fisika terapan niel
Post on 03-Aug-2015
516 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmatnya serta hidayah kepada saya, sehingga berkat Karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah Fisika Terapan.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa
mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis ataupun secara lisan
Da lam penyusunan maka l ah i n i s aya be rha rap s emoga maka l ah
i n i dapat bermanfaat bagi saya sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Penyusun
NATANIEL SIRURU
1
BAB I
VENTILASI
Istilah dan pengertian dalam ventilasi
Ventilasi (ventus, wind, angin) adalah aliran udara baik di ruang terbuka maupun
tertutup (dalam ruangan). Pergantian udara per jam (ACH , air change per hour) adalah
jumlah pergantian seluruh udara dalam dengan udara segar dari luar setiap jamnya. Semakin
besar potensi kekotoran udara di suatu ruangan (misalnya laboratirium, bengkel, toilet dan
dapur), semakin tinggi angka pergantian udara per jam yang diharuskan. Setiap Negara
mempunyai standar ACH sendiri.
Ventilasi bangunan dapat berupa ventilasi alami (tidak melibatkan mesin), ventilasi
buatan (melibatkan mesin pengondisi udara yang akan menurunkan suhu dan kelembaban
udara, AC) dan ventilasi semi buatan (ventilasi alami yang dibantu dengan kipas angin untuk
menggerakkan udara tetapi tidak melibatkan alat penurun suhu). Ventilasi dibutuhkan agar
udara di dalam ruangan tetap sehat dan nyaman. Angin, adalah udara yang bergerak. Gaya
penggerak angin (wind driving forces) adalah gaya yang menyebabkan udara bergerak.
Udara bergerak karena adanya gaya yang diakibatkan oleh perbedaan tekanan ( P) dan
perbedaan suhu (ΔT). Gaya apung (buoyancy, stack effect) adalah gaya gerak udara ke atas
akibat perbedaan suhu. Lapisan batas (boundary layer) adalah lapisan udara antara
permukaan bumi dan ketinggian tertentu ketika kecepatan angin tidak lagi terpengaruh oleh
kondisi permukaan bumi. Atmosfer adalah lapisan udara yang melingkupi bumi.
Penilaian terhadap kualitas ventilasi diukur dengan standar kenyamanan termal.
o Kelembaban Nisbi (RH, relative humidity) adalah perbandingan antara kandungan
uap air pada suatu saat dengan kemampuan uap air pada titik jenuh dalam suhu saat
itu.
o Penyejukan evaporative (evaporative cooling) adalah penyejukan dengan
memanfaatkan mekanisme pengurangan panas akibat penguapan air (atau zat lain).
2
Untuk menguap, air me,butuhkan panas yang akan diambil dari lingkungan
sekitarnya, dengan demikian suhu lingkungan akan turun.
o Air, dalam bentuk kabut (spray) lebih mudah menangkap panas dari udara
lingkungan sekitarnya. Bila lingkungan lembab (Indonesia tropis lembab), udara tidak
lagi haus uap air, penguapan tidak berlangsung dengan cepat.
o Penyejukan radiatif (radiative cooling) adalah penyejukan dengan memanfaatkan
mekanisme radiasi. Pada daerah beriklim kering langit jernih (jarang berawan) maka
pada malam hari permukaan bumi yang hangat dapat melepaskan panasnya secara
radiasi ke langit yang dingin, sedangkan di daerah iklim tropis lembab, langit hampir
selalu berawan, sehingga benda2 hangat sulit melepaskan panasnya.
o Penyejukan fisiologis (physiological cooling) adalah sensasi sejuk yang dirasakan
manusia karena hembusan angin yang mengenai kulitnya. Tubuh membuang
kelebihan panasnya melalui kontak dengan benda lain yang lebih dingin, uap nafas
dan penguapan keringat. Keringat di permukaan kulit akan cepat menguap apabila
dihembus oleh angin, sambil membawa panas dari kulit dan memberi tempat bagi
keringat selanjutnya. Semakin cepat proses itu semakin cepat panas dibuang sehingga
tubuh menjadi sejuk.
o Penyejukan konvektif (convective cooling) adalah penyejukan dengan
memanfaatkan aliran angin. Bila benda hangat dilewati angin yang lebih sejuk maka
akan terjadi perpindahan panas dari benda tersebut ke udara.bila proses ini
berlangsung terus menerus maka akan menyebabkan benda tersebut menjadi sejuk
karena panasnya (kalornya) diangkut oleh angin.
o Perpindahan panas (heat transfer) adalah proses perpindahan kalor dari benda
yang lebih panas ke benda lain yang kurang panas. Ada tiga cara perpindahan panas,
yaitu:
Perpindahan panas konduktif (conductive heat transfer) adalah perpindahan
panas dari benda yang lebih panas ke benda yang kurang panas melalui kontak
(sentuhan).
Perpindahan panas konvektif (convective heat transfer) adalah perpindahan
panas dari benda yang lebih panas ke benda yang kurang panas melalui aliran
3
angin (atau zat alir lainnya), jika kita kegerahan maka kita suka mengipas
tubuh kita.
Perpindahan panas radiatif (radiatif heat transfer) adalah perpindahan
panas dari benda yang lebih panas ke benda yang kurang panas dengan cara
pancaran.
o Efek rumah kaca (green house effect), adalah efek yang diperoleh dalam rumah
kaca untuk memelihara tanaman.
o Skala sensasi termal (thermal sensation scale) adalah skala psiko-fisik tujuh titik
mulai dari =3. -2, -1, 0, +1, +2, +3 yang secara verbal disebut dingin, sejuk, agak
sejuk, netral, agak hangat, hangat, panas.
o Zona nyaman (comfort zone) adalah daerah dalam bioclimatic chart yang
menunjukkan kondisi komposisi udara yang nyaman secara termal.
o Kelembanan waktu (time lag) adalah waktu yang diperlukan bagi panas untuk
merambat dari satu sisi permukaan bidang ke sisi permukaan lain. Fenomena ini
terjadi pada dinding tebal
o Konduktivitas (conductivity, K), adalah bilangan yang menunjukkan besar panas
(Watt) yang mengalir melalui bahan setebal 1 m, seluas 1 m 2 dengan perbedaan
suhu antar kedua sisi permukaan 1 degC (derajat Celcius). Jadi satuan konduktivitas
adalah Wm/m2degC.
o Resistivitas (Resistivity, R) adalah kebalikan dari konduktivitas (R = l/k) dengan
satuan mdegC/W. resistan merupakan kebalikan konduktan, b/k dengan satuan
m2degC/W.
o Konduktan permukaan (air film conductance), adalah konduktan lapisan udara
tipis antara udara dengan permukaan bahan, biasa diberi notasi f.
Enam faktor kenyamanan termal (4 faktor lingkungan + 2 faktor manusia) adalah:
4
Suhu udara, T (temperature), oC
Kecepatan angin, V(velocity), m/dtk
Kelembaban udara, RH (Relative Humidity), %
Rata-rata suhu permukaan ruang, MRT ( Mean Surface Radiant Temperature), oC
Aktivitas manusia, met (Metabolism),W/m2, (1 met = 58,15 W/m2
sering dibulatkan 58 W/m2
Pakaian, clo (clothing), m2deg C/W (1 clo – 0,155 m2 deg C/W)
Ventilasi Alami
Ventilasi alami adalah ventilasi yang tidak melibatkan mesin. Sesuai dengan fungsinya
kualitas ventilasi alami sangat tergantung pada kualitas udara sekitar. Iklim tercipta
karena pemanasan yang berganti-ganti pada permukaan bumi, akibat bumi mengelilingi
matahari satu putaran selama setahun. Aktivitas manusia maupun benda-benda dalam
ruangan dapat menghasilkan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan, bila tetap
terkonsentrasi dalam jumlah yang melebihi batas toleransi manusia. Pergantian udara
secara alami, menawarkan ventilasi yang sehat, nyaman, tanpa membutuhkan energi
tambahan. Untuk merancang ventilasi alami perlu dipikirkan syarat-syarat:
Tersedianya udara luar yang sehat (bebas dari debu, bau dan polutan yang mengganggu)
Suhu udara luar tidak terlalu tinggi (maksimal 28 o C),
Tidak banyak bangunan di sekitar yang akan menghalangi aliran udara horizontal sehingga angin dapat berhembus lancer
Lingkungan tidak bising.
Adapun trik sederhana untuk mengatur aliran angin, dengan gradasi tekanan, caranya adalah
sebagai berikut:
5
a) Solusi rumah kota kecil sebagai berikut :
1. Menggunakan perbedaan tekanan pada sisi luar rumah
2. Menggunakan perbedaan tekanan yang disebabkan oleh variasi tekanan dalam
rumah.
b) Solusi rumah kota besar adalah sebagai berikut :
1. Desain rumah dengan bukaan.
2. Meletakkan dinding tanaman di bidang bertekanan udara positif. Kelembaban
tanaman terbawa oleh angin sehingga mendinginkan udara.
3. Mengarahkan aliran angin untuk melewati tanaman dan kolam membuat udara
menjadi lebih dingin.
4. Teras rumah yang tidak memantulkan sinar matahari, lebih baik bila
halamannya berumput.
5. Overstek atap lebar, bagian dari atap di sisi luar bangunan
6. Pohon menaungi dinding rumah
Nilai positif dari ventilasi alami :
Hemat energi
Menghubungkan ilkim dalam ruangan dengan iklim luar ruangan yang menciptakan suasana alami
Biaya pembuatan dan perawatan relative murah dibandingkan ventilasi buatan
Tidak memerlukan ruang mesin
Nilai negatif dari ventilasi alami:
Suhu tidak mudah diatur
Kecepatan angin tidak mudah diatur
Kelembaban tidak mudah diatur
Kualitas udara tidak mudah diatur (debu, bau dan polusi lain)
Gangguan serangga
Gangguan lingkungan (kebisingan dll), sulit dicegah
Bukaan mungkin akan berisiko pada keamanan
6
Untuk bangunan yang bermassa gemuk ventilasi alami sukar menjangkau bagian tengah
Ventilasi Buatan
Ventilasi Buatan atau Penghawaan buatan adalah penghawaan yang melibatkan
peralatan mekanik.Penghawaan buatan sering juga disebut Pengondisian udara ( air
conditioning ), yaitu proses perlakuan terhadap udara didalam bangunan yang meliputi
suhu, kelembaban kecepatan dan arah angin, kebersihan, bau serta distribusinya untuk
menciptakan kenyamanan bagi penghuninya.Dengan demikian pengondisian udara
sebenarnya tidak hanya berarti menurunkan suhu tetapi juga menaikkan suhu. Di daerah
tropis lembab yang suhu rata – ratanya tinggi, pengondisian udara diasosiasikan dengan
penyejukan udara oleh mesin penyejuk udara yang dikenal dengan Air Conditioner
( AC ). Contoh Ventilasi Buatan yaitu Kipas Angin listrik dan AC.
Kipas Angin listrik tidak menurunkan suhu udara, tetapi hanya menggerakkan udara saja. Ada banyak tipe mesin AC, namun secara garis besar dapat dibagi menjadi AC Unit diantaranya : 1.Tipe paket tunggal ( Tipe jendela )
2.Tipe paket terpisah ( tipe split )
Tipe langit – langit / dinding
Tipe lantai
Tipe kaset
3.AC terpusat
Komponen – komponen dari mesin AC yaitu :
Kompresor, ini adalah inti dari mesin AC
Kondensor
Katup ekspansi, berguna untuk menurunkan tekanan dan menyemprotkan refrigen ke dalam evaporator,
Koil Evaporator.
Adapun keuntungan dan Kelemahan menggunakan ventilasi buatan.
Keuntungannya yaitu :
7
Kita dapat mengatur suhu dalam ruangan
Memberikan kenyamanan dalam ruangan
Pada saat udara panas , sangat dibutuhkan
Untuk bangunan yang bermassa gemuk ventilasi buatan dapat menjangkau bagian tengah dibandingkan dengan ventilasi alami
Kecepatan angin mudah diatur
Kelembaban mudah diatur
Kualitas udara mudah diatur (debu, bau dan polusi lain)
Gangguan serangga tidak ada.
Kelemahannya yaitu :
Harganya mahal
Boros energy
Harus menggunakan dinding-dinding partisi celing ( langit-langit)
Terus menerus digunakan sangat berbahaya bagi kesehatan
Memerlukan biaya pembuatan dan perawatan sangat mahal
Memerlukan ruang mesin.
ASPEK PERANCANGAN
8
Sebaiknya terapkan konsep atap hijau (green roof, eco-roof), yang akan menahan panas
radiasi matahari masuk dalam ruangan dan membantu menjaga suhu lingkungan tidak terlalu
tinggi. Beberapa keuntungan dari atap hijau:
Meningkatkan kualitas udara dan air (1 m2 atap rumput dapat mengilat 0,2 kg partikel dari udara per tahun).
Meningkatkan kualitas air , menurut Enviroment Protection Agency (US), sistem akar pada atap hijau mengandung bakteri dan jamur yang berperan sebagai penyaring air alami melalui proses bioremeditation dan phytoremediation.
Mengurangi panas. Atap hijau tetap sejuk saat terkena panas matahari. Ini akan mengurangi pemanasan lingkungan dan efek urban heat island, dimana suhu kota bisa 5 derajad Celcius lebih tinggi dari pada di luar kota yang penuh tanaman.
Mengurangi biaya energy untuk pengondisian udara
Memperpanjang umur atap 2- kali umur asli, tanaman melindungi atap dari sinar ultra ungu dan panas matahari
Menyediakan tempat hidup bagi hewan liar seperti serangga (lebah, kupu-kupu) dan burung.
ASPEK MATEMATIS
Untuk menghitung dan simulasi aliran udara secara akurat dilakukan dengan perangkat lunak yaitu program Computational Fluid Dynamics (CFD), harganya mahal, dapat digunakan sebagai pendekatan yang cukup baik:
1. Transmitan Elemen Bangunan Berlapis
U = 1/Ra atau U = 1/(1/fo + Rb + 1/fi) W/m2 deg C
Dengan:
U = nilai transmitan (konduktan total), W/m2 degC
fo = konduktan permukaan luar bahan, W/m2 degC
Rb = resistansi total lapisan elemen, m2 degC/W
fi = konduktan permukaan dalam bahan, W/m2degC
3. Panas Yang Menembus Elemen: Qc = A.U.T
9
BAB II
PENCAHAYAAN
Defisi Pencahayaan
Pencahayaan didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan.
Satuannya adalah Lux / lumens ( 1 lm/m ). Salah satu factor penting dari lingkungan kerja
yang dapat memberikan kepuasan dan produktivitas adalah adanya penerangan yang baik
yang memungkinkan pekerja dapat melihat obyek yang dikerjakan secara jelas cepat dan
tanpa upaya-upaya yang tidak perlu. Penerangan yang cukup dan diatur dengan baik juga
akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan sehingga
dapat memelihara kegairahan kerja. Telah kita ketahui hampir semua pelaksanaan pekerjaan
melibatkan fungsi mata, dimana sering kita temui jenis pekerjaan yang memerlukan tingkat
penerangan tertentu agar tenaga kerja dapat dengan jelas mengamati obyek yang sedang
dikerjakan. Intesitas penerangan yang sesuai dengan jenis pekerjaan jelas akan dapat
meningkatkan produktivitas kerja. Adapun istilah dan pengertian dalam pencahayaan :
Cahaya( light ) : gelombang electromagnet yang mempunyai panjang antara
380 – 700 nm ( 1 nm = 10-9 m )
Cahaya matahari mempunyai panjang gelombang antara 290 - 2300 nm dan
mempunyai spectrum lengkap dari ungu-ultra hingga merah-infra.
Macam - macam sinar matahari yaitu :
Ultra Violet ( jingga ultra )
Infra merah yaitu pembawa utama daya kalor dari matahari.
Cahaya terang.
Sinar kosmetik ( kosmos = semesta alam ).
10
Terang alami ( dari sinar matahari ) :
1. Terang secara langsung yaitu cahaya langsung dari matahari pada bidang
kerja, pantulan dari benda-benda sekitar, Cahaya yang jatuh dilantai dan
dipantulkan lagi oleh langit-langit.
2. Terang secara tidak langsung yaitu sebagai pantulan cahaya matahari oleh
awan-awan serta benda-benda yang berada disekitar kita.
Kelebihan cahaya dan sinar matahri yaitu :
Bersifat alami
Tersedia berlimpah
Tersedia secara gratis
Terbarukan
Memiliki spectrum cahaya lengkap
Memiliki daya panas dan kimiawi yang diperlukan bagi makhluk hidup
di bumi
Dinamis
Dapat digunakan untuk pengobatan
Lebih alami bagi irama tubuh
Keperluan fotografi alami
Kelemahan Cahaya matahari untuk dipergunakan mencahayai ruangan yaitu :
Pada bangunan berlantai banyak dan gemuk sulit untuk memanfaatkan
cahaya alami matahari.
Intensitasnya tidak mudah diatur, dapat sangat menyilaukan atau
sebaliknya
Pada malam hari tidak tersedia
Sering membawa serts panas masuk kedalam ruangan
Dapat memudarkan warna
Cahaya langit ( sky light ): cahaya bola langit.Cahaya inilah yang dipakai untuk
penerangan alami ruangan, bukan sinar matahari langsung. Sinar matahari
langsung akan sangat menyilaukan dan membawa panas sehingga tidak dipakai
unutk menerangi ruangan.
Cahaya buatan ( artificial light ): segala bentuk cahaya yang bersumber dari alat
yang diciptakan oleh manusia, seperti :
11
- lampu pijar, dimana memiliki filament yang memberikan cahaya ketika
dipanaskan menjadi pijar oleh aliran listrik.
- Lampu Fluoresens yaitu lampu discharge tubular dimana cahaya dihasilkan
dari fluresens lapisan fosfor didalam tabung.
- Lampu High-Intensity Discharge ( HID ) yaitu lampu discharge yang
memiliki jumlah cahaya signifikan yang dihasilkan dari pelepasan listrik
melalui uap logam didalam tabung kaca tertutup.
- lilin, lampu minyak tanah dan obor.
Dalam secara kuantitatif , ada beberapa istilah cahaya :
Arus cahaya yaitu banyak cahaya yang dipancarkan ke segala arah oleh sebuah
sumber cahaya per satuan waktu ( perdetik ).
Intensitas sumber cahaya yaitu kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber
cahaya ke arah tertentu.
Iluminan yaitu banyak arus cahaya yang dating pada satu unit bidang.
Luminan yaitu intensitas cahaya yang dipancarkan, dipantulkan, atau diteruskan oleh
satu unit bidang yang diterangi.
1 Lilin ( candela ) kira-kira sama dengan cahaya yang dihasilkan oleh sebuah lilin
kecil, dalam SI = intensitas yang diberikan oleh 1/60 cm2 radiator hitam pada titik
leleh platina.
1 fc ( footcandela, lumen/ft2)= 10,79 lx ( lumen/m2).
Hukum kuadrat terbalik yaitu hokum yang menyatakan bahwa intensitas cahaya akan
menjadi seperempatnya setiap kali jarak yang digandakan.
Jenis – jenis pencahayaan menurut arahnya :
1. Short lighting ( posisi objek menghadap ke tiga perempat sisi )
2. Broad lighting ( kebalikan dari short lighting )
3. Paramount-butterfly lighting ( posisi cahaya utama berada disisi depan objek diatas
mata untuk menghasilakn bayangan lembut disisi hidung ).
4. Rembrant lighting ( kombinasi dari butterfly dan short lighting ).
5. Side lighting ( posisi sinar utama secara langsung diletakkan disisi tertentu dari
objek).
6. Back lighting ( Posisi sinar diletakkan di sisi belakang objek untuk memberikan efek
penegasan pada bentuk objek.12
Secara umum pencahayaan ada dua yaitu pencahayaan secara alami dan pencahayaan
secara buatan.
a) Pencahayaan secara alami
Pencahayaan alami siang hari, terutama di daerah tropis dimanfaatkan untuk
penerangan dalam ruangan selama siang hari. Penggunaan pencahayaan alami siang
hari dalam bangunan sangat bermanfaat terutama untuk mengurangi konsumsi energy
listrik dalam bangunan serta untuk memberikan kenyaman secara fisiologis dan
psikologis bagi penghuni bangunan. Pencahayaan alami ini memberi manfaat
psikologi di samping kegunaan praktis berupa pengurangan energy untuk
pencahayaan buatan. Intensitas sinar matahari berubah sesuai dengan waktu, musim
dan lokasi. Sinar matahari dapat dibaurkan oleh awan, kabut dan uap air dan
dipantulkan dari tanah atau permukaan lain yang berada disekitar bangunan.
Penerangan alami siang hari yang baik adalah sekitar jam 08.00 – 16.00, dimana
banyak cahaya yang masuk dalam ruang dan tingkat penerangannya ditentukan oleh
hubungan geometris antara titik ukur dan lubang cahaya. Pencahayaan alami secara
Sunlight yaitu cahaya matahari langsung, umumnya memiliki intensitas yang tinggi
dan sudut penyebaran cahaya yang sempit. Cahaya jenis harus selalu dijaga agar
jumlahnya tetap terkendali, sehingga tidak menimbulkan silau dan radiasi panas yang
terlalu tinggi.
Sedangkan pencahayaan secara Daylight yaitu cahaya matahari tidak langsunh yang
disebarkan oleh partikel – partikel atmosfer, termasuk awan, umumnya memiliki
intensitas yang sedang sampai rendah dan sudut penyebaran cahaya yang lebar.
Cahaya jenis ini umumnya lebih disukai digunakan sebagai pencahayaan alami dalam
bangunan, karena tidak terlalu menimbulkan silau dan radiasi panas yang tinggi.
Pencahayaan alami siang hari sangat tergantung dari kondisi langit pada setiap saat.
Untuk keperluan perancangan, Commision Internationale L’Eclairage ( CIE )
menetukan beberapa jenis perancangan untuk berbagai lokasi dan kondisi :
1. Langt Cerah : langit dengan luminansi yang bervariasi menurut lintang geografis
dan ketinggian matahari.
2. Langit menengah : Variasi dari langit cerah yang lebih gelap. Luminansi tertinggi
juga berada dekat posisi matahari, tetapi tidak seterang pada langit cerah.
3. Langit mendung : Langit dengan luminansi yang bervariasi menurut lintang
geografis.
13
4. Langit merata : Langit dengan luminansi yang sama pada seluruh posisi, tidak
tergantung dari lintang geografis dan ketinggian matahari.
Aspek matematis :
Iluminasi ( E ) , E = I cosβ / d2 lux dimana I = Intensitas sumber cahaya , lm
d = Jarak dari lampu ketitik, m
β = Sudut dating sinar
Sinar matahari langsung, alat yang digunakan untuk menghitungnya adalah altitude
( mengukur factor vertical bayangan ) dan Azimuth ( untuk menghitung factor
horizontal bayangan ). Bila sudut azimuth garis normal dinding sama dengan sudut
azimuth matahari ( a ), maka altitude ( g ) dapat dipakai langsung untuk
memperkirakan factor vertical bayangan. Tetapi apabila sudut azimuth garis normal
dinding tidak sama sudut azimuth matahari, maka digunakan rumus : tan e = tan g x
sec d.
Faktor cahaya Siang hari, DF = Ei / E0 x 100 % dimana DF = Daylight Faktor
Ei = iluminasi pada
didalam ruangan
E0 = iluminasi di ruang
luar oleh cahaya
bola langit yang
tidak terhalang.
b) Pencahayaan secara buatan ialah cahaya yang dihasilkan oleh elemen-elemen hasil
pabrikasi. Kuantitas dan kualitas cahaya yang dihasilkan berbeda-beda tergantung
jenis lampu yang digunakan. Cahaya buatan tentu saja tidak sesempurna cahaya
matahri. Bila teknik pencahayaan tidak tepat dapat merusak atmosfer ruangan, kurang
nyaman, pemborosan energy, merusak kesehatan. Oleh karena cahaya alam akan
tersebut sangat sulit diperkirakan kualitasnya, dikembangkan cahaya buatan agar
mampu memberikan kepastian kepada fotografer dalam mengepresikan keindahan
cahaya. Pemanfaatan cahaya pada malam hari sebenarnya memanfaatkan cahaya
14
yang dihasilkan oleh lampu sebagai cahaya luar. Pemotret bisa menggunakan shutter
speed rendah tanpa tambahan lampu flash dan Tripod.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemotretan malam hari :
1. Gunakan Tripod yaitu untuk mendapatkan ketajaman gambar yang maksimal.
2. Pemilihan lensa
3. Self timer ( menyerupai remote control )
4. Shutter speed
5. ISO speed.
Persyaratan bukaan bangunan ( UU No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung ) :
a. Pencahayaan alami meliputi perencanaan pencahayaan alami dan penentuan
besarnya iluminasi.
b. Bangunan gedung hunian rumah tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan dan
bangunan pelayanan umum harus mempunyai bukaan untuk pencahayaan alami.
c. Pencahayaan buatan, meliputi tingkat iluminasi, konsumsi energy, perencanaan
system pencahayaan, penggunaan lampu, daya maksimum yang diizinkan dan daya
pencahayaan bauatan diluar bangunan gedung.
d. Pencahayaan buatan untuk pencahayaan darurat harus dapat bekerja secara
otomatis dan mempunyai tingkat pencahayaan yang cukup untuk evaluasi yang
aman.
Warna Cahaya dan Refleksi Warna ( Light Colourand and Colour Rendering )
Warna dari benda yang dilihat relative karena bergantung pada pencahayaan. Cahaya
matahari mempunyai temperature warna 6000 K. Pada suhu ini spectrum warna mempunyai
keseimbangan yang sempurna. Warna cahaya dari suatu sumber untuk pencahayaan di dalam
ruangan dibagi atas tiga kelompok dengan batasan yang tidak begitu tajam, yaitu :
Putih siang hari dengan temperature warna sekitar 6000 K
Putih netral, temperature warna sekitar 4000 K
Puith hangat dengan temperature warna sekitar 3000 K.
15
top related