evaluasi kualitas hidup responden … · fransisca melani nim : 128114002 ... status indicates low...
Post on 20-Apr-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 : KAJIAN FAKTOR USIA DAN
TINGKAT PENGHASILAN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Fransisca Melani
NIM : 128114002
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 : KAJIAN FAKTOR USIA DAN
TINGKAT PENGHASILAN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Fransisca Melani
NIM : 128114002
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Keluargamu adalah alasan bagi kerja
kerasmu,maka janganlah sampai engkau
menelantarkan mereka karena kerja kerasmu.
Kupersembahkan karya kecil ini untuk
Yesus Kristus dan Bunda Maria
Mama, Papa, dan Kakak
Sahabat serta almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan Bunda
Maria, karena kebaikanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
Penulisan skripsi ini berjudul EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN
HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36: KAJIAN FAKTOR
USIA DAN TINGKAT PENGHASILAN DI KECAMATAN KALASAN,
SLEMAN, DIY. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan
di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini
mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Aris Widayati, M.Si., Ph. D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt. selaku Ketua Jurusan dan Wakil Ketua Program
Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing utama dan Dita Maria
Virginia, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing pendamping, yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan,
arahan dan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
4. Dr. Fenty, M.Kes., Sp. Pk., Phebe Hendra, M.Si., Ph. D., Apt. selaku dosen
penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, memberikan saran dan
kritik terhadap skripsi ini.
5. Seluruh dosen di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah dengan sabar dan tulus memberikan ilmu serta mengajarkan
integritas seorang akademisi kepada penulis.
6. Seluruh civitas akademika Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, yang telah sudi membantu penulis selama kuliah di Fakultas
Farmasi USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
7. Orang Tuaku tercinta dan tersayang, Aloysius Urip Suroso, A.Md.Pd. dan
Emiliana Sarjilah, S.Pd.Aud., yang selalu memberikan semangat, dorongan,
cinta, kasih sayang dan doa.
8. Kakakku tersayang Maria Melati, S.H. untuk semangat, dukungan dan doanya.
9. Sahabat-sahabatku : Yovitha Mayang Sari Setiarno, Violetta Jesmile, Dewi,
dan Indah atas semangat, dan dukungannya, semoga persahabatan kita akan
tetap bertahan selamanya.
10. Seluruh teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2012 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu atas segala dukungan dan bantuan yang diberikan.
11. Trisna Hasrat, Bonifasia Anna, dan Fransisca Ratih selaku teman seperjuangan
dalam penyusunan skripsi atas segala dukungan dan kerjasama selama
penyusunan skripsi dari awal hingga akhir.
12. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis selama ini, terima kasih.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan, baik dalam kalimat maupun isinya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki dan
menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang hukum dan semua pihak
yang telah membacanya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................... v
PRAKATA .................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
ABSTRAK........................................................................................................ xii
ABSTRACT................................ .................................................................... xiii
1. Pendahuluan ................................................................................... 1
2. Metode ................................................................................... 3
2.1 Jenis dan Desain Penelitian ......................................................... 3
2.2 Permohonan Ijin dan Kerjasama .................................................. 3
2.3 Pembuatan Informed Consent ...................................................... 3
2.4 Validitas dan Reiabilitas Instrumen Penelitian ............................ 4
2.5 Penetapan dan seleksi calon responden ...................................... 4
2.6 Pengukuran tekanan darah............................................................. 5
2.7 Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan.................................. 5
2.8 Penjelasan Hasil Pemeriksaan....................................................... 5
2.9 Pengelompokan Data Dan Analisis Data ....................................... 6
3. Hasil dan Pembahasan ...................................................................... 6
4. Kesimpulan ................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ………………………. ............................................... 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 18
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................. 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Profil Responden di Kecamatan Kalasan ........................................ 7
Tabel II. Karakteristik dan Distribusi Data Responden di Kecamatan Kalasan ..................................................................... 8
Tabel III. Distribusi Data Skor SF-36 Responden di Kecamatan Kalasan ...... 8
Tabel IV. Perbedaan TDS, TDD, Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 Tahun dan 40-59 Tahun ..................................... 9
Tabel V. Perbedaan TDS, TDD, Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 Tahun dan 40-59 Tahun ....................................... 10
Tabel VI.Perbedaan Faktor Usia Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36 ............................................................ 11
Tabel VII. Perbedaan Faktor Tingkat Penghasilan Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36.............................................................. 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek dan
Informed Consent.........................................................
19
Lampiran 2. Pedoman Wawancara........................................................... 22
Lampiran 3. Ethical Clearance................................................................ 24
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian............................................................ 25
Lampiran 5. Validitas dan Reliabilitas Alat............................................ 26
Lampiran 6. Kuisioner SF-36................................................................... 28
Lampiran 7. Cara Mengskoring SF-36............................................. 33
Lampiran 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat
Spygmomanometer dan Raksa.....................................
34
Lampiran 9. Validitas dan Reliabilitas Kuisioner SF-36.................. 37
Lampiran 10. Spss Profil Responden di Kecamatan Kalasan............ 39
Lampiran 11. Spss Uji Normalitas Kolmogorv Karakterisrik dan
Distribusi Data Responden di Kecamatan Kalasan.....
40
Lampiran 12. Spss Uji Normalitas Kolmogorv Distribusi Data Skor
SF-36 Responden di Kecamatan Kalasan....................
40
Lampiran 13. Spss Tabel IV. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik,
Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI pada Usia
60-75 tahun dan 40-59 tahun.......................................
41
Lampiran 14. Spss Tabel V. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik,
Tekanan Darah Diastolik, Pulse, BMI dan Usia pada
≤UMR dan >UMR.......................................................
42
Lampiran 15. Spss Tabel VI. Perbedaan Faktor Usia Terhadap
Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36.................................
43
Lampiran 16. Spss Tabel VII. Perbedaan Faktor Tingkat
Penghasilan Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-
36..................................................................................
45
Lampiran 17. Uji Besar Sampel......................................................... 47
Lampiran 8. Skor Kuisioner SF-36 Versi II.................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRAK
Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Status kesehatan yang buruk menunjukkan kualitas hidup yang buruk. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup adalah umur, pendidikan, penghasilan dan jenis kelamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perbedaan usia dan tingkat penghasilan dari kualitas hidup di responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Responden dalam penelitian ini adalah penduduk usia 40-75 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling dan dilakukan di tiga dukuh di Kecamatan Kalasan, yaitu Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede, dan Padukuhan Dhuri. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan untuk masing-masing delapan domain kualitas hidup SF-36 dengan tingkat pendapatan dan faktor usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas hidup dengan kelompok usia pada aspek fungsi fisik (p<0,05) dan peranan fisik (p<0,05). Variabel tingkat penghasilan mempengaruhi kualitas hidup pada aspek peran fisik (p<0,05) dan peran emosi (p<0,05). Nilai p dengan taraf kepercayaan 95%.
Kata kunci: Hipertensi, Kualitas Hidup, faktor usia dan tingkat penghasilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACT
Hypertension is a condition of an increasing in systolic blood pressure more than 140 mmHg and diastolic blood pressure more than 90 mmHg. Low health status indicates low quality of life. Factors that may affect the quality of life are age, education, income and gender. The purpose of this study was to evaluate differences in age and income level of the quality of life in hypertensive respondents in Kalasan District, Sleman. This type of research is an observational study with cross-sectional approach. Respondents in this study is the population aged around 40-75 years. Sampling was done by cluster random sampling and conducted in three hamlets in Kalasan District, namely Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, and Padukuhan Grumbulgede. Data analysis was performed with the Kolmogorov-Smirnov normality test, followed by t test independent for each of the eight domains SF-36 quality of life with the income level and age. The results showed that there is a relationship between the quality of life by age groups on aspects of physical function (p <0.05) and physical role (p <0.05). Variable income levels affect the quality of life in the aspect of physical role (p <0.05) and the role of emotions (p <0.05). The p-value of with a level of 95%.
Keywords: Hypertension, Quality of Life, Factors Age and Income Levels.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1. Pendahuluan
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Kementrian kesehatan tahun 2013, hipertensi merupakan suatu keadaan adanya
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg. Data departemen kesehatan tahun 2008
menyebutkan pravalensi di Indonesia sebesar 31,7%. Prevalensi hipertensi tertinggi
diduduki oleh kelompok umur diatas 75 tahun sebanyak 63,8%, rentang umur 65-
74 tahun sebesar 57,6%, rentang umur 55-64 tahun sebesar 45,9%, rentang umur
45-54 tahun 35,6%, rentang umur 35-44 tahun sebesar 24,8% (Kementerian
Kesehatan RI, 2013). Prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran hipertensi, terapi
hipertensi dan pengendalian tekanan darah responden uisa 40-75 tahun di
Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta masing-masing adalah 357 responden,
25,8%, 12,8% dan 1,1% (Pratiwi, 2015).
European Society of Hypertension (ESH) dan European Society of Cardiology
(ESC) (2013) mengklasifikasikan tekanan darah yaitu kategori normal dengan
tekanan darah sistolik 120-129 mmHg dan tekanan darah diastolik 80-84 mmHg,
kategori hipertensi kelas 1 tekanan sistolik 140-159 mmHg dan tekanan darah
diastolik 90-99 mmHg, kategori hipertensi kelas 2 tekanan sistolik 160-179 mmHg
dan tekanan darah diatolik 100-109 mmHg, kategori hipertensi kelas 3 tekanan
darah sistolik ≥180 dan tekanan darah diastolik ≥110 (Mancia et al., 2013).
Faktor risiko hipertensi dapat dipengaruhi faktor usia dan faktor ekonomi yaitu
penghasilan (Carvalhoet al., 2012). Semakin tua seseorang semakin besar risiko
terserang hipertensi. Umur antara 40-60 mempunyai risiko terkena hipertensi,
disebabkan arteri kehilangan elastisitasnya atau kelenturannya seiring
bertambahnya usia (Kumar, 2010). Hasil penelitian Abed dan Abu-Haddaf (2013)
menunjukkan bahwa dari 75,8% penderita hipertensi adalah subyek dengan
pendapatan rendah dan 15% penderita hipertensi dengan pendapatan tinggi.
Penghasilan lebih tinggi akan lebih mudah melakukan terapi hipertensi secara rutin
khususnya terapi farmakologi dan mudah untuk memeriksa kesehatannya pada
sarana tenaga kesehatan.Penelitian Pratiwi (2015) menunjukkan adanya pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terhadap kesadaran dan terapi hipertensi pada kelompok responden yang
berpenghasilan rendah.
Penelitian Hayes et al. (2008) diketahui bahwa 30% responden yang menderita
hipertensi cenderung menyebutkan bahwa dirinya memiliki status kesehatan yang
buruk dibandingkan dengan yang tidak hipertensi. Kualitas hidup mendeskripsikan
istilah yang merujuk pada emosional, sosial dan kesejahteraan fisik seseorang, juga
kemampuan mereka untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari (Donald, 2009).
Pada responden lansia dengan hipertensi memiliki kualitas hidup yang buruk lebih
banyak dibandingakan dengan kualitas hidup normotensif. Pengukuran kualitas
hidup dapat menggunakan instrumen kualitas hidup 36-item short-form and Health
Survey (SF-36). SF-36 merupakan salah satu instrumen pengukuran kualitas hidup
yang dipakai secara luas untuk berbagai macam penyakit. Hasil yang didapatkan
dari kuesioner SF-36 merupakan nilai skor kualitas hidup (Silitonga, 2007). Short
Form-36 sebuah kuesioner survei yang mengukur 8 kriteria kesehatan yaitu fungsi
fisik, keterbatasan peran karena kesehatan fisik, tubuh sakit, persepsi kesehatan
secara umum, vitalitas, fungsi sosial, peran keterbatasan karena masalah
emosional, dan kesehatan psikis. Pengukuran ini menghasilkan nilai skala untuk
masing-masing delapan kriteria kesehatan dan dua ukuran ringkasan kesehatan
fisik dan psikis. Kuesioner SF-36 memiliki skor yang berkisar antara 0-100, dengan
nilai 100 sebagai kualitas hidup terbaik. Delapan domain kualitas hidup SF-36
dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu ringkasan kualitas hidup fisik
(Komponen Fisik Ringkasan (PCS)) yang terdiri dari fungsi fisik, peran fisik, nyeri,
kesehatan umum dan kualitas hidup emosional (Ringkasan Komponen Mental
(MCS)) yaitu energi, fungsi sosial, peran emosi dan kesehatan mental (Carvhlo et
al. 2013).
Prevalensi hipertensi di Indonesia tinggi dan hipertensi dapat mempengaruhi
kualitas hidup maka perlu adanya penelitian mengenai evaluasi perbedaan kualitas
hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun dengan perbedaan usia dan tingkat
penghasilan.Penelitian dilakukan di Kabupaten Sleman di 3 Padukuhan yaitu
Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, dan Padukuhan Grumbulgede. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kualitas hidup Kecamatan Kalasan oleh pemerintah Kabupaten Sleman dan
masukan bagi instansi kesehatan masyarakat setempat terkait dengan kualitas hidup
responden hipertensi, serta untuk menjadi informasi terkait perbedaan faktor usia
dan tingkat penghasilan terhadap kualitas hidup pada responden hipertensi bagi
masyarakat.
2. Metode
2.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik, dengan
rancangan cross-sectional. Teknik penentuan lokasi penelitian dilakukan secara
purposive sampling. Purposive sampling digunakan pemilihan Kabupaten Sleman,
Kecamatan Kalasan, Desa Selomartani dan Tirtomartani, serta penentuan
padukuhan yaitu Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, dan Padukuhan
Grumbulgede.
2.2 Permohonan Ijin dan Kerjasama
Permohonan ijin ditujukan kepada Bapeda kemudian melakukan permohonan
ijin kepada kepala Desa Tirtomartani dan Selomartani, selanjutnya permohonan ijin
juga ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada YogyakartaRef: KE/FK/251/EC/2016 untuk
memperoleh ethical clearance. Ethical clearance bertujuan untuk memenuhi etika
penelitian, karena dalam penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil
penelitian dapat dipublikasi.
2.3 Pembuatan Informed Consent
Pembuatan informed consent harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Peneliti menjelaskan secara isngkat mengenai tujuan dan
manfaat dari penelitian. Responden diminta untuk mengisi informed consent secara
lengkap dan benar mengenai nama, alamat, umur, dan menandatanganinya. Tujuan
dari pembuatan informed consent yaitu karena dalam penelitian ini menggunakan
responden manusia maka untuk menjamin kerahasiaan hasil dari penelitian yang
nantinya akan di publishkasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2.4 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah panduan wawancara
dan kuisioner SF-36 (Short-Form-36) yang telah dilakukan validasi dengan metode
konvergen dan deskriminan.Validasi konvergen memperlihatkan bahwa semua
item pertanyaan menghasilkan nilai ≤0,40 dan uji validitas diskriminan
menunjukkan setiap pertanyaan pada masing-masing domain yang diujikan
menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan nilai pada domain lain
(Rachmawati,2014). Uji reliabilitas instrument SF-36 menggunakan nilai cronbach
alpha yang mempresentasikan bahwa kuisioner tersebut reliable dan dilakukan oleh
Professional Judgement. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah
adalah sphygmomanometer digital yang telah dilakukan validasi dan reliabilitas. Uji
validitas dan reliabilitas spygmomanometer dilakukan kalibrasi, yaitu dengan
membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun
internasional (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011). Uji validitas
dilakukan dengan cara membandingkan tekanan darah probandus menggunakan
spygmomanometer digital dan spygmomanometer raksa pada tiga probandus yaitu
probandus tekanan darah rendah, probandus tekanan darah tinggi dan probandus
tekanan darah normal. Hasil pengukuran yang diperoleh dilakukan uji t
berpasangan dengan taraf kepercayaan 95% dengan tujuan untuk melihat apakah
terdapat perbedaan bermakna pada hasil pengukuran. Hasil valid jika terdapat
perbedaan bermakna atau nilai p yang diperoleh ≥0,05. Uji reliabilitas dilakukan
percobaan pada tiga probandus yaitu tekanan darah normal, tekanan darah rendah
dan tekanan darah tinggi masing-masing sebanyak 3 kali pengukuran, dengan jarak
waktu 5 menit setiap pengukuran.
2.5 Penetapan dan Seleksi Calon Responden
Pemilihan responden hipertensi penelitian ini menggunakan teknik cluster
random, responden hipertensi yang memiliki usia 40-75 tahun di Padukuhan Jetis,
Padukuhan Pundung, dan Padukuhan Grumbulgede di Kecamatan Kalasan,
Sleman, Yogyakarta. Dilakukan melalui 2 kriteria, yaitu kriteria inklusi dan
eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah semua penduduk yang berusia
40 -75 tahun dan memiliki tekanan darah ≥ 140 mmHg/ ≥ 90 mmHg. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia mengisi
informed consent dan diwawancarai. Penetapan calon seleksi dilakukan dengan
cara door to door. Pada penelitian ini digunakan 200 responden.
Perhitungan besar sample untuk t test menggunakan aplikasi power and size
sample dengan nilai alpha 0,05 yang berarti tingkat kepercayaan 95% dengan
kesalahan 5%, power 0.8, standard deviation 10, delta sebesar 50 dan nilai m
sebesar 1 sehingga membutuhkan besar sampel sebanyak 2 orang. Sehingga
membutuhkan 4 orang untuk 2 kelompok yaitu kelompok usia dan kelompok
tingkat penghasilan.
2.6 Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah untuk responden yang telah menandatangani
informed consent, dilakukan pada bagian lengan kiri atas diletakkan pada meja dan
dalam posisi duduk tegak. Pengukuran tekanan darah menggunakan
sphygmomanometer digital. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 2 kali
berturut–turut, dan masing-masing pengukuran diberikan jeda selama 2 menit. Jika
hasil pengukuran kedua berbeda ≥10 mmHg dibanding pengukuran pertama, maka
dilakukan pengukuran ketiga. Dua data pengukuran dengan selisih terkecil dengan
pengukuran terakhir dihitung reratanya sebagai hasil ukur tensi.
2.7 Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan
Responden yng sudah menandatangani informed consent akan diukur tinggi
badan dengan cara berdiri tegak pada tiang kemudian diukur dengan menggunakan
alat pengukur tinggi badan. Responden diukur berat badan dengan alat timbangan
berat badan. Alat yang digunakan telah dilakukan kalibrasi dari Badan Metrologi,
tujuan kalibrasi unutk meningkatkan keamanan dan keakurasian informasi
mengenai hasil pengukuran yang dilakukan.
2.8 Penjelasan Hasil Pemeriksaan
Peneliti menjelaskan mengenai hasil pemeriksaan pengukuran tekanan darah
kepada responden secara langsung. Penjelasan hasil pemeriksaan disertai dengan
penggalian beberapa informasi dari responden melalui wawancara. Informasi yang
didapat dari responden akan dikelompokkan sebagai data analisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2.9 Pengelompokan Data dan Analisis Data
Pengelompokan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yakni
menyusun dan menggolongkannya dalam kategori-kategori kemudian dilakukan
interpretasi data. Data akan dikumpulkan dari hasil nilai SF-36 kemudian diolah
dengan komputer. Data yang diperoleh akan dianalisis terlebih dahulu dengan uji
normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, karena sampel yang
dibutuhkan >50 responden. Data akan dilanjutkan dengan t-test tidak berpasangan,
untuk melihat perbedaan rerata skor nilai kualitas hidup (SF- 36) responden
penderita hipertensi pada dua kelompok usia dan tingkat penghasilan.
3 Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini mengambil subyek uji sebesar 205 responden hipertensi. Subyek
eksklusi sebanyak 160 orang terkait dengan tekanan darah rendah, tekanan darah
normal dan subyek yang menolak. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perbedaan
kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen
kualitas hidup SF-36 terhadap faktor usia dan tingkat penghasilan. Penelitian ini
melakukan uji validasi kuisioner SF-36, hasil analisis validasi kuisioner SF-36,
menunjukkan bahwa nilai setiap item ≥0,4 berarti kuisioner valid. Hasil uji
reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach Alphadomain fungsi fisikα=0,769,peran
fisik α=0,833, peran emosional α=0,850, fungsi sosial α=0,812, nyeri α=0,874,
energi α=0,759, kesehatan mentalα=0,760, dan kesehatan umum α=0,760. Suatu
variabel dikatakan variabel jika nilai Cronbach Alpha >0,6 sehingga dapat
disimpulkan instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan (Gani et al., 2015).
Pada penelitian ini dilakukan uji validasi alat pengukuran tekanan darah dan nilai
validasi alat p>0,05 hal ini dapat diartikan tidak ada perbedaan antara menggunakan
alat pengukuran tekanan darah raksa dengan pengukuran tekanan darah digital,
sehingga penelitian ini menggunakan alat pengukuran tekanan darah digital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel I. Profil Responden di Kecamatan Kalasan
Variabel n responden Presentase (%) p
Umur
40-59
60-75
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Body Mass Index (BMI)
>25 kg/m2
≤25 kg/m2
Tingkat Pendidikan
≤SMP
>SMP
Tingkat Penghasilan
≤UMR
>UMR
140
65
95
110
111
94
138
67
134
71
68,3
31,7
46,3
53,7
54,1
45,9
67,3
32,7
65,4
34,6
<0,01*
0,23
0,29
<0,01*
<0,01*
*berbeda bermakna
Pada Tabel I, rentang usia 40-59 tahun sebesar 140 orang (68,3%) lebih
banyak dibandingkan dengan responden dengan usia 60-75 tahun, nilai p<0,01
berarti ada perbedaan proporsi antara kelompok responden berusia 40-59 dan
kelompok responden usia 60-75 tahun. Hal ini dapat disebabkan pada saat
pengambilan data di Kecamatan Kalasan lebih banyak ditemukan kelompok
responden usia 40-59 tahun dibanding kelompok usia 60-75 tahun. Dilihat dari
faktor tingkat pendidikan, proporsi terbanyak yakni responden dengan tingkat
pendidikan ≤SMP sebanyak 138 orang (65,4%), nilai p<0,01. Tingkat penghasilan
responden penelitian lebih banyak responden yang memiliki penghasilan ≤UMR
dibandingkan dengan >UMR yaitu 134 orang (65,4%), nilai p<0,01. Faktor Body
Mass Index (BMI) dan jenis kelamin memiliki proporsi yang tidak berbeda dengan
nilai p masing-masing 0,23 dan 0,29. Nilai P diuji menggunakan statistik chi square
nonparametric untuk melihat tidak ada perbedaan atau ada perbedaan proporsi
antara dua kelompok variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Tabel II. Karakterisrik dan Distribusi Data Responden
di Kecamatan Kalasan
Keterangan: *p>0,05=terdistribusi normal
Tabel II menggunakan uji statistik Kolmogorov-smirnov, hasil tabel diatas
memiliki nilai p>0,05 pada karakteristik usia, tekanan darah diastolik (mmHg),
denyut nadi dan BMI, artinya bahwa karakteristik tersebut terdistribusi normal.
Data yang tidak terdistribusi normal yaitu karakteristik tekanan darah
sistolikdengan nilai p<0,05. Rata-rata tekanan darah sistolik masyarakat di
Kecamatan Kalasan yaitu 160,5±17,3, sebagian besar responden tergolong
hipertensi kelas II (Mancia et al, 2013). Rata-rata BMI pada responden Kecamatan
Kalasasn 25,7 kg/m2 hal ini menunjukkan sebagian besar responden di Kecamatan
Kalasasn memiliki kelebihan berat badan.
Tabel III. Distribusi Data Skor SF-36 Responden di Kecamatan Kalasan
*p<0,05 tidak terdistribusi normal
Berdasarkan tabel III setiap domain kualitas hidup memiliki nilai p<0,05
artinya bahwa setiap domain kualitas hidup tidak terdistribusi normal, namun
berdasarkan teorema limit pusat menyatakan bahwa apabila suatu populasi tidak
terdistribusi normal, untuk sampel cukup besar (n>30), kurva distribusi sampling
akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki sifat distribusi
normal (Gani et al. 2015; Gunawan, 2009). Pada penelitian memiliki jumlah
responden yang besar lebih dari 30 responden, sehingga data yang diperoleh dan
Karakteristik Mean ± SD Nilai p
Usia (tahun)
Tekanan Darah Sistolik (mmHg)
Tekanan Darah Diastolik (mmHg)
Denyut Nadi
Body Mass Index (kg/m2)
54,2±9,4
160,5±17,3
91,6±11,3
82,9±11,9
25,7±4,3
0,63*
0,00
0,39*
0,16*
0,67*
Domain Mean ± SD Nilai p
Fungsi Fisik
Peran Fisik
Nyeri
Kesehatan Umum
Energi
Fungsi Sosial
Peran Emosi
Kesehatan Mental
91,1±14,6
52,5±42,9
58,7±17,8
62,6±9,4
73,1±14,7
75,3±20,7
52,8±42,5
81,5±14,3
<0,01*
<0,01*
<0,01*
<0,01*
<0,01*
<0,01*
<0,01*
<0,01*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
telah dilakukan uji normalitas dapat dikatakan terdistribusi normal sehingga data
dapat dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan untuk melihat kebermaknaan antar
kelompok yaitu antara usia, jenis kelamin, body mass index dan faktor
sosioekonomi terhadap skor tiap domainSF-36.
Hasil rata-rata skor responden di Kecamatan Kalasan domain fungsi fisik
yaitu 91,3±14,3, merupakan rata-rata skor tertinggi pada domain fungsi fisik
dibandingkan rata-rata skor domain lainnya. Hasil rata-rata skor domain peran fisik
responden di Kecamatan Kalasan yaitu 52,0±42,8, merupakan rata-rata skor
terendah pada domain peran fisik dibandingkan dengan skor domain fungsi fisik,
nyeri, kesehatan umum, energi, fungsi sosial, dan kesehatan mental.
Tabel IV. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik,
Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun.
Usia
Nilai p 60-75 tahun
Mean±SD
40-59
Mean±SD
Tekanan Darah Sistolik (mmHg)
Tekanan Darah Diastolik (mmHg)
Pulse
BMI (kg/m2)
165,1±17,7
88,1±10,4
81,3±12,7
24,7±4,1
158,3±16,7
93,3±11,3
83,3±11,4
26,1±4,4
<0,01*
<0,05*
0,22
<0,05*
*p<0,05 berbeda signifikan
Data pada tabel IV didapat dengan menggunakan uji t tidak berpasangan
antara usia 60-75 tahun dan usia 40-59 tahun terhadap tekanan darah sistolik,
tekanan darah diastolik, pulse, dan BMI. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
perbedaan rerata tekanan darah sistolik pada responden usia 60-75 tahun dan
kelompok responden usia 40-59 tahun. Responden usia 60-75 memiliki tekanan
darah sistolik lebih tinggi dibandingkan dengan responden usia 40-59 tahun, hal ini
disebabkan karena adanya pengaruh peningkatan usia terhadap perubahan secara
fisiologi, seperti peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik (Pratiwi,
2015). Tekanan darah diastolik pada responden usia 60-75 lebih rendah
dibandingkan responden pada usia 40-59 tahun. Responden usia 60-75 memiliki
rata-rata tekanan darah sistolik 165,1±17,7 yang merupakan hipertensi stage 2
sedangkan responden usia 40-59 memiliki rata-rata tekanan darah sistolik
158,3±16,7 yang merupakan hipertensi stage 1 (Manciaet al. 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pada karakteristik BMI terhadap variabel usia, responden usia 60-75 tahun
memiliki BMI lebih rendah dibandingkan dengan responden usia 40-59 tahun.
Penelitian yang dilakukan oleh Mungreiphy, Kapoor dan Sinha (2011)
menunjukkan bahwa kelompok usia ≥ 50 tahun memiliki BMI yang lebih rendah
dibandingkan kelompok umur <50 tahun. Penelitian Rawing (2015) menunjukkan
adanya perbedaan rerata BMI pada kelompok umur 60-75 tahun dan kelompok
responden 40-59 tahun, kelompok responden usia 60-75 yaitu rata-rata BMI
22,5±4,2 sedangkan responden 40-59 yaitu rata-rata BMI 24,0±3,9 dengan nilai
p<0,05, berarti responden usia 40-59 memiliki BMI lebih tinggi dibandingkan
responden usia 60-75 tahun, disebabkan oleh perubahan yang cukup besar pada
komposisi tubuh.
Tabel V. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik,
Pulse, BMI dan Usia pada ≤UMR dan >UMR.
UMR
p ≤UMR
Mean±SD
>UMR
Mean±SD
Umur
Tekanan Darah Sistolik
Tekanan Darah Diastolik
Pulse
BMI
54,3±9,8
161,5±17,6
91,3±11,3
82,1±11,7
25,5±4,5
53,9±8,7
158,5±16,4
92,4±11,2
84,3±12,2
24,5±4,0
0,78
0,23
0,51
0,22
0,11
Pada tabel V tidak ada perbedaan antara variabel penghasilan terhadap usia,
tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, pulse, dan BMI yaitu nilai
p>0,05.Responden dengan ≤UMR lebih banyak memiliki rata-rata umur 54,3 tahun
dibandingkan dengan responden >UMR. Penelitian Pratiwi, 2015 menunjukkan
adanya pengaruh tingkat penghasilan terhadap usia, dan BMI. Pada penelitian ini
tidak ada pengaruh antara tingkat penghasilan terhadap umur, tekanan darah
sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi dan BMI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tabel VI. Perbedaan Faktor Usia Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36
Domain
Usia
Nilai p 60-75 tahun
Mean±SD
40-59 tahun
Mean±SD
Fungsi Fisik
Peran Fisik
Nyeri
Kesehatan Umum
Energi
Fungsi Sosial
Peran Emosi
Kesehatan Mental
Komponen Kesehatan Fisik
Komponen Kesehatan Mental
84,0±19,4
38,4±43,5
57,0±16,8
61,5±8,9
71,2±14,9
75,9±22,7
51,7±42,9
80,2±16,6
241,2±63,6
279,0±70,3
94,3±10,3
59,1±41,1
59,1±18,9
63,2±9,6
73,9±14,5
75,2±19,6
53,5±42,4
82,1±13,1
276,3±56,8
284,6±61,5
<0,01*
<0,05*
0,35
0,24
0,21
0,82
0,78
0,39
<0,01*
0,56
* p<0,05 = berbeda signifikan
Data pada Tabel VI didapat dengan menggunakan statistik uji t tidak
berpasangan antara responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75 tahun
terhadap delapan domain SF-36. Total rata-rata skor komponen kesehatan fisik
responden usia 40-59 tahun lebih tinggi dibandingkan responden usia 60-75 tahun,
nilai p<0,05.Hasil penelitian Carvhlo et al. (2013) responden hipertensi usia <60
tahun memiliki rata-rata skor komponen kesehatan fisik 264,4±79,3 lebih tinggi
dibandingkan responden hipertensi usia >60 tahun 256,6±87,6, hal ini disebabkan
selama proses penuaan, kesehatan semakin memburuk sebagai akibat dari
perubahan fisiologis dan fungsional, individu lebih rentan terhadap penyakit kronis
yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan perubahan pada aspek fisik dan peran
fisik. Penelitian ini ada perbedaan antara skor total komponen kesehatan fisik yang
disebabkan perbedaan antararata-rata domain fungsi fisik dan rata-rata domain
peran fisik terhadap responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75
tahun.Rata-rata domain fungsi fisik berusia 40-59 tahun lebih baik dibandingkan
responden berusia 60-75 tahun, hal ini dapat disebabkan peningkatan usia
responden cenderung memiliki keterbatasan dalam fungsi fisik dan kesehatan fisik
menjadi menurun. Penelitian Dewiet al. (2013) kualitas hidup lansia hipertensi
≥60 tahun memiliki kesehatan fisik yang buruk, hal ini disebabkan setelah
memasuki masa lansia akan mengalami penurunan kesehatan fisik sehingga
responden cenderung tidak beraktivitas.Rata-rata domainperan fisik berusia 60-75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tahun lebih buruk dibandingkan responden berusia 40-59, hal ini dapat disebabkan
ketika kesehatan fisik responden usia 60-75 memburuk maka responden cenderung
tidak melakukan aktivitas.Pada domain nyeri dan kesehatan umumpenelitian ini
memiliki nilai p>0,05, berarti tidak ada perbedaan antara rerata skor domain nyeri
dan domain kesehatan umum terhadap responden usia 40-59 tahun dan responden
60-75 tahun. Pada domain kesehatan umum tidak ada perbedaan antara usia 40-59
tahun dan responden 60-75 tahun, hal ini dapat disebabkan responden masih
memperhatikan kesehatan responden dan mengontrol kesehatan responden.
Teori Sugiharto (2007) menyatakan setelah memasuki lansia akan lebih
mudah terkena penyakit terutama hipertensi, lansia akan mengalami penurunan
fungsi fisik, fungsi kognitifdan psikomotorik menyebabkan lansia tidak mau
bersosialisasi dengan orang-orang sekitarnya karena merasakan kondisinya
semakin menurun dan mental mulai menurun. Hal ini menyebabkan penurunan
kualitas hidup psikososial lansia menurun (Kartinahet al. (2008)). Pada penelitian
Dewiet al.(2012) bahwa kualitas hidup hipertensi pada usia ≥ 60 tahun aspek sosial
lansia lebih baik dibandingkan dengan pasien normotensif, hal ini disebabkan
responden hipertensi pada lansia walaupun responden hipertensi mengalami
penurunan kesehatan fisik, respondenmasih bersosialisasi dengan baik terhadap
keluarga dan tetangga. Penelitian Carvhlo et al., 2013 menunjukkan adanya
perbedaan antara usia <60 tahun dan >60 tahun terhadap kualitas hidup pada
komponen kesehatan mental, yaitu responden usia <60 tahun memiliki komponen
kesehatan mental lebih buruk dibandingkan dengan responden usia >60 tahun.
Penelitian ini menunjukkan total rata-rata skor komponen kesehatan mental
responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75 tahun memiliki nilai p>0,05,
berarti tidak ada perbedaan antara rata-rata total skor komponen kesehatan mental
terhadap responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75 tahun. Domain
fungsi sosial, peran emosi, energi dan kesehatan mental memiliki nilai p>0,05
artinya tidak ada perbedaan antara rerata domain fungsi sosial, peran emosi, energi
dan kesehatan mental responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75 tahun.
Penelitian ini berbeda dengan teori, peningkatan usia akan mempengaruhi
penurunan kesehatan fisikyang menyebabkan responden tidak mau bersosialisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan lingkungan sekitar, dan emosi responden tidak stabil. Penelitian ini
menujukkan bahwa responden usia 40-59 dan 60-75 ketika mengalami penurunan
kesehatan fisik responden masih bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan
emosi responden masih dikontrol.
Tabel VII. Perbedaan faktor penghasilan terhadap nilai skor
kualitas hidup SF-36.
Ket : p<0,05*berbeda bermakna
Pengelompokan penghasilan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Yogyakarta tahun 2014. Berdasarkan tabel VII didapat dengan menggunakan uji
statistik t tidak berpasangan. Nilai p menunjukkan bahwa berkemaknaan antara
rata-rata setiap domain fungsi fisik, peran fisik,nyeri, kesehatan umum, energi,
fungsi sosial, peran emosi, dankesehatan mentalterhadap responden yang memiliki
tingkat penghasilan ≤UMR dan >UMR. Pada tabel V menunjukan bahwa responden
≤UMR dan >UMR tidak mempengaruhi usia, tekanan darah diastolik, tekanan
darah sistolik dan BMI, namun pada uji statistik kualitas hidup SF-36
mempengaruhi tingkat penghasilan.
Pada tabel VII hasil uji statistik menunjukkan total skor komponen
kesehatan fisik responden penghasilan ≤UMR lebih rendah dibandingkan dengan
responden penghasilan >UMR, p<0,05.Penelitian Carvalho et al. (2013)
menunjukkan nilai skor rata-rata komponen kesehatan mental responden
penghasilan rendah memiliki rata-rata skor lebih buruk dibandingkan responden
yang berpenghasilan tinggi, hal ini dapat disebabkan responden yang memiliki
Domain
Penghasilan
Nilai p ≤UMR
Mean±SD
>UMR
Mean±SD
Fungsi Fisik
Peran Fisik
Nyeri
Kesehatan Umum
Energi
Fungsi Sosial
Peran Emosi
Kesehatan Mental
Komponen Kesehatan Fisik
Komponen Kesehatan Mental
89,7±16,0
44,0±42,9
57,8±15,8
62,1±9,4
72,2±15,0
75,6±21,9
48,2±43,7
80,6±14,6
252,9±60,5
276,4±67,4
93,8±11,0
70,0±37,4
59,7±22,1
63,9±9,4
74,8±13,9
75,1±18,1
61,9±38,8
83,3±13,6
288,4±54,6
294,9±56,4
<0,05*
<0,01*
0,33
0,20
0,23
0,44
<0,05*
0,43
<0,05*
<0,05*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
penghasilan rendah cenderung memiliki emosi yang tidak stabil karena tidak dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Komponen kesehatan fisik pada responden
penghasilan tinggi memiliki rata-rata skor lebih baik dibandingkan pada skor
komponen kesehatan fisik responden penghasilan rendah, disebabkan penghasilan
yang tinggi lebih mudah untuk melakukan pengobatan ketika kesehatan fisik
responden mulai menurun sehingga responden dapat menjalankan aktivitas dengan
baik. Pada penelitian ini total skor komponen kesehatan mental responden
penghasilan ≤UMRlebih rendah dibandingkan dengan responden penghasilan
>UMR, nilai p<0,05. Perbedaan terdapat pada domain peran emosi yang
merupakan bagian dari total komponen kesehatan mental, responden penghasilan
≤UMR memiliki rata-rata skor lebih rendah dibandingkan dengan responden
>UMR, hal ini dapat disebabkan responden penghasilan rendah lebih mudah
stressketika menjelang akhir bulan sehingga emosi cenderung tidak stabil, hal ini
disebabkan kondisi keuangan yang tidak stabil dan saat keadaan kesehatan
memburuk dan emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan responden tidak
melakukan aktivitas (Asfiana, 2015). Pada total komponen kesehatan fisik terdapat
perbedaan pada domain fungsi fisik dan peran fisik dengan nilai p<0,05. Responden
penghasilan rendah memiliki skor SF-36 rata-rata lebih rendah pada domain fungsi
fisik dibandingkan dengan responden berpenghasilan tinggi. Pada domain peran
fisik responden penghasilan rendah memiliki rata-rata skor SF-36 lebih rendah
dibandingkan dengan responden penghasilan tinggi.
Pada penelitian ini domain nyeri, kesehatan umum, energi, fungsi sosial,
dan kesehatan mental memiliki nilai p>0,05 artinya tidak ada perbedaan signifikan
antara kelompok tingkat penghasilan ≤UMR dan >UMR. Pada domain fungsi sosial
tidak ada perbedaan antara penghasilan rendah dan tinggi sesuai dengan penelitian
Ha et al. (2014), hal ini dapat disebabkan ketika penurunan kesehatan fisik pada
responden penghasilan rendah dan penghasilan tinggi, responden masih aktif untuk
mengikuti kegiatan sosial. Pada domain kesehatan mental responden lebih menjaga
mental ketika tidak stabil karena masalah yang dihadapi terutama responden
penghasilan rendah masih dapat menjaga mental agar tidak semakin memburuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ketika emosi tidak stabil karena masalah yang dihadapi, misalnya masalah
keuangan.
4 Kesimpulan
4.1 Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Berusia 40-75 tahun di
Kecamatan Kalasan, Sleman berdasarkan kajian faktor usia dan tingkat
penghasilan, responden kelompok uisa 40-59 tahun dan 60-75 tahun
dipengaruhi oleh komponen kesehatan fisik pada domain fungsi fisik nilai
p<0,05 dan peran fisik nilai p<0,05. Tingkat penghasilan dipengaruhi oleh
komponen kesehatan fisik pada domain peran fisik nilai p<0,05, fungsi fisik
p<0,05 dan komponen kesehatan mental pada domain peran emosi nilai
p<0,05.
4.2 Responden usia 40-59 tahun di Kecamatan kalasan memiliki nilai SF-36 fungsi
fisik dan peran fisik lebih baik dibandingkan dengan responden usia 60-75
tahun. Responden penghasilan tinggi di Kecamatan Kalasan memiliki nilai SF-
36 peran fisik, fungsi fisik dan peran emosi lebih baik dibandingkan dengan
responden penghasilan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Daftar pustaka
Asfiana W.N., 2015, Hubungan Tingkat Penghasilan dengan Tingkat Stres
Kepala Keluarga Penduduk Dukuh Klile Desa Karangsem Kecamatan
Bulu Kabupaten Sukoharjo. Skripsi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.
Abed, Y., Abu-Haddaf, S., 2013, Risk Factor of Hypertension UNRWA Primary
Health Care Center in Gaza Governorates, International Scholary
Research Notice Epidemiology, pp. 1-9.
Carvalho, Siquira, B.L., Sousa, Jardim., 2013, The Influence of Hypertension
on Quality of Life, Sociedade Brasileira De Cardiologia, pp. 164-174.
Dewi, R. P., Sudhana, W. I., 2013, Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia
dengan Normotensi dan Hipertensi di Wilayah kerja Puskesman
Gianyar I Periode November 2013, Jurnal Fakutas Kedokteran Udaya,
pp. 1-3.
Donald, A., 2009, What Is Quality Of Life?, Hayward Group Ltd,
http://www.medicine.ox.ac.uk/bandolier/painres/download/whatis/Wh
atisQOL.pdf, diakses tanggal 20 Oktober 2015.
Gani, I., Amalia, S., 2015, Alat Analisis Data: Aplikasi Statistik untuk
Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial, Penerbit Andi, Yogyakarta, p.
167.
Gunawan, E., 2009, Teknik Statistik, Edisi ke 9, Erlangga, Yogyakarta, pp. 335-
336.
Ha T.N., Duy T.H., Khanal W., 2014, Quality of Life Among People Living
with Hypertension in a Rural Vietnam Community, Journal BioMed
Central, pp. 2-9.
Hayes D.K., Denny C.H., Keenan N.L., Croft J.B., Greenlund K.J., 2008,
Health-related quality of life hypertension status, awareness, treatment,
and control: National Health & Nutrition Examination Survey,Journal
Hypertens, pp. 641-647.
John E. Ware, Jr., Ph.D., 1993, SF-36 Health Survey: Manual and
Interpretation Guide, The Health Institue New England Medical Center,
pp. 6-21.
Kartinah, Sudaryanto, A., 2008, Masalah Psikososial pada Lanjut Usia, Berita
Ilmu Keperawatan, pp.93-96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Badan Peneliitian
dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, pp.
88-90.
Kumar, V., Abbas, A., Fausto, N., 2010, Hypertensive Vascular Disease.
Dalam: Roben and Cotran Phatologic Basis of Disease, 9th Edition,
Philadelpia: Elsevier Saunders, pp.489-492.
Malekzadeh, M. M., Etemadi, A., Kamangar, F., Khademi, H., Golozar, A.,
Islami, F., et al., 2013, Prevalence, Awareness, and Risk Factors of
Hypertension in A Large Cohort of Irianian Adult Population, J
Hypertens, pp. 1364-1371.
Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K, dan Zanchetti, A., 2013, The Task
Force for the management of arterial hypertension of the European
Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of
Cardiology (ESC), ESH/ESC Guidelines for the management of arteial
hypertension, JournalEurheartj,p. 1286.
Pratiwi, A. K., 2016, Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan
Darash Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman,
Yogyakarta (Kajian usia dan Tingkat Penghasilan),Skripsi, Universitas
Sanata Dharma, pp. 47-56.
Peraturan Daerah Provinsi Yogyakarta, 2014, Upah Minimum Kabupaten
/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta , Yogyakarta, pp. 1-3.
Rachmawati, Y., Dyah, A.P., 2014, Validasi Kuisioner SF-36 Versi Indonesia
Terhadap Pasien Hipertensi Di Puskesmas Yogyakarta, Jurnal
Pharmacy, Yogyakarta, Fakultas Farmasi Universitas Ahmads Dahlan
Yogyakarta, pp. 14-25.
Rawing, G., 2016, Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan
Darash Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman,
Yogyakarta.Skripsi, Universitas Sanata Dharma, pp. 46-47.
Sugiharto, A., 2007, Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II pada
Masyarakat. Universitas Diponegoro Semarang.
Silitonga, R., 2007, Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup
Penderita Penyakit Parkinson Di Poliklinik Saraf RS dr. Kariadi.Tesis,
Universitas Diponegoro, Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 1. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek dan Informed Consent
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Bonifasia Anna Carissa Widyasti
dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian
yang berjudul “Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun
menggunakan instrumen SF-36 (Kajian Faktor Risiko Kesehatan dan Sosio-
Ekonomi di Kabupaten Sleman)”. Penelitian ini bertujuan untuk
1. Mengevaluasi besar skor (SF-36) kualitas hidup hipertensi usia 40-75 di
Kacamatan Kalasan, Sleman.
2. Mengevaluasi perbedaan faktor risiko kesehatan dan sosio-ekonomi
terhadap perbedaan kualitas hidup responden hipertensi di Kecamatan
Kalasan, Sleman.
Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt, dan Dita Maria
Virginia, M.Sc., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 200 responden
penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing
responden.
1. Kesukarelaan untuk ikut penelitian
Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian
ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut,
responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran
setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.
2. Prosedur Penelitian
Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini,
Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur
selanjutnya adalah:
a. Responden penelitian akan diwawancarai berdasarkan panduan wawancara
dan kuisioner SF-36 yang sudah disediakan.
b. Responden penelitian akan diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan
darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Kewajiban subyek penelitian
Sebagai subyek penelitian anda berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk
penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden
penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
4. Manfaat
Keuntungan langsung yang responden penelitian dapatkan adalah memperoleh
pemeriksaan tekanan darah.
5. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan
dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.
6. Kompensasi
Responden penelitian akan mendapatkan souvenir sebagai tanda terimakasih
atas kerelaan untuk ikut serta dalam penelitian ini
7. Informasi Tambahan
Bapak/ ibu/ saudara responden penelitian diberi kesempatan untuk menanyakan
semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-
waktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat
menghubungi Bonifasia Anna Carissa Widyasti pada 085743139996. Bapak/
ibu/ saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite Etik
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp.
9017225 dari lingkungan UGM) atau 0274-7134955 dari luar, atau email:
mhrecfmugm@ugm.ac.id
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 3. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 5. Validitas dan Reliabilitas Alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 6. Kuisioner SF-36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 7. Cara Mengskoring SF-36
Skoring SF-36
Tata cara pengskoring SF-36 yaitu :
1. Menjawab pertanyaan pada kuisioner SF-36 dan memberi nilai pada setiap
jawaban berdasarkan final value pada guideline SF-36.
2. Hasil nilai final value pada setiap jawaban dari responden dijumlahkan
berdasarkan domain.
3. Setelah mendapatkan hasil yang telah dijumlahkan data pada jawaban
responden di hitung dengan rumus transformed scale untuk mendapatkan
nilai kualitas hidup.
Tabel Skoring setiap domain:
Rumus Transforming Scale :
Hasil akhir yang diperoleh adalah berupa nilai skor yang telah
ditransformasikan yaitu antara 0-100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Spygmomanometer dan Raksa
Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus dengan Tekanan Darah
Rendah
Spygmomanometer Pengukuran
I II III
Digital 1 Sistolik (mmHg) 106 113 106
Diastolik (mmHg) 66 65 65
Raksa Sistolik (mmHg) 106 100 101
Diastolik (mmHg) 60 63 62
p sistolik : 0,254
p diastolik : 0,074
Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus dengan Tekanan Darah
Normal
Spygmomanometer Pengukuran
I II III
Digital 1 Sistolik (mmHg) 126 122 120
Diastolik (mmHg) 83 72 78
Raksa Sistolik (mmHg) 122 122 122
Diastolik (mmHg) 86 86 82
p sistolik : 0,742
p diastolik : 0,184
Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus dengan Tekanan Darah
Tinggi
Spygmomanometer Pengukuran
I II III
Digital 1 Sistolik (mmHg) 154 163 162
Diastolik (mmHg) 92 93 98
Raksa Sistolik (mmHg) 150 152 152
Diastolik (mmHg) 100 97 96
p sistolik : 0,062
p diastolik : 0,370
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus dengan Tekanan Darah
Rendah
Spygmomanometer Pengukuran
I II III
Digital 2 Sistolik (mmHg) 112 112 111
Diastolik (mmHg) 80 75 75
Raksa Sistolik (mmHg) 111 106 110
Diastolik (mmHg) 80 90 90
p sistolik : 0,251
p diastolik : 0,184
Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus dengan Tekanan Darah
Normal
Spygmomanometer Pengukuran
I II III
Digital 2 Sistolik (mmHg) 124 122 120
Diastolik (mmHg) 80 75 76
Raksa Sistolik (mmHg) 126 122 122
Diastolik (mmHg) 85 85 81
p sistolik : 0,184
p diastolik : 0,057
Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus dengan Tekanan Darah
Tinggi
Spygmomanometer Pengukuran
I II III
Digital 2 Sistolik (mmHg) 177 181 182
Diastolik (mmHg) 108 110 110
Raksa Sistolik (mmHg) 180 178 181
Diastolik (mmHg) 110 110 109
p sistolik : 0,868
p diastolik : 0,742
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lampiran Uji Validitas Alat Spygmomanometer dan Raksa
Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 1 pada Probandus
Probandus Spygmomanometer
Digital 1
Hasil
Pengukuran Mean SD CV
(%) 1 2 3
1
2
3
Sistolik (mmHg)
Distolik (mmHg)
Sistolik (mmHg)
Distolik (mmHg)
Sistolik (mmHg)
Distolik (mmHg)
154
92
126
83
106
66
163
93
122
72
113
65
162
98
120
78
106
65
159,66
94,33
122
81
108,33
65,33
4,93
3,21
3,05
2,64
4,04
0,57
4,02
2,62
2,49
2,16
3,29
0,471
Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 2 pada Probandus
Probandus Spygmomanometer
Digital 1
Hasil
Pengukuran Mean SD CV
(%) 1 2 3
1
2
3
Sistolik (mmHg)
Distolik (mmHg)
Sistolik (mmHg)
Distolik (mmHg)
Sistolik (mmHg)
Distolik (mmHg)
177
108
124
80
112
80
181
110
122
75
112
75
182
110
120
76
111
75
180
109,33
122
77
111,66
76,66
2,64
1,15
2
2,64
0,57
2,88
2,16
0,94
1,63
2,16
0,47
2,35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 9. Validitas dan Reliabilitas Kuisioner SF-36
ITEM FUNGSI
FISIK PERAN FISIK
NYERI KESEHATAN
UMUM ENERGI
FUNGSI SOSIAL
EMOSI KESEHATAN
MENTAL
Item_3a .737 .303 .190 .355 .291 .230 .209 .176
Item_3b .749 .182 .165 .259 .213 .199 .284 .149
Item_3c .748 .292 .177 .222 .222 .252 .261 .221
Item_3d .728 .235 .126 .166 .211 .183 .251 .196
Item_3e .725 .279 .084 .152 .090 .213 .250 .115
Item_3f .695 .269 .208 .154 .283 .125 .203 .207
Item_3g .760 .369 .314 .312 .178 .193 .269 .119
Item_3h .820 .286 .280 .255 .218 .291 .268 .162
Item_3i .732 .261 .232 .242 .171 .260 .218 .144
Item_3j .545 .126 .153 .180 .132 .209 .075 .113
Item_4a .251 .828 .120 .119 .008 .082 .402 .057
Item_4b .233 .872 .218 .123 .093 .230 .489 .136
Item_4c .394 .878 .209 .140 .197 .274 .440 .223
Item_4d .398 .882 .240 .207 .227 .294 .397 .211
Item_7 .219 .235 .854 .148 .199 .303 .167 .328
Item_8 .247 .161 .877 .233 .330 .405 .160 .400
Item_1 .212 .117 .237 .600 .238 .144 .017 .175
Item_11a .171 .165 .159 .598 .219 .141 .071 .165
Item_11b .158 .095 .071 .538 .137 .148 .085 .127
Item_11c .020 .006 -.057 .385 -.037 -.020 -.114 -.107
Item_11d .303 .025 .121 .530 .221 .149 -.008 .265
Item_9a .213 .118 .133 .221 .706 .190 .024 .311
Item_9e .261 .118 .220 .169 .738 .219 .075 .355
Item_9g .117 .088 .224 .190 .625 .382 .189 .536
Item_9i .168 .067 .261 .253 .566 .310 .005 .377
Item_6 .256 .271 .240 .182 .259 .757 .233 .271
Item_10 .193 .126 .392 .165 .356 .790 .092 .352
Item_5a .235 .397 .102 .014 .016 .088 .897 .124
Item_5b .257 .466 .164 .019 .053 .206 .905 .182
Item_5c .347 .426 .224 .065 .210 .243 .776 .326
Item_9b .156 .143 .231 .188 .324 .247 .126 .609
Item_9c .172 .153 .292 .114 .455 .376 .199 .693
Item_9d .098 .056 .276 .221 .328 .170 .116 .671
Item_9f .243 .164 .310 .039 .433 .390 .216 .676
Item_9h .093 .081 .243 .219 .402 .205 .142 .650
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Lampiran Reliabilitas Kuisioner SF-36
Aspek Cronbach Alpha
Fungsi fisik 0,769
Peran Fisik 0,833
Nyeri 0,874
Kesehatan umum 0,689
Energi 0,759
Fungsi Sosial 0,812
Peran Emosi 0,850
Kesehatan Mental 0,760
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Lampiran 10. Spss Profil Responden di Kecamatan Kalasan
CC_PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ≤SMP 138 67.3 67.3 67.3
>SMP 67 32.7 32.7 100.0
Total 205 100.0 100.0
cc_penghasilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ≤UMR 67 32.7 32.7 32.7
>umr 138 67.3 67.3 100.0
Total 205 100.0 100.0
CC_BMI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ≥ 25 111 54.1 54.1 54.1
< 25 94 45.9 45.9 100.0
Total 205 100.0 100.0
C_UMUR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 60-75 140 68.3 68.3 68.3
40-59 65 31.7 31.7 100.0
Total 205 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C_Gender
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid LAKI-LAKI 95 46.3 46.3 46.3
PEREMPUAN 110 53.7 53.7 100.0
Total 205 100.0 100.0
Lampiran 11. Spss Uji Normalitas Kolmogorv Karakterisrik dan Distribusi Data
Responden di Kecamatan Kalasan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Umur SBP DBP Pulse BMI
N 205 205 205 205 205
Normal Parametersa Mean 54.22 160.507 91.69 82.93 25.21
Std. Deviation 9.453 17.3026 11.313 11.930 4.414
Most Extreme Differences Absolute .092 .151 .063 .079 .091
Positive .092 .151 .063 .079 .091
Negative -.069 -.113 -.050 -.042 -.042
Kolmogorov-Smirnov Z 1.315 2.158 .903 1.128 1.302
Asymp. Sig. (2-tailed) .063 .000 .389 .157 .067
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 12. Spss Uji Normalitas Kolmogorv Distribusi Data Skor SF-36
Responden di Kecamatan Kalasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran 13. Spss Tabel IV. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah
Diastolik, Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun.
Group Statistics
C_UMU
R N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
SBP 1 140 158.34 16.737 1.415
2 65 165.17 17.706 2.196
DBP 1 140 93.36 11.358 .960
2 65 88.11 10.424 1.293
Pulse 1 140 83.65 11.481 .970
2 65 81.37 12.796 1.587
BMI 1 140 25.69 4.466 .377
2 65 24.17 4.144 .514
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lampiran 14. Spss Tabel V. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah
Diastolik, Pulse, BMI dan Usia pada ≤UMR dan >UMR.
Group Statistics
ccc_pe
nghasil
an N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
SBP <umr 134 161.560 17.6893 1.5281
>umr 71 158.521 16.4871 1.9567
DBP <umr 134 91.313 11.3650 .9818
>umr 71 92.408 11.2587 1.3362
Pulse <umr 134 82.19 11.760 1.016
>umr 71 84.31 12.206 1.449
BMI <umr 134 25.57 4.550 .393
>umr 71 24.54 4.091 .486
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Lampiran 15. Spss Tabel VI. Perbedaan Faktor Usia Terhadap Nilai Skor
Kualitas Hidup SF-36.
Group Statistics
cc_umur N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
PF 40-59 65 84.08 19.423 2.409
60-75 140 94.39 10.362 .876
RP 40-59 65 38.46 43.543 5.401
60-75 140 59.11 41.141 3.477
BP 40-59 65 57.03 16.869 2.092
60-75 140 59.53 18.285 1.545
GH 40-59 65 61.54 8.943 1.109
60-75 140 63.20 9.614 .812
VI 40-59 65 71.23 14.922 1.851
60-75 140 73.98 14.584 1.233
SF 40-59 65 75.77 22.900 2.840
60-75 140 75.04 19.749 1.669
RE 40-59 65 51.68 42.939 5.326
60-75 140 53.44 42.463 3.589
MH 40-59 65 80.29 16.639 2.064
60-75 140 82.16 13.196 1.115
PCS 40-59 65 241.22 62.689 7.776
60-75 140 276.34 56.843 4.804
MCS 40-59 65 279.00 70.307 8.721
60-75 140 284.65 61.593 5.206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Lampiran 16. Spss Tabel VII. Perbedaan Faktor Tingkat Penghasilan Terhadap
Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36.
Group Statistics
cc_pen
ghasila
n N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
PF <umr 134 89.70 16.080 1.389
>umr 71 93.80 11.099 1.317
RP <umr 134 43.28 42.828 3.700
>umr 71 70.07 37.469 4.447
BP <umr 134 57.78 15.880 1.372
>umr 71 60.55 21.066 2.500
GH <umr 134 62.05 9.411 .813
>umr 71 63.85 9.380 1.113
VI <umr 134 72.20 15.075 1.302
>umr 71 74.82 13.942 1.655
SF <umr 134 75.43 22.035 1.904
>umr 71 74.99 18.210 2.161
RE <umr 134 48.15 43.760 3.780
>umr 71 61.80 38.810 4.606
MH <umr 134 80.66 14.690 1.269
>umr 71 83.30 13.657 1.621
PCS <umr 134 252.91 60.573 5.233
>umr 71 288.41 54.634 6.484
MCS <umr 134 276.45 67.488 5.830
>umr 71 294.96 56.498 6.705
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran 18. Uji Besar Sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lampiran 19. Skor Kuisioner SF-36 Versi II
Nomor Pertanyaan Kode Nilai Nilai Akhir
1 1 5,0
2 4,4
3 3,4
4 2,0
5 1,0
2 1 5
2 4
3 3
4 2
5 1
3a, 3b, 3c, 3d, 3e, 3f, 3g,
3h, 3i, 3j
1 1
2 2
3 3
4a, 4b, 4c, 4d 1 1
2 2
5a, 5b, 5c 1 1
2 2
6 1 5
2 4
3 3
4 2
5 1
7 1 6,0
2 5,4
3 4,2
4 3,1
5 2,2
6 1,0
8 1 6,0
2 4,75
3 3,5
4 2,25
5 1,0
9b, 9c, 9f, 9g, 9i 1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
9a, 9d, 9e, 9h 1 6
2 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3 4
4 3
5 2
6 1
10 1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
11a, 11c 1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
11b, 11d 1 5
2 4
3 3
4 2
5 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Biografi Penulis
Penulis bernama Lengkap Fransisca Melani, lahir di
Biak, Papua pada tanggal 23 September 1994. Penulis
merupakan anak bungsu perempuan dikeluarga dari
pasangan suami istri Bapak A. Urip dan Ibu Emiliana
Sarjilah. Penulis menempuh pendidikan formal di TK
Sukaria (1998-2000), SD Santo Yoseph II Biak
(2000-2006), SMP Negeri I Biak (2006-2009), SMA
Katolik Yossudarso Biak (2009-2012), dan pada
tahun 2012 meneruskan pendidikan di Program Studi
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis juga mengikuti
beberapa kegiatan kemahasiswaan diantaranya Divisi Keamanan Panitia PPnEC
2012, dan Divisi Humas Kerukunan JKMK 2013/2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related