Co Cabang Ambarukmo Plaza
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Mikael Rendi Bagaskara
NIM: 142114087
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu.
Hai, semua orang yang berharap kepada Tuhan!”
-Mazmur 31:24
“Greatness from small beginnings”
Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Santo Mikael
Bapak Yohanes Fransiscus Regis Bambang Susilo dan Ibu Bernadeta Hartiyah
Kakak-kakakku yaitu Troy dan Irene
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN
BAHAN BAKU
Studi Kasus di Restoran Fish & CO Cabang Ambarukmo Plaza
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 14 Mei 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulislain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat pada
bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari
tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak
sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai
hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata
melakukan tindakan menyalin, atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 Juni 2018
Yang membuat pernyataan,
Mikael Rendi Bagaskara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Mikael Rendi Bagaskara
NIM : 142114087
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN
BAHAN BAKU
Studi Kasus di Restoran Fish & Co Cabang Ambarukmo Plaza
beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan,
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau meda
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 30 Juni 2018
Yang menyatakan,
Mikael Rendi Bagaskara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan rasa terima kasih kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Phd selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar kepada penulis.
4. Drs. G. Anto Listianto, MSA., Ak selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membantu serta membimbing dalam proses belajar dan pengembangan
diri kepada penulis.
5. Nicko Kornelius Putra, S.E., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu pengetahuan.
7. Segenap pimpinan restoran Fish & CO yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
8. Segenap karyawan restoran Fish & CO cabang Ambarukmo Plaza yang telah
banyak membantu penulis dengan bersedia diwawancara dan mencarikan data
yang dibutuhkan.
9. Bapak Yohanes Fransiscus Regis Bambang Susilo dan Ibu Bernadeta Hartiyah
serta kakak-kakak yang telah memberikan dukungan, doa, dan perhatian
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
10. Agata Ria Apri Harsanti dan keluarga yang telah memberikan doa, semangat,
dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman dikala sulit maupun senang yaitu Dolin, David, Hero, Adlyn,
Edo, Ino, Brian, Alwin, Avi, Aloy, Dhian Ari, Agha, Pandhu, Cyntia teman-
teman seperjuangan kelas B angkatan 2014 dan MPAT kelas E.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 Juni 2018
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xv
ABSTRACT ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 4
C. Batasan Masalah ................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
F. Sitematika Penulisan ............................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 8
A. Sistem Akuntansi .................................................................. 8
1. Definisi dan Tujuan Sistem Akuntansi ........................... 8
2. Unsur Pokok Sistem Akuntansi ...................................... 8
3. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Akuntansi .......... 9
B. Pengendalian Internal ........................................................... 10
1. Pengertian Pengendalian ................................................. 10
2. Pengertian Pengendalian Internal ................................... 11
3. Tujuan Pengendalian Internal ......................................... 11
4. Unsur-Unsur Pengendalian Internal ................................ 13
C. Bahan Baku ........................................................................... 20
D. Efektivitas dan Efisiensi ....................................................... 20
E. Sediaan .................................................................................. 21
1. Pengertian Sediaan .......................................................... 21
2. Jenis-Jenis Sediaan ......................................................... 22
F. Mengukur Efektivitas Pengendalian Internal ....................... 23
G. Penelitian Terdahulu ............................................................. 34
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
A. Jenis Peneltian ....................................................................... 38
B. Waktu dan Tempat Peneltian ................................................ 38
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................. 38
D. Data yang Diperlukan ........................................................... 39
E. Populasi dan Sampel ............................................................. 39
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 40
G. Teknik Analisis Data ............................................................ 41
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................... 46
A. Tentang Restoran Fish & Co ................................................ 46
B. Service Pledge, Mission Statement, dan Philosophy
Fish & Co .............................................................................. 47
C. Struktur Organisasi dan Job Desk Fish & Co Cabang
Ambarukmo Plaza ................................................................. 48
D. Jam Kerja .............................................................................. 51
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................. 52
A. Pengujian Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan
Bahan Baku di Fish & Co cabang Ambarukmo Cabang
Yogyakarta ............................................................................ 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
B. Perbandingan antara Teori Menurut AICPA dengan
Kenyataan yang ada di Lapangan ......................................... 67
BAB VI PENUTUP .................................................................................. 76
A. Kesimpulan ........................................................................... 76
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 77
C. Saran ..................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80
LAMPIRAN .................................................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian. 26
Tabel 2 Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian. 28
Tabel 3 Tabel Stop-or-go Decision............................................................... 29
Tabel 4 Tabel Daftar Tanggal Dokumen yang Dipilih Secara Acak ............ 53
Tabel 5 Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase Requisition ...... 54
Tabel 6 Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase Order .............. 61
Tabel 7 Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA)
dengan Temuan di Lapangan ........................................................... 68
Tabel 8 Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA)
dengan Temuan di Lapangan ........................................................... 68
Tabel 9 Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA)
dengan Temuan di Lapangan ........................................................... 69
Tabel 10 Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA)
dengan Temuan di Lapangan ........................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 11 Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA)
dengan Temuan di Lapangan ........................................................... 71
Tabel 12 Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA)
dengan Temuan di Lapangan ........................................................... 72
Tabel 13 Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA)
dengan Temuan di Lapangan ........................................................... 73
Tabel 14 Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA)
dengan Temuan di Lapangan ........................................................... 73
Tabel 15 Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA)
dengan Temuan di Lapangan ........................................................... 74
Tabel 16 Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA)
dengan Temuan di Lapangan ........................................................... 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN
BAHAN BAKU
Studi Kasus di Restoran Fish & Co Cabang Ambarukmo Plaza
Mikael Rendi Bagaskara
NIM: 142114087
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi pengendalian internal
persediaan bahan baku pada restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza dan
untuk membandingkan antara standar pengendalian internal persediaan bahan
baku menurut AICPA dengan kenyataan yang ada di restoran Fish & Co cabang
Ambarukmo Plaza. Sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan
prosedur spesifik yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar bagi
manajemen bahwa tujuan dan sasaran yang dipandang penting bagi perusahaan
akan tercapai. Pengendalian internal yang sudah berjalan perlu dievaluasi secara
berkala, agar tetap bisa mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data yang diperoleh berasal dari
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
analisis deskriptif berdasarkan otorisasi pihak berwenang dan praktek di lapangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian internal persediaan
bahan baku pada restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza belum efektif
dalam hal otorisasi outlet yang mengajukan dokumen purchase requisition,
sedangkan untuk otorisasi dari owner yang menyetujui purchase order bisa
dikatakan sudah efektif dan pengendalian internal sistem persediaan bahan baku
di restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza sebagian besar telah memenuhi
unsur-unsur pengendalian internal menurut AICPA.
Kata kunci: Pengendalian internal, persediaan bahan baku, efektif, efisien,
standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
EVALUATION OF EFFECTIVENESS IN INTERNAL CONTROL OF
RAW MATERIAL INVENTORY
Case Study at Fish & Co Restaurant, Ambarukmo Plaza Branch
Mikael Rendi Bagaskara
NIM: 142114087
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
The main objective of this research was to evaluate the internal control of
raw material in Fish & Co restaurant, Ambarukmo Plaza branch and comparing
between internal control of raw material standard from AICPA with the reality
that happen in Fish & Co restaurant, Ambarukmo Plaza branch. Internal control
system composed from policy and specific procedure designed to give normal
confidence for management that important goal and target company will be
reached. Internal control that already proceed have to be evaluate periodically, in
order to achieve the goal with effective and efficient.
The type of this research was a case study. The data were obtained by
observation, interview, and documentation. The data analysis technique uses
descriptive analysis based on authorization from authorized employee and field
practice.
The results showed that internal control of raw material in Fish & Co
restaurant, Ambarukmo Plaza branch isn’t effective from outlet authorization who
submit purchase requisition document, while for owner authorization that
accepted purchase order is already effective and most of the internal control
system of raw material inventory at Fish & Co restaurant, Ambarukmo Plaza
branch fulfill the internal control elements accoding to AICPA.
Keywords: Internal control, raw material inventory, effective, efficient, standard.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia pasti membutuhkan makanan untuk bertahan hidup
karena makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Nenek
moyang kita membuat makanan dengan cara yang sederhana dan bahan
baku seadanya. Dari sinilah bermacam-macam jenis makanan mulai
bermunculan dan menjadi identitas dari sebuah wilayah tertentu.
Seiring perkembangan zaman manusia semakin kreatif membuat
makanan dengan bermacam-macam bahan dan cara. Saat ini orang-orang
bisa mendapatkan berbagai bahan baku, bahkan yang berasal dari daerah
lain dengan mudah dan membuat makanannya sendiri sesuai dengan
kreatifitas yang dimiliki. Resep-resep masakan juga sudah banyak tersedia
di media cetak dan elektronik. Sae (2017) dikutip dari
https://www.kompasiana.com Indonesia sebagai salah satu negara
eksportir rempah terbanyak ke-4 di dunia, tentunya banyak menghasilkan
beragam jenis masakan. Bahkan beberapa masakan dari Indonesia sudah
mendapat pengakuan dari dunia. Menurut Nursastri (2017) yang dikutip
dari https://travel.kompas.com rendang khas Sumatera Barat menempati
posisi pertama dan nasi goreng ada di posisi kedua dalam daftar makanan
terlezat di dunia.
Namun bagi orang yang tidak bisa memasak tetapi ingin
menikmati hidangan tertentu maka jawaban dari permasalahan mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
adalah pergi ke restoran atau rumah makan. Apalagi wanita karir yang
telah berkeluarga, sehingga tidak memiliki waktu untuk memasak. Bisnis
kuliner belakangan ini memang sangat diminati banyak orang. Pedagangan
makanan di pinggir jalan sampai restoran mewah sudah banyak
bermunculan. Setiap restoran juga memiliki ciri khasnya sendiri, mulai
dari suasananya sampai menu yang dihidangkan. Kalangan mahasiswa
maupun artis juga mulai melirik bisnis yang satu ini.
Untuk membangun sebuah bisnis kuliner khususnya restoran, pasti
banyak hal yang harus dipersiapkan seperti, infrastruktur, sumber daya
manusia, bahan baku, dan masih banyak lagi. Ketersediaan bahan baku
merupakan sebuah hal penting dalam sebuah restoran. Jika restoran tidak
memiliki bahan baku yang dibutuhkan maka restoran tidak bisa
menghidangkan masakannya.
Restoran tentunya tidak akan menyimpan bahan baku dalam
jumlah yang sedikit. Demi memenuhi permintaan konsumen, restoran
harus menyiapkan bahan baku dalam jumlah yang banyak dan beraneka
ragam. Bahan baku ini diperoleh dari tempat yang jauh, bahkan di impor
dari luar negeri. Di samping itu, penggunaan sering tidak teratur, baik
frekuensi maupun jumlah dan jenisnya, sehingga harus disimpan lebih
dulu sebelum digunakan (Naibaho, 2013). Beberapa restoran biasanya
sudah memiliki pemasok bahan bakunya sendiri.
Jumlah dan jenis bahan baku yang banyak dibandingkan dengan
tenaga kerja yang terbatas untuk memastikan jumlah dan kualitas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bahan baku pasti menjadi sebuah masalah bagi sebuah restoran.
Implementasi sistem persediaan bahan baku merupakan keseimbangan
antara menghindari pemborosan akibat pembelian bahan baku yang
berlebihan dan menjaga ketersediaan bahan baku untuk memenuhi
permintaan pelanggan (Pawitan dan Paramastya, 2008). Kebutuhan akan
sistem pengendalian persediaan pada dasarnya muncul karena adanya
permasalahan yang mungkin dihadapi oleh persusahaan berupa terjadinya
kelebihan atau kekurangan persediaan (Sutarman, 2003).
Menurut Natasya Rahmat (2017) persediaan bahan baku yang
menjadi dasar untuk membuat makanan dan minuman penting untuk
diperhatikan karena akan mempengaruhi kepuasan konsumen yang dapat
meningkatkan penjualan sehingga restoran dapat meraih laba yang
optimal. Nugroho (2012) mengatakan bahwa sistem pengendalian internal
terdiri dari kebijakan dan prosedur spesifik yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang wajar bagi manajemen bahwa tujuan dan
sasaran yang dipandang penting bagi perusahaan akan tercapai.
Pengendalian internal diterapkan manajemen untuk mencapai beberapa
tujuan, yaitu menjaga kekayaan, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.
Pengendalian internal yang sudah berjalan perlu dievaluasi secara
berkala, agar tetap bisa mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Alasan
inilah yang mendorong saya untuk melakukan penelitian mengenai
evaluasi pengendalian internal persediaan bahan baku. Pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
internal persediaan yang akan saya evaluasi adalah pengendalian internal
persediaan milik Restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza yang
berlokasi di Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, rumusan masalah
dari penelitian ini adalah:
1. Apakah pengendalian internal sediaan bahan baku di Fish & Co
cabang Ambarukmo Plaza sudah berjalan dengan efektif?
2. Bagaimanakah perbandingan antara standar pengendalian internal
menurut AICPA dengan kenyataan yang ada di Fish & Co cabang
Ambarukmo Plaza?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah yang dibahas hanya sampai
mengevaluasi efektivitas pengendalian internal persediaan bahan baku
pada Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza ditinjau dari adanya otorisasi
dari pihak yang berwenang.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengevaluasi apakah pengendalian internal persediaan bahan
baku pada restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza sudah
berjalan dengan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Untuk membandingkan antara standar pengendalian internal menurut
AICPA dengan kenyataan yang ada di restoran Fish & Co cabang
Ambarukmo Plaza.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil dari penelitian ini diharapkan menambah referensi perpusatakaan
Universitas Sanata Dharma, khususnya tentang evaluasi pengendalian
internal bahan baku.
2. Bagi Restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza
Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan bisa
membantu Restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza untuk
memperbaiki kelemahan pengendalian internal atas sediaan yang sudah
ada serta meningkatkannya agar lebih efektif lagi.
3. Bagi Pembaca
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
pembaca tentang evaluasi pengendalian internal bahan baku.
4. Bagi Penulis
Penelitian ini bisa digunakan sebagai studi banding antara teori yang
diperoleh selama kuliah dengan dunia usaha yang sebenarnya dan
berguna mengembangkan pengetahuan khususnya tentang efektivitas
pengendaliaan internal persediaan bahan baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II Tinjauan Pustaka
Merupakan bab yang akan membahas tinjauan pusataka yang
digunakan sebagai dasar dalam mendeskripsikan dan mengevaluasi
pengendalian internal persediaan bahan baku.
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini akan dibahas mengenai jenis peneltian, waktu dan
tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik
pengumpulan data, jenis data yang diperlukan, serta analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini akan membahas mengenai sejarah perusahaan, struktur
organisasi, service pledge, mission statement, philosophy, job desk
dan jam kerja.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini akan membahas pengendalian internal persediaan bahan
baku dan pengujian efektivitas pengendalian internal persediaan
bahan baku serta hal-hal yang bisa dilakukan perusahaan agar
pengendalian internal persediaan bisa berjalan lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bab VI Penutup
Bab ini akan berisi ringkasan hasil analisis dan menjelaskan
tentang kesimpulan, keterbatasan, dan saran untuk diusulkan
kepada perusahaan dan penulis berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem Akuntansi
1. Definisi dan Tujuan Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001: 3) adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan, yang dikoordinasi sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sedangkan
menurut Narko (1994: 3) sistem akuntansi pada umumnya diartikan
sebagai jaringan yang terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan,
prosedur-prosedur, alat-alat, dan sumber daya manusia dalam rangka
menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan
pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pengambilan
keputusan bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Unsur Pokok Sistem Akuntansi
Berdasarkan definisi sistem akuntansi di atas, terdapat lima unsur
pokok sistem akuntansi, yaitu:
a. Formulir
Formulir adalah dokumen atau media yang digunakan untuk
merekam terjadinya transaksi. Contoh formulir adalah faktur
penjualan, bukti kas keluar, dan cek.
b. Jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Jurnal adalah catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan
data lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal
pembelian, dan jurnal umum.
c. Buku Besar
Buku besar berisi rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam
jurnal. Contoh rekening dalam buku besar adalah Kas, Bank, dan
Piutang.
d. Buku Pembantu
Buku pembantu berisi rekening-rekening pembantu yang merinci
data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku
besar. Contoh buku pembantu adalah Kas di tangan, Bank X, dan
Piutang Y.
e. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang
berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan,
harga pokok produksi, daftar umum piutang, daftar utang yang
akan dibayar, dan lain sebagainya.
3. Tujuan Umum Pengembangan Sistem Akuntansi
Menurut Leng (2004: 124) tujuan umum pengembangan sistem
akuntansi adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
Selain itu, pengembangan sistem juga dibutuhkan bagi
perusahaan yang sedang menciptakan usaha baru yang berbeda
dengan usaha yang telah dijalankan selama ini.
b. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada. Perbaikan ini dilakukan karena sistem akuntansi
yang berlaku tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan manajemen
yang baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian, maupun
informasi dalam laporan.
c. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan internal.
Perbaikan yang dilakukan meliputi perbaikan tingkat keandalan
(reability) informasi akuntansi, dan perbaikan dalam
penyediaan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban
dan perlindungan kekyaan.
d. Mengurangi biaya klerikal. Pengembangan sistem akuntansi
seringkali ditujukan untuk menghemat biaya dalam
penyelenggaraan catatan akuntansi.
B. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian
Pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen.
Pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat
mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai. Satu hal yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dipahami, bahwa pengendalian dan pengawasan adalah berbeda karena
pengawasan merupakan bagian dari pengendalian. Bila pengendalian
dilaksanakan dengan disertai penelusuran (tindakan koreftif), maka
pengawasan adalah pemeriksaan di lapangan yang dilakukan pada
periode tertentu secara berulang kali (Mulyadi, 2001 : 163).
2. Pengertian Pengendalian Internal
Haryono Jusup (2001: 252) mengemukakan pengertian
pengendalian internal sesuai dengan definisi oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI)
Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personel lain dalam entitas yang
didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan
keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan
terhadap hokum dan peraturan yang berlaku.
Menurut Winarno (2006: 115) pengertian dari sistem pengendalian
internal sudah dibakukan oleh American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA), definisi pengendalian internal adalah rencana
organisasi dan semua ukuran dan metode terkoordinasi yang
diterapkan dalam suatu perusahaan untuk melindungi aktiva, menjaga
keakurasian dan keterpercayaan data akuntasi, meningkatkan efisiensi,
dan meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.
3. Tujuan Pengendalian Internal
Mulyadi (2002) mengemukakan tujuan pengendalian internal antara
lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Menjaga kekayaan organisasi
Pengendalian internal digunakan untuk melindungi kekayaan fisik
suatu perusahaan, karena kekayaan fisik suatu perusahaan dapat
dicuri, disalah gunakan, atau hancur karena kecelakaan. Begitu
juga untuk kekayaan perusahaan yang tidak memiliki wujud fisik,
seperti piutang dagang sangat rawan akan kecurangan. Oleh karena
itu dokumen penting dan catatan akuntansi harus dijaga.
b. Mengamankan aktiva dan catatan
Manajemen memerlukan infiormasi keuangan yang teliti dan andal
untuk menjalankan kegiatan usahanya. Banyak informasi akuntansi
yang digunakan oleh manajemen untuk dasar pengambilan
keputusan penting. Pengendalian internal dirancang untuk
memberikan jaminan proses pengelolaan data akuntansi yang akan
menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan andal. Karena
data akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan data
perusahaan, maka ketelitian dan keandalan data akuntansi
merefleksikan pertanggungjawaban penggunaan kekayaan
perusahaan.
c. Mendorong efisensi
Pengendalian internal ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha
yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis
perusahaan, dan untuk mencegah penggunaan sumber daya
perusahaan yang tidak efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan
kebijakan dan prosedur. Pengendalian internal ditujukan untuk
memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen
dipatuhi oleh karyawan perusahaan.
4. Unsur-Unsur Pengendalian Internal
Unsur-unsur Pengendalian Internal yang dibuat oleh AICPA (Mulyadi,
2001: 164) adalah :
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini
didasarkan pada dua prinsip berikut ini :
1) Harus dipisahkan antara fungsi-fungsi operasi dan
penyimpangan dari fungsi akuntansi . Fungsi operasi adalah
fungsi yang memiliki wewenang dalam melaksanakan suatu
kegiatan contohnya pembelian. Fungsi penyimpanan adalah
fungsi yang mempunyai wewenang untuk menyimpan
aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi memiliki fungsi untuk
mencatat semua peristiwa keuangan.
2) Suatu fungsi tidak boleh diberikan tanggung jawab secara
penuh untuk melaksanakan semua tahap pada suatu
transaksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatam,
dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar
otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui
terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi
harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk
otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi dalam organisasi.
Setiap transaksi yang terjadi harus dicatat melalui prosedur
pencacatan tertentu, sehingga menjamin ketelitian dan keandalan
data akuntansi yang dihasilkan.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi.
Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang, dan
prosedur pencatatan yang telah diterapkan tidak akan terlaksana
dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik
yang sehat dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara umum yang
ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat
adalah :
1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak
(prenumbered form) yang pemakaiannya harus di
pertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Karena
formulir merupakan alat untuk memberikan otorisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
terlaksananya transaksi, maka pengendalian
pemakaiannya dengan menggunakan nomor urut
tercetak, akan dapat menetapkan pertanggungjawaban
terlaksananya transaksi.
2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit) dilaksanakan
tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang
diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. Jika dalam
suatu organisasi dilaksanakan pemeriksaan mendadak
terhadap kegiatan-kegiatan pokoknya, hal ini akan
mendororng karyawan melaksankan tugasnya sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan.
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal
sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi,
tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi
lain. Karena setiap transaksi dilaksanakan dengan
campur tangan pihak lain, sehingga terjadi internal
check terhadap pelaksaan tugas setiap unit organisasi
yang terkait, maka setiap unit organisasi akan
melaksanakan praktik yang sehat dalam tugasnya.
4) Perputaran jabatan (job rotation) yang diadakan secara
rutin yang akan dapat menjaga independensi pejabat
dalam melaksanakan tugasnya, sehingga
persekongkolan di antara pejabat dapat dihindari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5) Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak.
Karyawan kunci perusahaan diwajibkan mengambil cuti
yang menjadi haknya. Selama cuti, jabatan karyawan
yang bersangkutan digantikan sementara oleh pajabat
lain, sehingga seandainya terjadi kecurangan dalam
departemen yang bersangkutan diharapkan dapat
diungkapkan oleh pejabat yang menggantikan untuk
sementara tersebut.
6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan
dengan catatannya. Untuk menjaga kekayaan organisasi
dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan
akuntansinya, secara periodic harus diadakan
pencocokan atau rekonsiliasi antara kekayaan secara
fisik dengan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan kekayaan tersebut.
7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk
mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian
internal yang lain. Unit organisasi ini disebut satuan
pengawas internal atau staf pemeriksa internal. Agar
efektif dalam menjalankan tugasnya, satuan pengawas
internal ini harus tidak melaksanakan fungsi operasi,
fungsi penyimpanan, fungsi akuntansi, serta harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bertanggung jawab langsung kepada manajemen
puncak.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi
tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjannya dengan
efektif dan efisien, meskipun hanya sedikit unsur sistem
pengdalian internal yang mendukungnya. Namun jika dilaksana
oleh karyawan yang tidak berkompeten dan tidak jujur maka empat
tujuan pengendalian internal tidak akan tercapai.
Cara organisasi untuk mendapat karyawan yang kompeten
dan dapat dipercaya, bisa diatasi ditempuh dengan cara berikut :
1) Seleksi calon karyawan berdasarkan kriteria persyaratan
yang dituntut oleh jenis pekerjaannya. Program yang baik
dalam seleksi calon karyawan akan menjamin diperolehnya
karyawan yang memiliki komptensi seperti yang dituntut
oleh jabatan yang akan didudukinya.
2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi
karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan
perkembangan pekerjaannya.
5. Komponen Pengendalian internal
Mardi (2011) menuturkan bahwa komponen pengendalian internal
sangat dipenganuhi oleh kejadian atau hubungan antar masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
komponen dalam sistem pengendalian internal. Terdapat lima
komponen sistem pengendalian internal, yaitu sebagai berikut:
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian ini merupakan persepsi
perorangan dalam perusahaan tentang pentingnya pengendalian
internal. Pimpinan perusahaan harus menunjukkan komitmennya
terhadap pelaksanaan kontrol yang ketat dan kebijakannya secara
sadar dan langsung oleh para bawahan. Suasana seperti ini
merupakan lingkungan pengendalian yang efektif diterapkan dalam
perusahaan.
b. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan sekumpulan peraturan
dan kebiakan ditetapkan dan digariskan untuk tujuan keberhasilan
pengendalian yang telah diterapkan. Aktivitas pengendalian pada
dasarnya berbentuk yang menggunakan pendekatan berbasis
teknologi informasi dan pengendalian yang menggunakan
pendekatan manual. Pengendalian berdasarkan teknologi informasi
secara khusus berkaitan dengan teknologi dari pengendalian umum
dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum meliputi kegiatan
yang berhubungan dengan audit teknologi informasi, ditujukan
melindungi lingkungannya agar dikelola secara baik, sehingga
proses pengendalian mendapatkan dukungan lebih efektif.
Berkaitan dengan pengendalian aplikasi lebih ditujukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki kesalahan pada
pengolahan data sistem komputer konvensional yang melakukan
aplikasi. Pengendalian fisik berkaitan dengan sistem ini tetap
memperhatikan terhadap prosedur manual. Namun, konsep
pengendalian ini tetap memperhatikan terhadap dampak
pengendalian yang berhubungan dengan lingkungan teknologi
informasi pengendalian fisik dalam perushaan.
c. Penilaian Risiko
Pendekatan strategi manajemen risiko merupakan
instrumen penting dalam mengontrol bisnis perusahaan. Sistem
pengendalian harus dievaluasi secara berkala efektivitasnya.
Organisasi harus melakukan penilaian risiko untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatur risiko yang relevan
dengan pelaporan keuangan. Dampak dari perencanaan strategis
dan operasional serta keuangan dan informasi akan menimbulkan
risiko bisnis, beberapa kebijakan bisa berakibat yang lebih besar
serta kemungkinan muncul lebih besar. Oleh karena itu, segala
sesuatu yang terkait dengan biaya dan manfaat pengendalian harus
direncanakan dan diperhitungkan secara cermat sehingga
kegagalan dan risiko dapat diminimalisir dampaknya.
d. Kualitas Informasi dan Komunikasi
Kualitas informasi yang dihasilkan memberi dukungan
penuh keberhasilan pimpinan membuat keputusan bisnis, informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
laporan yang dihasilkan membantu pimpinan membuat keputusan
terkait dengan operasi perusahaan serta bagaimana informasi
keuangan yang dibuat dapat dikomunikasikan secara cepat dan
akurat. Informasi keuangan yang dihasilkan harus akurat, didukung
data dan fakta sehingga memiliki nilai penting untuk dijadikan
sebagai pengambilan keputusan.
e. Pengawasan
Tingginya kinera yang diraih tidak lepas dari penerapan
teknik pengawasan menunjukkan bahwa "seseorang dalam
pengawasan, namun merasa tidak diawasi", Pengawasan yang
efektif dilakukan untuk meningkatkan kinerja bukan untuk
menghilangkan kinerja dan prestasi perusahaan perusahaan, hal ini
kurang mendapat perhatian.
C. Bahan Baku
Siregar, dkk (2013: 347) bahan baku adalah bahan yang menjadi
bagian produk jadi dan dapat diidentifikasi ke porduk jadi.
Sedangkan menurut Mulyadi (2001: 275) menyatakan bahwa
bahan baku, merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh
produk jadi.
D. Efektivitas dan Efisiensi
Menurut Agoes (2004: 9) efektivitas diartikan sebagai
perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai kegiatan, sampai dengan
pencapaian tujuan yang ditetapkan, baik ditinjau dari kuantitas (volume)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
hasil kerja, kualitas hasil kerja, maupun batas waktu yang ditargetkan.
Efisiensi diartikan sebagai bertindak untuk membuat pengorbanan yang
paling tepat dibandingkan dengan hasil yang dikehendaki.
Untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal dapat
dilakukan dengan membandingkan AUPL (Achieved Upper Precision
Limit) dan DUPL (Determine Upper Precision Limit). DUPL adalah batas
ketetapan atas yang diinginkan. Misalnya ditentukan DUPL 4%, berarti
batas maksimal kesalahan yang dijumpai dalam sampel yang akan diambil
nanti tidak boleh melebihi 4%. AUPL adalah kesalahan senyatanya yang
dijumpai dalam sampel.
E. Sediaan
1. Pengertian Sediaan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2001), pengertian sediaan
didefinisikan sebagai berikut :
Persediaan aktiva :
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal,
b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14. 04
(2002) disebutkan definisi barang dagang antara lain: Sediaan meliputi
barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah
dan properti lainnya untuk dijual kembali.
Kieso, Weygandt, dan Warfield (2000) mendefiniskan sediaan
sebagai berikut : “Inventory are asset item held for sale in the ordinary
course of business or goods thet will be used or consumed in the
production of goods to be sold”
2. Jenis-Jenis Sediaan
Dyckman, Davis, dan Dukes (2001), menyebutkan klasifikasi
sediaan antara lain :
a. Sediaan Barang Dagangan
Barang dagangan adalah barang yang dibeli untuk dijual kembali oleh
pengecer atau oleh perusahaan dagang.
b. Barang Manufaktur
Terdiri dari beberapa kategori :
1) Barang mentah atau bahan baku, adalah barang yang dihasilkan
dari tempat tertentu (misalnya dari pertambangan) dan
disimpan untuk digunakan mengolah produk oleh perusahaan
manufaktur.
2) Barang dalam proses adalah barang yang membutuhkan proses
lebih lanjut sebelum siap dijual.
3) Barang jadi adalah barang jadi akhir dan siap dijual.
4) Barang pelengkap proses produksi misalnya pemberian minyak
pada mesin, perawatan dan pembersihan bahan-bahan material
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dan bagian lain, yang merupakan bagian tidak tampak dari
proses produksi.
c. Sediaan Dalam Bentuk Lain
Sediaan ini berupa kantor, penjagaan gedung, dan perlengkapan
ekspedisi. Sediaan dalam bentuk ini digunakan khususnya untuk waktu
jangka pendek ke depan, san biasanya dicatat sebagi beban, atau
sebagai biaya penjualan pada saat dibeli.
F. Mengukur Efektivitas Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2002: 198) ada tiga model attribute sampling
yang digunakan untuk mengukur kepatuhan terhadap pengendalian
internal :
1. Fixed-sample-size attribute sampling
2. Stop-or-go sampling
3. Discovery sampling
Berikut ini dicantumkan penjelasan masing-masing model tersebut:
1. Fixed-sample-size attribute sampling
Model pengambilan sampel ini adalah model yang paling banyak
digunakan dalam audit. Pengambilan sampel dengan model ini
ditujukan untuk memperkirakan presentase terjadinya mutu tertentu
dalam suatu populasi. Model ini terutama digunakan jika auditor
melakukan pegujian pengendalian terhadap suatu unsur pengendalian
internal, dan auditor tersebut memperkirakan akan menjumpai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
beberapa penyimpangan. Prosedur pengambilan sampel sebagai
berikut:
1. Penentuan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas
pengendalian internal.
2. Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya.
3. Penentuan besamya sampel. Untuk menentukan besarnya sampel
yang akan diambil dari populasi tersebut secara statistik. maka
auditor harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
a. Penentuan tingkat keandalan atau confidence level atau
disingkat R%. Tingkat keandalan adalah probabilitas benar
dalam mempercayai efektivitas pengendalian intem, sebagai
contoh, jika auditor memilih R% 95% berarti bahwa ia
mempunyai resiko 5% untuk mempercayai suatu pengendalian
internal yang sebenarnya tidak efektif. Dalam pengujian
pengendalian, umumnya auditor menggunakan R% 90%, 95%
atau 99%.
b. Penaksiran presentase terjadinya atribute dalam populasi.
Penaksiran ini didasarkan pada pengalaman auditor di masa
yang lalu atau dengan melakukan percobaan. Misalnya dari
pemeriksaan 50 lembar bukti pengeluaran kas tersebut terdapat
l lembar yang tidak di oleh bukti pendukung atau tidak ada
otorisasi dari pihak berwenang. maka taksiran tingkat
kesalahan dalam populasi adalah sebesar 2% (1÷50).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c. Penentuan batas ketepatan atas yang diinginkan (desired upper
precision limit atau DUPL).
d. Penggunaan tabel penentuan besarnya sampel untuk
menentukan besarnya sampel. Tabel penentuan besarnya
sampel yang tersedia adalah disusun menurut R%.
4. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi.
5. Pemeriksaan terhadap auribute yang menunjukkan efektivitas
unsur pengendalian internal.
6. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel.
Membandingkan AUPL dengan DUPL untuk menilai apakah unsur
pengendalian internal tersebut efektif. Misalkan, DUPL yang
ditetapkan oleh auditor 5%, sedangkan hasil sampel menunjukkan
bahwa AUPL adalah sebesar 8%. oleh karena itu, kesimpulannya
adalah pengendalian internal tersebut tidak efektif Jika AUPL lebih
rendah dari DUPL kesimpulannya yang dapat diambil adalah unsur
pengendalian internal yang diperiksa merupakan unsur sistem yang
efektif.
2. Stop-or-go sampling
Model pengambilan sampel ini sering juga disebut dengan decision
attribute sampling. Model ini dapat mencegah auditor dari pengambilan
sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara menghentikan pengujian
sedini mungkin. Model ini digunakan jika auditor yakin bahwa kesalahan
yang di perkirakan dalam populasi sangat kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Jika auditor menggunakan fixed-sample-size attribute sampling
kemungkinan ia akan terlalu banyak mengambil sampel. Hal ini dapat
diatasi dengan menggunakan model attribute sampling yang lain. yaitu
stop-or-go sampling. Dalam stop-or-go sampling ini, jika audior tidak
menemukan adanya penyimpangan atau menemukan jumlah
penyimpangan tertentu yang telah ditetapkan, ia dapat menghentikan
pengambilan sampel. Berbeda dengan menggunakan fixed-sample-size
atribute sampling, kemungkinan ia akan terlalu banyak mengambil
sampel. Prosedur yang harus ditempuh oleh auditor dalam menggunakan
stop-or-go sampling adalah sebagaiberikut:
1. Tentukan desired upper precision limit dan tingkat keandalan. Pada
tahap ini auditor menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan
tingkat kesalahan maksimum yang masih dapat diterima. Tabel yang
tersedia dalam stop-or-go sampling ini menyarankan auditor untuk
memilih tingkat kepercayaan 90%, 95%, atau 99%
Tabel 1. Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk
Pengujian Pengendalian
Acceptable upper
precision limit
Sampel size based on confidence levels
90% 95% 97.5%
10% 24 30 37
8 27 34 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lanjutan Tabel 1. Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk
Pengujian Pengendalian
9 30 38 47
7 35 43 53
6 40 50 62
5 48 60 74
4 60 75 93
3 80 100 124
2 120 150 185
1 240 300 370
Sumber: Mulyadi 2002: 265
2. Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian
pengendalian guna menentukan sampel pertama yang harus diambil.
Setelah tingkat keandalan dan desired upper precision limit (DUPL)
ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan besarnya sampel
minimum yang harus diambil oleh auditor dengan bantuan tabel
besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian. Jika
pengendalian internal baik, auditor disarankan untuk tidak
menggunakan tingkat keandalan kurang dari 95% dan menggunakan
desired upper precision limit lebih dari 5%. Dengan demikian pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
umumnya dalam pengujian pengendalian auditor tidak pernah memilih
besarnya sampel kurang dari 60.
Tabel 2. Tabel Besarnya Sampel minimum untuk pengujian pengendalian
Desired upper
precision limit
Besarnya sample atas dasar pengujian pengendalian
90% 95% 97.5%
10%
9
8
7
6
5 60
4
3
Sumber: Mulyadi (2002: 266)
3. Buatlah tabel stop-or-go decision. Setelah besarnya sampel minimum
ditentukan. langkah selanjutnya adalah membuat tabel keputusan stop-
or-go decision. Dalam tabel stop-or-go decision tersebut auditor akan
mengambil sampel sampai 4 kali. Umumnya dalam merancang tabel
stop or go decision, auditor jarang merencanakan pengambilan sampel
lebih dari 3 kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3. Tabel Stop-or-go Decision
Langkah
ke-
Besarnya
sampel
kumulatif yang
digunakan
Berhenti jika
kesalahan
kumulatif yang
terjadi sama
dengan
Lanjut ke
langkah
berikutnya jika
kesalahan
terjadi sama
dengan
Lanjut ke
langkah 5 jika
kesalahan
paling tidak
sebesar
1 60 0 1 4
2 96 1 2 4
3 126 2 3 4
4 156 3 4 4
5 Gunakan fixed-
sample-size
attribute
sampling
Sumber: Mulyadi (2002: 266)
4. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel. Langkah pertama:
Peneliti menentukan besarnya sampel minimum terlebih dulu. Jika
sampel yang dibutuhkan adalah 60 sampel dari keseluruhan sampel
yang dimiliki oleh peneliti dan diperiksa oleh peneliti lalu tidak
ditemukan kesalahan, maka peneliti menghentikan pengambilan
sampel dan mengambil kesimpulan bahwa unsur pengendalian internal
yang diperiksa adalah efektif. Pengambilan sampel dihentikan jika
DUPL (Desired Upper Precision Limit) sama dengan AUPL (Achieved
Upper Precision Limit) dengan tingkat kesalahan 0. Pada tingkat
kesalahan sama dengan 0, DUPL = AUPL, dapat disimpulkan jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap 60 anggota
sampel sama dengan 0, maka unsur pengendalian internal klien adalah
baik, karena AUPL tidak melebili DUPL setelah itu sampel diperiksa
dan diuji keefektivtasannya dengan menggunkan rumus:
Cconfidence level factor at desired reliability
for occurrence observed
AUPL = ____________________________________
Sample size
Pada langkah kedua, jika kesalahan yang dijumpai dalam
pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel ditemui tingkat kesalahan
sebanyak 1 dan AUPL = 4,8 ÷ 60 = 8% adalah melebihi DUPL yang
ditetapkan sebesar 5%. Oleh karena AUPL DUPL pada sampel yang
diteliti maka peneliti akan mengambil sampel tambahan sebanyak 96
sampel untuk diteliti kembali. Sampel tambahan ini dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini:
Cconfidence level factor at desired reliability
for occurrence observed
Sample size = _______________________________________
Desired upper precision limit (DUPL)
Keterangan:
AUPL = Batas ketepatan atas yang diterima
DUPL = Batas ketepatan atas yang diinginkan
Sample size = Banyaknya sampel
Pada langkah ketiga, jika dalam pemeriksan terhadap attribute 96
anggota sampel peneliti menemukan 2 kesalahan atau penyimpangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
maka peneliti akan mengambil 30 anggota sampel tambahan sehingga
junilah sampel kumulatif menjadi sebanyak 126. Jika dari 126 anggota
sampel tersebut hanya dijumpai 2 kesalahan, maka AUPL = 6,3 ÷ 126
= 5%. Dengan demikian jika dari 126 anggota sampel tersebut hanya
terdapat 2 kesalahan. auditor akan mengambil kesimpulan bahwa
pegendalian internal klien adalah efektif, dan peneliti akan
menghentikan pengambilan sampelnya, karena AUPL = DUPL.
Namun jika dari 126 anggota sampel tersebut peneliti menemukan 3
kesalahan, maka AUPL menjadi lebih besar 6,19% (7,8 ÷ 126). Dalam
keadaan ini auditor memerlukan tambahan sampel sebanyak 30 dan
pindah kelangkah selanjutnya. Pada langkah keempat, jika dalam
pemeriksaan terhadap attribute 126 anggota sampel dan peneliti
menemukan 3 kesalahan atau penyimpangan, maka peneliti akan
mengambil 30 anggota sampel tambahan sehingga pada langkah
keempat ini jumlah sampel kumulatif menjadi sebanyak 156. Jika dari
156 anggota tersebut hanya dijumpai 3 kesalahan, maka AUPL = 7,8 ÷
156 = 5%. Dengan demikian, jika dari 156 anggota sampel tersebut
hanya terdapat 3 kesalahan, peneliti akan mengambil kesimpulan
bahwa pengendalian internal klien adalah efektif, dan peneliti akan
menghentikan pengambilan sampelnya, karena AUPL sama dengan
DUPL. Namun, jika dari 156 anggota sampel dijumpai 4 kesalahan,
maka AUPL menjadi lebih besar 5,9% (9,2 ÷ 156). Dalam keadaan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
peneliti beralih ke langkah kelima, yaitu mengambil kesimpulan bahwa
unsur pengendalian intem yang di periksa peneliti tidak dapat
dipercaya atau peneliti dapat menggunakan fixed- sample-size attribute
sampling sebagai alternatif.
3. Discovery sampling
Model pengambilan sampel ini cocok digunakan jika tingkat
kesalahan yang diperkirakan dalam populasi yang sangat rendah
(mendekati nol). Dalam model ini auditor menginginkan kemungkinan
tertentu untuk menemukan paling tidak satu kesalahan. Jika
kenyataannya tingkat kesalahan sesungguhnya lebih besar daripada
yang diharapkan. Discovery sampling dipakai oleh auditor untuk
menemukan kecurangan pelanggaran yang serius dari unsur
pengendalian internal dan ketidakberesan lainnya. Umumnya, kondisi
yang diperlukan sebagai dasar penggunaan discovery sampling adalah:
1. Jika auditor memperkirakan tingkat kesalahan dalam populasi
sebesar nol atau mendekati nol persen.
2. Jika auditor mencari karakteristik yang sangat kritis, jika hal ini
ditemukan, merupakan petunjuk adanya ketidakberesan yang
lebih luas atau kesalahan yang serius dalam laporan keuangan.
Discovery sampling digunakan pula oleh auditor dalam pengujian
substantive. Jika tujuan audit untuk menemukan paling tidak satu
kesalahan yang mempunyai dampak potensial terhadap suatu akun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
discovery sampling umumnya dipakai untuk tujuan tersebut. Prosedur
pengambilan sampel dalam discovery sampling adalah sebagai berikut:
1. Tentukan attribute yang akan diperiksa.
2. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan dimbil
sampelnya.
3. Tentukan tingkat keandalan. Seperti sama halnya dengan model
attribute sampling lainnya, auditor harus menentukan tingkat
keandalan. Misalnya: Auditor menetapkan R% 95.
4. Tentukan desired upper precision limit. Auditor kemudian
menentukan tingkat kesalahan populasi yang masih dapat
diterima.
5. Tentukan besarnya sampel. Dengan menggunakan discovery
sampling yang sesuai dengan besarnya sampel populasi objek
yang akan di periksa, R% dan DUPL, maka auditor akan dapat
menentukan besarnya sampel.
6. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel.
Misalnya, jika dari hasil pemeriksaan 300 anggota sampel
tersebut auditor menemukan kesalahan, auditor akan segera
mengambil kesimpulan bahwa dengan 95% keyakinan
kemugkinan terjelek tingkat kesalahan dalam populasi tidak
melebihi 1%. Dengan kata lain, pengendalian internal adalah
efektif. Dipihak lain, jika auditor menemukan kesalahan satu
atau lebih kesalahan dalam pemeriksaan terhadap anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sampel. Auditor kemungkinan tidak akan membuat kesimpulan
secara statistik mengenai hasil pemeriksaannya. Jika tujuan
pemeriksaan adalah menemukan kesalahan, maka auditor akan
menghentikan pemeriksaan terhadap anggota sampel segera
setelah ia menemukan kesalahan. Langkah berikutnya adalah
auditor melakukan penelaahan terhadap karakteristik kesalahan
yang ditemukan tersebut. Misalnya auditor telah menemukan
kesalahan pada saat ia memeriksa bukti kas keluar yang
kesepuluh maka ia akan menghentikan pemeriksaan terhadap
anggota sampel yang lain meskipun jumlah anggota sampel
adalah 300 lembar bukti pengeluaran kas. Perlu disadari dalam
discovery sampling adalah bahwa auditor bertujuan
menemukan kesalahan dan menilai karakteristik kesalahan
tersebut sehingga auditor akan menghentikan proses
pengembalian dan pemeriksaan sampel begitu ia menemukan
satu kesalahan di dalamnya.
G. Penelitian Terdahulu
Nugroho (2012), yang menulis Evaluasi Pengendalian Internal
Sistem Sediaan Bahan Baku (Studi Kasus Pada Restoran “Bumbu Desa”
Cabang Yogyakarta), bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian internal
sistem sediaan bahan baku di Restoran “Bumbu Desa” Cabang Yogyakarta
sudah berjalan dengan baik dan efektif. Suatu pengendalian internal yang
diterapkan pada perusahaan belum tentu baik dan efektif walaupun sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dapat berjalan selama perusahaan itu didirikan. Dalam suatu sistem pasti
terdapat kelemahan, jika kelemahan tersebut tidak segera diperbaiki maka
kemungkinan perusahaan akan mengalami kerugian. Jenis penelitian ini
ialah studi kasus. Data diperoleh dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data adalah fixed-sample-size attribute
sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pengendalian internal
sistem sediaan bahan baku di restoran “Bumbu Desa” Cabang Yogyakarta
sudah efektif pada otorisasi departemen yang mengajukan dokumen
purchase requisition karena AUPL lebih kecil daripada DUPL (3%<5%).
Sedangkan pada otorisasi cost control sebagai pejabat yang menyetujui
dokumen purchase order belum efektif karena terdapat kesalahan yang
mengakibatkan AUPL lebih besar daripada DUPL (20%>5%).
Riyadi (2014) menulis Analisis Efektivitas Pengendalian Internal
Sistem Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus di PD Taru Martani). Kinerja
perusahaan yang baik dapat diukur dari efektivitas pengendalian internal
perusahaan. Oleh karena itu pengendalian harus dievaluasi secara berkala,
untuk mengetahui apakah sistem tersebut berjalan dengan semestinya dan
dimodifikasi seperlunya sesuai dengan keadaan. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengendalian internal sistem pembelian bahan baku
yang dilaksanakan Kasus di PD Taru Martani sudah efektif atau tidak.
Penelitian ini berjenis studi kasus. Peneliti memperoleh data melalui
wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Teknik analisis data
menggunakan metode deskriptif persentase dan statistical sampling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Kesimpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil uji pendahuluan
dengan pemeriksaan dan penghitungan hasil kuesioner bahwa dari 20
pertanyaan sebanyak 75% menjawab “ya”, dengan begitu dapat
disimpulkan bahwa kuatnya pengendalian internal sistem pembelian di PD
Taru Martani. Berdasarkan hasil pemeriksaan attribute terhadap anggota
sampel dokumen, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian
internal sistem pembelian di PD Taru Martani adalah tidak efektif, hal
tersebut karena AUPL>DUPL.
Wahyuni (2015) menulis Analisis Efektivitas Pengendalian
Internal Sistem Akuntansi Persediaan Obat (Studi Kasus di Puskesmas
Gedongtengen Yogyakarta). Sistem yang baik merupakan sistem yang
efektif, yang berarti sistem yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
pada saat pertama kali sistem dirancang. Sistem akuntansi persediaan obat
akan lebih efektif apabila didukung dengan adanya pengendalian internal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari pengendalian
internal sistem akuntansi persediaan obat yang dilakukan oleh pihak
Puskesmas Gedongtengen. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Pengujian kepatuhan
menggunakan fixed-sample-size-attribute sampling. Attribute yang
digunakan adalah kelengkapan dokumen pendukung, otorisasi dari pihak
berwenang, dan kesesuaian antara catatan dokumen yang diteliti dengan
catatan yang tercantum dalam dokumen pendukungnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bahwa dari 24 pertanyaan sebanyak 75% menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
“ya”, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal sistem persediaan
obat di Puskesmas Gedongtengen kuat. Berdasarkan hasil pemeriksaan
attribute terhadap 48 dokumen dengan menggunakan metode fixed-
sample-size attribute sampling, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengendalian internal sistem persediaan obat di Puskesmas Gedongtengen
tidak efektif, karena diperoleh hasil AUPL sebesar 14% dimana nilai
DUPL sebesar 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian yang
dilakukan secara intensif dan mendetail terhadap suatu kasus (Prastowo,
2014 : 127). Penelitian studi kasus ini dilakukan di Restoran Fish & Co
cabang Ambarukmo Plaza. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif analitis.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2018 sampai Maret 2018.
b. Tempat Penelitian
Penelitian tentang evaluasi efektivitas pengendalian internal persediaan
bahan baku dilaksanakan di Restoran Fish & Co cabang Ambarukmo
Plaza, yang berlokasi di Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kantor Restoran Fish & Co
cabang Yogyakarta, yang terletak di Perum Pondok Permai 1/B-2, Jl.
Tambak No.306, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah :
a. Karyawan Perusahaan Bagian Pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Karyawan Perusahaan Bagian Penerimaan.
c. Karyawan Perusahaan Bagian Penyimpanan atau Gudang.
d. Karyawan Perusahaan Bagian Akuntansi.
2. Objek penelitian
Objek dari penelitian ini adalah prosedur pengendalian internal
persediaan bahan baku.
D. Data yang Diperlukan
1. Sejarah Perusahaan.
2. Struktur Organisasi.
3. Deskriptif jabatan dan organisasi yang berkaitan dengan sistem
persediaan bahan baku.
4. Prosedur pengendalian internal.
5. Dokumen perusahaan ,yaitu purchase requisition (PR) dan purchase
order (PO).
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dokumen yang akan diteliti adalah purchase requisition (PR) dan
purchase order (PO).
2. Sampel
Sampel yang akan diteliti adalah 100 purchase requisition (PR)
dan 100 purchase order (PO) bulan Maret 2017 sampai Desember
2017. Angka 100 didapat dari tabel penentuan besarnya sampel
keandalan 95% (lampiran 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
F. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut Sanusi (2011: 111), observasi marupakan cara
pengumpulan data melalui proses pencatatan perilaku subjek (orang),
objek (benda), atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan
atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Dalam
penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui secara langsung
kegiatan-kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan fungsi pembelian,
fungsi penerimaan, fungsi penyimpanan atau gudang, dan fungsi
akuntani.
b. Wawancara
Wawancara adalah komunikasi atau pembicaraan dua arah yang
dilakukan oleh pewawancara dan subjek penelitian untuk menggali
informasi yang relevan dengan tujuan penelitian (Sumarni dan
Salmanah Wahyuni, 2006: 85). Teknik ini digunakan untuk
melengkapi data yang diperlukan namun tidak ditemui dalam observasi
dan untuk memberikan informasi tentang gambaran umum perusahaan,
serta informasi lain yang relevan dengan penelitian ini.
c. Dokumentasi
Metode ini merupakan suatu cara mengumpulkan data yang
menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah
dan bukan perkiraan (Basrowi & Suwandi, 2008: 158)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
G. Teknik Analisis Data
Teknik yang akan dipakai adalah Teknik Deskriptif Analitis, yaitu teknik
yang mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data
mengenai pengendalian internal atas persediaan bahan baku, sehingga
memberikan gambaran yang jelas untuk dapat menarik kesimpulan
mengenai keefektifan pengendalian internal.
1. Untuk menjawab permasalahan pertama
Metode yang digunakan untuk mengevaluasi apakah sistem
pengendalian internal sediaan bahan baku di restoran Fish & Co
cabang Ambarukmo Plaza sudah efektif adalah fixed-sample-size
attribute sampling. Model ini digunakan karena penulis belum
mengetahui sistem pengendalian internal yang ada di restoran Fish &
Co cabang Ambarukmo Plaza sudah efektif atau belum. Disamping itu,
fixed-sample-size attribute sampling merupakan model yang paling
aman untuk dilakukan dalam penelitian ini karena penulis belum yakin
dengan sistem pengendalian internal yang sudah ada apakah pernah
diteliti atau belum (Nurwidhi, 2012). Pengambilan sampel dengan
metode ini ditujukan untuk memperkirakan presentase terjadinya mutu
tertentu dalam populasi. Model ini digunakan terutama jika melakukan
pengujian terhadap suatu unsur pengendalian internal dan dalam
pengujian tersebut akan menjumpai beberapa kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Prosedur fixed-sample-size attribute sampling adalah sebagai berikut:
a. Menentukan attribute yang akan diperiksa untuk menguji
efektivitas pengendalian internal.
Attribute yang akan diperiksa dalam penelitian ini adalah tanda
tangan atau otorisasi dari pihak berwenang.
b. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya.
Dokumen yang dipakai untuk pengambilan sampel adalah
dokumen tahun 2017 bulan Maret sampai Desember. Dokumen
yang dimaksud adalah purchase requisition dan purchase order
karena kedua dokumen ini merupakan dokumen yang paling sering
dikeluarkan terkait persediaan bahan baku .
c. Menentukan besarnya sampel.
Untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil dari
populasi secara acak, maka terlenih dahulu ditentukan :
1) Tingkat keandalan (R%)
Dalam pengujian kepatuhan ini menggunakan tingkat
keandalan 95%.
2) Taksiran presentase terjadinya kesalahan dalam populasi
Dalam pengujian ini peneliti menentukan taksiran presentase
terjadinya kesalahan dalam populasi sebesar 1% diambil dari
tabel sampel zero expected occurrences.
3) Batas ketepatan atas yang diinginkan (Determine Upper
Precision Limit atau DUPL).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Peneliti menentukan batas maksimum kesalahan yang dapat
diterima sebesar 5%.
Setelah itu lihat tabel (lampiran) penentuan besarnya
sampel dengan tingkat keandalan 95%. Adapun cara menentukan
besarnya sampel dari tabel tersebut adalah sebagai berikut :
1) Lihat kolom taksiran presentase besarnya kesalahan
populasi (expected percent rate of accurance) pada tabel
(lampiran) tersebut, cari angka 1%.
2) Cari DUPL (baris atas) sebesar 5%.
3) Cari pertemuan antara kolom accurance rate 1% dengan
DUPL 5%.
4) Kolom accurance rate 1% dengan DUPL 5% bertemu pada
angka 100, artinya besar sampel yang harus diambil adalah
100.
d. Pemilihan anggota sampel dari seluruh populasi.
Dalam penelitian ini, pemilihan anggota 100 sampel dilakukan
secara acak. Adapun caranya adalah dari keseluruhan populasi
akan dikelompokkan menurut bulan diterbitkannya dokumen
perusahaan (sampel) tersebut. Karena periode penelitian dokumen
ini diambil 10 bulan (Maret sampai dengan Desember) maka setiap
bulannya akan diambil 10 sampel secara acak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
e. Pemeriksaan terhadap attribute yang akan menunjukkan efektivitas
unsur pengendalian internal.
Cara pemeriksaan terhadap attribute yang akan menunjukkan
efektivitas unsur pengendalian internal adalah dari jumlah sampel
yang diambil tersebut, kemudian diperiksa attributenya yaitu
berupa tanda tangan atau otorisasi dari pihak berwenang. Jika dari
suatu sampel tersebut ditemukan dokumen yang tidak ada tanda
tangan atau otorisasi dari pihak yang berwenang, maka akan dicatat
berapa kali ditemukan hal semacam ini.
f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel.
Untuk menentukan efektivitas suatu unsur sistem pengendalian
internal tersebut, digunakan table evaluasi hasil yang memiliki
tingkat keandalan sesuai dengan yang digunakan untuk
menentukan besarnya sampel yang lalu. Dengan tabel (lampiran)
tersebut dapat ditemukan berapa Achieved Upper Precision Limit
(AUPL).
Pencarian AUPL dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Disiapkan tabel evaluasi hasil keandalan 95% (lampiran).
2) Dalam kolom sample size, dicari angka sebesar sampel yang
telah dipilih yaitu 100.
3) Dari angka sample size tersebut kemudian pencarian berjalan
ke kanan secara horizontal untuk menemukan angka kesalahan
yang dijumpai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4) Dari angka kesalahan yang jika ditarik ke kiri didapati sample
size, ditarik vertikal ke atas untuk menemukan Achieved Upper
Precision Limit. Lalu bandingkan AUPL dengan DUPL. AUPL
> DUPL maka sistem pengendalian internal tidak efektif, jika
AUPL < DUPL maka sistem pengendalian internal efektif.
2. Untuk menjawab permasalahan kedua
Untuk membandingkan antara standar pengendalian internal
persediaan bahan baku menurut AICPA dengan kenyataan yang
ada di restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza, peneliti akan
mendeskripsikan pengendalian internal yang sudah berjalan di
lapangan dan membandingkannya dengan standar (unsur-unsur
pengendalian internal menurut American Institute of Certified
Public Accountants).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tentang Restoran Fish & Co.
Fish & Co adalah western restaurant dimana lebih menjual aneka
seafood dan disajikan dengan cara yang unik yaitu disajikan menggunakan
pan. Founder Fish & Co adalah Ricky Chew dan Lambert Yoe, dimana
mereka dahulu bekerja sebagai pramugara dan saat pergi ke Afrika.
Mereka melihat cara nelayan tradisional Afrika yang menangkap ikan
dengan cara ditombak dan kemudian dimasak dan dimakan menggunakan
pan. Inilah yang menjadi awal mula pemikiran dan ide mereka berdua
untuk membuka restaurant dengan cara menyajikan makanan itu sendiri
ke customer menggunakan pan.
Fish & Co pertama kali berdiri di Plaza Singapore yaitu pada
tanggal 4 Desember 1998, kemudian masuk ke Indonesia pada tanggal 3
Desember 2003 tepatnya di Mall Taman Anggrek dengan Bapak Hengky
Rusli dan Bapak Benny Lock sebagai CEO Fish & Co Indonesia. Fish &
Co masuk ke Jogja tanggal 5 Desember 2014 di Ambarukmo Plaza lantai 3
dan sebagai ownernya adalah Bapak Agus Sulistyo (Kiem) lalu pada
tanggal 23 Maret 2016 membuka cabang yang kedua di Hartono Mall
ground floor.
Nama Fish & Co sendiri memiliki arti sebagai berikut :
• F adalah lambang ikan yang ditombak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
• i adalah huruf yang menyerupai sendok.
• S melambangkan ikan yang berenang di dasar laut.
• h melambangkan garpu atau bisa berarti juga kursi.
• & melambangkan jangkar pada perahu.
• C melambangkan sebuah pan.
• O melambangkan calamari atau cumi yang dipotong sebelum dimasak.
• O melambangkan sauce set (tartar sauce, chilli sauce, dan tomato
sauce).
• TM adalah trade mark yaitu hak paten.
B. Service Pledge, Mission Statement, dan Philosophy Fish & Co
1. Service Pledge
I am fisherian and I love my guest, from this day forward I solemnly
promise and declare. That every time a guest come within ten feet on
me. I will look at him in the eye, great him and give him my smiles.
I will play my role as an excellent fisherian and make the moment that
every guest spend here enjoyable.
2. Mission Statement
To provide good value seafood, couple with excellent service, and
outstanding quality in relaxed and entertaining environment.
3. Philosophy
We have great passion in what we do, we care enormously abaout our
customer, our employees and our reputation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
C. Struktur Organisasi dan Job Desk Fish & Co Cabang Ambarukmo
Plaza
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi berada di halaman lapmiran skripsi ini.
2. Job Desk
a) General Manager
1) Mengelola perusahaan sesuai visi dan misi yang ada.
2) Mengelola anggaran keuangan.
3) Merencanakan, melaksanakan, dan
mengkoordinasikan aktivitas bisnis perusahaan.
4) Memastikan setiap bagian melakukan strategi
perusahaan.
b) Assistant General Manager
Assistant General Manager bertugas untuk membantu General
Manajer.
c) Outlet Manager
1) Bertanggung jawab kepada Assistant General Manager
atas semua kegiatan operasional suatu outlet.
2) Memeriksa purchase requisition yang dibuat oleh
karyawan dan mengirimkannya kepada bagian
purchasing.
3) Memeriksa bahan baku yang dikirim oleh bagian
purchasing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4) Memberikan otorisasi pada purchase order yang dibuat
oleh bagian purchasing.
5) Menerima dan memeriksa bahan baku yang dikirim dari
gudang.
d) Supervisor
1) Mengawasi kinerja karyawan dalam melayani
konsumen untuk menjaga kepuasan konsumen.
2) Supervisor juga bisa membackup karyawan lain yang
tidak ada di tempat.
e) Kitchen Leader
Bertanggung jawab dalam memasak masakan yang dipesan
oleh konsumen.
f) Assistant Kitchen Leader
1) Mempersiapan perlatan makan, peralatan memasak dan
bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat
masakan.
2) Membantu Kitchen Leader dalam memasak masakan.
g) Captain
Captain bertanggung jawab atas salah satu station tertentu
(front office atau back office).
h) Waiter/Waitress
Waiter/Waitress bertanggung jawab untuk menyajikan
masakan yang telah dipesan oleh konsumen dan menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menu-menu yang ada sehingga konsumen bisa lebih mudah
memilih apa yang akan dipesan.
i) Dishwasher
Dishwasher bertugas untuk membersihkan dan merapikan
peralatan makan dan peralatan memasak yang telah digunakan,
jika tugasnya sudah beres maka diperkenankan membantu
Kitchen Leader.
j) Cashier
Cashier bertugas dalam hal penerimaan kas atau kredit dari
konsumen.
k) Accountant
1) Menjamin kelancaran sistem akuntansi.
2) Mencatat kas keluar.
3) Mengeluarkan kas untuk pembelian bahan baku .
4) Membuat laporan akuntansi, antara lain neraca, laporan
laba atau rugi, arus kas, dan rekonsiliasi bank..
l) Purchasing
1) Menerima purchase requisition dari outlet.
2) Membuat kembali purchase requisition dengan cara
diketik.
3) Membuat purchase order dan mangajukannya kapada
owner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4) Membeli barang/persediaan yang tertera di purchase order
yang telah disetujui oleh owner.
5) Menerima dan memeriksa barang dari pemasok.
6) Membuat form pengiriman barang ke outlet yang
bersangkutan.
7) Mencocokan jumlah persediaan yang berada di gudang
dengan catatan yang telah dibuat di komputer.
m) Driver
1) mengantarkan bahan baku dari gudang ke outlet yang
bersangkutan.
2) Memberikan purchase requisition yang telah diketik.
3) Memberikan form pengiriman barang untuk diotorisasi oleh
outlet manager yang bersangkutan.
D. Jam Kerja
Jam kerja yang diberlakukan di restoran Fish & Co adalah 48 jam
dalam seminggu dengan istirahat selama 1 jam setiap harinya. Jam kerja
dibagi menjadi dua shift. Cuti bisa diambil oleh setiap karyawan adalah
dua belas kali dalam satu tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku
di Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza Yogyakarta
Pengujian untuk mengukur efeltivitas pengendalian internal yang
dilakukan oleh peneliti menggunakan salah satu model attribute samping,
yaitu fixed-sample-size attribute sampling. Peneliti memilih model
attribute samping tersebut karena Restoran Fish & Co cabang Ambarukmo
Plaza sebelumnya belum pernah menjadi obyek penelitian efektivitas
pengendalian internal. Menurut Mulyadi (2002) fixed-sample-size attribute
sampling merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk
menguji efektivitas pengendalian internal.
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan AUPL
(Achieved Upper Precision Limit) dengan DUPL (Determine Upper
Precision Limit). Langkah pertama adalah menentukan attribute apa yang
akan diteliti. Attribute yang akan diteliti oleh penulis adalah ada atau
tidaknya otorisasi pihak dari berwenang dalam dokumen purchase
requisition dan purchase order.
Peneliti menetapkan tingkat kepercayaan untuk mengevaluasi
kepatuhan sebesar 95% dan DUPL sebesar 5%, sementara taksiran tingkat
kesalahan dalam populasi yang diuji adalah sebesar 1% dengan dasar tabel
sampel zero expected occurrences yang terlampir, tingkat taksiran ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
diambil dari tabel yang sudah ada karena peneliti sebelumnya belum
pernah melakukan percobaan. Jumlah minimal sampel yang diperlukan
sebanyak 100 sampel. Peneliti telah mengumpulkan 100 lembar dokumen
untuk setiap dokumen purchase requisition dan purchase order secara
acak untuk penelitian ini (tabel 4).
Tabel 4. Tabel Daftar Tanggal Dokumen yang Dipilih Secara Acak
No Tanggal No Tanggal No Tanggal No Tanggal
1 1/3/2017 26 16/5/2017 51 1/8/2017 76 18/10/2017
2 2/3/2017 27 19/5/2017 52 3/8/2017 77 19/10/2017
3 4/3/2017 28 23/5/2017 53 5/8/2017 78 24/10/2017
4 6/3/2017 29 27/5/2017 54 10/8/2017 79 26/10/2017
5 11/3/2017 30 30/5/2017 55 12/8/2017 80 28/10/2017
6 13/3/2017 31 3/6/2017 56 15/8/2017 81 4/11/2017
7 15/3/2017 32 4/6/2017 57 19/8/2017 82 5/11/2017
8 16/3/2017 33 7/6/2017 58 22/8/2017 83 11/11/2017
9 20/3/2017 34 9/6/2017 59 23/8/2017 84 14/11/2017
10 25/3/2017 35 14/6/2017 60 26/8/2017 85 16/11/2017
11 1/4/2017 36 18/6/2017 61 2/9/2017 86 18/11/2017
12 4/4/2017 37 21/6/2017 62 5/9/2017 87 21/11/2017
13 6/4/2017 38 25/6/2017 63 7/9/2017 88 25/11/2017
14 7/4/2017 39 28/6/2017 64 12/9/2017 89 28/11/2017
15 13/4/2017 40 30/6/2017 65 14/9/2017 90 30/11/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lanjutan Tabel 4: Tabel Daftar Tanggal Dokumen yang Dipilih Secara
Acak
16 15/4/2017 41 1/7/2017 66 16/9/2017 91 2/12/2017
17 17/4/2017 42 4/7/2017 67 21/9/2017 92 5/12/2017
18 20/4/2017 43 8/7/2017 68 23/9/2017 93 7/12/2017
19 22/4/2017 44 15/7/2017 69 26/9/2017 94 13/12/2017
20 26/4/2017 45 18/7/2017 70 27/9/2017 95 19/12/2017
21 2/5/2017 46 20/7/2017 71 3/10/2017 96 22/12/2017
22 4/5/2017 47 22/7/2017 72 7/10/2017 97 25/12/2017
23 9/5/2017 48 25/7/2017 73 10/10/2017 98 26/12/2017
24 12/5/2017 49 27/7/2017 74 14/10/2017 99 27/12/2017
25 15/5/2017 50 30/7/2017 75 17/10/2017 100 30/12/2017
Dokumen pertama yang diteliti adalah dokumen purchase requisition.
Attribute yang diperiksa adalah ada atau tidaknya otorisasi dari manager outlet
yang mengajukan purchase requisition dan otorisasi dari bagian purchasing. Hasil
penelitian dokumen purchase requisition dapat dilihat di tabel 5.
Tabel 5. Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase Requisition
No Tanggal
Otorisasi oleh
Outlet manager Purchasing
1 1/3/2017 √ √
2 2/3/2017 √ √
3 4/3/2017 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lanjutan Tabel 5: Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase
Requisition
4 6/3/2017 √ √
5 11/3/2017 √ √
6 13/3/2017 √ √
7 15/3/2017 √ √
8 16/3/2017 √ √
9 20/3/2017 √ √
10 25/3/2017 √ √
11 1/4/2017 √ √
12 4/4/2017 √ √
13 6/4/2017 √ √
14 7/4/2017 √ √
15 13/4/2017 √ √
16 15/4/2017 √ √
17 17/4/2017 √ √
18 20/4/2017 √ √
19 22/4/2017 √ √
20 26/4/2017 √ √
21 2/5/2017 √ √
22 4/5/2017 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lanjutan Tabel 5: Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase
Requisition
23 9/5/2017 √ √
24 12/5/2017 √ √
25 15/5/2017 √ √
26 16/5/2017 √ √
27 19/5/2017 √ √
28 23/5/2017 √ √
29 27/5/2017 √ √
30 30/5/2017 √ √
31 3/6/2017 √ √
32 4/6/2017 √ √
33 7/6/2017 √ √
34 9/6/2017 √ √
35 14/6/2017 √ √
36 18/6/2017 √ √
37 21/6/2017 √ √
38 25/6/2017 √ √
39 28/6/2017 √ √
40 30/6/2017 √ √
41 1/7/2017 √ √
42 4/7/2017 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lanjutan Tabel 5: Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase
Requisition
43 8/7/2017 √ √
44 15/7/2017 √ √
45 18/7/2017 √ √
46 20/7/2017 √ √
47 22/7/2017 √ √
48 25/7/2017 √ √
49 27/7/2017 √ √
50 30/7/2017 √ √
51 1/8/2017 √ √
52 3/8/2017 √ √
53 5/8/2017 √ √
54 10/8/2017 √ √
55 12/8/2017 √ √
56 15/8/2017 √ √
57 19/8/2017 √ √
58 22/8/2017 √ √
59 23/8/2017 √ √
60 26/8/2017 √ √
61 2/9/2017 √ √
62 5/9/2017 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lanjutan Tabel 5: Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase
Requisition
63 7/9/2017 √ √
64 12/9/2017 √ √
65 14/9/2017 √ √
66 16/9/2017 √ X
67 21/9/2017 √ √
68 23/9/2017 √ √
69 26/9/2017 √ √
70 27/9/2017 √ √
71 3/10/2017 √ √
72 7/10/2017 √ √
73 10/10/2017 √ √
74 14/10/2017 √ √
75 17/10/2017 √ X
76 18/10/2017 √ √
77 19/10/2017 √ √
78 24/10/2017 √ √
79 26/10/2017 √ √
80 28/10/2017 √ √
81 4/11/2017 √ √
82 5/11/2017 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lanjutan Tabel 5: Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase
Requisition
83 11/11/2017 √ √
84 14/11/2017 √ √
85 16/11/2017 √ √
86 18/11/2017 √ √
87 21/11/2017 √ √
88 25/11/2017 √ √
89 28/11/2017 √ X
90 30/11/2017 √ √
91 2/12/2017 √ √
92 5/12/2017 √ √
93 7/12/2017 √ √
94 13/12/2017 √ √
95 19/12/2017 √ √
96 22/12/2017 √ √
97 25/12/2017 √ √
98 26/12/2017 √ X
99 27/12/2017 √ √
100 30/12/2017 √ √
Keterangan : √ = ada
X = tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Penghitungan AUPL (Achieved Upper Precision Limit) dari attribute
otorisasi dokumen purchase requisition adalah sebagai berikut :
1. AUPL (Achieved Upper Precision Limit) attribute otorisasi dari outlet
yang mengajukan purchase requisition.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
tidak menemukan adanya dokumen purchase requisition yang tidak
diotorisasi oleh outlet manager dari outlet yang mengajukan purchase
requisition. Ini berarti jumlah kesalahan adalah 0 dan akan digunakan
untuk menghitung Upper Precision Limit : Percent Rate of Occurrence.
Dilihat dari tabel evaluasi keandalan (lampiran x) 95% bisa diketahui
bahwa Upper Precision Limit : Percent Rate of Occurrence tingkat
kesalahan 0 sama dengan 3%. AUPL (3%) lebih kecil dibandingkan
DUPL (5%), maka bisa ditarik kesimpulan bahwa pengendalian
internal yang dijalankan sudah efektif.
2. AUPL (Achieved Upper Precision Limit) attribute otorisasi dari
bagian purchasing yang menyetujui purchase requisition.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
menemukan adanya dokumen purchase requisition yang tidak
diotorisasi oleh bagian purchasing. Jumlah kesalahan yang ditemukan
sebanyak 4 dan akan digunakan untuk menghitung Upper Precision
Limit : Percent Rate of Occurrence. Dilihat dari tabel evaluasi
keandalan (lampiran x) 95% bisa diketahui bahwa Upper Precision
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Limit : Percent Rate of Occurrence tingkat kesalahan 4 sama dengan
9%. AUPL (9%) lebih besar dibandingkan DUPL (5%), maka bisa
ditarik kesimpulan bahwa pengendalian internal yang dijalankan belum
efektif.
Dokumen kedua yang diteliti adalah dokumen purchase order.
Attribute yang diperiksa adalah ada atau tidaknya otorisasi dari
departemen purchasing dan owner. Tabel asil penelitian dokumen
purchase requisition adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase Order
No Tanggal
Otorisasi oleh
Purchasing Owner
1 1/3/2017 √ √
2 2/3/2017 √ √
3 4/3/2017 √ √
4 6/3/2017 √ √
5 11/3/2017 √ √
6 13/3/2017 √ √
7 15/3/2017 √ √
8 16/3/2017 √ √
9 20/3/2017 √ √
10 25/3/2017 √ √
11 1/4/2017 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lanjutan Tabel 6. Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase Order
12 4/4/2017 √ √
13 6/4/2017 √ √
14 7/4/2017 √ √
15 13/4/2017 √ √
16 15/4/2017 √ √
17 17/4/2017 √ √
18 20/4/2017 √ √
19 22/4/2017 √ √
20 26/4/2017 √ √
21 2/5/2017 √ √
22 4/5/2017 √ √
23 9/5/2017 √ √
24 12/5/2017 √ √
25 15/5/2017 √ √
26 16/5/2017 √ √
27 19/5/2017 √ √
28 23/5/2017 √ √
29 27/5/2017 √ √
30 30/5/2017 √ √
31 3/6/2017 √ √
32 4/6/2017 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lanjutan Tabel 6. Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase Order
33 7/6/2017 √ √
34 9/6/2017 √ √
35 14/6/2017 √ √
36 18/6/2017 √ √
37 21/6/2017 √ √
38 25/6/2017 √ √
39 28/6/2017 √ √
40 30/6/2017 √ √
41 1/7/2017 √ √
42 4/7/2017 √ √
43 8/7/2017 √ √
44 15/7/2017 √ √
45 18/7/2017 √ √
46 20/7/2017 √ √
47 22/7/2017 √ √
48 25/7/2017 √ √
49 27/7/2017 √ √
50 30/7/2017 √ √
51 1/8/2017 √ √
52 3/8/2017 √ √
53 5/8/2017 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lanjutan Tabel 6. Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase Order
54 10/8/2017 √ √
55 12/8/2017 √ √
56 15/8/2017 √ √
57 19/8/2017 √ √
58 22/8/2017 √ √
59 23/8/2017 √ √
60 26/8/2017 √ √
61 2/9/2017 √ √
62 5/9/2017 √ √
63 7/9/2017 √ √
64 12/9/2017 √ √
65 14/9/2017 √ √
66 16/9/2017 √ √
67 21/9/2017 √ √
68 23/9/2017 √ √
69 26/9/2017 √ √
70 27/9/2017 √ √
71 3/10/2017 √ √
72 7/10/2017 √ √
73 10/10/2017 √ √
74 14/10/2017 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lanjutan Tabel 6. Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase Order
75 17/10/2017 √ √
76 18/10/2017 √ √
77 19/10/2017 √ √
78 24/10/2017 √ √
79 26/10/2017 √ √
80 28/10/2017 √ √
81 4/11/2017 √ √
82 5/11/2017 √ √
83 11/11/2017 √ √
84 14/11/2017 √ √
85 16/11/2017 √ √
86 18/11/2017 √ √
87 21/11/2017 √ √
88 25/11/2017 √ √
89 28/11/2017 √ √
90 30/11/2017 √ √
91 2/12/2017 √ √
92 5/12/2017 √ √
93 7/12/2017 √ √
94 13/12/2017 √ √
95 19/12/2017 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lanjutan Tabel 6. Tabel Hasil Pemeriksaan dari Dokumen Purchase Order
96 22/12/2017 √ √
97 25/12/2017 √ √
98 26/12/2017 √ √
99 27/12/2017 √ √
100 30/12/2017 √ √
Keterangan : √ = ada
X = tidak ada
Penghitungan AUPL (Achieved Upper Precision Limit) dari attribute
otorisasi dokumen purchase order adalah sebagai berikut :
1. AUPL (Achieved Upper Precision Limit) attribute otorisasi dari
bagian purchasing yang mengajukan purchase order
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
tidak menemukan adanya dokumen purchase order yang tidak
diotorisasi oleh purcasing yang nantinya akan diajukan kepada owner.
Ini berarti jumlah kesalahan adalah 0 dan akan digunakan untuk
menghitung Upper Precision Limit : Percent Rate of Occurrence.
Dilihat dari tabel evaluasi keandalan (lampiran x) 95% bisa diketahui
bahwa Upper Precision Limit : Percent Rate of Occurrence tingkat
kesalahan 0 sama dengan 3%. AUPL(3%) lebih kecil dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DUPL(5%), maka bisa ditarik kesimpulan bahwa pengendalian
internal yang dijalankan sudah efektif.
2. AUPL (Achieved Upper Precision Limit) attribute otorisasi dari owner
yang menyetujui purchase order.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti
tidak menemukan adanya dokumen purchase order yang tidak
diotorisasi owner yang menerima dan menyetujui purchase order. Ini
berarti jumlah kesalahan adalah 0 dan akan digunakan untuk
menghitung Upper Precision Limit : Percent Rate of Occurrence.
Dilihat dari tabel evaluasi keandalan (lampiran x) 95% bisa diketahui
bahwa Upper Precision Limit : Percent Rate of Occurrence tingkat
kesalahan 0 sama dengan 3%. AUPL (3%) lebih kecil dibandingkan
DUPL (5%), maka bisa ditarik kesimpulan bahwa pengendalian
internal yang dijalankan sudah efektif.
B. Perbandingan antara Teori Menurut AICPA dengan Kenyataan yang
ada di Lapangan
Standar yang dipakai peneliti adalah standard mengenai unsur-
unsur pengendalian internal menurut American Institute of Certified
Accountants (AICPA) yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 7. Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian
Internal Menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) dengan Temuan di Lapangan
Teori yang ada Temuan di lapangan Keterangan
Struktur organisasi
yang memisahkan
tanggung jawab
fungsional secara
tegas
Struktur organisasi yang
dibuat belum memisahkan
tanggung jawab fungsional
secara tegas
Sesuai
Struktur organisasi milik restoran Fish & Co cabang
Ambarukmo Plaza telah memisahkan secara tegas tanggung jawab
fungsional setiap karyawannya. Deskripsi pekerjaan setiap
karyawannya yang telah dibahas oleh peneliti pada bab
sebelumnya, dalam deskripsi tersebut terlihat jelas bahwa tanggung
jawab fungsional karyawan sudah ditetapkan menurut jenis
pekerjaannya. namun
Tabel 8. Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian
Internal Menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) dengan Temuan di Lapangan
Teori yang ada Temuan di lapangan Keterangan
Sistem wewenang dan
prosedur pencatatan
yang memberikan
perlindungan yang
cukup terhadap
kekayaan, utang
pendapatan, dan biaya
Tidak ada sistem
wewenang dan prosedur
pencatatan yang
memberikan perlindungan
yang cukup terhadap
kekayaan bahan baku.
Tidak
sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan sebenarnya
telah memberikan perlindungan yang cukup, misalnya dengan
pemberian hak otorisasi kepada beberapa karyawan dalam proses
pembelian bahan baku. Namun proses pembelian bahan baku
hanya bisa dilakukan jika semua karyawan yang berwenang telah
memberikan otorisasi. Temuan di lapangan menunjukkan proses
pembelian tetap bisa dilanjutkan tanpa otorisasi yang lengkap,
dampaknya proses pembelian bahan baku rawan akan penipuan.
Tabel 9. Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian
Internal Menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) dengan Temuan di Lapangan
Teori yang ada Temuan di lapangan Keterangan
Penggunaan formulir
bernomor urut
tercetak (prenumbered
form) yang
pemakaiannya harus
di
pertanggungjawabkan
oleh yang berwenang
Formulir bernomor urut
cetak tidak digunakan pada
form pengiriman,
purchase requisition dan
purchase order, karena
tidak ada kebijakan terkait
pengunaan formulir
bernomor urut tercetak
Tidak
sesuai
Formulir bernomor urut tercatak tidak digunakan pada form
pengiriman, purchase requisition maupun purchase order, karena
tidak ada kebijakan terkait pengunaan formulir bernomor urut
tercetak. Formulir diurutkan menggunakan tanggal transaksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Penulisan tanggal pun tidak semuanya menggunakan mesin, namun
ada yang ditulis menggunakan pena secara manual. Dampaknya
perusahaan tidak mengetahui secara pasti berapa banyak pembelian
yang telah dilakukan.
Tabel 10. Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian
Internal Menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) dengan Temuan di Lapangan
Teori yang ada Temuan di lapangan Keterangan
Pemeriksaan
mendadak (surprised
audit) dilaksanakan
tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu kepada
pihak yang diperiksa
dan dengan jadwal
yang tidak teratur
Pemeriksaan mendadak
(surprised audit)
dilaksanakan oleh tim
audit internal dari kantor
pusat Fish & Co Jakarta,
paling tidak dua bulan
sekali tanpa
pemberitahuan terlebih
dahulu kepada pihak yang
diperiksa
Sesuai
Pemeriksaan mendadak dilakukan oleh tim audit yang telah
dibentuk oleh kantor pusat restoran Fish & Co cabang Indonesia
yang terletak di Jakarta. Tim audit ini akan akan melakukan
memeriksa mendadak paling tidak setiap dua bulan sekali atau bisa
kurang dari dua bulan. Pemeriksaan dilakukan di semua cabang
restoran Fish & Co di seluruh Indonesia dan dilakukan tanpa
adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada cabang yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
diperiksa. Pemeriksaan memdadak ini akan berpengaruh pada
kinerja dan kesiapan karyawan di semua cabang
Tabel 11. Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian
Internal Menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) dengan Temuan di Lapangan Teori yang ada Temuan di lapangan Keterangan
Setiap transaksi tidak
boleh dilaksanakan
dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau
satu unit organisasi,
tanpa ada campur
tangan dari orang atau
unit organisasi lain
Setiap transaksi
(contohnya pembelian
bahan baku) dilakukan
oleh beberapa orang yang
memiliki wewenang untuk
melakukan transaksi
Sesuai
Job description setiap karyawan sudah dengan jelas
membagi wewenang setiap karyawan, termasuk karyawan mana
saja yang memiliki wewenang untuk melakukan transaksi tertentu.
Setiap transaksi yang dilakukan oleh restoran Fish & Co cabang
Ambarukmo Plaza dilakukan oleh beberapa orang yang
berwenang. Transaksi pembelian bahan baku perlu melibatkan
outlet manager, purchasing, accountant, dan owner. Potensi
penipuan dalam proses pembelian bahan bisa diminimalisir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 12. Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian
Internal Menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) dengan Temuan di Lapangan
Teori yang ada Temuan di lapangan Keterangan
Perputaran jabatan
(job rotation) yang
diadakan secara rutin
yang akan
menghindari
persekongkolan para
pejabat dalam
melaksanakan
tugasnya
Perputaran jabatan (job
rotation) yang telah
diadakan secara rutin
Sesuai
Restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza
memberlakukan perputaran jabatan. Perputaran jabatan ini
dilakukan pada karyawan di bawah outlet manager. Karyawan di
restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza tersebut akan
dirotasi dengan karyawan yang berada di restoran Fish & Co
cabang Hartono Mall. Kebijakan rotasi ini dilakukan secara rutin
oleh outlet manager kedua cabang dengan batas waktu yang telah
ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 13. Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian
Internal Menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) dengan Temuan di Lapangan
Teori yang ada Temuan di lapangan Keterangan
Keharusan mengambil
cuti bagi karyawan
yang berhak.
Setiap karyawan Fish &
Co cabang Ambarukmo
Plaza berhak mengambil
cuti selama dua belas hari
dalam satu tahun
Sesuai
Restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza telah
menyediakan cuti bagi karyawannya. Cuti yang boleh diambil oleh
karyawan restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza adalah
dua belas kali dalam satu tahun. Cuti bisa diambil satu kali setiap
enam hari, jika cuti tidak digunakan maka akan dianggap hangus
dan tidak dapat diakumuliasikan pada tahun kerja berikutnya.
Tabel 14. Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian
Internal Menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) dengan Temuan di Lapangan
Teori yang ada Temuan di lapangan Keterangan
Secara periodik
diadakan pencocokan
fisik kekayaan dengan
catatannya
Pencocokan fisik
persediaan bahan baku
dengan catatannya
dilakukan tiap akhir bulan,
namun hanya persediaan
yang terdapat di gudang
kantor restoran Fish & Co
cabang Yogyakarta
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Pencocokan secara periodik telah dilaksanakan oleh
restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza. Pencocokan ini
dilakukan oleh bagian purchasing setiap akhir bulan karena adanya
kebijakan dari owner. Barang yang dicocokan hanya persediaan
yang masih ada di gudang kantor restoran Fish & Co cabang
Yogyakarta saja, sedangkan gudang di restoran Fish & Co cabang
Ambarukmo Plaza tidak dicocokan. Metode yang digunakan oleh
bagian purchasing adalah dengan mencocokan jumlah persediaan
yang ada dengan catatan yang telah dibuat di komputer.
Pencocokan akan berdampak pada jumlah pasti persediaan yang
ada di gudang.
Tabel 15. Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian
Internal Menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) dengan Temuan di Lapangan
Teori yang ada Temuan di lapangan Keterangan
Pembentukan unit
organisasi yang
bertugas untuk
mengecek efektivitas
unsur-unsur sistem
pengendalian internal
Pada restoran Fish & Co
cabang Ambarukmo Plaza
tidak ada unit organisasi
yang bertugas untuk
mengecek efektivitas
unsur-unsur sistem
pengendalian internal
Tidak
sesuai
Unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas
unsur-unsur sistem pengendalian internal tidak dibentuk oleh
restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza. Unit organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
tersebut adalah tim audit dibentuk oleh kantor pusat restoran Fish
& Co cabang Indonesia yang terletak di Jakarta. Tugas dari tim
audit ini ialah melakukan pemeriksaan mendadak terhadap semua
cabang restoran Fish & Co di Indonesia, terbatas jumlah unit ini
akan berdampak pada pengecekan yang tidak bisa dilakukan secara
intens kepada restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza.
Tabel 16. Tabel Perbandingan Antara Unsur-Unsur Pengendalian
Internal Menurut American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) dengan Temuan di Lapangan
Teori yang ada Temuan di lapangan Keteranga
n
Karyawan yang
mutunya sesuai
dengan tanggung
jawabnya
Untuk menjadi karyawan
restoran Fish & Co di
bawah outlet manager
minimal harus lulusan
SMK atau sederajat,
sedangkan untuk jabatan
general manager sampai
outlet manager akan
ditentukan oleh kantor
pusat
Sesuai
Syarat minimal untuk jabatan karyawan Fish & Co di
bawah outlet manager adalah lulusan dari SMK atau sederajat.
Proses seleksi akan dilakukan oleh outlet manager. Pada tahap
seleksi ini, calon karyawan harus membawa ijazah SMK atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
sederajat dan dokumen lain yang telah diminta oleh outlet
manager. Calon karyawan yang telah diterima akan menjalani
proses training di outlet tempat dia melamar pekerjaan. Syarat
karyawan untuk jabatan general manager sampai outlet manager
akan ditentukan oleh kantor pusat Fish & Co dan berdampak pada
lancarnya kegiatan operasional di restoran Fish & Co cabang
Ambarukmo Plaza.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian di restoran Fish & Co cabang
Ambarukmo Plaza. Peneliti menyimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Hasil penelitian atas pengendalian internal persediaan bahan baku pada
restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza belum efektif dalam hal
otorisasi outlet yang mengajukan dokumen purchase requisition
karena AUPL lebih besar dibandingkan DUPL (9%>5%), sedangkan
untuk otorisasi dari owner yang menyetujui purchase order bisa
dikatakan sudah efektif karena AUPL lebih kecil dibandingkan DUPL
(3%<5%).
2. Pengendalian internal sistem persediaan bahan baku di restoran Fish &
Co cabang Ambarukmo Plaza selama ini sebagian besar telah
memenuhi unsur-unsur pengendalian internal menurut AICPA. Namun
ada beberapa kelemahan yang ditemuka selama penelitian, antara lain:
proses pembelian bahan baku hanya bisa dilakuakn jika semua
karyawan yang berwenang telah memberikan otorisasi tapi dalam
kenyataannya masih bisa dilakukan tanpa otorisasi yang lengkap,
dampaknya adalah ada beberapa dokumen yang tidak ada terotorisasi.
Penggunaan formulir bernomor urut tercetak tidak digunakan karena
tidak ada kebijakan dari kantor pusat Fish & Co Jakarta. Tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan bahan baku.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang ditemui peneliti selama melakukan penelitian untuk
mengevaluasi efektivitas pengendalian internal persediaan bahan baku
restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza adalah
1. Tidak adanya SOP tertulis dari restoran Fish & Co terkait aktivitas
pembelian bahan baku, sehingga cukup sulit untuk mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan dari restoran Fish & Co.
2. Terdapat beberapa dokumen yang tidak bisa dikeluarkan oleh restoran
Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza yang berhubungan dengan
catatan akuntansinya yaitu nota pembelian dari pemasok dan purchase
requisition yang disimpan oleh accountant.
C. Saran
Saran dari peneliti untuk restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza
dan penelitian selanjutnya, terutama dalam evaluasi efektivitas
pengendalian internal persediaan bahan baku adalah sebagai berikut:
1. Pada saat membuat purchase requisition ada baiknya dipisahkan antara
bahan baku dan perlengkapan operasional menggunakan kode barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
2. Ada baiknya dilakukan pencocokan secara periodik untuk gudang di
restoran Fish & Co cabang Ambarukmo Plaza.
3. Pada setiap dokumen dalam proses pembelian bahan baku harus
diotorisasi dengan lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada. 2012. Bunga Rampai Auditing. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Dyckman, Thomas R., Davis, Charles J., and Dukes, Roland E. 2001. Intermdiate
Accounting, 5th ed., New York : Irwin Mc Graw-Hill, USA.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan per 1 April 2002.
Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik per Januari
2001. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN.
Jusup, Al., Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan), cetakan pertama. Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., and Warfield, Terry D. 2000. Intermdiate
Accounting, 10th ed., New York : John Willey and Sons, Inc., USA.
Leng, Pwee. dan Hudiono, Febry W. “Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi
Penjualan, Pembelian, dan Kas PT Berlian Eka Sakti Tangguh, Medan”.
Jurnal Management & Kewirausahaan. Vol 3 (September). No 2:212-
139.
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, cetakan pertama. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
_______. 2002. Auditing, Buku Satu. Edisi ke-6. Jakarta: Salemba Empat.
Naibaho, Alex Turakdaru. 2013. “Analisis Pengendalian Internal Persediaan
Bahan Baku Terhadap Efektifitas Pengelolaan Persediaan Bahan
Baku.” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi.
Vol 1. No 3.
Narko. 1994. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Nugroho, FX Nurwidhi. 2012. “Evaluasi Pengendalian Internal Sistem Sediaan
Bahan Baku”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Nursastri, Sri Anindati. 2017. “Rendang dan Nasi Goreng Sabet Predikat
Makanan Terenak di Dunia”.
https://travel.kompas.com/read/2017/07/14/103010427/rendang-dan-
nasi-goreng-sabet-predikat-makanan-terenak-di-dunia. Diakses
tanggal 10 September 2017
Pawitan. G., & Paramastya. A. 2008. “Aplikasi Analisis Pareto Dalam
Pengendalian Inventori Bahan Baku pada Bisnis Restoran”. Jurnal
Administrasi Bisnis. Vol 4. No 1: hal 80-96.
Prastowo, Andi. 2014. Memahami Metode-Metode Penelitian; Suatu Tinjauan
Teoritis dan Praktis. Yogyakarta: Az-Russ Media.
Rahmat, Natasya. 2017. “Pemeriksaan Opersional untuk Meningkatkan
Efektifitas Pengendalian Persediaan Bahan Baku”. Skripsi
Dipublikasikan . Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.
Riyadi, Franssiscus Aris. 2014. “Analisis Efektivitas Pengendalian Internal Sistem
Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus di PD Taru Martani)”. Skripsi
Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Sae. 2017. “Rempah Nusantara Pilihan Dunia”.
https://www.kompasiana.com/sae/59f7edfe74bbb019264754e4/remapa
h-nusantara-pilihan-dunia. Diakses tanggal 10 September 2017
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Siregar, Badric. Bambang, Suripto. Dody, Hapsoro. Eko, Widodo Lo. Erlina
Herowati.Lita, Kusumasri. & Nurofik. 2013. Akuntansi Biaya. Jakarta:
Salemba Empat.
Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitiaan Bisnis.
Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
Sutarman. 2003. “Perencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Model
Backorder”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Pasundan, Bandung.
Wahyuni, Stefani Primasari Wara. 2015. “Analisis Efektivitas Pengendalian
Internal Sistem Akuntansi Persediaan Obat (Studi Kasus di Puskesmas
Gedongtengen Yogyakarta)”. Skripsi Dipublikasikan. Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Winarno, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, cetakan pertama .Edisi
ke-2. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 1 – Struktur Organisasi Restoran Fish & Co Cabang Ambarukmo
Plaza
Owner Cabang
General Manager
Assistant
General Manager
Outlet Manager
Supervisor
Purchaser Accountant
Captain
Front Office
Assistant
Kitchen Leader
Back Office
Driver
Kitchen Leader
Cashier Waiter/Waitress
Dishwasher
Bag. Purchasing Bag. Accounting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 2 – Daftar Pertanyaan Wawancara
1. Siapa yang mendirikan restoran ini?
2. Tahun berapa restoran ini berdiri?
3. Apa motivasi didirikannya restoran ini?
4. Apa ciri khas dari restoran ini?
5. Bagaimana perkembangan restoran ini?
6. Adakah arti dari nama restoran ini?
7. Bagaimana struktur organisasi di restoran ini?
8. Apa saja job desk dari karyawan?
9. Berapa lama jam kerja karyawan?
10. Berapa jumlah maksimal karyawan mengambil cuti?
11. Bagaimana cara restoran membeli bahan baku?
12. Apakah restoran memiliki daftar tertulis?
13. Apa restoran memiliki prosedur tertulis mengenai pembelian bahan baku?
14. Dokumen apa saja yang terkait dengan proses pembelian bahan baku?
15. Apakah proses pembelian bahan baku hanya dilaksanakan oleh satu orang
atau satu unit organisasi?
16. Siapa saja yang boleh membuat purchase requisition?
17. Siapa saja yang berwenang memberi otorisasi pada dokumen terkait
pembelian bahan baku?
18. Apakah setiap dokumen tersebut telah diotorisasi oleh pihak yang
berwenang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
LAMPIRAN 2 – Daftar Pertanyaan Wawancara (Lanjutan)
19. Adakah pemisahan tanggung jawab fungsional secara tegas?
20. Apakah penggunaan formulir bernomor urut tercetak sudah digunakan?
21. Apakah ada pemeriksaan mendadak? Jika ada, siapa yang memeriksa?
22. Apakah restoran memiliki sistem prosedur atau wewenang yang bisa
melindungi persediaan bahan baku?
23. Apakah diadakan perputaran jabatan di restoran Fish & CO cabang
Ambarukmo Plaza?
24. Apa saja syarat untuk menjadi karyawan di restoran ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LAMPIRAN 3 – Tabel Penentuan Besarnya Sampel Keandalan 95%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN 4 - Evaluasi Hasil Keandalan 95%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN 5 – Contoh Dokumen Purchase Requisition dari Bagian Purchasing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 5 – Contoh Dokumen Purchase Requisition dari Outlet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 7 – Contoh Dokumen Purchase Order
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 8 – Contoh Form Pengiriman Barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related