filum: nematoda, secernentea, tylenchida, heteroderoidae, oleh
Post on 03-Feb-2022
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Filum: Nematoda,Kelas: Secernentea, Ordo: Tylenchida, Superfamili: Heteroderoidae, Famili: Heteroderidae, Subfamili: Heteroderinae, Genus: Globodera, Spesies: G. rostochiensis
BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Oleh: Edi Suwardiwijaya
NAMA LAIN YANG DIGUNAKAN:
• Heterodera schachtii solani Zimmerman, 1927• Heterodera schachtii rostochiensis Wollenweber, 1923• Heterodera (Globodera) rostochiensis Wollenweber, 1923 (Skarbilovich, 1959)• Globodera rostochiensis (Wollenweber, 1923) Mulvey & Stone, 1976• Heterodera rostochiensis Wollenweber, 1923
NAMA UMUM:• Inggris: yellow potato cyst nematode, potato cyst nematode, potato golden
nematode, golden nematode eelworm, eelworm golden nematode of potato, potato root golden eelworm, golden nematode of potato, golden potato cyst nematode, golden nematode, potato root eelworm
• Indonesia: nematoda sista kentang/NSK, nematoda sista kuning/NSK, nematodasista emas/NSE, cacing emas
Nematoda Parasit Famili Heteroderidae:2 genus terkenal yaitu Heterodera dan Globodera
Spesies yang termasuk genus Heterodera:1. Heterodera avanae (nematoda sista serealia),2. H. glycines (nematoda sista kedelai), dan 3. H. schachtii (nematoda sista gula bit),
Spesies yang termasuk genus Globodera (13 spesies):1. Globodera achilleae (Golden and Klindic, 1973) Behrens, 19752. G. artimisiae (Eroshenko and Kazachenko, 1972) Behrens, 19753. G. hypolysi Ogawa, Ohshima and Ichinohe, 19834. G. leptonepia (Cobb and Tylor, 1953) Behrens, 19755. G. millefolii (Kirjanova and Krall, 1965) Behrens, 19756. G. mirabilis (Kirjanova, 1971) Mulvey and Stone, 19767. G. pallida (Stone, 1973) Behrens, 19758. G. pseodorostochiensis (Kirjanova, 1963) Mulvey and Stone, 19769. G. rostochiensis (Wollenweber, 1923) Behrens, 197510. G. tabacum solanacearum (Miller and Gray, 1972) Behrens, 197511. G. tabacum tabacum (Lownsbery and Lownsbery, 1954) Behrens, 197512. G. tabacum virginiae (Miller and Gray, 1968) Behrens, 197513. G. zelandica Wouts, 1984
Globodera pallida (Stone, 1973) Behrens, 1975
Second stage juvenile (anterior portion)Second stage juvenile, anterior portion showing stylet and rounded knob shape.
Globodera rostochiensis (Wollenweber, 1923) Behrens, 1975
Second stage juvenileSecond stage juvenile, anterior portion showing stylet and rounded knob shape.
Globodera pallida Globodera rostochiensis
Juvenil-2
Sista muda
Sista tua
Perbedaan stylet dari empat spesies Globodera (Marks and Brodie, 1998)
Bentuk umum nematoda parasit tanaman, ordo Tylenchida(Marks and Brodie, 1998
Perbedaan bentuk sista genus Globodera, Punctodera, Cactodera danHeterodera (Marks and Brodie, 1998)
Siklus hidup G. rostochiensis. (Sumber: Hague, 1970 dalam
Ditlinhor, 2003)
SIKLUS HIDUP sista nematoda Globodera spp. (Evans and Stone, 1977 dalam Marks and Brodie, 1998)
Karakteristik NSK • Siklus hidup: telur, larva, dan dewasa berlangsung selama 38 - 48
hari• Telur mampu hidup awet dalam sista (dorman) pada kondisi
lingkungan kurang menguntungkan (sub optimal) tanpa inang sampai10 tahun atau >30 tahun (Winslow dan Willis, 1972 dalamHadisoeganda, 2006).
• Sista tahan nematisida, suhu sangat rendah (-35oC) atau kekeringan (Spears, 1968 dalam Hadisoeganda, 2006).
• Produksi telur 200-500 butir• Nematoda aktif kembali setelah kondisi lingkungan sesuai, terutama
adanya eksudat akar tanaman inang
• Larva stadium dua aktif pada suhu 10oC. Kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembang biakannya antara 15 - 21oC
• Sejak introduksi sampai ”establish” secara permanen diperlukan waktu 7-8 tahun
Penyebaran NSK
1. Benih kentang yang terkontamisasi,
2. perpindahan alat mekanisasi pertanian dari lokasi yang telah
terinfeksi,
3. perpindahan hewan ternak dari lokasi yang telah terinfeksi,
4. perpindahan pekerja pertanian dari lokasi yang telah terinfeksi,
5. masuknya tanah dari lokasi yang telah terinfeksi (untuk bangunan
dll.),
6. masuknya tanaman yang terkontaminasi ke lokasi yang belum
terinfeksi,
7. aliran air dari lahan yang terinfeksi, dan
8. angin besar yang menerbangkan debu pasir dapat meniup sista ke
lokasi baru
Sebaran NSK di Indonesia (sampai dengan Juni 2004)Propinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Desa
Jawa Timur Kota Batu Bumi Aji Tulung Rejo
Probolinggo 3 kecamatan -
Pasuruan 2 kecamatan -
Malang 2 kecamatan -
Jawa Tengah Banjarnegara Batur Karang Tengah
Balak
Sumb Rejo
Jawa Barat Bandung Pasir Jambu Sugih Mukti
Garut Pasir Wangi Pada Awas
Sumatera Utara Simalungun Silimakuta Mardinding
Karo Merek Merek
Pengambatan
Pertibi
Simpang Empat Sukandebi
Kuta Rakyat
Tiga Panah Tiga Panah
Brastagi Guru Singa
Dairi Parbuluan Parbuluan I sd. IV
Pegagan Hilir Ringga Tengah
Kerajaan Kuta Dame
Tapanuli Utara Lintang Nihuta Nagasari
Tanaman Inang NSK
Inang utama: kentang (Solanum tuberosum), terung (S.melongena), S. kurtzianum, S. vernei, dan tomat (Lycopersicon esculentum).
Inang lainnya: S. dulcamara, S. rostratum, S. triflorum, S. elaeagnifolium, S. blodgettii, S. xanti, dan S. integrifolium
Inang alternatif (gulma}: famili solanaceae yaitu Datura stramonium, Nicandra physaloides, dan spesies-spesies lain yang berasosiasi dengan tanaman kentang, perlu diwaspadai.
Cara Pengendalian
• Pengendalian Dengan Peraturan Batasi izin import benih, ketat kawasan Karantina, seed treatment dengan 1% Sodium hypochlorite dan pencucian dengan air panas dan pengeringan, benihbersertifikat, larangan bawa tanah dari lokasi terserang, PRA, eradikasi, pergiliran komoditi.
• Pengendalian Pada Saat Pratanam Pemilihan calon lahan, sanitasi kebun, pemilihan bibit bebas NSK, kultivar tahan/toleran NSK (Marion, Culpa, Elvira, Gitte, Vevi, Aula, Filli, Granola, Miranda, Renema dan Alexa, Cordia, Herold, Pirola, Dextra), pengolahan tanah
Cara Pengendalian (lanjutan):
• Pengendalian Pada Pertanaman Pupuk berimbang, roguing, monitoring, agens hayati (parasit telur dan dewasaVerticillium chlamydosporum, Cylindrocarpon destructans, Acremonium strictum), Nemasitisida selektif (Nematisida Fumigan: metil bromida, Nematisida Non Fumigan: karbofuran, etoprofos, kadusafos, azadirachtin)
• Pupuk Organik yang sudah terdekomposisi sebanyak 30 ton per ha (20-30 ton),
• Pupuk anorganik urea : 200 kg per ha (200-300 kg); ZA 400 kg per ha (300-400 kg); TSP 250 kg per ha (250-300 kg); KCl 300 kg per ha (200-300 kg).
Cara Pengendalian (lanjutan):
• Rekomendasi aplikasi Tanah dibajak, bongkah-bongkah tanah dihancurkan sisa tanaman dibongkar, diangkat dan dimusnahkan, persiapan tanam yang baik, baru nematisida dapat diaplikasikan.
Agens Hayati masih sangat terbatas:
Beberapa cendawan diketahui mampu memarasit telur dan induk nematoda seperti:• Verticillium chlamydosporum, • Cylindrocarpon destructans, • Acremonium strictum.
Untuk meyakinkan efektifitasnya, masih perlu dilakukan kajian lapang
top related