faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan …digilib.unila.ac.id/31869/12/skripsi tanpa bab...
Post on 10-Mar-2019
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN
TAHUNAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) BIDANG
INDUSTRI PUPUK DAN SEMEN
(Skripsi)
Oleh
AHMAD MARULLOH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN
TAHUNAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) BIDANG
INDUSTRI PUPUK DAN SEMEN
Oleh
AHMAD MARULLOH
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibility.
Faktor-faktor yang digunakan antara lain profitabilitas, ukuran dewan komisaris,
dan leverage.
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan tahunan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang industri pupuk dan semen selama periode 2010-
2015. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode purposive sampling. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 48 laporan tahunan. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah regresi berganda dengan SPSS 23.0.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa profitabilitas, ukuran dewan komisaris,
dan leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social
responsibility.
Kata Kunci: profitabilitas, ukuran dewan komisaris, leverage, pengungkapan
corporate social responsibility.
ABSTRACT
FACTORS AFFECTING CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DISCLOSURE (CSRD) ON ANNUAL REPORT OF STATE OWNED
ENTERPRISE (SOE) FOR FERTILIZER AND CEMENT INDUSTRY
By
AHMAD MARULLOH
The objective of this study is to give empirical evidence of factors affecting
corporate social responsibility disclosure. The factors used in this study are
profitability, size of the board of commissioners and leverage.
The population in this study is the annual report of State-Owned Enterprises
(SOE) engaged in the field of fertilizer and cement industry during the period
2010-2015. Sampling method used in this research is purposive sampling. The
total number of samples in this study is 48 annual reports. Statistical method use
in this study is a multiple regression with SPSS 23.0.
The results of this study show that profitability, size of the board of
commissioners, and leverage have a positive effect on corporate social
responsibility disclosure.
Keyword: profitability, size of the board of commissioners, leverage, corporate
social responsibility disclosure.
FAKTOR-F AKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN
TAHUNAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) BIDANG
INDUSTRI PUPUK DAN SEMEN
Oleh
AHMAD MARULLOH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Bumi Jaya Kabupaten Lampung Selatan pada tanggal 2
Mei 1993 dan merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan
Bapak Wartomo dan Ibu Sa’adah. Pada tahun 2003, penulis menyelesaikan
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 1 Bumi Jaya. Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) diselesaikan pada tahun 2007 di SMPN 1 Candipuro.
Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada tahun 2010 di SMAN 1
Sidomulyo.
Selanjutnya, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur ujian tulis pada tahun 2012. Selama
duduk di bangku perkuliahan, penulis aktif dalam kegiatan organisasi
kemahasiswaan yaitu pada UKM-F Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himakta)
menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Wawasan Keilmuan periode
2014-2015 dan menjadi Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Periode 2015-2016. Penulis juga aktif dalam organisasi
eksternal kampus pada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ekonomi
Unila Cabang Bandar Lampung menjabat sebagai Wakil Sekertaris Umum Bidang
Pendidikan, Pengembangan, dan Pemberdayaan Anggota (PPPA) Periode 2015-
2016 dan menjadi Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus
Komisariat (MPK-PK) Ekonomi Unila Cabang Bandar Lampung Periode 2016-
2017.
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS: Al-Insyirah:6)
Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat (HR. Bukhori)
Beriman, Berilmu, Beramal (NDP HMI)
Yakin usaha sampai untuk kemajuan (Hymne HMI)
Kupersembahkan karya ini kepada:
Ibu dan Ayahku, yang selalu mendoakanku.
Keluarga dan orang-orang terdekat yang kusayangi
Kawan seperjuangan (HMI Komek Unila)
Almamater tercinta Universitas Lampung
SANWACANA
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua, Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PADA LAPORAN TAHUNAN BADAN USAHA
MILIK NEGARA (BUMN) BIDANG INDUSTRI PUPUK DAN SEMEN”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna melengkapi dan memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya dukungan berupa pengarahan, bimbingan, dan kerja sama semua pihak
yang telah turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Untuk itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
2. Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan juga selaku Penguji Utama
yang telah memberikan masukan dan saran yang membangun terhadap skripsi
ini, serta untuk nasihat yang telah Ibu berikan;
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Einde Evana, M.Si., C.A., C.P.A., Akt., selaku Pembimbing
Akademik, terima kasihb untuk nasihat dan bimbingannya selama proses
perkuliahan ini.
5. Bapak Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt., selaku Pembimbing Utama,
atas kesediannya memberikan bimbingan dan masukan yang sangat
membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Ade Widiyanti, S.E., M.S.Ak., Akt., selaku Pembimbing Kedua, yang
telah bersedia memberikan bimbingan dan masukan yang sangat membangun
dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., selaku Dosen Penguji, atas
masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan untuk penyempurnaan
skripsi ini.
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah memberikan ilmu
selama proses perkuliahan berlangsung.
9. Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, yang telah membantu baik selama
proses perkuliahan maupun penyusunan skripsi.
10. Ibu dan bapakku, terimakasih untuk untuk segala doa, dukungan, kasih
sayang, dan kesabaran yang telah diberikan. Terus doakan aku agar menjadi
kebanggaan kalian.
11. Untuk Ayunda Herlistiani yang selalu memberi semangat setiap hari.
Terimakasih untuk doa, perhatian dan waktu yang telah kau curahkan.
12. Presidium Himakta periode 2014-2015, terima kasih atas semua kenangan
yang telah dibuat bersama. Semoga kita sukses selalu.
13. Sahabat-sahabat PNC semasa kuliah, Abel, Mufhti, Acong, Argi, Andes,
Ojan, Raha, Rexi, Fazrin, Huda, Riyadi, Agung, Madon, Petong, Ori, Abe,
Galuh. Terimakasih untuk kalian atas kebersamaan, kegilaan, dan canda tawa
yang kalian berikan.
14. HMI Komek Unila, Terimakasih telah menjadi Candradimukaku. Terima
kasih untuk pembelajarannya kepada kanda-kanda dan yunda-yunda semua.
Terimakasih untuk segalanya.
15. Serta semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan, penulis
mengucapkan terimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan. Semoga
Tuhan melimpahkan berkatnya kepada kita semua. Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena
itu, penulis menerima semua saran dan kritik yang membangun. Akhir kata
Penulis mengucapkan “Terima Kasih”
Wassalamualaikum Wr. Wb.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori .......................................................................................... 8
2.1.1. Teori Stakeholder........................................................................... 8
2.1.2. Teori Agency .................................................................................. 10
2.1.3. Teori Legitimasi............................................................................. 11
2.1.4. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility) ............................................................................... 12
2.1.5. Pengungkapan Corporate Social Responsibility ........................... 12
2.1.6. Profitabilitas ................................................................................... 14
ii
2.1.7. Dewan Komisaris........................................................................... 15
2.1.8. Leverage ........................................................................................ 15
2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 18
2.3. Kerangka Penelitian ................................................................................... 19
2.4. Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 19
2.4.1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan CSR ................. 19
2.4.2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan
CSR ................................................................................................ 20
2.4.3. Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan CSR ....................... 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel .................................................................................. 22
3.1.1. Populasi ......................................................................................... 22
3.1.2. Sampel ........................................................................................... 22
3.2. Data Penelitian ........................................................................................... 23
3.2.1 Jenis data ........................................................................................ 23
3.2.2 Sumber data ................................................................................... 23
3.2.3 Teknik pengumpulan data.............................................................. 23
3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................................. 23
3.3.1. Variabel Dependen ........................................................................ 23
3.3.2. Variabel Independen ...................................................................... 24
3.4. Metode Analisis ......................................................................................... 26
3.4.1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................... 26
3.4.2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 26
3.4.3. Uji Model ....................................................................................... 29
iii
3.5. Uji Hipotesis .............................................................................................. 30
3.5.1. Uji Statistik F ................................................................................. 30
3.5.2. Uji Statistik T ................................................................................. 30
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 32
4.2. Statistik Deskriptif ..................................................................................... 33
4.3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 34
4.3.1. Uji Normalitas ................................................................................ 34
4.3.2. Uji Multikolinearitas ...................................................................... 36
4.3.3. Uji Auto Korelasi ........................................................................... 37
4.3.4. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 37
4.4. Hasil Pengujian Hipotesis .......................................................................... 38
4.4.1. Koefisien Determinasi ................................................................... 38
4.4.2. Pengujian Statistik F ...................................................................... 39
4.4.3. Pengujian Statistik T ...................................................................... 40
4.5. Model penelitian ........................................................................................ 41
4.6. Pembahasan ............................................................................................... 41
4.6.1. Profitabilitas Berpengaruh Positif Terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility pada BUMN Bidang Industri
Pupuk dan Semen ........................................................................... 41
4.6.2. Ukuran Dewan Komisaris Berpengaruh Positif Terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada BUMN
Bidang Industri Pupuk Dan Semen ................................................ 42
iv
4.6.3. Leverage Berpengaruh Positif Terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Pada Bumn Bidang Industri
Pupuk Dan Semen .......................................................................... 43
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan .................................................................................................... 44
5.2. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 44
5.3. Saran .......................................................................................................... 45
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Analisa Kepentingan dan Peran dalam Penerapan Tanggung
Jawab Sosial ..................................................................................... 9
Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 17
Tabel 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 32
Tabel 4.2. Statistik Deskriptif............................................................................ 33
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas......................................................................... 35
Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 36
Tabel 4.5. Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................... 37
Tabel 4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 38
Tabel 4.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................... 39
Tabel 4.8. Hasil Uji Statistik F .......................................................................... 39
Tabel 4.9. Hasil Uji Statistik T .......................................................................... 40
Tabel 4.10. Hasil Penelitian ................................................................................ 41
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Model Penelitian ............................................................................ 19
Gambar 2.2. Normal Probability Plot ................................................................. 35
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanggung jawab perusahaan yang dipikul oleh pihak manajemen bukan hanya
sekedar menciptakan tata kelola organisasi yang baik atau menghasilkan laba
sebesar-besarnya, tanggung jawab sosial juga menjadi wajib sebagai akibat dari
kegiatan bisnis yang dijalankannya. Entitas bisnis dalam menjalankan kegiatannya
sedikit banyak akan menciptakan dampak sosial dan lingkungan, terutama pada
kegiatan bisnis yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam. Hal
tersebut menyebabkan pergeseran tanggung jawab organisasi yang semula hanya
kepada stockholder (pemegang saham) kemudian beralih pada stakeholder
(pemangku kepentingan).
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang memuat informasi
untuk pengambilan keputusan. Informasi yang diungkapkan seharusnya tidak hanya
memuat tentang aktivitas perusahaan, tetapi juga informasi diluar aktivitasnya. Hal ini
merupakan bentuk perhatian pada pengguna informasi yang berada di luar aktivitas
perusahaan, seperti: pemerintah, masyarakat, karyawan, dan lainnya. Selama ini
perusahaan hanya menyampaikan informasi mengenai hasil operasi keuangan
perusahaan kepada pemakai, tetapi mengabaikan eksternalitas dari operasi yang
2
dilakukannya, misalnya polusi udara, pencemaran air, pemutusan hubungan
kerja, dan lainnya (Suaryana. 2009)
Pengungkapan CSR merupakan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary
disclosure) yang standar pelaporannya belum memiliki standar baku atau belum
diatur dalam PSAK, sehingga jumlah dan cara pengungkapan informasi tanggung
jawab sosial dan lingkungan bergantung kepada kebijakan dari pihak manajemen
perusahaan. Namun menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40
tahun 2007 tentang perseroan terbatas pasal 66 ayat 2 menyebutkan bahwa
laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan salah satu
informasi yang harus sekurang-kurangnya dimuat dalam laporan tahunan.
Regulasi tersebut mencerminkan pentingnya informasi tersebut bagi stakeholder
sebagai pertanggungjawaban perusahaan terhadap usaha perbaikan lingkungan
hidup yang dipengaruhi oleh aktivitasnya.
Dalam upaya mengampanyekan industri yang berwawasan lingkungan,
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) memberikan
apresiasi terhadap industri yang mampu menyelaraskan aktivitasnya dengan
kelestarian lingkungan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal ini terus
diupayakan agar semakin banyak industri termotivasi untuk mendapatkan
penghargaan ini. Berdasarkan Majalah Media Industri yang diterbitkan oleh
Kemenperin RI tahun 2015, produsen semen selama ini dituding menimbulkan
pencemaran dan mengeluarkan emisi yang besar. Namun setelah dilakukan
penilaian oleh Kemenperin RI justru mendapatkan predikat tertinggi dalam
penghargaan industri hijau. Hal tersebut membuktikan bahwa pentingnya
pengungkapan atas kinerja lingkungan yang telah dilaksanakan demi
3
mendapatkan legitimasi publik. Legitimasi yang rendah akan memiliki
konsekuensi yang sangat mengerikan bagi sebuah organisasi, yang pada akhirnya
bisa mengarah pada perampasan hak mereka untuk beroperasi (Tilling, 2004)
Pentingnya keterbukaan informasi membuat Otoritas Jasa Keuangan, Direktorat
Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia,
Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia
menyelenggarakan Annual Report Award, yaitu kompetisi kualitas keterbukaan
informasi laporan tahunan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2002 hingga
sekarang. Pada tahun 2014 PT Semen Indonesia menjadi satu-satunya perusahaan
BUMN manufaktur yang memenangkan penghargaan ini. Namun pada tahun
2015 posisi tersebut digantikan oleh PT Pupuk Indonesia yang juga merupakan
satu-satunya perusahaan BUMN manufaktur yang memenangkan penghargaan ini
pada tahun tersebut.
BUMN yang bergerak dalam bidang industri pupuk dan semen merupakan
industri terbesar dibidangnya di seluruh Kawasan Asia Tenggara berdasarkan
publikasi berita Kementerian Perindustrian dan kinerja Semen Indonesia.
Kapasitas produksi yang besar menghasilkan jumlah output limbah yang besar
pula. Terlebih limbah industri semen dan pupuk termasuk dalam bahan berbahaya
dan beracun kategori I menurut Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014.
Konsekuensi dari hal tersebut membuat perusahaan wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan seperti diamanatkan oleh Undang-Undang No. 40
tahun 2007 yang dimuat dalam pasal 74.
4
Prestasi sebagai produsen terbesar di Asia Tenggara akan mendapatkan sorotan
publik yang besar terhadap aktivitas yang dilakukan perusahaan tak terkecuali
dalam hal pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Alasan tersebut
menjadi dasar pentingnya pengugkapan CSR sebagai motivasi untuk
meningkatkan kepercayaaan publik terhadap pencapaian usaha perbaikan terhadap
lingkungan. Saham BUMN yang sebagian besar dimiliki pemerintah Republik
indonesia seharusnya bisa menjadi cara pemerintah memberikan contoh praktik
tanggung jawab sosial kepada industri lain yang dimiliki swasta.
Banyak variabel yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan
CSR dan variabel tersebut telah diuji secara statistik dalam penelitian terdahulu
untuk mengetahui pengaruhnya. Ada yang menunjukkan pengaruh positif dan
sebaliknya. Penelitian ini mencoba menguji kembali beberapa variabel yang telah
diuji dalam penelitian terdahulu. Penelitian ini akan menguji variabel
profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan leverage untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap pengungkapan CSR pada BUMN bidang industri pupuk
dan semen.
Variabel profitabilitas dan leverage diuji karena bidang industri pupuk dan semen
yang merupakan objek vital nasional sektor industri (OVNI) berdasarkan
keputusan menteri perindustrian No 466 tahun 2016. Status OVNI menyatakan
bahwa bidang industri tersebut memiliki peran penting bagi kehidupan bangsa dan
negara. Konsekuensi dari peran penting tersebut adalah menjaga kinerja
perusahaan terutama dalam hal keuangan. Untuk itu peneliti tertarik menguji
variabel profitabilitas dan leverage yang merupakan variabel yang berkaitan
5
dengan kinerja keuangan. Dewan komisaris merupakan perwakilan shareholder
dalam perusahaan. Secara tidak langsung dewan komisaris merupakan perwakilan
Pemerintah Republik Indonesia dalam perusahaan karena sebagian besar
kepemilikan saham dimiliki pemerintah Republik Indonesia. Pengawasan dewan
komisaris terhadap direksi atas pengelolaan perusahaan seharusnya sejalan
dengan regulasi pemerintah. Maka dari itu ukuran dewan komisaris menjadi
variabel yang akan diuji pula dalam penelitian ini.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya hubungan yang
positif antara pengungkapan CSR dengan profitabilitas (Amran dan Devi. 2008,
Widiyasari. 2013, Bidhari, dkk. 2013, Nur dan Priantinah. 2012, Yuliawati dan
Sukirman. 2015, dan Nur. 2015). Akan tetapi beberapa penelitian lainnya
(Sembiring. 2003.dan Kurnianingsih. 2005) menunjukkan tidak adanya hubungan
dengan pengungkapan CSR.
Hasil uji hubungan antara dewan komisaris dan pengungkapan CSR juga
menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Utami
dan Rahmawati (2010) dan Sembiring (2005) menyatakan bahwa dewan
komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Nur dan Priantinah (2012) dan Wijaya (2012) yang
menyatakan bahwa dewan komisaris tidak mempunyai pengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR.
6
Beberapa penelitian ilmiah telah mencoba membuktikan pengaruh antara leverage
dengan pengungkapan CSR. Sebagian dari penelitian tersebut ada yang
menunjukkan hubungan positif (Yuliawati dan Sukirman. 2015) dan negatif
(Sembiring. 2005, Nur dan Priantinah. 2012, dan Wijaya. 2012).
Dari pemaparan hasil penelitian yang beragam tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pengungkapan CSR, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan
corporate social responsibility pada BUMN bidang industri pupuk dan semen”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan
CSR dalam laporan tahunan perusahaan?
2. Apakah ukuran dewan komisaris mempunyai pengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan?
3. Apakah leverage mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR dalam
laporan tahunan perusahaan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan maka penelitian ini
digunakan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh
positif profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan leverage berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan.
7
1.4. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk banyak pihak, seperti:
Akademisi, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan
penggunaan penelitian berikutnya sehingga mendorong munculnya penelitian
yang lebih baik lagi.
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi praktisi bisnis dalam
mengelola aktivitas perusahaan terutama dalam hal tanggung jawab sosial dan
lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Stakeholder
Stakeholder dalam sebuah organisasi didefinisikan sebagai kelompok atau
individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan
organisasi (Freeman, 1984:46). Seorang individu atau sebuah organisasi seperti
sebuah perusahaan mungkin terlibat dalam kegiatan dalam dua atau bahkan tiga
sektor yang terdiri dari pemerintah, pasar, dan masyarakat (Coghill, 2001:45).
Teori ini menyatakan bahwa kelompok atau individu diluar kegiatan
operasionalnya harus dijaga demi kelangsungan hidup perusahaan, untuk itu
akuntabilitas menjadi penting bagi perusahaan terhadap stakeholdernya.
Pengungkapan CSR merupakan salah satu bentuk atas tanggung jawab perusahaan
terhadap stakeholdernya. Perhatian terhadap tanggung jawab sosial dan etika
berbisnis makin besar dan banyak perusahaan mulai sadar bahwa keberhasilan
harus dibangun dari penghargaan dan kepercayaan masyarakat (Limberg, dkk.
2009).
Berikut adalah para pemegang kepentingan dalam penerapan tanggung jawab
sosial
9
Tabel 2.1. Analisa Kepentingan dan Peran dalam Penerapan Tanggung Jawab
Sosial
PIHAK KEPENTINGAN PERAN DALAM TJS
Sumber: Bukan hanya laba: Prinsip-prinsip bagi perusahaan untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial. 2009.
Dari uraian di atas menjelaskan bahwa banyak pihak diluar perusahaan yang
mempunyai kepentingan terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.
Untuk itu pengungkapan informasi CSR menjadi penting untuk meningkatkan
10
kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap tanggung jawab sosial dan
lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan.
2.1.2. Teori Agency
Teori Agency menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara pemilik
sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka
akan muncul permasalahan agensi karena masing-masing pihak tersebut akan
selalu berusaha untuk memaksimalisasikan fungsi utilitasnya (Jensen dan
Meckling, 1976). Dalam terori agency masalahnya adalah salah memilih sistem
kompensasi yang akan menghasilkan perilaku agen yang konsisten dengan pilihan
prinsipal. Jadi fokusnya adalah pada sifat dari sistem insentif dan sistem kontrak
yang memandu pembagian insentif tersebut, serta kondisi risiko dan informasi
yang menentukan pilihan para pelaku (Mitnick, 2006). Teori ini menyatakan
bahwa perusahaan merupakan “nexus of contract” yakni tempat bertemunya
kontrak antar berbagai pihak yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
Konflik tersebut tercermin dari kebijakan dividen, pendanaan, dan kebijakan
investasi (Jensen and Meckling, 1976).
Pihak agen sebagai pengelola dituntut profesionalitasnya untuk menghasilkan laba
semaksimal mungkin dengan sumber daya yang ada, sementara pemilik
mempunyai tanggung jawab balas jasa atas kinerja agen. Jika keadaan ideal ini
terjadi maka tidak akan terjadi asimetri informasi yaitu ketidakseimbangan
perolehan informasi antara manajemen sebagai penyedia informasi dan prinsipal
sebagai pengguna informasi.
11
2.1.3. Teori Legitimasi
Legitimacy is a generalized perception or assumption that the actions of an entity
are desirable, proper, or appropriate within some socially constructed system of
norms, values, beliefs, and definitions (Suchman, 1995:574). Menurut Tilling teori
ini berkaitan dengan bagaimana struktur organisasi secara keseluruhan bisa
diterima oleh masyarakat luas.
Teori legitimasi menjadi salah satu teori yang paling banyak dikutip dalam bidang
akuntansi sosial dan lingkungan (Tilling, 2004). Semua institusi sosial tidak
terkecuali perusahaan beroperasi di masyarakat melalui kontrak sosial baik
eksplisit maupun implisit dimana kelangsungan hidup dan pertumbuhannya
didasarkan pada: 1) hasil akhir (output) yang secara sosial dapat diberikan kepada
masyarakat luas; 2) Distribusi manfaat ekonomi, sosial atau politik kepada
kelompok sesuai dengan power yang dimiliki (Shocker dan Sethi, 1974:67).
Legitimasi yang rendah akan memiliki konsekuensi yang sangat mengerikan bagi
sebuah organisasi, yang pada akhirnya bisa mengarah pada perampasan hak
mereka untuk beroperasi (Tilling, 2004). Sejalan dengan konsekuensi tersebut,
perusahaan akan mengambil langkah yang dianggap akan meningkatkan
legitimasinya.
Pengungkapan CSR merupakan salah satu upaya perusahaan memperoleh
legitimasi baik dalam bidang ekonomi, sosial dan politik dengan membangun citra
kinerja yang baik dengan mengungkapkan informasi mengenai tanggung jawab
sosial sehingga akan mengurangi resiko terjadinya konflik sosial dan lingkungan
12
2.1.4. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
Definisi Corporate Social Responsibility menurut World Business Council for
Sustainable Development adalah komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk
berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi
sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta
komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan.
CSR kini menjadi isu bisnis utama dan banyak perusahaan terkemuka sekarang
memahami nilai strategis tersebut selain isu komersil. Hal ini terkait tentang
tanggung jawab atas ekternalitas kegiatan operasional perusahaan. Tanggung
jawab tersebut sejalan dengan teori stakeholder yang mensyaratkan perusahaan
berjalan beriringan dengan kepentingan stakeholdernya demi legitimasi atas
kegiatan bisnisnya.
2.1.5. Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Pengungkapan dalam laporan keuangan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu
pengungkapan yang sifatnya wajib (mandatory disclosure), yaitu pengungkapan
yang merupakan ketentuan yang harus diikuti oleh setiap perusahaan atau institusi
yang berisi tentang hal-hal yang harus dicantumkan dalam laporan keuangan
menurut standar yang berlaku. Dan pengungkapan yang sifatnya sukarela
(voluntary disclosure) yaitu pengungkapan informasi melebihi yang diwajibkan
(Komalasari, 2011).
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang
perseroan terbatas pasal 66 ayat 2 menyebutkan bahwa laporan pelaksanaan
13
tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan salah informasi yang sekurang-
kurangnya harus dimuat dalam laporan tahunan. CSR merupakan salah satu
kategori pengungkapan yang sifatnya sukarela dan tergantung pada kebijakan
manajemen seperti termuat dalam PSAK Nomor 1 revisi 2013 “Entitas dapat pula
menyajikan terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup
dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup
memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai
kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan tersebut
di luar ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan”.
Salah satu acuan standar pelaporan CSR yang paling banyak digunakan sebagai
standar saat ini adalah Global Reporting Initiative (GRI). GRI adalah organisasi
independen internasional berpusat di Amsterdam yang membantu bisnis,
pemerintah dan organisasi lainnya memahami dan mengkomunikasikan dampak
bisnis pada isu-isu keberlanjutan penting seperti perubahan iklim, hak asasi
manusia, korupsi dan banyak lainnya.
Salah satu karakter standar GRI adalah fokus pada isu-isu yang material.
Materialitas dalam GRI digambarkan sebagai persilangan antara (1) signifikansi
dampak ekonomi, sosial, serta lingkungan organisasi pelapor, dan (2) pengaruh
terhadap penilaian dan keputusan pemangku kepentingan.
Standar terbaru Globar Reporting Initiative adalah GRI-G4 yang diterbitkan tahun
2013. GRI-G4 membagi pengungkapan kedalam pengungkapan standar umum
dan pengungkapan standar khusus. Pengungkapan CSR dalam standar ini
14
termasuk dalam kategori pengungkapan standar khusus yang mempunyai tiga
indikator yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial.
2.1.6. Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan (Kasmir, 2012:196). Profitabilitas adalah salah satu dari
beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk evaluasi dan proyeksi masa depan
keuangan perusahaan. Rasio ini menggambarkan tingkat efektivitas manajemen
dalam memaksimalkan laba dengan sumber daya yang ada. Informasi ini menjadi
penting karena semakin besar laba yang dihasilkan semakin besar juga bagian
yang bisa didistribusikan kepada pemilik. Profitabilitas juga menjadi
pertimbangan kreditur dalam memberikan pinjaman, semakin baik profitabilitas
maka mereka akan percaya untuk memberikannya.
Menurut Kasmir (2012:197), tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi
perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:
1. Mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
2. Menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Mengukur produtivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
15
2.1.6.1. Return on Assets (ROA)
Return on assets mengukur kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan aset
untuk menciptakan keuntungan dengan membandingkan keuntungan dengan aset
yang menghasilkan keuntungan (Gibson, 2012:325). Dari definisi tersebut
menghitung ROA adalah sebagai berikut:
ROA =Laba bersih sebelum pajak
Total aset
2.1.7. Dewan Komisaris
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 Pasal 1 angka
6 tentang perseroan terbatas dewan komisaris adalah organ perseroan yang
bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/ atau khusus sesuai dengan
anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi. Fungsi pengawasan oleh
dewan komisaris terhadap manajemen perusahaan yang dipegang oleh direksi
tentunya akan semakin baik jika jumlah komisaris semakin banyak. Sejalan
dengan pernyataan Sembiring (2005) yang menyatakan bahwa semakin besar
jumlah anggota dewan komisaris, maka semakin mudah untuk mengendalikan
CEO dan pengawasan yang dilakukan akan semakin efektif. Dikaitkan dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, maka tekanan terhadap
manajemen juga akan semakin besar untuk mengungkapkan CSR.
2.1.8. Leverage
Leverage menunjukkan proporsi relatif dari ekuitas dan utang yang digunakan
untuk membiayai aktiva perusahaan (Drake dan Fabozzi, 1999:92). Leverage
16
dapat diartikan sebagai tingkat ketergantungan perusahaan terhadap hutang dalam
membiayai kegiatan operasinya, dengan demikian leverage juga mencerminkan
tingkat resiko keuangan perusahaan (Yuliawati dan Sukirman, 2015). Leverage
merupakan salah satu dari banyak variabel yang diduga berperangaruh terhadap
pengungkapan CSR. Penelitian ini mengukur leverage menggunakan proxy debt
to equity ratio (DER).
Tingkat leverage yang tinggi akan membuat manajemen perusahaan akan berhati-
hati dalam mengungkapkan informasi. Informasi yang diperkirakan akan
mempengaruhi kreditor mungkin akan sebisa mungkin tidak diungkapkan.
Informasi CSR merupakan informasi yang sensitif untuk diungkapkan, karena
berdasarkan beberapa studi empiris yang telah dilakukan menyatakan bahwa
pengungkapan CSR mempunyai pengaruh pada kinerja keuangan. Tekanan ini
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan laporan
keuangan.
2.2. Penelitian Terdahulu
Telah banyak penelitian dilakukan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi
pengungkapan CSR. Beberapa dari penelitian tersebut digunakan sebagai
referensi dalam penelitian ini. Secara lebih rinci, ringkasan penelitian dapat dilihat
pada tabel 2.2.
17
Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu
Judul Penelitian Peneliti Variabel Hasil
Penelitian Karakteristik
Perusahaan dan
Pengungkapan
Tanggung Jawab
Sosial
Eddy
Rismanda
Sembiring
(2005)
X1: size
X2: profitabilitas
X3: profile
X4: ukuran dewan
komisaris
X5: leverage
Y: pengungkapan
CSR
X1, X3, dan X4
memiliki
pengaruh
positif
sedangkan X2
dan X5 tidak
berpengaruh
terhadap Y The Impact of
Government and
Foreign Affiliate
Influence on
CSR: The Case
of Malaysia
Azlan Amran,
S. Susela Devi
(2008)
X1: kepemilikan
asing
X2: kepemilikan
pemerintah
X3: ketergantungan
pada pemerintah
X4: ketergantungan
pada pihak asing
X5: tipe industri
X6: size
X7: profitabilitas
Y: pengungkapan
CSR
X2, X3, X5, X6,
X7, dan X8
memiliki
pengaruh
positif
sedangkan X1
dan X4 tidak
berpengaruh
terhadap Y
Pengaruh Ukuran
Perusahaan,
Ukuran Dewan
Komisaris,
Kepemilikan
Institusional,
Kepemilikan
Asing, dan Umur
Perusahaan
terhadap
Corporate
Social
Responsibility
Disclosure pada
Perusahaan
Property dan
Real Estate yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
Indah Dewi
Utami dan
Rahmawati
(2010)
X1: Ukuran
Perusahaan
X2: Ukuran dewan
komisaris
X3: Kepemilikan
institusional
X4: Kepemilikan
asing
X5: Umur
perusahaan
Y: pengungkapan
CSR
X1 dan X2
mempunyai
pengaruh
positif,
sedangkan X3,
X4, dan X5
tidak
berpengaruh
pada CSRD
Analisis Faktor-
faktor yang
Mempengaruhi
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
di Indonesia
Marzully Nur
dan Denies
Priantinah
(2012)
X1:profitabilitas
X2:ukuran
perusahaan
X3:kepemilikan
saham publik
X4:dewan komisaris
X5:leverage
X6:pengungkapan
media
Y: pengungkapan
CSR
X1, X3, dan X6
mempunyai
pengaruh
positif,
sedangkan X2, X4, dan X5
tidak
berpengaruh
pada CSRD
18
Judul Penelitian Peneliti Variabel Hasil
Penelitian Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Pengungkapan
Tanggung Jawab
Sosial pada
Perusahaan
Manufaktur yang
Terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
Maria Wijaya
(2012)
X1: ukuran dewan
komisaris
X2: leverage
X3: ukuran
perusahaan
X4: profitabilitas
X5: kinerja
lingkungan
Y: pengungkapan
CSR
X3 mempunyai
pengaruh
positif
sedangkan X1,
X2, X4, dan X5
tidak
berpengaruh
pada CSRD
Pengaruh
Profitabilitas dan
Size Perusahaan
Terhadap
Corporate Social
Responsibility
Heni Triastuti
Kurnianingsih
(2013)
X1: profitabilitas
X2: size
Y: pengungkapan
CSR
X1, dan X2
tidak memiliki
pengaruh
terhadap Y
Effect of
Corporate Social
Responsibility
Information
Disclosure
on Financial
Performance and
Firm Value in
Banking Industry
Listed at
Indonesia Stock
Exchange
Sandhika
Cipta Bidhari,
Ubud Salim,
Siti Aisjah
(2013)
X1: return on assets
X2: return on equity
X3: return on sales
Y:CSR Disclosure
X1 X2, dan X3
memiliki
hubungan
positif
terhadap
CSRD
The Role of
CSRD on
Company’s
Financial
Performance and
Earnings
Response
Coefficient
(ERC)
Dian Masita
Dewi (2015)
X1: return on Assets
X2: return on Equity
X3: earnings
response coefficient
Y: CSRD
X2 memiliki
pengaruh
positif
sedangkan X1
dan X3 tidak
berpengaruh
pada CSRD. Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
Rika
Yuliawati,
Sukirman
(2015)
X1: kepemilikan
asing
X2: ukuran
perusahaan
X3: profitabilitas
X4: leverage
Y: pengungkapan
CSR
X2 X3, dan X4
memiliki
pengaruh
positif
sedangkan X1
tidak
berpengaruh
terhadap
CSRD
19
2.3. Kerangka Penelitian
Berlandaskan teori yang telah diungkapkan diatas, penelitian ini mencoba untuk
memahami motivasi manajemen perusahaan dalam mengungkapkan informasi
CSR dalam laporan tahunan dengan menguji beberapa variabel yang
diindikasikan mempunyai pengaruh. Variabel tersebut telah diuji dalam beberapa
studi empiris dan menunjukkan keberagaman hasil. Variabel yang akan diuji
dalam penelitian ini adalah profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan leverage.
Untuk itu disusunlah model penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1. Model Penelitian
2.4. Pengembangan Hipotesis
2.4.1. Pengaruh Profitabilitas dan Pengungkapan CSR
Sebuah perusahaan akan melakukan upaya untuk memperluas ruang lingkup CSR
untuk membuat masyarakat sekitarnya dan investor percaya produknya sehingga
perusahaan dapat mencapai kinerja keuangan yang baik (Dewi, 2015).
Sudah banyak penelitian yang menguji hubungan antara profitabilitas dan
pengungkapan CSR. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu terkait hubungan
hubungan tersebut yang dilakukan oleh Putri (2013) dan Bidhari dkk (2013)
profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Namun
Profitabilitas X1
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
Ukuran Dewan
Komisaris
X2
X3 Leverage
Y
20
penelitian yang menguji hubungan serupa dilakukan oleh Adila (2016) dan
Defriansyah (2016) menunjukan pengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu maka disusun hipotesis penelitian sebagai
berikut:
H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social
responsibility pada BUMN bidang industri pupuk dan semen.
2.4.2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan CSR
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Utami dan Rahmawati (2010) dan Fahmi
(2015) tentang pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan
corporate social responsibility menunjukkan hubungan positif. Sementara itu
penelitian yang dilakukan Nur dan Priantinah (2012) dan Wijaya (2012)
menunjukkan hasil yang negatif. Penelitian ini mencoba menguji kembali
hubungan ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan CSR, maka disusun
hipotesis sebagai berikut:
H2: Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan
corporate social responsibility pada BUMN bidang industri pupuk dan semen.
2.4.3. Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan CSR
Telah banyak penelitian (Yuliawati dan Sukirman, 2015) membuktikan pengaruh
positif leverage terhadap pengungkapan CSR. Namun ada pula penelitian (Karina,
2011) yang membuktikan bahwa leverage tidak berpengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR. Melihat keberagaman hasil penelitian atas variabel tersebut,
penelitian ini mencoba menguji kembali pengaruh leverage terhadap
21
pengungkapan CSR pada BUMN bidang industri pupuk dan semen. Maka
diajukan hipotesisi sebagai berikut:
H3: Leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social
responsibility pada BUMN bidang industri pupuk dan semen.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
3.1.1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yg menjadi sumber
pengambilan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan tahunan badan
usaha milik negara yang bergerak di bidang industri pupuk dan semen.
3.1.2. Sampel
Sampel adalah bagian kecil yg mewakili kelompok atau keseluruhan yg lebih
besar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pendekatan
purposive sampling, yaitu sampel yang digunakan dalam penelitian memenuhi
kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel
sebagai berikut:
1. Perusahaan bergerak dibidang industri pupuk dan semen.
2. Perusahaan memublikasikan laporan tahunan lengkap di website perusahaan
selama periode pengamatan tahun 2010-2015.
3. Perusahaan mengungkapkan informasi CSR dalam laporan tahunan sejak
tahun 2010 hingga tahun 2015.
4. Laporan keuangan menggunakan satuan moneter rupiah.
23
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan, seperti laporan
keuangan. Sedangkan data kualitatif adalah data yang bukan berupa angka atau
bilangan, seperti item pengungkapan CSR.
3.2.2. Sumber Data
Sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Penelitian ini
menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, tidak
langsung dari subjek penelitian. Data tersebut berupa laporan tahunan yang
diunduh dari setiap situs BUMN bidang industri pupuk dan semen.
3.2.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka digunakan untuk
mengumpulkan data berupa literatur mengenai gambaran umum obyek penelitian,
sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan laporan
tahunan.
3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yaitu
variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
pengungkapan corporate social responsibility. Standar pengungkapan sosial yang
digunakan dalam penelitian ini adalah standar pengungkapan spesifik menurut
24
Global Reporting Initiative (GRI) G4. Kategori lingkungan mempunyai tiga puluh
empat indikator inti dan kategori sosial mempunyai lima subkategori dan empat
puluh delapan indikator inti. Indikator tersebut yang kemudian akan dijadikan
untuk mengukur indeks pengungkapan CSR.
Pengukuran pengungkapan CSR dilakukan dengan cara mengamati indikator
kategori lingkungan dan kategori sosial dalam laporan tahunan. Jika indikator
tersebut diungkapkan maka diberi skor 1, dan jika indikator tidak diungkapkan
dalam laporan tahunan maka diberi skor 0. Index CSR dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:
CSRi =∑ 𝑥
𝑛
Keterangan:
CSRi : Index pengungkapan
X : Jumlah item yang diungkapkan perusahaan,
X bernilai 1 = jika item diungkapkan;
X bernilai 0 = jika item tidak diungkapkan.
n : Jumlah item pengungkapan CSR oleh GRI-G4, n = 91
3.3.2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang diduga sebagai sebab yang
memengaruhi variabel lain, yaitu variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah X1 adalah profitabilitas, X2 adalah ukuran dewan komisaris,
dan X3 adalah leverage.
25
3.3.2.1. Profitabilitas
Profitabilitas diukur menggunakan rasio return on assets (ROA). Return on assets
mengukur kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan aset untuk menciptakan
keuntungan dengan membandingkan keuntungan dengan aset yang menghasilkan
keuntungan (Charles, 2012:325). Informasi ROA didapatkan dalam laporan tahun
di bagian ikhtisar keuangan (financial highlight). Rumus Menghitung ROA adalah
sebagai berikut:
ROA =Laba bersih sebelum pajak
Total aset
3.3.2.2. Ukuran Dewan Komisaris
Mengacu pada penelitian sebelumnya (Nur dan Priantinah, 2012) ukuran dewan
komisaris adalah banyaknya jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu
perusahaan. Informasi jumlah dewan komisaris didapatkan dalam laporan tahunan
di bagian pofil dewan komisaris. Pengukuran dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Ukuran dewan komisaris = ∑Dewan komisaris
3.3.2.3. Leverage
Penelitian ini menggunakan debt to equity ratio untuk mengukur leverage seperti
yang telah dilakukan pada beberapa penelitian sebelumnya (Nur dan Priantinah.
2012, Wijaya. 2012, dan Yuliawati dan Sukirman. 2015). Informasi DER
26
didapatkan dalam laporan tahunan di bagian ikhtisar keuangan (financial
highlight). DER dirumuskan sebagai berikut:
DER =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑏𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
3.4. Metode Analisis
3.4.1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran
tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian ini, pengukuran
dalam penelitian terdiri dari nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan
standar deviasi.
3.4.2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal dan bebas dari asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Setelah data berhasil
dikumpulkan terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap penyimpangan asumsi
klasik, dengan tahapan sebagai berikut:
3.4.2.1.Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas ini
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak mengunakan
dua cara, yaitu melalui analisis grafik dan analisis statistik. Alat uji yang
27
digunakan dengan analisis grafik normal probability plot dan uji statistik dengan
Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S). Dasar pengambilan keputusan dengan
analisis grafik normal probability plot yaitu (Ghozali, 2013)
1. Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2. Jika titik menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
Sedangkan dasar pengambilan keputusan uji statistik dengan Kolmogorov-
Smirnov Z (1-Sample K-S):
1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka H0 ditolak dan HA
diterima. Hal ini berarti data residual terdistribusi tidak normal.
2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka H0 diterima dan HA
ditolak. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.
3.4.2.2. Uji Kolinearitas Ganda (Multicollinearity)
Uji kolinearitas ganda digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara
variabel bebas di dalam model regresi. kolinearitas ganda dapat disebabkan oleh
adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. Untuk mendeteksi ada
tidaknya kolinearitas ganda dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance
dan variance inflation faktor (VIF). Jika nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10
maka model regresi tersebut bebas dari multikolonieritas (Ghozali, 2013).
28
3.4.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Untuk
mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, maka dapat dilihat grafik plot dan
uji statistik. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED.
Sedangkan uji statistik yang digunakan adalah uji Glejser. Jika independen
signifikan < 0,05 secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada
indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Jika signifikansi terjadi > 0,05, maka dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2013).
3.4.2.4. Uji Korelasi Diri (Autocorrelation)
Uji korelasi diri digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear
terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari korelasi diri. Pendekatan yang sering digunakan untuk
menguji autokorelasi adalah Uji Darbin-Watson (DW test). Uji Darbin-Watson
dapat mendiagnosis ada tidaknya korelasi diri dalam suatu model regresi
29
(Ghozali, 2013). Metode Durbin-Watson menggunakan titik kritis yaitu batas
bawah (dl) dan batas atas (du). H0 diterima jika nilai Durbin-Watson lebih besar
dari batas atas nilai Durbin-Watson pada tabel.
Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan
tabel Durbin-Watson (Ghozali, 2013):
1. Bila angka DW < -2 berarti ada autokorelasi positif.
2. Bila angka DW -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi.
3. Bila angka DW >-2 berarti ada autokorelasi negatif.
3.4.3. Uji Model
3.4.3.1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih
variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah profitabilitas, ukuran dewan komisaris dan leverage.
Sedangkan variabel independennya adalah pengungkapan CSR. Untuk menguji
hipotesis yang telah disusun maka dibuatlah model regresi berganda sebagai
berikut:
𝐶𝑆𝑅𝐼 = 𝛽0 + 𝛽1𝑅𝑂𝐴 + 𝛽2𝐵𝑂𝐶 + 𝛽3𝐷𝐸𝑅 + 𝑒
Keterangan:
CSRi : indeks pengungkapan CSR
ROA : profitabilitas, proksi ROA
BOC : ukuran dewan komisaris
DER : leverage, proksi DER
30
3.4.3.2. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi adalah dengan melihat R square (R²). Semakin besar
nilai koefisien determinan, menunjukkan semakin besar pula pengaruh variabel
tidak bebas terhadap variabel bebas. Jika nilai R² berkisar antara 0 – 1secara
sistematis 0 > R² < 1. Jika R mendekati 0 maka kontribusi seluruh variabel bebas
terhadap variabel tidak bebas sangat rendah dan hubungan cenderung sangat
lambat. Sebaliknya jika R² mendekati 1 maka kontribusi variabel bebas terhadap
variabel terikat sangat tinggi dan hubungan cenderung sangat kuat.
3.5. Uji Hipotesis
3.5.1. Uji Statistik F
Menurut Ghozali (2013) bahwa Uji signifikansi simultan (uji statistik F) bertujuan
untuk mengukur apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Pengujian ini membandingkan nilai sig yang diperoleh dengan a = 0.05. Apabila
nilai sig yang diperoleh lebih kecil dari derajat signifikansi, maka variabel
independen dalam model regresi tersebut berpengaruh secara bersamaan terhadap
variabel dependen. Sebaliknya jika nilai sig lebih besar dari derajat signifikansi
maka, variabel independen dalam model regresi tersebut berpengaruh secara
bersamaan terhadap variabel dependen.
3.5.2. Uji Statistik T
Dilakukan uji t untuk menguji apakah hipotesis antara variabel independen
dengan variabel dependen mempunyai pengaruh atau tidak. Jika tingkat
31
probabilitas > 0.05, maka hipotesis ditolak dan tidak terdapat pengaruh antara
variabel independen dengan variabel dependen. Jika probabilitas < 0.05 maka
hipotesis diterima dan terdapat pengaruh antara variabel dependen dengan
variabel independen.
Jika t hitung > t tabel, maka hipotesis diterima
Jika t hitung < t tabel, maka hipotesis ditolak
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah BUMN yang
bergerak di bidang industri pupuk dan semen tahun 2010-2015. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memenuhi kriteria
purposive sampling yang memenuhi kebutuhan data penelitian. Data diperoleh
dari masing-masing website resmi perusahaan. Adapun data yang digunakan
adalah laba bersih sebelum pajak, total aset, jumlah dewan komisaris, dan
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang terdapat pada laporan
tahunan perusahaan.
Tabel 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Uraian Jumlah
Badan Usaha Milik Negara Bidang Industri Pupuk dan Semen 8
Perusahaan memublikasikan laporan tahunan lengkap di website
perusahaan selama periode pengamatan tahun 2010-2015
8
Perusahaan mengungkapkan informasi CSR dalam laporan tahunan
selama periode pengamatan tahun 2010 hingga tahun 2015
8
Laporan keuangan menggunakan satuan moneter rupiah 8
Jumlah Sampel 8
Tahun Pengamatan 6
Jumlah Data 48
Tabel 4.1. menunjukkan jumlah BUMN yang bergerak di bidang Industri pupuk
dan semen yaitu sebanyak 8 perusahaan. Laporan tahunan di publikasikan lengkap
sesuai rentang tahun pengamatan. Semua kriteria sampel terpenuhi oleh 8 BUMN
33
tersebut selama rentang tahun 2010 hingga tahun 2015. Sehingga semua laporan
tahun tersebut layak diambil sebagai sampel.
4.2. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian digunakan ini untuk memberikan
gambaran atau deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian. Statistik deskriptif
akan memberikan gambaran atau deskripsi umum atas variabel penelitian
mengenai rata – rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi
(Ghozali, 2013). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu indeks CSR,
profitabilitas, ukuran dewan komisaris dan leverage.
Tabel 4.2. Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSRI 48 .11 .99 .4131 .23635
ROA 48 .00 1.02 .1631 .15654
BOC 48 4 7 5.42 .794
DER 48 .04 9.55 1.2141 1.45535
Valid N (listwise) 48
Dari tabel 4.2. output statistik deskriptif menunjukkan jumlah n dalam penelitian
ini adalah 48.
1. Variabel indeks CSR memiliki rata – rata sebesar 0,4131. Pada perusahaan
sampel indeks CSR maksimum sebesar 0,99, sedangkan nilai minimumnya
adalah 0,11. Peningkatan maksimum dan minimum atau biasa disebut dengan
deviasi standar pada variabel indeks CSR adalah sebesar 0.23635.
34
2. Variabel ROA memiliki rata – rata 0,1631. Pada perusahaan sampel nilai
maksimum ROA sebesar 1,02, sedangkan nilai minimum sebesar adalah
0,003. Peningkatan maksimum dan minimum atau biasa disebut dengan
deviasi standar pada variabel harga saham adalah sebesar .15654.
3. Variabel ukuran dewan komisaris memiliki rata – rata 5.42. Pada perusahaan
sampel nilai maksimum ukuran dewan komisaris sebesar 7, sedangkan nilai
minimum sebesar adalah 4. Peningkatan maksimum dan minimum atau biasa
disebut dengan deviasi standar pada variabel harga saham adalah sebesar
0.794.
4. Variabel DER memiliki rata – rata 1.2141. Pada perusahaan sampel nilai
maksimum DER sebesar 9.55, sedangkan nilai minimum sebesar 0.04.
Peningkatan maksimum dan minimum atau biasa disebut dengan deviasi
standar pada variabel harga saham adalah sebesar 0.794.
4.3. Uji Asumsi Klasik
4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan
terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik non parametrik kolmogorov-smirnov Z (1-Sample K-S)
dan menggunakan grafik uji normalitas data. Dasar pengambilan keputusan
adalah:
1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0.05, maka H0 ditolak. Hal ini
berarti data residual terdistribusi tidak normal.
35
2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0.05, maka H0 diterima. Hal ini
berarti data residual terdistribusi normal.
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .22992949
Most Extreme Differences
Absolute .139
Positive .139
Negative -.084
Kolmogorov-Smirnov Z .965
Asymp. Sig. (2-tailed) .310
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pada Tabel uji Kolmogorov-Smirnov tersebut dapat dilihat nilai signifikansi
normalitas data adalah sebesar 0,310. Hal ini berarti data telah terdistribusi normal
karena hasil uji lebih besar dari 0,05. Selain itu normalitas juga dapat dilihat dari
grafik uji normalitas pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.1. Normal Probability Plot
36
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang artinya data dalam penelitian ini
terdistribusi secara normal.
4.3.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi
terdapat korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat
dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas jika nilai tolerance ≥ 0.10 dan nilai VIF ≤ 10.0. Berikut ini
adalah Tabel hasil uji multikolinearitas:
Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Correlations Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Zero-
order
Partial Part Tolerance VIF
1
(Constant) .370 .244
1.518 .136
ROA -.062 .251 -.041 -.249 .805 .075 -.037 -.036 .778 1.285
BOC .018 .044 .062 .420 .677 .069 .063 .062 .981 1.019
DER -.038 .027 -.237 -1.437 .158 -.221 -.212 -.211 .791 1.264
a. Dependent Variable: CSRI
Dari Tabel di atas dapat terlihat nilai tolerance ROA 0,778 > 0.10 dan VIF 1,285
< 10.0, dan nilai tolerance Ukuran dewan komisaris 0,981 > 0,10 dan VIF 1,323 <
10.0. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak
terjadi multikolinearitas.
37
4.3.3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 (sebelumnya), dimana jika terjadi korelasi, maka ada indikasi masalah
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang
waktu berkaitan satu sama lain. Untuk melakukan pengujian ada tidaknya masalah
autokorelasi, penulis menguji dengan model Durbin-Watson. Suatu model
dinyatakan bebas autokorelasi dalam pengujian Durbin-Watson apabila:
Bila angka DW < -2 berarti ada autokorelasi positif.
Bila angka DW -2 sampai dengan +2 berarti tidak ada autokorelasi.
Bila angka DW >-2 berarti ada autokorelasi negatif.
Tabel 4.5. Hasil Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson
1 .694
Hasil uji pada Tabel 4.5 yang dilakukan menggunakan model Durbin-Watson
dengan nilai 0,675. Karena nilai dari Durby-Watson lebih besar -2 dan kurang dari
+2 , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bebas dari autokorelasi.
4.3.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian menggunakan uji
38
glejser. Jika nilai sig pada uji glejser > 0,05, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika nilai sig pada uji glejser < 0,05 maka terjadi
heterokedastisitas (Ghozali, 2013).
Tabel 4.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .217 .131
1.655 .105
ROA .041 .135 .050 .301 .765
BOC -.002 .024 -.013 -.086 .932
DER -.019 .014 -.220 -1.341 .187
a. Dependent Variable: ABS_RES
Pada hasil uji glejser menunjukkan bahwa tingkat signifikansi masing-masing
variabel independen yaitu lebih dari 0,05 maka model penelitian tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4.4. Hasil Pengujian Hipotesis
4.4.1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari variabel dependen
yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Untuk model
regresi dengan satu variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh
nilai R square (R²) dan untuk model regresi dengan menggunakan dua atau lebih
variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R
square (Ghozali, 2013).
39
Tabel 4.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 ,782a ,611 ,584 ,14541 ,611 23,027 3 44 ,000
a. Predictors: (Constant), DER, ROA, BOC
b. Dependent Variable: CSRI
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat kita lihat nilai dari Adjusted R Square sebesar 0,584,
hal ini berarti 58,4% variabel indeks CSR dapat dijelaskan oleh variabel
independen (ROA, Ukuran dewan komisaris, dan DER). Sedangkan sisanya yaitu
sebesar 41,6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
4.4.2. Pengujian Statistik F
Menurut Ghozali (2013) bahwa Uji signifikansi simultan (uji statistik F) bertujuan
untuk mengukur apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8. Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1,461 3 ,487 23,027 ,000b
Residual ,930 44 ,021
Total 2,391 47
a. Dependent Variable: CSRI
b. Predictors: (Constant), DER, ROA, BOC
Dari tabel 4.8 dapat kita lihat nilai F hitung sebesar 23,027 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan
40
bahwa pada model regresi semua variabel independen (profitabilitas, ukuran
dewan komisaris, dan leverage) berpengaruh terhadap variabel dependen
(pengungkapan CSR).
4.4.3. Uji Statistik T
Uji hipotesis ini menggunakan uji regresi linear sederhana, berikut hasil yang
diperoleh:
Tabel 4.9. Hasil Uji Statistik T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,169 ,093
1,823 ,075
ROA 1,002 ,310 ,410 3,228 ,002
BOC ,062 ,023 ,369 2,650 ,011
DER ,242 ,082 ,420 2,953 ,005
a. Dependent Variable: CSRI
Berdasarkan Tabel 4.8, dapat kita diketahui bahwa:
1. Nilai t hitung ROA sebesar 3,228 dengan signifikasi sebesar 0,002 yang
berarti < 0,05. Dengan demikian angka tersebut menunjukkan bahwa adanya
pengaruh positif antara ROA terhadap pengungkapan CSR.
2. Nilai t hitung ukuran dewan komisaris sebesar 2,650 dengan signifikasi
sebesar 0,011 yang berarti < 0,05. Dengan demikian angka tersebut
menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif antara ukuran dewan komisaris
terhadap pengungkapan CSR.
41
3. Nilai t hitung DER sebesar 2,953 dengan signifikasi sebesar 0,005 yang
berarti < 0,05. Dengan demikian angka tersebut menunjukkan bahwa adanya
pengaruh antara leverage terhadap pengungkapan CSR.
4.5. Model Penelitian
Model penelitian dalam penelitian ini setelah dilakukan pengujian adalah sebagai
berikut:
CSRI = 169 + 1,002 ROA + 0,062 BOC + 0,242 DER + 𝑒
Tabel 4.10. Hasil Penelitian
Hipotesis B Sig Hasil
H1 Profitabilitas berpengaruh terhadap
pengungkapan corporate social responsibility
pada BUMN bidang industri pupuk dan semen.
1,002 0,002 Terdukung
H2 Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap
pengungkapan corporate social responsibility
pada BUMN bidang industri pupuk dan semen
0,062 0,011 Terdukung
H3 Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan
corporate social responsibility pada BUMN
bidang industri pupuk dan semen.
0,242 0,005 Terdukung
4.6. Pembahasan
4.6.1. Profitabilitas Berpengaruh Positif Terhadap Pengungkapan Corporate
Social Responsibility pada BUMN Bidang Industri Pupuk dan Semen
Penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa adanya pengaruh positif antara
profitabilitas terhadap pengungkapan CSR pada BUMN bidang industri pupuk
dan semen. Pengaruh positif mengakibatkan hubungan yang berbanding lurus
antara perubahan profitabilitas terhadap pengungkapan CSR. Artinya setiap
kenaikan profitabilitas diikuti dengan kenaikan pengungkapan CSR.
42
Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu. Bukti empiris
adanya hubungan positif antara profitabilitas terhadap pengungkapan CSR telah
diungkapkan oleh Marzully Nur dan Denies Priantinah (2012), Bidhari dan
kawan-kawan (2013), dan Amran dan Devi (2008). Penelitian Marzully Nur dan
Denies Priantinah (2012) membuktikan secara empiris adanya pengaruh positif
antara profitabilitas dengan pengungkapan CSR pada perusahaan berkategori high
profile. Bidhari dan kawan-kawan (2013) membuktikan secara empiris adanya
pengaruh positif antara profitabilitas dengan pengungkapan CSR pada industri
perbankan. Amran dan Devi (2008) membuktikan hal serupa pada seluruh
perusahaan yang terdaftar pada Bursa Malaysia.
4.6.2. Ukuran Dewan Komisaris Berpengaruh Positif Terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada BUMN Bidang
Industri Pupuk Dan Semen
Penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa adanya pengaruh positif antara
ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan CSR pada BUMN bidang
industri pupuk dan semen. Pengaruh positif mengakibatkan hubungan yang
berbanding lurus antara perubahan ukuran dewan komisaris terhadap
pengungkapan CSR. Artinya semakin banyak dewan komisaris semakin besar
juga pengungkapan CSR.
Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu. Bukti empiris
adanya hubungan positif antara profitabilitas terhadap pengungkapan CSR telah
diungkapkan oleh Sembiring (2005) dan Utami dan Rahmawati (2010). Sembiring
(2005) membuktikan secara empiris adanya pengaruh positif antara ukuran dewan
komisaris dengan pengungkapan CSR pada semua perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta. Penelitian Utami dan Rahmawati (2010) membuktikan secara
43
empiris adanya pengaruh positif antara ukuran dewan komisaris dengan
pengungkapan CSR pada perusahaan property dan real estate..
4.6.3. Leverage Berpengaruh Positif Terhadap Pengungkapan Corporate
Social Responsibility Pada Bumn Bidang Industri Pupuk Dan Semen
Penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa adanya pengaruh positif antara
leverage terhadap pengungkapan CSR pada BUMN bidang industri pupuk dan
semen. Pengaruh positif mengakibatkan hubungan yang berbanding lurus antara
perubahan profitabilitas terhadap pengungkapan CSR. Artinya setiap kenaikan
leverage diikuti dengan kenaikan pengungkapan CSR.
Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu. Bukti empiris
adanya hubungan positif antara leverage terhadap pengungkapan CSR telah
diungkapkan oleh Yuliawati dan Sukirman (2015) dalam penelitiannya. Mereka
membuktikan secara empiris adanya pengaruh positif antara leverage dengan
pengungkapan CSR pada perusahaan manufaktur.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empiris pengaruh profitabilitas,
ukuran dewan komisaris, dan leverage terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR). Profitabilitas diukur menggunakan return on asset, ukuran
dewan komisaris diukur dengan jumlah seluruh anggota dewan komisaris yang
ada dalam perusahaan, leverage diukur menggunakan debt to equity ratio, dan
pengunggakan CSR diukur menggunakan standar Global Report Initiative (GRI)
G4.
Berdasarkan hasil uji statistik dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa profitabilitas yang diproksi dengan ROA, ukuran dewan
komisaris, dan leverage yang di proksi dengan DER memiliki pengaruh positif
terhadap pengungkapan CSR.
5.2. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel yaitu profitabilitas,
ukuran dewan komisaris dan leverage. Sehingga tidak dapat mendeteksi
faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pengungkapan CSR.
45
2. Objek penelitian hanya terfokus pada dua sektor bidang usaha BUMN yaitu
pupuk dan semen. Sehingga memungkinkan praktik pengungkapan CSR yang
diamati kurang menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
3. Periode pengamatan laporan tahunan perusahaan dalam penelitian ini
dilakukan pada periode 2010-2015 sehingga, hasil yang diperoleh kurang bisa
menggambarkan kondisi terkini.
5.3. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menggunakan waktu
pengamatan yang lebih panjang sehingga hasil penelitian dapat memprediksi
jangka panjang.
2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel independen,
agar dapat mengetahui faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi
pengungkapan informasi CSR.
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar menggunakan scoring dalam
mengukur indikator CSR. Karena lebih merepresentasikan kualitas informasi
pengungkapan dibandingkan menggunakan variabel dummy.
4. Bagi perusahaan, penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan CSR sudah
dilakukan cukup baik dan persentase pengungkapan CSR dengan hasil yang
beragam. Diharapkan di masa mendatang perusahaan di Indonesia dapat
semakin meningkatkan kepedulian terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial serta dapat melakukan pengungkapan secara berkelanjutan dan lebih
lengkap sesuai indikator pengungkapan CSR.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Amran, Azlan dan Devi, S. Susela. 2008. The Impact of Government and Foreign
Affiliate Influence on Corporate Social Reporting: The Case of Malaysia.
Managerial Auditing Journal, 23(4), 386 – 404.
Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan
Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar Bursa Efek
Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX. Padang. Sumatra Barat.
Bidhari, Sandhika Cipta. Salim, Ubud dan Aisjah, Siti. 2013. Effect of Corporate Social
Responsibility Information Disclosure on Financial Performance and Firm Value in
Banking Industry Listed at Indonesia Stock Exchange. European Journal of
Business and Management. 5 (18), 39-46.
Charles, H. Gibson. 2013. Financial Reporting & Analysis, Boston: South-Western
Cengage Learning.
Dewi, Dian Mashita. 2015. The Role of CSRD on Company’s Financial Performance
and Earnings Response Coefficient (ERC). Procedia - Social and Behavioral
Sciences. 211, 541 – 549.
Drake, Pamela Peterson dan Fabozzi, Frank J. 1999. Analysis of Financial Statements.
Wiley:Manhattan.
Edward, R.Freeman dan McVea. 1984. Stakeholder Approach to Strategic
Management. SSRN Electronic Journal London: Pitman Publishing Corporation.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Jensen, Michael Cole dan Meckling, William H. 1976. Theory of The Firm: Managerial
Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics, 193-228
Kurnianingsih, Heni Triastuti, Pengaruh Profitabilitas dan Size Perusahaan Terhadap
Corporate Social Responsibility, Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. 13(1).
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Komalasari, Agrianti. 2011. Pengungkapan Informasi Wajib dan Sukarela. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan. 16 (1), 35-50.
Limberg, Godwin. Iwan, Ramses. Moeliono, Moira. Indriatmoko, Yayan. Mulyana,
Agus. dan Utomo, Nugroho Adi. 2009. Bukan Hanya Laba: Prinsip-prinsip Bagi
Perusahaan untuk Melaksanakan Tanggung Jawab Sosial. Center for International
Forestry Research. Bogor.
Majumdar, Nazmul Amin. Alam, Quamrul. Coghill, Ken dan Samaratunge, Ramanie.
2008. Challenges of the corporate social responsibility practices in developing
countries. Proceedings of the 22nd Australian and New Zealand Academy of
Management Conference 2008: Managing in the Pacific Century. Australia:
ANZAM.
Mitnick, Barry M. 2006. Origin of the Theory of Agency: An Account By One of the
Theory's Originators. http://www.pitt.edu/~mitnick/agencytheory/agencytheory
originrev11806r.htm.
Nelson, Jane. 2008. CSR and Public Policy: New Forms of Engagement between
Business and Government. Corporate Social Responsibility Initiative Working
Paper No. 45.
Nur, Marzully dan Priantinah, Denies. 2012. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan corporate Social Responsibility di Indonesia (Studi
Empiris pada Perusahaan Berkategori High Profile yang Listing di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Nominal. 1(1).
Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal. Jakarta. DPR RI.
Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas. Jakarta. DPR RI.
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi 8.
Shocker, Allan D. dan Sethi, S.Prakash., 1973. An Aprroach to Incorporating Social
Preferences in Developing Corporate Action Strategies. Melville Publishing
Company: Los Angeles.
Suaryana, Agung. 2011. Implementasi Akuntansi Sosial dan Lingkungan di Indonesia.
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis. 6(1).
Suchman, Mark C. 1995. Managing Legitimacy: Strategic and Institutional Approaches.
Academy of Management Journal. 20(3), 571 - 610.
Tilling, V.M. 2004. Refinements to Legitimacy Theory in Social and Environmental
Accounting. Commerce Research Paper Series. 4(6).
Utami, Indah Dewi dan Rahmawati. 2010. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran
DewanKomisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, dan Umur
Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan
Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi
& Manajemen. 21(3), 297-306.
Universitas Lampung. 2015. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung
Tahun 2015. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Wijaya, Maria. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung
JawabSosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. 1(1), 26-30.
Yuliawati, Rika dan Sukirman. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
Corporate Social Responsibility. Accounting Analysis Journal, 4(4).
https://www.globalreporting.org/standards/gri-standards-download center/?g=53240bfc-
d63e-40f2-9067-5d9b552df247 diakses pada 31-08-2016
http://www.lensaindonesia.com/2015/08/19/semen-indonesia-gelar-diskusi-dampak-
lingkungan-industri-semen.html diakses pada 08-09-2016
top related