firmansyah putra fst
Post on 25-Nov-2015
47 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
PERANCANGAN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT
PARU- PARU MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
Skripsi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
FIRMANSYAH PUTRA
206091004049
FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011/1432
-
i
KATA PENGANTAR
Asslamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
nikmat dan ridho-Nya lah penulis mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan laporan tugas
akhir ini sebagai syarat kelulusan pendidikan sarjana program strata 1 (S1) Jurusan Teknik
Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tahap demi tahap telah dilalui dalam penyusunan laporan ini, dan memerlukan
perjuangan yang keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, penulis menyadari
bahwa dalam laporan tugas akhir ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang
disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis.
Banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, pengarahan dan bantuannya kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Syopiansyah Jaya Putra, MSIS selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
2. Bapak Ir. Bakri La Katjong, M.Kom, MT selaku ketua jurusan Teknik Informatika.
3. Ibu Viva Arifin,MM.Si selaku pembimbing I atas bimbingan, saran dan arahan yang
diberikan kepada penulis.
4. Bapak Hendra Bayu Suseno, M.Kom selaku pembimbing II atas bimbingan dan saran
yang diberikan kepada penulis
5. Seluruh staf pengajar dan karyawan dilingkungan Fakultas Sains dan Teknologi jurusan
Teknik Informatika.
-
ii
6. Kedua orang tuaku, mamaku Nurdiani Lukman dan papaku Lukman SE yang telah
memberikan doa,dukungan, kasih sayang dan bantuannya baik berupa moril maupun
materiil kepada penulis
7. Kakakku (Ludiani Lukman)dan Adikku (Fatriani Lukman,Yuliani Lukman,Alfarizi) dan
keponakanku faisal berkat kalian aku mempunyai semangat buat menyelesaikan tugas
akhir ini.
8. Buat kekasihku tercinta, Ika Malgi Ulfa terimah kasih atas doanya,saran, dan dukungan
dalam penyusunan tugas akhir ini.
9. Temanku Jamrudin terimah kasih untuk photo copy dan print murahnya serta dukungan
dan sarannya dalam penyusunan tugas akhir ini.
10. Teman-teman dari The Tamfan (Dadang,Raihan,Arif,Jodi,Jajang,Jamrudin,Qori,Ruslan
Tarno) yang sudah mau menemani hari-hari di counter.
11. Teman-teman facility apartement Belleeza Harlan,Budi, dan Nando yang sudah mau
maklumi penulis karena sering telat kerja.
12. Semua teman-teman TI-B dan TI-A angkatan 2006 dan semua pihak yang telah banyak
memberikan bantuannya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Sesungguhnya
kalian semua adalah merupakan investasi yang tak ternilai dengan apapun. I Love You
For All.
Semoga Allah SWT membalas segala budi baik yang telah dilakukan kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan, terutama bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Mohon maaf
-
iii
atas segala kekurangannya, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah
Nya kepada kita semua. Amin.
Jakarta, Agustus 2011
Penulis
-
iv
ABSTRAK
Firmansyah Putra, Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru dan Pernafasan Menggunakan
Metode Forward Chaining (Dibawah bimbingan Ibu Viva Arifin dan Bapak Hendra Bayu
Suseno)
Salah satu perkembangan komputer adalah Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence),
yang merupakan bagian dari ilmu komputer. Kecerdasan Buatan merupakan salah satu bagian
dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti
dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik
manusia, maka komputer juga harus diberikan pengetahuan, dan mempunyai kemampuan untuk
menalar.
Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan
penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. Akan tetapi harus
diketahui bahwa sistem pakar ini bukanlah untuk menggantikan fungsi dari seorang pakar dalam
hal ini seorang dokter spesialis paru dan pernafasan, dan akan tetapi hanya diperuntukkan
sebagai perlengkapan dan alat bantu yang terbatas, karena sistem pakar ini hanya bersifat
konsulatatif dan tidak seperti halnya seorang dokter spesialis yang dapat mengidentifikasi
penyakit tertentu dengan suatu pemikirannya.
Permasalahan yang ada adalah, bagaimana merancang dan membuat suatu alat
bantu untuk dapat mempelajari dan mengetahui penyakit paru dan pernafasan beserta gejalanya
dengan menggunakan teknologi informasi agar masyarakat umum dapat mengetahui gejala-
gejala penyakit paru dan pernafasan sehingga ditemukan cara penanganannya, yakni software
komputer.
Pada perancangan dan pembuatan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit paru
dan pernafasan ini berisikan antara lain konsultasi, knowledge base, dan daftar istilah. Aplikasi
sistem pakar ini menggunakan pemograman PHP MySql Version 2.5 dan Macromedia
Dreamwaver MX 2004.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Expert System, AI (Artificial Intelligence), Kecerdasan Buatan,
Penyakit Paru Dan Pernafasan
-
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Abstrak iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Perumusan Masalah 3
1.3. Pembatasan Masalah 3
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 4
1.5. Sistematika Penulisan 6
BAB II LANDASAN TEORI 8
2.1. Aplikasi 8
2.2. Kecerdasan Buatan 9
2.3. Sistem Pakar 10
2.3.1. Ciri,Karakteristik,Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar 13
2.3.2. Komponen Sistem Pakar 15
2.3.3. Teknik Representasi Pengetahuan 17
2.3.4. Metode Forward Chaining 18
2.4. Penyakit Paru-Paru dan Pernafasan 20
2.4.1. Jenis Penyakit Paru-Paru dan Pernafasan 20
2.4.2. Influenza 21
2.4.3. Tuberkulosis (TBC) 22
2.4.4. Bronkitis 23
2.5. Alat Bantu Pengembangan Sistem 24
2.5.1. Data
2.5.2. Sistem 25
2.5.3. Data Flow Diagram (DFD) 25
2.5.4. Bagan Alir (Flowchart) 27
2.6. Pemograman PHP dan Database MySqL 28
2.6.1. Sekilas Tentang PHP 28
2.6.2. Sejarah Singkat MySqL 30
2.7. Metodologi Pengembangan Sistem 32
2.8. Studi Literature Sistem 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41
3.1. Metode Pengumpulan Data 41
-
3.1.1. Studi Pustaka 41
3.1.2. Wawancara 42
3.1.3. Observasi 42
3.2. Metode Pengembangan Sistem 42
3.2.1. Inisialisasi Kasus 43
3.2.2. Analisa dan Desain 44
3.2.3. Prototype Dasar Kasus 44
3.2.4. Pengembangan Sistem 46
3.2.5. Implementasi Sistem 46
3.2.6. Implementasi Tahap Lanjut 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48
4.1. Inisialisasi Kasus 48
4.1.1. Defenisi Masalah 48
4.1.2. Evaluasi Solusi Alternatif 49
4.2. Analisa dan Konseptual 50
4.2.1. Konseptual 50
4.3. Prototype Dasar Kasus 52
4.3.1. Formulasi 52
4.3.2. Teknik Penalaran 52
4.3.3. Teknik Penelusuran 53
4.4. Mesin Inferensi 56
4.5. Pengembangan Sistem 65
4.5.1. Data Flow Diagram (DFD) 65
4.5.1.1. Context Diagram 66
4.5.1.2. Diagram Level Nol 67
4.5.2. Rancangan Data Base 67
4.5.3. Bagan Alir (Flowchart) 71
4.5.3.1. Flowchart Menu Utama 72
4.5.3.2. Flowchart Konsultasi 73
4.5.3.3. Flowchart Login Pakar 74
4.5.3.4. Flowchart Menu Pakar 75
4.5.3.5. Flowchart Input 76
4.6. Implementasi 86
4.7. Pengujian 98
4.2.7.1. Pengujian Akses Web 99
4.2.7.2. Pengujian Konsultasi 100
4.2.7.3. Pengujian Login 101
4.2.7.4. Pengujian Menu Ubah Password 102
-
4.2.7.5. Pengujian Menu Data Penyakit 106
4.2.7.6. Pengujian Data Relasi 109
4.8. Analisa Hasil Program 111
BAB V PENUTUP 115
5.1. Kesimpulan 115
5.2. Saran 116
Daftar Pustaka 117
Lampiran-Lampiran
-
Daftar Gambar
Gambar 2.1. Struktur Skematis Sistem Pakar 15
Gambar 2.2. Model Water Fall 18
Gambar 3.1. Siklus Pengembangan Sistem Pakar 43
Gambar 4.1. Penalaran Maju 53
Gambar 4.2. Pohon Keputusan/Tree 54
Gambar 4.3. Contex Diagram 66
Gambar 4.4. Diagram Level 0 67
Gambar 4.5. Flowchart Menu Utama 72
Gambar 4.6. Flowchart Konsultasi 73
Gambar 4.7. Flowchart Login Pakar 74
Gambar 4.8. Flowchart Menu Pakar 75
Gambar 4.9. Flowchart Input Gejala Penyakit 76
Gambar 4.10. Flowchart Input Data Penyakit 77
Gambar 4.11. Flowchart Input Relasi 78
Gambar 4.12. Rancangan Menu Utama 80
Gambar 4.13. Rancangan Menu Konsultasi 81
Gambar 4.14. Rancangan Menu Informasi 81
Gambar 4.15. Rancangan Menu Profil 82
Gambar 4.16. Rancangan Menu Pakar 82
Gambar 4.17. Rancangan Menu Input Data User 83
Gambar 4.18. Rancangan Input Ubah Password 84
Gambar 4.19. Rancangan Input Gejala 84
Gambar 4.20. Rancangan Input Data Penyakit 85
Gambar 4.21. Rangcangan Input Relasi 85
Gambar 4.22. Rancangan Output Hasil Konsultasi 86
Gambar 4.23. Implementasi Database 87
Gambar 4.24. Implementasi Tabel Gejala 88
Gambar 4.25. Implementasi Tabel Penyakit 88
Gambar 4.26. Implementasi Tabel User 89
Gambar 4.27. Implementasi Tabel Hasil Analisa 89
Gambar 4.28. Implementasi Tabel Pakar 90
Gambar 4.29. Implementasi Tabel Relasi 90
Gambar 4.30. Halaman Home 91
Gambar 4.31. Tampilan Menu Konsultasi 92
Gambar 4.32. Tampilan Menu Informasi 92
Gambar 4.33. Tampilan Menu Profile 93
Gambar 4.34. Tampilan Menu Pakar 94
Gambar 4.35. Tampilan Input Data User 94
Gambar 4.36. Tampilan Menu Ubah Password 95
-
Gambar 4.37. Form Input Gejala 96
Gambar 4.38. Form Input Data Penyakit 97
Gambar 4.39. Form Input Relasi 97
Gambar 4.40. Tampilan Output Hasil Konsultasi 98
Gambar 4.41. Hasil Keluaran Halaman Utama 99
Gambar 4.42. Halaman Tidak Ditemukan 100
Daftar Tabel
Tabel 2.1. Perbandingan Kemampuan Pakar Dengan Sistem Pakar 12
Tabel 2.2. Simbol DFD 26
Tabel 2.3. Simbol-Simbol Flowchart 27
Tabel 2.4. Penjadwalan Pengembangan Sistem 34
Tabel 2.5. Skripsi Sebelumnya Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Demam 38
Tabel 2.6. Skripsi Sebelumnya Identifikasi Kacang Menngunakan Forward Chaining 39
Tabel 2.7. Skripsi Sebelumnya Rancang Bangun Sistem Pakar Modifikasi Motor 40
Tabel 4.1. Gejala Penyakit 49
Tabel 4.2. Jenis Penyakit 50
Tabel 4.3. Data Pengobatan 51
Tabel 4.4. Daftar Hubungan Gejala dan Penyakit 57
Tabel 4.5. Basis Pengetahuan Gejala dan Penyakit 58
Tabel 4.6. Basis Pengetahuan Penyakit dan Cara Pengobatannya 65
Tabel 4.7. Gejala Penyakit 68
Tabel 4.8. Penyakit 68
Tabel 4.9. User 69
Tabel 4.10. Hasil Analisa 70
Tabel 4.11. Pakar 70
Tabel 4.12. Relasi 71
Tabel 4.13. Pengujian Konsultasi 100
Tabel 4.14. Pengujian Login 102
Tabel 4.15. Pengujian Menu Ubah Password 103
Tabel 4.16. Pengujian Gejala 104
Tabel 4.17. Pengujian Data Penyakit 107
Tabel 4.18. Pengujian Relasi 110
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Sistem pakar atau Expert System merupakan salah satu bidang yang
menggunakan kecerdasan buatan. Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar.
Sistem pakar menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran untuk
menyelesaikan masalah yang biasanya hanya dapat dilakukan oleh seorang pakar.
Sistem pakar memiliki beberapa kategori pengembangan dan pengembangan terbesar
dari sistem pakar adalah di bidang diagnosis, contohnya adalah diagnosis pada
penyakit paru-paru dan pernafasan.
Studi global pertama yang meneliti efek perokok pasif menemukan bahwa
merokok pasif menyebabkan 600.000 kematian setiap tahun. Kelompok yang
paling berisiko adalah anak-anak. Mereka adalah korban perokok pasif di rumah
mereka sendiri (Armando Peruga, Tahun 2004).
Armando Peruga, Pencetus Bebas Rokok WHO mengungkapkan,
Diperkirakan pada tahun 2004 di seluruh dunia, sebanyak 40% anak-anak, 33%
pria tak-merokok dan 35% perempuan tak-merokok terkena atau menjadi korban
merokok pasif. Hal ini telah menyebabkan sekurang-kurangnya 379.000 kematian
-
2
akibat penyakit jantung, 165.000 dari infeksi saluran pernapasan bawah, 36.900
karena asma dan 21.400 karena kanker paru-paru.
Armando Peruga juga mengungkapkan bahwa merokok pasif memiliki
dampak yang lebih besar pada perempuan, dapat menewaskan sekitar 281.000
orang perempuan di seluruh dunia. Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa di
banyak belahan dunia, penelitian menunjukkan, bahwa setidaknya sekitar 50%
atau lebih perempuan yang menjadi perokok pasif dibandingkan pria.
Di Indonesia sendiri Berdasarkan data Riskesdas 2007, prevalensi
merokok di Indonesia naik dari tahun ke tahun. Persentase pada penduduk
berumur >15 tahun adalah 35,4 persen aktif merokok (65,3 persen laki-laki dan
5,6 persen wanita), artinya 2 diantara 3 laki-laki adalah perokok aktif.
Menurut Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH,
kecenderungan peningkatan jumlah perokok tersebut membawa konsekuensi
jangka panjang, karena rokok berdampak terhadap kesehatan. Dampak kesehatan
dari konsumsi rokok telah diketahui sejak dahulu.
Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH mengatakan, lebih
dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan perokok dan terpapar asap
rokok atau sebagai perokok pasif. Menurut data The Global Youth Tobacco
Survey pada tahun 2006, 6 dari 10 pelajar di Indonesia terpapar asap rokok selama
mereka di rumah. Sebesar 37,3 persen pelajar dilaporkan biasa merokok, dan 3
-
3
diantara 10 pelajar pertama kali merokok pada usia dibawah 10 tahun (
Depkes,2011, lindungi generasi muda dari bahaya merokok )
Hal ini dikarenakan, anak-anak dan kaum muda semakin dijejali dengan
ajakan merokok oleh iklan, promosi dan sponsor rokok yang sangat gencar.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mencoba memberikan solusi
kepada masyarakat agar dapat lebih mengetahui gejala-gejala penyakit paru-paru
dan pernafasan yang paling utama disebabkan oleh perokok aktif,dengan
melakukan penelitian dengan judul Perancangan Sistem Pakar Identifikasi
Penyakit Paru-Paru Menggunakan Metode Forward Chaining.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan
masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Bagaimana menerapkan sistem pakar untuk menganalisis dan
mengidentifikasi penyakit paru-paru dan pernafasan.
2. Bagaimana merancang suatu sistem informasi yang dapat mengetahui jenis
penyakit paru-paru dan pernafasan berdasarkan gejala yang dialami pasien.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak keluar dari tema skripsi dan
judul skripsi, maka penulis memberikan batasan masalah adalah sebagai berikut :
-
4
1. Pembuatan aplikasi sistem pakar menggunakan bahasa pemrograman PHP
dan Database MySQL version 2.5.
2. Metode yang digunakan dalam aplikasi sistem pakar ini adalah metode
forward chaining.
3. Penyakit yang dibahas adalah penyakit Influenza (flu), TBC, dan
Bronkitis.
4. Input program berupa pemilihan mengenai gejala gejala penyakit paru-
paru dan pernafasan yang dialami pasien dan output yang dihasilkan
berupa jenis penyakit, gejala, pengobatan dan pencegahannya.
5. Pengembangan metode sistem dalam pembuatan laporan penulisan
menggunakan model air terjun ( waterfall ). Peneliti menggunakan model
ini karena semua kebutuhan system dapat didefenisikan secara utuh dan
benar diawal project, maka software dapat berjalan baik dan tanpa
masalah.
6. Objek dari penelitian ini adalah penyakit paru-paru dan pernafasan pada
manusia.
1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam skripsi ini adalah :
1. Menganalisa dan mempelajari jenis jenis penyakit paru-paru dan
pernafasan berdasarkan gejala gejalanya dan disesuaikan dengan
design aplikasi yang akan dibuat.
-
5
2. Merancang suatu aplikasi sistem pakar dalam bentuk sebuah website
yang membahas tentang penyakit paru-paru dan pernafasan.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian skripsi ini adalah:
a. Bagi penulis
i. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama dibangku
perkuliahan
ii. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kurikulum
tingkat akhir Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Teknik
Informatika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
iii. Merancang dan menghasilkan software system pakar, untuk
membantu mempelajari penyakit paru dan pernafasan
b. Bagi Umum
i. Masyarakat umum untuk mengetahui secara dini tentang penyakit
pernafasan.
ii. Dapat dijadikan dokumentasi bagi seorang pakar dokter ahli
pernafasan .
iii. Dapat mengaplikasikan program aplikasi system pakar dalam
mendiagnosa penyakit paru dan pernafasan berdasarkan
pemeriksaan fisik pasien penyakit jantung.
-
6
c. Bagi Universitas
i. Memberikan gambaran tentang persiapan kepada mahasiswa dalam
menghadapi dunia luar, sehingga menjadi evaluasi dapat mudah
dilakukan
ii. Untuk memberikan kemudahan bagi para mahasiswa kedokteran
dan para dokter yang ingin mempelajari tentang penyakit paru dan
pernafasan berdasarkan pemeriksaan fisik.
iii. Didalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan
kepada mahasiswa untuk mendalami dan melnjutkan penelitian ini.
Dan untuk mengetahui sejauh mana pengusaan materi yang
diiberikan, sehingga dapat dijadikan sebagai pilot project untuk
angkatan-angkatan yang akan datang
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan ini memberikan gambaran umum tentang apa yang
penulis bahas dalam setiap bab dari laporan skripsi ini. Adapun sistematika
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bagian ini dibahas mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.
-
7
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bagian ini dibahas mengenai landasan teoritis dari penulisan
laporan ini yaitu perancangan, aplikasi, kecerdasan buatan, sistem
pakar, data flow diagram (DFD), flowchart, penyakit paru-paru dan
pernafasan, bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini dibahas mengenai tahapan pengumpulan data yang
dilakukan, metode analisa data yang digunakan dan tools yang
digunakan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini dibahas mengenai hasil dan pembahasan sistem pakar,
pembahasan struktur data yang digunakan dan hasil layout/tampilan
aplikasi sistem pakar.
BAB V : PENUTUP
Pada bagian diuraikan mengenai kesimpulan dan saran yang didapat
dari pembahasan dan aplikasi yang telah dibuat.
-
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diberikan penjelasan mengenai teori-teori dasar yang
mendukung untuk pelaksanaan penelitian seperti kecerdasan buatan (artificial
intellegence), system pakar, alat pembangun sistem pakar. Serta juga akan dibahas
tentang PHP dan Macromedia Dreamwaver 8.0 yang akan digunakan dalam
pengembang sistem pakar penyakit paru dan pernafasan yang berdasarkan
pemeriksaan guna mendapatkan informasi penyakit paru dan pernafasan.
2.1 APLIKASI
Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan; lamaran;
penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat
digunakan oleh sasaran yang dituju. Melalui aplikasi, kita dapat berinteraksi
dengan berbagai macam informasi. ( Kadir, A. ,2003 : 2004 )
Aplikasi disimpulkan sebagai : Program program yang berfungsi untuk
menyelesaikan tugas tertentu, seperti pengolah kata, pengolah angka, pengolah
data, desktop publishing, software telekomunikasi, grafis, dan multimedia. ( Budi
Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom, MM 2002 : 97 )
Aplikasi akan menggunakan sistem operasi (OS) komputer dan aplikasi
yang lainnya yang mendukung. Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah
-
9
teknologi informasi semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan
app. Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh sebuah
perusahaan. App Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk
merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang paralel dengan
yang terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan.
2.2 KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan kecerdasan
yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap
komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin
(komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan
manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara
lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf
tiruan dan robotika.
Artifical Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan cabang dari
ilmu komputer yang konsern dengan pengautomatisasi tingkah laku cerdas. (Anita
Desiani dan Muhammad Arhami 2005 : 1).
Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat
komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. (Minsky
dalam Kusrini 2006 : 3)
Dari kedua pernyataan diatas menunjukkan bahwa AI adalah bagian dari
ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa
lebih baik daripada yang dilakukan manusia.
-
10
Adapun Artificial Intelegence memiliki beberapa karakteristik tersendiri
anatar lain : peneleaah simbolik (symbolic processing), pelacakan (heuristik),
teknik inferernsi dan pencocokan pola (pattern matching).
2.3 SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM)
Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan
pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama
1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat
berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan
oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis
matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga
mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat
menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk
mencapai suatu kesimpulan.
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan
pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang
biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.
(Martin dan Oxman dalam Kusrini 2006 : 11)
Sistem Pakar atau Expert System adalah suatu program komputer yang
dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan
oleh seorang pakar. ( Darkin dalam Muhammad Arhami 2003 : 109)
Dari kedua pernyataan diatas menunjukkan bahwa Sistem Pakar (Expert
System) adalah suatu sistem komputer yang dirancang dengan menggunakan
-
11
pengetahuan, fakta dan teknik penalaran untuk menyelesaikan suatu masalah yang
biasanya hanya dapat dilakukan oleh seorang pakar.
Ada beberapa keunggulan sistem pakar, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar.
2. Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu
bentuk tertentu.
3. Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat serta tanpa jemu mencari
kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi.
Sistem pakar mempunyai beberapa kemampuan dalam menyelesaikan
masalah, diantaranya :
1. Menjawab berbagai pertanyaan yang menyangkut bidang keahliannya.
2. Bila diperlukan, dapat menyajikan asumsi dan alur penalaran yang
digunakan untuk sampai ke jawaban yang dikehendaki.
3. Menambah fakta kaidah dan alur penalaran sahih yang baru ke dalam
otaknya.
Darkin dalam Muhammad Arhami (2005 : 229) mengungkapkan
perbandingan kemampuan antara seorang pakar dengan sebuah sistem pakar
seperti pada Tabel 2.1.
-
12
Tabel 2.1 Perbandingan Kemampuan Pakar dengan Sistem Pakar
Factor Human Expert Expert System
Time availibility Hari Kerja Setiap saat
Geografis Lokal/tertentu Dimana saja
Keamanan Tidak tergantikan Dapat digantikan
Perishable/dapat habis Ya Tidak
Performansi Variabel Konsisten
Kecepatan Variabel Konsisten
Biaya Tinggi Terjangkau
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem
pakar, antara lain :
1. Masyarakat biasa non-pakar dapat langsung memanfaatkan keahlian di
dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar.
2. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan
tertentu serta hasil solusi kerja.
3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks
dan berulang-ulang.
5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas
waktu.
6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai
pakar untuk dikombinasikan.
-
13
2.3.1 Ciri, Karakteristik, Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar
Ada beberapa ciri dan karakteristik yang membedakan sistem pakar
dengan sistem yang lain. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
1. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk
numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data
secara numerik sedangkan keahlian dari seorang pakar adalah fakta dan
aturan-aturan, bukan numerik.
2. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, subjektif, tidak
konsisten, subjek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan
sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak
ya atau tidak akan tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu. Oleh
karena itu dibutuhkan kemampuan sistem untuk belajar secara mandiri
dalam menyelesaikan masalah-masalah dengan pertimbangan-
pertimbangan khusus.
3. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah
bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima,
semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak
pasti. Oleh karena itu diperlukan fleksibilitas sistem dalam menangani
kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan.
4. Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat
terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan
-
14
kemudahan dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah
pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi.
5. Pandangan dan pendapat setiap pakar tidaklah selalu sama, yang oleh
karena itu tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan
jawaban yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-
pertimbangan berdasarkan faktor subjektif.
6. Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar
harus memberikan solusi akurat berdasarkan masukan pengetahuan
meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu
diperlukan.
Secara garis besar, banyak manfaat/keuntungan yang dapat diambil dengan
adanya sistem pakar yaitu :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar.
5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
6. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
7. Meningkatkan kapabilitas system computer.
8. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
9. Menghemat waktu dalam mengambil keputusan.
Disamping memiliki keuntungan, sistem pakar juga memiliki kelemahan, antara
lain :
-
15
1. Diperlukan biaya mahal untuk membuat dan memeliharanya.
2. Sulit dikembangkan, hal itu erat kaitannya dengan ketersediaan pakar
bidangnya.
3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar, hal ini berkaitan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan pakar.
2.3.2. Komponen Sistem Pakar
Sistem pakar biasanya terdiri atas beberapa komponen yang masing-
masing berhubungan seperti terlihat pada Gambar 2.1.(Kadir, A. , 2003: 2004)
Gambar 2.1. Struktur Skematis Sistem Pakar
Basis pengetahuan, berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,
memformulasi, dan memecahkan masalah. Basis pengetahuan tersusun atas 2
elemen dasar:
1. Fakta, misalnya : situasi, kondisi, dan kenyataan dari permasalahan yang
ada, serta teori dalam bidang itu
-
16
2. Aturan, yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan
masalah yang spesifik dalam bidang yang khusus
Mesin inferensi (Inference Engine), merupakan otak dari sistem pakar.
Juga dikenal sebagai penerjemah aturan (rule interpreter). Kerja mesin inferensi
meliputi :
1. Menentukan aturan mana akan dipakai
2. Menyajikan pertanyaan kepada pemakai, ketika diperlukan.
3. Menambahkan jawaban ke dalam memori Sistem Pakar.
4. Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan
5. Menambahkan fakta tadi ke dalam memori.
Papan Tulis (Blackboard/Workplace) adalah memori/lokasi untuk bekerja
dan menyimpan hasil sementara. Biasanya berupa sebuah basis data antarmuka
pemakai (User Interface). Sistem Pakar mengatur komunikasi antara pengguna
dan komputer.
Subsistem Penjelasan (Explanation Facility). Kemampuan untuk menjejak
(tracing) bagaimana suatu kesimpulan dapat diambil merupakan hal yang sangat
penting untuk transfer pengetahuan dan pemecahan masalah. Komponen
subsistem penjelasan harus dapat menyediakannya yang secara interaktif
menjawab pertanyaan pengguna, misalnya :
1. Mengapa pertanyaan tersebut anda tanyakan?
2. Seberapa yakin kesimpulan tersebut diambil?
3. Mengapa alternatif tersebut ditolak?
4. Apa yang akan dilakukan untuk mengambil suatu kesimpulan?
-
17
5. Fakta apalagi yang diperlukan untuk mengambil kesimpulan akhir?
Sistem Penghalusan Pengetahuan (Knowledge Refining System). Seorang
pakar mempunyai sistem penghalusan pengetahuan, artinya, mereka bisa
menganalisa sendiri performa mereka, belajar dari pengalaman, serta
meningkatkan pengetahuannya untuk konsultasi berikutnya.
2.3.3. Teknik Representasi Pengetahuan
Teknik representasi pengetahuan digunakan untuk merepresentasikan basis
pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga
dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain.
Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan
dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu :
1. Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan
(rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premis dan kesimpulan.
2. Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan
frame.
3. Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari objek-objek. Objek
adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses).
4. Case-Base Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).
-
18
2.3.4. Metode Forward Chaining
Metode Forward chaining dimulai dari sejumlah fakta-fakta yang telah
diketahui, untuk mendapatkan suatu fakta baru dengan memakai rule-rule yang
memiliki ide dasar yang cocok dengan fakta dan terus dilanjutkan sampai
mendapatkan tujuan atau sampai tidak ada rule yang punya ide dasar yang cocok
atau sampai mendapatkan fakta.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan solusi dari problem berdasarkan
kondisi yang ada, atau suatu proses yang memulai pencarian dari premis atau data
menuju konklusi (data-driven). Cara kerjanya adalah inference engine
menyalakan atau memilih rule-rule dimana bagian premisnya cocok dengan
informasi yang ada pada bagian working memory.
Sebagai contoh, asumsikan listing berikut ini valid, masing-masing
variable dari setiap rule menginginkan nilai benar (true) dan tujuannya adalah
variabel G :
R1 : JIKA A DAN C MAKA E;
R2 : JIKA D DAN C MAKA H;
R3 : JIKA B DAN E MAKA F;
R4 : JIKA B MAKA C;
R5 : JIKA F MAKA G;
Langkah-langkah dari komputer adalah sebagai berikut :
1. Komputer mengambil rule yang pertama (R1). Terdapat A pada posisi
JIKA karena nilai A belum ada pada memori dan tidak ada rule yang
-
19
memuat konklusi A, maka komputer akan menanyakan jawaban dari A
kepada user (diasumsikan benar).
2. Setelah A terpenuhi maka giliran C yang akan diperiksa nilainya, tetapi
tidak ada nilai C pada memori. Meski demikian C merupakan konklusi
dari rule R4. Sistem akan beralih ke rule R4.
3. Terdapat B pada posisi JIKA dari rule R4. Karena tidak terdapat pada
memori dan bukan merupakan konklusi dari rule, maka komputer akan
menanyakan jawaban untuk B (diasumsikan dijawab benar). Dengan
demikian konklusi C diinputkan ke memori.
4. Dengan diinputkannya konklusi C pada memori, maka syarat untuk
konklusi E pada rule R4 terpenuhi juga. Konklusi E diinputkan ke
memori, kemudian komputer akan mencari rule dengan E pada posisi
JIKA dan akan mendapatkan rule R3.
5. Pada rule R3 nilai B dan E terdapat pada memori dengan nilai benar,
maka konklusi F terpenuhi dan akan diinputkan ke memori. Komputer
kemudian mencari lagi rule dengan F pada posisi JIKA dan akan
mendapatkan rule R5.
6. Konklusi G pada rule R5 terpenuhi, karena F bernilai benar dan sistem
pakar akan menghasilkan kesimpulan G.
-
20
2.4. PENYAKIT PARU-PARU DAN PERNAFASAN
Paru-paru adalah salah satu organ pada sistem pernapasan yang berfungsi
sebagai tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan
karbondioksida di dalam darah.
Proses ini dinamakan sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan
hemoglobin sebagai pengikat oksigen. Setelah O2 didalam darah diikat oleh
hemoglobin, selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh.
Hanya vertebrata atau makhluk bertulang belakang yang memiliki paru-
paru sebagai alat pernapasan. Tekstur paru-paru berongga dan memiliki banyak
sekat. Terletak di dalam rongga dada, dilindungi oleh tulang selangka dan
diseliputi oleh kantung dinding ganda (pleura) yang melekat pada permukaan luar
paru-paru.
Manusia memiliki dua Paru-paru. Sebelah kiri terbagi oleh 2 bagian dan
sebelah kanan terbagi menjadi 3 bagian. Setiap satu bagian mengandung sekitar
1500 butir udara dan 300 juta alveolus dengan luas permukaannya sekitar 140 m2
bagi orang dewasa atau sepadan dengan lapangan tenis.
2.4.1. Jenis Penyakit Paru-Paru dan Pernafasan
Penyakit paru-paru dan pernafasan memiliki berbagai macam jenis,
diantaranya adalah :
1. Influenza (flu).
2. Tuberkulosis (TBC).
3. Bronkitis.
-
21
Untuk lebih jelasnya mengenai gejala dan pengobatan jenis penyakit diatas
akan dibahas pada sub bab dibawah ini.
2.4.2. Influenza
Influenza adalah penyakit menular tergolong dalam kategori penyakit yang
self limiting. Artinya jika tidak disertai komplikasi penyakit lain, penyakit masih
dapat disembuhkan, asalkan tubuh diberi kesempatan meningkatkan daya tahan
terhadap pengaruh dari luar.
Influenza disebabkan oleh virus Influenza. Virus ini ditularkan oleh orang
lain melalui air liur yang sudah terinfeksi pada saat penderita batuk atau bersin;
atau melalui kontak langsung dengan sekresi (liur dan lendir) penderita.
1. Gejala Penyakit
Gejala influenza akan nampak 24 - 48 jam setelah terinfeksi. Adapun
gejala gejala dari influenza, yaitu :
a. Batuk berdahak
b. Banyak penderita yang merasakan kesulitan bernafas dikarenakan
dahak yang berada di saluran pernafasan.
c. Penderita juga akan merasakan rasa sesak di dada.
d. Hidung mampet, meler, dan bersin bersin.
e. Banyak penderita yang merasakan tubuh sakit, hingga harus berbaring
di tempat tidur; terutama di punggung dan tungkai.
2. Pengobatan Penyakit
-
22
Sistem pengobatan yang utama untuk mengatasi influenza adalah
meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya adalah :
a. Istirahat cukup.
b. Hentikan kegiatan olahraga untuk sementara waktu.
c. Banyak minum air putih.
d. Hisap tablet antiseptik atau antibiotik untuk meningkatkan kekebalan
tubuh.
2.4.3. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
1. Gejala Penyakit
Adapun gejala dari penyakit TBC adalah :
a. Batuk berdahak
b. Banyak penderita yang merasakan kesulitan bernafas dikarenakan
dahak yang berada di saluran pernafasan..
c. Penderita juga akan merasakan rasa sesak di dada.
d. Demam pada siang atau sore dan berkeringat pada malam hari.
e. Dahak (lendir) yang keluar berwarna putih bercampur darah.
2. Pengobatan Penyakit
-
23
Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak
terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang
disediakan pemerintah. Cara Pengobatannya :
a. Selama 2 bulan intensif minum obat-obatan yang mengandung
Isoniazid (INH) dengan dosis 5-10 mg/kgbb/hari, Rifampisin dengan
dosis 10-20 mg/kgbb/hari, Pirazinamid dengan dosis 15-40
mg/kgbb/hari, Emtambutol dengan dosis 15-25 mg/kgbb/hari.
b. Apabila sakit berlanjut, 4 bulan selanjutnya minum obat INH (dengan
dosis 15-40 mg/kgbb/hari) dan Rifampisin (dengan dosis 15-20
mg/kgbb/hari) 3x seminggu.
c. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat
khusus agar tidak menularkan penyakitnya.
2.4.4. Bronkitis
Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang
membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman,
bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
1. Gejala Penyakit
Gejala penyakit brokitis adalah :
a. Batuk berdahak.
b. Banyak penderita yang merasakan kesulitan bernafas dikarenakan
dahak yang berada di saluran pernafasan.
c. Penderita juga akan merasakan rasa sesak di dada.
-
24
d. Wajah, telapak tangan, atau selaput lendir bewarna kemerahan.
e. Dahak (lendir) yang keluar berwarna kuning atau hijau.
2. Pengobatan Penyakit
Pengobatan pada penyakit bronkitis dapat dilakukan dengan cara :
a. Minum obat penekan batuk dan pengencer dahak seperti Gliseril
Guikolat (GG) dan epexol.
b. Gunakan obat-obatan herbal seperti propolis dicampur madu, teripang,
dan daun meniran.
2.5. ALAT BANTU PENGEMBANGAN SISTEM
Untuk membantu dalam proses analisis sistem dan perancangan sistem,
maka diperlukan alat pengembangan sistem. Adapun alat pengembangan sistem
yang dimaksud, yaitu :
a. Data Flow Diagram (DFD)
b. Bagan Alir (Flowchart)
Untuk penjelasan dan keterangan masing-masing alat pengembangan sistem
ini akan dijelaskan pada sub-bab berikutnya.
2.5.1. Data
Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi,
yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung
kepada pemakai. Misalnya, anda menjumpai deretan angka seperti berikut
: 6.30 27 6.32 28 6.34, 27, itulah contoh data karena itu tidak bermakna. (
Kadir, A. ,2003:29)
-
25
2.5.2. Sistem
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan ( Kadir,A., 2003:54)
2.5.3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD atau Data Flow Diagram adalah Suatu model logika data atau proses
yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data
yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan
data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan
pada data tersebut. (Andri Kristanto 2008 : 48)
DFD terdiri dari beberapa simbol yang mewakili komponen-komponen
dalam sistem. DFD adalah suatu alat yang cukup populer karena dapat
menggambarkan arus data kedalam sistem yang terstruktur. Pada umumnya ada 4
macam simbol. Adapun simbol simbol Data Flow Diagram (DFD) dapat dilihat
pada Tabel 2.1.
-
26
Tabel 2.2 Simbol DFD
SIMBOL KETERANGAN
Atau
Proses
Atau
Arus Data
Atau
Kesatuan Luar
atau
Simpanan Data (Data store)
Keterangan simbol-simbol yang digunakan dalam DFD:
a. Proses
Merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang/manusia,
mesin (komputer) atau gabungan dari manusia dan mesin.
b. Arus Data (Data Flow)
Simbol arus data berupa anak panah yang merupakan penghubung
antara kesatuan luar dan proses, dari proses kesimpanan data, dan dari
simpanan data ke kesatuan luar/sebaliknya.
c. Kesatuan Luar (Eksternal Entity)
Merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang dan
organisasi.
d. Simpanan Data (data store)
Merupakan data dari data yang dapat berupa suatu file atau database,
sistem komputer, atau suatu arsip/catatan manual.
-
27
2.5.4. Bagan Alir (FLOWCHART)
Flowchart adalah untaian simbol gambar ( chart ) yang menunjukkan
aliran (flow) dari proses terhadap data, simbol-simbol unutk flowchart dapat
diklasifikasikan menjadi simbol untuk program dan simbol untuk sistem
(peralatan hardware). (Suarga, 2006:6).
Flowchart digunakan untuk menolong analis dan programmer untuk
memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil, sehingga dapat
menolong dalam menganalisis alternative-alternatif lain dalam pengoperasian.
Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam membuat flowchart terlihat
pada Tabel 2.2.
Tabel 2.3 Simbol-simbol Flowchart
No Bentuk Flow Chart Keterangan
1
Pemberian nilai awal
2
Input
3
Proses
4
Pengujian
5
Awal atau akhir program
-
28
6
Konektor pada satu halaman
7
Arah urutan proses
8
Keterangan
9
Konektor pada halaman lain
Dalam hal ini simbol-simbol yang diterapkan oleh peneliti adalah nomor 2
sebagai simbol input data, nomor 4 sebagai simbol pengujian, nomor lima sebagai
simbol awal atau akhir program, nomor 7 sebagai simbol arah urutan proses,
nomor 8 sebagai simbol keterangan.
2.6. PEMROGRAMAN PHP DAN DATABASE MYSQL
PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web. Bahasa ini
mempunyai kelebihan yaitu kompabilitasnya dengan berbagai macam jenis
database, dukungan dengan berbagai macam jenis sistem operasi. Namun PHP
lebih cocok dan umum digunakan jika digabungkan dengan database MySQL.
2.6.1. Sekilas tentang PHP
PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan
bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting.
PHP dapat digunakan untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis.
-
29
PHP dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi, misalnya
Windows, LINUX, dan Mac OS. Selain Apache, PHP juga mendukung beberapa
web server lain, misalnya Microsoft IIS dan Caudium, PWS.
PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web
yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP
adalah MySQL, Akan tetapi PHP juga mendukung sistem manajemen database
Oracle, Microsoft Access, Interbase, dan dBase. ( Winpec Hengky Solution, 2010)
Untuk menjalankan sistem PHP dibutuhkan 3 komponen
1. Web server, karena PHP termasuk bahasa pemograman server side.
2. Program PHP, program yang memproses script PHP.
3. Database server, yang berfungsi untuk mengelola database.
Kelebihan PHP dari bahasa pemograman lain adalah :
1. Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunanya.
2. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari
mulai ISS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah
3. Dalam isi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan
devoleper yang siap membantu dalam pengembangan.
-
30
4. Dalam isi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena referensinya banyak.
2.6.2. Sejarah Singkat MySQL
MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan
pengembang software dan konsultan database yang bernama MySQL AB yang
bertempat di Swedia. Saat itu perusahaan tersebut masih TeX Data Konsult AB,
dan tujuan awal dikembangkan MySQL adalah mengembangkan aplikasi web
pada client.
Awalnya Michael Windenicus Monty, pengembang satu-satunya di TeX
mempunyai sebuah aplikasi UNIREG dan ruti ISAM buatannya sendiri dan
sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke
dalamnya. Mula-mula Monty menggunakan miniSQL (mSQL) pada
eksperimennya itu, namun mSQL dirasa kurang sesuai karena terlalu lambat
dalam pemrosesan query.
Akhirnya Monty menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang
sedang merilis versi kedua mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri
mesin SQL yang mempunyai antar muka mirip dengan SQL tetapi dengan
kemampuan yang lebih sesuai dan akhirnya lahirlah MySQL.
Tentang pengambilan nama MySQL sampai saat ini masih belum jelas
asal usulnya. Ada yang berpendapat nama My diambil dari huruf depan dan
belakang Monty, tetapi versi lain mengatakan nama itu diambil dari putri Monty
yang kebetulan bernama My.
-
31
Beberapa keistimewaan yang dimiliki MySQL sebagai backend dalam
mengolah database adalah :
1. Mudah digunakan
Perintah dalam MySQL dan aturan-aturannya relatif mudah diingat dan
diimplementasikan, karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa
standar database.
2. Open source
MySQL sudah menggunakan konsep open source artinya siapapun dapat
berkecimpung dalam mengembangkan MySQL dan hasil
pengembangannya dipublikasikan kepada para pemakai.
3. Biaya murah
Pemakai dapat menggunakan MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya
yang cukup mahal selama mengikuti konsep open source/GNU Public
Licences.
4. Keamanan
MySQL menerapkan sistem keamanan dan hak akses secara bertingkat,
termasuk dukungan dengan keamanan data secara pengacakan lapisan
data. Adanya tingkatan user dan jenis akses yang beragam. Terdapat
sistem pengacakan password (encrypted password)
5. Listas platform
-
32
MySQL dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi seperti Linux,
Windows, FreeBSD, Novell Netware, SUN Solaris, SCO OpenUnix, dan
IBMsAIX.
6. Kapabilitas
MySQL mampu memproses data yang tersimpan dalam database dengan
jumlah 50 juta record, 60.000 tabel, dan 5.000.000.000 jumlah baris.
Mampu memproses sebanyak 32 indek per tabel.
2.7. METODOLOGI PENGEMBANGAN SYSTEM
Segala sesuatu yang akan kita kembangkan seharusnya memiliki kerangka
kerja penelitian, demikian pula dengan langkah langkah pengembangan sistem /
perangkat lunak. Adapun metode pengembangan sistem yang penulis gunakan
dalam pembuatan laporan penulisan ilmiah ini adalah model air terjun (Waterfall)
yang mengacu pada bidang ilmu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Waterfall
adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat sekunsial dan terdiri
dari 5 tahap yang saling terkait dan mempengaruhi. Keterkaitan dan pengaruh
antar tahap, ada karena output sebuah tahap dalam Waterfall Model merupakan
input bagi tahap berikutnya, dengan demikian ketidaksempurnaan hasil
pelaksanaan tahap sebelumnya adalah awal ketidaksempurnaan tahap berikutnya.
Memperhatikan karakteristik ini, sangat penting bagi peneliti untuk melakukan
analisa kebutuhan dan desain sistem sesempurna mungkin sebelum masuk ke
dalam tahap penulisan kode program. Berikut Gambar 3.1 model waterfall beserta
uraian masing masing tahapan
-
33
Gambar 3.1 Model Waterfall (Roger S. Pressman : 2009)
Penulis menggunakan model Waterfall dikarenakan pengaplikasiannya
mudah dan kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat
didefinisikan secara utuh, dan benar di awal project, maka Software Engineering
dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan
sistem tidak dapat didefinisikan sesuai dengan yang diinginkan, tetapi problem
pada kebutuhan sistem di awal project lebih ekonomis dalam hal uang (lebih
murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem
yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.
Pada sub bab ini akan diuraikan langkah langkah model air terjun
(waterfall) berdasarkan gambar 3.1 , yaitu sebagai berikut :
1. System / Information Engineering and Modeling
Design
Software
Requiremts
Analysis
Testing /
Verifacation
Coding
System /Information
Engineering and
Modeling
-
34
Pemodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem
yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Penjadwalan
pengembangan suatu sistem atau perangkat lunak ini dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
Tabel 2.4 Penjadwalan Pengembangan Sistem
Kegiatan
Februari Maret April Mei
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Perencanaan
Analisa
Perancangan
Implementasi
Testing
2. Analisa
Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis terhadap gejala penyakit, jenis
penyakit dan data pengobatan dengan melakukan tahapan wawancara
terhadap dokter dan pasien serta mensurvey setiap pasien penderita
penyakit paru dan pernafasan untuk memperoleh informasi tentang ilmu di
dunia kesehatan. penelusuran data-data yang didapat dengan menggunakan
metode forward chaining agar aplikasi yang dibangun terarah, sehingga
dapat menghasilkan sebuah aplikasi yang berfungsi maksimal. Data yang
ditelusuri meliputi :
1. Gejala Penyakit Pasien yang terdiri dari :
- Batuk Berdahak
-
35
- Kesulitan Pernafasan
- Sesak di Dada
- Hidung mampet,meler, dan bersin
2. Jenis Penyakit Pasien yang terdiri dari
- Influenza
- Tuberkulosis
- Bronkitis
3. Perancangan
Tahap ini membahas tentang perancangan dari model sistem dengan
menggunakan dua alat bantu yaitu untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika
menggunakan dua data flow diagram ( DFD ) yaitu diagram context dan
diagram level 0. Data Flow Diagram adalah diagram yang menunjukan
aliran data di antara pengguna, proses dan database yang terkait dengan
software., kemudian untuk mengetahui arus pekerjaan secara keseluruhan
dari sistem menggunakan flowchart. Dalam melakukan perancangan,
penulis juga menentukan rancangan input dan output yang digunakan.
1. Perancangan Input yang terdiri dari :
G01 = Batuk Berdahak.
G02 = Kesulitan Pernafasan.
G03 = Sesak di dada.
G04 = Hidung mampet, meler, dan bersin-bersin.
-
36
G05 = Badan terasa sakit, terutama pada bagian punggung dan
tungkai
G06 = Demam pada siang atau sore dan berkeringat pada malam
hari
G07 = Dahak berwarna putih bercampur darah
G08 = Wajah, telapak tangan, atau selaput lendir berwarna
kemerahan
M09 = Dahak berwarna kuning atau hijau
2. Perancangan Output yang terdiri dari :
P01 = Influenza
P02 = Tuberkulosis
P03 = Bronkitis
4. Implementasi
Pada tahap ini akan dibahas tentang urutan proses dari pembuatan dari
sistem ini sendiri. Tahap ini dimulai dari pembuatan database
menggunakan MySQL version 2.5 kemudian dibuat desain tampilan menu
dan form-form input sesuai dengan kebutuhan sistem dilanjutkan dengan
memasukkan coding program sesuai dengan form yang telah dibuat. Pada
tahap ini penulis menggunakan aplikasi Macromedia Dreamweaver 8.0
untuk merancang sistem pakar ini. Hasil dapat dilihat di bab IV
5. Pengujian
Pengujian software dilakukan untuk memastikan bahwa software yang
dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat
-
37
dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan. Pengujian software
biasanya dilakukan dalam 2 atau 3 tahap yang saling independen, yaitu :
pengujian oleh internal yaitu peneliti, pengujian oleh divisi Quality
Assurance dan pengujian oleh pengguna di rumah sakit atau klinik. Dalam
tahap ini, rumah sakit atau klinik harus memastikan bahwa kerangka /
skenario pengujian software dibuat dengan lengkap meliputi semua proses,
kebutuhan dan pengendalian yang ada di dalam dokumen analisa
kebutuhan dan desain sistem.
2.8. STUDI LITERATURE SISTEM
Sebagai acuan dalam menyusun skripsi ini, peneliti tidak hanya terpaku dari
sumber yang ada pada buku maupun media elektronik lain. Skripsi lain tentang
aplikasi pembelajaran yang sebelumnya sudah pernah dibuat menjadi
pertimbangan dan acuan untuk menghasilkan aplikasi yang lebih baik lagi. Dari
beberapa skripsi yang menjadi acuan penulis, semuanya dibandingkan untuk
mendapatkan kelebihan dan kekurangan dari aplikasi sistem pakar yang telah
dibuat. Berpedoman dari aplikasi-aplikasi tersebut penulis dapat melihat
kekurangan dan fitur apa saja yang masih perlu ditambahkan dengan berpatok
kepada kebutuhan user.
-
38
Judul : Pengembangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis
Penyakit Penyebab Demam Pada Anak
Pengarang : Syahida Arfiani (2006) UIN JAKARTA
Tabel 2.5 Skripsi sebelumnya tentang Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis
Penyakit Penyebab Demam Pada Anak
Keunggulan
Pengguna dapat langsung berinteraksi dengan aplikasi dengan
cara menggerakkan tombol-tombol yang terdapat dihalaman
yang tersedia sehingga dapat memudahkan pengguna untuk
mendiagnosa penyakit yang diderita.
Kelemahan
Tidak adanya menu cetak atau print pada aplikasi sehingga
aplikasi ini dianggap kurang oleh peneliti.
Perangkat lunak
yang digunakan
Borland Delphi 7.0, Microsoft Access2003
-
39
Judul : Identifikasi Tumbuhan Kacang-Kacangan (Papilionaceae)
Menggunakan Sistem Pakar Dengan Pendekatan Forward Chaining
Pengarang : Taufiq (2006) UIN Syarif Hidayatullah
Tabel 2.6 Skripsi sebelumnya tentang Identifikasi Kacang-Kacangan
Menggunakan Sistem Pakar dengan Pendekatan Forward Chaining
Keunggulan
Memeliki keakuratan dalam identifikasi Jenis tumbuhan
papilionace dengan menggunakan forward chaining.
Kelemahan
Tampilan home yang kurang memuaskan sehingga kurang
menarik pengguna untuk melakukan identifikasi dengan
aplikasi ini, dan identifikasi hanya dibatasi pada jenis kacang-
kacangan.
Perangkat lunak
yang digunakan
MATLAB (Matrix Laboratory), GUIDE
-
40
Judul : Rancang Bangun Sistem Pakar Memodifikasi Sepeda Motor
Suzuki Satria 120R
Pengarang : Muhammad Febriansyah (2005) UIN Syarif Hidayatullah
Tabel 2.6 Skripsi sebelumnya tentang Rancang Bangun Sistem Pakar
Memodifikasi Motor Suzuki Satria 120R
Keunggulan
Dengan tampilan user friendly memudahkan user dalam
mengakses system tersebut tanpa harus mendaftar hak akses
dan tanpa adanyakehadiran seorang pakar.
Kelemahan
Ruang lingkup yang masih kecil dan penelusuran penelusuran
data yang tidak bersifat dinamik.
Perangkat lunak
yang digunakan
PHP, MySQL
-
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 METODE PENGUMPULAN DATA
Pembahasan metodologi yang digunakan dalam proses penyelesaian
skripsi ini pada dasarnya adalah merupakan urutan langkah-langkah yang harus
dilakukan. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-
cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat
berjalan dengan lancar. Peneliti melakukan beberapa langkah pengumpulan data
seperti studi pustaka, wawancara dan observasi.
3.1.1 Studi Pustaka
Sumber referensi yang penulis pergunakan adalah buku, majalah atau
Koran, dan internet. Adapun referensi yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Metodologi Kesehatan.
b. Kapita selekta Kedokteran.
c. Kamus Kedokteran.
d. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan.
e. Majalah bulletin of the world Health Organization.
Buku-buku tersebut merupakan buku yang dianjurkan pakar dalam penelitian
ini untuk digunakan sebagai bahan pengumpulan data. Data lengkap dari daftar
buku-buku tersebut dapat dilihat pada daftar pustaka. Selain itu penulis juga
-
42
menggunakan website www.medieastore.com, www.infomedika.com, dan
biomed.ee.itb.ac.id sebagai media informasi di internet.
3.1.2 Wawancara
Pada tahap ini penulis melakukan wawancara terstruktur dengan manajemen
klinik Makmur Jaya yaitu Hj. Elizar Bahar M.kes. dari beberapa wawancara yang
telah peneliti lakukan dengan pakar mengenai masalah kesehatan dan pelayanan
penyakit paru dan pernafasan, peneliti mendapatkan beberapa data jenis penyakit,
gejala dan penanganannya. Beberapa hasil wawancara yang telah penulis lakukan
dapat dilihat pada lampiran 2.
3.1.3 Observasi
Pada metode ini data diperoleh dengan melakukan peninjauan kelapangan
guna mendapat fakta pendukung dalam penelitian. Observasi peneliti laksanakan
pada bulan Juli 2011 di Klinik Makmur Jaya, Ciputat. Dari observasi tersebut
peneliti mendapatkan beberapa data sekunder berupa jenis masalah kesehatan
yang umumnya diderita perokok aktif dan upaya yang dilakukakn oleh dokter
umum dalam menanggulanginya.
3.2 METODE PENGEMBANG SISTEM
Dalam pengembang sistem pakar ini terdapat siklus pengembangan untuk
mengembangkan system seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Siklus
pengembangan sistem pakar ini adalah dengan menggunakan metode
pengembangan Expert System Development Life Cycle, Turban Efraim (1995).
-
43
Pada pengembangan sistem pakar, ada enam tahap yang meliputi
identifikasi, konseptualisasi, formalisasi, implementasi, pengujian dan
pengembangan sistem.
Gambar 3.1 Siklus Pengembangan sistem Pakar
3.2.1 Inisialisasi Kasus
Inisialisasi kasus adalah langkah pertama dalam pengembangan sistem
pakar. Tahap ini merupakan tahap pentuan hal-hal penting sebagai dasar dari
Inisialisasi Kasus
Analisis dan Desain Sistem
Prototype Dasar Kasus
Pengembangan Sistem
Implementasi Sistem
Implementasi Tahap Lanjut
-
44
permasalahan yang akan dibahas, tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah
yang akan diimplementasikan kedalam sistem. Tujuan pokoknya adalah
mengidentifikasi masalah dan setiap masalah yang diidentifikasikan harus dicari
solusi dari tujuan yang ingin dicapai dari proses pengembang tersebut.
3.2.2 Analisa dan Desain Sistem
Pada tahap ini knowledge engineer dan pakar menentukan konsep yang
akan dikembangkan menjadi sistem pakar. Hasil inisialisasi kasus akan
dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan
dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Pada
tahap ini juga menganalisis data-data penting yang harus didalami bersama
dengan pakar dibidang permasalahan, sehingga hasilnya dapat memberikan
jawaban pasti bahwa sasaran permasalahan tepat, benar dan sudah sesuai.
3.2.3 Prototype Dasar Kasus
Dalam tahap ini hubungan antar unsur akan digambarkan dalam bentuk
format yang biasa digunakan oleh sistem pakar seperti mekanisme inferensi yang
meliputi : teknik penalaran menggunakan forward chaining, teknik best first
search, dan representasi pengetahuan yang meliputi ; diagram pohon dan kaidah
produksi.
-
45
3.2.3.1. Mekanisme Inferensi
Mekanisme inferensi adalah bagian dari system pakar yang
melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan
urutan dan pola tertentu. Secara umum komponen yang ada dalam
mekanisme inferensi adalah :
3.2.3.1.1. Teknik Penalaran
Teknik penalaran (inferensi) yang digunakan untuk
mencapai kesimpulan yang sesuai dengan kebutuhan dan
mekanisme inferensi untuk masalah pendiagnosaan yaitu
menggunakan teknik forward chaining yang memulai
penelusurannya dari sekumpulan data menuju kesimpulan
3.2.3.1.2. Teknik Penelusuran
Teknik penelusuran yang digunakan adalah teknik
penelusuran best first search yang melakukan penelusuran dengan
mencari solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
sehingga penelusuran dapat ditentukan harus dimulai dari mana.
3.2.3.2. Representasi Pengetahuan
Teknik representasi pengetahuan pada sistem pakar untuk
mendiagnosa penyakit paru dan pernafasan dengan masalah
menggunakan metode kaidah produksi. Representasi pengetahuan
-
46
dengan kaidah produksi pada dasarnya berupa aplikasi aturan
(rule) yang berupa :
a. Antecedent, yaitu bagian awal yang mengekspresikan situasi
atau premis (pernyataan berawalan F).
b. Konsekuen, yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan
tertentu atau konklusi yang diharapkan jika suatu situasi atau
premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN).
3.2.4 Pengembangan Sistem
Setelah tahap prototype dasar kasus selesai, kemudian diimplementasikan
dengan membuat perancangan sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem ini
terdiri dari perancangan basis data, perancangan antar muka pemakai dan sarana-
sarana pendukung sistem. Pada sistem pakar ini menggunakan bahasa
Pemograman PHP MySQL dan Macromedia Dreamwaver sebagai alat bantu
implementasi program serta sebagai alat bantu pembangunan system pakar.
3.2.5 Implementasi Sistem
Sistem pakar yang telah dibangun perlu adanya implementasi sistem, yaitu
tahap yang meliputi proses inputan pemakai ; instalasi, demosntrasi, dan
penerapan sistem ; dokumentasi; dan keamanan. Selain itu, perlu adanya evaluasi
untuk menguji dan menentukan kesalahannya. Hal ini merupakan hal yang umum
dilakukan karena suatu sistem belum tentu sempurna setelah selesai
pembuatannya sehingga proses evaluasi diperlukan untuk penyempurnaannya.
-
47
Dalam evaluasi akan ditemukan bagian-bagian yang harus dikoreksi untuk
menyamakan permasalahan dan tujuan akhir pembuatan sistem.
3.2.6 Implementasi Tahap Lanjut
Dalam tahap ini aktivis yang akan dilakukan adalah operasi, pemeliharaan,
upgrade dan perluasan, serta evaluasi sistem.
-
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan bab hasil dan pembahasan dalam pembangunan sistem
pakar identifikasi penyakit paru dan pernafasan menggunakan metode forward
chaining. Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya yaitu mengenai
tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembang sistem pakar. Dan berikut ini
pembahasan secara terperinci mengenai pengembangan sistem pakar pakar
penyakit paru dan pernafasan.
4.1. INISIALISASI KASUS
Dalam tahap ini, seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
merupakan pengidentifikasian terhadap masalah yang akan dianalisa pengkajian
dan pembahasan masalah yang akan diimplementasikan kedalam sistem, dan
fasilitas pendukung pembangunan sistem pakar penyakit paru dan pernafasan.
4.1.1 Difinisi Masalah
Sebagai salah satu organ tubuh manusia yang terpenting adalah
paru-paru yang mempunyai peran dalam peredaran pernafasan didalam
susunan anatomi manusia. Paru-paru seperti halnya organ tubuh lainnya
dapat mengalami gangguan fungsinya maupun juga dapat terinfeksi
penyakit. Jika hal ini terjadi maka harus segera ditangani dan diperiksakan
kepada yang ahli dibidangnya, yaitu dokter spesialis paru dan pernafasan.
Jika hal ini tidak ditangani dengan serius dapat mengakibatkan kematian.
-
49
Namun sering kali kita jumpai para pasien tidak mengetahui dengan benar
gejala-gejala penyakit jantung dan pemekrisaan-pemeriksaan jika terjadi
serangan. Hal ini dikarenakan kurangnya media informasi tentang penyakit
paru dan pernafasan masyarakat umum. Aplikasi sistem pakar yang akan
dikembangkan dapat dipergunakan sebagai alat pembelajaran bagi
masyarakat umum dan mahasiswa kedokteran yang ingin tahu tentang
penyakit paru dan pernafasan.
4.1.2 Evaluasi Solusi Alternatif
Dengan melihat uraian diatas, maka perlunya dikembangkan suatu
sistem yang dapat membantu dalam penyebaran informasi penyakit paru
dan pernafasan dan solusinya kepada masyarakat, agar dapat mengetahui
gejala-gejala penyakit jantung dan pemeriksaannya pada saat diderita atau
tidak
Sistem yang akan dibuat adalah aplikasi sistem pakar untuk
memberikan solusi terhadap penyakit paru-paru. Sistem ini akan
memberikan pengetahuan berdasarkan pemeriksaan fisik penderita
penyakit paru dan pernafasan, yang dimulai dari pemeriksaan dan
dilanjutkan untuk mencari solusinya dari hasil pemeriksaan untuk
mengetahui penyakit paru dan pernafasan yang diderita seseorang.
Untuk selanjutnya diharapkan masyarakat dan para penderita paru
dan pernafasan khususnya dapat mengetahui informasi tentang penyakit
paru dan pernafasan secara menyeluruh yang berdasarkan pemeriksaan
fisik penyakit paru dan pernafasan.
-
50
4.2. ANALISA DAN KONSEPTUAL
4.2.1. Konseptual
Dalam tahap ini knowledge engineer dan pakar akan menentukan
konsep yang akan dikembangkan menjadi sistem pakar untuk mendiagnosa
penyakit paru dan pernafasan berdasarkan pemeriksaan fisik pasin penyakit paru
dan pernafasan
Hasil dari pembuatan konsep ini antara knowledge engineer dan
pakar adalah dengan terkumpulnya data-data mengenai pengeleompokkan
pemeriksaan penyakit paru dan pernafasan. Berdasarkan analisa pemeriksaan fisik
pasien penyakit paru dan pernafasan yang terdiri dari :
1. Gejala Penyakit
Basis pengetahuan dari gejala penyakit paru-paru dan pernafasan dapat
dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Gejala Penyakit
Kode Gejala Penyakit
G01 Batuk Berdahak
G02 Kesulitan Pernafasan
G03 Sesak di dada
G04 Hidung mampet, meler, dan bersin-bersin.
G05 Badan terasa sakit, terutama pada bagian punggung dan tungkai
G06 Demam pada siang atau sore dan berkeringat pada malam hari
G07 Dahak berwarna putih bercampur darah
G08 Wajah, telapak tangan, atau selaput lendir berwarna kemerahan
G09 Dahak berwarna kuning atau hijau
-
51
2. Jenis Penyakit
Basis pengetahuan dari Jenis Penyakit dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jenis Penyakit
Kode Penyakit
P01 Influenza
P02 Tuberkulosis
P03 Bronkitis
3. Cara Pengobatan Penyakit
Basis pengetahuan dari Cara Pengobatan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Pengobatan
Kode Pengobatan
CP01 Istirahat yang cukup
CP02 Hentikan Kegiatan olahraga untuk sementara waktu
CP03 Banyak Minum Air Putih
CP04 Hisap tablet antiseptik atau antibiotik untuk
meningkatkan kekebalan tubuh
CP05 Selama 2 bulan intensif minum obat-obatan yang
mengandung Isoniazid (INH) dengan dosis 5-10
mg/kgbb/hari, Rifampisin dengan dosis 10-20
mg/kgbb/hari, Pirazinamid dengan dosis 15-40
mg/kgbb/hari, Emtambutol dengan dosis 15-25
mg/kgbb/hari.
-
52
CP06 Apabila sakit berlanjut, 4 bulan selanjutnya minum
obat INH (dengan dosis 15-40 mg/kgbb/hari) dan
Rifampisin (dengan dosis 15-20 mg/kgbb/hari) 3x
seminggu.
CP07 Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina
di tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya.
CP08 Minum obat penekan batuk dan pengencer dahak
seperti Gliseril Guikolat (GG) dan epexol.
CP09 Gunakan obat-obatan herbal seperti propolis dicampur
madu, teripang, dan daun meniran.
4.3 PROTOTYPE DASAR KASUS
4.3.1 Formulasi
Format yang digunakan dalam pembangunan sistem pakar adalah
mekanisme inferensi yang meliputi teknik penalaran, dan teknis penelusuran dan
representasi pengetahuan yang meliputi kaidah produksi.
4.3.2. Teknik Penalaran
Teknik penalaran yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar
untuk informasi penyakit paru dan pernafasan ini dengan menggunakan teknik
forward chaining (penalaran maju) yang dimulai penelusurannya dari sekumpulan
dan menuju kesimpulan yang diinginkan. Artinya data-data atau gejala-gejala dari
pemeriksaan akan dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian akan direkam/disimpan
selanjutnya dianalisa untuk mencari solusinya.
-
53
Observasi 1 Kaidah A Fakta a Kaidah A Kesimpulan 1
Fakta b Kaidah B Kesimpulan 2
Kesimpulan 3
Observasi 2 Kaidah fakata c kaidah Kesimpulan 4
Gambar 4.1 Penalaran Maju
4.3.3 Teknik Penelusuran
Selain teknik penalaran, diperlukan juga teknik penelusuran data
dalam bentuk network atau jaringan yang terdiri dari nodes berbentuk tree atau
pohon. Ada tiga teknik penelusuran yang dipergunakan dalam pembangunan
sistem pakar yaitu ; depth first search, bread first search dan best first search.
Dalam pembuatan aplikasi sistem pakar penyakit paru dan pernafasan ini
menggunakan teknik penelusuran berbentuk tree atau pohon yang melakukan
penelusuran data-data pada node-node secara mendalam simpul sistem pakar
bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Atau proses pencariannya
akan dilakukan pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node
yang selevel. Untuk gambar rancangan rule dapat dilihat di Gambar 4.2.
-
54
N1 N2 N3
N4 N5 N6 N7 N8
N9 N10
N11 N12
Gambar 4.2 Pohon Keputusan atau Tree
Lambang bulat pada pohon keputusan melambangkan sebagai node akar
atau cabang (bukan daun) sedangkan kotak melambangkan node daun. Jika
pengetahuan yang terbentuk berupa kaidah produksi dengan format:
Jika Premis Maka Konklusi Node-node akar akan menjadi Premis dari
aturan sedangkan node daun akan menjadi bagian konklusinya. Dari
Atr1
Atr2 H5 Atr5
Atr3
Atr4
H4
H1
H6 H7 H8
H2 H3
-
55
gambar pohon keputusan pada gambar 4.2, dapat dibentuk aturan sebagai
berikut :
1.jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_4
Dan Atr_3 = N_9
Maka H_1
2. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_4
Dan Atr_3 = N_10
Dan Atr_4 = N_11
Maka H_2
3jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_4
Dan Atr_3 = N_10
Dan Atr_4 = N_12
Maka H_2
4. Jika Atr_1 = N_1
Dan Atr_2 = N_5
Maka H_4
5. Jika Atr_1 = N_2
Maka H_5
6. Jika Atr_1 = N_3
-
56
Dan Atr_5 = N_6
Maka H_6
7. Jika Atr_1 = N_3
Dan Atr_5 = N_7
Maka H_7
8. Jika Atr_1 = N_3
Dan Atr_5 = N_8
Maka H_8
Model case based reasoning dapat digunakan sebagai metode akuisi si
pengetahuan dalam aplikasi system pakar diagnosis penyakit. Aturan yang
dihasilkan sistem ini mampu digunakan untuk mendiagnosis penyakit
didasarkan pada data-data pasien. Dalam penentuan diagnosis penyakit
belum diimplementasikan derajat kepercayaan terhadap hasil diagnosis
tersebut.
4.4. MESIN INFERENSI
Dalam tahap ini, penulis melakukan penalaran dengan menggunakan isi
daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Mekanisme inferensi untuk
pengujian aturan yang penulis gunakan adalah metode forward chaining.
Penelusuran dilakukan dengan memilih gejala terlebih dahulu dan
kemudian dicocokan dengan aturan aturan yang ada.
-
57
Dibawah ini merupakan tabel mesin inferensi yang digunakan sebagai
acuan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar penyakit paru paru dan
pernafasan. Mesin inferensi untuk hubungan antara gejala dan penyakit dapat
dilihat pada tabel 4.4. Mesin inferensi untuk basis pengetahuan gejala dan
penyakit dapat dilihat pada tabel 4.5. Mesin Inferensi untuk basis pengetahuan
penyakit dan cara pengobatan dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Daftar Hubungan Gejala dan Penyakit
No Gejala Kode
Gejala
Penyakit
Influenza
(P01
TBC
(P02)
Bronkitis
(P03)
1. Batuk Berdahak G01 x x x
2. Kesulitan Pernafasan G02 x x x
3. Sesak di dada G03 x x x
4. Hidung mampet, meler, dan
bersin-bersin.
G04 x
5. Badan terasa sakit, terutama
pada bagian punggung dan
tungkai
G05 x
6. Demam pada siang atau sore
dan berkeringat pada malam
hari
G06 x
7. Dahak berwarna putih
bercampur darah
G07 x
8. Wajah, telapak tangan, atau
selaput lendir berwarna
kemerahan
G08 x
9. Dahak berwarna kuning atau
hijau
G09 x
-
58
Tanda silang (x) pada jenis penyakit didalam Tabel 4.4 menunjukkan
pasien mengalami penyakit tersebut diatas
Tabel 4.5 Basis Pengetahuan Gejala dan Penyakit
No. Aturan
1 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 THEN P01
2 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 THEN P01
3 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 THEN P01
4 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 THEN P01
5 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 THEN P01
6 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 THEN P01
7 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 THEN P01
8 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G07 THEN P01
9 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G08 THEN P01
10 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G09 THEN P01
11 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 THEN P01
12 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 THEN P01
13 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 THEN P01
14 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G09 THEN P01
15 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 THEN P01
16 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 THEN P01
17 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 THEN P01
18 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G09 THEN P01
19 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 THEN P01
20 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G09 THEN P01
21 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 THEN P01
22 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G07 AND G09 THEN P01
23 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 THEN P01
-
59
24 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G09 THEN P01
25 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 THEN P01
26 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G09 THEN P01
27 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 THEN P01
28 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G09 THEN P01
29 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G08 THEN P01
30 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 AND G09 THEN P01
31 IF G01 AND G02 AND G03 AND G06 THEN P02
32 IF G01 AND G02 AND G03 AND G07 THEN P02
33 IF G01 AND G02 AND G06 AND G07 THEN P02
34 IF G01 AND G03 AND G06 AND G07 THEN P02
35 IF G02 AND G03 AND G06 AND G07 THEN P02
36 IF G01 AND G02 AND G03 AND G06 AND G07 THEN P02
37 IF G01 AND G02 AND G04 AND G06 AND G07 THEN P02
38 IF G01 AND G02 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P02
39 IF G01 AND G02 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02
40 IF G01 AND G02 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02
41 IF G01 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 THEN P02
42 IF G01 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P02
43 IF G01 AND G03 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02
44 IF G01 AND G03 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02
45 IF G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 THEN P02
46 IF G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P02
47 IF G02 AND G03 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02
48 IF G02 AND G03 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02
49 IF G01 AND G02 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02
50 IF G01 AND G02 AND G04 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02
51 IF G01 AND G02 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02
-
60
52 IF G01 AND G02 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02
53 IF G01 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02
54 IF G01 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02
55 IF G01 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02
56 IF G01 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02
57 IF G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02
58 IF G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02
59 IF G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P02
60 IF G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09 THEN P02
61 IF G01 AND G02 AND G03 AND G08 THEN P03
62 IF G01 AND G02 AND G03 AND G09 THEN P03
63 IF G01 AND G02 AND G08 AND G09 THEN P03
64 IF G01 AND G03 AND G08 AND G09 THEN P03
65 IF G02 AND G03 AND G08 AND G09 THEN P03
66 IF G01 AND G02 AND G03 AND G08 AND G09 THEN P03
67 IF G01 AND G02 AND G04 AND G08 AND G09 THEN P03
68 IF G01 AND G02 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P03
69 IF G01 AND G02 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03
70 IF G01 AND G02 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03
71 IF G01 AND G03 AND G04 AND G08 AND G09 THEN P03
72 IF G01 AND G03 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P03
73 IF G01 AND G03 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03
74 IF G01 AND G03 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03
75 IF G02 AND G03 AND G04 AND G08 AND G09 THEN P03
76 IF G02 AND G03 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P03
77 IF G02 AND G03 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03
78 IF G02 AND G03 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03
79 IF G01 AND G02 AND G04 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03
-
61
80 IF G01 AND G02 AND G04 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03
81 IF G01 AND G02 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03
82 IF G01 AND G02 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03
83 IF G01 AND G03 AND G04 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03
84 IF G01 AND G03 AND G04 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03
85 IF G01 AND G03 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03
86 IF G01 AND G03 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03
87 IF G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03
88 IF G02 AND G03 AND G04 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03
89 IF G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09 THEN P03
90 IF G02 AND G03 AND G05 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P03
91 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G06 THEN P01 AND P02
92 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G07 THEN P01 AND P02
93 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G06 THEN P01 AND P02
94 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G07 THEN P01 AND P02
95 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 THEN P01
AND P02
96 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G07 THEN P01
AND P02
97 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G06 AND G07 THEN P01
AND P02
98 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P01
AND P02
99 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P01
AND P02
100 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P01
AND P02
101 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 THEN P01
AND P02
102 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07
THEN P01 AND P02
103 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08
THEN P01 AND P02
104 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09
THEN P01 AND P02
-
62
105 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08
THEN P01 AND P02
106 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09
THEN P01 AND P02
107 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G08
THEN P01 AND P02
108 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G06 AND G07 AND G09
THEN P01 AND P02
109 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G08 THEN P01 AND P03
110 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G09 THEN P01 AND P03
111 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G08 THEN P01 AND P03
112 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G09 THEN P01 AND P03
113 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 THEN P01
AND P03
114 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G09 THEN P01
AND P03
115 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G08 AND G09 THEN P01
AND P03
116 IF G01 AND G02 AND G03 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P01
AND P03
117 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P01
AND P03
118 IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P01
AND P03
119 IF G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 AND G09 THEN P01
AND P03
120 IF G01 AND G02 AND G03 AND G04 AND G05 AND G08 AND G09
THEN P01 AND P03
121 IF G01 AND G02 AND G04 AND G05 AND G06 AND G08 AND G09
THEN P01 AND
top related