faktor-faktor yang mempengaruhi minat...
Post on 23-Nov-2020
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
BERTRANSAKSI MASYARAKAT DALAM PROGRAM
PEMBIAYAAN CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
UTAMI NUR KHOLIFAH
NIM: 1112046200005
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1440 H/2019 M
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Utami Nur Kholifah, NIM 11204620005, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Bertransaksi Dalam Program Pembiayaan Cicil Emas di Bank Syariah
Mandiri), Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Univeritas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440/2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor psikologis,
situasional, dan sosial memberikan pengaruh terhadap minat bertransaksi
masyarakat dalam mengikuti program pembiayaan cicil emas.
Dalam penelitian ini diambil sebanyak 30 responden yaitu masyarakat
yang menjadi nasabah program cicil emas di Bank Syariah Mandiri Area Kebon
Jeruk. Pengambilan sample dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik
analisis data regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS versi
21.0. Variabel dalam penelitian ini adalah Minat Bertransaksi (Y), Faktor
Psikologis (X1), Faktor Situasional (X2), dan Faktor Sosial (X3).
Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor psikologis, faktor situasional
dan faktor sosial berpengaruh pada minat bertransaksi masyarakat dalam program
pembiayaan cicil emas pada Bank Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk. Faktor
psikologis berpengaruh secara positif terhadap minat masyarakat dalam
bertransaksi program cicil emas di Bank Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk
dengan nilai sig. 0,044 < 0,05. Faktor Situasional berpengaruh secara positif
dengan nilai sig. 0,038 < 0,05. Faktor Sosial berpengaruh secara positif dengan
nilai sig. 0,007 < 0,05. Secara parsial faktor psikologis, situsional dan sosial
berpengaruh terhadap minat transaksi masyarakat dengan nilai signifikan yang
lebih kecil dari (0,000 <0,05).
Kata Kunci : Cicil emas, situasional, psikologis, sosial
Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, M.A
vi
ABSTRACT
Utami Nur Kholifah, NIM 11204620005, Factors affecting interest in transaction
in Cicil Emas financing Program at Bank Syariah Mandiri, Sharia economics
Study Program, Economics and Business Faculty, State Islamic Universality of
Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440/2019.
This research aims to determine if the psychological, situational, and
social factors influence the interest of the public transaction in the Cicil Emas
financing program.
The research was taken by 30 respondents, namely the people who become
customers of the Golden Cicil program at Bank Syariah Mandiri Area Kebon
Jeruk. Sampling is done by purposive sampling technique. Multiple linear
regression data analysis techniques by using SPSS program version 21.0. The
variables in this study are interest in transaction (Y), psychological factors (X1),
situational factors (X2), and social factors (X3).
The results proved that psychological factors, situational factors and
social factors are influential in the interest of transactions of the community in the
Cicil Emas financing program at Bank Syariah Mandiri Kebon Jeruk Area.
Psychological factors positively influence the interest of people in the transaction
of Cicil Emas program at Bank Syariah Mandiri Kebon Jeruk Area with a value
of sig. 0.044 < 0.05. Situational factors positively affect the value of sig. 0.038 <
0.05. Social factors positively influence the value of sig. 0.007 < 0.05. A partial
psychological, cytoactivity and social factor affects the interest of community
Key Word : Cicil Emas, situational, psychological, social
Adviser : Ahmad Chairul Hadi, M.A
Reffence : 2005 - 2014
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan banyak karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Bertransaksi
Masyarakat dalam Program Pembiayaan Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri”
dengan baik. Shalawat dan cinta penulis selalu tercurahkan kepada Baginda besar
Nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu
kelancarana penyusunan skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun materil.
Oleh karena itu, izinkanlah penulis secara khusus menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., CA, QIA., BKP., CRMP selaku dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr.Erika Amelia, SE., M.Si dan Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, MM selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag, S.H, M.H, M.A., selaku dekan
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A. selaku ketua program studi Hukum Ekonomi
Syariah juga dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc., M.A. selaku sekretaris program
studi Hukum Ekonomi Syariah.
viii
5. Bapak Ahmad Chairul Hadi, M.A. selaku dosen pembimbing skripsi
sekaligus dosen pembimbing akademik yang selalu sabar, menghadapi
tingkah laku, memberikan arahan, mendukung penulis sehingga skripsi ini
dapat selesai dengan baik.
6. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmunya.
7. PT Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk khususnya Pak Ronald yang
membantu penulis memperoleh data.
8. Kedua orang tua penulis yakni Ayahanda Zainuri (Alm) dan Umi tercinta
Indun Diana (Almh) yang sejak penulis lahir memberikan restu dan
kebebasan untuk mengembangkan diri sebaik-baiknya. Tak luput juga wali
penulis Ahmad Nurhadi yang selalu mendukung dan percaya semua hal
kepada penulis.
9. Keluarga besar penulis yang setiap bertemu baik di dunia nyata dan di dunia
maya selalu mendoakan penulis dengan bentuk pertanyaan, “kapan lulus?”.
Alhamdulillah doanya terkabul.
10. Keluarga Bapak Desrizal Lusaid (alm) dan Mama Nita Chobah Lusaid
beserta anak-anak yang kini menjadi keluarga kedua bagi penulis, yang
memberikan dukungan baik materi maupun moril.
11. Sahabat-Sahabat terkasih Tiga Srikandi yakni Rekanita Eni Rahayu, Rekanita
Husnul Maulida. Juga sahabat dari IPNU Jakarta Barat Rekan Nasrul Maarif,
Ridwan Okto Riansyah, Bastari Mauludi, Ahmad Tarmizi yang selalu
ix
mendukung penulis dengan memberikan semua hal yang penulis butuhkan
dalam proses penulisan skripsi ini.
12. Sparkle Rain yakni Iroh, Atika, Rida, Nanda, Andi, saudara tak sekandung
penulis.
13. Komisioner KPU Kota Administrasi Jakarta Barat periode 2014-2019 dan Bu
Ike Arianti selaku Kasubag Teknis KPU Kota Administrasi Jakarta Barat
yang selalu mendukung setiap proses perjalanan karir dan studi penulis.
14. Sahabat perjuangan Sri Lestari, Putri Hafidz, Sifa Fauziah, Faisal Fahri,
Sabila Aufar, Nurul Isti, Agung Wahyu, Miftahul Jannah. Allah Maha Baik
mengizinkan penulis bisa bersama kalian.
15. Permata hati penulis adik-adik Five Fourius yakni Ahmad Zulfi Aufar, Ajrine
Rahmah, Asep Qusyairi, M. Faturrahman, segala tawa dan perhatian kalian
menjadi salah satu penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan skripsi yang tak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Skripsi ini ditulis atas dasar keyakinan diakhir
perjuangan menyelesaikan studi. Diselingi air mata dan hutangan sana-sini.
Semoga Allah membalas berlipat ganda kepada semua yang telah membantu
dalam pengerjaan skripsi ini. Semoga bisa bermanfaat bagi semua. Aamiin.
Ciputat, Juli 2019
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4
C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ................................................. 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 5
E. Studi Terdahulu ........................................................................................... 6
G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9
BAB II .................................................................................................................. 10
LANDASAN TEORI ........................................................................................... 10
A. Perilaku Konsumen ................................................................................... 10
B. Pengambilan Keputusan Konsumen ........................................................ 12
C. Investasi ...................................................................................................... 16
C. Emas ............................................................................................................ 21
BAB III ................................................................................................................. 27
METODELOGI PENELITIAN ......................................................................... 27
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 27
B. Metode dan Penentuan Sample ................................................................ 27
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 28
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 28
BAB IV ................................................................................................................. 38
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 38
A. Statistik Deskriptif ..................................................................................... 38
B. Hasil Uji Validitas dan Realibitas ............................................................ 42
C. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 47
D. Analisis Regresi Berganda ........................................................................ 50
xi
E. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 52
F. Interpretasi ................................................................................................. 54
BAB V ................................................................................................................... 57
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 57
A. Kesimpulan ................................................................................................. 57
B. Saran ........................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah perkembangan industri perbankan syariah indonesia diawali
dari aspirasi masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah muslim untuk
memiliki sebuah alternatif sistem perbankan yang Islami. Perkembangan
dunia perbankan terus mengalami kemajuan yang signifikan. Kegiatan bank
syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat
yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak
didasarkan pada sistem bunga melainkan atas prinsip bagi hasil yang sesuai
prinsip syariah. Pengembangan perbankan yang didasarkan kepada konsep
dan prinsip ekonomi islam merupakan suatu inovasi dalam sistem perbankan
internasional. Meskipun telah lama menjadi wacana pada kalangan publik dan
para ilmuwan muslim maupun non-muslim, namun pendirian industri bank
Islam secara komersial dan formal belum lama terwujud.1 Di era yang
semakin tinggi tingkat kebutuhan sehari-hari manusia, mencanangkan masa
depan menjadi prioritas utama masyarakat masa kini. Muda bekerja, tua
bahagia menjadi semboyan bagi generasi millineal dalam menjalani
kehidupan. Memiliki tabungan, harta di hari tua adalah impian sebagian orang
di masa milineal ini. Investasi menjadi salah satu pilihan untuk mewujudkan
hal tersebut. Hasil riset dari lembaga riset pemasaran, Inside ID mencatat,
rata-rata responden mengalokasikan 13% pendapatannya untuk tabungan dan
investasi. Dari alokasi untuk tabungan dan investasi tersebut, responden
menyisihkan 79% ke pundi tabungan, sementara 21% lainnya digunakan
untuk berinvestasi.
Andres Christian, Managing Director Inside ID menjelaskan orang
Indonesia kini sudah lebih teredukasi perihal berinvestasi. Ia menyebut bahwa
1 Veitzhal Rivai, Islamic Banking: Sistem Bank Islam Bukan Hanya Solusi
Menghadapi Krisis Namun Solusi dalam Menghadapi Berbagai Persoalan Perbankan
dan Ekonomi Global, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010) h. 29.
2
angka rata-rata peminat investasi telah bergerak meningkat, naik sekitar 0,25
dari angka rata-rata tahun lalu. Sama halnya dengan investasi, semakin besar
pula angka rata-rata peminat tabungan dan deposito di 2017, naik sekitar
0,18. Bahkan, berdasarkan data riset Inside ID, sekitar 40% responden
memiliki investasi saat ini.Terkait instrumen investasi apa yang menjadi
primadona orang Indonesia, Andres menjelaskan bahwa hasil riset
menunjukkan emas masih menjadi pilihan sebagian besar masyarakat. Sebab,
setengah dari responden ternyata mempunyai investasi emas. Investasi
lainnya adalah deposito (37%), properti (30%), reksadana (22%), dan saham
(17%).2
Berinvestasi emas memiliki resiko yang kecil dibanding berinvestasi
dalam asset yang lain. Kelebihan investasi emas antara lain: 1) emas bersifat
likuid atau mudah dijual kembali dan emas juga dapat dijadikan jaminan atau
collateral. 2) Dengan berinvestasi emas diharapkan untuk memperoleh
capital gain atau peningkatan nilai investasi. 3) Dengan berinvestasi emas
nilai aset anda akan terlindungi dari inflasi ataupun deflasi. 4) Emas
merupakan aset yang berada di luar sistem perbankan. Karena itu emas tidak
terpengaruh oleh krisis perbankan yang selalu menghantui dari waktu ke
waktu.
Hal ini dilihat oleh PT Bank Syariah Mandiri dan dijadikan peluang
dalam menghimpun dana masyarakat agar menjadi sesuatu yang lebih
bermanfaat dan berguna bagi kehidupan masa depan. Program cicil emas
memudahkan masyarakat dalam memiliki emas sebagai aset untuk masa
depan. Di mana nasabah yang ingin memiliki emas dapat membeli secara
cicil. Masyarakat dimudahkan dalam pengajuannya yang tidak membutuhkan
banyak persyaratan. Biaya cicilan di tiap bulannya pun bergantung pada
2 Agung Hidayat, “Riset Inside ID: Orang Indonesia lebih suka investasi emas
ketimbang saham” diakses pada 26 Agustus 2019 dari
https://investasi.kontan.co.id/news/riset-inside-id-orang-indonesia-lebih-suka-investasi-
emas-ketimbang-saham
3
kemampuan nasabah yang disesuaikan dengan kategori emas yang dipilh.
Data menunjukan per Agustus 2018 nilai transaksi bisnis emas di PT Bank
Syariah Mandiri mencapai Rp 5,27 triliun atau meningkat 21,1%
dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,35 triliun.3
Peningkatan tren transaksi bisnis emas ini juga dirasakan oleh lembaga
keuangan non bank yang memiliki produk pembiayaan emas yakni PT
Pegadaian. PT Pegadaian mencatat investasi masyarakat dalam bentuk emas
mencapai 2,1 ton pada tahun lalu. Hingga kini, investasi emas sudah dimiliki
1,4 juta penabung.4
Program cicil emas ini sudah sesuai dengan Fatwa DSN MUI No:
77/DSN-MUI/V/2010 tentang Jual Beli Emas secara tidak tunai untuk proses
pembiayaan. Dan akad yang digunakan menggunakan akad murabahah (jual-
beli) di mana bank sebagai pihak penjual yang menalangi pembelian emas
terlebih dahulu dan nasabah sebagai pembeli, membayar selama kurun waktu
2-5 tahun ini sesuai dengan Fatwa DSN MUI no. 04/DSN-MUI/IV/2000
Tentang Murabahah.
Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat dalam
mengikuti program cicil emas di PT Bank Syariah Mandiri. Dalam penelitian
ini penulis membatasi hanya pada faktor psikologis, situasional, dan sosial.
Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat hal menarik serta mendasar
yang dapat memberikan manfaat maupun rujukan. Sehingga penulis dapat
mengambilnya untuk dijadikan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Minat Bertransaksi Masyarakat dalam Program Pembiayaan
Cicil Emas di PT Bank Syariah Mandiri”.
3 Ferika Sari, “Peminat bertambah, transaksi emas Bank Syariah Mandiri tumbuh
21% per Agustus 2018” diakses pada 23 Agustus 2019 dari
https://keuangan.kontan.co.id/news/peminat-bertambah-transaksi-emas-bank-syariah-
mandiri-tumbuh-21-per-agustus-2018
4 Anggun P. Situmorang “Investasi emas masyarakat Indonesia di Pegadaian
capai 21 ton” diakses pada 23 Agustus 2019 dari
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3925734/investasi-emas-masyarakat-di-pegadaian-
capai-21-ton
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa
masalah yaitu sebagai berikut:
1. Harga emas yang cenderung selalu naik dan tidak berpengaruh pada
situasi dan kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah.
2. Tumpang tindih akad yang digunakan dalam transaksi cicil emas.
3. Tingkat kegagalan nasabah dalam melunasi cicilan emas.
4. Persamaan persepsi masyarakat antara program cicil emas dan tabungan
emas yang ada di lembaga keuangan nonbank.
5. Ketidakpahaman nasabah akad yang digunakan dalam transaksi cicil
emas.
C. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Dalam penelitian ilmiah ini, penulis akan menganalisis tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi minat bertransaksi masyarakat dalam
program pembiayaan cicil emas. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan arah
pembahasan yang lebih baik sehingga tujuan penelitian ilmiah ini dapat
dicapai, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai
berikut:
a. Perusahaan yang akan diteliti hanya PT Bank Syariah Mandiri
b. Topik masalah yang akan menjadi fokus dalam penelitian in adalah
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat bertransaksi
masyarakat dalam program pembiayaan cicil emas.
c. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner.
2. Rumusan Masalah
Dalam merumuskan masalah ini, penulis akan mengemukakan
beberapa permasalahan yang berkaitan dengan latar belakang serta
identifikasi masalah di atas, yaitu:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah dalam
memilih pada produk cicil emas?
5
2. Faktor manakah yang lebih berpengaruh terhadap minat masyarakat
dalam memilih produk cicil emas ?
3. Seberapa besar pengaruh faktor tersebut dalam mempengaruhi minat
masyarakat dalam memilih produk cicil emas ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah:
a. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat khususnya nasabah dalam memilih
bertransaksi investasi produk cicil emas pada PT. Bank Syariah
Mandiri.
b. Guna mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut dalam
mempengaruhi masyarakat dalam bertransaksi produk program cicil
emas di PT. Bank Syariah Mandiri.
2. Manfaat Penelitian
Terkait dengan tujuan diatas, penelitian ini memiliki manfaat
sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
Sebagai pengembangan khazanah ilmu pengetahuan dalam
dunia investasi juga sebagai pengembangan kemampuan dalam bidang
penelitian.
b. Bagi Fakultas
Sebagai tambahan khazanah ilmu pengetahuan dan koleksi
bahan referensi semua pihak yang memerlukan.
c. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk strategi pemasaran
dalam menarik minat masyarakat terhadap produk cicil emas.
d. Bagi Masyarakat
Sebagai informasi untuk gambaran alur transaksi produk cicil
emas di PT. Bank Syariah Mandiri.
6
E. Studi Terdahulu
No. Nama Penulis/
Judul Jurnal,
Skripsi/ Tahun
Hasil Penelitian dan
Desain Penelitian
Perbedaan dengan
Penulis
1 Lisa Umami/
Motivasi
Nasabah Dalam
Memilih
Berinvestasi
Pada Produk
Cicil Emas Pada
Bank Syariah
Mandiri/ 2014
Kesimpulan dalam
penelitian ini ialah
Motivasi utama nasabah
dalam memilih produk
cicil emas adalah motif
psikologis. Metode
dalam penelitian ini
menggunakan metode
kuantitatif
Perbedaan penelitian
ini penulis
mengambil 3 variabel
yang mempengaruhi
minat masyarakat
dalam mengikuti
program cicil emas
yakni psikologis,
situasional, sosial.
2 Umu Rosyidah/
Minat
Masyarakat
Berinvestasi
Emas Pada
Pegadaian
Syariah di
Lombok.
Dalam jurnal ini
berkesimpulan terdapat
dua faktor yang
mempengaruhi
masyarakat dalam
melakukan investasi
emas yakni faktor
peluang keuntungan,
dan faktor pengalaman-
pengalaman positif
dalam bertransaksi emas
Dalam penelitian ini
objek penelitiannya
yakni pegadaian
syariah di Lombok
sedangkan peneliti
melakukan di Bank
Syariah Mandiri se-
Area Kebon Jeruk.
No. Nama Penulis/
Judul Jurnal,
Skripsi/ Tahun
Hasil Penelitian dan
Desain Penelitian
Perbedaan
dengan Penulis
3. Fitri Eka Putri/
Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Hasil dalam penelitian
ini ialah mengetahu
faktor-faktor apa asaja
yang menjadi landasan
Pada penelitian ini
terdapat 4 faktor
yang menjadi
analisis peneliti
7
Pedagang Di Pasar
Modern BSD dalam
Pengambilan
Keputusan
Pembiayaan Pada
Lembaga
Keuangan.
para pedagang di Pasar
BSD dalam mengambil
pembiayaan di lembaga
keuangan. Diketahui
juga dari penelitian
kuantitatif ini
bahwasanya para
pedagang lebih condong
mengajukan
pembiayaan di
lemabaga keuangan
konvensional.
kepada para
pedagang yakni
faktor psikologis,
sosial, teknologi
dan bauran
pemasaran.
Sedangkan pada
penulis hanya tiga
yakni faktor
psikologis,
situasional dan
sosial.
8
F. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran yang akan digunakan untuk menganalisa
penelitian ini adalah meliputi penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi
minat bertransaksi masyrakat dalam program pembiayaan cicil emas di PT.
Bank Syariah Mandiri.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Bertransaksi Masyarakat
dalam Program Pembiayaan Cicil Emas
PSIKOLOGIS
(X1)
SITUASIONAL
(X2)
SOSIAL
(X3)
Minat Bertransaksi Masyarakat dalam Program Pembiayaan Cicil Emas
(Y)
Uji Validitas dan Uji Reabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Aautokoreasi 4. Uji Heteroskedistisitas
Analisis Regresi Berganda
Uji Hipotesis
1. Uji t (Parsial) 2. Uji F (Simultan) 3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Kesimpulan dan Saran
Interpretasi Hasil
9
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
pembatasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori-teori yang menjadi landasan penelitian ini
sebagai dasar melakukan analisis terhadap permasalahan. Teori yang
dikembangkan terkait perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelian konsumen, dan investasi.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan variabel penelitian dan definisi operasional dari
variabel yang digunakan dalam penelitian, jenis data dan sumber data, metode
pengumpulan data, metode analisis yang digunakan, serta gambaran umum
objek penelitian.
BAB IV: ANALISIS dan PEMBAHASAN
Bab ini berisikan data penelitian mengenai seberapa besar faktor sosial,
faktor psikologi dan faktor situasional terhadap pengambilan keputusan
masyarakat dalam mengikuti program pembiayaan cicil emas di bank.
BAB V: PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat penulis
sampaikan dalam skripsi ini.
10
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses
psikologi yang mendorong kegiatan tersebut pada saat sebelum membeli,
ketika membeli, menggunakan menghabiskan produk dan jasa setelah
melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.1 Perilaku
konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran,
perilaku dan lingkungan di mana manusia melakukan pertukaran aspek-
aspek kehidupan.2
Dengan kata lain, perilaku konsumen melibatkan pemikiran dan
perasaan yang konsumen alami serta tindakan yang mereka lakukan
dalam proses konsumsi suatu barang ataupun jasa. Hal itu pun mencakup
segala hal yang mempengaruhi pemikiran, perasaan dan tindakan tersebut
termasuk komentar dari konsumen lainnya terkait kualitas, harga, iklan,
dan lain-lain.3 Perilaku konsumen ialah sebagai kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang atau jasa termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut.4
2. Teori-Teori Perilaku Konsumen
1 Ujang Suwarman, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
pemasaran, (Ghalia Inonesia, Bogor, 2011). h.5.
2 A.G Lafley dan Ram Charan , “The Consumer Is Boss,” Fortune, (17 Maret
2008), h. 120.
3 J. Paul Peter dan Jerry C. Olson, “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”.
(Salemba Empat, Jakarta, 2018). h. 6.
4 Danang Sunyoto,“Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan
Perilaku Konsumen” (Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013), h. 66.
11
Menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko, teori-teori perilaku
konsumen dalam garis besar terbagi menjadi 4 teori, yakni ekonomi
mikro, teori psikologis, teori sosiologis, teori antropologis.
a. Teori Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro beranggapan bahwa setiap konsumen
akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal, dan jika konsumen
mendapatkan kepuasan dari produk maka akan meneruskan pembelian
produk yang sama.
b. Teori Psikologis
Teori psikologis berdasarkan pada faktor-faktor psikologis
individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Secara
garis besar teori ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Teori Belajar
Teori ini menekankan bahwa penafsiran dan permasalahan
terhadap proses belajar konsumen merupakan kunci untuk
mengetahui perilaku pembelinya.
Teori Psikoanalitis
Teori ini terpengaruhi oleh keinginan yang terpaksa dan motif
yang tersembunyi sebagai perilaku manusia.
c. Teori Sosiologis
Teori sosiologis yang juga disebut teori psikologis sosial yakni
teori yang keinginan dan perilaku seseorang dibentuk oleh kelompok
masyarakat dalam mana ia menjadi anggota.
d. Teori Antropologis
Teori ini menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok
masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas seperti kebudayaan,
sub budaya, dan kelas-kelas sosial.5
Perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi dua yaitu perilaku
konsumen yang bersifat rasional dan irasional. Berikut adalah dari perilaku
konsumen yang bersifat rasional:
5 Ibid., h. 67-70
12
1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan.
2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi
konsumen.
3. Konsumen membeli barang yang mutunya terjamin.
4. Konsumen membeli barang dengan harga yang sesuai kemampuan
konsumen.
Berikut adalah ciri-ciri dari perilaku konsumen yang bersifat irasional:
1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi.
2. Konsumen memiliki barang dengan merek branded dan terkenal.
3. Konsumen memilih barang bukan sesuai kebutuhan melainkan gengsi.6
B. Pengambilan Keputusan Konsumen
1. Pengertian Pengambilan Keputusan
Menurut Chynthia Billhartz, Suatu keputusan mencakup suatu
pilihan “diantara dua atau lebih tindakan (atau perilaku) alternatif”.7
Berbagai keputusan selalu mensyaratkan banyak pilihan perilaku
berbeda.
Menurut Schiffman dan Kanuk, keputusan sebagai pemilihan
suatu tindakan dari pilihan dua atau lebih. Menurut Setiadi, pengambilan
keputusan yakni suatu proses pengintegrasian yang mengombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku atau lebih lalu memilih
salah satu diantaranya dan hasil dari pilihan tersebut disajikan secara
kognitif sebagai keinginan berperilaku.8
2. Langkah-Langkah Keputusan Konsumen
Keputusan konsumen dalam membeli produk diawali dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengenalan Kebutuhan
6 Tanio Sutrisno, “Perilaku Konsumen” artikel diakses pada 23 maret 2019 dari
https://taniosutrisno.wordpress.com/2014/09/25/perilaku-konsumen-teori-ciri-ciri-dan-
manfaat-perilaku-konsumen/
7 Paul Peter dan Jerry C. Olson, “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”, h.
162.
8 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan,
(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2013), h. 120-121.
13
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen dihadapkan
oleh suatu masalah yaitu keadaan terdapat perbedaan antara yang
diinginkan dengan yang sebenarnya terjadi.
b. Waktu
Waktu dalam pengkonsumsian suatu produk akan menjadi
sebab dilakukan pembelian produk selanjutnya.
c. Perubahan Situasi
Perubahan situasi akan mengaktifkan kebutuhan. Pembelian
produk akan dipengaruhi oleh perubahan situasi konsumen.
d. Kepemilikan Produk
Kepemilikan suatu produk seringkali mengaktifkan
kebutuhan yang lain. Dengan pengembalian suatu produk maka akan
mendorong untuk melakukan pembelian produk lainnya yang
bersifat komplemen.
e. Konsumsi Produk
Habisnya suatu produk akan mendorong untuk melakukan
produk selanjutnya.
f. Perbedaan Individu
Berbedanya selera pada setiap individu menyebabkan
terdorongnya untuk membeli suatu produk yang berbeda jenis atau
merek antara satu individu dengan individu yang lainnya.
g. Pengaruhnya Pemasaran
Tingginya intensitas pemasaran suatu produk akan
memengaruhi konsumen untuk menyadari kebutuhannya.
h. Pencarian Informasi
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen
memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan
mengonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang
14
tersimpan di dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari
informasi dari luar (pencarian eksternal).9
1) Pencarian Internal
Langkah pertama yang dilakukan konsumen ialah mengingat
kembali semua informasi yang ada di dalam ingatan. Informasi
yang dicari meliputi berbagai produk dan merek yang dianggap
mampu memecahkan masalah dan menjawab kebutuhannya.
Berikut proses pencarian internal hingga menghasilkan set
alternatif pilihan produk.
2) Pencarian Eksternal
Pencarian eksternal akan dilakukan jika pencarian internal tidak
terpenuhi. Konsumen mungkin juga akan mengkombinasikan
pencarian internal dan eksternal agar informasi yang ia butuhkan
menjadi sempurna dan meyakinkan.
3. Faktor-Faktor Utama Penentu Keputusan Pembelian Konsumen
Terdapat tiga faktor utama dalam mempengaruhi konsumen untuk
mengambil keputusan, yaitu (1) faktor psikologis, (2) faktor situasional,
(3) faktor sosial.
a. Pengaruh Faktor Psikologis
Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi,
pembelajaran, sikap dan kepribadian. Satu dengan yang lainnya
saling mempengaruhi sehingga menimbulkan sebuah keputusan bagi
konsumen terhadap suatu produk.
b. Pengaruh Faktor Situasional
Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana
tempat belanja, waktu berbelanja, penggunaan produk, dan kondisi
saat pembelian. Kondisi konsumen saat melakukan pembelian akan
memengaruhi pembuatan konsumen. Engel, Blackwell, dan Miniard
mengemukakan bahwa pengaruh situasi (situational influence)
9 Ibid., h.126-128
15
adalah pengaruh yang muncul dari faktor-faktor yang sangat terkait
dengan waktu tertentu dan tempat, yang tidak bergantung pada
konsumen dan karakteristik objek (produk atau merek). Ada lima
karakteristik dari situasi konsumen yakni (1) lingkungan fisik (2)
lingkungan sosial, (3) waktu, (4) tujuan, (5) suasana hati. Sedangkan
Mowen dan Minor mengemukakan bahwa situasi konsumen adalah
faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi
dimana perilaku konsumen muncul pada waktu-waktu tertentu dan
tempat tertentu. Situasi konsumen terdiri dari atas tiga faktor: 1)
tempat dan waktu di mana perilaku terjadi, (2) penjelasan mengapa
perilaku tersebut terjadi, dan (3) pengaruhnya terhadap perilaku
konsumen.10 Teori-teori ini menjelaskan adannya hubungan antara
faktor situasional dengan minat konsumen terhadap pembelian
produk. Situasi yang muncul dari lingkungan konsumen akan
mempengaruhi keputusan yang diambilnya. Misal, suasana hati
konsumen sedang khawatir akan sebuah simpanan untuk masa depan
maka ia akan terpikirkan untuk dapat memiliki investasi jangka
panjang, faktor waktu saat terjadi rasa khawatir itu juga berpengaruh
atas keputusannya memilih suatu produk investasi.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial mencakup undang-undang/peraturan, keluarga,
kelompok referensi, kelas sosial, dan budaya. Produk itu legal atau
tidak, melanggar undang-undang atau aturan agama atau tidak.
Produk tersebut membuat keresahan di tengah-tengah masyarakat
atau tidak. Produk tersebut tidak berbenturan dengan budaya sekitar.
Itu semua menjadi pertimbangan dan memengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian terhadap suatu produk.11
10 Ujang Suwarman, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
pemasaran, (Ghalia Inonesia, Bogor, 2011). h.325-326.
11 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan,
(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2013), h. 24-26.
16
C. Investasi
1. Pengertian Investasi
Investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu inventire (memakai),
investasi dalam bahasa Inggris, disebut dengan inverstment.12 Investasi
juga disebut sebagai penempatan sejumlah kekayaan untuk mendapatkan
keuntungan di masa yang akan datang, dengan penanaman modal daat ini
untuk diperoleh manfaatnya di masa depan.13
Investasi adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan kemampuan menciptakan dan menambah
nilai kegunaan hidup. Bentuk dari investasi tidak hanya berupa fisik
melainkan juga non-fisik terutama peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM).14
Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus
menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,
meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat.15
Menurut Adam Smith menyatakan bahwa investasi dilakukan
karena pemilik modal mengharapkan untuk dan harapan masa depan
keuntungan bergantung pada iklim investasi pada hari ini dan pada
keuntungan nyata.16
Investasi yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan
sumber-sumber (dana yang dipakai untuk mengadakan barang modal
12 Salim HS dan Budi Sutrsno, Investasi di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers,
2014), h.31.
13 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal
Syariah, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 7-8.
14 Abdul Wahab, Pengantar Makro, (Samata: Alauddin University Pers, 2012), h.
106.
15 Sadono Sakirno, Ekonomi Pembangunan, Proses, Masalah dan Dasar
Kebijaksanaan, (Jakarta: LPEFEUI, 2005), h. 55.
16 Fajar Febrinanda, Analisis Faktor-Faktor yang Mempenngaruhi Investasi
Dalam Negeri di Indonesia Periode Tahun 1988-2009, (2011), h.14.
17
pada saat sekarang, dan dengan barang modal akan dihasilkanaliran
produk baru di masa yang akan datang.17
Dari definisi tersebut investasi dikontruksikan sebuah kegiatan
untuk:
a. Penarikan sumber dana yang digunakan untuk pembelian barang,
modal, dan
b. Barang modal itu akan dihasilkan produk baru.
Investasi dapat menambah penghasilan seseorang namun
disampingkan itu juga adanya resiko keuangan, bilamana investasi
tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal
diantaranya karena faktor keamanan baik dari bencana alam, atau
faktor manusia dan lain-lain.18
2. Landasan Hukum Investasi
Investasi merupakan salah satu ajarann dari konsep Islam. Hal
tersebut dapat dibuktikan bahwa konsep investasi selain sebagai
pengetahuan spiritual karena menggunakan norma syariah, sekaligus
merupakan hakikat dari sebuah ilmu dan amal oleh karenanya investasi
sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-
Qur’an surah Al Hasyr ayat 18 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Konsep investasi dalam ajaran Islam yang diwujudkan dalam
bentuk non finansial yang berimplikasi terhadap kehidupan ekonomi
yang kuat juga tertuang dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 9 yang
artinya:
17 Salim HS dan Budi Sutrsno, Investasi di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers,
2014), h.31.
18 Muhammad Nafik, Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta: PT Serambi
Ilmu Semesta, 2009), h. 67-68.
18
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu,
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar.”
3. Jenis-Jenis Investasi
Pada dasarnya investasi dapat digolongkan berdasarkan aset,
pengaruh sumber pembiayaan, dan berdasarkan bentuknya. Keempat hal
ini tersebut dapat diuraikan seperti berikut:
a. Investasi berdasarkan asetnya, merupakan penggolongan investasi
dari aspek modal atau kekayaannya. Investasi berdasarkan asetnya
dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1) Real Asset merupakan investasi yang berwujud, seperti gedung-
gedung, kendaraan dan sebagainya.
2) Financial Asset merupakan dokumen (surat-surat) klaim tidak
langsung pemegangnya terhadap aktivitas Bill pihak yang
menerbitkan sekuritas tersebut.
b. Investasi berdasarkan pengaruhnya merupakan investasi yang
didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi atau tidak
berpengaruh dalam kegiatan investasi. Investasi berdasarkan
pengaruhnya dibagi dua macam, yaitu:
1) Investasi autonomus (berdiri sendiri) merupakan investasi yang
tidak dipengaruhi tingkat pendapatan, bersifat spekulatif.
Misalnya, pembelian surat-surat berharga.
2) Investasi incuded (memengaruhi) merupakan investasi yang
dipengaruhi kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta
tingkat pendapatan. Misalnya, penghasilan yang didapat selain
dari bekerja, seperti bunga dan sebagainya.
c. Investasi berdasarkan pembiayaan (Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1967 tentang Penanaman Modal Asing, Undang-Undang Nomor 11
Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Asing Dalam Negeri).
19
Merupakan investasi yang didasarkan pada asal-usul investasi itu
diperoleh.
d. Investasi berdasarkan bentuknya merupakan investasi yang
didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Investasi ini dibagi
dua macam, yaitu:
1) Investasi portofolio; dan
2) Investasi langsung.
Investasi portofolio dilakukan melalui pasar modal dengan
instrumen surat berharga, seperti saham dan obligasi. Investasi
langsung merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun,
membeli total atau mengakuisisi perusahaan.19
4. Tujuan Investasi
Pada dasarnya tujuan investasi adalah untuk mendapatkan
keuntungan. Dalam konteks perekonomian ada beberapa alasan mengapa
seseorang melakukan investasi.
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan
datang.
Kebutuhan untuk mendapatkan kehidupan yang layak
merupakan keinginan setiap manusia, sehingga upaya-upaya untuk
mencapai hal tersebut di masa depan selalu akan dilakukan.
b. Mengurangi tekanan inflasi
Faktor inflasi tidak pernah dapat dihindarkan dalam
kehidupan ekonomi, yang dapat dilakukan adalah meminimalkan
risiko akibat adanya inflasi, dari hal itu karena variabel inflasi dapat
mengoreksi seluruh pendapatan yang ada.
c. Sebagai usaha untuk menghemat pajak
Di beberapa negara belahan dunia banyak yang melakukan
kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di
19 Salim HS dan Budi Sutrsno, Investasi di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers,
2014), h. 36-38.
20
masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan keapda
masyarakat yang melakukan investasi pada usaha tertentu.20
5. Risiko Investasi
Prinsip dalam berinvestasi adalah mencari keuntungan yang besar
dengan sedikit resiko atau menghindari kerugian. Dalam berinvestasi
selalu ada. Ada 3 resiko dalam berinvestasi yaitu:
a) Turunnya Nilai Investasi
Risiko yang paling ditakuti ketika berinvestasi umumnya
adalah takut jika uangnya akan hilang, namun investasi tidak selalu
untung dan akan merasakan kerugian baik itu dalam skala yang
besar, sedang atau kecil.
b) Sulitnya Produk Investasi Dijual
Risiko kedua yang sangat ditakuti orang ketika berinvestasi
adalah apakah produk investasi yang dibelinya itu mudah untuk
dijual kembali atau tidak. Beberapa orang mungkin suka berinvestasi
dengan bertujuan untuk dijual kembali.
Contohnya lain produk investasi yang tidak mudah dijual
adalah barang-barang koleksi seperti lukisan. Karena pasarnya tidak
selalu mudah untuk menjual lukisan, tetapi sering terjual harganya
akan sangat tinggi sehingga memberikan keuntungan bagi
penjualnya.
c) Hasil Investasi yang diberikan tidak sebesar kenaikan harga barang
dan jasa
Para investor pasti menginginkan produk yang aman dan
konservatif. Tetapi konsekuensinya adalah bahwa hasil investasi
yang didapat mungkin tidak menyamai harga kenaikan barang dan
20 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal
Syariah, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 8-9.
21
jasa. Jika terus menerus terjadi, maka para investor yang
menginginkan keuntungan akan mendapat kebangkrutan.21
6. Manfaat Dalam Investasi
Manfaat investasi untuk kehidupan sehari-hari antara lain:
a. Dapat melatih hidup hemat.
b. Kestabilan inflasi dan perlindungan kekayaan.
c. Meningkatkan nilai aset.
d. Jaminan keuangan masa depan.
e. Perencanaan keuangan dini. 22
7. Kelebihan Investasi Emas
Kelebihan dalam melakukan investasi dalam kehidupan antara
lain:
a. Memberikan keuntungan yang cukup tinggi dalam jangka panjang
atau di atas 10 tahun.
b. Hasil investasi dapat mengimbangi inflasi.
c. Emas sangat likuid, artinya emas dapat segera dijual jika
memerlukan uang tunai segera. 23
C. Emas
Emas dalam bahasa Inggris disebut “gold”. Kata ini merupakan
serapan dari bahasa Jerman kuno, yaitu “ghel” yang berarti bersinar atau
kuning. Emas telah digali dan dicari untuk dijadikan koin, perhiasan, dan
benda seni lain sejak awal sejarah manusia. Emas murni memiliki warna
kuning cerah dan berkilau sehingga dianggap sangat menarik.24
1. Kadar Emas
Tabel karat/ kekuatan emas
STANDAR STANDAR KADAR EMAS
21 Adi Setiawan Marsis, Rahasia Terbesar Investasi, (Yogyakarta: Second Hope,
2013), h. 32-34.
22 Rina Dewi Lina, Bisa Beinvestasi Dengan Gaji <5 Juta, (Jakarta: Penebar Plus
Penebar Swadaya Grup, 2016), h.58.
23 Ibid., h.60.
24 Rulli Kusnandar, Cara Cerdas Berkebun Emas, (Jakarta: Transmedia, 2010),
h.20.
22
AMERIKA
KARAT
EROPA
PER-RIBUAN
PROSENTASE
24 0,999 99,99%
23 0,958 95,83%
22 0,916 91,66%
21 0,875 87,50%
20 0,833 83,33%
19 0,792 79,16%
18 0,750 75,00%
17 0,708 70,83%
16 0,666 66,66%
15 0,625 62,50%
14 0,583 58,33%
13 0,541 54,16%
12 0,500 50,00%
11 0,458 45,83%
10 0,416 41,60%
Tabel 2.1 Kadar/Karat Emas 25
2. Warna Emas
Warna emas setelah dipadukan dengan logam lain diantaranya:
a. Emas Merah: Emas Murni + Tembaga.
b. Emas Kuning: Emas Murni + Perak.
c. Emas Putih: Emas Murni + Timah Sari + Nikel + Perak Murni.
d. Emas Hijau: Emas Murni + Perak Murni + Kadmium + Tembaga.
e. Emas Biru: Emas Murni + Besi.
f. Emas Jingga: Emas Murni + Perak Murni + Tembaga.
g. Emas Ungu: Emas Murni + Alumunium.25
3. Jenis-Jenis Investasi Emas
a. Emas Perhiasan
25 Modul BSM Cicil Emas, 2013: 25-26
23
Investasi emas hingga dalam bentuk perhiasan akan lebih
menguntungkan bila tujuannya jangka panjang di atas 10 tahun.
Karena harga emas sudah naik berkali-kali lipat, sehingga harga
jualnya tinggi.
b. Emas Batangan
Investasi emas yang terbilang baik dan aman adalah investasi
emas dalam bentuk batangan (emas logam mulia). Emas batangan
akan lebih mudah dijual kembali dibandingkan dengan emas
perhiasan. Pasalnya, ketika membeli emas batangan, tidak perlu
membayar ongkos pembuatan. Jadi tidak mengalami kerugian ketika
menjual emas batangan.26
4. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Emas
a. Kenaikan inflasi melebihi yang diperkirakan
Dalam kondisi tersebut emas akan banyak diburu saat kondisi
ekonomi tidak menentu. Biasanya setiap negara akan mengumumkan
prediksinya terhadap inflasi. Jika prediksi itu meleset dan inflasi
melebihi yang sudah diperkirakan, maka harga emas akan
membumbung tinggi.
b. Terjadinya kepanikan finansial
Bila terjadi kepanikan finansial seperti yang terjadi pada
tahun 1998 dan 2008 lalu, maka harga emas akan melonjak naik.
Karena masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap uang
kertas dan lebih memilih menyimpan emas.
c. Harga minyak mengalami kenaikan
Saat harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan, maka
harga emas di pasar dunia ikut terdongkrak. Walaupun efeknya tidak
terjadi langsung, namun harga emas pasti mengikuti kenaikan
minyak.
d. Naiknya permintaan emas
26 Kuntjoro Suwandi, Panduan Cerdas Investasi Reksa Dana-Saham Stock
Option-Valas-Emas, (Yogyakarta: Pinang Merah, 2011), h. 129-131.
24
Naiknya permintaan emas jika tidak diimbangi dengan
kenaikan pasokan emas dunia, akan membuat harga emas cenderung
naik.
e. Suku Bunga
Ketika suku bunga naik, maka investor cenderung akan tetap
menyimpan uang pada deposito daripada menyimpan emas yang
tidak menghasilkan bunga. Namun, hal ini menimbulkan tekanan
pada harga emas. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, maka harga
emas akan naik.27
5. Kelebihan Emas Sebagai Media Investasi
a. Aman
Uang di bank akan hilang secara perlahan-lahan karena biaya
administrasi, pajak bunga 20%, tingkat suku bunga rendah dan
jaminan terbatas. Namun, pada investasi emas hal itu tidak akan
terjadi. Pada program cicil emas, Emas juga dapat diasuransikan
apabila terjadi kerusakan atau pencurian, emas tersebut bisa diganti.
b. Perlindungan
Inflasi merupakan masalah klasik yang sudah berabad-abad
yang secara pasti akan menggerogoti nilai aset kita. Berbeda dengan
emas, emas tidak akan tergerus inflasi.
c. Mudah Dicairkan
Emas dapat segera dicairkan dalam bentuk uang di toko
emas, pegadaian, bahkan bank syariah (sebagai jaminan gadai).
Berbeda dengan investasi properti, deposito, saham, obligasi,
kendaraan memerlukan waktu lebih dari satu hari untuk dicairkan.
Ini disebabkan pembeli dan menyusut oleh inflasi, pajak, dan
administrasi.
d. Terjangkau Semua Kalangan
27 Rulli Kusnandar, Cara Cerdas Berkebun Emas, (Jakarta: TransMedia, 2010),
h. 42-43.
25
Dengan uang yang relatif sedikit, sudah bisa mulai menabung
emas. Contohnya ketika memiliki uang Rp200.000 sudah bisa
membeli 0,5 gram emas. Berbeda dengan properti untuk membeli
tanah seluas 1 hektar, tidak bisa dicicil dengan membeli 1x1 m2
terlebih dahulu.
e. Tahan Lama
Emas akan tahan lama dengan segala kondisi cuaca, anti
karat, bahkan anti api walaupun mencair di atas suhu 10830 C. Meski
berubah bentuk menjadi cair emas akan tetap bernilai, karena
kemurnian dan massanya tetap.
f. Asset yang Bisa Dipegang
Emas dapat disimpan dengan baik di safe deposit box di
bank, brankas, atau tempat rahasia di dalam rumah. Dan emas ini
dapat digunakan sewaktu-waktu ketika sedang memerlukan
kebutuhan yang mendadak dan saat krisis keuangan melanda.
g. Bebas Pajak dan Administrasi
Emas tidak dikenakan pajak pertambahan nilai (PPn) karena
emas dianggap merupakan bahan baku untuk perhiasan. Berbeda
dengan properti, kendaraan, saham, karya seni dan sebagainya yang
dikenakan berbagai macam pajak dan biaya administrasi rutin.28
28 ibid., h-13-19
26
27
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil studi pada nasabah Bank
Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk yang mengkuti program cicil emas.
Alasan penulis memilih objek penelitian pada nasabah program cicil emas di
Bank Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk bertujuan menganalisis faktor apa
saja yang mempengaruhi nasabah dalam mengikuti program cicil emas di
Bank Syariah Mandiri mengingat banyak program yang sama di Bank lain
baik konvensional ataupun syariah.
B. Metode dan Penentuan Sample
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi, populasi berhubungan
dengan data, bukan faktor manusianya. Kalau setiap manusia memberikan
suatu data, maka banyaknya populasi akan sama dengan banyaknya manusia.
Populasi memiliki parameter , yakni besaran terukur yang menunjukan ciri
dari populasi itu.1 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank
Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk yang mengikuti program cicil emas.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.2 Sampel dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah
Mandiri program cicil emas. Roscoe dalam buku Research Methods For
Business menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian
adalah antara 30 sampai 500.3 Berdasarkan teori tersebut penulis mengambil
30 sampel.
Dalam penelitian ini menggunakan probability sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi
1 Nuzula Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta, PT
Bumi Aksara, 2007), h. 116
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2008), h. 81
3 Ibid., h. 91
28
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.4 Untuk
penelitian ini menggunakan teknik random sampling, dimana pengambilan
sampel dipilih secara acak.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang
akan diteliti (responden). Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan menyebar kuesioner/angket dan wawancara. Kuesioner
dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk pertanyaan untuk
memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden, yaitu
orang yang memberikan jawaban.5
D. Metode Analisis Data
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari varian, sum, range.6
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang
kurang valid memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud. Instrumen yang dicapai apabila
4 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Cet. 16 (Bandung: Alvabeta CV, 2012), h.
116.
5 Bagong Suyatno dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial, berbagai alternatif
pendekatan, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 56.
6 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 19.
29
data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai data atau
informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.
Syarat dan ketentuan dalam mengambil kesimpulan dari
hasil pengolahan data yang didapat dari jawaban responden atas
setiap butir pertanyaan dalam kuesioner adalah:7
Instrumen valid, jika r hitung > r tabel
Instrumen tidak valid, jika r hitung < r tabel
b. Uji Reabilitas
Reabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau
kepercayaan terhadap suatu hasil pengkuruan. Suatu pengukuran
disebut realibel atau memiliki keandalan jika konsisten memberikan
jawaban yang sama.8
Butir kuesioner dikatakan realibel (layak) jika cronbach’s
alpha > 0,60 dan dikatakan tidak realibel jika cronbach’s alpha <
0,60.
3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Adalah untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengggangu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas
dilakukan metode grafik, yaitu dengan melihat normal probabality
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan
data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.9
Selain dengan metode grafik, digunakan juga metode uji One
sample Kolmogorov-Smirnov. Dalam hal ini untuk mengetahui
7 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 52.
8 Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta:Kencana, 2012), h.99.
9 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 160.
30
apakah distribusi residual terdistribusi normal atau tidak. Residual
berdistribusi normal jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05.10
2. Uji multikolinearitas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regressi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat
dari varians infltion faktor (VIF) dan nilai tolerance <0,10 maka
dikatakan terjadi multikolinearitas.11
3. Uji Autokorelasi
Digunakan untuk melihat kebebasan data , kebebasan di sini
berarti data observasi tertentu tidak dipengaruhi oleh data observasi
sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari
autokorelasi. Ada beberapa cara untuk dapat mendekteksi ada atau
tidaknya autokrelasi yaitu dengan uji DurbinWatson (DW test).12
Uji durbin watson hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta independen.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha : ada autokorelasi (r 0)
Pengambilan keputusan adanya autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi
positif
Tolak
0 < d <dL
Tidak ada autokorelasi
positf
No
decision dL d dU
10 Duwi Priyatno, Paham Analisa Data Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta:
Mediakom, 2014), h.94.
11 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 21,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 106.
12 ibid., h. 10.
31
Tidak ada autokorelasi
negatif
Tolak
4 – dL < d < 4
Tidak ada autokorelasi
negatif
No
decision
4 – dU – d 4 –
dL
Tidak ada autokorelasi
negatif ataupun positif
Tidak
ditolak dU <d < 4 – dU
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskadastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu
adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan
pada model regresi. 13 Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Dasar
analisisnya adalah jika ada pola tertentu, seperti ada titik-titik yang
membentuk pola tertentu yang tertatur ( bergelombang, melebar,
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjaid
heterokedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heterokedastisitas. 14
5. Analisis Regresi berganda
Analisis regresi linier berganda yaitu hubungan secara linear
antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3, .... Xn)
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk
mengetahui apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan
regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
13 Umar Husein, Metode Riset Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2003), h. 41.
14 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), h. 105.
32
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
dimana :
Y = Pengambilan keputusan nasabah
a = Konstanta Interception
b = Koefisien regresi
X1 = Psikologis
X2 = Situasional
X3 = Sosial
e = Standar eror
6. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (t-test)
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-
masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients
pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau
signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara
parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau siginifikansi >0,05,
maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat.15
b. Uji Simultan (F-test)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat. Hasil uji F-test pada output spss dapat dilihat
dari tabel ANOVA. Hasil F-test menunjukan variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen jika p-value (pada kolom Sig.) lebih kecil dari level
siginificant yang ditentukan, atau F hitung (pada kolom F) lebih
15 Duwi Priyatno, Paham Analisa Data Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta:
Mediakom, 2014), h.145.
33
besar daripada F tabel. Menghitung F tabel dilakukan dengan
cara df1= k-1 (jumlah variabel – 1) dan df2 = n-k-1 (n adalah
jumlah sampel dan k adalah variabel independen).
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan
variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien
determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel independen
yang dimasukan ke dalam model. Selain itu, koefisien
determinan (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang
ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0
dan 1 (satu).
Koefisien determinasi (R2) nol variabel independen sama
sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila
koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat
dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen. Selain itu koefisien determinasi
dipergunakan untuk mengetahui presentase.
7. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis diajukan
sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Faktor Psikologis (X1)
Ho : Faktor psikologis secara parsial tidak berpengaruh
terhadap minat bertransaksi nasabah
Ha : Faktor psikologis secara parsial berpengaruh
terhadap minat bertransaksi nasabah.
2) Faktor Situasional (X2)
34
Ho : Faktor situasional secara parsial tidak berpengaruh
terhadap minat bertransaksi nasabah
Ha : Faktor situasional secara parsial berpengaruh
terhadap minat bertransaksi nasabah.
3) Faktor Sosial (X3)
Ho : Faktor sosial secara parsial tidak berpengaruh
terhadap minat bertransaksi nasabah.
Ha : Faktor sosial secara parsial berpengaruh terhadap
minat bertransaksi nasabah.
4) Faktor Psikologis (X1), situasional (X2), Sosial (X3)
Ho : Faktor psikologis, situasional, dan sosial secara
simultan tidak berpengaruh terhadap minat bertransaksi
nasabah.
Ha : Faktor psikologis, situasional, dan sosial secara
simultan berpengaruh terhadap minat bertransaksi
nasabah.
8. Operasional Variabel Penelitian
Menurut Kinnear, skala Likert ini berhubungan dengan
pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya :
setuju – tidak setuju, senang – tidak senang, dan baik – tidak baik.
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah jenis
skala Likert 5 poin.16
Skala Likert menggunakan pengukuran interval, karena dapat
di uji semua statistik, kecuali yang mendasar pada rasio koefisien
variasi. Jawaban responden berupa pilihan dari lima alternatif
jawaban yang ada yaitu:
16 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 154.
35
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel
Independen (X) dan variabel Dependen (Y) yaitu minat bertransaksi
masyarakat dalam program pembiayaan cicil emas. Penjelasannya
sebagai berikut
1) Variabel independen (X)
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen
(X), diantaranya :
a. Psikologis (X1)
Variabel psikologis terdiri dari persepsi, motivasi,
pembelajaran, sikap dan kepribadian.17
b. Situasional (X2)
Variabel situasional terdiri dari keadaan sarana dan
prasarana tempat bertransaksi, waktu, penggunaan produk,
dan kondisi saat pembelian.18
c. Sosial (X3)
Variabel sosial terdiri dari Undang-
undang/peraturan, keluarga, kelompok referensi, kelompok
sosial, dan budaya.19
2) Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini yaitu minat
bertransaksi masyarakat dalam program pembiayaan cicil emas
di Bank Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk.
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
17 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan,
(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2013) h. 25.
18 Ibid., h. 25.
19 Ibid., h. 25.
36
No Variabel Sub Variabel Indikator
1. Psikologis
(X1)
1. Motivasi
2.Pembelajaran
1.1 Kemauan
1.2 Tujuan
2. Situasional
(X2)
1. Sarana &
Prasarana
2. Waktu
3. Penggunaan
Produk
1.1 Ruangan
yang nyaman
2.1 Waktu saat
melakukan
transaksi
3.1 paham akan
kegunaan dari
produk
3. Sosial (X3) 1. Kelompok
acuan
2. Keluarga
3. UU
4. Referensi
1.1 Kerabat
dekat
2.1 Keluarga
3.1 Legalitas
produk
3.2 Aturan
Agama
4.1 Brand
4.2 Staff
marketing
4. Minat bertransaksi Masyarakat
dalam program pembiayaan cicil
emas
1. Persyaratan
yang mudah
2. Untuk
mendapat
keuntungan
3. Proyeksi
masa depan
37
38
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
Uji deskriptif responden memberikan gambaran mengenai
karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan
besarnya frekuensi absolute dan presentase jenis kelamin, usia, pendidikan,
penghasilan permulaan, pembiayaan yang diterima, lama menjadi nasabah.
1. Jenis Kelamin
D
a
r
Dari tabel jenis kelamin nasabah program cicil emas di Bank
Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk menunjukan jumlah sample sebanyak
30. 12 orang berjenis kelamin pria dengan presentase 40% dan 18 orang
berjenis kelamin wanita dengan presntase 60%.
Dapat disimpulkan bahwa presentase paling rendah adalah
nasabah berjenis kelamin laki-laki dengan presntase 40%. Dari
pernyataan ini diindikasikan bahwa nasabah kebanyakan nasabah
program cicil emas di Bank Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk berjenis
kelamin wanita yakni dengan presentase 60%.
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Pria 12 40.0 40.0 40.0
Wanita 18 60.0 60.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
39
2. Usia
Tabel 4.2 Analis Deskriptif Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
21-27 7 23.3 23.3 23.3
28-35 12 40.0 40.0 63.3
>35 11 36.7 36.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Dari tabel usia nasabah program cicil emas di Bank Syariah
Mandiri Area Kebon Jeruk menunjukan jumlah sample sebanyak 30. 7
orang berusia 21-27 tahun dengan presentase 23.3%, 12 orang berusia
28-35 tahun dengan presentase 40% dan 11 orang berusia >35 tahun
dengan presentase 36.7%.
Dari pernyataan in dapat diindikasikan bahwa nasabah program
cicil emas di Bank Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk terbanyak berusia
28-35 tahun dengan presentase 40%.
3. Pendidikan
4.3 Analisis Deskriptif Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
SMA 4 13.3 13.3 13.3
PT 26 86.7 86.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Dari tabel pendidikan nasabah program cicil emas Bank Syariah
Mandiri Area Kebon Jeruk menunjukan jumlah sample 30. 4 orang
berlatar belakang pendidikan SMA dengan presentase 13.3% dan 26
orang berlatar belakang perguruan tinggi dengan presentase 86.7%.
40
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
nasabah program cicil emas Bank Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk
berlatar belakang pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 26 orang
dengan presentase 86.7%. Dan minoritas berlatar belakang SMA
sebanyak 4 orang dengan presentase 13.3%.
4. Penghasilan Perbulan
Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Penghasilan Perbulan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
2.000.000 - 2.999.999 2 6.7 6.7 6.7
3.000.000 - 4.999.999 11 36.7 36.7 43.3
>5.000.000 17 56.7 56.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Dari data tabel di atas menunjukan terdapat 30 sample untuk
penghasilan perbulan nasabah program cicil emas Bank Syariah Mandiri
Area Kebon Jeruk. Sebanyak 2 orang yang memiliki penghasilan
perbulannya di 2.000.000 – 2.999.999 dengan presentase 6.7%. Sebanyak
11 orang memiliki penghasilan di 3.000.0000 – 4.999.999 dengan
presentase 36.7% dan sebanyak 17 orang yang memiliki penghasilan
perbulannya >5.000.000 dengan presentase 56.7%.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
penghasilan perbulan nasabah program cicil emas Bank Syariah Mandiri
Area Kebon Jeruk yakni >5.000.000 sebanyak 17 orang dengan
presentase 56.7% dan minoritas penghasilan perbulan di 2.000.000 –
2.999.999 sebanyak 2 orang dengan presentase 6.7%.
41
5. Pembiayaan cicil emas
Tabel 4.5 Analisis Desktiptif Pembiayaan Cicil Emas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
5 2 6.7 6.7 6.7
10 6 20.0 20.0 26.7
25 12 40.0 40.0 66.7
50 7 23.3 23.3 90.0
100 1 3.3 3.3 93.3
250 1 3.3 3.3 96.7
500 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 30 sample
terdapat beberapa pembiayaan yang diajukan oleh nasabah program cicil
emas Bank Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk. Sebanyak 2 orang untuk
pembiayaan 5 gram emas dengan presentase 6.7%. Sebanyak 6 orang
untuk pembiayaan 10 gram emas dengan presentase 20%. Sebanyak 12
orang untuk pembiayaan 25 gram dengan presentase 40%. Sebanyak 7
orang untuk pembiayaan 50 gram emas dengan presentase 23.3%.
Sebanyak 1 orang untuk pembiayaan 100 gram emas dengan presentase
3.3%. Sebanyak 1 orang untuk pembiayaan 250 gram emas dengan
presentase 3.3%. Dan sebanyak 1 orang untuk pembiayaan 500 gram
emas dengan presentase 3.3%.
Maka dari uraian di atas mayoritas nasabah program cicil emas
Bank Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk untuk pembiayaan 25 gram
sebanyak 12 orang dengan presentase 40%.
42
6. Lama menjadi nasabah
Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Lama Menjadi Nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<1 2 6.7 6.7 6.7
1-3 5 16.7 16.7 23.3
3-5 7 23.3 23.3 46.7
>5 15 50.0 50.0 96.7
5.00 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Dari tabel di atas menunjukan bahwa sampel sebanyak 30. 2
orang program cicil emas Bank Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk
menjadi nasabah <1 tahun dengan presentase 6.7% . 5 orang menjadi
nasabah 1-3 tahun dengan presentase 16.7%. 7 orang menjadi nasabah 3-
5 tahun dengan presentase 23.3%. 1 orang menjadi nasabah 5 tahun
dengan presentase 3.3 %. 15 orang menjadi nasabah >5 tahun dengan
presentase 50%.
Dapat disimpulkan mayoritas nasabah program cicil emas Bank
Syariah Mandiri Area Kebon Jeruk sebanyak 15 orang telah menjadi
nasabah >5 tahun dengan presentase 50%.
B. Hasil Uji Validitas dan Realibitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas
eksternal. Uji Validitas Alat ukur dilakukan dengan menggunakan
pearson product moment, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir pada
kuesioner dengan skor totalnya. Besarnya korelasi untuk dianggap suatu
item dikatakan valid adalah r ≥ 0,361. Jadi, jika korelasi antara item
pertanyaan dengan skor kurang dari 0,361 maka item dinyatakan tidak
43
valid (Sugiyono,2012). Jadi pada penelitian ini menggunakan batas nilai
validitas sebesar 0,361.
Tabel 4.7 Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y
Y1
Pearson Correlation 1 .453* .627** .702** .652** .837**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y2
Pearson Correlation .453* 1 .509** .661** .493** .749**
Sig. (2-tailed) .012 .004 .000 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y3
Pearson Correlation .627** .509** 1 .611** .710** .841**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y4
Pearson Correlation .702** .661** .611** 1 .522** .860**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y5
Pearson Correlation .652** .493** .710** .522** 1 .820**
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y
Pearson Correlation .837** .749** .841** .860** .820** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
44
Tabel 4.8 Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1
X1.1
Pearson Correlation 1 .227 .163 .329 .229 .530**
Sig. (2-tailed) .227 .390 .076 .223 .003
N 30 30 30 30 30 30
X1.2
Pearson Correlation .227 1 .432* .364* .329 .706**
Sig. (2-tailed) .227 .017 .048 .076 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1.3
Pearson Correlation .163 .432* 1 .522** .383* .767**
Sig. (2-tailed) .390 .017 .003 .037 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1.4
Pearson Correlation .329 .364* .522** 1 .197 .701**
Sig. (2-tailed) .076 .048 .003 .296 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1.5
Pearson Correlation .229 .329 .383* .197 1 .657**
Sig. (2-tailed) .223 .076 .037 .296 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1
Pearson Correlation .530** .706** .767** .701** .657** 1
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
45
Tabel 4.9 Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2
X2.1
Pearson Correlation 1 .543** .754** .597** .597** .856**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.2
Pearson Correlation .543** 1 .466** .486** .540** .747**
Sig. (2-tailed) .002 .009 .006 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.3
Pearson Correlation .754** .466** 1 .706** .604** .877**
Sig. (2-tailed) .000 .009 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.4
Pearson Correlation .597** .486** .706** 1 .361 .772**
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .050 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.5
Pearson Correlation .597** .540** .604** .361 1 .784**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .050 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2
Pearson Correlation .856** .747** .877** .772** .784** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
46
Tabel 4.10 Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3
X3.1
Pearson Correlation 1 .671** .803** .652** .515** .857**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30
X3.2
Pearson Correlation .671** 1 .586** .821** .618** .889**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X3.3
Pearson Correlation .803** .586** 1 .549** .520** .814**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .002 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30
X3.4
Pearson Correlation .652** .821** .549** 1 .555** .869**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
X3.5
Pearson Correlation .515** .618** .520** .555** 1 .762**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .003 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
X3
Pearson Correlation .857** .889** .814** .869** .762** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil uji validitas pada tabel di atas, dapat dilihat hasil
korelasi dengan tanda 1 bintang (*) bahwa data valid pada satu pengujian
dengan taraf signifikansi 95% (0,05). 2 Bintang (**) menunjukan bahwa
data valid pada dua kali pengujian dengan taraf signifikansi 95% (0,05).
2. Uji Reabilitas
Uji reabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi
antara hasil pengamatan dengan instrument atau alat ukur yang
digunakan pada waktu yang berbeda, dengan kata lain reabilitas
47
berkaitan dengan keandalan suatu indikator mengenai informasi yang ada
pada indikator dengan konsisten. Teknik digunakan untuk mengukur
reabilitas pengamatan adalah Cronbach Alpa dengan cara
membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan jika:
a. Cronbach Alpha > 0,6 maka instrument pengamatan dinyatakan
reliabel.
b. Cronbach Alpha < 0,6 maka instrument pengamatan tidak reliable.
Variabel
Cronbach's
Alpha N of tem Status
Psikologis
(X1) .702 5 Reliable
Situasional
(X2) .863 5 Reliable
Sosial (X3) .892 5 Reliable
Minat
Pembiayaan
(Y) .879 5 Reliable
C. Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai
Asym. Sig. (2-Tailed) dalam Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan nilai residual yang diuji dengan Kolmogorov-
Smirnov Test melalui pengukuran tingkat signifikan 5%. Data dikatakan
berdistribusi normal apabila Asymp.Sig. (2-Tailed) lebih besar dari 5%
atau 0,05.
48
Tabel 4.19 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.83718875
Most Extreme Differences
Absolute .115
Positive .075
Negative -.115
Kolmogorov-Smirnov Z .630
Asymp. Sig. (2-tailed) .823
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat signifikan adalah 0,823
yang telah berada di atas 0,05, sedangkan dari grafik normal plot dapat
dilihat bahwa data telah menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data telah
terdistribusi secara normal.
49
2. Hasil Uji Multikolinearita
Tabel 4.20 Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance
VIF
1
(Constant) 2.37
1 1.927 1.230 .230
Faktor Psikologis .337 .159 .309 2.116 .044 .453 2.209
Faktor Situasional .253 .116 .270 2.184 .038 .635 1.576
Faktor Sosial .370 .127 .420 2.912 .007 .464 2.153
a. Dependent Variable: Minat Pembiayaan
Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan nilai tolerance
menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai
toleransi > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi
Tabel 4.21 Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .865a .749 .719 1.94029 2.103
a. Predictors: (Constant), Faktor Sosial, Faktor Situasional, Faktor Psikologis
b. Dependent Variable: Minat Pembiayaan
Dari tabel di atas, diketahui bahwa Durbin Watson 2.103. Karena
n=30 dan k=4 dengan tingkat signifikan 5%. Dan tidak ada autokorelasi
apabila du < d < 4-du = 1,6498<2,103<2,3502, dapat disimpukan tidak
terjadi autokorelasi.
50
4. Uji Heteroskedasitas Dengan Scatter Plot
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa titik menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedasitas pada model regresi sehingga regresi layak
dipakai dalam penelitian ini.
D. Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis regresi linear berganda disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.24 Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.371 1.927 1.230 .230
Faktor Psikologis .337 .159 .309 2.116 .044 .453 2.209
Faktor Situasional
.253 .116 .270 2.184 .038 .635 1.576
Faktor Sosial .370 .127 .420 2.912 .007 .464 2.153
a. Dependent Variable: Minat Pembiayaan
Dari tabel diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
51
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 2,371+ 0,337X1 + 0,253X2 + 370X3 + 1,927
Keterangan :
Y = Minat Pembiayaan Cicil Emas
X1 = Psikologis
X2 = Situasional
X3 = Sosial
e = Standar Eror
Dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Koefisien regresi dari variabel faktor psikologis (X1) adalah positif
dengan nilai 0,337, untuk variabel faktor situasional (X2) adalah
positif dengan nilai 0,253 dan variabel faktor sosial (X3) adalah
positif dengan nilai 370.
Koefisien regresi variabel Psikologis (X1) sebesar 0,337; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan faktor psikologis
mengalami kenaikan 1 satuan maka minat bertransaksi masyarakat
dalam program pembiayaan cicil emas akan mengalami peningkatan
sebesar 0,337.
Koefisien regresi variabel Situasional (X2) sebesar 0,253; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan faktor situasional
mengalami kenaikan 1 satuan maka minat bertransaksi masyarakat
dalam program pembiayaan cicil emas akan mengalami peningkatan
sebesar 0,253.
Koefisien regresi variabel Sosial (X3) sebesar 2,371; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan faktor sosial mengalami
kenaikan 1 satuan maka minat bertransaksi masyarakat dalam
52
program pembiayaan cicil emas akan mengalami peningkatan sebesar
370.
Koefisien bernilai positif menunjukan bahwa pergerakan X dan Y
adalah searah . Sehingga jika semakin tinggi pengaruh dari tiga faktor
itu, maka minat bertransaksi masyarakat dalam program cicil emas
juga meningkat.
E. Hasil Uji Hipotesis
1. Hasil Uji Parsial (t-test)
Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen secara individu. Hal ini dapat dilihat
dari nilai signifikan t yang dihasilkan dari perhitungan. Apabila nilai
signifikan t < tingkat signifikan (0,05) maka variabel independen secara
individu berpengaruh terhadap variabel dependennya, sebaliknya jika nilai
signifikan t > tingkat signifikan (0,05) maka variabel independen secara
individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependennya. Hasil uji
signifikan t dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 4.27 Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.371 1.927 1.230 .230
Faktor Psikologis .337 .159 .309 2.116 .044 .453 2.209
Faktor Situasional
.253 .116 .270 2.184 .038 .635 1.576
Faktor Sosial .370 .127 .420 2.912 .007 .464 2.153
a. Dependent Variable: Minat Pembiayaan
Berdasarkan hasil signifikan parameter individual (uji t) yang
disajikan pada tabel diatas diketahui bahwa variabel X1, X2 dan X3
memiliki nilai signifikan < 0,05 dan t hitung >2,0518 (nilai t tabel) yang
53
artinya secara individu variabel X1, X2 dan X3 berpengaruh signifikan
terhadap penggunaan Y.
2. Hasil Uji Simultan (F-Test)
Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan
variabel dependennya yang dilihat melihat R square. Untuk
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square
F Sig.
1
Regression 291.317 3 97.106 25.794 .000
b
Residual 97.883 26 3.765
Total 389.200 29
a. Dependent Variable: Minat Pembiayaan
b. Predictors: (Constant), Faktor Sosial, Faktor Situasional, Faktor Psikologis
Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar
25,794 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas
jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi Y atau dapat dikatakan
variabel X1,X2 dan X3 bersama-sama berpengaruh
terhadap penggunaan Y.
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .865a .749 .719 1.94029
a. Predictors: (Constant), Faktor Sosial, Faktor Situasional, Faktor Psikologis
b. Dependent Variable: Minat Pembiayaan
54
mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari
tabel di atas.
Dari tampilan output SPSS model summary yang disajikan
diatas, nilai adjusted R2 adalah 0,719. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan varians
variabel dependen yaitu sebesar 71,9%. Masih terdapat 28,1%
varians variabel dependen yang tidak mampu dijelaskan oleh
variabel independen dalam model penelitian ini. Hal ini disebabkan
adanya faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
F. Interpretasi
a. Variabel Psikologis (X1) terhadap Minat Masyarakat Dalam
Pengambilan Pembiayaan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel psikologis (X1)
memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan
masyarakat dalam mengikuti program cicil emas di Bank Syariah
Mandiri Area Kebon Jeruk. Hal tersebut dibuktikan dibuktikan dengan
hasil uji hipotesis bahwa nilai signifikansi variabel psikologis lebih kecil
dari nilai (0,044 < 0,05).
b. Variabel Situasional (X2) Terhadap Minat Masyarakat Dalam
Pengambilan Pembiayaan
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel situasional (X2)
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengambilan keputusan
masyarakat dalam mengikuti program cicil emas di Bank Syariah
Mandiri Area Kebon Jeruk. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji
hipotesis bahwa nilai signifikansi variabel situasional lebih kecil dari
nilai (0,038 < 0,05).
c. Variabel Sosial (X3) Terhadap Minat Masyarakat Dalam Pengambilan
Pembiayaan
55
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel situasional (X3)
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengambilan keputusan
masyarakat dalam mengikuti program cicil emas di Bank Syariah
Mandiri Area Kebon Jeruk. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji
hipotesis bahwa nilai signifikansi variabel sosial lebih kecil dari nilai
(0,007 < 0,05).
d. Variabel Psikologis (X1), Situasional (X2), Sosial (X3) Terhadap Minat
Masyarakat Dalam Pengambilan Pembiayaan
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel psikologis,
situasional, sosial secara simultan memiliki pengaruh terhadap minat
masyarakat dalam pengambilan pembiayaan cicil emas di Bank Syariah
Mandiri Area Kebon Jeruk. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan
yang lebih kecil dari (0,000 <0,05).
Maka, Ho ditolak dan Ha diterima karena terdapat pengaruh yang
signifikan antara faktor psikologis, situasional, sosial terhadap minat
masyarakat dalam pengambilan pembiayaan cicil emas di Bank Syariah
Mandiri Area Kebon Jeruk.
56
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat dalam mengikuti
program cicil emas yakni faktor psikologis, faktor situasional, dan faktor
sosial. Ketiga faktor tersebut berdasarkan teori yang digunakan penulis
dalam menguji objek penelitian.
2. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa variabel independen psikologis
dengan nilai signifikan sebesar 0,044 , variabel independen situasional
dengan nilai signifikan sebesar 0,038 ,dan variabel independen sosial
dengan nilai signifikansi sebesar 0,007, secara parsial berpengaruh
terhadap minat bertransaksi masyarakat dalam program pembiayaan cicil
emas di Bank Syariah Mandiri Area Kebon jeruk. Dan secara simultan
hasil dari uji F-test menunjukan nilai F sebesar 25,794 dengan
probabilitas 0,000. Karena Probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka
dapat dikatakan variabel independen psikologis (X1), variabel
independen situasional (X2) dan variabel independen sosial (X3)
berpengaruh terhadap minat bertransaksi masyarakat dalam program
pembiayaan cicil emas di Bank Syariah Mandiri area Kebon Jeruk.
3. Hasil penelitian ini ditemukan bahwasanya dari ketiga variabel yang
mempengaruhi minat masyarakat dalam program cicil emas, variabel
sosial yang paling berpengaruh yakni dengan nilai signifikan 0,007.
B. Saran
Untuk penelitian selanjutnya agar dapat membandingkan nasabah dari
dua bank atau lebih. Untuk mengetahui keragaman dari faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat dalam mengikuti program pembiayaan cicil emas
di lembaga keuangan.
58
59
DAFTAR PUSTAKA
Bagong Suyatno dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial, berbagai alternatif
pendekatan. Jakarta: Kencana, 2005.
Boediono dan Wayan Koster. Teori dan Aplikasi Statistka dan Probabilitas, Cet.
4, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan. Yogyakarta:
Penerbit Andi, 2013.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
2013.
Husein, Umar. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.
J. Paul Peter dan Jerry C. Olson. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran.
Jakarta: Salemba Empat, 2018.
Kusnandar, Rulli. Cara Cerdas Berkebun Emas. Jakarta: Transmedia, 2010.
Marsis, Adi Setiawan. Rahasia Terbesar Investasi. Yogyakarta: Second Hope,
2013.
Morissan, Metode Penelitian Survei, Jakarta:Kencana, 2012.
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif.
Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Nafik, Muhammad. Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2009.
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syariah.
Jakarta: Kencana, 2008.
Priyatno, Duwi. Paham Analisa Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta:
Mediakom, 2014.
Rina Dewi Lina, Bisa Beinvestasi Dengan Gaji <5 Juta. Jakarta: Penebar Plus
Penebar Swadaya Grup, 2016.
Rivai, Veitzhal. Islamic Banking: Sistem Bank Islam Bukan Hanya Solusi
Menghadapi Krisis Namun Solusi dalam Menghadapi Berbagai Persoalan
Perbankan dan Ekonomi Global, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.
Sakirno, Sadono. Ekonomi Pembangunan, Proses, Masalah dan Dasar
Kebijaksanaan, Jakarta: LPEFEUI, 2005.
Salim HS dan Budi Sutrsno, Investasi di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2008.
Sunyoto, Danang. Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan
Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Suwandi, Kuntjoro. Panduan Cerdas Investasi Reksa Dana-Saham Stock Option-
Valas-Emas. Yogyakarta: Pinang Merah, 2011.
Suwarman, Ujang. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.
Wahab, Abdul. Pengantar Makro. Samata: Alauddin University Pers, 2012.
60
Zuriah, Nuzula. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007.
Jurnal, Modul, dan Internet
A.G Lafley dan Ram Charan , “The Consumer Is Boss,” Fortune, (17 Maret
2008).
Febrinanda, Fajar Analisis Faktor-Faktor yang Mempenngaruhi Investasi Dalam
Negeri di Indonesia Periode Tahun 1988-2009, (2011), h.14
Modul BSM Cicil Emas, 2013: 25-26
Tanio Sutrisno, “Perilaku Konsumen” artikel diakses pada 23 maret 2019 dari
https://taniosutrisno.wordpress.com/2014/09/25/perilaku-konsumen-teori-ciri-ciri-
dan-manfaat-perilaku-konsumen/
Agung Hidayat, “Riset Inside ID: Orang Indonesia lebih suka investasi emas
ketimbang saham” artikel diakses pada 26 Agustus 2019 dari
https://investasi.kontan.co.id/news/riset-inside-id-orang-indonesia-lebih-suka-
investasi-emas-ketimbang-saham
Ferika Sari, “Peminat bertambah, transaksi emas Bank Syariah Mandiri tumbuh
21% per Agustus 2018” artikel diakses pada 23 Agustus 2019 dari
https://keuangan.kontan.co.id/news/peminat-bertambah-transaksi-emas-bank-
syariah-mandiri-tumbuh-21-per-agustus-2018
Anggun P. Situmorang “Investasi emas masyarakat Indonesia di Pegadaian capai
21 ton” artikel diakses pada 23 Agustus 2019 dari
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3925734/investasi-emas-masyarakat-di-
pegadaian-capai-21-ton
61
62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
63
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERTRANSAKSI
MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBIAYAAN CICIL EMAS
(STUDI PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI)
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat bertransaksi masyarakat dalam program pembiayaan cicil
emas (studi pada PT. Bank Syariah Mandiri).” Maka dalam hal ini saya:
Nama : Utami Nur Kholifah
NIM : 1112046200005
Fakultas/Jur : Fakultas Ekonomi dan Bisnis/ Ekonomi Syariah
Mohon kesediaan Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi
lembar kuesioner ini. Mengingat data yang dikumpulkan ini sangat berarti dan
pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon kepada responden
untuk mengisi kuesioner dengan benar. Penenliti menjamin kerahasiaan identitas
dan setiap jawaban responden. Atas kesediaan dan bantuan para responden untuk
mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Utami Nur Kholifah
Apakah anda merupakan nasabah ataupun pernah menjadi nasabah program cicil
emas di Bank Syariah Mandiri ?
64
Ya Tidak
Tanggal Pengisian
...............................................
A. Profil Responden
Petunjuk pengisian: Berilah tanda ceklis () pada pilihan jawaban yang ada :
1. Nama (Boleh tidak diisi)
.......................................................
2. Jenis Kelamin :
Pria Wanita
3. Usia anda saat ini :
< 21 Tahun 28 – 35 Tahun
21 – 27 Tahun > 35 Tahun
4. Pendidikan
SD SMA
SMP Perguruan Tinggi
5. Penghasilan Perbulan :
< 499.999,- Rp 2.000.000 – Rp 2.999.999
Rp 500.000 – Rp 999.999 Rp 3.000.000 – 4.999.999
Rp 1.000.000 – Rp 1.999.999 Rp >5.000.000
6. Besaran pembiayaan cicil emas (gram)
1 gram 4 gram 50 gram
2 gram 5gram 100 gram
65
2,5 gram 10 gram 250 gram
3 gram 25 gram 500 gram
7. Sudah berapa lama anda menjadi nasabah ?
<1 tahun 3 – 5 Tahun
1 – 3 Tahun >5 Tahun
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Isilah data diri sebelum melakukan pengisian kuesioner
2. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :
Keterangan :
1 = STS (Sangat Tidak Setuju)
2 = TS (Tidak Setuju)
3 = N (Netral)
4 = S (Setuju)
5 = SS (Sangat Setuju)
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan
memberi tanda ceklis () pada kotak yang disediakan di bawah ini :
66
Faktor Psikologis
NO Pertanyaan
Jawaban
1 2 3 4 5
1. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena atas kemauan diri
sendiri
2. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena atas memiliki tujuan
tertentu.
3. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena pernah mengajukan
sebelumnya.
4. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena memiliki pengalaman
buruk di bank lain.
5. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena merasa tenang.
Faktor Situasional
No. Pertanyaan
Jawaban
1 2 3 4 5
1. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena memiliki ruangan yang
nyaman
2. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena dalam kondisi sedang
mengalami kenaikan pendapatan.
3. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena sadar fungsi dan
manfaat dari program cicil emas.
4. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena mengetahui fluktuatif
harga emas.
5. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena ada dana tambahan.
67
Faktor Sosial
No. Pertanyaan
Jawaban
1 2 3 4 5
1. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena beberapa di lingkungan
mengajukan juga.
2. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena terpengaruh kerabat
dekat.
3. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena Brand Bank Syariah
Mandiri sendiri.
4. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena mengenal salah satu
staff /karyawan di Bank Syariah Mandiri
5. Mengajukan pembiayaan cicil emas di Bank
Syariah Mandiri karena memiliki legalitas yang
jelas.
Minat pembiayaan cicil emas
No. Pertanyaan Jawaban
1 2 3 4 5
1. Saya mengajukan pembiayaan cicil emas di
Bank Syariah Mandiri karena persyaratan yang
mudah.
2. Saya mengajukan pembiayaan cicil emas di
Bank Syariah Mandiri karena untuk
mendapatkan keuntungan.
3. Saya mengajukan pembiayaan cicil emas di
Bank Syariah Mandiri karena untuk investasi
masa depan.
4. Saya mengajukan pembiayaan cicil emas di
Bank Syariah Mandiri karena puas dengan
pelayanan karyawan Bank.
5. Saya mengajukan pembiayaan cicil emas di
Bank Syariah Mandiri karena terjangkau
cicilan perbulannya.
68
Lampiran 2. Jawaban Responden
No
Jenis
kelamin Usia Pendidikan Pengahasilan
Pembiayaan
emas Lama nasabah
1 2 2 4 5 7 1
2 1 3 3 5 7 3
3 1 3 4 6 7 2
4 1 4 4 6 11 5
5 2 2 3 5 8 1
6 1 3 4 6 9 3
7 2 3 4 4 8 2
8 2 4 4 6 9 2
9 2 2 4 6 9 4
10 1 4 4 5 8 3
11 2 3 4 6 12 4
12 2 2 4 6 8 4
13 2 3 4 5 8 4
14 2 2 4 5 7 2
15 1 3 4 6 8 2
16 2 2 4 6 9 3
17 2 3 4 5 6 4
18 2 3 4 6 8 4
19 1 4 4 4 8 4
20 2 4 4 6 8 4
21 1 4 4 6 10 4
22 2 3 4 5 8 4
23 1 3 4 6 9 4
24 2 3 4 5 7 3
25 2 2 4 5 6 3
26 2 4 4 6 7 3
27 1 4 3 5 8 4
28 1 4 4 6 8 4
29 2 4 4 6 9 4
30 1 4 3 6 9 4
69
Faktor psikologis
Respon. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X5.1 Total
1 5 2 4 4 5 20
2 5 3 3 4 5 20
3 5 2 2 2 5 16
4 5 3 2 2 5 17
5 5 2 5 2 5 19
6 5 5 5 1 5 21
7 5 4 5 5 5 24
8 5 5 2 2 5 19
9 4 4 4 2 4 18
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 4 4 4 20
12 5 4 4 1 5 19
13 5 5 2 3 4 19
14 5 5 2 3 4 19
15 4 3 4 3 4 18
16 4 3 4 5 5 21
17 4 4 4 2 5 19
18 5 5 1 5 5 21
19 5 5 1 5 5 21
20 5 5 1 5 5 21
21 5 4 5 3 4 21
22 5 5 1 5 5 21
23 5 5 1 1 5 17
24 4 4 3 3 4 18
25 5 4 4 4 4 21
26 4 4 4 5 4 21
27 5 5 5 3 3 21
28 4 5 4 3 2 18
29 5 5 5 5 4 24
30 5 4 5 5 5 24
70
Faktor Situasional
Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total
1 3 4 5 5 5 22
2 4 5 5 4 5 23
3 5 4 5 2 4 20
4 5 4 5 2 4 20
5 5 5 5 2 4 21
6 5 5 5 5 5 25
7 5 5 5 5 5 25
8 4 4 5 2 4 19
9 4 2 4 4 2 16
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 4 4 4 20
12 5 4 4 5 3 21
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20
15 5 4 4 4 4 21
16 5 5 4 4 4 22
17 5 4 4 4 3 20
18 5 5 5 1 5 21
19 5 5 5 1 5 21
20 5 5 5 1 5 21
21 4 4 5 4 4 21
22 5 5 5 1 5 21
23 5 4 5 1 3 18
24 4 4 4 4 4 20
25 5 5 5 5 5 25
26 5 5 5 4 4 23
27 4 4 2 5 4 19
28 4 4 2 3 2 15
29 5 5 5 5 4 24
30 4 5 5 5 5 24
71
Faktor Sosial
Responden X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Total
1 3 3 4 3 5 18
2 3 3 5 4 5 20
3 3 3 4 3 5 18
4 2 2 3 4 5 16
5 5 5 5 3 5 23
6 5 5 5 5 5 25
7 4 5 4 5 5 23
8 4 4 4 4 5 21
9 4 4 4 2 4 18
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 4 4 4 20
12 4 4 5 5 5 23
13 5 4 4 4 4 21
14 5 4 4 4 4 21
15 4 3 4 3 4 18
16 4 3 4 3 5 19
17 3 3 4 5 5 20
18 5 5 5 5 5 25
19 5 5 5 5 5 25
20 5 5 5 5 5 25
21 4 4 5 4 5 22
22 5 5 5 5 5 25
23 5 5 5 4 5 24
24 4 3 4 4 4 19
25 4 3 4 4 4 19
26 4 4 4 5 5 22
27 4 3 2 5 3 17
28 5 5 5 5 5 25
29 5 4 5 4 5 23
30 4 5 4 4 5 22
72
Minat Pembiayaan
RESPONDEN Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Total
1 5 3 5 5 5 23
2 5 3 5 4 5 22
3 5 2 5 4 5 21
4 5 2 5 5 5 22
5 5 3 5 5 5 23
6 5 5 5 5 5 25
7 5 5 5 5 5 25
8 5 2 5 5 5 22
9 4 4 4 4 4 20
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 4 4 4 20
12 5 3 5 5 5 23
13 4 4 5 4 4 21
14 4 4 5 4 4 21
15 5 4 4 4 4 21
16 5 4 4 5 5 23
17 5 5 4 5 4 23
18 5 3 5 5 5 23
19 5 3 5 5 5 23
20 5 3 5 5 5 23
21 5 4 4 5 5 23
22 5 3 5 5 5 23
23 5 1 5 5 5 21
24 4 4 4 4 4 20
25 4 3 1 4 4 16
26 4 4 5 5 5 23
27 5 3 4 4 3 19
28 4 5 5 5 5 24
29 5 5 5 5 5 25
30 4 5 5 4 5 23
73
Lampiran 4. Hasil SPSS Validitas dan Reabilitas Variabel Psikologis (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.702 5
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1
X1.1
Pearson Correlation
1 .227 .163 .329 .229 .530**
Sig. (2-tailed) .227 .390 .076 .223 .003
N 30 30 30 30 30 30
X1.2
Pearson Correlation
.227 1 .432* .364* .329 .706**
Sig. (2-tailed) .227 .017 .048 .076 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1.3
Pearson Correlation
.163 .432* 1 .522** .383* .767**
Sig. (2-tailed) .390 .017 .003 .037 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1.4
Pearson Correlation
.329 .364* .522** 1 .197 .701**
Sig. (2-tailed) .076 .048 .003 .296 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1.5
Pearson Correlation
.229 .329 .383* .197 1 .657**
Sig. (2-tailed) .223 .076 .037 .296 .000
N 30 30 30 30 30 30
X1
Pearson Correlation
.530** .706** .767** .701** .657** 1
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
74
Lampiran 5. Hasil SPSS Validitas dan Reabilitas Variabel Situasional (X2)
Cronbach's Alpha
N of Items
.863 5
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2
X2.1
Pearson Correlation
1 .543** .754** .597** .597** .856**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.2
Pearson Correlation
.543** 1 .466** .486** .540** .747**
Sig. (2-tailed) .002 .009 .006 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.3
Pearson Correlation
.754** .466** 1 .706** .604** .877**
Sig. (2-tailed) .000 .009 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.4
Pearson Correlation
.597** .486** .706** 1 .361 .772**
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .050 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2.5
Pearson Correlation
.597** .540** .604** .361 1 .784**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .050 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2
Pearson Correlation
.856** .747** .877** .772** .784** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
75
Lampiran 6. Hasil SPSS Validitas dan Reabilitas Variabel Sosial (X3)
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3
X3.1
Pearson Correlation
1 .671** .803** .652** .515** .857**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30
X3.2
Pearson Correlation
.671** 1 .586** .821** .618** .889**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
X3.3
Pearson Correlation
.803** .586** 1 .549** .520** .814**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .002 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30
X3.4
Pearson Correlation
.652** .821** .549** 1 .555** .869**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
X3.5
Pearson Correlation
.515** .618** .520** .555** 1 .762**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .003 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
X3
Pearson Correlation
.857** .889** .814** .869** .762** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.892 5
76
Lampiran 7. Hasil SPSS Validitas dan Reabilitas Variabel Minat
Pembiayaan (Y)
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y
Y1
Pearson Correlation 1 .453* .627** .702** .652** .837**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y2
Pearson Correlation .453* 1 .509** .661** .493** .749**
Sig. (2-tailed) .012 .004 .000 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y3
Pearson Correlation .627** .509** 1 .611** .710** .841**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y4
Pearson Correlation .702** .661** .611** 1 .522** .860**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y5
Pearson Correlation .652** .493** .710** .522** 1 .820**
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y
Pearson Correlation .837** .749** .841** .860** .820** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.879 5
77
top related